AKADEMI TEKNIK SOROAKO PENDIDIKAN ETIKA DAN KARAKTER KRISTEN PROTESTAN I SEMESTER III T.A. 2016/2017 PENDAHULUAN; Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya, maka dipandang perlu melalui dunia pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi untuk sejak dini hidup sesuai etika dan karakter bangsa berdasarkan nilai- nilai yang diajarkan dalam Pancasila dan UUD 1945 yang kemudian diimplementasikan melalui ajaran masing-masing agama Pendidikan etika dan karakter merupakan kedua pokok penting dan saling berkaitan satu sama yang lain yang tidak dapat dipisahkan Pengertian Dasar! " #tika, berasal berasal dari kata kata $unani $unani ethos, ethos, yang berarti susila susila atau kebiasaan kebiasaan yang yang baik, cara hidup yang kemudian menjadi norma, atau aturan, hukum, kaidah yang mengatur perilaku manusia %ika kata etika dihubungkan dengan kata &risten, maka dapat disimpulkan bah'a etika &risten adalah norma yang didasarkan pada ajaran (uhan yang tertulis dalam "lkitab yang kemudian dijadikan standar perilaku ) karakter * seperti tertulis dalam &eluaran +!1-1 tentang .kesepuluh /irman0 yang disimpulkan dalam kitab Injil atius ++!24 yang pada intinya mengatur pola hubungan yaitu hubungan kasih3 1 ubungan antara manusia dengan "llah mulai hokum pertama sampai hokum ke empat + ubungan antara manusia manusia dengan dengan manusia manusia di atur dalam dalam hokum hokum ke ke lima sampai hokum ke sepuluh &arakter, menurut &amus 6engkap 6engkap ahasa Indonesia, Indonesia, yang dimaksud dimaksud karakter adalah sifat kejiwaan akhlak atau budipekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, tabiat, watak %uga dapat diartikan perangai, perilaku, sopan-santun, yang didasarkan pada etika Dalam hal ini aturan atau norma agama untuk setiap pemeluk agama dan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 7ecara umum kita dapat mengenal empat macam atau a tau jenis karakter yang melekat pada diri setiap orang %adi perilaku yang berbeda pada setiap orang 8ampak berdasarkan berdasarkan karakter karakter yang dominan atau menonjol menonjol pada diri setiap setiap orang &eempat macam karakter tersebut adalah3 1 elancholic yang cirri-ciri cirri-cirinya nya adalah3 adalah3 pendiam, pendiam, ocus, ocus, suka suka menyendiri, menyendiri, agak sombong, tertutup, tertutup, cepat marah, cepat tersinggung, tersinggung, cerdas, suka tantangan, suka mata pelajaran eksakta 7uka music, susah senyum (akut berubah
+ 7inguin yang cirri-cirinya adalah3 gerak cepat, linca, terburuh- buruh, plinplan, cerdas, suka menolong, humor, berji'a usaha udah bergaul atau berteman, suka olah raga, suka rekreasi, suka berkumpul, gampang terpengaruh, cerdas, kreati, selalu ingin perubahan 2 Plegmatis yang cirri-cirinya adalah3 penyabar, penuh perhatian, lamban dan malas, mudah bergaul, cepat mengalah, agak cerdas, cepat puas dengan apa yang ada, suka memberi, mudah memaakan selalu mengutamakan orang lain 4 :oralich yang cirri- cirinya adalah3 susah di atur, suka menantang, cari perhatian, suka berteman, selalu terdepan kalau ada masaalah, nekat dan pantang mundur, pemberani, suka mengatur, agak cerdas, mudah marah dan sensiti;e, bergaul dengan siapa saja
" I P"8D"8<"8 (#8("8< "8U7I" enurut &amus ahasa Indonesia, manusia adalah makhluk yang berakal budi yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya Dalam kekristenan, manusia adalah pusat dari kehidupan beragama, ialah yang diberi Tuhan kunci kendali untuk mengambil berbagai keputusan etis. Pandangan manusia dari sudut Kristen akan sangat menolong kita untuk memahami berbagai aspek lain dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan modern. Pertanyaan: Siapakah manusia? Menjawab pertanyaan diatas, manusia dapat dipahami dari dua sisi yaitu sisi kebudayaan dan sisi kekristenan.
1. Manusia Menurut Pandangan Agama-Agama: a. Manusia adalah makhluk beragama. Ia sadar bahwa hidupnya tidak hanya untuk dirinya sendiri. Tetapi ada hidup diluar dirinya. Kesadaran itulah menyebabkan manusia menaati kehidupan keberagamaannya. Hal ini juga mendorong manusia semakin tertib dan menjaga keseimbangan dalam hidupnya termasuk kehidupan beragama. b. Manusia sebagai makhluk berakal Homo !atio " yakni Tuhan menciptakan manusia lengkap otak dan akalnya sehingga ia mampu berpikir, menganalisa, meneliti, dan menyimpulkan serta mengembangkan ilmu mengubah dunianya untuk kehidupannya. c.
