PENGARUH MODAL SENDI SEND IRI TERHA TER HADAP DAP SISA SIS A HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI INTI BANDUNG PERIODE 2008 - 2012
SKRIPSI
Untuk Untuk Memenuhi Me menuhi Sebagian S yarat Kelulusan Ujian Ujian Akhir Program Diploma Diploma IV IV Program Studi Ko mputerisasi puter isasi Akuntans Akuntans i
Disusun Disusun oleh: o leh: ALWI ASSEGAFF
NPM. 10.401.246
POLITEKNIK PIKSI GAN G ANES ESHA HA BANDUNG BANDUNG 2014
LEMBAR LE MBAR PENGES PENGES AHAN
Judul
:
PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI INTI BANDUNG PERIODE 2008 - 2012
Penulis/NPM Penulis /NPM
:
ALW ALW I ASSEGAFF / 10.401.246
Program
:
Diploma Diploma IV
Program Studi
:
Komputerisas Komputerisasii Akuntans Akuntans i
Lulus Lulus Ujian
:
31 Oktober 2014
Ketua Ketua Program Progra m St udi,
Perwito, Perwito, S.E., M.M . NIDN : 04-041080-04
Pembimbing Pe mbimbing,,
R. Deden Adhianto, Adhianto, S.E, S. E, M.M . NIDN : 04-010272-02
Mengetahui dan Disahkan oleh Direktur Politeknik Piksi Ganesha,
DR. H. K. Prihartono Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M. NIDN : 04-100568-01
LEMBAR LE MBAR PERSETUJUAN PERSETUJUAN
Judul
:
PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI INTI BANDUNG PERIODE 2008 - 2012
Penulis/NPM Penulis /NPM
:
ALW ALW I ASSEGAFF ASS EGAFF / 10.401.246
Program
:
Diploma Diploma IV
Program Studi
:
Komputerisas Komputerisasii Akuntans Akuntans i
Diter Diterima ima dan Di D isetu set ujui Dipertah Diperta hankan Dalam Ujian Sidang
Pembimbing, Pembimbing,
Pem Pe mbimbing Lapangan, Lapangan,
R. Deden Adhianto, Adhianto, S.E, M.M. M.M . NIDN : 04-010272-02
Ani Ani Oktaviani NIP : 19841004100506 19841004100506
LEMB LE MBAR AR TIM PENGUJI PENGUJI
Judul
:
PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI INTI BANDUNG PERIODE 2008 - 2012
Penulis/NP Penulis/NPM M
:
ALWI ALWI ASSEGAFF / 10.401.246
Program
:
Diploma Diploma IV
Program Studi
:
Komputerisas Komputerisasii Akuntans Akuntans i
Telah Dinyatakan Lulus Dalam Ujian Sidang Pada ....…………… di d i Bandung
Ketua Ketua Merangkap M erangkap Anggota, Anggota,
DR. H. K. Prihartono Prihartono AH., Drs., S.Sos., M .M. NIDN : 04-100568-01
Sekretaris Merangkap Anggota,
Perwito, Perwito, S.E., M .M. NIDN : 04-041080-04
Anggota,
R. Deden Adhianto, Adhianto, S.E., S. E., M.M. M.M . NIDN : 04-010272-02
PERNYATAAN PENULIS
Judul Skripsi : PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI INTI BANDUNG PERIODE 2008 - 2012.
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar professional Sarjana Sains Terapan (S.ST) baik di Politeknik Piksi Ganesha Ganesha maupun pergurua pergurua n tinggi lainnya. lainnya. 2. Skripsi saya ini adalah karya ilmiah yang murni dan bukan hasil plagiat / jiplaka jiplaka n serta asli d ari ide dan gagasa n sa ya s endiri tanpa bantuan b antuan pihak lain kecuali arahan dari pembimbing.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan yang tidak etis, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang saya peroleh serta sanks sanks i lainnya lainnya ses uai dengan norma yang berlaku berlak u di perguruan tinggi. Bandung, Bandung, Oktober 2014 Yang memb membu uat per nyataan, nyataan,
ALWI ASSEGAFF NPM 10.401.246
LEMBAR MOTTO M OTTO
“Tidak Tidak ada suatu percobaan ya ng ber ujung kepada ke gagalan, hany ha nyaa saja terkadang terkadang keputu keput us asaan kita yang ya ng memb membuuat kita berkata “kita ga gal”.” gal”. ”
“Perjalanan hidup harus dipenuhi dengan hal yang membuat kita menjadi sadar apa tujuan tujuan dar i penciptaan ini, se hingga hingga kita tidak mendapati kesiasia- an dala dalam m hidup. ”
KATA KATA PENG P ENGA ANTAR NT AR
Puji Puji dan da n syukur penulis pe nulis panjatkan panjatkan kepada Allah SWT , shalawat dan sala m tercurah tercurah limpahkan kepada
Nabi Nab i Muha mmad mmad SAW SAW yang sena ntiasa menjad menjadii
panutan bagi kita semua. Penulis akhirny akhir nyaa dapat menyelesaika menyelesaika n dengan judul
“
Skr ipsi
ini
Pengaruh Pengaruh Modal Se nd ndiri iri Te rhadap rhadap Sisa Hasil Has il Usaha (SHU)
Pada Koperasi INTI Bandung Periode 2008 - 2012 .
Penulisan Penulisa n Skripsi Skr ipsi ini d isusun untuk me me menuhi men uhi salah sa lah satu syarat kelulusan ke lulusan ujian akhir pada Program Diploma IV Program Studi Komputerisasi Akuntansi di Politeknik Politeknik P iksi Ga nesha Ban Ba ndung. Dala Dala m penyusunan penyusunan Skri Skr ipsi ini, penulis sadar masih bany ba nyaknya aknya keku kek urangan baik dari se gi penulisan penulisa n ma upun dari dar i bobot bobo t isinya isinya sehingga masih jauh ja uh dari dar i kata sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan akan kemampuan dan pengeta pengetahu huaa n yang dimiliki penulis pen ulis.. Meski de mikia mikian n, d alam penyusunan penyusuna n Skr ipsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan baik moril dan materil serta masukanmasukan dari berbagai pihak sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada kedua orang tua tercinta yaitu Ali Assegaff dan Alwiyah AlAttas
yang telah memberikan dukungan dan do’a yang tiada hentinya . Selesai itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
penulis penulis horm hor mati at i, yaitu yait u sebaga i beriku berik ut:
i
1. DR. H. K. Prihartono AH., Drs., S.Sos., M.M. selaku Direktur Politeknik Piksi Ganesha Bandung. 2. Perwito, S.E., M.M. selaku Ket ua Program Studi Ko mputerisasi puterisas i Akuntansi Politeknik Politeknik P iksi Ga nesha Bandung. 3. R. Deden Adhianto, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang memberikan banyak masukan dan saran selama proses penulisan Skripsi ini berlangsung. berlangsung. 4. Seluruh Dosen Jurusan Komputerisasi Akuntansi Politeknik Piksi Ganesha. 5. Seluruh Staf Staf da n Karyawan Karyawan Politeknik Piksi Ganesha Bandung. 6. Ibu Ani Oktaviani selaku Manajer Koperasi Simpan Pinjam yang telah memberika memberikan n b imb imb inga inga n per iha iha l tata cara Praktek Kerja K erja Lapangan. Lapangan. 7. Ibu Ana, Ana, Ibu Ki K iki, Mas Erwin, Mas Nono, selaku Staf Unit Simpan Pinjam yang membantu mengarahkan dan membuat Praktek Kerja Lapangan menjadi menjadi menyenangkan. 8. Ibu, Ayah tercinta dan keluarga, yang selalu memberikan dukungan serta
membantu penulis dengan do’a dan kasih sayang yang tulus bagi keberhasilan penulis. 9. Semua sahabat penulis Tri, Dedek, Dadi, Jajang, Endang, Isal, Reza, Zulham, Zulham, dan teman-tem tema n-temaa n la la innya yang yang telah me me mberika mberika n dukungan serta semangat kepada penulis. 10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.
ii
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan berkahnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang dan semoga Skripsi ini bermanfaat bermanfaat khususnya khususnya untuk untuk penulis dan umumnya umumnya pihak la in yang ya ng membaca Skripsi ini.
Bandung, Bandung,
Oktober 2014
Penulis
iii
ABSTRAK
ALWI ASSEGAFF NPM 10.401.24 10.401.246 6 Komputerisasi Akuntansi PENGARUH MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA USAHA (SHU) (SHU) PADA KOPERASI KOPER ASI INTI BANDUNG BANDUNG PERIODE 2008 – 2012 2012 Skripsi : 120 120 Halaman Halama n Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh Modal Sendiri terhadap Sisa Hasil Usaha selama periode 2008-2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Teknik Teknik a nalisis yang d igunakan igunakan adal ada lah deskriptif, deskript if, sedang seda ngkan kan teknik tek nik pengumpulan pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan pengumpulan data observasi, wawancara, dan kajian pustaka. Data yang diperoleh dianalisis dengan dengan pearson product moment untuk untuk menghitung me nghitung koefisie n determina deter minasi si dan korelas i. Hasil penelitian ini menunjukan tingkat modal sendiri pada koperasi INTI Bandung yang selalu bertambah setiap tahun nya, sedangkan tingkat sisa hasil usaha sebesar 19,79% dalam kategori baik. Hubungan antara modal sendiri dan sisa hasil usaha cukup kuat yaitu ditunjukan dengan nila korelasi sebesar 0,574, dan koefesien determinasi sebesar 32,9%. Berarti pengaruh variabel x terhadap y 32,9% dan sisanya 67,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: (1) Modal para pemodal tidak dike mbangkan secara baik ole h pe ngurus ngurus koperasi koperas i, (2) Besarnya Besarnya biaya-biaya operasional maupun non-operasion on-operasio nal ya ng tidak terkontrol pengeluara pengeluarany nyaa oleh ole h pihak pengu pe ngurus. rus. Saran yang diberika diberika n dalam penelitian ini adalah adalah : (1) Hendaknya pengurus koperasi koperas i lebih leb ih me manfaatkan manfaa tkan modalnya oda lnya untuk pengem pe ngemba banga ngan n usaha, (2) P ihak ihak koperasi melakukan efisiensi dan efektifitas biaya, sehingga biaya-biaya yang tidak perlu dapat dikontrol. Kata kunci kunci : Moda l sendiri, s isa hasil usaha, dan Koperasi INTI Ban Ba ndung.
iv
ABSTRACT
ALWI ASSEGAFF NPM. NPM. 10.401.246 10.401.246 Computerized Accounting
TH E EF FE CT OF OWN CAPITAL CAPITAL TO PROF PROF IT SH SH AR ARII NG (S (SHU ) AT K OPERAS PERASII I NTI BA NDUNG FOR THE PERIOD OF 2008- 008- 2012 Thesis : 120 Pages The purpose of this research was to know the effect of own capital to profit sharing (SHU) for the period of 2008-2012. The method used in this research was quantitative method. Analysis technique used was de de scriptive analysis, analysis, while the data collection techniques were observation, interview, and a literature review. Data were analyzed with pearson product moment to calculate calculate the coefficient determination and correlation. The result of this research showed that the level of own capital at koperasi INTI Bandung Bandung was grow up every year, while the 19,79% rate rat e of profit shar ing in in the good category. The relation between the own capital and profit sharing was strong enough, showed by coeff icient icient of corre lation was 0,574, 0,574, and the t he coefficien coeff icientt of determination was 32,9%. Mean is that the effect of variabel x on variabel y 32,9% and the remaining 67,1% was effected by other factors not examined. Problems found in this research were : (1) The investors’ capital is not developed well by the cooperative management, (2) The big amount of operating and non-operating non-operating expenses which are not controll cont rolled ed by the manager m anager The advice given this research were : (1) Cooperative management should be able to utilize the capital to business development (2) Cooperative efficiency and cost effectiveness, so that the costs do not need to be controlled.
Keywords : Own capital, capital, profit sharing(SHU), sharing(SHU), and Koperasi INTI Bandung.
v
DAFTAR ISI IS I
LEMBAR LE MBAR PENGES PENGES AHAN LEMBAR LE MBAR PERSETUJUAN PERSETUJUAN LEMBAR LE MBAR TIM TIM PENGUJI PENGUJI LEMBAR LE MBAR MOTTO KATA PENGAN PENGAN TAR TAR .............................................. ....................................................................... ............................ ...
i
ABSTRAK ABSTRAK ............................................. ...................................................................... .............................................. ....................... ..
iv
A B STRA CT .......................... ................................................... .................................................. ......................................... ................
v
DAFTAR DAFTAR ISI ............................................ ..................................................................... ............................................ ...................
vi
DAFTAR DAFTAR TABEL ............................................. ..................................................................... .................................... ............
x
DAFTAR DAFTAR GAMBAR ............................................. ..................................................................... ................................ ........
xi
DAFTAR DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN ............................................ ..................................................................... ............................ ...
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Bel Be lakang Penulisan .............................................. ................................................
1
1.2 Pokok Permasa Permasa lahan ........................................... ....................................................... ............
4
1.3 Pertanyaan Pertanyaan Pen Pe nelitian elitia n ............................................. ..................................................... ........
4
1.4 Tujuan Tujuan Penelitian Penelitia n ............................................ ............................................................ ................
5
1.5 Manfaat Lapo Lapo ran ............................................ ............................................................ ................
6
LANDASAN LAND ASAN TEORI, KERANGKA KERANG KA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS HIPOTESIS ........................................... ................................................................... ................................ ........
2.1 Landasan Landasan Teori .............................................. ............................................................... .................
8
A. Koperasi ............................................ ..................................................................... .........................
8
1. Pengert Pengertiian Koperas i ............................................. ...............................................
8
2. Jenis-jenis Koperasi .............................................. ................................................
9
3. Prinsip Prinsip Koperas i ............................................ .................................................... ........
11
B. Modal Sen Se ndiri dir i ............................................ ............................................................ ................
14
1. Pengert Pengertiian Modal Sen Se ndiri dir i ....................................... .......................................
14
2. Sumber Sumber Modal Sen Se nd iri ........................................... ...........................................
17
vi
C. Sisa Hasil Has il Usaha Usaha (SHU) ............................................ ..............................................
25
1. Pengert Pengertiian S isa Hasil Usah Usa ha (SHU) ...................... ......................
25
2. Pemba Pemba gia gia n S isa Hasil Has il Usah Usa ha (SHU) ..................... .....................
30
3. Prinsip-pr Prinsip-pr insip insip Pembagi Pemba gian an SHU ........................... ...........................
34
4. Faktor-faktor Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usah Usa ha (SHU) ............................................ .................................................................... ........................
35
D. Pengaruh Pengaruh Moda l Sendir Sendirii Terhadap Sisa Hasil Ha sil Usaha (SHU) (SHU) ............................................. ...................................................................... ............................ ...
37
E. Penelitia Penelitian n Terdahulu Terdahulu ............................................. .................................................. .....
39
2.2 Kerangka Kerangka Pemikiran Pe mikiran ........................................... ....................................................... ............
40
2.3 Hipotes Hipotesiis ............................................. ...................................................................... ............................ ...
42
BAB III MET M ETODOLOGI ODOLOGI PENELITIAN PENELITIAN ......................................... .........................................
43
3.1 Metode Penelitian Penelitia n ............................................... ........................................................... ............
43
3.2 Definisi Operasional Vari Var iabe l ........................................ ........................................
44
3.3 Popula Popula si dan Sampel Sa mpel Penelitian Penelitia n ...................................... ......................................
47
A. Popula Popula si ............................................. ...................................................................... .........................
47
B. Sampe Sampe l ............................................ ..................................................................... ............................ ...
47
3.4 Teknik Teknik Pengumpul Pe ngumpulan an Data ............................................ ..............................................
48
A. Data Data Primer ............................................ ................................................................ ....................
48
B. Data Data Sekunder ............................................ ............................................................ ................
49
3.5 Teknik Teknik Analisis Data .............................................. ...................................................... ........
49
A. Analisis Analisis Deskriptif .............................................. ...................................................... ........
50
B. Analisis Analisis Inferensial ............................................. ..................................................... ........
51
1. Uji Norma litas litas Data ............................................. ...............................................
51
2. Analisis Analisis Korelasi Kore lasi Pearson Pearson Product Moment .........
51
3. Koefisien Koefisien Dete Dete rminasi ........................................... .............................................
52
4. Analisis Analisis Regresi Linier Seder ha na ......................... .........................
53
C. Uji Hipotes Hipotesis is (Uji t) .............................................. ................................................... .....
54
vii
BAB IV PENGARUH PENGAR UH MODAL MOD AL SENDIRI SENDIR I TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI INTI BANDUNG ........................................... ................................................................... ................................ ........
56
4.1 Sejarah Singkat Singkat Koperasi INTI Bandung .............................. .............................. 56 4.2 Visi Visi dan Misi Mis i Koperas i INTI IN TI Bandung ........................ .......................... ..
57
A. Visi Visi Koperasi INTI Band Band ung ..................................... .....................................
57
B. Misi Koperas i INTI IN TI Band Band ung .................................... ....................................
57
4.3 UnitUnit-unit unit Kerja Koperas i INTI IN TI Bandung ........................ ........................
57
4.4 Struktur Struktur Organisasi D an Job an Job Description Koperasi Description Koperasi INTI Bandung Bandung .............................................. ....................................................................... ............................ ...
59
A. Struktur Struktur Org Or ga nisasi Koperasi INTI Ban Ba ndung .............
59
B. Job B. Job Description Description Koperasi INTIBandung .................... ....................
61
4.5 Perkembangan Modal Sendiri Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) (SHU) Koperasi INTI Bandung Per iode 2008-2012 ......
65
A. Perkembangan Perkembangan Modal Se ndiri dir i Kopera Kopera si INTI Bandung Periode 2008-2012......................... 2008-2012....................................... ..............
65
B. Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012........................ 2008-2012.............................. ......
77
4.6 Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) (SHU) Pada Koperasi INTI Bandung Per iode 2008-2012 2008- 2012
79
1. Uji Normalitas Nor malitas Data .............................................. ................................................... .....
80
2. Korelasi Pearson Korelasi Pearson Product Moment (PPM).................
81
3. Koefisien Koefisien Deter Deter minasi minasi ............................................ ................................................ ....
84
4. Regresi Regresi ............................................ ..................................................................... ............................ ...
86
5. Uji Hipotes Hipotesis is ............................................. .............................................................. .................
90
4.7 Permasala Permasalah han Ya ng Terjad Terjadii Berkaitan Deng De ngan an Modal Sendiri Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 .................................. ..................................
92
A. Permasala Permasalah han Modal Sendiri ..................................... .....................................
92
B. Permasala Permasalah han Sisa Hasil Usaha (SHU) ...................... ......................
93
viii
4.8 Upaya Yant Telah Dilakukan Dalam Mengatasi Pemecahan Permasalahan Yang Terjadi Berkaitan Berka itan Denga Denga n Modal Modal Se ndiri Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi INTI IN TI Bandung Periode 2008-2012 ..........
94
A. Upaya Dalam Mengata Mengata si Permasala han Modal Sen Se nd iri
94
B. Upaya Da Da lam Mengatasi Permasalah Permasala han Sisa S isa Ha Ha sil Usaha Usaha (SHU)...................... (SHU) .............................................. ......................................... .................
95
KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... .............................................
96
5.1 Kesimpulan Kesimpulan ............................................ ..................................................................... .........................
96
5.2 Saran ............................................... ....................................................................... ................................ ........
97
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
99
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................
102
BAB V
DAFTAR DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Oper asional Vari Var iabel ............................................. .................................................................. .....................
46
Tabel 3.2 Interpretasi Koef Koe fes ien Korelasi Korelas i N ilai r ...................................... ......................................
52
Tabel 4.1 Modal Moda l Sendiri Se ndiri Kope rasi INTI Bandung Periode Per iode 2008 – 2012..... 2012.....
66
Tabel 4.2 S impanan impanan Pokok Koperas i INTI Bandung Periode 2008-2012 .
68
Tabel 4.3 S impanan impanan Wajib Koperasi INTI Bandung Periode Pe riode 2008-2012.. 2008- 2012..
70
Tabel 4.4 Dana Cadang Cada ngan an Koperas i INTI IN TI Bandung Periode 2008-2012 ...
72
Tabel 4.5 S impanan impanan S ukare la Koperasi INTI INTI Bandung Periode 2008-2012...................................................................................
74
Tabel 4.6 S impanan impanan Berjangka Koperas i INTI IN TI Bandung Bandung Periode 2008-2012...................................................................................
76
Tabel 4.7 S isa Has Hasil il Usa ha (SHU) (S HU) Koperas i INTI Bandung Periode Pe riode 2008-2012...................................................................................
78
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data ............................................. .......................................................... .............
80
Tabel 4.9 Per hitungan hitungan Modal Sendiri dan Sisa Hasil Has il Usaha (SHU) ......... .........
81
Tabel 4.10 Hasil Korelas i Pearson Pe arson Product Momen Mome nt ................................... ...................................
82
Tabel 4.11 Interpretasi Koef Koe fes ien Korelasi Korelas i N ilai r ...................................... ......................................
83
Tabel 4.12 Model S ummary ummary ............................................ .................................................................... ............................. .....
