ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KARSINOMA RECTI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas KMB II Semester III
Disusun Oleh :
1. Hendri Imam D
11. Isna Ambarwati
2. Heni Setyaningsih
12. Juang Gayuh Gemilang
3. Ida Faridha
13. Kartika Indah
4. Ilawati
14. Kurniawan Dwi Caksono
5. Ilham Prasetyoadi
15. Lidhia Oktalina
6. Iis Dewantari
16. Melisa Wahyuning Tyas
7. Indah Larasati
17. Melyana Cherynasari
8. Indri Wulandari
18. Meryta Novia Risti
9. Inne Rachmadini
19. Michelle Nova Natalia
10.
20. Mita Irani
Intan Yulianti
PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KARSINOMA RECTI
I.
KONSEP MEDIS B.
Definisi
Karsinoma Recti merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian Recti yang terjadi akibat gangguan proliferasi sel epitel yang tidak terkendali.
C.
Etiologi
Peny Penyeb ebab ab dari dari pada pada kank kanker er Colo Colon n tida tidak k dike diketah tahui ui.. Diet Diet dan dan pengurangan waktu peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang yang meli melipu puti ti fakt faktor or kaus kausati atif. f. Petu Petunj njuk uk penc penceg egah ahan an yang yang tepat tepat dianju dianjurka rkan n oleh oleh America Cancer Society, The National Cancer Institute, Institute, dan organisasi kanker lainnya. Makanan-makanan yang pasti di jurigai mengandung zat – zat kimia yang menyebabkan kanker pada usus besar. Makanan tersebut juga mengurangi waktu peredaran pada perut, yang mempercepat usus besar menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak hewan dari daging merah, menyebabkan sekresi asam dan bakteri bakteri anaero anaerob, b, menyeb menyebabk abkan an timbul timbulnya nya kanker kanker didalam didalam usus usus besar. Daging yang di goreng dan di panggang juga dapat berisi zat – zat kimia yang menyebabkan kanker. Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung serat dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa kelompok menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi sayuran dan buah – buahan. Makanan yang harus dihindari : -Daging merah -Lemak hewan -Makanan berlemak
-Daging dan ikan goreng atau panggang -Karbohidrat yang disaring(example:sari yang disaring) Makanan yang harus dikonsumsi: -Buah-buahan -Buah-buahan dan sayur-sayura sayur-sayuran n khususnya khususnya Craciferous Craciferous Vegetables Vegetables dari golongan kubis ( seperti brokoli,brussels sprouts ) -Butir padi yang utuh -Cairan yang cukup terutama air Karena sebagian besar tumor Colon menghasilkan menghasilkan adenoma, adenoma, faktor faktor utama utama yang yang membah membahaya ayakan kan terhada terhadap p kanker kanker Colon Colon menyeb menyebabk abkan an adenoma. Ada tiga type adenoma Colon : tubular,villous dan tubulo villous. Meskipun hampir besar kanker Colon berasal dari adenoma, hany hanyaa 5% dari dari semua semua aden adenom omaa Colo Colon n menj menjad adii mani manign gna, a, vill villou ouss adenoma mempunyai potensial tinggi untuk menjadi manigna. Fakt Faktor or yang yang meny menyeb ebab abka kan n adan adanya ya aden adenom omaa beni benign gnaa atau atau manigna manigna tumor tidak diketahui diketahui poliposis yang bergerombo bergeromboll bersifat bersifat heredi editer
yang
terse erseb bar
pada
gen
autosom som
dominan.
Ini
di
karak karakte teris risti tikk kkan an pada pada perm permul ulaa aan n adem ademat atus us poli polip p pada pada colo colon n dan dan rektum. Resiko dari kanker pada tempat femiliar poliposis mendekati 100 % dari orang yang berusia 20 – 30 tahun. Oran Orangg-or oran ang g yang yang telah telah memp mempun unya yaii ucera ucerati tive ve coli coliti tiss atau atau penyakit Crohn’s juga mempunyai resiko terhadap kanker Colon. Penambahan resiko pada permulaan usia muda dan dan tingkat yang lebih tinggi tinggi terhada terhadap p keterli keterlibat batan an colon. colon. Resiko Resiko dari dari kanker kanker Colon Colon akan akan menjadi 2/3 kali lebih besar jika anggota keluarga menderita penyakit tersebut.
