BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BE BELAKANG Kanker Serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu penyakit yang
paling banyak terjadi bagi wanita. Kanker Serviks sering juga disebut dengan kanker mulut rahim. Kanker Serviks merupakan penyakit kanker kedua terbanyak yang dialami oleh wanita di seluruh dunia. Menurut International Agency for Research on ancer !IAR"# $%& dari kasus kanker di dunia# yang berjumlah sekitar '().*** dengan +,).*** kematian# terjadi di -egaranegara berkembang. /i Indones Indonesia ia pengid pengidap ap a ervi0 ervi0adal adalah ah terbany terbanyak ak dianta diantara ra pengid pengidap ap kanker kanker lainnya# bahkan di seluruh dunia adalah nomer kedua setelah ina !1K 23M# +*4* +*4*". ".
5erd 5erdas asar arka kan n
pene peneli liti tian an
di
6aka 6akart rta# a#
Sema Semara rang ng##
6ogj 6ogjak akar arta ta##
dan dan
Surabayaternyata kanker leher rahim juga menduduki urutan dengan proporsi +% 7 '% & penderita melebihi kanker payudara yang baru mencapai 4* 7 +* &. Menurut perkiraan /epartemen Kesehatan RI adalah 4** per 4**.*** penduduk. 2ntuk6 2ntuk6akar akarta ta sebany sebanyak ak ,.*** ,.*** pender penderita ita dan kirak kirakira ira seperl seperlima imanya nya adalah adalah penderita kanker leher rahim !8ara# !8ara# +**4". 5egitu pula data penderitakanker servik servikss yangdi yangdiraw rawat at di Rumah Rumah Sakit Sakit 2mum 2mum 9usat 9usat :aji :aji Adam Adam Malik Malik !RS29 !RS29 :AM" Medan didapat ratarata ratarata 4+* orang penderita penderita kanker serviks serviks yang dirawat perbulan !;aporan Ruangan Rindu 5 4
meningkat di seluruh dunia# dimana diperkirakan 4* juta kasus baru pertahun dan akan meningkat akan menjadi 4% juta kasus pada tahun +*+*. Sampai saat ini# insiden kanker serviks dalam hal morbiditas dan mortalitas belum menunjukan hasi hasill penu penuru runa nan n yang yang sign signif ifik ikan an.. 5ukt 5uktii kuat kuat pend penduk ukun ung g kank kanker er serv servik ikss disebabkan oleh infeksi :uman 9apiloma >irus !:9>"# dengan risiko tertinggi :uman :uman 9apilo 9apiloma ma >irus irus !:9>" !:9>" subtip subtipee genital genital mening meningkat katkan kan risiko risiko beragam beragam penularan !Suhartono# +**,". /ata setiap tahun sekitar %**.*** perempuan di Indonesia didiagnosis terinfeksi kanker serviks. /ari jumlah itu# sekitar +,*.*** penderita meninggal dunia. /i Indonesia# kanker serviks telah menjadi pembunuh pembun uh nomor satu dari keseluruhan kanker. Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum +kedua yang biasa diderita perempuan berusia +*7+% tahun./i Indones Indonesia# ia# kanker kanker servik servikss merupa merupakan kan kasus kasus terbany terbanyak ak dan hampir hampir ,*& nya nya ditemukan dalamkondisi stadium lanjut !? stadium II5". :al ini karena masih rentannya pelaksanaan skrining# yaitu @ %&. 9adahal# pelaksanaan skrining yang ideal adalah $*&. oba kita bandingkan dengan populasi penduduk indonesia tahun +**$ yang berjumlah +)* juta jiwa. Angka %& adalah angka yang sangat kecil sekali. 9adahal wanita yang beresiko terkena kanker serviks adalah %$ juta wanita pada usia 4%7' tahun dan 4* juta wanita pada usia 4*74' tahun.
1.2.
RUMUSAN MASALAH A. Apa /efi /efinis nisii ca.Ser ca.Servik vikss B 5. Apa Ctiolo Ctiologi gi ca.S ca.Servi erviks ks B . 5agaimana 5agaimana patofisiolo patofisiologi gi ca.serviks ca.serviks B /. 5agaimana 5agaimana tanda tanda dan dan gejala gejala ca.serv ca.serviks iks B
C. 5agaim 5agaimana ana Kompli Komplikas kasii ca.servi ca.serviks ks B 1. 5agaim 5agaimana ana pemer pemeriks iksaan aan ca.s ca.serv erviks iks B 3. 5agaimana 5agaimana 9enatalaksanaa 9enatalaksanaan n ca.servi ca.serviks ks B :. 5agaimana 5agaimana asuhan asuhan keperaw keperawatan atan ca.ser ca.serviks viks B 1.3. TUJUAN A. Mengetahui Mengetahui definisi definisi ca.serviks ca.serviks 5. Mengeta Mengetahui hui etiolo etiologi gi ca.serv ca.serviks iks . Mengetahui Mengetahui patofisiol patofisiologi ogi ca.serviks ca.serviks /. Mengetahui Mengetahui tanda dan gejala ca.serviks ca.serviks C. Mengeta Mengetahui hui Kompl Komplika ikasi si ca.ser ca.serviks viks 1. Mengeta Mengetahui hui pemeri pemeriksa ksaan an ca.ser ca.servik vikss 3. Mengetahui Mengetahui 9enatalaksanaa 9enatalaksanaan n ca.ser ca.serviks viks :. Mengetahui Mengetahui asuhan keperawatan keperawatan ca.serviks ca.serviks 1.4. MANFAAT Makalah asuhan keperawatan pada pasien dengan ca.cervik ini bisa bermanfaat bagi penulis secara pribadi dan juga bermanfaat bagi pembaca secara luas sebagai pembelajaran
BAB II KONSEP MEDIK 2.1.
DEFINISI Kanker leher rahim atau yang dikenal dengan kanker servik yaitu keganasan
yang terjadi pada serviks !leher rahim" yang merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama atau vagina !/epkes RI# +**(". Karsinoma serviks uteri !a serviks" adalah tumor ganas pada leher rahim# merupakan merupakan karsinoma karsinoma ginekologi ginekologi yang terbanyak terbanyak diderita.Kan diderita.Kanker ker serviks serviks adalah adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya
pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya !;ynda# +*4*" Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahimatau serviks yang terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempelpada puncak vagina.! /iananda#Rama# +**( " Kanker serviks merupakan selsel kanker yang menyerang bagian squamosa bagian squamosa columnar junction !S6" junction !S6" serviks !9rice# Sylvia. +*4*" Kanker servik merupakan kanker pembunuh nomor satu pada wanita di dunia ketiga. Cpidemiologi menunjukkan bahwa kanker ini merupakan penyakit menular seksual !Suharto +**(".
2.2.