85
Tabel 4.13 Hasil Regres Regres i Line Line ar Sederhana ........................................... ................................................. ......
87
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesi Hipotes is ............................................ ..................................................................... .........................
91
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Gambar 2.1 Ba Ba ga n Kerangka Ker angka Pemiki Pe mikiran ran .............................................. .................................................... ......
41
Gambar Gambar 4.1 Stru Str uktu kt ur Org Or ganisasi anisas i Koperasi INTI Bandung .......................... ..........................
61
Gambar Gambar 4.2 Grafi Gra fik k Modal Sendir Sendirii Koperas i INTI INTI Ba Ba nd ung Periode 2008 – 2012 2012 ............................................. ...................................................................... ................................. ........
66
Gambar Gambar 4.3 Grafik Gr afik Simpanan Pokok Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012................................................................................
68
Gambar Gambar 4.4 Gra fik fik Simp S impaa na n Wajib Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 ............................................ .................................................................... ..................................... .............
70
Gambar Gambar 4.5 Gra fik fik Dana Cadangan Koperasi INTI IN TI Bandung Periode Periode 2008-2012 ............................................ .................................................................... ..................................... .............
72
Gambar Gambar 4.6 Grafik Simpanan Sukarel Sukare la Koperasi Kopera si INTI Ban Ba ndung Periode 2008-2012 ............................................ .................................................................... ..................................... .............
74
Gambar Gambar 4.7 Grafik Gr afik Simpanan Berjangka Koperasi IN TI Bandung Periode 2008-2012 ............................................ .................................................................... ..................................... .............
76
Gambar 4.8 Grafik Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 .............................................. .................................................................... ......................
xi
78
DAFTAR DAFT AR LAMPIRAN LAMPIRAN Lampira Lampiran n 1 : Jawaban Ketersed iaan P raktek Kerja Ker ja Lapangan Lapangan .............
102
Lampira Lampiran n 2 : Lem Le mbar Pengaju Pengaj uan Judul dan Dosen Pem Pe mbimbing .........
103
Lampira Lampiran n 3 : Lem Le mbar Penilaian Pen ilaian dan Daftar Hadir Hadir PKL PK L ....................... .......................
104
Lampira Lampiran n 4 : Lem Le mbar Catatan Ca tatan dan Kon Ko nsultas i Pem Pe mbimbing ................
106
Lampira Lampiran n 5 : Lam La mp iran Laporan Laporan Keu Ke uangan Koperasi INTI IN TI Bandung .
107
Lamp Lamp iran 6 : Lam La mpiran pira n Modal Sendiri Da Da n S isa Hasil Usaha Usaha Koperasi INTI Bandung ............................................ ................................................................ ....................
114
Lampira Lampiran n 7 : Hasil Has il Perhitungan Pe rhitungan di Pro gram SPSS 18 .......................... ..........................
116
Lampira Lampiran n 9 : Tabel t ............................................. ..................................................................... ................................ ........
119
Lampira Lampiran n 10 : Tabel Distr Distribusi ibusi F P=0,05 .............................................. ................................................
120
xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan
Peranan modal di dalam operasional perusahaan mempunyai konstribusi yang sangat penting karena tanpa modal yang cukup maka suatu usaha tidak akan berjal berja la n lancar. lancar. Modal Modal dalam arti art i luas luas dimana dimana modal modal itu meliput meliputii dalam be ntuk uang maupun bentu bent uk bara ng. ng. Dalam pembagiannya pemba giannya moda l usaha Koperas i terdiri dari dari modal modal sendir sendirii dan modal modal pinjaman. Modal sendir sendirii dapat berasal berasa l dari simpanan pokok, simpana simpana n wajib, dana cadangan dan hibah, hibah,
seda ngkan ngkan
Koperasi lain, lain, bank,
modal pinjaman pinja man dapat berasal berasa l dari dar i a nggot nggotaa nya, nya, le mbaga keuangan lainnya, lainnya, penerbitan obligasi dan
surat hutang lainnya. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman, sehingga koperas kopera s i harus ar us dapat dapa t me manfaatka n modalnya oda lnya baiknya,
yang
dengan de ngan
sebai seba ik-
artinya da lam pengelol pengelo laan modal tersebut tersebut koperasi koperas i harus
memberi manfaat yang sebesar - besarnya untuk pemenuhan kebutuhan anggota anggotany nya. a. Dala Dala m pengelolaan modal modal atau keua nga nga n, maka maka pihak koperasi harus mampu mengalokasikan sumber daya keuangan yang dimilikinya secara efisien untuk meningkatkan laba atau yang sering disebut sisa hasil usaha (SHU). Dalam Pasal 33 ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditegaskan bahwa perekonomian disusun sebagai
1
2
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Ketentuan tersebut sesuai dengan prinsip koperasi, karena itu koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun perekonomian yang berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang mengutamakan kemakmuran masyarakat, bukan bukan kemakmuran kemakmura n orang-seorang. Di Indonesia, koperasi tumbuh dari tahun-ketahun. Perkembangan ini terjadi terjadi pada aspek finansial (modal (modal se ndiri, modal luar, volume volume usaha, dan sisa hasil usaha). Setiap koperasi berusaha untuk selalu tumbuh dan berkembang. Menurut Partomo S.T. dan Abdul Rahman S. (2002:76) Perkembangan usaha koperasi sangat ditentukan oleh besar kecilnya dana atau modal yang digunakan. Lebih lanjut dikatakan bahwa semakin berkembangnya kegiatan usaha Koperasi dewasa ini, maka semakin besarlah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha koperasi. Hal ini berarti semakin besar pula tanggungjawab manajemennya. Menurut Sitio, usaha atau kegiatan yang dilakukan koperasi dapat dilihat dari besarnya volume usaha koperasi itu sendiri. Volume usaha inilah yang nantinya akan berpengaruh terhadap perolehan perolehan s isa hasil usa ha (SHU) (SH U) koperas koperas i. Sebaga i bada n usaha, usaha, pe ndapatan dapata n dan hasil usaha sangat menentukan besar kecilnya sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh koperasi. Dalam setiap tahunnya, SHU yang diperoleh koperasi disisihkan dan dibagi untuk keperluan cadangan koperasi, jasa anggota, dana pengurus, dana pegawai, dana sosial, dan dana pembangunan
3
daerah kerja. Adapun besarnya penyisihan sisa hasil usaha (SHU) ditetapkan dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan) masing – masing masing koperasi. Sumber modal yang terdapat pada koperasi INTI Bandung berasal dari moda l sendiri dan juga berasal dari dari modal pinjaman. pinja man. De De ngan ngan adanya modal yang t inggi diharapkan diharapkan pe ncapaian capaia n laba laba ( profit ( profit ) juga tinggi, serta dicapa inya sisa hasil usaha (SHU) yang efisien. Umumnya masalah sisa hasil usaha (SHU) adal ada la h lebih leb ih penting pe nting daripada da ripada masala h laba, karena kare na laba ya ng besar besa r saja
belum mer upakan
ukuran
te lah bekerja secara efisien efis ien dalam
menggunakan menggunakan modal moda l. Pada kesem kese mpata n ini penulis akan melakukan penelitian penelitia n di koperasi koperasi P T. INTI INTI Bandung yang yang berkaitan berka itan de de ngan ngan pengaruh pengar uh modal modal sen se ndiri dir i terhadap sisa hasil usaha pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, dengan data yang diperoleh yaitu modal sendiri pada tahun 2008 sebesar Rp. 3,313 milyar dengan perolehan sisa hasil usaha (SHU) sebesar Rp 643 juta, Tahun 2009 sebesar Rp. 3,641 milyar dengan perolehan sisa hasil usaha (SHU) Rp 640 juta, Tahun 2010 Sebesar Rp. 4,043 milyar dengan perolehan sisa hasil usaha (SHU) Rp. 817 juta, Tahun 2011 Sebesar Rp.4,292 milyar dengan perolehan sisa hasil usaha (SHU) Rp.828 juta, Tahun 2012 Sebesar Rp.5,629 milyar dengan perolehan sisa hasil usaha (SHU) Rp.416 juta. Pada setiap tahunnya modal sendiri terjadi peningkatan, namun berbanding terbalik denga n peroleh perole han sisa has il usaha (SHU) yang terjadi penuruna penuruna n di tahun 2009, dan kenaikan kenaika n pada tahun ta hun 2010-2011 2010- 2011 dan terjadi penuruna penuruna n kembali pada tahun 2012. 2012.
4
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai : “
Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada
Kope Kope rasi as i INTI INTI Bandun Ba ndung g Perio de 2008-2012 ” 1.2 Pokok Perm Pe rmasa asalahan lahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah baga baga ima ima na pengaruh pengar uh modal sendiri terhadap terhadap sisa hasil usaha (SHU) di Koperasi INTI Ban Ba ndung periode periode 2008-2012. 1.3 Pertanyaan Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka pertanyaan pertanyaan dari dar i penelitian penelitia n ini adalah adala h sebagai beriku berik ut : 1. Bagaimana perkembangan modal sendiri pada Koperasi INTI Bandung periode periode 2008-2012 ? 2. Bagaimana Bagaimana perke mbangan sisa hasil usaha usaha di Koperas i INTI IN TI Bandung Bandung periode periode 2008-2012 ? 3. Seberapa besar pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha di Koperasi INTI Ban Ba ndung periode periode 2008-2012 ? 4. Permasalahan apa saja yang terjadi berkaitan dengan modal sendiri dan sisa hasil usah usa ha di Koperasi IN TI Bandung periode 2008-2012 ?
5
5. Bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi permasala permasalah han yang terjadi terjad i berka itan dengan moda l sendiri dan da n sisa hasil usaha di Koperasi Koperas i INTI Bandung periode periode 2008-2012 ?
1.4 Tujuan dan Manfaat Laporan A. Tujuan Laporan
Berdasarkan latar belakang penelitian dan pertanyaan penelitian, maka tujuan yang ingin dicapai adalah : 1.
Untuk mengetahui perkembangan modal sendiri pada Koperasi INTI Bandung periode 2008-2012.
2.
Untuk mengetahui perkembangan sisa hasil usaha di Koperasi INTI Bandung periode 2008-2012.
3.
Untuk mengetahui pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil usaha di Koperas i INTI Bandung periode 2008-2012
4.
Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang terjadi berkaitan dengan modal sendiri dan sisa hasil usaha di Koperasi INTI Bandung periode 2008-2012.
5.
Untuk
mengetahui
upaya-upaya
yang
telah
dilakukan
dalam
mengatasi permasalahan yang berkataitan dengan modal sendiri dan sisa hasil usah usa ha di Koperasi IN TI Bandung periode periode 2008-2012.
6
B. Manfaat Laporan 1.
Manfaat Teo Teo ritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah dan lebih mengembangkan lagi dalam referensi-referensi karya ilmiah yang nantinya akan dapat lebih mengembangkan Ilmu Pengetahuan. 2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi Penulis Penelitian
ini
dapat
memberikan
peluang
untuk
menambah wawasan berpikir memperluas pengetahuan, baik dalam teori maupun praktek. Dalam teori berarti memperoleh pemahaman pemahaman dan pe nghayata nghayata n yang d iperoleh pada saat kuliah dalam pembahasan mengenai modal sendiri dan sisa hasil usaha.
Dalam
praktek,
diharapkan
dapat
menambah
pengeta pengetahu huaa n dan pen pe nerapa n dala m kegiatan per usahaan, khususnya khususnya di koperas i. b.
Bagi Koperasi Dari hasil Penelitian ini, diharapkan dapat memberikan baha baha n masu mas ukan a tau sebag seba ga i ba ha n pertimbangan da n evaluasi bagi pihak p ihak manajer koperasi mengenai modal sendiri d an sisa hasil
usaha
sehingga
dapat
dijadikan
pedoman
dalam
pengelo pengelollaan, pengambilan pengamb ilan keputusan seta dapat memberikan input input ya ng bermafaat bagi peng pe ngemba embang ngaa n koperas koperas i untuk untuk masa ini dan masa yang akan datang.
7
c.
Bagi Pihak Lain Untuk pihak lain diharapkan dapat memberikan informasi mengenai modal sendiri dan sisa hasil usaha.
BAB II LANDAS LANDASAN AN TEORI, KE KERANGKA RANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Landasa Landasan n Teori A. Kope Kope rasi
Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan dan penting untuk dipertahankan. koperasi merupakan suatu alat bagi orang-orang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya. hidupnya. Dasar kegiatan koperasi ada lah kerjasa ma ya ng dianggap dianggap s uatu cara untuk memecahkan berbagai masalah atau persoalan yang mereka hadapi masing-masing asing- masing.. 1.
Pengertian Pengertian Koper Ko perasi asi
Pengertian koperasi secara etimologi berasal dari kata cooperation. cooperation. Co artinya bersama dan operation artinya bekerja atau berusaha, jadi cooperation adalah bekerja sama-sama atau usaha bersama-sa bersama-sa ma untuk untuk kepenting kepent ingan an bersama. bersa ma. Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 ayat (1) (2005:1) tentang Perkoperasia n adala h :
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang -orang atau badan
hukum hukum
koperasi
dengan
melandaska melandaska n
kegiatannya
berdasarkan berdasarkan pr insipinsip- prinsip koperasi sekaligus sebagai ge rakan
ekonomi ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas a sas kekeluargaan.”
8
9
Sedangkan
pengertian
koperasi
menurut
Rudianto
(2006:2)
menyatakan bahwa :
“Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaa pendayagunaan n sumber daya ekonomi para a nggota nggotany nyaa atas dasar prinsip-pr prinsip-prinsi insip p
koperasi koperas i
dan
kaidah kaida h
usaha
ekonomi
untuk
meninggkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya dengan demikian koperasi merupakan
ekonomi ekonomi rakyat dan da n sokogur sokoguruu perekonomian perekonomian nasi nas io na l.” Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu: a.
Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melalui pembentukan perusahaan bersama bersama yang dikelola dan diawasi diawas i secara demokra de mokratis. tis.
b.
Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan kebutuhan dan kepentingan ekonomi.
c.
Koperasi adalah perusahaan yang harus memberi pelayanan ekonomi ekonomi kepada angg a nggo o ta.
2.
Jenis – jenis jenis Koper Ko perasi asi
Menurut ketentuan Pasal 16 UU No.25 Tahun 1992 (2005:56) Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi
10
koperasi konsumen, koperasi produsen dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor usahanya yaitu : a.
Koper Ko perasi asi Simpan Simpan Pinjam
b.
Koperasi Konsumen
c.
Koperasi Produsen
d.
Koperasi Pemasaran
e.
Koperasi Jasa
Dengan uraia uraian n penjelasan diatas sebagai berik ut : a.
Koper Ko perasi asi Simpan Simpan Pinjam Koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak di bida bida ng simpanan dan pinjaman.
b.
Koperasi Konsumen Koperasi konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi. konsumsi.
c.
Koperasi Produsen Koperasi produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha pengusaha kecil mene ngah ngah (UKM) dengan menjala menjalan nkan kegiatan
pengadaan
anggotanya.
bahan
baku
dan
penolong
untuk
11
d.
Koperasi Pemasaran Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiata kegiata n penj ua lan prod uk/jasa koperasiny koperas inyaa atau anggotanya.
e.
Koperasi Jasa Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa la la innya. Sedangkan koperasi menurut Ninik Widiyanti (2003:57)
dapat digolongkan menjadi 5 (lima) golongan yaitu : 1.
Koperasi konsumsi,
2.
Koperasi Kop erasi kredit kredit (simpa (simpan n pinjam), pinjam),
3.
Koperasi produksi,
4.
Koperasi jasa,
5.
Koperasi serba usaha. Jadi kesimpulanya, jenis-jenis koperasi dapat disimpulkan
dari jenis usaha dan fungsinya seperti simpan pinjam, konsumsi, jasa, produksi produksi dan pemasaran atau serba usaha. 3.
Prinsip Prinsip Koper Ko perasi asi
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasa l 5 disebu diseb utka n prinsip koperasi koperas i, yaitu: a. Koperasi melaksa melaksan nakan prin pr insip sip koperas i seba gai beri ber ikut: kut : 1.
Keanggotaan Keanggotaan bersifat s ukarela dan terbuka.
2.
Pengelo Pengelollaan dilakukan secara demokrat is.
12
3.
Pembagian sisa hasil usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota anggota (an (a ndil a nggota nggota tersebut te rsebut da da lam koperasi).
4.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5.
Kemandirian.
b. Dalam pengembangan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula prinsip prinsip koperasi koperas i seba gai beri ber ikut: kut : 1.
Pendidikan perkoperasian.
2.
Kerjasama antar koperasi.
Prinsip koperasi ini merupakan esensi dari dasar kerja koperasi sebagai badan usaha dan merupakan ciri khas dan jati diri koperasi yang me mbedakannya dari bada n usaha usaha lainny la innya. a. 1. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna, bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna, bahwa seorang anggota dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam anggaran dasar koperasi. Sedangkan sifat terbuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun. apapun. 2. Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para
13
anggota itulah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. 3. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota terhadap koperasi. Ketentuan yang demikian ini merupakan merupakan perwuju perwuj udan nilai kekeluargaan da n keadilan. 4. Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan
anggota
dan
bukan
untuk
sekedar
mencari
keuntungan. Oleh karena itu, balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata atas besarnya modal yang diberikan. yang dimaksud dengan te te rbatas adalah wajar wajar dalam da lam arti tidak melebihi suku suku bunga yang berlaku di d ipasar. 5. Kemandiria Kemandiria n mengandung mengandung pengertia pengertian n dapat dapat berdiri se ndiri, tanpa tergantung pada pihak lain yang dilandasi oleh kepercayaan kepada pertimbangan, keputusan, kemampuan dan usaha sendiri. Dalam kemandirian terkandung pula pengertian kebebasan yang bertanggung
jawab,
otonomi,
swadaya, swadaya,
bera ni
mempertanggungjawabkan perbuatan sendiri, dan kehendak untuk untuk meng me ngelo elolla diri d iri sendiri. Untuk pengembangan dirinya, koperasi juga melaksanakan dua prinsip Koperasi yang lain yaitu, pendidikan perkoperasian
14
dan kerjasama antar koperasi. hal tersebut merupakan prinsip koperasi
yang
penting
dalam
meningkatkan
kemampuan,
memperluas wawasan anggota, dan memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi. Kerja sama dapat dilakukan antar
koperasi
ditingkat
lokal,
regional,
nasional
dan
internasional.
B. Modal Sendiri 1.
Pengertian Pengertian Modal Sendiri
Modal merupakan sarana atau bekal untuk melaksanakan usaha (Gilarso,2003 :81), modal koperasi dapat dilihat dari dua segi yaitu : a.
Sumbernya, yaitu yang tampak dari neraca pada sisi kredit atau passiva. passiva.
b.
Bentuk kongkritnya, yaitu yang disebut harta yang tampak di neraca pada sisi debet atau aktiva. Modal koperasi adalah kelebihan jumlah harta terhadap jumlah
uang dari koperasi, atau dengan kata lain selisih positif antara harta dan utang. Modal koperasi terdiri dan dipupuk dari simpanansimpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya termasuk cadangan serta sumber-sumber lain. Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kesejahteraan anggota dan bukan sekedar mencari keuntungan. Modal sendiri
15
dapat dipergunakan antara lain untuk mempertahankan likuiditas, memberikan kredit khusus, pembelian gedung-gedung kantor, menutup menutup kerugian yang diderita Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya, koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman. Modal Modal sen se ndiri dir i berasal berasa l dari dala dala m koperasi itu sendir sendirii yaitu seperti simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan berjangka, dana cadangan, dan hibah. Sedangkan modal pinjaman berasal dari luar koperasi koperas i, seperti pinjam pinja man bank atau ata upun pinjaman-pinjama pinjaman-pinjama n lainya. Dal Da la m hal modal, modal, koperasi koperas i memang ema ng berusaha agar modal yang didapat tidak tidak berasal berasa l dari lua lua r, karena dengan membuat modal lebih besar dari dalam, akan membuat laba bagi perusahaa perusahaa n besar pula. Ada 2 (dua) macam modal yaitu yang berasal dari dalam atau modal sendiri dan modal yang berasal dari luar atau modal asing. Yang dimaksud modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu se ndiri (cada ngan ngan laba) atau ata u bera sal dar i pe ngambil bagian, peserta ata u pemilik pemilik (moda (moda l sah sa ham, modal peserta, peser ta, dan da n lainlain). Dan yang dimaksud dengan modal asing adalah modal yang berasal dar i lua lua r perusahaan perusahaa n yang yan g sifatnya semen seme ntara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan merupakan piutang yang pada saatnya saatnya ha rus dibayar dibayar kem ke mba li. li.
