Bab II
Pembahasan
2.1. Pengertian tanda baca
Menurut Wikipedia Indonesia, Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada pilihan penulis. http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca
Menurut Heddy's blog, menyatakan bahwa Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan (Sugono: 201–205). http://www.heddysblog.com/2013/05/pengertian-dan-penggunaan-tanda-baca.html
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dari halaman 597 Tanda Baca adalah tanda yang dipakai dalam system ejaan.
2.2. Pemakaian tanda baca
Menurut EYD
2.2.1 Tanda titik
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : - Andi membeli baju baru.
- Ayah pergi ke Bandung kemarin pagi.
-Hardi naik sepeda putar-putar kota.
Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh : - Muh. Bisri
-A.R. Hartono
Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh : S.E. Sarjana Ekonomi
S.H. Sarjana Hukum
Ir. Insinyur
dr. Dokter
Sdr. Saudara
Kol. Kolonel
Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh : tgl. tanggal
dkk. dan kawan-kawan
dsb. dan sebagainya
a.n. atas nama
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik untuk menunjukkan waktu.
Contoh : pukul 07.34.15 (pukul 7 lewat 34 menit 15 detik).
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Contoh : 6.20.55 jam (6 jam, 20 menit, 55 detik)
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh : Sunaryo pindah ke Jakarta tahun 1987
Pesawat teleponnya nomor 445342
Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduannya, atau yang terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh : Sekjen Sekretaris Jendral
Dirjen Direktorat Jendral
ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat
Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh : Na Natrium
TNT Trinitrololuena
30 cm Panjangnya 30 cm kurang sedikit
Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
Contoh : Acara Peresmian Monumen Bahari Salah Asuhan
Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat
Contoh : Jalan Melati 127
Bandung
10 Januari 1986
Yth. Sdr. Abd. Hasan
Jalan Kertajaya 127
Surbaya
2.2.2 Tanda koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh : ~ Ibu membeli buah durian, jeruk, dan papaya
~ Satu, dua, …. tiga!
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan
Contoh : ~ Ayah bukan pergi ke Jakarta, melainkan ke Bandung
~ Saya ingin membeli baju baru, tetapi uangnya masih kurang
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh : ~ Karena sibuk, ayah tidak jadi pergi.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh : ~ Andi mengatakan bahwa buku itu harganya mahal.
~ Anton tidak jadi membeli baju karena uangnya kurang.
Tanda koma dipakai dibelakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya, oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh : ~ Oleh karena itu, kita harus membayarnya sekarang juga.
~ Jadi, kita harus menabung sejak sekarang juga.
Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seperti oh, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh : ~Oh, begitukah hasilnya ?
~ Aduh, kakiku sakit !
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh : ~ Kata Ibu, "Saya lelah sekali"
~ Kata Ayah, "Saya harus rajin belajar"
Tanda koma dipakai di antara nama dan kalimat, bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh : Bapak Haris Pambudi, Jalan Diponegoro
27, Surabaya
Bandung, 17 Maret 1987
Surat-surat ini harap dikirim kepada Kepala Desa Bedali, Kecamatan Lawang,
Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur.
Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun penerbit.
Contoh : Yuwono, Salim Santosa, Drs, Perkembangan Sastra Indonesia, Surabaya, Bina Sarana, 1979
Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh : Sireger, Merari, Azab dan Sengsara, Weltevreden, Balai Poestaka, 1920
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.
Contoh : D. Sastranegara, S.H.
Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen dalam bilangan.
Contoh : 44,50 kg
Rp 25,75
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Contoh : "Sudah datangkah adikmu ?" tanya Ibu.
"Bayar lunas sekarang juga!" perintahnya.
2.2.3 Tanda Titik koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh : Usia semakin tua; belum juga mendapatkan cucu.
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh : Ayah mengajar di SMP Negeri; ibu bekerja di Kantor Depdikbud; adik memasak di dapur; saya sendiri mencuci pakaian.
2.2.4 Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian pemerian.
Contoh : Untuk kerja bakti ini kita membutuhkan alat-alat seperti : sabit, cangkul, dan sapu.
Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.
