ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR HARI KE – 1 DI RUMAH SAKIT IKATAN BIDAN INDONESIA DUPAK SURABAYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA TAHUN 2010 – 2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada
masa
ini
Indonesia
masih
mengalami
kendala
dalam
pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia), khususnya di bidang kesehatan. Hal itu nampak jelas terlihat pad tingginya angka kematian bayi dan neonatal. Setiap tahun tahun diperkirakan diperkirakan 4 juta bayi bayi dilahirkan dan 100 ribu bayi bayi diantaranya meninggal pada masa neonatal atau sebelum menginjak usia 1 bulan. Dapat pula dikatakan terjadi kematian neonatal neonatal setiap 5 menit (Williams : 2001 : 83). Bidan memainkan peranan vital, selama periode transisi bagi bayi baru lahir. Bidan membantu bayi menjalani masa peralihan dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin dengan aman. Bidan juga memberikan dukungan serta dorongan kepada ibu untuk ikut serta dalam perawatan bayi masa transisi dengan cara mengupayakan kondisi lingkungan yang mendukung perubahan dan memantau keadaan bayi selama fase dini, karena pada fase inilah sering terjadi kematian bayi. Laporan ini menguraikan tentang asuhan yang diperlukan oleh bayi baru lahir. lahir. Walaupun Walaupun sebagian sebagian besar besar persalinan persalinan terfokus terfokus pada ibu, tetapi tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka penatalaksanaan persalinan baru dikatakan berhasil apabila yang dilahirakan juga berda dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuahan segera, aman, dan bersih bersih untuk untuk bayi bayi baru lahir merupakan bagian esensial asuhan bayi aru lajir (JNDK-KR. 2007: 95) 1.2
Tujuan 1.2.1
Tujua juan umum Mahasiswa mampu mengerti, memahami, melakukan dan melaksanakan melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
1.2.2 .2.2
Tuju Tujuaan khus khusu us 1. Mahas Mahasisw iswaa mampu mampu melak melakuka ukan n pengk pengkaji ajian an pada pada BBL 2. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu merumuska merumuskan n diagnosa diagnosa kebidanan kebidanan pada pada BBL 3. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu menyusun menyusun renca rencana na asuhan asuhan kebida kebidanan nan pada BBL
4. Mahasisw Mahasiswaa
mampu mampu
melak melaksana sanakan kan
rencan rencan
asuhan asuhan
kebidanan pada BBL 5. Mahasisw Mahasiswaa mampu mampu mengeval mengevaluasi uasi asuha asuhan n kebidana kebidanan n pada pada BBL 1.3
Pelaksanaan Tempat ke kegiatan tan pr praktek
: RS RSIA IBI IBI Dupak Su Surabaya
Waktu
: tanggal 20 November – 3 Desember 2010
1.4
Sistematika Pe Penulisan Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan 1.2. 1.2.1 1 Tuju Tujuan an Umu Umum m 1.2. 1.2.2 2 Tuju Tujuan an Khus Khusus us
1.3
Pelaksanaan
1.4
Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
Konsep Dasar
2.2 2.2
Kons Konsep ep Dasa Dasarr Asu Asuha han n Keb Kebid idan anan an pada pada Bayi Bayi Baru Baru Lah Lahir ir
BAB III TINJAUAN KASUS BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar 2.1.1
Prisip Da Dasar Bayi adalah individu yang baru lahir di dunia. Dalam keadaan terbatas, terbatas, maka individ individu u membutuhk membutuhkan an perawat perawataa dai orang orang lain. lain. Sedangkan bayi baru lahir normal adalah janin yang lahir melalui proses
persalinan
normal
dan
te;ah
mampu
hidup
diluar
kandungan(Saifudin kandungan(Saifudin AB.2006: 132) Bayi baru lahir adalah adalah bayi bayi dari lahir sampai sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu(Donna l. Wong, 2003). 2kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram(Dep kes RI, 2005). Bayi baru baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat(M. Sholeh Kosim, 2007). Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelumbayi dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang diberiakan pada ibu hamil. Berbagai bentuk upaya pencegahan dan penanggulangandini terhadap faktor – faktor yang memperlemah kondisi ibu hamil perlu diprioritaskan, seperti gizi rendah, anemi, dekatnya jarak antara kehamilan dan dan buruknya buruknya hygiene. Disamping itu perlu juga dilkukan pembinaan kesehatan pre natal yang memadai dan penanggulangan faktor – faktor – faktor faktor yang meyebabkan kematian pre natal meliputi: 1. perdarah rahan 2. hipertensi 3. infeksi
4. kela kelahi hira ran n pre prete tem m 5. asfiksi 6. hipote hipotermi( rmi(Sa Saifu ifudin din AB, AB,200 2006:1 6:132) 32)
2.1.2 2.1.2
Keadaa Keadaan n Klinik Klinik Bayi Bayi Normal Normal Seger Segeraa setela setelah h Lahir Lahir 2.1.2.1 Sistem kardiovaskuler kardiovaskuler Setelah lahir foramen ovale menutup, dktus arteriosus dan duktus venosus menjadi ligamen. Arteri dan vena umbilikalis serta arteri hepatica menutup menjadi ligamen. Pernapasan pertama pada BBL, paru-paru berkembang dan menurunkan vaskuler pulmone, darah paru mengalir sehingga tekanan pada arteri pulmoner turun dan tekanan pada atrium kanan kanan turun. Aliran Aliran darah pulmone pulmonerr kembali kembali meningkat meningkat ke jantung dan masuk ke jantung bagian kiri sehingga tekanan atrium kiri meningkat. 2.1.2.2 Denyut jantung 1. Saat lahir frekuensi denyut jantung bayi rata-rata r ata-rata 140x/menit 2. Usia Usia 1 minggu minggu,, frekuen frekuensi si denyu denyutt jantung jantung rata rata-ra -rata ta 128x/menit saat tidur dan 163x/menit saat bangun 3.
a. Teka Tekana nan n dar darah ah sist sistol olik ik BBL BBL 78m 78mmh mhg g dan dan dias diasto toli lik k rata-rata 42mmhg b.
