Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
Analisa Strategi Keamanan Nasional MENINGGALKAN DEMOKRASI, MEWUJUDKAN CITA-CITA ANGSA DENGAN !ANCASILA
Oleh : Yudi Zulfahri (Mahasiswa Pasca Sarjana, Program Studi Kajian Stratejik Ketahanan Nasional)
I"
MEMA MEMA#A #AMI MI KON KONSE SE! ! KE KEAM AMAN ANAN AN NAS NASIO IONA NAL L
Keaman Keamanan an berasal berasal dari kata pokok pokok ”aman” yang berarti berarti : bebas, bebas, terlindun terlindung g dari dari bahaya, selamat, tidak membahayakan, yakin, dapat dipercaya, dapat diandalkan. Sedangkan ”keamanan memiliki arti “suasana aman” ketenteraman, ketenangan !eter Salim, "##"$. Keamanan memiliki pengertian yang uni%ersal atau sering disebut dengan dengan security. !ada a&al mulanya konsep keamanan security$ security$ hanya menyangkut pengertian yang berkaitan dengan dengan keamana keamanan n suatu suatu 'egara 'egara.. 'amun 'amun seiring seiring per(ala per(alanan nanny nya, a, penger pengertian tian security security telah bergeser dan berkembang semakin luas. !emaha !emahaman man tentang tentang konsep konsep keamana keamanan n nasion nasional al dapat dapat kita kita telusu telusuri ri dari dari bebera beberapa pa sumber. sumber. )alam Kamus *ahasa +ndonesia, +ndonesia, “Keamanan 'asional” 'asional” berarti kekuatan suatu bangsa untuk melindungi negaranya terhadap ancaman atau bahaya baik dari dalam maupun dari luar negeri. Keamanan nasional dapat diartikan (uga sebagai kebi(akan politik pemerintah yang bertu(uan untuk menegakan situasi yang aman dan kondusif bagi terselenggaranya pemerintahan sehingga mampu mempertahankan tu(uan %ital nasional dari segala gangguan dan ancaman. )engan demikian keamanan nasional perlu dilihat dalam hubungannya hubungannya dengan upaya untuk mecapai kepentingan nasional. Kusnan Kusnanto to nggo nggoro, ro, dalam dalam buku buku Keaman Keamanan an )emokr )emokrasi asi dan !emilu !emilu "##-$ "##-$ tidak tidak member memberikan ikan penger pengertia tian n tetang tetang konsep konsep keaman keamanan an nasiona nasional, l, tetapi tetapi dikemu dikemukak kakan an bah&a bah&a “terdapat “terdapat beberapa beberapa ancaman terhadap keamanan keamanan nasional, nasional, yaitu ancaman militer yang dapat munc muncul ul dala dalam m berb berbag agai ai bent bentuk uk..
*ent *entuk uk yang ang pali paling ng ekst ekstri rim m adal adalah ah sera serang ngan an dan dan
pendudukan, baik dengan tu(uan untuk memusnahkan suatu negara, untuk merebut atau menguasai suatu &ilayah, maupun mengubah institusi kenegaraan. )an ancaman yang yang tidak kalah pentingnya pentingnya adalah ancaman ekonomi yang secara (elas dapat mengganggu mengganggu stabilitas stabilitas domestik”. [1]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
Secara hakikat, keamanan nasional adalah keperluan untuk memelihara kelangsungan hidup satu bangsa, yang mana hal itu akan ter&u(ud (ika kondisi politiknya relatif stabil, ekonominy ekonominyaa baik, dan pertahananny pertahanannyaa kuat. )i +ndonesia, +ndonesia, keamanan keamanan nasional nasional merupakan merupakan bagian dari ketahanan nasional, yaitu bersama kese(ahteraan nasional membentuk ketahanan nasional yang diartikan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang me&u(udkan kekuatan untu untuk k mengh enghad adap apii dan dan meng mengat atas asii seti setiap ap anca ancama man, n, tant tantan anga gan, n, dan dan gang ganggu guan an yang yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan pencapaian tu(uan nas ionalnya.
II" ANTARA ANTARA KEAMANAN NASIONAL DAN KE!ENTINGAN NASIONAL
Sebelum menyusun konsep Keamanan 'asional, maka perlu didefinisikan terlebih dahulu dahulu pengertian pengertian dari kepentingan kepentingan nasional. Kepentingan Kepentingan nasional adalah “sumber” dari tu(uan nasional dan alur grand alur grand strategy. strategy . )alam arti yang sangat umum, kepentingan nasional dian diangg ggap ap oleh oleh nega negara ra terte tertent ntu u sebag sebagai ai tu(u tu(uan an yang yang diin diingi gink nkan an.. ebi ebih h spesi spesifi fik k lagi lagi,, kepentingan nasional merupakan keinginan atau cita/cita suatu bangsa yang terus dike(ar dan dilindungi dari berbagai ancaman. 0ntuk itu, sebaiknya kepentingan nasional diproklamirkan secara (elas ke seluruh dunia, agar negara lain aktor lain$ tahu dan tidak mengusik kepentingan nasional tersebut, serta tidak akan ter(adi kesalahpahaman dalam menanggapi strategi keamanan nasional yang dibuat oleh suatu negara untuk melindungi kepentingannya. 'amun, strategi ini tetap harus mengha mengharga rgaii norma/ norma/nor norma ma intern internasi asiona onall agar agar tidak tidak menimb menimbulk ulkan an kontro kontro%er %ersi si dan malah malah memancing memancing negara lain untuk untuk menginter%e menginter%ensi nsi atau mengin%asi mengin%asi.. Kolonel Kolonel ngkatan ngkatan 0dara merik merika, a, 1ol. 1ol. )ennis )ennis 2. )re&, )re&, dan )r )onald )onald 2. Sno& Sno& mendefi mendefinis nisika ikan n kepent kepenting ingan an nasional kedalam empat tingkat intensitas, yaitu3 survival yaitu3 survival kelangsungan hidup$ , vital sangat penting$ , major utama$ , , dan peripheral dan peripheral kurang penting$. penting$ . 4ingkat intensitas kepentingan ini men(ad men(adii acuan acuan dalam dalam membua membuatt kebi(ak kebi(akan an dan meranc merancang ang strateg strategii keama keamanan nan$$ nasion nasional3 al3 apakah akan bertindak agresif atau diplomatif, dapat ditentukan berdasarkan tingkat intensitas kepentingan ini. 5ika kepentingan tersebut berada pada le%el survival le%el survival , ini berarti kepentingan nasional tidak bisa dikomprom dikompromikan ikan karena menyangkut menyangkut kedaulatan kedaulatan negara, negara, diantarany diantaranyaa teritorial, teritorial, perlindungan terhadap penduduk dan institusi dari serangan musuh baik dari luar negeri maupun maupun dalam dalam negeri negeri$, $, atau perlin perlindun dungan gan nilai/n nilai/nila ilaii bangsa. bangsa. 5ika 5ika kepent kepenting ingan an ini tidak tidak tercapai, negara akan mengalami bencana besar catastrophic). catastrophic). Sehingga, Sehingga, negara tidak akan [2]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
