TINJAUAN AL-QUR’AN DAN HADIST MENGENAI SISTEM ENDOKRIN (PADA KELENJAR HIPOFISIS HORMON PROLAKTIN DAN OKSITOSIN PEMBENTUKAN ASI) UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA AJAR KEPERAWATAN KMB
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3
KELAS : II A TRANSFER Ahmad Fauzi T.
Khoirul Puspita Sari
Anis Fitriah
Septian Dwi C
Anna Kemala Sari
Sujasmawati
Dedy Purwanto
Tusni Syarifati
Enung Nana Sutisna
Utami Karolina
Erwin Susanti
Yulfina
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM S1 TRANSFER 2017-2018 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ini sesuai waktu yang telah ditentukan. Shalawat serta salam tetap tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beserta sahabat dan para pengikutnya. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak, baik moril maupun materil dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Pepatah mengatakan, Tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu, saran ataupun kritik yang membangun, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta,
Mei 2017
Penulis
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1 B. Tujuan ........................................................................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................................... 3 A. Pengertian Sistem Endokrin .................................................................................................... 3 B. Fungsi Sistem Endokrin .......................................................................................................... 3 C. Jenis-Jenis Kelenjar Endokrin ................................................................................................ 3 D. Proses Pembentukan ASI ...................................................................................................... 10 E. Kandungan Nutrisi dalam ASI ............................................................................................. 12 F.
Tinjauan Alqur’an dan Hadist mengenai pemberian ASI ................................................. 16
G. Dibolehkannya Mencari Ibu Susuan Untuk Memberikan ASI Kepada Bayi ................. 19 H. Persusuan Menjadikan Mahrom ........................................................................................... 20 I.
ASI Menumbuhkan Tulang dan Daging ............................................................................. 21
J.
Rukhshoh Bagi Ibu Yang Menyusui Untuk Meninggalkan Puasa .................................. 21
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 23 A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 23 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 24
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap kelenjar endokrin mensekresikan atau lebih subtansi khusus yang disebut hormone. Hormone dibentuk pada suatu kelenjar akan tetapi menajalankan fungsinya di tempat lain. Umumnya, hormone dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk ke system peredaran darah. Pada ibu yang melahirkan hormone prolaktin dan oksitoksin berpengaruh besar terhadap adanya ASI. Ketika bayi menghisap payudara, hormone oksitoksin membuat ASI mengalir dari alveoli, melalui saluran (ducts/milk canals) menuju reservoir (sacs) yang berlokasi di belakang areola, lalu ke dalam mulut bayi. Hormone prolaktin banyak terdapat pada ibu yang sedang menyusui, karena hormone prolaktin yang berfungsi merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI. Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu pasca melahirkan, dan berguna sebagai makanan bayi. ASI merupakan cairan alamiah yang mudah di dapat dan fleksibel, dapat diminum atau papersiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan bayinya serta bebas dari kontaminasi bakteri sehingga mengurangi resiko gangguan intestinal. Keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI sangat lengkap dan sempurna, yakni kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Selain itu, pemberian ASI pada bayi dapat melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan. Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultasi Anak di Rumah Sakit UGM Yogyakarta tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan satu tahun 50,6%. Sedangkan data dari survei Demografi Kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 1991 bahwaibu, yang memberikan ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% diperkotaandan 55% dipedesaan (Depkes 1992) dari laporan SKDI tahun 1994 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI EKSLUSIF kepada bayinya mencapai 47%.
1
Berdasarkan firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah :233 yang artiinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.” (Al-Baqarah : 233]. Berdasarkan ayat tersebut Allah SWT memberikan banyak manfaat dari ASI untuk bayi sehingga Allah SWT menyuruh umatnya untuk menyusui selama dua tahun penuh.
