OLEH : Drs. MARTIAS WANTO Kepala Badan Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Agam
Bio Data Nama
: Drs. MARTIAS WANTO
NIP
: 19660301 198602 1 002
TTL
: Lubuk Basung / 1 Maret 1966
Jabatan
: Kepala Badan Kesban Kesbang g Pol dan Lin Linmas mas Kab. Agam
Riwayat Pendidikan
: - APDN Buk Bukitiing itiinggi gi Tahun 1989 - IIP Jakarta Tahun 1994 - Pasca Sarjana UNP Padang
PENDAHULUAN a. BNK BER ERSA SAMA MA-S -SAM AMA A DEN ENG GAN IN INS STAN ANSI SI TER ERK KAI AIT T MEN ENG GAN ANG GGA GAP P PENYALAHGUNA PENY ALAHGUNAAN AN NARK NARKOBA OBA DA DAN N KEJAHA KEJAHAT TANNY ANNYA A SEBA SEBAGAI GAI MUSUH NEGARA YANG MESTI DITENTANG DAN DIPERANGI SECARA TEGAS OLEH SEMU SEM UA WAR ARGA GA NE NEGA GARA RA REP REPUBL UBLIK IK IND INDONE ONESIA SIA INI. b. KETEG KETEGASA ASAN N TERSEBUT TERSEBUT SESUAI SESUAI UU NAR NARK KOT OTIKA IKA No. No. 22/9 22/977 YANG YANG TELAH DIREV DIR EVISI ISI MEN MENJAD JADII UU N0. 35 35/20 /2009. 09. c. UU NARKOTI NARKOTIKA KA YG BARU BARU INI MEM MEMBER BERIKA IKAN N SANKSI PID PIDANA YG YG LEBIH KERA KE RAS S NA NAMU MUN N JU JUGA GA PEN ENER ERAP APAN AN YG LE LEBI BIH H HU HUMA MANI NIS S BA BAGI GI PAR ARA A PENY PE NYALAHG ALAHGUNAA UNAAN N NARK NARKOBA OBA UNT DPT MENG MENGIKUTI IKUTI TERA TERAPI. PI. d.
TER ERB BONG NGK KAR ARNY NYA A CLA LAND NDES EST TIN INE E LA LAB BORATORY OLEH SAT SA TGAS PEMB PE MBER ERAN ANT TASA ASAN N BN BNN, N, IND INDIK IKASI ASI BH BHW W IND INDON ONES ESIA IA DIS DISAMP AMPING ING SBG BLA BL ACK MA MARK RKET ET AR AREA EA JU JUGA GA DI DIGU GUNA NAKA KAN N SB SBG G DAE AERA RAH H PROD ODUS USEN EN PSIKOT PSIK OTRO ROPI PIKA KA / NARK NARKOT OTIKA IKA DAN TIMB TIMBULN ULNY YA CLAND LAB L AB TER TERKAI KAIT T ERAT DGN KETERSEDIAAN BAHAN-BAHAN KIMIA YANG LAZIM DISEBUT PREKURSOR.
e. UNTUK UNTUK IT ITU U PARA PARA PE PESER SERT TA DIH DIHAR ARAP APKA KAN N MA MAMP MPU U MEM MEMAH AHAM AMII DAN DAN MENANGANI PERMASALAHAN KEJAHATAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA DITUNTUT DITU NTUT PR PROFES OFESIONAL IONALISME ISME DAN MEMPUNY MEMPUNYAI AI HA HATI TI NURAN NURANI. I.
Penggunaan Narkotika. y
y
y
Narkotika Narkot ika hanya hanya dapa dapatt digun digunakan akan untuk untuk ke kepent pentinga ingan n pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Pasal 7). Narkotika Golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan. Dalam jumlah terbatas, Narkotika Golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium stlh mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengaw Pen gawas as Obat dan Makanan. Makanan. (Pasal 8 ayat 1 dan 2 ).
