AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)
Disusun Oleh: Masita Sari Dewi NIM. 115020300111083
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS EFEKTIVITA S FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)
Oleh: Masita Sari Dewi
Dosen Pembimbing: Nasikin, MM., Ak., CPA
Abstrak
Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia yang dilakukan pada Perum Jasa Tirta I Malang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencapaian efektivitas fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang, untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian efektivitas dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk peningkatan efektivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data diperoleh melalui kuisioner, wawancara dan observasi. Proses analisis data menggunakan metode analisis kualitatif dengan membandingkan tiga elemen penting dalam melakukan audit manajemen yaitu kriteria, sebab dan akibat untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas fungsi sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh fungsi sumber daya manusia yang diteliti, enam fungsi telah berjalan efektif. Enam fungsi tersebut antara lain Perencanaan Sumber Daya Manusia, Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi, Penilaian Prestasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pemutusan Hubungan Kerja. Namun salah satu fungsi Manajemen Sistem Kompensasi masih dianggap belum efektif secara maksimal. Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian, maka diajukan beberapa saran dan alternatif perbaikan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan pihak manajemen Perum Jasa Tirta I Malang untuk memperbaiki dan mengembangkan pengelolaan sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
Kata kunci: Audit Manajemen, Efektivitas, Sumber Daya Manusia
M ANAGEM ENT AUDI T TO ASSESS TH E EFF ECTIVEN ESS OF H UM AN RESOURCES F UNCTI ON (Case Study at Per usahaan U mum J asa Tir ta I of M alan g)
ArrangedBy:
Masita Sari Dewi
Advisory L ecturer:
Nasikin, MM., Ak., CPA
Abstract
Management audit in human resources function that was in Perum Jasa Tirta I of Malang to find out how to achieve effective functioning of human resources at Perum Jasa Tirta I of Malang, to knowing the obstacles in reaching effectiveness and giving repair recommendation to improve the effectiveness. The method used in this research is descriptive research method. The data were obtained by questionnaires, interview and observation. The process of data analysis is using method of qualitative analysis by comparing the three essential elements in management audit namely criteria, causes and effect to determine the extent of the effectiveness of human resources function. The result showed that from the seven human resources functions under research, six functions run effectively. The six functions such as Human Resources Planning, Recruitment, Selection and Orientation, Achievement Evaluation, Training and Development, Employee Protection and Dissolution of Work Relationship. But one of the Management of Compensation function is considered not been fully effective. Based on the findings in the study, the alternatives put forward some suggestions and improvements that may be considered the management of Perum Jasa Tirta I of Malang to improve and develop the human resources management in the future.
Keyword: Management Audit, Effectiveness, Human Resources
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
Hidup pada jaman yang semakin modern dan teknologi yang semakin berkembang pesat, setiap perusahaan swasta maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) saling bersaing untuk memajukan bisnis mereka. Persaingan usaha semakin ketat, sehingga perusahaan tidak hanya harus memiliki sistem manajemen yang baik dan berkualitas, namun juga harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya untuk menunjang terlaksananya sistem yang baik. Oleh sebab itu maka peran fungsi sumber daya manusia merupakan peran yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Mengingat pentingnya peran fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan maka perlu dilakukan evaluasi atas kinerja fungsi sumber daya manusia, apakah telah berjalan secara efektif atau belum. Sehingga dalam menjawab pertanyaan tersebut maka perusahaan perlu melakukan audit manajemen terhadap fungsi sumber daya manusia. Audit manajemen atas sumber daya manusia dalam suatu organisasi maupun perusahaan dapat membantu manajemen untuk menemukan dan mengevaluasi hal-hal yang menyimpang. Siagian (2001:68) menjelaskan bahwa audit manajemen sumber daya manusia merupakan seluruh upaya penelitian yang dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber daya manusia untuk mencari, menemukan dan mengevaluasi fakta tentang sejauh mana manajemen berhasil memberikan dukungan kepada berbagai satuan kerja pelaksana tugas pokok perusahaan. Perum Jasa Tirta merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan sumber daya air dan pengelolaan sumber daya air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki visi untuk menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola Sumber Daya Air kelas dunia tahun 2025. Dalam mencapai visi perusahaan, Perum Jasa Tirta I Malang menetapkan misi yaitu yang pertama, menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air sesuai penugasan secara profesional dan inovatif guna memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku kepentingan. Misi kedua yaitu menyelenggarakan pengusahaan dengan optimalisasi sumber daya perusahaan berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel. Dari uraian misi Perum Jasa Tirta dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan berkualitas untuk dapat memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi sumber daya manusia memegang peranan penting dalam keberlangsungan hidup perusahaan sehingga penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)” . 1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang?
