Ancaman Ketahanan Nasional dalam Era Globalisasi
Kehidupan bangsa Indonesia di Era Globalisasi, di tandai oleh era perdagangan bebas, dimana produk dari suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain. Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan itu. itu. Diteng Ditengah-t ah-tenga engah h usaha usaha itu untuk untuk memper memperbai baiki ki pereko perekonom nomian ian,, bangsa bangsa Indones Indonesia ia juga juga ditantang untuk berjuang menempatkan bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain. leh karena itu kita sebagai !arga negara Indonesia yang baik tentu memiliki rasa bangga terhadap produk dalam negeri.Kita harus sadar dan bangga bah!a produksi dalam negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri.Di era globalisasi ini persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek kehidupan.Dibidang kehidupan.Dibidang ideologi, ideologi, kehancuran kehancuran komunisme komunisme di Eropa "imur memungkinkan memungkinkan liberalisme # kapitalisme mendominasi dunia.Di bidang politik, pengaruh negara-negara besar sulit di elakan.Dibidang ekonomi, perdagangan bebas menyebabkan produksi lokal terpental.Di bidang sosial budaya, pola hidup dan budaya hedonistic $maunya enak, senang saja% me!arnai semua semua lapis lapisan an dan lingkun lingkungan gan masyar masyarakat akat.&ed .&edang angkan kan dibida dibidang ng pertah pertahana anan n dan keaman keamanan an penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan melainkan cenderung sebagai ancaman.
Dalam Dalam kondis kondisii sepert sepertii itu, itu, maka maka hanya hanya orang, orang, masyar masyarakat akat bangsa bangsa dan negara negara yang yang memiliki kualitas sajalah yang berpeluang memenangkan persaingan tersebut dan kunci untuk mencap mencapai ai itu itu adalah adalah sumber sumber daya daya manusi manusiaa yang yang berkua berkualit litas as dan di dukung dukung oleh oleh teguhny teguhnyaa pendirian, loyal pada bangsa dan negara."erikat negara."erikat pada tekad, cinta pada tugas, dan semua itu dilakukan sebagai !ujud cinta pada tanah air.'paya (emerintah menghadapi Era Globalisasi dan perkembangan I("EK.Dalam menghadapi globalisasi dan perkembangan I("EK, pemerintah menetapkan beberapa kebijakan seperti dalam G)*N.
)idang Ekonomi + Kebijakan bidang ekonomi dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut+ engembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan teknologi dengan membangun keunggulan kompetiti berdasarkan keunggulan komparati sebagai negara maritim dan agraris sesuai kompetensi dan produk unggulan di setiap daerah terutama pertanian dalam arti luas, kehutanan, kehutanan, kelautan, kelautan, pertambangan pertambangan,, pari!isat pari!isata, a, serta serta industri industri kecil serta serta kerajinan kerajinan rakyat. engembangkan kebijakan industri, perdagangan dan in/estasi dalam rangka meningkatkan (ersaingan global dengan membuka aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan berusaha bagi segenap rakyat, dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetiti terutama
berbasis keunggulan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan diskriminati dan hambatan. )idang (olitik + Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut+ enegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas akti dan berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat. eningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan A0"A, A0E1 dan 2". emperkuat kelembagaan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana penerangan khususnya di luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan Nasional di 0orum Internasional.
)idang Agama+ Kebijakan bidang Agama dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai berikut+ eningkatkan kualitas pendidikan agama melalui penyempurnaan sistem pendidikan agama, sehingga lebih terpadu dan integral dengan sistem pendidikan nasional dengan didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. eningkatkan peran dan ungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi dampak perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa, serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. )idang (endidikan + Kebijakan bidang (endidikan dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan I("EK antara lain + eningkatkan kemampuan akademik dan kesejahteraan tenaga kependidikan sebagai tenaga kependidikan sebagai tenaga pendidikan mampu berungsi secara optimal terutama dalam peningkatan pendidikan !atak dan budi pekerti agar dapat mengembalikan !iba!a lembaga dan tenaga pendidikan. eningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang eekti dan eisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
)idang &osial )udaya Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan I("EK sebagai berikut + engembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari !arisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung nilai-nilai uni/ersal, termasuk kepercayaan terhadap "uhan 3ang aha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara. emberantas secara sistematis perdagangan dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang dengan memberikan sanksi yang seberat-beratnya kepada produsen, pengedar dan pemakai. elindungi segenap generasi muda dari bahaya destrukti, terutama bahaya penyalahgunaan narkotika, obat-obatan terlarang dan narkotika lainnya melalui gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkotika.
