BAB III
ANALISA MASALAH
Tabel III.1 Analisa Masalah
NO
1.
PROGRAM PKM
MASALAH
PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Kegiatan siaran keliling akan dikoordinasikan dengan program lain (penjadwalan ulang) 1. Sosialisasi posyandu lansia lebih ditingkatkan 2. Pelatihan kader posyandu lansia 3. Pendekatan dengan tokoh masyarakat tentang pengembangan posyandu lansia
ALTERNATIF TERPILIH
Kegiatan siaran keliling akan dikoordinasikan dengan program lain (penjadwalan ulang) 1. Sosialisasi posyandu lansia lebih ditingkatkan 2. Pelatihan kader posyandu lansia 3. Pendekatan dengan tokoh masyarakat tentang pengembangan posyandu lansia
Siaran keliling tidak memenuhi target (50,8%)
Jadwal sering tabrakan dengan kegiatan lain sehingga sopir tidak bias mengikuti keduakeduanya
Posyandu Lansia purnama tidak memenuhi target (5%)
1. Kegiatan posyandu lansia belum berjalan dengan lancar 2. Kader aktif masih terbatas 3. Lansia yang hadir pada posyandu lansia tidak sesuai dengan jumlah sasaran .
UKK tidak memenuhi syarat (-71.5%)
1. Kelompok kerja belum mengerti tentang UKK 2. Adanya pelayanan kesehatan bersubsidi dari Pemda
1. Penyuluhan tentang UKK
1. Penyuluhan tentang UKK
Dana sehat tidak mencapai target ( -71,43% )
1.Pengetahuan masyarakat tentang dana sehat masih kurang. 2.Adanya subsidi dari pemerintah mengenai pelayanan kegiatan dasar.
1.Penyuluhan tentang pentingnya manfaat dana sehat. 2. Pendekatan terhadap tokoh masyarakat.
1.Penyuluhan tentang pentingnya manfaat dana sehat. 2.Pendekatan terhadap tokoh masyarakat.
1. Sosialisasi
1. Sosialisasi
5.Posyandu balita mandiri
1. Belum semua punya dana sehat
tentang
dana
tentang
dana ��
tidak mencapai target (-55,5%) 6.Penyuluhan Napza tidak mencapai target (-72.14 %)
NO
2
PROGRAM
PKL
MASALAH
1. Pembinaan Pokmair Tidak mencapai target ( -100% )
2. Klinik Sanitasi Tidak mencapai target ( -69,2% )
3. Inspeksi Sanitasi SAB tidak mencapai target (-46,10%) 4. Pemeriksaan penyehatan Lingkungan pada
1. Leaflet dan poster napza terbatas 2. Belum semua petugas di Puskesmas Dawan I mau memberikan konseling / penyuluhan napza. 3. Materi berupa CD/kaset terbatas.
PENYEBAB MASALAH
1. Masyarakat pengguna air permukaan yang bergabung dalam kelompok pemakai air ( pokmair) belum sepenuhnya mengerti tentang cara melindungi air permukaan dari kontaminasi alam dan efek yang dapat ditimbulkan. 2. Belum pernah ada pembinaan yang membahas tentang tata cara perawatan dan pemakaian air permukaan secara sehat dan benar. 1. Tenaga / petugas kesling yang ada hanya 1 orang 2. Kurangnya koordinasi antar petugas di Puskesmas untuk merujuk penderita ke klinik sanitasi.
Tenaga/petugas Kesling yang ada hanya 1 orang
Tenaga/petugas Kesling yang ada hanya 1 orang
sehat kepada ibu balita. 2. Pendekatan terhadap tokoh masyarakat. 1.Penambahan sarana leaflet dan poster napza 2. Pelatihaan kader khusus napza bagi petugas kesehatan.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Sosialisasi lintas sector. 2. Pembinaan secara terarah & berkesinambungan 3. Penyediaan anggaran untuk melakukan pembinaan tersebut.
sehat kepada ibu balita. 2. Pendekatan terhadap tokoh masyarakat. 1.Penambahan sarana leaflet dan poster napza 2. Pelatihaan kader khusus napza bagi petugas kesehatan.
