TUGAS INDIVIDUAL MATA KULIAH HUKUM DAN ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN. PRODI S2 MP (ROMBEL C1 DAN C2).
SOAL : Lakukan analisis perbedaan/perubahan secara komprehensif antara Renstra Depdiknas 2005-2009 dan Renstra 2010-2014. Analisis perubahan tersebut seyogyanya dilakukan pada tiap-tiap pilar kebijakan, dan diarahkan pada aspek-aspek sebagai berikut : 1.
Filo Filoso sofi fi yang yang mend mendas asar arii peru peruba baha han/ n/pe perb rbed edaa aan n ters terseb ebut ut;;
2.
Latar belakang perubahan;
3.
Prior Priorit itas as kebi kebija jaka kan n dan dan prog program ram yang yang menj menjad adii sasa sasara ran n pen penca capa paia ian: n:
4.
Kemu Kemung ngki kina nan n keter keterla laks ksan anaa aan n kebij kebijak akan an dan dan pro progr gram am 201 20100-20 2014 14;;
5.
Hambatan yang mungkin timbul pada implementasi Renstra 20102014, serta rumuskan alternatif pemecahannya.
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
1
ANALISIS RENSTRA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2005 – 2009 DAN TAHUN 2010 – 2014
PENDAHULUAN
Pemban Pembangun gunan an pendid pendidika ikan n nasion nasional al tidak tidak dapat dapat lepas lepas dari dari perkem perkemban bangan gan lingkungan strategis, baik nasional maupun global. Pendidikan harus dibangun dalam keterkaita keterkaitanny nnyaa secara secara fungsion fungsional al dengan dengan berbagai berbagai bidang bidang kehidup kehidupan, an, yang masingmasingmasing memiliki persoalan dan tantangan yang semakin kompleks. Dalam dimensi sektor sektoral al terseb tersebut, ut, pemban pembangu gunan nan pendid pendidika ikan n tidak tidak cukup cukup hanya hanya berori berorient entasi asi pada pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka menyiapkan tenaga kerja. Dalam lima tahun ke depan, pembangunan pendidikan nasional harus dilihat dalam perspektif pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Dalam perspektif demikian, pendidi pendidikan kan harus harus lebih berperan dalam membangun membangun seluruh seluruh potensi potensi manusia manusia agar menjadi subyek yang berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan pembang pembangunan unan nasional nasional.. Potensi Potensi manusia manusia Indonesi Indonesiaa yang dikemban dikembangkan gkan mencakup mencakup olah hati yang berkualitas dengan keimanan, ketakwaan dengan akhlak mulia, olah rasa yang berkualitas dengan seni atau estetika, olah pikir yang berkualitas dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta potensi fisik yang berkualitas dengan olah raga. Renstra Renstra Depdiknas Depdiknas disusun dengan mengacu mengacu pada amanat amanat UndangUn UndangUndang dang Dasar 1945, amandemen ke-4 pasal 31 tentang Pendidikan; Ketetapan MPR Nomor VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan; Undang-Undang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 2003 tentang tentang Sistem Sistem Pendidik Pendidikan an Nasional Nasional (Sisdikna (Sisdiknas); s); UndangUnd UndangUndang ang Nomor Nomor 17 Tahun Tahun 2003 2003 tentan tentang g Keuang Keuangan an Negara Negara;; Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 25 Tahun Tahun 2004 2004 tentan tentang g Sistem Sistem Perenc Perencana anaan an Pemban Pembangu gunan nan Nasion Nasional; al; UU Nomor Nomor 32 Tahun Tahun 2004 2004 tent tentan ang g Peme Pemeri rint ntah ah Daer Daerah ah,, UU Nomo Nomorr 33 Tahu Tahun n 2004 2004 tent tentan ang g Peri Perimb mban anga gan n Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PP Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga, dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
2
Renstra Depdiknas 2005 - 2009
Pembangu Pembangunan nan Pendidik Pendidikan an Nasional Nasional (Renstra (Renstra Depdikna Depdiknas) s) Tahun Tahun 2005-200 2005-2009 9 yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional. Renstra ini menjadi pedoman bagi semua tingkatan pengelola pendidikan, mulai dari pemerintah pusat, daerah, masyarakat dan satuan pendidikan, untuk merencanakan dan melaks melaksana anakan kan progra program m pemban pembangun gunan an pendid pendidika ikan n nasion nasional al serta serta mengev mengevalu aluasi asi hasilnya. Renstr Renstraa Depdik Depdiknas nas Tahun Tahun 2005-2 2005-2009 009 disusu disusun n dalam dalam rangk rangkaa memper mempercep cepat at sasaran Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on The Rights of the Child) yang menyatakan bahwa setiap negara di dunia melindungi dan melaksanakan hakhak anak tentang tentang pendidikan pendidikan dengan mewujudkan mewujudkan wajib belajar pendidikan pendidikan dasar bagi semua secara bebas (Artikel 28) dan konvensi mengenai HAM yang menyatakan "Setiap orang berhak berhak atas pendidikan pendidikan.. Pendidikan Pendidikan harus bebas biaya, setidaknya setidaknya pada pendidikan pendidikan dasar. dasar. Pendid Pendidika ikan n dasar dasar harus harus bersif bersifat at wajib. wajib. Pendid Pendidika ikan n teknik teknik dan profes profesii harus harus tersedia secara umum dan pendidikan yang lebih tinggi harus sama-sama dapat dimasuki semua orang berdasarkan kemampuan" (Deklarasi HAM, Artikel 26). Hat ini sejalan degan pencapaian sasaran pembangunan yang disepakati dalam Kerangka Aksi Dakar Pendid Pendidika ikan n Untuk Untuk Semua Semua (PUS) (PUS) atau Education for for All All (EFA (EFA). ). Dalam Dalam sasa sasara ran n Konvensi Hak-Hak Anak dan PUS, Pemerintah telah metetapkan kebijakan dasar dan Program Program Nasional Nasional Bagi Anak Indonesia Indonesia (PNBAI) (PNBAI) tahun 2015, yaitu mewujudkan mewujudkan anak yang yang cerd cerdas as/c /cer eria ia dan dan bera berakh khla lak k muli muliaa mela melalu luii upay upayaa perl perlua uasa san n akse aksesi sibi bili lita tas, s, peningkatan kualitas dan efisiensi pendidikan, serta partisipasi masyarakat. Karena itu, kebija kebijakan kan pendid pendidika ikan n perlu perlu mengak mengakomo omodas dasika ikan n hak-ha hak-hak k anak anak dan kebutu kebutuhan han anak anak termasuk juga mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, Depdiknas sebagai penanggungjawab pendidikan nasional mempunyai visi sebagai berikut.
Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif
Visi Depdikna Depdiknass lebih lebih menekank menekankan an pada pendidik pendidikan an transfor transformati matif, f, yang menjadikan lembaga pendidikan sebagai motor penggerak perubahan dari masyarakat trad tradis isio iona nall ke masy masyar arak akat at maju maju.. Masy Masyar arak akat at maju maju sela selalu lu diik diikut utii oleh oleh pros proses es Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
3
trans transfor formas masii struk struktu tural ral,, yang yang menan menandai dai suatu suatu perub perubah ahan an dari dari masyar masyarak akat at yang yang bertumpu pada pertanian menuju masyarakat berbasis industri. Bahkan di era global seka sekara rang ng,,
tran transf sfor orma masi si
itu itu
berj berjal alan an
deng dengan an
sang sangat at
cepa cepatt
yang yang
kemu kemudi dian an
mengant mengantarka arkan n pada masyarak masyarakat at berpeng berpengetah etahuan uan (knowled dalam m (knowledge ge society) society).. Di dala masyarakat berpengetahuan, peranan ilmu pengetahuan dan penggunaan ICT sangat dominan. Namun, masyarakat Indonesia yang sebagian besar masih berciri agraris belum belum sepenuh sepenuhnya nya mampu mampu memanfaa memanfaatkan tkan iptek iptek yang yang mengalam mengalamii perkemba perkembanga ngan n pesat dan menjadi penggerak utama (prime mover) perubahan masyarakat. Untuk mewujudkan visi pendidikan transformatif tersebut Depdiknas telah menetapkan beberapa misi sebagai berikut.
Mewujudkan Pendidikan Yang Mampu Membangun Insan Indonesia yang Cerdas dan Kompetitif dengan Adil, Bermutu, dan Relevan untuk Kebutuhan Masyarakat Global
Untuk mewujudkan misi tersebut, Depdiknas menetapkan beberapa strategi dan program dalam suatu skala prioritas. Salah satu bentuk dari prioritas tersebut adalah penggunaan dana APBN/APBD dan dana masyarakat yang lebih ditekankan pada upaya pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan yang didukung oleh sistem
governance yang sehat, efisien, dan akuntabel.
Renstra Depdiknas 2010 - 2014
Renstr Renstraa Depdik Depdiknas nas Tahun Tahun 2010-2010--201 2014 4 dituju ditujukan kan untuk untuk lebih lebih memant memantapk apkan an penataan Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. perekonomian. RPJMN RPJMN Tahun Tahun 2010--201 2010--2014 4 tersebut, tersebut, selanjutny selanjutnyaa dijabarkan dijabarkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2010--2014. Sesuai Ketentuan Umum Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang tentang Sistem Pendidikan Pendidikan Nasional, Nasional, Departemen Departemen Pendidikan Pendidikan Nasional Nasional berkewajiban berkewajiban untuk mencapai Visi Pendidikan Nasional sebagai berikut:
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
4
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Dalam Dalam rang rangka ka mewu mewuju judk dkan an Visi Visi Pend Pendid idik ikan an Nasio Nasiona nall dan dan sesu sesuai ai deng dengan an Undang Undang-Un -Undan dang g Nomor Nomor 20 Tahun Tahun 2003 2003 tentan tentang g Sistem Sistem Pendid Pendidika ikan n Nasion Nasional, al, Misi Misi Pendidikan Nasional adalah: 1) Meng Mengup upay ayak akan an perl perlua uasa san n dan dan peme pemera rataa taan n kese kesemp mpata atan n memp memper erol oleh eh pend pendid idik ikan an yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; I ndonesia; 2) Membantu Membantu dan memfasilitasi memfasilitasi pengembang pengembangan an potensi anak bangsa bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3)
Men Mening ingkatk katkan an
kesi kesiap apan an
masu masuka kan n
dan dan
kuali ualita tass
prose rosess
pen pendid didikan ikan
untu ntuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4)
Meni Mening ngka katk tkan an
prof profes esio iona nali lism smee
dan dan
akun akunta tabi bili lita tass
lemb lembag agaa
pend pendid idik ikan an
dan dan
pengelolanya sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan 5) Membe Memberd rday ayak akan an pera peran n sert sertaa masy masyar arak akat at dala dalam m peny penyel elen engg ggar araan aan pend pendid idik ikan an berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
5
ANALISIS RENSTRA TAHUN 2005 – 2009 DAN TAHUN 2010 – 2014
1.
Filosofi yang mendasari perubahan/perbedaan perubahan/perbedaan Renstra
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan UU Sisdiknas amat mendasar dalam memberikan landasan filosofis serta berbagai prinsip dasar dalam pemba pembangu ngunan nan pendid pendidika ikan, n, seperti seperti filosof filosofii pendid pendidika ikan n nasion nasional al berdas berdasark arkan an filsaf filsafat at Pancasila, Pancasila, paradigma paradigma pendidikan pendidikan dan pemberdaya pemberdayaan an manusia manusia seutuhnya, seutuhnya, paradigma pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik, paradigma pendidikan untuk semua yang inklusif, dan Paradigma Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan dan/at dan/atau au Pemban Pembangu gunan nan Berkel Berkelanj anjuta utan n (PuP3B (PuP3B atau atau Educa Educati tion on For Susta Sustaina inable ble
Development). Penjelasan singkat dari filosofi itu adalah sebagai berikut : 1.
