BANGUNAN BAWAH JEMBATAN Repost:http://civil-injinering. Repost:http://civil-injinering.logspot.co logspot.co! ! ". #EN$AHU%UAN
Bangunan bawah jembatan dalam hal ini terdiri dari pondasi dan kepala jembatan. Terdapat berbagai macam pondasi yang digunakan di di Indonesia. Kaison beton yang dicor ditempat, ditempat, tiang pancang baja, tiang pancang beton bertulang dan pratekan, serta tiang bor, kesemuanya dipakai secara luas. Kepala jembatan yang digunakan umumnya susunan pile cap serta pilar berkolom tunggal atau majemuk dan balok melintang ujung (cross ( cross head ). ). &. #'N$A() #'N $A() JEMBAT JE MBATAN AN
Pondasi merupakan sumber masalah tersendiri bagi para pelaksana konstruksi jembatan, sehubungan dengan kondisi tanah yang jarang dapat diketahui secara tepat, walaupun sampai saat ini telah kita kenal suatu methode pendekatannya yaitu dengan adanya penyelidikan tanah (Soil (Soil Investigation) Investigation) untuk memprediksi daya dukung tanah. ara pelaksanaan pondasi terdiri atas dua jenis utama, pertama adalah jenis yang dapat dilaksanakan tanpa memerlukan peralatan khusus. Pondasi jenis ini termasuk pondasi telapak (pondasi langsung) dan kaison beton yang dicor di tempat. !enis kedua termasuk pondasi tiang, kaison beton pracetak atau shell baja. Pondasi tiang dapat dilaksanakan secara dipancang atau dibor dan tiangnya terbuat dari baja atau beton. &.". #'N$A() T)ANG #AN*ANG + PILE FOUNDATION FOUNDATION , Pondasi tiang pancang popular dipergunakan di Indonesia karena pelaksanaannya yang relati" mudah dan sesuai dengan kebanyakan kondisi tanah di Indonesia. #emikian juga jenis pondasi tiang pancang ini tahan terhadap penggerusan penggerusan aliran sungai$aliran air mengingat pemancangan tiang mencapai titik dalam, adapun jenis%jenis tiang pancang meliputi berikut ini & ' Tiang Kayu, termasuk erucuk. ' Tiang Baja truktur ' Tiang Pipa Baja ' Tiang Beton Bertulang Pracetak ' Tiang Beton Pratekan, Pracetak ' Tiang Bor Beton or angsung #i Tempat ' Tiang Turap Perhatian perlu diberikan terhadap sambungan antar tiang$bahan, karena penyambungan yang kurang baik beresiko tinggi yang dapat menyebabkan kegagalan tiang yang seharusnya ber"ungsi mendukung konstruksi konstruksi diatasnya. Peralatan yang digunakan untuk pemancangan tiang baja, beton atau kayu pada dasarnya sama yaitu berbentuk dari yang paling sederhana (manual) sampai diesel hammer, tergantung dari jenis tiang yang digunakan, berat tiang dan kedalaman yang harus dicapai. &.&. T)ANG #AN*ANG AU . U!0!
Kayu untuk tiang pancang penahan beban (bukan cerucuk) dapat diawetkan atau tidak diawetkan, dan dapat dipangkas sampai membentuk penampang yang tegak lurus terhadap
panjangnya atau berupa batang pohon lurus sesuai bentuk aslinya. elanjutnya semua kulit kayu harus dibuang. Tiang pancang kayu harus seluruhnya keras ( sound ( sound ) dan bebas dari kerusakan, mata kayu, bagian yang tidak keras atau akibat serangan serangga. Tiang pancang kayu yang menggunakan kayu lunak memerlukan pengawetan, yang harus dilaksanakan sesuai dengan **+T -// % 01 dengan menggunakan instalasi peresapan bertekanan. Bilamana instalasi semacam ini tidak tersedia, maka dilakukan pengawetan dengan tangki terbuka secara panas dan dingin. Beberapa kayu keras dapat digunakan tanpa pengawetan, tetapi pada umumnya, kebutuhan kebutuhan untuk mengawetkan kayu kayu keras tergantung pada jenis kayu dan beratnya kondisi pelayanan. pelayanan. ebelum pemancangan, diperlukan tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang yaitu dengan cara pemangkasan kepala tiang pancang sampai penampang penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat. #an setelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang. . epl Ting #ncng ebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada kepala tiang pancang harus diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan pemangkasan kepala tiang pancang sampai penampang melintang menjadi bulat dan tegak lurus terhadap panjangnya dan memasang cincin baja atau besi yang kuat kuat atau dengan metode lainnya yang lebih e"ekti". etelah pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras dan diberi bahan pengawet sebelum pur ( pile ( pile cap) cap) dipasang. Bilamana tiang pancang kayu lunak membentuk pondasi struktur permanen dan akan dipotong sampai di bawah permukaan tanah, maka perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bahwa tiang pancang tersebut telah dipotong pada atau di bawah permukaan air tanah yang terendah yang diperkirakan. Bilamana digunakan pur ( pile cap) cap) dari beton, kepala tiang pancang harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang cukup sehingga dapat memindahkan gaya. Tebal Tebal beton di sekeliling sekeli ling tiang pancang paling sedikit 2 cm dan harus diberi baja tulangan untuk mencegah terjadinya keretakan. c. (ept0 Ting #ncng Tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang cocok untuk melindungi ujung tiang selama pemancangan, kecuali bilamana seluruh pemancangan dilakukan pada tanah yang lunak. epatu harus benar%benar konsentris (pusat sepatu sama dengan pusat tiang pancang) dan dipasang dengan kuat pada ujung tiang. Bidang kontak antara sepatu dan kayu harus cukup untuk menghindari tekanan yang berlebihan selama pemancangan.
3ambar. 3ambar. 4 epatu tiang pancang kayu 1. #e!ncngn Pemancangan berat yang mungkin merusak kepala tiang pancang, memecah ujung dan menyebabkan retak tiang pancang harus dihindari dengan membatasi tinggi jatuh palu dan jumlah penumbukan pada tiang pancang. pancang. 5mumnya, berat palu harus sama dengan beratnya beratnya tiang untuk memudahkan pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan selama pemancangan untuk memastikan bahwa kepala tiang pancang pancang harus selalu berada sesumbu dengan palu dan tegak lurus terhadap panjang tiang pancang dan bahwa tiang pancang dalam posisi yang relati" pada tempatnya. e. #en2!0ngn
Bilamana diperlukan untuk menggunakan tiang pancang yang terdiri dari dua batang atau lebih, permukaan ujung tiang pancang harus dipotong sampai tegak lurus terhadapa panjangnya untuk menjamin bidang bidang kontak seluas seluruh penampang tiang pancang. pancang. Pada tiang pancang yang digergaji, sambungannya harus diperkuat dengan kayu at au pelat penyambung baja, atau pro"il baja seperti pro"il kanal atau pro"il siku yang dilas dilas menjadi satu membentuk kotak yang dirancang untuk memberikan kekuatan yang diperlukan. Tiang pancang bulat harus diperkuat dengan pipa penyambung. penyambung. ambungan ambungan di dekat titik%titik yang mempunyai lendutan maksimum harus dihindarkan.
3ambar 6 4 ambungan tiang pancang kayu
&.3. T)ANG #AN*ANG BET'N #RA*ETA 4 #RATEAN #RA*ETA . U!0!Tiang pancang beton pracetak harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa kerusakan. Tiang pancang segi empat harus mempunyai sudut%sudut yang ditumpulkan. Pipa pancang berongga ( hollow piles) harus digunakan bilamana panjang tiang pancang yang luar biasa diperlukan, selimut beton yang digunakan minimum 78 mm dan bilamana tiang pancang terekspos terhadap air laut atau pengaruh korosi lainnya, selimut beton minimum 28 mm. . #e!0tn Ting Tiang pancang dibuat dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari pelaksanaan struktur beton . Tiang dapat dicetak pada landasan dengan menggunakan acuan pinggir yang dapat dibongkar dari bahan kayu atau baja. !enis landasan dan pilihan bahan untuk acuan pinggir tergantung pada jumlah tiang yang akan dicetak. #asar pencetakan tiang harus ditempatkan pada tanah yang kokoh untuk mencegah melenturnya tiang pada waktu dan sesudah pengecoran, suatu landasan beton yang masi" masih sering digunakan untuk keperluan pengecoran tersebut. Pangkal tiang ( stop end ) harus dibuat benar%benar tegak lurus pada sumbu tiang untuk menjamin distribusi yang merata dari pukulan penumbuk pada waktu pemancangan. Penggetar digunakan untuk mendapatkan kepadatan yang teliti pada beton, dan beton diantara penahan baja (bearer ) atas dan adukan beton harus dikerjakan menggunakan alat pemotong untuk meniadakan bercak%bercak keropos (honey comb).