B. Tujuan 1. Untuk mngetahui pengertian sistem endokrin 2. Untuk mengetahui fungsi sistem endokrin 3. Untuk mengetahui jenis-jenis kelenjar endokrin 4. Untuk mengatahui kandungan dalam ASI 5. Untuk mengetahui tinjauan Al Qur’an dan hadist tentang ASI
2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Sistem Endokrin Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
B. Fungsi Sistem Endokrin Sistem endokrin memiliki beberapa fungsi, yaitu : 1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang. 2. Menstimulasi urutan perkembangan 3. Mengkoordinasi sistem reproduktif 4. Memelihara lingkungan internal optimal 5. Melakukan respon korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
C. Jenis-Jenis Kelenjar Endokrin 1. HIPOTALAMUS Hipotalamus terletak di batang otak (enchepalon). Hormon-hormon hipotalamus terdiri dari : a. ACRH : Adreno Cortico Releasing Hormon ACIH : Adreno Cortico Inhibiting Hormon b. TRH TIH
: Tyroid Releasing Hormon : Tyroid Inhibiting Hormon
c. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon d. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon e. PRH PIH
: Prolaktin Releasing Hormon : Prolaktin Inhibiting Hormon 3
f. GRH GIH
: Growth Releasing Hormon : Growth Inhibiting Hormon
g. MRH : Melanosit Releasing hormon MIH
: Melanosit Inhibiting Hormon.
Hipotalamus sebagai bagian sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormonhormon hipofise.
2. KELENJAR HIPOFISIS Hipofisis atau disebut juga glandula pituitaria terletak
di sella Tursika,
lekukan os spenoidalis basis cranii, berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm. Terbagi menjadi lobus anterior dan posterior. a. Lobus Anterior Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar .
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan gangguannya Hormon yang dihasilkan Hormon
Somatotropin
Fungsi dan gangguannya (STH),
Hormon merangsang sintesis protein dan metabolisme
pertumbuhan (Growth Hormone / GH)
lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang
4
(terutama tulang pipa) dan otot. kekurangan hormon
ini
menyebabkan
pada
anak-anak-anak
pertumbuhannya
terhambat
/kerdil (kretinisme), jika kelebihan akan menyebabkan
pertumbuhan
raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut akromegali. Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan Hormone (TSH)
kelenjar gondok atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone (ACTH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone Membantu kelahiran dan memelihara sekresi (LTH)
susu oleh kelenjar susu
Hormon gonadotropin pada wanita :
Merangsang pematangan folikel dalam
1. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
ovarium dan menghasilkan estrogen
2. Luteinizing Hormone (LH)
· Mempengaruhi pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
Hormon gonadotropin pada pria
Merangsang terjadinya prematogenesis
1. FSH
(proses pematangan sprema)
2. Interstitial Cell Stimulating Hormone
Merangsang sel-sel interstitial testis ntuk
(ICSH)
memproduksi testosteron dan androgen
b. Lobus Posterior Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.