Pend Pendid idik ikan an Nasi Nasion onal al berd berdas asar arka kan n fils filsaf afat at Panc Pancas asil ilaa Secar Secaraa mend mendas asar ar landa landasa san n fils filsafa afatt Panc Pancas asil ilaa meny menyira iratk tkan an bahw bahwaa sist sistem em pen pendi didi dika kan n nasi nasion onal al dapa dapatt mene menemp mpatk atkan an pese pesert rtaa didi didik k seba sebaga gaii mahl mahluk uk yang yang dici dicipt ptak akan an
gleh gleh Tuha Tuhan n
deng dengan an sega segala la
fitr fitrah ahny nyaa
deng dengan an
tuga tugass
memi memimp mpin in
pemba pembangu ngunan nan kehidu kehidupan pan yang yang berhar berharkat kat dan bermar bermartab tabat, at, sebaga sebagaii mahluk mahluk yang yang mampu menjadi manusia yang bermoral, berbudi luhur, dan berakhlak mulia. Oleh kare karena na itu, itu, pend pendid idik ikan an meru merupa paka kan n upay upayaa pemb pemberd erday ayaa aan n pese peserta rta didi didik k untu untuk k ber berke kemb mban ang g menj menjad adii manu manusi siaa seut seutuh uhny nya, a, yait yaitu u yang yang menj menjun unju jung ng ting tinggi gi dan dan memega memegang ng teguh teguh norma-n norma-norm ormaa agama agama dalam dalam kehidu kehidupan pan sehari sehari-har -harii baik baik sebaga sebagaii mahluk Tuhan Yang Maha Esa, mahluk individu, maupun mahluk sosial. 2.
Para Paradi digm gmaa Pend Pendid idik ikan an dan dan Pem Pembe berd rday ayaa aan n Man Manus usia ia Seut Seutuh uhny nyaa Para Parad digm igma
pend endidik idikan an
dan dan
pembe emberd rday ayaa aan n
manu manusi siaa
seu seutuh tuhnya nya
yang ang
memperlakukan anak sebagai subyek merupakan penghargaan terhadap anak sebagai manusi manusiaa yang yang utuh, utuh, yang yang memili memiliki ki hak untuk untuk mengak mengaktual tualisa isasik sikan an diriny dirinyaa secara secara maksimal dalam aspek kecerdasan intelektual, spiritual, sosial dan kinestetik. Anak tidak lagi dipaksakan untuk mengikuti keinginan orang tua, sebaliknya orang tua sebaga sebagaii fasili fasilitat tator or untuk untuk menolo menolong ng anak anak menemu menemukan kan bakat bakat atau atau minatn minatnya. ya. Guru Guru sebagai fasilitator membantu anak menemukan bakatnya serta menolongnya mamou Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
6
memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat tumbuh dengan wajar dan mampu mengintegrasikan berbagai pengetahuan yang ia miliki. 3.
Parad Paradig igma ma Pemb Pembel elaja ajaran ran Sepa Sepanj njan ang g Hay Hayat at Berp Berpus usat at pada pada Pese Peserta rta Didi Didik. k. Paradigma pembelajaran sepanjang hayat berarti bahwa pembelajaran merupakan proses proses yang berlangsung berlangsung seumur hidup, yaitu pembelajaran pembelajaran sejak lahir hingga akhir haya hayatt yang yang dise disele leng ngga gara raka kan n seca secara ra terb terbuk ukaa dan dan mult multii makn makna. a. Para Paradi digm gmaa ini ini memper memperlaku lakukan kan,, memfas memfasili ilitas tasi, i, dan mendor mendorong ong peserta peserta didik didik menjad menjadii subyek subyek pembelajar mandiri yang bertanggungnjawab, kreatif, inovatif, dan kewirausahaan.
4.
Parad aradig igm ma Pen Pend didik idikan an untu untuk k Sem Semu ua yan yang g In Inklu klusi Paradig Paradigma ma pendid pendidika ikan n untuk untuk semua semua ini merupa merupakan kan upaya upaya pemehu pemehuhan han akan akan kebutuhan kebutuhan pendidikan pendidikan sebagai sebagai hak asasi manusia manusia minimal minimal tingkat tingkat pendidikan pendidikan dasar. Parad Paradig igma ma ini ini meru merupa paka kan n sala salah h stu stu para paradi digm gmaa dan dan prin prinsi sip p penj penjam amin inan an mutu mutu pendidikan nasional. Konsekwensi dari paradigma ini adalah bahwa setiap individu berhak dan wajib mengikuti dan menyelesaikan pendidikan minimal pada tingkat pendidikan dasar dan pemerintah harus membiayainya.
2.
Latar Belakang Perubahan Renstra
Adapun yang melatarbelakangi perubahan Renstra 2005-2009 dengan Renstra 2010-2014 yaitu berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Departe Departemen men Pendid Pendidika ikan n Nasion Nasional al menyus menyusun un Rencan Rencanaa Pemban Pembangun gunan an Pendid Pendidika ikan n Nas Nasio iona nall Jang Jangka ka Panj Panjan ang g (RPP (RPPNJ NJP) P) 2005 2005-2 -202 025, 5, sepe seperti rti yang yang tertu tertuan ang g di dala dalam m Permendiknas Nomor 32 Tahun 2005, tentang Renstra Depdiknas Tahun 2005-2009. Rencana tersebut dijabarkan ke dalam empat tema pembangunan pendidikan, yaitu tema pembangunan I (2005-2009) yang berfokus pada peningkatan kapasitas dan modernisasi, sedangkan teme pembangunan II berfokus pada penguatan pelayanan.
3.
