BANGUNAN EKOLOGIS A.
Definisi Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari antara organisme dengan suatu lingkungan dan lainnya. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “Oikos” (Habitat) dan “Logos” (Ilmu). Ekologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari interaksi antar mahluk hidup ataupun mahluk hidup dengan lingkungannya berada. Di dalam ekologi, mahluk hidup juga dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernest Haeckel (1834-1914).
B.
Ekologi dan Arsitektur Arsitektur dan ekologi sangat erat sebagaimana memanfaatkan potensi alam sebaik mungkin guna menciptakan desain go green. Berikut ketertarikan antara pola perencanaan Arsitektur dengan ekologis : 1.
Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melindungin sinar panas, angin, dan hujan
2.
Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminal mungkin.
3.
Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan.
4.
Dinding suatu bangunan harus memberi perlindungan terhadap pamas. Daya serap pamas dam tebalnya dinding sesuai degan kebutuhan iklim/suhu ruang didalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bias menghemat banyak energi.
C. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip ekologi sering berpengaruh terhadap arsitektur arsitektur (Batel dinur, Interviewing Architecture and Ecology – A theoretical Pespective). Adapun prinsip-prinsip ekologi tersebut antara lain : a.
Flutuation Prinsip fluktuasi menyatakan bahwa bangunan didesain dan dirasakan sebagai tempat membedakan budaya dan hubungan proses alami. Bangunan seharusnya mencerminkan hubungan proses alami yang terjadi di lokasi dan lebih dari pada itu membiarkan suatu proses dianggap sebagai proses dan bukan sebagai penyajian dari proses,
1|BANGUNAN
EKOLOGI
lebihnya lagi akan berhasil dalam menghubungan orang-orang dengan kenyataan pada lokasi tersebut. b.
Stratification Prinsip stratifikasi menyatakan bahwa organisasi bangunan seharunya muncul keluar dari interaksi perbedaan bagian-bagian dan tingkattingkat. Semacam organisasi yang membiarkan kompleksitas untuk diatur secara terpadu.
c.
Interdependence (saling ketergantungan) Menyatakan bahwa hubungan antara bangunan dengan bagiannya adalah hubungan timbal balik. Peninjau (perancang dan pemakai) seperti halnya lokasi tidak dapa dipisahkan dari bagian bangunan, saling ketergantungan antara bangunan dan bagian-agiannya berkelanjutan sepanjang umur bangunan. Eko arsitektur menonjolkan arsitektur yang berkualitas tinggi meskipun kualitas di bidang arsitektur sulit diukur dan ditentukan, tak ada garis batas yang jelas antara arsitektur yang bermutu tinggi dan arsitektur yang biasa saja. Fenomena yang ada adalah kualitas arsitektur yang hanya memperhatikan kualitas hidup dan keinginan pemakainya, padahal mereka adalah tokoh uutama yang jelas.
Dalam pandangan eko-arsitektur gedung dianggap sebagai mahluk atau organic, berarti bahwa bidang batasan antara bagian luar dan dalam gedung tersebut, yaitu dinding, lantai, dan atap dapat dimengerti sebagai kulit ketiga manusia (kulit manusia sendiri dan pakaian sebagai kulit pertama dan kedua). Dan harus melakukan fungsi pokok yaitu bernapas, menguap, menyerap, melindungi,
menyekat,
dan
mengatur
(udara,
kelembaban,
kepanasan,
kebisingan, kecelakaan, dan sebagainya). Oleh karena itu sangat penting untuk mengatur sistem hubungan yang dinamis antara bagian dalam dan luar gedung. Dan eko-arsitektur senantiasa menuntut agar arsitek (perencana) dan pengguna gedung berada dalam satu landasan yang jelas. Pada perkembangannya eko-arsitektur disebut juga dengan istilan green architectur (arsitektur hijau) mengingat subyek arsitektur dan konteks lingkungannya. Dalam perspektif lebih luas, lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan global alami yang meliputi unsur bumi, udara, air, dan energy yang perlu dilestarikan. Eko-arsitektur atau arsirtektur hijau ini dapat disebut juga sebagaia arsitektur hemat energy yaitu salah satu tipologi arsitektur yang berorientasi pada konservasi lingkungan global alami.
2|BANGUNAN
EKOLOGI
D.