ALTERNATIF TERPILIH 1. Sosialisasi lintas sector. 2. Pembinaan secara terarah & berkesinambungan 3. Penyediaan anggaran untuk melakukan pembinaan tersebut.
1. Usul ke Dinkes Kab. Untuk penempatan tenaga kesling. 2. Sosialisasi tentang Klinik sanitasi.
1. Usul ke Dinkes Kab. Untuk penempatan tenaga kesling. 2. Sosialisasi tentang Klinik sanitasi.
Usul ke dinkes Kab. Klungkung untuk penempatan tenaga kesling 1. Penyuluhan 2. Usul ke dinkes Kab. Klungkung untuk
Usul ke dinkes Kab. Klungkung untuk penempatan tenaga kesling 1. Penyuluhan 2. Usul ke dinkes Kab. Klungkung untuk ��
pemukiman rumah di pedesaan tidak mencapai target (36,13) 5. Pendataan dengan kartu rumah Tidak mencapai target ( -33,87 % )
6. Pelayanan air bersih perkotaan (-24,19%)
penempatan tenaga kesling
penempatan kesling
tenaga
1. Anggaran terbatas untuk pengadaan kartu rumah 2. Kartu yang ada di rumah penduduk banyak yang rusak & hilang. 3. Belum ada kader khusus kesling untuk membantu masalah kesling.
1. Penganggaran pengadaan kartu rumah 2. Adanya pengawasan oleh petugas kader untuk memeriksa secara rutin kartu rumah yang sudah di tempel. 3. Perlu dibentuknya kader kesling.
1. Penganggaran pengadaan kartu rumah 2. Adanya pengawasan oleh petugas kader untuk memeriksa secara rutin kartu rumah yang sudah di tempel. 3. Perlu dibentuknya kader kesling.
1. Masyarakat belum sepenuhnya mengerti fungsi dan manfaat pelayanan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan 2. Alasan ekonomi
1. Penyuluhan 2. Pembinaan 3. Koordinasi dengan lintas sektoral 4. Pendekatan dengan kepala sehingga bisa dicarikan solusinya melalui program yang ada kaitannya dengan kesehatan di desa tersebut
1. Penyuluhan 2. Pembinaan 3. Koordinasi dengan lintas sektoral 4. Pendekatan dengan kepala sehingga bisa dicarikan solusinya melalui program yang ada kaitannya dengan kesehatan di desa tersebut
��
NO
PROGRAM
3.
KIA
MASALAH
1. Pemeriksaan bumil / K1 tidak mencapai target (-22,50%) 2. Pemeriksaan K4 bumil tidak mencapai target (-16,10%)
3. Persalinan ditolong nakes tidak mencapai target (6,30%) 4. Neonatus tidak mencapai target (3,80%)
PENYEBAB MASALAH
1 Target yang diberikan lebih tinggi dari data riil sasaran dilapangan 2 Ada beberapa sasaran belum mengerti tentang guna dan tujuan pemeriksaan kehamilan dini kepetugas kesehatan 3 Sasaran sering pindah tempat / mobilisasi penduduk. 4 Letak geografis kurang mendukung sehingga sasaran lambat datang ke Puskesmas.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Melakukan penyuluhan KIA secara kontinyu di masyarakat baik banjar – banjar, posyandu dan sekolah. 2. Mengadakan sweeping sasaran terutama yang jauh dari Puskesmas.
3. Mengadakan kader kesehatan.
pelatihan
4. Pemberian insentif kader kesehatan desa.
ALTERNATIF TERPILIH 1. Melakukan penyuluhan KIA secara kontinyu di masyarakat baik banjar – banjar, posyandu dan sekolah. 2. Mengadakan sweeping sasaran terutama yang jauh dari Puskesmas.
