Hidrokoloid alginat atau bahan cetak irreversible ditemukan ketika bahan cetak agar menjadi menjadi langka karena Perang Dunia II. Materialny Materialnyaa berasal berasal dari ekstraksi ekstraksi substansi substansi alami dari rumput laut tertentu yang berwarna coklat (menghasilkan suatu ekstrak lendir yang yang bernam bernamaa algin) algin).. ubsta ubstansi nsi alam alam ini merupak merupakan an polime polimerr linie linierr dengan dengan berbag berbagai ai kelom kelompo pok k asam asam karb karboks oksil il dan dinam dinamaka akan n asam anhydro anhydro!"!d!mannuronic !"!d!mannuronic atau atau asam asam alginik. Penggunaan Penggunaan bahan hidrokoloid hidrokoloid ini sudah jauh melampaui melampaui penggunaan bahan cetak lain. #aktor penyebabnya karena$ %. Mani Manipul pulas asii yang yang mudah mudah &. 'eny 'enyam amana anan n bag bagii pas pasie ien n . elati* elati* tidak tidak mahal mahal karena karena tidak tidak memerluk memerlukan an banyak banyak peralatan peralatan
KOMPOSISI 'omponen akti* utama dari bahan cetak ini adalah salah satu alginat yang larut dalam air+ seperti sodium+ potasium+ atau alginat trietanolamin. 'etika alginat tersebut dicampur dalam air+ maka akan membentuk sol. ol sangat kental meskipun dalam konsentrasi rendah, alginat yang dapat larut membentuk sol dengan cepat bila bubuk alginat dan air dicampur dengan cepat. -erat molekul dari campuran alginat sangat bervariasi tergantung dari pabrik. #ormula 'omponen -ubuk -ahan etak /lginat 'omponen #ungsi Persentase -erat Potassium alginat /gar alginat larut dalam air %0 'alsium sul*at eaktor %1 2ksida seng Partikel pengisi 3 Potasium titanium *luorid /kselerator 4anah diatoma Partikel pengisi 15 odium *os*at etarder &
-ila bahan pengisi ditambahkan dengan jumlah yang tepat+ maka dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan gel alginat+ menghasilkan tekstur yang halus+ dan menjamin permukaan gel padat yang tidak bergelombang. 4anpa 4anpa suatu bahan pengisi+ gel yang terbentuk tidak kuat dan menyebabkan permukaan yang lengket tertutupi dengan eksudat hasi hasill dari dari sine sinere resi sis. s. 2ksi 2ksida da seng seng yang ang ber* ber*un ungs gsii seba sebaga gaii baha bahan n peng pengis isii akan akan mempeng mempengaru aruhi hi si*at si*at *isik *isik dan waktu waktu pengera pengerasan san gel. gel. etard etarder er ditamb ditambahk ahkan an untuk untuk mengontrol setting time. /kselerator ditambahkan sebagai bahan pemercepat pengerasan stone agar stone agar mendapat permukaan model stone yang keras dan padat terhadap cetakan. 4emperatur penyimpanan dan kontaminasi kelembaban udara adalah & *aktor utama yang mempengaruhi lama penyimpanan bahan cetak alginat. Proses gelasi eaksi khas sol!gel digambarkan secara sederhana sebagai reaksi alginat larut air dengan kalsium sul*at dan pembentukan gel kalsium alginat yang tidak larut. 'alsium sul*at
%
bereaksi dengan cepat untuk membentuk kalsium alginat tidak larut dari kalium atau natrium alginat dalam suatu larutan cair. 'alsium alginat ini diproduksi begitu cepat sehingga tidak menyediakan cukup waktu kerja. 2leh karena itu+ garam larut+ seperti trinatrium *os*at ditambahkan untuk memperpanjang waktu kerja. trateginya adalah kalsium sul*at akan lebih suka bereaksi dengan garam lain dibandingkan dengan alginat laruta air. 6adi+ reaksi antara kalsium sul*at dengan alginat larut air dapat dicegah asalkan ada trinatrium *os*at yang tidak bereaksi. ebagai contoh+ 7a&P23 8 a23
a(Po3)& 8 7a&23
-ila pasokan trinatrium *os*at menipis+ ion kalsium mulai bereaksi dengan potassium alginat seperti berikut+ ' &n/lg 8 n a23
n ' &23 8 an/lg
Mengendalikan setting time etting time+ diukur dari mulai pengadukan sampai terjadinya gelasi. 9aktu yang tersedia harus cukup untuk mengaduk bahan+ mengisi sendok cetak+ dan meletakkannya di dalam mulut pasien. ekali gelasi terjadi+ bahan ceak tidak boleh diganggu karena *ibril yang sedang terbentuk akan patah dan cetakan secara nyata menjadi lebih lemah.