KLASIFIKASI
Klasifikasi dari 8emuan 8-M 1I3< 5edah 7 patologis
8ahapan Ka Kategori 4. 8D E tumo tumorr primer primer tidak tidak dapat dapat dini dinilai lai +. 8* E ada ada bukti bukti tumor tumor prim primer er ). 8is 8is E Karsinoma Karsinoma in situ ! karsinoma karsinoma preinvasive preinvasive " '. Karsinoma Karsinoma 84 I E serviks serviks terbata terbatass pada pada serviks serviks ! perluasa perluasan n mengabaikan mengabaikan untuk korpus " %. 84a IA E Karsinoma Karsinoma invasif invasif didiagnosis didiagnosis hanya dengan mikroskop mikroskop F invasi invasi stroma dengan kedalaman maksimum %.* mm diukur dari dasar epitel dan penyebaran horiGontal ,#* mm atau kurang F Keterlibatan ruang vaskuler # vena atau limfatik # tidak mempengaruhi klasifikasi . 84a4 IA4 IA4 E /iukur /iukur invasi stroma stroma @ )#* )#* mm secara mendalam mendalam dan dan @ ,#* mm di spread horisontal ,. 84a+ IA+ IA+ E/iukur E/iukur invasi invasi stroma stroma H )#* )#* mm dan @ %.* mm dengan penyebaran penyebaran horisontal @ ,#* mm $. 84b I5 I5 E klinis klinis terlihat terlihat lesi terbatas terbatas pada pada serviks serviks atau lesi lesi mikros mikroskopik kopik lebih besar dari 84a IA+
(. 84b4 I54 I54 E lesi lesi klinis klinis terlihat terlihat @ '.* cm dalam dimensi dimensi terbesar terbesar 4*. 84b+ I5+ I5+ Eklinis terlihat lesi H '.* cm dalam dimensi terbesar 44. 8+ II E serviks serviks karsinoma Menginvasi luar rahim rahim tetapi tidak untuk dinding panggul atau menurunkan ketiga vagina 4+. 8+a IIA IIA E tanpa tanpa invasi invasi parametr parametrium ium 4). 8+a4 IIA4 E lesi klinis terlihat terlihat @ '.* cm dalam dimensi terbesar 4'. 8+a+ IIA+ E klinis terlihat lesi H '.* cm dalam dimensi terbesar 4%. 8+b II5 E 8umor dengan invasi parametrium 4. 8) III
E 8umor meluas ke dinding panggul dan atau melibatkan sepertiga
bagian bawah vagina dan atau menyebabkan hidronefrosis atau nonfungsional ginjal 4,. 8)a IIIA E 8umor 8umor melibatkan sepertiga bagian bawah vagina # tidak ada ekstensi untuk dinding panggul 4$. 8)b III5 E 8umor 8umor meluas ke dinding dinding panggul dan atau menyebabkan hidronefrosis atau nonfungsional ginjal 4(. 8' I> E 8umor 8umor menginvasi mukosa kandung kemih atau rektum dan atau melampaui panggul yang benar ! edema bulosa tidak cukup untuk mengklasifikasikan tumor sebagai 8' " +*. 8'a I>A I>A E8umor menginvasi mukosa kandung kemih atau rektum ! edema bulosa tidak cukup untuk mengklasifikasikan tumor sebagai 8' " +4. 8'b I>5 I>5 E 8umor 8umor melampau melampauii panggul panggul benar
2.3.
ETILOGI
9enyebab kanker serviks belum jelas diketahui# namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol# antara lainE a. 2mur
9enelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksua seksuall semaki semakin n besar besar mendapa mendapatt kanker kanker servik serviks. s. Kawin Kawin pada usia usia +* tahun tahun dianggap masih terlalu muda. b. 6umlah kehamilan dan partus JKanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks. c. 6uml 6umlah ah perk perkaw awin inan an.. =anita yang sering melakukan hubungan seksual dan bergantiganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini. d. Infek nfeksi si vi virus. rus. Infe Infeks ksii :9> :9> ! Human Human papiloma virus"yang virus"yang beresiko beresiko tinggi tinggi menyebabkan menyebabkan kanke kankerr leher leher rahi rahim m yang yang ditu ditula lark rkan an mela melalu luii hubun hubunga gan n seks seksual ual sexually !sexually transmitted disease". disease". 9erempuan biasanya terinfeksi virus ini saat usia belasan tahun# sampai tiga puluhan# walaupun kankernya sendiri baru akan muncul 4*+* tahun sesudahnya. Infeksi virus :9> yang berisiko tinggi menjadi kanker adalah tipe 4# 4$# '%# % dimana :9> tipe 4 dan 4$ ditemukan pada sekitar ,*& kasus. Infeksi :9> tipe ini dapat mengakibatkan perubahan selsel leher rahim menjadi lesi intraepitel derajat tinggi !high-grade !high-grade intraepithelial lesion lesion ;IS/8" yang merupakan lesi. !yatim#faisal#+*4*" 2.4.
PATOFISIOLOGI
erviks timbul dibatas antara epitel yang melapisi ektoserviks !portio" dan endoserviks kanalisis serviks yang dibuat sebagai suamocolumnar junction !S6". 9ada wanita muda S6 ini berada diluar <2C# sedang pada wanita berumur H)% th# S6 berada didalam kanalis servikalis pada awal perkembangannya kanker serviks tidak memberi tandatanda dan keluhan ada pemeriksaan dengan speculum# tampak parsio yang erosive !metaplasia skuamosa" yang fisiologik atau patologik. 8umor dapat tumbuh sebagai berikutE a" Cksofi Cksofitik tik## mulai dari S6 ke arah lumen lumen vagina vagina sebagai sebagai masa masa prolifer proliferasi asi yang yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis.
b" Cndofitik# mulai dari S6 tumbuh ke dalam stroma serviks dan cenderung untuk u ntuk mengadakan infiltrasi menjadi ulkus. c" 2lsera 2lseratif tif## mulai mulai dari S6 dan cenderung cenderung merusak merusak struktur struktur jaringa jaringan n servik servikss dan melibatkan awal fornises vagina untuk menjadi ulkus yang luas. 9ada masa kehidupan wanita terjadi perubahan fisiologis pada epitel serviks epitel epitel kolumn kolumnar ar akan digant digantika ikan n oleh oleh epitel epitel skuamos skuamosaa yang yang diduga diduga berasa berasall dari dari cadangan epitel kolumnar. ko lumnar. 9roses pergantian pergantian ini disebut proses metaplasia dan d an terjadi akibat pengaruh p: vagina yang rendah. Akibat proses metaplasia ini maka secara morfogenetik terdapat + SSK# yaitu SSK !Sel skuamosa karsinoma" asli dan SSK baru yang menjadi tempat pertemuan antara epitel skuamosa baru dengan epitel kolumnar. !Rahmawan# +**(". /aerah di antara kedua SSK !Sel skuamosa karsinoma" ini disebut daerah transforma transformasi. si. Masuknya mutagen atau bahanbahan yang dapat mengubah perangai perangai sel secara genetik pada saat fase aktif metaplasia dapat menimbulkan selsel yang berpotensi ganas. 9erubahan ini biasanya terjadi di daerah transformasi. Mutagen tersebut berasal dari agenagen yang ditularkan secara hubungan seksual dan diduga bahwa human papilloma virus !:9>" memegang peranan penting. Sel yang mengalami mutasi tersebut dapat berkembang menjadi sel displastik sehingga terjadi kelainan epitel yang disebut displasia. 9erbedaan derajat displasia didasarkan atas tebal tebal epite epitell yang yang menga mengala lami mi kela kelain inan an dan bera beratt ringa ringanny nnyaa kelai kelainan nan pada pada sel. sel. Sedangka Sedangkan n karsin karsinoma oma insit insitu u adalah adalah ganggua gangguan n matura maturasi si epitel epitel skuamo skuamosa sa yang yang menyerupai menyerupai karsinoma karsinoma invasif invasif tetapi membrana basalis basalis masih utuh.!Rahmawan# utuh.!Rahmawan# +**(". Kanker insitu pada servik servik adalah keadaan dimana sel neoplastik neoplastik terjadi terjadi pada seluru seluruh h lapisa lapisan n epitel epitel disebut disebut displas displasia. ia. /ispla /isplasia sia merupa merupakan kan neoplas neoplasia ia servik servik intraephitelia !-I". -I terbagi menjadi tiga tingkat yaitu tingkat I ringan# tingkat II sedang# tingkat III berat. 8idak ada gejala spesifik untuk kanker servik pendarahan
merupakan satusatunya gejala yang nyata# tetapi gejala ini hanya ditemukan pada tahap lanjut. Sedang kan tahap awal tidak. !pince# sylvia A# +*4*".
