BAB I PENDAHULUAN A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai dengan kegagalan
perfusi darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Dalam keadaan berat terjadi kerusakan sel yang tak dapat dipulihkan kembali (syok ireversibel), oleh oleh kare karena na itu itu pent pentin ing g untu untuk k meng mengen enali ali kead keadaan aan-k -kea eadaa daan n terte tertent ntu u yang yang dapa dapatt mengakibatkan syok, gejala dini yang berguna untuk penegakan diagnosis yang cepat dan tepat untuk selanjutnya dilakukan suatu penatalaksanaan yang sesuai. Satu bentuk syok yang amat berbahaya dan mengancam jiwa penderitanya adalah syok kardiogenik.ada syok kardiogenik ini terjadi suatu keadaan yang diakibatkan oleh karena tidak cukupnya curah jantung untuk mempertahankan fungsi alat-alat vital tubuh akibat disfungsi otot jantung.!al ini merupakan suatu keadaan gawat yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat, bahkan dengan penanganan yang agresif pun angka kematiannya tetap tinggi yaitu antara "#-$#%.enanganan yang cepat dan tepat pada penderita
syok
kardiogenik
ini
mengambil
peranan
penting
di
dalam
pengelolaan&penatalaksanaan pasien guna menyelamatkan jiwanya dari ancaman kematian. Syok kardiogenik ini paling sering disebabkan oleh karena infark jantung akut dan kemungkinan kemungkinan terjadinya terjadinya pada infark akut '-#%.Syo '-#%.Syok k merupakan merupakan komplikasi komplikasi infark yang paling ditakuti karena mempunyai mortalitas yang sangat tinggi.alaupun akhirakhir ini angka kematian dapat diturunkan sampai '*% (+S), syok kardiogenik masih merupakan penyebab kematian yang terpenting pada pasien infark yang dirawat di rumah sakit. B. TUJUAN 1) Tujuan juan umum mum /gar masyarakat dapat sedikit mengetahui tentang syok kardiogenik yang sering mengakibatkan kematian. Serta untuk mendapatkan pengalaman dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung kepada klien dengan penyakit syok kardiogenik
2) Tujuan juan khu khusu suss /gar mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang syok ini sendiri dan
dapat dengan cepat dan tepat dalam menangani masalah ini jika kelak menjumpainya di lapangan kerja. 1
BAB II PEMBAHASAN
I.KONSEP MEDIS. 2
A. ANATOMI ISISIOLOGI Suplai arteri pada 0antung
/rteri koronaria adalah yang bertanggungjawab untuk mensuplai jantung itu sendiri dengan darah yang kaya oksigen. /rteri koronaria adalah end-arteries yang diujung dan bila terjadi penyumbatan, maka suplai darah ke otot miokardium akan terhambat (infark miokard). 1ila lumen pembuluh darah menyempit karena perubahan atheromatous pada dinding pembuluh darah, pasien akan mengeluh nyeri dada yang meningkat secara bertahap pada aktivitas berat (angina). 2ondisi ini tidak memungkinkan otot miokardium meningkatkan kontraksi untuk memenuhi kebutuhan suplai darah, akibat berkurangnya suplai darah arteri. erdapat variasi ukuran dan letak dari arteri koronaria.Sebagai contoh, pada sebagian orang, cabang posterior interventikular dari arteri koronaria kanannya lebih besar dan menyuplai darah ke sebagian besar bagian ventrikel kiri sedangkan pada kebanyakan orang tempat ini disuplai oleh cabang anterior interventrikular dari arteri koronaria kiri. 3ontoh lain, nodus sino-atrial umumnya disuplai oleh cabang nodus dari arteri koronaria kanan, akan tetapi pada 4#-5#% populasi menerima suplai dari arteri koronaria kiri. Saluran darah vena jantung Sistem aliran darah vena pada jantung sebagai berikut6 7ena-vena dan arteri-arteri koronaria mengalir ke dalam atrium kanan melalui sinus 3
