Penanggulangan Narkoba Dalam Perspektif Islam
A. PEND PENDA AHULU HULUA AN Narko Narkoba ba (Nar (Narkot kotika ika dan dan Obat Obat-ob -obata atan n yang yang meng mengan andu dung ng zat zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan remaja remaja dan generas generasii muda muda bangsa bangsa Indones Indonesia, ia, sebab sebab penyalah penyalahguna gunaan an nark narkoba oba ini telah telah mereba merebak k ke semua semua lingk lingkung ungan an,, buka bukan n hanya hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan dan lingkungan terhormat terhormat lainnya. lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan tepung seperti seperti ekstasy, ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, shabu-shabu, bahkan bahkan dalam bent bentuk uk yang yang amat amat seder sederhan hana a seper seperti ti daun daun ganja ganja yang yang dijua dijuall dalam dalam amplop-amplop. Saat Saat ini para orang orang tua, mulai mulai dari ulama, guru/do guru/dosen sen,, pejabat, pejabat, penegak penegak hukum hukum dan bahkan bahkan semua semua kalangan kalangan telah resah resah terhadap terhadap narkoba narkoba ini, ini, sebab sebab generasi generasi muda muda masa masa depa depan n bangsa bangsa telah telah banyak banyak terlibat di dalamnya. Akib Akibat at lelu leluas asan anny nya a penj penjua uala lan n nark narkob oba a ini, ini, sec secar ara a umum umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.
B. BAHAYA BAHAYA NARKOBA Narkoba Narkoba sebagai sebagaimana mana disebut disebutkan kan di atas atas menimbu menimbulkan lkan dampak dampak negatif baik bagi pribadi, keluarga, masyarakat maupun bagi bangsa dan negara. Dampak negatif tersebut adalah sebagai berikut : 1. Bahaya Bahaya yang bersifa bersifatt priba pribadi di a.
b.
c.
d.
Narkoba Narkoba akan merobah merobah kepribadian kepribadian si korban korban secara drastis, drastis, seperti seperti berubah berubah menjadi menjadi pemurun pemurung, g, pemarah, pemarah, melawan melawan dan durhaka. Menim Menimbul bulka kan n sifat sifat masa masa bodo bodoh h sekal sekalipu ipun n terha terhada dap p dirin dirinya ya seperti seperti tidak tidak lagi memperhat memperhatikan ikan pakaian pakaian,, tempat tidur tidur dan sebagai sebagainya, nya, hilangny hilangnya a ingatan, ingatan, dada dada nyeri dan dikejar dikejar rasa takut. Semangat belajar menurun dan suatu ketika bisa saja si korban bers bersifa ifatt sepe seperti rti orang orang gila gila kare karena na reaks reaksii dari dari peng penggun gunaa aan n narkoba. Tidak idak lagi lagi ragu ragu untuk untuk mang mangad adak akan an hubu hubunga ngan n seks seks karen karena a pand pandan angn gny ya terh terhad adap ap norm normaa-no norm rma a masya asyara raka kat, t, adat adat
1
e.
f. g.
h.
kebudayaan, kebudayaan, serta nilai-nilai nilai-nilai agama sangat longgar. longgar. Dorongan Dorongan seks seksny nya a menj menjad adii brut brutal al,, maka maka terj terjad adil ilah ah kasu kasuss-ka kasu sus s perkosaan. Tidak segan-segan menyiksa diri karena ingin menghilangkan rasa nyeri atau menghilangkan sifat ketergantungan terhadap obat bius, ingin mati bunuh diri. Menjadi pemalas bahkan hidup santai. Bagi Bagi anak-an anak-anak ak sekolah, sekolah, prestasi prestasi belajarny belajarnya a akan akan menurun menurun kare karena na bany banyak ak berk berkha haya yall dan dan bera berang ngan an-a -ang ngan an sehi sehing ngga ga merusak kesehatan dan mental. Memicu timbulnya pemerkosaan pemerkosaan dan seks bebas yang akhirnya terjebak dalam perzinahan dan selanjutnya mengalami penyakit HIV/ AIDS.
2. Bahaya yang bersifat keluarga a.
b. c.
d.
Tidak lagi lagi segan untuk untuk mencuri mencuri uang uang dan bahkan bahkan menjual menjual bara barangng-bar barang ang di rumah rumah untuk untuk mend mendapa apatk tkan an uang uang secar secara a cepat. Tidak lagi lagi menjaga menjaga sopan sopan santun santun di rumah rumah bahkan bahkan melawan melawan kepada orang tua. Kurang mengharga menghargaii harta milik yang yang ada seperti mengendar mengendarai ai kendaraan tanpa perhitungan rusak atau menjadi hancur sama sekali. Mencemarkan nama keluarga.