Prioritas Kebijakan dan Program Yang Menjadi Sasaran Pencapaian Renstra
Sedangkan Sedangkan yang menjadi menjadi prioritas kebijakan kebijakan pada periode periode 2005-2009 2005-2009 adalah Depdiknas Depdiknas teleh berhasil berhasil mengembang mengembangkan kan kebijakan-ke kebijakan-kebijak bijakan an terobosan, terobosan, yaitu (1) pendanaan massal pendidikan, (2) peningkatan kualifikasi dan sertifikasi pendidik secara massal, massal, (3) penerapan penerapan TIK secara massal untuk e-pembelajaran e-pembelajaran dan e-admlnlstra e-admlnlstrasi, si, (4) Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
7
pemba pembangu ngunan nan prasar prasarana ana dan dan sarana sarana pendid pendidika ikan n secara secara massal massal,, (5) rehabi rehabilit litasi asi prasa prasaran ranaa pendid pendidika ikan n secara secara massal massal,, (6) reforma reformasi si perbuk perbukuan uan secara secara mendas mendasar, ar, (7) penjg penjgkat katan an mutu mutu dan daya daya saing saing pendid pendidika ikan n dengan dengan pendek pendekata atan n kompre komprehen hensif sif (8) perba perbaika ikan n rasio rasio pesert pesertaa didik didik SMK-SM SMK-SMA, A, (9) otomis otomisasi asi satuan satuan pendid pendidika ikan, n, (10) (10) intensifikasi dan ekstensifikasi pendidika nonformal dan informal untuk menggapaikan layana layanan n pendid pendidika ikan n kepada kepada pesert pesertaa didik didik yang yang tak terjang terjangkau kauvpe vpendi ndidik dikan an formal formal
(raching and unreached), unreached), dan (11) penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan dengan pendekatan komprehensif. Hingga akhir tahun 2009, pembangunan pendidikan Indonesia telah menunjukan banyak kemajuan dan hasil yang cukup menggembirakan pada semua jalur, jenis, dan jenja jenjang ng pendid pendidika ikan. n. Secara Secara umum umum capaia capaian n hasil hasil pemban pembangu gunan nan pendid pendidika ikan n terseb tersebut ut dikelo dikelompo mpokka kkan n ke dalam dalam aspek aspek (1) Perlua Perluasan san Pemerat Pemerataan aan Akses Akses Pendid Pendidika ikan, n, (2) Peni Pening ngka kata tan n mutu mutu dan dan Daya Daya Sain Saing g Pend Pendid idik ikan an,, dan dan (3) (3) Peng Pengua uata tan n Tata Tata Kelol Kelola, a, Akuntabilitas, dan citra Publik. Pembangunan pendidikan nasional hingga tahun 2009, khususnya selama kurun waktu lima tahun terakhir, telah menunjukkan keberhasilan yang sangat nyata. Dalam kuru kurun n waktu waktu lima lima tahu tahun n ke depa depan n atau atau dala dalam m RPJM RPJM 2010 2010-2 -201 014 4 pemb pemban angu guna nan n pendi pendidik dikan an akan akan lebih lebih diting ditingkat katkan kan lagi lagi melalu melaluii impleme implementa ntasi si Rencan Rencanaa Strateg Strategis is Depa Departe rteme men n Pend Pendid idik ikan an Nasi Nasion onal al 2010 2010-2 -201 014. 4. Bebe Bebera rapa pa pote potens nsii yang yang dimi dimili liki ki merupakan bekal yang sangat bermanfaat dalam melanjutkan pembangunan pendidikan terseb tersebut. ut. Namun, Namun, selain selain potens potensii terseb tersebut ut masih masih dijump dijumpai ai sejuml sejumlah ah permas permasala alahan han pendidikan yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu : 1.
Potensi Capaian pembangunan pendidikan selama lima tahun terakhir di atas merupakan potensi dan kekuatan untuk melanjutkan pembangunan pendidikan ke depan. Capaian perlu perluasa asan n akses akses pendid pendidika ikan n khusus khususnya nya pada pada jenjan jenjang g pendid pendidika ikan n anak anak usia usia dini, dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah telah membuka kesempatan yang luas bagi penduduk usia sekolah untuk memperoleh pendidikan. Pada aspek pemerataan akses, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan juga menunjukkan besar besaran an indika indikator tor kinerja kinerja yang yang harus harus mening meningkat kat dari dari tahun tahun ke tahunb tahunbdan dan pada pada umum umumny nyaa telah telah menc mencap apai ai atau atau mele melebi bihi hi targ target et Renc Rencan anaa Stra Strate tegi giss Depa Departe rteme men n Pendidikan 2005-2009. Hal tersebut merupakan potensi yang dapat mendorong dan meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pembangunan pendidikan. Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
8
2.
Permasalahan Di samping beberapa potensi yang dapat dijadikan bekal dalam melanjutkan pembangunan lima tahun ke depan,masih ditemui beberapa permasalahan yang harus diatasi dalam kurun waktu 2010-2014 yaitu rasio guru dan siswa yang menunjukkan disparitas antarpropinsi, mutu pendidikan,dan mutu tenaga pendidik, Strategi Strategi dan arah kebijakan kebijakan pembangun pembangunan an pendidikan pendidikan tahun 2010-2014 2010-2014 dirumuskan berdasarkan pada RPJMN 2010-2014 dan evaluasi capaian pembangunan pen pendi didi dika kan n samp sampai ai tahu tahun n 2009 2009 sert sertaa komi komitm tmen en peme pemeri rint ntah ah pada pada konv konven ensi si internasion internasional al mengenai mengenai pendidikan pendidikan,, khususny khususnyaa Konvensi Konvensi Dakar tentang tentang Pendidikan Pendidikan untuk Semua (Educatin for All), Konvensi Hak Anak (Convention on the Right of
Child) , Millenium Development Goals (MDGs), dan World Summit on Sustainable Development. Strategi merupakan upaya yang sistematis melalui pengintegrasian dari tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan untuk mencapai misi Depdiknas yang telah ditetapkan. ditetapkan. Keenam strategi strategi pembangun pembangunan an pendidikan pendidikan nasional pada periode periode lima tahun mendatang adalah : 1. Perluasan Perluasan dan pemerataan pemerataan akses akses PAUD bermutu bermutu dan kesetaraan kesetaraan gender gender di semua provinsi, kabupaten, dan kota melalui : a.
Peny Penyed edia iaan an pend pendid idik ik dan dan tena tenaga ga kepe kepend ndid idik ikan an PAUD PAUD yang bermut bermutu u yang yang merata antar provinsi, kabupaten, dan kota.
b.
Perlua Perluasan san dan dan pemerata pemerataan an akses akses TK/TKLB TK/TKLB bermu bermutu tu dan keseta kesetaraan raan gende genderr di semua propinsi, kabupaten, dan kota.
c.
Kelu Keluas asan an dan keme kemerat rataan aan akses akses PAUD PAUD nonf nonfor orma mall berm bermut utu u dan dan kese keseta taraa raan n gender di semua propinsi, kabupaten dan kota.
d.