embangun asyarakat Indonesia odern &esuai )udaya )angsa Kemerdekaan memberikan kesempatan kepada bangsa kita untuk me!ujudkan cita-citanya, yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya.Dengan berpedoman pada (ancasila, bangsa Indonesia membangun masyarakat Indonesia modern sesuai budaya bangsa."er!ujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya asing, maju dan sejahtera, dalam !adah negara kesatuan 4epublik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, )ertak!a, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai I("EK serta berdisiplin. Dalam /isi G)*N 5666 menunjukkan bah!a nilai-nilai kemanusiaan menjadi ukuran segala upaya pemodernan masyarakat. Keberhasilan pembangunan senantiasa harus dinilai berdasarkan kenyataan sejauh mana proses dan juga hasil-hasil pembangunan telah mengangkat martabat manusia Indonesia. artabat manusia hendaklah menjadi ukuran terhadap keberhasilan gerak pembangunan, namun ironisnya kadang-kadang atas nama modernitas pembangunan tidak jarang justru di!arnai dengan tindakan-tindakan yang tidak memanusiakan manusia, misalnya + (erlakuan se!enang-!enang terhadap buruh dan rakyat kecil (enggusuran permukiman penduduk secara paksa demi mendirikan bangunan prestisius. "indak kekerasan (encemaran lingkungan (enyele!engan pemanaatan teknologi
'paya mendorong masyarakat bersikap materialistik dan hedonistic melalui berbagai iklim Itulah kenyataan yang sebenarnya, ter!ujudnya masyarakat Indonesia yang modern dan manusia!i harus terus diperjuangkan. Dengan berbekal kemampuan I("EK yang tangguh serta !a!asan kemanusiaan yang luas kita siap menapaki era globalisasi dan kemajuan I("EK menuju masyarakat Indonesia yang manusia!i. Kehidupan yang Diharapkan dalam (embangunan di Era Globalisasi.Kehidupan yang diharapkan dalam Era Globalisasi.Ketika pembangunan kita memasuki era globalisasi diperkirakan kita hidup dalam suasana penuh persaingan, perdagangan bebas, dan hubungan antar bangsa yang semakin terbuka.'ntuk itu diperlukan persiapan yang matang dan memadai. Dengan demikian, gambaran kehidupan yang sesuai dengan era itu antara lain sebagai berikut + Kualitas sumberdaya manusia yang tinggi, antara lain tercermin dari kemampuan proesionalismenya untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. &emakin handalnya sumber pembiayaan pembangunan yang berasal dari dalam negeri yang berarti semakin kecil ketergantungan pada sumber pembiayaan dari luar negeri. Kemampuan untuk memenuhi sendiri kebutuhan yang paling pokok agar tidak menimbulkan berbagai keraguan. Ketahanan ekonomi yang tangguh dan memiliki daya saing tinggi. Etos kerja dan disiplin masyarakat yang tinggi. &elain itu, perlu diperhatikan juga situasi internasional.)aik situasi politik, ekonomi, maupun keamanan. Karena hal itu akan dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan kita baik langsung ataupun tidak langsung. Dan pada akhirnya akan dapat mengganggu tercapainya sasaran pembangunan nasional 5. (erobahan peradaban. Ada satu ungkapan yang perlu disimak bah!a 7hampir setiap orang senantiasa mengamati dan mencermati perubahan cepat peradaban dunia ini, tetapi hanya sedikit diantara mereka yang memperhatikan perubahan pada dirinya sendiri8. 7E/ery body thing o the !orld change, but they ne/er mind o theirs o!n changes8. )erbicara tentang Nasionalisme tentu tidak terlepas dengan hal ikh!al yang berkaitan dengan jati diri bangsa itu sendiri. 0aham tentang kebangsaan secara ideologis akan mengikat komunitas suatu masyarakat yang membangsa dan menegara dengan ciri-ciri dan identitas khas bangsa tersebut. 9ati diri ke-Indonesiaan itu harus dipertahankan sebagai nilai-nilai budaya dan peradaban yang bersumber dari tanah air sendiri yang membuat bangsa Indonesia tidak menjadi bangsa yang mudah terapung diatas gelombang arus dan buihnya perubahan dunia.)anyak pakar menilai bah!a globalisasi itu adalah suatu proses yang misterius, bahkan teka-teki yang dapat memancing diskusi berkepanjangan. (ro. George :odge dari *ar/ard )usiness &chool menilai 7tidak satupun pakar didunia ini mampu memprediksi arah globalisasi, kecuali ia utusan dari langit8. )agaimana tidak misterius bila suatu bangsa selalu mendapat kejutan peristi!a yang berdampak luas baik dalam lingkungan lokal, regional maupun internasional.ungkin kita terkejut beberapa