3. Bahaya yang bersifat social a. b. c. d.
e.
Berbuat Berbuat yang yang tidak senonoh senonoh ( mesum/c mesum/cabu abull ) secara secara bebas, bebas, berakibat buruk dan mendapat hukuman masyarakat. Mencuri milik orang lain demi memperoleh uang. Menganggu ketertiban umum, seperti ngebut dijalanan dan lainlain. Menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan keselamatan umum antara antara lain karena karena kurangny kurangnya a rasa sosial sosial manakal manakala a berbua berbuatt kesalahan. Timbulnya Timbulnya keresahan masyarakat masyarakat karena gangguan keamanan keamanan dan penyakit kelamin lain yang ditimbulkan oleh hubungan seks bebas.
4. Bahaya bagi bangsa dan Negara a.
Rusa Rusakn kny ya pewa pewari ris s bang bangsa sa yang yang seyo seyogy gyan anya ya siap siap untu untuk k menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa.
2
b. c. d.
Hilangnya rasa patriotisme atau rasa cinta bangsa yang pada gilirannya mudah untuk di kuasai oleh bangsa asing. Penyelundupan akan meningkat padahal penyelundupan dalam bentuk apapun adalah merugikan negara. Pada akhirnya bangsa dan negara kehilangan identitas yang disebabkan karena perubahan nilai budaya.
C. PANDANGAN PANDANGAN AGAMA TERHADAP TERHADAP NARKOBA idalam idalam pandangan pandangan Agam Agama a narkoba narkoba adalah adalah barang barang yang merusak merusak akal pikiran, ingatan, hati, jiwa, mental dan kesehatan fisik seperti halnya khomar. Oleh karena itu maka Narkoba juga termasuk dalam kategori yang diharamkan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, Hadits Rasulullah SAW dan juga ajaran-ajaraan agama lainnya, antara lain sebagai berikut : 1. “Janganlah kamu jerumuskan dirimu kepada kecelakaan / kebiasaan (sebagai akibat tangan) tangan-tanganmu”. (Q.S. Al-Baqarah : 195). 2. “Dan “Dan Janganlah Janganlah kamu membun membunuh uh dirimu dirimu (dengan (dengan mencapai mencapai sesuatu sesuatu yang yang membah membahayak ayakanm anmu). u). Karena Karena sesungg sesungguhnya uhnya Allah Maha Kasih Kasih Sayang kepadamu”. (Q.S. An-Nisa’ : 29). 3. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ( meminum ) Khamar, ( berkorban ) untuk Berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapatkan keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah : 90). “Sesun ungg gguh uhny nya a syai syaita tan n itu itu berm bermak aksu sud d hend hendak ak meni menimb mbul ulka kan n 4. “Ses perm permusu usuha han n dan kebenc kebencian ian dian diantar tara a kamu kamu lanta lantara ran n ( minum minuman an ) Kham Khamar ar dan dan berju berjudi di itu, itu, dan dan meng menghal halang angii kamu kamu dari dari meng mengin ingat gat Allah dan sholat, maka berhentilah kamu ( dari mengerjakan pekerjaan itu )”. (Q. S. Al-Maidah : 91). 5. “Merek “Mereka a berta bertany nya a kepa kepadam damu u tenta tentang ng Khom Khomar ar dan dan Judi, Judi, katak katakanl anlah ah pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia manusia,, tetapi tetapi dosa dosa keduanya keduanya lebih lebih besar besar daripada daripada manfaat manfaatnya nya”. ”. (Q.S. Al-Baqarah : 219). 6. “Mela Melara ran ng Rasulul lullah lah SAW dar daripa ipada tia tiap-tia tiap barang yang memabukkan dan melemahkan akal dan badan”. (H.R. Ahmad). 7. “Tia “Tiap-t p-tiap iap bara barang ng yang yang mema memabu bukka kkan n adala adalah h haram haram”. ”. (H.R. (H.R. Bukh Bukhari ari dan Muslim). 8. “Setiap benda yang memabukk memabukkan an banyaknya banyaknya maka maka sedikitnya sedikitnya haram”. (H.R (H.R.. Ahma Ahmad, d, Abu Abu Daud Daud,, Turmu urmuzi, zi, Nasa’ Nasa’I, I, Ibnu Ibnu Majah Majah dan dan Ibnu Ibnu Hibban). 9. Dalam Dalam ajaran Kristen Kristen disebutk disebutkan, an, “Saudara-S “Saudara-Saud audarak araku u yang yang kekasih, kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri diri kita kita dari dari semu semua a penc pencema emara ran n jasma jasmani ni dan dan rohan rohanii dan dan deng dengan an demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah” (2 Korintus 7 ayat 1).