Penggolon enggolonga gan n Narkotik Nark otika. a. Golongan Golon gan I : Nark Narkotika otika yang han hanya ya dapa dapatt digun digunakan akan untuk y
y
y
tujuan peng pengembangan embangan ilmu penget pengetahuan ahuan dan tidak digunakan dalam terapi, terapi, serta mempuny mempunyai ai potensi potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Golongan II : Narkotika Narkotika berkhasiat peng pengobatan, obatan, digunakan digunakan sebagaii pilihan sebaga pilihan te tera rakhir khir dan dapat digun digunakan akan dlm te tera rapi pi dan/atau utk tujuan peng pengembangan embangan ilmu penget pengetahuan ahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Golongan III : Narkot Narkotika ika berkhasiat peng pengobatan obatan dan dan banyak digunakan dlm dlm terapi terapi dan/atau dan/atau utk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan.
DAT DA TA PENY PEN YALAGU ALAGUNA NA NARKO NA RKOTIKA TIKA & PSIKOTROPIKA P SIKOTROPIKA
(Angka Prevalensi; Hasil Gakkum; Fas Rehab) PREVALENSI 1,99 % (2008) COBA PAKAI
TERATUR PAKAI
PECANDU
JUMLAH
PELAJAR / MAHASISWA
785.933
352.314
216.809
1.355.056
BUKAN PELAJAR / MAHASISWA
80.229
542.017
1.385.154
2.007.400
RESIDEN KELUAR
39
43
87
161
PENEGAKAN HUKUM 2008 KONSUMEN
JUMLAH
NARKOTIKA
-
-
-
8.125
PSIKOTROPIKA
-
-
-
6.927
DATA FASILITAS REHABILITASI SEL INDONESIA FASILITAS
KAPASITAS
RAWAT INAP
RAWAT JALAN
OSC
203
9.814
7.024
578
ORC
65
60
33
1.449
Konsiderans. y
y
Bahwa Na Bahwa Nark rkotik otikaa di sat satu u sis sisii me merup rupaka akan n oba obatt ata atau u bah bahan an yg berma ber manfa nfaat at di bidang bidang pen pengo gobat batan an ata atau u pel pelay ayana anan n keseh kesehata atan n dan peng pe ngem emba bang ngan an ilm ilmu u pe peng nget etah ahua uan n da dan n dis disis isii la lain in dapa dapatt pu pula la menim me nimbul bulkan kan ke keter tergan gantun tungan gan ya yang ng san sangat gat me merug rugika ikan n apa apabila bila disalahg disa lahguna unakan kan ata atau u digu digunak nakan an tan tanpa pa pen penge genda ndalian lian dan pen penga gawa wasan san yang ya ng keta ketatt dan sek seksam sama. a. Bahwa tin Bahwa tindak dak pid pidana ana Na Nark rkotik otikaa te telah lah ber bersif sifat at tra transn nsnasi asiona onall ya yang ng dilakukan dilaku kan denga dengan n menggunakan menggunakan modus oper operandi andi yang yang tinggi, teknolo tek nologi gi can canggih ggih,, did diduku ukung ng oleh jar jaring ingan an orga organis nisasi asi ya yang ng lua luass dan sudah bany banyak ak meni menimbulk mbulkan an kor korban, ban, teru terutama tama di kalan kalangan gan gen genera erasi si muda bangs bangsaa yan yang g sangat mem membaha bahayak yakan an kehidupan kehidupan masyar masyarakat, akat, bangsa dan Negara, Negara, sehingga sehingga UU No.22/1997 No.22/1997 tentan tentang g Narkotika Narkotika sudah tidak tida k ses sesua uaii lagi den dengan gan per perke kemba mbanga ngan n situ situasi asi dan ko kondi ndisi si ya yang ng berkemba berk embang ng untuk mena menanggulan nggulangi gi dan mem member berantas antas tindak pidana tersebut.