Contoh : 1. Ketua : Bambang Legowo
Seksretaris : Lilis Hartanti
Bendahara : Didik Sugandhi
2. Hari : Rabu
Tanggal : 7 Juli 1972
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Jalan Kencana 5 Surabaya
Acara : Rapat Anggaran
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh : Ibu : "Keluarkan sepeda motornya segera, Dik !"
Didik : "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa membawa keranjang, untuk belanja !"
Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh : Kita sekarang memerlukan, meja, almari, bangku, dan papan tulis.
Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh : ~ Sarinah, I (1974), 32 : 4 ~ Karangan Idrus, Kisah Sebuah Celana
~ Surat Al-Baqarah : 24 ~ Pendek : Celana Kepar, made in Italia
2.2.5 Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh : ~ Kapan kamu berangkat ?
~ Apakah Andi sudah datang ?
Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh : ~ Budi dilahirkan tahun 1828 (?)
2.2.6 Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh : ~ Alangkah hebatnya anak itu !
~ Bersihkan halaman rumah ini sekarang juga !
2.2.7 Tanda Kurung ( )
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh : Dia sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) Budi Utomo
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Contoh : Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara bersama oleh unsusr-unsur :
(1) pemerintah a) pemerintah
(2) masyarakat b) masyarakat
(3) orangtua c) orangtua murid
Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral dari pokok pembicaraan.
Contoh : Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran (menurut kami harus dikatakan
'pengajaran') ini ada metode dan sistimnya.
2.2.8 Tanda Hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh : ……. Mari kita menunjukkan prestasi yang lebih baik.
Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantiaan baris.
Contoh : ….. cara yang baik mengambil udara
….. cara baru untuk mengukur panas
Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang
Contoh : ~ anak-anak
~ lauk-pauk
Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh : t-a-n-a-m-a-n
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka deng-an, dan singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh : ~ se-Jawa Timur
~ se-Indonesia
~ hadiah ke-2
~ tahun 50-an
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing
Contoh : di-export
2.2.9 Tanda Petik Ganda ("….")
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Contoh : "Sudah berangkat ? " tanya Halimah
Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.
Contoh : Bacalah "Desaku Maju" dalam Buku pelajaran bahasa Indonesia jilid II
Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Contoh : Kata Budi, "Saya sudah membayar buku kemarin sore"
Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh : Penemu "vaksin polio" telah mendapat penghargaan berupa hadiah Nobel.
Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Contoh : Karena gemuknya, anjingku kuberi nama "Si Gendut"
2.2.10 Tanda Pisah (-)
Untuk menyatakan suatu pikiran sampingan atau tambahan
Contoh : Ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa Inggris - khusus
dalam pengucapannya-kurang baik.
Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian subyek atau bagian kalimat , sehingga menjadi lebih jelas.
Contoh : Rangkaian kegiatan ini-membersihkan lantai, membersihkan halaman rumah, mencuci-pakaian merupakan kegiatanku setiap harinya.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan berarti 'sampai dengan' sedangkan bila dipakai antara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai.
Contoh : ~ Budi sekolah di Jakarta dari tahun 1987 - 1984.
~ Pameran industri itu berlangsung dari tanggal 12 – 24 Maret.
Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.
Contoh : ~ Hanya satu pekerjaannya-dagang mobil.
~ Inilah kedua anak saya yang saya ceritakan-Andi dan Anton.
Dalam hal ini lebih lazim dipergunakan titik-titik (…) daripada tanda pisah.
2.2.11 Tanda Petik Tunggal ('…..')
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Contoh : Anton berkata, " Tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang 'Siapa kamu ?' "
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah kata atau ungkapan asing.
Contoh : Teriak-teriakan binatang dan orang primitif oleh Wund disebut LAUTGEBARDEN 'gerak-gerik bunyi'.
2.2.12 Tanda Ulang (…..2) (angka 2 biasa)
Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulang kata dasar.
Contoh : ~ dua2 ~ sia2
~ mata2 ~ hati2
~ hari2 ~ marah2
2.2.13 Tanda Penyingkat (apostrof) (`)
Tanda apostrof menunjukkan, menghilangkan bagian kata.
