Bagaimana bentuk pelaksanaan UN 2016 yg menggunakan 2 kurikulum? Apakah akan ada 2 jenis soal yang diberikan untuk UN 2016? Bagaimana dengan peraturan ujian nasional 2016 ? Kapan UN 2016 diselenggarakan? http://www.nurulhidayah.net/un-tahun-20152016-gunakan-2-kurikulum/ Home > Berita Pendidikan Terkini > UN Tahun 2015/2016 Gunakan 2 Kurikulum
UN Tahun 2015/2016 Gunakan 2 Kurikulum Nurul Hidayah October 22, 2015 Berita Pendidikan Terkini No Comments Pembelajaran tahun ajaran 2015/2016 sudah berjalan sekitar 4 bulan, siswa kelas 6, 9 dan 12 harus sudah siap menghadapi ujian nasional maupun ujian sekolah. Pada tahun sebelumnya seluruh kelas 6, 9, dan 12 masih menggunakan kurikulum KTSP, namun pada tahun pelajaran sekarang ada dua kurikulum yang dijalankan. Bagi sekolah yang dikenai sasaran project kurikulum 13 sudah berada dikelas 6, 9 dan 12. Namun bagi sekolah non pilot project masih menggunakan KTSP. Kemudian yang jadi pertanyaan bagaimana bentuk ujian tahun ini, apakah akan ada dua jenis soal yang diberikan pemerintah sesuai status kurikulumnya? ataukah soal akan sama antara sekolah kurikulum k13 atau KTSP.
Pertanyaan diatas tentu menjadi pertanyaan besar bagi guru di Indonesia, perasaan mereka mulai gelisah untuk menghadapi ujian tersebut, karena sampai saat ini sebagian besar mereka belum mengetahui keputusan tersebut terutama kisi-kisi soal yang akan diujikan. (Baca juga : Kisi kisi UN 2016 lengkap) Namun, bagi yang masih galau atau kwatir tentang kurikulum apa yang digunakan lampiran berikut ini perlu menjadi acuran, beberapa hal yang penting kita garis bawahi pada pasal 2 di surat edaran kisi-kisi ujian nasional pendidikan dasar dan menengah yang diterbitkan oleh BNSP
menyatakan ” Kisi-kisi soal UN disusun dengan mempertimbangkan lingkup materi yang sama pada kurikulum 2006 dan 2013″.
Sesuai pernyataan diatas tentu dapat kita artikan, diujian tahun pelajaran ini akan menggunakan materi yang ada di dua kurikulum tersebut, istilah yang mudah kita pahami adalah menggunakan materi irisan, yakni materi yang dikeluarkan tersebut diajarkan pada siswa di kurikulum ktsp dan siswa di kurikulu 2013 juga mendapatkan materi tersebut. Semoga tulisan ini bisa memberi manfaat bagi kita semua untuk segera menjalankan sesuatu agar anak didik kita berhasi dalam ujian nanti bagi guru yang mengajar di sekolah kurikulum KTSP sebaiknya mulai membuka buku kurikulum K 13 begitu juga sebaliknya. Berikut sumber peraturan tersebut: Peraturan Ujian Nasional (UN) 2016 Kita ambil praktisnya saja. Karena secara teknis pelaksanaan UN dengan dua pendekatan dan kurikulum berbeda sulit dilakukan,” ujar Ramon di Kantor Kemendikbud, Jakarta. Ramon mengatakan, prinsip dari ujian itu adalah materi yang diujikan harus pernah diajarkan kepada siswa. Meski secara teknis belum dibuat butir soal ujian, Ramon menjamin siswa tidak akan kesulitan mengerjakan UN 2016. Oleh karena itu, Ramon menegaskan cara termudah mencari titik singgungan antara materi dalam Kurikulum 2006 dan K-13. Dengan sistem mencari titik singgung itu, Ia berharap siswa yang menempuh pendidikan berbasis K-6 tidak mengalami kesulitan mengerjakan soal UN. Begitu juga dengan siswa yang belajar dengan K-13, tidak boleh merasa kesulitan karena soal ujiannya tidak pernah dipelajari lagi. "Kemendikbud tidak mau ambil resiko UN berantakan karena membuat UN versi K-6 dan versi K-13. Akhirnya kita gunakan materi yang bersinggungan di K-6 dan di K13," tuturnya. Dengan adanya dua kurikulum tersebut membuat pemerintah punya dua pekerjaan sekaligus. Salah satunya harus menyediakan dua tipe soal Unas tahun 2016 mendatang, yakni Unas tipe KTSP 2006 dan Unas tipe K-13. Saiful Rachman selaku Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur seperti informasi yang dilansir dari surabaya.tribunews.com menjelaskan tidak hanya harus membuat dua tipe buku panduan pembelajaran, dengan berlakunya dua kurikulum
