PRAKTIK PROFESI KEPERAWA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH BEDA H (KMB) (K MB) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKes HANG TUAH PEKANBARU TA. 2015/2016
LAPORAN PENDAHULUAN SEPSIS
A. KONS KONSEP EP DASA DASAR R 1. De!"!s! Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon tubuh
yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas, takikardia, takikardia, takipnea, takipnea, hipotensi hipotensi dan disfungsi disfungsi organ organ berhubung berhubungan an dengan dengan gangguan gangguan sirkulasi darah. Sepsis sering didefinisika didefinisikan n sebagai sebagai respon sistemik terhadap sepsis, diwujudkan diwujudkan sebagai takikardi, demam atau hipotermia takipnea dan tanda-tanda perfusi organ yang tidak mencukupi. Syok sepsis adalah suatu bentuk syok (sindroma sepsis yang disertai hipotensi) hipotensi) yang menyebar menyebar dan vasogenik dicirikan oleh adanya adanya penurunan penurunan daya tahan vascular sistemik seta adanya penyebaran yang tidak normal dari volume vascular. (udak ! "allo, #$$%). Sepsis Sepsis adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan ketika ketika mikroo mikroorga rganism nismee mengin menginvas vasii tubuh tubuh dan meny menyeb ebab abka kan n
resp respon on
infl inflam amas asii
sist sistem emik ik..
&esp &espon on
yang ang
diti ditimb mbul ulka kan n
seri sering ng
menyeb menyebabk abkan an penuru penurunan nan perfus perfusii organ organ dan disfung disfungsi si organ. organ. 'ika 'ika disert disertai ai dengan dengan hipotensi maka dinamakan syok sepsis (inda D., *++%). erminologi dalam sepsis menurut merican ollege of hest /hysicians0society of ritical are 1edicine consensus onference omittee 2 ritical are 1edicine, #$$*2 3nfeksi • 4enomena microbial yang ditandai dengan munculnya respon inflamasi terhadap •
•
munculnya0invasi mikroorganisme ke dalam jaringan tubuh yang ster il 5akteriemia 1unculnya atau terdapatnya bakteri di dalam darah S3&S (Systemic 3nflamatory &esponse Syndrome) &espon inflamasi secara sistemik yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam kondisi klinis yang berat. &espon tersebut dimanifestasikan oleh * atau lebih dari gejala khas berikut ini 2 - Suhu badan 6 78 o atau 9 7% o
•
•
- eart &ate 6 $+ :0menit - && 6 *+ :0menit atau /a;* 9 7* mmg - <5 6 #*.+++0mm 7 atau #+= bentuk immature Sepsis Sistemik &espon terhadap infeksi yang disebabkan oleh adanya sumber infeksi yang jelas, yang ditandai oleh dua atau lebih dari gejala dibawah ini2 - Suhu badan 6 78 o atau 97%o - eart rate 6 $+ :0menit - && 6 *+ :0menit atau /a;* 9 7* mmg - <5 6 #*.+++0mm 7 atau 9 >.+++0mm 7 atau #+= bentuk immature Severe Sepsis ?eadaan sepsis dimana disertai dengan disfungsi organ, hipoperfusi atau hipotensi. ipoperfusi atau gangguan perfusi mungkin juga disertai dengan asidosis laktat,
•
oliguria, atau penurunan status mental secara mendadak Shok Sepsis Sepsis yang menyebabkan kondisi syok, dengan hipotensi walaupun telah dilakukan resusitasi cairan. Sehubungan terjadinya hipoperfusi juha bisa menyebabkan asidosis laktat, oliguria atau penurunan status mental secara mendadak.