Tekan Tekanan an
sist sistoli olik k
bayi bayi
sering sering menuru menurun n
sekita sekitarr
15mmhgkarena 15mmhgkarena selama 1jam ertama setelah lahir c.
Mena Menang ngis is
dan dan
berg berger erak ak
bia biasa sa
meny menyeb ebab abka kan n
peningkatan sistolik 2.1.2.3 Volume darah dan sistem hematopalesis 1.
Volume Volume darah darah berv bervaria ariasi si dari dari 80-110 80-110ml/k ml/kgBB gBB sela selama ma beberapa hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama
2.
Hemo Hemogl glob obin in BBL BBL 14,5 14,5-2 -22, 2,5 5 gr/d gr/dll
3.
Hema Hemato tok krit rit 4,4 4,4-7,2 -7,2% %
4.
Sel Sel dar darah ah mera merah h 57, 57,5 5 jut juta/ a/mm mmhg hg
5.
Hemag Hemaglob lobin in dan sel darah darah merah merah menuru menurun n sampa sampaii kada kadarr rata-rata 11-17gr/dl 4,2-5,2gr/dl
6.
Presen Presentas tasii hemogl hemoglobi obin n janin janin menuru menurun n sampai sampai 55% 55% pada pada minggu ke 5 dan 5 % pada minggu ke 20 karena umur sel yang mengandung hemoglobin janin lebih pendek
7.
Leuko Leukosit sit janin janin denga dengan n nilai nilai hiung hiung sel sel darah darah putih putih sekita sekitarr 18.000/mm3 merupakan nilai normal saat BBL
8.
Leuko Leukosit sit bayi bayi mening meningkat kat menja menjadi di 23.000 23.000-24 -24.00 .000/m 0/mm m 3 pada hari 1 setelah lahir
9.
Biasa Biasanya nya sel sel darah darah putih dipe diperki rkirak rakan an sekit sekitar ar 11.500 11.500/mm /mm3 selama periode neonatal
2.1.2.4 Paru 1.
Pernap Pernapasa asan n mening meningkat kat pada pada BBL BBL terj terjadi adi norm normal al pada pada waktu 30 detik setelah kelahiran
2.
Tekana Tekanan n dada dada abyi abyi saat saat melalui melalui jalan jalan lahi lahirr pervag pervagina inam m mengakibatkan mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 dari cairan tersebut(pada bayi normal 80-100ml)sehingga cairan yang hilang diganti dengan udara, paru-paru berkembang sehingga rongga dada kembali ke bentuk semula
3.
Saat Saat perna pernapsa psan n mulai mulai berfu berfungs ngsi, i, na[as na[as bayi bayi menj menjadi adi dangkal tidak teratur. Bervariasi darin30-60x/menit disertai apneu singkat. Durasi dan frekuensi apneu menurun seiring pertambah pertambahan an usia
2.1.2.5 Sistem cerna 1.
Bayi Bayi baru baru lahir lahir umuny umunyaa sudah sudah bisa bisa BAB BAB dala dalam m waktu waktu 24 jam setelah perslinan perslinan
2.
Feses Feses dihar diharii pertam pertamaa disebu disebutt mekoni mekonium um yng yng berwa berwarna rna gelap atau kehitaman
3.
Kapasitas Kapasitas lambung lambung BBl sangat sangat bervarias bervariasii tergan tergantung tung pada ukuran bayi, sekitar 30-90ml. Pengosongan dimulai pada beberapa menit pada saat pemberian makanan dan selesai antara 2-4Jm setelan pembetrian makanan
4.
Sambun Sambunga gan n esofag esofagus us bawah bawah dan dan lambu lambung ng harus harus sempu sempurna rna sehingga mudah terjadi regutrasi
5.
Keasa Keasaman man lambu lambung ng bayi bayi saat saat lahir lahir umuny umunyaa samad samadeng engan an orang dewasa. Tetapi akan menurun dalam 1minggu dan tetap rendah selama 2-3bulan
2.1.2.6 Sistem hepatica Liver bayi mempunyai hal penting dalam hal •
Penyimpan Penyimpanan an zat besi
•
Metabolisme karbohidrat
•
Konjugasi bilirubin
•
Koagulasi Liver BBL belum matur untuk membentuk glukosa
sehingga BBL mudah terkena hipotermi. Neoonatus telah memiliki
kapasitas
yang
fungsional
untuk
mengubah
bilirubin, namun sebagian besar BBL ada yang mengalami hiperbilirubenemia fisiologis 2.1.2.7 Sistem imun 1.
Pada Pada 3bula bulan n pe perta rtama bayi ayi dil dilin ind dung ungi ole oleh h ke kekeba ebalan lan pasif ibu
2.
