Antara Sunnah, Bidah Dan Taklid
Oleh: Iwan Sutedi
, - - ! " * +% & ' ( ) ! " % # $ !" % , $% 8- $ 6 7 6 6 % , $% 5 23 4 ./ 1- ! " 0 1" ./ ,- ;% - GE F C D 5 A B / A / @ A 2 - => ? => ? % < , ;-%-% - 5 )# :+ 9 " = >># A F F < , ;-%-% - GE F C D 5 "; = % 6 !F F 6 F A F A F F J 7 A F " I !-H M ! "( = >A K 2H A F F 9IS 9 QR 96 O# , " , " P ,O B , " J K J K MN 7 L >A K 2H 5 9 - ) 96 D D A F " I !-H , ;-%-% - 5 9: D# = > + R T 7#U IS F 5 9 Z+ B9 / B / A / )# XY- !" => => - => +% => V W- # "U $ = ) + E ? M " 2 4 2 , K * ^ R P- ] ?% \/ [ "% M " (: E + = ( ) 0 ( ? =, 5# E/ ` M .b 0R a` .b ` M + 0R a` + ` M _ " 0R , F _ F _ " 5`" A T - E M 7\ =, :F !" : ? c E + Ikhwan fllah rahimakumullah. Merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk menuntut ilmu AlQur’an dan As-Sunnah agar kita dapat meghindari meghindari dan menolak menolak subhat subhat di dalam memahami dien Islam ini. !elah kita sepakati bersama bahwa hana dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah kita dapat selamat dan tidak akan tersesat. "asulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
5 (: ` )
^ R * , = > = > F " ; 1F ! !- "% => / dR F
“ Aku tinggalk tinggalkan an pada kalian kalian dua perkara, perkara, jika kalian kalian berpegan berpegang g teguh dengan keduanya kalian tidak akan sesat selama-lamanya yaitu: Kitabu Kitabull llah ah dan sunnah sunnah NabiNy NabiNya”. a”. #$adist "iwaat Malik se%ara mursal #Al-Muwatha& ju' (& hal. )))*. Sai Saikh kh Al-A Al-Alb lban anii meng mengat atak akan an dala dalam m buk bukuna una At-T At-Tawashshu awashshull anwa’uhu wa ahkamuhu& ahkamuhu& Imam Malik meriwaatkan se%ara mursal& dan Al-$akim dari $adits Ibnu Abbas dan sanadna hasan& juga hadist ini
mempunai sahid dari hadits jabir telah saa takhrij dalam Silsilah Ahadits As-Shahihah no. +,+*. Adakah pilihan lain agar kita termasuk dalam orang-orang ang selamat dan agar umat Islam ini memperoleh kejaaan lagi selain mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para Salaus Shalih tentu tidak ada& karena sebenar-benar u%apan adalah /alamullah& sebaik-baik petunjuk adalah sunnah "asulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dan sebaik-baik generasi adalah generasi sahabat ang telah Allah puji dan Allah ridhai. Suatu kebahagiaan kirana jikalau kita termasuk dalam golongan ang selamat& golongan Tha’iah !anshurah #kelompok ang mendapat pertolongan* dari Allah. Ikhwan fllah rahimakumullah /ebanakan ummat Islam& kini terjebak dalam taklid buta. !erkadang suatu anjuran untuk mengikuti dan berpegang teguh pada AlQur’an dan sunnah serta memalingkan jiwa dari selain keduana dianggap sebagai seruan ang mengajak kepada pele%ehan pendapat para ulama dan menghalangi untuk mengikuti jejak para ulama atau mengajak untuk menerang perkataan mereka. 0adahal tidak demikian ang dimaksudkan& bahkan harus dibedakan antara mengikuti 1abi semata dengan pele%ehan terhadap pendapat para ulama. /ita tidak boleh mengutamakan pendapat seseorang di atas apa ang telah dibawa oleh beliau dan tidak juga pemikiranna& siapapun orang tersebut. Apabila seseorang datang kepada kita membawakan suatu hadits& maka hal pertama ang harus kita perhatikan adalah keshahihan hadits tersebut kemudian ang kedua adalah maknana. 