!aktu lalu para buruh pabrik produk elektronik &ony di 9akarta mendadak terkena (*K dan kemudian perusahaan itu hengkang $relokasi industrinya% ke luar Indonesia.Di bagian lain sekian banyak karya!an (". Indosat berdemo karena sebagian besar saham Indosat dijual kepada (erusahaan &ingapura.)egitu pula soal pencabutan subsidi )), melonjaknya harga minyak mentah dunia, mahalnya 7po!er supply8 listrik, dan lain-lain menjadi lebih menyedihkan.(eristi!a aktual penyerangan A& dan Inggris ke Irak, rencana 7preemti/e strike8 9epang kepada silo-silo rudal di Korea 'tara, membuat peristi!a demi peristi!a silih berganti dan mengejutkan dunia.&emua itu adalah enomena sosial maupun politik yang terus berubah, baik di lingkungan dekat kita maupun yang jauh disana.0enomena sosial yang mencuat yakni tumbuhnya siat inter-koneksitas, inter-dependensi antar bangsa dan siat-siat saling mempengaruhi kian lama makin menguat. "idak bisa dalam suatu peristi!a maupun tragedi hanya dirasakan bangsa sendiri, paling tidak akan terjadi transparansi dan dengan !ahana multi media, maka tersebarlah peristi!a itu ke seluruh pelosok dunia. Dikatakan teka-teki karena sukar diprediksi.)erbagai antisipasi yang dilakukan suatu bangsa menghadapi perkembangan politik, ekonomi, budaya dan keamanan cenderung meleset. Isu sentral tentang *ak Asasi anusia $*A%, demokratisasi dan lingkungan hidup yang dulu dipelopori oleh bangsa-bangsa barat;Eropa dengan menempatkan dirinya seolah-olah sebagai negara maju, kampiun *A dan demokrasi, ternyata di a!al abad <5 ini semuanya memudar dan diingkari sendiri. 1ontoh aktual adalah serangan A& # Inggris dan sekutunya yang memerangi Irak, yang cenderung tidak mengenal batas-batas perikemanusiaan.In/asi A& dan sekutunya ke Irak, sama sekali tidak berlandaskan hukum internasional $ilegal% tidak mematuhi seruan ()), tidak mendengar unjuk rasa dan demonstrasi di berbagai belahan bumi ini, yang menentang agresinya ke Irak. &ebagai pertanda bah!a adikuasa telah merasa 7hyper po!er8 yang menerapkan hukum rimba dengan leluasa, tidak lagi memperhatikan dan menghormati *A dan menghancurkan negara berdaulat. (ada sisi lain terjadi 7ironi demokratisasi8 sementara orang berpikir dan berharap banyak tentang nuansa demokrasi yang serba sehat, bebas dan dijamin hak asasinya, tetapi nyatanya tidak membuat masyarakat menjadi sejahtera dan tenteram hidupnya. (ara pengamat politik mengartikulasikan demokrasi, ada dua konotasi, pertama bah!a demokrasi sebagai suatu sistem yang menjamin kebebasan le!at berbagai mekanisme politik, dan kedua, demokrasi sebagai budaya politik yang berdasarkan pada kehidupan plural $pluralisme% $Kompas, =5 April <==>%.Demokrasi sebagai suatu sistem kehidupan didalam masyarakat dijamin keleluasaannya untuk mengekspresikan kepentingan. (ada kalimat terakhir itulah yang kemudian berkembang bah!a kepentingan kelompok cenderung akan lebih besar daripada kepentingan nasional. Demi kepentingan kelompok;partai, mereka rela menggunakan segala cara untuk mempertahankan kekuasaan dan untuk memperbesar cengkeramannya pada upaya penguasaan bangsa. (ada kenyataannya kepentingan rakyat dan kepentingan Nasional justru diabaikan pada hal mereka itu adalah konstituen yang harusnya mendapat perhatian dan kesejahteraan.