D.
Insiden dan Faktor Risiko
Kanker yang ditemukan pada kolon dan rektum 16 % di antaranya menyer menyerang ang Recti Recti teruta terutama ma terjadi terjadi di negaranegara-neg negara ara maju maju dan lebih lebih tinggi tinggi pada pada laki-la laki-laki ki daripa daripada da wanita wanita.. Beberap Beberapaa faktor faktor risiko risiko telah telah diidentifikasi sebagai berikut:
I.
E.
Kebi Kebias asaa aan n diet diet rend rendah ah sera serat. t.
F.
Polyposis fam familial
G.
Ulceras rasi colitis
H.
Deversi co colitis
Patofisiologi
Penyeb Penyebab ab kanker kanker pada pada saluran saluran cerna cerna bagian bagian bawah bawah tidak tidak diketa diketahui hui secara pasti. Polip dan ulserasi colitis kronis dapat berubah menjadi ganas tetapi dianggap bukan sebagai penyebab langsung. Asam empedu dapat dapat berper berperan an sebaga sebagaii karsin karsinoge ogen n yang yang mungki mungkin n berada berada di kolon. kolon. Hipotesa Hipotesa penyebab penyebab yang lain adalah meningkatnya meningkatnya penggunaan penggunaan lemak yang bisa menyebabkan kanker kolorektal. Tumor-tumor pada Recti dan kolon asendens merupakan lesi yang pada umumn umumnya ya berkem berkemban bang g dari dari polip polip yang yang meluas meluas ke lumen, lumen, kemudi kemudian an menembus menembus dinding dinding kolon dan jaringan jaringan sekitarnya. sekitarnya.Penye Penyebaran baran tumor tumor terj terjad adii seca secara ra limf limfog ogen enik ik,, hema hemato toge geni nik k atau atau anak anak seba sebar. r. Hati Hati,, peritonium dan organ lain mungkin mungkin dapat terkena. Menurut P. Deyle perkembangan karsinoma kolorektal dibagi atas 3 fase. fase. Fase Fase pertam pertamaa ialah ialah fase karsin karsinoge ogen n yang yang bersifa bersifatt rangsan rangsangan gan,, proses ini berjalan lama sampai puluhan tahun. Fase kedua adalah fase pertumbuhan tumor tetapi belum menimbulkan keluhan (asimtomatis) yang berlangsung bertahun-tahun juga. Kemudian fase ketiga dengan timbulnya keluhan dan gejala yang nyata. Karena keluhan dan gejala terse tersebu butt berl berlan angs gsun ung g perl perlah ahan an-la -laha han n dan dan tida tidak k serin sering, g, pend penderi erita ta umum umumny nyaa meras merasaa terb terbia iasa sa dan dan meng mengan angg ggap ap enten enteng g saja saja sehin sehingg ggaa penderita biasanya datang berobat dalam stadium lanjut.
J.
Gambaran Klinis
Semua karsinoma kolorektal dapat menyebabkan ulserasi, perdarahan, obst obstru ruks ksii bila bila memb membesa esarr atau atau inva invasi si mene menemb mbus us dind dindin ing g usus usus dan dan kelenjar-kel kelenjar-kelenjar enjar regional. regional. Kadang-kad Kadang-kadang ang bisa terjadi terjadi perforasi perforasi dan menimb menimbulk ulkan an abses abses dalam dalam perito peritoneu neum. m. Keluha Keluhan n dan gejala gejala sangat sangat tergantung dari besarnya tumor. Tumor Tumor pada pada Recti Recti dan kolon kolon asenden asendenss dapat dapat tumbuh tumbuh sampai besar besar sebelum sebelum menimbulk menimbulkan an tanda-tanda tanda-tanda obstruksi obstruksi karena lumennya lumennya lebih besar daripada kolon desendens dan juga karena dindingnya lebih muda mudah h mele meleba bar. r. Perd Perdara araha han n biasa biasany nyaa sedik sedikit it atau atau tersa tersama mar. r. Bila Bila karsinoma Recti menembus ke daerah ileum akan terjadi obstruksi usus halus halus dengan dengan peleba pelebaran ran bagian bagian proksi proksimal mal dan timbul timbul nausea nausea atau vomitus. vomitus. Harus dibedakan dibedakan dengan karsinoma karsinoma pada kolon desendens desendens yang lebih cepat menimbulkan obstruksi sehingga terjadi obstipasi.
