AMPHINEURA Makalah Diajukan untuk Memenuhi Nilai Formatif Mata Kuliah Avertebrata
Disusun Oleh : Dian Ratna Sari
1110016100002
Wildati N.A.S.
1110016100010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/2012 M
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii PETA KONSEP ......................................................................................................................iii BAB IPENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 BAB II AMPHINEURA
A. Ciri-Ciri Umum ....................................................................................................... 3 B. Anatomi................................................................................................................... 3 C. Fisiologi .................................................................................................................. 4 D. Habitat ..................................................................................................................... 6 E. Klasifikasi ............................................................................................................... 6 F. Peranan ................................................................................................................... 10
BAB IIIRINGKASAN
A. Pertanyaan .............................................................................................................. 11 B. Glossarium ............................................................................................................. 13 C. . Daftar Pustaka ........................................................................................................ 15
PETA KONSEP
Cangkang 8 lempeng melintang
Banyak Pasang Insang i r a d i r i d r e T
Ciri-Ciri Umum
Kaki ventral memanjang
Simetris Bilateral Sistem Reproduksi Anatomi
Sistem Saraf
Sistem Ekskresi
Fisiologi
i r a d i r i d r e T
Sistem Respirasi Sistem Sirkulasi
Amphineura
Sistem Indra
Sistem Pencernaan
di
Laut
Habitat
Klasifikasi
Peranan
o d r o 2 i d a j n e m i g a b i D
Sebagai
Paleoloricata
Neoloricata
Bahan Makanan
BAB I PENDAHULUAN
Alam adalahmanifestasi dari seluruh nama-nama dan sifat-sifat Allah. Misalnya tumbuh-tumbuhan merefleksikan sifat-sifat ilahi berupa pengetahuan karena tumbuhtumbuhan
“tahu”
bagaimana
menemukan
makanan
dan
cahaya,
buah-buahan
memanifestasikan anugerah dan karunia Allah SWT, dan hewan mencermikan 4 sifat ilahi yaitu kehidupan, pengetahuan, keinginan dan kekuasaan. Dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa tujuan alam diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Jaatsiyah [45]: 13:
Terjemahan: “ Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir (Al-Jaatsiyah: 13).”
Banyak sekali kenikmatan-kenikmatan yang terdapat di muka bumi ini, di daratan, udara, danlautan. Kenikmatan yang tiada terhitung itu merupakan amanat yang diberikan ole h Allah untuk kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Salah satu kenikmatan yang diberikan oleh Allah adalah sumber protein tinggi berasal dari laut yaitu Chiton. Chiton adalah salah satu anggota dari filum molusca dengan 8 lempeng cangkang kapur yang mempunyai banyak keistimewaan lainnya. Chiton, hewan laut yang memiliki struktur anatomi dan fisiologi yang cukup kompleks. Paparan mengenai anatomi dan fisiologi secara garis besar akan membahas mengenai keterkaitan organ-organ yang ada satu sama lain dalam membentuk suatu sistem kehidupan seperti sistem pencernaan, peredaran darah, dan lain-lain.Klasifikasi Amphineura akan membahas pengklasifikasian kelas amphineura menjadi beberapa ordo, genus, dan spesies. Tak lupa peranan amphineura dalam kehidupan sehari-hari sebagai organisme yang
menguntungkan atau merugikan akan dibahas dalam makalah ini.Dalam memberikan ilmu, hendaklah sepenuhnya diberikan agar berguna secara maksimal untuk diri kita dan khalayak ramai, oleh karenanya terdapat beberapa pertayaan yang akan menguji dan meningkatkan kinerja otak serta glosarium dengan kumpulan istilah mengenai amphineura yang akan menambah pemahaman tentang amphineura. Oleh karenanya kita semua sebagai khalifah di muka bumi ini haruslah memelihara kenikmatan-kenikmatan tersebut dengan cara mempelajarinya dan memanfaatkannya dengan baik agar tercipta kesejahteraan di muka bumi ini. Islam memperbolehkan kita mengolah dan memanfaatkan alam dengan syarat kelestarian antar sesama makhluk dapat berlagsung. Ingatlah bahwa kelestarian dan kerusakan alam berada di tangan kita.
