Q.S AL-HADIID : 25
Artinya : Sungguh Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan, hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar ALLAH mengetahui siapa yang menolong (agama-Nya) dan rasul-rasulNya walaupun ALLAH tidak dilihatnya. Sesungguhnya ALLAH Mahakuat Mahaperkasa.
>> dalam terminology bahasa arab, al-hadiid berarti besi ataupun tembaga. Ddijelaskan bahwa ALLAH menciptakan besi yang merupakan suatu karunia yang begitu luar biasa. Yang mana besi itu mempunyai kekuatan. Besi disini bisa berarti logam dan juga berarti zat besi. Zat besi yang terdapat dalam tubuh manusia mempunyai fungsi dan andil yang sangat besar bagi keberlangsungan hidup manusia. Zat besi berfungsi mengikat oksigen dalam sel darah merah yang diedarkan ke seluruh tubuh. Apabila seseorang kekurangan zat besi ini dalam tubuhnya maka ia bisa saja mengalami anemia (kekurangan sel darah merah). Dan besi dalam arti logam sendiri, merupakan bijih besi yang dapat ditemukan dengan mudah di permukaan bumi. Besi merupakan unsure yang terhampar di atas kulit bumi, sebanyak 5% kerak bumi tersebar di atasnya bijih-bijih besi. Konon besi ini bukan merupakan bahan logam asli dari bumi, melainkan dari planet dan bebatuan lain yang ada di luar angkasa. Barangkali inilah cara ALLAH mendatangkan unsure besi ke permukaan kulit bumi. Wallahu a'lam..
Q.S YAASIN : 36
Artinya : Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun drai apa yang tidak mereka ketahui
>> dengan berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi, ditemukan bahwasanya segala sesuatu di dunia ini memiliki pasangan-pasangannya sendiri. Yang merupakan dua unsure berbeda yang saling melengkapi. Semuanya memiliki sifat, bentuk, fungsi, dan jenis yang berbeda-beda. Ada besar ada kecil, tinggi dan pendek, perempuan dan laki-laki, positif dan negative. Bahkan telah ditemukan bahwa setiap partikel dalam tubuh makhluk hidup memiliki antipartikelnya masing-masing. Tidak ada hal di dunia ini yang tidak memiliki pasangan, selain ALLAH SWT. Hal ini untuk membuktikan ke-Esaan ALLAH ang Berdiri dengan Sendiri-Nya.
Q.S AL-HAJJ : 47
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّون
Artinya : Dan mereka meminta kepadamu agar adzab-adzab itu disegerakan, padahal ALLAH sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya, sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu
>> yang dimaksudkan janji-Nya disini adalah hari kiamat beserta pembalasannya bagi orang-orang kafir, dan kemuliaan padanya bagi orang-orang mukmin. Dalam hal ini, kita akan mengungkap teori relativitas waktu yang selama ini dipelajari oleh Isaac Newton, bahwa sebenarnya waktu itu relative. Tidak dapat ditentukan secara tepat ddengan angka-angka. Seseorang akan merasa waktu berjalan amat sangat lambat saat ia merasa bosan dengan hal yang dikerjakannya. Inilah yang diungkapkan oleh ahli psikolog. Begitu juga akan merasa waktu berjalan dengan sangat cepat ketika ia sedang melakukan aktivitas yang menyenangkan hatinya. Itu berarti waktu itu relative sehingga bisa saja satu hari kta merasa menjalaninya selama berhari-hari atau bahkan lebih.
Q.S AS-SAJDAH : 5
Artinya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik lagi kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
>> catatan amal perbuatan manusia dituliskan di dalam sebuah buku catatan yang terletak di langit ke tujuh dimana 'Ars-Nya berada. Jarak antara bumi dan langit yang paling atas tersebut sekitar 500 tahun perjalanan, dan jarak antara langit paling atas dengan 'Arsy-Nya adalah 500 tahun perjalanan. Namun perjalanan yang sangat panjang itu dapat dilalui oleh para malaikat setiap hari dengan waktu yang sangat singkat. Hal inila yang telah ditetapkan oleh ALLAH yang mengatur segalanya sedemikian rupa sesuai kehendak-Nya.