Manusia adalah makhluk yang bekerja Homo #abor ". Manusia diberikan Tuhan tenaga akan ia mampu bekerja, mengolah alam semesta sehingga berguna dan berman$aat untuk hidupnya. Manusia beda dengan hewan yang hanya bergantung pada keberadaan alam.
d. Manusia adalah makhluk social dan ekonomi Homo %ociety &conomicus ". Manusia hidup bermasyarakat dan mempercayai tanggungjawab sosial. Ia memikikan kesejahteraan manusia
dengan mengatur kehidupan ekonominya. Manusia juga menata kehidupan ini sedemikian rupa sehingga menjadi nyaman. e. Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi Homo #engunce ". Manusia dapat menjalin komunikasi serta mampu menularkan pikirannya kepada sesama melalui bahasa ia mampu mengembangkan kehidupan yang lebih sempurna bersama manusia lainnya dan membangun hubungan dengan Tuhan melalui ibdat. $.
Manusia adalah makhluk seni Homo &stetic ". 'aitu manusia dapat menciptakan sesuatu menjadi lebih indah untuk memenuhi kepuasan hidupnya.
2. Manusia Menurut Pandangan Kristen: 1. Manusia Sebagai Ciptaan Tuhan Yang Mulia. 2.
%ebagai ciptaan paling mulia manusia memiliki(
•
Moral dalam dirinya karakter ganda " sebagai makhluk sosial dan makhluk indi)idu.
•
%ecara moral manusia bertanggungjawab pada sesama, masyarakat, bangsa dan *egara.
•
Dalam interaksinya dengan sesama dan dengan dunia diluarnya, yang sedang berubah dan berkembang, manusia tidak dapat mengasingkan diri darinya. Hal ini membuktikan bahwa orang percaya baca gereja " pun ada dan menjadi bagian yang terpisahkan dari dunianya dan dunia diluarnya. +ustru dlam konteks itu gereja bertumbuh di dalam imannya dan oleh iman itu ia diberi hikmat oleh Tuhan mengatur hidupnya secara benar. Disinilah pentingnya pendidikan moral berkaitan dengan pendidikan agama Kristen sebagai satu kesatuan. Kata moral dalam arti ajaran yang baik, buruk, perbuatan, kelakuan, akhlak dan kewajiban.
a.
Kompleksitas Masalah Moral alam !ra "lobal
%emangat re$ormasi bangsa Indonesia telah melahirkan kesadaran baru- bahwa pendidikan secara umum dan pendidikan agama khususnya kurang berhasil- indikatornya( pengetahuan yang tinggi tidak dibarengi dengan kualitas moral yang bernilai tinggi berikan contoh /D porno, dunia maya, aksi tawuran, pengedar dan pengguna obat terlarang. &ra globalisasi telah hadir membawa perubahan nilai yang sangat signi$ikan berikan contoh( membagi tiga gelombang yang dihadapi tahap perkembangan dan kemajuan di era globalisasi yang disebutnya sebagai era in$ormasi-(
0elombang I. dimana umat manusia membangun kehidupannya dengan andalansektor pertanian, datanglah
0elombang ke1II dengan andalan sektor industry.
2elum selesai gelombang I, II, datanglah
gelombang ke1III dengan sector in$ormasi dan jasa. 3kibatnya terjadi 4uture %hock- atau kejutan masa depan yang dialami oleh sebagian dari masyarakat dunia.
Mencermati apa yang tejadi5 perkembangan dan perubahan di dunia sekitar kita, kecenderungannya ialah pada satu sisi martabat kemanusiaan sangat dihargai dan dihormati. Tapi pada sisi lain perubahan dan perkembangan dan kemajuan merendahkan martabat kemanusiaan.
b. Kesadaran !tis Istilah kesadaran etis dalam subtansi kesadaran etis dipahami berdasarkan teori perkembangan moral seperti yang dikatakan oleh Kohlberg psikolog " dengan mengetahui jenjang tingkat kesadaran etis. 2erikan contoh anak %D dengan mahasiswa soal tanggungjawab. Perkembangan moral dibagi enam tahap(
Kesadaran etis yang berorientasi pada hukum.
Tindakan moral masih kanak1kanak tetapi sudah lebih rasional, sudah mulai menghitung1hitung dan memilih1milih.
#ebih berorientasi pada kelompok yang baik.