2. Hambatan-hambatan apa saja yang ditemukan dalam pencapaian tujuan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang? 3. Rekomendasi apa saja yang dapat diberikan untuk mencapai efektivitas fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang? 1.3 Batasan Masalah Penelitian
Supaya penelitian ini memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuannya dan agar tidak terlalu menyimpang jauh, maka penelitian audit operasional ini dibatasi pada : A. Aktivitas Fungsi Sumber Daya Manusia, meliputi 1. Rekrutmen atau Perolehan Sumber daya manusia a. Perencanaan kebutuhan SDM b. Rekrutmen tenaga kerja c. Seleksi tenaga kerja d. Orientasi dan penempatan tenaga kerja 2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia a. Pelatihan dan Pengembangan tenaga kerja b. Penilaian Kinerja c. Pemberian kompensasi balas jasa d. Keselamatan dan kesehatan kerja 3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Pensiun Dikarenakan pengunduran diri ataupun pemecatan B. Penilaian efektivitas untuk mengetahui ketaatan manajerial dilakukan dengan membandingkan antara aktivitas aktual pada fungsi sumber daya manusia dengan kriteria yang sudah di tetapkan oleh perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.4 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dialami dalam pencapaian tujuan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang. 3. Untuk memberikan rekomendasi perbaikan efektivitas atas pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang. 1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dan pengetahuan dalam bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan audit manajemen fungsi sumber daya manusia dan dapat menjadi bahan acuan maupun perbandingan bagi pengembangan penelitian dimasa yang akan datang. 1.5.2 Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca dan perusahaan, antara lain: 1. Bagi Perusahaan a. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dari fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang. b. Memberikan masukan yang dapat digunakan oleh perusahaan mengenai peningkatan efektivitas dari fungsi sumber daya manusia. 2. Bagi Penulis a. Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mempelajari lebih mendalam mengenai perbandingan antara materi kuliah audit manajemen sumber daya manusia dengan praktek dilapangan. b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai audit menajemen terhadap fungsi sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan. 3. Bagi Pembaca a. Sebagai bahan acuan yang bermanfaat serta menambah informasi dan pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan audit sumber daya manusia. b. Sebagai acuan dan pembanding bagi penelitian berikutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Audit 2.1.1 Pengertian Audit
Menurut Arens dan Loebbeccke (1997:1) menjelaskan bahwa : Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten. Sedangkan Boynton (2002:5) yang diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe berpendapat bahwa: Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 2.1.2 Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton, Johnson, dan Kell yang diterjemahkan oleh Rajoe (2002:6) bahwa terdapat tiga jenis audit, yaitu: 1. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum. 2. Audit Operasional Audit operasional berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Audit ini juga dapat disebut audit kinerja atau audit manajemen. 3. Audit Ketaatan Audit kepatuhan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu, seperti kriteria yang ditetapkan oleh kreditor dan ketentuan pemerintah. 2.2 Audit Manajemen
2.2.1 Pengertian Audit Manajemen
Menurut Sukrisno Agoes (2004:175) audit operasional atau audit manajemen adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis. Rivai (2004:1038) menjelaskan audit manajemen merupakan suatu penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa depan terhadap kebijakan yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian rencana yang telah ditetapkan serta pencapaian social objective. 2.2.2 Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen
Bayangkara (2013:3) mengatakan bahwa tujuan audit manajemen yaitu bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut. Sedangkan menurut Tunggal, (2003:14) manfaat dari audit manajemen adalah: 1. Memberikan informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan keputusan. 2. Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-laporan dan pengendalian. 3. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan, rencanarencana, prosedur serta persyaratan peraturan pemerintah. 4. Mengindentifikasi area masalah potensial pada tahap dini untuk menentukan tindakan preventif yang akan diambil. 5. Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk memperkecil pemborosan. 6. Menilai efektivitas dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah ditetapkan. 7. Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase operasi perusahaan. 2.2.3 Karakteristik Audit Manajemen
Karakteristik audit manajemen menurut Tunggal (1992:2), antara lain: 1. Proses yang sistematis Seperti dalam audit laporan keuangan, audit manajemen mencakup suatu seri langkah dan prosedur yang logis terstruktur dan terorganisasi. Aspek ini termasuk perencanaan yang baik, mendapatkan dan menilai secara obyektif bukti-bukti yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksa.
