LAPORAN KASUS
ILMU KESEHATAN ANAK
Disusun Oleh: Selviana Indah Jaya NIM. 06700177
Dosen Pembimbing: dr. H. Ahmad Nuri, Sp.A dr. Gebyar Tri Baskoro, Sp.A dr. Ramzy Syamlan, Sp.A
Disusun Untuk Melaksanakan Tugas Kepaniteraan Klinik Madya SMF Ilmu Kesehatan Anak Di RSD Dr.Soebandi Jember
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2011
STATUS PASIEN I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: By. Dadang
Nama ayah
: Tn. S
Umur
: 40 hari
Umur
: 60 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SD
Alamat
: Sabrang RT 2/8 Ambulu
Pekerjaan
: satpam
Suku
: Madura
Agama
: Islam
Masuk RS
: 31 November 2011
Suku
: Madura
No.RM
: 34.74.01
Nama ibu
: Ny. M
Tgl. diperiksa
: 1 Desember 2011
Umur
: 55 tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Agama
: Islam
Suku
: Madura
II. ANAMNESIS
Heteroanamnesis dilakukan kepada ibu pasien pada tanggal Desember2011 di Ruang Kanak-Kanak RSD dr.Soebandi.
A. Riwayat Pribadi 1. Keluhan Utama: sesak napas 2. Riwayat Penyakit Sekarang
2hari sebelum masuk rumah sakit(SMRS) : Ibupasien mengeluh
bahwa pasien batuk grok-grok, pilek, dan demam. Keluhan batuk grok-grok, pilek dan demam terjadi secara mendadak. Keluhan batuk dan demam semakin parah pada malam hari. Batuk pada pasien ini berdahak tetapi dahak pasien tidak bisa keluar. Pasien tidak ada kontak dengan keluarga yang menderita penyakit batuk
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
2
yang lama. Pasien juga pilek dan dari hidungnya keluar cairan yang jernih dan encer. Menurut ibu pasien, demam pada pasien sumersumer mulai malam hari, tetapi ibu pasien tidak mengukur suhu pasien. Pasien tidak mengigil dan tidak berkeringat dingin. Pasien tidak mengeluh adanya benjolan di daerah rahang, leher, dan ketiak. Pasien tidak mengalami kejang, mual, maupun muntah. Pasien tidak sakit perut, tidak mengalami penurunan berat badan, pasien tidak terlihat pucat. Pasien juga tidak berdebar-debar dan tidak sesak saat tidur. BAB pasien 2 x sehari pagi dan sore dengan konsistensi padat lunak dan berwarna kuning. BAK pasien normal berwarna kuning jernih. Oleh ibu pasien, pasien diberi minum obat penurun demam (ibu pasien lupa nama obat nya) sebanyak tiga kali. Setelah meminum obat nya, demam pasien menurun.
1hari SMRS :menurut ibu pasien, pasien menjadi sesak napas.
Sesak napas ini muncul secara mendadak setelah pasien diberi obat dan menetek pada ibunya. Sesak napas ini baru terjadi sekarang dan tidak sering kambuh. Pasien mengalami demam, muntah, pilek dan keluar cairan jernih dan encer. BAK pasien normal berwarna kuning jernih. BAB pasien 4 x dengan konsistensi cair, berwarna kuning, ada lendir, tidak ada darah. Pasien menangis dan tidak mengeluarkan air mata dan mata tampak cowong. Karena keadaan pasien tidak membaik dan pasien semakin gelisah rewel maka ibu pasien membawa pasien ke RSD dr Soebandi Jember.
SMRS : Menurut ibu pasien, pasien mendadak demam tinggi,
frekuensi batuk meningkat, sesak, wajah dan bibir tampak kebiruan, pilek, pasien kejang.Pasien tidak mual dan muntah. BAK 4-5x sehari berwarna kuning jernih,sedikit. BAB 3x dengan konsistensi cair,warna kuning, tidak ada lendir, dan tidak ada darah. Pasien rewel, saat menangis sedikit mengeluarkan air mata, mata sedikit cowong, dan keinginan untuk minum meningkat.