3ambar / % usunan pencetakan untuk tiang beton
!ika tiang dicor dengan acuan samping dari kayu, acuan harus dibongkar sesegera mungkin (67 jam setelah pengecoran) dan perawatan basah dengan menggunakan penyemprotan air dan karung dipertahankan untuk jangka waktu tujuh hari. egera setelah pengujian kekuatan tekan pada kubus beton (7 benda uji) menunjukan bahwa tiang cukup kuat untuk diangkat, tiang harus dimiringkan secara hati%hati dengan batang pengungkit dan diganjal dengan baji untuk melepaskan lekatan antara tiang dengan landasan. Tali pengangkat (lifting sling ) atau baut pegangan dapat dipasang dan tiang diangkat untuk pengangkutan ke tempat penumpukkan. Pekerjaan pemiringan dan pengangkatan harus dilakukan dengan sangat hati% hati karena tiang masih mempunyai kekuatan rendah, dan retakan atau awal retakan yang terjadi pada tahap ini akan memperbesar akibat tegangan pada saat pemancangan. Pada bagian dekat kepala tiang harus di beri tanda yang jelas dengan suatu nomor re"erensi, dengan panjang dan tanggal pengecoran pada waktu atau sebelum pengangkutan, untuk menjamin bahwa pemancangan dilakukan dengan urutan yang benar. Tiang harus dilindungi dari matahari dengan cara menutupi tumpukan tiang menggunakan terpal atau lembaran lain. Tidak ada tiang pancang yang akan dipancang sebelum berumur paling sedikit 60 hari atau telah mencapai kekuatan minimum yang disyaratkan elama operasi pengangkatan, tiang pancang harus didukung pada titik seperempat panjangnya. Bilamana tiang pancang tersebut akan dibuat ,2 m lebih panjang dari pada panjang yang disebutkan dalam 3ambar, maka agar menggunakan baja tulangan dengan diameter yang lebih besar dan$atau memakai tiang pancang dengan ukuran yang lebih besar dari yang ditunjukkan dalam 3ambar.
3ambar 7 4 Titik *ngkat Tiang Beton Tiang pancang beton pratekan pracetak sering dipakai pada proyek%proyek konstruksi termasuk proyek pembangunan jembatan. Tiang pancang beton pratekan pracetak biasan ya ditegangkan dengan pemberian tegangan tekan pada saat dilepas (induced compressive stress at release) sebesar antara 7 dan -pa (78%8 Kg$cm9).Panjang standar dari tiang tersebut
adalah dari 1 meter hingga 68 meter, berdiameter 188 mm. Penyambungan ( splicing ) dari tiang tersebut dilakukan dengan pelat baja pada ujung bagian yang akan disambung.
3ambar. .2 4 Tiang Pancang Beton
3ambar 1 4 Tiang Pancang Pratekan c. #erpnjngn Ting #ncng Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda untuk memperpanjang tiang pancang beton. -emperpanjang tiang setelah pemancangan selesai adalah cara yang paling mudah, karena sambungan tidak perlu menahan tegangan yang besar yang ditemui selama pemancangan. Panjang sambungan normal untuk penulangan dan pekerjaan beton biasa dapat digunakan. !ika tiang akan dipancang lebih dalam setelah penyambungan, sambungan harus dapat menahan tegangan tekan dan torsi yang terdapat pada waktu pemancangan dan harus mampu meneruskan (transmit ) momen di dalam tiang melewati sambungan. -eskipun sejumlah sambungan buatan pabrik telah dikembangkan namun yang paling umum untuk penyambungan tiang adalah pemakaian lengan baja di atas dan dibawah tempat sambungan. Beberapa tiang mempunyai pelat baja yang tertanam di dalam beton yang memungkinkan penyambungan mudah dilakukan dengan cara mengelas pelat pada segmen atas dan bawah dari tiang. Praktek ini tidak la:im untuk tiang yang di"abrikasi di lokasi. Keuntungan dari
pada lengan lengan baja atau pelat yang dilas adalah bahwa tiang dapat dipancang dalam waktu singkat setelah penyambungan selesai. Penting untuk diperhatikan bahwa kedua muka yang bertemu harus cock satu sama lain sedekat mungkin pada bidang yang sama. Penggunaan lengan baja dan merekatkan epo;y akan menutupi$mengkonpensasikan kekurang cocokan. *kan lebih baik bila menggunakan lengan baja, untuk memasukan dan mere kat dengan epo;y batang dowel ke dalam lubang yang dibor pada bagian atas dan bawah dari tiang. +al ini akan memungkinkan terjadinya perpindahan (trans"er) momen lewat sambungan sesuai dengan asumsi perencana.
3ambar .< % #etail Tipikal ambungan Tiang Pancang Pratekan
3ambar 0 % ambungan Tiang Pancang Pratekan
3ambar = % Tipikal sambungan tiang pancang beton
3ambar 8 % Tipikal sambungan tiang pancang beton
3ambar % Tipikal sambungan tiang pancang beton
3ambar 6 % Tipikal sambungan tiang pancang beton ara lain yaitu, perpanjangan tiang pancang beton pracetak dilaksanakan dengan penyambungan tumpang tindih (o>erlap) baja tulangan. Beton pada kepala tiang pancang akan dipotong hingga baja tulangan yang tertinggal mempunyai panjang paling sedikit 78 kali diameter tulangan. Perpanjangan tiang pancang beton harus dilaksanakan dengan menggunakan baja tulangan yang sama (mutu dan diameternya) seperti pada tiang pancang yang akan diper%panjang. Baja spiral harus dibuat dengan tumpang tindih sepanjang 6 kali lingkaran penuh dan baja tulangan memanjang harus mempunyai tumpang tindih minimum 78 kali diameter. Bilamana perpanjangan melebihi ,28 m, acuan harus dibuat sedemikian hingga tinggi jatuh pengecoran beton tak melebihi ,28 m. ebelum pengecoran beton, kepala tiang pancang harus dibersihkan dari semua bahan lepas atau pecahan, dibasahi sampai merata dan diberi adukan semen yang tipis. -utu beton yang digunakan sekurang%kurangnya harus beton K788. emen yang digunakan haruslah dari mutu yang sama dengan yang dipakai pada tiang panjang yang akan disambung. *cuan tidak boleh dibuka sekurang%kurangnya < hari setelah pengecoran. Perpanjangan tiang pancang akan dirawat dan dilindungi dengan cara yang sama seperti tiang pancang yang akan disambung. Bilamana tiang pancang akan diperpanjang setelah operasi pemancangan sedang berjalan, kepala tiang pancang direncanakan tertanam dalam pur ( pile cap), maka perpanjangan baja tulangan yang diperlukan harus seperti yang ditunjukkan dalam 3ambar. Bilamana tidak disebutkan dalam 3ambar, maka panjang tumpang tindih baja tulangan harus 78 kali diameter untuk tulangan memanjang.
d. epatu Tiang PancangTiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu yang datar atau mempunyai sumbu yang sama (co-axial ), jika dipancang masuk ke dalam atau menembus jenis tanah seperti batu, kerikil kasar, tanah liat dengan berangkal, dan tanah jenis lainnya yang mungkin dapat merusak ujung tiang pancang beton. epatu tersebut dapat terbuat dari baja atau besi tuang. 5ntuk tanah liat atau pasir yang seragam, sepatu tersebut dapat ditiadakan. uas ujung sepatu harus sedemikian rupa sehingga tegangan dalam beton pada bagian tiang pancang ini masih dalam batas yang aman.
3ambar / 4 epatu Tiang Pancang Beton Pracetak 3ambar diatas adalah jenis sepatu untuk berbagai jenis tanah & (a) so"t ground, (b) sti"" to hard clay, compact sands dan gra>els, (c) 3round mengandung cobbles or bolders, (d) ?ock Point untuk penetrasi lapisan bedrock sur"ace, (e) slo Point untuk sloping bedrock sur"ace.
3ambar 7 4 epatu Tiang Pancang Beton Pratekan e. Pengupasan Kepala Tiang Pancang Beton tiang pancang biasanya dikupas sampai pada ele>asi yang sedemikian sehingga beton yang tertinggal akan masuk ke dalam pur ( pile cap) sedalam 28 mm sampai <2 mm. 5ntuk tiang pancang beton bertulang, baja tulangan yang tertinggal setelah pengupasan harus cukup panjang sehingga dapat diikat ke dalam pur ( pile cap) dengan baik. 5ntuk tiang pancang beton pratekan, kawat pra%tegang yang tertinggal setelah pengupasan harus dimasukkan ke dalam pur ( pile cap) paling sedikit 188 mm. Penjangkaran ini harus dilengkapi, jika perlu, dengan baja tulangan yang dicor ke dalam bagian atas tiang pancang. ebagai alternati",
pengikatan dapat dihasilkan dengan baja tulangan lunak yang dicor ke dalam bagian atas dari tiang pancang pada saat pembuatan. Pengupasan tiang pancang beton harus dilakukan dengan hati%hati untuk mencegah pecahnya atau kerusakan lainnya pada sisa tiang pancang. etiap beton yang retak atau cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan beton baru yang direkatkan sebagaimana mestinya dengan beton yang lama.
3ambar 2 4 Kepala Tiang Pancang
3ambar 1 4 Kepala Tiang Pancang &.5. T)ANG #AN*ANG BAJA . U!0!Tiang baja mempunyai keuntungan yaitu kuat ringan untuk ditangani, mempunyai kemampuan daya dukung tekan (kompresi") yang tinggi bila dipancang pada lapisan tanah keras dan mampu dipancang dengan keras untuk penetrasi yang dalam hingga mencapai lapisan dukung, atau untuk mendapatkan daya dukung tahanan geser yang tinggi. Biaya per meter lebih tinggi daripada tiang beton pracetak. -udah dipotong atau diperpanjang untuk menyesuaikan dengan >ariasi ke dalaman lapisan dukung (bearing stratum) Pipa dapat dipancang dengan ujung terbuka atau tertutup. Tiang yang harus mendukung beban tekan tinggi biasanya dipancang dengan ujung tertutup. Tiang dengan ujung terbuka mungkin mempunyai pelat penguat yang ditambahkan pada ujung tiang ( pada bagian dalam atau bagian luarnya) jika diperkirakan akan terdapat lapisan yang sulit ditembus pada waktu pemancangan. Pada umumnya, tiang pancang baja struktur harus berupa pro"il baja gilas biasa, tetapi tiang pancang pipa dan kotak dapat digunakan. Bilamana tiang pancang pipa atau kotak digunakan,
dan akan diisi dengan beton, mutu beton tersebut minimum harus K628 dengan kadar semen sesuai ketentuan. Tiang yang akan diisi dengan beton dipasang dengan ujung tertutup, dan pengisian beton pada pipa baja dilakukan setelah selesai pemancangan. Pipa baja biasanya ditinggalkan didalam tanah sebagai bagian dari tiang yang permanen (tetap). . #en2!0ngn Ting Penyambungan antara potongan tiang baja memerlukan pengelasan standar tinggi dan harus dilakukan oleh tukang las yang berserti"ikat. Pengelasan harus dikerjakan sedemikian rupa hingga kekuatan penampang baja semula dapat ditingkatkan. ambungan harus dirancang dan dilaksanakan dengan cara sedemikian hingga dapat menjaga alinyemen dan posisi yang benar pada ruas%ruas tiang pancang. Pengelasan harus diuji secara >isual dan dengan cara non destructi>e.