3da prinsip atau hukum yang lebih tinggi yaitu hukum yang obyekti$ yang tidak hanya beorientasi pda satu kelompok, tetapi hukum yang mempunyai keabsahan yang lebih luas.
2erorientasi pada akal kemudian menciptakan yang lebih baik dan benar.
Pemikiran moral seseorang mencapai puncaknya yaitu moralitas yang berpusat pada suara hati nurani dan keyakinan tentang yang baik dan benar bagaikan seorang nabi dalam 3lkitab.
Perkembangan moral di atas menyadarkan kita untuk tidak terlalu cep6at menilai moralitas orang lain. Karena perkembangan moral seseorang bertumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapannya. Di sisi lain melalui teori Kolhberg ini dapat dicari contoh1contoh dampak negati$ dari era global untuk dikritisi seperti(Penggunaan narkotika dsb. menjadi ancaman bagi generasi muda.
%ebagai manusia yang diperlengkapi nalar, akal budi dan diciptakan segambar dan serupa dengan 3llah dan menjadi makhluk beragama.
A. Manusia sebagai Insan hamba Tuhan yang Juga sebagai Insan Pancasila.
Dalam Pancasila, nilai kemanusiaan sangat dijunjung tinggi %ila ke 78 kemanusiaan yang adil dan beradab ". Dalam kaitan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dalam keserupaan dengan 3llah untuk mewujudkan keadilan
atau kebenaran dan keber1adaban yakni suatu nilai hidup mulia dan luhur, dan bernilai tinggi berdasarkan etika atau norma yang berlaku dalam suatu *egara, masyarakat agama. 9.
Manusia sebagai insane hamba Tuhan berdasarkan Kejadian 9( 7: yaitu a. Manusia menerima mandate dari Tuhan untuk mengelola alam semesta dengan prinsi$ keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kebijaksanaan dan keadilan. b.
Manusia menjadi sekutu 3llah dan dalam hal itu manusia mempunyai hubungan khusus dengan 3llah yaitu hubungan cinta kasih yang didasarkan pada janji kasih setia.
c. 7.
Manusia taat pada aturan Tuhan.
Manusia sebagai insane Pancasila. !oma 9;( 91<5 Injil Matius 77( 9=177 mengatur pola hubungan antara anggota masyarakat baca( gereja" dengan pemerintah yaitu gereja tunduk pada pemerintah, takut dan hormat pada pemerintah, karena pemerintah adalah hamba 3llah untuk5 a. Menyatakan kebaikan bagi setiap warga *egara. b. Menyandang pedang. c.
Pemegang kekuasaan
d.
Mengusahakan kemakmuran masyarakat, bangsa dan *egara.
B. Manusia Dan Sesamanya Sama Di Haapan Tuhan. Dalam alkitab, harkat dan martabat kemanusiaan sangat dijamin yaitu semua manusia sama di hadapan Tuhan Kolose ;(99 "5 9. jadi tidak ada ada pembedaan antara manusia yang satu dan manusia lainnya jika dipandang dari sudut hokum agama, maupun hokum *egara. 7. Manusia yang satu dengan manusia lainnya saling ketergantungan, artinya kehadiran manusia lainnya diantara manusia yang berbeda asal, latar belakang, status social, agama, jenis kelamin adalah dalam rangka saling melengkapi atau menyempurnakan. ;.
Tindakan 'esus yang sangat mempedulikan orang samaria dalam Injil #ukas >( =91=? menunjukkan bahwa keselamatan adalah untuk semua umat manusia.
@.
Dan tindakan orang %amaria yang murah hati dalam Injil #ukas 9A(7=1 ;< mengungkapkan suatu kebenaran bahwa di hadapan Tuhan kita dapat menjadi sesame manusia bagi siapapun.
!. Sesame Manusia Aalah Satu "eutuhan !iptaan Tuhan. Kesetaraan antara laki1laki dan perempuan dalam kitab Kejadian 7( :1 7= menunjukkan bahwa sesame manusia adalah diciptakan dalam rangka menjadikan ciptaan Tuhan yang lain menjadi sungguh amat baik. 3rtinya bahwa kehadiran manusia yaitu laki1laki dan perempuan diantara semua akan ciptaan menjadi mahkota yang dengannya
seluruh ciptaan menjadi utuh dan tak terpisahkan. Tuhan ber$irman, tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja, 3ku akan menjadikan baginya seorang penolong yang sepadanB-
D. Manusia Mempunyai Tanggung#a$ab Terhaap Sesamanya. Tanggungjawab utama manusia yang diciptakan oleh Tuhan dan ditempatkan di dalam taman eden adalah saling menolong, saling melengkapi dalam membangun kehidupannya dan karena itu manusia diperlengkapi potensi diri atau karunia masing1 masing !oma 97( ?1 :5 I Korintus 97( 971 ;9 ". Dalam kitab Perjanjian #ama, karunia1 karunia itu ditunjukkan melalui jabatan resmi dan diakui dikalangan umat 3llah Israel. +abatan1 jabatan itu adalah5 9.