Barie rier ala alami mi seperti rti as asm la lambun mbung g ata atau u pro prod duksi ksi pe pepsin dan tripsin belumberkembag sampai usia 3-4bulan 3 -4bulan
3.
Bayi ayi
me memeny menyu usui
kolostrum dan ASI
da dapat
ke kekebalan lan
pas pasif
da dari
2.1.2.8 Sistem reproduksi 1.
perempuan a. BBL cukup cukup bulan bulan laba minor minor mentup mentup labia minor minor menutup vestibulum b. bayi prematur, klitoris menonjol, labia mayor kecil dan terbuka
2.
laki-laki a. testis turun kedalam skrotum pada 90%BBL, dan presentase ini menurun pada bayi prematur b. Terabarugae yang yang melapisi kantunh skrotum skrotum
2.1.2.9 Sistem skelet 1.
Kepala bayi cu cukup bu bualan berukuran ¼ panjang tub tubuh, lengan sedikit lebih panjag daripada tungkai
2.
Waj Wajah re relat latif ke kecil te terhadap uk ukuran te tengkora orak
3.
Pada BB BBl, lu lutut sa saling be berjau jauhan sa saat ka kaki dilur luruskan dan tumity disatukan, sehingga tungkai bawah etrlihat agak melengkung
2.1.2.10 Sistem neuromuskuker neuromuskuker Aktivitas motorik spontan dapat muncul dalam bentuk tremor sementara di mulut dan dagu terutama waktu menangis, pada ekstremitas terutama lengan dan tangan 2.1. 2.1.3 3
Pena Penang ngan anan an Bay Bayii Baru Baru Lah Lahir ir Penanganan BBL dilakuakan sejak kepala mulai keluar dari jalan lahir yaitu dengn melkukan pembersihan lendir serta cairan yang ada dimulut, hidung serta mata. Bayi sehat aka menangis dalam 30 detik, tidak perlu dilakukan apa-apa lagi oleh karena bayi mulai bernapas spontan dan warna kulitnya kemerahan. Bila mulut bayi masih belumbersih dari cairan
dan lendir, lakukan pengisapan lendir mulua-mula dari mulut, kemudian kemudian dari dari hidung agar agar na[as bayi dapat dapat bebas bebas dan bayi bayi dapat bernapas sebaik-baiknya. Tali pusat dipotong dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril dan diberi triple dye serta dibungkus dengan kasa steril. Bayi baru lahi harus segera dibungkus untuk menghangatkan tubuhnya. Pada waktu lahir, bayi belum mampu mengatur suhu tubuhnyadan membutuhkan pengeluaran dari luar untuk membuatnya tetap hangat(PrwirohardjoS,20 hangat(PrwirohardjoS,2005:247) 05:247) 2.1. 2.1.4 4
Peni Penila laia ian n Bay Bayii Bar Baru u Lah Lahir ir Keadaan umum bayi dinilai 1 menit dan 5 menit setelah lahir menggunakan menggunakan nilai apgar. Dari hasil peneletian peneletian dapat diketahui diketahui apakah bayi normal normal
(AS 7-10), asfiksi sedang-ringan sedang-ringan (AS 4-6), atau bayi bayi
menderita asfiksi berat (AS 0-3). Bila nialai APGAR dalam 2 menit tidak mencapai nilai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut. Yang dinilai
0
1
2
Appearance
Pucat
Badan merah
Seluruh badan
ekstremitas
kemerahan
(warna kulit)
biru Pulse rate(frekuensi
Tidak
<100
>100
nadi)
ada
Grimace(reaksi
Tidak
Sedikit gerak
Batuk/bersin
rangsangan)
ada
mimik
Activity(tonus otot)
Tidak
Ekstremitas
ada
dalam sedikit
Gerakan aktif
refleksi Resp Respir iraation tion(p (peerna rnapasa pasan n)
Tida Tidak k
Lemah/tidak
ada
teratur
Baik/menangis
2.1. 2.1.5 5
Asuh Asuhan an Yan Yang g dibe diberik rikan an pad padaa BBL BBL 2.1.5.1 Rawat Gabung(rooming in) Bila keadaan ibu dan bayi mengizinkanan atau perwat yang merawat ibu dan bayi bertanggung jawab penuh terhadap bimbingan untuk ibu mengenai cara menyusui, cara merawat, sehari-hari sampai bisa dan cukup kuat untuk melakukannya sendiri serta caracara mengetahui dan mengenal perubahan yeng terjadi pada pada bayi yang patut dicatat dan dilaporkan dilaporkan kepada dokter. Kentungan rawat gabung adalah mencegah atau mengurangi infeksi silang, membangun bonding attachment sejak bayi lahir. 2.1.5.2 Keadaan yang harus selalu diawasi selama bayi dirawat 1. Keadaan umum Bayi yang sehat tampak kemerah-merahan, aktif , tonus otot baik, menangis keras, minum baik, suhu tubuh 36ºc-37ºc. 2. Suhu tubuh paling kurang diukur sekali sehari Bila suhu rektal <36ºc bayi harus diletakkan di tempat yang lebih hangat, suhu suhu rektal diukur diukur tiap 30 menit sampai suhu tubuh >36ºc. 3. Menimbang berat badan sebaiknya dilakukan setiap hari dalam 3 hari pertama berat badan akan turun karena bayi akan mengeluarkanair kencing dan mekonium. Sedangkan cairan yang masuk belum cukup. Pada hari ke4 berat badab naik lagi. 4. Eliminasi mekonium Mekonium
akan
keluar
dalam
waktu
24jam,
pengeluaran ini akan berlangsung 2-3 hari. Pada hari ke-4 sampai hari ke-5 warna tinja menjadi coklat kehijauan.