3. Mengadakan pelatihan kesehatan.
kader
4. Pemberian insentif kader kesehatan desa
5. Deteksi Bumil Resti Nakes diatas target (+23,75%) 6. Deteksi Bumil Resti Masy diatas target (+12,5%) 7. DDTK anak balita diatas target (+20%)
��
4.
KB
1. Pemantauan Aktif (+3,63)
KB 1. Target yang diberikan lebih tinggi dari data riil sasaran dilapangan 2. Ada beberapa sasaran belum mengerti tentang guna dan tujuan pemeriksaan kehamilan dini kepetugas kesehatan 3. Sasaran sering pindah tempat / mobilisasi penduduk. 4. Letak geografis kurang mendukung sehingga sasaran lambat datang ke Puskesmas
1. Melakukan penyuluhan 1. Melakukan KIA secara kontinyu di penyuluhan KIA masyarakat baik banjar – secara kontinyu di banjar, posyandu dan masyarakat baik sekolah. banjar – banjar, posyandu dan 2. Mengadakan sweeping sekolah. sasaran terutama yang jauh dari Puskesmas. 2. Mengadakan sweeping sasaran terutama yang jauh 3. Mengadakan pelatihan dari Puskesmas. kader kesehatan. 4. Pemberian insentif kader kesehatan desa.
3. Mengadakan pelatihan kesehatan.
kader
4. Pemberian insentif kader kesehatan desa
��
NO
5 .
PROGRAM
GIZI
MASALAH
PENYEBAB MASALAH
1. Pemantauan pemakaian garam beryodium belum mencapai target (-56,67 % )
1. . Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat garam beryodium
2. Pemantauan pemberian ASI Eksklusif belum mencapai target ( - 8,94 % )
1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu tentang ASI Ekslusif. 2. Ibu bekerja 3. Kurangnya dukungan keluarga.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 2. Penyuluhan tentang ASI Ekslusif, gram beryodium, pola gizi seimbang, Vit. A, Kadarzi, ola konsumsi agar lebih kontinyu.
ALTERNATIF TERPILIH 1. Penyuluhan tentang ASI Ekslusif, gram beryodium, pola gizi seimbang, Vit. A, Kadarzi, ola konsumsi agar lebih kontinyu.
3. Kunjungan rumah 2. Kunjungan rumah 4. Pemberian PMT 3. Pemberian PMT 5. Sweeping 4. Sweeping 6. Kerja sama lintas program / lintas sector 3. Pemantauan pelaksanaan kadarzi belum mencapai target
1. Kurangnya kesadaran melaksanakan kadarzi.
masyarakat
untuk
7. Pembinaan Posyandu
5. Kerja sama lintas program / lintas sector
kader 6. Pembinaan Posyandu
kader
4. Pemantauan balita yang naik BBnya 1. Meningkatnya pengetahuan ibu dan kesadaran belum mencapai ibu tentang tumbuh kembang balita target ( - 9,65%) 5. Pemantauan 1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu pemberian Fe bumil untuk mengkonsumsi tablet Fe belum mencapai target, Fe I (22,5%) Fe II (16,1%) 6. Pemantauan 1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran ibu ��
pemberian Vitamin untuk mengkonsumsi Vitamin A dan Fe A dan Fe bupar belum mencapai target vit A (-6,3%) Fe (-6,3%) 7. Masih adanya ibu 1. Kurangnya pengetahuan dan asupan gizi pada hamil yang ibu hamil menderita KEK (2,26) NO
6.
PROGRAM
IMUNISASI
MASALAH
PENYEBAB MASALAH
1. Imunisasi Bayi sudah mencapai target tapi perlu ditingkatkan terutama kontak Imunisasi pertama seperti : HB, BCG, Polio 1, DPT-HB 1, Polio 2.
-
2. Imunisasi Bumil : TT belum memenuhi target dan perlu ditingkatkan
-
3. Imunisasi masih target
-
WUS dibawah
-
-
Target yang diberikan pada suatu daerah, melebihi data riil yang ada. Waktu jadwal imunisasi sasaran dalam keadaan sakit Sasaran pindah tempat Jadwal imunisasi kurang diketahui Letak geografis bagi sasaran kurang mendukung.
