ANALISA UJI SUMUR
1/36
ANALISIS UJI SUMUR
Pengantar Analisis uji sumur berfungsi untuk menentukan: menentukan: 1. Parameter sifat fisik batuan yaitu permebilitas atau transmisibilitas transmisibili tas 2. Faktor Skin 3. Model reservoir Pada prinsipnya uji sumur dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Uji Alir atau Pressure Drawdown 2. Uji Tutup Sumur atau Pressure Pressure Buildup Dari hasil analisa tersebut diperoleh data tekanan dasar sumur terhadap waktu. Selanjutnya, untuk mendapatkan ketiga informasi reservoar di atas digunakan metoda analisis, yaitu: 1. Semi Log Plot 2. Log-Log Plot (type curve curve matching). matching).
Analisis Uji Sumur Metoda Plot Semilog p wf ! pi
70.6 q BQ « ¨© 1,688JQc t r w ¬ln kh kt ¬ ©ª
-
» ¹ 2s¼ ¹ ¼½ º
2 ¸
(1)
ANALISA UJI SUMUR
2/36
» ¨ k ¸ 162.6 q BQ « © ¹ ¬logt p wf ! pi 3.23 0.869s¼ 2¹ © kh ¬ ¼ ª JQc t r w º -
dimana p wf : tekanan alir dasar sumur, sumur, psi psi pi
: tekanan awal reservoar, psi
q
: laju alir, STB/D
B
: faktor volume formasi, BBL/STB
Q
: viskositas
k
: permeabilitas
h
: ketebalan reservoar, ft
Constant-Rate
Flow Tests
y ~ p wf x ~ logt m~
162.6 qBQ kh
b ~ pi
» ¸ 162.6 qBQ « ¨© k ¹ ¬ ¼ log 3 . 23 0 . 869 s 2 © ¹ kh ¬- ª JQc t r w º ¼½
½
(2)
ANALISA UJI SUMUR
3/36
4100
4000
a i s p , 3900 r u m u S 3800 r a s a 3700 D n a n 3600 a k e T
Pwf, 1
Pwf, 2
3500 3400 0.1
1
10
100
1000
Time, hours
Gambar 1 ± Teknik Analisis Secara Grafis untuk Constant-Rate Flow Test Data
k
!
162.6 qBQ mh
(3)
« p p » ¨ kt ¸ i wf © ¹ ¬ s ! 1.151 log 3.23 ¼ 2 © ¹ ¬- m ¼½ ª JQc tr w º
(4)
« p p » ¨ k ¸ i 1hr © ¹ log 3.23¼ s ! 1.151¬ 2¹ © m ¬¼½ ª JQc t r w º
(5)
Buildup Tests dengan Constant-Rate Production sebelum Shutin
» 162.6 qBQ « ¨© k t p (t ¸¹ ¬log (p1 ! 3.23 0.869s¼ 2 ¹ © kh ¬ ª JQc t r w º ¼ -
½
4 /36
ANALISA UJI SUMUR
» 162 .6 q BQ « ¨© k(t ¸¹ ¬log (p 2 ! 3.23 0.869s¼ 2¹ © kh ¬ ª JQc tr w º ¼ -
pi
p ws !
½
» 162.6 qBQ « ¨© k t p (t ¸¹ ¬log 3.23 0.869s¼ kh ¬ ©ª JQc t r w 2 º¹ ¼ -
½
» 162.6 q BQ « ¨© k(t ¸¹ ¬log 3.23 0.869s¼ kh ¬ ©ª JQc t r w 2 º¹ ¼ -
½
dimana p ws : tekanan sumur pada saat dilakukan di lakukan uji tutup sumur, psi tp
: waktu produksi sampai sebelum sebel um sumur ditutup, jam
q
e t a R
t
tp
0
t ! 0 Time
Gambar 2 ±menjadi Skema Laju Laj u Alir untuk Pressure Buildup Atau disederhanakan
(6)
ANALISA UJI SUMUR
p ws
5/36
162.6 qBQ « ¨ t p (t ¸» ¹¹¼ ! pi ¬log©© kh -¬ ª (t º½¼
(7)
y ~ p ws b ~ pi m~
162.6 qBQ kh
¨ t p (t ¸ ¹¹ , t ( ª º
tp
x ~ log©©
m!
k
!
(t disebut Horner Time Ratio (t
162.6 qBQ kh 162.6 qBQ mh
p wf ! pi
(8)
» 162.6 qBQ « ¨© kt p ¸¹ ¬log 3.23 0.869s¼ kh ¬ ©ª JQc t r w 2 º¹ ¼ -
(9)
½
«¨ p p ¸ ¨ k(t ¸ ¨ t p (t ¸» ws wf © ¹ ¹¼ s ! 1.151¬© 3.23 log©© ¹ log© 2 ¹ ¹ m ¬-ª º ª t p º¼½ ª JQc tr w º (10)
« p p » ¨ k ¸ 1hr wf © ¹ ¬ s ! 1.151 log 3.23¼ 2 © ¹ m ¬¼½ ª JQc t r w º
2000
a i s 1900 p , r u m u S r a 1800 s a
Pi = 1,900 psia
Pws, 2
Pws, 1
(11)
ANALISA UJI SUMUR
6/36
Metoda Log-Log Plot (Type
Curve Matching)
Solusi dari persamaan aliran fluida satu fasa tidak termampatkan di dalam media berpori adalah:
pi
p !