•
•
Sepsis 3nduce ipotension ?ondisi dimana tekanan darah sistolik 9 $+ mmg atau terjadi penurunan sistolik 6 >+ mmg dari sebelumnya tanpa adanya penyebab hipotensi yang jelas. 1;DS (1ulti ;rgan Dysfunction Syndroma) 1unculnya penurunan fungsi organ atau gangguan fungsi organ
dan
homeostasistidak dapat dijaga tanpa adanya intervensi. 2. E#!$%$&! / '#$ es!$ 1ayoritas dari kasus-kasus sepsis disebabkan oleh infeksi-infeksi bakteri gram negatif (-) dengan persentase %+-@+= kasus, beberapa disebabkan oleh infeksi-infeksi jamur, dan sangat jarang disebabkan oleh penyebab-penyebab lain dari infeksi. genagen infeksius biasanya bakteri-bakteri, menginfeksi hampir segala lokasi organ atau alat-alat yang ditaman. gen-agen yang menginfeksi atau racun-racun mereka kemudian menyebar secara langsung atau tidak langsung kedalam aliran darah. 3ni mengiAinkan mereka untuk menyebar ke hampir segala sistem organ. 5akteri gram nefative yang sering menyebabkan sepsis adalah B. oli, ?lebsiella • Sp, /seudomonas Sp, 5akteriodes Sp, dan /roteus Sp. 5akteri gram negative mengandung liposakarida pada dinding selnya yang disebut endotoksin. pabila dilepaskan dan masuk ke dalam aliran darah, endotoksin dapat menyebabkan berbagai perubahan biokimia yang merugikan dan mengaktivasi imun dan mediator biologis lainnya yang menunjang timbulnya shock sepsis.
•
;rganisme gram positif yang sering menyebabkan sepsis adalah staphylococcus, streptococcus dan pneumococcus. ;rganisme gram positif melepaskan eksotoksin yang berkemampuan menggerakkan mediator imun dengan cara yang sama dengan endotoksin.
*. K%'s!!'s! 1&S Sepsis Sepsis yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap
methicillin C&B Sepsis Sepsis yang disebabkan oleh jenis bakteri Bnterococcus yang resisten terhadap vancomycin rosepsis Sepsis yang berasal dari infeksi saluran kencing minggu setelah kelahiran) Sepsis bortion borsi yang disebabkan oleh 3nfeksi dengan sepsis pada ibu
+. P'#$!s!$%$&! a. &espon imun terhadap infeksi &eaksi tubuh (host) terhadap infeksi tergantung pada kombinasi yang kompleks dari
imunitas bawaan dan imunitas adaptif. 3munitas adaptif bergantung pada sebagian besar reseptor antigen spesifik yang ada pada memori pathogen yang sebelumnya ditemui, sedangkan imunitas bawaan menggambarkan respon host terhadap komponen molekul tertentu untuk dapat menyerang patogen, hal ini termasuk lipopolisakarida
(/S)
dan
peptidoglycans
bakteri,
serta
glikolipid
&
mycobacteri. 3munitas bawaan memiliki peran penting dalam menandakan adanya inisiasi reaksi imunoinflamasi serta infeksi gram negarif (%+= dari kasus sepsis) yang dipicu oleh endotoksin (lipopolisakarida) dan infeksi gram positif (>+= dari kasus sepsis) yang terjadi baik akubat produksi eksotoksin atau karena fragment membran sel. ipopolisaksarida yang dikomplekskan dengan protenin plasma tertentu selanjutnya berikatan dengan reseptor membran (D#>) pada sel efektor seperti makrofag dan
sel endotel. al ini merupakan tanda mulainya transduksi sinyal intraseluler melalui mekanisme reseptor spesifik (&). b. &espon inflamasi terhadap infeksi Setelah respon inflamasi dipicu, endothelium vascular orchestrates proses inflamasi berikutnya, mengarahkan elemen seluler (terutama leukosit) ke lokasi infeksi. ?ompleks endotel leukosit merupakan precursor penting untuk mempertahankan respon inflamasi, hal ini diatur oleh urutan waktu pada ekspresi molecular c. eukosit-endotel adhesi dan migrasi 1arginasi leukosit awal yang berjalan sepanjang dinding endotel diatur oleh kelompok glikoprotein yang dikenal sebagai selectins pada permukaan kedua sel endotel (/-dan B-Selectins) dan leukosit (-Selectin). /roses ini dipicu oleh berbagai mediator proinflamasi termasuk tumor necrosis faktor (4-E), interleukin # (3-#), histamine, komplemen, leukotrein dan radikal bebas. &endahnya afinitas yang dihasilkan paa pola interaksi tersebut dapat mempromosikan ahesi intermiten antara leukosit dan endothelium. d. &espon endotel dan jaringan local Sitokin pro-inflamasi dan neutrofil yang disekresikan kedalam endotel pembuluh darah dianggap menginduksi apoptosis (kematian sel terprogram) dalam sel-sel endotel,
dimana
aktivasi
neutrofil
menyebabkan
kerusakan
oleh
kaskade
kejadianyang mengarah pada pembentukan radikal bebas oksigen ; *. Dan ; F dalam sel endotel, sehingga dari interaksi endotel leukosit tersebut menghasilkan cedera jaringan yang terjadi baik paa tingkat sel endotel maupun jaringan dibawahnya. /ada sepsis, respon inflamasi istirahat bebas dari anti-inflamasi sehingga dapat meluas dan menyebabkan kerusakan sistemik. e. itrat ;ksida dan efek potensial terhadap respirasi sel pada sepsis ; dihasilkan dari -arginin oleh aksi sintaase nitrogen oksida enAin (;S). e;S dan n;S adalah enAim konstitutif yang dikelompokkan didalam c;S. Sebaliknya, ekspresi i;S diinduksi oleh beberapa rangsangan yang berhubungan dengan peradangan dan jumlah i;S yang dihasilkan jauh lebih besar dibandingkan c;S. Dalam sepsis rangsangan pro inflamasi menyebabkan induksi i;S selama beberapa jam, sehingga menyebabkan produksi ; berlebihan.
