31
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pada era sekarang ini perkembangan dunia teknologi informasi semakin pesat dan cepat, semua itu dikarenakan bertambah banyaknya masalah dan kebutuhan umat manusia yang semakin komplek serta keinginan manusia untuk membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih cepat, mudah dan efisien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini telah mengubah pola pikir masyarakat dan menyebabkan munculnya industri-industri yang canggih seperti PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk (TELKOM) bergerak di beberapa bidang yang mencakup telecomunication, information, multimedia, danedutaintment (TIME). Strategi TELKOM ini dilakukan untuk mengikuti tuntutan kebutuhan konsumen yang semakin berkembang sesuai kemajuan teknologi. Akses internet sekarang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Selain memenuhi kebutuhan masyarakat modern, layanan akses internet merupakan lahan potensial untuk mengembangkan TELKOM. Oleh karena itu, perkembangan teknologi informasi sekarang ini menuntut suatu instansi di TELKOM untuk mengikutinya agar semua aktivitas yang akan dilakukan akan menjadi lebih cepat, hemat waktu dan akurat sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih dapat muah direalisasikan. Teknologi informasi yang menyangkut kegunaan komputer dalam suatu instansi TELKOM sangat diperlukan untuk memudahkan suatu pekerjaan kantor dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Sejalan dengan itu terjadi pula perkembangan perangkat lunak di dunia komputer. Di Koperasi Pegawai PT.TELKOM proses pengolahan data koperasinya dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Microsoft Excel digunakan oleh pengurus koperasi untuk menginputkan data koperasi sedangkan Microsoft Word digunakan untuk proses pembuatan surat menyurat. Dengan menggunakan dua aplikasi, kinerja pengurus koperasi membutuhkan waktu yang lama. Selain itu data yang masih berbentuk file-file keamanannya kurang terjamin karena memungkinkan data tersebut dapat hilang dan sulit diperoleh. Program aplikasi yang akan dibangun, berguna sebagai penginput data serta pencetak laporan yang diharapkan akan lebih mempercepat kinerja pengurus Koperasi. Karena data yang akan diproses cukup banyak dan sering dilakukan perubahan, maka penyusun membangun sistem aplikasi ini dengan menggunakan Sistem Manajemen Basis Data ( Database Management System – DBMS). Sistem ini merupakan sistem yang mempunyai fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi, dan memelihara database. Melihat masalah yang ada di Koperasi Pegawai PT. TELKOM, maka penyusun mencoba membangun sebuah aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan diatas dengan judul "ANALISIS SISTEM INFORMASI KOPERASI SIMPAN PINJAM PT. TELKOM"
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul yaitu:
Bagaimanakah alur sistem yang selama ini digunakan KOPERASI SIMPAN PINJAM PT. TELKOM
Bagaimanakah analisis perancangan sistem informasi pada KOPERASI SIMPAN PINJAM PT. TELKOM
1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari kegiatan kerja praktek ini adalah membuat program aplikasi untuk proses pengolahan data koperasi di PT. TELKOM. Sedangkan tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk membantu melakukan pengolahan data koperasi agar data yang dihasilkan lebih terstruktur dan dapat membuat aplikasi koperasi.
Memberikan informasi yang berguna baik itu untuk pihak personalia (kasir dan pimpinan) maupun bagi para anggota koperasi.
Mengurangi kesalahan perhitungan serta manipulasi keuangan pada transaksi simpan-pinjam antara personalia dengan anggota.
Mempermudah dan mempercepat dalam pembuatan laporan tahunan.
Aplikasi ini hanya dapat dioperasikan oleh bagian Administrasi, kasir dan Pegawai TELKOM
Informasi yang dihasilkan berupa informasi data anggota, data simpanan, dan data pinjaman.
Batasan Masalah
Sistem yang dibahas hanya pada bidang usaha simpan-pinjam, yang di batasi pada personalia dan anggota.
Aplikasi program berisi data anggota, simpanan, pinjaman, dan laporan tahunan (Laporan Simpan-Pinjam).
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang dari pelaksanaan kerja praktek di perusahaan dan substansi yang digeluti berkaitan dengan tujuan, misi, visi atau fungsi perusahaan. Kemudian pendahuluan juga membahas mengenai rumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II Organisasi atau Lingkungan Perusahaan
Bab ini menjelaskan mengenai organisasi atau lingkungan kerja praktek dan kaitannya dengan lingkup pekerjaan yang dilakukan saat kerja praktek. Dan juga berisi tentang deskripsi pekerjaan dan juga jadwal kerja praktek.
BAB III Landasan Teori
Bab ini berisi teori penunjang yang berhubungan dengan bidang kerja praktek yang dilakukan. Kemudian juga membahas tentang tools (perangkat lunak dan hal lain) utama yang digunakan selama kerja praktek.