16
Modal sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan usaha, sehingga tercapai hasil yang diinginkan. Tanpa adanya modal, aktivitas usaha tidak dapat dijalankan. Biasanya, semakin luas jangkauan usaha dan semakin semak in ba nyak nyak bidang ya ng d itangani, itangani, maka dibutuhkan modal yang besar pula. Modal dalam arti sempit adalah sejumlah dana atau sejumlah nilai uang yang dipergunakan dalam membelanjai semua keperluan usaha. Sedangkan dalam arti luas modal adalah semua peralatan yang berupa uang atau barang yang diperlukan untuk menjalankan usaha lebih lanjut. Modal adalah salah satu faktor produksi yang merupakan sarana untuk melaksanakan usaha-usaha. Ditinjau dari wujudnya modal koperasi dapat berupa modal yang berwujud dan modal yang tak berwujud. Modal yang berwujud adalah harta berwujud yang dapat dinilai dengan uang yang digunakan untuk menjalankan usaha, seperti uang tunai, alat-alat produksi, mesin, gedung dan sebagainya. Sedangkan modal tak berwujud adalah harta berwujud yang tidak dapat dinilai dengan uang, misalnya hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan koperasi untuk memperoleh pendapatan. Koperasi adalah salah satu bentuk badan usaha yang sesuai dengan ketentuan UUD 1945. Bentuk badan usaha ini cocok sekali dipakai dalam rangka memecahkan ketidakselarasan di dalam masyrakat, karena sebagian kecil masyarakat yang memegang kendali ekonomi sangat kuat, dan di pihak lain bagian terbesar
17
masyarakat berada dalam keadaan yang lemah. Koperasi harus mampu
mewujudkan
kesejahteraan
anggotanya
supaya
pembangunan pembangunan koperasi koperas i meng me ngarah arah pada ge rakan ekon eko nomi masyarak masyarakat at yang didukung demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta me me njad njadii soko guru p erekonomian ereko nomian nas nasiona ionall yang ta ta ngguh. 2.
Sumber Sumber Modal Send Se ndiri iri
Modal Sendiri dalam koperasi bersumber dari : a. Simpnan Simpnan S ukarela Simpanan sukarela atau yang lebih dikenal dengan tabungan manasuka manasuka di koperasi koperas i INTI
adala h tabungan anggota yang yang
besarnya terg ter gantung kemam kema mpuan anggota dengan besaran jasa sesuai kesepakatan anggota yang dirumuskan dalam rapat anggota anggota tahun ta hunan an (RAT) (RA T).. b. Simpanan Berjangka Simpanan berjangka atau deposito (time ( time deposit = deposito berjangka) berjangka) adalah adala h s impanan impanan dari pihak ketiga pada bank bank yang pena pena rikannya rikannya hanya dapat dilaku dilak ukan dala m jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan. bersangkutan. c. Simpanan Simpanan Pokok Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah ditentukan jumla jumla hnya dan sa ma besar nya nya ba gi setiap set iap anggota, serta
18
diwajibkan kepada anggota untuk menyerahkan kepada koperasi pada wakt u masuk masuk menjadi anggota. d. Simpanan Wajib Simpanan wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumla jumla hnya da n wajib disimpan d isimpan ol o leh se tiap angg a nggota ota pada waktu w aktu tertentu. Simpanan wajib hanya boleh diambil kembali dengan cara yang tela telah h ditentukan dite ntukan dalam anggaran anggara n dasar, supaya moda moda l koperasi tidak goyah. e. Dana Cada nga nga n Dana cadangan merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagikan kepada anggotanya yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri serta dapat untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan f.
Hibah Hibah adalah modal yang diterima oleh koperasi secara cumacuma dari pihak lain dan menjadi modal sendiri. Hibah merupakan transfer (pemberian) dana dari pihak lain secara gratis, yaitu tidak ada kewajiban bagi koperasi untuk membayar kembali, baik berupa pokok pemberian maupun jasa yang dapat dikategorikan sebagai hibah pada koperasi adalah hadiah, penghargaan dan pemberian / bantuan lainnya yang tidak disertai dengan ikatan. Bagi koperasi modal sendiri
19
merupakan sumber permodalan yang utama, hal ini berkaitan dengan beberapa alasan. 1. Alasan Alasan Kepemilikan K epemilikan Modal yang berasal dari anggota merupakan salah satu wujud
kepemilikan
anggota
terhadap
koperasi
serta
usahanya. Anggota yang memodali usahanya sendiri akan merasa lebih bertanggungjawab terhadap keberhasilan usaha terseb ut. 2. Alasan Ekonomi Modal yang berasal dari anggota akan dapat dikembangkan secara lebih efisien dan murah, karena tidak diperkenankan persyarata persyaratan n bunga. 3. Alasan Risiko Modal sendiri atau anggota juga mengandung risiko yang lebih
kecil
dibandingkan
dengan
modal
dari
luar,
khususnya khususnya pada saat saa t usaha ti t idak berjalan berja lan dengan lanc lancar. ar. Sumber modal koperasi adalah bagaimana mencari dan dari mana perusahaan memperoleh dana yang dibutuhkan untuk untuk membel embe lanja i usahanya usahanya guna guna men me ncapai tuj ua n perusah perusa haan itu. Adapun sumber modal menurut asalnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :
20
a. Dari Segi Asalnya
Ditinjau dari segi asalnya, sumber modal dapat dibedakan menjadi dua, yakni sumber modal intern dan sumber modal ekstern. 1. Sumber Intern Sumber intern merupakan usaha yang dilakukan dengan efisien
agar
pemenuhan
kebutuhan
dana
guna
membiayai operasi perusahaan dapat dipenuhi dari dalam perusahaan itu sendiri. Sumber modal intern dapat berwujud : a. Laba yang tidak dibagi/ laba ditahan. Laba yang tidak dibagi diperoleh dari keuntungan suatu perusahaan yang tidak dibagikan pada akhir tahun. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk modal cadangan
agar
perusahaan
tersebut
dapat
menjalankan usahanya dengan baik. Besar kecilnya laba ditahan menjadi sumber intern pemenuhan modal kerja yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1. Besarnya lab lab a yang diperoleh pada periode yang bersangkutan. bersangkutan. 2. Kebijakan tentang pembayara pembayara n
deviden
deviden devide n
policy, policy,
apabila
ditetapkan dite tapkan
dala m
21
prosentase prosentase / jumlah ya ng relatif kecil, dan sebaliknya ditetapkan
apabila dalam
pembayaran
prosentase
yang
deviden relative
renda renda h maka maka laba ditah d itahaa n relatif besar. 3. Kebijakan penanaman kembali deviden yang diterima oleh pemegang saham. Apabila ada kebijakan untuk penanaman kembali deviden yang diterima perusahaan, maka laba ditahan akan menjadi relative besar asal penanaman kembali deviden deviden tersebut ter sebut dapat ditanamkan ditanamka n pada investasi yang Ratio yang Ratio Rate Of Return Return lebih besar dari biaya modal. 4. Penjualan aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan. perusahaan. 5. Keuntungan penjualan surat berharga / efek di atas harga normal.
b. Cadangan
penyusutan.
Cadangan
penyusutan
diperoleh dari hasil penyusutan alat-alat produksi tahan lama yang disusutkan tiap tahun berdasarkan peraturan peraturan koperasi.
ya ng berl ber laku pada
perusah perusa haan a tau
22
Maksud diadakannya cadangan penyusutan adalah untuk menjaga modal yang telah ditetapkan dan
menjamin
kebutuhan
modal
agar
dapat
meningkatkan kegiatan usahanya sewaktu akan mengganti mesin tersebut karena telah habis umur teknisnya.
2. Sumber Ekstern Sumber
ekstern
merupakan
usaha
pemenuhan
kebutuhan dana yang berasal dari luar perusahaan. Sumber-sumber ekstern ini dapat berupa modal-modal pinjama pinjaman n (modal (modal asing) ba ik ya ng berupa berupa uang, ba han, maupun lainnya. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang janka panjang maupun jangka pendek.
b. Dari Segi Terjadinya
Ditinjau dari segi terjadinya sumber modal, dapat diperoleh dari berbaga berbaga i sumber. Sumber-sumber tersebu terseb ut antara lain la in : 1. Tabungan dari subjek ekonomi suatu pendapatan yang tidak
dikonsumsikan,
dengan
demikian
tabungan
tersebut dapat digunakan untuk keperluan konsumsi dimasa yang akan datang. Tabungan yang dikonsumsi tidak
menambah
modal.
Setiap
perusahaan
dapat
23
mempergunakan
tabungannya
menurut
kehendak
masing-masing, tetapi diapun dapat bertindak untuk tidak mempergunkan pendapatan, baik sebagian atau seluruhnya. 2. Penciptaan / kreasi / kredit oleh bank. Dalam penciptaan atau kredit oleh bank, tidak hanya bank sentral saja yang dapat menciptakan uang tetapi bank-bank umum Juga dapat menciptakan uang yang sering disebut dengan uang giral. 3. Intensifikasi penggunaan modal. Cara ini dilakukan oleh bank bank dengan me minjamkan minjamkan kembali uang-u ang- uang yang dipercaya masyarakat kepada bank. Perusahaan dapat mengintensifkan penggunaan ua ng yang yang se mentara tidak digunakan, digunakan, misalnya misalnya de ngan ngan meminjamkan kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.
Pemenuhan modal dengan tabungan sementara anggota jangka pendek pada dasar nya nya yang termasuk ke dalam moda l pasif jangka pendek pendek terdiri terd iri dar i : a. Utang dagang atau barang b. Simpanan Simpanan sukare la atau a tau titipan c. Biaya-b Biaya-b iaya ya ng belum dibayar
24
d. Rupa-rupa dana e. Pinjaman dari bank Sesuai dengan keterangan diatas, maka disini hanya akan memberika memberika n sorotan pada modal pasif jangka pendek dalam bentuk tabungan, sementara anggota jangka pendek yaitu simpanan sukarela atau sering pula dengan istilah titipan atau giro yang diartikan sebagai jumlah uang yang ditanamkan anggota atau bukan anggota pada koperasi atas kehendak sendiri sebagai simpanan sementaranya. Ada beberapa pendapat dari peneliti terdahulu bahwa dengan simpanan sukarela akan dicapai beberapa maksud yaitu : 1. Menambah modal usaha bagi koperasi, artinya bila modal
tersebut
jangka
pengambilannnya
oleh
penyimpan penyimpan masih la ma, dapat dimanfaat dima nfaatkan kan untuk untuk membelanjai
usaha
pelayanan
bagi
keperluan
anggota. 2. Mengamankan uang dari pengambilan dan pemakaian uang terlalu mudah. 3. Secara tidak langsung dapat memberikan pertolongan kepada sesama anggota yang memerlukan uang atau pinjama pinjaman n.
Namun Na mun
meskipun eskip un
demikia n,
kare na
simpanan sukarela ini pada hakikinya merupakan
25
utang, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pemenuhan modal tersebut.
C.
Sisa Hasil Usaha (SHU) 1. Pengertian Pengertian Sisa Hasil Usa ha (SHU)
Sisa hasil usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusuta penyusutan n, dan kewajiban kewajiba n lainnya lainnya term ter masuk pajak dala m tahun buku buku yang bersang bersa ngkutan kutan (UU No.25 Tahun1992 Tahun1992 Pasa l 1 & 2). Pernyataan
Standar
Akuntansi
Keuangan
(PSAK
No.27)
menyebutkan bahwa, perhitungan hasil usaha (PHU) adalah perhitungan perhitungan hasil hasil usaha yang me nyaj nyaj ikan informasi mengena i pendapata pendapatan n, beban-beban beban-beba n usaha dan beba n perkoperasian perkoperas ian selama periode periode tertentu. perhitungan has il usaha menyaji enyaj ikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari sisa hasil usaha atau laba, tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi anggota. anggota. Usaha koperasi yang utama diarahkan pada bidang usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraan anggotanya. Berkaitan
26
dengan hal tersebut, maka pengelolaan usaha koperasi harus dilakukan dilakukan dengan denga n produktif, efektif, dan efisi e fisien. en. Dalam Da lam arti, art i, koperas i harus mempunyai kemampuan mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaat yang sebesar besarnya terhadap terhadap anggota dan masyarakat pada umumnya dengan tetap mempertimbangkan mempert imbangkan untuk me me mperole h SHU yang wajar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi laba pada pembukuan akutansi adalah : 1. Pendapatan Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK) No. 23, mendefinisikan pendapatan sebagai berikut: Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang
“
timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dar i kontribusi kontribus i penan pena nam modal. ” 2. Harga Harga Pokok Pe njua lan (HPP) HPP adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual, dijual, ata u harga harga perolehan dari dar i bara ng yang yang dijual. 3. Biaya Menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999:12), biaya adalah penuruna penuruna n manfaat ekonomi selama satu sat u periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau
27
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang t idak me nyangkut nyangkut pembagian pembagian kepada pe nanam modal. Menurut UU Koperas i No.25/1992 Bab. IX pasal 45 adalah a. SHU koperasi koperas i adalah pendapatan pendapatan koperasi koperas i yang diperoleh dalam dala m satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. bersangkutan. b. SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masingmasing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi sesuai dengan dengan rapat anggota. c. Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota. Sebagai suatu badan usaha, koperasi di dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu saja menghendaki untuk mendapatkan keuntungan atau sisa hasil usaha yang cukup banyak, banyak, maka sisa ha sil usaha terseb ut dapat disi dis isihkan sihka n sebagia sebagia n untuk cadangan koperasi yang selanjutnya bisa dipergunakan untuk menambah modal koperasi. Apabila modal koperasi bertamba bertamba h besar, maka dengan sendirinya lingkup lingkup usaha koperasia koperasia akan ak an lebih besar pula. p ula. Sisa hasil usaha mungkin tidak dapat dibagi habis, karena pembagia pembagia n SHU da lam koperasi koperas i terbatas ses ua i dengan tingkat tingkat
28
bunga bunga bank pemerintah atau ata u mungkin mungkin juga terjadi, terjad i, rapat anggota memutuskan sisa hasil usaha tahun buku yang bersangkutan tetap tingga tingga l dala dala m rekening rekening simp s impaa na n masingmasing- ma sing anggota. anggota. S isa hasil usaha yang tidak dibagi ini digunakan untuk pemupukan modal. Perolehan sisa hasil usaha akan terlihat pada data laporan keuangan dalam laporan tahunan koperasi pada tutup buku akhir tahun. Sisa hasil usaha memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh koperasi selama periode tertentu dalam satu tahun buku. Sebuah koperasi dikatakan baik atau berkembang bukan hanya dilihat dari perolehan sisa hasil usaha (SHU) saja, tetapi juga dilihat dari rencana kerja pelaksanaan yang telah ditentukan dalam rapat anggota tahunan, apakah rencana kerja tersebut bisa dilaksanakan secara keseluruhan. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pelayanan terhadap terhadap a nggota. nggota. Koperasi yang dapat mel me layani angg a nggota ota dengan sebaik-baiknya dapat dikatakan berhasil. Namun sebagai badan usaha, koperasi koperas i juga d ituntut untuk untuk dapat sejajar dengan badan usaha lain termasuk dala m mempero memperolle h SHU. Untuk itu, pengurus pengurus harus bekerja keras ke ras dan mempunyai mempunyai manajeme manajemen n yang yang ba ik sehingga dapat menghasilkan pelayanan maupun sisa hasil usaha yang wajar. Motivasi usaha koperasi adalah memberikan pelayanan kepada anggota dan berusaha pula untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pel Pe layanan terseb ut meliputi berbaga i
29
fungsi ekonomi atas berba gai jenis je nis usaha yang dibu dib utuhkan ol o leh para anggotanya. Salah satu sendi dasar koperasi yang mengatur keuntungan pada koperasi yaitu SHU. Sisa hasil usaha bila dibagikan kepada anggota dilakukan tidak berdasarkan modal tetapi berdasarkan berdasarkan per imbangan imbangan jasa usaha dan kegiatannya dala m penghidupan penghidupan koperasi itu. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Dana-dana yang berasal dari pembagian sisa hasil usaha koperasi selama belum dimanfaatkan digolongkan sebagai kewajiban lancar koperasi. Sedangkan cadangan koperasi, sebagai penyisihan dari sisa hasil usaha tergolong kepada modal sendiri yang tidak dapat dibagikan kepada anggota karena untuk tujuan pemupukan modal dan menutup menutup kerugian koperas i.
2. Pembagian Pembagian Sisa Sis a Hasil Usaha
Pada dasarnya SHU yang diperoleh koperasi di setiap tahunnya dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada anggaran
dasar
/
anggaran
rumah
tangga
koperasi
yang
bersangkutan. bersangkutan. Acu Ac ua n dasar untuk membagi membagi SHU adala h prinsip prinsip prinsip dasar koperasi yang menyeb utkan bahwa, pembagia pembagia n SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masingmasing anggota.
30
Menurut UU Koperasi No.25 Tahun 1992 pasal 34 menjelaskan bahwa pembagian sisa hasil usaha (SHU) yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagi diba gika kan n kepada para a nggota, nggota, sedangkan sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk bukan anggota, misalnya dari hasil pelayanan terhadap pihak ketiga, tidak boleh di d iba gikan gikan kepada a nggota, nggota, kare na bagian ini bukan diperole diperole h dari jasa anggota, sisa hasil usaha ini digunakan untuk pembiayaan pembiayan pembiayan tertentu la innya. Pembagi Pemba gian an sisa hasil usaha koperasi koperas i supaya supaya diatur sebagai berik ut : a.
Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota, dibagikan untuk : 1.
Cadanga Cadanga n Koperasi
2.
Para anggota, sebanding dengan jasa yang diberikan masing- masing.
b.
3.
Dana Pengurus
4.
Dana Pegawai / Kar yawan
5.
Dana Pendidika Pendidikan n Koperasi Koperasi
6.
Dana Sosial
7.
Dana Pembangunan Pembangunan Daera h kerja
Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk untuk b ukan uka n a nggota, d ibagi iba gika kan n untuk : 1.
Cadanga Cadanga n Koperasi
31
2.
Dana Pengurus
3.
Dana Pegawai / Kar yawan
4.
Dana Pendidika Pendidika n Koperasi
5.
Dana Sosial
6.
Dana Pembangunan Pembangunan Daera h Kerja Kerja
Cara penggunaan sisa hasil usaha diatas, kecuali cadangan yang
diatur
dalam
anggaran
dasar
dengan
mengutamakan
kepentinga kepentinga n koperas koperas i yang bersangkutan. bersangkutan. Cadang Cada ngaa n ini dimaksudkan dimaksudkan untuk untuk memupu emup uk modal moda l koperasi koperas i sendiri dan da n untuk untuk menutu enut up kerugian koperasi bila diperlukan, oleh karenanya cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota walaupun diwaktu pembubaran. Penggunaan dana sosial diatur oleh rapat anggota dan dapat diberikan, antara lain pada fakir miskin, yatim piatu atau usahausaha sosial lainnya. Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan bersangkutan da lam a nggaran nggaran dasar maupun kete ntuan-ketentu tuan-ketent uan lain dari koperasi. Penggunaan dana pembangunan daerah dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak Pemerintah Daerah setempat. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27) menyebutkan bahwa, Pembagian sisa hasil usaha harus dilakukan pada akhir periode pembu pemb ukuan. Jumlah yang dial dia lokas ikan selain untuk koperasi diakui sebagai kewajiban. Dalam hal pembagian
32
tidak dapat dilakukan karena jenis dan jumlah pembagiannya belum diatur secara jelas dalam anggaran dasar atau anggaran rumah tangga, tetapi harus menunggu rapat anggota, maka sisa hasil usaha tersebut dicatat sebagai sisa hasil usaha belum dibagi dan harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keua keua ngan. Menurut Sitio dan Tamba (2002:89), secara umum SHU koperasi dibagi untuk: a.
Cadangan Cadangan Koperasi K operasi Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendir sendirii serta untuk untuk menu me nutup tup ker ugian ugian koperasi koperas i bila di d iperlukan.
b.
Jasa Anggota Jasa anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda yaitu sebagai pemilik (owner) dan sekaligus sebagai pelanggan (customer). Dengan demikian, SHU yang diberikan kepada anggotanya berdasar atas 2 (dua) kegiatan ekonomi ya ng dilakukan oleh ole h anggota anggota sen se ndiri dir i, yaitu : 1.
SHU Atas Jasa Modal adalah SHU yang diterima oleh anggota karena jasa atas pena pena na man modalnya modalnya (s impa impa na n) didal dida lam koperasi.
33
2.
SHU Atas Jasa Usaha adalah SHU yang diterima oleh anggota, karena jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di dalam koperasi.
3.
Dana Pengurus Dana pengurus pengurus ada lah SHU yang di d isisih sis ihka ka n untuk untuk pe ngurus ngurus atas balas jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi.
4.
Dana Peg Pe gawai awa i Dana Pegawai adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk untuk membay memba yar gaji gaj i pegawai pegawa i yang yang bekerja da la m koperasi.
5.
Dana Pe ndidikan Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk membiayai pendidikan pengurus, pengelola, dan pega pega wai koperasi koperas i seba ga i upaya meningkatka meningkatkan n kemam kema mpuan pua n dan keahlian sumber daya manusia dalam mengelola koperasi.
6.
Dana Sosial Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk membantu anggota dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.
34
7.
Dana Pembangunan Daerah Kerja Dana pembangunan daerah kerja adalah penyisihan SHU ya ng d ipergunakan ipergunakan untu unt uk mengembangkan dae daerah rah kerjanya.
3.
Prinsip-Prinsip Pembagian SHU
Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, tranparansi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip prinsip prinsip pe mbagian bagia n SHU sebagai berikut : a.
SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota. Pada hakikatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber bersumber dari anggota sendiri, seda ngkan ngkan SHU ya ng buka buka n berasal dari dar i a nggota nggota d ijadikan ijadikan sebagai cadanga n koperas i. O leh sebab itu. Langkah pertama dalam pembagian SHU adalah memilahkan antara SHU yang bersumber dari hasil transaksi anggota dan SHU yang bersumber dari non anggota.
b.
SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri. SHU yang diterima setiap anggota pada
dasarnya
mer upakan
insentif
dari
modal
yang
diinvestas diinvestasiika nnya nnya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. c.
Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan. Proses perhitungan perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi
35
kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuant kuantiitatif tat if berapa partisi partis ipas inya inya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga merupakan salah satu proses pend pend idikan idikan bagi a nggota nggota koperasi koperas i dalam membangun emba ngun suatu suat u kebersamaan,
kepemilikan
terhadap
suatu
badan
usaha,
pend pend idikan idikan dalam dala m proses demokrasi. d.
SHU anggota dibayar secara tunai, SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota anggota da n mas mas yarakat mitra mitra bisnisnya.
4.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU)
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi SHU (Tri Ruli Yanti,2005) Faktor dari dalam yaitu :
a.
Partisipasi anggota. Para anggota koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan koperasi, karena tanpa adanya peran anggota maka koperasi koperasi tidak akan berjalan berjala n lanca lancarr
b.
Jumlah modal sendiri. SHU anggota yang diperoleh sebagian dari modal sendiri yaitu dari simpanan wajib, simpanan pokok, dana dana cada cad a ngan, ngan, dan da n hibah. hibah.
c.
Kinerja pengurus. Kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi, dengan adanya
36
kinerja yang baik dan sesuai persyaratan dalam anggaran dasar serta UU perkoperasian maka hasil yang dicapaipun juga akan baik. d.
Jumlah unit usaha yang dimiliki. Setiap koperasi pasti memiliki unit usaha, hal ini juga menentukan seberapa besar volume usaha ya ng dijal dija lankan dalam kegiata n usaha usaha tersebut.
e.
Kinerja manajer. Kinerja manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal-hal yang bersifat intern. intern.
f.
Kinerja karyawan. Kinerja karyawan Merupakan kemampuan seorang karya karya wan dalam menjadi anggota anggota koperasi kope rasi
Faktor dari luar yaitu :
a.
Modal pinjaman dari luar. Modal yang berasal dari luar perusahaa perusahaa n
yang
sifatnya
semen seme ntara
bekerja
di
da lam
perusahaa perusahaa n, dan bagi perusahaan perusahaa n me rupakan utang ya ng pada saatnya harus harus di d ibayar kem ke mbali ag a ga r tidak me me nder ita kerugia kerugian n. b.
Para konsumen dari luar selain anggota koperasi. Kekayaan koperasi ya ya ng merupakan merupakan pe mberian beria n bant ua n kepada pihak koperasi secara sukarela, baik berwujud uang maupun barang. biasanya biasanya berasal berasa l dar i pemerintah pemer intah dan dan merupakan hibah.
37
Faktor-faktor Faktor-faktor yang mem me mpe ngar ngaruhi uhi SHU: SH U: a.
Jumlah anggota koperasi. Semakin banyak anggota koperasi yang menyimpan dananya pada koperasi, diharapkan akan meningkatkan
volume
kegiatan
koperasi
sehingga
akan
meningkatka meningkatka n SHU yang aka aka n diperole diperole h koperasi. b.
Volume usaha. Peningkatan SHU dari suatu koperasi sangat tergantung pada kegiatan yang dijalankannya, sehingga aspek volume usaha yang dijalankan oleh koperasi akan sangat menentukan menentukan pen pe ndapatanny dapata nnya. a.
c.
Jumlah simpanan. Simpanan para anggota koperasi merupakan salah satu komponen yang turut serta menentukan kegiatan perkoperasia perkoperasia n di koperasi terseb ut.
d.
Jumlah hutang. Volume usaha yang harus ditingkatkan oleh koperasi akan terlaksana apabila pada koperasi tersebut tersedia modal yang mencukupi, baik yang berasal dari simpanan para anggota maupun modal yang digali dari luar (hutang).
D.
Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU)
Perusahaan maupun koperasi, dalam menjalankan kegiatan usahanya pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba yang maksimal agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Laba dalam koperasi lebih dike na l denga n sisa sisa hasil usaha (SHU). Menurut Sitio dan Tamba (2001:87), mengemukakan bahwa
38
“Sisa hasil usaha adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total (total revenue) revenue) dengan biaya-biaya atau biaya total (total (total cost )
dalam satu tahun buku”. Adapun menur menur ut Andjar Andjar Pac Pa c hta (2005: (2005 :56), me ngemukaka ngemukakan n bahwa bahwa
“Faktor -faktor -faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha terdiri dari 2 faktor, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar”. Salah satu faktor dari dalam yang mempengaruhi sisa hasil usaha (SHU) ada ada lah modal moda l sendiri dari dalam da lam perusah perusa haan. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasia Perkoperasian n, mengemukakan bahwa
“Modal yang menangung risiko atau disebut modal ekuiti, Apabila dalam suatu tahun buku, koperasi menderita kerugian, maka yang harus menanggung kerugian tersebut adalah komponen modal sendiri”. Dari uraian di atas, bahwa modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Semakin besar modal sendiri yang diperoleh, maka semakin besar pula potensi koperasi dalam mengembangkan usahanya, sehingga berpengaruh terhadap pendapatan dan meningkatkan sisa hasil usaha koperasi.
39
E. Penelitian Terdahulu No
1
Nama Peneliti (Tahun Penelitian) Iro Iro mani dan E.Kritijad .Kritijad i (1997)
Judul Penelitian
Faktor-faktro yang Mempengaruhi Sisa hasil usaha Koperasi Unit Unit Desa di Jawa Timur
2
Lubu k Novi Suryanigrum (2008)
Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa sis a hasil usaha (SHU) (SHU) pad a KPRI Di kota semarang
3
Muh ammad ammad Riza Riza l (2012)
Pengaruh volume volume us aha dan permodalan terhadap terhadap sisa hasil usaha (SHU) bagian anggota di koperasi simpan pinjam rukun ikhtiar ban dung
Variabel Penelitian
Teknik Analisis Data Variabel Metode independent: Analisis Faktordata yang faktor (X) digunakan dalam Variabel pen elitian elitian Dependent: ini adalah Sisa hasil uji us aha ( Y) normalitas data, koefisien korelasi prod uct moment d an an koefesien determinasi
Variabel independet : modal sendir se ndirii (X)
Metode analisis analisis d ata yang digunakan dalam Variabel pen elitian elitian dependent: ini adalah sisa hasil uji usaha normalitas (SHU) (Y) data, koefesien korelasi prod uct moment dan dan koefesien determinasi Variabel Metode independent: analisis analisis d ata volume yang us aha (X1), (X1), digunakan permodalan dalam (X2) pen elitian elitian ini adalah Variabel koefesien dependent: korelasi sisa hasil prod uct usaha moment dan dan (SHU) koefesien bag ian determinasi anggota ( Y)
Hasil Penelitian
Faktor-faktor jumlah jumlah ang got a koperasi, volume volume us aha, jumlah jumlah simpanan, simpanan, dan jumlah jumlah hu tang mempunyai pengaruh pen garuh terhadap SHU sebesar 90,97%, sedangkan sisanya 9,03% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hasil peneli pen elitianny tiannyaa bahwa bah wa modal sendiri berpen garuh terhadap perolehan sisa sis a hasil usaha sebesar 51,50%, sedangkan sisanya 48,50% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti Hasil pengujian menunjukkan bahwa bah wa volume volume usaha secara koefisien determinasi berpen garuh terhadap SHU bagian bag ian anggot a sebesar 99,60% dan permodalan sebesar 99,20% dan sisanya dipengaruhi faktor faktor lain yan g tidak ditelit ditelit i
40
2.2 Kerangka Kerangka Pe mikiran
Setiap kegiatan usaha yang bertujuan untuk mendapatkan laba pasti memerlukan modal. Modal tersebut merupakan sumber pembiayaan untuk kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh badan usaha. Oleh karena itu, modal merupakan satu masalah yang paling penting di dalam menjalankan suatu usaha, demikian halnya bagi koperasi. Tersedianya modal yang cukup, akan sangat menentukan kelancaran kegiatan usaha koperasi dan besarnya volume usaha. demikian sebaliknya, kurangnya modal bisa menghambat kelancaran kegiatan kegiatan usa ha. Dengan Denga n menja menja ga kel ke lancara n kegiatan usa ha, maka d iharapka iharapka n kegiatan
usaha
tersebut
akan
terus
mengalami
pertumbuhan
dan
perkembangan perkembangan ya ng me nguntungkan, nguntungkan, yang pada akhirny akhir nyaa akan aka n dapat meningkatkan perolehan sisa hasil usaha. Keberhasilan koperasi dalam melaksanakan perannya sebagai badan usaha sangat tergantung pada kemampuan koperasi menghimpun modal. Modal koperasi diutamakan berasal dari anggota. Modal anggota tersebut bersumber bersumber dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan s ukarela. Simpanan pokok dan simpanan wajib akan semakin besar jumlahnya apabila terjadi penambahan anggota, ini berarti modal koperasi menjadi semakin banyak banyak p ula. ula. Namun Na mun apabila ada anggota anggota ya ng keluar karena me rasa t idak sesuai lagi dengan tujuan koperasi, maka simpanan anggota yang akan keluar tersebut dapat diambil kembali yang mengakibatkan modal koperasi berkurang. berkurang. Se hubungan hubungan deng de ngaa n hal tersebut, pengurus dituntut dit untut untu unt uk bekerja beker ja keras agar tidak ada anggota yang keluar, sehingga modal yang berasal dari
41
simpanan pokok dan simpanan wajib tidak mengalami penurunan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi perolehan sisa hasil usaha, untuk meningkatkan perolehan perolehan SHU sangat terg ter gantung dari besarnya modal yang berhasil dihimpun dihimpun o leh koperas i. Jumlah sisa hasil usaha yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan meningkat, merupakan faktor yang sangat penting yang perlu mendapat perhatian dalam menilai kinerja suatu koperasi. Stabilitas usaha menunjukkan kemampuan koperasi menggunakan modalnya secara efisien sehingga memperoleh keuntungan yang besar. Sisa hasil usaha yang diterima anggota, pada dasarnya merupakan insentif dar i modal ya ng diinvestasi diinvestas ikannya, da n dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota. Variable Variable X
Variable Y
Modal Sendir Se ndirii
Sisa Sis a Has Has il Usaha Us aha
Dengan dimensi dimensi : -
( SHU SHU )
Sim panan pok ok Sim pana waji b Sim panan Sukarela Sim panan Berjangka Berjan gka D ana Cadangan Cadangan Hibah
D engan engan dime di mensi nsi : - Total pendap pendapatan atan - Total B iaya
Ar if in Siti Siti o dan Hal omoan omoan Tamba Ta mba ( 2001 2001 : 84 )
Ar if in Siti Siti o dan Hal omoan omoan Tamba Ta mba ( 2001 2001 : 84 ) Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Sumber : Arifin Sitio
42
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari
pene pene litian ini yaitu ait u “Terdapat “Terdapat Penga Penga ruh Modal Sen Se ndiri Terhadap Sisa hasil usaha (SHU) Pada Koperasi INTI Bandung”.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitia Penelitia n
Menurut Sugiyono (2009:2),
mengungkapkan bahwa “metode
penelitia penelitian n pada dasarny dasar nyaa mer upakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulanya. Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Objek pene pene litian yang d ianalisis di sini ada la h lapora n keuangan berupa modal sendiri dan sisa hasil usaha (SHU) pada koperasi INTI Bandung periode 2008-2012. Menurut Sugiyono (2010:29), statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi berfungsi untuk mendeskri endeskr ipsikan psika n atau member memberii ga mbara n terh ter hadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan melakukan analisis dan da n membua membua t kesimpulan yang berlaku untuk untuk umum. umum. Sugiyono
(2009:8),
mendefinisikan
bahwa
metode
penelitian
kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivesme, positivesme, digunakan untuk untuk meneliti pada populasi populas i a tau sampel tertentu tertent u, 43
44
pengumpulan pengumpulan data me nggunakan instr instrum ument ent penelitia penelitian n, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jadi, penelitian deskirptif dengan kuantitatif menjelaskan dan mendeskripsikan masing-masing variabel dengan menggunakan data berupa angka kemudian ke mudian menjelaska n hubungan k edua ed ua variabel variabe l melalui uji hipotesis.
3.2 Definisi Operasional Variabel
Pengert Pengertiia n Operasional Variabe l menurut menurut Sugiyon Sugiyo no (2010:58) adalah :
“Segala sesuatu yang berbentuk apa saja diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.” Berdasarkan judul yang telah dikemukan penulis, yaitu ”Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Koperasi INTI Bandung Periode 2008- 2012”,
maka variabel yang diteliti dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut : a. Varibel X ( Independent Independent ) Variabel Independent atau Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Dalam Penelitian ini yang merupakan variabel sendiri.
independent
atau var iabel bebas adala h moda l
45
b. Variabel Y ( Dependent Dependent ) Variabel Dependent Dependent atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependent pada pada penelitian ini adalah sisa hasil usaha (SHU).
Tabel 3.1 Ope Ope rasional rasional Variabel Variabel
Konsep Variabel Variabel
Modal Sendiri adalah modal yang berasal dari dari perusahaan itu itu sendiri sendiri (cadangan laba) atau berasal dari pengambil pengambil bagian, bagian, peserta atau pemilik pemilik (modal (modal saham, modal modal peserta)
Modal Sendiri (Variabel X)
Dimensi
Simpanan Simpanan Pokok Simpanan Wajib Dana Ca dangan Simpanan Simpanan Sukarela Simpanan Simpanan Berjangka B erjangka Hibah
Indikato r
Skala
- Modal Sendiri = (simpanan pokok pokok + simpanan simpanan wajib wajib + simpanan sukarela + simpanan berjangka + dana cadangan + hibah)
Rasio
Ri ya nto nt o (2001 :227¬ :2 27¬ 240 ) Ar ifi n sitio dan halomoan halomoan tam ba ( 2001 2001 : 84 ) Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau peneri penerimaan maan total total (total revenue) dengan biaya-biaya atau biaya total (total cost) dalam satu tahun buku. ( Ar A r ifi n Sitio Sitio dan Halomoan Halomoan
Sisa Hasil Us aha (SHU) (Variabel Y)
Total Pendapatan Total Biaya
Ar ifi n sitio dan halomoan halomoan tam ba ( 2001 2001 : 84 )
Tamba2001;87)
Tahun 2008 sd 2012
SHU = Pendapatan – (biaya+Penyusutan+kewajiban Lain + Pajak) Atau SHU = TR – TC TC Ket: TR: Tot. Revenue TC: Tot. Cost Tahun 2008 sd 2 012
Rasio
Sumber : Arifin Sitio
46
47
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian A. Populasi
Menurut Riduwan (2010 : 54) mengemukakan bahwa,
“Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh pene pene litian untuk dipelajar dipelajar i dan kemudian ditarik kesimpulanya. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan modal sendiri dan laporan sisa hasil usaha (SHU) koperasi INTI Bandung periode periode 2008-2012.
47
3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian A. Populasi
Menurut Riduwan (2010 : 54) mengemukakan bahwa,
“Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”.
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh pene pene litian untuk dipelajar dipelajar i dan kemudian ditarik kesimpulanya. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah laporan modal sendiri dan laporan sisa hasil usaha (SHU) koperasi INTI Bandung periode periode 2008-2012. B. Sampel
Menurut Sugiyono (2010:118) mengemukan bahwa,
“Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua oran atau benda akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Adapun
teknik
penentuan
sampel
dalam
penelitian
ini
menggunakan teknik sampling purposiv purposiv e yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2010:124). Dalam pengambilan teknik sampling purposive purposive ini, peneliti mempunyai pertimbangan-
48
pertimbangan pertimbangan tertent tertentu u di d alam pengambilan sampelnya atau ata u penentua penentua n sampel
untuk
tujuan
tertentu
agar
memudahkan
dalam
menarik
kesimpulan. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah laporan modal sendiri dan laporan sisa hasil usaha (SHU) koperasi INTI Bandung periode periode 2008-2012, karena data yang dipero diperolle h se lama periode terseb ut. 3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut
Sugiyono
(2010:97),
mengemukakan
bahwa
metode
pengumpula pengumpula n data adala h teknik teknik atau cara-cara yang dapat digunaka digunaka n oleh peneliti peneliti untuk untuk me ngumpulkan ngumpulkan data. Metode (cara atau teknik) suat u kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda. Adapun sumber teknik pengumpula pengumpula n data dig d igo o longkan menjad menjadii 2, ya itu: A. Data Primer Prime r
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek pene pene liti dengan mengenakan mengenakan alat pe ngukuran ngukuran a tau alat pengambilan pengamb ilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Pengumpulan data dilakukan dengan dengan beberapa cara di ba wah ini, yaitu: 1.
Wawancara Menurut
Riduwan
(2010:102),
mengemukakan
bahwa,
“Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk untuk memperoleh infor masi langs ung dari sum s umber berny nya. a.
49
2.
Pengamatan (Observasi) Menurut
Riduwan
(2010:104),
mengemukakan
bahwa,
“O bservasi bservas i adalah me lakukan pe ngamatan secara langsung ke objek pene pene litian untuk meliha melihatt dari dekat kegiatan ke giatan yang yang dilak ukan. 3.
Dokumentasi Menurut
Riduwan
(2010:105),
mengemukakan
bahwa,
“Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan peraturan, peraturan, lapora n kegiatan, foto- foto, film film dokum dok umenter, enter, dan data yang relevan dari penelitian. B. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitianya. Penelitian data sekunder ini dapat dilakukan dengan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan ata ata u sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitia penelitian n, kara ngan-kara ngan-kara ngan ngan ilmiah, tesis tes is dan disertas i, peraturanperat uran peraturan, peraturan, ketetapan-ketetapan, ketetapan-kete tapan, buku tahunan, ensikl ensik lopedia, oped ia, dan sumbersumber tertulis tertulis bai ba ik tercant um ma ma upun elektronik lain. 3.5 Teknik Analisis Data
Rancangan pengujian ini merupakan suatu langkah lanjutan dari desain penelitian yang telah dibuat untuk membuktikan adanya pengaruh
50
modal sendiri terhadap sisa hasil usaha (SHU). Untuk penelitian dengan pendekata pendekatan n kuantitatif, kuant itatif,
maka
teknik teknik
ana lisis lisis
ini berkenaan berkenaa n dengan
perhitungan perhitungan untuk untuk menjawab menjawab rumusan masala masala h da n pengujian hipotes hipotesis is yang diajukan. Adapun macam-macam analisis data yang digunakan pada pene pene litian ini adalah sebagai berikut: A. Analisis Analisis Deskriptif Deskriptif
Analisis deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari alat, teknik, atau prosedur yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kumpulan data atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan – kegiatan kegiatan tersebut antara lain adalah kegiatan pengumpulan pengumpulan data, pe nge nge lompokkan data, penentu penent ua n nilai dan fungsi statistik, serta pembuatan grafik, grafik, diag dia gram dan gambar. Analisis deskriptif ini merupakan metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan, peringkasan, dan penyajian suatu data sehingga memberika memberikan n informasi yang berguna dan da n juga menata menata nya nya ke da lam bentuk yang siap untuk dianalisis. Dengan kata lain, analisis deskriptif ini merupakan
fase
yang
membicarakan
mengenai
penjabaran
dan
penggambara penggambaran n termasuk ter masuk penyajian data. Dalam fase ini dibahas mengenai ukuran-ukuran statistik seperti ukuran pusat, ukuran sebaran, dan ukuran lokas i dar i persebaran atau ata u distr ibusi data. Menurut metode
yang
Sugiyono (2006:142), “ Analisis deskriptif adalah suatu digunakan
untuk
menganalisis
data
dengan
cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
51
sebagaimana adanya tanpa bermaksud kesimpulan yang berlaku untuk
umum ata atauu generalisas generalisasii.” B. Analisis Analisis Inferensial Inferensial
Analisis Analisis inferensial infe rensial digunakan untuk untuk me nganalisis nganalisis data berdasarkan berdasarka n sampel dengan maksud untuk mengambil kesimpulan / generalisasi terhadap populasi. Berikut ini tahapan-tahapan yang digunakan dalam statistik inferensial : 1.
Uji Uji No rmali rmalitas tas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan sebagai pangkal tolak pengujian hipotesis merupakan data empiris yang memenuhi hakikat naturalistik. Uji normalitas juga digunakan untuk mengetahui apakah data penelitian mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Smirnov dengan dengan SPSS 18. Dasar penga mbilan keputu keput usan pada SPSS 18 berdasarkan : a. Ho ditolak jika nilai Asymp. Sig. (2- tailed) ≤ 0,05 b. Ho tidak tidak dapat ditolak jika j ika nilai Asymp. Sig. (2- tailed) ≥ 0,05 2.
Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Teknik korelasi Pearson Product Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyarata persyaratan n tertent u. Kegunaan terknik ini bertu bert ujua n untuk untuk mengetahui
52
derajat hubungan antara antara var iable bebas ( Independent Independent ) dengan Variabel terikat ( Dependent Dependent ). ). Rumus yang digunakan korelasi PPM :
∑XY – (∑X).(∑Y) n
r =
√(∑X2 – (∑X)2) . (∑Y2 – (∑Y)2) n
n
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (- 1
≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artiny artinyaa kore lasinya
negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsumsikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut : Tabel 3.2 Inte Inte rpretasi Koefesien Koefes ien Korelasi Korelasi Nilai r Inte Inte rval Koefisien Koefis ien Korelasi Korelas i (+/-)
Keerratan Hub Kee Hubungan ungan
0,00 – 0,199
Sanga Sanga t Renda Renda h
0,20 – 0,399
Rendah Rendah
0,40 – 0,599
Cukup Cukup Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sanga Sanga t Kuat
Sumber : Sugiyono, (2009:250)
3.
Koefisien Det De terminasi erminasi
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefesien determinan sebaga i beriku berik ut :
KD = r X 100
Dimana : KD
= Nilai Koefisi Koe fisien en Dete Dete rminasi
r
= Nilai Koefisi Koe fisiee n Korelas i
53
4.
Analisis Analisis Regr Re gresi esi Linier Linie r Sederhan Sederhana a
Regresi adalah pengukur hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Untuk menentukan bentuk hubungan (regresi) diperlukan pemisahan yang tegas antara variabel bebas yang sering diberi simbul X dan variabel tak bebas dengan simbul Y. Pada regresi harus ada variabel yang ditentukan dan variabel yang menentukan atau dengan kata lain adanya ketergantungan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan sebaliknya. Kedua variabel biasanya bersifat kausal atau mempunyai hubungan sebab akibat, yaitu saling berpengaruh. Sehingga dengan demikian, regresi merupakan bentuk fungsi tertentu antara variabel tak bebas Y dengan variabel bebas X atau dapat dinyatakan bahwa regresi adalah sebagai suatu fungsi Y = t(X). Bentuk regresi tergantung pada fungsi ya ng menunjangnya menunjangnya atau ata u tergantung pada persamaannya. Regresi linier ialah bentuk hubungan di mana variabel bebas X maupun vari var iabel abe l ter ga ntung tun g Y sebagai seba gai faktor ak tor ya ya ng berpa berp a ngkat satu. sa tu. Regresi linier ini dibedakan menjadi: 1. Regresi Regresi linier sederhan sederha na dengan bentuk fungsi: Y = a + bX + e, 2. Regresi Regresi linier linier ber ganda de nga nga n bent uk fungsi: fungsi: Y = b 0 + b1 X1 + . . .b p X p + e Dari kedua fungsi di atas 1 dan 2, masing-masing berbentuk garis lurus (linier sederh seder ha na ) dan bidang bidang data (linier berga nda).
54
Rumus manual yang digunakan yaitu
b =
n . ( Σ xy ) – ( ( Σ x ) . (
Σ y)
n . Σ x² - ( Σ x )²
a=
(Σ
( Σ x ) . (∑xy) y ) . (∑x2 ) – (
n∑x2 – (∑x) – (∑x)2 Persamaan regresi linier sederhana yang akan dibentuk adalah sebagai berikut: berikut: Y = a + bX
Keterangan : Y = Nilai prediksi untuk untuk S HU a
= Konstanta, ya ya ng menunjukan besar be sar nilai nilai Y ketika ke tika X = 0 (Nol (No l)
b
= Arah koefisie n regresi regres i
X = Variabel modal sendiri 3.6 Uji Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol, hipotesis alternatif, penelitian uji statistik, perhitungan nilai uji statistik, perhi perhitun tungan
hipotesis, potesis,
penetapan penetapan
tin tingkat
sig signifikan
dan
penari penarikan kan
kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dan hipotesis alternatif (Ha) menunjuka enunjukan n adanya pengaruh pengaruh antara variabe variabell bebas b ebas dan variabe variabe l teri ter ikat.
55
Rancangan
pengujian
hipotesis
penelitian
ini
untuk
menguji
ada
tidaknya pengaruh antara variabel independent independent (X) yaitu Modal Sendiri dan variabel dependent (Y) dependent (Y) yaitu yaitu sisa hasil usaha. Pengujian lanjutan yaitu uji signifikan yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y.
thitung =
r√n-2
Dimana :
2
√1-r
1. Ho :
μ1
thitung
: N ilai t
r
: N ilai Koefesien Koe fesien Korelas i
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh modal sendiri terhadap sisa
hasil usaha. 2. Ha :
μ1
usaha.
≠ 0, artinya terdapat pengaruh modal sendiri terhadap sisa hasil
BAB IV PENGARUH MODAL SENDI SEND IRI TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI INTI BANDUNG PERIODE 2008-2012
4.1 Sejarah Singkat Koperasi INTI Bandung
Koperasi INTI didirikan dengan Akta Pendirian tanggal 8 September 1979, terdaftar dengan Nomor Badan Hukum : 7066/BH/DK-10/I tanggal 13 Juni 1980, 198 0, telah Angg Anggaran aran
Dasar
bebera beb erapa pa
kali
diubah,
terakhi tera khirr dalam da lam Akta Perubahan Pe rubahan
dan terdaftar di Kantor Ka ntor Wilayah Wilayah Departemen Koperas Ko perasii
Propinsi Pro pinsi Jawa Barat Bara t dengan memper memperoleh oleh hak
Badan Bada n Hukum dari dar i kantor
Dinas Dinas Koper Ko perasi asi Kota K ota Bandung dengan nomor nomor : 003/PAD/XIII.23/III 003/PAD/XIII.23/III/K /KUKM&PERIN UKM&PERINDAG/2011, DAG/2011, tangg tanggaa l 11 Maret 2011. Koperasi INTI Bandung menjalankan usahanya dalam berbasiskan melayani anggota serta pelayanan kebutuhan PT.INTI PERSERO yang diantaranya pengadaan material, jasa angkut, serta alat olah data. Dengan berbekal peng pengalam alaman an dan kemam kemampu puan an yang ang memadai emadai Koperasi INTI sudah sudah siap dan mampu untuk menjalankan strategi pertumbuhan sesuai dengan yang telah dipersiapkan, yang akan dilaksanakan pada periode 2014 ini, namun untuk mengetahui perkembangan Koperasi INTI pada 5 (lima) tahun ke belakan belakang g dapat dilih dilihat at dari perkemban perkembang ga n laba usaha. saha.
56
57
4.2 Visi dan Misi Koperasi INTI Bandung A. Visi Koperasi INTI Bandung
“Menjadikan koperasi INTI Bandung sebuah unit usaha koperasi profesi profesion onal al dan mandi andiri ri,, sehi sehingga menjadi enjadi model ( Benchmark Benchmark ) bagi peng pengembang embangan an usaha saha perkoperasi perkoperasian an di Indon Indonesi esiaa ”. B. Misi Mis i Koperasi INTI IN TI Bandun Bandung g
“Koperasi INTI Bandung sebagai wahana bagi peningkatan rasa kekeluargaan
dan
kesejahteraan
para
anggota
melalui
berbagai
peny penyediaan ediaan produk produk dan layan ayanan an yang ang berman bermanffaat bagi bagi ang anggota serta dapat mendukung PT.
INTI Bandung dan masyarakat sekitar“.
4.3 Unit-Un Unit-Unit it Ke Kerj rja a Koperasi Koperas i INTI Bandung Bandung
Demi tercapainya tingkat efisien dan efektivitas yang optimal untuk kepuasan
pelanggan,
peningkatan
perolehan
laba,
perluasan
usaha,
peningkatan peningkatan kesejahteraan keseja hteraan da n tangung ja wab sosial sosia l sehingga sehingga berada dala m posisi ya ng c ukup kuat dalam da lam menghadapi menghadapi persaing persa ingaa n, manajemen per lu di dukung dengan melalui struktur yang adaptif, fleksibel dan terkonsentrasi pada fungsifungsi-fungsi fungsi ya ng secara la ngsung ngsung menunjang enunja ng usaha koperasi koperas i inti, inti, ya itu, itu, sebaga i beriku berik ut : a. Simpan Pinjam
Pada bagian ini koperasi akan lebih fokus pada prioritas pelayanan anggota, yang meliputi : Memberikan
pinjaman
dalam
rangka
memenuhi
kebutuha kebutuha n, bai ba ik konsumtif, pen pe ndidi did ikan, property, proper ty, dan lain-lain lain- lain..
berbagai
58
1.
Memberikan
pinjaman
agar
dapat
dipergunakan
untuk
mengembangkan mengembangkan usa ha angg a nggota ota 2.
Membantu anggota untuk dapat menabung guna mencapai masa depan yang lebih baik
b. Unit Jasa
Fokus usaha unit jasa adalah pengadaan berbagai produk sewa, diantaranya adalah pengadaan sewa kendaraan Ka. Div PT. INTI Bandung, sewa kendaraan tools, seta mengelola manajemen asset koperasi, dan lain-lain. c. Unit Niaga Niaga
Unit niaga menyediakan berbagai kebutuhan ATK, serta pengadaan barang kebutuhan lainya untuk P T INTI dan per usahaan di lingkunga lingkunga n maupun di luar lingkungan lingkungan PT INTI. d. SDM & Umum Umum
Fokus Unit SDM & umum diantaranya adlah : 1. Menyamakan strategi dan praktek SDM dengan tujuan bisnis koperasi. 2. Sebagai penanggungjawab infrastruktur perusahaan, menerapkan proses-proses dala m organisasi berjal berja lan ses uai dengan desain dan berjalan
dengan
efektif efekt if,,
seperti
staff ing ,
training ,
hadiah,
pengha pengha rgaan, promosi, maupun hal lain ya ng berhubungan dengan karyawan dalam organisasi.
59
3. Melakukan perubahan yang mengarah pada kemampuan perusahaan untuk
mendesain
dan
menerapkan
ide-ide
atau
inisiatif
dan
mengurangi perputaran waktu dalam semua aktivitas organisasi, profesiona profesiona l SDM me mbant u mengidentifikas mengidentifikas dan menerapkan enerapka n proses proses perubahan perubaha n. e. Intimart
Fokus unit intimart adalah sebagai sarana berbelanja semua kebutuhan karyawan karyawa n atau war warga ga yang berada d i dal da la m maupun maup un di luar lingk lingk ungan PT INTI.
Descri pti on Koperasi INTI Bandung 4.4 Struktur Organisasi Dan Job Descri A. Struktur Organisasi Koperasi INTI Bandung
Struktur organisasi merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, menggambarkan hubungan wewenang dan tanggungjawab bagi setiap jenjang yang berada pada ruang lingkupnya. Koperasi merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bida bida ng ekonomi. Untuk me ncapai tujuanny tujua nnyaa diperlukan diperluka n stru str uktur organi o rganisas sas i agar terjadi keterpaduan atau koordinasi yang dapat dilaksanakan dengan baik, dan memberika n keje lasa n dalam memberika n tugas yang tel te la h ditetapka ditetapka n dengan dengan bai ba ik.
60
Secara umum str stru uktur organisasi koperas koperas i INTI Ba Ba ndung terdiri dari dar i : 1.
Rapat Anggota Tahunan (RAT)
2.
Pengawas
3.
Pengurus
4.
Manajer Manajer Operasional Opera sional I, membawahi : 4.1 Unit Unit perdagangan p erdagangan 4.2 Unit jasa
5.
Manajer Manajer Operasional Opera sional II, membawa membawahi hi : 5.1 Unit photocopy Unit photocopy 5.2 Unit apotik 5.3 Unit Unit intimart
6.
Manajer Administrasi Dan Keuangan, membawahi : 6.1 Urusan pajak dan penagihan 6.2 Urusan Urusan Sumber Day Da ya Manusia (SDM) dan umum 6.3 Urusan perbendaharaan 6.4 Urusan akuntansi 6.5 Urusan Urusan porto folio dan investasi investas i
7.
Manajer Manajer Simpan S impan P injam, membawa membawa hi : 7.1 Urusan Urusan akuntan akunta nsi 7.2 Staff
8.
Anak Perusahaa n
61
Jika digambarkan, maka struktur organisasi Koperasi Inti Bandung seperti berikut berikut ; RAT (Rapat Anggota Tahunan)
Pengawas
penguru s
manager operas ional ional I
manager administrasi dan keuangan
manager operas ional ional II
manager sim pan p inja injam
unit perd agangan
un it ph otocopy otocopy
pajak dan pen agihan
urusan akuntansi
unit jasa
unit apotik
SDM dan Umum
staff
unit intimart
per ben daharaa daharaa n
anak peru sahaan
akuntansi
po rto fol io dan dan Investasi
Gambar 4.1 Struktur Struktu r Orga Organi nisas sas i Kope Koperrasi INTI Bandung
Sumber : Koperasi INTI Bandung
B. Job D escri pti on Koperasi INTI Bandung Koperasi
Job Description Description merupakan panduan dari perusahaan kepada karyawannya dalam menjalankan tugas. Semakin jelas job description description yang diberikan, maka semakin mudah bagi karyawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan perusahaan. Job description description juga
dapat
menjadi
alat
pengukur
prestasi
karyawan. Tugas, wewenang, dan pola hubungan dapat menjadi parameter
62
prestasi prestasi dari seorang seorang karyawan karyawan.. Deng Dengan menetapkan enetapkan parameter parameter tersebut tersebut di awal masa kerja, maka semua pihak dapat menilai obyektivitas dari suatu keputusan manajemen tanpa takut ada faktor like and dislike. dislike. Berikut ini adalah penjelasan secara garis besar mengenai job description description dari koperasi INTI Bandung. 1.
Rapat Anggota Rapat
anggota
merupakan
kekuasaan
tertinggi
dalam
tata
perkoperasia perkoperasian n. Anggota Anggota me mpunyai hak dan pendapatny pendapat nyaa mengenai segala hal yang diselenggarakan dalam koperasi. Jenis rapat anggota koperasi INTI Bandung yaitu Rapat Anggota Tahunan (RAT). Tujuan RAT ini adalah untuk mempertanggungjawabkan hasil kerja setiap tahun, menyampaikan rencana kerja, rencana pendapatan dan belanja koperasi sebagai pedoman pelaksanaan kerja tahunan yang akan datang. 2.
Pengawas Pengawas merupakan perangkat organisasi yang memegang peranan penting dalam dala m me ngawas ngawasii jalannya jalannya org or ganisasi. anisas i. Pe ngawas ngawas mempunyai mempunyai wewenang dan tanggung jawab yaitu : a. Mene Mene liti selu se luruh ruh catatan cata tan yang ada pada koperas koperas i. b. Meminta keterangan-keterangan dan data yang diperlukan, baik kepada pengurus maupun kepada tim manajemen.
63
c. Menyampaikan kebijaksanaan
teguran yang
kepada
pengurus,
menyimpang
dari
apabila
terdapat
ketentuan-ketentuan
pemerinta pemerinta h yang yang berkaitan berka itan dengan perkope perkoperasia rasian n. d. Menyampaikan
laporan
tertulis
dari
hasil
pemeriksaan
atas
kegiata kegiata n koperas koperas i INTI INTI Bandung. Bandung. 3.
Pengurus Pengurus adalah anggota yang dipilih dan dipercaya anggota untuk melaksanakan dan mengelola kegiatan usaha koperasi sesuai dengan program yang yang tel te lah ditetapkan dite tapkan da da lam rapat a nggota nggota tahunan. ta hunan.
4.
Manajer Simpan Pinjam Tugas-tugas : a. Merencanakan, mengorganisasikan dan mengendalikan seluruh kegiata kegiata n unit simpan simpan pinjam. b. Menyusun dan merencanakan kegiatan-kegiatan, program kerja, anggara anggara n biaya dan investasi unitny unit nya. a. c. Melakukan analisis terhadap permohonan pinjaman yang diajukan anggota dengan memperhatikan asas-asas pemberian pinjaman ya ng berlaku. d. Menghimpun dan mengadministrasikan dana simpanan pokok dan piutang piutang anggota.
64
4.1 Kasir Simpan Pinjam Tugas-tugas : a. Menerima setoran uang tunai, baik untuk simpanan maupun pelunasa pelunasa n pinjama n, serta membu emb ukukannya ses uai dengan masing-masing transaksi. b. Melaksanakan pembiayaan kepada anggota dalam rangka pembayaran pembayaran realis rea lisasi asi pinjam p injaman an dengan menggunaka menggunaka n cheque. c. Meneliti dokumen-dokumen pembayaran maupun penerimaan sebelum dilakukan pembayaran atau penerimaannya. d. Melakukan penomoran voucher. e. Merencanakan Merencanakan kebutuh kebut uhan an uang tunai tuna i untuk untuk operasion operasio nal hari har ian. f. Melakukan Melakukan pemot pe motongan ongan hutang anggota. anggota. g. Menerbitkan registrasi kas harian. h. Melakuka Melakuka n kas fisik harian aria n da da n akhir bul b ulan. an. 4.2 Akuntansi Akuntansi S impa impa n Pinjam Tugas-tugas : a. Meneliti Meneliti se s e luruh luruh dokumen yang diterima sebelum sebe lum dibukukan. dibukukan. b. Melakukan pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang (jurnal transaksi). c. Menerb Menerb itkan lapora lapora n keuangan keuangan bulanan. d. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan langsung.
65
4.3 Adminstras Adminstras i dan Umum U mum Simpan Pinjam Tugas-tugas : a.
Memberikan pelayanan kepada anggota.
b.
Melakukan pencatatan operasional simpan pinjam.
c.
Membuat surat perjanjian/kredit dan tagihan piutang kepada anggota.
4.5 Perkembangan Modal Sendiri Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 A. Perkembangan Modal Send Se ndiri iri Kope rasi INTI Bandun B andung g Periode 2008-2012
Secara umum, modal sendiri merupakan modal yang berasal dari para anggota anggota koperasi koperas i itu sendiri ya ng terdiri terd iri atas simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dana hibah, simpanan sukarela, dan simpanan simpanan berja ngka. ngka. Modal sendiri sendir i bagi koperasi merupakan modal kerja untuk dapat menghasilkan laba dalam hal ini sisa hasil usaha. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di koperasi INTI Bandung, Bandung, modal sendiri koperasi berasa l dari para angg a nggota ota koperasi itu sendiri, yang terdiri atas simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dana hibah, simpanan sukarela, dan simpanan berjangka. Berikut ini hasil perkembangan modal sendiri koperasi INTI Bandung periode 2008-2012.
66
Tahun
Tabel 4.1 Modal Sendiri Sendiri Koperasi Koperasi INTI Ba ndun ndung g Periode Periode 2008-2012 2008-2012 Naik/Turun Modal Mo dal Sendiri Se ndiri Rp
%
2008 2009
Rp Rp
3,876,983,642 3,876,983,642 4,275,136,052
Rp398,152,409.93
10.27
2010
Rp
4,749,592,765
Rp474,456,713.03
11.10 9.42
2011 Rp 4,302,233,803 Rp447,358,962.48 30.86 2012 Rp 5,629,774,387 5,629,774,387 Rp1,327,540,583. Rp1,327,540,583.95 95 RataRp4,566,744,129.78 Rp661,877,167.35 15.41 rata Sumber : RAT Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik total modal sendiri yang diperoleh koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 sebagai berikut berikut :
Modal Sendiri Rp6,000,000,000 Rp5,000,000,000 Rp4,000,000,000 Rp3,000,000,000
Rp5,629,774,3 87
Rp4,275,136,0 52 Rp4,749,592,7 Rp4,302,233,8 Rp3,876,983,6 65 03 42
Modal Sendiri
Rp2,000,000,000 Rp1,000,000,000 Rp20 0 8 2 0 0 9 2 0 10 2 0 1 1 2 01 2
Sumber : Perhitungan Ms.Excel Gambar 4.2 Grafik Grafik Modal Se ndiri Koperasi Koperasi INTI Ba ndung Periode Periode 2008-2012
67
Berdasarkan gambar grafik 4.2 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pada tahun 2008 total tota l modal sendiri ya ng diperoleh diperole h koperasi koperas i INTI Bandung dari anggota sebesar Rp.3,876,983,642. Pada tahun 2009 total modal sendiri yang diterima sebesar Rp.4,275,136,052 ya ng berarti menga lami kenaikan kenaika n sebesar 10.27%. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan kembali menjadi Rp.4,749,592,765 dengan persentase 11.10%. Tahun 2011 total modal sendiri yang diperoleh koperasi INTI Bandung mengalami penuruna penuruna n menjad menjadii Rp.4,302,233, Rp.4,302,233,803 803 yang berarti sebesar 9.42%. Pada tahun 2012 total modal sendiri yang diperoleh sebesar Rp.5,629,774,387. Rata-rata jumlah total modal sendiri yang diterima koperasi INTI Bandung dari anggota selama periode 20082012
sebesar
Rp.4,566,744,129.78
dengan
persentase
sebesar15.41%. Sumber-sumber
modal
sendiri
dapat
dilihat
juga
perkembangannya perkembangannya sebagai be be rikut : 1.
Simpanan Pokok
Simpanan Simpanan pokok adalah simpanan simpana n ya ya ng sud sud ah di d itentu tent ukan jumlahnya dan sama besarnya bagi setiap anggota, serta diwajibkan kepada anggota untuk menyerahkan kepada koperasi pada waktu masuk menjadi menjadi a nggota. nggota.