NARKOTIKA y
Zat at atau au ob obat at ya yang ng
ber b eras asal al da dari ri tan tanam aman an at atau au buk bukan an tanaman, tanam an, baik baik sint sintetis etis maupun maupun semis semisint intetis etis,, yang yang dapatt men dapa menyyebab ebabkan kan pen penuru urunan nan ata atau u peru perubah bahan an kesadar esadaran, an, hilan hilangn gnya ya ras rasa, a, mengur mengurangi angi sampai mengh men ghilan ilangk gkan an ra rasa sa ny nyeri eri,, dan dap dapat at men menimb imbulk ulkan an keter etergantu gantungan, ngan, yang dibedaka dibedakan n ke kedalam dalam golon golongangangolo olong ngan an se seba bagai gaima mana na ter erlam lampir pir da dalam lam UU in inii
Perubahan pada ketentuan umum. y
y
erdapat apat pen penye yempurn mpurnaan aan pengerti pengertian, an, Terd
berupa pena penambaha mbahan n atau penguran pengurangan gan maupun perubahan peng pengertian. ertian. Penambahan pengertian umum. - Prekurs Prekursor or Nar Narkotik kotika, a, adalah zat atau atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika yang dibedakan dalam tabel sebagaimana dalam undang-undang ini. - Kejahatan Terorganisasi, adalah kejahatan yang dilakukan oleh suatu kelompok yang terstruktur yang terdiri atas 3 (tiga) orang atau lebin yang telah ada untuk suatu waktu tertentu dan dan bertindak bertin dak bersama-sama dengan tujuan melakukan suatu tindak pidana Narkotika. - Menteri, adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kese kesehatan. hatan.
BEBERAPA
MATERI UU NO. 35 THN 2009
(KOR ELASI DENGAN PENAT NATAAN ORGANISA OR GANISASI SI BNN) PEMBEN TUKAN ORGANISASI BNN : Pasal Pasal 64 (1) DALAM DALA M RAN RANGKA GKA PENCEG PENCEGAHAN AHAN DAN PEMBER PEMBERANT ANTASAN ASAN PENY PENYALAGU ALAGUNAAN NAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKUSOR NARKOTIKA, DENGAN UNDANGUNDANG INI DI BENTUK BADAN NARKOTIK NARKOTIK NASIONAL BNN
BENTUK DAN KEDUDUKAN BNN : Pasal 64 (2) BNN MERUPAKAN LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMEN ENT TRIAN YANG BERKED BER KEDUD UDUKA UKAN N DI BAWAH BAWAH PRE PRESID SIDEN EN DAN BER BERT TANG ANGGUN GUNG G JAW JAWAB AB KEPAD KEPADA A PRESIDEN.
HUBUNGAN BNN, BNN PRO PROVINSI, VINSI, DAN BNN KAB/KOTA KAB/KOTA : Pasal 66 BNN PROVI PROVINSI NSI DAN BNN KABUP KABUPA ATEN/KO TEN/KOT TA SEBAG SEBAGAIMA AIMANA NA DIMA DIMAKSUD KSUD DALAM PASAL 65 AYAT (3) MERUPAKAN INSTANSI VERTIKAL.
STRUKTUR ORGANISASI : Pasal 67 (1) & (2) BNN DIPIMPIN OLEH SEORNG KEPALA DAN DIBANTU OLEH SEORANG SEKERTARIS UTAMA DAN BEBERAPA DEPUTI. DEPUTI MEMBIDANGI URUSAN : BIDANG PENCEGAHAN; BIDANG PEMBERANTASAN; BIDANG REHABILITASI; BIDANG HUKUM DAN KERJASAMA; DAN BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA BNN : Pasal PENGANGKATAN 68 Kepala BNN DIANGKA T DAN DIBERHENTIKAN OLEH PRESIDEN.
PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN SUBST SUBSTANSI ANSI PASAL DLM UU No. No. : 35/2009 ttg NARKOTIKA
Badan Narkotika Nasional RI
11 www.bnn.go.id
PERLUASAN PENGERTIAN permufakatan jahat
PASAL 1 NO 18 : PERBUATAN 2 ORANG / LEBIH SEKONGKOL, SEK ONGKOL, SEPAKAT SEPAKAT, MEL MELAKS, AKS, BAN BANTU TU,, TURUT SERTA, SURUH, FASILITASI, BERI KONSU ONSUL LTASI, JADI J ADI ANGGT AN GGT OC / MENGKOOR MENGK OOR TP N & PN P N . (UU No.22/1997 perbuatan 2 orang atau lebih dg maksud sepakat lakukan tp Narkotika).