koronaria. Sinus koronaria mengalir ke dalam atrium kanan ke arah kiri dari dan superior ke pembukaan dari vena cava inferior.+reat 3ardiac 7ein mengikuti cabang anterior interventrikular dari koronaria kiri dan kemudian menjalar ke arah belakang kiri pada cabang-cabang atrioventrikular.embuluh darah vena sedang mengikuti arteri interventrikular posterior dan bersamaan dengan pembuluh darah vena kecil yang mengikuti arteri marginalis, mengalir ke dalam sinus koronaria.Sinus koronaria mengalir ke pembuluh darah vena pada jantung. Sistem konduksi jantungekg erdapat 4 jenis sel dalam jantung yang berperan dalam proses impuls normal di dalam jantung, yaitu6 ) Sel perintis (pacemaker cells) listrik jantung. 8odus sino- atrial (S/) adalah pacemaker jantung. 9a terletak di atas krista terminalis, dibawah pembukaan vena cava superior di dalam atrium kanan. :) Sel konduksi listrik jantung. 9mpuls yang dihasilkan oleh nodus S/ diantar melalui otot-otot atrial untuk menyebabkan sinkronisasi kontraksi atrial. 9mpuls tiba ke nodus atrioventrikular (/7) yang terletak di septum interatrial dibawah pembukaan sinus koronaria. Dari sini impuls diantar ke ventrikel melalui serabut atrioventrikular (!is) yang turun ke dalam septum interventrikular. Serabut !is terbagi menjadi : cabang kanan dan kiri. 3abang-cabang ini akan berakhir pada serabut-serabut urkinje dalam subendokardium dari ventrikel. 4) Sel miokardium kontraksi jantung. 0ika sebuah gelombang depolarisasi mencapai sebuah sel jantung, kalsium akan dilepaskan ke dalam sel sehingga sel tersebut berkontraksi. Sel jantung memiliki banyak sekali protein kontraktil, yaitu aktin dan miosin. B. DEINISI Syok kardiogenik didefinisikan sebagai adanya tanda-tanda hipoperfusi jaringan yang
diakibatkan oleh gagal jantung rendah preload dikoreksi. idak ada definisi yang jelas dari parameter hemodinamik, akan tetapi syok kardiogenik biasanya ditandai dengan penurunan tekanan darah (sistolik kurang dari $# mm!g, atau berkurangnya tekanan arteri rata-rata lebih dari 4# mm!g) dan atau penurunan pengeluaran urin (kurang dari #,' ml&kg&jam) dengan laju nadi lebih dari *# kali per menit dengan atau tanpa adanya kongesti organ. idak ada batas yang jelas antara sindrom curah jantung rendah dengan syok kerdiogenik. Syok 2ardiogenik adalah suatu sindrom klinis dimana jantung tidak mampu memompakan darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhaan metabolisme tubuh akibat disfungsi otot jantung. 4
Shock kardiogenik merupakan sindrom gangguan patofisiologik berat yang berhubungan dengan metabolisme seluler yang abnormal, yang umumnya disebabkan oleh perfusi jarigan yang buruk. Disebut juga kegagalan sirkulasi perifer yang menyeluruh dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat (jokronegoro, /., dkk, :##4). Syok kardiogenik merupakan stadium akhir disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung kongestif, terjadi bila ventrikel kiri mengalami kerusakan yang luas. tot jantung kehilangan kekuatan kontraktilitasnya,menimbulkan penurunan curah jantung dengan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ vital (jantung, otak, ginjal). Derajat syok sebanding dengan disfungsi ventrikel kiri.;eskipun syok kardiogenik biasanya sering terjadi sebagai komplikasi ;9, namun bisa juga terajdi pada temponade jantung, emboli paru, kardiomiopati dan disritmia.(1runner < Suddarth, :##). Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekuat, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung, manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan. Syok kardiogenik merupakan keadaan gawat darurat jantung yang disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali . Syok ini dapat timbul akibat infak miokard akut ( 9;/ ) yang luas menimbulkan iskemik, injuri sampai infaks dengan gangguan irama jantung, atau sebagai fase terminal dari beberapa penyakit jantung lainnya. !. ETIOLOGI Syok kardiogenik bisa disebabkan oleh iskemia ventrikular primary, masalah
struktural dam disritmia.enyebab paling utama adalah infark miokard akut yang menyebabkn kehilangan 5#% atau lebih fungsi miokardium.2erusakan pada miokardium mungkin terjadi setelah salah satu infark miokard besar (biasanya dinding anterior), atau mungkin kuulatif sebagai akibat dari beberapa infark miokard yang lebih kecil atau infark
miokard
pada
pasien
dengan
disfungsi
ventrikel
yang
sudah
ada
sebelumnya.;asalah struktural pada sistem kardiopulmonari dan disritmia juga menyebabkan syok kardiogenik.0ika mereka mengganggu aliran darah ke jantung. ) =aktor etiologi pada kasus syok kardiogenik6 a) 9skemia ventrikuler primary 9nfark miokard akut • 2ardiopulmonari arrest • perasi jantung terbuka • b) ;asalah structural >uptur septal • >uptur otot papilaris • 5
=ree wall rupture /neurisma ventrikel • 2ardiomiopati • 2ongestif • !ipertropik • erbatas • umor intrakardiak • ?mboli paru • rombus atrium • Disfungsi valvuvar • ;iokard akut • amponade kardiak • ;iokard memar • c) Disritmia 1radidisritmia • akidisritmia • :) =aktor predisposisi 6 Dari berbagai penelitian dilaporkan •
adanya faktor-faktor predisposisi
timbulnya syok kardiogenik yaitu 6 mur yang relatif lebih tua pada syok kardiogenik 6 umumnya lebih dari *# tahun elah terjadi payah jantung sebelumnya /danya infark lama dan baru @okasi pada dinding anterior lebih sering menimbulkan syok 9;/ yang meluas secara progresif 2omplikasi mekanik 9;/ 6 septum sobek, insufisiensi mitral, disenergi ventrikel +angguan irama dan nyeri hebat =aktor ekstramiokardial 6 obat-obatan penyebab hipotensi atau hipovolemia
D. MANIESTASI KLINIS imbulnya kardiogenik syok dalam hubungannya dengan 9;/ dapat dikategorikan
dalam 6 ) imbulnya tiba-tiba dalam waktu 5 A * jam setelah infark akibat gangguan miokard masih atau ruptur dinding bebas ventrikel kiri :) imbulnya secara perlahan dalam beberapa hari sebagai akibat infark berulang 4) imbul tiba-tiba : hingga # hari setelah infark miokard disertai timbulnya bising mitral sistolik, ruptur septum atau disosiasi elektromekanik. ?pisode ini dapat disertai atau tanpa nyeri dada, tetapi sering disertai dengan sesaknafas akut. 2eluhan nyeri dada pada infark miokard akut biasanya di daerah substernal, rasa seperti ditekan, diperas, seperti diikat, rasa dicekik dan disertai rasa takut.>asa nyeri
6
menjalar ke leher, rahang, lengan dan punggung. 8yeri biasanya hebat, berlangsung lebih dari B jam, tidak menghilang dengan obat-obatan nitrat. Syok kardiogenik yang berasal dari penyakit jantung lainnya, keluhan sesuai dengan penyakit dasarnya. ;anifestasi lain syok kardiogenik yang ditandai sebagai berikut 6