5
Hipofise dikenal sebagai master of gland karena kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol aktivitas kelenjar endokrin lain. 3. KELENJAR TIROID Kelenjar tiroid terletak di leher bagian depan tepat di bawah kartilago krikoid, antara fasia koli media dan fasia prevertebralis. Di dalam ruang yang sama juga terletak trakea, esofagus, pembuluh darah besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan melingkarinya dua pertiga sampai tiga perempat lingkaran. Keempat kelenjar paratiroid umumnya terletak pada permukaan belakang kelenjar tiroid. Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram. Terdapat dua lobus kanan dan kiri yang dibatasi oleh isthmus. Masing-masing lobus memiliki ketebalan 2 cm lebar 2,5 cm dan panjang 4 cm. Terdapat folikel dan para folikuler. Mendapat sirkulasi dari arteri tiroidea superior dan inferior dan dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. Pembuluh darah besar yang terdapat dekat kelenjar tiroid adalah arteri karotis komunis dan arteri jugularis interna. Sedangkan saraf yang ada adalah nervus vagus yang terletak bersama di dalam sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) atau Tetra Iodotironin. Bentuk aktif hormon ini adalah triyodotironin (T3) yang sebagian besar berasal dari konversi hormon T4 di perifer dan sebagian kecil langsung dibentuk oleh kelenjar tiroid. Yodida inorganik yang diserap dari saluran cerna merupakan bahan baku hormon tiroid. Yodida inorganik mengalami oksidasi menjadi bentuk 6
organik dan selanjutnya menjadi bagian dari tirosin yang terdapat dalam tiroglobulin sebagai monoyodotirosin (MIT). Sekresi hormon tiroid dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid yaitu Thyroid Stimulating Hormon (TSH) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Kelenjar ini secara langsung dipengaruhi dan diatur aktifitasnya oleh kadar hormon tiroid dalam sirkulasi yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus anterior hipofisis dan terhadap sekresi hormon pelepas tirotropin (Thytotropine Releasing Hormon (TRH) dari hipotalamus. Kelenjar tiroid juga mengeluarkan kalsitonin dari sel parafolikuler. Kalsitonin adalah polipeptida yang menurunkan kadar kalsium serum dengan menghambat reabsorbsi kalsium dan tulang. Fungsi hormon tiroid : a. Mengatur laju metabolisme tubuh b. Pertumbuhan testis,saraf ,dan tulang c. Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin d. Menambah kekuatan kontraksi otot dan irama jantung e. Merangsang pembentukan sel darah merah f. Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernafasan,sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan Oksigen akibat metabolisme g. Antagonis insulin. 4. KELENJAR PARATIROID Kelenjar paratiroid tumbuh di dalam endoderm menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar tiroid yang berjumlah 4 buah terdiri dari chief cells dan oxyphill cells. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan
dan
berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm dengan berat keseluruhan sampai 100 mg. Kelenjar paratiroid mensintesa dan mengeluarkan hormon paratiroid (Parathyroid Hormon,PTH). Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium dalam plasma. Sintesis PTH dihambat apabila kadar kalsium rendah.PTH bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian homeostasis kalsium,yaitu di ginjal, tulang dan usus. Di dalam ginjal PTH meningkatkan reabsorbsi kalsium. Di tulang PTH merangsang aktifitas osteoplastik sedangkan di usus PTH meningkatkan absorbsi kalsium.
7
5. KELENJAR PANKREAS Kelenjar pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen atas dan terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjangnya sekitar 10-20 cm dan lebar 2,5-5 cm. Mendapat asupan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus. Kelenjar pankreas berfungsi sebagai endokrin dan eksokrin. Sebagai organ endokrin karena di pankreas terdapat pulau-pulau Langerhans yang terdiri dari 3 jenis sel yaitu sel beta (B) 75 %,sel alfa (A) 20 %,dan sel delta (D) 5 %.Sekresi hormon pankreas dihasilkan oleh pulau Langerhans. Setiap pulau Langerhans berdiameter 75-150 mikron. Sel alfa menghasilkan glukagon dan sel beta merupakan sumber insulin, sedangkan sel delta mengeluarkan somatostatin, gastrin dan polipeptida pankreas. Glukagon juga dihasilkan oleh mukosa usus menyebabkan terjadinya glikogenesis dalam hati dan mengeluarkan glukosa ke dalam aliran darah. Fungsi insulin terutama untuk memindahkan glukosa dan gula lain melalui membran sel ke jaringan utama terutama sel otot, fibroblast dan jaringan lemak. Bila tidak ada glukosa maka lemak akan digunakan untuk metabolisme sehingga akan timbul ketosis dan acidosis. Dalam meningkatkan kadar gula dalam darah, glukagon merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari yang bukan karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipopisis (pemecahan lemak). Efek anabolik dari hormon insulin adalah sebagai berikut : a. Efek pada hepar : meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa, menghambat glikogenolisis,
glukoneogenesis
dan
ketogenesis
meningkatkan
sintesa