5. M'"!es#'s! K%!"!s '. F'se D!"! 2 terjadi deplesi volume, selaput lendir kering, kulit lembab dan kering ,. P$s# es-s!#'s! '!'" 2 gambaran klinis syok hiperdinamik 2 takikardia, nadi keras
dengan tekanan nadi melebar, precordium hiperdinamik pada palpasi, dan ekstremitas hangat disertai tanda-tanda sepsis
. T'"' !$e-s! 2 takipnea, oliguria, sianosis, mottling, iskemia jari, perubahan
status mental. anda-tanda Syok Sepsis (inda D., *++%) 2 • • • • • • • • • • • • • • • •
/eningkatan & /enurunan D 4lushed Skin (kemerahan sebagai akibat vasodilatasi) /eningkatan && kemudian kelamaan menjadi penurunan && rakles /erubahan sensori /enurunan urine output /eningkatan temperature /eningkatan cardiac output dan cardiac inde: /enurunan SC& /enurunan tekanan atrium kanan /enurunan tekanan arteri pulmonalis /enurunan curah ventrikel kiri /enurunan /a;* /enurunan /a; * kemudian menjadi peningkatan /a; * /enurunan ; 7
"ambaran hasil laboratorium 2 • • • • • • • • • • •
<5 6 #*.+++0mm 7 atau 9 >.+++0mm7 atau #+= bentuk immature iperglikemia 6 #*+ mg0dl /eningkatan /lasma -reaktif protein /eningkatan plasma procalcitonin. Serum laktat 6 # m1ol0 reatinin 6 +,G mg0dl 3& 6 #,G / 6 %+ rombosit 9 #++.+++0mm 7 otal bilirubin 6 > mg0dl 5iakan darah, urine, sputum hasil positif.
6. We, O '-s'#!$"
3nfasi ?uman /elepasan 3ndotoksin Disfungsi dan kerusakan endotel dan disfungsi organ multipel SB/S3S /erubahan fungsi miokarium
/erubahan ambilan dan penyerapan ;*
?ontraksi jantung
Suplai +* terganggu
Sesak
turun &eduksi darah terganggu
erganggunya
fungsi
sistem pencernaan
mitokondria
menurun
urah jantung
erhambatnya
"angguan pemenuhan ;*
?erja sel
&eflek ingin
menurun
muntah
/enurunan
afsu makan
sistem imun
menurun
&esti infeksi
"angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
"angguan perfusi jaringan
3. Pe"'#'%'s'"''" Me!s '" Kee'4'#'" /enatalaksanaan sepsis yang optimal mencakup eliminasi patogen penyebab
infeksi, mengontrol sumber infeksi dengan tindakan drainase atau bedah bila diperlukan, terapi antimikroba yang sesuai, resusitasi bila terjadi kegagalan organ atau renjatan. Casopresor dan inotopik, terapi supportif terhadap kegagalan organ, gangguan koagulasi dan terapi imunologi bila terjadi respon imun maladaptive host terhadap infeksi. a. &esusitasi 1encakup tindakan airway, breathing, circulation dengan oksigenasi, terapi cairan (kristaloid dan atau koloid). Casopresor0inotropik, dan transfusi bila diperlukan. ujuan resusitasi pasien dengan sepsis berat atau yang mengalami hipoperfusi dalam % jam pertama adalah /C 8-#* mmg, 1/ 6 %G mmg, urine 6 +,G ml0kg0jam dan saturasi oksigen tidak mencapai @+=. 