<.
Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan )angsa Indonesia.
Dari aspek ideologi, (ancasila yang merupakan 7!ay o lie8 bangsa Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius, bukan saja orang enggan bicara tentang (ancasila, tetapi justru nilai-nilai yang terkandung didalamnya nyaris tidak lagi dihayati dan diamalkan. ungkin hal ini adalah akibat dan sikap traumatis dari pengalaman masa lalu, atau dapat pula karena terlahir generasi baru yang telah menganggap bah!a (ancasila sudah tidak bermakna lagi.Distorsi pemahaman dan implementasi yang terjadi saat ini, dapat kita amati enomenanya antara lain + "erjadinya kemerosotan $dekadensi% moral, !atak, mental dan perilaku; etika hidup bermasyarakat dan berbangsa terutama pada generasi muda. Gaya hidup yang *edonistik, materialistik konsumti dan cenderung melahirkan siat ketamakan atau keserakahan, serta mengarah pada siat dan sikap indi/idualistik. "imbulnya gejala politik yang berorientasi kepada kekuatan, kekuasaan dan kekerasan, sehingga hukum sulit ditegakkan. (ersepsi yang dangkal, !a!asan yang sempit, beda pendapat yang berujung bermusuhan, anti terhadap kritik serta sulit menerima perubahan yang pada akhirnya cenderung anarkhis. )irokrasi pemerintahan terlihat semakin arogan berlebihan, cenderung KKN dan sukar menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. (emberan-tasan korupsi yang berakar pada birokrasi ini yang terasakan amat sulit karena telah membudaya. (erkembangan sistem politik di Indonesia menunjukkan tatanan yang makin amburadul, !alaupun orang berkilah karena dianggap masih masa transisi, sehingga apapun yang terjadi di tengah masyarakat ini dianggap pula !ajar."etapi sebenarnya sistem politik kita cenderung mengarah kepada ketidak serasian dan perpecahan bangsa. (engertian kedaulatan di tangan rakyat makin disalah artikan, sehingga tumbuh menjamurnya berbagai partai politik yang pernah tercatat hingga lebih dari 5== partai akan menyulitkan untuk melaksanakan (emilu. Kepemimpinan nasional yang kurang ber!iba!a dalam menghadapi masalah-masalah besar, ditambah pula kondisi birokrasi pemerintahan yang penuh dengan korupsi, kolusi dan nepotisme, menjadikan keberadaan pemerintah menghadapi cercaan masyarakat.Dinilai tidak mampu mengendalikan mekanisme kerja jajarannya dan mungkin pada gilirannya nanti bisa menjadi 7lumpuh8.)udaya politik yang melahirkan primordialisme sempit dan khususnya bagi partai yang berkuasa hanya berorientasi pada kekuasaan dan pemaksaan kehendak, maka mereka tidak pernah lagi memikirkan nasib rakyat secara keseluruhan. &elama lima tahun berkuasa dapat diamati bah!a kemakmuran dan kesejahteraan hanya ada pada partai yang berkuasa itu, sambil terus mengupayakan agar bagaimana dapat memenangkan (emilu berikutnya dan merebut kekuasaan lagi. (ada aspek ekonomi, boleh disoroti bah!a selama 7era reormasi8 ini apakah pemerintah telah mampu meletakkan dasar-dasar dan landasan pembangunan ekonomi yang kuat ? Dengan masih dirasakan terjadinya luktuasi moneter, tidak adanya tambahan in/estasi, kecilnya minat asing untuk menanamkan modal di Indonesia dan belum bangkitnya sektor riil, akan semakin