70.6 qBQ ¨© 948 JQc t r Ei © kh kt ª
dimana ct
: kompresibilitas total, psi -1
r
: jarak radial
Ei
: fungsi Ei, sehingga dapat diperoleh
2 ¸
¹ ¹ º
(12)
ANALISA UJI SUMUR
7/36
¨ ¸ © ¹ 2 ¹ r / r w khpi p 1 © ¹ ! Ei© 141.2 qBQ 2 © ¨ 0.0002637 kt ¸ ¹ ¹¹ ©© 4©© 2 ¹¹ ª ª JQc tr w º º
(13)
Selanjutnya didefinisikan parameter tak berdimensi: pD
!
r D
!
tD
!
khpi
p 141.2 qBQ r
(14)
(15)
r w
0.0002637 kt
JQc t r w2
(16)
Jadi solusi di atas dapat ditulis menjadi:
pD
!
1 ¨ r ¸ Ei ©© D ¹¹ 2 ª 4t D º 2
(17)
Dan untuk kondisi di sumur r ! r w diperoleh: pD
1 ¨ 1 ¸ ¹ ! p wD ! Ei ©© 2 ª 4t D º¹
(18)
Seperti didefinisikan di atas: p wD
!
khpi
p wf 141.2 qBQ
Bentuk penyederhanaan persamaan pD adalah:
(19)
ANALISA UJI SUMUR
pD
Bourdet
8/36
! 0.5?ln t D 0.80907 2sA
Derivative Type
(20)
Curve
Definisi Derivatif Bourdet adalah: pD'
!
dp D
d t D /C D
(21)
dan dapat diperoleh: dp D
d t D /C D
! p D' ! 1 and pD' t D /C D ! t D /C D
(22)
Dari bentuk sederhana solusi pD , dapat diturunkan: diturunkan: pD
! 0.5?ln t D ln CD 0.80907 ln CD lne 2s A
pD
! 0.5?ln t D / CD 0.80907 ln CD e 2s A
atau
dp D
d t D /C D
! p D' !
0.5
t D /C D
' t D / CD ! 0.5 pD
Pressure Buildup Test Dua Fasa
(23)
ANALISA UJI SUMUR
9/36
Pemisahan Gas dan minyak di dalam sumur yang telah ditutup disebut sebagai redistribusi fasa. Pengaruh redistribusi fas terhadap Pressure Buildup adalah akan menyimpangkan perilaku tekanan dari perilaku normalnya sehingga akan mempersulit analisa.
Deskripsi Redistribusi Fasa Gejala redistribusi fasa di lubang sumur dapat terjadi selama penutupan sumur yang mengalirkan fluida multifas gas dan cairan. Gaya tarik bumi menyebabkan fasa gas menggelembung ke atas melewati fasa cair yang mengalir ke bawah. Selanjutnya, fasa gas mengumpul di bagian atas lubang sumur yang menyebabkan tekanan tinggi terhadap fasa cair. Dalam kasus yang ekstrim, fasa cair dapat masuk ke dalam formasi kembali. Redistribusi fasa digambarkan secara skematis pada Gambar 4.
ANALISA UJI SUMUR
10/36
Well shut in at
GAS High
LIQUID
pws
Gambar 4
pformation
Schematic Wellbore Wel lbore Diagram Showing Segregation of Liquid and Gas Phases during Pressure Buildup Test
Redistribusi
fasa
biasanya
terjadi
pada
sumur
dengan
permeabilitas batuan reservoirnya berkisar dari 10 ke 100 md dan mempunyai harga skin positif yang besar 2. Sumur dengan packer cenderung mempunyai redistribusi lebih besar dari sumur tanpa packerpacker.
Sebab
sumur
tanpa
packer
biasanya
pada
umumnya
mempunyai jumlah gas yang lebih banyak pada awalnya sehingga akan
ANALISA UJI SUMUR
11/36
memperlambat naiknya gelembung gas yang akan terbentuk akibat redistribusi fasa tersebut.
Jenis Redistribusi Fasa Jenis redistribusi fasa ditunjukkan dengan kelakuan tekanan tutup sumur terhadap waktu apabila diplot dalam skala log-log. Gambar 5 menunjukkan salah satu jenis redistribusi fasa dalam plot parameter tidak berdimensi3. 100 e r e u r s u s s e s 10 r e P r P s s d e n l n a o e i s g n n 1 e a h m i C D
Pressure
Pressure Derivative
.1 1 10
10
2
10
3
10
4
10
5
10
6
10
Dimensionless Equivalent Time
Gambar 5 - Log-Log Plot Untuk Kasus Dengan Wellbore Stora Stora e dan dan Redistr Redistribu ibusi si Fasa Fasa
7
ANALISA UJI SUMUR
12/36
Prosedur Analisa Sampai saat ini belum ada metoda yang diturunkan secara analitik untuk memecahkan masalah ini. Fair mendekati masalah ini dengan model empiris dengan menghasilkan sekelompok tipe kurva baru. Walaupun Wal aupun begitu, tipe kurva tersebut tersebut masih sulit untuk dipakai dan kurang diterima di industri. Jadi tipe kurva Bourdet 5 untuk analisa masih bisa diterima di terima dengan teknik khusus. Pada proses peng-macth-an, kurva yang pertama kali di-macth adalah kurva pressure derivative, kemudian kurva pressure change. Bagian kurva yang terdistorsi oleh redistribusi fasa (bagian awal) harus diabaikan, perhatikan hanya bagian akhir dari kurva, dan bagian ini yang perlu untuk di-macth. Prosedur analisa yang disarankan adalah sebagai berikut: 1. Buat plot Horner: t p ( t / ( t 2. Buat log-log plot:
(t !
