Biaya Mutu Dan Akuntansi Kehilangan Kehilangan Dalam Proses Produksi Biaya Mutu Biaya mutu terdiri dari biaya mencapai mutu, serta biaya yang terjadi karena kurangnya mutu. Jenis Biaya Mutu 1. Biaya pencegaha pencegahan n biaya yang yang terjadi terjadi untuk mencegah mencegah terjadiny terjadinya a kegagalan kegagalan produk. Atau biaya untuk mendesain produk dan sistem produksi bermutu tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan dan memelihara sistem. Mulai dari mendesa mendesain in mutu mutu ke dalam dalam produk produk dan prose proses s produ produksi, ksi, kompo komponen nen dan peralatan bermutu tinggi yang harus digunakan, serta pelatihan karya!an. Dilakukan berkala atas peralatan dan mesin. ". Biaya Biaya penila penilaian ian terjad terjadii untuk untuk mendet mendeteks eksii kegag kegagala alan n produ produk. k. #erdiri erdiri dari dari biaya inspeksi dan pengujian bahan baku, inspeksi produk selama an setelah pros proses es
prod produk uksi si,,
sert serta a
biay biaya a
untu untuk k
memp memper erol oleh eh
in$o in$orm rmas asii
kepu kepuas asan an
pelanggan atas produk. %. Biaya Biaya kegaga egagalan lan terja terjadi di saat saat prod produk uk gaga gagall &int &inter erna nall maup maupun un ekst ekster erna nal' l'.. Biaya kegagalan kegagalan internal internal adalah adalah biaya yang terjadi terjadi selama proses produksi, produksi, sepe sepert rtii biay biaya a sisa sisa baha bahan n bak baku, biay biaya a bara barang ng caca cacat, t, biay biaya a peng penger erja jaan an kembali, dan terhentinya produksi karena kerusakan mesin atau kehabisan bahan baku. Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi setelah produk dijual, meliputi biaya untuk memperbaiki dan mengganti produk yang rusak selama garansi, biaya untuk menangani keluhan pelanggan, dan biaya hilangnya penjualan karena ketidakpuasan pelanggan. Manajemen Mutu #otal (M' Merupakan pendekatan tingkat perusahaan atas perbaikan mutu yang mencari cara untuk memperbaiki mutu di semua proses dan akti)itas. #(M telah menjadi *loso* yang mengakar dan suatu cara menjalankan bisnis yang berlaku atas semua area $ungsional perusahaan dan seluruh karya!an. Karakteristik #(M+ 1. #ujuan ujuan perusa perusahaa haan n atas atas semua semua akti)i akti)itas tas bisnisny bisnisnya a adalah adalah untuk untuk melaya melayani ni pela pelang ngga gan n
&pem &pembe beli li
dan dan
oran orang g
ling lingk kunga ungan n
peru perusa saha haan an'. '.
Karya arya!a !an n
diharuskan diharuskan mengidenti* mengidenti*kasik kasikan an pelanggan, pelanggan, serta menentukan menentukan kebutuha kebutuhan n dan prioritas pelanggan melalui proses interaksi dengan mereka. ". Manajem Manajemen en puncak puncak memimp memimpin in secara secara akti$ akti$ dalam perbaika perbaikan n mutu. mutu. arus arus dapa dapatt
memb member erii
perbaikan mutu.
