ASPEK KUANTITATIF KUANTITATIF FLUORESENSI DISUSUN OLEH : SISTYA ANDHINI FANNI SYAWLI
260110600 260110090001
Y O K A N I Z A
260110090004
BINTAN IMAWHATI
260110090005
MISKI AGHNIA
26011009000 8
NICKY NIKEN
260110090009
M. IRFAN H
260110090010
RATNA AYU
260110090012
DIASTRY WINANDA 260110090013 ISMIL IMAMA
260110090014
DANIEL HAPOSAN
2 6 0 1 1 0 0 9 0 0 15
Pendahuluan
Kualitatif
Identifikasi zat kimia
Kuantitatif
Berapa banyak suatu zat dalam suatu sampel
Kimia Analitik
R.A Day and Underwood, 1998
...lanjutan
Metode Analisis Kuantitatif
Titrimetri
pemeriksaan jumlah zat berdasarkan pengukuran volume larutan pereaksi yg dibutuhkan utk bereaksi dgn zat yg ditentukan
Gravimetri
analisa yangmenyangkut pengukuran berat
Instumental
didasarkan pada interaksi energi dengan materi
R.A Day and Underwood, 1998
...lanjutan
Instrumental
Spektrofotometri UV/Vis
Spektroskopi massa
HPLC
Spektroskopi Fluoresensi
R.A Day and Underwood, 1998
Spektroskopi Fluoresensi
Spektroskopi
yang mempelajari materi • ilmu berdasarkan cahaya, suara / partikel yg dipancarkan, diserap / dipantulkan oleh materi tsb
Fluoresensi
• emisi cahaya setelah penyerapan sinar ultraviolet (UV) / cahaya tampak oleh molekul fluoresensi / substruktur disebut fluorophore • fluorophore menyerap energi dlm bentuk cahaya pada panjang gelombang spesifik & membebaskan energi dlm bentuk cahaya yg dipancarkan pada panjang gelombang yg lebih tinggi
...lanjutan Emisi cahaya terjadi karena proses absorbsi cahaya oleh atom yang mengakibatkan keadaan atom tereksitasi. Keadaan atom yang tereksitasi akan kembali keadaan semula dengan melepaskan energi yang berupa cahaya (deeksitasi). Fluoresensi merupakan proses perpindahan tingkat energi dari keadaan atom tereksitasi (S1 atau S2) menuju ke keadaan stabil (ground states)
..lanjutan
Terdiri dari sumber cahaya (biasanya xenon atau lampu merkuri), sebuah monokromator / atau filter untuk memilih panjang gelombang eksitasi; tempat sampel; detektor, yang mengubah cahaya yang dipancarkan ke listrik sinyal, dan unit untuk pembacaan data dan analisis.
Prinsip Spektroskopi Fluoresensi
Menurut diagram Jablonski diatas, energi emisi lebih rendah dibandingkan dengan eksitasi. Ini berarti bahwa emisi fluoresensi yang lebih tinggi terjadi pada panjang gelombang dari penyerapan (eksitasi). Perbedaan antara eksitasi dan panjang gelombang emisi dikenal sebagai pergeseran Stoke.
...lanjutan
Eksitasi = cahaya diserap oleh molekul, yang ditransfer ke keadaan tereksitasi secara elektronik
Relaksasi Getaran = molekul mengalami transisi dari elektronik atas ke yang lebih rendah tanpa radiasi apapun
Emisi = elektron kembali ke keadaan dasar ke keadaan lebih stabil, S0, memancarkan cahaya pada panjang gelombang yang sesuai dengan perbedaan energi
...lanjutan
Dalam molekul, masing-masing kondisi elektronik memiliki beberapa kondisi bagian getaran terkait. Dalam keadaan dasar, hampir semua molekul menempati tingkat vibrasi terendah. Eksitasi dengan sinar UV adalah mungkin untuk mempromosikan molekul yang tertarik ke salah satu tingkat getaran beberapa tingkat tereksitasi secara elektronik yang diberikan.