Target tinggi dari data riil bumil yang ada di beberapa desa. Mobilisasi penduduk sering terjadi
Masyarakat kurang paham tentang guna dan manfaat imunisasi TT dan perasaan takut di imunisasi.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Target dan sasaran yang diberikan supaya mendekat dengan data riil di lapangan. 2. Mengadakan penyuluhan tentang pengertian Imunisasi, jadwal dan tujuan imunisasi di masyarakat baik di banjar – banjar, posyandu dan sekolah
ALTERNATIF TERPILIH 1. Mengadakan penyuluhan tentang pengertian Imunisasi, jadwal dan tujuan imunisasi di masyarakat baik di banjar – banjar, posyandu dan sekolah 2. Mengadakan sweeping imunisasi secara berkala daerah yang jauh dari Puskesmas / Pustu.
3. Mengadakan sweeping imunisasi secara berkala terutama daerah yang jauh dari Puskesmas / Pustu.
4. Imunisasi anak sekolah sudah mencapai target ��
NO
7.
8.
PROGRAM
P2 TB
P2 Malaria
MASALAH
PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Mengadakan penyuluhan di masyarakat tentang penyakit TBC. Mengadakan kunjungan rumah / pemeriksaan kontak penderita TBC Mengadakan kerja sama petugas puskesmas dengan praktek swasta Pemantauan wilayah lebih aktif dari petugas kesehatan dan kader kesehatan desa setempat.
1. Mengadakan penyuluhan di masyarakat tentang penyakit TBC. 2. Kerjasama dengan praktek swasta 3. PWS petugas setempat lebih aktif. 4. Mengadakan pemeriksaan kontak penderita TBC.
1. Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang malaria di masyarakat 2. Kerja sama petugas Puskesmas dengan praktek swasta terhadap pasien panas. 3. Penemuan penderita panas dan pengambilan darah ACD dan PCD ditingkatkan.
1. Mengadakan penyuluhan kesehatan tentang malaria di masyarakat 2. Kerja sama petugas Puskesmas dengan praktek swasta terhadap pasien panas. 3. Penemuan penderita panas dan pengambilan darah ACD dan PCD ditingkatkan.
1. Penemuan kasus TBC kurang dari target ( - 27,95%) 2. Kesembuhan penderita/konversi sudah memenuhi sasaran. (100%) 3. Kesembuhan penderita TBC BTA + diantara yang tercatat (pengobatan lengkap) (100%)
1. Masyarakat / penderita kurang paham tentang penyakit TBC.
1.
2. Masyarakat enggan datang ke Puskesmas dan berobat ke praktek swasta.
2.
1. Penemuan kasus dengan pengambilan darah malaria PCD sudah cukup dan ACD kurang 2. Pengendalian atau pembersihan lagun kurang
1. Jarang ditemukan penderita panas menggigil lebih dari 4 hari.
3. 3. Penderita yang berobat dengan tanda-tanda suspek TB sulit mengambil dahak kembali ke Puskesmas. 4. Penderita selesai masa pengobatan tidak bisa mencari dahaknya.
2. Penderita panas berobat ke praktek swasta 3. Air pasang surut karena lagun dekat pantai.
4.
ALTERNATIF TERPILIH
��
NO
9.
PROGRAM
KUSTA
MASALAH
1. Prevalensi kusta ( 20 %)
PENYEBAB MASALAH
1. Tidak ditemukan penderita baru pada pemeriksaan kontak kusta keluarga maupun pada anak-anak sekolah
1.
2.
10.
P2 ISPA
1. Penemuan kasus pneumonia di bawah target oleh petugas kesehatan ( - 42,72%)
1. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang kebersihan lingkungan yang merupakan factor penunjang penemuan kasus. 2. Kurangnya pengetahuan keluarga / orang tua terhadap penyakit pneumonia. 3. Kurangnya frekwensi petugas kesehatan untuk melaksanakan kunjungan rumah 4. Minimnya pendekatan dan penyuluhan tentang penyakit pneumonia.