8yeri dada yang berkelanjutan, dyspnea (sesak&sulit bernafas), tampak pucat, danapprehensive (anCious , discerning, gelisah, takut, cemas) !ipoperfusi jaringan 2eadaan mental tertekan&depresi /nggota gerak teraba dingin 2eluaran (output) urin kurang dari 4# m@&jam (oliguria). takikardi (detak jantung yang cepat,yakni ##C&menit) 8adi teraba lemah dan cepat, berkisar antara $#A# kali&menit !ipotensi 6 tekanan darah sistol kurang dari "# mm!g Diaphoresis (diaforesis, diaphoretic, berkeringat, mandi keringat,
perspirasi) Distensi vena jugularis 9ndeks jantung kurang dari :,: @&menit&m:. ekanan pulmonary artery wedge lebih dari " mm!g. Suara nafas dapat terdengar jelas dari edem paru akut ;enurut ;ubin (:##"), diagnosis syok kardiogenik adalah berdasarkan 6 a. 2eluhan okok liguri (urin E :# m@&jam). • ;ungkin ada hubungan dengan 9;/ (infark miokard akut). • 8yeri substernal seperti 9;/. • b. anda enting ensi turun E "#-$# mm!g • akikardi • 8adi cepat • anda-tanda bendungan paru6 ronki basah di kedua basal paru • 1unyi jantung sangat lemah, bunyi jantung 999 sering terdengar • Sianosis • Diaforesis (mandi keringat) • ?kstremitas dingin • c. 2riteria /danya disfungsi miokard disertai 6 ekanan darah sistolis arteri E "# mm!g. • roduksi urin E :# m@&jam. • ekanan vena sentral # mm!: • /da tanda-tanda6 gelisah, keringat dingin, akral dingin, takikardi • E. PATOISOLOGI
7
hidrosis,
Syok kardiogenik merupakan kondisi yang terjadi sebagai serangan jantung pada fase termimal dari berbagai penyakit jantung. 1erkurangnya ke aliran darah koroner berdampak pada supplay : kejaringan khususnya pada otot jantung yang semakin berkurang, hal ini akan menyababkan iscemik miokard pada fase awal, namun bila berkelanjutan akan menimbulkan injuri sampai infark miokard. 1ila kondisi tersebut tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan kondisi yang dinamakan syok kardiogenik. ada kondisi syok, metabolisme yang pada fase awal sudah mengalami perubahan pada kondisi anaerob akan semakin memburuk sehingga produksi asam laktat
terus meningkat dan memicu timbulnya nyeri hebat seperti terbakar maupun
tertekan yang menjalar sampai leher dan lengan kiri, kelemahan fisik juga terjadi sebagai akibat dari penimbunan asam laktat yang tinggi pada darah. Semakin ;enurunnya kondisi pada fase syok otot jantung semakin kehilangan kemampuan untuk berkontraksi utuk memompa darah. enurunan jumlah strok volume mengakibatkan berkurangnnya cardiac output atau berhenti sama sekali. !al tersebut menyebakkan suplay darah maupun : sangatlah menurun kejaringan, sehingga menimbulkan kondisi penurunan kesadaran dengan akral dinging pada ektrimitas, 2ompensasi dari otot jantung dengan meningkatkan denyut nadi yang berdampak pada penurunan tekanan darah 0uga tidak memperbaiki kondisi penurunan kesadaran. /ktifitas ginjal juga terganggu pada penurunan cardiac output,yang berdampak pada penurunan laju filtrasi glomerulus (+=> ). ada kondisi ini pengaktifan system rennin, angiotensin dan aldostreron akan, menambah retensi air dan natrium menyebabkan produksi urine berkurang( liguri E 4#ml& jam) . enurunan kontraktilitas miokard pada fase syok yang menyebabkan adanya peningkatan residu darah di ventrikel, yang mana kondisi ini akan semakin memburuk pada keadaan regurgitasi maupun stenosis valvular .!al tersebut dapat mennyebabkan bendungan vena pulmonalis oleh akumulasi cairan maupun refluk aliran darah dan akhirnya memperberat kondisi edema paru. . PAT"A# G. KOMPLIKASI ) 3ardiopulmonary arrest :) Disritmi 4) +agal multisistem organ 5) Stroke ') romboemboli *) +angguan ventrikular ejection 9nfark miokard akut • 8
;iokarditis akut 2omplikasi mekanik • F) +angguan ventrikular filling emponade jantung • Stetnosis mitral • ;iksoma pada atrium kiri • 9nfark ventrikel kanan • •