Badan Narkotika Nasional RI
12 www.bnn.go.id
KEJAHATAN KEJAHAT AN TEROR TERORGANISA GANISASI SI (SESUAI UN CONVENTION AGAINTS TRANSNATIONAL OC, 2000) :
PASAL 1 NO 20 : DLKK OLH SUATU POK YG TERSTRUKTUR 3 ORG / LEBIH YG YG TLH ADA UTK SUATU WAKTU TTT & BERTINDAK BERSAMA DG TUJUAN MLKK TP NARK NARKOTIKA. OTIKA.
Badan Narkotika Nasional RI
13 www.bnn.go.id
PENGGOLONGAN NARK NAR KOTIKA : Gol I
-Dilarang unt yankes, dpt digun unt bang iptek & reagensia diagnostik/lab. -Lembaga iptek (lemdiklat serta litbang) pem/swast pem/swasta a dpt peroleh, tanam, simpan & gunakan iptek. Gol II (unt yankes) ; Gol III (unt yankes). Badan Narkotika Nasional RI
14 www.bnn.go.id
Prekursor Narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digu di guna nak kan da dala lam m pe pemb mbua uata tan n Na Narrkot otik ika a yang dibedakan dalam tabel sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini. (psl 1 ayat 2 )
GOLONGAN
DAN JENIS PREKURSOR Dlm UU No. 35/2009
TABEL I
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.. 11 12. 13. 14.. 14
TABEL
Ace ceti ticc An Anhy hydr dride ide.. N-Ace N-A cetyl tylant anthr hrani anilic lic Ac Acid. id. Ephedri rin ne. Erg Er gom omet etri rine ne.. Erg Er got otaamine. Iso sosa safr frol olee. Lyse serg rgic ic Aci cid. d. 3,4-Me 3,4Methy thylen lenedi edio oxyp xyphen henylyl-22propanone. Nor orep ephe hedr drin ine. e. 1-Phenyl-2-Pr 1-Phen yl-2-Propan opanone. one. Pipe Pi pero rona nal. l. Potassiu Po tassium m Pe Perman rmanganat. ganat. Pseudo Pse udoeph ephedr edrine ine.. Safr Sa frol ole. e.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
II Acetone. Anth An thrran anili ilicc Aci cid. d. Ethy Et hyll Et Ethe herr. Hydro Hy drochlo chloric ric Ac Acid. id. Meth ethyl yl Eth Ethyl yl Ke Keton tone. e. Pheny Phe nylac laceti eticc Ac Acid id.. Pip ipeeri ridi dine ne.. Sulph Su lphur uric ic Ac Acid id.. Toluene.
Per ereda edarran Gel Gelap ap Na Nark rkot otika ika dan Prekurs Pre kursor or Nar Narko kotik tika a adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak atau melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana Narkotika dan Prekurso Prekursorr Na Nark rkoti otika. ka. (Pasal 1 ayat 6)
Pasal 4 Pengaturan prekurs r alam Unda ndang ng-Und nda ang in inii bertujuan: a. melindung ngii masy arakat dari bahay a peny alahgunaan Prekurs r arkotika b. mencegah dan memberantas peredaran gelap Prekursor arkotik ika; a; da dan n c. mencegah terjadiny a kebocoran dan peny impangan impangan Prekursor arkotika.
Pasal 9 (1)Prek (1)Pr ek rsor Nar Narkot kotika sebagai ana di ak akss d da dala lam m Pasal 5 digolongkan ke dalam Prek Prek rsor Tabel I dan Prek rsor Tabel II II dalam Lampiran Undang-Undang ini. (2) Penggolongan Penggolongan Prek rsor Nark Narkot otika sebagaimana dimak makss d pada a at (1) nt k pert pertama ama kali ditetapkan sebagaimana tercant m dalam Lampiran II dan merr pak me pakan an bagian tak terpisahkan dari UndangUndang ini. (3) Ket Ketent ent an meng mengena enai per baha bahan n pengg penggolonga olongan n Prek Pre k rsor Nar Narkot kotika sebagaimana dima maks ks d pa pada da a at (2) diat r denga dengan n Per erat at ra ran n Me Mente nterri setelah berkoordinasi dengan menteri terkait.
