BAB I PEMDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Arsitektur merupakan disiplin yang sintetis dan senantiasa mencakup tiga hal dalam setiap setiap rancangannya rancangannya (teknologi, (teknologi, fungsi fungsi dan estetika). estetika). Dengan semakin semakin berkembangnya berkembangnya ilmu pengetahuan yang makin kompleks maka perilaku manusia ( human behaviour ) semakin diperhitungkan dalam proses perancangan yang sering disebut sebagai pengkajian lingkungan perilaku dalam arsitektur. Di dalam merancang suatu bangunan, seorang arsitek tentunya tidak mendasar pada imajinasinya sendiri. Hasil kreasi seorang arsitek membentuk suatu kesatuan yang harmonis dalam dalam berbag berbagai ai dimens dimensi, i, teruta terutama ma dimens dimensii kenyama kenyamanan nan dan keamana keamanan. n. Ketika Ketika meranca merancang, ng, seor seoran ang g
arsi arsite tek k
memp memper erki kira raka kan n
dian dianda daik ikan an memb membua uatt bagai bagaima mana na
asum asumsi si
manus manusia ia berper berperil ilaku aku,,
asum asumsi si tent tentan ang g
kebu kebutu tuha han n
berg berger erak ak
lingk lingkun ungan ganny nya, a,
dala dalam m
manu manusi sia, a, lalu lalu
memutuskan memutuskan bagaimana bangunan tersebut tersebut dapat menjadi menjadi lingkungan lingkungan yang sehat bagi manusia manusia pemakainya. !erdasarkan hal itulah dapat disimpulkan bah"a antara arsitektur dan perilaku terdapat hubungan yang erat, hal ini dapat dilihat dari aspek aspek pembentuk perilaku manusia akibat lingkungan atau bentuk arsitektur dan sebaliknya. Dengan kata lain perilaku manusia dapat diarahkan kearah yang lebih baik bila nilai nilai positif dari lingkungan atau bentuk arsitektur dapat membentuk kepribadian serta perilaku yang memiliki nilai positif. Hal ini juga tidak lepas dari hasil kreasi seorang arsitek membentuk suatu kesatuan yang harmonis dalam berbagai dimensi, terutama dimensi kenyamanan dan keamanan. Dengan kata lain, ketika merancang, seor seoran ang g
arsi arsite tek k
memp memper erki kira raka kan n
dian dianda daik ikan an memb membua uatt bagai bagaima mana na
asum asumsi si
manus manusia ia berper berperil ilaku aku,,
asum asumsi si tent tentan ang g
kebu kebutu tuha han n
berg berger erak ak
lingk lingkun ungan ganny nya, a,
dala dalam m
manu manusi sia, a, lalu lalu
memutuskan memutuskan bagaimana bangunan tersebut tersebut dapat menjadi menjadi lingkungan lingkungan yang sehat bagi manusia manusia pemakainya.#eperti pada Desa $radisional %englipuran yang memiliki potensi budaya yang
sampai saat ini tetap terpelihara dengan baik. %otensi paling unik yang dimiliki adalah %ola $ata &uang dan Arsitektur !angunan $radisional !ali Khas %englipuran yang terbentuk berdasarkan pola prilaku masyarakat setempat sehingga disebut sebagai Desa $radisional $radisional %englipuran. 1.2
Rumusan Masalah
'. Apa yang yang dimaksu dimaksud d dengan dengan teori teori arsitektur arsitektur prilaku prilaku . !agaima !agaimana na dampak pola pola prilak prilaku u masyaraka masyarakatt terhadap terhadap tata letak letak banguna bangunan n pada pada desa adat panglipuran . !agaima !agaimana na pola pril prilaku aku masya masyaraka rakatt yang kekini kekinian an *. !agaimanan !agaimanan +mplementa +mplementasi si pola tata tata bangunan bangunan pada rumah rumah adat desa panglipur panglipuran an terhadap rumah dengan prilaku yang kekinian pada daerah perkotaan
1.3
Tujuan
'. ntuk mengetah mengetahui ui yang dimaksud dimaksud dengan dengan teori teori arsitekt arsitektur ur prilaku prilaku . ntuk mengetahu mengetahuii dampak pola pola prilaku prilaku masyarakat masyarakat terhada terhadap p tata letak letak bangunan bangunan pada desa adat panglipuran . ntuk mengetahui mengetahui pola prilaku prilaku masyara masyarakat kat yang yang kekinian kekinian *. ntu ntuk k dapa dapatt meng mengim impl plem emen enta tasi sika kan n pola pola tata tata ruan ruang g pada pada ruma rumah h adat adat desa desa panglipuran terhadap rumah dengan prilaku yang kekinian pada daerah pe rkotaan
BAB II PEMBAHAAN
2.1 Ars!tektur Per!laku 2.1.1
Pengert!an Ars!tektur Per!laku "#aha$!%ur Ar&h!te&ture'
Arsitektur
perilaku
adalah
arsitektur
yang
penerapannya
selalu
menyertakan pertimbangan-pertimbangan perilaku dalam perancangan. Arsitektur muncul sekitar tahun '/0. %ertimbangan-pertimbangan ini pada a"alnya dibutuhkan untuk perancangan obyek-obyek Arsitektur tertentu, misalnya rumah sakit ji"a, rehabilitasi narkoba, penjara, rumah sakit anak, #1! atau pusat autisme. Dalam perkembangannya, ternyata banyak obyek Arsitektur yang dapat didekati dengan pendekatan perilaku didalam perancangannya, misalnya mall, restoran, sekolah, stasiun kereta api dan lain-lain. %erancangan
Arsitektur
berdasarkan
perilaku
ini
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan perancangan, diantaranya pada hasil penelitian didalam bidang psikologi Arsitektur atau psikologi lingkungan.