trigelicerida dari asam lemak bebas di hepar. b. Efek pada otot : meningkatkan sintesis protein, meningkatkan transfortasi asam amino dan meningkatkan glikogenesis. c. Efek pada jaringan lemak : meningkatkan sintesa trigelicerida dari asam lemak bebas, meningkatkan penyimpanan trigelicerida dan menurunkan lipopisis. 6. KELENJAR ADRENAL Kelenjar adrenal terletak di kutub atas kedua ginjal. Kelenjar suprarenal atau kelenjar anak ginjal menempel pada ginjal. Terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan medula. Korteks adrenal mensintesa 3 hormon,yaitu :
8
a. Mineralokortikoid (aldosteron), berfungsi mengatur keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan eksresi kalium. Membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung. b. Glukokortikoid, berfungsi dalam metabolisme glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah, metabolisme cairan dan elektrolit, inflamasi dan imunitas terhadap stressor. c. Androgen, hormon seks (androgen dan estrogen). Kelebihan pelepasan androgen mengakibatkan virilisme (penampilan sifat laki-laki secara fisik dan mental pada wanita) dan kelebihan pelepasan estrogen mengakibatkan ginekomastia dan retensi natrium dan air. 7. KELENJAR GONAD Kelenjar gonad terbentuk pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu pertama. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH). Testis terdiri dari dua buah dalam skrotum. Testis mempunyai duafungsi yaitu sebagai organ endokrin dan reproduksi. Menghasilkan hormon testoteron dan estradiol di bawah pengaruh LH. Efek testoteron pada fetus merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa pubertas akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder seperti perkembangan bentuk tubuh,distribusi rambut tubuh, pembesaran laring, penebalan pita suara, pertumbuhan dan perkembangan alat genetalia. Ovarium berfungsi sebagai organ endokrin dan reproduksi.Sebagai organ endokrin ovarium menghasilkan sel telur (ovum) yang setiap bulannya pada masa ovulasi siap dibuahi sperma. Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder, menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan laktasi. 8. SEL APUD Sel endokrin saluran cerna yang mengeluarkan hormon gastrointestinal atau gastroenteropankreas,didapatkan difus di lambung, usus dan pankreas. Sel ini termasuk kelompok sel APUD (Amine Precursor Uptake and Decarboxylation) seperti halnya sel C tiroid, medula anak ginjal, hipofisis, hipotalamus dan melanosit. Sel APUD saluran cerna tidak membentuk suatu kelenjar melainkan tersebar di lambung,usus,dan pankreas.
9
D. Proses Pembentukan ASI Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui. Juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode laktasi. Laktasi adalah suatu proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI yang membutuhkan calon ibu yang siap secara psikologi dan fisik, kemudian bayi yang telah cukup sehat untuk menyusu, serta produksi ASI yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bayi, dimana volume ASI 500-800 ml/hari. Ketika bayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli melalui saluran susu menuju ke reservoir susu yang berlokasi dibelakang aerola lalu ke dalam mulut bayi. Pengaruh hormonal bekerja melalui dari bulan ketiga kehamilan dimana tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garamgaram organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Perawatan payudara dimulai dari kehamilan bulan 7-8 memegang peran penting dalam menentukan berhasilnya menyusui bayi. Dengan perawatan payudara yang baik, ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik dan puting tidak akan lecet sewaktu dihisap bayi. Hormon-hormon yang mempengaruhi pembentukan ASI, mulai dari bulan ketiga kehamilan, tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara, yaitu Progesteron, Estrogen, Prolaktin, Oksitosin , dan Human placental lactogen (HPL). Dalam proses produksi ASI atau Laktogenesis terdapat tiga fase yaitu: 1. Laktogenesis I Selama masa kehamilan, payudara biasanya menjadi lebih besar seiring dengan meningkatnya jumlah dan ukuran kelenjar alveoli sebagai hasil dari peningkatan hormon estrogen. Pada saat pembesaran payudara ini hormon prolaktin dan HPL, yang berperan dalam produksi ASI, aktif bekerja. Hal ini terjadi sampai seorang bayi telah disusui untuk beberapa hari dimana produksi susu yang sebenarnya dimulai. Pada fase terakhir kehamilan, payudara memasuki fase Laktogenesis I. Saat itu payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang kekuningan. Pada 10
saat itu, tingkat progesteron yang tinggi mencegah produksi ASI sebenarnya. Tetapi bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil mengeluarkan (bocor) kolostrum sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI sebenarnya nanti. 2. Laktogenesis II Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon progesteron, estrogen, dan HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya produksi ASI besar-besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis II. Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengindikasikan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh. Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI yang sebenarnya tidak langsung terjadi setelah melahirkan, jadi yang dikonsumsi bayi sebelum ASI adalah kolostrum. Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah terjadinya alergi makanan. Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya. 3. Laktogenesis III Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula. Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara 11
dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan.