3
10. Dalam ajaran Katolik disebutkan, “Tuhan tidak mengehndaki kematian, tetapi pertobatan hidup, kepada orang-orang yang sedang mengalami mengalami drama kecanduan dan menderita kemalangan”. Yeh. 18 : 23). 11. Dalam ajarn agama Buddha disebutkan, disebutkan, “Kami bertekad akan melatih diri diri,, meng menghi hind ndar arii sega segala la minu minuma man n kera keras, s, yang yang meny menyeb ebab abka kan n lemahnya kesadaran kami”. (Pancasila Buddhis, Sila Kelima). 12. Sebab yang disebut kematian, segala macam penyakit itu merupakan pengem pengemudiny udinya, a, yang yang menyebab menyebabkan kan hidup hidup itu berkura berkurang, ng, jika sudah sudah kurang kurang usia hidup datanglah datanglah maut, maut, karena karena itu jangan jangan lupa supaya supaya dius diusah ahak akan an berb berbua uatt baik baik yang yang akan akan meng mengan anta tark rkan anmu mu ke asal asal mulamu” (Sloka Sarasamuccaya). D. PENANGGULANGAN NARKOBA Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Nark Narkob oba a dan dan beta betapa pa cepa cepatn tnya ya tert tertul ular ar para para gene genera rasi si muda muda untu untuk k mengkon mengkonsum sumsi si Narkoba Narkoba,, maka maka diperlu diperlukan kan upaya-u upaya-upaya paya konkrit konkrit untuk untuk mengatasinya. Upaya-upaya tersebut antara lain adalah : Mening ngka katk tkan an iman iman dan dan taqw taqwa a mela melalu luii pend pendid idik ikan an agam agama a dan dan 1. Meni keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat. 2. Meningk Meningkatk atkan an peran keluarga keluarga melalui melalui perwujuda perwujudan n keluarg keluarga a sakinah sakinah,, seba sebab b pera peran n kelu keluar arga ga sang sangat at besa besarr terh terhad adap ap pemb pembin inaa aan n diri diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home). 3. Penanaman nilai sejak dini bahwa hwa Narkoba adalah haram sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina. 4. Meningk Meningkatk atkan an peran orang orang tua dalam mence mencegah gah Narkoba Narkoba,, di Rumah Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum. E. SIKAP PECANDU Adapun sikap yang harus dilakukan oleh pecandu Narkoba sesuai dengan tuntunan ajaran agama adalah : 1. Bersabar Bersabar sebab sebab sikap sabar sabar adalah merupak merupakan an sebuah sebuah kepasraha kepasrahan n diri terhadap terhadap Allah SWT SWT atas qudrat dan irodatNya irodatNya sehingga sehingga yang yang bersangkutan dapat menerimanya sebagai sebuah kenyataan. 2. Berta Bertaub ubat at kepa kepada da Allah Allah SWT SWT sehin sehingga gga tidak tidak meng mengula ulangi nginya nya lagi lagi di kemudian hari. 3. Taqarru aqarrub b Ilalla Ilallah h yaitu yaitu mend mendeka ekatk tkan an diri diri kepad kepada a Allah Allah SWT SWT denga dengan n banyak melaksanakan ibadah baik ibadah mahdhah maupun ibadah ghairu mahdhah.
4
4. Berd Berdo’ o’a a kepa kepada da Alla Allah h SWT seh sehingg ingga a mend mendap apat at petu petunj njuk uk dan dan pertolongan dari Allah SWT SW T. F. SIKAP SIK AP KITA TERHADAP PECANDU Adapun sikap sikap yang harus harus kita lakukan lakukan terhadap terhadap pecandu Narkoba Narkoba sesuai dengan tuntunan ajaran agama adalah : 1. Membim Membimbin bing g yang bersa bersang ngku kutan tan ke Jalan Jalan Yang Yang Bena Benarr sehing sehingga ga si pecandu tetap percaya diri, yakin taubatnya diterima Allah SWT dan tetap beramal sholeh sampai dengan akhir hayat. 2. Memp Memper erla laku kuka kan n yang yang bers bersan angk gkut utan an scar scara a manu manusi siaw awii dan dan tida tidak k mengku mengkucilk cilkanny annya a dari dari pergaul pergaulan an sehari-h sehari-hari, ari, baik baik dalam dalam keluarg keluarga, a, masyarakat maupun jama’ah ibadah. 3. Meri Mering ngan anka kan n pende enderi rita taan an bath bathin in yang ang bers bersan angk gkut utan an sehi sehing ngga ga senantiasa bersabar dan berusaha untuk dapat menghindarinya.***
5