Keter Keterse sedi diaan aan mode modell pembe pembela laja jaran ran,, data dan dan inform informas asii berbas berbasis is
rise riset, t, dan
standar mutu PAUD, serta keterlaksanaan akreditasi PAUD. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk untuk memper memperole oleh h proses proses pendid pendidika ikan. n. Period Periodee ini adalah adalah masa masa yang yang paling paling berharga berharga dan sangat sangat penting penting bagi anak untuk mengenali mengenali berbagai berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulan terhadap perkembangan kepribadian,psikomotor, kognit kognitif if maupun maupun sosial sosialnya nya yang yang dapat dapat dipero diperoleh leh melalu melaluii pendid pendidika ikan n usia usia dini dini (PAU (PAUD) D) yang yang meli melipu puti ti TK/R TK/RA A untu untuk k anak anak usia usia 5-6 5-6 tahu tahun, n, serta serta kelo kelomp mpok ok
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
9
bermain,ta bermain,taman man penitipan anak, dan berbagai berbagai program serupa untuk anak usia 3-4 tahun. Selain itu beberapa muatan penyiapan anak usia dini untuk belajar di SD/MI dibe diberi rika kan n juga juga di Posy Posyan andu du dan dan prog progra ram m Bina Bina Bali Balita ta.. Posy Posyan andu du yang yang pada pada awalnya awalnya merupakan merupakan program layanan kesehatan kesehatan bagi ibu dan anak usia dini, kini telah dilengkapi muatan pendidikan. Demikian juga Bina Balita yang memberikan layanan pendidikan pemeliharaan kesehatan pada anak bagi orang tua, terutama ibu, yang memiliki anak di bawah usia 5 tahun. Kemungkinan tercapainya program ini sangat mungkin sekali karena ibu-ibu sekarang sebagian besar sudah menyadari betapa pentingnya pendidikan. Akan tetapi bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau di daerah pesisir belum tahu akan hal itu. Program ini akan tercapai sasarannya bila pihak yang berwenang secara langsung memberi penyuluhan betapa pentingnya pendidikan anak di usia dini. 2.
Perl Perlua uassan dan pem pemerat erataa aan n aks akses pend endidik idikan an das dasar univ univer ersa sall berm ermutu utu dan dan kesetaraan gender disemua provinsi, kabupaten, dan kota melalui a. peny penyed edia iaan an pend pendid idik ik dan dan tena tenaga ga kepe kepend ndid idik ikan an dasa dasarr yang yang berm bermut utu u anta antar r propinsi, kabupaten, dan kota yang meliputi penyediaan guru SD/SDLB dan SMP/SMPLB. b. b. Perl Perlua uasa san n peme pemera rata taan an akse aksess SD/S SD/SDL DLB B dan dan SMP/ SMP/SM SMPL PLB B berm bermut utu u dan dan kesetaraan gender di semua propinsi, kabupaten, dan kota. c. Perluasan Perluasan dan pemerataan pemerataan akses akses pendidikan pendidikan Paket Paket A dan Paket B bermutu dan kesetaraan gender di semua propinsi, kabupaten, dan kota, d. Penyediaan Penyediaan model pembelajaran pembelajaran,, data dan informasi informasi berbasis riset, riset, dan standar mutu pendidikan dasar, serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan dasar. Adapun Adapun kemungkina kemungkinan n ketercapaian ketercapaian strategi ini juga sangat besar karena sekarang banyak anak lulusa Sekolah Dasar melanjutkan ke tingkat SMP/SMPLB karena ada program sekolah gratis untuk Progrm Wajib Belajar 9 tahun yang bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan layanan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau, baik melalui jalur formal maupun nonformal. Akan teta tetapi pi para para oran orang g tua tua masi masih h ranc rancu u deng dengan an isti istila lah h seko sekola lah h grat gratis is.. Mere Mereka ka menganggap kalau sekolah gratis mereka sudah tidak mengeluarkan biaya apapun, sehingga waktu ada iuran atau sejenisnya mereka susah untuk membayarnya. Jadi
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
10
untuk istilah SEKOLAH GRATIS sebaiknya diganti dengan istilah lain yang tidak menimbulkan persepsi yang salah. 3. Perlu Perluas asan an dan dan peme pemerat rataa aan n akse aksess pend pendid idik ikan an mene meneng ngah ah berm bermut utu, u, kese kesetar taraa aan n gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di semua propinsi, kabupaten dan kota mrlalui : a. peny penyed edia iaan an pend pendid idik ik dan dan tena tenaga ga kepe kepend ndid idik ikan an mene meneng ngah ah berm bermut utu u yang yang meliputi meliputi penyediaan penyediaan guru SMA/SMLB/S SMA/SMLB/SMK MK dan tenaga tenaga kependidik kependidikan an paket C b. perluasan perluasan dan pemerataan pemerataan akses pendidikan pendidikan SMA/SMLB SMA/SMLB dan SMK bermutu, bermutu, keseta kesetaraan raan gender gender,, dan relevan relevan dengan dengan kebutu kebutuhan han masyar masyaraka akatt di semua semua provinsi, kabupaten. dan kota. c. Perluasan Perluasan dan pemerataan pemerataan akses pendidik pendidikan an Paket C bermutu, bermutu, ber kesetaraan gend gender er,, dan dan rele releva van n deng dengan an kebu kebutu tuha han n masy masyara araka katt di semu semuaa prov provin insi si,, kabupaten, dan kota. d. Ketersediaan Ketersediaan model model kurikulum kurikulum dan pembelajaran pembelajaran data dan informasi berbasis berbasis riest dan standar mutu pendidikan menengah serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan menengah. Depdiknas memiliki kebijakan untuk membalik rasio peserta didik SMK dibanding SMA dari 30 : 70 pada tahun 2004 menjadi 67 : 33 pada tahun 2014. Kebijakan ini ditujukan agar keluaran pendidikan dapat lebih berorientasi pada pemenuhan dunia kerja serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Pend Pendid idik ikan an voka vokasi si diras dirasaa perl perlu u karen karenaa memi memilik likii parad paradig igma ma yang yang meneka menekanka nkan n pada pada pendid pendidika ikan n yang yang menyes menyesuia uiakan kan dengan dengan permin permintaan taan pasar pasar (dem (deman and d
driv driven en))
gun guna
mend menduk uku ung
pem pembang bangun unan an
eko ekonomi nomi
kreat reatif if..