mempersempit peluang kerja, meluasnya gejala (*K, tidak tertampungnya angkatan kerja baru dan lengkap sudah kemiskinan, pengangguran dan kebodohan menimpa rakyat kita. Kecenderungan akselerasi perekonomian global yang bebas menembus batas negara, melalui banjirnya produk, jasa, dana dan inormasi ke berbagai pelosok dunia, menjadikan Indonesia hanya sebagai sasaran dan arena pemasaran. &ementara produk dalam negeri mengalami kelesuan sulit menembus pasar di luar negeri.(roduk-produk luar negeri dengan kualitas yang baik dan harga yang relati murah, terus masuk dengan dilandasi komitmen 7ree trade8.Kondisi ekonomi yang melanda Indonesia saat ini juga disebabkan oleh iklim politik, penegakan hukum, dan keamanan yang tidak menunjang.&tabilitas nasional selalu terganggu, keamanan usaha tidak terlindungi, akibatnya produkti/itas anjlok. (ada bagian lain, terutama aspek sosial budaya dipicu oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pada bidang komunikasi, transportasi dan inormasi telah merubah paradigma sosial begitu cepat, khususnya aspek budaya.eluasnya masyarakat majemuk yang sangat heterogen, baik dari segi suku, agama, adat istiadat, kebiasaan dan perilakunya.2alaupun ada segi positinya, namun tidak sedikit akibat negati yang ditimbulkan.Kecenderungan pelanggaran hak asasi manusia, sulitnya orang mencari keadilan, kriminalitas yang berkadar tinggi, serta kebringasan sosial yang seringkali sulit dikendalikan semua itu menunjukkan bah!a kita belum mampu mengendalikan perobahan tersebut. (erobahan sosial berikutnya bah!a pluralitas tidak terocus hanya pada aspek &A4A, tetapi dimasa yang akan datang kemajemukan itu ditandai dengan adanya sinergi dari peran, ungsi dan proesionalisme indi/idu atau kelompok. &ehingga kontribusi proesi indi/idu;kelompok itulah yang akan mendapat tempat dimanapun mereka berprestasi. (embangunan pendidikan di semua strata;le/el belum menghasilkan lulusan yang optimal baik dari segi penguasaan ilmu dan keterampilan maupun budi pekerti mereka. (olemik yang berkembang sekarang adalah soal anggaran pembangunan pendidikan yang terlalu kecil.inimnya sarana, prasarana dan degradasi kualitas tenaga pengajar.)elum lagi perobahan kurikulum dan tentang kesejahteraan guru atau dosen.Di bidang keamanan, masih sangat memprihatinkan.&ebagai 7limbah8 dari berbagai permasalahan hidup, maka derajat kriminalitas sekarang ini sangat 7menakutkan8, mengganggu ketentraman dan kenyamanan hidup bermasyarakat.Kasus-kasus kriminal yang berkembang saat ini justru sudah tidak lagi memperhatikan hak asasi manusia dan naluri kemanusiaan.Kejahatan yang dilakukan oleh manusia sudah tidak seuai dengan harkat kemanusiaan itu sendiri. >. Esensi Nasionalisme Indonesia yang harus Dipertahankan. &esungguhnya nilai-nilai nasionalisme $aham tentang kebangsaan% itu bersumber dari sosiokultural bangsa dan bumi Indonesia. &ekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia luar dalam era globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah. &eperti halnya nilai-nilai (ancasila sebagai esensi pertama, secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki nilai-nilai mendasar dan sebagai 7!ay o lie8 bangsa Indonesia, serta sebagai dasar Negara 4epublik
Indonesia akan tetap dapat dipertahankan. &ekalipun saat ini mengalami pasang surut dan mungkin sedikit 7memudar8 siatnya tentu sementara.Esensi kedua adalah ''D@ B sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, akan tetap menjadi kaidah utama. Kita sadari dan di implementasi-kan bah!a untuk menata negara dan masyarakat diperlukan berbagai undang-undang dan peraturan yang tentunya harus bersumber pada 'ndang-'ndang Dasar ini.0aham kebangsaan kita menyadari dengan sepenuhnya, bah!a semua tata kehidupan bangsa, harus telah tertuang dan teratur didalam pasal-pasal 'ndang-'ndang Dasar tersebut.*al ini sekaligus merupakan komitmen kita bersama dalam mendirikan Negara 4epublik Indonesia. Esensi ketiga adalah 4asa cinta tanah air dan rela berkorban.