+abatan Imam yaitu yang diberi tugas mewakili umat masuk ke dalam mesba bait suci mempersembahkan korban bakaran dan korban1 korban lainnya.
7. +abatan nabi yaitu yang diberi tugas bernubuat sesuai dengan 4irman Tuhan yang diterimanya. Menubuatkan keadaan baik ataupun buruk yang akan dialami umat di kemudian hari. ;.
+abatan raja yang bertugas untuk memerintah rakyat dan mendoakan kemakmuran rakyat.
Dan dalam gereja masa kini kita mengenal setiap orang yang diberi karunia khusus lalu diutus melayani sesame sesuai karunia khusus yang diperolehnya dari Tuhan seperti5 9.
Pendeta
7.
Penatua
;.
Diaken
@.
Pengajar
=.
Dan jabatan lain seperti dokter, loyer hokum, konsulat, ekonom, dan berbagai bidang ilmu pengetahuan yang kemudian didayagunakan untuk membangun kehidupan bersama diantara sesame manusia.
232. II. P3*/3%I#3 D3* 303M3 Indonesia adalah *egara yang berdiri di atas dasar yang sangat kuat yaitu Pancasila dan Cndang1 Cndang Dasar 9>@=. *egara menjamin kebebasan beragama dan H3M sesuai CCD 9>@= pasal 7>. 3. Pancasila 3dalah %atu1 %atunya aa. Kata Pancasila terdiri dari dua suku kata yaitu panca yang berarti lima dan sila berarti dasar. +adi Pancasila berarti lima dasar. 3rtinya, *egara kesatuan !epublik Indonesia dibangun di atas = dasar yang kuat yaitu5 9. Ketuhanan yang Maha &sa. 7. Kemanusiaan yang adil dan beradap ;. Persatuan Indonesia @. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan =. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. B. Pancasila Menjamin Kehidupan 3gama
Simb%lisme an Pluralisme Dalam Agama. &'Simb%lisme dan pluralisme dalam agama keduanya saling berkaitan. 3khir1akhir ini, ramai dibicarakan munculnya berbagai gerakan yang sangat adanya penekanan pada simbol1simbol di dalam agama secara yang kemudian menimbulkan berbagai gejolak di masyarakat, bahkan cenderung melahirkan aliran baru atau . contoh dalam Islam, dan Kristen. Pada lain pihak gerakan1gerakan pluralisme agama juga semakin marak dan meluas ditengah banyaknya reaksi yang menolak. Penolakan terjadi disebabkan ketidak pahaman akan apa yang dimaksud dengan pluralisme itu sendiri. %imbolisme agama. Kata simbol yunani (sumbolon " 8 suatu benda yang mengingatkan atau benda pengingat, atau alat pengenal. %imbolisme adalah hal menggunakan simbol atau lambang tertentu untuk mengekspresikan gagasan tertentu. +adi simbol adalah kata, objek, barang atau benda, tindakan atau peristiwa yang mewakili, menggambarkan, menandakan, atau menyampaikan sesuatu yang lebih besar, lebih tinggi, lebih luhur, daripada objek yang melambangkannya. Misalnya cincin kawin.Dalam agama, simbol memiliki $ungsi yang sama ( tanda pengingat, perlambang dari hal1hal yang agung dan luhur dalam agama tersebut. %imbol memiliki peranan penting sebagai sarana umat mengenal dan menghayati agamanya. Dalam agama Kristen memiliki sejumlah simbol. 'ang paling popular adalah salib. 3da ayam jago Mat.7?, ikan akronim dari 'esus Kristus sebagai +uruselamat, dan ikan juga melambangkan kisah 'unus yang keluar dari perut ikan. Peristiwa tersebut menunjuk kepada peristiwa kematian dan kebangkitan 'esus Mat.97 ( @A5 bad. 'unus pasal 7. 3da kecenderungan dalam masyarakat untuk mengagung1agungkan simbol keagamaan dengan berbagai tujuan. 3da tujuan iman akibatnya orang tersebut lebih melihat simbol tersebut dan melupakan apa yang disimbolkannya. 2ahkan ada yang menjadikannya berhala seperti membuat patung, dsb. Padahal simbol1simbol agama hanya memiliki makna sejauh simbol tersebut dipahami sesuai tujuannya. %imbol tidak berkaitan dengan kwalitas iman seseorang,dan tidak menjamin keselamatan seseorang sebanyak apapun simbol yang digunakannya. Pengagungan simbol dapat memicu kecongkakan seseorang menganggap dirinya memiliki kadar iman yang lebih tinggi dari orang lain. Eleh karena itu kita harus bijaksana dengan penggunaan simbol1simbol keagamaan agar tidak terjadi penyimpangan arti.