2.1.2
Te%r!(te%r! Tema Ars!tektur )er!laku a.
Menurut D%nna P. Duerk
dalam
bukunya
yang
berjudul
Architectural
%rogramming
dijelaskan bah"a 2 “…that people and their behavior are part of a whole system that includes place and environment, sunch that behavior and environment cannot be empirically separated. That is to say, human behavior always happen in a place and they cannot be fully evaluated without considering the environmental influence.” (3bah"a manusia dan perilakunya adalah bagian dari system yang menempati tempat dan lingkungan tidak dapat dipisahkan secara empiris. Karena itu perilaku manusia selalu terjadi pada suatu tempat dan dapat dievaluasi
secara
keseluruhan
tanpa
pertimbangan
factor-faktor
lingkungan) '. 1ingkungan yang mempengaruhi perilaku manusia. 4rang cenderung menduduki suatu tempat yang biasanya diduduki meskipun tempat tersebut bukan tempat duduk. 5isalnya2 susunan anak tangga didepan rumah, bagasi mobil yang besar, pagar yang rendah dan sebagainya.
.
%erilaku manusia yang mempengaruhi lingkungan %ada saat orang cenderung memilih jalan pintas yang
dianggapnya terdekat dari pada mele"ati pedestrian yang memutar. #ehinga orang tersebut tanpa sadar telah membuat jalur sendiri meski telah disediakan pedestrian.
#.
Menurut *.B Mangun +!ja,a -alam #uku +astu !tra.
Arsitektur ber"a"asan perilaku adalah Arsitektur yang manusia"i, yang mampu memahami dan me"adahi perilaku perilaku manusia yang ditangkap dari berbagai macam perilaku, baik itu perilaku pencipta, pemakai, pengamat juga perilaku alam sekitarnya. Disebutkan pila bah"a Arsitektur adalah penciptaan suasana, perka"inan guna dan citra. 6una merujuk pada manfaat yang ditimbulkan dari hasil rancangan. 5anfaat tersebut diperoleh dari pengaturan fisik bangunan yang sesuai dengan fungsinya. 7amun begitu guna tidak hanya berarti manfaat saja, tetapi juga mengahsilkan suatu daya yang menyebabkan kualitas hidup kita semakin meningkat. 8ita merujuk pada image yang ditampilkan oleh suatu karya Arsitektur. 8itra lebih berkesan spiritual karena hanya dapat dirasakan oleh ji"a kita. 8itra adalah lambing yang membahasakan segala yang manusia"i, indah da agung dari yang menciptakan (5angun"ijaya, '). Dari pernyataan di atas dapat dikatakan baha mencapa guna dan citra yang sesuai tidak lepas dari berbagai perilaku yang berpengaruh dalam sebuah karya, baik itu perilaku pencipta, perilaku pemakai, perilaku pengamat juga menyangkut perilaku alam dan sekitarnya. %embahasan perilaku dalam buku "astu citra dilakukan satu persatu menurut beragamnya pengertian Arsitektur, sebagai berikut 2
'.
%erilaku manusia didasari oleh pengaruh sosial budaya yang
juga mempengaruhi terjadinya proses Arsitektur. . %erilaku manusia yang dipengaruhi oleh kekuatan religi dari pengaruh nilai-nilai kosmologi. . %erilaku alam dan lingkungan mendasari perilaku manusia dalam berArsitektur. *. Dalam berArsitektur terdapat keinginan untuk menciptakan perilaku yang lebih baik. &.