68
Tabel 4.2 Simp Si mpanan anan Pokok Ko Ko per pe rasi INTI Bandun Ba ndung g Periode Periode 2008-2012 2008-2012 Tahun
Simpanan Pokok
Naik/Turun Naik/Turu n Rp
%
2008
Rp.101.850.000,00
-
-
2009
Rp.96.910.000,00
Rp4.940.000,00
4,85%
2010
Rp.94.910.000,00
Rp2.000.000,00
2,06%
2011
Rp.96.560.000,00
Rp1.650.000,00
1,74%
2012
Rp147.850.000,00 Rp147.850 .000,00
Rp51.290.000,00
53,12%
RataRp107.616.000,00 Rp107.616.000,00 Rp14.970.000,00 Rp14.970.000,00 15,44% rata Sumber : RAT Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik simpanan pokok yang diperoleh koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 sebagai berikut: berikut:
Simpanan Pokok Rp160,000,000.00 Rp140,000,000.00 Rp120,000,000.00 Rp100,000,000.00 Rp80,000,000.00 Rp60,000,000.00
Rp147,850,00 0.00 Rp101,850,00 0.00 Rp94,910,000. 00 Rp96,560,000. Rp96,910,000. 00 00 Simpanan Pokok
Rp40,000,000.00 Rp20,000,000.00 Rp2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011 2012 2012
Sumber : Perhitungan Ms.Excel Gambar 4.3 Grafik Simpanan Pokok Koperasi INTI Bandung Periode Periode 2008-2012
69
Berdasarkan gambar grafik 4.3 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pada tahun 2008 simpanan pokok yang d iperoleh koperasi koperas i INTI Bandung dari anggota sebesar Rp.101.850.000,00. Pada tahun 2009
jumlah
simpanan
pokok
yang
diterima
sebesar
Rp.96.910.000,00 Rp.96.910.000,00 yang berart berartii mengalami penurunan sebesar 4,85%. 4,85 %. Pada tahun 2010 mengalami penuruanan lagi menjadi Rp.94.910.000,00 dengan persentase 2,06%. Tahun 2011 simpanan pokok yang diperole h Koperasi INTI IN TI Bandung meng me ngaa lami kenaikan menjadi menjadi Rp.96.560.000,00 Rp.96.560.000,00 yang berarti berar ti sebesar 1,74%. Pada tahun 2012 simpanan pokok yang diperoleh sebesar Rp.147.850.000,00. Rata-rata jumlah simpanan pokok yang diterima koperasi INTI Bandung dari anggota selama periode 2008-2012 sebesar Rp107.616.000,00 Rp107.616.000,00 dengan persen perse ntase sebesar sebes ar 15,44%. 2.
Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya dan wajib disimpan oleh setiap anggota pada waktu tertentu. Simpanan wajib hanya boleh diambil kembali dengan cara yang telah ditentukan dalam anggaran dasar, supaya modal koperasi tidak goyah.
70
Tabel 4.3 Simpanan Wa Wa jib Koper Kope rasi INTI Bandun Ba ndung g Periode Periode 2008-2012 2008-2012 Naik/Turun Rp
Tahun
Simpanan Wajib
2008
Rp2.086.873.899,00
-
-
2009
Rp2.265.796.266,00
Rp178.922.367,00
8,57%
2010
Rp2.428.523.325,00
Rp162.727.059,00
7,18%
2011
Rp2.618.232.206,00
Rp189.708.881,00
7,81% 11,95%
%
2012 Rp2.931.118.893,00 Rp312.886.687,00 RataRp2.466.108.917,80 Rp2.466.108.917,80 Rp211.061.248,50 Rp211.061.248,50 8,88% rata Sumber : RAT Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik simpanan wajib yang diperoleh koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 sebagai berikut: berikut:
Simpanan Wajib Rp3,500,000,000.00 Rp2,931,118,8 Rp2,428,523,3 93.00 25.00 Rp2,086,873,8 Rp2,500,000,000.00 Rp2,618,232,2 99.00 06.00 Rp2,000,000,000.00 Rp2,265,796,2 66.00 Rp1,500,000,000.00 Simpanan Wajib Rp3,000,000,000.00
Rp1,000,000,000.00 Rp500,000,000.00 Rp0.00 2008 2008 2009 2009 2010 2010 2011 2011 2012 2012
Sumber : Perhitungan Ms.Excel Gambar 4.4 Grafik Simpanan Wajib Koperasi INTI Bandung Periode Periode 2008-2012
71
Berdasarkan gambar grafik 4.4 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pada tahun 2008 simpanan simpanan wajib yang d iperol pero leh koperasi koperas i INTI Bandung Bandung dari dar i anggota anggota sebes ar Rp2.086.873.899,00. Rp2.086.873.899,00. Pada tahun ta hun 2009
jumlah
simpanan
wajib
yang
diterima
sebesar
Rp2.265.796.266,00 yang berarti mengalami kenaikan sebesar 8,57%. Pada
tahun
Rp2.428.523.325,00
2010 dengan
mengalami persentase
kenaikan 7,18%.
menjadi
Tahun
2011
simpanan wajib yang diperoleh Koperasi INTI Bandung mengalami kenaikan menjadi Rp2.618.232.206,00 yang berarti sebesar 7,81%. Pada tahun 2012 simpanan wajib yang diperoleh sebesar Rp2.931.118.893, Rp2.931.118.893,00. 00. Rata-rat Rata-rataa jumlah s impanan impanan wajib yang diterima Koperasi INTI Bandung dari anggota selama periode 2008-2012 sebesar Rp2.466.108.917,80,00 Rp2.466.108.917,80,00 dengan persentase sebesar 8,88%. 3.
Dana Cadangan
Dana cadangan merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak dibagikan kepada anggotanya yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri serta dapat untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.
72
Tabel 4.4 Dana Cadangan Cadangan Kop Ko perasi INTI Bandung Periode Periode 2008-2012 2008-2012 Naik/Turun Tahun Dana Cadangan Rp
%
2008
Rp563.571.154,54
-
-
2009
Rp633.148.398,54
Rp69.577.244,00
12,35%
2010
Rp706.038.785,54
Rp72.890.387,00
11,51%
2011
Rp9.454.341,46
Rp696.584.444,08
98,66%
2012 RataRp478.053.170,02 Rp279.684.025,03 40,84% rata Sumber : RAT Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik dana cadangan yang diperoleh Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 sebagai berikut berikut :
Dana Cadangan Rp800,000,000.00 Rp700,000,000.00 Rp600,000,000.00
Rp633,148,39 Rp706,038,78 8.54 5.54
Rp500,000,000.00 Rp563,571,15 4.54 Rp400,000,000.00 Dana Cadangan
Rp300,000,000.00 Rp200,000,000.00 Rp9,454,341.4 6
Rp100,000,000.00 Rp0.00
Rp0.00 2 0 08 2 0 09 2 0 1 0 20 1 1 2 0 1 2
Sumber : Perhitungan Ms.Excel Gambar 4.5 4.5 Grafik Grafik Da na Cadangan Cadangan Kope rasi INTI Ba ndung Periode 2008-2012
73
Berdasarkan gambar grafik 4.5 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pada tahun 2008 dana cadangan ya ng diperoleh dipero leh koperasi koperas i INTI Bandung dari anggota sebesar Rp563.571.154,54. Pada tahun 2009
jumlah
dana
Rp633.148.398,54
cadangan
yang
berarti
yang
mengalami
diterima
sebesar
kenaikan
sebesar
12,35%. Pada
tahun
2010
mengalami
kenaikan
menjadi
Rp706.038.785,54 dengan persentase 11,51%. Tahun 2011 dana cadangan yang diperoleh koperasi INTI Bandung mengalami penuruna penuruna n ya ng signifikan signifika n me njadi Rp9.454.341,46 Rp9.454.341,46 ya ng berarti sebesar 98,66%. Pada tahun 2012 dana cadangan sudah tidak lagi diperoleh. Rata-rata jumlah dana cadangan yang diterima Koperasi INTI Bandung
dari
anggota
selama
periode
2008-2012
sebesar
Rp478.053.170,02 Rp478.053.170,02 dengan persenta persenta se sebesar 40,84%. 4.
Simpanan Simpanan S ukarela
Simpanan sukarela atau yang lebih dikenal dengan tabungan manasu manas uka d i koperas kope rasii INTI adalah ada lah tabungan tab ungan a nggota ya ya ng besarnya besar nya tergantung kemampuan anggota dengan besaran jasa sesuai kesepakatan anggota yang dirumuskan dalam rapat anggota tahunan (RAT). Berikut ini tabel simpanan sukarela/tabungan manasuka yang dipero diperolleh koperasi kop erasi INTI Ban Ba ndung per iode 2008 2 008 – 2012. 2012.
74
Tabel 4.5 Simpanan Simpanan S ukarela Koper Ko perasi asi INTI INT I Bandung Periode Periode 2008-2012 2008-2012 Naik/Turun Tahun Simpanan Simpanan S ukarela Rp 2008 Rp619,688,588.68
2009
Rp734,281,387.61
Rp114,592,798.93
2010
Rp905,120,654.64
Rp170,839,267.03 Rp42,866,600.60
2011 Rp947,987,255.24 Rp191,818,238.41 2012 Rp1,139,805,493.65 RataRp869,376,675.96 Rp869,376,675.96 Rp130,029,226 Rp130,029,226.24 .24 rata Sumber : RAT Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012
% -
18.49 23.27 4.74 20.23 16.68
Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik simpanan sukarela yang diperoleh Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 sebagai berikut berikut :
SIMPANA SIMPANAN N SUKAR SUKARELA ELA Rp1,200,000,000.00 Rp1,000,000,000.00 Rp800,000,000.00 Rp600,000,000.00 Rp400,000,000.00
Rp1,139,805,4 93.65 Rp947,987,25 Rp734,281,38 5.24 Rp905,120,65 7.61 4.64 Rp619,688,58 8.68
SIMPANAN SUKARELA
Rp200,000,000.00 Rp0.00 2 0 0 8 2 00 9 2 0 1 0 2 01 1 2 0 1 2
Sumber : Perhitungan Ms.Excel Gambar 4.6 Grafik Grafik Simpanan S impanan Sukarela Sukarela Koper Kope rasi INTI Ba ndun ndung g Periode 2008-2012
75
Berdasarkan gambar grafik 4.6 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pada tahun 2008 s impa impa na n s ukare la ya ng diperoleh diperole h koperasi koperas i INTI Bandung dari anggota sebesar Rp619,688,588.68. Pada tahun 2009
jumlah
simpanan
Rp734,281,387.61
yang
sukarela berarti
yang
mengalami
diterima
sebesar
kenaikan
sebesar
18.49%. Pada
tahun
2010
mengalami
kenaikan
menjadi
Rp905,120,654.64 Rp905,120,654.64 dengan persentase 23.27%. Ta hun 2011 2011 simpanan sukarela yang diperoleh Koperasi INTI Bandung mengalami kenaikan
kembali
menjadi
Rp947,987,255.24
yang
berarti
persentase persentase nya nya sebesar 4.74%. Pada tahun 2012 simpanan sukarel sukare la mengalami kenaikan sebesar Rp1,139,805,493.65 dengan persentase sebesar 20.23%. Rata-rata jumlah simpanan sukarela yang diterima Koperasi INTI Bandung dari anggota selama periode 2008-2012 sebesar Rp869,376,675.96 Rp869,376,675.96 dengan persen perse ntase sebesar sebes ar 16.68%. 5.
Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka atau deposito (time deposit = deposito berjangka) berjangka) adalah simpanan dari dar i pihak ketig ket igaa pada bank yang penar penar ikannya ha nya nya dapat dilaku dilak ukan dalam jangka waktu tertentu menurut menurut perjanj ian antara pihak p ihak ketiga dan bank ya ya ng bersa ngkuta ngkuta n.
76
Tabel 4.6 Simpanan Simpanan Be rjangka Koperasi Koperasi INTI Ba ndung Periode Periode 2008-2012 2008-2012 Naik/Turun Simpanan Tahun Berjangka Rp % Rp505,000,000.00 Rp505,000,000.00 2008 7.92 Rp545,000,000.00 Rp40,000,000.00 2009
2010
Rp615,000,000.00 Rp630,000,000.00
Rp70,000,000.00 Rp15,000,000.00
12.84 2.44
2011 123.97 Rp1,411,000,000.00 Rp781,000,000.00 2012 RataRp741,200,000.00 Rp226,500,000.00 36.79 rata Sumber : RAT Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 Dari tabel tersebut, dapat dibuat grafik simpanan berjangka yang diperoleh Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 sebagai berikut berikut :
Simpanan Berjangka 1,600,000,000.00 1,411,000,000 .00
1,400,000,000.00 1,200,000,000.00 1,000,000,000.00 800,000,000.00
630,000,000.0 545,000,000.0 0 600,000,000.00 0 615,000,000.0 400,000,000.00 505,000,000.0 0 200,000,000.00 0
Simpanan …
0.00 20082009201020112012
Sumber : Perhitungan Ms.Excel Gambar 4.7 Grafik Grafik Simpanan S impanan Berjangka Berjangka Kop Ko perasi INTI Bandung Periode 2008-2012
77
Berdasarkan gambar grafik 4.7 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pada ta hun 2008 simpana n berjang berja ngka ka yang diperoleh diperole h koperas koperas i INTI Bandung dari anggota sebesar Rp505,000,000.00. Pada tahun 2009
jumlah
simpanan
berjangka
yang
diterima
sebesar
Rp545,000,000.00 Rp545,000,000.00 yang berart berartii mengalami kenaikan kenaika n sebesar sebesar 7.92%. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp615,000,000.00 dengan persentase 12.84%. Tahun 2011 simpanan berjangka yang diperoleh Koperasi INTI Bandung mengalami kenaikan kembali menjadi Rp630,000,000.00 yang berarti persentasenya sebesar 2.44%. Pada tahun 2012 simpanan sukarela mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp1,411,000,000.00 dengan persentase sebesar 123.97%. Rata-rata jumlah simpanan berjangka yang diterima Koperasi INTI Bandung dari anggota selama periode 20082012 sebesar Rp741,200,000.00 Rp741,200,000.00 dengan persen perse ntase sebesar sebes ar 36.79%.
B. Perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012
Keuntungan dalam koperasi disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Sisa hasil usaha (SHU) koperasi didapat dari total pendapatan usaha dikurangi total biaya. Untuk memperoleh sisa hasil usaha (SHU) yang maksimal maka koperasi harus mengembangkan usahanya agar memperoleh pendapata pendapatan n usaha yang maksimal dan mengefisienkan biaya-b iaya yang dikeluarkan.
78
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di koperasi INTI Bandung, sisa hasil usaha (SHU) koperasi cenderung fluaktif Naik-Turun. Untuk lebih detailnya tentang perkembangan sisa hasil usaha (SHU) koperasi INTI INTI Bndung periode 20082008-2012 2012 dapat dilihat pada tabel berik beriku ut ini. Tabel 4.7 Sisa Sis a Has Has il Usaha Us aha (SHU) (SHU) Koperasi INTI Bandung Periode Periode 2008-2012 Naik/Turun
Tahun
Sisa Hasil Usaha (SHU)
Rp
%
2008
Rp643,901,981.49
-
-
2009
Rp640,604,237.48
Rp3,297,744.01
0.51%
2010
Rp817,774,342.17
Rp177,170,104.69
27.66%
2011
Rp828,078,492.76
Rp10,304,150.59
1.26%
2012 2012
Rp416,118,416.14 Rp416,118,416.14
Rp411,960,076.62 Rp411,960,076.62
49.75%
Ratarata
Rp669,295,494.01
Rp150,683,018.98
19.79%
Sumber : RAT Koperasi INTI Bandung Periode 2008-2012 Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik sisa hasil usaha (SHU) koperasi INTI INTI Bandung periode 2008-2012 sebaga sebaga i ber ikut :
Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp817,774,342 Rp828,078,492 .17 Rp800,000,000.00 Rp643,901,981 .76 Rp669,295,494 .49 Rp600,000,000.00 Rp640,604,237 .01 Sisa Hasil Usaha Rp400,000,000.00 .48 Rp416,118,416 (SHU) Rp200,000,000.00 .14
Rp1,000,000,000.00
Rp0.00 20082009201020112012
Sumber : Perhitungan Ms.Excel Gambar Gambar 4.8 Grafik Grafik S Sisa isa Hasil Usaha (SHU) Koperasi INTI Bandun B andung g Periode Periode 2008-2012
79
Berdasarkan gambar grafik 4.8 di atas, dapat dijelaskan bahwa Pada tahun 2008 Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh Koperasi INTI Bandung dar i anggota anggota sebesar sebesa r Rp643,901,981.49. Rp643,901,981.49. Pada tahun ta hun 2009 jumlah jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima sebesar Rp640,604,237.48 yang berarti mengala mengalami mi penurunan sebesar 0.51%. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp817,774,342.17 dengan persentase 27.66%. Tahun 2011 Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh Koperasi INTI Bandung mengalami kenaikan kembali menjadi Rp828,078,492.76 Rp828,078,492.76 yang bera bera rti ken ke na ikan persentase perse ntase 1.26%. Pada tahun 2012 Sisa Hasil Usaha (SHU) mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar Rp416,118,416.14, dengan persentase 49.75% . Rata-rata jumlah Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diterima Koperasi INTI Bandung dari anggota selama periode 2008-2012 sebesar Rp669,295,494.01, Rp669,295,494.01, dengan persentase sebesar 19.79%.
4.6
Pengaruh Modal Sendiri Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada Kope Kope rasi INTI Bandun Ba ndung g Periode Perio de 2008-2012
Setelah diuraikan masing-masing data variabel, selanjutnya diuji penga penga ruh modal modal sen se ndiri dir i terhadap terhadap s isa hasil usaha (SHU). (SHU). Pengujian P engujian tersebut akan dilakukan dengan statistik inferensial dengan melalui beberapa tahapan tahapa n d ia ntaran ta rany ya dengan de ngan me ngunakan
uji no rmalitas rma litas data, korelasi kore lasi
pearson product moment, moment, koefisie n de terminasi, regresi, regres i, dan uji hipote hipote sis
80
denga denga n bant uan SPSS versi 18. Untuk leb ih jelasnya jelasnya aka n diuraikan diuraikan seba gai berikut berikut : 1. Uji Uji No rmali rmalitas tas Data
Uji norm nor ma litas data da ta d imaksudkan untuk untuk mengetahu menge tahuii
apakah apaka h
sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Uji Kolmogorov Ko lmogorov Smirnov Smirnov dengan dengan SPSS 18. Tabel 4.8 Hasil Uji Norm No rmalitas alitas Data D ata One-Sample Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov Tes t X N Normal Param Param eters
a,b
Mos t Extreme Differences
Y 5
5
Mean
4.56680
.66940
Std. Deviation
.669897
.168002
Absol ute
.254
.233
Positive
.254
.173
Nega tive tive
-.152
-.233
.567
.521
.904
.949
Kolmogorov Kolmo gorov-Sm -Smirnov irnov Z Asymp. Sig. (2-taile d) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Pengolahan data SPSS
Dasar Dasar penga mbilan bila n keputu keput usan berdasarkan : 1. Ho ditolak ditolak jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) (2-ta iled) < 0,05 2. Ho tidak tidak dapat ditolak d itolak jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05 Berdasarkan tabel 4.6.1 dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig.(2Sig.(2- tailed) Modal sendiri sebesar 0,904 da da n Sisa Hasil Usa Usa ha (SHU) sebesar 0,949. Karena nilai Asymp.Sig.(2-tailed) > 0,05, maka Ho tidak
81
dapat ditolak, artinya Sampel Modal Sendiri dan Sisa Hasil Usaha (SHU) (SHU) berasa l dari Popul Pop ulaa si yang berdistribusi Normal.
Pearson n Produ P roduct ct Mome M oment nt (PPM) 2. Korelasi Pearso Teknik korelasi pearson product moment termasuk teknik statistik parametr parametriik
ya ng
menggunakan menggunakan data
interval interval
dan
rati rat io
dengan
persyarata persyaratan n tertent u. Kegunaan teknik ini bertu bert ujuan untuk me ngeta ngetahui hui derajat hubungan antara variable bebas (independent ( independent ) dengan variable terikat
(dependent (dependent ). ).