5ila dalam % jam resusitasi, saturasi oksigen tidak mencapai @+= dengan resusitasi cairan dengan C/ 8-#* mmg, maka dilakukan transfusi /& untuk mencapai hematokrit 6 7+= dan atau pemberian dobutamin (sampai maksimal *+ Hg0kg0menit). b. Bliminasi sumber infeksi ujuan 2 menghilangkan patogen penyebab, oleh karena antibiotik pada umumnya tidak mencapai sumber infeksi seperti abses, viskus yang mengalami obstruksi dan implant prostesis yang terinfeksi. indakan ini dilakukan scepat mungkin mengikuti resusitasi yang adekuat c. erapi antimikroba 1erupakan modalitas yang sangat penting dalam pengobatan sepsis. erapi antibiotik intravena sebaiknya dimulai dalam jam pertama sejak diketahui sepsis berat, setelah kultur diambil. erapi inisial berupa satu atau lebih obat yang memiliki aktivitas melawan patogen bakteri atau jamur dan dapat penetrasi ke tempat yang diduga sumber sepsis. ;leh karena pada sepsis umumnya disebabkan oleh gram negatif, penggunaan antibiotik yang dapat mencegah pelepasan endotoksin seperti karbapenem memiliki keuntungan, terutama pada keadaan dimana terjadi proses inflamasi yang hebat akibat pelepasan endotoksin, misalnya pada sepsis berat dan gagal multi organ. /emberian antimikrobial dinilai kembali setelah >8-@* jam berdasarkan data mikrobiologi dan klinis. Sekali patogen penyebab teridentifikasi, tidak ada bukti bahwa terapi kombinasi lebih baik daripada monoterapi.
d. erapi supportif ;ksigenasi •
/ada keadaan hipoksemia berat dan gagal napas bila disertai dengan penurunan •
kesadaran atau kerja ventilasi yang berat, ventilasi mekanik segera dilakukan. erapi cairan - ipovolemia harus segera diatasi dengan cairan kristaloid (al +.$= atau -
ringer laktat) maupun koloid. /ada keadaan albumin rendah (9* g0d) disertai tekanan hidrostatik melebihi
-
tekanan onkotik plasma, koreksi albumin perlu diberikan. ransfusi /& diperlukan pada keadaan perdarahan aktif atau bila kadar b rendah pada kondisi tertentu, seperti pada iskemia miokard dan renjatan septik. ?adar b yang akan dicapai pada sepsis masih kontroversi antara 8-
•
#+ g0d. Casopresor dan inotropik Sebaiknya diberikan setelah keadaan hipovolemik teratasi dengan pemberian cairan adekuat, akan tetapi pasien masih hipotensi. Casopresor diberikan mulai dosis rendah dan dinaikkan (titrasi) untuk mencapai 1/ %+ mmg atau tekanan darah sistolik $+mmg. Dapat dipakai dopamin 68Ig0kg.menit,norepinefrin +.+7-#.GIg0kg.menit, phenylepherine +.G-8Ig0kg0menit atau epinefrin +.#+.GIg0kg0menit. 3notropik dapat digunakan2 dobutamine *-*8 Ig0kg0menit, dopamine 7-8 Ig0kg0menit, epinefrin +.#-+.G Ig0kg0menit atau fosfodiesterase
•
inhibitor (amrinone dan milrinone). 5ikarbonat Secara empirik bikarbonat diberikan bila p 9@.* atau serum bikarbonat 9$
•
mBJ0 dengan disertai upaya untuk memperbaiki keadaan hemodinamik. Disfungsi renal kibat gangguan perfusi organ. 5ila pasien hipovolemik0hipotensi, segera diperbaiki dengan pemberian cairan adekuat, vasopresor dan inotropik bila diperlukan. Dopamin dosis renal (#-7 Ig0kg0menit) seringkali diberikan untuk mengatasi
gangguan fungsi ginjal
based belum
pada sepsis,
namun
secara evidence
terbukti. Sebagai terapi pengganti gagal ginjal akut dapat dilakukan
hemodialisis maupun hemofiltrasi kontinu. •
utrisi /ada metabolisme
glukosa
terjadi
peningkatan
produksi
(glikolisis,
glukoneogenesis), ambilan dan oksidasinya pada sel, peningkatan produksi dan penumpukan laktat dan kecenderungan hiperglikemia akibat resistensi insulin. Selain itu terjadi lipolisis, hipertrigliseridemia dan proses katabolisme protein.