arah arahan an
dan dan
memo memoti ti)a )asi si
kary karya! a!an an
akan akan
pent pentin ingn gnya ya
%. -emua karya!an terlibat secara akti$ dalam perbaikan mutu. Karya!an harus akti$ mencari cara guna memperbaiki mutu dari prosesproses diba!ah kendali masingmasing. /. Perusahaan memiliki sistem untuk mengidenti*kasikan masalah mutu, mengembangkan solusi, dan menetapkan tujuan perbaikan mutu. 0mumnya sistem terdiri atas pengaturan kelompok karya!an ke dalam tim mutu atau lingkaran mutu yang bertemu secara teratur untuk mendiskusikan masalah mutu. Kelompok karya!an ini terdiri atas karya!an dari berbagai area $ungsional yang berbeda, sekaligus karya!an yang menggunakan produk dan yang memproduksi. Pertemuan mendiskusikan masalah, urun pendapat untuk mengidenti*kasi solusi. . Perusahaan menghargai karya!annya dan memberikan pelatihan terus menerus serta pengakuan atas pencapaian. Manusia merupakan aset paling berharga, yang merencanakan, mendesain, dan mengatur. Karya!an yang terlatih baik dan memiliki moti)asi tinggi merupakan hal terpenting dalam perbaikan mutu. Peningkatan Mutu -ecara Berkelanjutan 2ara terbaik mengurangi biaya mutu total adalah mengurangi kondisi kurangnya mutu. Pendekatan terbaik untuk perbaikan mutu adalah berkonsentrasi pada pencegahan,
yaitu
mencari
mengembangkan rencana
penyebab
pemborosan
sistematis untuk
dan
menghilangkan
ine*siensi,
lalu
penyebab itu.
Pendekatan mutu didasarkan pada keyakinan bah!a dengan meningkatkan biaya pencegahan, akan lebih sedikit produk rusak yang dihasilkan dan biaya mutu total dan menurun. Pendekatan ini mulai pada desain produk sampai ke seluruh
proses
produksi.
Produk
harus
memenuhi
kebutuhan
$ungsional
pelanggan, dan dapat diandalkan serta tahan lama. Produk harus didesain agar mudah diproduksi secara e*sien. -elain pencegahan, juga diperlukan penilaian &inspeksi' untuk mencari produk cacat melalui pendekatan yang dinamis. -eperti menggunakan pengendalian proses secara statistik untuk memonitor mutu produk dan mengurangi )ariabilitasnya. Perbaikan mutu harus merupakan proses terus menerus dari sedikit perbaikan di sana sini. Perbaikan mutu berkelanjutan atau terus menerus perlu usaha konstan setiap orang dalam perusahaan. Mutu meningkat sejalan !aktu, proses perbaikan yang berkelanjutan tidak pernah berakhir dan tidak pernah menjadi semakin mudah. 3nti konsep perbaikan mutu berkelanjutan adalah gagasan bah!a kondisi ideal bukanlah sesuatu absolut yang dapat diketahui, tapi kondisi itu berubah akibat usaha terus menerus dari indi)idu yang bekerja sama memperbaiki produk.
Ada lima akti)itas pokok dalam perbaikan berkesinambungan+ 1. Komunikasi. Berguna memberi in$ormasi sebelum, selama, dan sesudah perbaikan. Komunikasi antara anggota tim, maupun antar tim dalam perusahaan. ". Memperbaiki kesalahan yang nyata. Perlu penelitian untuk identi*kasi permasalahan dan mengatasinya. Penting sekali menerapkan PD2A &Plan, Do, 2heck, Action' yang dikenal sebagai -iklus Deming. %. Memandang ke hulu. Mencari sebab masalah menggunakan alat yang dapat memisahkan penyebab dan gejala, yaitu diagram sebab akibat. /. Dokumentasi masalah dan kemajuan. Agar memudahkan pemecahan masalah yang sama di masa datang. . Memantau perubahan. 0ntuk memastikan telah dilakukan perbaikan secara tuntas. Berikut dapat dilihat langkahlangkah strukturisasi perbaikan kualitas+ 1. Membentuk De!an Kualitas. ". Bertanggung ja!ab atas perbaikan berkesinambungan dengan tugas mengadakan koordinasi dan melembagakan perbaikan kualitas tahunan. %. Menyusun pernyataan tanggungja!ab de!an kualitas, yang meliputi merumuskan kebijakan, patok duga, proses pembentukan tim, sumber daya, implementasi proyek, dsb. /. Membangun in$rastruktur yang diperlukan guna mendukung
usaha
perbaikan yang dilakukan. 4lemen dasar dari proses perbaikan dan pengendalian terdiri dari beberapa tahap+ 1. Penetapan standar untuk pengendalian dan perbaikan. ". -tandar digunakan manajer untuk mengkomunikasikan
)isi
dan
menetapkan tujuan yang realistis berdasarkan umpan balik. %. Pengukuran. /. -tudi. . #indakan. Mengukur Dan Melaporkan Biaya Mutu Biaya kegagaln dapat ditelusuri dan dilaporkan untuk setiap pusat biaya. #api manajemen puncak sebaiknya tidak berusaha menggunakan in$ormasi biaya terinci ini guna membebankan tanggungja!ab kegagalan itu. Biaya kegagalan dapat disebabkan oleh bagian bermutu rendah dari pemasok, mesin yang usang, desain produk yang buruk, atau $aktor lain di luar kendali manajer pusat biaya. Meskipiun demikian, laporan terinci memberi cara untuk mengidenti*kasi masalah mutu yang harus diperhatikan oleh tim mutu &karya!an area'. Jika
biaya
yang
terlibat
cukup
signi*kan,
manajemen
puncak
sebaiknya
berpastisipasi dalam tim.