2. Menerima operasi organisasi Penilaian operasi harus didasarkan pada beberapa kriteria yang ditetapkan dan disetujui. Dalam audit manajemen, kriteria biasanya dinyatakan dalam standar performa yang ditetapkan manajemen. Audit manajemen mengukur tingkat korespondensi antara performa aktual dengan kriteria. 3. Efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi operasi Tujuan utama audit manajemen adalah untuk membantu manajemen dan organisasi yang diperiksa, memperbaiki efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi dari operasi. Ini berarti audit manajemen menfokuskan pada masa yang akan datang, kebalikan dari audit keuangan yang mempunyai fokus historikal. 4. Melaporkan kepada orang-orang yang tepat Penerima laporan audit manajemen adalah manajemen atau individu yang meminta audit. Seringkali dewan direksi atau panitia menerima tembusan laporan audit manajemen. 5. Rekomendasi untuk perbaikan 2.2.4 Jenis-jenis Audit Manajemen
Menurut Arens et al., yang diterjemahkan oleh Jusuf (1990:766), menyatakan audit operasional atau audit manajemen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Fungsional (Functional) Audit fungsional memungkinkan adanya spesialisasi oleh auditor sehingga pemeriksaan dapat lebih efisien memakai seluruh waktu mereka untuk memeriksa dalam bidang itu, namun kelemahannya adalah tidak dievaluasinya fungsi yang saling berkaitan dalam organisasi. 2. Organisasional (Organizational) Audit operasional dalam tataran organisasi melibatkan seluruh unit organisasi, seperti departemen, cabang atau anak perusahaan. 3. Penugasan khusus Penugasan audit operasional khusus timbul atas permintaan manajemen karena dirasa ada masalah-masalah yang memerlukan perbaikan. 2.2.5 Ruang Lingkup Audit Manajemen
Ruang lingkup audit operasional meliputi seluruh aspek penting dari kegiatan organisasi, badan usaha atau instansi baik berupa seluruh kegiatan atau bagian kegiatan, program atau aktivitas. Tidak terbatas pada masalah akuntansi, catatan, dan dokumen. Menurut Widjayanto (1985:11), ruang lingkup audit manajemen adalah: Pemeriksaan operasional terutama bertujuan untuk memeriksa kehematan efisiensi dan efektivitas kegiatan dan juga menilai apakah cara-cara pengelolaan yang diterapkan dalam kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik. Dengan demikian ruang lingkup pemeriksaannya adalah lebih luas dibandingkan
pemeriksaan keuangan, karena tekanan pemeriksaan operasional tidak hanya berkisar pada masalah keuangan belaka. 2.2.6 Tahap-tahap Audit Manajemen
Menurut Bayangkara, (2013:21) langkah-langkah audit adalah sebagai berikut: 1. Audit pendahuluan: a. Pemahaman auditor terhadap objek audit. b. Penentuan tujuan audit. c. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit. d. Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek audit. e. Pengembangan kriteria awal dalam audit. 2. Review terhadap pengendalian manajemen 3. Audit Lanjutan 4. Pelaporan 5. Tindak Lanjut 2.2.7 Kriteria Evaluasi Audit Manajemen
Dalam mengevaluasi semua kegiatan perusahaan sebaiknya menggunakan empat kriteria sebagai alat pemeriksaan seperti yang dijelaskan di dalam buku Hamilton (1984:22), yaitu: 1. Pendirian formal yang obyektif Dalam hal ini akan dilakukan analisa tingkat kepercayaan perusahaan secara obyektif. 2. Peninjauan kembali proses perencanaan Proses perencanaan yang dimaksud termasuk bentuk atau siasat, prosedur, uruturutan dan prioritas yang telah ditentukan untuk memenuhi fungsi manajemen dan kegiatan perusahaan yang obyektif. 3. Mengevaluasi proses organisasi Dalam hal ini akan ditentukan apakah organisasi perusahaan mengadakan suatu ketentuan dengan semua tingkat tujuan yang ada pada perusahaan. 4. Menganalisa proses pengawasan Proses ini akan menolong dalam menjamin kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaannya. 2.2.8 Standar Audit Manajemen
Menurut Bayangkara, (2013:25-26) standar yang dapat digunakan dalam audit manajemen adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang (peraturan) yang berlaku. 2. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit. 3. Norma (standar) yang sudah mendapat pengakuan (diterima) secara umum. 4. Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis. 5. Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit sejenis. 2.3 Konsep Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu standar yang digunakan untuk menilai prestasi dari fungsi sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. Berikut ini adalah beberapa pengertian mengenai konsep efektivitas menurut para ahli: Definisi Efektivitas menurut Tunggal (2000:12) adalah berhubungan dengan penentuan apakah tujuan perusahaan telah ditetapkan dan tercapai. Johny Setiawan (1988:56) mengatakan bahwa efektivitas berhubungan dengan hasil guna yang berkaitan dengan hasil operasi, efektivitas itu dianggap sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi (sampai seberapa jauh suatu organisasi dapat dinyatakan berhasil) di dalam usahanya untuk mencapai apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut. Sedangkan menurut Agoes (2004:8) efektivitas diartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan sampai dengan pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas atau volume hasil kerja kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan. 2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.4.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Simamora (2004:4), manajemen sumber daya manusia merupakan pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Menurut Hariandja (2002:3), Manajemen sumber daya manusia adalah keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktifitas, policy, dan program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan dukungannya terhadap peningkatan efektifitas organisasi dengan cara yang secara etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan. 2.4.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Martoyo (2000:15), fungsi aktivitas sumber daya manusia yang tercakup dalam hal ini adalah: 1. Perencanaan Sumber daya manusia (human resources planning ) 2. Rekrutmen (recruitmen) 3. Seleksi ( selection)