BAB IV Pelaksanaan Kerja Praktek
Pada bagian ini dijelaskan mengenai pelaksanaan Kerja Praktek meliputi input, proses dan pencapaian hasil. Isi pada bagian ini sangat bervariasi tergantung dari Kerja Praktek yang dilakukan.
BAB V Penutup
Pada bab ini berisi kesimpulan dari laporan kerja praktek dan saran bagi instansi tempat pelaksanaan kerja praktek.
BAB II
GAMBARAN UMUM KERJA PRAKTEK
Profil Tempat Kerja Praktek
Pada bagian ini saya akan membahas tentang sejarah instansi dan struktur organisasi perusahan.
2.1.1 Sejarah Instansi
Menurut Wikipedia PT. TELKOM Indonesia adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola Industri Telekomunikasi Strategis (BPIS) yang bergerak dalam bidang peralatan telekomunikasi. PT. TELKOM merupakan salah satu badan usaha yang berdiri sendiri dengan status perusahaan TELKOM yang menjelma dari kegiatan dengan perusahaan telekomunikasi. Sejak berdirinya hingga sekarang, PT. TELKOM telah banyak mengalami perubahan selama perkembangannya. Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan tahapan perkembangan PT. TELKOM sebagai berikut :
Periode 1882
Sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
Periode 1906
Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraphen Telephone Dienst/PTT).
Periode 1945
Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
Periode 1961
Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Periode 1965
PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Periode 1974
PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
Periode 1980
PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Periode 1989
Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
Periode 1991
Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan TELKOMan (TELKOM) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
Periode 1995
Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
Periode 1996
Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
Periode 1999
Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
Periode 2001
TELKOM membeli 35% saham TELKOMsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham TELKOMsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
Periode 2002 – sekarang
TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham TELKOMsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham TELKOMsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
2.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian-bagian menajemen yang tersusun dari suatu kesatuan hubungan yang menunjukan tingkatan fungsi, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam manajemen perusahaan. Struktur organisasi PT.TELKOM dapat dilihat pada gambar 2.1.2 berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi (PT. Telkom Indonesia, Banda Aceh)
2.2 Lingkup Pekerjaan
Bidang Pekerjaan Divisi atau Departemen Tempat Kerja Praktek Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi dan semakin beragamnya keinginan konsumen, PT. TELKOM Tbk sebagai penyedia jasa telekomunikasi dituntut untuk memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan konsumen sebagai bekal dalam menghadapi persainganan oleh semakin banyaknya operator-operator telekomunikasi lain yang lahir. Menyadari pentingnya peranan informasi dalam menghadapi persaingan ini PT. TELKOM Tbk membentuk suatu divisi pendukung yaitu Information System Center (ISC) sebagai penyedia sistem informasi bagi perusahaan dan penanggung jawab pengelolaan infrastruktur sistem informasi di seluruh Indonesia untuk menunjang kelancaran operasi dan strategi PT. TELKOM Indonesia Tbk.
Visi dan misi ISC yaitu :
Visi
ISC menyediakan produk dan layanan sistem informasi premium dengan nilai tambah yang terbaik untuk kantor perusahaan, divisi regional, dan divisi pendukung lainnya.
Misi
ISC adalah divisi pendukung terbaik TELKOM dalam bidang sistem informasi yang menjadi keunggulan kompetitif dan pemeliharaan sinergi kerja TELKOM dalam menghadapi kompetisi bisnis telekomunikasi dan informasi melalui produk dan layanan.
2.3 Deskripsi Pekerjaan
Secara garis besar, pekerjaan yang telah dilakukan selama kerja praktek pada ISC, dalam hal ini saya diperkenankan untuk membuat suatu aplikasi koperasi yang disana masih melakukan secara manual.
Pengamatan mengenai untuk pembuaatan aplikasi ini terutama bagian koordinator teknis yang ada di tempat. Disini di lakukan dengan sesi tanya jawab ataupun dengan pengamatan langsung di dalam unit tersebut.
Melakukan beberapa kegiatan di antaranya:
Menerima data tentang pegawai yang melakukan simpan pinjam didalam koperasi tersebut, laporan tentang potongan dan persen yang harus dibayar dikoperasi TELKOM banda aceh. Dimana data-data ini masih secara manual dengan cara langsung ketempat untuk memberikan data-data.
Wawancara, ialah pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber dari pihak perusahaan.
Dalam hal ini penyusun mencapai relevansi antara teori dengan implementasi yang di lakukan pada instalasi perusahaan guna membantu penyusun dalam penyusunan laporan yang sedang penyusun kerjakan.