Biasanya perlu memotong /88 mm hingga 288 mm dari puncak bagian tiang dipancang untuk meratakan ujungnya dan untuk membuang bagian baja keras yang sukar dilas.ambungan yang dilas harus mampu meneruskan momen penuh dalam tiang (dan untuk pipa baja) biasanya merupakan las ujung penetrasi penuh di sekeliling permukaan pipa.
3ambar < % Tipikal ambungan Tiang Baja c. #erlin10ngn Terh1p orosi Bilamana korosi pada tiang pancang baja mungkin dapat terjadi, maka panjang atau ruas% ruasnya yang mungkin terkena korosi harus dilindungi dengan pengecatan menggunakan lapisan pelindung yang telah disetujui dan$atau digunakan logam yang lebih tebal bilamana daya korosi dapat diperkirakan dengan akurat dan beralasan. 5mumnya seluruh panjang tiang baja yang terekspos, dan setiap panjang yang terpasang dalam tanah yang terganggu di atas muka air terendah, harus dilindungi dari korosi. 1. epl Ting #ncng ebelum pemancangan, kepala tiang pancang harus dipotong tegak lurus terhadap panjangnya dan topi pemancang (dri>ing cap) harus dipasang untuk mempertahankan sumbu tiang pancang segaris dengan sumbu palu. etelah pemancangan, pelat topi, batang baja atau pantek harus ditambatkan pada pur, atau tiang pancang dengan panjang yang cukup harus ditanamkan ke dalam pur (pile cap). e. (ept0 Ting #ncng Pada umumnya sepatu tiang pancang tidak diperlukan pada pro"il + atau pro"il baja gilas lainnya. @amun bilamana tiang pancang akan dipancang di tanah keras, maka ujungnya dapat diperkuat dengan menggunakan pelat baja tuang atau dengan mengelaskan pelat atau siku baja untuk menambah ketebalan baja. Tiang pancang pipa atau kotak dapat juga dipancang
tanpa sepatu, tetapi bilamana ujung dasar tertutup diperlukan, maka penutup ini dapat dikerjakan dengan cara mengelaskan pelat datar, atau sepatu yang telah dibentuk dari besi tuang, baja tuang atau baja "abrikasi.
3ambar 0 4 epatu Tiang Baja
3ambar = 4 epatu Tiang Baja 6. #engecorn $l! Ting ebagian besar pekerjaan tiang pancang pada proyek jembatan adalah pipa baja yang dipancang didalam tanah dan kemudian diisi dengan beton. uatu jalinan penulangan (rein"orcing cage) ditempatkan di dalam pipa sebelum pengecoran. Batang%batang penulangan akan keluar di atas permukaan pemotongan tiang dan ber"ungsi untuk mengikat tiang pada kepala jembatan atau cap pilar. eringkali tidak praktis memadatkan beton dengan getaran pada bagian bawah tiang yang dicor di tempat. Beton pada bagian atas setinggi 6 atau / meter dari puncak harus dipadatkan dengan menggunakan cara penggetaran yang biasa dilakukan.Penulangan harus diletakan di tengah pipa dengan selimut yang disyaratkan. +al ini dapat dicapai dengan menempatkan pengatur jarak (spacer) yang sesuai pada bagian luar jalinan penulangan. Perhatikan bahwa pengatur jarak tersebut mungkin akan berputar pada waktu jalinan diturunkan kedalam tiang. Pengatur jarak harus dipasang setiap =8A di sekeliling jalinan penulangan, dan harus diberi jarak antara setiap 6 atau 6,2 meter menurut arah memanjang tiang.
&.7. #EMAN*ANGAN ", U!0!Tiang pancang dapat dipancang dengan setiap jenis palu, asalkan tiang pancang tersebut dapat menembus masuk pada ke dalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah ditentukan, tanpa kerusakan.
Bilamana ele>asi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian di luar batas%batas yang ditunjukkan dalam 3ambar. Kepala tiang pancang baja harus dilindungi dengan bantalan topi atau mandrel dan kepala tiang kayu harus dilindungi dengan cincin besi tempa atau besi non%magnetik. Palu, topi baja, bantalan topi, katrol dan tiang pancang harus mempunyai sumbu yang sama dan harus terletak dengan tepat satu di atas lainnya. Tiang pancang termasuk tiang pancang miring harus dipancang secara sentris dan diarahkan dan dijaga dalam posisi yang tepat. emua pekerjaan pemancangan harus dihadiri oleh #ireksi Pekerjaan atau wakilnya, dan palu pancang tidak boleh diganti dan dipindahkan dari kepala tiang pancang tanpa persetujuan dari #ireksi Pekerjaan atau wakilnya. Tiang pancang harus dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu, sebagaimana yang diperintahkan oleh #ireksi Pekerjaan, atau ditentukan dengan pengujian pembebanan sampai mencapai ke dalaman penetrasi akibat beban pengujian tidak kurang dari dua kali beban yang dirancang, yang diberikan menerus untuk sekurang%kurangnya 18 mm. #alam hal tersebut, posisi akhir kepala tiang pancang tidak boleh lebih tinggi dari yang ditunjukkan dalam 3ambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh #ireksi Pekerjaan setelah pemancangan tiang pancang uji. Posisi tersebut dapat lebih tinggi jika disetujui oleh #ireksi Pekerjaan. Bilamana ketentuan rancangan tidak dapat dipenuhi, maka #ireksi Pekerjaan dapat memerintahkan untuk menambah jumlah tiang pancang dalam kelompok tersebut sehingga beban yang dapat didukung setiap tiang pancang tidak melampaui kapasitas daya dukung yang aman, atau #ireksi Pekerjaan dapat mengubah rancangan bangunan bawah jembatan bilamana dianggap perlu. *lat pancang yang digunakan dapat dari jenis gra>itasi, uap atau diesel. 5ntuk tiang pancang beton, umumnya digunakan jenis uap atau diesel. Berat palu pada jenis gra>i%tasi sebaiknya tidak kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya, tetapi sama sekali tidak boleh kurang dari setengah jumlah berat tiang beserta topi pancangnya, dan minimum 6 ton untuk tiang pancang beton. 5ntuk tiang pancang baja, berat palu harus dua kali berat tiang beserta topi pancangnya. Tinggi jatuh palu tidak boleh melampaui 6,2 meter atau sebagaimana yang diperintahkan oleh #ireksi Pekerjaan. *lat pancang dengan jenis gra>itasi, uap atau diesel yang disetujui, harus mampu memasukkan tiang pancang tidak kurang dari / mm untuk setiap pukulan pada 2 cm dari akhir pemancangan dengan daya dukung yang diinginkan sebagaimana yang ditentukan dari rumus pemancangan yang disetujui, yang digunakan oleh Kontraktor. nerji total alat pancang tidak boleh kurang dari =<8 kgm per pukulan, kecuali untuk tiang pancang beton sebagaimana disyaratkan di bawah ini.
*lat pancang uap, angin atau diesel yang dipakai memancang tiang pancang beton harus mempunyai enerji per pukulan, untuk setiap gerakan penuh dari pistonnya tidak kurang dari 1/2 kgm untuk setiap meter kubik beton tiang pancang tersebut. Penumbukan dengan gerakan tunggal ( single acting ) atau palu yang dijatuhkan harus dibatasi sampai ,6 meter dan lebih baik meter. Penumbukan dengan tinggi jatuh yang lebih kecil harus digunakan bilamana terdapat kerusakan pada tiang pancang. ontoh%contoh berikut ini adalah kondisi yang dimaksud & ' Bilamana terdapat lapisan tanah keras dekat permukaan tanah yang harus ditem%bus pada saat awal pemancangan untuk tiang pancang yang panjang. ' Bilamana terdapat lapisan tanah lunak yang dalam sedemikian hingga penetrasi yang dalam terjadi pada setiap penumbukan. ' Bilamana tiang pancang diperkirakan sekonyong%konyongnya akan mendapat penolakan akibat batu atau tanah yang benar%benar tak dapat ditembus lainnya. Bilamana serangkaian penumbukan tiang pancang untuk 8 kali pukulan terakhir telah mencapai hasil yang memenuhi ketentuan, penumbukan ulangan harus dilaksanakan dengan hati%hati, dan pemancangan yang terus menerus setelah tiang pancang hampir berhenti penetrasi harus dicegah, terutama jika digunakan palu berukuran sedang. uatu catatan pemancangan yang lengkap harus dilakukan etiap perubahan yang mendadak dari kecepatan penetrasi yang tidak dapat dianggap sebagai perubahan biasa dari si"at alamiah tanah harus dicatat dan penyebabnya harus dapat diketahui, bila memungkinkan, sebelum pemancangan dilanjutkan. Tidak diperkenankan memancang tiang pancang dalam jarak 1 m dari beton yang berumur kurang dari < hari. Bilamana pemancangan dengan menggunakan palu yang memenuhi ketentuan minimum, tidak dapat memenuhi pesi"ikasi, maka Kontraktor harus menyediakan palu yang lebih besar dan$atau menggunakan water jet atas biaya sendiri. &, #enghntr Ting #ncng + Leads, Penghantar tiang pancang harus dibuat sedemikian hingga dapat memberikan kebebasan bergerak untuk palu dan penghantar ini harus diperkaku dengan tali atau palang yang kaku agar dapat memegang tiang pancang selama pemancangan. Kecuali jika tiang pancang dipancang dalam air, penghantar tiang pancang, sebaiknya mempunyai panjang yang cukup sehingga penggunaan bantalan topi tiang pancang panjang tidak diperlukan. Penghantar tiang pancang miring sebaiknya digunakan untuk pemancangan tiang pancang miring.