segan untuk berperang demi melindungi kepentingan pada tingkat intensitas ini. Selama negara eksis, maka kepentingan nasional ini selalu ada. 4urun satu tingkat, pada le%el vital , suatu bangsa akan rela menggunakan kekuatan militer untuk melindungi kepentingan ini. 'amun, (ika memungkinkan, kekuatan militer tidak akan digunakan apabila terdapat cara lain yang lebih efektif dan sesuai. 5ika kepentingan vital tercapai, maka akan memba&a keuntungan besar bagi negara. 4etapi (ika tidak, negara akan mendapatkan kerugian besar, tetapi tidak sebesar kerugian (ika gagal mencapai kepentingan survival severe, ut not catastrophic). Kemudian terdapat (uga kepentingan pada tingkat major yang berkaitan dengan kese(ahteraan politik, atau mungkin ekonomi dan sosial. !ada tingkat ini, kekuatan bersen(ata dianggap tidak perlu dilakukan untuk menghindari hasil yang lebih merugikan. 4erakhir, peripheral dimana kepentingan pada le%el ini lebih fleksibel , dalam artian dapat dikompromikan dan berubah/ubah pada periode tertentu. !erlindungan terhadap kepentingan ini diperlukan. 4etapi (ika tidak, dampak yang ditimbulkan terhadap perlindungan penduduk tidaklah besar Stolberg in *artholomess, "#6": 67/683 )re& 9 Sno& in loyd, 6877: "/--$. gar tidak keliru merancang strategi keamanan nasional, negara perlu menyamakan persepsi terkait kepentingan nasional negaranya. )alam arti, mereka harus menggolongkan setiap kepentingan pada tiap tingkat intensitas kepentingan nasional. !ersepsi tingkat survival sudah (elas, konstan, dan tidak perlu diperdebatkan lagi. 4etapi, pada tingkat vital, major, dan peripheral , harus terdapat pengklasifikasian yang (elas agar tidak salah strategi. 2isalnya, ketika suatu bangsa dihadapkan dengan ancaman yang mengganggu kepentingan peripheral, pemerintah sudah tahu strategi apa yang perlu dilakukan. 5angan sampai bahaya terhadap kepentingan peripheral ini direspon dengan tindakan militer. pabila dianalogikan dalam kehidupan sehari/hari3 (ika ingin membunuh kecoa, setakut apapun seseorang, ia hanya akan menyemprotnya dengan racun serangga. 2eskipun &as/&as dan ketakutan, ia tidak mungkin menggunakan bom moloto% karena tahu itu tidak efektif dan berlebihan. 4ingkat intensitas inilah yang mempengaruhi respon negara dalam memandang ancaman. Saat ancaman datang dan ketika diidentifikasi ternyata ancaman tersebut
[3]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
membahayakan kepentingan survival atau vital mereka, negara dapat men(adi sangat agresif dalam bertindak. 2eskipun ancaman tersebut belum benar/benar membahayakan negaranya. 4erefleksi pada contoh kasus ancaman diatas, merika dan !erancis berusaha menghalau ancaman sebelum ancaman tersebut benar/benar membahayakan kepentingan nasionalnya melalui strategi keamanan nasional mereka, preemptive sel!"de!ense. 'egara lain mungkin tidak akan membuat strategi keamanan nasional seagresif apa yang dilakukan merika dan !erancis karena mereka menempatkan ancaman/ancaman tersebut masalah sen(ata pemusnah masal, terorisme, imigran$ pada skala intensitas yang lebih rendah. 'amun sebaliknya, !erancis dan merika menggolongkan ancaman tersebut pada tingkat intensitas survival atau vital . !ada periode pasca !erang )unia ++, kedatangan imigran sangat diharapkan untuk men(adi tenaga ker(a di !erancis. 'amun, hal ini berubah ketika isu imigran yang pada mulanya merupakan potensi, berbalik men(adi ancaman bagi kepentingan nasional !erancis. 2orgenthau mengatakan bah&a, kepentingan nasional yang fundamental survival $, bukan hanya melindungi fisik negara dan politiknya, tetapi (uga melindungi identitas budaya dari gangguan bangsa lain 2orgenthau dalam ;eldes, 6888: <$. *udaya “impor” hasil ba&aan para imigran dianggap !erancis sudah mengganggu budaya asli &arisan se(arah bangsa !erancis. 2aka, preemptive sel!"de!ense !erancis ini merupakan bentuk perlindungan dan strategi keamanan nasional yang sesuai (ika dilihat berdasarkan analisis tingkat intensitas kepentingan nasionalnya, dimana identitas budaya sebagai kepentingan survival telah terancam akibat isu imigran. Kasus preemptive sel!"de!ense yang dilakukan merika didasari oleh kepentingan nasional merika yang menempatkan isu kepemilikan sen(ata pemusnah masal dan pada kasus ini (uga +rak$ sebagai kepentingan nasional yang utama. !ada abad ke "6, terdapat tiga kepentingan utama merika, yaitu keamanan, kese(ahteraan ekonomi, dan nilai )emokrasi. 2enyoroti kepentingan keamanan, perlindungan mela&an proliferasi nuklir sen(ata pemusnah masal$ merupakan salah satu bagian utama dari kepentingan nasional merika. ebih spesifik lagi dikatakan bah&a, pada periode kepemimpinan =eorge ;. *ush, resolusi atas perang +rak diidentifikasi sebagai satu/satunya kepentingan nasional !residen yang paling penting. !ada saat itu, kepentingan nasional merika hampir/hampir semata/mata ditetapkan berdasarkan suatu isu kebi(akan tunggal: +rak. Semua komponen strategi keamanan nasional [4]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
pada masa itu harus berkaitan dengan kepentingan nasional yang dihubungkan dengan kebi(akan merika dan +rak Stolberg dalam *artholomess, "#6": "#$. Karena menempatkan masalah sen(ata pemusnah masal dan +rak pada intensitas kepentingan utama vital $, maka sesuai dengan definisinya, bah&a untuk melindungi kepentingan vital , kekuatan militer mungkin dilakukan. *egitu pula dengan masalah posisi geografis beberapa negara di *enua frika dan >ropa 4imur. #ell"eing kese(ahteraan$ masyarakat idealnya tergolong pada kepentingan nasional tingkat intensitas survival . Sehingga, posisi landlocked terkurung oleh daratan$ men(adi ancaman ketika negara/negara di frika dan >ropa 4imur tidak dapat memenuhi kese(ahteraan masyarakatnya dikarenakan sulitnya akses perdagangan. Sedangkan negara/ negara di >ropa *arat tidak melihat posisi geografis landlocked sebagai suatu ancaman karena well"eing masyarakat mereka terpenuhi. 2aka pada dasarnya, ancaman diidentifikasikan berbeda/beda antara satu negara dengan negara lainnya dikarenakan perbedaan kepentingan nasional. naloginya, i! someone is singing in a allroom with super irritating voice and there is no one there to hear it, does it make a noise$ (ika seseorang bernyanyi di ruang serbaguna dengan suara yang super men(engkelkan namun tidak seorangpun disana untuk mendengarnya, apakah itu disebut membuat kebisingan?