Isi lontar tutur rare angon dan terjemahan bebasDeskripsi lengkap
Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Jawa Timur
cara melakukan uji audiometriFull description
Isi lontar tutur rare angon dan terjemahan bebas
fghgFull description
nagasariFull description
nagasariDeskripsi lengkap
fghgDeskripsi lengkap
neurootologiDeskripsi lengkap
neurootologiFull description
Deskripsi lengkap
pemeriksaan penalaDeskripsi lengkap
audiometri nada murni
BAB I PENDAHULUAN Penurunan fungsi pendengaran atau tuli merupakan masalah umum pada orang lanjut usia. Penyakit ini memengaruhi hampir !" pada orang #erusia $! tahun dan hampir %!" pada orang #erusia di atas &! tahun. Bila penyakit ini tidak terdeteksi dan dio#ati' maka penyakit ini dapat menye#a#kan gangguan pada keadaan keadaan emosional emosional dan sosial seorang in(idu. in(idu. Dampak Dampak negatif ini dapat kem#ali normal #ila penyakit ini terdeteksi dan dio#ati. Pre(alensi tuli menetap pada anak) anak *ukup rendah' #erkisar +" pada anak #erusia , tahun dan +)-" pada anak #erusia %)+$ tahun' sedangkan tuli sementara pada anak)anak yang dise#a#kan oleh otitis media dengan efusi dapat men*apai )/". 0uli dapat memengaruhi perkem#angan kognitif dan #ahasa pada anak) anak anak dan remaja remaja muda. muda. 0erdap erdapat at dua ma*am tuli' tuli' yaitu yaitu tuli tuli aki#at aki#at ganggu gangguan an kond konduk uksi si dan dan tuli tuli aki# aki#at at gang ganggu guan an senso sensorin rineu eural ral.. 0uli uli aki# aki#at at gang ganggu guan an senso sensori rine neur ural al dise dise#a #a#k #kan an oleh oleh keru kerusak sakan an struk struktu turr neur neuron on kare karena na pros proses es degene degenerati ratiff seiring seiring #ertam #ertam#ah #ahnya nya usia usia 1pres#i 1pres#ikus kusis2. is2. 0uli 0uli aki#at aki#at ganggu gangguan an konduk konduktif tif dise#a dise#a#ka #kan n oleh oleh ganggu gangguan an pada pada proses proses pengha penghanta ntaran ran suara suara karena karena impaksi impaksi serumen serumen'' otitis otitis media media atau atau proses proses otoskl otosklero erosis. sis. 0erdap erdapat at #e#erap #e#erapaa pemeriksaan sederhana yang dapat dijadikan untuk proses skrining' seperti tes audiometri.
BAB II PE3BAHA4AN DE5INI4I 6 Audiometri #erasal dari kata audir dan metrios yang #erarti mendengar dan mengukur 1uji pendengaran2. Audiometri tidak saja dipergunakan untuk mengukur ketajaman pendengaran' tetapi juga dapat dipergunakan untuk menentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang menim#ulkan gangguan pendengaran. Audiometri adalah se#uah alat yang digunakan untuk mengtahui le(el pendengaran seseorang. Dengan #antuan se#uah alat yang dise#ut dengan audiometri' maka derajat ketajaman pendengaran seseorang da7at dinilai. 0es audiometri diperlukan #agi seseorang
yang
merasa memiliki
gangguan
pendengeran atau seseorang yag akan #ekerja pada suatu #idang yang memerlukan
ketajaman
pendngaran.
Pemeriksaan
audiometri memerlukan
audiometri ruang kedap suara' audiologis dan pasien yang kooperatif. Audiometri tutur adalah system uji pendengaran yang menggunakan kata)kata terpilih yang telah di#akukan' dituturkan melalui suatu alat yang telah dikali#erasi' untuk mrngukur #e#erapa aspek kemampuan pendengaran. Prinsip audiometri tutur hampir sama dengan audiometri nada murni' hanya disni se#agai alat uji pendengaran digunakan daftar kata terpuilih yang dituturkan pada penderita. 8ata)kata terse#ut dapat dituturkan langsung oleh pemeriksa melalui mikropon yang dihu#ungkan dengan audiometri tutur' kemudian disalurkan melalui telepon kepala ke telinga yang diperiksa pendengarannya' atau kata)kata rekam le#ih dahulu pada piringan hitam atau pita rekaman' kemudian #aru diputar kem#ali dan disalurkan melalui audiometer tutur. Penderita diminta untuk menirukan dengan jelas setip kata yang didengar' dan apa#ila kata)kata yang didengar makin tidak jelas karena intensitasnya makin dilemahkan' pendengar diminta untuk mne#aknya. Pemeriksa men*atata presentase kata)kata yang
ditirukan dengan #enar dari tiap denah pada tiap intensitas. Hasil ini dapat digam#arkan pada suatu diagram yang a#sisnya adalah intensitas suara kata)kata yang didengar' sedangkan ordinatnya adalah presentasi kata)kata yanag diturunkan dengan #enar. Dari audiogram tutur dapat diketahui dua dimensi kemampuan pendengaran yaitu 6 a2 8emampuan pendengaran dalam menangkap !" dari sejumlah kata) kata yang dituturkan pada suatu intensitas minimal dengan #enar' yang la9imnya dise#ut persepsi tutur atau NP0' dan dinyatakan dengan satuan de) si#el 1dB2. #2 8emamuan maksimal perndengaran untuk mendiskriminasikan tiap satuan #unyi 1fonem2 dalam kata)kata yang dituturkan yang dinyatakan dengan nilai diskriminasi tutur atau ND0. 4atuan pengukuran ND0 itu adalah persentasi maksimal kata)kata yang ditirukan dengan #enar' sedangkan intensitas suara #arapa saja. Dengan demikian' #er#eda dengan audiometri nada murni pada audiometri tutur intensitas pengukuran pendengaran tidak saja pada tingkat nilai am#ang 1NP02' tetapi juga jauh diatasnya.