Menurut
/arr,
T.
M%re
-alam
#uku
Intr%-u&t!%n
t%
Ar&h!te&ture.
+stilah perilaku diartikan sebagai suatu fungsi dari tuntutantuntutan organism dalam dan lingkungan sosio-fisik luar. %enkajian perilaku menurut 6arry $. 5ore diakitkan denga lingkungan sekitar yang lebih dikenal sebagai pengakjian lingkungan-perilaku. Adapun pengkajian lingkungan9perilaku seperti yang dimaksudkan oleh 6arry $. 5ore terdiri atas definisi-defenisi sebagai berikut 2
'.
5eliputi penyelidikan sistematis tentang hubungan-hubungan
antara lingkungan dan perilaku manusia dan penerapannya dalam proses perancangan. . %engakjian lingkungan-perilaku dalam Arsitektur mencakup lebih banyak dari pada sekedar fungsi. . 5eliputi unsure-unsur keindahan estetika, diaman fungsi bertalian denga perilaku dan kebutuhan oang, estetika bertalian dengan pilihan dan pengalaman. :adi estetika formal dilengkapi dengan estetika hasil pengalaman yang bersandar pada si pemakai. *. :angkauan factor perilaku lebih mendalam, pada psikologi si pemakai
bangunan
,
kebutuhan
interaksi
kemasyarakatan,
perbedaan-perbedaan sub budaya dalam gaya hidup dan makna serta simbolisme banguan. /. %engkajian lingkungan-lingkungan juga meluas ke teknologi, agar isyarat-isyarat Arsitektur dapat memberikan penampilan kemantapan atau perlindungan.
-.
Menurut 0!&t%r Pa)anek
!ah"a dalam telaah-telaah lingkungan dalma arsitektur, harus dipahami dua kerangka konsep yang satu menjelaskan jajaran informasi lingkungan perilaku-perilaku yang tersedia, dan yang lain memperhatikan diaman proses perancangan informasi lingkuangan perilaku paling mempengaruhi pengambilan keputusan Arsitektur
2.1.3
akt%r akt%r -alam )r!ns!) Ars!tektur )er!laku.
;aktor-faktor yang mempengaruhi dalam prinsip-prinsip perilaku pengguna bangunan (snyder, james 8, '<) antara lain 2
1.
a&t%r manus!a a. Kebutuhan dasar. 5anusai mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar antara lain 2 '. %hysicological need 5erupakan kebutuhan dasar manusia yang bersifat fisik.
5isalnya makan, minum, berpakaian dan lain-lain yang berhubungan denga factor fisik.
.
#afety need. Kebutuhan akan rasa aman terhadap diri dan lingkungan baik secara fisik maupun psikis, secara fisik seperti rasa aman dari panas, hujan dan secara psikis seperti aman dari
.
rasa malu, aman dari rasa takut dan sebagainya. Affilitation need. Kebutuhan untuk bersosialisasi, berinteraksi
dan
berhubungan degan orang lain. Affilitation need sebagai alat atau sarana untuk mengekspresikan diri dengan cara *.
berinteraksi dengan sesamanya. 8ognitive=Aestetic need.
Kebuthan untuk berkreasi, berkembang, berfikir dan menambah pengetahuan dalam menentukan keindahan yang dapat membentuk pola prilaku manusia. b.
sia 5anusia sebagai pengguna pada bangunan memiliki tahapan usia
yang akan sangat berpengaruh terhadap rancangan. 5anusia dibedakan atas 2 '.
!alita Kelompok ini merupakan kelompok usia yang belum mampu mengerti kondisi keberadaan diri sendiri, merek masih
mengenal
perilaku-perilaku
sosial
yang
ada
.
disekitarnya. Anak-anak Kelompok usia ini memiliki rasa ingin tahu yang sangat
.
tinggi, dan mereka cenderung kreatif. &emaja Kelompok usia ini mereka sudah memiliki kepribadian yang stabil dan mantap.
*.
/.
De"asa ntuk usia ini mereka sudah memiliki kepribadian yang stabil dan mantap. 5anula %ada kelompok ini kemampuan fisiknya telah banyak berkurang.
c.
:enis kelamin %erbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi perilak manusia dan mempengaruhi dalam proses perancangan atau desain. 5isalnya pada kebutuhan ruang antara pria dan "anita pasti akan memiliki kebutuhan ruang yang berbeda-beda.
d.