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
3
MRS
Pasien datang dengan keluhan demam, sesak napas, batuk grokgrok, dan pilek. Sesak napas pasien semakin parah dan menyebabkan bibir pasien berwarna kebiruan. Sebelum sesak napas, pasien batuk-batuk. Menurut ibu pasien, pasien semakin rewel dan gelisah.BAK pasien sedikit (4-5 x) dengan warna kuning jernih, BAB pasien 3x sehari dengan konsistensi cair, warna kuning, tidak ada darah dan lendir. Pada saat dilakukan pemeriksaan (01 Desember 2011):
Pasien telah dirawat 1 hari di RKK, pasien masih demam, sesak napas, batuk grok-grok,dan pilek. Menurut ibu pasien, pasien masih rewel dan gelisah. Pasien tidak mual, muntah, maupun kejang. BAK pasien normal berwarna kuning jernih. Pasien sudah tidak BAB lagi. 2.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat epilepsi
: disangkal
Riwayat Asma
:disangkal
Riwayat TB paru
:disangkal
Riwayat alergi
:disangkal
Riwayat penyakit jantung
:disangkal
Riwayat ISPA
:disangkal
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Kejang
:disangkal
Batuklama
:disangkal
Asma
: disangkal
Batuk pilek
: kakak pasien yang ke lima
TB paru
: disangkal
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
4
4. Silsilah/Ikhtisar Keturunan
Ibu 55
70
68
67
65
Ayah 60
62
Perempuan Laki-laki Pasien
5. Riwayat pribadi
Riwayat kehamilan
Pasien merupakan anak ke enam dari ibu yang berusia 55 tahun, tidak ada riwayat keguguran sebelumnya. Ibu tidak pernah
memeriksakan
kehamilannya
ke
bidan,
dokter
ataupundokter spesialis. Ibu tidak pernah minum obat selama hamil. Ibu mengkonsumsi jamu saat hamil. Ibu tidak merokok dan tidak minum minuman yang mengandung alkohol.
Riwayat persalinan
Pasien lahir dari ibu G6P6A0, dilahirkan spontan dibantu oleh bidan di Puskesmas, pada usia kehamilan 9 bulan, lahir langsung menangis, ketuban berwarna jernih, kepala lahir duluan, berat badan lahir 3200 gram dan ibu lupa panjang badan bayi.
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
5
6. Riwayat pemberian makan
0 – 5 hari :ASI saja 5hari – sekarang :ASI dan pisang di haluskan 7. Riwayat Imunisasi BCG
: sudah diimunisasi
Polio
: sudah diimunisasi satu kali
Hepatitis B
: satu kali pada saat lahir
DPT
: belum diimunisasi
Campak
: belum diimunisasi
Anak belum mendapat imunisasi lain yang dianjurkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 8. Riwayatpengobatan
Pasien mendapat pengobatan yaitu : obat penurun panas dari ibunya. 9. SosialEkonomidanLingkungan
SosioEkonomi
Ayah pasien bekerja sebagai satpam yang berpenghasilan Rp. 35.000,- per hari. Ibu pasien tidak bekerja. Pendapatan ayah digunakan untuk menghidupi 5 orang.
Lingkungan
Pasien tinggal bersama orang tua dan 2 kakak, ukuran 2
2
2
rumah 8m x 15m x 4m , terdiri dari 3 kamar tidur dengan 2
2
ukuran 2m x2m . Memiliki 3 buah jendela, dinding pemanen dari tembok, lantai semen, atap genteng, ventilasi dan pencahayaan baik. Sumber air minum dari sumur umum tetapi dimasak terlebih dahulu sebelum dibuat minum. Kamar mandi / WC di rumah. Ayah pasien merokok. Rumah tidak berdekatan dengan lapangan maupun pabrik (cerobong asap).
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
6
10. Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal
: demam
Sistem kardiovaskular
: tidak gangguan irama jantung, tidak ada bising jantung.
Sistem pernapasan
: sesak napas (+), batuk grok-grok, pilek, dan ada retraksi dinding dada.
Sistem gastrointestinal
: tidak mual, tidak muntah, BAB cair (+) 3kali sehari tidak ada lendir dan darah, keinginanuntukminummeningkat.