5. Eliminasi Eliminasi urin Urin akan keluar dalam 24jam. Yang harus dicatat adalah kencing pertama, frekuensi kencing berikutnya dan warnanya. 6. Peru Peruba baha han n war warna na kulit kulit Perlu diteliti apakah warna kuliy menjadi pucat, kuning, cyanosis atau timbul perdarahan di kulit, infeksi padan kulit, oedem. 7. Frekuens Frekuensii
pernapas pernapasan, an,
dangka dangkal/dala l/dalamnya mnya
perna pernapasan pasan,,
asfiksi, nafas cuping hidung, retraksi sela iga, subternal, suprateri, dan bila terjadi gangguan pernapasan, apakah berhubungan berhubungan umum atau tidak. 8. Hal-ha Hal-hall lain, lain, misalny misalnyaa munta muntah h 2.1.5.3 Perawatan sehari-hari 1. Mata bayi harus selalu diperiksa untuk melihat tanda-tanda infeksi mata dapat dibersihkan dengan air steril. 2. Mulut diperiksa diperiksa untuk untuk melihat melihat kemungkinan kemungkinan infeksi dengan dengan kandida(oral trush). Bila diketemukan hendaknya segera diobati dengan larutan nystatis yang langsung diteteskan ke mulut bayi 3. Kulit, terutama di lipatan-lipatan ke mulut bayi bayi 4. Tali pusat, pusat, pada pada umumnya umumnya akan akan lepas lepas pada waktu waktu bayi bayi berumur 6-7 hari. Bila tali puasat belum lepas maka setiap sesudah mandi tali pusat harus dibersihkan dan dikeringkan. 2.1.5.4 Minuman bayi Kebutuhan cairan pad tiap-tiap bayi untuk mencapai kenaikan yang optimal berbeda-beda. Oleh karena itu pemberian cairan pada bayi dengan daya isapnya dan menelannya baik hendaknya on demand ASI Bayi normalnya sudah dapat disusui segera setalah lahir. Lamanya disusui hanya untuk 1 menit untuk setiap 1
payudara. Dengan menghisapnya bayi terjadi perangsangan terhadap pembentukan ASI dan secara tidak langsung membantu mempercepat pengecilan uterus. Pemberian ASI harus dianjurkan pada tiap ibu yang melahirkan karena 1.
ASI pertam pertamaa meng mengand andung ung antib antibodi odi yang yang menceg mencegah ah infeksi
2.
Bayi Bayi
yan yang g
sud sudah ah
minum minum
ASI ASI
jara jarang ng
ter terke kena na
gastroenteritis 3.
Lemak Lemak dan dan prote proteinj inj ASI ASI muda mudah h dice dicerna rna secara secara lengka lengkap p dalam saluran pencernaan
4.
Memper Memperat at hubung hubungan an ibu dan anak(P anak(Praw rawiro irohar hardjo djo S. 2005:258)
2.1.6 2.1.6
Peruba Perubahan han Spesif Spesifik ik pada pada masa masa Tran Transis sisii BBL 2.1.6.1 Fiksi Period of reactivity 15
menit
pertama
terbuka
yaitu
pertama
kali
menyesuaikan menyesuaikan diri dengan lingkunagn baru. Pada stadium awal ini aktivitas sistem saraf simpatik menonjol. 1. sist sistem em kar kardi diov ovas asku kule lerr -
deta detak k jan jantu tung ng cepa cepatt tapi tapi tidak tidak tera teratu turr
-
tali tali pusa pusatt masi masih h berd berden eny yut
-
warna warna kulit kulit masih masih kebiru kebiruan an yang yang diseli diselingi ngi warna warna mera merah h saat menangis
2. trakt traktus us resp respir irat ator orus us -
pern pernap apas asan an cepa cepatt dan dan dang dangka kall
-
terd terdap apat at ronc ronchi hi pada pada paru paru
-
terlih terlihat at cu[in cu[ing g hidun hidung, g, meri merinti ntih h dan dan pena penarik rikan an dind dinding ing thorak
3. suhu tubuh -
cepat turun
4. aktivitas -
mulai membuka mata
-
tonus tonus otot otot maki makinme nmenin ningka gkatt denga dengan n gerka gerkan n yang yang maki makin n aktif
-
ekst ekstre remi mita tass atas atas fle fleks ksi, i, bawa bawah h ekst eksten ensi si
5. fungsi us usus -
peris peristal taltik tik usus usus tidak tidak ada / menin meningk gkat at ditan ditanda daii denga dengan n pengeluaran mekonium
Menjelaskan akhir stadium ini, aktivitas sistem parasimpatik juga aktif: 1. detak detak jantun jantung g menj menjadi adi teratu teraturr 2. tali tali pusa pusatt berhe berhenti nti berden berdenyu yutt 3. ujung ujung kstrem kstremita itass keb kebiruiru-bir biruan uan 4. mengh menghasi asilka lkan n lendir lendir ence encerr dan jern jernih ih 2.1.6.2 Relative unresponsive internal 1 jam kemudian ditandai dengan menurunnya aktivitas sistem saraf otonom sehingga harus berhati-hati karena hati menjadi peka terhadap rangsangan, rangsangan, secara secara klinis dapat dilihat: - denyut jantung menjadi menurun menurun - pernapas pernapasan an menurun menurun - bayi bayi tertidur tertidur pulas pulas - lendir lendir mulut mulut tidak ada ada - suhu tubuh menurun menurun 2.1.6.3 Second of period period of reactivity Setelah bayi bangun, periode ini dimulai. Kegiatan sistem saraf otonom meningkat lagi. Secara klinis terlihat: -