/ada sepsis, kecukupan nutrisi2 kalori (asam amino), asam lemak, vitamin dan •
mineral perlu diberikan sedini mungkin ?ontrol gula darah erdapat penelitian pada pasien 3, menunjukkan terdapat penurunan mortalitas sebesar #+.%-*+.*= pada kelompok pasien yang diberikan insulin untuk mencapai kadar gula darah antara 8+-##+ mg0d dibandingkan pada kelompok dimana insulin baru diberikan bila kadar gula darah 6##G mg0d. amun apakah pengontrolan gula darah tersebut dapat diaplikasikan dalam praktek 3, masih
•
perlu dievaluasi, karena ada risiko hipoglikemia. "angguan koagulasi /roses inflamasi pada sepsis menyebabkan terjadinya gangguan koagulasi dan D3 (konsumsi faktor pembekuan dan pembentukan mikrotrombus di sirkulasi). /ada sepsis berat dan renjatan, terjadi penurunan aktivitas antikoagulan dan supresi proses fibrinolisis sehingga mikrotrombus menumpuk di sirkulasi mengakibatkan
kegagalan
organ.
erapi
antikoagulan,
berupa
heparin,
antitrombin dan substitusi faktor pembekuan bila diperlukan dapat diberikan, •
tetapi tidak terbukti menurunkan mortalitas. ?ortikosteroid anya diberikan dengan indikasi insufisiensi adrenal. idrokortison dengan dosis G+ mg bolus 3C >:0hari selama @ hari pada pasien dengan renjatan septik menunjukkan penurunan mortalitas dibandingkan kontrol. ?eadaan tanpa syok, kortikosteroid sebaiknya tidak diberikan dalam terapi sepsis.
. K$%!'s! &DS • ?oagulasi intravaskular diseminata • cute &enal 4ailure (hronic ?idney Disease) • /erdarahan usus • "agal hati • Disfungsi sistem saraf pusat • "agal jantung • ?ematian •
B. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pe"&'7!'" P!e
Selalu menggunakan pendekatan 5DB. A!4'8
yakinkan kepatenan jalan napas
berikan alat bantu napas jika perlu (guedel atau nasopharyngeal) jika terjadi penurunan fungsi pernapasan segera kontak ahli anestesi dan bawa segera mungkin ke 3 Be'#!"&
kaji jumlah pernasan lebih dari *> kali per menit merupakan gejala yang signifikan kaji saturasi oksigen periksa gas darah arteri untuk mengkaji status oksigenasi dan kemungkinan asidosis berikan #++= oksigen melalui non re-breath mask auskulasi dada, untuk mengetahui adanya infeksi di dada periksa foto thorak !-%'#!$"
kaji denyut jantung, 6#++ kali per menit merupakan tanda signifikan monitoring tekanan darah, tekanan darah 96 periksa waktu pengisian kapiler pasang infuse dengan menggunakan canul yang besar berikan cairan koloid K gelofusin atau haemaccel pasang kateter lakukan pemeriksaan darah lengkap siapkan untuk pemeriksaan kultur catat temperature, kemungkinan pasien pyreksia atau temperature kurang dari 7%o siapkan pemeriksaan urin dan sputum berikan antibiotic spectrum luas sesuai kebijakan setempat.
D!s',!%!#8
5ingung merupakan salah satu tanda pertama pada pasien sepsis padahal sebelumnya tidak ada masalah (sehat dan baik). ?aji tingkat kesadaran dengan menggunakan C/. E9$s-e
'ika sumber infeksi tidak diketahui, cari adanya cidera, luka dan tempat suntikan dan tempat sumber infeksi lainnya. T'"' '"''" #e'' e!-'"
Sepsis yang berat didefinisikan sebagai sepsis yang menyebabkan kegagalan fungsi organ. 'ika sudah menyembabkan ancaman terhadap kehidupan maka pasien harus dibawa ke 3, adapun indikasinya sebagai berikut2
/enurunan fungsi ginjal /enurunan fungsi jantung ypoksia sidosis "angguan pembekuan cute respiratory distress syndrome (ards) K tanda cardinal oedema pulmonal.