2sia# 6umlah kehamilah partus partus jumlah perkawinan# infeksi :9>
Mitosis sel eksoservik L endoserviks Hiperterm
Metaplasia skuamosa
/emam 9erubahan struktur sel L fungsi selsel normal
termoregulasi
Aktivasi regenerasi sel meningkat
pelepasan med.kimiawi med.kimiawi
Sel sel ganaskarsinoma
merangsang hipotalamus
! prostaglandin "
Invasi 9atogen
K#$"er
/ilakukan non pembedahan# kemoterapi
Mual Muntah
9enurunan berat badan
Ntri!i "r#$% ri "e't(#$ t'(
Menembus sel epitel
Struma serviks
Meluas ke jaringan
/apat menekan jaringan sekitar
Iskemia jaringan
-ekrosis jaringan
>askularisasi jaringan
9eradangan endo L ekso
9embuluh limfa L vena
Menekan ujung saraf simpatik
/inding pembuluh terdesak
Respon nyeri
Keputihan# bau busuk # gatal
Kurangnya pengetahuan tentang gejala dan penyakit
N*eri
9erdarahan spontan
Ke"r#$%#$ +,-me #ir#$
De)i!ie$!i Pe$%et#(#
8imbul rasa khawatir
emas
sumber E 4. Sylvia A. 9rince# +**,. +. Rahmawan# +**(
A$!iet#!
2./. MANIFSTASI KL KLINIS a. Keputihan Keputihan yang makin makin lama lama makin makin berbau berbau akibat infeksi infeksi dan nekrosi nekrosisjar sjaringan. ingan. 9ada permulaan penyakit yaitu pada stadium praklinik !karsinoma insitu dan
mikro invasif" belum dijumpai gejalagejala yang spesifik bahkan sering tidak dijumpai gejala. Awalnya# keluar cairan mukus yang encer# keputihan seperti krem krem tidak tidak gatal# gatal#kemu kemudia dian n menjadi menjadi merah merah muda muda lalu lalu kecokla kecoklatan tan dan sangat sangat berbau bahkan sampai dapat tercium oleh seisi rumah penderita. 5au ini timbul karena ada jaringan nekrosis !AGiG M.1.#Saifuddin A.5.# A.5.# +*4*". b. Ada perdarahan tidak normal. Awal stadium invasif# keluhan yang timbul adalah perdarahan di luar siklus haid haid## yang yang dimula dimulaii sedi sediki kit tse sedi diki kitt yang yang maki makin n lama lama maki makin n banya banyak k atau atau perdarahan terjadi di antara + masa haid.9erdarahan terjadi akibat terbukanya pembuluh darah disertai dengan pengeluaran sekret berbau busuk#bila perdarahan berlanjut lama dan semakin sering akan menyebabkan penderita menjadi sangat anemis dan dan dapat terjadi shock# dijumpai pada penderita kanker serviks stadium lanjut !AGiG M.1. dan Saifuddin A.5.+*4*". c. 9erdarahan 9erdarahan yang yang dialami dialami segera segera setela setelah h berhubungan berhubungan ! ,%& $*& ". Keluha Keluhan n ini sering sering dijump dijumpai ai pada pada awal stadiu stadium m invasi invasif# f# biasany biasanyaa timbul timbul perdarahan setelah berhubungan. :al ini terjadi akibat trauma pada permukaan serviks yang telah mengalami lesi !Rasjidi Imam# +*4*". d. -yer -yerii dibagi dibagian an daer daerah ah pangg panggul ul Rasa nyeri ini dirasakan di bawah perut bagian bawah sekitar panggul yang biasanya unilateral yang terasa menjalar ke paha dan ke seluruh panggul. -yeri bersifat progresif sering dimulai dengan ;ow 5ack 9ainN di daerah lumbal# menjalar ke pelvis dan tungkai bawah# gangguan miksi dan berat badan semakin lama semakin menurun khususnya pada penderita stadium lanjut.bila kanker sudah berada pada stadium )# maka akan mengalami pembengkakan dibagian tubuh seperti# betis# paha# tangan dan sebagiannya ! Rama/iananda# +**( " 2.0. .0. a.
PEMERIKS IKSAAN PE PENUNJANG 9emeriksaan Sitologi 9ap Smear Salah satu pemeriksaan sitologi yang bisa dilakukan adalah pap smear. 9ap
smear smear merupa merupakan kan salah salah satu satu cara cara deteks deteksii dini dini kanker kanker leher leher rahim. rahim. 8est 8est ini
mendeteksi adanya perubahanperubahan sel leher rahim yang abnormal# yaitu suatu pemeriksaan dengan mengambil cairan pada laher rahim dengan spatula kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop. Saat ini telah ada teknik thin prep !liquid liquid base cytology cytology"" adalah metoda pap smear yang dimodifikasi yaitu sel usapan serviks dikumpulkan dalam cairan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran# darah# lendir serta memperbanyak sel sel serv servik ikss yang yang dikum dikumpul pulka kan n sehi sehing ngga ga akan akan meni mening ngkat katka kan n sens sensit itiv ivit itas as.. 9engam 9engambil bilan an sampel sampel dilakuk dilakukan an dengan dengan menguna mengunakan kan semacam semacam sikat sikat !brush" brush" kemudian sikat dimasukkan ke dalam cairan dan disentrifuge# disentrifuge# sel yang terkumpul diperiksa dengan mikroskop. 9ap smear hanyalah sebatas skrining# bukan diagnosis adanya kanker serviks. 6ika ditemukan hasil pap smear yang abnormal# maka dilakukan pemeriksaan standar berupa kolposkopi. 9enanganan kanker serviks dilakukan sesuai stadium penyakit dan gambaran histopatologimnya. Sensitifitas pap smear yang dilakukan setiap tahun mencapai (*&. b. Kolposkopi 9emeriksaan dengan pembesaran !seperti mikroskop" yang digunakan untuk menga mengama mati ti seca secara ra lang langsu sung ng permu permuka kaan an serv servik ikss dan bagi bagian an serv servik ikss yang yang abnorm abnormal. al. /engan /engan kolpos kolposkopi kopi akan akan tampak tampak jelas jelas lesil lesilesi esi pada pada permukaa permukaaan an serviks# kemudian dilakukan biopsi pada lesilesi tersebut. c. I>A I>A !Inspeksi !Inspeksi >isual >isual Asam Asam Asetat Asetat"" I>A I>A merupakan tes alternatif skrining untuk kanker serviks. 8es sangat mudah dan prakti praktiss dilaks dilaksana anakan# kan# sehing sehingga ga tenaga tenaga kesehat kesehatan an non dokter dokter gineko ginekolog logi# i# bidan praktek dan lainlain. 9rosedur pemeriksaannya sangat sederhana# permukaan serviksleher rahim diolesi dengan asam asetat# akan tampak bercak bercak putih pada permukaan serviks yang tidak normal. d. Serviksografi Servikografi terdiri dari kamera )% mm dengan lensa 4** mm dan lensa ekstensi %* mm. 1otografi diambil oleh tenaga kesehatan dan slide dan slide !servikogram" !servikogram" dibaca dibaca oleh oleh yang yang mahir mahir dengan dengan kolpos kolposkop. kop. /isebu /isebutt negati negatiff atau atau curiga curiga jika jika tampak kelainan abnormal# tidak memuaskan jika SSK tidak tampak seluruhnya
