ANATOMI KADAL (Eutropis multifasciata)
Oleh : Nama Nim Rombongan Kelompok Asisten
: Mega Lestari : B1A015059 : II :2 : Iis Islamiyah
LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reptilia adalah kelompok hewan vertebrata yang hidupnya merayap atau melata di dalam habitatnya. Reptil juga tergolong ke dalam hewan yang berdarah dingin, yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Walaupun berdarah dingin reptil melakukan pembiakan di darat. Tubuh reptil ditutupi oleh sisik-sisik atau plot-plot dari bahan tanduk (horny scales or plates) yang kering atau tanpa kelenjer. Umumnya reptil mempunyai dua pasang kaki, masing-masing mempunyai lima jari yang bercakar, tetapi pada jenis-jenis tertentu kakinya mereduksi atau sama sekali tidak ada. Rangka dari bahan tulang, oksipital, kondil hanya satu. Tipe gigi pada reptil adalah labyrinthodont (pada reptil fosil), acrodont, pleurodont, dan thecodont. Jantungnya mempunyai empat ruangan, dua atrium dan dua ventrikel, tetapi pada sekat dari ventrikel kanan dan kiri belum sempurna benar. Habitat hidup di darat, air tawar atau air laut, di daerah tropis dan daerah temperate (Carr, 1977). Tubuh kadal terdiri dari kepala (caput) yang bentuknya pipih dan meruncing ke bagian ujungnya, badan (truncus) berbentuk bulat memanjang, dan ekor (cauda) yang berbentuk bulat panjang meruncing ke ujungnya, cukup kukuh dan bersisik. Kadal mempunyai ekor tunggal dan mudah putus sebagai alat perlindungan diri dari predator atau biasa dikenal autotomi. Kadal mempunyai tanduk pada sisik yang berguna untuk mencegah hilangnya kelembaban dari tubuh juga untuk memudahkan bergerak. Kadal memiliki lidah yang bercabang yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi adanya mangsa di sekitar lingkungannya (Ibrahim et al., 2003). Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar berlendir. Bagian perut kadal mempunyai sisik berwarna putih kekuning-kuningan, pada bagian punggung berwarna antara kuning coklat sampai coklat tua. Warna sisik pada kadal tergantung dari umur, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisilogis tubuhnya (Radiopoetro, 1991).
Praktikum kali ini menggunakan Kadal (Eutropis multifasciata) di gunakan sebagai preparat karena kadal sebagai wakil dari kelas reptilia. Kadal dipilih karena mudah diperoleh. Susunan tubuhnya mudah diamati baik organ luar maupun dalamnya dan tidak berbahaya karena tidak memiliki bisa selain itu di Indonesia sendiri kadal mudah didapat karena persebaranya yang luas. B. Tujuan Tujuan dari praktikum Struktur Hewan kali ini adalah untuk mengetahui morfologi dan anatomi Kadal (Eutropis multifasciata).
II. MATERI DAN METODE A. Materi Alat alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, dan gunting bedah. Bahan yang digunakan adalah Kadal (Eutropis multifasciata)dan air kran. B. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut : 1.
Kadal dibius kemudian diletakan pada bak preparat.
2.
Setelah kadal tidak bergerak lagi ,mulai pembedahan dimulai dengan pengguntingan didepan kloaka ke sisi kiri dan kanan tubuh kemudian ke arah depan melewati kaki depan sampai ke tengah rahang atas.
3.
Tekan pangkal ekor untuk dapat mengetahui hemipenis kadal.
4.
Bagian-bagian rongga mulut dapat diketahui dengan cara membuka mulut kadal lebar-lebar, maka bagian dalam akan kelihatan.
5.
Bagian-bagian dalam tubuh reptil diamati dan digambar serta diberi keterangan gambar.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil
Gambar 1. Morfologi Kadal (Eutropis multifasciata) Keterangan Gambar : 1.
Caput
2.
Truncus
3.
Caudal
4.
Lubang hidung (nares externa)
5.
Cavum oris
6.
Organon visus
7.
Lubang telinga
8.
Extremitas anterior
9.
Extremitas posterior
10. Jari (digiti) 11. Cloaca
Gambar 2. Anatomi Rongga Mulut Kadal (Eutropis multifasciata) Keterangan Gambar : 1. Tuba eustachius 2. Os.Vomer 3. Nasopharynk 4. Pallatum molae 5. Glottis 6. Lingua 7. Pallatum durum
Gambar 3. Anatomi Viscera Insitu Kadal (Eutropis multifasciata) Keterangan Gambar : 1.
Oesophagus
2.
Cor
3.
Pulmo
4.
Hepar
5.
Gastrum
6.
Intestine
7.
Rectum
8.