Pasal 129 Dipida dan na de deng nga an pida dana na pe penja njarra pa palling sing ngka katt (e (emp mpat at)) tah ta h n dan dan pa palling lam lama a 20 (d a p l h) ta tah h n da dan den denda da paling ban ak ak Rp 5. 5.0 000. 0.0 000, 0,0 00 (lima miliar r piah) setiap orang ang tanpa hak ata melawan h k m: a. memiliki, men imp mpan, an, me meng ng asai, ata men ed ediakan Prek Pr ek rso rsorr Nar arko kottika nt k pemb atan Narkotika; b. memp mempro rod d ksi, mengimpor, mengekspor, ata men me n al rk rkan an Pre Prek k rs rsor or Nar Nark kotika nt k pemb atan Narkotika; c. menawarkan nt k dij al al, menj al al, membeli, menerima, menjadi per era ant nta ara da dala lam m j al be belli, men kar, ata men erahkan Prek rsor Narkotika nt k pem emb b ata tan n Narkotika; d. membawa, mengirim, me meng ngan angk gk t, at ata a me ment ntrran anssito Prek Pr ek rso rsorr Nar arko kottika nt k pemb atan Narkotika.
Prekursor diatur dlm UU Narkotik Narkotika a Tujuan pengaturan prekursor : lindungi masy dr bahaya lahgun Prekursor cegah & berantas darlap Prekursor ; cegah kebocoran & penyimpangan Prekursor. Pasal 129 Dipidana penjara penjara min 4 th & maks 20 th & denda maks Rp5 M yg tanpa hak atau melawan hukum : a. miliki, simpan, s impan, kuasai, atau sediakan ; b. produksi, impor, ekspor, atau salurkan ; c. tawarkan, beli, terima, perantara, tukar, tukar, atau serahkan ; d. bawa, kirim, angkut, atau transito.
Prekursor unt pembuatan Narkotika.
Badan Narkotika Nasional RI
21 www.bnn.go.id
EHAB ( ps 54
PENGOBATAN
55 )
iselenggarakan di , puskesmas lembaga ehab y g ditunjuk, dpt selenggarakan pem/masy mll agama tradisional : -Pecandu korban ajib rehab ( Ps 54 ); -Ortu/ ali pecandu blm cukup umur ajib lapor ( Ps 55 55 ay at 1, t l (2)
r i
s 3 l,
s
1.jt/ s 134
-Pecandu cukup umur ajib lapor diri/dilaporkan keluargany a ( Ps 55 55 ay at 2, t l (1)
r
r
Badan Narkotika Nasional RI
s 6 l/
s
2.jt/ s 134 2.
22 www.bnn.go.id
Mas P GN
Pasal 10 memp ke kesempatan ber berperan se serrta ba bant
pa a
Pasal 106 Hak mas diw j dkan dlm bent k: a. Cari, pe pero roleh leh,, & ber berikan inf d gaa gaan n te terja rjad di TP N & P ; b. Yan, Yan, per peroleh, oleh, & ber berikan inf nfo o kp kpd d ap apar arat at ga gakk kk m /B /BNN NN; c. Sar Saran da dan n pe pend ndap apat at kp kpd d ap apar arat at ga gakk kk m/ m/BN BNN N; d. Per erole oleh h jawa jawaba ban n atas atas la lapo porran ann n a kpd kpd apar aparat at gak gakk k m /BNN ; e. Perole Peroleh h pe perl rlind ngan h k m. Pasal 108 (1) Pe Peran ran serta mas dpt dibent k mll wad wadah ah g dikoord BNN. Pasal 109 Pem berikan pengh penghargaan argaan kpd aparat gakk m & mas g berjasa berj asa dlm pa a P GN GN.. Badan Narkotika Nasional RI
23 www.bnn.go.id
Tempat y
y y y
y
Rehabilitasi Rehabilit asi
Lembagaa Reh Lembag ehab abili ilita tasi si Med Medis is da dan n so sosi sial al ya yang ng dib dibin inaa dan da n di diaawas asii ol oleh eh BN BNN N. Rumah Rum ah Sakit Ket Keterg ergantun antungan gan Obat (RSK (RSKO) O) Cibub Cibubur ur.. Rum umah ah Sa Saki kitt Jiwa Jiwa di selu seluru ruh h In Indon dones esia ia.. Panti Rehabilitasi Rehabilitasi Depsos RI dan Unit Pelaksana Tekn eknis is Da Daer erah ah (UPTD). Temp empat at Ru Rujuk jukan an Lem Lembaga baga Re Rehab habili ilitas tasii Swa wasta sta Akreditas Akr editasii Depkes Depkes atau Depsos. Depsos.