dan disebut defek secara teknik jika servikogram tidak dapat dibaca !faktor kamera atau flash atau flash". ". Ker Kerusak usakan an (defect) seca secara ra tekn teknik ik pada pada serv servik ikog ogra ram m kura kurang ng dari dari )&. )&. Servik Servikogr ografi afi dapat dapat dikemb dikembangk angkan an sebagai sebagai skrini skrining ng kolposk kolposkopi opi.. Kombin Kombinasi asi servikograf servikografii dan kolposkopi kolposkopi dengan sitologi mempunyai mempunyai sensitivit sensitivitas as masing masing masi masing ng $)& dan dan ($& seda sedang ng spes spesif ifis isit itas as masi masing ngma masi sing ng ,)& ,)& dan ((&. ((&. 9erbedaan ini tidak bermakna. /engan demikian servikografi dapat digunakan sebagai metoda yang baik untuk skrining massal# lebihlebih di daerah di mana tidak ada seorang spesialis sitologi# maka kombinasi servikogram dan kolposkopi sangat membantu dalam deteksi kanker serviks. e. 3ineskopi
3ineskopi menggunakan teleskop monokuler# ringan dengan pembesaran +#% 0 dapat digunakan untuk meningkatkan skrining dengan sitologi. 5iopsi atau pemeriksaan kolposkopi dapat segera disarankan bila tampak daerah berwarna putih dengan pulasan asam asetat. Sensitivitas dan spesifisitas masingmasing $'& $'& dan $,& dan dan nega negati tiff palsu palsu seba sebanya nyak k 4+#& 4+#& dan dan posit positif if pals palsu u 4&. 4&. Samsuddin dkk pada tahun 4((' membandingkan pemeriksaan gineskopi dengan pemeriksaan sitologi pada sejumlah (+* pasien dengan hasil sebagai berikutE Sensitivitas (%#$&F spesifisitas ((#,&F predictive ((#,&F predictive positive value $$#%&F negative value ((#(&F value ((#(&F positif palsu 44#%&F negatif palsu '#,& dan akurasi (#%&. :asil tersebut memberi peluang digunakannya gineskopi oleh tenaga paramedis bidan f.
untuk mendeteksi lesi prakanker bila fasilitas pemeriksaan sitologi tidak ada. 9emeriksaan 9enanda 8umor !98" 9ena 9enanda nda tumor tumor adal adalah ah suat suatu u suat suatu u subs substa tans nsii yang yang dapat dapat diuku diukurr seca secara ra kuantitatif dalam kondisi prakanker maupun kanker. Salah satu 98 yang dapat digunakan digunakan untuk mendeteksi mendeteksi adanya perkembangan perkembangan kanker serviks adalah CA (Carcino (Carcino Embryonic Embryonic Antigen) Antigen) dan :3 ! Human Human Chorionic onadotropin". onadotropin". Kadar CA abnormal adalah H % O;ml# sedangkan kadar :3 abnormal adalah H %Pgml. :3 dalam keadaan normal disekresikan oleh jaringan plasenta dan
mencapa mencapaii kadar kadar tertin tertinggi ggi pada usia usia kehami kehamilan lan * hari. hari. Kedua Kedua 98 ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah dan urine. %. 9emeriksaan darah lengkap 9emeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi tingkat komplikasi pendarahan yang terjadi pada penderita kanker serviks dengan mengukur kadar hemoglobin# hematokrit# hematokrit# trombosit trombosit dan kecepatan pembekuan pembekuan darah yang berlangsung berlangsung dalam selsel tubuh.! /r Rama/iananda# +**( " 2..
PENATALAKSAAN 9enatalaksanaan yang dilakukan pada klien kanker serviks# tergantung pada
stadiumnya. penatalaksanaan medis terbagi menjadi tiga cara yaituE histerektomi# radiasi dan kemoterapi. /i bawah bawah ini ini adala adalah h klas klasif ifik ikas asii penat penatal alaks aksan anaan aan medi mediss seca secara ra umum umum berdasarkan stadium kanker serviks E a. Stadium Stadium *E konisasi konisasi !pengamb !pengambilan ilan jaringa jaringan n serviks serviks berbentuk berbentuk kerucut kerucut dengan dengan basis pada partio# untuk tujuan diagnostikterapeutik". b. Stadium IAE simple histerektomi !histerektomi !histerektomi total". c. Stadiu Stadium m I5 dan IIAE IIAE histe histerek rektom tomii dan chemot chemotera erapi pi d. Stadium I> I> Radiasi paliatif
2..
PENEGAHAN Kanker stadium dini !karsinoma in situ" sangat susah dideteksi karena belum
menimbulkan gejala yang khas dan spesifik. Kematian pada kasus kanker serviks terjadi karena sebagian besar penderita yang berobat sudah berada dalam stadium lanjut. Atas dasar itulah# di beberapa negara pemeriksaan sitologi vagina merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan kepada para ibu hamil# yang dilanjutkan dengan pemeriksaan biopsi bila ditemukan hasil yang mencurigakan. /engan ditemukannya kanker ini pada stadium dini# kemungkinan janin dapat dipert dipertahan ahankan kan dan penyakit penyakit ini dapat dapat disemb disembuhka uhkan n bisa bisa mencapa mencapaii hampir hampir 4**&. 4**&. Malahan sebenarnya kanker serviks ini sangat bisa dicegah. Menurut ahli obgyn dari
-ew Qork 2niversity Medical entre # dr. Steven R. 3oldstein# kuncinya adalah deteksi dini. Kini# Kini# cara terbaik yang bisa dilakukan dilakukan untuk mencegah kanker ini adalah bentuk skrining yang dinamakan 9ap Smear# dan skrining ini sangat efektif. 9ap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi yang diperkenalkan oleh /r. 3- 9apanicolaou pada tahun 4(') untuk mengetahui adanya keganasan !kanker" dengan mikroskop. 9emeriksaan ini mudah dikerjakan# cepat dan tidak sakit. Masalahnya# banyak wanita yang tidak mau menjalani pemeriksaan ini# dan kanker serviks ini biasanya justru timbul pada wanitawanita yang tidak pernah memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini. %*& kasus baru kanker serviks terjadi pada wanita yang sebelu sebelumny mnyaa tidak tidak pernah pernah melakuk melakukan an pemeri pemeriksa ksaan an pap smear smear.. 9adaha 9adahall jika jika para para wanita wanita mau melakuk melakukan an pemeri pemeriksa ksaan an ini# ini# maka maka penyakit penyakit ini suatu suatu hari hari bisa bisa saja saja diatasi. Ada beberapa protokol skrining yang bisa ditetapkan bersama sama sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap perkembangan kanker serviks# beberapa di antaranya E
a.