MANIPULASI -ahan cetak alginat bersi*at hidro*ilik+ sehingga permukaan jaringan yang lembab bukanlah kendala. :mumnya+ alginat digunakan sebagai cetakan awal untuk membuat sendok cetak perseorangan untuk mendapatkan cetakan kedua yang lebih akurat atau untuk membuat model studi yang membantu dalam pembuatan rencana perawatan dan diskusi dengan pasien. 4idak seperti bahan cetak lainnya+ alginat tidak mempunyai kisaran kekentalan yang jauh berbeda. ;angkah pertama dalam manipulasi adalah menyiapkan perbandingan bubuk dan air yang tepat. -ubuk yang telah ditakar dimasukkan ke dalam rubber bowl yang telah berisi air. -ubuk dan air diaduk secara hati!hati dengan spatula. /ir dimasukkan terlebih dahulu untuk memastikan seluruh partikel bubuk basah. Perhatikan agar aliran udara tidak terjebak dalam campuran.
&
Idealnya+ bubuk alginat harus ditimbang dan bukan diukur secara volumetrik dengan sendok penakar+ seperti yang banyak dianjurkan oleh pabrik. Meskipun demikian+ kecuali bila metode penakaran dengan sendok sangat menyimpang+ variasi pada pencampuran tidak banyak mempengaruhi si*at *isiknya.
MEMBUAT ETAKAN ebelum menempatkan cetakan dalam mulut+ bahan tersebut harus mencapai konsistensi tertentu sehingga tidak mengalir keluar sendok cetak dan membuat pasien tersedak. ampuran ditepatkan pada sendok cetak yang sesuai+ yang dimasukkan ke dalam mulut. -ahan cetak harus menempel pada sendok cetak sehingga hasil cetakan dapat ditarik dari sekitar gigi. 2leh karena itu+ umumnya digunakan sendok cetak berlubang!lubang. -ila dipilih sendok cetak plastik atau logam polos+ suatu lapisan tipis perekat sendok cetak harus dibiarkan kering dengan sempurna sebelum pengadukan. ;apisan laginat yang tipis umumnya lemah+ karena itu sendok cetak harus cocok denga lengkung gig pasien sehingga lapisan bahan cetak cukup tebal. 'etebalan cetakan alginat anatara sendok cetak dan jaringan harus sekurang!kurangnya mm. 'ekuatan gel alginat mengingkat beberapa menit setelah gelasi awal terjadi.
'ekuatan 'ompresi > = 5+=% %& 5+>% %1 5+>3
ST!ENGTH 'ekuatan gel maksimal diperlukan untuk mencegah *raktur dan menjamin cetakan cukup elastis ketika dikeluarkan dari mulut. emua *aktor manipulasi yang dikendalikan oleh klinisi dapat mempengaruhi kekuatan gel+ contohnya+ bila air yang digunakan terlalu banyak atau terlalu sedikit+ gel yang diperoleh dari hasil pengadukan akan lemah dan kurang elastis. :ntuk itu harus digunakan w?p ratio yang tepat seperti yang dispesi*ikasikan oleh pabrik. Pengadukan yang tidak sempurna menyebabkan reaksi kimia yang berlangsung tidak seragam dalam massa adukan. Pengadukan yang terlalu lama dapat memutuskan anyaman gel kalsium alginat dan mengurangi kekuatannya. Petunjuk yang terdapat dalam produk harus diikuti dengan seksama.