Sistem urogenital
: BAK lancar dan tidak nyeri, warna kuning jernih
Sistem integumentum
: turgor kulit normal, tidak ada bengkak, tidak kuning dan tidak bintik-bintik merah
Sistem muskuloskeletal : tidak odema, tidak atrofi, tidak ada deformitas
III. PEMERIKSAAN FISIK
(Dilakukan pada tanggal 1 Desember 2011 perawatan hari ke-2) A. PemeriksaanUmum 1. Keadaan Umum : lemah 2. Kesadaran
:compos mentis
3. Status gizi : berdasarkan WHO NHCS yaitu indeks berat badan
menurut umur, anak usia 40 hari adalah : BB sekarang
:4,3 kg
BB Ideal
:(n / 2 + 4) = 5 kg
Status gizi
: BBS/BBI = 86% (baik)
4. Vital Sign :
Frekuensi Jantung
:126 x/menit
Frekuensi Paru
:60 x/menit
Suhu Axilla
:36,8 C
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
o
7
:≤ 2 detik
CRT
5. Kepala/leher
: Tidak ada anemis, tidak ada ikterik, tidak ada sianosis, tidak ada dispneu.
6. Dada
:Simetris, retraksi (+). Ketinggalangerak (-)
Jantung
Paru :Vesikuler +/+, Rhonki+/+, Wheezing-/-
7. Perut
: S1S2 tunggal, murmur (-)
:Cembung,bising usus (+) normal, timpani, soepel, tidak ada nyeri tekan
8. Kulit
: Turgor kulit normal, tidak ada nodul, ptekie (-), hematom (-), purpura (-).
9. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening 10. Otot
:Tidak terdapat tanda peradangan dan nyeri tekan.
11. Tulang
:Tidak ada deformitas, tidak terdapat tanda radang.
12. Sendi
:Tidak ada deformitas dan tidak terdapat tanda-tanda peradangan.
B. PemeriksaanKhusus 1. Kepala
- Bentuk
: normocephal (bulat dan simetris)
- Ukuran
: normocephal (normal)
- Rambut
: rambut hitam, tipis, dan tidak mudah dicabut.
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, tidak ada oedema palpebra, mata cowong, sekresi air mata sedikit, perdarahan sub konjungtiva tidak ada, refleks cahaya +/+ normal, pupil isokor ukuran 3/3 mm.
- Hidung
: ada sekret berwarna putih jernih encer, tidak ada darah.
- Telinga
: tidak ada sekret, tidak bau,tidak perdarahan
- Mulut
: tidaksianosis, mukosa basah dan tidak pucat dan tidak hiperemis
2. Leher
- Kelenjar Getah Bening
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
:tidak ada pembesaran
8
- Tiroid
:tidak membesar
- Deviasi trakea
:tidakada
- Kaku kuduk
: tidak ada
3. Dada : Bentuk dalam batas normal, simetris, tidak ada ketinggalan gerak, dan ada retraksi.
a. Jantung: Inspeksi
:ictus cordis tidak tampak
Palpasi
:ictus cordis tidak teraba
Perkusi
:redup
batas kanan atas
: sela iga II garis parasternal kanan
batas kanan bawah
: sela iga IV garis parasternal kanan
batas kiri atas
: sela iga II garis parasternal kiri
batas kiri bawah
: sela iga IV garis midklavikula kiri
Auskultasi
:S1S2 tunggal, reguler, tidak terdengar suara tambahan (-)
b. Paru-Paru:
Depan
Kanan
Kiri
Inspeksi = simetris, retraksi(+)
Inspeksi = simetris, retraksi(+)
Palpasi =tidak ada nyeri tekan,
Palpasi= tidak ada nyeri tekan,
taktil
fremitus
normal, taktil
fremitus
normal,
ketinggalan gerak tidak ada.
ketinggalan gerak tidak ada.
Perkusi = sonor
Perkusi= sonor
Auskultasi
= Vesikuler (+), Auskultasi
Rhonki (+),Wheezing (-)
Rhonki (+),Wheezing (-)
Belakang Inspeksi = simetris, retraksi(-) Palpasi =tidak ada nyeri tekan,
taktil
fremitus
= Vesikuler (+),
Inspeksi = simetris, retraksi (-) Palpasi =tidak ada nyeri tekan,
normal, taktil
fremitus
normal,
ketinggalan gerak tidak ada.
ketinggalan gerak tidak ada.
Perkusi = sonor.
Perkusi = sonor.
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
9
Auskultasi
= Vesikuler (+), Auskultasi
Rhonki (+),Wheezing (-).