Akuntansi 0ntuk Kerugian Dalam Proses Produksi Dalam -istem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan a. Akuntansi 0ntuk Bahan Baku -isa &-crap ' Bahan baku sisa terdiri dari+ 1. -erbuk atau sisa yang tertinggal setelah bahan baku diproses. ". Bahan baku cacat tidak dapat digunakan maupun diretur ke pemasok. %. Bagian rusak akibat kecerobohan karya!an atau kegagalan mesin. Meskipun kadang tidak mudah menentukan atau membebankan biaya bahan baku sisa, tapi catatan jumlah bahan baku sisa sebaiknya disimpan. Jumlah bahan baku sisa sebaiknya ditelusuri sepanjang !aktu dan dianalisis untuk menentukan apakah terjadi karena penggunaan bahan baku yang tidak e*sien, dan bagaimana menghilangkannya. Jumlah yang diperoleh dari penjualan bahan baku sisa yang tidak signi*kan dapat dipertanggungja!abkan dengan berbagai cara+ 1. Jumlah yang diakumulasikan di Penjualan Bahan Baku -isa ditutup ke ikhtisar laba rugi dan ditampilkan di 5aporan 5aba 6ugi sebagai Pen jualan Bahan Baku -isa atau Pendapatan 5ainlain. Jurnalnya+ Kas7piutang 6p. 888 Penjualan bahan baku sisa7perbaikan 6p. 888
". Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke arga Pokok Penjualan sehingga mengurangi total biaya yang dibebankan ke Pendapatan Penjualan untuk perioda itu. -ehingga meningkatkan laba perioda itu. Jurnalnya+ Kas7piutang 6p. 888 arga pokok Penjualan 6p. 888 %. Jumlah yang diakumulasikan dapat dikreditkan ke Pengendali 9)erhead Pabrik sehingga mengurangi biaya o)erhead pabrik untuk perioda itu. Jurnalnya+ Kas7piutang 6p. 888 Pengendalian o)erhead pabrik 6p. 888 /. Jika bahan baku sisa dapat ditelusuri langsung ke pesanan indi)idual, jumlah realisasi penjualan bahan baku sisa dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya bahan baku yang dibebankan ke pesanan itu. Jurnalnya+
Kas7piutang 6p. 888 Barang Dalam Proses 6p. 888 Jika nilai bahan baku sisa teridenti*kasi signi*kan, maka+ Persediaan Bahan Baku -isa 6p. 888 Barang Dalam Proses 6p. 888 Jadi bahan baku sisa dicatat sebagai persediaan sampai menunggu dijual. Jika bahan baku sisa merupakan hasil bahan baku cacat atau bagian yang rusak, maka harus dianggap biaya kegagalan internal yang seharusnya dapat dikurangi atau dihilangkan. -ebaiknya dilaporkan secara periodik ke manajemen agar dapat diambil tindakan yang diperlukan untuk perbaikan mutu. Jika bahan baku bermutu
rendah
dideteksi
sebelum
dikeluarkan
ke
produksi,
sebaiknya
dikembalikan ke pemasok. Atau untuk menjaga mutu bahan baku sebaiknya dilakukan kerjasama dengan pemasok, sehingga dapat menghilangkan biaya inspeksi bahan baku sebelum masuk ke proses produksi. Dengan sendirinya mengurangi biaya menjaga mutu.
b. Akuntansi 0ntuk Biaya Barang 2acat &-poiled :oods ' Barang cacat adalah unit selesai atau separuh selesai namun cacat dalam hal tertentu. Barang cacat tidak dapat diperbaiki &teknis maupun ekonomis'. Barang cacat yang disebabkan pelanggan misal pelanggan mengubah spesi*kasi setelah produksi dimulai atau keharusan memproduksi dalam toleransi sangat ketat.