BAB II AMPHINEURA
A. Ciri-Ciri Umum
Amphineura atau Polyplacophora ( pol”e-pla-kof’o-rah), terdiri dari kata poly yang artinya banyak, plak artinya cangkang, dan phora yaitu menutupi. 1 Jadi anggota-anggota amphineura adalah hewan-hewan yang permukaan dorsal tertutup dengan 8 keping berkapur.Anggota-anggota amphineura memiliki tubuh memanjang seperti elips dengan bagian kepala tereduksi, simetris bilateral,kaki pipih terletak di permukaan ventral memanjang.Ruang mantel banyak mengandung insang di sebelah lateralnya; Sendi antara keeping-keping kapur dapat dibengkokan sedemikian rupa sehingga tubuhnya dapat dibulatkan seperti bola.2
B. Anatomi
Amphineura memiliki bentuk tubuh lonjong pipih dengan simetris bilateral.Permukaan dorsal amphineura tertutup dengan 8 cangkang yang terbuat dari zat kapur.Ruang mantel banyak mengandung insang di sebelah lateralnya.Amphineura tidak memiliki tentakel danmata.Pada permukaan ventralnya terdiri dari mulut yang dilengkapi dengan radula atau lidah parut, lambung, dan anus, serta
1
th
kaki
yang
pipih untuk berjalan secara
Stephen A. Miller dan John P.H., Zoology 7 Edition (New York: Mc. Graw Hill, 2007), h. 203 2 Adun Rusyana, Zoologi invertebrate (Bandung: PT. AlFABETA, 2011), h. 88
perlahan.Mulutpada kepala amphineura belum sempurna.
C. Fisiologi
Sistem saraf amphineura adalah sistem saraf tangga tali (ladder-like) dengan 4 tali saraf anteroposterior dan sejumlah saraf melintang.Terdapat cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah kaki.Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf. 3 Sistemindera pada amphineura terdiri dari osphradia, reseptor tactile pada atas mantel, kemoreseptor di sekitar mulut dan statosit ( statocysts) sebagai georeseptor yang terdapat di Gambar 1. Anatomi Chiton ( www.bumblebee.org)
kaki.Pada beberapa chiton terdapat titik fotoreseptor pada permukaan cangkangnya. 4 Sistem pencernaan amphineura memiliki saluran penceraan lengkap, sering berbentuk U atau melingkar.Sistem pencernaan amphineura dimulai dari mulut yang dilengkapi radula yang meyerupai deretan-deretan gigi kitin kecil melintang untuk memarut atau menggerus makanannya, di dalam mulut amphineura juga terjadi pencernaan kimiawi oleh kelenjar ludah, kemudian makanan memasuki esofagus yang dibantu dengan silia, di dalam lambung terjadi pencernaan ekstraseluler dan penyerapan sari-sari makanan, makanan kemudian memasuki usus halus, dan diakhiri dengan organ anus. Kelenjar pencernaannya adalah kelenjar ludah dan kelenjar hati yang berhubungan dengan lambung.Anggota amphineura kebanyakan memakan alga. Sistem respirasi amphineura menggunakan insang dalam kapasitas banyak atau disebut ktenidium.Sistem peredaran darahterbukaterdiri dari jantung, aorta dan sebuah sinus.Darah mendapat oksigen dari insang.Sistem eksresi menggunakan sepasang ginjal yang bermuara kebagian posterior.5 Sistem reproduksi, secara seksual yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma.Jenis kelamin terpisah sehingga terdapat individu jantan dan betina, tetapi ada juga beberapa hermafrodit.Amphineura jantan khususnya chitonmemiliki permukaan ventral berwarna kuning pucat, sedangkan yang betina memiliki permukaan ventral berwarna merah jambu,
3