Cara membangun yang menghemat energi dan bahan baku : 1. Perhatian pada iklim setempat. Pengunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Pembangunan yang menghemat energi Orientasi terhadap sinar matahari dan angin. Penyesuain pada perubahan suhu siang-malam. 2. Subsitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin. Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. 3. Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan yang menghemat energi. Memilih bahan bangunan menurut penggunaan sumbeh bahan yang tidak dapat diperbaharui. Upaya memajukan penggunaan energi alternatif. Penggunaan kembali sisa-sisa bahan bangunan yang dapat dibudidayakan. 4. Pembentukan peredaran yang utuh diantara penyediaan dan pembuangan bahan bangunan, energi, dan air gas kotor, air limbah, sampah, dihindari sejauh mungkin menghemat sumber daya alam (udara, air, dan tanah). Perhatian pada bahan mentah dan sampah yang tercemah perhatian pada peredaran air bersih dan limbah air. 5. Penggunaan
teknologi
tepat
guna
yang
manusiawi
memanfaatkan/menggunakan bahan bangunan bekas pakai. Menghemat hasil produk bahan bangunan. Mudah dirawat dan dipelihara produksi yang sesuai dengan pertukangan hipotesis Gaia. Yang paling berpengaruh dasar perencanaan arsitektur masa depan adalah Hipotesis Gaia, “kehidupan bukan menciptakan lingkungan menurut
kebutuhannya dan kehidupan bukan factor penentu, melainkan sistem keseluruhan termasuk lingkungan dan kehidupan.”
Hipotesis ini kemudian dibuktikan karena organisme-organisme dan lingkungan fisik kimia dalam evolusinya yang berhubungan erat sehingga bumi dapat dianggap sebagai mahluk hidup, sebagai organic yang mengatur suhu, iklim, dan susunan kimia. Perencanaan benda apapun yang dihasilkan melalui kecerdasan manusia adalah bagia mikrokosmos. Cara kehidupan manusia sangat erat kaitannya dengan kehidupan mahluk-mahluk lainnya. Kerusakan bumi yang diakibatkan oleh manusia di muka bumi ini akan menyakiti bumi sebagai Gaia dan akan menghancurkan dasar kehidupan manusia.
3|BANGUNAN
EKOLOGI
Pencahayaan dan pembayangan akan memengaruhi orientasi dalam ruang. Bagian ruang yang tersinari dan yang dalam keadaan gelap akan menentukan nilai psikis yang berhubungan dengan ruang, cahaya matahari memberi kesan vital dalam ruang, terutama jika cahaya matahari masuk dari jendela yang orientasinya terhadap mata angin. Di alam pencahayaan selalu berasal dari atas yaitu matahari. Pencahayaan matahari didaerah tropis mengandung gejala sampingan dengan sinar panas, maka daerah tropis manusia menganggap ruang yang agak gelap sebagai kesejukan akan tetapi untuk ruang kerja ketentuan tersebut melawan kebutuhan cahaya untuk mata manusia. Berhubung pencahayaan buatan dengan bola lampu dan sebagainya mempengaruhi kesehatan manusia, maka dibutuhkan pencahayaan alam yang terang tanpa silau dan tanpa sinar panas. Untuk memenuhi tuntutan yang berlawanan ini maka sebaiknya sinar matahari tidak diterima secara langsung melainkan dipantulkan terlebih dahulu ke dalam air kolam. Lantai atau lewat langit-langit bangunan. Pencahayaan alam mengandung efek penyembuhan dan meningkatkan kreativitas manusia. Kenyamanan dan kreativitas dapat juga dipengaruhi oleh warna. Oleh sebab itu warna adalah salah satu cara untuk memengaruhi cirri khas suatu ruang atau gedung. Badan manusia bereaksi sangat sensitifterhadap ransangan dari masing-masing warna. Setiap warna memilik frekuensi tertentu, maka pengaruhnya atas badan manusia menjadi berbeda pula. Warna ungu indigo memiliki frekuensi yaitu 750 Thz Warna biru memilik frekuensi yaitu 670 Thz Warna hijau memilik frekuensi tertinggi yaitu 600 Thz Warna Kuning memiliki frekuensi tertinggi yaitu 550 Thz Warna Oranye memiliki frekuensi tertinggi yaitu 500 Thz Warna Merah memiliki frekuensi tertinggi yaitu 430 Thz Masing-masing warna memiliki ciri khusus yaitu sifat warna, sifat cahay, dan kejenuhan (intensitas sifat warna). Makin jenuh atau kurang bercahaya suatu warna akan makin bergairah, sebaiknya hawa nafsu dapat ditingkatkan dengan penambahan cahaya.