Kelompok pengguna %erbedaan kelompok
pengguna
dapat
pertimbangan
dalam
perancangan atau desain, karena tiap bangunan memiliki fungsi
dan pola yang berbeda karena factor pengguna tersebut. 5isalnya gedung futsal denga gedung tennis tidak dapat disamakan karena kelompok penggunanya yang berbeda. e.
Kemampuan fisik $iap individu memiliki kemampuan fisik yang berbeda-beda, di pengaruhi pula oleh usia dan jenis kelamin. mumnya kemampuan fisik berkaitan degan kondisi dan kesehatan tubuh manusia. 4rang yang memiliki keterbatasan fisik atau cacat tubuh seperti berkursi roda, buta, tuli, dan cacat tubuh lainnya harus menjadi bahan pertimbangan dalam desain atau perancangan.
f.
Antropometrik Adalah proporsi dan dimensi tubuh manusia dan karakteristikkarakteristik fisiologis lainnya dan kesanggupan-kesanggupan relatif terhadap kegiatan manusia yang berbeda-beda dan mikro lingkunga. 5isalnya, tinggi meja dan lemari yang disesuaikan denga pengguna.
2.1.4
Pr!ns!)()r!ns!) )a-a tema ars!tektur Per!laku
%rinsip-prinsip tema arsitektur perilkau ynag harus diperhatikan dalam penerapan tema arsitektur perilaku menurut 8arol #imon >eisten dan $homas 6 David antara lain 2 1.
Mam)u #erk%mun!kas! -engan manus!a -an l!ngkungan 5
&ancangan hendaknya dapat dipahami oleh pemakainya melalui penginderaan ataupun pengimajinasian pengguna bangunan. !entuk yang disajikan oleh perancang dapat dimengerti sepenuhnya oleh pengguna bangunan, dan pada umunya bentuk adalah yang paling banyak digunakan sebagai media komunikasi karena bentuk yang paling mudah ditangkap dan dimengerti oleh manusia. Dari bangunan yang diamati oleh manusi syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah 2 a. %encerminan fungsi bangunan
#ymbol-simbol yang menggunakan tentang rupa banguna yang nantinya akan dibandingkan dengan pengalaman yang sudah ada, dan disimpan kembali sebagai b. c.
pengalaman baru. 5enunjukan skala da proporsi yang tepat serta dapat dinikmati. 5enunjukkan bahan dan struktur yang akan digunakan dalam bangunan.
2.
Me6a-ah! akt!$!tas )enghun!n,a -engan n,aman -an men,enangkan.
a.
7yaman berarti nyaman secara fisik dan psikis. 7yaman secara fisik berarti
kenyamanan yang berpengaruh
pada keadaan tubuh manusia secara langsung
seperti kenyamanan termal. 7yaman secara psikis pada dasarnya sulit dicapai karena masing-masing individu memiliki standart yang berbeda-beda untuk menyatakan kenyamanan secara psikis. Dengan tercapainya kenyamanan secara psikis akan tercipta rasa senang dan tenang untuk berperilkau. b.
5enyenangkan secara fisik bias timbul dengan adanya pengolahan-
pengolahan pada bentuk atau ruangan yang ada disekitar kita. 5enyengkan secara fisiologis bias timbul denga adanya kenyamanan termal yang diciptakan lingkungan sekitar terhadap manusia. 5enyenangkan secara psikologis bias timbul denga adanya ruang terbuka yang merupakan tuntutan atau keinginan manusia untuk bias bersosialisasi. 5enyenangkan secara kultural bias timbul denga adanya penciptaan karya arsitektur dengan gaya yang sudah dikenal oleh masyarakat yang berada di tempat itu. 3.
Memenuh! n!la! estet!ka7 k%m)%s!s! -an estet!ka #entuk. Keindahan dalam Arsitektur harus memiliki beberapa unsure, antara lain ?
a.
Keterpaduan (unity) @ang berarti tersusunnya beberapa unsure menjadi satu kesatuan yang
b.
utuh dan serasi. Keseimbangan @aitu suatu nilai yang ada pada setiap objek yang daya tarik visualnya
c.
haruslah seimbang. %roporsi 5erupakan hubungan tertentu antara ukuran bagian terkecil dengan
d.
ukuran keseluruhan. #kala
Kesan yang ditimbulkan bangunan itu mengenai ukuran besarnya. #kala biasanya diperoleh dengan besarnya bangunan dibandingkan dengan unsure-unsir manusia"i yang aa disekitarnya. e.
+rama @aitu pengulangan unsur-unsur dalam
perancangan bangunan. #eperti
pengulangan garis-garis, lengkung, bentuk masif, perbedaan "arna yang akan sangat mempengaruhi kesan yang ditimbulkan dari perilaku pengguna bangunan.