Ketersambungan (link) diantara pengguna lulusan pendidikan dan penyelenggara dan dan keco kecoco coka kan n (mat (match ch)) seta setara ra empl employ oyee ee dan dan empl employ oyer er menj menjad adii dasa dasar r penyelenggaraan pendidikan vokasi. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi dapat dilihat dan tingkat mutu dan relevansi yaitu jumlah penyerapan lulu lulusa san n dan dan kese kesesu suai aian an bida bidang ng peke pekerj rjaa aan n yang yang dipi dipili lih h dan dan dite diteku kuni niny nya. a. Pendidikan Pendidikan vokasi melayani sistem ekonomi, sistem sosial, dan politik politik serta menjadi jawaban/terobosan pembangunan ekonomj kreatif. Peme Pemeri rint ntah ah meng menghe hend ndak akii rasi rasio o SMK SMK : SMA SMA adal adalah ah 67 : 33 adal adalah ah strategi yang tepat karena dilihat dari kesiapannya lulusan SMK lebih siap kerja Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
11
dibanding lulusan lulusan SMA, akan tetapi apabila lulusan SMK tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi mereka akan hanya menjadi tenaga/karyawan dan bukan pemikir. Untuk itu perguruan tingga sebaiknya juga memfasilitasi para lulusan tersebut sehingga mereka menjadi tenaga pemikir. 4. Perlu Perluas asan an dan dan peme pemerat rataa aan n akse aksess pend pendid idik ikan an ting tinggi gi,, berm bermut utu, u, berd berday ayaa sain saing g internasional, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara dilaksanakan melalui : a. perlua perluasan san dan pemera pemerataan taan akses pendid pendidika ikan n tinggi tinggi bermut bermutu, u, berday berdayaa saing saing internasional, kesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan bangsa dan negara yang meliputi pemerataan dan perluasan akses prodi vokasi,profesi, dan akademik. b. Ketersediaan Ketersediaan data dan informasi informasi berbasis berbasis riset, dan standar standar mutu pendidikan pendidikan tinggi, serta keterlaksanaan akreditasi pendidikan tinggi. Strategi ihi bisa berhasil lebih baik apabila para dosen memiliki kualitas yang yang baik baik,p ,perg ergur urua uan n ting tinggi gi dile dileng ngka kapi pi deng dengan an sara sarana na dan dan pras prasara arana na serta serta memberi memberi kemudahan kemudahan-kemud -kemudahan ahan mahasiswa mahasiswa untuk untuk maju. Adapun Adapun hambatanhambatanhambatan yang mungkin muncul yaitu karena biaya perguruan tinggi semakin tinggi tinggi,se ,semak makin in banyak banyak lulusa lulusan n yang yang tidak tidak meneru meneruska skan n ke jenjan jenjang g pergur perguruan uan tinggi. Sebaiknya pemerintah memberi kebijakan bagaimana agar kedua-duanya bisa berjalan dengan memberikan subsidi misalnya. 5. Perluasan Perluasan dan pemerataan pemerataan akses pendidik pendidikan an orang dewasa dewasa berkelanjutan berkelanjutan yang berkesetaraan gender dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dilaksanakan melalui a. perl perlua uasa san n dan dan peme pemera rata taan an akse aksess pend pendid idik ikan an oran orang g dewa dewasa sa berm bermut utu, u, berkesetaraan gender, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat di provinsi yang yang melipu meliputi ti pening peningkat katan an tingka tingkatt literas literasii yang yang berkes berkeseta etaraan raan gender gender di kabupaten dan kota b. penyed penyediaa iaan n tenaga tenaga pendid pendidik ik dan tenaga tenaga kepend kependidi idikan kan pendid pendidika ikan n orang orang dewa dewasa sa berk berkel elan anju juta tan n yang yang berk berkes eset etara araan an gend gender er dan dan rele releva van n deng dengan an kebutuhan masyarakat. c. Penyediaan Penyediaan model model pembelajaran, pembelajaran, data dan informasi informasi berbasis berbasis riset, dan standar standar nasi nasion onal al pend pendid idik ikan an oran orang g dewa dewasa sa berk berkel elan anju jutan tan sert sertaa kete keterl rlak aksa sana naan an akreditasi pendidikan orang dewasa berkelanjutan. Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
12
Strategi bisa terlaksana apabila masyarakat sampai lingkungan terkecil RT diadakan kegiatan bebas buta huruf yang lebih dikenal dengan gerakan Bebas Tiga Buta. Kendala yang mungkin timbul yaitu sulitnya menggugah kesadaran para orang dewasa untuk belajar membaca dan menulis,sedangkan negara bisa maju maju apabil apabilaa masyar masyaraka akatny tnyaa tidak tidak bodoh. bodoh. Negara Negara –negar –negaraa yang yang sudah sudah maju maju duluny dulunyaa menemp menempatk atkan an pendid pendidika ikan n pada pada priori prioritas tas pendid pendidika ikan n pertam pertamaa untuk untuk memberantas pendidikan karena kemiskinan identik dengan kebodohan. 6. Penguatan tata kelola, sistem pengendalian manajemen, dan sistem pengawasan intern yang dilakukan melalui : a. penguatan tata kelola dan sistem pengendalian manajemen di satuan kerja Depdiknas. b. penguatan tata kelola dan sistem pengendalian manajemen Depdiknas yang meliputi perwujudan pelayanan prima dalam perencanaan dan kerja sama luar negeri Depdiknas. c. peny penyed edia iaan an dan dan pend penday ayag agun unaan aan buku buku ajar, ajar, keba kebaha hasa saan an,, e-pen e-pendi didi dika kan, n, kehumasan dan sistem sekolah sehat meliputi perwujudan layanan prima di bidang informasi dan kehumasan pendidikan. d. penguatan sistem pengendalian manajemen dan sistem pengawasan internal Depd Depdik ikna nass
yang yang meli melipu puti ti
penc pencap apai aian an
inte intens nsif ifik ikas asii
dan dan
ekst eksten ensi sifi fika kasi si
penga pengawas wasan an yang yang akunta akuntabel bel,, pencap pencapaia aian n audit audit invest investiga igasi si sesuai sesuai dengan dengan standar audit, dan perwujudan pelayanan prima dalam manajemen operasional Itjen Depdiknas.