-
Biaya untuk ini tidak boleh dianggap biaya mutu, tapi pelanggan harus
-
membayarnya. Biaya yang tidak dapat tertutup dari penjualan barang cacat sebaiknya dibebankan ke biaya pesanan. Jadi nilai sisa barang cacat dikeluarkan dari biaya pesanan, tapi sisa biaya yang tidak tertutup oleh nilai sisa tersebut tetap tinggal sebagai biaya pesanan.
2ontoh+ Asumsikan Plastico 2o. memproduksi 1.;;; kursi plastic dengan desain khusus untuk Pi<
. -etelah 1;; kursi diproduksi, pelanggan mengubah spesi*kasi desain. 1;; kursi tidak dapat digunakan pelanggan dan tidak dapat diperbaiki. #api Plastico 2o. dapat menjual 1;; kursi sebagai barang bekas dengan harga ?1; per unit atau total ?1.;;;. #ambahan 1;; kursi diproduksi untuk memenuhi pesanan, sehingga totalnya 1.1;; kursi. #otal biaya yang dibebankan ke pesanan no. => adalah+ Bahan baku #enaga kerja
"".;;; .;;
9)erhead pabrik
11.;;;
#otal biaya pesanan
%=.;;
Jurnalnya+ Persediaan barang cacat
1.;;;
arga pokok penjualan
%>.;;
Barang dalam proses
%=.;;
Plastico biasanya menjual hasil produksinya dengan harga 1;@ dari biaya. Jadi Pi<.;; 1;@'. Jurnalnya+ Piutang7kas
.";
Penjualan
.";
-aat barang cacat dijual, jurnalnya+ Piutang7kas Persediaan barang cacat
1.;;; 1.;;;
Barang cacat yang disebabkan oleh kegagalan internal misal karena ke cerobohan karya!an atau usangnya mesin.
-
Biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat sebaiknya dibebankan ke Pengendali 9)erhead Pabrik dan dilaporkan secara periodik
-
kepada manajemen. Jika biayanya cukup besar sehingga mendistorsi biaya produksi yang dilaporkan, maka sebaiknya dilaporkan terpisah sebagai kerugian di
-
5aporan 5aba 6ugi. -emua biaya produksi yang dikeluarkan untuk barang cacat sebaiknya ditentukan dan dikeluarkan dari kartu biaya pesanan dan akun Barang
-
Dalam Proses di buku besar. Jika barang cacat memiliki nilai sisa, maka barang cacat tersebut harus disimpan sebagai persediaan sebesar nilai sisanya, dan selisihnyayang tidak tertutup oleh nilai sisasebaiknya dibebankan ke Pengendalian 9)erhead Pabrik. Buku pembantu o)erhead pabrik untuk biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat sebaiknya disimpan untuk laporan
-
periodik ke manajemen. Bila barang cacat dapat diprediksi tapi tidak dapat dihilangkan, tari$ o)erhead
yang telah ditentukan sebelumnya harus disesuaikan dengan
memasukkan biaya barang cacat ke dalam o)erhead total. -ebelum tari$ yang ditentukan sebelumnya dihitung, biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat sebaiknya diestimasi dan dimasukkan dalam total anggaran o)erhead pabrik untuk perioda itu. Pendekatan ini meningkatkan
tari$ yang ditentukan sebelumnya untuk perioda itu, yang pada akhirnya meningkatkan biaya o)erhead yang dibebankan ke setiap produk. 2ontoh+ dari contoh Plastico, asumsikan 1;; unit kursi cacat adalah kesalahan cetak plasti. Biaya produksi tiap kursi ?% &?%=.;; total biaya pesanan dibagi 1.1;; total unit kursi'. Maka total biaya barang cacat adalah ?%.;;. karena kursi rusak dapat dijual ?1.;;; &?1; per unit 1;; unit', biaya yang tidak tertutup dari penjualan barang cacat adalah ?".;; C&?% per unit ?1; nilai sisa' 1;; kursi. Biaya kursi bagus yang dikirim ke Pi<
Jurnalnya+ Persediaan barang cacat
1.;;;
Pengendalian o)erhead pabrik
".;;
arga pokok penjualan
%.;;;
Barang dalam proses
%=.;;
Piutang7kas
".;;
Penjualan
".;;
c. Akuntansi 0ntuk Biaya Pengerjaan Kembali Pengerjaan kembali adalah proses untuk membetulkan barang cacat. Pengerjaan kembali yang disebabkan pelanggan Biaya pengerjaan kembali dibebankan ke pesanan dan pelanggan harus membayarnya. 3dealnya ditutup oleh peningkatan harga jual.