(' Pluralisme agama. Menurut kamus kata1kata asing dalam bahasa Indonesia, Pluralisme dide$inisikan sebagai keadaan masyarakat yang majemuk berdasarkan sudut pandang sosial politik. Dalam lingkup agama1 agama para teolog mengartikannya sebagai kemajemukan agama1agama. Pengertian ini sesuai dengan kondisi masyarakat beragama di Indonesia yang majemuk. Dalam pluralisme agama, semua agama tidak dianggap sama. Tetapi para penganut agama1agama harus saling membuka diri terhadap masalah1masalah bersama dari sudut pandang agama masing1masing. Muara dari
keterbukaan ini adalah pembentukan etika, moral, dan spritualitas masyarakat yang plural. +adi pluralisme agama bukan sinkretisme .Tentang kemajemukan agama, sikap dalam komunitas Kristen ada ;(
a #ksklusi ! bah'a kebenaran dan keselamatan hanya ada melalui jalan &ristus b.
Inklusi$ meyakini bahwa Kristus juga hadir dan bekerja melalui mereka yang sama sekali tidak mengenal Dia . Di dalam pandangan ini orang1orang dari kepercayaan lain diikutkan
dalam
rencana keselamatan. c.
Pluralist ( bahwa 3llah atau penganut1penganut agama lain disebut kenyataan- dikenal melalui bermacam1macam jalan. Mereka yang ikut paham ini melihat kegiatan 3llah Pencipta itu dalam rangka penyelamatan dunia ini. Mereka berusaha melihat kegiatan !oh Kudus bahkan di luar tembok1tembok 0ereja. Mereka menegaskan bahwa kegiatan penyelamatan 3llah itu terjadi di banyak tempat di dalam banyak tradisi dan melalui banyak cara dan jalan.
+adi
pluralisme harus dipahami sebagai semangat untuk menghargai keyakinan agama sendiri dan
berbarengan dengan itu menghormati keyakinan agama lain. Penganut agama lain tidak dilihat sebagai musuh, lawan atau saingan. %ebaliknya mereka adalah kawan sekerja, saudara, sesama yang memiliki tujuan yang sama yakni kesejahteraan manusia dan alam ciptaan 3llah.
D. Buaya Beragama
Pada dasarnya manusia adalah makhluk beragama ) homo religion * &arena itu sudah selayaknyalah manusia mengembangkan dan menjalankan budaya beragama 7emenjak manusia pertama yakni "dam dan a'a jatuh ke dalam dosa manusia mengubah kehidupan di dunia ini dari semula damai, bahagia, tentram, tidak ada kesulitan, tidak ada kekacauan, tidak ada penyakit dan sebagainyaal ini yang menyebabkan lahirnya atau munculnya budaya beragama dimana manusia hendak mengembalikan dirinya pada kondisi sebelumnya anusia tersebut antara lain3 enokh dalam &ejadian pasal 5
1. Budaya. enurut kamus bahasa Indonesia, budaya adalah sebagai berikut a hasil penciptaan dan kegiatan batin ) akal budi *manusia seperti3 kesenian, kebudayaan, adat Istiadat dan sebagainya b keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk soial yang digunakan untuk memahami lingkungans serta berbagai pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingka lakunyacontoh dalam alkitab adalah 6ot dalam &ejadian pasal 19 c asil akal budi dari alam sekitarnya dan dipergunakan bagi kesejahteraan hidupnyacontoh dalam alkitab adalah &ain dan abel dalam &ejadian pasal 4 Dengan demikian, budaya juga dapat dipahami sebagai seluruh hasil cipta rasa dan karsa manusia Ditinjau dari asal katanya3 “budaya0 dari kata bud a!"#ya $ba%& 'u(u!& )u'a& b*!#'a "#++. Da# daya a!"#ya %*%ua"a# a"au
%*)a),ua#. %adi budaya dapat diartikan kekuatan, atau kemampuan yang luhur, mulia,agung, yang baik, dan bernilai tinggi yang muncul dari dalam diri manusia "tau segala sesuatu yang dapat dilakukan manusia untuk membangun kehidupannya dan untuk kebaikannya itulah yang disebut budaya emang alkitab pada prinsipnya menyaksikan bah'a manusia adalah ciptaan "llah yang paling tinggi dan muliaanusia diciptakan khusus oleh "llah yaitu diciptakan .segambar dan serupa dengan "llah0 ) orphe * dalam posisi itu, manusia diberi tanggungja'ab untuk memelihara, menguasai, dan mengelola seluruh ciptaan yang lain ) &ej+!1= * bahakn manusia diberi talenta masing-masing untuk dikembangkan ) at +5!14-2* &elebihan inilah yang memungkinkan manusia menghasilkan kebudayaan