$ )alam arti, meskipun negara/negara lain mengidentifikasikan suatu %ariabel sebagai ancaman, namun (ika %ariabel tersebut tidak mengganggu kepentingan nasional bangsa lainnya, maka hal tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai ancaman nasional. 4idak semua ancaman dapat diasumsikan sebagai ancaman nasional. Karena se(atinya, apapun ancamannya, baik itu nuklir atau letak geografis, atau ancaman/ancaman lainnya diluar contoh diatas, semua tidak akan berpengaruh selama tidak mengganggu kepentingan nasional negara terkait. Sehingga, berdasarkan pemaparan diatas, sesungguhnya sudah dapat kita ketahui, bah&a acuan dari perumusan atau pembuatan strategi keamanan nasional atau bahkan grand strategy ialah kepentingan nasional. alu, dimana posisi keamanan nasional? Keamanan nasional berbeda dengan keamanan. Keamanan nasional adalah kondisi dimana tercapainya kepentingan nasional. Sesuai dengan definisinya, keamanan nasional adalah ketiadaan ancaman dari nilai/nilai yang dibutuhkan dan ketiadaan rasa takut akan diserangnya nilai/nilai tersebut ;olfers, 68<", hal: -7<$, dimana nilai/nilai yang dimaksud disini ialah kepentingan nasional. Sehingga, [5]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
keamanan nasional sesungguhnya berarti kepentingan nasional berada dalam kondisi aman. Sedangkan keamanan adalah bagian dari kepentingan nasional. Keamanan adalah salah satu dari beberapa %ariabel fundamental yang termasuk dalam kepentingan nasional pada tingkat survival , sebagaimana halnya dengan kemerdekaan bangsa, nilai/nilai bangsa, kese(ahteraan masyarakat, dan hal/hal lainnya yang menyangkut kedaulatan bangsa. 2ungkin ada yang mengatakan3 ketika keamanan nasional tercipta, maka kepentingan nasional akan tercapai. 4api, bagaimana dapat memahami bah&a keamanan nasional tercipta, (ika kepentingan nasional sa(a tidak terdefinisi? *agaimana bisa membuat strategi keamanan nasional (ika tidak tahu apa yang harus dilindungi? Seorang !rofesor @ubungan +nternasional dan anggota %hink %ank dari %he &ouncil on 'oreign elations 1AB$ mengatakan bah&a, beban paling fundamental dalam merancang grand strategy adalah menetapkan kepentingan nasional suatu bangsa. Ketika kepentingan nasional telah teridentifikasikan, hal tersebutlah yang men(adi penggerak dari kebi(akan luar negeri dan strategi militer suatu bangsa, penentu tu(uan utama yang harus dicapai, dan sikap yang harus negara lakukan untuk keberhasilan kepentingan nasional *artholomess, "#6": 6C$. 2aka dari itu, hendaknya dapat dipahami bah&a bukan masalah keamanan yang mendorong perumusan strategi keamanan nasional. 4etapi, kepentingan nasional yang mendorong terbentuknya strategi tersebut. Sehingga, rancangan dan perumusan strategi keamanan nasional tidak dapat diasumsikan dengan melihat isu/isu atau fenomena keamanan tanpa mengacu kepada kepentingan nasional. Semarak apapun isu atau fenomena yang sedang ter(adi, hal tersebut tidak dapat dipersepsikan penting sebelum mele&ati proses identifikasi. Kepentingan nasional lah yang kemudian akan membantu para pembuat kebi(akan dalam menilai seberapa besar fokus atau perhatian yang harus diberikan negara dalam menghadapi isu tersebut. pakah isu tersebut merupakan ancaman atau kesempatan bagi negara? *agaimana dampak isu tersebut terhadap kepentingan nasional? da pada skala intensitas kepentingan yang mana isu tersebut? Strategi apa yang negara harus ambil untuk melindungi kepentingan nasional dari perkembangan isu tersebut? !ada akhirnya, pemahaman dan kesepakatan para pembuat kebi(akan mengenai kepentingan nasional dan penggolongannya dalam skala intensitas kepentingan$ dapat membantu negara dalam menentukan tingkat kepentingan suatu isu dan kegentingan suatu ancaman iid., "#6": 6<$. [6]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
4erdapat pertanyaan filsuf/filsuf kuno tentang dilema telur atau ayam3 mana yang lebih dahulu muncul, ayam atau telur? 5a&abannya, tidak masalah apakah ayam atau telur yang lebih dulu muncul karena pada dasarnya pertanyaan ini menun(ukkan suatu proses yang berkesinambungan3 no hens"no eggs, no"eggs"no hens tanpa ayam D tidak ada telur, tanpa telur D tidak ada ayam$. 'amun, tidak begitu halnya dengan kepentingan nasional. 2ana yang lebih dulu muncul, kepentingan nasional atau keamanan nasional? 4idak perlu pusing/pusing karena (a&abannya kepentingan nasional lah yang lebih dulu men(adi acuan. *ukan keamanan nasional yang di(adikan alat untuk merumuskan strategi keamanan nasional, melainkan kepentingan nasional. !enting untuk diingat, bah&a keamanan nasional merupakan keadaan ketika kepentingan nasional bebas dari gangguan atau ancaman. )engan kata lain, terpenuhinya kepentingan nasional merupakan acuan untuk memaknai keamanan nasional. 4anpa kepentingan nasional, maka tidak ada keamanan nasional. 4api, tanpa keamanan nasional, kepentingan nasional akan selalu ada karena negara merdeka selalu memiliki kepentingan, setidaknya kepentingan survival. Keamanan nasional hanya dapat muncul ketika terlebih dahulu dibangun kesepakatan atas kepentingan nasional. Setelah para pemangku kebi(akan merumuskan kepentingan nasional apa yang akan dike(ar, baru negara dapat memaknai dan mengukur apakah keamanan nasionalnya telah tercipta. Konsepsi ini sebenarnya membuat pemahaman tentang definisi keamanan nasional dan hubungannya dengan kepentingan nasional men(adi lebih sederhana. )an dengan adanya konsepsi ini (uga, pembuat kebi(akan sesungguhnya lebih dipermudah dalam merancang strategi keamanan nasionalnya. )engan mengetahui apa yang harus dilindungi, ancaman dan isu dapat lebih termar(inalkan, sehingga penyusunan strategi men(adi lebih fokus dan efektif. *erdasarkan uraian diatas maka langkah/langkah yang harus kita tempuh untuk menyusun strategi keamanan nasional +ndonesia adalah dengan terlebih dahulu menetapkan kepentingan nasional +ndonesia, kemudian mengidentifikasi ancaman/ancaman yang dapat menghambat terciptanya kepentingan nasional tersebut, baru kemudian menyusun konsep keamanan nasional.