4.
Kemungkinan Keterlaksanaan Keterlaksanaan Renstra 2010 - 2014
Adapun kemungkinan keterlaksanaan strategi ini juga cukup besar karena penerapan strategi penguatan tata kelola, sistem pengendalian manajemen sudah pas, teta tetapi pi peng penggu guna naan an buku buku seko sekola lah h pada pada saat saat ini ini belu belum m maks maksim imal al apab apabil ilaa tida tidak k diinstruks diinstruksikan ikan dengan dengan tegas, karen sekarang sekarang guru lebih senang senang menggunaka menggunakan n lembar kerja siswa (LKS) daripada buku dari Depdiknas yang lebih dikenal dengan BSE. Guru tidak memperhitungkan proses dalam mengajar yang dipentingkan hanya hasilnya. Departemen Departemen Pendidikan Pendidikan Nasional telah menetapkan menetapkan berbagai terobosan terobosan yang mendasar mendasar dan berskala berskala besar selama periode periode 2005-200 2005-2009, 9, yang dalam jangka jangka menengah menengah Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
13
dan panjang diharapkan berdampak berdampak besar besar dalam peningkatan peningkatan dan pemerataan pemerataan akses pendi pendidik dikan, an, pening peningkat katan an mutu, mutu, daya daya saing saing pendid pendidika ikan n dan pengua penguatan tan tata tata kelola kelola,, akunta akuntabili bilitas tas,, dan citra citra public public pendid pendidika ikan. n. Kebija Kebijakan kan terobos terobosan an yang yang selama selama ini dila dilaks ksan anak akan an akan akan tetap tetap dite diteru rusk skan an menj menjad adii
kebi kebija jaka kan n
strat strateg egis is pemb pemban angu guna nan n
pendidikan pada masa mendatang,yaitu pada periode 2010-2014. Adapun arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional tahun 2010-2014 adalah 1. Reforma Reformasi si pend pendana anaan an pend pendidi idikan kan.. 2. Reforma Reformasi si pendid pendidik ik dan tenaga tenaga kepend kependidi idikan kan.. 3. Penerapan Penerapan TIK TIK untuk untuk e-pembelajara e-pembelajaran n dan e-administr e-administrasi asi 4. Pembangunan Pembangunan dan rehabilitasi rehabilitasi prasarana prasarana pendidikan pendidikan 5. Penyed Penyediaa iaan n sarana sarana pendid pendidika ikan n 6. Reforma Reformasi si perbu perbukua kuan n secara secara mend mendasa asar r 7. Peningkatan Peningkatan mutu mutu dan daya daya saing pendid pendidikan ikan dengan dengan pendekatan pendekatan kompreh komprehensif ensif 8. Perbaikan Perbaikan rasio rasio peserta peserta didik didik SMK, SMK, SMA, SMA, dan pendid pendidikan ikan vokasi vokasi 9. Otonom Otonomisa isasi si satuan satuan pendid pendidika ikan n 10. Intens Intensifi ifikas kasii dan eksten ekstensif sifika ikasi si pendid pendidika ikan n nonfor nonformal mal dan inform informal al untuk untuk menggapaik menggapaikan an layanan layanan pendidika pendidikan n kepada kepada peserta peserta didik yang tak terjangkau terjangkau pendidikan formal (Reaching the Unreached). 11. 11. Peng Pengua uata tan n tata tata kelo kelola la,, akun akunta tabi bili litas tas,, dan dan citra citra publ publik ik pend pendid idik ikan an deng dengan an pendekatan komprehensif 12. Reformasi pembelajaran yang mendidik, dialogis, dialogis, dan menyenangkan menyenangkan 13. Penguatan partisipasi masyarakat di bidang pendidikan pendidikan 14. Revitalisasi pendidikan inovatif, kreatif dan enterprenurial Sedangkan program pembangunan pendidikan nasional tahun 2010-2014 adalah : 1. Restrukturi Restrukturisasi sasi program program dan kegiatan kegiatan departemen departemen pendid pendidikan ikan nasiona nasionall 2. Pemb Pembag agia ian n kewe kewena nang ngan an dan dan tang tanggu gung ng jawa jawab b peme pemeri rint ntah ah pusa pusat, t, prov provin insi si,, kabupaten dan kota 3. Program Program dan kegiatan kegiatan pokok pokok departemen departemen pendidi pendidikan kan nasional nasional tahun tahun 2010-201 2010-2014 4
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
14
5. Impl Implem emen enta tasi si
Rens Renstr tra a
2010 2010
–
1014 1014
,
Perm Permas asal alah ahan anny nya, a,
dan dan
Alte Altern rnat atif if
Penyelesaiannya
Implementasi Rentra 2010 - 2014 UU Sisdiknas menetapkan visi pendidikan nasional adalah terwujudnya system pendidikan nasional sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa mengisyaratkan bahwa perlunya kerangka implementasi Renstra Depdiknas yang menjadi acuan bagi penyelenggara dan pengelola pendidikan nasional yaitu pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Implem Implementa entasi si merupa merupakan kan tahapa tahapan n kegiat kegiatan an dalam dalam satu satu siklus siklus manajem manajemen en strateg strategjs, js, yaitu yaitu perenc perencana anaann ann (plan) (plan),, implem implementa entasi si (do), (do), monito monitorin ring g dan
evalua evaluasi si
(check), (check), serta tindakan perbaikan (Correction (Correction Action) Action) yang sering disingkat PDCA. Sinkro Sinkronis nisasi asi antara antara keempa keempatt kegiata kegiatan n terseb tersebut ut merupa merupakan kan kenisc keniscaya ayaan an agar agar target target pembangunan yang dinyatakan dalam IKK dalam Renstra dapat dilaksanakan dan diukur efekti efektifiv fivita itass pencap pencapain ainnya nya.. Kerang Kerangka ka impleme implementa ntasi si Renstr Renstraa Pendid Pendidika ikan n Nasion Nasional al mencakup (i) strategi pendanaan pendidikan, (ii) system tata kelola dan pengawasan internal, (iii) system monitoring dan evaluasi yang menjamin terlaksana fungsi serta tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Permasalahan Di samping beberapa potensi yang dapat dijadikan bekal dalam melanjutkan pembangun pembangunan an pendidikan pendidikan lima tahun