2. S%a, K!-"*# T*!(ada, K*budayaa# #*%- -*"*'a( ,*!"*)ua# "+'. 06 d*-. 2016 %'- 2.A . anusia sebagai makhluk berbudaya tidak terlepas dari tanggungja'ab untuk mengembangkan budaya demi mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik, maka manusia harus memiliki sikap terhadap berbagai perkembangan budayanya Dalam buku pendidikan "gama &risten tahun 1994 yang disusun oleh tim <P P"& menyebutkan sikap manusia terhadap kebudayaan sbb! a 7ikap apatis $akni sikap yang tidak mau peduli atau tidak mau ambil pusing terhadap berbagai perkembangan budaya 7ikap ini biasa juga disebut sikap masa bodoh, dan tidak mau memikirkan budaya dan tidak mau ikut memikirkan kemajuan budayanya b 7ikap dualis ) muna>k * $aitu di satu pihak menolak kebudayaan tapi di sisi lain diterima bulat-bulat apa saja yang dihasilkan oleh kebudayaan 7ikap ini sangat berbahaya sebab kecenderungan dalam k Dan orang muna>k dikecam oleh $esus )at+2!12-19* c 7ikap antagonia atau kontra $aitu menentang, mencelah hasil kebudayaan, antipati terhadap kebudayaan orang lain, suku lain, 8egara lain d 7ikap akomodati $aitu sikap menerima, memakai hasil kebudayaan tanpa memikirkan baik buruknya ?rang &risten harus berhati-hati terhadap sikap yang demikian supaya tidak menjadi korban kebudayaan e 7ikap isolati $aitu sikap menjauhkan, mengasingkan diri dari budaya yang salah ?rang &risten harus menjadi garam dan terang dunia, dan tentunya tidak melarikan diri dari budaya melainkan ikut, menerima, mengembangkan budaya ahkan menjauhkan budaya dari berbagai hal yang akan merusak kehidupan manusia dengan (uhan, dengan
sesamanya, dan dengan alam semesta yang di dalamnya manusia hidup berbudaya 7ikap dominasi $aitu sikap ingin menguasai dan memonopoli kebudayaan bahkan mau mengambil alih seluruh kebudayaan manusia (etapi hal ini mustahil, salah, keliru bila perkembangan budaya harus melalui persetujuan
. A!" da# Tuua# Budaya B*!a+a)a a. Arti Budaya Beragama udaya beragama berarti segala budaya yang terkait dengan agama atau kegiatan keagamaan $akni segala sesuatu yang dipikirkan, dikerjakan, di rasakan manusia dalam lingkup agama Diantaranya adalah tata ibadah, pujian, doa, nyanyian, tata
anusia menyadari bah'a disekitar hidupnya ada kuasa yang lebih besar yang mempengaruhi hidupnya baik yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan &arena itu manusia melakukan berbagai macam cara rohani untuk menyenangkan yang memiliki kuasa atau kekuatan tersebut anusia sadar bah'a ia ada karena ada sesuatu yang menyebabkannya
/. 3gama %ebagai Penuntun Hidup dan Tidak 2ertentangan dengan Pancasila.
Pada dasarnya ajaran agama tidak bertentangan dengan Pancasila, keduanya menjadi penuntun hidup dimana agama ber$ungsi mengatur perilaku hidup umat kepada Tuhan yang disembahnya dan Pancasila mengatur hidup berbangsa dan bernegara. *ilai1nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat mendukung dn memperkuat nilai1nilai religi ilahi yang terkandung dalam setiap ajaran agama yaitu nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai demokrasi dan k ebijaksanaan, dan nilai keadilan social. D. Pancasila dan 3gama %ebagai Dasar Pembentukan Karakter Kepribadian ". Diskusi kelompok( 9. 2agaimana menjadi insane Pancasila sekaligus sebagai insane beragama F 7. 2agaimana membiasakan hidup beragama yang Pancasilais %elamat 2erdiskusiB
232. III. P&!3*3* 303M3 D3#3M K&HIDCP3* A. Panangan "risten Tentang Agama Di dalam agama Kristen juga terdapat ciri1ciri umum yang ada pada setiap agama yaitu5 kepercayaan akan 3llah, upacara keagamaan, ajaran tentang dosa, keselamatan, dan kehidupan sesudah mati. Tetapi agama Kristen mempunyai ciri khas dan keunikan tersendiri. Pada umumnya suatu agama adalah usaha manusia yang mendekatkan diri dan mengikatkan dirinya kepada kuasa yang lebih tinggi yang berasal dari dunia luar seperti arwah, roh. Dalam agama Kristen manusia digambarkan juga sebagai yang mencari 3llah.Tetapi hal ini bukanlah unsur yang mendasari lahirnya agama kristen.Cnsur yang paling menentukan lahirnya agama kristen adalah Anugerah- yaitu tindakan 3llah karena kasih1*ya datang mencari dan menjumpai manusia, dan menyelamatkannya dari dosa 'oh.;(9?5 &$. 7(:,>5 !oma =(: ". 3llah tahu bahwa manusia tidak akan mampu mencari dan mendekati 3llah yang tidak terbatas. Karena itu 3llah sendiri mendekati manusia, menyatakan diri kepadanya, dan akhirnya manusia mengenal1*ya.