4.
Mem)erhat!kan k%n-!s! -an )er!laku )emaka!. ;aktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pemakai yaitu seperti usia, jenis kelamin,
kondisi fisik dan lain-lain. !erdasarkan penjelasan tentang tema Arsitektur %erilaku dapat dismpulkan bah"a 2 '.
$ema Arsitektur perilaku bertujuan untuk menciptakan lingkungan bainaan yang
disesuaikan dengan perilaku manusia penggunanya. . Arsitektur dan perilaku selain menekankan pada aspek kenyamanan fisik,aspek psikologi juga ditekankan. . $ema yang diterapkan dalam perancangan puat pembinaan kreatifitas dan keterampilan. *. $ema arsitektur perilaku selain menekankan pada aspek kenyamanan fisik, aspek psikologis juga ditekankan. /. Dari penerapan tema ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan yang paling baik antara perilaku manusia dan lingkungan sesuai yang dirancang. . $ema arsitektur diharapkan mampu mengekspresikan kreatifitas san dapat menstimulasi semangat belajar dan bekerja bagi memberikan tanggapan yang sesuain dengan yang diharapkan perancan
2.2
Pr!laku Mas,arakat Desa A-at Pangl!)uran
#ecara administrasi desa adat %englipuran masuk dalam "ilayah Desa Kubu dipimpin oleh seorang kepala Desa. 7amun secara adat desa adat %englipuran dipimpin oleh seorang Kelian Adat, dipilih berdasarkan hasil musya"arah mufakat . Konsep hidup masyarakat biasa dikenal dengan konsep $ri Hita Karana yaitu penyelarasan hubungan antar manusia, alam, dan $uhan @ang 5aha Bsa untuk mencapai kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan. Aktifitas masyarakat sehari-hari sangat berpegang pada koinsep $ri Hita Karana tersebut. Konsep ini dapat terlihat jelas pada awig-awig (peraturan adat berdasarkan kesepakatan bersama) yang mengatur tentang tindak tanduk perilaku masyarakat desa adat %englipuran antara lain 2 a. %engelompokkkan "arga desa adat %englipuran yang diklasifikasikan menjadi "raga
desa pengayah ngarep yaitu
"arga
yang
mempunyai tanggung
ja"ab=mengkoordinasi semua kegiatan adat yaitu sebanyk CC orang. >arga pengayah roban dan "arga deha teruna (%emuda) juga yang bertanggung ja"ab terhadap kegiatan adat namun disesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. b. $anggung ja"ab pengelolaan bambu yang luasnya C/ Ha juga diberikan pada krama ngarep sebagi yang bertanggung ja"ab pelestariannya. Di samping itu
juga turut bertanggung ja"ab dalam memelihara fasilitas umum, terutama %ura dan pelaksanaan upacara adat=agama. c.
Keluarga desa adat %englipuran dilarang hidup berpoligami=memadu yaitu
mempunyai istri=suami lebih dari satu orang. :ika ada "arga yang berani melanggar aturan ini, maka mereka akan dikucilkan dan ditempatkan pada sebidang tanah kosong di sebelah #elatan desa. Di samping itu "arga yang dikenai sanksi tersebut tidak boleh sembahyang ke %ura dan sampai saat ini belum ada yang melanggar aturan ini. d. Kebersihan lingkungan dipelihara dengan sistem tanggungja"ab masing masing pengayah ngarep ( Kepala Keluarga %okok) dengan ke"ajiban melaksanakan pembersihan di pekarangan telajakan (tanah di luar rumah) setiap hari dan setiap '/ hari sekali harus mencukur rumput. :ika aturan ini tidak ditaati maka dikenai sanksi adat yang tertulis dalam a"ig-a"ig dan perarem (aturan penjabaran). e. Antara pekarangan rumah keluarga yang satu dan lainnya terdapat pintu keluar menuju tetangganya yang berukuran kurang lebih '-',/ meter. Hal ini bertujuan jika ada keinginan untuk salaing mengunjungi, maka tidak harus keluar melalui angkul-langkul (pintu gerbang depan). Hal ini sekaligus menunjukkan persatuan dan kekeluargaan masyarakat desa adat %englipuran. f. Antara rumah tangga terjadi saling pinjam-meminjam capcapan (atap rumah) dimana atap rumah tersebut menjorok ke sebelah tara pekarangan sehingga air cucurannya jatuh di sebelah #elatan pekarangan rumah tangga. g. !ambu yang digunakan untuk keperluan bahan bangunan dikerjakan bersama secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Keunggulan dari Desa Adat %englipuran ini dibandingkan dengan desa-desa lainnya di !ali adalah bagian depan rumah yang serupa dan seragam dari ujung utama desa sampai bagian hilir desa. Keseragaman "ajah desa, selain pada bentuk, juga bahan bangunannya berupa tanah untuk tembok penyengker dan angkul-angkul serta atap dari bambu yang dibelah untuk seluruh bangunan desa. %enggunaan bambu baik untuk atap, dinding maupun kebutuhan lain-lain merupakan suatu keharusan untuk digunakan karena Desa %englipuran dikelilingi oleh hutan bambu yang termasuk teritorial desa tersebut.