Q.S AL-MA'ARIJ : 4
Artinya : Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun
>> Malaikat-malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia menuliskan catatan amal manusia di buku catatan amal setiap harinya. Sedangkan seperti yang telah diungkapkan bahwa jaraknya adalah seribu tahun perjalanan bahkan lima puluh ribu tahun perjalanan yang dilalui hanya dalam waktu sehari saja. Hal ini sama persis seperti apa yang telah dialami oleh Nabi Muhammad dalam perjalanan isra' mi'raj nya. Beliau bepergian dari masjidil haram menuju masjidil aqsa hanya dalam hitungan menit, padahal jika dihitung secara logika dapat menempuh waktu berbulan-bulan. Kemudian naik dari satu langit ke langit lainnya hingga mencapai sidratul muntaha dan melaksanakan sholat bersama ruh para nabi dalam waktu yang sangat singkat. Dan keseluruhan perjalanan beliau dari masjidil haram hingga langit ketujuh dan kembali lagi dilaluinya hanya dalam waktu yang tidak lebih dari sepertiga malam. Subhanallah, demikianlah Tuhan telah mengaturnya.
Q.S AL-MUKMINUN : 112-114
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ (112 قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ (113
Artinya : ALLAH bertanya, " Berapa tahunkah lamanya kau tinggal di bumi ? " . Mereka menjawab , " Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah pada orang-orang yang menghitung " . ALLAH berfirman, " Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu mengetahui."
>> Oleh karena besarnya pengaruh bencana yang menimpa penghuni neraka itu dan hebatnya siksa dan azab yang diderita mereka, maka mereka yang malang itu, tidak ingat lagi berapa lamanya mereka tinggal di dunia. Mereka merasa sebentar sekali, bahkan mereka menyangka bahwa mereka itu tinggal di dunia hanya sehari atau tidak sampai satu hari. Pada ayat ini, Allah SWT menganjurkan kepada mereka, kalau perlu supaya ditanyakan kepada orang-orang yang ahli hitung.
Q.S AL-BAQARAH 29
ُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ لَكُم مَّا فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ فَسَوَّىٰهُنَّ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ ٢٩
Artinya : Dialah (Allah) yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
>> Maka Dia, yakni Allah menyempurnakan mareka yakni menjadikannya 7 langit dan menetapkan hukum-hukum yang mengatur perjalannya masing-masing, serta menyiapkan sarana yang sesuai bagi yang berada disana, apa dan atau siapapun. Itu semua diciptakan-Nya dalam keadaan sempurna dan amat teliti. Dan itu semua mudah bagi-Nya karena Dia maha Mengetahui segala sesuatu. Dan menciptakansegala hal yang ada di bumi supaya dapat dinikmati oleh manusia berupa tumbuh-tumbuhan, udara, maupu hewan-hewan.
Surah Fushshilat 11-12
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
Artinya : Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepada asap dan kepada bumi, "datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab , " kami datang dengan suka hati."
>> Setelah penciptaan bumi pada ayat yang lalu, maka pada ayat ini Allah SWT menerangkan keadaan langit. Setelah Allah menciptakan bumi Dia menuju ke langit, waktu itu langit berupa asap. Ada sebagian mufassir yang mencoba mengkompromikan kedua ayat ini. Menurut mereka bahwa dalam merencanakan, maka Allah SWT lebih dahulu merencanakan bumi dengan segala isinya. Tetapi dalam pelaksanaanya, maka Allah SWT menciptakan langit dengan segala isinya lebih dahulu, kemudian sesudah itu baru menciptakan bumi dengan segala isinya. Setelah Allah selesai menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya, maka Dia memerintahkan kepada keduanya, "Datanglah kamu berdua kepada Ku, baik dalam keadaan senang hati maupun terpaksa" Maka langit dan bumi itu menjawab: "Kami akan datang dengan tunduk dan patuh". Kemudian Allah bertitah kepada alam langit: "Perhatikanlah sinar mataharimu, cahaya bulanmu, cahaya gemerlapan dari bintang-bintang, hembuskanlah anginmu, edarkanlah awanmu, sehingga dapat menurunkan hujan". Dan Dia berkata pula kepada bumi: "Alirkanlah sungai-sungaimu, tumbuhkanlah tanaman-tanaman dan pohon-pohonanmu". Maka keduanya menjawab: "Kami penuhi segala perintah Mu dengan patuh dan taat".