Studi Dokumenter, ialah berupa data dalam bentuk informasi-informasi yang di peroleh dari lampiran-lampiran yang di dapat didalam perusahaan. Semua kegiatan di atas di lakukan secara manual, mulai dari pengiriman data dari petugas lapangan melalui surat, pengecekan laporan yang masuk, pendistribusian data kerusakan tanaman pangan dan hortikultura ke bagian fungsional sampai penyusunan laporan tahunan.
Membuat laporan kegiatan dan laporan hasil kerja praktek, PT TELKOM dan Prodi Sistem Informasi Unand. Laporan ini bertujuan untuk pelaksanaan seminar kerja praktek.
` 2.4 Jadwal Kerja
Kerja praktek yang dilakukan di PT.TELKOM dimulai pada tanggal 11 Agustus 2014 sampai dengan 09 September 2014.
Tabel 2.1 jadwal kerja
no
Hari
Waktu
Keterangan
1.
Senin s/d Kamis
08.00 – 17.00 WIB
Aktivitas kerja praktek
12.00 – 13.00 WIB
Istirahat kerja praktek
2.
Jumat
07.30 – 16.30 WIB
Aktivitas kerja praktek
11.00 – 01.00 WIB
Istirahat kerja praktek
3.
Sabtu & Minggu
Libur
Tabel 2.2 jadwal kegiatan
NO
Kegiatan
Minggu
I
II
III
IV
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
Pengenalan instansi dan sosialisasi
2
Penerimaan data dan verifikasi data
3
Pengolahan data dan penyusunan laporan tahunan
4
Penyusunan laporan kerja praktek
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Dan Analisa Sistem
Pada bagian ini akan dibahas tentang kajian pustaka yang mendukung pembuatan laporan penelitian pada kerja praktek ini dan berbagai tools yang digunakan.
3.1.1. Definisi Sistem Informasi
Menurut Mustakini (2009:34) Sistem ialah interaksi dari elemen-elemen yang saling berkaitan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Elemen-elemen tersebut ialah elemen sistem konvensional (data, manusia dan prosedur) dan elemen sistem modern (data, manusia, prosedur, hardware dan software). Ilustrasi mengenai sebuah sistem dapat dilihat pada gambar I. Sebuah sistem menerima masukan, memprosesnya, dan kemudian menghasilkan suatu keluaran. Sistem tersebut mampu bekerja karena komponen-komponen didalamnya saling berinteraksi untuk menghasilkan keluaran. Dalam melakukan prosesnya, kinerja sistem sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan disekitarnya.
Gambar 3.1 Ilustrasi Sistem (Wahyuni, 2009:xv)
Informasi ialah hasil pengolahan data yang berguna bagi penerimanya. Sistem informasi ialah interaksi antara data, manusia dan prosedur (yang didukung oleh hardware dan software) untuk memberikan suatu penyelesaian berupa informasi yang dapat dipakai untuk mengambil suatu tindakan keputusan selanjutnya baik untuk jangka pendek, menengah atau panjang dalam sebuah organisasi. Dengan kata lain, sistem informasi juga adalah suatu kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mengelola informasi pada suatu organisasi untuk mendukung kegiatan bisnis organisasi.
Pada awalnya sistem informasi tidak harus dikaitkan dengan teknologi informasi, namun seiring perkembangan jaman, saat ini suatu sistem informasi tidak dapat lepas dari penggunaan teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi pada suatu sistem informasi mulai berkembang sekitar tahun 1960an. Pada periode tersebut, sistem informasi yang digunakan masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan teknologi perangkat keras maupun perangkat lunak masih sangat jauh jika dibandingkan dengan kondisi sekarang.
Tujuan utama sistem informasi pada saat itu adalah untuk melakukan otomatisasi proses bisnis yang berjalan pada organisasi. Pada periode sekitar tahun 1970an, sistem informasi sudah lebih berkembang. Perkembangan sistem informasi saat itu didominasi dari sudut pandang data. Teknologi basis data saat itu berkembang cukup pesat. Jadi, fokus utama sistem informasi saat itu adalah penyimpanan dan pengaksesan data. Pada saat itu sistem informasi biasanya masih digunakan pada suatu bagian organisasi, khususnya bagian keuangan.
Oleh karena itu, kita sekarang sering kali melihat pada suatu organisasi, departemen/bagian sistem informasi (kadang juga disebut bagian teknologi informasi) berada di bawah departemen keuangan. Pada periode tahun 1980an, sistem informasi berkembang lebih ke arah CSCW (Computer Support Cooperative Work). CSCW adalah aplikasi yang mendukung kerjasama dalam organisasi, misalnya pemanfaatan email, dokumen editor, dan lain-lain. Pada periode ini, sistem informasi mulai mengarah ke bentuk client server . Selain itu, pada periode ini pemanfaatan sistem informasi sudah mulai bertambah luas. Sistem informasi sudah dimanfaatkan pada bermacam-macam bagian organisasi, misalnya bagian keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, dan lain-lain. Pada tahun 1990an, internet berkembang sangat cepat. Perkembangan tersebut juga mendorong perkembangan sistem informasi. Sistem informasi mulai dimanfaatkan teknologi internet maupun teknologi web.