4. Orientasi (orientation) 5. Penempatan ( placement ) 6. Pendidikan dan Pelatihan (education & training ) 7. Pengembangan (development ) 8. Penilaian Kinerja (appraisal of performance) 9. Proses Kompensasi (compensation) 10. Pemberian Insentive sesuai jasanya dalam organisasi (required service) 11. Hubungan Kerja (employee relation) 12. Penetuan Akhir (assessment ) 2.5 Audit Manajemen Fungsi Sumber Daya Manusia 2.5.1 Pengertian Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Bayangkara (2013:60), audit sumber daya manusia merupakan penilaian dan analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya manusia. Menurut Simamora (2004:672), menyatakan bahwa audit manajemen sumber daya manusia (human resources audit) sebagai proses evaluasi aktivitas-aktivitas sumber daya manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi aktivitas tersebut. 2.5.2 Tujuan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Werther dan Davis dalam Bayangkara (2013:61), beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM, antara lain: 1. Menilai efektivitas fungsi Sumber Daya Manusia 2. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien. 3. Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku diperusahaan. 4. Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan. 5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM. 2.5.3 Manfaat Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
William B. Werther, Jr. dan Keith Davis dalam Bayangkara (2013:61), menyebutkan beberapa manfaat dari audit SDM, antara lain: 1. Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi. 2. Meningkatkan citra profesional dari departemen SDM.
3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan departemen SDM. 4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM. 5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dari praktik-praktik SDM. 6. Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM. 7. Memastikan ketaatan terhadap hukum dan aturan dalam praktik SDM. 8. Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam departemen SDM. 9. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif. 10. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM. 2.5.4 Ruang Lingkup Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan ruang lingkup sesuai dengan yang dijelaskan oleh Bayangkara (2013:68), yaitu: 1. Rekrutmen atau perolehan SDM Mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM sampai proses seleksi dan penempatan. 2. Pengelolaan SDM Meliputi semua aktifitas pengelolaan SDM, mulai dari pelatihan dan pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan. 3. Pengurangan SDM Di kerenakan mengundurkan pelanggaran aturan perusahaan.
diri,
pensiun
maupun
pemecatan
akibat
2.5.5 Langkah-langkah Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Bayangkara (2013:64) menyebutkan secara umum lima tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen dan audit sumber daya manusia. Langkah (tahapan) tersebut meliputi: 1. Audit pendahuluan 2. Review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program sumber daya manusia. 3. Audit Lanjutan 4. Pelaporan 5. Tindak lanjut
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi (Indriantoro dan Supomo, 1999:26). Menurut Sugiyono (2009:21) penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang luas. “
”
Metode penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis data. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan pemeriksaan operasional terhadap pelaksanaan fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi dan orientasi, pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja, keselamatan dan kesehatan kerja, kompensasi dan pengurangan tenaga kerja. Peneliti menggunakan teknik wawancara secara langsung, kuesioner maupun observasi kepada narasumber yang sesuai dengan lingkup penelitian. 3.2 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang. Perum Jasa Tirta adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan sumber daya air dan pengelolaan sumber daya air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat. Perusahaan ini beralamat di Jalan Surabaya No.2A Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Indonesia. 3.3 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juli dimana proses pengumpulan data dilakukan dengan datang langsung ke Bagian Departemen Sumber Daya Manusia (SDM) Perum Jasa Tirta I Malang pada jam kerja. Penulis melakukan penelitian pada jam kerja dimaksudkan untuk melihat secara langsung aktivitas operasional perusahaan, khususnya pada departemen SDM. 3.4 Ruang Lingkup Penelitian
Fokus penelitian adalah fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) yang diselenggarakan oleh Perum Jasa Tirta I Malang, yang meliputi: fungsi perencanaan tenaga kerja, rekrutmen tenaga kerja, seleksi dan orientasi, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja karyawan, kompensasi balas jasa, keselamatan dan kesehatan kerja, hingga pengurangan tenaga kerja. 3.5 Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti ada dua, yaitu: 1. Data Primer Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti. Pada penelitian ini data primer diperoleh secara langsung melalui proses
wawancara dengan Manajer Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Perum Jasa Tirta I Malang serta Staf Bagian SDM. Selain itu peneliti juga menyebarkan kuesioner kepada Manajer dan Staf Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) serta karyawan divisi lain Perum Jasa Tirta. 2. Data Sekunder Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini meliputi: a. Sejarah dan perkembangan Perum Jasa Tirta I Malang. b. Visi dan misi Perum Jasa Tirta I Malang. c. Struktur organisasi Perum Jasa Tirta I Malang. d. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Perum Jasa Tirta I Malang. e. Data mengenai pelaksanaan fungsi sumber daya manusia, dari proses perencanaan tenaga kerja sampai dengan pemutusan hubungan kerja. f.