(t (t tp
vs
p ws
( tp vs ( p dimana
" (p ! pws pwf
1
3. Amati redistribusi fasa yang terjadi. 4. Lakukan matching di log-log plot secara kualitatif kualitatif dan amati apakah data test melewati lengkungan start semi log straight line. Jika melewati, lakukan analisa dengan metoda Horner.
ANALISA UJI SUMUR
13/36
5. Lakukan matching secara kualitatif kualitatif dan dapatkan titik match dan harga CDe2S dari tipe kurva. 6. Hitung harga permeabilitas permeabili tas dengan rumus: k !
141.2 qBQ ¨ po ¸ h
©© ¹¹ ª ( p º MATCH
POINT
7. Hitung harga koefisien w ellbore ellbore storage dengan rumus: C D
!
0.0002637 k ¨
JT w 2 Q o c t
( t ¸ ©© ¹¹ t c / ª D D º MATCH
POINT
8. Hitung faktor skin dengan rumus :
¨ C D 12 S ¸ ¹ S ! 0.5 ln © © C D ¹ ª º
Analisa Uji Sumur Untuk Aliran Multifasa Semua teknik yang dibahas terdahulu diturunkan dengan anggapan bahwa aliran fluida reservoar adalah satu fasa. Pada kenyataannya, seringkali kita menjumpai situasi dimana aliran fluida reservoar lebih dari satu fasa. Sehingga apabila kita terapkan metoda yang dibahas terdahulu akan menghasilkan kesalahan yang besar. Untuk hal tersebut, perlu diperkenalkan metoda analisa uji sumur untuk aliran multifasa yang sudah diterima secara luas di masyarakat industri. Tetapi, sebelum kita mngulas metoda tersebut, kita berikan gambaran
ANALISA UJI SUMUR
14 /36
lebih dulu bagaimana ulah tekanan tutup sumur dari reservoir yang mengalirkan fluida lebih dari satu fasa dan dasar teori pemecahan masalahnya.
Kelakuan Tekanan Tutup Sumur Pada Reservoir Multifasa Plot tekanan tutup sumur terhadap waktu Horner dari reservoir multifasa Menunjukkan kelakuan seperti diperlihatkan oleh Gambar 6. Apabila dilakukan analisa, maka bisa didapatkan kesalahan 100%, sedangkan analisa dalam plot log-log dilakukan matching. Kalau kita perhatikan periode awal waktu, terlihat bahwa terjadi perubahan harga konstanta wellbore storage sehingga tidak ada kurva tipe kurva tunggal yang match.
Dasar Teori Metoda uji sumur untuk aliran multifasa yang akan dibahas adalah metode Perrine-Martin. Disebut metoda Perrine-Martin karena metoda ini diperkenalkan oleh Martin 1 (didapatkan secara empiris dengan studi simulasi) dan selang beberapa tahun penurunan secara analitik oleh Martin 2 membuktikan kesahihan metoda tersebut dengan menurunkan persamaan difusivitas multifasa. Anggapan-anggapan yang dipakai untuk sampai kepada kesahihan metoda Perrine adalah
ANALISA UJI SUMUR
15/36
gradien tekanan dan saturasi di dlam reservoar adalah kecil. Persamaan difusivitas multifasa yang diturunkan oleh Martin adalah (Penurunan (Penurunan rumus terdapat Di lampiran l ampiran A):
¨ T xp ¸ ! J ct xp © ¹ T xT ª xT º P t xt
1
x
dimana:
J
: porositas
ct
: kompresibilitas total : CoSo + CwSw + CgSg + Cf
P t
: mobilitas total
Po
P g P w
Persamaan di atas serupa dengan persamaan difusivitas fasa minyak sehingga dengan teknik transformasi sederhana solusi yang tersedia untuk satu fasa dapat dipergunakan untuk kasus dua fasa. Harus diperhatikan bahwa anggapan-anggapan pada penurunan secara analitik oleh Martin biasanya tidak dapat dipenuhi untuk kasus-kasus reservoir yang mempunyai permeabilitas rendah, atau laju alir yang seratif tinggi untuk suatu harga permeabilitas reservoar, atau harga faktor skin positif dan besar.
Prosedur Analisa
ANALISA UJI SUMUR
16/36
Definisi tambahan yang diperlukan untuk metoda Perrine-Martin adalah definisi laju alir total fluida pada kondisi reservoar seperti dituliskan sebagai berikut: (qB)t = qoBo + Bg (qgt ~ qoRs/1000) + qwBw Langkah-langkah analisa secara berurutan yang direkomendasikan adalah sebagai berikut: 1. Siapkan plot Horner, (tp +
( t)/ ( t vs Pws
2. Ambil kemiringan garis (m) dari plot tersebut (kemiringan ini adalah harga dari sistem yang ada) 3. Hitung laju alir total fluida reservoar dengan rumus : (qB)t = qoBo + Bg (qgt - qoRs/1000) + qwBw 4. Hitung mobilitas mobili tas total ( Pt ) dengan rumus: P t
!
162.6( qB) t mh
5. Hitung permeabilitas permeabili tas efektif efektif terhadap minyak, sebagai berikut: k o
!
k w
!
k g !