3ambar .68 4 *lat Pancang rane 3, Bntln Topi Ting #ncng #njng + Followers, Pemancangan tiang pancang dengan bantalan topi tiang pancang panjang sedapat mungkin harus dihindari, dan hanya akan dilakukan dengan persetujuan tertulis dari #ireksi Pekerjaan. 5, Ting #ncng ng Ni8 Bilamana tiang pancang mungkin naik akibat naiknya dasar tanah, maka ele>asi kepala tiang pancang harus diukur dalam inter>al waktu dimana tiang pancang yang berdekatan sedang dipancang. Tiang pancang yang naik sebagai akibat pemancangan tiang pancang yang berdekatan, harus dipancang kembali sampai ke dalaman atau ketahanan semula, kecuali jika pengujian pemancangan kembali pada tiang pancang yang berdekatan menunjukkan bahwa pemancangan ulang ini tidak diperlukan. 7, #e!ncngn $engn #ncr Air +Water Jet , Pemancangan dengan pancar air dilaksanakan hanya seijin #ireksi Pekerjaan dan de%ngan cara yang sedemikian rupa hingga tidak mengurangi kapasitas daya dukung tiang pancang yang telah selesai dikerjakan, stabilitas tanah atau keamanan setiap struktur yang berdekatan.
Banyaknya pancaran, >olume dan tekanan air pada nosel semprot haruslah sekedar cukup untuk melonggarkan bahan yang berdekatan dengan tiang pancang, bukan untuk membongkar bahan tersebut. Tekanan air harus 2 kg$cm6 sampai 8 kg$cm6 tergantung pada kepadatan tanah. Perlengkapan harus dibuat, jika diperlukan, untuk mengalirkan air yang tergenang pada permukaan tanah. ebelum penetrasi yang diperlukan tercapai, maka pancaran harus dihentikan dan tiang pancang dipancang dengan palu sampai penetrasi akhir. ubang%lubang bekas pancaran di samping tiang pancang harus diisi dengan adukan semen setelah pemancangan selesai. 9, Ting #ncng ng *ct Prosedur pemancangan tidak mengijinkan tiang pancang mengalami tegangan yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan pengelupasan dan pecahnya beton, pembelahan, pecahnya dan kerusakan kayu, atau de"ormasi baja. -anipulasi tiang pancang dengan memaksa tiang pancang kembali ke posisi yang sebagaimana mestinya, menurut pendapat #ireksi Pekerjaan, adalah keterlaluan, dan tak akan diijinkan. Tiang pancang yang cacat harus diperbaiki atas biaya Kontraktor. Bilamana pemancangan ulang untuk mengembalikan ke posisi semula tidak memungkinkan, tiang pancang harus dipancang sedekat mungkin dengan posisi semula, atau tiang pancang tambahan harus dipancang sebagaimana yang diperintahkan oleh #ireksi Pekerjaan. , *ttn #e!ncngn +Calendering ,
ebuah catatan yang detil dan akurat tentang pemancangan harus disimpan oleh #ireksi #0 : psits 12 1080ng ts +ton, #0 ; +*" > *& > *3,/&?@ < =W > n&.Wp? / =W > #?@
Pekerjaan dan Kontraktor harus membantu #ireksi Pekerjaan dalam menyimpan catatan ini yang meliputi berikut ini & jumlah tiang pancang, posisi, jenis, ukuran, panjang aktual, tanggal pemancangan, panjang dalam pondasi telapak, penetrasi pada saat penumbukan terakhir, enerji pukulan palu, panjang perpanjangan, panjang pe motongan dan panjang akhir yang dapat dibayar. C, R0!0s $in!is 0nt08 #er8irn psits Ting #ncng Kapasitas daya dukung tiang pancang harus diperkirakan dengan menggunakan rumus dinamis ( Hiley). Kontraktor dapat mengajukan rumus lain untuk mendapat persetujuan dari #ireksi Pekerjaan.
Pa & Kapasitas daya dukung yang diijinkan (ton) e" & "isiensi palu e" C ,88 untuk palu diesel e" C 8,<2 untuk palu yang dijatuhkan dengan tali dan gesekan katrol D & Berat palu atau ram (ton) D & Berat tiang pancang (ton) n & Koe"isien restitusi n C 8,62 untuk tiang pancang beton + & Tinggi jatuh palu (m) + C 6 +E untuk palu diesel (+E C tinggi jatuh ram) & Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir, atau FsetG (m) & Tekanan sementara yang diijinkan untuk kepala tiang dan pur (m) 6 & Tekanan sementara yang diijinkan untuk de"ormasi elastis dari batang tiang pancang ( m) / & Tekanan sementara yang diijinkan untuk gempa pada lapangan (m) @ & Haktor Keamanan
&.9. #ENGUJ)AN T)ANG &.9.". #eng0jin 1engn Static Load Test (SLT) ,. U!0! Pengujian tiang dilaksanakan untuk mengetahui dengan pasti daya dukung dari jenis pondasi pada setiap jembatan. !umlah tiang pancang yang diuji tidak kurang dari satu atau tidak lebih dari empat untuk setiap jembatan. Pengujian tiang dapat dilaksanakan di dalam atau di luar keliling pondasi, dan dapat menjadi bagian dari pekerjaan yang permanen. Beban%beban untuk pengujian pembebanan tidak boleh diberikan sampai beton mencapai kuat tekan minimum =2 dari kuat tekan beton berumur 60 hari, namun dapat juga menggunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi ( high-early-strengthcement ), jenis III atau III* untuk beton dalam tiang pengujian pembebanan dan untuk tiang tarik. ,. #erltn
Peralatan yang digunakan adalah peralatan yang disetujui dan cocok untuk mengukur beban tiang dan penurunan tiang pancang dengan akurat dalam setiap peningkatan beban, peralatan tersebut harus mempunyai kapasitas kerja tiga kali beban rancangan untuk tiang yang akan diuji yang ditunjukkan dalam 3ambar. Titik re"erensi untuk mengukur penurunan ( settlement ) tiang pancang harus dipindahkan dari tiang uji untuk meng%hindari semua kemungkinan gangguan yang akan terjadi. emua penurunan tiang pancang yang dibebani harus diukur dengan peralatan yang memadai, seperti alat peng%ukur ( gauges) tekanan, dan harus diperiksa dengan alat pengukur ele>asi.
3ambar .6 Peralatan Percobaan Pembebanan c,. #el8snn #e!enn Peningkatan lendutan akan dibaca segera setelah setiap penambahan beban diberikan dan setiap inter>al 2 menit setelah penambahan beban tersebut. Beban yang aman dan diijinkan adalah 28 beban yang telah diberikan selama 70 jam secara terus menerus menyebabkan penurunan tetap ( permanent settlement ) tidak lebih dari 1,2 mm yang diukur pada puncak tiang. Beban pengujian harus dua kali beban rancangan yang ditunjukkan dalam 3ambar.
Beban pertama yang harus diberikan pada tiang percobaan adalah beban rancangan tiang pancang. Beban pada tiang pancang dinaikkan sampai mencapai dua kali beban ran%cangan dengan inter>al tiga kali penambahan beban yang sama. etiap penambahan beban harus dalam inter>al waktu minimum 6 jam, kecuali jika tidak terdapat penam% bahan penurunan kurang dari 8,6 mm dalam inter>al waktu 2 menit akibat penam% bahan beban sebelumnya. Bilamana kekuatan tiang uji untuk mendukung beban pengujian diragukan, penambahan beban harus dikurangi sampai 28 masing%masing beban pengujian, sesuai dengan perintah #ireksi Pekerjaan agar kur>a keruntuhan yang halus dapat digambar. Beban pengujian penuh harus dipertahankan pada tiang uji dalam waktu tidak kurang dari 70 jam. Kemudian beban ditiadakan dan penurunan permanen dibaca. Bilamana diminta oleh #ireksi Pekerjaan, pembebanan diteruskan melebihi 6 kali beban rancangan dengan penambahan beban setiap kali 8 ton sampai tiang runtuh atau kapasitas peralatan pembebanan ini dilampaui. Tiang pancang dapat dianggap runtuh bila penurunan total akibat beban melebihi 6,2 cm atau penurunan permanen melebihi 1,2 mm. etelah pengujian pembebanan selesai dilaksanakan, beban%beban yang digunakan harus disingkirkan, dan tiang pancang, termasuk tiang tarik dapat digunakan untuk struktur bilamana oleh #ireksi Pekerjaan dianggap masih memenuhi ketentuan untuk digunakan. Tiang uji yang tidak dibebani harus digunakan seperti di atas. !ika setiap tiang pancang setelah digunakan sebagai tiang uji atau tiang tarik dianggap tidak memenuhi ketentuan untuk digunakan dalam struktur, harus segera disingkirkan bilamana diperintahkan oleh #ireksi
Pekerjaan, atau harus dipotong sampai di bawah permukaan tanah atau dasar pondasi telapak, mana yang dapat dilaksanakan. !umlah dan lokasi tiang uji untuk pengujian pembebanan akan ditentukan oleh #ireksi Pekerjaan. 5ntuk tiang dengan diameter lebih dari 188 mm jumlah ini tidak boleh kurang dari satu dan tidak lebih dari tiga untuk setiap jembatanJ untuk tiang dengan diameter kurang dari dan sampai dengan 188 mm jumlah tiang tidak boleh kurang dari satu untuk setiap /8 tiang. 1,. #elporn aporan yang harus dibuat untuk setiap pengujian pembebanan meliputi dokumen%dokumen berikut ini & ' #enah pondasi ' apisan (strati"ikasi) tanah ' Kur>a kalibrasi alat pengukur tekanan ' 3ambar diameter piston dongkrak ' 3ra"ik pengujian dengan absis untuk beban dalam ton dan ordinat untuk penu% runan ( settlement ) dalam desimal mm. ' Tabel yang menunjukkan pembacaan alat pengukur tekanan dalam atmos"ir, beban dalam ton, penurunan dan penurunan rata%rata dimana semua itu merupakan "ungsi dari waktu (tanggal dan jam).