Pada saat itu usaha untuk membuat suatu sistem informasi yang terintegrasi untuk seluruh organisasi sudah mulai dilakukan. Perusahaan-perusahaan perangkat lunak besar di dunia juga mulai mengembangkan sistem informasi yang disesuaikan dengan best practice yang ada, misalnya aplikasi ERP (Enterprise ResourcePlanning ), CRM (Customer Relationship Management), SCM (Supply Chain Management), dan lain-lain Pada tahun 2000an, sistem informasi berkembang semakin pesat. Perkembangan ini didorong dengan semakin berkembangan teknologi internet, dengan kapasitas semakin besar dan harga yang semakin murah. Sudah banyak organisasi yang telah mengintegrasikan sistem informasi mereka dengan sistem informasi organisasi lain untuk mendukung kegiatan organisasi tersebut.
Pada masa mendatang, sistem informasi akan semakin berkembang lagi. Perkembangan teknologi dan perubahan dunia usaha yang sangat cepat, mendorong organisasi untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang mampu beradaptasi dengan cepat menghadapi perubahan tersebut. Sistem informasi tersebut juga harus dapat diintegrasikan dengan bermacam-macam sistem yang lain agar kinerja organisasi menjadi lebih efisien.
3.2 Komponen Sistem Informasi
Tata Sutabri (2012:47) mengemukakan bahwa "Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran". Blok bangunan itu terdiri dari:
Blok Masukan (Input Block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Blok teknologi terdiri dari teknisi (Humanware atau Brainware), perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware).
Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Sistems).
Blok Kendali (Controls Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
3.3 Klasifikasi Sistem Informasi
Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan masing-masing organisasi. Klasifikasi sistem informasi tersebut sebagai berikut (Sutabri, 2012:48):
Sistem informasi berdasarkan level organisasi
Dikelompokkan menjadi level operasional, level fungsional dan level manajerial.
Sistem informasi berdasarkan aktifitas manajemen
Dikelompokkan menjadi sistem informasi perbankan, sistem informasi akademik, sistem informasi kesehatan, sistem informasi asuransi dan sistem informasi perhotelan.
Sistem informasi berdasarkan fungsionalitas bisnis
Dikelompokkan menjadi sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi manufaktur, sistem informasi pemasaran dan sistem informasi sumber daya manusia.
Adapun tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya. Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya. Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti. Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi, kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
3.4 Definisi Analisis Sistem
Menurut Mulyato (2009:125) kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Hal tersebut terlihat sederhana, namun sebenarnya tidak. Banyak hambatan yang akan ditemui dalam proses tersebut. Pada banyak proyek sistem informasi, proses analisis dan desain sering kali berjalan bersama-sama. Jadi selama kegiatan analisis, kegiatan desain juga dilakukan.
Hal ini dilakukan karena pada banyak kasus, user sering kesulitan untuk mendefinisikan kebutuhan mereka. Jadi mereka akan lebih mudah mendefinisikan kebutuhan, jika mereka telah melihat gambar rancangan sistem yang baru, khususnya rancangan antar muka. Oleh karena itu, sering kali batasan mengenai bagian mana yang dianggap sebagai analisis dan bagian mana yang dianggap sebagai desain banyak terjadi perbedaan. Misalnya ada yang mengatakan bahwa use case, analysis class, dan sequence diagram merupakan bagian dari analisis. Namun ada juga pihak lainyang menyatakan bahwa use case dan sequence diagram merupakan bagian dari desain, dan analysis class tidak ada karena sudah ada design class. Pada buku ini yang dibahas pada bagian analisis adalah bagaimana metode pengumpulan data dan bagaimana mendokumentasikannya. Sedangkan use case, class diagram, dan sequence diagram dianggap merupakan bagian dari desain sistem dan akan dibahas pada bab yang terkait dengan UML.
3.5 Perlunya Analisis Sistem
Fase analisis sistem memberikan pemahaman tentang sistem yang sudah ada dan menemukan peluang untuk pengembangan sistem menjadi lebih baik serta memenuhi kebutuhan bisnis. Karena itu fase ini menjadi acuan penting dalam pengembangan sistem informasi. Pendekatan analisis sistem yang populer adalah analisis terstruktur, teknik informasi (information engineering ), dan analisis berorientasi objek. Analisis terstruktur fokus pada aliran data melalui proses-proses bisnis dan perangkat lunak. Dikenal pula dengan nama analisis process-centered.