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG ) ?2+G mengetahui hipertrofi atrial atau ventrikuler, penyimpanan aksis, iskemia dan
kerusakan pola. :) ?3+G mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi, infark&fibrilasi atrium, ventrikel hipertrofi, disfungsi penyakit katub jantung. 4) >ontgen dadaG ;enunjukkan pembesaran jantung. 1ayangan mencerminkan dilatasi atau hipertrofi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau peningkatan tekanan pulmonal. 5) Scan 0antungG indakan penyuntikan fraksi dan memperkirakan gerakan jantung. ') 2ateterisasi jantungG ekanan abnormal menunjukkan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi kanan dan kiri, stenosis katub atau insufisiensi serta mengkaji potensi arteri koroner. *) ?lektrolitG mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi ginjal, terapi diuretic. F) ksimetri nadiG Saturasi ksigen mungkin rendah terutama jika 3!= memperburuk ;. ") /+DG +agal ventrikel kiri ditandai alkalosis respiratorik ringan atau hipoksemia dengan peningkatan tekanan karbondioksida. $) ?nHim jantungG meningkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan jantung,misalnya infark miokard (2reatinin fosfokinase&32, isoenHim 32 dan Dehidrogenase @aktat&@D!, isoenHim @D!). I. PENATALAKSANAAN a. enatalaksaan 2eperawatan . encegahan primer 6 1ila dari hasil pengukuran tekanan diduga atau terdeteksi terjadi
hipovolemia atau volume intravaskuler rendah.asien harus diberi infus -
9ntra 7ena untuk menambah jumlah cairan dalam sistem sirkulasi. 1ila terjadi hipoksia, berikan oksigen. 9stirahat
9
-
emberian digitalis, membantu kontraksi jantung dan memperlambat frekuensi jantung.
:.
encegahan sekunder 6 -
Digitalis hanya diberikan pada takikardia supraventrikel dan fibrilasi atrial
A
7asodilatasi hanya diberikan bila dijumpai vasokontriksi perifer hebat dan penderita dipantau ketat secara hemodinamik.
A
indakan pintas koroner dan angioplasty darurat kalu perlu
A
1ila mungkin pasang 37.
4.
Diit, diit jantung, makanan lunak, rendah garam
encegahan tersier 6 I - ;enganjurkan pasien untuk minum obat teratur. I - ;enganjurkan pasien untuk control kembali secara teratur.
I b. enatalaksanaan ;edis a) astikan jalan nafas tetap adekuat, bila tidak sadar sebaiknya dilakukan intubasi. b) 1erikan oksigen " A ' liter&menit dengan menggunakan masker untuk mempertahankan : F# A :# mm!g c) >asa nyeri akibat infark akut yang dapat memperbesar syok yang ada harus diatasi dengan pemberian morfin. d) 2oreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan keseimbangan asam basa yang terjadi. e) 1ila mungkin pasang 37. f) emasangan kateter Swans +anH untuk meneliti hemodinamik.
II. KONSEP KEPERA"ATAN 1. P$n%kaj&an a. -
R&'a(a *$n(ak& 2eluhan utama alasan klien datang ke rumah sakit @amanya waktu kejadian sampai dengan di kerumah sakit ipe cedera, posisi cedera, lokasi cedera - +ambaran mekanisme cedera dan penyakit seperti nyeri pada organ tubuh yang mana,
gunakan6 provoked (), Juality (K), radian (>), severity (S) dan time (). - 2apan terakhir makan - >iwayat penyakit lain yang pernah dialami - >iwayat pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit sakit sekarang - >iwayat keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan klien. +. P$n%kaj&an k$*a,a- ,$h$ /an 'ajah - periksa wajah, adakah luka dan laserasi, perubahan tulang wajah dan jaringan lunak, adakah pendarahan serta benda asing.