KEAKU!ATAN ebagian besar cetakan alginat tidak mampu mereproduksi detail yang halus yang dapat diperoleh dengan cetakan elastomerik lainnya. Pabrik berusaha untuk meningkatkan konsentrasi alginat untuk membuat bahan tersebut lebih akurat. Meskipun demikian+ upaya ini tidak mampu meningkatkan stabilitas dimensi bahan. 'ekasaran permukaan cetakan dapat menyebabkan distorsi pada tepi gigi yang dipreparasi. ur*aktan dapat
menghasilkan permukaan yang halus+ namun ditambahkannya selapis larutan di atas permukaan cetakan dapat mengaburkan keakuratannya. :ntuk menjamin bahwa bahan alginat memberikan gambaran realistik untuk pembuatan model studi+ cetakan harus ditangani dengan benar.
APLIKASI TAMBAHAN "A!I HI"!OKOLOI" Teknik Laminasi Modi*ikasi mutakhir dalam prosedur agar tradisional adalah kombinasi agar alginat. Hidrokoloid pada sendok cetak diganti dengan campuran alginat dingin yang berikatan dengan agar. /lginat membentuk gel dengan reaksi kimia+ sementara agar menjadi gel akibat kontak dengan laginat dingin+ bukan dengan air yang mengalir dalam sendok cetak. 'arena agar+ bukan alginat+ yang berkontak dengan gigi yang dipreparasi+ detail yang maksimum akan diproduksi. 9aktu persiapan pun menjadi singkat. 'ekurangan utama teknik ini adalah$ %. Ikatan anatara agar!alginat tidak selalu kuat &. /lginat yang lebih kental bisa membuat posisi agar bergeser selam pengerasan . 'etidaklarutan alginat membatasi penggunaan cetakan hanya untuk unit tunggal Meskipun demikian+ teknik laminasi ini adalah cara yang paling hemat untuk membuat cetakan dengan detail yang baik. Ba#an "$%likasi 'edua jenis hidrokoloid digunakan di laboratorium gigi untuk menduplikasi cetakan gigi atau model pada pembuatan piranti prostetik dan model orthodontik. /gar adalah yang lebih populer karena dapt digunakan berkali!kali. 6uga+ dengan pengadukan intermiten+ bahan tersebut dapat tetap berbentuk cair selama % atau dua minggu pada temperatur penuangan yang konstan dan haragnya pun terjangkau. -ahan duplikasi hidrokoloid memiliki komposisi yang sama dengan bahan cetak+ tetapi kandungan airnya lebih tinggi. /kibatnya+ kandungan agar atau alginat lebih rendah sehingga mempengaruhi kekuatan kompresi dan presentase pengerasan. Persyaratan bahan ini dapat dilihat pada spesi*ikasi /D/ 7o. &5.
PEMELIHA!AAN "AN PENANGANAN BAHAN ETAK HI"!OKOLOI" "isin&eksi etakan hidrokoloid harus diisi dalam waktu singkat setelah dikeluarkan dalam mulut+ prosedur disin*eksi harus dilakukan relati* cepat untuk mencegah perubahan dimensi. 'ebanyakan pabrik menganjurkan disin*eksi tertentu+ seperti iodophor+ bahan pemutih+ atau glutaraldehid yang harus dilakukan sesuai petunjuk pabrik. Prosedur disin*eksi cetakan hidrokoloid yang paling akhir disarankan oleh the Centers for Disease Control Prevention adalah dengan menggunakan bahan pemutih rumah tangga (pengenceran %!%5)+ iodophor atau *enol sintetik sebagai disin*ektan. etelah cetakan dicuci bersih+ disin*ektan disemprotkan merata pada permukaan yang nampak. -ungkus cetakan dalam handuk kertas yang telah direndam dalam disin*ektan+ dan masukkan segera ke dalam kantung plastik tertutup selama %5 menit. /khirnya+ keluarkan
3
cetakan yang terbungkus dari kantung+ buka pembungkusnya+ cuci+ kebaskan kelebihan air+ lalu isi cetakan tersebut dengan stone pilihan. Stabilitas dimensi etelah cetakan dikeluarkan dari mulut dan terkena udara pada temperatur ruangan+ pengerutan yang berhubungan dengan sineresis dan penguapan akan terjadi. ebaliknya+ bila cetakan direndam dalam air+ pengembangan akan terjadi sebagai akibat imbibisi. ontoh khas perubahan dimensi tersebut terlihat dalam gra*ik
0
Hasil ini adalah khas dan menunjukkan bahwa kelembaban relati* %55@ adalah lingkungan penyimpanan terbaik untuk mempertahakan kandungan air yang normal dari cetakan. Perubahan panas juga menyebabkan perubahan dimensi. :ntuk alginat+ cetakan mengerut sedikit karena perbedaan panas antara temperatur ronngga mulut (>o) dan tempertatur ruangan (& o). -ahan cetak agar hidrokolid mengalami perubahan temperatur dalam arah berlawanan+ dari sendok cetak yang didinginkan dengan air (%0 o ) ke temperatur ruangan yang lebih hangat. Perubahan kecil ini dapat membuat cetakan mengalami ekspansi dan tingkat akurasi menjadi kecil. -ila pengisian cetakan harus ditunda+ sebaikya cetakan dicuci dengan air mengalir dan dibungkus dalam handuk kertas yang dibasahi dengan air+ dan disimpan di kantung plastik tertutup atau humidor. Kom%abilitas etakan dengan Gi%s$m /ir yang terkandung dalam bahan cetak hidrokoloid akan menghambat perlekatan gipsum pada permukaan.