1.
2. 3.
4.
11.
PMS
1.
2.
Sosialisasi PMS,HIV / AIDS menurun Minimnya penemuan penderita
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PMS, HIV / AIDS. 2. Kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk memeriksakan diri ke sarana kesehatan.
1.
2.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Melaksanakan penyuluhan penyakit kusta pada kelurga penerita, sekolah dan posyandu Penemuan penderita melalui pemeriksaan kontak keluarga dan pemeriksaan anak sekolah diintensipkan. . Kerja sama dengan pihak swasta untuk pemantauan kasus pneumonia Kunjungan rumah pada kasus pneumonia. Pendekatan dan penyuluhan tentang penyakit pneumonia pada keluarga / kader. Pembinaan ke pustu untuk memantau perkembangan kasus pneumonia.
ALTERNATIF TERPILIH
1. Melaksanakan penyuluhan penyakit kusta pada kelurga penerita, sekolah dan posyandu 2. Penemuan penderita melalui pemeriksaan kontak keluarga dan pemeriksaan anak sekolah diintensipkan. 1. Kerja sama dengan pihak swasta untuk pemantauan kasus pneumonia 2. Kunjungan rumah pada kasus pneumonia. 3. Pendekatan dan penyuluhan tentang penyakit pneumonia pada keluarga / kader. 4. Pembinaan ke pustu untuk memantau perkembangan kasus pneumonia. Meningkatkan koordinasi 1. Meningkatkan untuk sosialisasi penyakit koordinasi untuk menular sexual dan HIV / sosialisasi penyakit AIDS. menular sexual dan HIV Kerjasama dengan praktek / AIDS. swasta untuk 2. Kerjasama dengan meningkatkan penemuan praktek swasta untuk penderita meningkatkan ��
3. Sosialisasi penyakit menular sexual & HIV / AIDS di masyarakat dan sekolah dengan kerjasama LP dan LS NO
12.
PROGRAM
P2 DBD
MASALAH
1. Angka bebas jentik (ABJ) 96% 2. Adanya kasus indigenous 7 kasus 3. Adanya kasus import 8 kasus
PENYEBAB MASALAH
1. Masih adanya masyarakat yang belum memahami hidup bersih dan sehat. 2. Situasi cuaca yang tidak menentu 3. Mobilitas penduduk tinggi di beberapa desa di wilayah Puskesmas Dawan I
1.
2.
3.
4.
5. 6. 7.
13.
DIARE
1. Kunjungan kasus diare melebihi dari target yang diberikan (+24,5%) 2. Semua kasus diare
1. Kurang informasi sehingga adanya masyarakat belum mengetahui tentang penyakit diare 2. Masyarakat kurang menjaga kesehatan individu dan lingkungannya 3. Kultur masyarakat tentang social yaitu kebiasaan
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PSN masal oleh masyarakat, sekolah dasar dan SMP. PSN rutin di masing – masing keluarga, 1x/minggu. Pemantauan jentik berkala oleh jumantik setiap bulan Penyuluhan penyakit DBD di masyarakat, posyandu dan sekolah Pembinaan pokjanal DBD tk. Desa. Pertemuan lintas program dan lintas sector. AJB tempat – tempat umum
1. Mengadakan penyuluhan baik di masyarakat, sekolah, posyandu tentang penyakit diare baik itu penyebab diare,
penemuan penderita 3. Sosialisasi penyakit menular sexual & HIV / AIDS di masyarakat dan sekolah dengan kerjasama LP dan LS ALTERNATIF TERPILIH 1. PSN masal oleh masyarakat, sekolah dasar dan SMP. 2. PSN rutin di masing – masing keluarga, 1x/minggu. 3. Pemantauan jentik berkala oleh jumantik setiap bulan 4. Penyuluhan penyakit DBD di masyarakat, posyandu dan sekolah 5. Pembinaan pokjanal DBD tk. Desa. 6. Pertemuan lintas program dan lintas sector. 7. AJB tempat – tempat umum
1. Mengadakan penyuluhan baik di masyarakat, sekolah, posyandu tentang penyakit diare baik itu ��
diketemukan oleh tenaga kesehatan
NO
14.