4|BANGUNAN
EKOLOGI
Alat vital manusia juga memiliki warna : Jantung (hijau), Solarplexus (kuning), Lambung (Oranye), Ari-ari (merah), Pangkal teggrorokan (Biru muda), Kemaluan (indigo), Ujung atas kepala (Ungu). Warna juga memiliki arti antara lain: Warna kuning yaitu artinya penolak rasa mengantuk Warna biru artinya penolak rasa sakit/penyakit Warna hitam artinya penolak rasa lapar Warna hijau artinya penolak rasa angkara murka (marah) Warna putih artinya penolak rasa birahi Warna Oranye artinya penolak rasa takut Warna merah artinya penolak rasa tenteram Warna ungu artinya penolak rasa jahat Pada praktek sehari-hari warna juga dapat dimanfaatkan untuk mengubah atau memperbaiki proporsi ruang secara visual demi peningkatan kenyamanan Langit-langit rumah yang teralu tinggi dapat diturunkan dengan memberi warna hangat dan agak gelap Langit-langit yang agak rendah diberi warna putih atau cerah dan diikuti 20cm dari dinding bagian paing atas diberi warna putih yang memberi kesan langit-langit seakan-akan melayang dengan suasana yang sejuk. Warna aktif seperti merah, oranye pada bidang yang luas memberi kesan memperkecil ruang Ruang yang agak sempit panjang dapat berkesan pendek dengan memberi warna hangat pada dinding bagian muka, sedang untuk berkesan luas diberi warna dingin seperti warna putih. Dinding tidak seharusnya dari lantai diberi warna yang sama, jika dinding bergars horizontal ruang berkesan terlindung, sedang evertikal berkesan lebih tinggi. Salah satu aspek penting dalam desai arsitektur yang semakin hari semakin dirasakan penting adalah penataan energy dalam bangunan. Krisis sumber energi tak terbaharui mendorong arsitek untuk semakin peduli akan energy dengan cara beralih ke sumber energy terbaharui dalam merancang bangunan yang hemat energy. Konsep penekanan desain ekologi arsitektur didasari dengan maraknya issue global warming. Diharapkan dengan konsep perancangan yang berdasar pada keseimbangan alam ini, dapat mengurangi pemanasan global sehingga suhu bumi tetap terjaga. Kebanyakan arsitek hanya
5|BANGUNAN
EKOLOGI
mementingkan desain pada bangunan itu sendiri dan tidak melihat disekeliling dampak pada lingkungan tersebut. Apabila tidak diterapkan ekologi dalam arsitektur maka akan terjadi: 1. Apabila bangunan terbuat dari kaca akan terjadi pemanasan global dan seharusnya diperbanyak vegetasi pada bangunan dan lingkungan tersebut 2. Apabila bangunan tersebut penghambat arah lajur perairan maka akan menghambat air-air bekas hujan sehingga mengakibatan banjir.
6|BANGUNAN
EKOLOGI
Tower of Singapore
Tower ekologi membawa kehidupan alam kembali ke situs perkotaan 26 lantai EDITT Menara Singapura, yang dirancang oleh arsitek T R Hamzah & Yeang, sedang dibuat untuk merehabilitasi, situs non-organik perkotaan, diklasifikasikan sebagai 'zero-budaya' di mana ekosistem alam telah sepenuhnya hancur. Selain memenuhi kebutuhan praktis klien mereka untuk menara untuk digunakan sebagai ritel, pameran dan penggunaan auditorium, desain sangat banyak desain ekologi. Fitur unik dari skema ini adalah fasad baik ditanam dan teras vegetasi yang mengelilingi bangunan. Pendekatan desain memungkinkan suksesi ekologi berlangsung dan untuk menyeimbangkan sifat anorganik ada situs. Daerah vegetasi dirancang untuk terus menerus dan untuk jalan ke atas dari tanah ke lantai paling atas. Yang penting penanaman menara menggunakan tanaman asli agar tidak bersaing dengan spesies yang ada dari lokalitas. Landai digunakan untuk membuat aliran spasial terus menerus dari permukaan jalan ke lantai menara tinggi kota dan tingkat tinggi jembatanhubungan ditambahkan untuk terhubung ke bangunan tetangga untuk perkotaan-konektivitas yang lebih besar. kredensial hijau menara terus di dalam menara dengan fitur ekologi termasuk air swasembada melalui air hujanpengumpulan dan penggunaan kembali abu-air di lebih dari 55% dan desain yang