Bilamana kapasitas daya dukung yang aman dari setiap tiang pancang, diketahui kurang dari beban rancangan, maka tiang pancang harus diperpanjang atau diperbanyak sesuai dengan yang diperintahkan oleh #ireksi Pekerjaan. &.9.&. #eng0jin 1engn Dna!ic Load Test (DLT) ,. U!0!Test dengan beban statis merupakan metode terbaik dan juga merupakan yang termahal untuk menentukan daya dukung suatu tiang. Pembebanan secara static yang merupakan uji skala penuh dilakukan dengan memberikan beban yang lebih besar dari beban rencana seperti yang telah dijelaskan diatas. -etode Static Load Test (SLT ) ini memerlukan banyak waktu (time consuming ). Test dengan beban dinamis atau Dynamic Load Test (DLT adalah metode lain yang lebih ekonomis dan e"isien. Test pembebanan tiang secara dinamis ini menggunakan peralatan !"DS (!oundation "ile Diagnostic System berikut so"tware "D# ("ile Driving #nalyis tertentu misalnya P#I dari 5*, T@ dari Belanda, BTP dari Perancis dan PI# dari wedia). #engan menggunakan system ini, beban diberikan secara dinamik pada kepala tiang dengan menggunakan hammer pemancang. #engan memberikan blow (pukulan) dari hammer pemancang, signal acceleration (percepatan) dan strain (regangan) dari tiang dicatat dan direkam oleh computer. #ari dua signal tersebut dapat diperoleh signal velocity-time dan force-time dan kemudian tahanan pemancangan dinamis (dynamic driving resistance) dapat ditentukan. ,. #erltn 1n #ersipn Bahan%bahan dan hal%hal yang harus dipersiapkan adalah & iapkan peralatan #T dengan mengisi cek list dan lakukan test peralatan dengan menggunakan test box iapkan file input data dengan memperhatikan form yang sudah diisi dan data kalibrasi sensor%sensor $ecord pemancangan untuk tiang yang akan ditest (kalendering)
%lowrecord untuk tiang yang ditest ( %lowcount ) #ata soil in>estigasi dapat berupa @#I?, atau PT dan data B?I@3 3ambar desain jembatan Tiang yang akan ditest dipilih salah satu tiang dari kelompok tiang dan dapat tiang dengan kondisi kalendering yang besar atau tiang yang jauh dari titik berat kelompok tiang (pilar atau abutment ) Tiang yang akan ditest harus dibiarkan beberapa hari (6%< hari) agar tegangan air tanah ( pore pressure) kembali pada kondisi sebelum pemancangan ( setting ) Tiang yang akan ditest minimal 6 meter harus muncul dari permukaan tanah asli atau air yang ada saat pengujian Tersedia "ower Supply untuk computer dan bor listrik minimum 888L* Tersedia hammer dengan kapasitas yang sama dengan yang digunakan pada saat pemancangan c,. #el8snn Test $%T ) %pngn Tiang yang akan ditest dilubangi (dibor) untuk meletakan s ensor dan sensor harus dipasang pada tiang yang akan ditest secara simetris Pasang sensor dan hubungan kabel%kabel pada signal conditioning dan perangkat komputer yang dioperasikan dengan paket so"tware #T atau P#* tertentu ek kelurusan hammer dengan tiang pancang -onitoring signal dari hammer blow ek signal velocity dan force dengan memperhatikan hammer centricity (sekitar 88) dan kedua signal force channel / dan channel 7 harus tekan (positi") !ika telah memenuhi persyaratan teknis lakukan monitoring untuk kurang lebih 2 pukulan !ika belum memenuhi persyaratan cek kembali kelurusan hammer dengan tiang dan lanjutkan langkah selanjutnya Pilih signal yang mewakili untuk digunakan pada signal matching&
3ambar 66% Peralatan #T 1,. Signal !atc"ing Tiang yang ditest dipasang transducer strain dan acceleration, pengukuran strain dilakukan pada saat adanya tumbukan hammer dan bersamaan itu juga pergerakan tiang dicatat sebagai acceleration. #ata test dari setiap hammer blow atau dari blow hammer tertentu dicatat untuk dianalisa lebih lanjut. uatu hal yang mendasar dari tiang yang ditest secara dynamic bahwa tahanan ( soil resistance) pada pergerakan tiang dianggap sebagai baik statik (elasto-plastic) dan dynamic (damped. Beberapa metode telah dikembangkan untuk menge>aluasi static resistance pada waktu test, tetapi hal ini sangat tergantung pada asumsi soil damping resistance dan biasanya hanya digunakan bilamana soil damping resistance sudah die>aluasi dan di>alidasi dengan menggunakan cara lain seperti static load testing suatu tiang.
5mumnya dianjurkan dari data yang didapatkan dari dynamic load test diikuti dengan analisa yang teliti yang mana biasanya dilakukan jauh dari lokasi tiang yang ditest (biasanya dilakukan di kantor). *nalisa tersebut didasarkan pada Gwave e'uation philosopyG dan menggunakan program komputer dalam uraian ini diambil sebagai contoh adalah T@D*L dengan pilihan SI)#L *#T+HI). *nalisa teliti ini memberikan hasil yang lebih detail dibandingkan dengan yang didapat langsung dari lokasi. ara ini dapat menentukan daya dukung tiang dan karakteristik de"ormasi tiang seketika akibat beban statik. &.9.3. #'N$A() T)ANG B'R + #O$ED PILE , ,. U!0!#i Indonesia pondasi jenis ini cukup populer juga meskipun peralatan yang tersedia masih terbatas dan umumnya terkonsentrasi di pulau jawa. !enis pondasi ini prinsip kerjanya hampir sama dengan pondasi tiang pancang. Perbedaannya terletak pada cara pemasangannya, kalau tiang pancang masuk kedalam tanah dengan kekuatan tumbukan sehingga menimbulkan suara yang keras, tetapi lain halnya dengan bored pile yang suaranya tidak mengganggu lingkungan, sehingga jenis pondasi ini banyak digunakan di daerah perkotaan dalam pembangunan apartemen, mall , dan gedung pencakar langit. ontoh bahan yang digali harus disimpan untuk semua tiang bor. Pengujian penetrometer untuk bahan di lapangan harus dilakukan selama penggalian dan pada dasar tiang bor sesuai dengan yang diminta oleh #ireksi Pekerjaan. Pengambilan contoh bahan ini harus selalu dilakukan pada tiang bor pertama dari tiap kelompok. , #el8snn pengeorn & #ibuat lubang dengan dibor sampai kedalaman sesuai gambar rencana ebelum pengecoran semua lubang harus utuh, dasar casing harus dipertahankan tidak lebih dari 28 cm dan tidak kurang dari /8 cm dibawah permukaan beton selama penarikan dan operasi penempatan, kecuali ditentukan lain oleh direksi ampai kedalaman / m dari permukaan, beton yg dicor harus digetarkan dengan alat penggetar, dan sebelumnya semua kotoran dibersihkan, demikian juga bila ada air dalam lubang bor harus dikeluarkan aat pencabutan casing digetarkan untuk menghindari menempelnya beton pada dinding casing *pabila pengecoran beton didalam air atau pengeboran lumpur maka digunakan cara tremieTiang bor umumnya harus dicor sampai kira%kira satu meter di atas ele>asi yang akan dipotong, semua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus dikupas dari bagian puncak tiang bor dan baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai panjang yang c ukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempurna kedalam pur atau struktur di atasnya.