162.6 q o Bo mh 162.6 q w B w mh 162.6 q g B g mh
Qo Qw ( q gt q o R s / 1000 )Q g
ANALISA UJI SUMUR
6. Hitung kompresibilitas kompresibili tas total (Ct) dengan rumus: Ct = SoCo + SgCg + SwCw + Cf 7. Dapatkan Dapatka n harga tekanan tutup sumur pada waktu sumur sama dengan 1 jam (p 1 jam) 8. Hitung faktor faktor skin dengan dengan rumus: rumus:
¨ p1 jam p wf ¸ ¨ Pt ¸ © © ¹ S ! 1.151 3.23 ¹ log © ¹ © Jct Q 2 ¹ m w º ª ª º 9. Hitung jarak radius radius penginderaan dengan rumus:
¨ P ( t ¸ ¹¹ T i ! ©© t J 948 C t º ª
17/36
ANALISA UJI SUMUR
18/36
Evaluasi Hasil Perekahan Hidraulik Pada sumur sumur kerekahan kerekahan hidraulik terjadi lima pola aliran berbeda yang berturutan : 1. Aliran Linier Rekahan 2. Aliran Bilinier Bilini er 3. Aliran Linier Formasi 4. Aliran Eliptik 5. Aliran Pseudoradial Secara skematis kelima pola aliran di atas ditunjukkan oleh Gambar
7.
Konsekuensinya,
teknik
evaluasi
misalnya
untuk
menentukan panjang rekahan, akan berbeda-beda. Walaupun demikian ada satu teknik yaitu type curve matching yang dapat digunakan untuk identifikasi secara aliran kualitatif kesemua pola aliran.
Aliran Linier Rekahan Keberlangsungan pola aliran ini sangat pendek yang dapat diwakili oleh persamaan berikut: t LfD
}
0.1 C r 2 2 L fD
dimana tLfD
= waktu tak berdimensi dalam setengah panjang rekahan (Lf )
ANALISA UJI SUMUR
19/36
Cr
= konduktivitas rekahan tak berdimensi
LfD
= difusivitas hidraulic tak berdimensi
yang masing-masing dirumuskan sebagai berikut :
!
t LfD
C r !
n fD
0.0002637 kt
Q c t L2f wk f
k L f
!
k f J C t k Jf C p
dimana Lf
= setengah panjang rekahan
wkf
= konduktivitas rekahan Metoda analisa untuk aliran linier rekahan tidak tersedia karena
sangat pendeknya jangka waktu keberlangsungan keberlangsungan pola aliran al iran ini.
Aliran
Bilinier
Aliran bilinier hanya terjadi pada rekahan dengan konduktivitas terbatas dimana fluida dari formasi mengalir secara linier ke rekahan dan ujung rekahan belum mempengaruhi kelakuan aliran di sumur. Konduktivitas rekahan diperhitungkan sebagai rekahan terbatas apabila Cr < 100. Dalam kondisi ini, sebagian besar fluida yang mengalir ke
ANALISA UJI SUMUR
20/36
lubang sumur berasal dari formasi. Pada periode ini tekanan alir dasar sumur
adalah
fungsi
linier
dari
t1/4
pada
skala
kartesian.
Keberlangsungan pola ini diberikan oleh persamaan berikut: t LfD
dan
!
0.01
untuk C r > 3
C r 2
tLfD = 0.0205 [ Cr - 1.5]-1,53 untuk 1.6 e Cr
t LfD
« 4.55 » !¬ 2.5¼ ¬- C r ¼½
e
3
4
untuk Cr < 1.6
Metoda analisis aliran bilinier pada prinsipnya adalah dengan memplot pwf vs t1/4 pada skala kartesian dan dicari kemiringannya. Walaupun demikian, beberapa limitasi yang harus diperhatikan adalah: 1. Tidak dapat dipergunakan dipergunakan untuk untuk mencari Lf. 2. Diperlukan harga k dari metoda metoda yang lain.
Prosedur perhitungan untuk untuk aliran ini adal ah sebagai berikut : 1. Dari uji uji laju alir konstant dibuat plot pw f f terhadap t 1 /4 pada skala kartesian. Dari uji tutup-sumur (buildup test) dibuat plot pw s terhadap (t e1 /4 atau
1 /4 (t ae untuk hasil uji sumur gas. ((t e ae
= (t /(1+ /(1+(t /t p) 2. Menentukan Menentukan besarnya slope, mB, dari bagian linier plot yang dihasilkan.
ANALISA UJI SUMUR
21/36
3. Menentukan Menentukan besarnya kondukstivitas rekahan, rekahan, wk f f, dengan menggunakan menggunakan persamaan berikut :
wk f
¨ 44.1 q B Q ¸ ¹¹ = ©© h m B º ª
2
¨ 1 ¸ ©© ¹¹ c k J Q t º ª
0.5
Aliran Linier Formasi Pola aliran yang terjadi dikarenakan fluida dari formasi mengalir secara linier ke rekahan dan selanjutnya ke lubang bor. Aliran ini hanya terjadi pada konduktivitas rekahan yang tinggi yaitu Cr u 100. Perioda transisi dari bilinier ke aliran linier kurang lebih selama tLfD = 10-4 . Plot antara pwf terhadap t1/2
pada skala kartesian adalah linier. Limitasi
analisis aliran linier formasi adalah : 1. Metoda hanya hanya dapat diterapkan untuk untuk konduktivitas konduktivitas rekahan rekahan yang tinggi atau untuk untuk data data tes awal ( tLfD
e
0.016)