&ebagai bangsa yang merdeka karena perjuangan mela!an penjajah dan telah mengorbankan ji!a raga beribu-ribu pahla!an bangsa, maka rasa kebangsaan kita harus dilandasi oleh tekad dan semangat terus berupaya mencintai tanah air Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya sepanjang masa. Karena hanya dengan rasa cinta tanah air, bangsa ini akan tetap utuh dan akan rela berkorban pula bagi kejayaan bangsa dan Negaranya. &ekalipun 7hujan emas8 di negeri orang tentu tidak seindah hidup di negeri sendiri, !alaupun serba menghadapi kesulitan dan kemiskinan. Esensi keempat adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa didalam !adah Negara Kesatuan 4epublik Indonesia.*al ini yang sekarang terkoyak-koyak dan nyaris menghadapi disintegrasi.(engaruh globalisasi sangat besar, eoria-reormasi, telah membuat bangsa Indonesia hampir-hampir kehilangan arah dan tujuan.Ide sparatisme dan upaya-upaya memisahkan diri dari NK4I oleh beberapa daerah, adalah contoh nyata yang perlu kita cegah.Kalau ide tersebut dibiarkan berkembang maka Negara Kesatuan 4epublik Indonesia mengalami ancaman yang serius.&udah tentu hal tersebut mengingkari akar nilai-nilai persatuan dan kesatuan, yang telah dirintis oleh para pendahulu 4epublik ini.Esensi kelima tentang !a!asan kebangsaan yang bersumber dari !a!asan Nusantara dan Ketahanan Nasional hendaknya terus dapat melekat pada hati dan dihayati sepenuhnya oleh !arga Negara Indonesia, sehingga tertanam pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sar!a Nusantara, merangkul semua kepentingan dan mengarahkan pada cita-cita dan tujuan pembangunan Nasional. 3ang terakhir adalah disiplin nasional.)angsa yang ingin maju dan mandiri harus memiliki disiplin nasional yang tinggi.Nasionalisme berakar pula pada budaya disiplin bangsa tersebut.9ustru antara disiplin nasional dan nasionalisme, merupakan dua sisi mata uang yang saling berpengaruh. akna dan esensi disiplin nasional akan terlihat pada disiplin para penyelenggara Negara, tertib dan lancarnya pelayanan masyarakat, serta dalam berbagai kehidupan sehari-hari. . )agaimana emupuk Nasionalisme di tengah-tengah Gelombang (engaruh Globalisasi ? 'paya memupuk nasionalisme agar tidak rentan, mudah pudar dan bahkan terkikis habis dari 7dada bangsa Indonesia8 tentu perlu keseriusan dan optimisme. Ada sasanti di beberapa lembaga pendidikan yang mungkin pernah kita dengar atau dilihat, bah!a dalam rangka kaderisasi caloncalon pemimpin bangsa, hendaknya terus dimantapkan 7d!i !arnapur!a # cendekia !usana8. &ecara sepintas inti maksudnya adalah untuk menciptakan kader-kader pemimpin bangsa ini, agar memiliki rasa dan ji!a nasionalisme yang tinggi dan serta berpikir cerdas dan patriotik. erah putih lebih dulu, baru kecakapan intelektualitas dan kecendikia!anan yang tinggi untuk
melengkapinya. "idak kita inginkan dimasa datang banyak pemimpin kita cakap dan cerdas tetapi tidak memiliki ji!a kejuangan atau mentalnya lemah. 2alaupun pengaruh globalisasi 7mendera8 dan 7melarutkan8 apa saja yang ada dimuka bumi ini, tentu tidak boleh larut dan tersapu semua nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme tersebut. leh sebab itu yang perlu dipupuk pada dasarnya adalah jati diri )angsa Indonesia. )eberapa esensi jatidiri antara lain + a. )angsa Indonesia &ebagai )angsa (ejuang dan Anti (enjajah. &ebagaimana tercatat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan, telah menjadi pelajaran dan melegitimasi citra )angsa Indonesia, dimata dunia, bah!a )angsa Indonesia akan tetap dikenal sebagai bangsa yang anti penjajah dan rela berkorban bagi kejayaan bangsanya. &emangat ini dipupuk terus dengan penerusan implementasi nilai-nilai, melalui !ahana pendidikan di berbagai strata bagi generasi penerus bangsa. "idak boleh bosan-bosan menanamkan sikap anti penjajah ini bagi generasi muda, karena di pundak merekalah masa depan bangsa ini akan