Surah Al-Anbiya' 31
Artinya : "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya tidak bumi itu goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk."
>> hal ini berarti ketika lempengan bumi saling bertumbukkan, maka lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya. Sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Inilah yang mengikat kuat di dasar permukaan bumi. Dan gunung-gunung itu tidak berdiam di tempatnya melainkan melakukan perjalanan berupa pergeseran tempat yang jaraknya sangat keci dan terjadinya secara periodic sehingga tidak dapat terdeteksi dengan mata telanjang. Tingginya gunung ke atas sama dengan tingginya yang menjulang ke dalam dasar laut. Hal ini senada dengan penemuan fosil-fosil hewan laut di puncak gunung Everst yang mana membuktikan bahwa dulunya puncak itu terdapat di dalam lautan.
Surah Al-Hijr 22
Artinya : "Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yang menyimpannya."
>> ini dimaksudkan bahwa Partikel-partikel gelembung udara dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan. Bisa juga dimaksudkan mengawinkan tanaman satu dengan lainnya melalui media angin.
Surah An-Nur 40
أَوْكَظُلُمَاتٍفِيبَحْرٍلُجِّيٍّيَغْشَاهُمَوْجٌمِنْفَوْقِهِمَوْجٌمِنْفَوْقِهِسَحَابٌظُلُمَاتٌبَعْضُهَافَوْقَبَعْضٍإِذَاأَخْرَجَيَدَهُلَمْيَكَدْيَرَاهَاوَمَنْلَمْيَجْعَلْاللَّهُلَهُنُورًافَمَالَهُمِنْنُورٍ
Artinya : "Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh - Al Qur'an memastikan keberadaan beberapa kegelapan di laut yang dalam"
>>. Al Qur'an merinci penjelasannya dengan kata lujjiyyin (sangat dalam) agar pembaca tahu bahwa kegelapan-kegelapan tersebut tidak ada kecuali kecuali di laut yang dalam. Para ahli bahasa dan tafsir menjelaskan kata tersebut. Qatadah dan penulis tafsir Al Jalalain mengatakan bahwa kata lujjiyyin berarti dalam.
Az-Zamakhsyari mengatakan artinya adalah dalam lagi banyak airnya. Ath-Thabari mengatakan, "Kata laut disifati dengan kata lujjiyyin yang berarti dalam lagi banyak air. Sementara Al Busyiri mengatakan bahwa maksudnya adalah laut yang tidak diketahui dasarnya. Kata tersebut terambil dari kata lujjah yang berarti banyak air, bentuk pluralnya adalah lujaj. Kata iltajja al-bahru berarti laut itu saling berhantaman ombak-ombaknya.
- Kegelapan-kegelapan tersebut berjadi karena kedalaman. Az-Zamakhsyari mengatakan, "Maksudnya dengan kegeapan-kegelapan tertumpuk-tumpuk dari kedalaman laut, gelombang dan awan." Al Khazin mengatakan, "Seperti kegelapan-kegelapan di laut yang dalam lagi banyak airnya." Maksudnya, laut yang dalam itu dasarnya sangat gelap akibat cahaya matahari tidak bisa menerobosnya.
Surah An Naml 88
Artinya : "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS.An Naml : 88)
>> disini dijelaskan bahwa gunung-gunung itu tidak berdiam atau menetap tetapi berjalan seperti jalannya awan, pelan tapi pasti. Ini menunjukkan bahwa bumi berotasi dan berevolusi. Ada sumber mengatakan bahwa seluruh benua di bumi dulunya adalah satu namun kemudian berpecah belah dan saling memisahkan diri