2. Diperlukan data k dan tes lain untuk memperkirakan Lf .
Prosedur perhitungan untuk untuk aliran ini adal ah sebagai berikut : 1. Dari uji uji laju alir konstant dibuat plot pw f f terhadap t 1 /2 pada skala kartesian. Dari uji tutup-sumur (buildup test) dibuat plot
ANALISA UJI SUMUR
22/36
pw s terhadap (t e1 /2 atau
1 /2 (t ae untuk hasil uji sumur gas. ((t e ae
= (t /(1+ /(1+(t /t p) 2. Menentukan Menentukan besarnya slope, mL, dari bagian linier plot yang dihasilkan. 3. Menentukan Menentukan besarnya setengah panjang rekahan, Lf , dengan menggunakan hasil
k L f , yang didapat dari persamaan
berikut :
k L f =
4.064 q B h mL
¨ Q ¸ ©© ¹¹ ª J c t º
0.5
Aliran Eliptik Aliran Ellipitik adalah paska aliran linier sebelum aliran pseudo radial . Metoda analisis untuk perioda ini tidak tersedia.
Aliran Pseudoradial Pola aliran pseudoradial terjadi pada semua konduktivitas rekahan. Setelah waktu produksi yang cukup lama, rekahan sepertinya menjadi kepanjangan dari lubang sumur. Aliran pseudoradial pseudoradial dimulai pada tLfD
}
3 untuk konduktivitas rekahan yang tinggi (Cr
u
100).
Perilaku saat dimulainya pola aliran ini dapat diterapkan dengan plot
ANALISA UJI SUMUR
23/36
subs terhadap t skala log-log yang akan dibahas pada bagian penggunaan metoda type curve matching. Metoda analisis untuk perioda ini adalah dengan memplot pwf terhadap log t yang kemudian diukur kemiringannya dan dihitung k,S dan L f . Lf dihitung dengan konsep jari-jari lubang sumur efektif seperti dirumuskan sebagai berikut: Lf = 2 r w e-S Prosedur perhitungan untuk untuk aliran ini adal ah sebagai berikut: 1. Dari uji laju alir (drawdown (drawdown test) dibuat plot semilog antara pw f f terhadap log t . Dari uji tutup-sumur (buildup test) dibuat
plot pw s terhadap perbandingan waktu Horner. 2. Menentukan Menentukan besarnya slope, m, dari bagian linier plot yang dihasilkan. 3. Dengan menggunakan harga m ditentukan harga k dan s dengan menggunakan menggunakan persamaan berikut : k =
162.6 q B Q mh
« ( p » ¨ k ¸¹ © s = 1.151 ¬ log © 3.23¼ 2 ¹ m c r J Q ¬- q ¼½ t w º ª ( p = p - p1hr , untuk uji laju alir (drawdown test) tutu p sumur (buildu p (buildu p test) ( p = p1hr - p wf , untuk uji tutu p 4. Menentukan Menentukan besarnya setengah panjang rekahan, Lf , dengan persamaan berikut:
24 /36
ANALISA UJI SUMUR
L f
$ 2r we s
Metoda Analisis Dengan Type
Curve
Ada beberapa jenis type curve yang telah dipublikasikan dengan prinsip penggunaan yang sama. Penyelarasan (matching) dilakukan antara pwf dari data uji sumur dengan type curve tersebut dan kemudian diambil hanya titik match untuk digunakan menghitung k, dan Lf . Beberapa type curve tersebut adalah Gringarten - Ramey Raghavan, Cinco Ley dkk dan Barker - Ramey. Type curve Gringarten Ramey-Raghavan mempunyai asumsi rekahan vertikal, kondutivitas tak terhingga, tidak ada wellbore storage dan sumur berada ditengah reservoar yang berbentuk segiempat. Type curve Circo Ley dkk. mempunyai asumsi sumur diproduksikan pada laju alir al ir konstan, rekahan mempunyai konduktivitas terbatas dan seragam, pengaruh wellbore storage diabaikan, dan rekahan mempunyai panjang yang sama berseberangan sumur. Sedangkan type curve Barker - Ramey menambahkan pengaruh w ellbore ellbore storage dengan asumsi rekahan mempunyai konduktivitas tak terbatas. Sebelum dilakukan matching secara kuantitatif perlu dilakukan matching secara kualitatif yang berguna untuk menentukan jenis type curve yang cocok dan karakteristik pola aliran. Plot yang digunakan
ANALISA UJI SUMUR
adalah
(pi - p)
25/36
(p vs t dalam skala log-log. Analisis untuk masing-