kita !ariskan. b. )angsa Indonesia 1inta damai dan :ebih 1inta Kemerdekaan. Dengan politik luar negeri yang bebas dan akti, senantiasa terus menggalang persatuan dunia menuju pada tata kehidupan dunia yang lebih damai dan sejahtera. Itulah jati diri )angsa Indonesia sebagai lambang Nasionalisme dan sekaligus Internasionalisme sebagai bangsa yang akti dan turut serta untuk menciptakan perdamaian dunia yang abadi. Di dalam situasi seperti sekarang ini dimana dunia sedang 7terancam perang8 di berbagai belahan benua, maka di pandang perlu Indonesia tampil dan memelopori usaha-usaha perdamaian melalui berbagai orum Internasional bersama-sama bangsa lain yang sejalan. c. &ebagai )angsa Indonesia yang )erbudaya :uhur ramah dan bersahabat. Keluhuran budaya Indonesia terletak pada karakter dan citra bangsa yang ramah dan bersahabat.Karena kita anti penjajah dan cinta perdamaian, maka memupuk pesahabatan antar bangsa menjadi moti/asi dan langkah-langkah kongkrit untuk merealisasikan cita-cita perdamaian.)udaya demikian itu terus di pupuk, di kembangkan dan dipromosikan ke semua bangsa di dunia ini, agar keberadaan Indonesia dan perannya dapat mengangkat derajat dan martabat bangsa Indonesia. )udaya Nasional yang merupakan akumulasi dari puncak-puncak budaya daerah, hendaknya terus dapat dipelihara dan dijaga kelestariannya. *anya bangsa yang bisa mempertahankan jati diri dan budaya Nasionalnya yang akan bisa menjadi bangsa yang besar. d. Kesetaraan dan Kemandirian (erlu Dipupuk "erus 'ntuk engejar Ketinggalan. artabat )angsa Indonesia adalah ingin setara;sejajar dengan bangsa-bangsa lain, oleh karena itu upaya untuk mengejar kemajuan dan kemandirian adalah suatu tekad dan semangat yang tidak boleh terputus sekalipun menghadapi berbagai kendala. (ersaingan antar bangsa akan semakin terlihat pada persaingan kualitas sumber daya manusianya dan bukan saja pada sumber daya alamnya.
&elain hal-hal normati dan mendasar yang masih menuntut aktualisasi dan representasi tersebut, terdapat juga komitmen dan tekad baru yang kini tampak sebagai 7trend8 dan enomena cemerlang untuk memelihara nasionalisme.(ertama, keunggulan kompetiti sumber daya manusia $&D%. &ebenarnya tidak kurang bibit unggul dan kader potensial dari putra-putri
Indonesia yang kelak diharapkan dapat menjadi patriot-patriot pembangunan dan mampu memba!a Indonesia ke pintu gerbang kegemilangan dan kejayaan.)erbagai sekolah unggulan dan lulusan pendidikan di dalam maupun di luar negeri terbukti cukup apresiati dan bahkan telah mampu menjuarai berbagai olympiade sains dan teknologi.(utra-putri seperti inilah yang bisa membagi kebanggaan."idak sedikit manager muda berbakat pada lembaga pemerintah ataupun s!asta dengan menampilkan kepia!aian manajemen. *al ini tentu dapat memberikan semangat kepada generasi baru yang akan datang lebih dapat memacu diri untuk berprestasi dan bangga akan teman-teman sebangsanya. Kedua, (luralitas yang menghasilkan sinergisme. Kemajemukan bangsa Indonesia yang kian hari kian terbentuk secara alami dan menuju pada sikap inklusi dari berbagai suku agama, ras dan golongan, akan terus berkembang pesat dan bahkan tak mungkin dihambat. Kecenderungan masa kini dan dimasa yang akan datang integrasi bangsa Indonesia tidak lagi terocus pada aktor suku, agama, ras dan golongan tersebut, tetapi lebih mengarah pada integrasi dan sinergi yang lebih maju, yakni berkaitan dengan peran, ungsi dan proesi orang per orang maupun dalam hubungan kelompok. Dimasa yang akan datang orang tidak lagi bertanya 7kamu dari mana, suku apa, dan agamanya apa ?8 tetapi lebih banyak pada pertanyaan 7kamu memiliki kemampuan dan skill8 apa atau keahlian dan proesi apa, yang