Contoh : Titin, `kan kuantar. (`kan = akan)
2.2.14 Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
Contoh : No. 104/SKI/1985
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat.
Contoh : ~ dewa/dewi ~ Jalan Kenari II/12
~ siswa/siswi ~ harganya Rp. 500,00/biji
2.2.15 Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsisi (titik-titik) yang dilambangkan dengan tiga titik (…) dipakai untuk menyatakan hal-hal berikut :
Untuk menyatakan ujaran yang terputus-putus, atau untuk menyatakan ujaran yang terputus dengan tiba-tiba.
Contoh : Tuti selayaknya….selayaknya….menurut nasehat orangtuanya.
Tanda ellipsis dipakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh : sikap disiplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan berwibawa…perlu dimantapkan.
Tanda elipsis yang dipergunakan pada akhir kalimat karena menghilangkan bagian tertentu sesudah kalimat itu berakhir, menggunakan empat titik, yaitu satu sebagai titik bagi kalimat sebelumnya, dan tiga bagi bagian yang dihilangkan.
Contoh : Demi tegaknya hukum, serta kelancaran tata tertib hal ini sangat perlu…sehingga setiap "orang yang melanggar", harus di tindak tegas.
Tanda elipsis dipergunakan juga untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri kelanjutan dari sebuah kalimat.
Contoh : Mulanya bermodal kecil. Tetapi dia mempunyai dagangan yang cukup lengkap, gula, kopi, tape recorder, televisi berwarna, radio, vidio, bahkan semua kebutuhan dilayani. Entah dari mana dia dapat mengumpulkan modal sebesar itu….!
2.2.16 Tanda Kurung Siku ([…])
Dipakai untuk menerangkan sesuatu di luar jalannya teks, atau sisipan keterangan (interpolasi) yang tidak ada hubungan dengan teks.
Contoh : Bila kita perhatikan lingkungan pemuda dari desa ini berhubungan [maksudnya : berhubungan] dengan kenyataan-kenyataan yang ada diluar desa ini.
Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah ditempatkan dalam tanda kurung.
Contoh : (Hanya menggunakan nada atau kombinasi nada-nada dan apa yang sebut persendian [atau mungkin kata lain perjedahan atau juncture itu])
Tanda Baca Yang Memiliki Arti Khusus
Perbedaan rapat dengan spasi suatu tanda baca bukan sekedar soal pengetikan. Beberapa tanda memiliki arti khusus dengan penulisan itu.
Pemakaian Spasi/Rapat Tanda Baca
DITULIS RAPAT
DITULIS RENGGANG/SPASI
Contoh
Arti
Contoh
Arti
1 – 48
Dikurangi
1 48
sampai dengan
1 : 200
Dibagi
1:200
Dibanding
kantor/lembaga
Atau
kantor / lembaga
baris baru
habis. Lalu, …
Selesai
habis . Lalu, …
Perkalian
4,5
Desimal
4, 5
urutan/deret
PENGGUNAAN TANDA BACA
Oleh : AHMAD WAHYUDIN
TANDA TITIK (.)
Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, yang menunjukkan waktu.
Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Tanda titik digunakan di antara nama penulisan, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya.
Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan dan ribuan menyatakan halaman, tahun, nomor rekening, kode pos.
Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama unsur.
Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama negara.
Tanda titik tidak digunakan untuk satuan ukuran.
Tanda titik tidak digunakan di belakang :
12) Tanda titik tidak digunakan untuk akhir judul atau anak judul.
TANDA TITIK TERANGKAT (· )
Tanda titik terangkat digunakan untukmenulis air dalam senyawa kimia (CuSO4 · 5H2O).
Tanda titik terangkat digunakan untuk menunjukkan perkalian sebagai pengganti tanda x – k x g x (a+2) dapat ditulis kg (a+2) atau k·g· (a+2).
Tanda titik terangkat digunakan untuk menyingkatkan ikatan kimia sebagai pengganti tanda ikatan baku (R – CH3 dapat ditulis R· CH3 ).
Tanda titik terangkat digunakan untuk menunjukkan ekspresi genetika (AA·BB·Ab).
Tanda titik terangkat digunakan untuk mengganti tanda elipsis dalam matematika, untuk meluruskannya dengan tanda pengoperasian (X1, X2, · · · Xn).