3ambar 6/% Pelaksanaan Tiang Bor
c,. #engecorn Beton Ting Bor + #ored Pile,Pengecoran beton harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. #imanapun beton digunakan harus dicor ke dalam suatu lubang yang kering dan bersih. Beton harus dicor melalui sebuah corong dengan panjang pipa. Pengaliran harus diarahkan sedemikian rupa hingga beton tidak menimpa baja tulangan atau sisi%sisi lubang. Beton harus dicor secepat mungkin setelah pengeboran dimana kondisi tanah kemungkinan besar akan memburuk akibat terekspos. Bilamana ele>asi akhir pemotongan berada di bawah ele>asi muka air tanah, tekanan harus dipertahankan pada beton yang belum mengeras, sama dengan atau lebih besar dari tekanan air tanah, sampai beton tersebut selesai mengeras. 1,. #engecorn Beton 1i BDh Air Bilamana pengecoran beton di dalam air atau lumpur pengeboran, semua bahan lunak dan bahan lepas pada dasar lubang harus dihilangkan dan cara tremie yang telah disetujui harus digunakan. ara tremie harus mencakup sebuah pipa yang diisi dari sebuah corong di atasnya. Pipa harus diperpanjang sedikit di bawah permukaan beton baru dalam tiang bor sampai di atas ele>asi air$lumpur. Bilamana beton mengalir keluar dari dasar pipa, maka corong harus diisi lagi dengan beton sehingga pipa selalu penuh dengan beton baru. Pipa tremie harus kedap air, dan harus berdiameter paling sedikit 2 cm. ebuah sumbat harus ditempatkan di depan beton yang dimasukkan pertama kali dalam pipa untuk mencegah pencampuran beton dan air. e,. #enngnn epl Ting Bor Beton Tiang bor umumnya harus dicor sampai kira%kira satu meter di atas ele>asi yang akan dipotong. emua beton yang lepas, kelebihan dan lemah harus dikupas dari bagian puncak tiang bor dan baja tulangan yang tertinggal harus mempunyai panjang yang cukup sehingga memungkinkan pengikatan yang sempurna ke dalam pur atau struktur di atasnya. 6,. Ting Bor Beton ng *ct Tiang bor harus dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat dipasti%kan bahwa tidak terdapat kerusakan yang terjadi pada tiang bor yang dibentuk sebelumnya. Tiang bor yang cacat dan di luar toleransi harus diperbaiki atas biaya Kontraktor. g,. #eng0jin Ting Bor Perkembangan dan penggunaan metode Load +ell test untuk pengujian static dengan kapasitas tinggi pada pondasi tiang bor memberikan pengaruh dan konstribusi yang sangat besar bagi para perencana struktur pondasi untuk dapat menge>aluasi kapasitas dari struktur pondasi yang direncanakan dan mengakaji pemilihan teknik konstruksi pada pondasi tiang bor. bjekti" dari Load +ell test adalah untuk mengukur pergerakan tiang pondasi melalui alat load cell yang dihubungkan dengan peralatan elektronik sistem data yang terkomputerisasi dengan akurat. aat ini, perencana struktur pondasi tidak lagi memerlukan dan bergantung kepada penggunaan tiang pondasi uji dengan skala lebih kecil dari ukuran aktual%nya (diperkecil dari ukuran sebenarnya) dan biaya yang besar untuk dapat melakukan pengujian beban pada pondasi tiang bor berdiameter besar yang biasanya menjadi ciri khas dari metode pengujian statik kon>ensional. Kesalahan%kesalahan yang terdapat pada metode kon>ensional statik khususnya Pengenalan Load +ell Test . Proses perubahan skala ukuran tiang uji secara konser>ati" dapat di%eliminasi dengan menggunakan ukuran aktual dari tiang uji pada pengujian beban dengan metode Load +ell test yang mampu memobilisasi beban lebih dari 688 -@. oad ell adalah alat pengangkat yang dimobilisasi dengan mekanisme hidrolis selama proses pengujian beban. *lat ini
ditanamkan dan merupakan bagian pada struktur pondasi dan bekerja pada dua arah ( bidirectictional ), keatas (upward ) melawan tahanan geser selimut ( side shear resistance) dan kebawah (downward ) melawan tahanan dasar (end bearing ), load cell secara otomatis akan merekam kedua karakteristik tahanan tersebut secara terpisah. Penggunaan alat ini pada struktur pondasi tidak diharuskan untuk menggunakan struktur balok tambahan dan tiang% tiang pengikat (tie-down piles). Load +ell menjabarkan semua reaksi yang bekerja pada tiang pondasi dari tanah dan batuan yang mengelilingi pondasi. Pada suatu kondisi dimana komponen%komponen tahanan tanah dan alat ini telah mencapai kapasitas maksimumnya maka proses pengujian beban dapat dihentikan.
3ambar 67% Pelaksanaan Tiang Bor etiap alat load cell secara khusus dilengkapi dengan komponen peralatan yang berkemampuan untuk dapat mengukur secara langsung dan otomatis adanya pergerakan pada dirinya. Kapasitas beban yang dapat dimobilisasi selama pengujian beban adalah 8.< % 6< -@. #engan menggunakan satu ( single) atau lebih (multiple) alat load cell pada satu bidang horisontal, maka kapasitas yang dapat tersedia dapat mencapai lebih dari 668 -@ (66888 ton)J sedangkan penggunaan multiple cells pada bidang yang berbeda (ele>asi yang berbeda) dalam satu struktur tiang pondasi akan memungkinkan segmen%segmen pada tiang tersebut dapat dianalisa dan diketahui hasil%hasil keluarannya secara terpisah. Pelaksanaan pengujian beban pada metode load cell mengacu kepada Peraturan *T-, uic. Testing *ethod % #7/. -eskipun para perencana juga menetapkan beberapa metode statik lainnya akan tetapi metode ini sudah menjadi metode yang umum digunakan dan menjadi pilihan yang baku. #ibawah ini adalah peralatan yang umum digunakan pada pelaksanaan load cell test, yaitu meliputi& . Load +ell set & perangkat alat berat komposit yang terdiri dari 6 plat baja yang berbentuk lingkaran dan silinder baja untuk menggambungkan kedua plat tersebut. Perangkat ini merupakan alat utama dari unit load cell. 6. Hydraulic supply line& pipa baja yang digunakan untuk menyalurkan tekanan hidrolis dari pompa hidrolik kepada perangkat Load +ell dengan tekanan yang telah ditetapkan /. Hydraulic pump& sumber tekanan yang digunakan untuk memobilisasi Load +ell . 7. "ressure gauge& merupakan salah satu komponen bagian dari alat sumber tekanan hidrolis yang ber"ungsi untuk membaca besarnya tekanan hidrolis yang telah disalurkan pada Load
+ell . 2. Telltale casing & pipa baja yang digunakan sebagai selongsong dari steel telltale rods. 1. Stainless Steel Telltale $ods& kawat baja yang digunakan untuk menghubungkan perangkat Load +ell set dengan Data #c'uisition System melalui Digital Indicator . Kawat ini ber"ungsi untuk mengirimkan displacement atau expansion yang terjadi pada Load +ell set . <. Data #c'uisition System& perangkat lunak elektronik yang ber"ungsi sebagai perantara antara +omputer dan Data gatherer . #ata (reading ) yang dibaca kemudian disaring sebelum dianalisa dan ditampilkan pada omputer. 0. Displacement transducers& alat yang ber"ungsi untuk membaca adanya displacement yang terjadi pada Load +ell melalui telltale rods. =. Data gatherer & alat yang ber"ungsi untuk mengumpulkan data hasil reading yang dikirimkan dari displacement transducers dan grating sensors. 8. rating sensors& alat yang digunakan untuk mengukur tegangan pada setiap lapisan tanah. &.. T'%ERAN() T)ANG #AN*ANG $AN T)ANG B'R . %o8si 8epl ting Pergeseran lateral kepala tiang pancang dari posisi yang ditentukan & M <2 mm dalam segala arah . e!iringn ting pncng Penyimpangan arah >ertikal$ kemiringan yang dipersyaratkan & Penyimpangan arah >ertikal$ kemiringan yang dipersyaratkan & M 68 mm per meter ( & 28) c. eleng80ngn +B'W, Kelengkungan tiang pancang beton cor langsung ditempat & M 8,8 panjang tiang dalam segala arahJ Kelengkungan lateral tiang pancang baja & M 8,888< panjang total tiang pancangN 1. Gris tengh l0ng or tnp sel00ng +csing, & 8 sd O2 dari diameter nominal pada setiap posisi &.C. TURA# , U!0! 5mumnya ketentuan yang mengatur pemancangan tiang pancang penahan beban harus berlaku juga untuk turap. !enis tiang pancang yang akan digunakan harus seperti yang ditunjukkan dalam 3ambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh #ireksi Pekerjaan ,. T0rp 20 Tiang pancang kayu sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan dalam 3ambar baik yang dipotong dari bahan yang utuh (solid) maupun dibuat dari tiga papan yang diikat jadi satu dengan kokoh. 5jung bagian bawah tiang pancang harus diruncingkan agar dapat mendesak ke dalam sedemikian hingga tiang%tiang yang berdekatan mempunyai ikatan yang rapat. Puncak tiang pancang harus dipotong pada suatu garis lurus pada ele>asi yang telah ditunjukkan dan harus diperkaku dengan balok yang ditumpang%tindihkan dan disambung pada semua sambungan dan sudut%sudut. Balok%balok pengaku sebaik%nya dipasang untuh antara sudut%sudut dan harus dibaut di dekat puncak tiang pancang. c, T0rp Beton #inding turap beton harus dilaksanakan sesuai dengan 3ambar. 1, T0rp Bj Turap baja harus mempunyai jenis dan berat seperti yang ditunjukkan dalam 3ambar.
Bilamana dipasang dalam struktur yang telah selesai, turap baja harus kedap air pada sambungannya. Pengecatan turap baja harus memenuhi ketentuan pesi"ikasi. 3. #'N$A() (UMURAN +CAISSON , ,. U!0! Pondasi ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 628 cm, /88 cm, /28 cm, dan 788 cm. Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor di tempat atau pracetak yang terdiri unit%unit beton pracetak. Penurunan dilakukan dengan menggali sedikit demi sedikit di bawah dasarnya. Berat beton pada sumuran memberikan gaya >ertical untuk mengatasi gesekan ( friction) antara tanah dengan beton, dan dengan demikian sumuran dapat turun.