2ika sudah shahih dan jelas maknana maka tidak boleh berpaling dari hadits tersebut walaupun orang disekeliling kita menalahi kita& selama penerapanna juga benar. 0ara Imam ulama sala3 ang dijadikan panutan umat& mencegah para pengikutnya mengikuti pendapat mereka tanpa mengetahui dalilnya. Di antara ucapan Abu Hanifah: “Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil pendapat kami sebelum dia mengetahui dari mana kami mengambilnya.” Kemudian: “4ila saa telah berkata dengan satu pendapat ang telah menalahi kitab Allah ta’ala dan sunah 1abi Shallallaahu alaihi wa Salam & maka tinggalkanlah pendapatku.5
Sedangkan maoritas ummat Islam sekarang ini mereka berkata& 67stad' saa berkata.5 0adahal sudah datang kepada mereka frman Allah dalam surat Allah $ujarat aat +: “"ai #rang-#rang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan $asulNya.” Ibnu Abbas berkata. 6$ampir-hampir saja diturunkan atas kalian batu dari langit. Aku mengataklan kepada kalian&5 "asulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda& tetapi kalian mengatakan& Abu 4akar berkata& 7mar berkata.5 8irman Allah dalam surat , aat 9: “%kutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran &dari padaNya'.” /emudian salah satu penakit umat Islam sekarang ini disamping taklid buta adalah banakna para pelaku bid’ah. an di antara sebabsebab ang membawa terjadina bid’ah adalah:
1. Bodoh tentang hukum agama dan sumber-sumbernya Adapun sumber-sumber hukum Islam adalah /itabullah& sunnah "asul1a dan ijma’ dan (iyas. Setiap kali 'aman berjalan dan manusia bertambah jauh dari ilmu ang ha;& maka semakin sedikit ilmu dan tersebarlah kebodohan. Maka tidak ada ang mampu untuk menentang dan melawan bi’dah ke%uali ilmu dan ulama. Apabila ilmu dan ulama telah tiada dengan wa3atna mereka& bi’dah akan mendapatkan kesempatan dan berpeluang besar untuk mun%ul dan berjaa dan tokohtokoh bid’ah bertebaran meneret umat ke jalan sesat.
2. Mengikuti hawa nafsu dalam masalah hukum
meletakkan tutupan atas penglihatannya* !aka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah &membiar-kan sesat' ...” #Al 2atsiah: (9*.
3. Fanatik buta terhadap pemikiran-pemikiran orang tertentu 8anatik buta terhadap pemikiran orang-orang tertentu akan memisahkan antara seorang muslim dari dalil dan al-ha;. Inilah keadaan orang-orang ang 3anatik buta pada 'aman kita sekarang ini& Maoritas terdiri dari pengikut sebagian mad'hab-mad'ab& su+yyah dan uburiyyun #penembah-penembah kuburan*& ang apabila mereka diseru untuk mengikuti Al-/itab dan As-Sunnah& mereka menolakna. an mereka juga menolak apa-apa ang menelisihi pendapat mereka. Mereka berhujah dengan mad'ab-mad'ab& saikh-saikh& kiai-kiai& bapak-bapak nenek moang mereka. Ini adalah pintu dari sekian banak pintu-pintu masukna bid’ah ke dalam agama Islam ini.
4. Ghuluw (berlebih-lebihan >ontoh dari point ini adalah mad'ab khawarij dan si’ah. Adapun khawarij& mereka ghuluw berlebihan dalam memahami aat-aat peringatan dan an%aman. Mereka berpaling dari aat-aat raja’ #pengharapan*& janji pengampunan dan taubat sebagaimana Allah Subhannahu wa !a?ala berfrman& ang artina: Sesungguhnya Allah tidak mengampuni d#sa syirik, dan ia mengampuni d#sa yang selain dari &syirik' itu, bagi siapa yang dikehendakiNya ...” #An-1isa’: @&++*.