K. Komplikasi
1. Koli Koliti tiss ulse ulsero rosa sa 2. Peny Penyak akit it Ch Chron ron 3. Koliti Kolitiss karen karenaa amuba amuba atau shigel shigella la 4. Koli Koliti tiss iskem iskemik ik pad padaa lans lansia ia 5. Dive Divert rtik ikel el kolo kolon n
L. Peme Pemeri riks ksaa aan n Diag Diagno nost stik ik
Untuk menegakkan diagnosa yang tepat diperlukan: M. Anam Anamne nesis sis yan yang g teli teliti, ti, mel melip iput uti: i:
Peru Peruba baha han n pola pola atau atau kebi kebiasa asaan an defe defeka kasi si baik baik beru berupa pa diare diare maupun konstipasi (change (change of bowel habit )
Perdarahan per anum
Penurunan berat badan
Faktor predisposisi: o
Riwayat kanker dalam keluarga
N.
o
Riwayat polip usus
o
Riwayat kolitis ulserosa
o
Riwayat kanker pada organ lain (payudara/ovarium)
o
Uretero-sigmoidostomi
o
Kebiasaan makan (tinggi lemak rendah serat)
Pemeriksaan fisik dengan perhatian pada: I. Stat Statu us giz gizii II. Anem Anemia ia III III.
Benjolan/ma /massa ssa di abdomen
IV.
Nyeri tekan
V. Pembesaran Pembesaran kelenjar kelenjar limfe V I.
Pembesaran hati/limpa
VII. VII.
Colo Colok k rekt rektu um(re m(rect ctal al tou touch cher er))
O.
Peme Pemeri riks ksaa aan n lab labor orat ator oriu ium m
P.
Pem Pemerik eriksa saan an rad radiolo iologi giss
Q.
Endos ndosko kopi pi dan dan bio biops psii
R.
Ultrasonografi
Uraian tentang prosedur diagostik dijelaskan lebih lanjut dalam fokus pengkajian keperawatan.
S.
Penalaksanaan
Pengobatan pada stadium dini memberikan hasil yang baik. 6.
Pilihan utama adalah pembedahan
7.
Radiasi pasca bedah diberikan jika:
sel karsinoma telah menembus tunika muskularis propria
ada metastasis ke kelenjar limfe regional
masih ada sisa-sisa sel karsinoma yang tertinggal tetapi belum ada metastasis jauh.
(Radiasi pra bedah hanya diberikan pada karsinoma rektum). 8.
Obat sitostatika diberikan bila:
•
Inoperabel Pada penderita inoperabel pemberian sitostatika sama dengan kasus operabel hanya lamanya pemberian tidak terbatas selama obat masih efektif. Selama pemberian, harus diawasi kadar Hb, leuk leukos osit it dan dan trom trombo bosi sitt dara darah. h. Pada Pada stad stadiu ium m lanj lanjut ut obat obat sitostatika tidak meberikan hasil yang memuaskan.
•
operabel tetapi ada metastasis ke kelenjar limfe regional, telah menemb menembus us tunika tunika muskul muskulari ariss propri propriaa atau telah telah dioper dioperasi asi kemudian residif kembali. Obat Obat yang yang dianju dianjurka rkan n pada pada pender penderita ita yang yang operab operabel el pasca pasca bedah adalah: -
Fluoro-Uracil 13,5 mg/kg BB/hari intravena selama 5 hari berturut-turut. Pemberian berikutnya pada hari ke-36 (siklus sekali 5 minggu) dengan total 6 siklus.
I.
-
Futraful 3-4 kali 200 mg/hari pe per os selama 6 bulan
-
Terapi kombinasi (Vincristin + FU + Mthyl CCNU)
PENGKAJIAN KEPERAWATAN T.
Riwaya Riwayatt Keper Keperawa awatan tan dan Pengka Pengkajia jian n Fisik: Fisik:
Berdasarkan klasifikasi Doenges dkk. (2000) riwayat keperawatan yang perlu dikaji adalah: 9.
Aktivitas/istirahat: Gejala: -
Kelemahan, kelelahan/keletihan
-
Perubahan po pola is istirahat/tidur ma malam ha hari; ad adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misalnya nyeri, ansietas dan berkeringat malam hari.
