Batu Ureter Definisi
Batu ureter adalah keadaan dimana terdapat batu saluran kencing, batu yang terbentuk ketika konsentrasi substansi tertentu seperti kalium, oksalat, kalium fosfat, dan asam urat meningkat (Sudarth & Brunner, 1997). Batu ureter adalah suatu keadaan terdapatnya batu disaluran kemih (Manjoer, 2000). Batu ureter adalah bentuk deposit mineral paling umum oksalat kalsium dan oksalat fosfat, namun asam urat dan lainya juga penyebab pembentukan batu (Doenges,2000) Definisi operasional; batu ureter adalah terdapat batu disaluran ureter. Etiologi
a) Imobilisasi terlalu lama b) Dehidrasi c) Nefrolitiasis d) Kerusakan efitel ginjal e) Obstruksi aliran limfe ginjal f) Hiferkasemia g) Hiperkalsiura h) Penyakit mieloproliferatif, yang menyebabkan priliferasi abnornormal sel darah merah dari sum-sum tulang. i) Perubahan ph urine (Sudarth & Brunner, 1997). Patofisiologi
Batu terbentuk ditraktus urinarius ketika konsentrasi substansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat. Batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi substansi tertentu, seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urin. Kondisi lain yang memperlaju pembentukan batu mencakup ph urin dan status cairan pasien (batu cenderung terjadi pada pasien (dehidrasi).
Batu dapat ditemukan disetiap bagian ginjal sampai kekandungvkemih, faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu mencakup infeksi, statis urine, periode imobilitas. Batu yang terjebak di ureter menyebabkan gelombang nyeri yang luar biasa, akut dan kolik yang menyebar kepaha dan genetalia. Pasien sering merasa ingin berkemih, namun hanya sedikit urine yang keluar, dan biasanya mengandung darah akibat aksi abrasive batu (kolik uriteral). Umumnya, pasien akan mengeluarkan batu dengan diameter 0,5 sampai 1 cm secara spontan. Batu dengan diameter lebih dari cm biasanya harus diangkat atau dikeluarkan secara spontan (Sudarth & Brunner, 1997)
Dehidrasi
Kerusakan efitel
Imobilisasi lama
Infeksi
Kristalisasi
Formasi batu di ginjal
Batu terjebak di ureter
Batu ureter
Obtruksi
info yang adekuat Menekan syaraf sekitar
Kurang haluaran urine
Refluk diginjal Nyeri
Infeksi Gangguan pola eliminasi
Insisi bedah
GGA
Gangguan rasa nyaman
Kerusakan intergritas kulit
Salah persepsi tentang penyakit
kurang imformasi
(Sumber: Brunner & sudarth, 1997)
Manifestasi Klinis
Gelombang nyeri yang luar biasa, kolik, akut, yang menyebar kepaha dan genetalia.
Rasa panas dan terbakar dipinggang. Nyeri ketok ginjal.
Rasa ingin berkemih namun hanya sedikit urine yang keluar
Hematuria (Suddarth & Brunner, 1997).
Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Terjadi hematuria secara makroskopik atau mikroskopik.
Sendimen urine mengandung eritrosit dan leokosit.
Proteinuria ringan.
b. Radiologi Foto polos abdomen untuk melihat batu radiopak, pielografi intravena untuk melihat batu radiolusen dan menilai sekresi ginjal.. c. Ultrasonografi/ USG (Suddarth & Brunner, 1997). Penatalaksanaan Medis
a. Atasi nyeri, mandi hangat diarea panggul dapat bermanfaat. b. Terapi nutrisi dan medikasi, masukan cairan yang adekuat dan menghindari makanan tertentu dalam diet yang merupakan bahan utama pembentukan batu (mis: Kalsium) c. Lithotripsi Gelombang Kejut Ekstrakarpareal, merupakan prosedur non invasif yang digunakan untuk menghancurkan batu dan kaliks ginjal. Setelah batu tersebut pecah menjadi bagian yang kecil seperti pasir, sisa batu-batu tersebut dikeluarkan secara spontan. d. Ureterolitotomi, pembedahan pengangkatan batu. e. Penyuluhan, karena resiko kambuh yang tinggi, perawat harus memberikan pelajaran mengenai batu ureter dan mencegah kekambuhan (Suddarth & Brunner, 1997).