PROGRAM
MASALAH
makan yang kurang baik dan sehat 4. Kader esa kurang tanggap terhadap kasusu diare yang terdapat di wilayahnya
pencegahannya dan tindak lanjutnya. 2. Mengadakan kunjungan rumah terhadap pasien diare guna penanganan dan pembinaan baik individu maupun lingkungannya. 3. Mengadakan pemantapan kader desa tentang penyakit diare dan memberikan insentif.
PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
penyebab diare, pencegahannya dan tindak lanjutnya. 2. Mengadakan kunjungan rumah terhadap pasien diare guna penanganan dan pembinaan baik individu maupun lingkungannya. 3. Mengadakan pemantapan kader desa tentang penyakit diare dan memberikan insentif. ALTERNATIF TERPILIH
SURVEILANS 1. Penemuan kasus Pneumonia tidak mencapai target
1. Keadaan rumah masyarakat yang lembab ( sanitasi buruk ). 2. Tk. Pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit Pneumonia masih kurang
1. 2. 3. 4.
Penyuluhan Kunjungan rumah Penjaringan lewat pusling Pemantauan pasien secara berkala
2. Penemuan suspek TB tidak mencapai target
1. Tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB & penyebarannya masih kurang. 2. Masyarakat masih enggan berobat ke Puskesmas 3. Belum adanya kesadaran masyarakat untuk memperbaiki kwalitas lingkungannya..
1. 2. 3. 4. 5.
Penyuluhan Pengobatan bagi penderita Kunjungan rumah Screening lewat pusling Pemantauan secara rutin terhadap pasien, keluarganya dan masyarakat sekitarnya.
1. Penyuluhan 2. Kunjungan rumah 3. Penjaringan lewat pusling 4. Pemantauan pasien secara berkala 1. Penyuluhan 2. Pengobatan bagi penderita 3. Kunjungan rumah 4. Screening lewat pusling 5. Pemantauan secara rutin terhadap pasien, keluarganya dan masyarakat sekitarnya.
��
NO
15.
PROGRAM
PENGOBATAN
MASALAH
1.
2.
16.
GILUT
1.
Perilaku masyarakat masih belum dapat diubah tentang PHBS Cakupan data riil belum sesuai dengan data yang sebenarnya.
Pelayanan kesehatan gigi luar gedung (- 37,45 %) belum mencapai target.
PENYEBAB MASALAH
1. Poster / leaflet di Puskesmas belum banyak 2. Penyegaran data dari stastistik diperjelas.
Pasien datang tidak membawa kelengkapan JKBM
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Pengadaan sarkes penyuluhan ( termasuk kaset penyuluhan ) 2. Keaktifan & kerja sama dalam kesepakatan data penduduk dengan pihak terkait ( sunprog )
ALTERNATIF TERPILIH
1. Pengadaan sarkes penyuluhan ( termasuk kaset penyuluhan ) 2. Keaktifan & kerja sama dalam kesepakatan data penduduk dengan pihak terkait ( sunprog )
Pelayanan bersubsidi dari Pelayanan bersubsidi dari pemdadihentikan dan pemdadihentikan dan digantikan dengan JKBM digantikan dengan JKBM menyebabkan pasien tidak menyebabkan pasien tidak jadi berobat karena tidak jadi berobat karena tidak membawa kelengkapan membawa kelengkapan JKBM, pasien tidak mau JKBM, pasien tidak mau menjadi pasien umum karena menjadi pasien umum harus bayar karena harus bayar
��
NO
PROGRAM
MASALAH
PENYEBAB MASALAH
17.