…lanjutan Ini berarti bahwa emisi fluoresensi tidak hanya terjadi pada satu panjang gelombang tunggal, melainkan melalui distribusi panjang gelombang yang sesuai untuk transisi vibrasi beberapa sebagai komponen dari transisi elektronik tunggal. Inilah sebabnya mengapa eksitasi dan spektrum emisi diperoleh untuk menggambarkan secara rinci karakteristik molekul fluoresensi.
Penerapan Spektroskopi Fluoresensi
Beberapa vitamin dapat ditetapkan secara fluorometrik. Oksidasi lembut tiamina (vitamin B1) oleh Fe(CN)63-, misalnya akan menghasilkan suatu produk yang disebut tiokrom yang memperagakan fluoresens biru pada kondisi yang tepat. Jika pancaran pendaran itu diukur terhadap dua porsi sampel, satu diolah dengan ferisianida dan yang lain tidak, orang dapat mengurangi kontribusi pengganggu non-tiamina yang berpendar untuk meningkatkan selektivitas. Riboflavin (vitamin B1) dan piridoksin (B6) merupakan vitamin lain yang dapat ditetapkan oleh fluoresensi.
Kelebihan dan Kekurangan Spektroskopi Fluoresensi
Kelebihan
• Sensitivitas tinggi • Fluorometri dapat menerima limit deteksi dengan kekuatan sinyal lebih rendah dari teknik lain. Limit deteksi sekitar 10-10 M atau lebih rendah bisa saja diukur dari sebuah molekul.
Kekurangan
• polaritas, ion-ion, potensial listrik, suhu, tekanan, derajat keasaman (pH), jenis ikatan hidrogen,viskositas dan quencher (penghambat deeksitasi) mempengaruhi proses absorbsi energi cahaya eksitasi
Aspek kuantitatif Fluoresensi
Supaya suatu molekul berfluoresensi, maka molekul tersebut harus menyerap radiasi Konsentrasi senyawa menyerap radiasi sinar akan diabsorpsi oleh lapisan pertama hanya sedikit radiasi yg diserap pada bagian lain fluoresensi sampel tidak seragam dan tidak akan proporsional dgn konsentrasi konsentrasi larutan harus dijaga dalam konsentrasi rendah
f
(hasil kuantum fluoresensi)
f
<1
It = I0 .10-ecd
If = f .Ia = f (I0 - It) If = f .I0(1- 10-ecd) ecd
< 0,01
10-ecd ln10.(1- ecd)
If = 2,3.f .e.d.c = .c
Intensitas fluoresensi ~ konsentrasi F ~ I0, sehingga sensitivitas yang meningkat pada suatu sampel tertentu dapat diperoleh dengan meningkatkan intensitas radiasi eksitasi Pada teknik fluorometri, digunakan lambda max
Prosedur analisis Kuantitatif 1.
Kurva baku yang menyatakan hubungan antara intensitas fluoresensi dgn konsentrasi baku tertentu vs larutan baku murni yang sudah diketahui konsentrasinya * Besarnya konsentrasi dapat dihitung dgn memasukkan intensitas fluoresensi sampel ke dalam kurva baku.
Cont. 2.
Membandingkan secara langsung intensitas fluoresensi baku dgn intensitas fluoresensi sampel *kondisi analisis untuk baku dan sampel harus sama (sumber eksitasi, pelarut, pH, dan suhu) *beberapa senyawa asing dapat menurunkan nilai kuantum fluoresensi shg sensitifitas senyawa juga turun
Daftar Pustaka
Gandjar, Ibnu dan Abdul Rohman. 2010. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. R.A Day, JR & A.L Underwood, 1998.Copyright 2001. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Hak Terjemahan dalam Bahasa Indonesia, Penerbit Erlangga. Jakarta