%enataan rumah dan pekarangan sangat ketat dan mengikuti ketentuan Asta Kosala Kosali, Asta umi, !i"ut Karang , dan berbagai aturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis lainnya. 5aka, setiap pekarangan dan rumah di desa itu selalu mempunyai pola atau tatanan yang sama. Dan hal itu merupakan keunggulan %englipuran sebagai desa adat.
. P%la
Tata
Ruang
-an
Tata
Bangunan
Desa
Tra-!s!%nal
Pengl!)uran
Dari !erbagai prilaku masayarakat diatas maka dapat disimpulkan Desa $radisional %englipuran memiliki potensi budaya yang sampai saat ini tetap terpelihara dengan baik. #alah satu %otensi yang paling unik yang dimiliki adalah %ola $ata &uang dan Arsitektur !angunan $radisional !ali Khas %englipuran sehingga disebut sebagai Desa $radisional
%englipuran. %ola $ata &uang dan Arsitektur !angunan $radisional ini juga sangat dipengaruhi oleh prilaku masayarakat desa adat pangliupuran %ola penataan ruang dan tata letak bangunan tradisional di %englipuran menggunakan %ola Dasar 7a"a #anga, yaitu penggabungan orientasi antara gunung dan laut serta terhadap peredaran matahari. 8iri yang menonjol adalah As tara #elatan (kaje kelod dengan ais linier). Ais linier ini juga berfungsi sebagai open space untuk kegiatan bersama. 4pen space ini berorientasi ke arah kaja kelod dan membagi desa menjadi dua bagian. 4penpsace Desa $radisional penglipuran menanjak menuju ke arah gunung (utara)
dimana
terdapat
bangunan
suci
dengan
orientasi
ke
6unung!atur.
%ola tata ruang dan tata letak bangunan rumah di Desa Adat %englipuran pada umumnya mengikuti %ola $ri 5andala yaitu 2 tama 5andala, pada arah Kaje #istem Desa merupakan tempat paling suci sehingga
θ
terdapat pura dan bangunan suci dan dalam #istem %ersil &umah berupa sanggah (persembahyangan θ 5adya
keluarga).
5andala, pada bagian tengah #istem Desa berupa areal perumahan dan kegiatan usaha
dan pada sistem %ersil &umah pekarangan rumah digunakan sebagai bangunan dapur (paon), !ale
#eke
θ 7ista
Bnem,
1oji,
1umbung
dan
bangunan
lainnya
yang
dipandang
perlu.
5andala, pada arah Kelod #istem Desa adalah tempat yang kotor seperti kuburan dan
dalam #istem %ersil &umah terletak kamar mandi="c, pemesuan,kandang ternak, tempat kayu bakar dan lain-lain.
2.4
Pr!laku mas,arakat -! -aerah )erk%taan
5asyarakat perkotaan sering disebut urban community . %engertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu 2 '. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa . orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. @ang penting disini adalah manusia perorangan atau
.
*. /. . C. <.
individu. Di kota kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagain ya . :alan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bah"a interaksi interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi. pembagian kerja di antra "arga-"arga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh "arga kota dari pada "arga desa interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi pembagian "aktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
DA5%AK %4#+$+; DA7 7B6A$+; 5A#@A&AKA$ %B&K4$AA7 Dampak positif2 '. 5asyarakat lebih maju dalam teknologi karna masyarakat akan selalu mengetahui adan mengikuti perkembangan Eaman moderen. . 8ara berfikir yang lebih terbuka karena banyak nya informasi yang didapatkan. . 4rang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada orang lain (+ndividualisme). *. :alan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor "aktu bagi "arga kota, sehingga pembagian "aktu yang teliti sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhankebutuhan seorang individu. Dampak negatif2 '. &usaknya etika dan moral masyarakat karna melihat dan meniru perilaku yang tidak sesuai dengan lingkungan mereka. . !anyak terjadi tindakan kriminal terjadi karna masyarakat perkotaan memiliki biaya hidup yang tinggi. . Hilang nya adat istiadat yang dimiliki setiap daerah karna masyarakt lupa akan kebudayaan ssendiri, dengan kebudayaan negara lain. *. Hilangnya rasa sosilaisi antar masyarakat.