LAB
1. Kunjungan LAB kurang dari target diberikan : Pemeriksaan lab darah, urine, feses: -59,27% Pemeriksaan selain darah, urine, feses: -18,2% 2. Ruang kerja dirasakan kurang aman dan nyaman bagi petugas
1. Kurangnya informasi sehingga adanya masyarakat nelum mengetahui keberadan lab di puskesmas DawanI 2. Kurangnya adanya peran aktif dari kader Desa untuk memantau masyarakat yang memerlukan pelayanan lab 3. Ruangan yang kurang nyaman bagi petugas karena ventilasi tidak ada serta semua aktivitas di laksanakan di lab
18.
LANSIA
1. Kurangnya penduduk lansia yang tercatat 2. Lansia kurang aktif memeriksakan kesehatannya. 3. Kurang aktifnya kelompok lanjut usia.
1. Kurangnya tenaga kader posyandu lansia 2. Kurang aktifnya kader posyandu lansia. 3. Pengetahuan kader tentang program – program lansia masih kurang 4. Kurangnya kesadaran lansia untuk memerikasakan kesehatannya.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Mengadakan penyuluhan baik di masyarakat, sekolah, posyandu tentang lab 2. Mengadakan kunjungan rumah/lapangan ke sekolah untuk pengambilan lab 3. Mengadakan pemantapan kader desa tentang lab dan memberikan insentif
1. Pelatihan kader lansia 2. Mengusulkan ke dinas kesehatan Kabupaten agar kader di beri insentif, buku juknis, dan sarana penyuluhan, KMS lansia. 3. Pembinaan kelompok lanjut usia. 4. Penyuluhan pada lansia 5. Pembinaan pada keluarga lansia agar benar – benar memperhatikan kondisi kesehatan para lansia.
ALTERNATIF TERPILIH 1. Mengadakan penyuluhan baik di masyarakat, sekolah, posyandu tentang lab 2. Mengadakan kunjungan rumah/lapangan ke sekolah untuk pengambilan lab 3. Mengadakan pemantapan kader desa tentang lab dan memberikan insentif
1. Pelatihan kader lansia 2. Mengusulkan ke dinas kesehatan Kabupaten agar kader di beri insentif, buku juknis, dan sarana penyuluhan, KMS lansia. 3. Pembinaan kelompok lanjut usia. 4. Penyuluhan pada lansia 5. Pembinaan pada keluarga lansia agar benar – benar ��
memperhatikan kondisi kesehatan para lansia.
NO
19.
20.
PROGRAM MATA
THT
MASALAH
PENYEBAB MASALAH
1. Cakupan penderita katarak sudah memenuhi target, tetapi pasien yang mau melakukan/ mengikuti tindakan operasi katarak masih belum maksimal.
1. Sulitnya transportasi ke Puskesmas induk / Rumah Sakit 2. Kurangnya kesadaran / pengetahuan penerita terhadap penyakit mata. 3. Kurangnya kerja sama lintas sector 4. Sarana / alat pemeriksaan mata kurang lengkap.
1. Kurangnya pengetahuan petugas tentang penyakit THT. 2. Penderita OMA ataupun OMSK pada anak yang datang ke Puskesmas sudah pada tahap lanjut.
1. Petugas pemegang program belum mendapatkanpelatihan khusus tentang program THT. 2. Sulitnya transportasi ke Puskesmas Induk / RS 3. Kurangnya pengetahuan orang tua anak terhadap bahaya / akibat OMA dan OMSK pada anak – anak.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH Penyuluhan kepada masyarakat di desa, siswa SD, SMP, SMA tentang pengetahuan dan kesehatan mata. Pendataan dan penjaringan kasus melalui Pustu. Usul ke Dinkes Kab. Untuk pengadaan alat pemeriksaan mata ( visus ), brosur, leaflet. Penyuluhan kepada masyarakat tentang pengetahuan dan kesehtan THT. Pendataan dan penjaringan kasus melalui screening ke TK,SD,SMP, & SMA. Mengajukan usul ke Dinkes kabupaten untuk dilaksanakan pelatihan petugas THT, pengadaan brosur / leaflet.