Stephen A. Miller dan John P.H., Zoology 7 th Edition, h. 203 4 Ibid., h. 204 5 Kasjian Romimohtarto dan Sri J uwana, BIOLOGI LAUT Ilmu Pengetahuan tentang Biota LautEd. Rev., cet. Ke-3 (Jakarta: Djambatan, 2007), h. 175
oranye muda sampai oranye tua. 6 Amphineura melakukan fertilisasi eksternal yang mana jantan mengeluarkan spermanya ke lingkungan kemudian terbawa arus air yang nantinya akan menemukan sel telur yang dikeluarkan oleh amphineura betina.Telur-telur yang dikeluarkan si betina terdiri dari suatu kumpulan, membentuk benang-benang yang diselimuti oleh gelatin (mirip telur katak). Setelah telur dibuahi terbentuk zigot yang kemudianmenjadi cleavage, disusul dengan pembentukan gastrula, kemudian terbentuk prototroch. Prototroch menetas, membentuk burayak yang disebut trochopore.Trochopore berbentuk bulat panjang, dilengkapi dengan sepasang mata dan satu 'pedal gland'.Burayak ini berenang bebas. Pada masa planktonik, burayak bersifat fotopositif (menyenangi cahaya), sebaliknya setelah burayak menempel di dasar perairan akan bersifat fotonegatif. Dalam perkembangan selanjutnya, trochoporeakan membentuk 8 buah lempengan plat-plat di bagian dorsal tubuhnya, kemudian larva akan tenggelam ke dasar perairan yang kemudian berkembang menjadi chiton dewasa.7
Gambar 1.Bentuk perkembangan burayak dari beberapa je nis chiton dilihat dari bagian dorsal tubuh ( PEARSE ). 1979
Keterangan:
6
Nurul D. M. S., “ Beberapa Catatan Mengenai Chiton”, artikel diakses pada 8 Oktober 2012 dari http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xiv(2)37-45.pdf, h. 39 7 Ibid ., h. 41
A. Lepidopleurus asellus
D. Chaetopleura apiculata
B. Mopalia lignosa
E. Cryptochiton stelleri.
C. Lepidochitona cenereus *Angka disebelah kiri bawah adalah umur (dalam hari) dihitung setelah fertitisasi.
D. Habitat
Anggota Amphineura banyak ditemukandi pantai pasifik, anggota amphineurahidup di dasar laut dengan kedalaman 200 sampai 7.000 m. Menempel pada batuan (karang) dengan melingkarkan tubuhnya dengan batuan otot-otot dorso ventral.Sebaran chiton meliputi pantai pantai berbatu di sekitar California, India Barat, Portugis, Inggris, pantai-pantai sebelah utara Samudra Pasifik, sebelah utara Samudra Atlantik dan New Zealand. 8
E. Klasifikasi
Amphineura atau polyplacophora terbagi menjadi beberapa ordo yaitu: 1. Paleoloricata, yang anggotanya telah punah. 2. Neoloricata, keberadaan anggota-anggota dari bangsa ini diketahui sejak jaman Carbon.
9
Bangsa Neoloricata dibagi menjadi 3 subordo berdasarkan plat-plat
cangkangnya, antara lain sebagai berikut: a. Lepidopleurina, anggota-anggota subordo ini memiliki plat-plat Cangkang yang tidak bertautan antara yang satu dengan yang lain, tepi cangkang kurang bergerigi dan kedelapan lempengan cangkangnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu posterior dan anterior. b. Ischnochitoninamemiliki plat-plat cangkang dengan tepi yang bergerigi dan lekukan-lekukan yang cukup dalam. Pada kelompok ini, kedelapan lempengnya juga terbagi menjadi bagian posterior dan anterior. c. Acanthochitonina,memiliki cangkang yang bagian tepinya ditutupi oleh mantel. Kedelapan lempeng cangkang dari kelompok ini tidak terbagi menjadi dua bagian melainkan empat bagian. 10 Pada sub ordo
8
Ibid.,
9
h. 43