10
-
eriksa mata, telinga, hidung, mulut, adakah tanda A tanda perdarahan benda asing
-
perlukan serta adanya keluaran cairan. /mati bagian kepala, adakah depresi tulang kepala, tulang wajah, konstusio&jelas,
-
hematom, serta krepitasi, tulang 2aji adanya kaku laher 8yeri tulang servikal dan tulang belakang , deviasi trachea, distensi vena leher,
perdarahan, edema, kesulitan, menelan, emfisema subcutan, dan kerpitas pada tulang 0. P$n%kaj&an /a/a - ernafasan6 irama, kedalaman, dan kerakter pernafasan - ergerakan dinding dada anterior dan posterior - alpasi kripitas tulang dan emfisema subcutan - /mati pengguna otot bantu nafas - erhatikan tanda A tanda injuri atau cedera /. A+/m$n /an *$,&s - Struktur tulang dan keadaan dinding abdomen - anda A tanda cedera eksternal - ;assa6 besarnya, lokasi dan mobilitas - 8adi fomoralis - 8yeri abdomen, tipe dan lokasi nyeri (gunakan K>S) - 1ising usus - Distensi abdomen - +enitalia dan rectal $. Eks$mas - anda-tanda injury ekternal - 8yeri - ergerakan dan kekuatan otot ekstremitas - Sensasi ke empat anggota gerak arna kulit a) Daa /asa *$n%kaj&an *as&$n /$n%an s(k ka/&%$n&k - /$n%an /aa 3kus *a/a 4 Ak&&as +ejala 6 2elemahan, kelelahan- iskemia, anemia, infeksi, emboli paru, kelebihan cairan. anda 6 akikardia, dispnea pada istirahat atau aktivitas, perubahan warna kulit kelembaban,
kelemahan umum, lemas, pucat,letih S&ku,as& +ejala 6 >iwayat /;9 sebelumnya, penyakit arteri koroner, +02, masalahD, diabetes mellitus, riwayat syok kardiogenik dan sebelumnya pernah mengalami penyakit infark miokard, angina, atau gagal jantung kongastif anda 6 ekanan darah turun E$# mmhg atau dibawah, perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk berdiri, nadi cepat tidak kuat atau lemah, tidak teratur, 10 ekstra S4 atau S5 mungkin menunjukan gagal jantung atau penurun an kontraktilitas ventrikel, +ejala
11
hipoperfusi jaringan kulit G dioforesis ( 2ulit @embab ), pucat, akral dingin, sianosis, vena A vena pada punggung tangan dan kaki kolaps. E,&m&nas& +ejala 6 roduksi urine E 4# ml& jam anda 6 liguri N($& aau k$&/akn(amanan +ejala 6 8yeri dada yang timbulnya mendadak dan sangat hebat, tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin, lokasi tipikal pada dada anterio substernal, prekordial, dapat menyebar ketangan,
rahang,
wajah,
idak
tentu
lokasinya
seperti
epigastrium,
siku,
rahang,abdomen,punggung, leher, dengan kualitas chorusing, menyempit, berat,tertekan , dengan skala biasanya # pada skala - #, mungkin dirasakan pengalaman nyeri paling buruk yang pernah dialami. anda 6 ajah meringis, perubahan postur tubuh, meregang, mengeliat, menarik diri, kehilangan kontak mata, perubahan frekuensi atau irama jantung, D,pernafasan, warna kulit& kelembaban ,bahkan penurunan kesadaran. P$na3asan +ejala 6 Dyspnea dengan atau tanpa kerja, dispnea nocturnal, batuk dengan atau tanpa produksi sputum,penggunaan bantuan pernafasan oksigen atau medikasi,riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis anda 6 akipnea, nafas dangkal, pernafasan laboret G penggunaan otot aksesori pernafasan, nasal flaring, batuk G kering& nyaring&nonprodoktik& batuk terus A menerus,dengan & tanpa pembentukan sputum6 mungkin bersemu darah, merah muda& berbuih ( edema pulmonal ). 1unyi nafasG mungkin tidak terdengar dengan crakles dari basilar dan mengi peningkatanfrekuensi nafas, nafas sesak atau kuat, warna kulitG pucat atau sianosis, akral
dingin. In$%&as E% +ejala 6 akut, stres berhubungan dengan penyakit& kepribadian anda 6 1erbagai manifestasi prilaku, mis takut, marah Makanan 5 0a&an +ejala 6 2ehilangan nafsu makan ;ual munta anda 6 12
Distensi abdomen edem H(%&$n$ +ejala 6 2eletihan & lekemahan,selama aktifitas perawatan diri. anda 6 erawatan menandakan perawatan profesional N$us$ns& +ejala 6 2elemahan anda 6 enurunan perilaku K$amanan +ejala 6 erubahan dalam fungsi mental , kehilangan kekuatan In$aks& ss&a, +ejala 6 enurunan keikutsertaan dlm aktifitas sosiak yang biasa dilakukan
2. DIAGNOSA KEPERA"ATAN
. enurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial& perubahan inotropic. :. +angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolar 4. 8yeri akut berhubungan dengan penurunan suplai : ke miokard ditandai dengan nyeri dada, dispnea, gelisah, meringis. 5. 2elebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus, peningkatan na & air, peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma( menyerap air dalam area interstisial& jaringan ) '. 9ntoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan supley oksigen dan kebutuhan (penurunan & terbatasnya curah jantung) ditandai dengan kelelahan, kelemahan, pucat. 6. INTER7ENSI KEPERA"ATAN
. enurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial& perubahan inotropic NO! 4
Setelah dilakukan asuhan selamaLLLpenurunan kardiak output klien teratasi dengan kriteria hasil4
13
anda 7ital dalam rentang normal (ekanan darah, 8adi, respirasi)
Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan
idak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites
idak ada penurunan kesadaran
/+D dalam batas normal
idak ada distensi vena leher
arna kulit normal
NI! 4
.
?valuasi adanya nyeri dada
:.
3atat adanya disritmia jantung
4.
;onitor D, nadi, suhu, dan >>
5.
;onitor suhu, warna, dan kelembaban kulit
'.
;onitor sianosis perifer
*.
3atat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
F.
;onitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
".
;onitor balance cairan
$.
;onitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia
#.
2elola pemberian obat anti aritmia, inotropik, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahankan kontraktilitas jantung
:. +angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler-alveolar NO!4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama L. +angguan pertukaran pasien teratasi dengan kriteria hasi6
;endemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
;emelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan
;endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips)
anda tanda vital dalam rentang normal
14
/+D dalam batas normal
Status neurologis dalam batas normal
NI! 4
. ;onitor respirasi dan status : :. ;onitor pola nafas 6 bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot 4. 3atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal. 5. ;onitor 7 '. osisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi *. 2eluarkan sekret dengan batuk atau suction F. /uskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan ". 1eri o: sesuai indikasi $. 0elaskan pada pasien dan keluarga tentang persiapan tindakan dan tujuan penggunaan alat tambahan (:, Suction, 9nhalasi)
4. 8yeri akut berhubungan dengan penurunan suplai : ke miokard ditandai dengan nyeri dada, dispnea, gelisah, meringis NO! 4
Setelah dilakukan tinfakan keperawatan selama L. asien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil6 •
;ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
•
;elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
•
;ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
•
;enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
•
anda vital dalam rentang normal
•
idak mengalami gangguan tidur
NI! 4
15
. @akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi :. 2aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
4. bservasi 7ital sign. 5. bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan '. 1antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan *. 2ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan F. /jarkan tentang teknik non farmakologi6 napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat& dingin ". 1erikan analgetik untuk mengurangi nyeri6 LL... 5. 2elebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan laju filtrasi glomerulus, peningkatan na & air, peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma( menyerap air dalam area interstisial& jaringan ) NO! 4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama L. 2elebihan volume cairan teratasi dengan kriteria6
erbebas dari edema, efusi, anaskara
1unyi nafas bersih, tidak ada dyspneu&ortopneu
erbebas dari distensi vena jugularis,
;emelihara tekanan vena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign D18
erbebas dari kelelahan, kecemasan atau bingung
NI! 4
. 2aji lokasi dan luas edema :. ;onitor vital sign 4. ;onitor masukan makanan & cairan 5. ;onitor tanda dan gejala dari odema '. ertahankan catatan intake dan output yang akurat *. 1erikan diuretik sesuai interuksi F. 2olaborasi pemberian obat diuretik.