III"
MENETA!KAN KE!ENTINGAN NASIONAL INDONESIA
Kepentingan 'asional +ndonesia tertuang dalam pembukaan 00) 68-<, yaitu : [7]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
6. ". C. -.
2elindungi segenap bangsa +ndonesia dan seluruh tumpah darah +ndonesia 2ema(ukan kese(ahteraan umum 2encerdaskan kehidupan bangsa 2elaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial )alam rangka me&u(udkan cita cita dan tu(uan nasional, negara +ndonesia perlu
memiliki Ketahanan 'asional dan ;a&asan 'usantara yang sesuai dengan falsafah, budaya dan
pengalaman se(arah. Ketahanan
'asional +ndonesia
dan
;a&asan
'usantara
dikembangkan berlandaskan !ancasila dan 00) 68-< khususnya !embukaan$ dan &a&asan 'usantara sebagai ;a&asan 'asional +ndonesia. 'egara Kesatuan Bepublik +ndonesia sebagai 'egara yang ber&a&asan 'usantara memiliki kekayaan yang berlimpah ruah baik sumber hayati dan non hayati. etak yang strategis dan kekayaannya berpotensi adanya pelanggaran &ilayah oleh negara lain yang dilakukan secara sistematis dalam bentuk ancaman 2iliter maupun ancaman nir militer. *entuk ancaman dan &aktunya dapat ter(adi setiap saat secara tidak terduga, oleh karena itu perlunya adanya upaya perlindungan dari segala ancaman.
I$"
MENGIDENTI%IKASI
ERAGAI
ANCAMAN
&ANG
MENG#ALANGI
TERWUJUDN&A KE!ENTINGAN NASIONAL
)engan melihat per(alanan bangsa +ndonesia sampai hari ini, dapat dikatakan bah&a tu(uan nasional masih belum tercapai, (uga +ndonesia belum bangkit dan mandiri. @al ini tidak lain ter(adi karena +ndonesia belum mampu mengatasi berbagai ancaman yang dimiliki. Sebut sa(a misalnya penguasaan kekayaan oleh negara asing, perampasan &ilayah teritorial dari negara tetangga, proy war , konflik internal, masih begitu tingginya angka korupsi, maraknya peredaran narkoba, serta aksi terorisme yang masih terus ter(adi. 'amun berbagai ancaman yang disebutkan ini adalah ancaman yang masih bersifat hilir. Sedangkan hulu yang men(adi ancaman utama yang menghambat ter&u(udnya kepentingan nasional +ndonesia adalah karena +ndonesia masih menganut sistem )emokrasi. Sistem )emokrasi lah yang melahirkan berbagai ancaman yang disebutkan diatas. 2eskipun populer dan dianggap terbaik, )emokrasi se(atinya sistem yang cacat se(ak kelahirannya. *ahkan sistem ini (uga dicaci/maki di negeri asalnya, Yunani. ristoteles C-7/ C"" S2$ menyebut )emokrasi sebagai Moocracy atau the rule o! the mo aturan massa$. +a [8]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
menggambarkan )emokrasi sebagai sebuah sistem yang bobrok, karena se bagai pemerintahan yang dilakukan oleh massa, )emokrasi rentan akan anarkisme. 2enurut ristoteles C7- D C"" S2$ bila negara dipegang oleh banyak orang akan berbuah
petaka.
)alam
bukunya
“!olitics”,
ristoteles
menyebutkan:
“>mpat
penyelenggaraan negara yang buruk yang ditandai dengan : 6. ". C. -.
4imokrasi Oligarki )emokrasi 4irani
“Kondisi tersebut akan beru(ung pada terbangunnya bangsa yang /2OB dan />4+K”. 2. *odlaender, !oliteia, 68
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
sistem pemerintahan. )ari sini diharapkan muncul kesadaran baru tentang kebobrokan sistem )emokrasi, dan (uga agar kita bisa berhenti untuk bermimpi dengan harapan/harapan palsu yang dita&arkan oleh sistem ini. 4in(auan kritis ini akan dirangkum dalam beberapa point sebagai berikut : 6$ )emokrasi: )ari Bakyat, Oleh Bakyat, 0ntuk Bakyat 2enurut kamus, )emokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan di(alankan langsung oleh rakyat atau &akil/&akil rakyat yang dipilih di ba&ah sistem pemilihan bebas. )alam ucapan braham incoln, )emokrasi merupakan pemerintahan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. pakah )emokrasi +tu? 0nited States +nformation gency, hlm. -$. 'amun, benarkah realitanya seperti ini? Aaktanya, para kepala negara dan anggota parlemen di negara/negara )emokrasi sebenarnya me&akili kehendak kaum kapitalis pemilik modal, konglomerat$. !ara kapitalis raksasa inilah yang mendudukkan mereka ke berbagai posisi pemerintahan atau lembaga/ lembaga per&akilan, dengan harapan, mereka dapat merealisasikan kepentingan kaum kapitalis tersebut. Kaum kapatalis pulalah yang membiayai para politisi, mulai dari kampanye sampai proses pemilihan presiden dan anggota parlemen. ;a(ar kalau mereka memiliki pengaruh besar terhadap para politisi baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. !ara pengkritik )emokrasi cenderung melihat )emokrasi sebagai topeng ideologis yang melindungi tirani minoritas atas mayoritas. )alam prakteknya, yang berkuasa adalah sekelompok kecil atas kelompok besar yang lain. Seperti di +ndonesia, kelompok mayoritas berada dalam posisi yang kurang menguntungkan. +ndonesia lebih didominasi oleh kelompok minoritas, terutama dalam hal kekuasaan po&er$ dan pemilikan modal kapital$. Kritik yang sama muncul dari 1. ;right 2ills yang memokuskan penelitiannya pada persoalan elit politik. *erdasarkan penelitiannya pada sebuah kota kecil di S, dia melihat bah&a meskipun pemilu dilakukan secara demokratis, ternyata elit penguasa yang ada selalu datang dari kelompok yang sama. Kelompok ini merupakan kelompok elit di daerah tersebut yang menguasai (abatan/(abatan negara, militer, dan posisi kunci perekonomian. 2erekapun datang dari keluarga/keluarga kaya di daerah tersebut, yang mengirimkan anak/anak mereka ke sekolah/sekolah elit yang sama. 2emang, secara ide, )emokrasi sering menyatakan bah&a semua orang bisa menempati (abatan negara, militer, atau memegang posisi bisnis kelas atas. kan tetapi, dalam kenyataannya, (abatan/(abatan itu diduduki oleh kelompok/kelompok tertentu. [10]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