Dokumen lain yang berkaitan dan dapat digunakan dalam penelitian audit operasional fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain: 1. Survei Pendahuluan Penulis melakukan wawancara awal kepada Manajer Divisi SDM Perum Jasa Tirta I Malang untuk meminta izin pelaksanaan penelitian serta memperoleh gambaran kondisi perusahaan saat ini. 2. Survei Lapangan Pada survei ini penulis melakukan beberapa teknik, yaitu: a. Wawancara Dalam penelitian ini, penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pihak pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, khususnya pada Manajer Divisi SDM Perum Jasa Tirta I Malang. b. Dokumentasi Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa dokumen sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, jumlah tenaga kerja, kebijakan manajemen mengenai SDM, peraturan disiplin, dan dokumentasi absensi karyawan pada Perum Jasa Tirta I Malang. c. Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan operasional pada Perum Jasa Tirta I Malang, seperti: prosedur penyeleksian awal karyawan, kedisiplinan karyawan, prosedur penggajian, dan lainnya. Kejadian ini dicatat dan didokumentasikan sebagai data primer.
d. Kuisioner Pada penelitian ini, kuisioner diberikan kepada manajer bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dan staf umum bagian SDM serta karyawan bagian divisi lain. Kuisioner ini berfungsi sebagai dokumen pendukung. 3. Studi Kepustakaan ( Library Study) Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari literature-literatur yang berhubungan dengan pembahasan, dengan maksud lebih memperdalam teori-teori yang dipakai dalam membahas dan memecahkan masalah-masalah data pada Perum Jasa Tirta I Malang. 3.7 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif, yaitu dilakukan dalam bentuk uraian atas data kualitatif yang dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan kejelasan terhadap suatu kebenaran atau memperoleh gambaran baru, menguatkan gambaran yang sudah ada atau sebaliknya (Pramono, 2012). Adapun prosedur analitis data pada penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu: “
”
1. Pemeriksaan Pendahuluan Beberapa informasi yang diperoleh dari tahap pemeriksaan pendahuluan yaitu: a. Gambaran umum Perum Jasa Tirta I Malang berupa sejarah, visi misi, lokasi, struktur organisasi dan beberapa informasi mendasar lainnya. b. Penyelenggaraan fungsi SDM yang diantaranya: a) Fungsi-fungsi SDM, meliputi perencanaan, rekrutmen, seleksi dan orientasi, penilaian prestasi kerja, kompensasi, pelatihan dan pengembangan, keselamatan dan kesehatan kerja dan fungsi pengurangan sumber daya manusia. b) Kebijakan dalam fungsi SDM seperti pengakuan, fasilitas, jam kerja, peraturan kerja, upah dan gaji, jaminan pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Peneliti melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen pada Perum Jasa Tirta I Malang yang bertujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan, khususnya pada fungsi SDM. 3. Pemeriksaan Terinci Peneliti menganalisis temuan-temuan data dengan menggunakan criteria, causes dan effects yang diperoleh selama melaksanakan audit sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang. Analisis tersebut berupa: a. Kriteria (criteria) Merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. Kriteria yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, standar dan praktek industri, serta praktek manajemen yang sehat, serta proses dan tehnik yang digunakan oleh perusahaan maju. b. Penyebab (causes) Merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif (program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi), atau sebaliknya bersifat negatif (program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang ditentukan). c. Akibat (effect ) merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa program/aktivitas telah terselenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan. 4. Pengembangan dan Perumusan Laporan Tahap akhir dalam penelitian, yaitu perumusan kesimpulan audit yang ditindaklanjuti dengan pembuatan rekomendasi sebagai hasil dari audit sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang. Hasil audit ini disusun dalam laporan pemeriksaan beserta informasi lain yang diperoleh selama penelitian. Rekomendasi berisi saran perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada saat prosedur audit dilaksanakan. Dengan demikian diharapkan fungsi personalia dapat lebih efektif dalam menjalankan aktivitasnya.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemeriksaan Pendahuluan 4.1.1 Profil Perum Jasa Tirta I Malang
Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I, adalah BUMN berbentuk Perum, didirikan berdasarkan PP No.5/1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta dengan perubahan PP No.93/1999 kemudian dirubah kembali dengan PP No. 46 Tahun 2010 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I. Maksud dan tujuan Perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang Pengusahaan Sumber Daya Air dan Pengelolaan Sumber Daya Air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat. Modal perusahaan merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tidak terbagi atas saham-saham. Dikecualikan dari modal adalah: waduk, bendung, tanggul, terowongan, dan pelurusan sungai. 4.1.2 Visi dan Misi Perum Jasa Tirta I Malang
Berikut ini adalah visi dan misi Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang : VISI Menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pengelola Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025. MISI a. Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air sesuai penugasan, secara profesional dan inovatif guna memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku kepentingan. b. Menyelenggarakan pengusahaan dengan optimalisasi sumber daya perusahaan berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel. 4.1.3 Lokasi Perum Jasa Tirta I Malang
Lokasi Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang berada di Jalan Surabaya No. 2A Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur. 4.1.4 Jenis Pengusahaan Perum Jasa Tirta I Malang
1. Penyediaan Air Baku Perum Jasa Tirta I melakukan kegiatan usaha dengan memberikan pelayanan untuk penyediaan air baku PLTA, PDAM dan Industri. 2. Pariwisata
Perum Jasa Tirta I melakukan pemberdayaan terhadap aset yaitu dengan melakukan improvement untuk sarana pariwisata dengan memanfaatkan kondisi waduk yang menawarkan suasana tersendiri yang dilengkapi dengan prasarana penunjang lainnya seperti: kolam renang, lapangan tenis, sepak bola, restoran, agrowisata, taman bunga, outbond, dll. 3. Jasa Konstruksi dan Konsultasi Dalam rangka memanfaatkan sumber daya yang ada, Perum Jasa Tirta I dapat bekerja sama dengan mitra kerja dalam pekerjaan jasa konstruksi dan konsultasi. Khususnya, untuk pekerjaan yang berkaitan dengan sumber daya air. 4. Jasa Peralatan Dengan fasilitas bengkel dan peralatan, perusahaan dapat memberikan jasa: a.
Steel sheet pile
b.
Peralatan, seperti: Alat berat (darat dan apung), Kendaraan bermotor, Peralatan ukur dan Peralatan Laboratorium, Peralatan lain-lain (genset, pompa, vibrohammer , dll).
4.1.5 Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta I Malang
Perum Jasa Tirta I Malang menjalankan usahanya berdasarkan struktur organisasi yang berbentuk lini staf dimana pemberian wewenang mengalir dari atasan ke bawahan dan tanggung jawab mengalir dari bawahan ke atasan. 4.2 Review dan Pengujian Pengendalian Manjemen 4.2.1 Gambaran Umum Penyelenggaraan Fungsi Sumber Daya Manusia
Penyelenggaraan fungsi SDM pada Perum Jasa Tirta I Malang dilaksanakan oleh bagian Biro Pengembangan SDM dan Umum yang dilaksanakan dibawah naungan Direktur Adiministrasi dan Keuangan. Pada bagian Biro Pengembangan SDM dan Umum ini dibagi menjadi dua sub kerja, yaitu Bagian Pengembangan SDM & Pelatihan dan Bagian Perlengkapan, Aset, Umum & PKBL. Penyelenggaraan fungsi SDM pada Perum Jasa Tirta I Malang pada umumnya sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Fungsi SDM Perum Jasa Tirta I Malang bertanggung jawab melaksanakan proses pengadaan, pengelolaan, pengembangan sumber daya manusia dan organisasi, penatausahaan dan pengendalian sarana kerja, peralatan kantor, pengadministrasian aset serta pengelolaan PKBL untuk menunjang tugas pokok perusahaan dalam rangka mencapai pengelolaan perusahaan secara efektif dan efisien. Hal-hal lain yang digambarkan pada fungsi SDM Perum Jasa Tirt a I Malang adalah sebagai berikut: 1. Pengklasifikasian Karyawan Karyawan Perum Jasa Tirta I Malang digolongkan menjadi dua yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap berjumlah 460 orang yang diantaranya 23 orang berpendidikan sarjana S-2, 87 orang berpendidikan sarjana