bay bayi pek pekaa ter terha hada dap p ran rang gsang sang
-
pern pernap apas asan an norm normal al kemb kembal alii
-
deta detak k jan jantu tung ng norm normal al kemb kembal alii
-
lendir lendir dalam dalam mulut mulut terben terbentuk tuk seca secara ra berle berlebih bih
2.1.7 2.1.7
Hal yang yang perlu perlu diperh diperhati atikan kan pada pada BBL Hal yang perlu diperhatikan adalah : - suhu suhu bada badan n - TTV - berat berat bad badan an - mandi mandi dan perwata perwatan n kulit - paka pakaia ian n - perwatan perwatan tali tali pusat pusat
2.1.8
– tanda keganwatan pada BBL Tanda – tanda Bayi baru baru lahir dinyatakan gawat apabila apabila mempunyai mempunyai salah satu atau beberapa tanda berikut : - sesak sesak napa napass - frekuensi pernapasan pernapasan >60x/menit - ada gerak gerak retraks retraksii dada - malas malas minu minum m - panas atau suhu tubuh bayi bayi rendah(<36ºc atau atau >38ºc) - kurang kurang aktif aktif - berat bayi lahir rendah(1500-2500gr) rendah(1500-2500gr) dengan dengan kesulitan minum Tanda-tanda bayi sakit berat: - sulit sulit minu minum m - perut perut kembu kembung ng - periode periode apneu apneu - meri merint ntih ih - perda perdarah rahan an - sakit sakit kunin kuning g - keja kejang ng
- berat berat badan lahir lahir <1500 gr 2.1.9 2.1.9
Kompli Komplikas kasii yang yang serin sering g terja terjadi di pad padaa BBL - hipote hipotermi rmi - hipog hipoglike likemi mi - keja kejang ng - asfik asfiksi si - infe infeks ksii
2.2 Konsep Konsep Dasar Dasar Asuha Asuhan n Kebidana Kebidanan n pada Bayi Bayi Baru Lahir Lahir Pengkajia Pengkajian n pada tanggal tanggal : Jam
:
Oleh
:
2.2.1
Pengkajian 2.2.1. 2.2.1.1 1 Data Data Subjek Subjektif tif 1. Identitas No. Reg Nama bayi : nama yang ditulis adalah nama dari ibu yang terang dan jelas untuk menghindari menghindari kekeliruan kekeliruan Tgl/jam lahir : untuk mengetahui kapan bayi dilahirkan serta mempermudah asuhan Jenis kelamin : untuk mengetahui jenis kelamin bayi dan menghindari kekeliruan Umur bayi : untuk mempermudah membrikan membrikan asuhan Nama ibu/ayah : untuk mengetahui identitas orang tua dari bayi agar tidak terjadi kekeliruan Pendidikan
ibu/ayah
:
intelektualitas
untuk
mengetahui
sehingga
tingkat
mempermudah
memberikan asuhan Pekerjaan ibu/ayah : untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kesehatan kesehatan klien dan juga pembiayaan
Agama : perlu dicatat, karena hal tersebut sangat diperlukan dan
berpengaruh
dalam
kesehatan,
serta
mempermudah dalam memberikan asuhan Alamat : perlu dicatat, untuk mempermudah komunikasi bile keadaan mendesak dan dapat memberikan petunjuk lingkungan tempat tinggal klien 2. Keluhan utama Keluhan yang yang utama tampak dan dan dirasakan dirasakan oleh klien/bayi klien/bayi diambil dari orang tua atau keluarga yang lain bahwa bayi normal tidak ada kelainan 3. Riwayat kehamilan dan persalinan persalinan 1. riwayat prenatal Anak ke berapa, riwayat kehamilan yang mempengaruhi bayi bayi baru lahir adalah adalah kehamilan kehamilan yang yang tidak tidak ada komplikasi sperti DM, hepatitis, jatung, asma, hipertensi dan TBC. Frekuensi ANC dan keluhan selama hamil, suntikan TT selama hamil, kebiasaan mengkonsumsi jamu-jamuan, pola nutrisi ibu, pantangan makanan selama hamil, dan haid terakhir. 2. riwayat natal Berapa usia kehamilan saat persalinan, jenis persalinan normal atau dengan tindakan, apgar score 7-10. Lama kala I 8-10jam, 8-10jam, lama kala kala II 30-90 menit, BB 2500-4000 gram, PB 48-52 cm, denyut nadi 120-160x/menit, pernapasan 40-80x/menit, suhu antara 36,5º-37,5ºc, bagaimana ketubannya, tempat persalinan dan penolong persalinan 4.