Lamanya
Proses Rehabilitasi, setelah mendengar ahli y y y
Program Det Program Detoksifikas oksifikasii dan Stabilisasi Stabilisasi 1 Bln Program Primer 6 Bln Program Re-Entry 6 Bln.
KETENTUAN PIDANA Pasal 111 (1)Tanam, pelihara, miliki, simpan, kuasai, atau atau sediakan sediakan Narkoti Narkotika ka Gol I bent k tanaman, pe penj njar ara a min th//ma th maks ks 12 th th,, de dend nda a min Rp800 jt/m jt /mak akss Rp Rp8 8 M. M. (2))Pd a at (1 (2 (1)) berat atn n a mel eleb ebihi 1 kg ata 5 bata ba tang ng po poho hon, n, pidana penjara se m r hid p at ata min 5 th/maks 20 th, denda maks pd a at at (1) ditambah 1/3. Badan Narkotika Nasional RI
26 www.bnn.go.id
Pasal 112 (1) Miliki, simp mpan an,, k as asa ai, ata sediakan Narkotika : Gol I b kan ta tan naman, pen penja jarra min th/maks 12 th, denda min Rp800j Rp800jt/ t/ maks maks Rp8 M. M. Gol II, penjara min 3 th/maks 10 th, th, denda min Rp 00 jt/maks jt/ma ks Rp5 Rp5 M (ps 117 ayat ayat 1) Gol III, penjara min 2 th/maks 7 th, denda min Rp 00 jt/maks Rp3 M (ps 122 ayat 1) (2)) Pd a at (1 (2 (1)) lebih 5 gram, penjara se m r hid pata min 5 th th/m /mak akss 20 th th,, de dend nda a ma maks ks pd a at (1 (1)) ditambah 1/3. Gol II, penjara min 5 th/maks 15 th, th, denda maks ditambah 1/3 (ps 117 ayat 2) Gol III, penjara min min 3 th/maks th/maks 10 th, denda maks ditambah dit ambah 1/3 (ps (ps 122 ayat ayat 2) Badan Narkotika Nasional RI
27 www.bnn.go.id
Pasal 113 (1)) Pr (1 Prod ksi, imp mpor or,, ek ekspo sporr, ata sal rk rkan an Nar arko kottika : Gol I, min 5 th/maks 15 th, denda min Rp1 M/maks Rp10 M. Gol II, penjara min th/maks 12 th, denda min Rp Rp.800 .800 jt/maks Rp.8 M (ps 118 ayat 1) Gol III, penjara min 3 th/maks 10 th, th, denda min Rp. Rp. 00 jt/maks Rp.5 M (ps 123 ayat 1) (2) Tanaman lebih 1 kg/ kg/ 5 batan batang g ata ata b kan tanaman lebih 5 gr gram am,, dipidana mati, s e m r hid p, at ata a min 5 th th//mak akss 20 th th,, de dend nda a pd a at (1 (1)) mak akss ditambah 1/3. Gol II, idem ps 113 ayat 2 ( ps 118 ayat 2) Gol III, penjara min 5 th/maks 15 th, denda pd ayat (1) maks dita ditambah mbah 1/3 1/3 (ps 123 123 ayat 2) 2) Badan Narkotika Nasional RI
28 www.bnn.go.id
Pasa Pa sa 11 (1) M Men enjj al, be belli, terima, peran perantara, tara, t kar kar,, serah serahkan kan Narkotika Gol I, I, pen penja jarra min 5 th/maks 20 th, denda min Rp1.M/maks Rp10.M. Gol II, penjara min th/maks 12 th, denda min Rp.800jt/maks Rp .800jt/maks Rp8.M (ps 119 ayat 1) Gol III, penjara min 3 th/maks 10 th, denda min Rp.. 00jt/m Rp 00jt/maks aks Rp5.M (ps 12 ayat 1) (2). Tanaman lebih 1 kg /5 ba bata tang ng at ata a b kan tanaman lebih 5 gr gram am,, dipidana mati, s e m r hid p, at ata a min 6 th th//mak akss 20 th th,, de den nda sp sptt a at (1 (1)) maks ditambah 1/3 . Gol II, pidana mati, seumur hidup, atau min 5 th/maks 20 th, th, denda pd ayat 1 maks ditambah ditambah 1/3 (ps 119 ayat 2) Gol III, pidana penjara min 5 th/maks 15 th, th, denda spt Badanay Narkotika RI dit ayat at (1)Nasional maks ditamb ambah ah 1/3 (ps 12 ay ayat at 2) 29 www.bnn.go.id