L.V.S Plawen. dan A.R. TUCKER. Animal life encyclopedia(G. Berharded) (New York: Van Nostrand Rein-hold Company, 1974), h. 36 - 42. Gambar 2.Cryptochiton stelleri 10 Nurul D. M. S., “ Beberapa Catatan Mengenai Chiton”, h. 38 (http://animaldiversity.ummz.u mich.edu)
Acanthochitonina, spesies yang paling sering ditemukan pada pesisir pantai yaitu Cryptochiton stelleri yang memiliki Klasifikasi sebagai berikut: a) Kingdom
= Animalia
b) Phyla
= Mollusca
c) Class
= Polyplacophora
d) Order
= Neoloricata
e) Family
= Acanthochitonidae
f) Genus
= Cryptochiton
g) Spesies
= Cryptochiton stelleri11
Ordo Neoloricata memiliki 10 famili diantaranya adalah: 1. Family Acanthochitonidae
Gambar 3.Notoplax(http://animaldiver sity.ummz.umich.edu)
1)
Genus Acanthochitona, Spesies Acanthochitona angelica
2)
Genus Craspedochiton, Spesies Craspedochiton elegans
3)
Genus Cryptochiton, Spesies Cryptochiton stelleri
4)
Genus Cryptoconchus, SpesiesCryptoconchus burrowi
5)
Genus Notoplax, Spesies Notoplax arabica
6)
Genus Pseudotonicia, Spesies Pseudotonicia cuneata
2. Family Chitonidae 1)
Genus Acanthopleura, Spesies Acanthopleura spinosa
2)
Genus Chiton, SpesiesChiton aereus
3)
Genus Enoplochiton, Spesies Enoplochiton niger
4)
Genus Liolophura, Spesies Liolophura japonica
5)
Genus Lucilina, Spesies Lucilina indica
6)
Genus Onithochiton, SpesiesOnithochiton gotoi
7)
Genus Rhyssoplax, Spesies Rhyssoplax stangeri
8)
Genus Squamopleura, SpesiesSquamopleura miles
9)
Genus Sypharochiton, SpesiesSypharochiton torri
10) Genus Tonicia, SpesiesTonicia atrata 3. Family Choriplacidae
11
Gambar 4. Acanthopleura granulate (http://animaldiversity.ummz. umich.edu)
Kinder, A. 1999."Cryptochiton stelleri" (On-line), Animal Diversity Web . Diakses 12 Oktober 2012 dari
http://animaldiversity.ummz.umich.edu/accounts/Cryptochiton_stelleri/
Genus Choriplax, SpesiesChoriplax grayi 4. Family Cryptoplacidae 1)
Genus Cryptoplax, SpesiesCryptoplax burrowi
2)
Genus Choneplax , SpesiesChoneplax indica
5. Family Ferreiraellidae Genus Ferreiraella, Spesies Ferreiraella plana 6. Family Hanleyidae 1)
Genus Hanleya, Spesies Hanleya hanleyi
2)
GenusHemiarthrum, Spesies Hemiarthrum setulosum
3)
GenusWeedingia, SpesiesWeedingia alborosea
7. Family Ischnochitonidae 1)
Genus Callistochiton, SpesiesCallistochiton adenensis
2)
Genus Callistoplax, SpesiesCallistoplax retusa
3)
Genus Callochiton, SpesiesCallochiton bayeri
4)
Genus Calloplax, SpesiesCalloplax duncana
5)
Genus Ceratozona, SpesiesCeratozona angusta
6)
Genus Chaetopleura,SpesiesChaetopleura angolensis
7)
Genus Connexochiton,SpesiesConnexochiton bromleyi
8)
Genus Dinoplax, Spesies Dinoplax fossus
9)
Genus Eudoxochiton, Spesies Eudoxochiton inornatus
10) Genus Ischnochiton, Spesies Ischnochiton albus 11) Genus Ischnoplax, Spesies Ischnoplax edwini 12) Genus Juvenichiton, Spesies Juvenichiton callisto 13) Genus Leloupia, Spesies Leloupia belgicae 14) Genus Lepidochitona, Spesies Lepidochitona aleutica 15) Genus Lepidozona, Spesies Lepidozona abyssicola 16) Genus Nuttallina, Spesies Nuttallina californica 17) Genus Nuttalochiton, Spesies Nuttalochiton hyadesi 18) Genus Particulazona, Spesies Particulazona milnei 19) Genus Quaestiplax, SpesiesQuaestiplax wilsoni Gambar 5.Tonicella lineate (http://animaldiversity.ummz.u mich.edu)