ke depan, depan, masih ditemui beberapa beberapa permasalahan permasalahan.. Permasalahan tersebut harus bisa diatasi dalam kurun waktu 2010--2014. Pemb Pemban angu guna nan n pend pendid idik ikan an tela telah h berh berhas asil il meni mening ngka katk tkan an angk angkaa parti partisi sipa pasi si pen pendi didi dika kan, n, khus khusus usny nyaa pada pada jenj jenjan ang g pend pendid idik ikan an dasa dasar. r. Namu Namun, n, jika jika dili diliha hatt dari dari kemerataan akses masih terdapat disparitas antarprovinsi, antarkabupaten, dan antarkota yang ditunjukkan dengan adanya APK atau APM yang cukup lebar pada semua jenjang pendidikan. Rasio guru terhadap siswa juga menunjukkan disparitas antarprovinsi. Angka literasi secara nasional sudah cukup tinggi, yaitu 95%, tetapi masih ada 11 provi provinsi nsi yang yang angka angka literas literasiny inyaa masih masih di bawah bawah 95%. 95%. Dispar Disparita itass juga juga terjadi terjadi pada pada indika indikator tor pendid pendidika ikan n lainny lainnya, a, sepert sepertii persen persentas tasee guru guru SD berkua berkualif lifikas ikasii S-1/DS-1/D-4. 4. Disparitas berbagai indikator kinerja pembangunan pendidikan merupakan permasalahan yang perlu dihilangkan. Oleh karena itu, kewenangan dan tanggung jawab pemerintah Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
15
pusat pusat,, pemerin pemerintah tah provin provinsi, si, pemeri pemerinta ntah h kabupa kabupaten ten,, dan pemerin pemerintah tahan an kota kota perlu perlu dilaksanakan secara konsekuen. Disparitas Disparitas tersebut mungkin mungkin selama ini tidak disadari oleh pemerintah pemerintah provinsi, pemerintah pemerintah kabupaten kabupaten dan pemerintah kota karena dalam setiap dokumen dokumen perencanaan perencanaan pembangunan sejak era repelita, propenas, sampai Renstra Kement Kementeri erian/L an/Lemb embaga aga tidak tidak pernah pernah dicant dicantumk umkan an kewajib kewajiban an tiap tiap provin provinsi, si, kabupa kabupaten ten,, dan kota kota dalam dalam pencap pencapaia aian n target target atau atau sasaran sasaran kinerj kinerjaa pemban pembangun gunan an pendidikan. Masih dalam aspek akses pendidikan, kesenjangan partisipasi pendidikan masih terjadi antara penduduk miskin dan penduduk kaya. Menurut Susenas 2006, Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk kelompok umur 13-15 tahun yang mengikuti pendidikan formal yang berasal dari kuantil pertama (kelom (kelompok pok 20% termis termiskin kin)) baru baru mencap mencapai ai 74,2%, 74,2%, sement sementara ara untuk untuk kuanti kuantill kelima kelima (kelompok 20% terkaya) telah mencapai 92,2%. Hal ini berart berartii bahwa bahwa kesemp kesempata atan n memper memperole oleh h pendid pendidika ikan n bagi bagi pendu penduduk duk kelompok termiskin masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan penduduk kelompok terkaya. Kebijakan pendanaan massal seperti BOS, beasiswa miskin, BKM, BOMM telah telah terbukt terbuktii dapat dapat mengur mengurang angii dispar disparita itass partis partisipa ipasi si pendid pendidika ikan n antara antara pendu penduduk duk miskin dan penduduk kaya tersebut. Oleh karena itu, kebijakan pendanaan massal perlu dilanjutkan di masa datang dengan mekanisme dan metode penyaluran yang lebih baik. Disp Dispari arita tass dalam dalam kese kesemp mpata atan n memp memper erol oleh eh pend pendid idik ikan an juga juga terja terjadi di anta antara ra penduduk yang tinggal di perdesaan dan penduduk yang tinggal di perkotaan. Menurut data Susenas 2006, Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 13-15 tahun di perkotaan sudah mencapai 89,7%, sementara di perdesaan baru mencapai 80,3%.
Alternatif Penyelesaian Walaup Walaupun un dispar disparita itass tersebu tersebutt tidak tidak terlalu terlalu besar, besar, tetapi tetapi jika jika dihitu dihitung ng jumlah jumlah absolu absolutt pendud penduduk uk usia usia 13–15 13–15 tahun tahun angkan angkanya ya cukup cukup signif signifika ikan. n. Oleh Oleh karena karena itu, itu, kebijakan terobosan pembangunan prasarana dan sarana pendidikan secara massal yang telah dilaksanakan selama kurun waktu lima tahun yang lalu perlu dilanjutkan dengan menitik-beratkan pembangunan pada provinsi dan kabupaten dengan angka partisipasi pendidikan yang masih rendah, dan dengan memperhatikan disparitas akses pendidikan antara daerah perkotaan dengan daerah perdesaan.
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
16
Berkaitan dengan komitmen Millenium Millenium Development Goals (MDGs), goal ketiga dan target keempat, yaitu tidak adanya disparitas gender siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah terpenuhi pada tahun 2005. Namun bila diukur rasio Angka Partisipasi Murni (APM) siswa perempuan terhadap APM siswa laki-laki pada setiap jen jenja jang ng pend pendid idik ikan an masi masih h terd terdap apat at kese kesenj njan anga gan. n. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, pemb pemban angu guna nan n pendi pendidik dikan an dalam dalam kurun kurun waktu waktu lima lima tahun tahun ke depan depan perlu perlu diteka ditekanka nkan n pada pada upaya upaya pengurangan disparitas antargender. @terima kasih@
(Sumber Pustaka : Dokumen Renstra Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005 – 2009 dan Dokumen Renstra Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2010 – 2014 )
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
17
TUGAS MK HUKUM DAN ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Oleh SUSANA MURWATI PRODI S2 MP (ROMBEL C2) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
Analisis Renstra Depdiknas ( Sutrisno, NIM 0102509060)
18