= Vesikuler (+),
Rhonki (+),Wheezing (-).
c. Perut - Inspeksi
: cembung
- Auskultasi : bising usus normal - Perkusi
: timpani
- Palpasi
: soepel, turgor dan elastisitas kulit normal, hati dan
limpa tidak teraba membesar, tidak ada nyeri tekan di semua kuadran d. Anogenital Anus
: dalam batas normal
Genital
: jenis kelamin laki-laki, testis normal
e. Ekstremitas - Superior
:akral hangat +/+, odema -/-
- Inferior
: akral hangat +/+, odema -/-
Kesimpulan : keempat anggota gerak tidak odema dan akralnya hangat. C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium: JENIS PERIKSA
NILAI
NORMAL 13,4-17,7 gr/dL
Lekosit
9,4 Sampel tidak cukup untuk diperiksa 6,6
Hitung Jenis
-/-/-/39/45/16
Hematokrit
29,9
4,3-11,3x10 /L 0-4/0-1/3-5/54/62/25-33/3-5 Eos/Bas/Stab/Seg/Limf/Mono 38-42 %
Trombosit
750
150-450 x10 /L
Golongan Darah
B
O/A/B/AB
Rhesus
Positif
Negatif/ Positif
HEMATOLOGI
Hemoglobin LED
9
9
FAAL HATI
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
10
2. Foto Thorax AP ( 1 Desember 2011)
Kesan : Jantung dalam batas normal. Paru-paru infiltrat ringan (fibroinfiltrat)
IV. RESUME a. Anamnesis
Pasienlaki-laki usia 40 hari
Pasien mengeluhkan demam, sesak napas, batuk grok-grok, dan pilek.
Pasien rewel dan gelisah serta nafsu makan menurun.
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
11
Pasien tidak mengeluh mual dan muntah
Pasien kejang 1x sebelum masukRS
BAK pasien normal
BAB pasien 3 x sehari dengan konsistensi cair, tidak ada lendir dan darah, serta berwarna kuning.
Terdapat riwayat penyakit keluarga yaitu batuk-pilek pada kakak pasien yang kelima.
Riwayat
kehamilan
tidak
baik,
persalinan
normal,danpascakelahiranbaik.
Riwayat pemberian makanan kurang baik.
Riwayat perkembanganpsikomotorsesuaidengananakseusianya.
Riwayatimunisasisesuai dengan anak seusianya.
Riwayatsosialekonomidanlingkungankurangbaik.
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaanumum :lemah, kompos mentis
Status gizi baik
Tandavital :frekuensi parumeningkat
Pada pemeriksaan dada ditemukan retraksi, suara tambahan paru seperti rhonki pada kedua lapang paru.
c. Pemeriksaan Penunjang
HEMATOLOGI:
Peningkatan trombosit
Penurunan hemoglobin
FOTO THORAX AP
Infiltrat ringan (fibroinfiltrat)
V. DIAGNOSA BANDING
Asma serangan akut
Bronkiolitis
TB paru
Diare Cair Akut Disentriform
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
12
VI. DIAGNOSIS
Bronkopneumonia + Diare Cair Akut Non-Disentriform dengan dehidrasi ringan
VII. PENATALAKSANAAN
a. Terapi suportif
Cairan : o
Kebutuhan cairan harian : BB < 10 kg 100-110 cc/kgBB/hari 100-110 cc/kgBB/hari x 4,3 kg = 430-473 cc/hari
o
Jenis cairan : PD4 (Glukosa 5% + NaCl 0,225) Jumlah tetes per menit = 14 tpm (makro)
Nutrisi : o
Kebutuhan kalori : 4,3 kg (100 kkal/kgBB/hari)
o
430 kkal/hari
Kebutuhan Protein 4,3 kg (2,5 gram/KgBB/hari) 10,75 gram/ hari
Diet pasien : sesuai usia pasien pasien tetap diberi minum ASI sesuai keinginan anak.
Pemberian O2 2-4 L/menit melalui nasal prong sampai saturasi oksigen > 90 %. Pasien harus diobservasi setiap 4 jam sekali untuk pemeriksaan saturasi oksigen.
b. Terapi medikamentosa
Antibiotik Injeksi Cefotaxim 2 x 20 mg Injeksi Gentamycin 1x 16 mg
Terapi inhalasi dengan nebulizer untuk mucocilliary clearance yaitu bronkodilator salbutamol 1,25 mg + bisolvon 5 tetes + Nacl 1 cc
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
13
c. Edukasi -
Menjelaskan tentang penyakit yang diderita anak : penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, prognosis, komplikasi serta usaha pencegahan komplikasi
VII. Prognosis
Ad vitam
: Dubia et bonam
Ad Functionam
: Dubia et bonam
Diajukan pada Laporan Kasus Ilmu Kesehatan Anak
14