20) Genus Rapanuia, Spesies Rapanuia disalvoi 21) Genus Schizoplax, SpesiesSchizoplax brandtii 22) Genus Stenochiton, SpesiesStenochiton nubilus 23) Genus Stenoplax, Stenoplax alata 24) Genus Subterenochiton, SpesiesSubterenochiton bednalli 25) Genus Thermochiton, SpesiesThermochiton undocostatus 26) Genus Tonicella, SpesiesTonicella lokii 27) Genus Tonicina, SpesiesTonicina zschaui
Gambar 6. Plachiphorella velata(http://animaldiversity.u mmz.umich.edu)
28) Genus Vermichiton, SpesiesVermichiton vermiculus 8. Family Leptochitonidae 1)
Genus Hanleyella, Spesies Hanleyella japonica
2)
Genus Lepidopleurus, Species Lepidopleurus cajetanus
3)
Genus Leptochiton, Spesies Leptochiton alveolus
4)
Genus Oldroydia, SpesiesOldroydia bidentata
5)
Genus Parachiton, Spesies Parachiton acuminatus
9. Family Mopaliidae 1)
Genus Amicula, Spesies Amicula amiculata
2)
Genus Katharina, Spesies Katharina tunicata
3)
Genus Mopalia, Spesies Mopalia acuta
4)
Genus Placiphorella, Spesies Placiphorella
Gambar 7.Katharina tunicata (http://animaldiversity.ummz.u mich.edu)
rufa 5)
Genus Placiphorina, Spesies Placiphorina gowlettholmesae
6)
Genus Plaxiphora, Spesies Plaxiphora albida
10. Family Schizochitonidae 1)
Genus Lorica, Spesies Lorica volvox
2)
Genus Loricella, Spesies Loricella angasi
3)
F.
Genus Schizochiton, SpesiesSchizochiton incises12
Peranan
Amphineura khususnya Cryptochiton stelleri memiliki peranan positif yaitu dapat dikonsumsi karena protein yang tinggi sekitar 18,86 %, lebih tinggi dari protein yang terdapat dalam teripang (7,67 %), tiram (13,31 %) atau kijing (11,27 %). Protein yang tinggi ini membuat masyarakat Meksiko mengolahnya menjadi santapan berupa sop.Di Meksiko santapan ini hanya dapat dinikmati masyarakat kalangan 'elite'.Selain itu chiton dipasarkan dalam bentuk kalengan. Di Indonesia, chiton juga dimanfaatkan sebagai makanan, namun terbatas hanya oleh masyarakat sepanjang pantai selatan Pulau Jawa. Chiton-chiton yang telah dikumpulkan diolah menjadi sate atau dimasak dan dimakan bersama nasi. 13
12
Ibid .,
13
Nurul D. M. S., “ Beberapa Catatan http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xiv(2)37-45.pdf
Mengenai
Chiton”,
BAB III RINGKASAN
A. Pertanyaan
I. Lengkapilah pernyataan dibawah ini dengan benar.
1. Amphineura disebut juga……, yang mana terdiri dari kata poly artinya…., ……artinya cangkang, dan phora artinya….. 2. Amphineura merupakan hewan dengan tubuh bersimetri……., tubuh berbentuk…... kaki …… dan tubuh dapat dibengkokkan seperti….. 3. Sistem saraf amphineura berupa………dan sistem inderanya terdiri dari beberapa rese ptor yaitu …….., ……….,………. dan……. 4. Sistem pencernaan merupakan pencernaan………..dan mempunyai dua kelenjar pencernaan yaitu……dan……… Untuk mengunyah makanan yang berupa……, amphineura menggunakan……. 5. Kumpulan insangpada ruang mantel disebut…….. 6. Sistem peredaran darahpadaamphineura merupakan peredaran darah………yang terdiri dari………,………,dan…….. 7. Sistem ekskresi pada amphineura berupa……. 8. Amphineuramelakukan reproduksi secara…….dengan fertilisasi……..berdasarkan jenis kelaminnya, amphineura terdiri dari tiga jenis yaitu amphineura jantan, ……., dan………. 9. Amphineura dapat ditemukan dari kedalaman laut sekitar……sampai…… 10. Cryptochitton stelleri memiliki peranan sebagai………….karena kandungan protein yang tinggi.
II.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas.