Riw Riwaya ayat pos postt na natal tal Mengobservasi tanda-tanda vital bayi dan perdarahan pada tali tali pusa pusatt
5. Riway Riwayat at penya penyakit kit kelua keluarga rga Riwayat penyakit keluarga yang berpengaruh pada bayi adalah penyakitnyang menular atau menahun, seperti DM, jantung, hipertensi, hipertensi, asma, ginjal, hepatitis hepatitis 6. Pola Pola kehi kehidu dupa pan n a. Pola nu nutrisi isi Setelah Setelah lahir bayi segera segera disusu disusukan kan pada ibunya. ibunya. Kebutuhan minum untuk hari pertama 60cc per kg BB, selanjutnya ditambah 30cc per kg BB untk hari berikutnya. b. Pola Pola eli elimi min nasi Proses pengeluaran, defekasi dan urine terjadi 24jam pertama setelah lahir adalah 50-300cc per 24 jam atau 1-2cc/kg/BB/jam c. Pola Pola isti istira rah hat Pada keadaan yang fisiologis bayi lebih banyak tidur disekitar 16-20jam d. Pola Pola akt aktiv ivit itaas Pola aktivitas bayi seperti menangis dengan keras bila lapar, BAK dan BAB, memutar kepala dan mencari puting susu bila hendak disusui oleh ibunya
2.2.1.2 2.2.1.2 Data Objek Objektif tif 1. Keadaan umum : baik 2. TTV Suhu : 36,5ºc-37,5ºc Nadi : 120x/menit-160x/menit 120x/menit-160x/menit Pernapasan Pernapasan : 40x/menit-60x/menit
3. Pemeriksa Pemeriksaan an fisik fisik 1. kepala : adakah caput succedaneum, cephal hematoma, moulage, keadaan UUB dan UUK, keadaan rambut 2. muka : warna kulit merah muda, bentuk simetris 3. mata : Bentuk Bentuk simetris, simetris, conjungtiv conjungtivaa merah merah putih muda,sklera putih 4. hidung : bentuk bentuk simetris/tidak, kebersihan, kebersihan, septum, PCH 5. telinga : bentuk simetris/tidak, simetris/tidak, kebersihan kebersihan 6. mulut : bibir bibir tidak pucat, pucat, bentu bentuk k simetris, simetris, tidak tidak ada albioskizis,
tidak
ada
palotoskizis,
tidak
ada
labiopalatoskizis 7. leher leher : tidak ada pembes pembesaran aran kelenja kelenjarr tyroid, tidak tidak ad bendungan vena jugularis, mobilitas aktif 8. dada : bentuk simetris, tidak ada retraksi, retraksi, tidak ada ronchi, ronchi, dan wheezing 9. abdomen : bentuk cembung, tidak ada masa, tidak ada heptomegali, tali pusat tidak ada ada perdarahan atau atau infeksi 10. punggung : bentuk simetris, tidak ada spina bifida, tidak ada kifosis, lordosis, skoliosis 11. genetalia genetalia : pada bayi bayi perempuan labia mayora menutupi menutupi labia minora, apakah ada cairan keluar dari vagina. Pada bayi laki-laki testis sudah turun/belum, apakah ada epispadi/hipospadi 12. anus : tidak ada atresia ani, tidak ada fistula 13. ekstremitas : bentuk simetris, tidak ada sindaktil atau polidaktil
4. Pemeriksaan neurologis 1. reflek moro Apabila bayi diberi sentakan mendadak, maka akan menimbulkan gerak terkejut 2. reflek menggegam Apabila telapak tangan bayi disentuh dengan jari pemeriksa, maka bayi akan berusaha menggenggam 3. reflek rooting Apabila pipi bayi disentuh dengan jari, maka ia akan menolehkan kepalanya mencari sentuhan tersebut 4. refl refleek suc sucking ing Apabila Apabila puting puting susu menyentuh menyentuh bibrnya bibrnya,, maka ia akan berusaha menghisap 5. Pemeriksaan antropometri 1. BB Berat badan badan normal adalah adalah 2500-4000gram 2500-4000gram 2. PB PB bayi adalah 48-52cm 3. Lingkar kepala Lingkar kepala bayi normal adalah 33-35cm 4. Lingk Lingkar ar lenga lengan n atas atas Lingkar lengan atas bayi adalah 11cm 5. Ukur Ukuraan ke kepala pala a. diam iameter SO SOB antara foramen magnum ke UUB (9,5cm) b. diame iamete terr SOF SOF
antara
foramen
magnum
ke
pangkal
hidung(11cm) c. diam iameter FO antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh di belakang kepala(12cm) d. diam iameter MO MO antara
dagu
ke
titik
terjauh
belakang
kepala(13,5cm) e. diam iameter SM SMB antara os hioid ke UUB(9,5cm) f. diam diamet eter er bip bipar arie ieta tali liss antara kedua tulang parietalis(9cm) g. diam diamet eter er bite bitemp mpor oral alis is antara kedua tulang temporalis(8cm) 2.2. 2.2.1. 1.3 3 Asse Assesm smen entt 1. diagnosa aktual : bayi baru lahir fisiologis jam ke../hari ke.. 2. masalah : tidak ada 3. diagnosa potensial : tidak ada 4. kebutuhan tindakan segera : tidak ada 2.2.1.4 2.2.1.4 Planning Planning 1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan bayinya. R/
penjelasan
hasil
pemeriksaan
membuat
ibu
mengetahui keadaan bayinya 2. Bersihkan Bersihkan seluruh seluruh tubuh tubuh bayi bayi dari sisa sisa darah darah dan cairan cairan ketuban kecuali wajah, telapak tangan, kemudian lakukan IMD pada bayi dengan menyelimuti bayi dengan kain R/ pembersihan tubuh bayi dari sisa darah dan cairan kecuali wajah dan telapak tangan merupakan perangsang bayi menuju puting susu ibu saat IMD
3. Beri Berika kan n sale salep p mat mataa bay bayii R/ salep mata dapat mencegah infeksi pada bayi 4.
Berik Berikan an vita vitami min n K pada pada bayi bayi R/ vitamin K menegah terjadiny pendarahan pendarahan pada bayi
5.