bisa di ajak bekerja sama untuk menghasilkan suatu karya. Disini akan tersirat sikap dan siat-siat saling memberi dan saling menerima segala macam perbedaan yang pada muaranya akan dapat melahirkan rasa bangga dan nasionalisme yang luas. Ketiga, semangat tidak kenal menyerah dan tahan uji.Ada berbagai ungkapan dan perasaan sebagian besar bangsa Indonesia yang tetap tahan uji dan cukup membanggakan. )erbagai musibah bencana dan malapetaka terus datang silih berganti, seperti yang kita rasakan datangnya 7tsunami8, tanah longsor, bencana banjir, lu burung, demam berdarah, busung lapar dan lain sebagainya namun tetap membuat kita ta!akal dan berusaha untuk mengatasi secara bergotong royong baik antara (emerintah dan lembaga resmi;tidak resmi maupun solidaritas antar masyarakat sendiri. )egitu pula tatkala menghadapi 7ancaman8 negara lain dalam bentuk pelanggaran perbatasan, penyerobotan pulau, bahkan penghinaan oleh kelompok bangsa tertentu, ternyata kita tahan uji dan bahkan mampu membangkitkan semangat Nasionalisme yang tinggi untuk menghadapi semuanya. Keempat, semangat demokrasi menjadi pilihan bersama.Era demokratisasi, sudah membangkitkan tekad dan semangat baru bagi bangsa Indonesia untuk menata kembali kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih bermartabat. Negara demokrasi sebagai pilihan tepat karena dari sinilah akan lahir bingkai-bingkai sehat, dimana orang-orang bersepakat dan bersama-sama dalam menentukan pilihan bersama. Dengan demikian tata kehidupan berdemokrasi inilah yang akan menjadi semangat baru dan semangat bersama generasi penerus bangsa Indonesia yang sekaligus akan menjadi semangat nasionalisme yang kental dalam era yang baru. Kelima, semangat desentralisasi dan otonomi daerah. Kebijakan (emerintah dalam upaya desentralisasi kekuasaan kepada daerah-daerah dan memberikan otonomi yang luas kepada tiap-tiap daerah, akan melahirkan semangat kebebasan dan semangat kemandirian untuk membangun daerahnya masing-masing. Ada kompetisi didalamnya, tetapi juga tuntutan kreati/itas di masing-masing daerah untuk lebih maju dan semakin dapat mensejahterakan masyarakatnya.Disentralisasi tidak boleh mengarah pada ederalisme apalagi memecah belah
integrasi Nasional.tonomi daerah juga tidak boleh mengarah kepada disintegrasi bangsa.leh karena itu rambu-rambu untuk tetap dapat menjaga utuhnya NK4I harus diahami bersama dan didasari oleh semangat demokrasi, integralistik dan !a!asan kebangsaan Indonesia yang lebih mendalam.
&ebagai kesimpulan secara umum bah!a Nasionalisme bangsa Indonesia belum memudar, sekalipun saat ini didera oleh pengaruh globalisasi dan liberalisasi serta proses demokratisasi. "antangan baru ini harus dihadapi dengan serius dan optimisme, bilamana tidak di pupuk kembali dan tidak mendapat dorongan semangat baru oleh para pemimpin bangsa ini, maka tidak mustahil aham tentang kebangsaan ini akan tersapu oleh peradaban baru yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur sosio-kultural bangsa kita. *anya tekad dan semangat yang disertai usaha yang serius melalui !ahana pendidikan akan dapat diharapkan mampu melestarikan semangat nasionalisme. "idak salah kiranya bah!a perhatian para pemimpin, tokoh masyarakat, serta seluruh komponen kekuatan bangsa untuk bersama-sama membenahi sistem pendidikan nasional, agar mampu menghasilkan lulusan;hasil didik sebagai generasi penerus bangsa yang dapat memba!a kemajuan dan kejayaan di era Indonesia baru.(ada sisi lain sosialisasi nilai-nilai Intrinsik nasionalisme melalui berbagai lembaga dan masyarakat harus terus diupayakan. Karena generasi bangsa ini terus diperbarui oleh generasi baru yang menuntut pemahaman yang hakiki.