Kemudian 3llah memberi iman kepada manusia sehingga manusia mengenal dan
mengasihi 3llah 3mos =(@1? 5 'oh.@(7917? ". 3rtinya 3llahlah yang berinisiati$ untuk memulihkan hubungan diri*ya dengan manusia dan dunia, mengikatkan diri dengan manusia, dan manusia merespon tindakan 3llah tersebut dengan iman, ketaatan, dan memperhatikan titah 3llah M.9A;(91@5 !oma <(7=5 'oh.9@(7?5 9=(9?5 9?(9;".. Dengan demikian, agama Kristen adalah agama yang muncul sebagai perwujudan tanggapan manusia atas inisiati$ 3llah dan bukan sebagai usaha manusia mencari 3llah.
B. )ungsi Agama Bagi Manusia Dan Masyarakat Pada hakekatnya setiap agama mempunyai beberapa $ungsi antara lain5 &.)ungsi eukati* yang juga dibenarkan dalam suatu agama. 4ungsi edukati$ mencakup5 tugas membimbing mengajar.3gama menyampaikan ajarannya dengan perantaraan petugas1petugasnya yang baik melaksanakan ibadat, upacara korban, khotbah, renungan, meditasi dan sebagainya.Petugas1petugas yang dimaksud seperti5
Imam di bait 3llah bagi orang 'ahudi, Pendeta bagi agama Kristen, Pastor bagi Katolik, Cstad dan Kiai bagi agama islam, Pendeta juga bagi agama hindu budha.Dukun bagi agama ka$ir. Dan sebagainya.Kebenaran ajaran mereka dapat diterima dan diyakini tidak dapat keliru didasarkan pada kepercayaan penganut1penganutnya bahwa petugas1 petugas agama tersebut dapat berhubungan secara langsung dengan yang gaib, yang Ilahi, yang sacral
dan
mendapat ilham khusus darinya.Tugas bimbingan dan pengajaran yang diberikan para petugas agama juga dibenarkan dan diterima berdasarkan pertimbangan yang benar. Pengalaman dari masa ke masa membenarkannya. Masyarakat mempercayakan anggota1anggotanya kepada lembaga agama dengan keyakinan bahwa mereka sebagai manusia dibawah bimbingan agama akan berhasil mencapai kedewasaan pribadinya yang utuh. Hal tersebut berlangsung melalui proses hidup yang telah ditentukan, pertumbuhan yang penuh ancaman dari situasi yang tidak menentu, dan masa bahaya yang dapat menggagalkannya mulai dari lahir, kanak1kanak, menuju ke masa remaja dan masa dewasanya. 2ahkan pada saat1saat paling menentukan segalanya, petugas agama sebagai pembimbing dan pendamping masih sangat terasa perlu. %ebelum orang mengenal sistim pendidikan modern sistem persekolahan " lembaga agama dijadikan pusat pendidikan satu1satunya. Keunggulan dan kelebihan pendidikan keagamaan, bahkan sampai sekarang tetap diakui masyarakat luas. Ini dapat dilihat dari keanggotaan yang tidak teratur bahwa banyak keluarga lebih suka mengirim anak1anak ke pusat1pusat pendidikan keagamaan daripada ke pusat pendidikan *egara.Kunci keberhasilan pendidikan kaum agamawan terletak dalam pendayagunaan nilai1nilai rohani yang merupakan pokok1pokok kepercayaan agama. *ilai1nilai yang ditanamkan adalah makna dan tujuan hidup, hati nurani, rasa tanggungjawab, Tuhan, hidup kekal, ganjaran yang setimpal atas perbuatan yang baik dan yang jahat.