!endukung )emokrasi sangat bangga dengan menyatakan bah&a dalam )emokrasi setiap keputusan yang diambil adalah suara mayoritas rakyat. 'amun, kenyataannya tidaklah begitu. 4etap sa(a keputusan diambil oleh selompok orang yang berkuasa, yang memiliki modal besar, kelompok berpengaruh dari keluarga bangsa&an, atau dari militer. )alam sistem kapitalis, kekuatan pemilik modal men(adi faktor yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, bukan rakyat secara keseluruhan. 2erekalah yang banyak mempengaruhi pengambilan keputusan di parlemen atau pemerintahan. +ni tidak aneh, karena dalam sistem kapitalis, calon anggota parlemen haruslah memiliki modal yang besar untuk mencalonkan diri. Karena itu, kalau dia sendiri bukan pengusaha kaya, dia akan dicalonkan atau disponsori oleh para pengusaha kaya, sehingga politik uang sangat sering ter(adi. *isa disebut hampir mustahil, kalau ada orang bisa mencalonkan diri men(adi presiden atau anggota parlemen kalau tidak memiliki modal. Karena itu, keputusan yang diambil oleh parlemen pastilah sangat memihak pemilik modal besar tersebut. )ilegalisasinya serangan S ke +rak oleh !arlemen 'egara !aman Sam tersebut tidak bisa dilepaskan dari besarnya kepentingan ekonomi para pengusaha minyak S terhadap +rak yang memiliki cadangan minyak kedua terbesar setelah Saudi rabia. )alam se(arah +nggris, !2 nthony >den misalnya, bahkan pernah mengumumkan perang terhadap 2esir dalam Krisis SueG tanpa terlebih dulu meminta persetu(uan parlemen. )emikian (uga serangan S terhadap negara/negara lain seperti +rak, fganistan, Sudan, ibya, Somalia3 sering tanpa terlebih dulu disetu(ui oleh anggota parlemen. )alam pembuatan 00, sebenarnya anggota parlemen lebih sering sebatas menngesahkan rancangan 00 yang dibuat oleh eksekutif presiden atau perdana menteri$. 2emang, dalam kenyataannya, sulit untuk membuat keputusan dengan terlebih dulu mendapat persetu(uan rakyat. *isa disebut, klaim Hsuara anggota parlemen adalah cerminan suara rakyatI hanyalah mitos. Seharusnya, kalau prinsip ini benar/benar dilaksanakan, setiap kali parlemen akan menghasilkan sebuah 00 atau kebi(akan, mereka bertanya dulu kepada rakyat, bagaimana pendapat mereka. 4erang sa(a, cara seperti ini sangat sulit, untuk tidak dikatakan utopis. palagi, kalau negara tersebut memiliki (umlah penduduk yang sangat besar seperti merika Serikat dan +ndonesia. Klaim )emokrasi yang lain, pemerintahan yang terpilih adalah pemerintahan rakyat. nggapan ini, selain keliru, (uga utopis. !ada prakteknya, tidak mungkin seluruh rakyat
[11]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
memerintah. 4etap sa(a yang men(alankan pemerintahan adalah elit penguasa yang berasal dari pemilik modal kuat atau pengendali kekuatan militer.
"$ )emokrasi dan Kebebasan *agi para pendukung )emokrasi, kebebasan berpendapat dianggap sebagai salah satu nilai unggul dan luhur dari )emokrasi. Kenyataannya tidaklah seperti itu. 4etap sa(a, dalam negara )emokrasi, kebebasan berpendapat dibatasi oleh )emokrasi itu sendiri. rtinya, pendapat yang dianggap bertentangan dengan nilai/nilai )emokrasi atau akan menghancurkan sistem )emokrasi tetap sa(a dilarang. Organisasi atau partai politik yang dibebaskan adalah (uga yang se(alan dengan )emokrasi. Kalau tidak, mereka tetap sa(a dilarang. Sebenarnya dalam sistem apapun, &a(ar (ika sebuah sistem politik memiliki batasan yang tidak boleh dilanggar, apalagi sampai menghancurkan sistem politik itu. 'amun masalahnya, sering muncul klaim bah&a hanya sistem )emokrasi yang membolehkan kebebasan berpendapat, sementara sistem ideologi lain tidak. !adahal dalam kenyataannya, sistem )emokrasi pun memberikan batasan tentang kebebasan berpendapat ini. 4idak mengherankan kalau negara yang dikenal HdemokratisI, bahkan mahagurunya )emokrasi, melarang se(umlah hal atas nama )emokrasi. 2isalnya di !rancis dan beberapa negara lainnya di >ropa, (ilbab dilarang atau paling tidak dihambat pemakaiannya. C$ )emokrasi dan Kese(ahteraan *anyak pihak yang memandang bah&a )emokrasi akan memba&a kese(ahteraan bagi dunia. @al ini sering dipropagandakan oleh negara/negara *arat kepada )unia Ketiga supaya mereka mau dan setia menerapkan sistem )emokrasi, tentu sa(a termasuk +ndonesia. 'amun, apa kenyataannya? Sistem )emokrasi yang dipraktekkan oleh negara/negara kapitalis hanyalah memakmurkan dunia *arat sa(a atau negara/negara boneka *arat yang men(adi agen kapitalisme *arat seperti 5epang dan Singapura. Sebaliknya, )unia Ketiga tetap sa(a menderita. ihat sa(a, saat dunia dipimpin dan dikendalikan oleh negara/negara kapitalis pen(a(ah, )unia Ketiga semakin tidak se(ahtera. *adan pangan dunia AO$, dalam ;orld Aood Summit pada "##", menyatakan bah&a 76 (uta penduduk dunia terancam kelaparan, dan setiap " detik satu orang meninggal dunia akibat kelaparan. Kemiskinan terbesar ada di negara/negara frika sebaliknya, pada saat yang sama penduduk negara/negara ma(u sibuk mela&an kegemukan$. !adahal, [12]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
sebenarnya hanya diperlukan dana sebesar 6C miliar dolar S untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sanitasi di seluruh dunia. 5umlah itu ternyata lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluaran pertahun orang/orang di merika dan 0ni >ropa untuk membeli parfum mereka +gnacio Bamonet, 4he !olitics of @unger, e 2onde )iplomatiJue, 'o%ember 6887$. ;alhasil, pangkal kemiskinan di dunia tidak lain adalah sistem Kapitalisme +nternasional yang dipraktikkan saat ini oleh negara/negara ma(u yang mengklaim sebagai negara paling demokratis di dunia. Sementara itu, kese(ahteraan yang dialami negara/negara ma(u sebetulnya bukan karena faktor )emokrasinya, tetapi karena ekploitasi mereka terhadap dunia lain. Sebab, sudah merupakan sifat dari ideologi Kapitalisme untuk men(a(ah dan mengeksploitasi kekayaan negara/negara lain secara rakus. )engan itulah Kapitalisme tumbuh di dunia. 2ereka merampok dan memiskinkan )unia Ketiga secara sistematis le&at berbagai cara seperti krisis moneter, pri%atisasi, pasar bebas, pemberian utang, standarisasi mata uang dolar, dan mekanisme “perampokan” lainnya. )emokrasi sering dimanfaatkan oleh negara/negara imperialis untuk kepentingan pen(a(ahan ekonomi mereka. rtinya, sebuah negara yang di(adikan target untuk dieksploitasi sering dicap sebagai pelanggar )emokrasi dan @2. +tulah yang kemudian di(adikan alasan oleh mereka untuk menyerang negara tersebut, menginter%ensinya, atau memboikot ekonominya. ihat sa(a bagaimana +rak yang kaya dengan minyak diin%asi militer oleh merika dengan alasan adanya sen(ata pemusnah massal yang sampai hari ini tidak ditemukan &u(udnya. *eberapa negara, seperti 1ina, Korea 0tara, atau +ran sering dikenakan sanksi ekonomi dengan memunculkan alasan melanggar )emokrasi dan @2. Sebaliknya, negara/negara yang (elas/(elas tidak demokratis seperti Saudi rabia, Ku&ait, atau *ahrain tetap dipelihara oleh merika. Sebab, merika mempunyai kepentingan minyak di negara/ negara tersebut. 