masing pola aliran (biliner, linier dan pseudoradial) dapat dilakukan dan dibandingkan dengan hasil dari type curve matching. Prosedur umum metoda type curve sebagai berikut : 1. Plot data
(p vs t
2. Lakukan matching secara kualitatif untuk menentukan menentukan jenis type curve dan pola aliran-pola aliran yang terjadi. 3. Ambil titk match : pD vs (p tD vs t 4. Hitung k =
141.2 q B Q ¨© p D ¸¹ h
©(p ¹ ª º MATCH POINT
¨ 0.0002637 k ¨ (t ¸ ¸ ©© ¹¹ ¹¹ 4. Hitung Lf = ©© J Q C t ª t D º º ª Data
soal
analisa
pressure
1/ 2
buildup
yang
redistribusi fasa Soal No. 1: Laju alir minyak = 250 STB/D Waktu produksi = 14400 jam Viskositas minyak = 0.55 cp Faktor volume formasi minyak = 1.2 RB/STB Kompresibilitas total = 1.24 x 10 -5 psi-2 Porositas = 0.1 Ketebalan = 75 ft
terdistorsi
oleh
ANALISA UJI SUMUR
Jari-jari sumur = 0.25 ft Tekanan alir dasar sumur = 2849.27 psia
Soal No. 2: Laju alir minyak = 350 STB/D Waktu produksi = 10000 jam Viskositas minyak = 0.55 cp Faktor volume formasi minyak = 1.2 RB/STB Kompresibilitas total = 1.4 x 10 -5 psi-1 Porositas = 0.2 Ketebalan = 100 ft Jari-jari sumur = 0.25 ft Tekanan alir dasar sumur = 2913.48 psia
26/36
ANALISA UJI SUMUR
Soal No. 3: Laju alir minyak = 250 STB/D Waktu produksi = 14400 jam Viskositas minyak = 0.8 cp Faktor volume formasi minyak = 1.2 RB/STB Kompresibilitas total = 15 x 10 -6 psi-1 Porositas = 0.3 Ketebalan = 100 ft Jari-jari sumur = 0.365 ft Tekanan alir dasar sumur = 800 psia
Data untuk soal analisa multifasa pressure bildup Soal No. 1: Laju alir minyak = 1100 STB/D Laju alir air = 4200 STB/D Laju alir gas total 1800 MSCF/D Waktu produksi = 20.5 jam Kelarutan gas dalam minyak = 537 SCF/STB Viskositas minyak = 0.49 cp Viskositas air = 0.231 cp Viskositas gas = 0.01778 cp Faktor volume formasi minyak = 1.34 RB/STB Faktor volume formasi air = 1.057 RB/STB Faktor volume formasi gas = 1.424 RB/MSCF Kompresibilitas minyak = 2.04 x 10-4 psi-1 Kompresibilitas air = 9.79 x 10 -6 psi-1 Kompresibilitas gas = 5.33 x 10-4 psi-1 Kompresibilitas formasi = 3.9 x 10 -6 psi-1
27/36
ANALISA UJI SUMUR
Saturasi air = 0.57 Saturasi gas = 0.10 Porositas = 0.165 Ketebalan = 144 ft Jari-jari sumur = 0.411 ft Soal No. 2: Laju alir minyak = 75 STB/D Laju alir air = 75 STB/D Laju alir gas total = 140 MSCF/D PWF = 2600 psi, tp = 10.000 Kelarutan gas dalam minyak = 691.1 SCF/STB Viskositas minyak = 0.972 cp Viskositas air = 0.369 cp Viskositas gas = 0.0259 cp Faktor volume formasi minyak = 1.3783 RB/STB Faktor volume formasi air = 1.032 RB/STB Faktor volume formasi gas = 0.765 RB/MSCF Kompresibilitas minyak = 7.4 x 10-5 psi-1 Kompresibilitas air = 2.83 x 10 -6 psi-1 Kompresibilitas gas = 5.33 x 10-4 psi-1 Kompresibilitas formasi = 3.9 x 10 -6 psi-1 Saturasi air = 0.3 Saturasi minyak = 0.6 Saturasi gas = 0.1 Porositas = 0.1 Ketebalan = 15 ft Jari-jari sumur = 0.33 ft
28/36
ANALISA UJI SUMUR
Jawaban Latihan PBU dengan Redistribusi Fasa: Soal 1: k
= 40
s
= 8.
CD = 13870 Soal 2: k
= 45
s
= 1.
CD = 7820. Soal 3: k
= 69.1
s
= 7.0
CD = 259
PBU Multi Fasa: Soal 1: ko
= 8.9
kw
= 12.6
kg
= 0.68
s
= -2.3
ko
= 19.8
kw
= 5.63
Soal 2:
29/36
ANALISA UJI SUMUR
30/36
kg
= 284.
s
= 13
Contoh : Diketahui suatu reservoar berikut: k Co Cw Cf Bo
Qo
= 3 md = 1.0 . 10-5 psi-1 = 3.5 . 10-6 psi-1 = 4.0 . 10-6 psi-1 = 1.2 RB/STB
h r w
J
q
= 1.4 cp = 50 ft = 0.25 ft = 0.1 = 250 bbl/D
Hasil uji tekanan dari reservoar tersebut ditampilkan pada Tabel 1. Dengan menggunakan prosedur yang telah dijelaskan diatas maka akan didapatkan bahwa kondukstivitas rekahan, wk f,f, dari reservoar dengan aliran bilinier sebesar 5176 md-ft. Sedangkan hasil plot data tekanan dapat dilihat pada Gambar 8.
