PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
BAB I PERCOBAAN ALIRAN MELALUI AMBANG LEBAR
A.
Maksud dan Tu Tujuan juan Percobaan
1. Meng Mengam amati ati dan dan meng mengan anal alisi isiss alira aliran n pada pada salu saluran ran terb terbuk ukaa deng dengan an model ambang lebar. 2. Menent Menentuka ukan n koef koefisie isien n debi debitt (Cd) (Cd) 3. Menentukan batas moduler ambang ((Y 3 –P)/H –P)/H!) dan "amba ambar r Hubungan # $s ((Y 3 – P)/H!) %. Mengam Mengamati ati &lira &liran n 'luida 'luida diatas diatas &mba &mbang ng ebar ebar . Mene Menent ntuk ukan an Hub Hubun unga gan n Cd $s $s * / dan Cd $s H u/ dalam satu gambar
B.
Alat dan Bahan
a.
+atu set model saluran terbuka (Open Channel Apparat!) Apparat! )
b.
&lat ukur kedalaman ( P"#nt $a%e) $a%e)
,.
Model Pintu sorong
d.
&lat ukur pan-ang
C. Pros Prosedu edurr Perc Percoba obaan an
1.
Mema Memasa sang ng mod model el amb amban ang g leba lebarr dan dan pint pintu u soro sorong ng pad padaa unit unit sal salur uran an terbuka ( pen Channel Apparat! Apparat!). ).
2.
Mengalir lirkan air air ke dalam alam unit unit saluran ran terbuka se*i e*ingga akan terb terben entu tuk k prof profil il alira aliran. n. ∆H diatur diatur pada pada manome manometer ter.. erdasa erdasarka rkan n pengamatan profil aliran 0ang dilakukan akan diperole* *arga*arga Y1 Y3 dan * dengan pengukuran menggunakan alat P"#nt alat P"#nt $a%e. $a%e.
3.
emu emudia dian n pin pintu tu soro sorong ng ditu dituru runk nkan an se,ara se,ara perl perla*a a*an nla la*a *an n se* se*in ingg ggaa ting tinggi gi Y3 didapa didapatka tkan n semaks semaksima imall mungki mungkin n tanpa tanpa mempen mempengar garu*i u*i ketinggian pada Y1 dan *. 4kur kembali *arga*arga Y1 Y3 dan *.
%.
4lan 4langi gi pro prose sedu durr nomo nomorr 2 dan dan 3 seb seban an0 0ak dua dua kal kalii namu namun n deng dengan an *arga selisi* tinggi air raksa pada manometer (∆ ( ∆H) 0ang berbeda.
&A &AKULTAS KULTAS TEK'IK TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
.
Prof Profil il alir aliran an air air 0ang 0ang terb terben entu tuk k pada pada setia setiap p kead keadaa aan n disk disket etsa saka kan n lengkap lengkap dengan dengan datadata datadata 0ang diperole* berdasarkan berdasarkan pengamatan se,ara langsung.
. !as" !as"ll Pen#a Pen#a$a $ata tan n
5imensi ambang lebar6 7inggi ambang (P)
8
1911 mm mm 8 191 ,m
Pan-ang ambang () 8
3%: mm 8 3%: ,m
ebar ambang ()
;; mm 8 ;; ,m
8
Tabel Tabel I.%. 5ata *asil per,obaan ambang lebar di laboratorium
=H
Y1
Y3
*
)
(mm) 1%;.2 19 1% 1% 1%.2 1 12. 12 13 19
(mm) >1.2 >1. > :.2 :.2 ;? ?. ?. ?9. >.
(mm) 3% 3% 3%. 33. 33. 3% 33 33 33.> 33.
13
>9.
13. 11.2 11. 12
1
399
2
2:9
3
2?9
%
E.
(mmHg
2;9
2>9
# (mmHg)
et.
%3%.%; %3%.%; %3%.%; %321.: %321.: %321.: %2%>.%3 %2%>.%3 %2%>.%3 %1>:.:1
32. 32
33.
%1>:.:1
32
??.
3%
%1>:.:1
32
> >3.; ;;.2
3%.2 3%.2 3%.
%9:1.:> %9:1.:> %9:1.:>
3%.2
%3.% 3;
39 39.?