Penuangan campuran stone untuk mengisi cetakan harus dimulai dari salah satu ujung cetakan lengkung rahang. etelah cetakan terisi dengan stone+ cetakan dapat diletakkan baik dalam humidor atau larutan kalium sul*at &@ sementara menunggu stone mengeras. Model stone atau die+ harus tetap berkontak dengan cetakan selama 15 menit atau minimal 5 menit+ sebelum cetakan dipisahkan dari model. 9aktu pengerasan stone yang berkontak dengan bahan cetak kemungkinan akan meningkat+ sehingga harus diberikan cukup waktu bagi stone untuk mengeras. ;ebih baik model dilepaskan dari cetakan dalam periode waktu yang secukupnya+ agar gipsum tidak mengalami abrasi (stone dapat menyerap air dari cetakan). E&ek %enanganan 'ang sala# Penyebab kegagalan umumnya ditemukan baik pada cetakan hidrokoloid reversibel dan irrevrsibel yang dirangkum dalam tabel. Penyebab :mum Harus Diulangnya etakan Hidrokoloid
1
B*ek %. -ahan berbutir
Penyebab /gar a. Pendidihan tidak sempurna b. 4emperatur penyimpanan terlalu rendah. c. 9aktu penyimpanan terlalu lama
/lginat a. Pengadukan tidak tepat b. Pengadukan terlalu lama c.
&. Pemisahan bahan sendok cetak dan semprit
a. lapisan yang basah dari sendok cetak tidak dilepas b. gelasi prematur baik dari bahan semprit atau sendok cetak
4idak dipergunakan
. obek
a. -ahan cetak tidak cukup tebal b. etakan terlalu cepat dikeluarkan dari dalam mulut
a. -ahan cetak tidak cukup tebal. b. 'ontaminasi uap air c. etakan terlalu cepat dikeluarkan dari dalam mulut d. Pengadukan terlalu lama
3.
a.
a.
0. ;ubang!lubang kosong dengan bentuk tidak teratur
a. bahan terlalu dingin atau berbutir.
a. adanya air atau debris pada jaringan
1. Model stone kasar atau berkapur
a. Pembersihan cetakan tidak sempurna b. 'elebihan air atau larutan pengeras yang tertinggal dalam cetakan c. Die dilepas terlalu cepat d. Manipulasi stone tidak tepat e. etakan dikeringkan dengan udara sebelum diisi
a. Pembersihan cetakan tidak sempurna b. 'elebihan air tertingal dalam cetakan c. Die dilepas terlalu cepat d. Model terlalu lama dibiarkan dalam cetakan e. Manipulasi stone tidak tepat
>
>. Distorsi
a. etakan tidak langsung diisi b. -ergeraknya sendok cetak selama proses gelasi c. etakan dikeluarkan terlalu cepat dari dalam mulut d. Pengeluaran dari mulut tidak benar e. Menggunakan air es selama tahap awal gelasi
a. etakan tidak langsung diisi b. -ergeraknya sendok cetak selama proses gelasi c. etakan dikeluarkan terlalu cepat dari dalam mulut d. Pengeluaran dari mulut tidak benar e. endok cetk terlalu lama dalam mulut