(t 0.00100000 0.00210000 0.00331000 0.00464100 0.00610510 0.00771561 0.00948717 0.01143590 0.01357950 0.01593740 0.01853120 0.02138430 0.02452270 0.02797500
Tabel 1. Data Uji Tekanan Contoh Soal Aliran Bilinear pwf pwf (t (t 1537.69 1540.78 1543.02 1544.94 1546.68 1548.33 1549.93 1551.51 1553.08 1554.65 1556.23 1557.82 1559.43 1561.07
1.70872 1.88059 2.06965 2.27762 2.50638 2.75801 3.03482 3.33930 3.67423 4.04265 4.44792 4.89371 5.38408 5.92349
1675.80 167 5.80 1680.31 1680.31 1684.87 1684.87 1689.48 1689.48 1694.14 1694.14 1698.85 1698.85 1703.59 1703.59 1708.38 1708.38 1712.20 1712.20 1718.06 1718.06 1722.94 1722.94 1727.85 1727.85 1732.78 1732.78 1737.74 1737.74
44.5015 45.5015 46.5015 47.5015 48.5015 49.5015 50.5015 51.5015 52.5015 53.5015 54.5015 55.5015 56.5015 57.5015
pwf 1843.67 1845.82 1845.94 1847.03 1848.10 1849.14 1850.17 1851.17 1852.15 1853.12 1854.06 1854.98 1855.89 1856.78
ANALISA UJI SUMUR
0.03177250 0.03594970 0.04054470 0.04559920 0.05115910 0.05727500 0.06400250 0.07140270 0.07954300 0.08849730 0.09834710 0.10918200 0.12110000 0.13421000 0.14863100 0.16449400 0.18194300 0.20113800 0.22225200 0.24547700 0.27102400 0.29912700 0.33003900 0.36404300 0.40144800 0.44259300 0.48785200 0.53763700 0.59240100 0.65264100 0.71890500 0.79179500 0.87197500 0.96017200 1.05719000 1.16391000 1.28130000 1.41043000 1.55247000
31/36
1562.73 1564.42 1566.15 1567.90 1569.70 1571.53 1573.41 1575.33 1577.29 1579.31 1581.38 1583.50 1585.68 1587.93 1590.24 1592.61 1595.06 1597.58 1600.18 1602.87 1605.64 1608.50 1611.44 1614.49 1617.63 1620.86 1624.19 1627.63 1631.16 1634.78 1638.50 1642.32 1646.22 1650.21 1654.29 1658.45 1662.68 1666.99 1671.36
6.51683 7.16952 7.88747 8.67722 9.54594 10.50150 11.50150 12.50150 13.50150 14.50150 15.50150 16.50150 17.50150 18.50150 19.50150 20.50150 21.50150 22.50150 23.50150 24.50150 25.50150 26.50150 27.50150 28.50150 29.50150 30.50150 31.50150 32.50150 33.50150 34.50150 35.50150 36.50150 37.50150 38.50150 39.50150 40.50150 41.50150 42.50150 43.50150
1742.71 174 2.71 1747.70 1747.70 1752.70 1752.70 1757.72 1757.72 1762.74 1762.74 1767.78 1772.58 1776.99 1781.06 1784.84 1788.37 1791.68 1794.79 1797.72 1800.51 1803.15 1805.66 1808.06 1810.35 1812.54 1814.65 1816.67 1818.62 1820.49 1822.30 1824.04 1825.73 1827.36 1828.94 1830.48 1831.97 1833.41 1834.82 1836.18 1837.51 1838.81 1840.07 1841.30 1842.50
58.5015 59.5015 60.5015 61.5015 62.5015 63.5015 64.5015 65.5015 66.5015 67.5015 68.5015 69.5015 70.5015 71.5015 72.5015 73.5015 74.5015 75.5015 76.5015 77.5015 78.5015 79.5015 80.5015 81.5015 82.5015 83.5015 84.5015 85.5015 86.5015 87.5015 88.5015 89.5015 90.5015 91.5015 92.5015 93.5015 94.5015 95.5015 96.5015
1857.66 1858.52 1859.36 1860.19 1861.00 1861.80 1862.59 1863.36 1864.12 1864.87 1865.61 1866.33 1867.05 1867.75 1868.44 1869.13 1869.80 1870.46 1871.11 1871.76 1872.39 1873.02 1873.64 1874.25 1874.85 1875.44 1876.02 1876.60 1877.17 1877.73 1878.29 1878.84 1879.38 1879.92 1880.45 1880.97 1881.49 1882.00 1882.25
ANALISA UJI SUMUR
32/36
Contoh : Diketahui suatu reservoar berikut: k Co Cw Cf Bo
= 0.1 md = 1.0 . 10 -5 psi-1 = 3.5 . 10 -6 psi-1 = 4.0 . 10 -6 psi-1 = 1.2 RB/STB
Qo = 0.25 cp h = 50 ft r w = 0.25 ft J = 0.1 q = 100 bbl/D
Hasil uji tekanan dari reservoar tersebut ditampilkan pada Tabel 2. Dengan menggunakan prosedur yang telah dijelaskan diatas maka akan didapatkan setengah panjang rekahan, Lf ,, dari reservoar dengan aliran linier sebesar 522 ft. Sedangkan hasil plot data tekanan dapat dilihat pada Gambar 9.
Tabel 2. Data Uji Tekanan Contoh Soal Aliran Linear Formasi
(t
pwf
(t
pwf
0.100000 0.210000 0.331000 0.464100 0.610510 0.771561 0.948717 1.143590 1.357950 1.593740 1.853120 2.138430 2.452270
2403.00 2407.15 2410.43 2413.39 2416.51 2419.54 2422.03 2424.95 2427.13 2429.38 2432.92 2435.28 2438.20
11.8347 12.8347 13.8347 14.8347 15.8347 16.8347 17.8347 18.8347 19.8347 20.8347 21.8347 22.8347 23.8347
2486.82 2490.51 2493.52 2497.39 2500.66 2503.74 2506.48 2509.83 2512.57 2515.32 2517.91 2520.16 2522.99
ANALISA UJI SUMUR
2.797500 3.177250 3.594970 4.054470 4.559920 5.115910 5.727500 6.400250 7.140270 7.954300 8.849730 9.834710 10.834700
33/36
2440.83 2443.33 2446.56 2450.10 2453.17 2456.34 2459.89 2463.52 2466.99 2470.99 2475.06 2479.03 2483.40
24.8347 25.8347 26.8347 27.8347 28.8347 29.8347 30.8347 31.8347 32.8347 33.8347 34.8347 35.8347 36.0000
2525.47 2527.70 2529.50 2532.24 2534.00 2536.25 2538.45 2540.32 2542.37 2544.52 2546.49 2548.73 2549.01
34 /36
ANALISA UJI SUMUR
Contoh : Diketahui suatu reservoar berikut: k Co Cw Cf Bo
= 5 md = 1.0 . 10 -5 psi-1 = 3.5 . 10 -6 psi-1 = 4.0 . 10 -6 psi-1 = 1.2 RB/STB
Qo = 0.65 cp h = 50 ft r w = 0.25 ft J = 0.1 q = 250 bbl/D
Hasil uji tekanan dari reservoar tersebut ditampilkan pada Tabel 3. Dengan menggunakan prosedur yang telah dijelaskan diatas maka akan didapatkan setengah panjang rekahan, Lf ,, dari reservoar dengan aliran linier sebesar 45.54 ft. Sedangkan hasil plot data tekanan dapat dilihat pada Gambar 10.