Skrining awal Skrining dilakukan sejak seorang wanita telah melakukan hubungan seksual !vaginal !vaginal intercourse" intercourse" selama kurang lebih tiga tahun dan umurnya tidak tidak kura kurang ng dari dari +4 tahu tahun n saat saat pemeri pemeriks ksaa aan. n. :al :al ini ini dida didasa sark rkan an pada pada karsi karsinom nomaa serv servik ikss bera berasa sall lebi lebih h bany banyak ak dari dari lesi lesi prek prekur urso sorn rnya ya yang yang berhubungan dengan infeksi :9> onkogenik dari hubungan seksual yang akan berkemb berkembang ang lesiny lesinyaa setela setelah h )% tahun tahun setelah setelah papara paparan n pertam pertamaa dan
biasanya sangat jarang pada wanita di bawah usia 4( tahun. b. 9emeriksaan /-A :9> 9enelitian dalam skala besar mendapatkan bahwa 9aps smear negatif disert disertai ai /-A :9> yang negati negatiff mengin mengindika dikasik sikan an tidak tidak akan akan ada I- ) sebanyak hampir 4**&. Kombinasi pemeriksaan ini dianjurkan untuk wanita
dengan umur diatas )* tahun karena prevalensi infeksi :9> menurun sejalan dengan waktu. Infeksi :9> pada usia +( tahun atau lebih dengan AS2S hanya )4#+& sementara infeksi ini meningkat sampai %& pada usia +$ tahun atau lebih muda. =alaupun infeksi ini sangat sering pada wanita muda yang aktif aktif secara secara seksua seksuall tetapi tetapi nantiny nantinyaa akan mereda mereda seirin seiring g dengan dengan waktu. waktu. Sehingga# deteksi /-A :9> yang positif yang ditenukan kemudian lebih diangga dianggap p sebagai sebagai :9> yang persis persisten ten.. Apabil Apabilaa ini dialam dialamii pada wanita wanita dengan dengan usia usia yang lebih tua maka maka akan terjadi terjadi pening peningkat katan an risiko risiko kanker serviks. c. Skrining dengan 8hinrep liuidbase method /isa /isara rank nkan an untuk untuk wani wanita ta di bawa bawah h )* tahu tahun n yang yang beris berisik iko o dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan setiap 4 ) tahun. d. Skrining dihentikan bila usia mencapai ,* tahun atau telah dilakukan ) kali pemeriksaan berturutturut dengan hasil negatif.
2..
KOMPLIKASI a. 9endarahan 6ika 6ika kanker kanker menyebar menyebar ke usus usus vagina vagina atau atau kandung kandung kemih# kemih# dapat
meny menyeba ebabka bkan n
keru kerusa saka kan n
yang yang
sign signif ifik ikan an##
menga mengaki kiba batk tkan an penda pendara raha han. n.
9erda 9erdara rahan han dapat dapat terj terjad adii pada pada vagi vagina na## rekt rektum um !bagi !bagian an belak belakan ang" g"## atau atau mungkin mengeluarkan darah ketika buang air kecil. b. 3agal ginjal 3injal 3injal menghi menghilan langkan gkan bahan bahan limbah limbah dari dari darah. darah. ;imbah ;imbah dibuan dibuang g keluar keluar dari dari tubuh tubuh dalam dalam urin urin melalu melaluii tabung tabung yang yang disebut disebut ureter ureter.. /alam /alam beberapa kasus kanker serviks stadium lanjut# tumor kanker !pertumbuhan jaringan abnormal" dapat menekan ureter# menghalangi aliran urin keluar dari ginjal. Sehingga urin tertampung dalam ginjal dikenal sebagai hidronefrosis dan dapat menyebabkan ginjal menjadi bengkak dan rusak. c. 9emb 9embek ekua uan n 1ist 1istul ulaa 1ist 1istul ulaa merup erupak akan an kom kompli plikasi kasi yang ang jar jarang ang
terja erjadi di
nam namun
menyedihkan yang terjadi di sekitar 4 dalam %* kasus kanker serviks stadium
lanjut. 1istula adalah saluran abnormal yang berkembang antara dua bagian tubuh. tubuh. /alam /alam kebanya kebanyakan kan kasus kasus yang melibat melibatkan kan kanker kanker servik serviks# s# fistul fistulaa berkembang antara kandung kemih dan vagina. /an kadangkadang fistula berkembang antara vagina dan dubur. 2.15. PROGNOSIS Karsinoma Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan memberikan respon respon terhadap terhadap pengobatan# (% & mengalami kematian dalam + tahun setelah timbul gejala. 9asien yang menjalani histerektomi dan memiliki risiko tinggi terjadinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini# perkembangan kanker seviks dapat diobati dengan radioterapi. Ada beberapa faktor yang menentukan prognosis dalam angka kejadian kanker serviks# antara lain E 2sia penderita Keadaan umum 8ingkat klinis keganasan iri ciri histologik sel kanker e. Kemampuan tim kesehatan untuk menangani f. Sarana pengobatan yang tersedia sumber : Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1
a. b. c. d.
St#&im
* I II III I>
BAB III KONSEP KONS EP KEPERA6 KEPE RA6A ATAN TAN 3.1.
Pe$%"#7i#$ A. Iden Identi tita tass klie klien n 5. Kelu Keluha han n uta utama ma 9asien biasanya datang dengan keluhan nyeri intraservikal disertai dengan
keputihan meyerupai air# berbau# bahkan perdarahan. 4" Riwaya Riwayatt penyaki penyakitt sekara sekarang ng 5iasanya klien pada stsdium awal tidak merasakan keluhan yang mengganggu# baru pada stadium akhir yaitu stadium ) dan ' timbul keluhan sepertiE perdarahan# keputihan dan rasa nyeri intra servikal. +" Riway Riwayat at peny penyak akit it dahu dahulu lu /ata yang perlu dikaji adalah E Riwayat abortus# infeksi pasca abortus# infeksi masa nifas# riwayat ooperasi kandungan# serta adanya tumor.Riwayat tumor.Riwayat keluarga yang menderita kanker. )" Riwaya Riwayatt penyaki penyakitt keluar keluarga ga 9erlu ditanyakan apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit seperti ini atau penyakit menular lain. '" Riway Riwayat at psik psikos osos osia iall /alam pemeliharaan kesehatan dikaji tentang pemeliharaan giGi di rumah dan bagaimana pengetahuan keluarga tentang penyakit kanker serviks.Kanker serviks sering dijumpai padakelompok sosial ekonomi yang rendah# berkaitan erat dengan kualitas dan kuantitasmakanan atau giGi yang dapat mempengaruhi mempengaruhi imunitas tubuh# serta serta tingkat personal hygiene terutama kebersihan dari saluran urogenital. . 9emer 9emerik iksa saan an fis fisik ik 4. Inspeksi
Klien tampak kelelahan# rambut jarang# tubuh pasien kurus dan tampak sering ingin mual# kulit pucat disebabkan karena anemia# mata cekung disebabkan karena kurang tidur# klien tanpak meringis menahan kesakitan# klien mengalami keputihan# klien juga mengalami pendarahan yang sering +. 9alpasi 9ada palpasi didapati nyeri pada abdomen dan nyeri pada punggung /. 4. +. ). '. %. . ,. $. (. C.