Kloaka
Gambar 4. Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal (Eutropis multifasciata) Jantan Keterangan Gambar : 1.
Testis
2.
Epididymis
3.
Vas deferens
4.
Ren
5.
Vesica urinaria
6.
Ureter
7.
Cloaca
8.
Hemipenis
Gambar 5. Anatomi Sistem Urogenitalia Kadal (Eutropis multifasciata) Betina Keterangan Gambar : 1.
Osteum tuba
2.
Ovarium
3.
Oviduct
4.
Ren
5.
Vesica urinaria
6.
Ureter
7.
Uterus
8.
Cloaca
Gambar 6. Anatomi Sistem Pencernaan Kadal (Eutropis multifasciata) Keterangan Gambar : 1.
Oesophagus
2.
Gastrum
3.
Hepar
4.
Kantung empedu
5.
Pankreas
6.
Ductus hepaticus
7.
Lympha
8.
Ductus choleodocus
9.
Intestine
10. Rectum 11. Cloaca 12. Ductus cysticus
B. Pembahasan Hasil pengamatan anatomi kadal (Eutropis multifasciata) didapatkan hasil bahwa tubuh kadal terdiri dari kepala, badan, ekor. Hal itu sesuai dengan pernyataan Storer dan Usinger (1957), bahwa kadal memiliki badan yang panjang dengan kepala yang jelas, leher, dan ekor. Ekor vertebre belum mengalami osifikasi sempurna. Kulit yang fleksibel terdapat banyak sisik yang tersusun berbaris longitudinal, transversal atau diagonal, dan permukaannya halus atau biasa saja. Rahang pada mulut kadal bermacam-macam menyesuaikan bentuk dan ukuran gigi. Kadal mempunyai badan yang tertutup oleh squamae yang menanduk dan tidak berlendir. Cor terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel, dimana septum culorum kurang sempurna. Menurut Manter (1959) menyatakan bahwa Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput, bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Umumnya kulit mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit pada reptilia tidak berfungsi untuk pertukaran gas sehingga tidak ada percampuran darah dalam dan darah berasal dari luar. Fertilisasi reptil terjadi secara internal dan sebagian besar dari reptil bersifat ovovivipar dan telur berkembang di luar tubuh. Sistem pencernaan kadal terdiri dari hepar, gastrum, lien, pancreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum, dan cloaca. Hewan reptilia selain mempunyai kelenjar ludah, yang letaknya di dasar rongga mulut, dilengkapi juga kelenjar rongga mulut di depan antar lidah dan bagian depan dari rahim bagian bawah. Kerongkongan adalah salah satu organ pencernaan makanan yang terletak di sebelah dorsal dari tenggorokan, dinding kerongkongan sebagian besar strukturnya terdiri dari otot polos. Kadal mempunyai bentuk kerongkongan yang lebih panjang daripada bangsa ikan dan amphibi karena pada kadal sudah memiliki leher (Djuhanda, 1982). Intestinum (usus) adalah salah satu organ sistem pencernaan yang bentuknya mirip seperti selang atau saluran, mulai dari bagian pylorus sampai pada bagian cloaca atau anus. Bangsa vertebrata tingkat tinggi bentuk ususnya panjang dan berkelok-kelok. Pankreas terletak di bagian duodenum, pankreas pada umumnya terdiri dari dua bagian : bagian eksokrin yang menghasilkan getah pankreas dan fungsinya untuk membantu dalam pencernaan makanan, kemudian bagian endokrin yang menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk mengendalikan kadar gula
dalam darah. Pankreas terdapat pada pertemuan antara lambung dengan duodenum (Orr, 1976). Sistem respirasi pada kadal (Eutropis multifasciata) sudah setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan respirasi amphibian. Amphibi tidak mempunyai trakhea, sedangkan pada kadal (Eutropis multifasciata) sudah mempunyai trakhea (Radiopoetro, 1989). Kadal (Eutropis multifasciata) bernafas dengan paru-paru. Pada sistem pernafasannya dapat dijumpai tulang tipis yang berlipat-lipat dinamakan tulang turbinal. Dimulai dari rima glotis, larynx, trachea, annulus trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), broncus, bronciolus, bifurcatio trachea (percabangan trachea) dan sepasang pulmo atau paru-paru (Radiopoetro, 1988). Respirasi dimulai dengan masuknya udara ke nares externa. Kemudian masuk ke nares interna melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke laring. Laring tersusun atas tiga buah tulang rawan dan berisi beberapa pasang pita suara. Udara kemudian menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi yang kemudian masing-masing menuju paru-paru (Jasin, 1989). Sistem ekskresi kadal terdiri dari ginjal sepasang berbentuk tidak teratur, berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior (Parker dan Haswell, 1978). Ginjal kadal bertipe metanefros. Kadal mempunyai kantong kemih atau kantong urine yang berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah yang akan digunakan sebagai sarang. Ureter bermuara dalam cloaca dan akan diserap kembali ke dalam kantong urine (Djuhanda, 1982). Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang tuba falopii menuju cloaca. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididymis. Dari epididymis sperma bergerak menuju vas defferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina. Ovum reptil betina yang telah dibuahi