Pasal 115 (1) Kirim, an ang gk t, at ata a tr tran anssito Narkotika : Gol I, pe penj njar ara a min th/maks 12 th, denda min Rp800 jt/mak jt/ makss Rp8 Rp8.M. .M. Gol II, penjara min 3 th/maks 10 th, th, denda min Rp 00 jt/maks Rp5.M (ps 120 ayat 1) Gol III, penjara min 2 th/maks 7 th, denda min Rp 00 jt/maks jt/ma ks Rp3.M Rp3.M (ps (ps 125 125 ayat 1) (2) Tanaman lebih 1 kg/5 kg/5 batan batang g ata ata b kan tanaman lebih 5 gr gram am,, pidanase m rhid p ata min 5 th/m th /mak akss 20 th th,, den denda da ma maks ks ditambah 1/3. Gol II, pidana seumur seumur hidup atau atau min 5 th/maks th/maks 15 th, th, denda maks ditambah 1/3 (ps 120 ayat 2) Gol III, pidana penjara penjara min 3 th th & maks 10 th & denda maks dita ditambah mbah 1/3 1/3 (ps 125 125 ayat 2) 2) Badan Narkotika Nasional RI
30 www.bnn.go.id
Pasal 116 (1) (1) G naka nakan n Na Nark rkot otika th thd d / be berrikan nt dig na naka kan n orang lain : Gol I, penjara min 5 th/maks 15 15 th, denda min Rp1.M/maks Rp10.M. Gol II, penjara min th/maks 12 th, denda min Rp800jt/maks Rp8.M (pa 121 ayat 1) Gol III, penjara min 3 th/maks 10 th, denda min Rp 00j 00jt/ t/ maks Rp5 Rp5.M .M (pa 12 ay ayat at 1) (2) Mengakibat batkan kan or orang ang lain mati at ata a ca caca catt pe perm rman anen en,, pidana mati, s e m r hid p, ata penjara min 5 th/maks th/m aks 20 20 th & denda denda maks maks ditambah 1/3. Gol II, pidana mati, seumur hidup hidup,, atau atau penjar penjara a min 5 th/maks 20 th, denda maks ditambah 1/3 (ps 121 ayat 2) Gol III, pidana penjara min 5 th/maks 15 th, denda Badan Narkotika Nasional RI 31 www.bnn.go.id makss dit mak ditamb ambah ah 1/3 1/3.. (ps 12 ay ayat at 2)
Pasal 127 (1) Pen alah G na Narkotika bagi diri sendiri : Goll I maks Go maks th ; Gol II mak akss 2 th & Go Goll II IIII maks ma ks 1 th th.. (3)) Ter (3 erb b kti sbg kor orban ban wa wajjib reh ehab ab.. Pasal 128 (1) Orang t a / wali pecand blm c k p m r & tdk lapor : k r ngan maks 6 bl / denda maks Rp1.jt. (2) Tsb a at (1) bila dila lap por ork kan tdk dipidana. (3) Pecan Pecand d sed sedang ang jal jalan ani rehab medis 2 x tdk dipidana. Badan Narkotika Nasional RI
32 www.bnn.go.id
Pasal 130 (1) Bila dlk dlkk k kor orpor poras asi, selain penja jarra & denda nt peng r sn a, a, nt korporasi den denda da dg pemb pember erat atan an 3x; (2) Selain it ada pid ta tam mba bah han ca cab b t ijin & stat s badan h k m;
Pas asal al 131 Setiap Seti ap or org g yg yg td tdk k lapo laporr ad adan anya ya TP N & P, P, dipi dipida dana na pe penja njara ra ma maks ks 1 th & dend de nda a ma maks ks Rp Rp50 50 jt
Pas asal al 13 1322 (1) Per (1) erco coba baan an/m /muf ufak akat at ja jaha hat, t, di dija jatu tuhi hi pd sa sama ma ; (2)) Dl (2 Dlkk kk se secc teror org gan anis isir ir di dittamb mbah ah 1/ 1/33 ; (3) Pe Pembe mberat ratan an ayat ayat (2) tdk berlaku berlaku bg TP yg yg diancam diancam pidana mati, mati, seum se umur ur hid hidup up/2 /20 0 th th..