-
Pekerjaan
atau
profesi
karsinogen lingkungan, tingkat stres tinggi.
dengan
pemajanan
10.
Sirkulasi: Gejala: - Palpit Palpitasi, asi, nyeri nyeri dada dada pada pada aktiv aktivita itass Tanda: -
Dapat te terjadi pe perubahan de denyut na nadi da dan te tekanan darah.
11.
Integritas ego: Gejala: -
Faktor stres (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara mengatasi stres (merokok, minum alkohol, menunda pengobatan, keyakinan religius/spiritual)
-
Masalah terhadap perubahan penampilan (alopesia, lesi cacat, pembedahan)
-
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu, tidak bermakna, rasa bersalah, kehilangan kontrol, depresi.
Tanda: -
Menyangkal, menarik diri, marah.
12.
Eliminasi: Gejala: -
Perubahan po pola de defekasi, da darah pa pada fe feses, ny nyeri pada defekasi
Tanda: -
Perubahan bising usus, distensi abdomen
-
Teraba massa pada abdomen kuadran kanan bawah
13.
Makanan/cairan: Gejala: -
Riwayat ke kebiasaan di diet bu buruk (r (rendah se serat, ti tinggi lemak, pemakaian zat aditif dan bahan pengawet)
-
Anoreksia, mual, muntah
-
Intoleransi makanan
Tanda: -
Penurunan berat badan, berkurangnya massa otot
14.
Nyeri/ketidaknyamanan: Gejala: -
Gejala nyeri bervariasi dari tidak ada, ringan sampai berat tergantung proses penyakit
15.
Keamanan: Gejala: -
Komplikasi pembedahan dan atau efek sitostika.
Tanda: -
Demam, lekopenia, trombositopenia, anemia
16.
Interaksi sosial Gejala: -
Lemahnya si s istem pe pendukung (k (keluarga, ke kerabat, lingkungan)
-
Masalah perubahan peran sosial yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
17.
Penyuluhan/pembelajaran: -
Riwayat kanker dalam keluarga
-
Masalah metastase penyakit dan gejala-gejalanya
-
Kebutuhan
terapi
pembedahan,
radiasi
dan
sitostatika. -
U.
Masalah pemenuhan kebutuhan/aktivitas sehari-hari
Tes Di Diagnostik
Tes diagnostik yang sering dilakukan diuraikan pada tabel berikut: Jenis Pemeriksaan
Tujuan/Interpretasi Hasil
1. Pemeriksaan Pemeriksaan laboratoriu laboratorium: m:
Tinja
Untuk mengetahui adanya darah dalam
tinja (makroskopis/mikroskopis).
CEA
Kurang bermakna untuk diagnosis awal
(Carcino-embryonic
karena hasilnya yang tidak spesifik serta
anti-gen) anti-gen)
dapat terjadi psoitif/negatif palsu tetapi bermanfaat
dalam
mengevaluasi
dampak terapi dan kemungkinan residif atau metastase.
2. Pemeriksaan Pemeriksaan radiologis radiologis
Perlu Perlu dikerja dikerjakan kan dengan dengan cara kontra kontrass ganda (double contrast) untuk untuk melihat melihat gambaran lesi secara radiologis.
3. Endos Endoskop kopii dan biopsi biopsi
Endo Endosk skop opii deng dengan an fibe fibersc rscop opee untu untuk k meliha melihatt kelain kelainan an struktu strukturr dari dari rektum rektum sampai Recti. Biopsi diperlukan untuk menentukan
jenis
tumor
s e c a ra
patologi-anatomis.
4. Ultraso Ultrasonog nografi rafi
Diperlu Diperlukan kan untuk untuk menget mengetahu ahuii adanya adanya metastasis ke hati.
V. Prio Priori rita tass Ke Kepe pera rawa wata tan n
18.
Dukungan proses adaptasi dan kemandirian
19.
Meningkatkan kenyamanan
20.
Mempertahankan fungsi fisiologis optimal
21.
Mencegah komplikasi
22.
Memberikan in informasi te tentang pe penyakit, pe perawatan da dan
kebutuhan terapi.
I.