Berika Berikan n kebutu kebutuhan han nutr nutrisi isi bayi bayi dengan dengan membe memberik rikan an bayi bayi pada ibu untuk segera disusukan R/ ASI merupakan nutrisi utama bagi bagi bayi
6.
Gant Gantii popo popok k bay bayii bila bila BAB BAB atau atau BAK BAK R/ Popok bayi hharus segera diganti untuk mencegah iritasi pada kulit bayi dan mencegah mencegah hipotermi
7.
Laku Lakuka kan n per peraw awat atan an tali tali pusa pusatt R/ perawatan tali pusat dapat mencegah iritasi dan perdarahan pada tali pusat
8.
Laku Lakuka kan n eva evalu luas asii ter terha hadap dap kead keadaa aan n bay bayii R/ evaluasi keadaan bayi untu mengetahui keadaan abyi den mendeteksi adanya kelainan
BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 Pengkajian Tanggal : 25 No November 20 2010
Jam : 17.30 WIB WIB
Oleh leh : Febrina ina Nu Nur In Indah Sa Sari
3.1.1 3.1.1 Data subjektif subjektif 3.1.1.1 Identitas Nama bayi
“D” : By. Ny. “D
Tgl/Jam la lahir
: 25 November 20 2010/17.30
Jenis kelamin
: perempuan
Nama orang tua
: Ny. “D”/Tn. “A”
Umur
: 28 th/34 th
Agama
: Is Islam/Islam
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA/SMA
Pekerjaan
: IRT/Swasta
Alamat
: Jl Jl. Sedayu 8/21
No. Register Register 3.1.1.2 Riwayat kehamilan dan dan persalinan persalinan 1. Riwayat prenatal GIIIP20002, UK 40 minggu, minggu, selama selama hamil hamil ibu selalu selalu memer memeriksa iksakan kan kehamilannya, tidak ada penyakit yang menyertai kehamilan dan selama hamil ibu tidak mempun mempunyai yai kebiasa kebiasaan an merokok, merokok, tidak minum minum jamu jamuan, obat-obatan, obat-obatan, alkohol,tidak ada ada pantangaan pantangaan makanan ANC
: 4x di bidan
Imunisasi TT
: 2x
Kelu Keluh han Trime rimesster ter I
: mual, ual, kadang dang munt muntaah
Trimester I
: tidak ada
Trim Trimes este terr III III
: nyer nyerii ping pingga gang ng
2. Riwayat intranatal Bersalin tanggal
: 25 November 2010
Usia kehamilan
: 40 minggu
Penolong
: bidan
Jenis persalinan
: spontan B
Lama persalinan
: 30 menit
Ketuban
: jernih
3. Riwayat postnatal Apgar score : 8-9 Menagis kuat Keadaanumum Keadaanumum ibu dan bayi b ayi baik Terapi Terapi yang yang telah telah diberikan diberikan : - salep salep mata - Inje Injeks ksii vit. vit.k k 1 mg mg 3.1.2 Data Objektif 1. Pemeriksaan umum KU : baik
Kesadaran : compos mentis
TTV : N : 13 130x/menit Pengukuran : BB : 3800gram PB : 51cm LK : 34cm
RR : 40xmenit
s : 36,6ºc
2. Pemeriksaan fisik a. kepala
: si s imetris Caput succedaneum : tidak ada Cephal hematoma : tidak ada Moulage : tidak ada
b. kulit
: Warna : kemerahan Petechie : tidak ada Vernic kaseosa : sedikit Rambut lanugo : sedikit
c. mata
: si simetris sklera : putih conjungtiva : merah muda nistagmus : tidak strabismus : tidak perdarahan subconjungtiva subconjungtiva : tidak
d. hidung
: PCH : tidak ada atresia koana : tidak ada
e. mulut
: Bibir : lembab Labiopalatoskiziz Labiopalatoskiziz : tidak ada
f. telinga
: simetris, bentuk normal tulang rawan : ada
g. leher
: macerasi : tidak ada webbed neck : tidak ada
h. dada
: bentuk : silindris
pernapasan : 40x/menit bunyi jantung : normal retraksi intercosta : tidak ada pigeon chest : tidak ada funnel chest : tidak ada i. abdomen
: bentuk : silindris cembung/c cembung/cekun ekung g : tidak hernia diafragma : tidak tali pusat : tidak ada perdarahan
j. genetalia
: testis sudah turun,tidak turun,tidak ada epispadi/hipospadi epispadi/hipospadi
k. anus
: atresia ani : tidak ada atresia recti : tidak ada
l. punggung
: spina bifida ida : tida idak ada skoliosis/kifosis : tidak ada
m. ek ekste stermit rmitaas : sime simetr tris is polidaktil/sindaktil : tidak 3. Pemeriksaan reflek Rooting feflek
: positif
Sucking reflek
: positif
Reflek moro
: positif
Reflek menghisap
: positif
4. Pemeriksaan antropometri 1. lingkar kepala a. muka belakang : SOB : 9,5cm
FO : 12cm
SMB : 9,5
SOF : 11,5cm
MO : 13,5cm
b. ukuran melintang : bitemporal : 8cm
biparietal : 9cm
c. ukuran melingkar : SOB : 9,5cm FO : 12cm MO : 13,5cm 2. lingkar dada : 35cm 3. lingkar lengan atas : 11cm 1 1cm 3.1.3 Assesment Diagnosa
: neonatus aterm hari ke 1, laki-laki, BB : 3800gr, PB 51 sponta spontan nB
Diag iagnosa nosa pote potens nsia iall