Pengerjaan kembali yang disebabkan oleh kegagalan internal
-
Biaya
pengerjaan
kembali
sebaiknya
dibebankan
ke
Pengendalian
-
9)erhead Pabrik dan dilaporkan secara periodik kepada manajemen. Barang cacat sebaiknya dibetulkan jika biaya pengerjaan kembali lebih kecil dari peningkatan dalam nilai realisasi bersih yang akan dihasilkan. Jika tidak sebaiknya dijual begitu saja. #api bagi perusahaan yang sangat
menjaga mutu dan citra produk memutuskan memperbaiki barang cacat atau memusnahkannya.
-ampai batas tertentu dimana pengerjaan kembali karena kegagalan internal dapat diprediksi tapi tidak dapat dihilangkan, tari$ o)erhead
yang ditentukan
sebelumnya sebaiknya dinaikkan untuk memasukkan biaya pengerjaan kembali.
Akuntansi 0ntuk Kerugian Dalam Proses Produksi Dalam -istem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
-
Kerugian produksi pada sistem biaya berdasarkan proses memasukkan
-
biaya bahan baku sisa, biaya barang cacat, dan biaya pengerjaan kembali. Penjualan bahan baku sisa, pendapatan lainlain, harga pokok pen jualan, pengendali o)erhead
pabrik, atau barang dalam proses, sebaiknya
dikreditkan untuk pendapatan yang diperoleh dari penjualan bahan baku
-
sisa. Biaya pengerjaan kembali dibebankan ke pengendali o)erhead pabrik dan bukan ke barang dalam proses, karena pengerjaan kembali di sistem perhitungan biaya berdasarkan proses biasanya karena kegagalan internal
-
dan bukan karena permintaan pelanggan. Perlakuan akuntansi barang cacat pada process costing berbeda dengan job order costing.
Kecacatan Akibat Kegagalan 3nternal -ebaiknya biaya diukur dan dibebankan ke o)erhead pabrik, seperti pada perhitungan job order costing. Dalam perhitungan biaya process costing, biaya ditentukan berdasarkan biaya ekui)alen. -ehingga, jumlah unit ekui)alen terdiri dari unit yang ditrans$er keluar, unit di persediaan akhir dan unit barang cacat. Jika barang cacat dideteksi le!at inspeksi di titik proses tertentu atau
jika
barang cacat karena kejadian penting dalam proses, maka unit ekui)alen tiap elemen biaya adalah bagian elemen biaya yang selesai sebelum inspeksi atau kejadian itu terjadi. Jika barang cacat dapat terjadi di berbagai titik yang berbeda pada proses produksi,
super)isor
departemen
atau
seseorang
yang
terlatih
dalam
pengendalian mutu harus menentukan tingkat penyelesaian barang cacat itu.
Penyusutan Eormal Dalam Produksi
Dalam beberapa proses produksi, unitunit *sik hilang melalui penguapan atau proses alami lainnya yang tidak termasuk kegagalan internal. 2ontoh+ -!eet stuF 2o. memproduksi sirup !a$el di Departemen Pemasakan. 5alu ditrans$er ke Departemen Pembotolan. Bahan ditambahkan di a!al proses Departemen Pemasakan, dicampur, lalu dimasak dalam tongtong besar. -elama memasak, sebagian bahan baku menguap, sehingga akan adanya pengurangan di dalam Barang dalam proses.