ANALISIS JURNAL STASE KEPERAWATAN KEPERAWATAN ANAK PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON PERIODE APRIL - MEI TAHUN 2013
DISUSUN OLEH: 1. RAGIL SETYA BUDI
(1611040110) (1611040110)
2. FAJAR KURNIAWAN
(1611040087)
3. EVIE PURWATI
(1611040108)
4. FATIMAWATI PRAHASTIN
(1611040034)
5. ARDITA PANDU WIDYANA
(1611040114) (1611040114)
6. RIZKI DWI CAHYANINGRUM CAHYANINGRU M
(1611040095)
7. MUHAMAD ABDUL ROHIM
(1611040113)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 2016
BAB I LATAR BELAKANG MASALAH
Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia menurun lambat dari 65,4% pada tahun 1987 menjadi 45,7% pada tahun 2007 dan pada tahun 2010 menjadi 41%. Sementara angka kematian di Vietnam (38%), Filipina (36%), Thailand (30%), Malaysia (11%), Singapura (5%). Angka Kematian Neo-natal di Indonesia sebesar 47% dari ang-ka kematian bayi dan 3.5% dari kematian neonatal yang disebabkan hipotermi (Diosko, 2013). Bayi baru lahir tidak dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai dan dapat dengan cepat kedinginan jika ke-hilangan panas tidak segera dicegah. Bayi yang mengalami kehilangan panas (hipo-termia) berisiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal jika bayi dalam keadaan basah dan tidak diselimuti mungkin akan mengalami hipotermia meskipun berada dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat badan rendah sangat rentan terhadap terjadinya hipotermia (Agnes, 2009). Metode Kanguru adalah metode pera-watan dini dengan sentuhan kulit antara ibu dan bayi baru lahir dalam posisi kanguru. Pelaksanaan perawatan metode kanguru dilakukan pada semua bayi-bayi kecil, ada dua cara yaitu PMK (Perawatan Metode Kanguru) intermiten (sewaktu-waktu) adalah perawatan pada bayi-bayi yang masih terpasang infuse, oksigen dan masih dalam perawatan inkubator dilakukan selama 1-2 jam sedangkan PMK kontinu (terus menerus selama 24 jam/ hari) dilakukan pada bayi-bayi yang sudah stabil tanpa infuse, oksigen dan bayi aktif, reflek isap baik serta ibu mendukung dila-kukan PMK (Efar, 2008).
Keberhasilan pelaksanaan metode kanguru sangat dipengaruhi oleh dukungan ibu dalam melaksanakan PMK, ibu yang melaksanakan PMK dengan baik akan berdampak pada peningkatan suhu tubuh bayi dan terhindar dari kejadian hipotermi (Nurohman, 2008). Ditambahkan pula oleh Boy (2007) bahwa perilaku ibu dalam melaksanakan PMK akan sangat membantu peningkatan suhu tubuh bayi dan menghindari terjadinya hipotermi. Pelekatan bayi BBLR pada ibu selama 24 jam akan membantu suhu tubuh bayi tetap stabil karena ibu mengkondisikan tempat yang sama dengan kondisi pada rahim ibu tapi banyak ibu-ibu post partum yang tidak melaksanakan PMK ini dengan baik dan menyebabkan bayi mengalami hipotermi.
BAB II RESUME JURNAL
A. Judul Jurnal
Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon Periode April - Mei Tahun 2013 B. Penulis Jurnal
Neli Nurlina C. Tempat dan Waktu
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon D. Metode Penelitian
Desain dalam penelitian ini yaitu menggunakan Quasi-Eksperiment dengan rancangan Desain Sebelum dan Sesudah Satu Kelompok ( One Group Before and After Design). Teknik sampel dalam penelitian ini
menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi kondisi psikologis ibu post partum dan keluarganya yang baik, ibu dan keluarga setuju menjadi responden serta ibu dan keluarga berdomisili di wilayah Kota Cirebon. E. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dari 35 responden didapatkan rerata dari berat badan lahir adalah 2158,29 gram dan berat badan hari ke-10 adalah 2380,00 gram. Untuk nilai minimum dan maksimum berat badan lahir adalah 1400 gram dan 2400 gram dan hari ke- 10 1500 gram dan 2850 gram.
F. Saran Penelitian/Rekomendasi
1.
Bagi Instansi Kesehatan Diharapkan agar lebih memperkenalkan manfaat perawatan metode
kanguru
di
masyarakat
sehingga
masyarakat
dapat
memanfaatkanya untuk menaikan berat badan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). 2.
Bagi Profesi Keperawatan Bagi tenaga kesehatan untuk dapat menggunakan perawatan metode kanguru untuk menaikan berat badan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
3.
Bagi Peneliti Untuk menurunkan angka terjadinya berat badan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) agar berat badan bayi tersebut cepat mengalami kenaikan. Sehingga pertumbuhan bayi tidak terganggu.