Ketepatan pematokan pada sumuran sangat penting karena tempat yang digunakan oleh sumuran sangat besar. *kibat kesalahan pematokan, bersama%sama dengan kemiringan yang terjadi pada waktu sumuran diturunkan, dapat menyebabkan sumuran itu berada di luar daerah kepala jembatan atau pilar. +al ini merupakan tambahan pekerjaan untuk memperbesar kapala jembatan atau pilar, dan akan meneruskan beban >ertical dari bangunan atas kepada bangunan bawah secara eksentris. 3aris tengah memanjang jembatan dan garis tengah melintang dari sumuran harus ditentukan dan dio""set sejauh jarak tertentu untuk memastikan bahwa titik%titik re"erensi tersebut tidak terganggu pada saat pembangunan sumuran. +arus diperhatikan penentuan letak tiap segmen untuk memastikan bahwa segmen baru akan mempunyai alinyemen yang benar sepanjang sumbu >ertical. +al ini penting terutama pada waktu suatu segmen ditambahkan pada sumuran yang tidak (keluar dari) >ertical. ecara ideal kemiringan ini harus diperbaiki sebelum penambahan segmen berikutnya. etelah pekerjaan pematokan selesai, dilakukan penggalian pendahuluan untuk memberikan jalan awal melalui mana sumuran akan diturunkan. isi galian ini harus sedapat mungkin >ertical.
3ambar 62 % !enis Pondasi umuran
3ambar 61 % Bentuk #etail Pondasi umuran ,. #e!0tn #on1si (0!0rn ",. Unit Beton #rcet8 5nit beton pracetak harus dicor pada landasan pengecoran yang sebagaimana mestinya. etakan harus memenuhi garis dan ele>asi yang tepat dan terbuat dari logam. etakan harus kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit / hari setelah pengecoran. 5nit beton pracetak yang telah selesai dikerjakan harus bebas dari segregasi, keropos, atau cacat lainnya dan harus memenuhi dimensi yang disyaratkan.
5nit beton pracetak tidak boleh digeser paling sedikit < hari setelah pengecoran, atau sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton telah mencapai <8 persen dari kuat tekan beton rancangan dalam 60 hari. 5nit beton pracetak tidak boleh diangkut atau dipasang sampai beton tersebut mengeras paling sedikit 7 hari setelah pengecoran, atau sampai pengujian menunjukkan kuat tekan mencapai 02 persen dari kuat tekan rancangan dalam 60 hari. &, $in1ing (0!0rn 1ri Unit Beton #rcet8 Beton pracetak yang pertama dibuat harus ditempatkan sebagai unit yang terbawah. Bilamana beton pracetak yang pertama dibuat telah diturunkan, beton pracetak berikut%nya harus dipasang di atasnya dan disambung sebagimana mestinya dengan adukan semen untuk memperoleh kekakuan dan stabilitas yang diperlukan. Penurunan dapat dilanjutkan 67 jam setelah penyambungan selesai dikerjakan. 3, $in1ing (0!0rn *or $i Te!pt etakan untuk dinding sumuran yang dicor di tempat harus memenuhi garis dan ele>asi yang tepat, kedap air dan tidak boleh dibuka paling sedikit / hari setelah pengecoran. Beton harus dicor dan dirawat sesuai dengan ketentuan dari pesi"ikasi ini. Penurunan tidak boleh dimulai paling sedikit < hari setelah pengecoran atau sampai pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan beton mencapai <8 persen dari kuat tekan rancangan dalam 60 hari. c, #engglin 1n #en0r0nn Bilamana penggalian dan penurunan pondasi sumuran dilaksanakan, perhatian khusus harus diberikan untuk hal%hal berikut ini &
. emua pekerjaan harus dilaksanakan dengan aman, teliti, mematuhi undang%undang
keselamatan kerja, dan sebagainya. 6. Penggalian hanya boleh dilanjutkan bilamana penurunan telah dilaksanakan dengan tepat dengan memperhatikan pelaksanaan dan kondisi tanah. 3angguan, pergeseran dan gonjangan pada dinding sumuran harus dihindarkan selama penggalian. /. #inding sumuran umumnya diturunkan dengan cara akibat beratnya sendiri, dengan menggunakan beban berlapis ( superimposed loads), dan mengurangi ketahanan geser ( frictional resistance), dan sebagainya. 7. ara mengurangi ketahanan geser & Bilamana ketahanan geser diperkirakan cukup besar pada saat penurunan din%ding sumuran, maka disarankan untuk melakukan upaya untuk mengurangi geseran antara dinding luar sumuran dengan tanah di sekelilingnya. 2. umbat #asar umuran #alam pembuatan sumbat dasar sumuran, perhatian khusus harus diberikan untuk hal%hal berikut ini & i) Pengecoran beton dalam air umumnya harus dilaksanakan dengan cara tremies atau pompa beton setelah yakin bahwa tidak terdapat "luktuasi muka air dalam sumuran. ii) *ir dalam sumuran umumnya tidak boleh dikeluarkan set elah pengecoran beton untuk sumbat dasar sumuran. 1. Pengisian umuran umuran harus diisi dengan beton siklop K<2 sampai ele>asi satu meter di bawah pondasi telapak. isa satu meter tersebut harus diisi dengan beton K628, atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam 3ambar. <. Pekerjaan #inding Penahan ?embesan (+ut-/ff 0all 0or. ) #inding penahan rembesan (cut-off wall ) harus kedap air dan harus mampu menahan gaya% gaya dari luar seperti tekanan tanah dan air selama proses penurunan dinding sumuran, dan harus ditarik setelah pelaksanaan sumuran selesai dikerjakan. 0. Pembongkaran Bagian *tas umuran Terbuka Bagian atas dinding sumuran yang telah terpasang yang lebih tinggi dari sisi dasar pondasi telapak harus dibongkar. Pembongkaran harus dilaksanakan dengan menggunakan alat pemecah bertekanan ( pneumatic brea.ers). Peledakan tidak boleh digunakan dalam setiap pembongkaran ini. Baja tulangan yang diperpanjang masuk ke dalam pondasi telapak harus mempunyai panjang paling sedikit 78 kali diameter tulangan. 5. #ENJANGARAN TANAH +%$OUND ANC&O$, ,. U!0!Penjelasan tentang Penjangkaran Tanah ini seluruhnya disadur dari buku F-ekanika Tanah dan Teknik Pondasi oleh Ir. uyono osrodarsono dan Ka:uto @aka:awa disi ke < Tahun 6888G sebagai berikut . -etode penjangkaran tanah disebut juga dengan nama #lluvian #nchor , round #nchor atau Tiebac. #nchor . #alam metode ini pemboran dilakukan di dalam tanah pondasi yang baik terdiri dari lapisan berpasir, lapisan kerikil, lapisan berbutir halus ataupun batuan yang lapuk, serta suatu bagian yang menahan gaya tarik seperti campuran semen dengan kabel baja atau semen dengan batang baja dimasukkan ke dalam lubang hasil pemboran tersebut, kemudian disertai suatu gaya tarik setelahnya untuk
memperkuat konstruksinya. #alam banyak hal dipergunakan untuk melawan tekanan tanah seperti turap ataupun tembok penahan tanah. Kadang%kadang juga dipergunakan untuk konstruksi yang permanent tetapi pada dasarnya hanyalah dipakai untuk konstruksi sementara. *pabila suatu dinding turap dipasang di suatu daerah di mana sedang dikerjakan penurapan sedangkan penopang ataupun tiang%tiang antara tidak dibutuhkan maka akan diperoleh daerah yang lebih luas di antara dinding turap, yang memungkinkan penggalian dengan alat%alat berat.
3ambar 6< 4 3ambaran 5mum !angkar ,. Tipe Jng8r Penjangkaran dengan tahanan geser. !enis ini memakai batang jangkar yang silindris yang digrout di dalam lubang bor dan gaya tarik ditimbulkan dari tahanan geser yang bekerja sekelilingnya. Penjangkaran dengan plat pemikul. !enis ini menggunakan suatu plat massi" yang dipasang di dalam tanah sehingga tekanan tanah pasipnya yang bekerja dapat menahan gaya tarik.Penjangkaran gabungan. #i mana ada bagian%bagian yang diperbesar dan tekanan pasip bersama%sama tahanan geser batangnya yang menahan gaya tarik, sehingga dapat disebut sebagai gabungan dari kedua metode terdahulu. 5ntuk membuat penjangkaran dengan diameter besar pembuatan lubangnya perlu menggunakan mata bor khusus atau semburan air bertekanan tinggi.
3ambar.60 4 Tipe !angkar c,. Meto1e #enjng8rn Beberapa metode penjangkaran yang dipakai dapat dijelaskan berikut ini &
. -etode penjangkaran dengan grouting & etelah suatu batang P baja atau kabel baja terpasang sebagai batang tarik di dalam lubang hasil pemboran, dilaksanakan grouting dan batang tarik ini dijangkar. 5ntuk menghindari mengalir keluarnya adukan semen dari lubang waktu sedang digrouting, perlu dipasang alat khusus didalam lubang tersebut yaitu G pac.er G untuk menahan tekanan tinggi. ara ini dimaksudkan untuk mengeraskan dinding lubang secukupnya, yang agak urai karena adanya grouting dengan suatu kekuatan leleh yang besar. 6. -etode penjangkaran dengan lubang bertekanan (jangkar P) & *dalah metode dimana
suatu tabung yang dapat mengembang dimasukkan ke dalam lubang hasil pemboran dan adukan mengisi bagian luar dari dinding tabung dan kemudian air bertekanan dimasukkan kedalam tabung tersebut agar mengembang, sehingga bagian luar tabung tertekan dan dapat menjadi keras. etelah mengeras tabung tersebut dikeluarkan dan batang tarik dimasukkan mengganti tempat tabung tadi dan diberi tambahan adukan.