: ne neona onatus tus ate aterm rm hari hari ke 1, 1, la laki-la i-lak ki, BB : 38 3800g 00gr, PB 51 spontan B dengan ikterus neonatorum
Masalah
: tidak ada
3.1.4 Planning 1. Observasi keadaan bayi dan tanda bahaya, meliputi : - suhu
- keadaan tali pusat
- nadi
- adanya sesak atau sianosis
- pernapasan
- adanya ikterus
R/ BBL menalami masa transisi untuk beradaptasi dengan dengan lingkungan luar 2. Lakukan asuhan pada bayi tentang : - perwatan perwatan bayi sehari-h sehari-hari ari - perawatan perawatan tali pusat, pusat, yaitu deng dengan an kasa steril steril kering kering R/ BBL perawatan bayi sehari-hari dan perwatan tali pusat yang benar dan dapat menghindarkan bayi dari infeksi 3. Berikan ASI eksklusif tiap kali bayi lapar
R/ pemberisn Asi secara secara tidak terjadwal dapat dapat memenuhi kebutuhan bayi bayi secara optimal 4. Observasi adanya tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi pada BBL R/ observasi tanda-tanda bahaya bahaya sebagai sebagai deteksi dini adanya adanya komplikasi komplikasi pada BBL 5. Bungkus bayi dengan kain bersih untuk menghangatkan bayi R/ menggendong menggendong bayi adalah cara agar agar bayi tidak hipotermi, karena karena pada masa transisi, bayi akan mudah kehilangan panas 6. Ganti popok bayi bila basah R/ popok yang basah karena BAB/BAK dapat mengganggu kenyamanan bayi 7. Ukur intake dan output bayi R/ untuk mengetahui kematangan organ-organ bayi, dan mendeteksi adanya kelainan 8. Mandikan bayi 2xsehari menggunakan menggunakan air hangat R/ memandikan bayi dengan air hangat dapat meminimalisirkan terjadinya hipotermi pada bayi 9. Lakukan rawat gabung sesegera mungkin bila tidak ada masalah pada ibu dan bayi R/ rawat gabung dengan segera dapat menumbuhkan kelekatan antara ibu dan bayi 3.1.5 Implementasi Tangga Tanggall : 25 Novem November ber 2010 2010 Jam : 17.30 WIB mengobservasi mengobservasi keadaan bayi bayi dan tanda bahaya Hasil : N : 130x/men 130x/menit it S : 36,6 36,6ºc ºc RR : 40x/me 40x/menit nit
Tali pusat pusat : tidak ada pendarahan Retraksi Retraksi bayi bayi : bayi tenang tenang Sesak Sesak : tidak tidak Sianosis Sianosis : tidak Ikter Ikterus us : tidak tidak E/ keadaan bayi dalam batas normal normal 17.4 17.40 0
: menj menjel elas aska kan n has hasil il pem pemer erik iksa saan an kepa kepada da ibu ibu ten tenta tang ng kond kondis isii bay bayiny inya E/ ibu mengetahui mengetahui kondisi bayinya
18.50
: memberikan bayi susu 30cc E/ bayi menghisap kuat dan tampak tenang. Susu diminum habis
19.50
: Bayi ayi menangis dan popoknya basah karena BAB dan BAK. Mengganti popok bayi
21.20
: mengobservasi su suhu ba bayi S : 36,6ºc E/ suhu bayi dalam batas normal
22.00
: memberikan susu bayi per 30cc E/ muntah : tidak Susu diminum diminum habis habis
BAB IV PENUTUP 4.1 Simpulan Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan melalui pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil. Sedangkan penanganan bayi dilakukan sejak kepala mulai lahir dari jalan lahir, yaitu dengan melakukan pembersihan muka dari lendir serta cairan yang berbeda disekitar mulut, hidung serta mata. Pemotongan tali pusat dipotong dengan menggunakan gunting steril, diklem dengan klem tali pusat, dan dibungkus dengan kasa kering steril. Bayi baru lahir juga harus dibungkus dengan kain bersih dan kering. Obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia. Keadaan yang harus selalu diawasi selama bayi dirawat antara lain keadaan umum bayi dinilai 1 menit dan 5 menit setelah lahir dengan menggunakan apgar score. Keadaan suhu tubuh, berat badan, eliminasi mekonium, eliminasi urin, perubahan warna kulit, frekuensi pernapasan dan lain – lain – lain misalnya muntah.
4.2 Saran Penulis berharap agar literatur yang ada bisa ditambahkan dengan literatur yang baru agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Djoko Waspodo, dkk.2007.AsuhanPersalinan dkk.2007.AsuhanPersalinan Normal.Jakarta:JNPK-KR Doenges, Marilyn E.2001.Rencana Perawatan Maternal atau Bayi.Jakarta:EGC Pusdiknakes, Pusdiknakes, Depkes RI.1993.Askep Neonatal.Jakarta:Depkes Neonatal.Jakarta:Depkes Saifudin,
Abdul
Barl.2006.Buku
Neonatal.Jakarta:YBPSP
Acuan
Pelayanan
Kesehatan
Maternal
dan