!. Tasyabuh dengan kaum ku"ar Tasyabbuh #menerupai* kaum kuBar adalah sebab ang paling menonjol terjatuhna seorang kedalam bid’ah. $al ini pulalah ang terjadi di 'aman kita sekarang ini. /arena maoritas dari kalangan kaum Muslimin talid kepada kaum kuBar pada amal-amal bid’ah dan sirik. Seperti peraaan-peraaan ulang tahun #maulid* dan mengadakan harihari atau minggu-minggu khusus dan peraaan serta peringatan bersejarah #menurut anggapan mereka* seperti: peringatan Maulid 1abi. Isra’ Mi’raj& 1u'ulul Qur’an dan ang lainna adalah meerupai peringatan-peringatan kaum kuBar.
5=, " , / TM A :eF !" “
/arangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk mereka”. #Abu awud*.
#. Menolak bid$ah dengan bid$ah yang semisalnya atau bahkan yang lebih rusak >ontohna ialah kaum Murji’ah& Mu’ta'ilah& Musabibhah dan 2ahmiah. /aum Murji’ah memulai bid’ahna dalam mensikapi orangorang ang di'amanna& mereka berkata: 6/ita tidak menghakimi mereka dan kita kembalikan urusanna kepada Allah Subhannahu wa !a?ala 5. $ingga akhirna mereka sampai pada pendapat bahwa maksiat tidak me-mudharat -kan iman& sebagaimana tidak ber3aedah ketaatan ang disertai keku3uran. Al-4aghdadi berkata: 6Mereka dinamakan Murji’ah karena mereka memisahkan amal dari keimanan.5 emikianlah& para ahlul bid’ah menjadikan kebid’ahan-kebid’ahan ang mereka lakukan sebagai satu amalan ataupun suatu sunnah& sedangkan ang benar-benar sunnah mereka jauhi. 0adahal sesungguhna "asulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda:
53f# , / "% + L 9. + 0 + !" “/arangsiapa mengajarkan suatu amalan yang tidak ada keterangannya dari kami &$asulullah', maka dia itu tert#lak.” #$adist riwaat Muslim*. Ihwan fllah rahimakumullah Oleh karena itu jika kita mempelajari seluk beluk ta;lid& kemudian kita pelajari hakekat kebid’ahan nis%aa kita tahu bahwa ternata antara bid’ah dan ta;lid mempunai hubungan ang sangat erat sekali. 2ika kita perhatikan perbuatan bid’ah nis%aa kita akan mengetahui bahwa pelakuna adalah seorang muallid. an kalau kita melihat seorang muallid& nis%aa kita lihat bahwa dia tenggelam dalam kebid’ahan& ke%uali bagi mereka ang dirahmati oleh Allah CA''a wa 2alla. 4erikut ini ada beberapa sebab ang menunjukkan bahwa ta;lid itu mempunai hubungan ang erat dengan bid’ah. Mu;allid tidak bersandar dengan dalil dan tidak mau melihat dalilD jika dia bersandar pada dalil& maka dia tidak lagi dinamakan muallid. emikian pula mubtadi’ & diapun dalam melakukan kebid’ahan tidak berpegang dengan dalil karena kalau berpegang dengan dalil maka ia tidak lagi dinamakan dengan mubtadi’ karena asal bid’ah adalah mengadakan sesuatu hal ang baru tanpa dalil atau nash. !a;lid dan bid’ah adalah tempat ketergelin%iran ang sangat berbahaa ang menimpangkan seseorang dari agama dan a;idah.
/arena dua hal tersebut akan menjauhkan pelakuna dari nash Qur’an dan As-Sunnah ang merupakan sumber kebenaran.