Dengan
menggunakan
perhitungan
tabel
berdasarkan berdasarkan data variabel ariabe l X dan variabel Y yang di peroleh perole h secara manual maka dapat dihasilkan per hitungan hitungan sebagai berikut ber ikut : Tabel 4.9 Perhitungan Modal Sendiri dan Sisa Hasil Usaha Dalam Rp. (000) MODAL SENDIRI (X)
SISA HASIL USAHA (Y)
3,876,983,642 3,876 ,983,642
643 ,901,981 ,901,981
15,031,002,162,041,50 15,031,0 02,162,041,50
414 ,609,761,766,748 2,496 ,397,449,429,78
4,275,136,052 4,275 ,136,052
640 ,604,237 ,604,237
18,276,788,264,392,70 18,276,7 88,264,392,70
410 ,373,789,077,332 2,738 ,670,270,810,81
4,749,592,765 4,749 ,592,765
817 ,774,342 ,774,342
22,558,631,435,050,20 22,558,6 31,435,050,20
668 ,754,874,711,577 3,884 ,095,099,120,47
4,302,233,803 4,302 ,233,803
828 ,078,493 ,078,493
18,509,215,693,094,50 18,509,2 15,693,094,50
685 ,713,990,171,673 3,562 ,587,282,840,94
5,629,774,387 5,629 ,774,387
416 ,118,416 ,118,416
31,694,359,644,580,40 31,694,3 59,644,580,40
173 ,154,536,250,862 2,342 ,652,800,998,34
22,833,720 ,649 ,649
3,346 ,477,470 106,069,997,199,159,00 106 ,069,997,199,159,00
X2
Y2
2,352 ,606,951,978,190 15,024,402 ,903,200,30
Sumber : Perhitungan Ms. Excel Ex cel Berdasarka Berdasarkan n tabel tabe l di atas maka dapat d iketahui keta hui : ΣX = 22,833,720,649 ΣY
= 3,346,477,470 3,346,477,470
2
= 106,069,997,199,159,000 106,069,997,199,159,000
2
= 2,352,606,951,978,190 2,352,606,951,978,190
ΣX ΣY
XY
82
15,024,402,903,200,300 ΣXY = 15,024,402,903,200,300 Perhitungannya dengan menggunakan uji manual sebagai berikut :
∑XY – (∑X).(∑Y) n
r =
√(∑X2 – (∑X)2) . (∑Y2 – (∑Y)2) n
r =
15,024,402,903,200,300 –
n
(22,833,720,649).( 3,346,477,470)
5
√(106,069,997,199,159,000 – (22,833,720,649)2).(2,352,606,951,978,190 - (3,346,477,470)2) 5
r =
5
15,024,402,903,200,300 - 15,282,506,341,746,200,000.00
√(106,069,997,199,159,000 - 104,275,759,734,400,000,000.00) . (2,352,606,951,978,190 - 2,239,782,291,497,060,000.00 ) -258,103,438,545,875,000.00
r =
202,434,232,783,929,000,000,000,000 000,000,000,000,000,000,000.0 ,000,000,000.00 0 √202,434,232,783,929, -258,103,438,545,875,000.00
r = r =
449,926,919,381,280,000.00 -0,57
Adapun hasil pengujian korelasi pearson product moment dengan moment dengan menggunakan menggunakan SPSS versi 18 dapat dilihat pada tabel seba gai beri ber ikut : Tabel 4.10 Hasil Korelasi Pearson Product Mom M oment ent Correlations Modal.Sendiri Modal .Sendiri
Pearson Correlation
Sisa.Hasil.Usaha 1
Sig. (2-tailed) N Sisa.Has il.Us il.Us aha
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Sumber: Pengolahan data SPSS
-.574 .312
5
5
-.574
1
.312 5
5
83
Berdasarkan tabel 4.6.2.1 output SPSS di atas, diketahui informasi bahwa nilai korelasi yang terjadi a ntara moda l sen se ndiri de nga nga n s isa hasil usaha adalah sebesar -0,57 mengunakan Ms.Excel, dan -0,574 menggunakan SPSS 18, dari hasil tersebut termasuk dalam kategori hubungan yang cukup kuat (Interval 0,40 – 0,599). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup kuat antara modal sendiri dengan sisa hasil usaha. Nilai korelasi bertanda negatif yang menunjukan bahwa hubungan yang terjadi antara keduanya adalah berlawanan, a rtinya keti ket ika modal sendiri diting dit ingkatka katkan n, maka sisa hasil usaha akan mengalami penurunan. Tingkat keeratan hubungan antar variable penelitian dapat diinterpretas diinterpretasiika n sebagai berikut : Tabel 4.11 Inte Inte rpretasi Koefesien Koefes ien Korelasi Korelasi Nilai r Inte Inte rval Koefisien Koefis ien Korelasi Korelas i (+/-)
Keerratan Hub Kee Hubungan ungan
0,00 – 0,199
Sanga Sanga t Renda Renda h
0,20 – 0,399
Rendah Rendah
0,40 – 0,599
Cukup Cukup Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sanga Sanga t Kuat
Sumber : Sugiyono, (2009:250)
84
3. Koefisien Det De terminasi erminasi
Analisis koefisien determinasi (R 2 ) bertujuan untuk melihat besar kontribusi pengaruh yang diberikan dalam bentuk persentase (%) yang diberikan modal sendiri terhadap sisa hasil usaha. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 2
Kd = r x 100
Dimana : Kd = Koefi Ko efisien sien determinas determinasii r
= korelasi Perason Product Moment
Berdasarkan tabel 4.6.2 output Ms.Excel dan SPSS, diperoleh informasi bahwa bahwa nilai korelasi korelasi yang ang terjadi terjadi antara antara modal sendi sendiri ri deng dengan sisa sisa hasil asil usaha
adalah
sebesar
-0,57
menggunakan
Ms.Excel
dan
-0,574
,menggunakan ,menggunakan SPSS SPS S 18, maka koefis koefis ie n determinas determinasii dapat dapa t dihi dihit ung : Output Ms.Excel
Kd = (-0,57)2 x 100 = 32.91% Outputt SPSS 18 Outpu
Kd = (-0,574)2 x 100 = 32,9% Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diketahui bahwa nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,57 atau 32.91% berdasarkan berdasarkan O utput Ms.Excel dan 0,574 a tau 32,9% berdasarkan Output SPSS 18. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal
85
sendiri memberikan kontribusi pengaruh sebesar 32.91% (Ms.Excel) atau 32,9%(SPSS 18) terhadap sisa hasil usaha, sedangkan sisanya sebanyak 100%-32.91% 100%-32.91% = 67.09% dar darii hasil perhitung per hitungaa n Ms.Exce l, dan 100%-32,9% = 67,1% dari hitungan SPSS 18, merupakan kontribusi pengar pengar uh dari variabel ariabe l la in yang tidak diteliti. dite liti. Untuk Untuk membukt membuktiikan Koefisien
Determinasi
yang
didapat
dengan
Manual,
peneliti
menggunakan menggunakan SPSS 18, sebagai berikut : Tabel 4.12 Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted Adjusted R Square
Std.Error of the Estimete
1
.574 3
.329 .329
.106
.158858
Sumber: Pengolahan data SPSS
Berdasarkan tabel 4.6.3 di atas, nilai keofisien determinasi (R 2 atau R Square) sebesar 0,329 atau 32,9%, artinya Modal Sendiri berpengaruh terh ter hadap Sisa Hasil Usaha (SHU). Hal ini menunjukan menunjukan bahwa Modal Sendiri Sendir i berpengaruh terhadap Sisa Hasil Usah Usa ha (SHU) sebesar 32,9% dan sisanya sebesar 67,1% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti, seperti Partisipasi Anggota, jumlah Dana pihak ketiga, kinerja pengurus, jumlah unit yang dimiliki, kinerja manajer, dan kinerja karyawan. 4. Regresi
Analisis Regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana peruba peruba han nilai variabe l dependent bila nilai variabel independent
86
dinaikan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi). Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier sederhana. Adapun hasil regresi linier sederhana dengan menggunakan uji manual sebagai beriku berik ut :
b =
b =
b =
n . ( Σ xy ) – ( – ( Σ x ) . ( Σ y ) n . Σ x² - ( Σ x )² 5.(15.0244029) – (22.834) (22.834) . (3.346) 5 . 106.0699972 – (22.834) (22.834)2 75.1220145 - 76.402564 530.35 - 521.3916
b =
-1.28055 8.95843
b =
a=
-0.14294
( Σ y ) . (∑x2 ) – ( – ( Σ x ) . (∑xy) n∑x2 – (∑x) – (∑x)2
a=
(3.346) . (106.07) - (22.834) . (15.0244) 5 . 106.07 – (22.834) (22.834)2
a=
354.9102 - 343.0672158 530.349986 - 521.391556
a=
11.84299 8.95843
a=
1.321994
87
Adapun
hasil
pengujian
regresi
linier
sederhana
dengan
menggunakan menggunakan SPSS versi 18 dapat dilihat pada tabel seba gai beri ber ikut : Tabel 4.13 Hasil Regr Re gres esii Linear Linear Sede rhana Coefficients Model
a
Standardize Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients Std.
B 1
Error
(Constan t)
1.327
.546
Modal.Sen
-.144
.119 .119
Beta
-.574
t
Sig.
2.429
.093
-1.214
.312
diri a. Dependent Variable: Sisa.Hasil.Usaha
Sumber: Pengolahan data SPSS
Berdasarka Berdasarkan n tabel di atas, persamaan regresi regres i linier linier sederhana, s ederhana, yaitu: Y=a+b.x SHU = 1.327 + 0.144 . X Persamaan regresi yang telah ditemukan tersebut dapat digunakan untuk melakukan prediksi (ramalan) bagaimana laba usaha kopersi dalam variabel dependen akan terjadi bila modal sendiri dalam variabel independen ditetapkan. Begitu juga dengan perolehan laba usaha / SHU pada Koperasi INTI dari tahun 2008 - 2012 dapat diprediksi dengan menggunakan persamaan regresi tersebut. Hal ini terlihat seperti di bawah bawa h ini : Tahun 2008 : Modal Sendiri (x) = 3.877 maka perolehan laba usaha/SHU (y) adalah y = 1.327 + 0.144 . x = 1.327 + 0.144 . (3.877) = 1.885288
88
Artinya bahwa pada tahun 2008 dengan modal sendiri sebesar
3.877
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
usaha/SHU sebe sar 1.885288. Tahun 2009 : Modal Sendiri (x) = 4.275 maka perolehan laba usaha/SHU (y) adalah y = 1.327 + 0.144 . x = 1.327 + 0.144 . (4.275) = 1.9426 Artinya bahwa pada tahun 2009 dengan modal sendiri sebesar
4.275
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
usaha/SHU sebe sar 1.9426. Tahun 2010 : Modal Moda l Sendiri Se ndiri (x) (x ) = 4.75
maka peroleha pero lehan n laba
usaha/SHU (y) adalah y= 1.327 + 0.144 . x = 1.327 + 0.144 . (4.75) = 2.011 Artinya bahwa pada tahun 2010 dengan modal sendiri sebesar
4.75
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
usaha/SHU sebe sar 2.011. Tahun 2011 : Modal Sendiri (x) = 4.302 maka perolehan laba usaha/SHU (y) adalah y = 1.327 + 0.144 . x = 1.327 + 0.144 . (4.302) = 1.946488
89
Artinya bahwa pada tahun 2011 dengan modal sendiri sebesar
4.302
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
usaha/SHU sebe sar 1.946488. Tahun 2012 : Modal Moda l Sendir Se ndirii (x) (x ) = 5.63
maka peroleha pero lehan n laba
usaha/SHU (y) adalah y = 1.327 + 0.144 . x = 1.327 + 0.144 . (5.63) = 2.13772 Artinya bahwa pada tahun 2012 dengan modal sendiri sebesar
5.63
diprediksikan
akan
mendapatkan
laba
usaha/SHU sebe sar 2.13772. Interpretasi Interpretasi untuk untuk persamaan persamaa n regresi regres i di atas ada lah seba gai berikut : a.
Nilai ko nstan sta nta (a) sebesar 1,327, artinya art inya ketika variabel ariabe l modal sendiri bernilai 0 (Nol), maka sisa hasil usaha (SHU) akan bernilai bernilai sebesar 1,327 Miliar.
b.
V Arah koefisien regresi
– 0,144X, artinya setiap terjadi
peningkatan peningkatan 1 miliar pad a modal sendiri, maka sisa hasil usaha (SHU) (SHU) akan aka n menga menga la mi penuruna penuruna n sebesar sebesar 0,144 Miliar.
4.7
Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah modal sendiri memberikan pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi INTI Bandung periode 2008-2012, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan rumusan rumusan seba ga i ber ikut :
90
H0
: β1 = 0
Modal sendiri tidak berpe ngaruh ngaruh terhad terhad ap sisa hasil hasil usaha usaha (SHU) pada Koperasi INTI Bandung periode 2008-2012.
H1
: β1 ≠ 0
Modal sendiri berpengaruh terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi INTI IN TI Bandung Bandung periode 20082008-2012. 2012.
Tara Tara f signifikansi (α) yang ya ng digunakan digunakan dalam dala m pen pe nelitian elitia n ini sebesar sebesar 0,05 atau ata u 5%, dengan kriteria kriteria pengu pe ngujia jian n: a.
Nilai thitung> ttabel/ -thitung< -ttabel maka H0ditolak (Signifikan)
Nilai thitung< ttabel/ -thitung> -ttabel maka H0 diterima (Tidak signifikan)
Uji Hipotesis dengan uji t o
to =
to =
to =
to =
r √ n-2 √ 1-r 2 0.57 √ 5-2
√ 1- 0.572 0.57 . 1.732050808 1.732050808
√ 1- 0.3249 0.987269
√ 0.6751
to =
0.987269 0.821645
to =
1.201577
91
Sedangkan perhitungan per hitungan
me nggunakan bantua ba ntuan n prog pro gram ra m SPSS 18,
nilai thitung dapat dilihat dilihat pada tabel tabe l outpu outp ut SPSS di bawah ini : Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Coefficients
a
Model
Standardize Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients
B 1
Std. Error
Beta
(Constan t)
1.327
.546
Modal .Sendi ri
-.144
.119
t
-.574
Sig.
2.429
.093
1.214
.312
a. Dependent Variable: Sisa.Hasil.Usaha
Sumber: Pengolahan data SPSS
Berdasarkan tabel 4.7 output SPSS di atas, diperoleh informasi bahwa nilai thitung yang diperoleh adalah sebesar 1,214. Nilai t hitung ini akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tabel distribusi t ,
dengan α = 5% dan
df= 3 (n-k-1) untuk pengujian 2 arah diperoleh nilai t tabel sebesar ±3,182. Dari nilai-nilai di atas, diketahui bahwa nilai thitung (1,214) < ttabel (3,182). Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
modal
sendiri
tidak
berpengaruh signifikan terhadap terhadap sisa hasil usaha (SHU) Koperas i INTI Bandung pada pada periode per iode 2008-2012.
92
Hasil perhitungan tersebut dapat di lihat pada gambar berikut ini :
Hi di tolak Thitung
Ttabel
Hi di tolak
- 3.182
- 1 201577 201577
0
1 201577 201577
3.182
Berdasarkan perhitungan nilai t hitung sebesar 1.201577, dan berdasarkan tabel distribusi t tabel sebesar 3.182 yang berarti t hitung < t tabel dan bahwa rumus hipote hipote sis statistik stat istik me nunjukan Ho di terima, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan atau pengaruhnya kecil dari Modal Sendir Sendirii terhadap terhadap Sisa Hasil Usaha pada pada Koperasi INTI IN TI Bandung. Bandung.
4.7
Permasala Permasalah han Yang Te Te rjadi rjadi Berkait B erkaita a n Dengan Modal Send Se ndiri iri Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) (SHU) Pada Koperasi Koperasi INTI Bandung Per Pe riode 20082008 2012 A. Permasala Permasalah han M odal odal Sendiri Se ndiri
1. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang kurang bagus setiap tahunya, sendangkan modal sendiri merupakan salah satu sumber moda l dari usaha yang dijalan dijala nkan oleh ole h koperasi koperasi 2. Kurangnya
kepercayaan
anggota
dalam
hal
penyimpanan
dana/menabung atau pun investasi di koperasi dikarenakan
93
penge penge lolaa lolaa nya nya yang kurang baik. Anggota Anggota lebih te rtarik menabung atau menginvestas menginvestasiikanya ke ban ba nk. 3. Kurangnya kepekaan pengurus koperasi dalam mengembangkan modal dari para pemodal. Pengurus koperasi hanya menjalankan yang sudah ada saja dan menunggu hanya dari simpanan pokok dan simpanan wajib saja. 4. Mulai berkurangnya tambahan dari modal sendiri, seperti hibah dan dana cadangan yang dapat dilihat pada tabel, bahwa pada tahun 2012 sudah sudah Kosong Koso ng,, dan Hibah Hibah tidak tidak ada sama sekali. B. Permasalahan Sisa Hasil Usaha (SHU)
1. Sisa hasil usaha (SHU) dibagikan bukan dalam bentuk tunai melainkan
dalam
bentuk
simpanan.
Sebagian
dari
anggota
menginginkan sisa hasil usaha (SHU) dibagikan dalam bentuk tunai agar anggota bebas untuk mempergunkan uang hasil pembagian SHU sesuai dengan kebutuh kebut uhannya annya masing-masing masing-mas ing.. 2. Kurang maksimalnya pengelolaan tiap-tiap unit usaha koperasi sehingga sisa hasil usaha (SHU) yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan. 3. Kurangnya pemberian pinjaman yang diberikan kepada anggota, sedangkan pinjaman merupakan salah satu sumber dari pendapatan koperasi yang mempengaruhi sisa hasil usaha (SHU) . 4. Besarnya biaya-biaya, baik biaya operasional maupun biaya nonoperasional yang tidak terkontrol pengeluaranya oleh pihak
94
pengurus, pengurus, sehingga berpe ngaruh ngaruh terhadap terhadap tinggi-re ndahnya sisa hasil usa ha (SHU) yang dihasilkan ole h koperas koperasii.
4.8
Upaya
Yang
Telah
Dilakukan
Dalam
Mengatasi
Pemecahan
Permasala Permasalah han Yang Te Te rjadi rjadi Berkait B erkaita a n Dengan Modal Send Se ndiri iri Dan Sisa Hasil Usaha (SHU) (SHU) Pada Koperasi Koperasi INTI Bandung Per Pe riode 20082008 2012 A. Upaya Upaya Dalam Dala m Me ngatasi Permasala Permasalah han Mod M odal al Sendiri Sen diri
1. Pihak koperasi lebih efektif dalam mengembangkan modal sendiri, dan tidak hanya mengandalkan berasal dari simpanan pokok simpanan wajib, simpanan sukarela, dan simpnan berjangka sehingga modal modal yang dimiliki semakin semak in besar. 2. Untuk mendapatkan kepercayaan dari anggotanya, koperasi telah memperbaiki sistem pengelolaanya dengan cara mencari tahu kelemahan-ke kelemahan-ke lemah ema han dalam dala m siste m pengelol pengelo laan sebe lumnya. lumnya. 3. Pengurus koperasi lebih agresif dalam mengembangkan modal sendiri yang ada di koperasi dan tidak terpusat pada simpanan pokok dan simpanan waji waj ib saja. 4. Mulai mengembangkan lagi dana cadangan yang pernah kosong pada tahun 2012, sehingga sehingga me mberikan pengar uh pada modal sendir sendirii yang semak semakin in besar, besar, da n mampu mampu meny me nyelesa elesaiikan hutang hutang jika diperlukan.
95
B. Upaya Upaya Dalam Dala m Mengata M engatasi si Permasalahan Sisa Hasil Usaha Usaha (SHU)
1. Pihak
Koperasi
mengadakan
pemgambilan
suara
mengenai
pembagian pembagian sisa hasil usaha (SHU). Hasil dari pemgambilan suara ini menjadi ketetapan tahun berjalan apakah SHU dibagikan dalam bentuk tunai tunai atau dala m bent uk simpanan. 2. Pihak
pengurus
pengelo pengelollaanya
dan
disetiap
karyawan unit
usaha
telah
mengoptimalkan
koperasi koperas i
denga n
cara
memberikan pelayanan yang terbaik kepada anggota sehingga berpengaruh terhadap terhadap pendaptan koperasi dan sisa hasil usaha (SHU) Koperasi. Koperasi. 3. Dalam hal pemberian kredit/pinjaman, koperasi telah memberikan kebebasan kepada anggota untuk melakukan pinjaman dengan persyara persyara tan yang telah tela h diten dite ntukan tuka n koperasi. 4. Pihak koperasi melakukan efisiensi dan efektifitas biaya sehingga biaya-biaya ya ng tidak perlu dapat dikon diko ntrol tro l, seperti biaya non operasional operasional atau diluar operas ional yang ada.
BAB V KESIMPUL KESIMP ULAN AN DAN SARAN S ARAN 5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka maka peneliti me ngambil ngambil kesimpul kes impulaa n seba gai beri ber ikut : 1.
Modal sendiri yang terdapat pada koperasi INTI Bandung selalu meningkat, tetapi perkembangan peningkatannya dari tahun ke tahun cenderung fluktuatif. Hal ini di akibatkan karena adanya anggota yang keluar karena pindah kerja, pensiun, atau berhenti atas kehendaknya sendiri dan di sebabkan pula oleh bertambah serta berkurangnya setoran simpanan wajib dan simpanan pokok dari para anggota, bertamba bertamba h atau berkurangny b erkurangnyaa d a na cada ngan ngan yang ada pada koperasi koperas i INTI Bandung.
2.
Sisa hasil usaha pada koperasi INTI Bandung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 juga cenderung fluktuatif. Hal ini di sebabkan oleh semakin besarnya modal sendiri yang mampu di himpun oleh koperasi, bertambah atau berkurangnya pendapatan yang di peroleh baik dari bunga pinjaman dan deviden atas jasa simpan pinjam pinja m dan investasi yang di lakukan oleh koperasi INTI Bandung, serta bertamba bertamba h atau berkurangnya berkurangnya b iaya-biaya aya- biaya yang di keluarkan dar i unitunitunit usaha usaha pada koperasi INTI Ba ndung.