7|BANGUNAN
EKOLOGI
mengoptimalkan pemulihan dan daur ulang limbah limbah melalui penciptaan bahan bakar kompos dan bio-gas. The EDITT tower juga akan mencapai hampir 40% energi swasembada melalui sistem panel surya. The EDITT Towers memenangkan 1998 kompetisi untuk Desain Ekologis di Tropics dan bangunan akan direalisasikan di persimpangan Waterloo Road dan Jalan Tengah di Singapura. Singapura, juga dikenal sebagai Garden City kini naik dengan konsep green inspirasi baru, 'Desain Ekologis In The Tropics' (EDITT) tower oleh Ar. Ken Yeang dari TR Hamzah & Yeang Arsitek dari Malaysia dan disponsori oleh National University of Singapore. Ini adalah bangunan 26 lantai yang berlokasi di persimpangan Waterloo Road dan Jalan Tengah di Singapura, zona iklim tropis dan zona vegetasi hutan hujan
Struktur tersebut dianggap sebagai 'longgar cocok' multi guna bangunan tinggi, awalnya dipahami sebagai sebuah bangunan pameran menggabungkan ruang
pameran,
auditorium,
ritel
dan
kantor,
dengan
potensi
untuk
metamorfosis kemudian menjadi menara kantor penuh atau gedung apartemen. Situs ini adalah 838 sqm kecil dan luas lantai kotor proyek pada rasio plot 7: 1, memberikan luas kotor 6.033 sqm. Dalam iterasi awal, menara akan menghasilkan jaring daerah bisa digunakan 3567 sqm (FSR 4.3: 1) dengan luas tanam dan vegetasi dari 3.841 sqm.
8|BANGUNAN
EKOLOGI
Desain
Konsep desain menyatukan berbagai isu yang menunjukkan domain memperluas arsitek untuk abad baru. Dalam konteks perkotaan; Tempat vertikal keputusan, hubungan tingkat tinggi, respon ekologi situs, orientasi, kontrol matahari, lansekap vertikal, efek angin; dekonstruksi dan daur ulang, daur ulang limbah, air koleksi dan penggunaan kembali, produksi energi di tempat, diwujudkan energi, energi yang digunakan, layanan mode campuran hybrid dan banyak lagi. Hasil arsitektur yang menakjubkan visual yang menikahi beberapa aspek plastik terbaik dari gerakan modern awal abad 20 dengan 'bowellism' dari 'hightech' sekolah Eropa (Pompidou dan Lloyds) dan menambahkan kebebasan sekarang karakteristik Yeang sendiri dari bentuk dan jadwal, didukung oleh up aya untuk memberikan metode dan terukur dalam hal kinerja lingkungan dan energi.
Ar. Yeang Ar. Yeang adalah penting untuk arsitektur 'Bioclimatic', 25 tahun pengalaman telah membuktikan dirinya sebagai kontributor mani untuk berpikir dan praktek menggunakan rasa sendiri dari Bio-Arsitektur. Karya terbaik Bioclimatic yang UMNO menara di Penang dan Menara Mesiniaga di Selengor; baik di Malaysia. Buku-bukunya termasuk merancang dengan alam: Dasar Ekologi untuk Arsitektur Desain (New York, McGrawHill, 1995) dan The Skyscraper Bioclimatically dianggap: Desain Primer, (London, Editions Academy, 1996). 9|BANGUNAN
EKOLOGI
Hunian situs dan Hirarki Ekosistem
Risalah pada proyek menyediakan oleh arsitek menguraikan proses desain; analisis luas konteks situs, tampilan, iklim mikro dan flora dan fauna tidak ada digambarkan sebagai 'zeroculture' di bagian bawah hirarki Yeang ini ekosistem. Evaluasi layak pola vegetasi dalam radius 1,5 km dari situs tersebut digunakan untuk menanam pada proyek yang terintegrasi dengan situs dan struktur dalam skema lansekap vertikal teras ditanam dan fasad, menggunakan spesies yang dipilih agar kompatibel dengan spesies asli lokalitas. Strategi untuk menghadapi masalah kelangsungan spasial, universal kurang dalam bangunan bertingkat tinggi karena compartmentalisation fisik lantai
juga
tampaknya
layak!