0U:UAN 6 Ada empat tujuan 1Da(is' +%/&2 6 +2 3ediagnostik penyakit telinga -2 3engukur kemampuan pendengaran dalam menagkap per*akpan sehari)hari' atau dengan kata lain (aliditas sosial pendengaran 6 untuk tugas dan pekerjaan' apakah #utuh alat pem#antu mendengar atau pendidikan khusus' ganti rugi 1misalnya dalam #idang kedokteran kehkiman dan asuransi2.
,2 4krinig anak #alita dan 4D 2 3emonitor untuk pekerja)pekerja di tempat #ising.
3AN5AA0 6 +2 Untuk kedokteran klinik' khususnya penyakit telinga -2 Untuk kedokteran klinik 8ehakiman'tuntutan ganti rugi ,2 Untuk kedokteran klinik Pen*egahan' deteksi ketulian pada anak)anak
P;<4EDU;E6 Audiometri tutur pada prinsipnya pasien disuruh mendengar kata)kata yang jelas artinya pada intensitas mana mulai terjadi gangguan sampai !" tidak dapat menirukan kata)kata dengan tepat.
8riteria orang tuli 6 •
;ingan masih #isa mendengar pada intensitas -!)! dB
•
4edang masih #isa mendengar pada intensitas !)$! dB
•
Berat sudah tidak dapat mendengar pada intensitas $!)&! dB
•
Berat sekali tidak dapat mendengar pada intensitas =&! D#
Pada dasarnya tuli mengaki#atkan gangguan komunikasi' apa#ila seseorang masih memiliki sisa pendengaran diharapkan dengan #antuan alat #antu dengar 1ABD>hearing AID2 suara yang ada diamplifikasi' dikeraskan oleh ABD sehingga #isa terdengar. Prinsipnya semua tes pendengaran agar akurat hasilnya' tetap harus pada ruang kedap suara minimal sunyi. 8arena kita mem#erikan tes paa frekuensi tertetu dengan intensitas lemah' kalau ada gangguan suara pasti akan mengganggu penilaian. Pada audiometri tutur' memng kata)kata tertentu dengan (o*al dan konsonan tertentu yang dipaparkan kependrita. Intensitas pad pemerriksaan audiomatri #isa dimulai dari -! dB #ila tidak mendengar ! dB dan seterusnya' #ila mendengar intensitas #isa diturunkan ! dB' #erarti pendengaran #aik. 0es se#elum dilakukan audiometri tentu saja perlu pemeriksaan telinga 6 apakah *ongok atau tidak 1ada *airan dalam telinga2' apakah ada kotoran telinga 1serumen2' apakah ada lu#ang gendang telinga' untuk menentukan penya#a# kurang pendengaran Pada tes ini di pakai kata)kata yang sudah di susun dalam sila#us 1suku kata2. 3onosila#us1satu suku kata2' #isila#us1dua suku kata2' kata)kata ini disusun dalam daftar yang dise#ut 6 phoneti*ally #alan*e ?ord LB0 1PB' LI402. Pasien diminta untuk mengulangi kata)kata yang didengar melalui kaset tape re*order. pada tuli perspektif koklea' pasien sulit untuk mem#edakan #unyi 4' ;' N' @' H' @H' sedangkan pada tuli retro koklea le#ih sulit lagi. 3isalnya pada tuli perseptif koklea' kata kadar didengarnya kasar' sedangkan kata pasar didengarnya padar. Apa#ila yang #etul 6 speech discrimination score : • • • • •
%! C +!!" 6 #erarti pendengaran normal / C %!" 6 tuli ringan $! C /" 6 tuli sedang ! C $! " 6 kesukaran mengikuti pem#i*araan sehari)hari !" 6 tuli #erat