S-1, 23 orang berpendidikan diploma 3 dan 327 orang berpendidikan dibawah SLTA sedangkan karyawan tidak tetap atau outsourching berjumlah 291 orang. 2. Jam Kerja Jam kerja satu hari dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hari kerja 5 hari dalam seminggu, yaitu 8 jam sehari atau 39 jam seminggu. Jam kerja efektif berlaku dari hari Senin sampai Kamis dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 16.00 dengan waktu istirahat satu jam dari pukul 12.00 hingga pukul 13.00. Sedengkan untuk hari Jumat dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 16.00 dengan waktu istirahat dua jam dari pukul 11.00 hingga pukul 13.00. Diluar jam kerja efektif dihitung sebagai waktu lembur dengan catatan lembur hanya dilaksanakan dengan surat perintah untuk lembur. 3. Hak-hak Pekerja Perum Jasa Tirta I Malang memberikan imbal jasa kepada karyawannya dalam bentuk gaji (baik berkala maupun gaji ketigabelas), tunjangan-tunjangan, uang pensiun dan penghargaan sesuai dengan UU No.13 Tahun 2003 yang mengatur tentang Ketenagakerjaan. 4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Perum Jasa Tirta I Malang melaksanakan program K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja) untuk memelihara kesehatan karyawan dan menanggulangi risiko kerja. Periode pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan setiap setahun sekali. 4.2.2 Sistem Pengendalian Manajemen
Menurut Bayangkara (2008:66), sistem pengendalian manajemen yang dimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan oleh manajer dan supervisor dalam mengendalikan proses yang berjalan agar tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Disamping itu, sistem pengendalian ini juga mengendalikan proses agar berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, Perum Jasa Tirta I Malang juga telah memiliki sistem pengendalian manajemen yang berfungsi untuk mengendalikan aktivitasaktivitas fungsi sumber daya manusia. Sistem pengendalian manajemen Perum Jasa Tirta I Malang tercermin dari adanya hal-hal sebagai berikut: 1. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki tujuan program atau aktivitas yang telah dinyatakan dengan jelas, tegas dan terdokumentasi yang tertuang dalam kebijakan dan standar prosedur operasional. 2. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki dokumen uraian jabatan. Dokumen tersebut berisi mengenai uraian tugas, hasil kerja, tanggung jawab dan wewenang. Setiap jabatan dalam Perum Jasa Tirta I Malang telah memiliki uraian jabatannya masing-masing. 3. Pedoman pelaksanaan fungsi SDM Perum Jasa Tirt a I Malang sesuai dengan UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 4.3 Pemeriksaan Terinci
4.3.1 Audit Fungsi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Hasil Audit Tujuan dibentuknya fungsi sumber daya manusia adalah untuk menjamin ketersediaan sumber daya manusia dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Hasil analisa kriteria, penyebab, dan akibat yang dilakukan peneliti mengindikasikan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia telah berjalan sesuai dengan kebijakan yang ada. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi perencanaan sumber daya manusia yang dijalankan oleh Perum Jasa Tirta I Malang telah berjalan secara efektif. 4.3.2 Audit Fungsi Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi
Hasil Audit Fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi bertujuan untuk memperoleh sumber daya manusia sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang telah ditetapkan guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia perusahaan. Berdasarkan pengembangan kriteria, penyebab dan akibat yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses rekrutmen, seleksi dan orientasi berjalan sesuai dengan Standar Prosedur Operasional perusahaan yang berlaku. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi telah berjalan secara efektif. 4.3.3 Audit Fungsi Penilaian Prestasi Kerja
Hasil Audit Tujuan dari fungsi penilaian prestasi kerja Perum Jasa Tirta I Malang adalah untuk mendorong peningkatan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan unit dan tujuan perusahaan. Dari hasil pengembangan kriteria, penyebab dan akibat perusahaan telah melaksanakan fungsi penilaian prestasi kerja sesuai dengan kebijakan perusahaan dan Standar Prosedur yang berlaku. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi penilaian prestasi kerja telah dilaksanakan secara efektif. 4.3.4 Audit Fungsi Manajemen Kompensasi
Hasil Audit Tujuan diberikannya kompensasi adalah sebagai penghargaan terhadap sumber daya manusia sesuai dengan kontribusinya dalam pencapaian tujuan perusahaan dan untuk meningkatkan motivasi dan kualitas kerja sumber daya manusia. Dari hasil analisa kriteria, penyebab dan akibat prosedur pemberian gaji dan upah menunjukkan akibat yang negatif. Meskipun perusahaan telah menjalankan prosedur sesuai dengan kebijakan perusahaan namun dengan tidak dilakukannya evaluasi secara berkala mengenai pekerjaan atau jabatan untuk menentukan kelayakan gaji/upah tidak tetap, menimbulkan beberapa karyawan yang masih merasa belum puas atas gaji/upah yang diterima. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi manajemen kompensasi yang dijalankan perusahaan sudah efektif sesuai peraturan dan kebijakan yang berlaku, namun belum sepenuhnya maksimal terlaksana untuk sistem remunerasi penghasilan tidak tetap.