Desain
menciptakan
'tempat
vertikal',
menggunakan sistem jalan yang memungkinkan pergerakan pejalan kaki secara vertikal melalui menara sepanjang vertikal 'jalan' dilapisi dengan pameran dan kinerja ruang, kafe, toko-toko dan kantor dengan sesekali duduk dan berkumpul daerah. Ada jembatan link sebagai berdampingan dengan bangunan yang memperkuat tingkat yang lebih rendah sebagai wilayah publik dan teras ditanam dan langit-kebun terus up tinggi penuh struktur.
Dinding Dinding angin Sebuah studi angin menara diusulkan menguraikan tentang studi Yeang awal dampak 'dinding sayap angin' di bangunan domestik menggunakan konsep
10 | B A N G U N A N
EKOLOGI
radikal kantong udara tiup seperti sirip angin strategis diposisikan di luar menara untuk menciptakan vortisitas yang meningkatkan ventilasi alami, itu mengubah beban angin pada bangunan dan mengakibatkan mungkin dalam keringanan dari struktur vertikal. Studi ini juga menunjukkan ventilasi alami dari toilet polong tergantung di sisi struktur.
Daur ulang dan Energi Metode Saving Tidak ada referensi untuk penggunaan bahan daur ulang tetapi penekanan diberikan kepada implikasi energi konstruksi dan struktur yang dirancang untuk mampu adaptasi selama penggunaan dan 'dekonstruksi' pada akhir penggunaan. Sebuah struktur primer hybrid dinominasikan kolom beton bertulang dan inti dan kering api kedap balok baja dengan sambungan mekanis yang dapat mudah dibongkar. Bill Lawson dari University of New South Wales telah terlibat sebagai penasihat energi yang terkandung dan analisis energi yang terkandung menyimpulkan bahwa bangunan memiliki energi yang sangat tinggi yang terkandung di 14,2 GJ / sqm dibandingkan dengan norma yang dikutip di kisaran 6-8 GJ / sqm untuk struktur konvensional yang sama.
Angka yang tinggi dikaitkan dengan kandungan energi yang terkandung tinggi di panel surya fotovoltaik dan perangkat hemat energi lainnya. Hal ini diklaim, dibayar kembali dalam penghematan energi pemanfaatan selama siklus hidup bangunan. Skema ini termasuk proposal untuk mengganti pelat lantai 11 | B A N G U N A N
EKOLOGI
beton dengan kaset lantai kayu yang mengurangi angka energi yang diwujudkan oleh 1,6 GJ / sqm tetapi solusi untuk memecat isu pemisahan belum didefinisikan pada tahap ini. Sebuah sistem daur ulang limbah padat cerdik juga menjelaskan mensegregasikan kertas, plastik, Aluminium, kaca dan sampah menggunakan parasut pembuangan limbah menjatuhkan tinggi penuh bangunan menjadi berputar hopper bawah tanah di mana sampah dipadatkan dan dihapus dari situs.
Mixed mode
Hal ini dimengerti bahwa di-digunakan energi di gedung-gedung yang membayangi jauh, energi yang terkandung dan itu adalah benar untuk ditetapkan dalam analisis siklus hidup untuk menjamin kebutuhan energi diminimalkan dan bahwa metode memenuhi tuntutan ini 'dihijaukan'. Strategi desain pasif bangunan yang diusulkan, dengan matahari shading dan akses ke vegetasi alam harus moderat beban energi yang dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan lingkungan. Hal ini tidak mungkin untuk mencapai lingkungan kerja yang diterima di Singapura tanpa AC dan proposal menunjukkan 'modus dicampur' atau, seperti yang telah menjadi dikenal sistem 'Hyvent' di mana ventilasi alami digunakan secara maksimal dan ditambah jika diperlukan oleh mekanik AC. Pengaturan terintegrasi untuk nuansa matahari ke jendela kaca, rak cahaya, air hujan kerang tangkapan dan lokasi panel photovoltaic yang diusulkan mencontohkan 12 | B A N G U N A N
EKOLOGI
diperlukan pendekatan total sistem dan menggabungkan untuk mengurangi beban surya pada windows, mengumpulkan air dan memantul cahaya ke langitlangit dan kembali ke dalam gedung, sehingga mengurangi permintaan energi dan beban pendinginan. proposal tidak mendokumentasikan setiap pemodelan termal atau berhubungan dengan permintaan energi pemanfaatan. Disarankan bahwa bangunan bisa menjadi 40% mandiri energi melalui energi yang bersumber dari panel surya fotovoltaik, tetapi telah direvisi ke bawah ke 20,4% berdasarkan photovoltaics menghasilkan mungkin lebih optimis 1,05 kWh / meter persegi / hari (0,75 kWh / meter persegi / hari akan lebih realistis).