2.8
Im)lementas! )%la tata ruang )a-a rumah a-at -esa )angl!)uran terha-a) rumah -engan )r!laku ,ang kek!n!an )a-a -aerah )erk%taan
./.' %enentuan %osisi %emesuan
U
Area Yang Digunakan Sebagai Tempat Pemesuannista mandala!
/. Dari bentuk Site yang dipilih berbentuk persegi panjang agar lebih efsien dalam penempatan ruang-ruang.Untuk Penentuan posisi Pemesuan ini ditentukan melalui pendekatan terhadap pola prilaku masyarakat desa adat panglipuran yang sangat mempercayai terhadap konsep hulu teben dimana posisi teben sangat cocok digunakan sebagai tempat pemesuan karena dianggap lebih
rendah atapun kotor dan juga pemesuan akan di buat lebih lebar dan akses menuju carport lebih leluasa sesuai dengan pola prilaku masyarakat diperkotaan karena gaya hidup mereka yang cepat dikota, mengakibatkan pentingnya faktor "aktu bagi "arga kota, sehingga pembagian "aktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
./.
%enempatan posisi yang Disucikan
Area Suci
U
#etelah penentuan posisi %emesuan yang nantinya juga mempengaruhi orientasi massa bangunan,selanjutnya adalah posisi bangunan yang disucikan.!angunan suci ini sangat memiliki pengaruh terhadap prilaku masyarakat karena masyarakat sangat mengenal konsep $ri hita karana. Dalam konsep $ri Hita Karana yaitu parahyangan dimana hubungan penyelarasan antara manusia dan $uhan @ang 5aha Bsa untuk mencapai kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan. Aktifitas masyarakat sehari-hari sangat berpegang pada konsep $ri Hita Karana tersebut.%enempatan !angunan suci ini akan ditempatkan pada area tama 5andala, pada arah Kaje kangin yang dianggap sebagai tempat paling suci sehingga terdapat sanggah (persembahyangan keluarga).
./.
%enempatan area menerima tamu Sanggah
Area "ertamu
U
%enempatan area bertamu di posisikan pada area madya mandala dimana pada rumah adat tradisional bali khas panglipuran area ini sering digunakan sebagai tempat bale sakeenam ataupun lumbung yang salah satu fungsi dari bangunan tersebut adalah sebagai tempat menerima tamu. :adi ruang ini tetap ada pada desain rumah yang kekinian sebagai ruang tamu ataupun ruang keluarga yang lebih simple dan efisien dalam sirkulasi hal ini di dasarkan juga pada prilaku masyarakat perkotaan yang lebih berfikir rasionalis. :adi karena area ini lebih bersifat public maka penempatanya juga berada pada Eona public bangunan yaitu berada setelah pintu utama rumah ./.*
%osisi Dapur=$empat masak
U
Da
%enempatan area dapur berada pada area madya mandala dank arena orientasi bangunan menghadap kearah selatan maka posisi dapur ini berada lebih di depan dari ruang-ruang yang lain dalam massa bangunan. Alasan mengapa ruang dapur di tempatkan di arah selatan karena masyarakat desa adat panglipuran percaya bah"a arah selatan
adalah tempat berstananya de"a brahma yang memiliki symbol api sesuai dengan kegiatan masak-memasak yang pastinya menggunakan api, adapun kepercayaan lain jika posisi dapur ditempatkan di depan adalah segala sesuatu hal yang bersifat jahat akan dimurnikan oleh ruang ini sebelum memasuki ruang-ruang yang lain. Hal ini juga berbading lurus dengan prilaku masyarakat di daerah perkotaan karena ketika masyarakat perkotaan menjamu tamu lebih mudah untuk mengakses dapur yang berdekatan dengan ruang tamu=ruang keluarga
././
%osisi &uang $idur=beristirahat
U Area "ristirah
#eperti %ada !angunan tradisional desa adat panglipuran yang menggunakan bangunan meten sebagai tempat untuk beristirat ,pada desain rumah yang kekinian juga terdapat ruang tidur dengan pola yang sama. %engimplementasian pola prilaku masyarakat desa panglingpuran terhadap letak ruang beristirahat adalah masyarakat desa mempercayai posisi meten berada pada daerah hulu atau utara=kaje hal ini didasarkan pada asta kosala kosai,asta bumi,dan sikut karang. &uang ini juga akan di desain dengan area yang lebih
luas karene pola prilaku masyarakat perkotaan yang melakukan lebih banyak kegiatan didalam kamar=ruang tidur seperti melakukan pekerjaan kantor dan lain-lain. #erta pada ruang tidur di daerah perkotaan lebih dibuat privasi kare prilaku masyarakat perkotaan yang individualis. #ehingga %ada desain rumah yang mengambil konsep pola prilaku masyarakat desa panglipuran ini posisi ruang tidur sebagai ruang privat beradadi arah utara, serta dibagi menjadi beberapa ruang ./.