Perh"tun#an E.%. E.%. asa asarr T Teeor" or"
angunan angunan ukur ambang ambang lebar dian-urkan karena bangunan bangunan itu koko* koko* dan dan muda muda* * dibu dibuat at.. aren arenaa bisa bisa memp mempun un0a 0aii berb berbag agai ai bent bentuk uk mer,u mer,u bangunan ini muda* disesuaikan dengan dengan tipe saluran apa sa-a.
&A &AKULTAS KULTAS TEK'IK TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
Hubungan tunggal antara muka air *ulu dan debit mempermuda* pemba,aan debit se,ara langsung dari papan duga tanpa memerlukan tabel debit. &lat ukur ambang lebar adala* bangunan aliran atas ("*er +l",) untuk tinggi energi *ulu lebi* ke,il dari pan-ang mer,u. arena pola aliran diatas alat ukur ambang lebar dapat ditangani dengan teori *idrolika 0ang suda* ada sekarang maka bangunan ini bisa mempun0ai bentuk 0ang berbeda beda sementara debitn0a tetap serupa. &lat ukur ambang lebar memiliki kelebi*ankelebi*an antara lain6 •
Memiliki bentuk *idrolis 0ang lues dan seder*ana.
•
onstruksin0a kuat seder*ana dan tidak ma*al.
•
endabenda *an0ut dapat dileatkan dengan muda*. +elain itu ada pula kelema*an 0ang dimiliki alat ukur ambang lebar
0aitu bangunan ini *an0a dapat dipakai sebagai bangunan pengukur sa-a. &mbang lebar 0ang sering digunakan di @ndonesia adala* ambang lebar datar *idung bundar (r"n-.n"!e h"r#/"ntal 0r"a-.re!te- ,e#r) entuk ambang bagian depan u-ung atasn0a dibundarkan dengan radius tertentu. entuk bagian *ilirn0a dapat berbentuk $ertikal dan membentuk slope. angunan ukur ini dapat dipakai pada saluran dimana hea-l"!! ke,il alaupun memerlukan kondisi aliran bebas (+ree.+l",). (os M.". ed. 1:;?.) %.
Menentukan eb"t Al"ran Aktual &'act(
Persamaan ernoulli A1 8 A2 (Hukum ekekalan Anergi) B1
+
P1 D air
+
C1
2
2g
=
P2 D air
+
C2
2
2g
+ B2
arena saluran *oriEontal maka B 1 8 B2 P1
− P2
D air
=
C2
2
− C1 2 2g
... (1)
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
Hukum ontinuitas &1.1 8 &2.2
C1
=
& 2 .C2 &1
( 92).31%. d .C ) = (92).31%. d ) 2
2
2
2 1
%
2
C1
=
d2 .C2
2
%
d1
...(2)
+ubstitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) 6 %
P1
C2
− P2
−
=
D air
P1
2
=
D air
d1
2
%
2g
C2
− P2
d 2 .C2
2
d 2 % 1 − % .d 1 2g
...(3)
5alam kondisi keseimbangan didapat 6 P1 F γ air (∆H F 0) 8 P 2 F γ air .0 F γ Hg.∆H P1 F γ air.∆H F γ air .0 8 P2 F γ air .0 F γ Hg.∆H P1 F γ air.∆H 8 P2 F γ Hg.∆H P1 D air P1 D air P1
+ =H = − −
P2 D air P2
D air
P1
−
P2
D air
P2 D air
= =
=
+
D Hg D air
D Hg =H D air
=H
=H
(D Hg D air )∆H D air
=H(D Hg
−
D air ) G dimana
γ Hg 8 13> G γ air 8 1
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
P1 P2 D air
= 12> ∆H
...(%)
Persamaan (%) disubstitusikan ke dalam persamaan (3) 6 C2
2
12>∆H =
d 2 % 1 − % d 1 2g
d 2 % 12>∆H.2g = C2 1 − % d 1 22∆ H . % 2 C2 = − - 2 % 1 % - 1 2
#
#
8
8
&2 . 2 1 92. 31% . d 2 2 . (22 . ∆H . g) 2 1 (1 − d 2 % /d 1% ) 2
...()
5ari data diketa*ui 6 d1
8 31% ,m
d2
8 299 ,m
g
8 :?1 ,m/det2
maka persamaan () men-adi 6 #a,t 8 23;33
∆ H
5imana 6 23;33 8 didapat dari *asil kalibrasi alat
).