DIAG DIAGNO NOS SA KEPER EPERAW AWA ATAN
23. Diare Diare b.d inflamas inflamasi, i, iritasi iritasi,, malabs malabsorb orbsi si usus usus atau penyemp penyempita itan n parsial parsial lumen usus sekunder terhadap proses keganasan usus. Ditandai dengan:
Peningkatan bunyi usus/peristaltik
Peningkatan defekasi cair
Perubahan warna feses
Nyeri/kram abdomen
24. Peruba Perubahan han nutrisi nutrisi kurang kurang dari kebutu kebutuhan han tubuh b.d ganggu gangguan an absorb absorbsi si nutrien, status hipermetabolik sekunder terhadap proses keganasan usus. Ditandai dengan:
Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan/massa otot, tonus otot buruk
Peningkatan bunyi usus
Konjungtiva dan membran mukosa pucat
Mual, muntah, diare
25. 25. Ansi Ansiet etas as (ura (uraik ikan an ting tingka kata tann nnya ya)) b.d b.d fakt faktor or psik psikol olog ogis is (anc (ancam aman an perubahan status kesehatan, status sosio-ekonomi, fungsi-peran, pola interaksi) dan rangsang simpatis (proses neoplasma) Ditandai dengan:
Eksaserbasi penyakit tahap akut
Penigkatan ketegangan, distres, ketakutan
Iritabel
Fokus perhatian menyempit
26. 26. Kopi Koping ng indi indivi vidu du tak efek efekti tiff b.d b.d inte intens nsit itas as dan dan peng pengul ulan anga gan n stes stesor or mela melamp mpau auii amba ambang ng adap adapti tiff (pen (penya yaki kitt kron kronis, is, ancam ancaman an kema kemati tian an,, kerentanan individu, nyeri hebat, sistem sis tem pendukung tak adekuat) Ditandai dengan:
Menyat Menyataka akan n ketida ketidakma kmampu mpuan an mengh menghada adapi pi masalah masalah,, putus putus asa, ansietas
Menyatakan diri tidak berharga
Depresi dan ketergantungan
27. 27. Kura Kurang ng peng penget etah ahua uan n
tent tentan ang g
kond kondis isi, i, prog progno nosi siss
dan dan
kebu kebutu tuha han n
pengobatan b.d kurang pemaparan dan atau kesalahan interpretasi informasi. Ditandai dengan: Meng Mengaj ajuk ukan an
pert pertan anya yaan an,,
memi memint ntaa
info inform rmas asii
atau atau
kesa kesala laha han n
pernyataan konsep
Tidak akurat mengikuti instruksi
Terjadi komplikasi/eksaserbasi yang dapat dicegah
II. II. INTE INTERV RVEN ENSI SI KEP KEPER ERAW AWAT ATAN AN 28. Diare Diare b/d inflamas inflamasi, i, irita iritasi, si, malabs malabsor orbsi bsi usus usus atau atau pen penye yempi mpitan tan parsial lumen usus sekunder terhadap proses keganasan usus.
INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Bantu kebutuhan defekasi (bila
RASIONAL Defekasi tiba-tiba dapat terjadi tanpa
tira tirah h bari baring ng siap siapka kan n alat alat yang yang tand tandaa dipe diperl rluk ukan an
deka dekatt
temp tempat at
sehi sehing ngga ga perl perlu u
dian dianti tisip sipasi asi
tidu tidur, r, dengan menyiapkan keperluan klien.
pasang tirai dan segera buang feses setelah defekasi).
2. Ting Tingka katk tkan an/p /per erta taha hank nkan an
asup asupan an Mencegah
cairan per oral.
timbulnya
maslah
kekurangan cairan.
3. Ajarkan Ajarkan tentang tentang makanan-m makanan-minuma inuman n yang
Memban Membantu tu klien klien menghi menghinda ndari ri agen agen
dapat pencetus diare.
memperburuk/mencetus-kan diare.
4. Observ ervasi asi
dan
cat catat
fre frekuensi
defekasi, defekasi, volume volume dan karakteristik karakteristik Menilai perkembangan maslah. feses.
5. Observ ervasi asi
demam,
letar letargi gi,,
leuk leukos osit itos osis, is,
protein
serum,
takikardia, penu penuru runa nan n Mengan Mengantisi tisipas pasii tanda-t tanda-tand andaa bahaya bahaya
ansietas
dan perforasi
kelesuan.
dan
peritonitis
yang
memerlukan tindakan kedaruratan.