ini maka pemerintah harus membuat dua tipe soal Ujian Nasional (Unas) 2016 mendatang. Proses pendataan akan digarap lebih cepat. Hal itu terkait dengan proses pembuatan materi dan percetakan naskah soal Unas untuk tahun 2016 mendatang. Persiapan dimatangkan secepat mungkin lantaran Unas tahun akan digelar tiga kali. Rinciannya yakni bulan Februari 2016 untuk siswa mengulang Unas tahun 2015. Unas tahun 2016 yakni direncanakan bulan April hingga Mei. Kemudian, Unas ulang untuk Unas tahun 2016. Dengan demikian, ada enam tipe naskah soal yang akan dibuat oleh Kemendikbud. Pekerjaan Kemendikbud lebih rumit lagi karena biasanya setiap tipe soal akan ada beberapa jenis soal lagi, biasanya dibagi jenis soal A, B, C, D dan lainnya. Meski peraturan untuk Unas ini sudah turun dari Kemendikbud, akan tetapi Dindik Jatim mengaku masih belum mensosialisasikan kebijakan baru ini ke Dindik Kota/Kabupaten atau sekolah-sekolah di Jatim. “Belum disosialisasikan. Sesegera mungkin akan kita sosialisasikan,” tandasnya. PENJELASAN MENTERI ANIES TERKAIT UN 2016 YANG MENGGUNAKAN 2 KURIKULUM
pada malam ini akan membagikan informasi terkait masalah UN 2016 yang menggunakan 2 Kurikulum, berikut Penjelasan Menteri Anies. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengingatkan bahwa ujian nasional (UN) bukan penentu kelulusan. Karena sampai saat ini masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa UN menjadi penentu utama kelulusan. “Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar mensosialisasikan hal ini. Biar masyarakat lebih paham,” kata Puan usai rakor pelaksanaan UN 2016, Senin. Selain itu hal yang perlu disosialisasikan ke masyarakat adalah terkait indeks integritas UN. Indeks ini mengukur tentang tingkat kejujuran peserta UN di seluruh Indonesia. Mendikbud Anies Baswedan mengatakan meski ada dua kurikulum yang berlaku yakni kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 tetapi bentuk soal UN 2016 sama. Tim penyusun soal telah membuat kisi-kisi, dan dari kisi-kisi yang ada, 95 persen kedua kurikulum tersebut memiliki kesamaan. “Jadi kita akan ambil 95 persen kisi-kisi yang sama untuk menyusun soal. Sedang 5 persen kisikisi yang berbeda tidak kita pakai,” jelas Anies.
Jadi kata Anies, kekhawatiran masyarakat terkait pelaksanaan UN dari dua kurikulum yang berbeda itu tidak benar. Nantinya soal akan disusun dengan bentuk dan isi yang sama persis antar kedua kurikulum. Hingga saat ini tim penyusun soal UN yang terdiri atas BSNP, Puspendik, Pusat Buku, Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas telah menyelesaikan kisi-kisi untuk UN tingkat SMP dan SMA. Sedang untuk tingkat SD masih dalam proses penyusunan. Terkait UN di wilayah bencana kabut asap, Anies memastikan bahwa dari 9 propinsi yang ada, semua bisa dilaksanakan UN secara bersamaan. Hanya saja untuk Jambi dan Kalteng, ujian sekolah akan dilaksanakan setelah UN berakhir.
http://surabaya.tribunnews.com/2015/08/03/ujian-nasional-2016-akan-pakai-2kurikulum?page=2 http://www.bangsaku.web.id/2015/11/ujian-nasional-2016-menggunakan-2.html