bawah 9emeri 9emeriksa ksaan an diag diagnos nostik tik Mendete Mendeteksi ksi kanke kankerr servik servikss dengan dengan 9ap 9ap Smear Smear 5iopsi Konisasi I>A I>A !Inspeksi !Inspeksi >is >isual ual dengan dengan Asam Asam Asetat Asetat"" Mendia Mendiagnos gnosis is servi serviks ks dengan dengan kolp kolposk oskop op >agina gina inflamm inflammati ation on self self test test card card Schi Schill llen ente tesst Kolp Kolpom omik ikro rosk skop opii 3ineskopi /iag /iagno nosa sa Kepe Kepera rawat watan an 4. -yer -yerii Kroni onik +. Kekura Kekuranga ngan n >olume lume air airan an ). Ansietas '. -utris -utrisii Kuran Kurang g dari dari Kebut Kebutuha uhan n tubuh tubuh %. :ipertermi . /efi /efisi siens ensii 9eng 9enget etahu ahuan an
. Rencana Rencana Asuhan Keperawatan -
/iagnosa Keperawatan
o 4
/omai omain n 4+ 4+ E Keny enyaman amanan an
-< -< E
Kelas 4E Kenyamanan1isi k
N*eri Kr,$i" !**4))"
/efinisi E 9engalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang actual atau potensial atau digambarkan dalamhal kerusakan sedemikian rupa !International Association for the Study of 9ain" F awitan
8ingk ingkat at Keny Kenyam aman anan an 9eng 9engen enda dali lian an nyer nyerii 8ingkat nyeri
8ujuan
dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung
tind tindak akan an
keperawatan selama … x 24 jam klien mampu : Menu Menuru runk nkan an
leve levell
Mengontrol nyeri
A&mi$i!tr#!i #$#-%eti" E E
Mening Meningkat katkan kan
rasa rasa
nyaman Dengan klien mampu : Mengukur
waktu terjadinya# durasi
4. Kaji pengalam pengalaman an klien klien ketika ketika
faktor yang memperberat
berhadapan dengan dengan nyeri
dan yang mengurangi
untuk pertama kali# jika
nyeri harus dikaji dan di
memungkinkan lakukan
dokumentasikan pada
intervensi untuk menurunkan
saat setelah evaluasi
memberikan efek
yang telah lalu mengenai nyeri
terhadap perasaan klien
dan metode yang digunakan
untuk melaporkan tentang
untuk menangani nyerinya#
nyeri dan penggunaan
termasuk pengalaman tentang efek samping# tipe koping
menggunakan
respon# dan bagaimana ia
nyeri,
menetapkan
awal +. 9erh 9erhat atia ian n mungk mungkin in
menggambarkan pengalamam
nyerinya dengan
skala
4. Intens Intensit itas# as# karakt karakter# er#
M#$&iri
nyeri +. Anjurk Anjurkan an klien klien untuk untuk
nyeri
berat dengan akhir yang
setelah
E
dila dilak kukan ukan
-
Rasional
M#$#7eme$ $*eri
yang tiba 7 tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga
-I
mengekspresikan nyeri ). Mendeskr Mendeskripsi ipsikan kan tentang tentang efek
analgetik ). Intens Intensit itas as dari dari nye nyeri ri dan dan ketidak nyamanan harus dikaji dan didokumentasikan setelah
tujuan
H bulan.
untuk
penuruna penurunan n nyeri yang diharapkan
5atasan Karakteristik E
-
dan
:ambatan kemampuan
-
mem membua buat
renana kegiatan
meneruskan aktivitas
untuk mengelola
sebelumnya 9erubahan pola tidur skala keluhan ! mis.#
nyerinya
penggunaan skala
-
nyeri " letih sikap melindungi area
-
nyeri keluhan nyeri iritabilitas gelisah
1aktor Qang 5erhubungan
yang merugikan dari nyeri yang tidak tertahankan '. Anjurk Anjurkan an klien klien untuk untuk melaporkan tentang lokasi# intensitas dan kualitas dari nyeri ketika sedang mengalami nyeri
Mendiskripsikan
K,-#',r#!i
%. Kolab Kolabora orasik sikan an dengan dengan
tentang renana
tim pelayan kesehatan#
pengelolaan nyeri
pasien# dan anggota
baik
keluarga dalam memilih
!armakologis maupun
dan menentukan tipe
non
nacrotis yang sesuai . Reko Rekome mend ndas asik ikan an
!armakologis termasuk
penggunaan aspirin dan
mengenali
nonsteroid antiinflamasi
keuntun keuntungan gan dan
obat dalam pemberian
kerugian
nakrotis
-
Ketunadayaan fisik
-
kronis ketunadayaan
pengelolaan
psikososial psikososial kronis
nyeri menggunakan
prosedur yang yang menyebabkan nyeri dengan beberapa hal baru tentang nyeri dan interval dari nyeri '. 2ntu 2ntuk k men menol olon ong g merencanakan perawatan nyeri# penggunakan obat obatan yang lalu %. Kelu Keluar arga ga dapa dapatt membedakan bagaimana menentukan nacrotis . memp memper erce cepa patt dapat dapat membantu proses penyembuhan penyembuhan klien
HE
,. Agar Agar keluar keluarga ga dapat dapat mengetahui hal tentang memonitor
HE
nyeri dan bisa di
,. Menga Mengajar jarkan kan kepada kepada pasien dan keluarga
$.
aplikasikan di rumah kelu keluar arga ga dapa dapatt
obat
dan
non
obat Mendemontrasikan kemampuan
untuk
dial dialam amii
dan
mampu
memonitor respirasi dan 8/ agar bisa diaplikasikan di rumah
dalam memonitor status respirasi dan tekanan
yang yang
seda sedang ng
intensitas nyeri# kualitas
pasien dan keluarga
Menerima keadaan daan
mengetahui mengetahui cara
dan durasi $. Menga Mengajar jarkan kan kepada kepada
tenang, beristirahat
dalam memonitor
darah
berakti"tas dengan dengan minimal minimal terjadinya nyeri
+
/omain +E +E -u -utrisi Kelas %E :idrasi
NO
Keseimbangan Keseimbangan elektrolit dan
NI M#$#7eme$ #ir#$8E-e"tr,-it
M#$#7eme$ #ir#$8E-e"tr,-it
Ke"r#$%#$ 9,-me :#ir#$
!***+," /efinisiE 9eningkatan retensi cairan istonik 5atasan karakteristikE karakteristikE • • •
•
9enurunan tekanan darah 9eningkatan suhu tubuh 9enurunan berat badan tiba tiba Kelemahan 1aktor yang berhubunganE
•
Kehilangan volume cairan aktif
asam basa Keseimbangan Keseimbangan cairan :idrasi :idrasi
4. Kaji penyebab gangguan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit +. 5erikan klien banyak banyak minum tindakan selama..0 +' jam ). Monitor tandatanda tandatanda dehidrasi '.
cairan teratasi. Kriteria hasil E
- Menunjukkan keseimbangan elektrolit dan asam basa Menunjukkan keseimbangan cairan.