1. Bagaimana kamu dapat menentukan suatu hewan termasuk ke dalam kelas amphineura? 2. Amphineura terdiri dari 3 sub ordo yang berasal dari ordo neoloricata, sebutkan dan jelaskan karekteristik umum dari masing-masing sub ordo tersebut. 3. Chiton mempunyai kaki pipih memanjang dengan otot dorso ventral, apakah keuntungan dari kaki pipih tersebut?
4. Terdapat amphineura jantan dan amphineura betina, bagaimana cara mengidentifikasi kedua amphineura tersebut? Dan dari kedua amphieura tersebut manakah yang paling banyak terdapat pada lautan? Jelaskan alasanmu. 5. Gambar berikut merupakan seekor hewan yang termsuk ke dalam kelas amphineura. a. Termasuk ke dalam sub ordo apakah? b. Tunjukkan ciri-ciri khusus yang dimiliki. c. Jelaskan peran hewan tersebut bagi manusia.
III.
Jawaban Pertanyaan
1. Polyplachopora, banyak, plac, menutupi 2. Bilateral, ellips, pipih, bola 3. Sistem saraf tangga tali, osphradia, reseptor tactile, kemoreseptor, statosit 4. Sistem pencernaan ekstraseluler, kelenjar ludah, hati, alga, radula 5. Ktenidium 6. Peredaran darah terbuka, terdiri jantung, aorta dan sinus 7. Ginjal 8. Reproduksi seksual, fertilisasi eksternal, betina dan hermafrodit 9. 200-7000 meter 10. Bahan makanan Essai
1. Dengan cara mengidentifikasi hewan tersebut dengan karakteristik dari amphineura seperti chiton. 2. 3 sub ordo tersebut yaitu: a. Lepidopleurina, anggota-anggota subordo ini memiliki plat-plat cangkang yang tidak bertautan antara yang satu dengan yang lain, tepi cangkang kurang bergerigi dan kedelapan lempengan cangkangnya dibagi menjadi 2 bagian yaitu posterior dan anterior. b. Ischnochitonina memiliki plat-plat cangkang dengan tepi yang bergerigi dan lekukan-lekukan yang cukup dalam. Pada kelompok ini, kedelapan lempengnya juga terbagi menjadi bagian posterior dan anterior.
c. Acanthochitonina, memiliki cangkang yang bagian tepinya ditutupi oleh mantel. Kedelapan lempeng cangkang dari kelompok ini tidak terbagi menjadi dua bagian melainkan empat bagian. 3. Keuntungannya adalah kaki tersebut bisa digunakan untuk mempertahankan diri dari predator, dengan cara melekat kuat pada batu-batuan dengan bantuan kaki otot doso ventral. 4. Dengan cara melihat warna permukaan ventral amphineura tersebut bila berwarna kuning pucat berarti jantan, sedangkan yang betina memiliki permukaan ventral berwarna merah jambu, oranye muda sampai oranye tua, amphineura jantan yang lebih banyak ditemukan karena amphineura jantan lebih kuat melawan arus laut dibandingkan dengan amphineura betina. 5. a. Acanthochitonina. b. Memiliki cangkang yang bagian tepinya ditutupi oleh mantel. Kedelapan lempeng cangkang dari kelompok ini tidak terbagi menjadi dua bagian melainkan empat bagian. c. Sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi manusia karena kandungan protein yang tinggi.
B. Glosarium
Alga (jamak, algae) Suatu protista fotosintetik yang mirip tumbuhan. Cangkang Bagian penutup tubuh hewan Moluska yang kaku dan keras, umumnya
mengandung kapur dan kitin, berfungsi untuk perlindungan. Cincin esophagusTali saraf yang melingkari esophagus. CleavageBagian sitoplasmik embrio. Fertilisasi eksternal Penyatuan gamet haploid untuk menghasilkan suatu zigot diploid di
luar tubuh induk betina. Fotonegatif Suatu sifat tidak menyenangi cahaya. Fotopositif Suatu sifat menyenangi cahaya. Fotoreseptor Suatu organ terminal penerima rangsangan cahaya. GanglionPusat saraf tersusun dari massa sel dan serat, berbentuk cawan berwarna putih
dihubungkan oleh tali ganda, terletak di atas permukaan ventral badan dan membentuk pusat sistem saraf. Gastrula Stadium embrio sesudah proses grastulasi.
