BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Belak Belakan ang g Protein adalah molekul organik yang terbanyak di dalam sel. Lebih dari 50 berat kering sel terdiri atas !rotein. "elain itu# !rotein adalah biomolekul yang sesungguhnya# karena senya$a ini yang men%alankan berbagai &ungsi dasar kehidu!an# antara lain !rotein berkontraksi melakukan gerak# men%alankan berbagai !roses metabolisme dalam bentuk en'im. Protein da!at !ula ber!eran memba$a in&ormasi dari luar ke dalam sel dan didalam bagian(bagian sel sendiri. Protein %uga mengendalikan da!at tidaknya# serta $aktu yang te!at untuk !engungka!an in&ormasi yang terkandung di dalam DNA# yang di!erlukan untuk sintesis !rotein itu sendiri. )adi se*ara tidak langsung !rotein mengatur !erbanyakan diri sendiri dengan mengatur DNA# yang meru!akan alat !erekam in&ormasi untuk !rotein# sehingga dengan demikian o!erasinya di ba$ah kendali !rotein +,ohamad "adikin#-00/. "e*ara kimia# !rotein adalah hetero!olimer dari asam(asam amino# yang terikat satu sama lain dengan ikatan !e!tide. Ada suatu uniersalisme didalam molekul !rotein. Protein a!a!un dan berasal dari mahluk a!a!un %uga ternyata hanya tersusun dari -0 ma*am asam amino sa%a. Perbedaan !rotein yang satu dengan yang lainnya disebabkan oleh %umlah dan kedudukan asam( asam amino tersebut di dalam tia!(tia! molekul. 1edua !uluh asam amino itu mem!unyai *irri umum sebagai berikut. Pertama# semuanya mem!unyai kon&igurasi L. 1edua# 1edua# sama(sama mem!unyai 2 gugus gugus 344H dan 2 gugus NH- yang terikat ke atom 3. Perbedaan indiidual asam(asam amino ini disebabkan oleh !erbedaan rantai sam!ing. 6ang 6ang menyebabkan !erbedaan kimia antara asam(asam amino tersebut# !ada gilirannya akan menyebabkan !erbedaan si&at kimia dan biologis dari molekul !rotein yang disusunnya. 7antai sam!ing 7 ini tidak ikut membentuk ikatan !e!tide. ,uatan suatu !rotein dalam suatu larutan ditentukan oleh gugus NHNH- bebas di suatu u%ung dan gugus 344H 344H bebas di u%ung yang yang lain serta %umlah rantai bermuatan. +,ohamad "adikin# -00/. Di dalam tubuh# !rotein mem!unyai !eranan yang sangat !enting. 8ungsi utamanya sebagai 'at !embangun atau !embentuk struktur sel# misalnmya untuk !embentukan kulit# otot# rambur# membran sel# %antung# hatu# gin%al# dan bebera!a organ !enting lainnya. lainnya. 1emudian# terda!at !ula !rotein yang mem!unyai mem!unyai 1
&ungsi khusus# yaitu yaitu !rotein yang akti&. Bebera!a di antaranya adalah en'im yang yang ber!eran sebagai biokatalisator# hemoglobin hemoglobin sebagai !engangkut oksigen# hormon hormon sebagai !engatur metabolisme tubuh# dan antibodi untuk mem!ertahankan tubuh dari serangan !enyakit. 1ekurangan !rotein dalam %angka $aktu lama da!at mengganggu berbagai !roses metabolisme di dalam tubuh serta mengurangi daya tahan tubuh terhada! serangan !enyakit +Estien dan Lisda# -009/. :iga !erem!at 'at !adat dari tubuh adalah !rotein dengan &ungsi yang berbeda(beda. "ebagian besar adalah ; !rotein %aringan
/ dila!orkan sebagai berguna dalam !enentuan kuantitati& albumin serum oleh Bartolomeus dan delaney dan dengan rodkey. teknik ini mengikat !e$arna lagi la gi diterbitkan setahun kemudian oleh rodkey yang diuraikan di sebuah B3> terbalik !rosedur kolorimetri s!esi&ik untuk albumin di PH ?.05 dan 925 nm. !ada saat yang sama $atson mela!orkan B3> men%adi lebih sensiti& untuk albumin dibandingkan entah metil oranye atau Haba +- ( +( hydro@ya'oben'ene/(ben'oi* a*id/# dua senya$a ini %uga digunakan dalam kuantisasi albumin serum dengan !e$arna mengikat. "erum kadar albumin biasanya digunakan dalam menilai status gi'i# dengan kurang dari #5 g
; 2
a. ,endia ,endiagno gnosa sa adany adanyaa albumin albumin dalam dalam serum serum !ada !ada
-. :u%uan total !rotein
sistem &otometer. b. Untuk mendiagnosa &aal hati. ; a. Untuk Untuk diag diagnos nosaa adanya adanya total total !rote !rotein in serum serum < !lasma !ada sistem olim!us AU. AU. b. Untuk megetahui diagnosa &aal hati < he!ar dan gin%al.