4idak adanya rele%ansi antara )emokrasi dan kese(ahteraan bisa dibuktikan. *eberapa negara )unia Ketiga yang dikenal paling demokratis, seperti +ndia atau Ailipina, ternyata bukanlah negara se(ahtera. !enduduknya (uga banyak hidup dalam penderitaan. +ndonesia, yang sering dipu(i lebih demokratis pada masa reformasi, mayoritas rakyatnya (uga (auh dari se(ahtera. Sebaliknya, banyak negara yang dikenal tidak demokratis (ustru kaya seperti Saudi rabia, Ku&ait, *ahrain, atau *runei )arussalam. )i sini (elas, )emokrasi bukanlah faktor kunci se(ahtera/tidaknya sebuah negara. [13]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
-$ )emokrasi dan Stabilitas 2itos lain adalah sistem )emokrasi dianggap akan menciptakan stabilitas. !adahal dalam banyak kasus, yang ter(adi (ustru sebaliknya. Kran )emokrasi yang diperluas ternyata menimbulkan banyak konflik di tengah masyarakat. Secara konseptual, hubungan konflik dan )emokrasi bisa diru(uk pada ide utama )emokrasi, yakni kebebasan atau kemerdekaan. Ketika pintu )emokrasi dibuka, banyak pihak kemudian menuntut kebebasan dan kemerdekaan3 biasanya atas nama bangsa, suku, atau kelompok. 2uncullah konflik antar pihak yang bersinggungan kepentingan atas nama bangsa, suku, atau kelompoknya tersebut. 2uncul pula perdebatan batasan &ilayah dan kekuasaan masing/masing. *ersamaan dengan itu, muncul persaingan internal elit politik yang ingin muncul sebagai penguasa baru. 1ontoh nyata dalam hal ini adalah +ndonesia. 2asa reformasi ditandai dengan meningkatnya konflik di beberapa tempat, seperti 4imor 4imur yang kemudian lepas$, ceh, 2aluku, dan !apua. Konflik ini sebagian besar dipicu oleh isu keinginan untuk memisahkan diri disintegrasi$ dengan alasan kemerdekaan untuk menentukan nasib sendiri sebagai bagian dari asas kebebasansebagai pilar utama )emokrasi. @al yang sama tidak hanya ter(adi di +ndonesia, tetapi &ilayah dunia yang lain. )isintegrasi negeri/negeri eks komunis, seperti So%iet dan Yugosla%ia, sebelumnya diyakini sebagai cahaya terang )emokrasi. Kenyataannya, disintegrasi menimbulkan konflik yang berlarut/larut, dengan korban manusia yang tidak sedikit. Konflik antar etnis pun ter(adi, masing/masing dengan alasan yang sama, kemerdekaan bangsa. *elum lagi, kalau kita membicarakan korban/korban perang atas nama )emokrasi yang disulut oleh merika. pa yang ter(adi di +rak merupakan contoh yang (elas. 4a&aran )emokrasi merika ternyata menimbulkan banyak penderitaan bagi rakyat +rak hingga kini. !erang atas nama )emokrasi ini telah menimbulkan puluhan ribu korban manusia. )i +ndonesia sendiri, apa yang ter(adi baru/baru ini dalam kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh =ubernur )K+ 5akarta, *asuki 4(aha(a !urnama, yang telah menimbulkan kegaduhan dalam skala nasional (uga merupakan hasil dari diterapkannya sistem )emokrasi di +ndonesia. Kasus yang belum menemukan penyelesaiannya ini sangat berpotensi mengakibatkan ter(adinya disintegrasi didalam masyarakat. +nikah yang disebut dengan stabilitas? <$ )emokrasi dan Kema(uan
[14]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
!idato *ush yang menyatakan bah&a tanpa )emokrasi 4imur 4engah akan men(adi stagnan (umud$seakan/akan kema(uan ditentukan oleh apakah negara itu menganut sistem )emokrasi atau tidakpatut dikritisi. rgumentasi yang sering dilontarkan, )emokrasi men(amin kebebasan, sementara kebebasan adalah syarat bagi kema(uan. )engan kata lain, reason akal$ bisa produktif karena adanya !reedom kebebasan$, baik !reedom o! thinking kebebasan berpikir$ maupun !reedom o! speech kebebasan berbicara$, dan keduanya itu hanya ada dalam sistem )emokrasi. Karena itu, )emokrasi mutlak harus diper(uangkan. *enarkah dengan kebebasan akan diperoleh kema(uan intelektual? 4entu sa(a tidak sesederhana itu. Busia pada masa ke(ayaan Komunisme meraih kema(uan di bidang sains dan teknologi. 2ereka mampu menciptakan teknologi canggih hingga ke teknologi ruang angkasa. !adahal Komunisme sering diklaim memberangus kebebasan. *andingkan pula dengan masa ke(ayaan +slam, yang (elas/(elas bukan berdasarkan sistem )emokrasi. *etapa banyak karya intelektual yang dihasilkan oleh para pemikir +slam saat itu. )unia +slam pun dipenuhi dengan penemuan/penemuan baru di bidang sains dan teknologi, yang diakui oleh banyak pihak. *andingkan dengan sekarang. Sebaliknyalah yang ter(adi, negeri/negeri +slam yang sebagian besar menganut sistem )emokrasi mundur dalam bidang sains dan teknologi. 5adi, persoalannya bukanlah masalah kebebasan atau tidak, tetapi apakah masyarakat itu memiliki kebiasan berpikir yang produktif atau tidak. *erpikir produktif sendiri merupakan hasil dari kebangkitan berpikir yang didasarkan pada ideologi tertentu. 5adi, terlepas benar atau tidak, ideologi yang dianut oleh suatu bangsa atau masyarakat akan mendorong produkti%itas berpikir bangsa tersebut. Sebab, karakter dasar dari ideologi adalah senantiasa
ingin
memecahkan
persoalan
manusia
secara
menyeluruh,
sekaligus
mempertahankan dan menyebarkan ideologinya. Semua itu membutuhkan berpikir yang produktif. !ropaganda demokratisasi di )unia Ketiga pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari kepentingan negara/negara kapitalis pen(a(ah. Sebab, tu(uan dari politik luar negeri dari negara/negara kapitalis itu memang menyebarkan ideologi Kapitalisme mereka, dengan )emokrasi sebagai turunannya. 4ersebarnya nilai/nilai Kapitalisme di dunia ini akan menguntungkan negara/negara kapitalis3 mereka akan tetap dapat mempertahankan pen(a(ahannya atas negara/negara )unia Ketiga.
