Terapi lebah atau disebut juga apiterapi (dari kata apis = lebah dan therapy = pengobatan) "Terapi lebah memiliki efek yang jelas pada pasien dengan penyakit tulang dan sendi. Pengobatan yang bergantung pada racun lebah ini dapat membantu sirkulasi darah, mengurangi radang dan mengurangi rasa sakit," kata Wang Jing, dokter di fasilitas medis tradisional di timur laut Beijing, dilansir weirdasianews, Prinsip terapi lebah sama dengan akupunktur, yaitu sengatan lebah menggantikan jarum yang biasa digunakan. Perbedaanya terletak pada racun lebah, yang mengubah proses pengobatan menjadi seperti proses injeksi. Penelitian sebelumnya menemukan terapi racun lebah berhasil mengobati penyakit peradangan karena memiliki sifat analgesik dan immuno-modulatory yang kuat untuk membantu mengurangi inflamasi dan meningkatkan penyembuhan. Selain juga mengandung senyawa anti-inflamasi dan beberapa termasuk melittin adolapin.
*TERAPY LEBAH MADU Lebah madu telah di kenal oleh manusia sejak zaman budaya-budaya kuno beberapa ribu tahun yang lalu. Al Qur'an menempatkan secara istimewa lebah madu menjadi sebuah judul yaitu An Nahl (Lebah Madu). Dalam salah satu ayatnya (Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis: Dan
Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarangsarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempattempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah di mudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir.
Dalam Bibel pada bagian perjanjian lama disebutkan Manna diturunkan Allah di Padang Pasir Sinai sewaktu Nabi Musa memimpin umat Israel yang tersungut-sungut karena kekurangan makanan. (Keluaran 16:13-35) Manna (honeydew) diartikan sebagai makanan dari surga karena enaknya. Lebah madu mencakup sekitar tujuh spesies lebah dalam genus Apis, dari sekitar 20.000 spesies yang ada. Saat ini dikenal sekitar 44 subspesies. Mereka memproduksi dan menyimpan madu yang dihasilkan dari nektar bunga. Selain itu mereka juga membuat sarang dari malam, yang dihasilkan oleh para lebah pekerja dikoloni lebah madu.
Pembudidayaan lebah madu yang kini populer berasal dari kawasan Laut Tengah (Afrika Utara, Eropa selatan dan Asia Kecil) yang selanjut menyebar ke seluruh wilayah dunia. Bangsa Mesir Kuno membuat corong dari tanah liat sebagai sarang lebah, kemudian dari keranjang anyaman. Di Afrika lebah madu dipelihara dalam bongkahan kayu berbentuk silinder dan sarang tersebut digantung di pohon. Bangsa Rusia sebagai pengembang lebah madu secara modern, malahan disebut sebagai daerah lahan madu. Rusia mulai mengembangkan peternakan madu sejak abad ke 10 hingga kini secara besar-besaran. Mereka yang menemukan sarang lebah madu yang bisa dipindah-pindahkan, teknik tersebut diperkenalkan oleh Peter Prokovich (1775-1850).
*Racun Sengat Lebah (bee venom). Secara keseluruhan racun sengat lebah terdiri dari sekitar 120 komponenen kimia aktif, namun baru 40-an komponen yang sudah terdeteksi, diantaranya 11 peptida, 5 enzim, 3 amine, karbohidrat, lemak, dan asam amino. Peptida yang paling berperan adalah melittin, apamin, Mast Cell Degranulating Peptida, dan adolapin. Komponenen zat tersebut akan berfungsi sebagai anti radang, anti jamur, anti bakteri, anti pyretic, serta merangsang hormon acth. Hormon ACTH dapat merangsang cortex adrenal untuk memproduksi hormon kortisol lebih banyak Enzim utama dalam racun lebah adalah hyaluronidase dan fosfolipase A. Hyaluronidase memecah cairan antar sel sehingga racun lebih cepat menyebar di antara sel, sedangkan fosfolipase A merusak fosfolipid yang menyebabkan kematian sel.
Pelopor terapi lebah • Dr. Philip Tere th 1888 • Prof Deripitch th 1965 • Dr. Julia Owen th 1980 • Dr. Bodog F Beck th 1930 • Dr. Gerald Wiessman th 1980 • Dr. Agovonov th 1983 • Dr. Machackova th 1986 • Prof. Josef Broadman (WHO) • Apitherapy Hospital/Rumah Sakit khusus Terapy lebah • di Nanjing RRC September 1993 diakui oleh WHO sebagai • alternatif terapy setelah persentasi ilmiah mengenai bahan2 • yang ada di dalam serum lebah kaya akan manfaat bagi manusia.
*RS spt ini juga bermunculan di Korea, Rumania, Bulgaria, Rusia, Inggris, Brazil & Asia. Di indonesia th 1970 Dr. Adji Suranto Sp. A Klinik terapy lebah (Bumi perkemahan Cibubur) Dr. Hendro Wardoyo di Jogjakarta th 1991 mendapat gelar DR (HC) dari Northerm California Global
University Jenis lebah madu Apis Cerana/ lebah lokal Apis melifera/ lebah Australia Apis Dorsata/ lebah hutan/ lebah Sialang ( Riau).
*Terapi sengat lebah atau Apipuntur telah diakui oleh WHO (Organisasi Kesehatan dunia) pada konferensi ke II terapi akupungtur lebah dan apiterapi di Nanjing Cina tahun 1993, sebagai alternatif pengobatan. Terapi pengobatan sengat lebah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah maupun medis
Sengat lebah mempunyai bisa yang mengandung air dan enzim-enzim seperti fosfolipase A dan hialuronidase, zat melitin, adolapian, apamin dan MCD-peptida. Pengobatan sengat lebah telah terbukti sejak zaman dahulu dan dapat dibuktikan pada pengobatan modern untuk mengobati Rematik. Seperti: Radang persendian, Radang arthritis Pengapuran Radang bahu Penyakit tulang leher Sakit syaraf Urat kejepit Kaki tangan kesemutan Asam urat Bagian tubuh mati rasa dll.
Dunia kedokteran pun telah melegalkan terapi lebah sebagai salah satu teknik pengobatan. China merupakan negara terbesar pengembang terapi lebah, dimana negara china telah memiliki rumah sakit khusus terapi lebah. WHO, selaku organisasi kesehatan sedunia juga sudah mengakui bahwa serangga bersengat ini memiliki beragam zat yang bisa mencegah bahkan mengobati berbagai penyakit seperti diabetes, kanker, stroke, dll.
*Bahan Aktif 1. Melitin ( kandungan aktif utama) merupakan 52% daripada peptid bisa 2. Apamin 3. Adolapin 4. Phospholiphase A2 5. Hyaluronidase 6. Anti Histamin 7. Dopamine & Noradrenalin 8. Protease – inhibitors 9. Cytotoxin
Kegunaan
1. Antiradang, merangsang pengeluaran kortisol,mencegah,kerusakan sel 2. Merangsang pengeluaran kortisol toksinsaraf 3. Anti radang, analgesik 4. Menurunkan tekanan darah, merangsang pembekuan darah 5. Meredakan radang 6. Anti Alergi 7. Meningkatkan denyut jantung 8. Anti Radang, menghentikan pendarahan 9. Anti Kanker