Al-
!a;lid dan bid’ah merupakan sebab utama tersesatna umat terdahulu. Allah Subhannahu wa !a?ala men%eritakan dalam Al-Qur’an tentang 4ani Isra’il ang meminta Musa Alaihissalam untuk menjadikan bagi mereka satu ilah dari berhala& karena ta;lid kepada para penembah berhala ang pernah mereka lewati. 8irman1a: an kami seberangkan /ani %srail keseberang lautan itu, maka setelah mereka sampai pada satu kaum yang telah menyembah berhala mereka, /ani %srail berkata: "ai !usa, buatlah untuk kami sebuah ilah &berhala' sebagaimana mereka mempunyai beberapa ilah &berhala'0. !usa menjawab: Sesungguhnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui &siat-siat %lah'0 sesungguhnya mereka itu akan dihan)urkan keper)ayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu mereka kerjakan.” #Al- A’ra3: +9-+9)*. Sekalipun 1abi Musa Alaihissalam melarang dan men%er%a mereka dan mereka mengetahui bahwa ar%a itu hanalah bebatuan ang tidak memberi man3aat dan mudlarat& tetapi mereka tetap membikin patung anak sapi dan menembahna. $al ini disebabkan karena ta;lid ang sudah menimpa diri mereka. Aat ini sangat jelas menunjukkan bahaa ta;lid dan hubunganna ang sangat erat dengan kebid’ahan bahkan dengan kesirikan dan keku3uran. $al inilah ang merupakan sebab kesesatan 4ani Isra’il dan umat lainna& termasuk sebagian besar ummat Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam .
%erakhir adalah bagaimana &ara kita untuk keluar dari bid$ah ini 2alan keluar dari bid’ah ini telah di gariskan oleh "asulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dalam banak hadits. an satu di antarana adalah berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para Salaus Shahih& & karena mereka adalah orang ang paling besar %intana kepada Allah dan "asul1a& paling kuat ittiba’ na& paling dalam ilmuna& dan paling luas pemahamanna terhadap dua wahu ang mulia tersebut. engan %ara ini seorang muslim mampu berpegang teguh dengan agamana dan bebas dari kotoran ang men%emari dan terhindar dari semua kebid’ahan ang menesatkan.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan tauf; dan hidaah1a kepada kita semua dan kepada saudara-saudara kita ang terjerumus dan bergelimang di dalam kebid’ahan. Mudah-mudahan pula Allah menambah ilmu kita& menganugrahkan kekuatan iman dan takwa untuk bisa tetap isti;omah di atas manhaj ang hak dan menjalani sisa hidup di jaman ang penuh ftnah ini dengan bimbingan sari’at Muhammadiah #sariat ang dibawa oleh Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam *& sampai kita bertemu Allah dengan membawa bekal husnul khatimah. Amin ya $abbal Alamin.
h D C D% 5= > RH ( & -i ! " / =R - h *= Z c A h/ => h g# 5=> h = Z )% H4 'hutbah 'edua
, - !" * +% & ' () !" % # $ !" % ,$% 8- $ 6 7 6 6 % ,$% 5 23 4 ./ 0 1- !" 01" ./ GE F C D 5 9 QR 9 F = ) ?% c E + M " (: E + E ? )# :+ 9 " J - !" j GE F C D 5 "; = % 6 !F F 6 F A F J7 A F " I !-H ,- ;% - =R "% \/ + =_ 5m 9 O% =Z - F ' () + ( >- J - !" j GC D m O9 l" 0 k- ; ? " I !-H ,- ;% - *h (: E + ; W- >n." j GC A / )# E + T. N.W 5m 9 F ( ) + a 7 8 *= 4 Cc E + = 4 E + d ? R M " Cc E + M " E + 0 (? =, a 7 8 *= 4 Cc E + = 4 E + dR# R M " Cc E + M " E + g# 5 a k" X a ) 8 *& "U =, " I 7U & "p ! "p *& ! o =, 5 a k" ; h/ Fc # 5 O DB# 9. s 0s : #% * + : (F DB# A r7 J #% =, 5q a - D ! A O ! M+% N D F -#( O B% !" q4 # 5# ^ H+ D 9` 7 N Ki h/ 9` 7 E ? 5! ^(# ! ) E + Ta.) * W- + Nt ^(# 8(# :) 5 "9 " 5N.W =D% 5= ) : ? c E + M " E +