[15]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
0ntuk menyebarluaskan )emokrasi, negara/negara kapitalis melakukan berbagai penipuan dan kebohongan. +de )emokrasi pun dikemas sedemikian rupa sehingga tampak bagus dan memberikan harapan kepada )unia Ketiga. lih/alih memberikan solusi terhadap persoalan bangsa, sistem )emokrasi (ustru memperparah kondisi bangsa.
$" STRATEGI KAMNAS ' KEMALI KE!ADA NEGARA !ANCASILA
)ari paparan diatas, hendaknya kita melakukan refleksi terhadap logika berpikir kita se(enak, mengapa kita harus mengadopsi sistem )emokrasi? Kalau di negeri asalnya sa(a )emokrasi tidak pernah dilaksanakan dan hanya berada dalam alam ide kenapa kita mesti mengkampanyekan )emokrasi? Kalau secara realita, )emokrasi dalam prakteknya sebagaimana yang dikemukakan oleh ristoteles hanya menghasilkan para penguasa yang korup yang tak pernah memperhatikan kese(ahteraan rakyatnya, kenapa kita masih harus terus mempertahankannya? !adahal kita telah memiliki konsep bernegara yang disusun oleh bangsa kita sendiri, yaitu !ancasila. 'ilai/nilai !ancasila digali dari akar kese(arahan dan falsafah masyarakat +ndonesia serta merupakan abstraksi dari nilai/nilai yang hidup dalam masyarakat +ndonesia. Sedangkan nilai/nilai )emokrasi digali dari akar kese(arahan dan falsafah Yunani kuno yang (auh disana, di negeri >ropa, pada Gaman dahulu kala, dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan +ndonesia. !ancasila lahir setelah dicetuskan oleh sekelompok anak bangsa, dan dibuat untuk mengakomodir berbagai kepentingan
'asional +ndonesia. alu kenapa kita tidak
mencukupkan diri dengan apa yang lahir dari negeri kita sendiri? !embukaan 00) 68-< sendiri telah membuat sebuah pedoman bah&a kepentingan nasional akan dapat di&u(udkan dengan negara yang berdasarkan kepada !ancasila, bukan berdasarkan kepada )emokrasi. 2ari kita simak kembali isi dari alinea ke - !embukaan 00) 68-< : *Kemudian daripada itu untuk mementuk pemerintahan Negara +ndonesia yang melindungi segenap angsa +ndonesia dan seluruh tumpah darah +ndonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan angsa, dan ikut melaksanakan ketertian dunia yang erdasarkan kemerdekaan, perdamian aadi, keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan keangsaan +ndonesia itu dalam suatu ndang"ndang -asar [16]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
Negara +ndonesia, yang terentuk dalam suatu susunan Negara epulik +ndonesia yang erkedaulatan rakyat dengan erdasar kepada Ketuhanan /ang Maha 0sa, Kemanusiaan yang adil dan erada, Persatuan +ndonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat keijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial agi seluruh rakyat +ndonesia *. Saat ini banyak pihak yang menganggap !ancasila dan )emokrasi adalah " hal yang berbeda sehingga dapat di(alan secara simultan dalam rangka penyelenggaraan negara. !ancasila dianggap sebagai ideologi, sedangkan )emokrasi adalah sistem bernegara. Sehingga untuk menggabungkan hal itu muncullah istilah )e mokrasi !ancasila. !emahaman seperti ini sama sa(a dengan mengerdilkan !ancasila. 5ika kita mau benar/ benar mempela(ari setiap butir yang terkadung di dalam !ancasila, maka akan terlihat dengan (elas bah&a !ancasila sebagai dasar negara bukan hanya sekedar memuat ideologi sa(a, namun (uga sistem bernegara dan cita/cita bangsa. )an sistem bernegara !ancasila berbeda (auh dengan sistem bernegara )emokrasi. Sistem !ancasila tersusun berdasarkan kondisi rakyat +ndonesia yang agamis, berdasarkan tuntunan &ahyu ilahi, yang tertuang dalam kitab/kitab suci setiap agama. Setiap per&akilan agama hadir dan bermusya&arah untuk mencari kebenaran dan kebaikan bagi bangsa dan negara yang bermartabat. 2elalui konsep Ketuhanan Yang 2aha >sa, didalam sistem !ancasila, agama memiliki porsi dalam rangka penyelenggaraan negara, dan hal ini sangat sesuai dengan kondisi rakyat +ndonesia yang sangat peduli kepada agama. dapun sistem )emokrasi disusun atas dasar tuntunan falsafah yunani, dimana agama tidak diberikan peran dalam rangka penyelenggaraan negara. Yang mana efek terbesar yang dirasakan dari tidak dimasukkannya unsur agama dalam penyelenggaraan negara adalah negara/negara )emokrasi saat ini dilanda krisis moral yang begitu parah. Sistem !ancasila menghendaki terciptanya manusia/manusia yang adil dan beradab. 2anusia/manusia yang memiliki budi pekerti luhur dan bermoral tinggi, dimana seluruh nilai/ nilai moral terkandung dalam a(aran agama. Sedangkan sistem )emokrasi menghendaki manusia/manusia yang hidup serba bebas dalam bingkai @ak GaGi 2anusia. Sistem )emokrasi ingin menciptakan manusia/manusia yang berpola pikir permissi! dan tidak memiliki rasa malu.