BAB III APLIKASI JURNAL
Dari hasil pengkajian yang sudah dilakukan bahwa Ny. S melahirkan dengan secsario di RSU Banyumas. Ny. S melahirkan pada usia kehamilan 34 bulan. Melahirkan dengan secsario atas indikasi PEB. Selanjutnya bayi lahir dengan jenis kelamin laki-laki dengan kondisi normal namun mengalami berat badan yang tidak sesuai dengan rentang BBL normal yaitu diatas 2500 gram, untuk itu bayi Ny. S harus mendapatakan terapi yang sesuai untuk meningkatkan berat badan bayi agar proses pertumbuhanya tidak mengalami gangguan hal tersebut yaitu dilakukan dengan metode KMC atau kanguru mother care.
BAB IV PEMBAHASAN
1. Problem Kelompok sampel terdiri dari 35 bayi di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon untuk dilakukan perawatan metode kanguru pada periode April – Mei 2013 yang mengalami BBLR. 2. Intervention Sebanyak 35 bayi BBLR dilakukan penimbangan berat badan kemudian dilakukan intervensi PMK Intermitten selama 10 hari (tiga hari dilakukan di Rumah Sakit dan sisanya di rumah) kemudian dilakukan penimbangan kembali setelah dilakukan PMK Intermitten. Alat pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini akan memuat mengenai pemantauan berat badan bayi dari hari pertama sampai hari ke-10. Pengamatan variabel dilakukan dengan cara mempraktekan secara langsung kepada ibu ataupun keluarga untuk melakukan metode kanguru. Apabila ibu dan bayi pulang sebelum hari ke-10 dalam pengamatan, maka dilakukan kunjungan rumah agar ibu atau keluarga tetap melakukan PMK sampai waktu yang telah ditetapkan dalam penelitian. penimbangan berat badan pada bayi sebelum dilakukan PMK Intermitten kemudian diberikan perlakuan perawatan metode kanguru secara langsung (2 jam) terhadap bayi BBLR. PMK dilakukan oleh ibu atau keluarga di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dan dilanjutkan di rumah apabila ibu dan bayi sudah pulang sebelum waktu
penelitian. Pengamatan dilakukan secara langsung oleh peneliti baik di Rumah Sakit atau di rumah responden. 3. Comparison a. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon Periode April - Mei Tahun 2013 oleh Neli Nurlina : Berdasarkan hasil penelitian dari 35 responden didapatkan rerata dari berat badan lahir adalah 2158,29 gram dan berat badan hari ke-10 adalah 2380,00 gram. Untuk nilai minimum dan maksimum berat badan lahir adalah 1400 gram dan 2400 gram dan hari ke- 10 1500 gram dan 2850 gram. b. Pengaruh terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Berat Badan Pada Bayi BBLR Di Ruang Perinatalogi Rumah Sakit Wangaya oleh Made Wiwin Sumawidayanti : Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan paired samples t-test p < α (0,003 < 0,05) menunjukkan bahwa ada perbedaan berat badan yang signifikan antara sebelum dan sesudah terapi musik pada kelompok perlakuan bayi BBLR khususnya pada bayi BBLR yang refleks hisapnya masih lemah, namun pada kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan berat badan yang signifikan. 4. Out Come Terdapat pengaruh PMK Intermitten terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR dan ada perbedaan berat badan yang signifikan antara sebelum dan sesudah terapi musik mozart pada kelompok perlakuan bayi BBLR khususnya pada bayi BBLR yang refleks hisapnya masih lemah, namun pada kelompok kontrol tidak terdapat peningkatan berat badan yang signifikan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rerata berat badan bayi sebelum dilakukan PMK Intermitten adalah 2158,2857 gram. 2. Rerata berat badan bayi setelah dilakukan PMK Intermitten mengalami kenaikan dibandingkan sebelum PMK Intermitten. 3. Rerata kenaikan berat badan bayi setelah dilakukan PMK Intermitten adalah 32,38 gram. 4. Terdapat pengaruh PMK Intermitten terhadap kenaikan berat badan bayi BBLR. B. Saran
1. Perlu ditambahkan untuk variabel lain yang mempunyai fungsi yang sama dengan PMK untuk menaikan berat badan ba yi BBLR. 2. Perlu dipadukan dengan metode lain agar efektivitas PMK pada bayi BBLR lebih terlihat.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes. (2009). Penatalaksanaan Bayi Hipotermi, http//www.pdpersi.com, diakses: 4 Desember 2016. Boy, Simorangkir.(2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan metode kanguru di rumah sakit, (online), http//www.pdpersi.co.id, diakses: 4 Desember 2016. Depkes RI, 2007, Penatalaksanaan Bayi Sakit , Jakarta, 2009, Asuhan Ibu Post Partum, http//www.google.com, diakses: 4 Desember 2016. Doenges, Marilynn (2000). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, Jakata : EGC. Donna L. Wong. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Efar, Pustika. (2008). Buah hati harapan kita, (online) (http//buah-hatiharapan/blogspot.com, diakses: 4 Desember 2016. Nurrohman. (2008). Keperawatan Bayi BBLR, http//www.wordpress.com, diakses 4 Desember 2016.