3
BAB II :IN)AUAN PU":A1A Dasar :eori 2. Albumin Albumin meru!akan !rotein !lasma yang !aling tinggi %umlahnya# sekitar 90 dan memiliki berbagai &ungsi yang sangat !enting bagi kesehatan yaitu !embentukan %aringan sel tubuh yang rusak serta memelihara keseimbangan *airan di dalam !embuluh darah dengan *airan dirongga interstisial dalam batas(batas normal. 1adar albumin darah yaitu #5 F 5 g
4
BAB III P74"EDU7 1E7)A A. Pra Pra Ana Anali liti tik k 2. Albumin a. Al Alat
; :abung :abung serologi# mikro!i!et# yello$ ti!# blue ti!# &otometer ; "itrat bu&&er !H #0 mmol
b. 7eagen
*. "a "am!el -. :otal tal Pro Protein tein a. Al Alat b. 7eagen
*. "a "am!el . Probandus
B. Analiti itik 2. Albumin a. ,etode
; :abung :abung serologi# mikro!i!et# yello$ ti!# blue ti!# &otometer ; Pereaksi ; 1(Na :atrat 0#2 m 3u"4 0#2- m Na4H 0#- m "tandart !rotein 5#5 g
; B3> +Bromo 3resol >reen/
b. Prinsi!
; Bromo*resol green memiliki !H sedikit asam. "erum albumin merubah $arna indikator dari kuning kehi%auan menhadi hi%au kebiruan
*. Prosedur
; 2. Disia Disia!k !kan an tab tabun ung g serol serolog ogii Blanko
"tandart 5
Pereaksi albumin 200 l AJuadest 20 l "tandart ( "erum ( -. Di*am! Di*am!ur ur## diinku diinkubai bai !ada !ada suhu suhu kamar kamar ? ? o3 selama 20
200 l ( 20 l (
menit . Diba*a absorbansi absorbansi standart standart di di sam!el sam!el !ada &otometer &otometer . Inter!retasi tasi ha hasil sil ; #5 F 5#- g
; Protein dan !e!tida mengandung senya$a nitrogen +se!erti *reatine# urea# asam urat/ menghasilkan $arna kom!leks ungu kebiruan dengan ion 3u !ada larutan alkali +reaksi biuret/. Absorbsi $arna kom!leks sebanding konsentrasi se%umlah !rotein
*. Prosedur
; 2. Disia!kan Disia!kan tabung tabung serologi serologi dan dilaku dilakukan kan sebagai sebagai beriku berikutt Blanko Pereaksi albumin -000 l AJuadest 20 l "tandart ( "erum ( -. Diinkubasi Diinkubasi dalam suhu reangen reangen selama selama 20 20 menit menit !ada !ada
"tandart -000 l ( 20 l (
suhu -5o3 F -? o3 . Diba*a Diba*a !ada !ada s!ektr s!ektro&o o&otom tometer eter
6
BAB IK HA"IL DAN PE,BAHA"AN A. Hasil Hasil Per Perhi hitu tung ngan an 2. Albumin sam!el ; 2#?-0 standart ; 2#0950
1onsentrasi al albumin
konsentrasi standart konsentrasi sam!el
M
; 5 g
∆ sampel ∆ standart standart konsentrasi standart 1,3720
M
1,0650
5 g
M 9#2 g
konsentrasi sam!el konsentrasi standart
1onsen 1onsentras trasii total total !rotei !rotein n M
; 0#9225 ; 5 g
∆ sampel ∆ standart standart konsentrasi standart 0,6115
M
0,3404
5 g
M #=- g
Pada !raktikum !emeriksaan albumin !ada sam!el serum brtu%uan untuk menentukan kadar albumin dengan tu%uan diagnosa !enyakit. Pada !emeriksaan ini di da!at kadar albumin #=- g
8
BAB 5 PENU:UP A. 1esi 1esim! m!ul ulan an 2. Albumin )adi# !ada !emeriksaan albumin menda!at konsentrasi albumin sebesar 9#2 g
9