Ter#pi Ter#pi I$tr#9e$# ;I+<
%. Kolaborasi dengan dengan tim medis dalam pemberian cairan infus
4. Sebaga Sebagaii dasar dasar dalam dalam menentukan tindakan yang tepat untuk klien dalam memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit. +. Asup Asupan an cai caira ran n dan dan elektrolit yang cukup akan membantu mempercepat proses metabolisme tubuh ). Menge Mengetah tahui ui ting tingkat kat dan dengan kekurangan cairan elektrolit tubuh mempermudah dalam memberi pengobatan '. 8anda 8andata tanda nda vital vital merupakan parameter peningkatan respon fisiologis dari kekurangan cairan dan elektrolit
Ter#pi Ter#pi I$tr#9e$# ;I+<
8indakan yang terdapat dalam pemberian infus dapat membantu mempercepat kebutuhan cairan dan )
/om /omain ain ( E Kopi Koping ng8 8o olera lerans nsii stress
NO •
Kelas + E Respon Koping A$!iet#! !**4'"
•
9engendalian 9engendalian diri
Pe$r$#$ A$!iet#!
terhadap ansietas
4. Cvalu Cvaluasi asi tingk tingkat at ansiet ansietas# as#
Koping
/efinisi E 9erasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai respons otonom 5atasan karakteristik E •
3elisah
•
8ujuan E Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 0 +' jam# diharapkan kecemasab klien berkurang
sebelum dilakukan
menurun sampai tingkat
Mengekspresikan
perubahan dalam dalam pola hidup
teratasi •
karena nyeri hebat# penting pada prosedur prosedur diagnostik diagnostik dan pembedahan. pembedahan. +.dapat meringankan ansietas
tersebut melibatkan pembedahan. pembedahan. ).membatasi kelemahan# menghemat energi dan
dengan kriteria hasilE Melaporkan ansietas
elektrolit Pe$r$#$ A$!iet#! 4.ketakutan dapat terjadi
terutama ketika pemeriksaan +. 6elask 6elaskan an dan dan pers persiap iapkan kan untuk tindakan prosedur
Insomnia
kekhawatiran karena
catat verbal dan non verbal pasien.
• •
NI
). 6adwal 6adwalkan kan istir istiraha ahatt adekuat adekuat dan periode menghentikan tidur.
8ampak rileks '. Anjur Anjurkan kan kelu keluarg argaa untuk untuk menemani disamping klien
meningkatkan kemampuan koping. '.Mengurangi kecemasan klien Pe$i$%"#t#$ K,pi$% %./engan beradaptasi disekitar pasien bisa
•
8ampak waspada
1aktor Qang 5erhubungan E •
•
'.
Pe$i$%"#t#$ K,pi
%$merasakan sedikit rileks
/. 5antu pasien beradaptasi
sebelum melakukan operasi
dengan perepsi
agar pasien tidak terlalu
9erubahan dalam status
stressor#perubahan#atau
cemas saat diruangan operasi
kesehatan
ancaman yang mengambat
nanti.
stress
pemenuhan tuntutat dan dan peran
/omai omain n + E -u -utris risi
NO
Kelas 4 E Makan
Keti" Seim'#$%#$ Ntri!i Kr#$% D#ri Ke't(#$ T'( !****+" De)i$i!i Asupan nutrisi tidak
-utritional -utritional Status -utritional -utritional Status E food food
and fluid intake -utritional -utritional Status E
nutrient intake =eight control
hidup M#$&iri 4. Auskul Auskultas tasii bisin bising g usus usus +. atat atat dan dan lapo laporka rkan n adany adanyaa anoreksia# kelemahan umum nyeri# nyeri abdomen# munculnya mual dan muntah ). 9antau 9antau masuk masukan an maka makanan nan
M#$&iri
4. 5ising 5ising usus usus hipe hiperak rakti tiff mencerminkan peningkatan motilitas lambung yang menurunkan atau
cukup untuk memenuhi
T7#$ Setelah dilakukan
setiap hari dan timbang 55
kebutuhan metabolic.
tindakan keperawatan
setiap hari serta laporkan
B#t#!#$ K#r#"teri!ti"
absorbsi +. 9ening 9eningkat katan an akt aktivi ivitas tas
selama ...0+' jam masalah
adanya penurunan. '. /orong /orong pasi pasien en untuk untuk maka makan n
adrenergik dapat
•
Kram abdomen
ketidakseimbangan nutrisi
•
-yeri abdomen abdomen
kurang dari kebutuhan tubuh
dan meningkatkan jumlah
Menghindari makan
teratasi
makan dan juga makanan
5erat badan +*& atau
Kriteri# H#!i-
kecil# dengan menggunakan
•
•
lebih di bawah berat
Adanya peningkatan 55 sesuai dengan tujuan
makanan tingginkalori yang mudah dicerna
mengubah fungsi
menyebabkan gangguan sekresi insulinterjadi insulinterjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia. ). 9enu 9enuru runa nan n 55 ter terus us
badan ideal •
•
Kehilangan rambut
•
5ising usus hiperaktif
•
Kurang makan
•
85 Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi 8idak ada tandatanda
malnutrisi Menunjukkan
K,-#',r#!i
peningkatan fungsi
0. Konsultasikan dengan ahli giGi
Kurang informasi Kurang minat pada makanan
•
55 ideal sesuai dengan
Kerapuhan kapiler
berlebihan
•
9enurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat
%. :indar :indarii pember pemberian ian maka makanan nan yang dapat meningkatkan
masukan kalori yang
peristaltik usus !misalnya !misalnya teh#
cukup merupakan
kopi# dan makanan berserat
indikasi kegagalan
lainnya"
pengecapan dari dari
untuk memberikan diet tinggi
menelan 8idak terjadi penurunan
kalori# protein# karbohidrat# karbohidrat#
55 yang berarti
menerus dalam keadaan
dan vitamin ,. 5erikan 5erikan obat sesuai sesuai indikas indikasiE iE glukosa# vitamin 5 kompleks HE . 5erikan informasi tentang
terhadap terapi antitiroid '. Mem Membant bantu u menj menjag agaa pemasukan kalori cukup tinggi untuk menambahkan kalori tetap tinggi pada penggunaan kalori yang yang disebabkan oleh adanya hiper metabolik %. 9ening 9eningkat katan an moti motili litas tas
•
Kesalahan konsepsi
•
Kesalahan informasi
•
Membrane mukosa pucat
gangguan absorbsi nutrisi
•
Ketidakmampuan
yang diperlukan
memakan makanan
kebutuhan nutrisi
saluran cerna dapat mengakibatkan diare dan
K,-#',r#!i
•
8onus otot menurun
. Menjam Menjamin in pemasu pemasukan kan
•
Mengeluh gangguan
GatGat makanan yang
sensasi rasa
adekuat ,. /ibe /iberi rika kan n untu untuk k
•
Mengeluh asupan
memenuhi kalori yang
makanan kurang dari
diperlukan dan
R/A !recommended daily
mencegah atau
allowance"
mengobati hipoglikemia HE
F#"t,r *#$% 'er('$%#$ •
1aktor biologis
•
1aktor ekonomi
•
Ketidakmampuan untuk
. untuk mempertahankan
nutrisi di dalam tubuh
mengabsorpsi nutrien Ketidakmampuan untuk mencerna makanan /omain 44E
%.