Pe"&'7!'" Se-"e
a.
ktivitas dan istirahat
Subyektif 2 1enurunnya tenaga0kelelahan dan insomnia b.
Sirkulasi
-
Subyektif 2 &iwayat pembedahan jantung0bypass cardiopulmonary, fenomena
embolik (darah, udara, lemak) -
;byektif 2 ekanan darah bisa normal atau meningkat (terjadinya hipoksemia),
hipotensi terjadi pada stadium lanjut (shock) -
eart rate 2 takikardi biasa terjadi
-
5unyi jantung 2 normal pada fase awal, S* (komponen pulmonic) dapat terjadi
disritmia dapat terjadi, tetapi B" sering menunjukkan normal -
?ulit dan membran mukosa 2 mungkin pucat, dingin. yanosis biasa terjadi
(stadium lanjut) c.
3ntegritas Bgo
-
Subyektif 2 ?eprihatinan0ketakutan, perasaan dekat dengan kematian
-
;byektif 2 &estlessness, agitasi, gemetar, iritabel, perubahan mental.
d.
1akanan0airan
-
Subyektif 2 ?ehilangan selera makan, nausea
-
;byektif 2 4ormasi edema0perubahan berat badan, hilang0melemahnya bowel
sounds e. eurosensori -
Subyektif atau ;byektif 2 "ejala truma kepala, kelambatan mental, disfungsi
motorik
f.
&espirasi
-
Subyektif 2 &iwayat aspirasi, merokok0inhalasi gas, infeksi pulmolal diffuse,
kesulitan bernafas akut atau khronis, Lair hungerM -
;byektif 2 &espirasi 2 rapid, swallow, grunting
g.
&asa man
-
Subyektif 2 danya riwayat trauma tulang0fraktur, sepsis, transfusi darah, episode
anaplastik h.
Seksualitas
-
Subyektif atau obyektif 2 &iwayat kehamilan dengan komplikasi eklampsia
2. D!'&"$s' Kee'4'#'" 8'"& -"&!" -"-% "angguan perfusi jaringan b.d reproduksi aliran darah terganggu • /emenuhan ;* kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan perfusi ja ringan • utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d terganggunya sistem pencernaan • *. I"#e:e"s! Diagnosa #
"angguan perfusi jaringan b.d reproduksi aliran darah terganggu ujuan 2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama # : *> jam, diharapkan perfusi jaringan teratasi
3ntervensi &asional #. akukan tirah baring #. ntuk memperlancar aliran darah *. /antau frekuensi dan irama jantung *. 1engetahui keadaan umum pasien 7. /erhatikan kekuatan otot denyut 7. 1empercepat proses penyembuhan perifer >. ?olaborasi dengan tim medis Diagnosa * 2 /emenuhan ;* kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan perfusi j aringan ujuan
2 Setelah diberikan intervensi selama * : *> jam diharapkan pemenuhan ;* teratasi 3ntervensi
-;bservasi tanda-tanda vital -5erikan posisi yang nyaman -/emberian ;* sesuai dengan kebutuhan -?olaborasi dengn tim medis
&asional - 1engetahui keadaan umum dan perkembangan pasien - 1embantu mengurangi sesak
- 1embantu pemenuhan ;* - 1empercepat proses kesembuhan
Diagnosa 7 utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d terganggunya sistem pencernaan ujuan
2 setelah dilakukan intervensi selama # : *> jam diharapkan nutrisi terpenuhi
-
3ntervensi ;bservasi tanda K tanda vital njurkan oral hygiene sebelum dan
-
sesudah makan 5erikan makan sedikit tapi sering ?olaborasi dengan tim medis
&asional - 1engetahui keadaan umum dan perkembangan pasien - 1eningkatkan nafsu makan pasien - 1emenuhi kebutuhan nutrisi pasien - 1enentukan diit yang tepat
D'#' P-s#''
'udith 1.