#a,t
8
5ebit sebenarn0a 0ang meleati ambang (,m3/det)
H
8
+elisi* tinggi air raksa pada manometer (,mHg)
Menentukan eb"t Teor"t"s &'T(
Iika aliran meleati pun,ak ambang lebar (seperti 0ang terli*at pada "ambar @.2.) maka debit aliran persatuan lebar adala*6
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
#7 8
2 3
Iika * 8
⋅ Hw’ ⋅ 2 3
√
2 3
∙g∙Hw'
...(1)
⋅ H! 8 * kritis
H! adala* tingi peluapan di sebela* *ulu dengan mengabaikan tinggi ke,epatan. 5alam praktek ter-adi ke*ilangan energi sepan-ang pun,ak ambang lebar maka rumus di atas men-adi6 2 #n0ata 8 3 ⋅ Cd ⋅ H!⋅
√
2 3
∙g∙Hw'
...(2)
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
H!
P
Y1
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
Ga$bar %.%. +ketsa Per,obaan &mbang ebar
4ntuk meng*itung koefisien Cd dan C$ rumus diatas dapat diseder*anakan6 #7
8 J.b
*
5imana 8 #t 8 debit teoritis (,m3/det) 3t 3/ 2 Cd7 8 19;%.0.H
dengan6 H 8 7otal *ead di *ulu bendung (Y 1) 5alam pengamatan aboratorium6 #7
8 1;9%. Cd7. C$. b. H !3/2 3t
3/ 2 Cv7 8 19;%.C-t .0.H,4
dengan6 H
8 7inggi peluapan di atas pun,ak bendung 8 Y1 – p
H! 8 Hu
E.). Contoh Perh"tun#an
Conto* per*itungan diambil dari per,obaan untuk data pertama (data no.1) ambang lebar (pintu sorong terbuka) dimana 6 Y1
8
H 8 1%;2 mm 8 1%; ,m
8
;; mm
8 ;; ,m (lebar ambang)
P
8
1911 mm
8 191 ,m (tinggi ambang)
8
3%: mm
8 3%: ,m (pan-ang ambang)
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
H
8
399 mmHg
8 39 ,mHg
g
8
:?1 ,m/det2
*
8
Y3 8 >2 mm 8 >2 ,m
H! 8
Hu 8 1%; – 191 8 %> ,m
*
3% ,m
8
%>
3%
1%; 191 >2 3%: Ga$bar %.). Profil aliran dengan
5ata dari per,obaan @ a. Meng*itung 5ebit &ktual &liran persatuan lebar (#a,t) #a,t
8 23;33 √ ∆ H 8 23;;3
39
8 13?:; ,m3/det
b. Meng*itung oefisien 5ebit &ktual (Cda,t) 3a1t Cda,t
8
Cda,t
8
Cda,t
8
19;%.0.H 3 / 2 1389,75 1,074 ∙ 7,57 ∙ 14,7
3/ 2
393
,. Meng*itung oefisien e,epatan 5atang &ktual (C$a,t)
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
3a1t C$a,t
8
C$a,t
8
C$a,t
8
19;% ⋅ C-a1t ⋅ 0 ⋅ H,K 3 / 2 1389,75 3 /2
1,074 ∙ 3,032 ∙ 7,57 ∙ 4,6
>>1
d. Meng*itung (Y 3p) (Y3p)/Hu dan Hu/ Y3 – p .
. .
8
>12 – 191 8 – 3:; ,m
( Y 3− p ) H u
hw H u
34,8 4,6
8
L
4,6 3,4
8
L
−3,85
8
34,9
8
99:;
8
9132
8
– 9?3>
e. Meng*itung 5ebit 7eoritis (#7) #7 8 Q7 8
2 3 2 3
√ √
∙ H w ' ∙ ∙ 4,6 ∙
2 3
2 3
∙ g ∙ H w '
∙ 981 ∙ 4,6
QT = 169.576 cm3/det
f. Meng*itung oefisien 5ebit (Cd7) 3t 3/ 2 Cd7 8 19;%.0.H
Cd7 8
169.576 3/ 2
1,074 ∙ 7,57 ∙ 14,7
CdT = 0.37
g. Meng*itung C$ 7 3t 3/ 2 C$7 8 19;%.C-t .0.H,K
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
Cv7 8
169.576 1,074 ∙ 0.37 ∙ 7,57 ∙ 4,6
3 /2
CvT = 5,713
Hasil per*itungan selan-utn0a dimasukkan dalam tabel @.2.