%osisi >c=kamar mandi
U
Area #$%
Area Kamar mandi memang selalu dikaitkan dengan area yang kotor maka dari itu masyarakat desa adat panglipuran menempatkaan letak kamar mandi pada area nista mandala sesuai konsep tri mandala. 5aka hal ini lah yang akan diimplementasikan pada desain rumah yang kekinian sehingga posisi kamar mandi ini berada di arah selatan ataupun di depan. :adi civitas lebih mudah untuk mengakses km="c susuai dengan pola prilaku masyarakat perkotaan yang sangat mengutamakan efiseinsi "aktu. ./.C
posisi natah=halaman
sangah
natah
Area natah =atau haan ini ditentukan seperti diatas agar sirkulasi civitas menuju
bangunan
utama
ataupun
tempat
suci(sanggah)
lebih
mudah
dan
efisien.penempatan posisi ini juga berorientasi pada arah kaje klod yaitu menghadap ke gunung dan laut.
./.<
Foning dan !lock %lan •
Foning
'uang tidur
Tempat suci
'uang bertamu Dapur
&$
U
!erikut adalah Eoning yang didapat setelah berbagai penjelasan mengenai pola penentuan tata letak ruang yang di jelaskan diatas sehingga tercipta area-area seperti gambar diatas dimana area ruang bertamu terlihat lebih luas hal ini didasarkan pada konsep rumah adat desa panglipuran yang memiliki banyak tempat untuk bertamu seperti lumbung,bale sakeenem dan bale sake sange maka dari itu penyatuan dari tempat-tempat tersebut menghasilkan ruang yang lebih luas.
•
!lock %lan
Sanggah
U 'uang tidur
'uang tidur
'uang tidur Utama
'uang Tamu ( 'uang %eluarga
Teras
Dapur &$
!erikut adalah block plan yang dihasilkan dari Eoning diatas dimana posisi dan ukuran ruang sudah tergambar lebih jelas dari sebelumnya.dari block plan ini dapat terlihat adanya tiga buah ruang tidur,yang pertama ruang tidur utama sebagai tempat beristirahat orang tua,yang kedua terdapat ruang tidur anak.Area ruang keluarga berada di tengah dan dapat diakses darimana saja karena seperti fungsinya yaitu tempat berkumpul agar semuaanggota keluarga dapat dengan mudah berkumpul di area ini ./.< #irkulasi civitas #irkulasi civitas adalah pola pergerakan civitas dalam mengakses ruang-ruang tertentu dalam bangunan.terdapat jenis civitas yang menggunakan rumah ini2 • • • •
%emilik (sekeualarga) Kerabat dekat $amu
#irkulasi %emilik &umah
Sanggah 'uang Tamu ( 'uang %eluarga 'uang tidur &$ 'uang tidur
'uang tidur Utama Teras
U
Dapur
KB$ 2 Alur #irkulasi
%ola sirkulasi diatur sedemikian rupa agar anggota keluarga dapat mengakses seluruh ruangan dengan lancer dan nyaman.
•
#irkulasi Kerabat Dekat %emilik
Sanggah
'uang tidur
Dapur
'uang tidur Utama 'uang Tamu ( 'uang %eluarga
'uang tidur Teras
KB$
&$
2Alur #irkulasi
Alur #irkulasi Kerabat dekat dari pemilik rumah sampai pada area semi privat,Karena hal ini didasarkan prilaku masyarakat yang lebih terbuka.area semi privat meliputi dapur,ruang keluarga dan "c
•
#irkulasi $amu
Sanggah
'uang tidur
'uang tidur Utama 'uang Tamu (
Dapur
'uang %eluarga
'uang tidur
Teras
&$
$amu yang datang untuk bersilahturahmi akan dijamu di ruang tamu oleh pemilik rumah,lalu jika tamu ada yang ingin pergi ke toilet untuk buang air dapat menggunakan toilet yang di posisi kan di depan
./.
Hasil Desain yang didapat berdasarkan teori prilaku arsitektur
%ama r tidur %ama r
dapu r
%ama r tidur
'uang tamu ( ruang