4.3.5 Audit Fungsi Pelatihan dan Pengembangan
Hasil Audit Tujuan dari fungsi pelatihan dan pengembangan ini bagi perusahaan adalah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan. Dari hasil pengembangan kriteria, penyebab dan akibat yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan pada Perum Jasa Tirta I Malang telah berjalan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi pelatihan dan pengembangan telah berjalan secara efektif. 4.3.6 Audit Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Hasil Audit Tujuan adanya fungsi keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan adalah untuk meminimalisir tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan. Dari pengembangan kriteria, penyebab dan akibat perusahaan maka program perlindungan keselamatan kerja telah berjalan sesuai dengan prinsip dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Perjanjian Kerja Bersama. Sehingga berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa fungsi keselamatan dan kesehatan kerja telah berjalan secara efektif. 4.3.7 Audit Fungsi Pemutusan Hubungan Kerja
Hasil Audit Dari analisa kriteria, penyebab dan akibat, peneliti menyimpulkan meskipun Perum Jasa Tirta I Malang belum pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena alasan apapun, namun perusahaan sudah memiliki kebijakan dan peraturan perusahaan yang baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU No.13 Tahun 2003 Bab XII tentang Pemutusan Hubungan Kerja. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pemutusan hubungan kerja telah berjalan secara efektif.
BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dan pembahasan-pembahasan atas hasil yang diperoleh mengenai audit manajemen terhadap fungsi sumber daya manusia pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang dengan membandingkan antara kondisi, kriteria dan penyebab, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaannya sudah berjalan secara efektif. Sesuai dengan 7 ruang lingkup SDM yang telah penulis teliti yaitu; fungsi perencanaan SDM, fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi, fungsi penilaian prestasi kerja/perencanaan karir, fungsi manajemen kompensasi, fungsi pelatihan dan pengembangan, fungsi keselamatan dan kesehatan kerja dan fungsi pemutusan hubungan kerja secara umum sudah berjalan efektif sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan Undang-undang yang berlaku. Namun, dalam fungsi manajemen kompensasi dengan sistem penggajian remunerasi yang dilaksanakan perusahaan belum secara maksimal dikatakan efektif karena perusahaan belum memiliki formulasi yang tepat dalam melakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem remunerasi tersebut. Kendala yang dihadapi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, Perum Jasa Tirta I Malang masih mengalami kendala. Kendala yang dihadapi perusahaan yaitu perusahaan masih belum memiliki program untuk mengevaluasi sistem remunerasi yang dilaksanakan perusahaan secara periodik. Sedangkan sistem penggajian atau pengupahan dengan sistem remunerasi sangat perlu di lakukan evaluasi secara periodik karena sistem pengupahan tersebut di dasarkan atas prestasi kinerja atau jabatan seorang karyawan. Hal tersebut mengakibatkan masih adanya beberapa karyawan yang belum merasa puas atas gaji atau upah yang diterimanya. Sehingga fungsi manajemen kompensasi Perum Jasa Tirta I Malang masih belum secara maksimal dikatakan efektif. Rekomendasi
Berdasarkan kendala yang dihadapi perusahaan, maka penulis memberikan saran perbaikan agar pihak-pihak manajemen terkait segera menyempurnakan masalah remunerasi pegawai dengan memperhatikan dan menyempurnakan terkait jenjang karir pegawai, prestasi kerja pegawai, analisis beban kerja dan hal-hal yang berpengaruh dalam pemberian remunerasi. Perusahaan harus membuat program evaluasi secara periodik terhadap pekerjaan atau jabatan seorang karyawan agar dapat mengetahui apakah gaji atau upah yang diterima sudah layak dan sesuai. Hal tersebut amat penting karena menyangkut kesejahteraan dan kepuasan bagi setiap karyawan yang sangat mempengaruhi kinerja dan performa dalam bekerja. Langkah sederhana yang dapat dilakukan seperti menyebarkan kuisioner penelitian ke seluruh karyawan untuk menilai kepuasan dan kelayakan gaji/upah. Selanjutnya untuk formulasi yang tepat dan akurat sebagai dasar menilai kepuasan atau kelayakan dapat dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan pihak konsultan yang kompeten dalam bidangnya. 5.2 KETERBATASAN PENELITIAN
1. Keterbatasan waktu dan tenaga serta luasnya fungsi SDM yang diteliti mengakibatkan kemungkinan adanya informasi penting yang tidak dapat diteliti lebih mendalam. 2. Data kuantitatif tidak dapat diperoleh oleh peneliti sehingga peneliti tidak bisa menilai efektivitas biaya-biaya pada fungsi SDM. 3. Unsur-unsur subyektifitas mungkin masih menjadi kendala dalam penelitian ini sehingga efektivitas tidak dapat diukur dengan pasti. 5.3 SARAN
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan waktu penelitian sehingga dapat memperoleh data yang lebih detail dan obyektif. 2. Apabila memungkinkan untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan data kuantitatif untuk menilai efektifitas biaya fungsi SDM.
untuk