Para analis sistem menggambar serangkaian model proses yang disebut diagram aliran data (data flow diagram) yang mengilustrasikan proses-proses yang ada dan/atau yang diusulkan dalam sebuah sistem. Analisis dengan teknik informasi fokus pada struktur data tersimpan dalam sebuah sistem, karena itu disebut analisis data-centered. Model-model proses dalam teknik ini digambarkan dengan diagram aliran data yang disebut hubungan entitas (entity relationship). Analisis berorientasi objek menghilangkan pemisahan artifisial data dan proses, sebaliknya data dan proses yang membuat membaca memperbaru dan menghapus data itu diintegrasikan ke dalam konstruksi yang disebut objek. Unified model language (UML) adalah standar pemodelan yang menyediakan model-model objek.
3.6 Tahap-tahap Analisis Sistem
Menurut Yogiyanto (1995) tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah di Analisis Sistem: Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis system ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu:
Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
Mengindentifikasikan penyebab masalah
Mengidentifikasikan titik keputusan
Mengidentifikasikan personil-personil kunci
Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
Menentukan jenis penelitian
Merencanakan jadual penelitian
Mengatur jadual wawancara
Mengatur jadual observasi
Mengatur jadual pengambilan sampel
Membuat penugasan penelitian
Membuat agenda wawancara
Mengumpulkan hasil penelitian
Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
Menganalisis kelemahan Sistem
Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis Tujuan :
Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya .
Fungsi Analisis Sistem
Mengidentifikasi masalah-masalah dari user
Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk
memenuhi kebutuhan user
Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah
Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan permintaan user
3.8 Aliran Sistem Informasi (flowmap)
Menurut Abdul kadir (2004:5) Flowmap mempunyai fungsi sebagai mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan). Pengertian Flowmap adalah campuran peta dan flowchart, yang menunjukan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan.
Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternaitf-alternatif lain dalam pengoprasian. Flowmap dapat dikatakan sebuah aliran data berbentuk dokumen atau formulir didalam suatu sitem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran dokumen ini dapat terjadi dengan entitas di luar sistem. Pedoman-pedoman dalam membuat Flowmap, bila seorang analisis dan programmer akan membuat flowmap , ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan seperti :
Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan kiri ke kanan.
Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus di tentukan secara jelas.
Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang di gambarkan harus di telusuri dengan hati-hati.
Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.
3.9 Kegunaan dari Flowmap ini adalah :
Menggambarkan aktivitas apa saja yang sedang berjalan
Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat
Menjelaskan hubungan
Hubungan data dan informasi dengan bagian
Bagian dalam aktivitas tersebut.
Mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan)
Mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual/berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran dan masukan). Diagram sistem prosedur merupakan alat bantu yang banyak digunakan untuk menentukan dokumen yang teribat, bagian yang membuat dokumen dan menerima dokumen, menentukan proses dan dokumen tersebut. Simbol-simbol Sistem Procedure Diagram:
Tabel 3.1 Simbol dan Keterangan Flowmap
Simbol
Deskripsi
Simbol yang digunakan untuk menunjukkan awal atau akhir dari suatu proses
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual mekanik atau komputer
Menunjukkan pekerjaan manual
Menunjukkan multi dokumen
Pengarsipan Data
Menunjukkan Proses
Simbol input/output digunakan untuk mewakili data input/output
Tabel 3.1 flowmap Abdul kadir (2004:5)
3.10 Use Case
Menurut Jogiyanto (2005 : 1) use case yang dibuat berdasar keperluan aktor merupakan gambaran dari "apa" yang dikerjakan oleh sistem, bukan "bagaimana" sistem mengerjakannya. Use case diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari interaksinya dengan aktor.
3.11 Data Flow Diagram (DFD)
Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD) Menurut Wijaya (2007) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubblediagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
3.11.1 Tujuan DFD
Memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melaluisystem
Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasi aliran data
3.11.2 Fungsi / Manfaat DFD
Menurut Wijaya (2007) Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi olehsistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Simbol
Deskripsi
Proses
Menggambarkan proses yang dilakukan oleh sistem
Entitas External
Menunjukkan entitas yang berhubungan dengan sistem
Objek Data
Menunjukkan arah aliran data
Penyimpanan Data
Menunjukkan tempat penyimpanan data
Tabel 3.2 Simbol dan keterangan Data Flow Diagram Sumber: [Andri, 2003]
3.12 Perangkat Lunak yang di Gunakan
3.12.1 Microsoft Visio 2007
Pengertian Microsoft Visio 2007 (diucapkan / vɪzi.oʊ / VIZ-zee-oh), (sebelumnya dikenal sebagai Microsoft Office Visio), adalah sebuah program diagram komersial untuk Microsoft Windows yang menggunakan grafik vektor untuk membuat diagram. Saat ini tersedia dalam tiga edisi: Standard, Profesional dan Premium. Versi terakhir adalah Microsoft Office Visio 2007 untuk Windows. Pada akhir 2006, Microsoft merilis versi beta dari Microsoft Visio 2007.