Pengelolaan Air Sebuah sistem yang menarik dari koleksi air dan reticulation adalah menggambarkan melibatkan sendok hujan patung di atap dan sistem kerang koleksi air bawah fasad dikombinasikan dengan proposal untuk mendaur ulang air abu-abu melalui tidur tanah filter dalam lansekap vertikal. Disarankan bahwa bangunan bisa menjadi 55 persen mandiri dalam hal penyediaan air tapi ini telah direvisi ke bawah untuk 31% berdasarkan pada curah hujan Singapura dari 2344mm per tahun dan area koleksi 518 sqm menghasilkan 3300 liter per hari rata-rata. Pada perhitungan awal volume lumpur limbah dikumpulkan dan didaur ulang tampaknya berlebihan di 15.190 CUM per tahun namun direvisi turun ke 8.850 CUM. Masih tampak tinggi dan tidak menjelaskan bagaimana ini bisa didaur ulang di situs. Kebutuhan air tampaknya dilebih-lebihkan dan kebutuhan untuk sistem filtrasi yang rumit untuk air hujan tidak jelas. Sebuah kebutuhan air yang lebih konservatif dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dan pemisahan air hitam dan abu-abu dan penggunaan air abu-abu daur ulang harus mengurangi konsumsi air secara keseluruhan.
Ringkasan Prinsip utama dari arsitektur 'hijau' adalah bahwa ia harus memberikan energi dan efisiensi sumber daya dan kenyamanan lingkungan: itu bukan gaya.
13 | B A N G U N A N
EKOLOGI
The EDITT Tower adalah sebuah proyek konsep yang akan jatuh di bawah desain bangunan besar 'bioclimatic'. Kualitas formal dan gaya desain yang menggoda, tetapi detail teknis tampaknya membutuhkan pertimbangan lebih berhati-hati dan perbaikan. Bangunan ini memiliki energi yang terkandung sangat tinggi (dan mungkin sangat mahal) tapi belum muncul untuk menunjukkan penghematan energi pemanfaatan sepadan dan kenyamanan termal terkait.
KONSEP HEMAT ENERGI Ventilasi alami Mixed-mode servis adalah strategi Yeang untuk mengurangi AC mekanik dan sistem aktif lainnya dengan mengoptimalkan sistem pasif, seperti pendinginan dari situs. Angin digunakan untuk menciptakan kondisi kenyamanan internal dengan cara memperkenalkan ventilasi alami dan 'sayap-dinding' ditempatkan sejajar dengan angin yang berlaku untuk aliran udara langsung ke ruang internal dan skycourts untuk membantu pendinginan angin.
Penggeunaan Energi surya Heavy solar-perisai sepanjang fasad timur mengurangi keuntungan panas matahari. Hal ini terutama dicapai melalui dimasukkannya buram terpadu 'dinding' dari menara tangga, lift dan akomodasi kamar kecil. ekstensif menggunakan panel photovoltaic sebagai formasi utama pada fasad assist timur dengan kebutuhan energi bangunan. Selain itu, sistem pencahayaan pasif seperti cahaya-rak yang digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada sistem pencahayaan buatan.
Padat Daur Ulang Limbah daur ulang limbah padat ditangani melalui saluran vertikal diakses dari semua lantai yang memberikan bahan langsung ke pemisah limbah mekanik di tingkat basement gedung yang macam bahan dan mempersiapkan untuk pengumpulan sampah yang efisien untuk didaur ulang.
Daur Ulang Air / Pemurnian Bangunan ini berfungsi sebagai perangkat pengumpulan air hujan terutama melalui atap kolektor lengkung dan sistem kerang berbentuk kolektor
14 | B A N G U N A N
EKOLOGI
fasad. Setelah dikumpulkan air dikenai sistem penyaringan gravitasi sebagian besar pasif.