96
97
3.
Modal sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi INTI Bandung periode 2008-2012, hal ini ditunjukan oleh nilai t hitung (1.201577) < ttabel (3.182).
4.
Modal sendiri memberikan kontribusi pengaruh sebesar 32,9% terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada Koperasi INTI Bandung periode 2008-2012, sedangkan sebanyak 100% - 32-9% = 67,1% sisanya merupakan kontribusi pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. seperti partisipasi anggota, jumlah dana pihak ketiga, kinerja pengurus, pengurus, jumlah unit usaha yang dimiliki, kinerja manajer, dan kinerja karyawan.
5.2
Saran
Berdasarkan dari kesimpulan hasil penelitian, maka saran yang dapat peneliti berikan berika n untuk untuk pe ngembangan ngembangan usa ha koperasi INTI Bandung adala adalah h sebagai sebagai beri ber ikut: kut : 1.
Hendaknya Hendak nya modalnya
pengurus pengur us
koperasi koperas i INTI IN TI lebih eb ih
dengan
pengembangan
dapat dapa t me manfaatkan manfaa tkan usaha,
untuk
meningkatka meningkatkan n perole peroleh han sisa hasil usaha (SHU). (SH U). 2.
Bila memungkinkan Koperasi inti melakukan kerjasama dengan bank lain untuk menyalurkan pinjaman terhadap anggotanya,sehingga selisih margin dari pinjaman tersebut dapat menambah perolehan sisa hasil usa ha (SHU)
98
3.
Biaya operasional sebaiknya ditekan seminimal mungkin dengan mengurangi mengura ngi b ia ya ya ng ti t id ak d iperlu per luk k a n, sehingga se hingga pendapata pe ndapatan n akan meningkat meningkat dan
S HU yang diterima anggota, aka n semakin semak in
meningkat meningkat p ula. ula. 4.
Penelitian ini masih terdapat keterbatasan, oleh karena itu untuk penelitia penelitian n sela njutny jut nyaa diharapkan me mpertimb pert imbaa ngkan ngkan faktorfaktor ak tor lainya yang dapat mempengar uhi p erol ero le han ha n s is a hasil usaha sel se la in modal sendi se ndiri. ri.
DAFTAR PUSTAKA A. DOKUMEN
1.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Nom No mor. 33 Tahun 1945 1945 tentang te ntang Perkope Perkope rasian rasia n.
2.
Undang-U Undang-Un ndang Nom No mor 17 Tahun 2012 2012 Tentang Tentang Perkoperas ia n.
3.
Undang-U Undang-Un ndang No mor. 25 tahun 1992 Tetang Per Perkoperas koperasian. ian.
B. BUKU-BUKU ILMIAH 1. Andjar Pachta W, dkk. 2005. Man 2005. Man ajemen aj emen Kop erasi eras i : Teori d an Praktek . Graha ra ha Ilm I lmu. u. Y ogya ogya karta. karta.
2. Bambang, Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Perusahaan, Edisi Edisi Keempat, K eempat, Cetakan Ketujuh, BPF BPFE E Yogy Yo gyakarta, akarta, Yogyakarta. 3. Gilarso, T. 2003. Pengelolaan Koperasi. Koperasi . Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 4. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Pernyataa Perny ataan n Standar Standar Akuntansi Keuangan Keuangan.. Salemba Empat. Jakarta. 5. Partomo
S.T.
dan
Abdul
Rahman
S.
2002. Ekonomi Ek onomi
Sk ala
Kecil/Meneng Kecil/Men engah ah & Kopera si. si. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.
6. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Penelitian . Alfabeta. Alfabeta. Bandung 7. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Edisi Empat. Empat. Yogy Yo gyakarta. akarta. 8. Rudianto.2006. Akuntansi Ak untansi Koperasi. Koperasi. Grafindo. Jakarta.
99
100
9. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Kope rasi : Teori dan da n Praktek . Penerbit Penerbit Er langga. Ja karta. karta.
10. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Penelitian . Cetakan Ketujuh. CV. Alfabeta. Alfabeta. Bandung. Bandung. 11. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitat if dan Kualitatif . CV.Alfabeta. CV.Alfabeta. Bandung. 12. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitat if dan Kualitatif & RND. RND. CV.Alfabeta. Bandung. 13. Widianti, Ninik dan Sunindhia . 2005, Koperasi dan Perekonomian Indonesia Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.
C. WEBSITE
1. Iromani dan E.Kristijadi. Faktor-Faktor Fak tor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Unit Desa Di Jawa Timur . Diakses pada Senin,
01
September
2014
pukul
12.40
WIB,
dari
situs
http://smecda.com. 2. Http://kamusbahasaindonesia.org/prosedur Http://kamusbahasaindonesia.org/prosedur di di akses pada Minggu, 10 Agustus 2014 pukul 06:10 WIB. 3. Http://koperasi-inti.com/unit-koperasi/simpan-pinjam/ di akses pada Senin,11 Agustus 2014 pukul 15:35 WIB. 4. Lubuk Novi Suryaningrum. Pengaruh Modal Sendiri Te rhadap Sisa Hasil Usaha Di Kota K ota Semarang. Diakses pada Minggu, 10 Agustus 2014 pada pukul 21.35 WIB, dari s itus http://smecda.com
LAMPIRAN – LAMPIRAN LAMPIRAN
102
103
104
105
106
107
Lampiran Laporan Keuangan Koperasi INTI Bandung
108
CATAT CATAT AN ATAS ATAS LAPOR APORAN AN KEUANG KEUANGAN AN KOPERAS KOPERAS I INT INT I 2008
URAIAN URAI AN
1
Simp Simp anan Berjan gka
40178
39813
545,000,000.00
505,000,000.00
Jumlah tersebut merupakan nilai Simpanan Berjangka Per 31 Desember 2009 :
2
1
Anggota
345,000,000.00
405,000,000.00
2
Non Anggota Anggota
200,000,000.00
100,0 00,000.00
545,000,000.00
505,000,000.00
734281387.6
619688588.7
Simp Simp anan Sukarela
Jumlah tersebut merupakan nilai Simpanan Sukarela Per 31 Desember 2009 : Anggota Biasa 1
Unit Kerja PT. PT . INTI
550975620.1
443666387.1
550975620.1
443666387.1
355575
323675
Anggota Anggota Luar Biasa
3
1
Unit Kerja DP
2
Unit Kerja KELUAR
1208150
1291435
3
Unit Kerja KOP.INTI KOP .INTI
33980850.5
50092280
8
Unit Kerja LB
63890968
44173658
5
Unit Kerja NON AKTIF
13574408
20799980
6
Unit Kerja PT. PT . IBP
51319930
46209903
7
Unit Kerja PT. PT . IKE
2255000
1600000
4
Unit Kerja PT. PT . LB
0
517700.6
9
Unit Kerja PT. M BIP BIP
1552700
5033703 5033703
10
Unit Kerja PT. MGIU
250000
360000
11
Unit Kerja SEJATI
7257459
100000
12
Unit Kerja WBI
7660727
5519867
183305767.5
174407091.6
96910000
101850000
Simp Simp anan Pokok
Jumlah tersebut merupakan nilai Simpanan Pokok Per 31 Desember 2009 : : Anggota Biasa 1
Unit Kerja PT. PT . INTI
66300000
66030000
66300000
66030000
9500000
7900000
Anggota Anggota Luar Biasa 1
Unit Kerja KOPERASI INTI INT I
2
Unit Kerja PT. PT . IBP
10200000
12900000
3
Unit Kerja PT. PT . IKE
400000
400000
109
4
Unit Kerja PT. M BIP BIP
1500000
2200000 2200000
5
Unit Kerja PT. MGIU
300000
300000
6
Unit Kerja WBI
1100000
1100000
7
Unit Kerja DP
500000
500000
8
Unit Kerja LB
3300000
3200000
9
Unit Kerja SEJAT SEJATII
100000
100000
3710000
7220000
30610000
35820000
2265796266
2086873899
10
4
Unit Kerja NON AKTIF
Simp Simp anan Wajib
Jumlah tersebut merupakan nilai Simpanan Wajib Per 31 Desember 2009 : Anggota Biasa 1
Unit Kerja PT. IBP
0
30000
2
Unit Kerja PT. PT . INTI
1988375916
1821620624
1988375916
1821650624
1
Unit Kerja KOPERASI INTI INT I
70934997
64159000
2
Unit Kerja PT. PT . IBP
63157425
58757425
3
Unit Kerja PT. PT . INTI
510000
600000
4
Unit Kerja BNI
380000
310000
5
Unit Kerja PT. M BIP BIP
8616048
8350000 8350000
6
Unit Kerja PT. MGIU
1940000
1610000 1610000
7
Unit Kerja PT. PT . IKE
2370000
1860000
8
Unit Kerja WBI
14815100
13195100
9
Unit Kerja DP
8313000
7873000
10
Unit Kerja LB
89815930
92232500
11
Unit Kerja NON AKTIF
16197850
16036250
12
Unit Kerja SEJATI
370000
240000
277420350
265223275
633148398.5
563571154.5
Anggota Anggota Luar Bi asa
5
Cadangan
Jumlah tersebut merupakan nilai Cadangan Per 31 Desember 2009 : 1
6
Cadangan
Donasi
633148398.5
563571154.5
96124580.75
96124580.75
96124580.75
96124580.75
Jumlah tersebut merupakan nilai Donasi Per 31 Desember 2009 : 1
Donasi
110
CATATAN CATATAN ATAS LAPOR APORAN AN KEUANGAN KEUANGAN Per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2010
URAIAN URAI AN 24
Simp Simp anan Berjan gka
40543
40178
615000000
545000000
Jumlah tersebut merupakan nilai Simpanan Berjangka Per 31 Desember 2010 :
25
1
Anggota
415000000
345000000
2
Non Anggota Anggota
200000000
200000000
615000000
545000000
905120654.6
734281387.6
Simp Simp anan Sukarela
Jumlah tersebut ters ebut merupakan nilai nilai Simpanan Sukarela Sukarela Per 31 Desember Dese mber 2010 : Anggota Biasa 1
Unit Kerja PT. PT . INTI
713491150.1
550975620.1
713491150.1
550975620.1
361210
355575
Anggota Anggota Luar Biasa
31
1
Unit Kerja DP
2
Unit Kerja KELUAR
1361640
1208150
3
Unit Kerja KOP.INTI KOP .INTI
41537526.5
33980850.5
8
Unit Kerja LB
78276336
63890968
5
Unit Kerja NON AKTIF
14645038
13574408
6
Unit Kerja PT. PT . IBP
33672360
51319930
7
Unit Kerja PT. PT . IKE
3200000
2255000
4
Unit Kerja PT. PT . LB
0
0
9
Unit Kerja PT. M BIP BIP
1341348 1341348
1552700
10
Unit Kerja PT. MGIU
115000
250000
11
Unit Kerja SEJATI
6107459
7257459
12
Unit Kerja WBI
11011587
7660727
191629504.5
183305767.5
94910000
96910000
66300000
66300000
66300000
66300000
Simp Simp anan Pokok Jumlah tersebut merupakan nilai Simpanan Pokok Per 31 Desember 2010 : : Anggota Biasa 1
Unit Kerja PT. PT . INTI
Anggota Anggota Luar Biasa 1
Unit Kerja KOPERASI KOP ERASI INT I
8700000
9500000
2
Unit Kerja PT. PT . IBP
8600000
10200000
3
Unit Kerja PT. PT . IKE
400000
400000
4
Unit Kerja PT. M BIP BIP
1300000 1300000
1500000
5
Unit Kerja PT. MGIU
200000
300000
111
6
Unit Kerja WBI
1400000
1100000
7
Unit Kerja DP
600000
500000
8
Unit Kerja LB
3200000
3300000
9
Unit Kerja SEJATI
100000
100000
4110000
3710000
28610000
30610000
2428523325
2265796266
16367850
0
2158549516
1988375916
2174917366
1988375916
10
32
Unit Kerja NON AKTIF
Simp Simp anan Wajib Jumlah tersebut merupakan nilai Simpanan Wajib Per 31 Desember 2010 : Anggota Biasa 1
Unit Kerja Non Aktif Akt if
2
Unit Kerja PT. PT . INTI
Anggota Anggota Luar Biasa
33
1
Unit Kerja KOPERASI KOP ERASI INT I
76829997
70934997
2
Unit Kerja PT. PT . IBP
52140925
63157425
3
Unit Kerja PT. PT . INTI
4
Unit Kerja BNI
5
510000 380000
380000
Unit Kerja PT. M BIP BIP
7197300 7197300
8616048
6
Unit Kerja PT. MGIU
1220000 1220000
1940000
7
Unit Kerja PT. PT . IKE
2810000
2370000
8
Unit Kerja WBI
16025100
14815100
9
Unit Kerja DP
8973000
8313000
10
Unit Kerja LB
87529637
89815930
11
Unit Kerja NON AKTIF
12
Unit Kerja SEJATI
490000
13
Unit Kerja Keluar Keluar
10000
Cadangan
16197850 370000
253605959
277420350
706038786
633148399
706038786
633148399
96124580.75
96124580.75
96124580.75
96124580.75
Jumlah tersebut merupakan nilai Cadangan Per 31 Desember 2010 : 1
34
Cadangan
Donasi Jumlah tersebut ters ebut merupakan nilai nilai Donasi Per 31 Desember Dese mber 2010 : 1
Donasi
CATATAN CATATAN ATAS LAPOR APORAN AN KEUANGAN KEUANGAN Per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2010
112
URAIAN URAI AN
21
Simp Simp anan Berjan gka
41274
40908
1411000000
630000000
Jumlah tersebut ters ebut merupakan nilai nilai Simpanan Berjan Berjan gk a Per 31 Oktober Okt ober 2012 :
22
1
Anggota
2
Non Anggota Anggota
Simp Simp anan Sukarela
1411000000
630000000
0
0
1411000000
630000000
1139805494
947987255
Jumlah tersebut ters ebut merupakan nilai nilai Simpanan Sukarela Sukarela Per 31 Oktober Okt ober 2012 : Anggota Biasa 1
Unit Kerja PT. PT . INTI
893248048
739595771
893248048
739595771
848310
1183710
Anggota Anggota Luar Biasa
28
1
Unit Kerja DP
2
Unit Kerja KELUAR
1361640
1361640
3
Unit Kerja KOP.INTI KOP .INTI
67891054.5
52131035.5
4
Unit Kerja LB
92226339
76864228
5
Unit Kerja NON AKTIF
17083456
15113189
6
Unit Kerja PT. PT . IBP
52406008
51078422
7
Unit Kerja PT. PT . IKE
2230605
2252993
8
Unit Kerja PT. M BIP BIP
3775590
806210
9
Unit Kerja PT. MGIU
3537440
855000
389739
2889739
4807264
3855318
246557446
208391485
147850000
96560000
10
Unit Kerja SEJATI
11
Unit Kerja WBI
Simp Simp anan Pokok
Jumlah tersebut merupakan nilai Simp Simp anan Pokok Per 31 Oktober 2012 : : Anggota Biasa 1
Unit Kerja PT. PT . INTI
100850000
66000000
100850000
66000000
Anggota Anggota Luar Biasa 1
Unit Kerja KOPERASI KOP ERASI INTI INT I
13000000
9000000
2
Unit Kerja PT. PT . IBP
18200000
10800000
3
Unit Kerja PT. PT . IKE
550000
400000
4
Unit Kerja PT. M BIP BIP
1900000
1400000
5
Unit Kerja PT. INTENS
100000
0
5
Unit Kerja PT. MGIU
300000
200000
6
Unit Kerja WBI
1750000
1200000
113
7
Unit Kerja DP
900000
700000
8
Unit Kerja LB
5550000
3050000
9
Unit Kerja SEJAT SEJATII
150000
100000
4600000
3710000
47000000
30560000
2931118893
2618232206
10
29
Unit Kerja NON AKTIF
Simp Simp anan Wajib
Jumlah tersebut merupakan nilai Simp Simp anan Wajib Per 31 Oktober Okt ober 2012 : Anggota Biasa 1
Unit Kerja Non Aktif Akt if
2
Unit Kerja PT. PT . INTI
161600
161600
2564134908
2314259222
2564296508
2314420822
113097497
89259997
85075000
56920000
10000
10000
380000
380000
Anggota Anggota Luar Biasa
30
1
Unit Kerja KOPERASI KOP ERASI INTI INT I
2
Unit Kerja PT. PT . IBP
3
Unit Kerja PT. PT . INTENS
4
Unit Kerja BNI
5
Unit Kerja PT. M BIP BIP
10267300 10267300
7467300
6
Unit Kerja PT. MGIU
1520000
980000
7
Unit Kerja PT. PT . IKE
4230000
3380000
8
Unit Kerja WBI
14385100
11885100
9
Unit Kerja DP
7015000
10008000
10
Unit Kerja LB
112287238
106104737
11
Unit Kerja NON AKTIF
17475250
16806250
12
Unit Kerja SEJATI
1070000
600000
13
Unit Kerja Keluar
10000
10000
366822385
303811384
0
9454341.46
Cadangan Jumlah tersebut ters ebut merupakan nilai nilai C adangan Per 31 Oktober 2012 : 1
31
Cadangan
Donasi
9454341.46
0
96124580.8
Jumlah tersebut ters ebut merupakan nilai nilai Donasi Per 31 Oktober Okt ober 2012 : 1
Donasi
96124580.8
114
Lampiran Modal Sendiri Dan Sisa Hasil Usaha Koperasi INTI Bandung
DATA MODAL SENDIRI DAN SISAH HASIL USAHA KOPERASI KOPERASI INTI BANDUNG PERIODE PERIODE 2008-2012
Tahun
Simpanan Simpanan Pokok
2008 2009 2010 2011 2012 JUMLAH
101,850,000.00 96,910,000.00 94,910,000.00 96,560,000.00 147,850,000.00 538,080,000.00
Simpanan Sukarela 2,086,873,899.00 563,571,155.54 619,688,588.68 2,265,796,266.00 633,148,398.54 734,281,387.61 2,428,523,325.00 706,038,785.54 905,120,654.64 2,618,232,206.00 9,454,341.46 947,987,255.24 1,139,805,493.65 2,931,118,893 12,330,544,589.00 1,912,212,681.08 4,346,883,379.82 Average Simpangan Baku Simpanan Simpanan Wajib
Dana Cadangan
Simpanan Berjangka 505,000,000.00 545,000,000.00 615,000,000.00 630,000,000.00 1,411,000,000.00 3,706,000,000.00
Modal Sendiri
3,876,983,643.22 4,275,136,052.15 4,749,592,765.18 4,302,233,802.70 5,629,774,386.65 22,833,720,649.90 4,566,744,129.98 669,745,747.16
sisa hasil usaha
643,901,981.49 640,604,237.48 817,774,342.17 828,078,492.76 416,118,416.14 3,346,477,470.04 669,295,494.01 167946911.6
114
Output Hasil Per P erh h itunga tun gan n Menggunakan Menggunakan Program Pro gram SPSS 18
Output Hasil Per P erh h itunga tun gan n Menggunakan Menggunakan Program Pro gram SPSS 18
114
117
Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Kolmogorov-Smirnov Tes t X N Normal Parame Parame ters ters
a,
Mean Std. Deviation
Mos t Extrem e Differences
Y 5
5
4.56680
.66940
.669897
.168002
.254
.233
.254
.173
-.152
-.233
.567
.521
.904
.949
Absol ute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-taile d) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Korelasi Kor elasi Correlations
Modal.Sendiri
Modal .Sendiri
Pearso n Correlation
1
Sig. (2-tailed) N Sisa.Has il.Us il.Us aha
Pearso n Correlation Sig. (2-tailed) N
Sisa.Hasil.Usaha
-.574 .312
5
5
-.574
1
.312 5
5
118
Uji Determinasi Determina si b
Model Summar Summary y Model R 1
Adjus ted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.574
a
.329
.106
.158858 .158 858
i
m
n
i
n
a. Predictors: (Constant), Modal.Sendiri b. Dependent Variable: Sisa.Hasil.Usaha
Uji Regresi Coefficients Model
a
Standardize Unstandardized
d
Coefficients
Coefficients Std.
B 1
Error
(Constan t)
1.327
.546
Modal.Sen
-.144
.119 .119
diri a. Dependent Variable: Sisa.Hasil.Usaha
Beta
-.574
t
Sig.
2.429
.093
-1.214
.312
119
Tabel Distribusi Distribusi t
120
Tabel Distribusi Distribusi f
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 13 Februari 1992 dengan nama Alwi Assegaff. Anak ke lima dari tujuh bersaudara, Jakfar Shodiq, Ummah Evi, Nur Ema, Ema, Aminah Emi, Haidar Haidar Ali, dan Fatimah Eva. Eva. Beragama Islam dan memiliki hobby, mendengarkan musik. Pendidikan awal mulai SD Sultan Agung (2003), SMP Al- Ma’hadul
Islami Yapi Beji (2007),
SMA Plus Muthahhari Bandung (2010), Penulis melanjutkan kuliah di POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG Program Diploma IV Program Studi Komputerisasi Akuntansi sejak tahun 2010.