(. )ungsi Penyelamatan 3gama mengajarkan dan memberikan jaminan dengan cara1cara mencapai kebahagiaan yang terakhir- yang pencapaiannya mengatasi karena kebahagiaan itu diluar kemampuan manusia.Erang
yang khas untuk
kemampuan manusia secara mutlak
berpendapat bahwa hanya manusia agama yang
dapat mencapai titik itu, entah manusia yang hidup dalam dunia primiti$ ataupun dalam masyarakat modern.Para ahli agama membedakan dua kategori agama yaitu( a.
3gama alamiah, yaitu agama yang diciptakan manusia sendiri. Dalam hal ini manusia yang mencari Ilah atau Tuhan.
b.
3gama wahyu, yaitu agama yang dibuat Tuhan. Dalam hal ini, Tuhanlah yang mencari manusia. Tuhan berkomunikasi dengan manusia dan mewahyukan seperangkat kebenaran dogma, moral, dan cara peribadatan " kepada manusia. Dikatakan bahwa kebenaran1kebenaran wahyu bersi$at mutlak dan tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh manusia. Meskipun demikian manusia harus menerimanya dengan iman pembebasan dan penyucian merupakan kebutuhan manusia yang berdosa. yaitu(
Pembebasan dari dosa atau roh1roh jahat
Cpacara penyucian. Ini dimaksudkan untuk melimpahkan suatu kekuatan yang
positi$ dapat memperkaya dan memberi berkat.
232. I. K!I%T&* %&2303I G3!03 *&03!3 !I 3. Pemerintah 3dalah Hamba 3llah dan Diangkat Eleh 3llah %ejak proklamasi kemerdekaan !epublik Indonesia tanggal 9< agustus 9>@= sudah ; masa yang berbeda yaitu pertama, masa orde lama yakni masa pemetaan demokrasi yang kemudian berdampak pada lahirnya partai politik untuk membela kepentingan *egara. kedua masa orde baru yang dikenal dengan system pemerintahan demokrasi terpimpin yang kemudian mengesahkan ; kelompok partai politik saja yakni 0E#K3!, PDI dan PPP, dan masa re$ormasi yaitu masa dimana kedaulatan sepenuhnya ada di tangan rakyat dalam menentukan &ksekuti$, legislati)e melalui pemilihan langsung. %ystem ini berbeda dengan masa sebelumnya dimana eksekuti$ ditentukan oleh legislati)e disetiap jenjang pemerintahan, dan legislati)e sendiri ditentukan oleh partai dan utusan golongan. %iapun yang ditentukan oleh *egara baik melalui legislati)e maupun melalui rakyat secara langsung dalam pengakuan = dokumen keesaan gereja diyakini sebagai pemberian Tuhan untuk *egara dank arena itu pemerintah adalah hamba 3llah di dunia yang diangkat dan ditentukan oleh 3llah melalui proses demokrasi. Pengakuan = dokumen keesaan geraja didasarkan pada $irman Tuhan dalam !oma 9;( 91< yang kemudian berimplikasi pada penghayatan bahwa setiap warga *egara mempunyai kewajiban terhadap *egara dan pemerintah yang sah yaitu5 9.
%etiap warga *egara tunduk pada pemerintah karena pemerintah adalah hambah 3llah di dunia untuk menjaga, memelihara, mengayomi dan memberi rasa aman kepada seluruh warga *egara tanpa membeda1bedakan kelompok dan golongan. Kata tunduk disini dapat diartikan5 takut, taat dan berbuat baik kepada pemerintah berdasarkan aturan hokum yang berlaku !oma 9;( 71 = ".
7.
%etiap warga *egara berkewajiban membayar pajak. Garga *egara yang baik adalah dia yang setia membayar pajak sesuai aturan yang berlaku !oma 9;( ? 52ad. Matius 77( 9=1 77 ".
;.
%etiap warga *egara bertunduk kepada pemimpin yang di atasnya.
@.
Dalam kehidupan bernegara dimana orang Kristen menjadi warga *egara atau menjadi bagian dari *egara berkewajiban menjaga, memelihara dan menjunjung tinggi nilai1 nilai kebangsaan yang terkandung dalam hokum dan perundang1 undangan yang berlaku. Cntuk konteks Indonesia nilai1 nilai yang dimaksud adalah5 nilai1 nilai Pancasila dan CCD 9>@=, binnhekaan tunggal ika. *K!I wajib dan mutlak dipertahankan oleh setiap warga *egara.
5
%ebagai warga *egara, orang Kristen berkewajiban untuk mendoakan dan mengusahakan kesejahtraan *egara, sebab kesejahtraannya adalah bagi warganya tak terkecuali bagi orang Kristen 'eremia 7>( 91 9= ".