Kini Visio merupakan salah satu divisi di Microsoft dan terus mengembangkan software dengan nama barunya, Microsoft Office Visio. Visio mulai terintegrasi antara data dan diagram, serta otomatisasi dalam pembuatan bagan dan diagram. Berbeda dengan inti aplikasi Office 2007, Microsoft Visio 2007 tidak fitur user interface Ribbon, tapi Microsoft Visio 2007 ini. Visio tidak dikembangkan untuk Mac OS X atau sistem operasi Linux pengembang lain menawarkan program diagram untuk sistem tersebut. Karena format file Visio proprietary, beberapa Mac OS X atau program Linux dapat membaca file Visio. Standar dan Edisi Profesional baik berbagi antar muka yang sama, tetapi yang terakhir memiliki tambahan template untuk diagram lebih maju dan tata letak serta fungsi unik yang membuatnya mudah bagi pengguna untuk terhubung diagram mereka ke sejumlah sumber data dan menampilkan informasi secara grafis. Edisi Premium memiliki tiga jenis diagram tambahan dengan dukungan aturan validasi cerdas, dan sub proses (rincian diagram) mendukung Pengertian Microsoft Visio 2007.
Microsoft Visio Corporation diakuisisi pada tahun 2000. Enterprise Network Tools, add-on produk memungkinkan jaringan otomatis dan layanan direktori diagram, dan Visio Network Center, sebuah situs web di mana pengguna dapat menemukan konten jaringan dokumentasi terbaru dan bentuk jaringan yang tepat-replika peralatan dari 500 produsen terkemuka, dibebaskan bersama versi 2002 Yang pertama telah dihentikan, sedangkan bentuk-temuan yang terakhir fitur yang sekarang terintegrasi ke dalam program itu sendiri Visio 2007 ini dirilis pada 30 November 2006.
BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
4.1. Analisis Sistem
Berdasarkan hasil survey dan penelitian sistem pengelolaan pada koperasi TELKOM yang berjalan masih secara manual, dan sistem yang sedang berjalan sekarang masih banyak kekurangan sehingga akan menyebabkan beberapa kendala dan efektifitas pelayanan terhadap user, diantaranya :
Pencarian khusus data anggota koperasi akan sulit untuk dilakukan, mengingat penyusunan atau pengarsipan data yang tidak teratur.
Sering terjadi Human Error yang disebabkan oleh pekerjaan yang tidak menyenangkan dan menjemukan bagi para pegawai di koperasi tersebut.
Penyusunan laporan memakan banyak waktu karena harus mencari data terlebih dahulu.
4.1.1 Sistem yang Sedang Berjalan
Bedasarkan hasil kerja yang dilakukkan, praktek di koperasi PT. TELKOM diperoleh beberapa proses bisnis yang berlangsung di divisi simpan pinjam.
4.1.1.1 Proses Pendaftaran Anggota
Untuk melakukan pendaftaran menjadi anggota koperasi seorang pegawai pertama kali harus memberikan kartu pegawai untuk divalidasi oleh bagian administrasi koperasi. Jika kartu pegawai tidak sah maka administrasi akan mengemabalikan kartu pegawai ke anggota, jika sah maka administrasi kan menyerahkan form pendaftaran ke anggota dan administrasi mengembalikan kartu pegawai ke anggota, dan anggota isi form pendaftaran kemudian dikembalikan ke administrasi form pendaftaran yang sudah terisi dan pemerikasan secara manual jika data lengkap maka administrasi akan mencatat data anggota ke buku anggota dan form pendaftran menjadi arsip, jika tidak lengkap form dikembalikan kembali ke anggota dan sistem berakhri. Setelah data lengkap maka administrasi akna membuat kartu anggota.
Setelah administrasi membuat kartu anggota, maka kartu anggota tersebut harus di sahkan ke ketua, setelah pengesahan kartu anggota dari ketua,kartu di kembalikan ke administrasi dan diserahkan ke anggota. Dari buku anggota akan di buat buku tabungan untuk anggota.
Flowmap pendaftaran anggota baru koperas yang sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Flowmap pendaftaran anggota
4.1.1.2. Proses Simpanan
Untuk melakukan simpanan anggota terlebih dahulu pergi ke bagian administrasi untuk meminta form simpanan kemudian anggota isi form simpanan dan menyerahkan syarat-syarat dan di kembalikan lagi ke administrasi untuk pemeriksana jika tidak maka dikembalikan ke anggota dan sistem berhenti jika lengkap maka administrasi mencatat dalam buku simpana dan buku tabungan, buku tabungan dikembalikan ke anggota dan administrasi membuat bukti simpanan yang menjadi arsip.