Keamananperlindungan Kelas E 8ermoregulasi
-<E 8ermoregulasi 8ermoregulasi 8andatanda 8andatanda vital
Hipertermi# !****,"
/efinisiE 9eningkatansuhutubuhdiatask isaran normal. 5atasanKarakteristikE •
9eningkatansuhutubuhdiatask
•
isaran normal Kejang
•
-IE
8erapi 8erapi demam 4. Kompre Kompress hang hangat at dapat dapat 4. 5eriko 5erikomp mpres res air air hang hangat at mengembalikan suhu +. Moni Monitor tor intake intake dan dan outp output ut 8ujuanEsetelahdilakukantinda ). 5erika 5erikan n obat obat anti anti piret piretik. ik. normal dan kanselama..0 +' jam suhu Regulasi suhu memperlancar sirkulasi. '. 5erika 5erikan nanj anjurk urkanp anpasi asienu enun n tubuh menjadi normal. +. 2ntu 2ntuk k meng menget etah ahui ui tukbanyakminum 4%** Kriteria hasil E adanya +*** cchari ketidakseimbangan cairan Menunjukkan suhu tubuh !sesuaitoleransi". tubuh. dalam rentang normal %. Anjur Anjurkan kanpas pasien ienunt untukm ukmen en ). /apa /apatt menu menuru runk nkan an !88> normal". ggunakanpakaian yang demam
• •
1aktor yang berhubunganE
tipis
Anastesia 9eningkatanlajumetabolisme
danmudahmenyerapkerin gat. 9emantauan tanda tanda vital .
'. 2ntuk 2ntuk mengg menggant antii caira cairan n tubuh yang hilang akibat penguapan. %. Member Memberik ikan an rasa rasa nyam nyaman an dan pakaian yang tipis mudah menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh. tubuh. . 8and 8andat atand andaa vital vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan
.
D,m#i$ / 9ersepsiKognisi
Setelah dilakukan tindakan
Ke-#! 4Kognisi
keperawatan selama )T+'
De)i!ie$!i
jam di harapkan pasien
Pe$%et#(#$;55120<
memahami pengetahuan
De)i$i!i
tentang penyakitnya dengan
Ketiadaan atau defisiensi
criteria hasil E
informasi kognitif yang
4.9asien terlihat tidak bingung
berkaitan dengan dengan tpoik
lagi +.9engetahuan 9asien dan
tertentu. 5atasan KarakteristikE KarakteristikE
keluarga dapat bertambah
4. Kaji Kaji apa pasi pasien en tahu tahu tenta tentang ng tandatanda dan gejala normal selama kehamilan +. Ajarka Ajarkan n tentan tentang g apa yang yang haru haruss dilakukan jika tanda K9/ muncul kembali ). ;ibatk ;ibatkan an kelu keluarg argaa agar agar memantau kondisi pasien
umum pasien. 4. 2ntu 2ntuk k meng menget etah ahui ui tentang pemahaman pasien untuk untuk tindakan selanjutnya +. Mence Mencegah gah terjad terjadiny inyaa hal hal hal yang tidak diinginkan terjadi yang bisa membahayakan ibujanin ). 2ntu 2ntuk k mem memba bant ntu u merencanakan tindakan berikutnya berikutnya
•
9erilaku hiperbola Ketidakakuratan
•
mengikuti perintah Ketidakajuratan
•
• •
mengikuti test 9erilaku tidak tepat 9engungkapan masalah
faktor berhubungan E • •
• •
Keterbatasan kognitif Salah interpretasi informasi Kurang pajanan Kurang dapat mengingat
BAB I+ PENUTUP 1.1.
KESIMPULAN
Kanker serviks !kanker leher rahim" adalah tumbuhnya selsel tidak normal pada leher rahim. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks antara lain sebagai berikutE
:ubunga :ubungan n Seks Seks pada pada usia usia muda muda atau atau pernik pernikaha ahan n pada pada usia usia muda muda.. 5erg 5ergan anti tig gan anti ti pasa pasang ngan an seks seksua ual. l. /efisiensi Gat Gat gi giGi Ser Sering me melahirkan. 8rauma Kronis Kronis pada pada Servik Servik seper seperti ti persal persalina inan# n# infeks infeksii dan irita iritasi si menahu menahun n
Adapun gejala yang sering timbul pada stadium lanjut antara lain adalahE 9endarahan sesudah melakukan hubungan intim. Keluar keputihan atau cairan encer dari kelamin wanita. 9endarahan sesudah mati haid !menopause". 9ada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuningkuningan# berbau atau bercampur darah# nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil. Akan tetapi kanker serviks juga dapat dicegah dan diobati. 2paya pencegahan pada kanker serviks antara lain sebagai berikutE
Kanker Kanker servi serviks ks dapat dapat dicega dicegah h dengan dengan mening meningkat katkan kan keber kebersih sihan an kewani kewanitaa taan n 9engg 9engguna unaan an kondom kondom saat saat berh berhub ubung ungan an sek sekss Menghi ghindar dari mer mero okok kok Menghi Menghindar ndarii pencucia pencucian n vagina vagina dengan dengan obatob obatobata atan n antisep antiseptik tik terte tertentu ntu 9emb 9ember eria ian n vaks vaksin in !ant !antig igen en""
9eme 9emeri riks ksaa aan n 9A9 SMCA SMCAR R adal adalah ah cara cara untu untuk k mend mendet etek eksi si dini dini kank kanker er serviks.
2paya pengobatan pada kanker serviks antara lain sebagai berikutE
9emanas 9emanasan# an# diathe diathermy rmy atau atau denga dengan n sina sinarr lase laser. r.
uterus beserta leher rahimnya. Radi Radiot otera erapi pi yaitu yaitu dengan dengan menggu mengguna nakan kan sinar sinar D berke berkekua kuata tan n ting tinggi gi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal
1.2.
SARAN 2ntuk 2ntuk melaku melakukan kan skrini skrining ng kanker kanker servik serviks# s# jangan jangan sampai sampai menungg menunggu u adanya adanya
keluhan. /atanglah ke tempat periksa untuk pemeriksaan 9A9 9A9 SMCARI>A SMCARI>A. 6ika ditemukan kelainan pra kanker ikutilah pesan petugasdokter. Apabila perlu pengobatan# jangan ditunda. Karena pada tahap ini tingkat kesembuhannya hampir 4**&.
DAFTAR PUSTAKA
Mans Mansjo joer er## Arif rif dkk. dkk. 4(((. 4(((. !apita "ele#ta !edo#teran$ %ilid &. 6akar 6akarta ta E Medi Mediaa Ausculapius 9rice# Sylvia. +*4*. 'atofisiologi +*4*. 'atofisiologi !onsep !linis 'roses - 'roses 'enya#it$ Edisi $ olume *. *. 6akarta E C3
Adiyono =# Amarwati S# -urkukuh# Suhartono +**,. :ubungan hasil pap Smear /engan hasil pemeriksaan kolposkopi pada skrining lesi serviks# 6akarta Samadi# +*44# Konsep dan Aplikasi Kebutuhan /asar Klien# Salemba Medika#6akarta AGiG Alimul Alimul :. +*4*# pengantar peng antar kebutuhan dasar manusia# 6akarta =ilkinson# =ilkinson# 6udith. M. +*4+. +u#u +*4+. +u#u "a#u ,iagnosis !eperaatan. ,iagnosis /A/,A$ 0ntervensi /0C$ !riteria Hasil Hasil /1C . C3E 6akarta