ALTERNATIF TERPILIH 1. Penyuluhan kepada masyarakat di desa, siswa Sd, SMP, SMA tentang pengetahuan dan kesehatan mata. 2. Pendataan dan penjaringan kasus melalui Pustu. 3. Usul ke Dinkes Kab. Untuk pengadaan alat pemeriksaan mata ( visus ), brosur, leaflet. 1. Penyuluhan kepada masyarakat tentang pengetahuan dan kesehtan THT. 2. Pendataan dan penjaringan kasus melalui screening ke TK,SD,SMP, & SMA. 3. Mengajukan usul ke Dinkes kabupaten untuk dilaksanakan pelatihan petugas THT, pengadaan brosur / leaflet. ��
NO
21.
PROGRAM JIWA
MASALAH 1.
2.
Cakupan penemuan kasus jiwa masih rendah Penderita langsung berobat ke RSJ Bangli
PENYEBAB MASALAH 1. Gejala penderita gangguan jiwa tidak ada perbedaan yang pasti di masyarakat 2. Kurangnya sarana dan dana untuk menunjang kegiatan penemuan kasus jiwa di masyarakat 3. Masyarakat malu memeriksakan anggota keluarganya bila ada yang sakit] 4. Kurang lengkapnya obat-obat gangguan jiwa yang ada di puskesmas
1.
2.
3.
4. 22.
UKS
1. Seluruh SD dan SMP ( Kls I ) sudah dilaksanakan screening kesehatan, tetapi tidak semua diperiksa. 2. Belum semua sekolah terbentuk dokter kecil. 3. Tidak adanya UKS kit di setiap sekolah.
1. Siswa absen karena sakit dan ijin. 2. Tidak semua SD memiliki guru UKS dan ruang UKS 3. Tidak ada pengadaan UKS kit pada semua sekolah
1.
2. 3. 4.
ALTERNATIF ALTERNATIF PEMECAHAN TERPILIH MASALAH Penemuan kasus 1. Penemuan kasus gangguan jiwa agar lebih gangguan jiwa agar diaktifkan. lebih diaktifkan. Usulan pemberian sarana 2. Usulan pemberian sarana dan dana ke dinkes agar dan dana ke dinkes agar lebih di perhatikan untuk lebih di perhatikan untuk program jiwa program jiwa Kunjungan rumah dan 3. Kunjungan rumah dan memotivasi masyarakat memotivasi masyarakat agar segera memeriksakan agar segera bila ada keluarga yang memeriksakan bila ada sakit jiwa. keluarga yang sakit jiwa. Melengkapi sarana obat di 4. Melengkapi sarana obat yankes/ puskesmas di yankes/ puskesmas Agar guru 1. Agar guru menginformasikan kepada menginformasikan murid, jadwal dilaksnakan kepada murid, jadwal pemeriksaan dilaksnakan pemeriksaan Pembinaan untuk 2. Pembinaan untuk pelatihan dokter kecil pelatihan dokter kecil Penyediaan UKS kitpada 3. Penyediaan UKS kitpada setiap sekolah. setiap sekolah. Tersedianya ruang UKS 4. Tersedianya ruang UKS dan guru UKS ditiap dan guru UKS ditiap sekolah sekolah ��
4. Kurangnya ruang uks di tiap sekolah
NO
PROGRAM
23.
UKGS
24.
PERKESMAS
MASALAH 1. Kurangnya alat peraga untuk penyuluhan, serta poster tentang kesehatan gilut. 1. Cakupan keluarga rawan pada anak balita masih belum mencapai target
PENYEBAB MASALAH 1. Sudah tersedianya alat transportasi oleh petugas 2. Tidak ada pengadaan alat peraga oleh penyuluhan serta poster tentang kesehatan gilut.
1. Tidak ditemukan sasaran keluarga rawan pada anak balitadan bayi
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 1. Penyediaan alat peraga dan poster untuk masing – masing sekolah.
ALTERNATIF TERPILIH 1. Penyediaan alat peraga dan poster untuk masing –masing sekolah.
1. Mengintensifkan pendataan sasaran keluarga rawan pada masing – masing desa.
1. Mengintensifkan pendataan sasaran keluarga rawan pada masing – masing desa.
��