3ambar 6= 4 -etode !angkar Tabung Tekan /. -etode penjangkaran dengan penekanan (jangkar baji)& uatu batang P baja dimasukkan kelubangnya dan adukan diisikan ke dalam dasar lubang, lalu beton bertulang yang berlubang ditengahnya sebagai inti dari jangkar ini dengan batang baja tadi sebagai pengarahnya dipukul masuk ke dalam adukkannya menyebabkan adukan ini memperbesar dinding lubangnya, sehingga tahanan cabut dari jangkar tersebut diperbesar.
3ambar /8 4 -etode !angkar #engan Inti ang #ipancang 7. -etode penjangkaran plat & -etode ini disebut metode penjangkaran mekanis, terdiri dari batang baja dan bagian jangkar yang terbuat dari plat baja dan dimasukkan kedalam tanah dengan dipukul. etelah dimasukkan batang%batang baja itu ditarik sehingga plat tadi berputar dan menjadi plat penahan. #alam metode penjangkaran mekanis ini ada juga suatu jenis yang jangkarnya dimasukkan kedalam lubang bor, sebagai tambahan dari jenis jangkar yang dipukul seperti metode jangkar dengan plat tadi. !enis jangkar yang dipukul biasanya dipergunakan untuk beban rencana yang agak kecil dimana gaya tarik kurang dari 68 ton. +al ini ditandai dari cara pelaksanaannya yang mudah dan prinsipnya sederhana.
3ambar / 4 -etode Pelat !angkar 2. -etode jangkar 5* & -etode ini adalah dengan pembesaran lubang. Telah dikembangkan di Inggris dan banyak digunakan disana. aranya berdasarkan bahwa setelah dibor sampai kedalaman yang diperlukan, suatu mata bor khusus dipakai untuk memperbesar bagian dasar lubang yang mengakibatkan meningkatnya tahanan cabut jangkar tersebut. -etode pelaksanaannya setelah dasar lubang dibesarkan adalah seperti metode jangkar gabungan.
3ambar/6 % -etode !angkar 5* 1,. Meto1e #enjng8rn #rtegng #rte8n 1engn Gro0ting . 5mum -etode penjangkaran pratekan prategang dengan grouting ( prestressed grouted ground anchor ) adalah komponen konstruksi yang ditanam pada tanah atau batu (rock) yang digunakan untuk menyalurkan gaya ke bumi. 3routing diisi ke lubang hasil pengeboran. Penjangkaran dengan grouting terdiri dari / (tiga) bagian penting yaitu &
a. #nchorage b. !ree stressing (unbonded length c. %ond length seperti terlihat pada gambar dibawah ini &
3ambar// % -etode !angkar 5* *nchorage merupakan kombinasi dari anchor head, bearing plate dan trumpet yang mempunyai kapasitas mentrans"er gaya prategang dari baja prategang (bar atau strand ) ke bumi atau konstruksi pendukung. 5nbonded length adalah bagian baja prategang yang bebas untuk mengalami perpanjangan atau pemuluran secara elastis (elongate elastically) dan mentrans"er gaya perlawanan dari Fbond lengthG ke struktur. ebuah bondbrea.er dari plastik ditempatkan pada tendon di bagian unbonded length untuk mencegah baja prategang tersebut dari pengikatan akibat rembesan grouting. +al tersebut memungkinkan baja prategang pada unbonded length untuk mengalami perpanjangan tanpa hambatan saat testing dan stressing dan tetap dalam keadaan unbonded setelah loc.-off . Tendon bond length adalah panjang baja prategang yang diikat oleh grouting dan mempunyai kemampuan mentrans"er tegangan yang terjadi akibat beban yang bekerja ke bumi. 5ntuk selanjutnya istilah Tendon berarti termasuk baja prategang (s trand atau bar), perlindungan terhadap karat, sheaths (sheatings, centrali1er, spacer dan dalam hal ini tidak termasuk anchorage dan grouting . Sheats adalah lapisan pembungkus bergelombang yang melindungi baja prategang dari karat pada unbonded length. Posisi tendon harus ditengah pada lubang bor agar minimum grouting yang menutupinya tercapai. pacer digunakan untuk menyekat antar baja prategang atau bar agar masing%masing terikat dengan cukup terhadap anchor grout. 6 ' %roting 3routing untuk soil dan roc. adalah jenis grouting murni atau tanpa agregat dan mengacu pada *T- 28, dengan water cement ratio antara 8,7 4 8,22 terhadap berat dan semen yang dipakai type I dan semen grouting harus mencapai kekuatan 6 -pa pada saat akan stressing serta dapat pula memakai additi>e untuk mengatasi masalah panas yang timbul dan jauhnya jarak pompa saat dilakukan penekanan grouting. 3routing ini adalah suatu campuran portland cement yang menyalurkan gaya dari tendon ke bumi dan juga memberikan perlindungan terhadap karat. 3. Mteril Ten1on pesi"ikasi steel bar dan strand tendons mengacu pada *T- *<66 dan *T- *71 sedangkan strand yang digunakan se>en wire diameter 2,6 mm (8,1 in) grade 6<8, sedangkan bar tendon umumnya diameter 61 mm, /6 mm, /1 mm, 72 mm dan 17 mm dengan panjang tanpa sambungan Q 0 m. #esain angker dengan beban Q 68<< k@ dapat digunakan bar tendon dengan diameter 17 mm single. *pabila digunakan sambungan maka harus diperhatikan perlindungan karatnya.
5. Sacers and Centrali*ers2nit spacer3centrali1ers ditempatkan secara teratur dengan inter>al biasanya / m sepanjang daerah anchor bond . 5ntuk strand tendon, spacer biasanya dipasang untuk memberikan jarak$spasi antar strand minimum 1 4 / mm dan terhadap bagian terluar grouting minimum / mm. pacer dan entrali:er dibuat dari bahan anti karat dan mudah untuk mengalirkan bahan grouting. 7. E#A%A $AN #)%AR JEMBATAN 7.". UMUM Kepala jembatan, umumnya dari jenis dinding dan balok beton, diperlukan sebagai landasan jembatan dan menahan timbunan dibelakang kepala jembatan. !ika kepala jembatan spill% through, kepala jembatan bertindak sebagai cap dan dudukan bagi landasan. Kepala jembatan dengan tipe gaya berat ( gravity), yang menggunakan pasangan batu serta dudukan dan dinding belakang beton juga sering digunakan. Pilar%pilar dapat berupa susunan rangka pendukung (trestle), yaitu topi beton yang bertindak sebagai balok melintang (cross beam) dengan kepala tiang tertanam pada topi, atau susunan kolom, yang menggunakan sistem beton kopel ( pile cap) yang terpisah, sistem kolom dan balok melintang terpisah.
Pada umumnya di Indonesia dipakai susunan rangka pendukung untuk pondasi tiang. Pada susunan tersebut tiang diteruskan langsung pada balok melintang ujung ( cross head ) pilar. Kelebihan utama dari susunan ini adalah biaya, kemudahan pelaksanaan dan kurangnya kemungkinan penggerusan sungai. Kekurangan utama susunan ini adalah penampilannya yang kurang menarik terutama pada waktu muka air rendah. Tambah lagi, pile cap sering ditempatkan sangat tinggi diatas muka air. !ika pondasi sumuran digunakan untuk pilar, sistem topi beton, kolom dan balok melintang ujung dipakai. istem kolom dapat berupa kolom tunggal atau majemuk atau dapat berupa dinding penuh. Kepala jembatan dengan pondasi sumuran bias anya menempatkan bangunan kepala jembatan langsung pada pondasi sumuran. istem ini kadang%kadang dipakai juga untuk pondasi tiang. Kepala !embatan dan Pilar menyalurkan gaya 4 gaya >ertikal dan horisontal dari bangunan atas pada pondasi. Bentuk umum digambarkan pada 3ambar B.6. berikut ini. Beda dengan abutmen yang jumlahnya 6 buah dalam satu jembatan, maka pilar ini belum tentu ada dalam suatu jembatan.
3ambar /7% !enis Pilar Tipikal Pilar jembatan pada umumnya terkena pengaruh aliran sungai sehingga harus diperhatikan segi kekuatannya dan segi keamanan. 3ambar RR... menunjukkan bentuk 4 bentuk lain dari pilar yang karena pertimbangan 4 pertimbangan pelaksanaan (misalnya pilar normal yang cukup tinggi, sehingga sulit untuk melaksanakan kistdam), bila poer dibuat di atas tinggi normal. !uga hal yang perlu diperhatikan tekanan barang 4 barang hanyutan pada permukaan air.
3ambar /2 4 Bentuk ain Pilar Kepala !embatan ( #butmen) dan pilar 4 pilar dilengkapi dengan blok landasan beton dan baut 4 baut dan sebagainya, untuk memasang rangka baja dan perletakan 4 perletakan gelagar beton pracetak 4 pratekan. 7..&. T'%ERAN() Kepala !embatan dan pilar harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan spesi"ikasi umum yang diterbitkan secara terpisah, dan harus dikerjakan sesuai dengan denah dan ele>asi (permukaan atas) yang ditujukkan pada 3ambar ?encana dalam toleransi sebagai berikut&
a. #enah