GelatinZat protein yang berasal dari kolagen. Georeseptor Sebuah ujung saraf yang berfungsi untuk merespon gaya gravitasi. HermafroditHewan yang memiliki kedua macam alat kelamin jantan dan betina dalam
satu individu. Kemoreseptor Suatu organ terminal penerima rangsangan kimia. KtenidiumAlat pernapasan pada moluska, menyerupai bulu atau berbentuk sisir. Osphradia (jamak dari osphradium) Suatu organ terminal yang member kemampuan
untuk mencium zat kimia. Pencernaan ekstraseluler Proses perubahan zat makanan dari molekul kompleks
menjadi molekul sederhana dengan bantuan enzim yang ada di dalam saluran pencernaan. Pencernaan kimiawiProses perubahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi
molekul sederhana dengan bantuan zat kimia berupa enzim. PolyplacophoraHewan yang memiliki banyak cangkang sebagai pelindung diri. Protein Polipeptida asam amino dengan berat molekul yang tinggi, dibentuk oleh sel-sel
hidup. Prototroch Larva kecil, bebas berenang setelah fase larva grastula. RadulaSemacam lidah mengandung kitin, permukaannya tertutup oleh gigi-gigi kecil
dan berfungsi untuk mengunyah makanan dan memasukkannya ke dalam mulut; terdapat pada beberapa moluska. Reseptor tactileSuatu organ yang berfungsi unutk menerima rangasangan sentuhan. SiliaSuatu pertumbuhan dari ectoderm eukariota tertentu dengan bentuk seperti rambut
yang relative pendek yang dapat menimbulkan gerakan memukul , menggeletar atau seperti cambuk; rambut getar. Simetris bilateralSimetri kiri kanan yang dihasilkan apabila tubuh makhluk hidup dapat
dibelah oleh suatu bidang longitudinal; zigomorf. Sistem reproduksi seksual Sistem reproduksi yang melibatkan sel-sel gamet yaitu
sperma dan ovum. Sistem saraf tangga tali ( ladder-like ) Sistem saraf yang terdiri dari sepasang simpul
saraf (ganglia) dan dua tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga tali. Statosit (statocysts )Sel yang mengandung statolit yang berfungsi sebagai georesptor.
Trochopore Larva planktonik dari invertebrata tertentu, termasuk beberapa moluska dan
cacing polychaete, berbentuk seperti bola, memiliki sebuah band dari silia, dan gerakan berputar.
C. Daftar Pustaka
Anonim. 2012. PAE Virtual Glossary. http://www.mhhe.com/biosci/pae/glossaryg.html. Diakses pada 16 Oktober 2012 Brotowidjoyo, Mukaytat Djarubito. 1994. Zoologi Dasar .Jakarta: Erlangga Miller, Stephen A. dan John P. H.2007. Zoology 7 th Edition. New York: Mc. GrawHill Myers, P., R. Espinosa, CS Parr, T. Jones GS Hammond, dan TA Dewey. 2012. The Animal Diversity Web (online). http://animaldiversity.org. Diakses pada 12 Oktober 2012 Oxford
University.
2012.
Definiton
of
Trochopore.
http://oxforddictionaries.com/definition/english/trochophore. Diakses pada 16 Oktober 2012 Pearse, J.S. 1979. Reproduction of marine invertebrates V. Molluscs: Pelecypods and lesses classes. New York: Acad. Press. Inc Plawen, L.V.S. dan A.R. Tucker.1974. Animal life encyclopedia. New York: Van Nostrand Rein-hold Company Rifai, Mien A. 2004. Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka Romimohtarto, Kasjian dan Sri Juwana.
2007. BIOLOGI LAUT Ilmu Pengetahuan
tentang Biota Laut Ed. Rev., cet. Ke-3. Jakarta: Djambatan Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: PT. ALFABETA Sjafrie,
Nurul
D.
M.
1989.
Beberapa
Catatan
Mengenai
Chiton.http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xiv(2)3745.pdf.Diakses pada 8 Oktober 2012