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
E.*. Tabel !as"l Perh"tun#an
b (,m)
P (,m)
(,m)
;.;
19.1
3%.:
;.;
19.1
3%.:
;.;
19.1
;.;
∆H (,mHg)
Y1 (mm)
Y3 (mm)
* (mm)
HK 8 Hu (,m)
#a,t
3%
%.>2
13?:.:;
19
>1.
3%
%.:
13?:.:;
3%.:
1%
>
3%.
.3
13?:.:;
19.1
3%.:
1%
:.2
33.
.3
::>.2?
;.;
19.1
3%.:
1%.2
:.2
33.
.32
::>.>?
;.;
19.1
3%.:
1
;?
3%
.%
::>.>?
;.;
19.1
3%.:
12.
?.
33
.1
13%2.?%
;.;
19.1
3%.:
12
?.
33
.1
13%2.?%
;.;
19.1
3%.:
13
?9.
33.>
.2
13%2.?%
;.; ;.;
19.1 19.1
3%.: 3%.:
19 13
>. >9.
33. 33.
%.: .2
1318.6 43 1318.6 43
280
270
#7
Cd7
C$7
3
(,m /dt)
>1.2
2:9
C$a,t
3
1%;.2 399
Cda,t
(,m /dt) 3.93? > 2.:2; 2.?3?% > 2.939 1 2.9393 ? 2.91> ; 2.;?2; ; 2.;:> 1 2.;>:1 % 2.?912 3 2.;1:2
.>>1? 3 .33?9 ; %.:3>3 : %.:3>3 : %.:13> %.?%>; 3 .9;? .12?9 .9399 ; .33?9 ; .9399
Y3 P
(Y3 P) / Hu
*/
(,m)
169.57 63
0.369
5.713
51.15
-3.975
0.097 4
184.92 33
0.392
5.356
51.4
-3.95
0.097 4
208.02 3
0.423
4.953
54.9
-3.6
0.098 9
208.02 3
0.423
4.953
49.15
- 4.175
0.096 0
209.49 66
0.425
4.930
49.15
-4.175
0.096 0
213.93 82
0.431
4.863
67.9
-2.3
0.097 4
199.25 46
0.412
5.096
48.4
-4.25
0.094 6
196.35 99
0.408
5.145
48.4
-4.25
0.094 6
202.16 34
0.415
5.047
70.4
-2.05
0.096 3
0.392 0.415
5.356 5.047
46.4 50.4
-4.45 -4.05
184.92 33 202.16 34
0.096 0 0.096 0
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
;.;
19.1
3%.:
13.
??.
3%
.2
1318.6 43
;.;
19.1
3%.:
11.2
>
3%.2
.92
1293.9 93
;.;
19.1
3%.:
11.
>3.;
3%.2
.9
1293.9 93
;.;
19.1
3%.:
12
;;.2
3%.
.1
1293.9 93
260
% 2.;9: ; 2.;1>2 2.;9?1 % 2.>:%; :
; %.:?2; 1 .29:; 1 .1;?; % .12?9
205.08 63
0.419
4.999
78.4
-1.25
0.097 4
191.75 79
0.401
5.227
45.9
-4.5
0.098 1
193.47 94
0.404
5.196
53.65
-3.725
0.098 1
196.35 99
0.408
5.145
67.1
-2.38
0.098 9
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
;.;
19.1
3%.:
13.
??.
3%
.2
1318.6 43
;.;
19.1
3%.:
11.2
>
3%.2
.92
1293.9 93
;.;
19.1
3%.:
11.
>3.;
3%.2
.9
1293.9 93
;.;
19.1
3%.:
12
;;.2
3%.