Tabel 3. Data Uji Tekanan Contoh Soal Aliran Pseudoradial
(t
pwf
(t
Pwf
(t
pwf
0.00100000
1537.69
1.70872
1675.80
44.5015
1843.67
0.00210000
1540.78
1.88059
1680.31
45.5015
1845.82
0.00331000
1543.02
2.06965
1684.87
46.5015
1845.94
0.00464100
1544.94
2.27762
1689.48
47.5015
1847.03
0.00610510
1546.68
2.50638
1694.14
48.5015
1848.10
0.00771561
1548.33
2.75801
1698.85
49.5015
1849.14
0.00948717
1549.93
3.03482
1703.59
50.5015
1850.17
0.01143590
1551.51
3.33930
1708.38
51.5015
1851.17
0.01357950
1553.08
3.67423
1712.20
52.5015
1852.15
0.01593740
1554.65
4.04265
1718.06
53.5015
1853.12
0.01853120
1556.23
4.44792
1722.94
54.5015
1854.06
0.02138430
1557.82
4.89371
1727.85
55.5015
1854.98
0.02452270
1559.43
5.38408
1732.78
56.5015
1855.89
0.02797500
1561.07
5.92349
1737.74
57.5015
1856.78
ANALISA UJI SUMUR
35/36
0.03177250
1562.73
6.51683
1742.71
58.5015
1857.66
0.03594970
1564.42
7.16952
1747.70
59.5015
1858.52
0.04054470
1566.15
7.88747
1752.70
60.5015
1859.36
0.04559920
1567.90
8.67722
1757.72
61.5015
1860.19
0.05115910
1569.70
9.54594
1762.74
62.5015
1861.00
0.05727500
1571.53
10.50150
1767.78
63.5015
1861.80
0.06400250
1573.41
11.50150
1772.58
64.5015
1862.59
0.07140270
1575.33
12.50150
1776.99
65.5015
1863.36
0.07954300
1577.29
13.50150
1781.06
66.5015
1864.12
0.08849730
1579.31
14.50150
1784.84
67.5015
1864.87
0.09834710
1581.38
15.50150
1788.37
68.5015
1865.61
0.10918200
1583.50
16.50150
1791.68
69.5015
1866.33
0.12110000
1585.68
17.50150
1794.79
70.5015
1867.05
0.13421000
1587.93
18.50150
1797.72
71.5015
1867.75
0.14863100
1590.24
19.50150
1800.51
72.5015
1868.44
0.16449400
1592.61
20.50150
1803.15
73.5015
1869.13
0.18194300
1595.06
21.50150
1805.66
74.5015
1869.80
0.20113800
1597.58
22.50150
1808.06
75.5015
1870.46
0.22225200
1600.18
23.50150
1810.35
76.5015
1871.11
0.24547700
1602.87
24.50150
1812.54
77.5015
1871.76
0.27102400
1605.64
25.50150
1814.65
78.5015
1872.39
0.29912700
1608.50
26.50150
1816.67
79.5015
1873.02
0.33003900
1611.44
27.50150
1818.62
80.5015
1873.64
0.36404300
1614.49
28.50150
1820.49
81.5015
1874.25
0.40144800
1617.63
29.50150
1822.30
82.5015
1874.85
0.44259300
1620.86
30.50150
1824.04
83.5015
1875.44
0.48785200
1624.19
31.50150
1825.73
84.5015
1876.02
0.53763700
1627.63
32.50150
1827.36
85.5015
1876.60
0.59240100
1631.16
33.50150
1828.94
86.5015
1877.17
0.65264100
1634.78
34.50150
1830.48
87.5015
1877.73
0.71890500
1638.50
35.50150
1831.97
88.5015
1878.29
0.79179500
1642.32
36.50150
1833.41
89.5015
1878.84
0.87197500
1646.22
37.50150
1834.82
90.5015
1879.38
0.96017200
1650.21
38.50150
1836.18
91.5015
1879.92
1.05719000
1654.29
39.50150
1837.51
92.5015
1880.45
1.16391000
1658.45
40.50150
1838.81
93.5015
1880.97
1.28130000
1662.68
41.50150
1840.07
94.5015
1881.49
1.41043000
1666.99
42.50150
1841.30
95.5015
1882.00
1.55247000
1671.36
43.50150
1842.50
96.5015
1882.25
Contoh
soal
ANALISA UJI SUMUR
36/36
Dengan data seperti pada contoh aliran Pseudo-radial diperoleh
(p vs t dan (p¶ (derivative dari (p) vs t seperti ditunjukkaan pada gambar 11. Hasil analisa menunjukkan bahwa k = 5.07 md, L f md.
=
45.54