6. Kolabo Kolaborasi rasi pember pemberian ian obat-o obat-obat batan an sesuai program terapi (antibiotika, (antibiotika, Antibiotika antikolinergik, kortikosteroid).
untuk
membunuh/menghambat pertumbuhan agen patogen biologik, anti antiko koli liner nergi gik k peristaltik
untu untuk k
usus
dan
menu menuru runk nkan an menurunkan
sekresi digestif, kortikostero kortikosteroid id untuk untuk menurunkan proses inflamasi. 29.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan gangguan absorbsi absorbsi nutr nutrien, ien, status status hipermet hipermetabol abolik ik sekunder sekunder terh terhadap adap proses keganasan usus.
INTERVENSI
RASIONAL
1. Pert Pertah ahan anka kan n tira tirah h bari baring ng sela selama ma Menurunkan Menurunkan kebutuhan kebutuhan metabolik metabolik fase akut/pasca terapi
untuk mencegah penurunan kalori dan simpanan energi.
2. Bantu perawatan perawatan kebersihan kebersihan rongga rongga Meni Mening ngka katk tkan an mulut (oral hygiene).
keny kenyam aman anan an
dan dan
selera makan.
3. Berika Berikan n diet diet TKTP, TKTP, sajikan sajikan dalam dalam Asupan Asupan kalori kalori dan protein protein tinggi tinggi bentuk yang sesuai perkembangan perlu
diberikan
untuk
kesehatan klien (lunak, bubur kasar,
mengimbangi
status
nasi biasa)
hipermetabolisme klien keganasan.
4. Kolabo Kolaborasi rasi pember pemberian ian obat-o obat-obat batan an Pemb Pemberi erian an prep prepar arat at zat zat besi besi dan dan sesuai indikasi (roborantia)
vitam itamin in
B12
dapat apat
anem anemia ia;;
pemb pember eria ian n
mence enceg gah asam asam
fola folatt
mung mungki kin n perlu perlu untu untuk k meng mengata atasi si defisiensi karen amalbasorbsi. 5. Bila Bila perl perlu, u, kolab kolabor orasi asi pemb pemberi erian an nutrisi parenteral.
Pemberian
peroral
mungkin
6. nutrisi nutrisi parenteral. parenteral.
dihentikan
sementara
untuk
mengistirahatkan saluran cerna. 3.
Kecemasan
(uraikan
tingkatannya)
b/d
faktor
psikologis (ancaman perubahan status kesehatan, status sosio-ekonomi, fungsi-peran, fungsi-peran, pola interaksi) dan rangsang simpatis (proses neoplasma).
INTERVENSI KEP KEPERAWATAN 1. Orien rienta tasi sika kan n
klie klien n
RASIONAL
dan oran rang Informasi yang tepat tentang situasi
terdekat terdekat terhadap terhadap prosedur prosedur rutin yang dan aktivitas yang diharapkan.
dihadapi
klien
dapat
menuru menurunka nkan n kecema kecemasan san/ras /rasaa asing asing terh terhad adap ap
ling lingku kung ngan an
seki sekita tarr
dan dan
membantu membantu klien mengantisipasi mengantisipasi dan menerima situasi yang terjadi.
2. Eksp Eksplo lora rasi si kecem kecemasa asan n klie klien n dan dan Meng Mengid iden enti tifi fika kasi si berikan umpan balik.
fakt faktor or
penc pencet etus us//
pemberat masalah kecemasan dan men menawar awark kan
solu olusi
yang yang
dapat apat
dilakukan klien.
3. Tekankan adalah
bahw ahwa
masal salah
kecemasan san Menu Menunj njuk ukka kan n yang
bahw bahwaa
kece kecema masa san n
lazi azim adalah wajar dan tidak hanya dialami
dialami dialami oleh banyak orang dalam
oleh oleh
klien lien
satu satu-s -sat atun unya ya
denga engan n
situasi klien saat ini.
harapan klien dapat memahami dan menerima keadaanya.
4. Ijink Ijinkan an klie klien n dite ditema mani ni kelu keluarg argaa
Memo Memobi bili lisas sasii
siste sistem m
pend penduk ukun ung, g,
(signi (significa ficant nt others) others) selama selama fase menc menceg egah ah peras perasaan aan teri teriso solas lasii dan dan kece kecema masa san n
dan
pert pertah ahan ank kan menurunkan kecemsan.
ketenangan lingkungan.