Pasal 133 (1) S r h, be (1) berri/janjikan, beri ke kesem sempata patan, n, anj rkan rkan,, beri kem ke m daha dahan, n, paksa paksa dg ancam ancaman/k an/kek eker erasan asan,, tip m sl slihat, b j k anak bawah m r nt lakk TP diatas, pida dana na ma matti/se m rhid p, ata min 5 th/m th/maks aks 20 th, th, dend denda a min 2 M/m M/maks aks 20M; (2)) A at 1 nt g na (2 naka kan n na narrkotika, pida dan na min 5 th/maks th/maks 15 th, th, denda min 1 M/m M/maks aks 10M; Badan Narkotika Nasional RI
33 www.bnn.go.id
Pas asal al 13 137 7 (1) Tempatkan, bayarkan, bayarkan, belanjakan, belanjakan, titipkan, tukarkan, tukarkan, sembunyikan/sa sam mar ark kan, inv in vest sta asi sik kan, sim si mpan an,, hibahkan, wariskan/transfer aset bergerak, berw rwu ujud/tdk yg berasal TP N & P, pidana min 5 th/maks 15 15 th, denda min 1 M/maks 10 M; (2) Ayat 1 yg diketahui berasal TP N & P, pidana min 3 th/maks 10 th, th, denda min 500 jt/maks 5 M; (3) Pemberatan ayat (2) tdk berlaku bg TP yg diancam pidana mati, seumur hidup/20 th.
Pasal 139 Halangi, me memp mper erss lit sidik/t nt tdim k a sidang, pidana min 1 th/m th/maks aks 10th, pidana min 100j 100jt/m t/maks aks 1M ; Badan Narkotika Nasional RI
34 www.bnn.go.id
Pasal 1 2 Petugas Petug as lab pal palsuk sukan an hasi hasill uji/ uji/td tdk k lap lapor orka kan n pd pen penyidi yidik/JP k/JPU U, pid idan ana a mak akss 7 th, de dend nda a mak akss 50 500j 0jtt ;
Pasal 1 3 Saksi beri ket tdk be ben nar dim k a sidang, pida dan na min 1 th/m th/maks aks 10th, pida dana na min 60jt/m 60jt/maks aks 600jt ; Pasal 1 (1) Dlm wakt 3 th lkk peng langan, pida dana na mak akss + 1/3 1/3 ; (2) Anc Ancaman a at at 1 td tdk be berlak g dijat hi pidana mati, s e m r hid p/ p/p pen enja jarra 20 th; Pasal 1 5 Dlk lkk k dil a r wil RI, RI, mk mk dibe berrla lak k ka kan n UU ini. Pasal 1 6 (1) WNA mlkk TP N & P, dan tlh jalani pida dan na, diusir ; (2) Tsb a at at 1 dilar larang ang ma massuk k e wil RI ; (3) WNA g mlkk TP N & P di LN dilar larang ang ma massuk k e wil RI. Badan Narkotika Nasional RI
35 www.bnn.go.id
Semoga Allah melindungi kita kita . . . . . . . . . . . . . . . . . Amin 36