sperma akan melalui tuba falopii dan pada saat melalui tuba falopii, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah (Bratowidjoyo, 1993). Sistem urogenitalia pada kadal betina terdiri dari sepasang ovarium yang berwarna kuning, osteum tuba, tuba falopii, ren, ureter, vesica urinaria dan cloaca. Letak ovarium pada bagian kanan lebih tinggi dibandingkan pada ovarium di bagian kiri. Tuba falopii bermuara langsung ke dalam coelum melalui ostia. Sistem urogenitalia pada kadal jantan terdiri dari testis, epididymis, vas deferens, ureter, vesica urinaria, ren dan hemipenis. Testis sebelah kanan lebih tinggi dibandingkan testis di sebelah kiri. Hemipenis merupakan sepasang alat kopulasi yang berupa tonjolan di dinding cloaca (Djuhanda, 1981). Testis pada kadal mempunyai kecenderungan bahwa satu testis terletak lebih tinggi dari testis yang lain. Bagian dari ductus wolffi dekat testis berkelok-kelok untuk membentuk epididymis. Ductus wolfi ke arah posterior menjadi ductus defferens yang biasanya lurus, tetapi ada pula yang berkelok-kelok (Radiopoetro, 1977). Perbedaan kadal jantan dan kadal betina dapat dilihat dari ukuran caputnya,yaitu pada kadal jantan memiliki kepala yang lebih besar dari kepala betina. Sisitem reproduksi kadal jantan terdiri dari epidydymis,vas diferens, dan hemipenis. Sedangkan pada betina terdapat osteum tuba,ovarium, dan tuba fallopi. Kadal jantan memili ukuran tubuh yang lebih kecil dan warna kulitnya lebih cerah, sedangkan kadal betina memiliki ukuran tubuh yang besar dan warna kulitnya gelap (Djuhanda, 1984).
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Tubuh Kadal (Eutropis multifasciata) terbagi tiga yaitu: caput (kepala), truncus (badan) dan cauda (ekor). 2. Sistem pencernaan kadal terdiri dari hepar, gastrum, lien, pancreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum, dan cloaca. 3. Sistem respirasi pada kadal (Eutropis multifasciata) terdiri dari rima glotis, larynx, trachea, annulus trachealis, broncus, bronciolus, bifurcatio trachea dan sepasang pulmo atau paru-paru. 4. Sistem urogenitalia pada kadal betina terdiri dari sepasang ovarium yang berwarna kuning, osteum tuba, tuba falopii, ren, ureter, vesica urinaria dan cloaca, pada kadal jantan terdiri dari testis, epididymis, vas deferens, ureter, vesica urinaria, ren dan hemipenis. B. SARAN Saran untuk praktikum kali ini adalah untuk menyedikaan dua jenis kadal yaitu jantan dan betina untuk membedakan anatomi dan morfologinya lebih jelas. Serta praktikan lebih bersunggung-sungguh dan lebih teliti dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR REFERENSI Brotowidjoyo, M. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta. Carr, A.1977. The Reptil he life. Time Books inc Alexandria. Djuhanda, T. 1981. Anatomi dari empat Species Hewan Vertebrata. Armico, Bandung. Djuhanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata 1. Armico. Bandung. Djuhanda, T.1984. Analisa Struktur vetebrata jilid 1.Armico, Bandung. Ibrahim, J., Anuar, S., Norhayati, A., Shukor, Shahriza, Ain, N., Zalipah, N., Rayan, M. 2003. “An annotated checklist of Hepetofauna of Langkawi Island, Malaysia” Malayan Nature Journal. Vol. 57, Edisi IV, h. 368-381. Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata untuk Universitas Cetakan Ketiga. Sinar Wijaya, Surabaya. Manter dan Miller. 1959. Introduction to Zoology. Harper and Row Publisher, New York. Orr, T, Robert. 1976. Vertebrate Biology 4th Edition. WB. Sounders Company. Philadelphia. Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga. Jakarta. Radiopoetro. 1988. Zoologi. Erlangga. Jakarta. Radiopoetro. 1989. Zoologi. Erlangga, Jakarta. Radiopoetra. 1991. Zoologi. Erlangga, Jakarta. Storer, I. Tracy, Usinger, Robert L, 1957. General of Zoology. Mc Graw Hill Book Company Inc, New York.