5. Kolaborasi
pemberian
obat Menurunkan
sedatif.
memudahkan istirahat.
6. Pant Pantau au dan dan cata catatt resp respon on verb verbal al Meni Menila laii dan
kecemasan,
non
verbal
klien
yang
perk perkem emba bang ngan an
masa masala lah h
klien.
menunjukan kecemasan. 3.
Koping
individu
tak
efektif
(koping
menyangka menyangkal/def l/defensif ensif/depr /depresi/a esi/agres gresi) i) b/d intensit intensitas as dan pengulang pengulangan an stesor melampaui ambang adaptif (penyakit kronis, ancaman kematian, kerentanan individu, nyeri hebat, sistem pendukung tak adekuat).
INTERVENSI KE KEPERAWATAN 1. Ban Bantu
klie klien n
RASIONAL
meng engemba emban ngkan gkan Pender Penderita ita kanker kanker tahap tahap dini dini dapat dapat
strategi pemecahan masalah yang hidu hidup p
surv surviv ivee
sesuai sesuai didasar didasarkan kan pada pada kekuat kekuatan an program pribadi dan pengalamannya.
deng dengan an meng mengik ikut utii
terapi
yang
tepat
dan
dengan pengaturan diet dan aktivitas yang sesuai
2. Mobi Mobili lisas sasii duku dukung ngan an emos emosio iona nall dari orang lain (keluarga, teman,
Duku Dukun ngan gan
SO
meni mening ngka katk tkan an
dapat apat spir spirit it
klie klien n
toko tokoh h agam agama, a, pend pender erit itaa kank kanker er mengikuti program terapi. lainnya)
memb embantu antu untu untuk k
3. Kolaborasi
terapi Terapi psikiatri mungkin diperlukan
medis/k medis/kepe eperawa rawatan tan psikia psikiatri tri bila bila pada keadaan depresi/agresi yang klie klien n
meng mengal alam amii
depr depresi esi/a /agr gresi esi berat
yang ekstrim.
dan
lama
memp memperb erbur uruk uk
sehingga
kead keadaa aan n
dapat
keseh kesehat atan an
klien.
4. Kaji Kaji fase fase peno penolak lakan an-p -pen ener erim imaa aan n Meni Menila laii klien terhadap penyakitnya (sesuai
perk perkem emba bang ngan an
masa masala lah h
klien.
teori Kubler-Ross) 5.
Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobat pengobatan an b/d kurang kurang pemapara pemaparan n dan atau kesalaha kesalahan n interpre interpretasi tasi informasi.
INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Kaji
tingkat
klien/orang
RASIONAL
pengetahuan Proses terdekat
pembelajaran
sangat
dan dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan
kemamp kemampuan uan/ke /kesiap siapan an
belajar belajar mental klien.
klien.
2. Jelaskan Jelaskan tentang tentang proses proses penyak penyakit, it, Menin Meningk gkat atka kan n penyebab/faktor dampak
risiko,
penyakit
peng pengeta etahu huan an
klie klien n
dan tentang masalah yang dialaminya.
terhadap
perubahan status kesehatan-sosioekonom ekonomi, i, fungsi fungsi-per -peran an dan pola pola interaksi sosial klien.
3. Jelaskan pembedahan,
tentang radiasi
terapi Meni eningkatkan
part artisip sipasi
dan
dan kemandirian kemandirian klien untuk untuk mengikuti mengikuti
kemo kemote terap rapii serta serta efek efek samp sampin ing g program terapi.
yang dapat terjadi
4. Tekankan
pentingnya
Pend Penderi erita ta kank kanker er yang yang meng mengik ikut utii
mempertahan mempertahan-kan -kan asupan nutrisi nutrisi program terapi yang tepat dengan dan cairan yang adekuat.
status
gizi
yang
adekuat
meningkatkan kualitas hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito.(2000). Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Klinis , Ed.6. Ed.6. Jakarta : EGC Doenges.(2000). Rencana Doenges.(2000). Rencana Asuhan Keperawatan Keperawatan,, Ed.3. Jakarta : EGC
Price & Wilson.(1995), Patofisologi-Konsep Wilson.(1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit , Ed.4. Jakarta : EGC Soeparman & Waspadji (1990 ), Ilmu Penyakit Dalam, Dalam, Jld.II, BP FKUI, Jakarta.