Flowmap simpanan yang sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Flowmap simpanan
4.1.1.3. Proses Pinjaman
Untuk porses pinjaman anggota koperasi meminta form pinjaman ke administrasi dan anggota mengisi form pinjaman dan membawa syarat pinjaman dan diserahkan ke administrasi untuk pemeriksaan jika tidak maka akan di kembalikan dan sistem berhenti jika lengkap maka administrasi akan pencatatan pinjaman. Administrasi akan membuat bukti pinjaman yang akan di serahkan ke anggota dan 1 akan menjadi arsip dari bukti pinjam yang diserahkan akan ke bendahara kemudian bendahara akan menyerahkan pinjaman ke administrasi dan administrasi akan menyerah kan pinjaman tersebut ke anggota.
Flowmap pinjaman yang sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3 Flowmap pinjaman
4.2. Usulan Sistem
Prosedur adalah kumpulan dari proses dalam suatu sistem yang sedang terkait antara satu dengan yang lainnya untuk pencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prosedur yang ada pada koperasi di TELKOM saat ini dibagi menjadi 3 prosedur, yaitu prosedur pendaftaran anggota, prosedur simpanan, dan prosedur pinjaman
4.2.1 Prosedur Pendaftaran Anggota
Prosedur pendaftaran anggota adalah proses registrasi anggota baru agar menjadi anggota tetap koperasi. Prosedur pendaftaran anggota ini dilakukan antara calon anggota, bagian administrasi dan ketua koperasi, dan akan dijelaskan sebagai berikut:
Calon anggota memperlihatkan kartu pegawai kepada bagian administrasi, kemudian bagian administrasi melakukan pengecekan kartu pegawai. Apabila kartu pegawai tidak valid, kartu pegawai dikembalikan ke calon anggota, jika valid bagian adminstrasi memberikan form pendaftaran kepada calon anggota dan mengembalikan kartu pegawai ke calon anggota.
Form pendaftaran yang sudah terisi oleh calon anggota dikembalikan ke pada bagian administrasi.
Bagian administrasi melakukan pemeriksaan kelengkapan data dari form pendaftaran, bila tidak lengkap, form pendaftaran tersebut akan dikembalikan ke calon anggota, jika lengkap data calon anggota yang ada form pendaftaran akan dientry ke database dan terbuat buku anggota dan form pendaftaran yang sudah lengkap disimpan sebagai arsip.
Bagian administrasi membuat kartu anggota dari database anggota, kartu anggota yang belum disahkan akan diberikan kepada ketua koperasi untuk pengesahan kartu anggota, setelah kartu anggota disahkan oleh ketua koperasi, maka dikembalikan ke bagian adminstrasi untuk pengecapan kartu. Kartu yang sudah disahkan dan dicap diberikan kepada anggota.
Bagian administrasi membuat buku tabungan dari database yang akan diberikan kepada anggota dan bagian administrasi membuat bukti tabungan yang rangkap dua, rangkap satu diberikan kepada anggota dan rangkap dua disimpan sebagai arsip
Flowmap pendaftaran anggota baru koperasi dapat dilihat pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Flowmap pendaftaran anggota
Prosedur Simpanan
Prosedur simpanan adalah proses anggota melakukan simpanan dikoperasi. Prosedur simpanan dilakukan antara anggota dan bagian administrasi. Dan akan dijelaskan sebagai berikut:
Bagian administrasi memberikan form simpanan kepada anggota, kemudian anggota mengisi form simpanan. Jika form simpanan sudah terisi maka form tersebut dikembalikan kepada bagian administrasi serta memberikan buku tabungan.
Bagian administrasi melakukan pemeriksaan form simpanan dan buku tabungan, jika tidak lengkap maka form simpanan tersebut dan buku tabungan dikembalikan kepada anggota. Jika lengkap, maka form simpanan tersebuta akan dientry ke database. Form simpanan disimpan sebagai arsip.
Dari databasekan keluar buku tabungan yang sudah di print dan dikembalikan kepada anggota.
Flowmap simpanan dapat dilihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5 Flowmap simpanan
Prosedur Pinjaman
Prosedur pinjaman adalah proses yang dilakukan anggota dalam melakukan pinjaman dikoperasi. Prosedur pinjaman dilakukan antara anggota, bagian administrasi, bendahara, dan kepala koperasi. Selanjutnya akan dijelaskan sebagai berikut:
Bagian administrasi memberikan form pinjaman kepada anggota yang ingin melakukan pinjaman. Anggota mengisi form pinjaman dan memberikan surat pengajuan pinjaman kepada bagian administrasi.