TANDA KOMA ( , )
Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Tanda koma digunakan untuk menceraikanbagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
Tanda koma digunakan di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Tanda koma digunakan untuk keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Tanda koma digunakan untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
TANDA TITIK ( : )
Tanda titik dua dapat digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nama kota terbit dan perusahaan penerbit dalam daftar pustaka.
Tanda titik dua digunakan untuk tahun dan halaman buku jika pengacuan halaman dilakukan pada sistem pengarang-tahun dalam teks.
Tanda titik dua digunakan untuk bab dan ayat dalam kitab suci.
Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ahmad%20Wahyudin,%20S.S.,M.Hum./10%20Penggunaan%20Tanda%20Baca.pdf
Contoh tanda baca yang salah pada media cetak dan pengaruhnya terhadap pembaca
Selama 18 tahun dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan Arsenal.
Seharusnya: Selama 18 tahun, dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan Arsenal.
(Jawa Pos: Sabtu, 22 Maret 2014, halaman 21)
Namun karena sudah memahami alur pemasaran, mereka pun bersemangat memberdayakan warga sekitar.
Seharusnya: Namun, karena sudah memahami alur pemasaran, mereka pun bersemangat memberdayakan warga sekitar.
(Jawa Pos: Rabu, 26 Maret 2014, halaman 36)
Saat audisi saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa diantaranyamalah sudah terkenal.
Seharusnya: Saat audisi, saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa diantaranya malah sudah terkenal.
(Nova, 27 Mei – 2 Juni 2013, halaman 12)
Bersama teman-temannya Anggi membuat boneka peraga berbentuk gigi yang lucu dan menarik.
Seharusnya: Bersama teman-temannya, Anggi membuat boneka peraga berbentuk gigi yang lucu dan menarik.
(Nova, 27 Mei - 2 Juni 2013, halaman 14)
Dari beberapa kesalahan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kesalahan yang paling fatal dalam media cetak adalah penggunaan tanda baca koma. Kebanyakan masyarakat tidak terlalu mempedulikan tentang hal itu. Kita dapat mengambil contoh kalimat no 3 yang bersumber dari tabloid NOVA. Karena kalimat tersebut tidak ada tanda baca komanya, maka kita bisa seenaknya menaruh tanda baca koma tersebut. Misal, "Saat audisi saya, harus bersaing….". Hal tersebut tentu saja menimbulkan perbedaan penafsiran di masyarakat. Pembaca akan kesulitan memahami informasi tersebut. Jadi, itulah kenapa keberadaan sebuah tanda baca sangat dibutuhkan.
2. 3 Dampak yang ditimbulkan dalam pemakaian tanda baca
Dampak Positif:
Tidak menimbulkan perbedaan penafsiran oleh pembaca
Tidak membingungkan pembaca untuk dapat menangkap informasi yang disajikan
Dapat membantu pembaca dalam pelafalan intonasi dan artikulasi yang benar
Dampak Negatif:
Akan mengakibatkan salah pengertian jika dipandang dari sisi benar maupun baiknya suatu informasi yang termuat dalam media cetak
Membingungkan pembaca saat membaca suatu informasi yang ada di media cetak
2.4 Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan Tanda Baca
Ada banyak sekali tanda baca (tanda ulang, tanda penyingkat apostrof, tanda kurung siku, tanda elipsis, dll.). Namun yang menjadi kajian dalam makalah ini hanya beberapa tanda saja. Solusi terbaik agar tidak salah dalam menggunakan tanda baca adalah berlatih dan belajar dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan untuk mengetahui bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah satunya adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Karya tulis dengan judul "Penggunaan Tanda Baca yang Salah pada Media Cetak terhadap Masyarakat" berkebutuhan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kami membuat karya tulis ini, dikarenakan banyaknya orang yang tidak menghiraukan penggunaan tanda baca, mengingat keberadaan tanda baca dalam media cetak sangatlah penting. Jadi, kami membuat karya tulis ini bertujuan untuk membahas beberapa permasalahan seperti pengertian tanda baca. Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan dengan suara atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.