Bahan Bangunan Reuse Kompatibel dengan teori Yeang untuk 'longgar' (lihat strategi ke kanan) divisi program dalam eco-gedung pencakar langit, sebagian besar bahan bangunan 'sementara' yang dirancang dan dipasang sedemikian rupa untuk memfasilitasi kemudahan pembongkaran dan digunakan kembali. Hal ini sebagian besar dilakukan melalui jointing mekanik direncanakan dengan baik dari bahan lembar dan koneksi dan partions dilepas dan lantai.
Longgar-Fit Yeang ini 'longgar-fit' strategi desain adalah cara mempertimbangkan kemungkinan evolusi program sebuah bangunan dari awal proses desain. Setiap eco-gedung pencakar langit dirancang untuk menyerap perubahan dan refitting selama rentang hidup 100-150 tahun dengan tingkat efisiensi yang tinggi lantai hunian. Ini melibatkan partions dilepas dan lantai, penggunaan kembali skycourts, jointing mekanik untuk memungkinkan pemulihan di masa depan bahan - semua dengan matriks berdasarkan fleksibilitas sebagai syarat penting. Dalam kasus menara EDITT, Yeang memungkinkan bangunan untuk berevolusi ke kantor atau program perumahan lama setelah program menara eksposisi asli telah pensiun.
vertikal Landscaping proyek Yeang ini menganjurkan untuk integrasi internal biomassa menjadi massa anorganik sebuah bangunan dengan cara lansekap internal dan pertimbangan kualitas udara internal. Ini membantu lebih lanjut dengan menciptakan pendinginan ambien, meringankan tuntutan pada sistem mekanis aktif. Yeang pendukung untuk analisis yang mendalam dari hirarki ekosistem asli pada awal proses desain. Pendekatan desain difokuskan pada pemulihan massa organik untuk memungkinkan suksesi ekologi untuk menggantikan sifat anorganik situs dalam keadaan saat ini dari kehancuran. Spesies dipilih melalui konduksi survei penanaman adat dalam radius satu mil dari lokasi sehingga untuk memilih spesies yang tidak akan bersaing dengan mereka yang sudah hadir.
Tempat Pembuatan
15 | B A N G U N A N
EKOLOGI
Istilah 'tempat pembuatan' merupakan solusi yeang untuk memecahkan kegagalan pencakar langit modern. Masalah utama ia mengidentifikasi di kontemporer bertingkat tinggi adalah salah satu kesinambungan spasial miskin antara kegiatan jalan-tingkat dan orang-orang di lantai atas menara, yang konvensional berdasarkan berulang-ulang, compartmentalisation fisik lantai dalam amplop inheren disegel. Sebaliknya, yeang berpendapat untuk urbanisme vertikal beradab perpanjangan terus menerus dari kehidupan jalanan ke dalam peningkatan kadar pencakar langit termasuk skycourts, ruang atrium dan plaza sebagai salah satu akan menemukan di sebuah kota horizontal.
Fitur Banguan
Area kenaikan vegetasi dalam terus menerus terkait, spiral taman dari lantai dasar ke lantai atas, memungkinkan ekosistem yang lebih beragam dan lebih stabil.
vegetasi ini dimaksudkan untuk melindungi terhadap sinar matahari, memfasilitasi pendinginan ambien dari fasad bangunan
Sepertiga dari menara ditanam dengan vegetasi.
Desain yang fleksibel berarti bahwa bangunan awalnya dipahami sebagai gedung pameran multi guna, bisa digunakan di masa depan sebagai kantor atau apartemen perumahan.
Fotovoltaik digunakan untuk mengumpulkan energi matahari, sehingga lebih meningkatkan bangunan swasembada.
Dengan posisi "dinding angin" sejajar dengan angin yang berlaku, angin bisa diarahkan ke ruang internal untuk tujuan pendinginan.
Desain
memenangkan
hadiah
2
dalam
kompetisi
1998
Urban
Redevelopment Authority (URA) EDITT (Desain Ekologis In The Tropics).
Desain bangunan bertujuan untuk mengurangi penggunaan sistem pendingin udara mekanik dan pencahayaan buatan.
55,1% air swasembada dicapai melalui penggunaan kembali air hujan dikumpulkan dan air abu-abu; air listrik hanya digunakan untuk tujuan minum.
Bangunan mempekerjakan apa istilah arsitek "longgar-fit" desain, menampilkan partisi dilepas dan lantai dan jointing mekanik bahan yang bertentangan dengan penggunaan ikatan kimia; ini akan membantu masa depan penggunaan kembali bangunan dan daur ulang materi.
16 | B A N G U N A N
EKOLOGI