16
'. 9ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan suplay oksigen dengan kebutuhan (penurunan atau terbatasnya curah jantung) ditandai dengan kelelahan, kelemahan, pucat) NO! 4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama L. asien bertoleransi terhadap aktivitas dengan K&$&a Has&, 4
1erpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan >>
;ampu melakukan aktivitas sehari hari (/D@s) secara mandiri
2eseimbangan aktivitas dan istirahat
NI! 4
. bservasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas :. 2aji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan 4. ;onitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak
nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik) 5. 1antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan '. 1antu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan sosial *. 1antu klien dalam pemenuhan /D@. F. 1antu pasien&keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
17
BAB I7 PENUTUP A. KESIMPULAN 1erhasil tidaknya penanggulangan syok tergantung dari kemampuan mengenal
gejala-gejala syok, mengetahui, dan mengantisipasi penyebab syok serta efektivitas dan efisiensi kerja kita pada saat-saat&menit-menit pertama penderita mengalami syok Syok adalah gangguan sistem sirkulasi dimana sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam jumlah yang memadai yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi) Syok kardiogenik adalah dyok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekua, seperti pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantungG manifestasinya meliputi hipovolemia, hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan
18
kegelisahan. ?tiologi syok kardiogenik antara lain 6 enyakit jantung iskemik, obatobatan yang mendepresi jantung,gangguan irama jantung. B. SARAN Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya menjadi
seorang perawat profesional agar dapat lebih peka terhadap tanda dan gejala ketika menemukan pasien yang mengalami syock sehingga dapat melakukan pertolongan
segera. ;ahasiswa dapat melakukan tindakan-tindakan emergency
untuk melakukan
pertolongan segera kepada pasien yang mengalami syok.
DATAR PUSTAKA
;uttaJin, /rif. :##$. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi . 0akarta 6 Salemba ;edika Sherwood, @auralee. ?disi *. Fisiologi Manusia dasi Sel ke Sistem. enerbit 1uku 2edokteran, ?+3 Suddarth < 1runner. ?disi :. Keperawatan Medikal – Bedah. enerbit 1uku 2edokteran, ?+3 Nanda nternational n!" #iagnosis Keperawatan 6 definisi < 2lasifikasi. ?disi #. :#':#F.0akarta 6 ?+3, :#'. aylor, 3ynthia ; < Sparks >alph, Sheila. ?disi #. #iagnosis Keperawatan dengan $en!ana Asuhan . enerbit 1uku 2edokteran, ?+3, :##.
19
http6&&sumberkeperawatan.blogshop.com&:#4F&cardiovaskuler. http6&&www.makalahkesehatan.co.cc&:#:&:&syok-kardiogenik.html http6&&yuflihul.blogspot.com&:#&asuhan-keperawatan-gawat-darurat pada.html
20