.1
1293.9 93
260
% 2.;9: ; 2.;1>2 2.;9?1 % 2.>:%; :
; %.:?2; 1 .29:; 1 .1;?; % .12?9
205.08 63
0.419
4.999
78.4
-1.25
0.097 4
191.75 79
0.401
5.227
45.9
-4.5
0.098 1
193.47 94
0.404
5.196
53.65
-3.725
0.098 1
196.35 99
0.408
5.145
67.1
-2.38
0.098 9
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
+. Anal"sa !as"l Percobaan 2. 2 1.
(Y3p)/Hu
R² = 0.14
1 9. 9 2199 219 2299 229 2399 239 2%99 2%9 299 29
#a,t (,m3/det) Ga$bar %.*. "rafik Hubungan # a,t $s (Y3p)/Hu
&nalisa "rafik6 erdasarkan grafik *ubungan # a,t $s (Y3p)/Hu dapat dikatakan ba*a terdapat data 0ang sala*. Hal ini terbukti dari nilai korelasi 0ang begitu ke,il 0aitu sebesar L 2 8 919%. "aris linier korelasi tersebut tidak meakili datadata 0ang tela* diplot pada grafik. esala*an pengambilan
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
+. Anal"sa !as"l Percobaan 2. 2 1.
(Y3p)/Hu
R² = 0.14
1 9. 9 2199 219 2299 229 2399 239 2%99 2%9 299 29
#a,t (,m3/det) Ga$bar %.*. "rafik Hubungan # a,t $s (Y3p)/Hu
&nalisa "rafik6 erdasarkan grafik *ubungan # a,t $s (Y3p)/Hu dapat dikatakan ba*a terdapat data 0ang sala*. Hal ini terbukti dari nilai korelasi 0ang begitu ke,il 0aitu sebesar L 2 8 919%. "aris linier korelasi tersebut tidak meakili datadata 0ang tela* diplot pada grafik. esala*an pengambilan data dapat ter-adi karena adan0a kesala*an pada saat pengukuran (kekurangtelitian
praktikan)
atau
terdapat
kesala*an
pada
saat
pengkalibrasian alat. "rafik #a,t $s (Y 3p)/Hu merupakan grafik linier turun artin0a semakin besar *arga # a,t semakin ke,il *arga (Y3p)/Hu.
5.4 R² = 0.78 5.3 5.2
Cd 5.1 5 4.9 0.070
0.080
0.090
*/
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
Ga$bar %.,. "rafik Hubungan Cd a,t $s */
&nalisa grafik6 erdasarkan grafik *ubungan Cd a,t $s * / dapat dikatakan ba*a data 0ang diplot suda* benar. Hal ini terbukti dari nilai korelasi 0ang besar 0aitu sebesar L 2 8 9;;?. "aris linier korelasi tersebut suda* meakili datadata 0ang tela* diplot pada grafik. "rafik Cd a,t $s (Y3p)/Hu merupakan grafik linier naik 0ang berarti ba*a semakin besar *arga Cd a,t semakin besar pula *arga */.
.%
R² = 0.89
.3 .2
Cda,t
.1 %.: 9.11
9.12
9.13
9.1%
9.1
Hu/ Ga$bar %.-. "rafik Hubungan Cd a,t $s Hu/
&nalisa "rafik6 erdasarkan grafik *ubungan Cd a,t $s Hu/ terli*at ba*a data 0ang diplot suda* betul. Hal ini terbukti dari nilai korelasi (L 2) 8 9?:3 (kuat >9::).
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
G. es"$/ulan
1.
esar ke,iln0a debit aliran 0ang melalui saluran dengan menggunakan ambang lebar sebagai alat ukur dipengaru*i ole* selisi* tinggi air raksa pada manometer. +emakin besar selisi* tinggi air raksa maka semakin besar pula debit aliran 0ang di*asilkan. 5ebit terke,il adala* 2123:% ,m 3/det pada =H 8 1 ,mHg sementara debit terbesar adala* 291%? ,m 3/det pada =H 8 21 ,mHg (li*at 7abel @.2.). 5ari *asil per,obaan nilai koefisien debit aktual (Cd a,t) 0ang di*asilkan adala* antara %:1 – 3:.
2.