Bagian administrasi memeriksa kelengkapan form pinjaman dan surat pengajuan jika tidak lengkap form pinjaman tersebut dan surat pengajuan pinjaman dikembalikan kepada anggota. Jika lengkap, maka form pinjaman dan surat pengajuan pinjaman makan data akan di entry kan ke database dari database keluar surat pengajuan dan diberikan kepada ketua koperasi untuk di ACC. Surat pengajuan pinjaman yang sudah di ACC oleh ketua koperasi diberikan kembali kepada bagian administrasi untuk melakukan proses pinjaman lebih lanjut.
Dari database keluar bukti pinjaman dan form pinjaman akan diserahkan ke anggota dan 1 disimpan sebagai arsip.
Bukti pinjaman yang telah dibuat oleh bagian administrasi akan diserahkan kepada anggota untuk disahkan, bukti pinjaman yang sudah disahkan oleh anggota akan diserahkan kembali kepada bagian administrasi.
Bukti pinjaman yang sudah disahkan akan diberikan langsung oleh bagian administrasi kepada bendahara. Bendahara menerima bukti pinjaman dan menyerahkan pinjaman. Bendara mengembalikan bukti pinjaman kepada bagian administrasi.
Bagian administrasi memberikan bukti pinjaman yang akan disimpan oleh anggota dan rangkap satu bukti pinjaman disimpan sebagai arsip oleh bagian administrasi.
Flowmap pinjaman dapat dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 Flowmap pinjaman
4.3. Use Case
Use case menurut hegar darmawan (2013) adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis yang solid, biasanya mengandung nama. Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user). secara umum use case adalah:
Pola perilaku system
Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh actor
Di dalam ini Use case diagram menurut (hegar darmawan) terdiri dari:
Use case
Actor
Relationship
System boundary boxes
Packages
Gambar 4.7 Use Case
4.4. Context Diagram
Gambar 4.8 Context Diagram
4.5. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan non fungsional untuk menunjang sistem yang sudah ada dan dikembangkan untuk mendapatkan sistem yang labih baik. Kebutuhan non fungsional meliputi analisis perangkat keras/hardware, analisis perangkat lunak/software dan analisis pengguna/brainware.
4.6. Analisis Sistem
Analisis sistem (system analysis) dapat didefiniskan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem ini akan ditemukan beberapa data dan fakta yang akan dijadikan bahan uji dan analisis menuju pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang diusulkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat selama melakukan kerja praktek pada PT TELKOM:
Kegiatan yang ada di koperasi simpan pinjam di PT TELKOM masih menggunakan sistem manual, mulai dari pengelolaan anggota hingga pengelolaan simpanan dan pinjaman.
Telah dilakukan analisis perancangan sistem informasi pada data koperasi simpan pinjam di PT TELKOM, dan diperoleh hasil analisis yang bisa membantu koperasi untuk memperbaiki sistem yang sekarang.
5.2 Saran
Adapun saran terhadap sistem yang berlangsung pada koperasi simpan pinjam PT TELKOM yaitu hendaknya dapat menggunakan sistem informasi agar dalam kegiatan operasional maupun pengelolaannya bisa berjalan dengan baik, optimal dan akurat dalam setiap aktivitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship Management (CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasis Website dan Desktop. Jurnal Sistem Informasi. Vol 6 No 2 September 2011 : 113-126
Adisusilo, Anang Kukuh. 2009. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Jurnal PELITA-Jurnal Ilmu Eksata dan Teknologi. Vol.2, Juli 2009,ISSN:2085-594X, Hal: 115-126
Artina, Nyimas. 2006. Penerapan Analisis Kebutuhan Metode Use Case pada Metode Pengembangan Terstruktur. Jurnal Ilmiah STMIK GI MDP. Volume 2 Nomor 3, Oktober 2006 : 1-6.
Atika, Hayyu Ratna dan Sukadi. TT. Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Putri Harapan Desa Jatigunung Kecamatan Tulakan. Indonesian Journal on Networking and Security – ISSN:2302-5700. Volume 2 No 4 : 26 – 33
Sucitrawan, Ananda. 2012. Koperasi Simpan Pinjam. http://citrodunia.blogspot.com/2012/10/koperasi-simpan- pinjam.html diakses tanggal 21 November 2014 pukul 12.31 WIB
Lusiana, Pemi. 2008. "Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan di Kantor Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Laporan Kerja Praktek. Bandung: Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia
Permana, Galih. 2013. Pengertian Flowmap dan Contoh. http://infoter- lengkap.blogspot.com/2013/02/flowmap.html diakses tanggal 21 November 2014 pukul 12.26 WIB.