[17]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
!ola pikir permissi! mungkin cocok untuk diterapkan di negara/negara barat, yang mana mayoritas penduduknya memang biasa terlibat dalam pergaulan bebas. SeL bebas, mabuk/mabukan, berpakaian tidak sopan, berciuman di tengah (alan, bahkan seL se(enispun sudah biasa bagi masyarakat di negara/negara barat. 5ika di +ndonesia men(aga kepera&anan adalah hal yang sangat sakral, di negara/negara barat (ika ada &anita de&asa yang masih pera&an (ustru dianggap kurang pergaulan. kibat diterapkannya sistem )emokrasi di +ndonesia, hari ini kita melihat pemuda/ pemudi +ndonesia sudah mulai mengadopsi pergaulan bebas ala masyarakat negara barat. *ahkan di kota/kota besar, seL bebas sudah men(adi sebuah trend di kalangan pela(ar dan mahasis&a. !ara pemuda/pemudi yang seharusnya hari ini men(adi kader utama bangsa dalam mengisi kemerdekaan, (ustru dibuat mabuk sempoyongan dengan berbagai hiburan dan kemaksiatan. @al ini tentu sa(a men(adi salah satu faktor utama yang men(adi penghambat kema(uan bangsa, karena bangsa yang ma(u sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya. 2ungkin akan ada yang bertanya, mengapa negara merika yang berlaku kehidupan dengan pergaulan bebas (ustru men(adi negara yang sangat ma(u? 2aka (a&aban yang kita berikan adalah karena pergaulan bebas memang merupakan habitat asli mereka. Setiap yang hidup di habitat aslinya pasti akan tumbuh dan berkembang. Sedangkan habitat bangsa +ndonesia adalah kehidupan yang sangat men(un(ung tinggi norma/norma dan etika kehidupan. Sehingga ketika bangsa +ndonesia tidak hidup dengan habitat aslinya, yang ter(adi adalah kemunduran yang akan berbuah kehancuran. @al yang selan(utnya adalah, sistem !encasila menghendaki masyarakat +ndonesia yang terdiri dari banyak sekali suku, agama, dan ras ini bersatu diba&ah naungan 'egara Kesatuan Bepublik +ndonesia. 'amun masalahnya adalah bagaimana caranya mempersatukan masyarakat +ndonesia yang sangat me(emuk ini? !ersatuan hanya akan bisa didapatkan (ika elemen/elemen yang ingin dikumpulkan dalam sebuah kesatuan tersebut merasa aspirasi/aspirasi mereka sudah terpenuhi. 4anpa memperhatikan hal ini, mustahil persatuan akan ter&u(ud. ihat sa(a misalnya apa yang ter(adi dengan masyarakat ceh yang sangat berhasrat ingin memisahkan diri dari +ndonesia. 2ereka melakukan pemberontakan karena merasa kebutuhan mereka sebagai daerah yang +slamis dan memiliki banyak kekayaan alam belum terpenuhi. !emberontakan di ceh baru berhasil diredam setelah !emerintah !usat bersedia memenuhi aspirasi masyarakat ceh [18]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
dengan memberikan hal untuk menerapkan Syariat +slam dan pembagian hasil kekayaan alam yang sesuai bagi daerah. 1ontoh lainnya adalah masalah terorisme. *erbagai aksi terorisme yang ter(adi adalah karena !emerintah tidak mengakomodir aspirasi umat +slam yang menginginkan hidup diba&ah naungan syariat +slam. !adahal !ancasila dan 00) 68-< sudah mengakomodir kepentingan umat beragama, namun tidak bisa terlaksana karena hal itu bertentangan dengan nilai/nilai )emokrasi yang menganut aGas sekulerisme. khirnya, stabilitas keamanan negara seringkali terganggu akibat maraknya aksi terorisme yang ter(adi. 2aka, sistem !ancasila menghendaki kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebi(aksanaan, dalam permusya&aratan per&akilan. rtinya, orang/orang yang duduk didalam pemerintah adalah per&akilan dari setiap elemen bangsa yang me&akili kepentingan berbagai suku, agama, ras dan daerah yang ada di +ndonesia. !ara per&akilan inilah yang kemudian bermusya&arah untuk menciptakan sebuah negara yang penuh dengan hikmah dan kebi(aksanaan bagi rakyatnya. *ukan seperti sistem )emokrasi yang mana siapa sa(a boleh mencalonkan diri untuk duduk di kursi pemerintahan, tidak peduli bagaimanapun moralnya, asal usulnya, kualitasnya, dan kapasitasnya. Selama orang tersebut memiliki modal yang cukup untuk ikut di dalam pemilihan, maka ia berhak untuk dipilih. 2aka hasil yang kita lihat dalam sistem )emokrasi adalah pemerintah diisi oleh orang/orang yang haus akan kekuasaan, yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan (abatan. Bendahnya moral para pe(abat dan penyelenggara negara sudah men(adi rahasia umum di +ndonesia. !ada hakikatnya, para &akil rakyat bukan ber(uang demi kepentingan rakyat untuk mencapai cita/cita bangsa, akan tetapi ber(uang untuk diri pribadi dan kepentingan kelompoknya partai$. +nilah akibat dari sistem yang kita anut saat ini, )emokrasi, semua pihak yang terlibat dalam politik berlomba untuk berkuasa dan bersaing memperebutkan kekuasaan. Sistem !ancasila menghendaki tu(uan akhir yang ingin dicapai adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat +ndonesia. dil bukan berarti sama rata dan sama rasa. 'amun adil bermakna berpegang pada kebenaran dan menempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Sedangkan prinsip adil dalam )emokrasi adalah setiap orang diberikan hak yang sama tanpa melihat sisi kebenaran dan tempat yang sesuai dengan kapasitasnya.
[19]
Meninggalkan Demokrasi, Mewujudkan Cita-cita Bangsa dengan Pancasila
Sebagai bagian dari masyarakat +ndonesia, semestinya kita bangga memiliki !ancasila. !ancasila seharusnya men(adi pedoman kita dalam mengelola negara. !ancasila sebagai falsafah, (i&a, nafas dan semangat bernegara dalam setiap membentuk 0ndang/0ndang. !embentukan peraturan perundang/undangan harus mencerminkan dan diilhami oleh nilai/ nilai !ancasila, bukan mengadopsi nilai/nilai )emokrasi. !ancasila merupakan alat ukur dan pedoman yang memberi arah pembangunan di +ndonesia, bukan )emokrasi. Karena nilai !ancasila tidaklah setara dengan nilai )emokrasi. 'ilai !ancasila lebih utama ketimbang nilai )emokrasi dan nilai )emokrasi tidak dapat menggantikan nilai !ancasila. khirnya, kita patut bersyukur karena pendiri bangsa ini telah me&ariskan !ancasila sebagai (alan utama, sehingga kita semua tidak perlu memikirkan (alan yang lainnya untuk me&u(udkan cita/cita bangsa. Strategi Keamanan 'asional +ndonesia harus dimulai dengan membuang )emokrasi dan mengembalikan +ndonesia men(adi negara !ancasila, baru setelah itu disusun pen(abarannya sesuai dengan nilai/nilai yang terkandung di dalam !ancasila.
[20]