5ari *asil per,obaan batas moduler ambang ((Y3P)/Hu) 0ang di*asilkan adala* antara 2.1? sampai dengan 19?. Hubungan 0ang terli*at adala* berbanding terbalik dimana semakin besar nilai debit aktual (#a,t) maka semakin ke,il nilai batas moduler ambang ((Y 3P)/Hu). Hubungan # a,t $s ((Y3 – P)/Hu) dapat dili*at pada grafik *ubungan # $s ((Y 3 – P)/Hu)(li*at "ambar @.3.).
3.
&liran fluida dari per,obaan ini dapat dili*at pada lampiran (bagian sketsa aliran fluida).
%.
erdasarkan grafik *ubungan antara Cd a,t $s */ terli*at ba*a semakin besar *arga Cda,t semakin besar pula *arga * / (li*at "ambar @.%.).
.
erdasarkan grafik *ubungan antara Cda,t $s H u/ terli*at ba*a semakin besar *arga Cda,t semakin besar pula *arga Hu/(li*at "ambar @..).
>.
Penggunaan data #a,t sebagai perbandingan karena data # a,t (*arga debit 0ang diperole* langsung berdasarkan pengamatan) lebi* akurat dibandingkan #teoritis.
;.
Harga #a,t lebi* besar daripada *arga # teoritis karena terdapat perbedaan rumus diantara keduan0a dan -uga perbedaan input data 0ang ditin-au. Iika # a,t
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
berdasarkan selisi* tinggi air raksa (∆H) sedangkan #7 berdasarkan pada tinggi peluapan di atas muka bendung (H!). ?.
Perbedaan besar antara #a,t dan #7 se,ara otomatis mempengaru*i besar koefisien debit (Cd) masingmasing. +e,ara rumus sama namun karena nilai # a,t lebi* besar dari nilai #7 maka *arga Cd a,t lebi* besar pula dibandingkan dengan *arga Cd7.
:.
Meskipun #a,t dan #7 serta Cda,t dan Cd7 berbeda dalam besarn0a *arga namun besar dari koefisien ke,epatan datang (C$) adala* sama. erdasarkan per*itungan diperole* ba*a besar C$a,t 8 besar C$7. Hal ini dikarenakan perbandingan antara faktor pembilang dan faktor pen0ebut pada C$ a,t memiliki rasio 0ang sama dengan perbandingan antara faktor pembilang dan faktor pen0ebut pada C$7
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
5aftar Pustaka
1 &nonim . Ir#%a!# -an Ban%nan A#r I . 2. os M.". ed 1:;?. D#!har%e Mea!re5ent Strtre ILRI6 7a%en#n%en6 The 'etherlan-!6 pp 121.1289
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
!. La$/"ran
1. "ambar Profil &liran 'luida a. +aat =H 8 21 mmHg (pintu sorong ,m dari dasar saluran)
* 8 39 Y1 8 1%:1
Y3 8 12 1:9
299
399
%9
9
;99
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
(ukuran dalam ,m)
b.
+aat =H 8 21 mmHg (pintu sorong 1 ,m dari dasar saluran)
* 8 39? Y1 8 1
Y3 8 %? 1:9
299
%9
399
9
;99
(ukuran dalam ,m)
,.
+aat =H 8 1? mmHg (pintu sorong ,m dari dasar saluran)
* 8 2>% Y1 8 1%
Y3 8 13 1:9
299
399
%9
9
;99
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
(ukuran dalam ,m)
d.
+aat =H 8 1? mmHg (pintu sorong 1 ,m dari dasar saluran)
* 8 2; Y1 8 1%3
Y3 8 3?2
1:9
299
%9
399
9
;99
(ukuran dalam ,m)
e.
+aat =H 8 1 mmHg (pintu sorong ,m dari dasar saluran)
* 8 2% Y1 8 1%2
Y3 8 11?
1:9
299
399
%9
9
;99
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
(ukuran dalam ,m)
f.
+aat =H 8 1 mmHg (pintu sorong 1 ,m dari dasar saluran)
* 8 2> Y1 8 1%23
Y3 8 %3?
1:9
299
399
%9
9
;99
(ukuran dalam ,m)
2. +ketsa &lat
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU
PRAKTIKUM HIDROLIKA (HSKB 412) KELOMPOK 3
&AKULTAS TEK'IK SIPIL U'IERSITAS LAMBU'$ MA'$KURAT BA'ARBARU