E. Kandungan Nutrisi dalam ASI Bayi yang mendapat asupan ASI secara umum akan lebih sehat jika dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan asupan susu buatan. Sebaik-baik susu buatan, tidaklah sebaik ASI. Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 233 yang memerintahkan para ibu untuk memberikan ASI kepada anak-anaknya :
َضا َعة ِ ض ْعنَ أ َ ْوالدَ ُه َّن َح ْولَي ِْن َك َّ املَ ْي ِن ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم َ الر ِ َو ْال َوا ِلدَاتُ يُ ْر Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”. Keunggulan dan keistimewaan Air Susu Ibu (ASI) sebagai nutrisi untuk bayi sudah tidak diragukan lagi. ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap ibu bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi di atas juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5 menyusui kaya akan zat gizi terutama protein. ASI mengandung air sebanyak 87.5%, oleh karena itu bayi yang mendapat cukup ASI tidak perlu lagi mendapat tambahan air walaupun berada di tempat yang mempunyai suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada bayi yang mendapat susu formula. Kandungan nurisi yang terdapat dalam ASI, yaitu : 1. Karbohidrat Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. 12
Namun demikian angka kejadian diare yang disebabkan karena tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama laktosa pada ASI transisi (714 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil. 2. Protein Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI dan susu sapi terdiri dari protein whey dan Casein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial menyebabkan alergi. Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari profil asam amino (unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin, asam amino ini hanya ditemukan dalam jumlah sedikit di dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah. ASI juga kaya akan nukleotida (kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat) dibanding dengan susu sapi yang mempunyai zat gizi ini dalam jumlah sedikit. Disamping itu kualitas nukleotida ASI juga lebih baik dibanding susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.
13
3. Lemak Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi. Terdapat beberapa perbedaan antara profil lemak yang ditemukan dalam ASI dan susu sapi atau susu formula. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Disamping itu ASI juga mengandung banyak asam lemak rantai panjang diantaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. Susu sapi tidak mengadung kedua komponen ini, oleh karena itu hampir terhadap semua susu formula ditambahkan DHA dan ARA ini. Tetapi perlu diingat bahwa sumber DHA & ARA yang ditambahkan ke dalam susu formula tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam ASI. Jumlah lemak total di dalam kolostrum lebih sedikit dibandingkan ASI matang, tetapi mempunyai persentasi asam lemak rantai panjang yang tinggi. ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang dibanding susu sapi yang lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Seperti kita ketahui konsumsi asam lemah jenuh dalam jumlah banyak dan lama tidak baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. 4. Karnitin Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi dibandingkan bayi yang mendapat susu formula. 5. Vitamin K Vitamin K dibutuhkan sebagai salah satu zat gizi yang berfungsi sebagai faktor pembekuan. Kadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI berisiko untuk terjadi perdarahan, walapun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan 6. Vitamin D Seperti halnya vitamin K, ASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka 14
bayi akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari. Sehingga pemberian ASI eksklusif ditambah dengan membiarkan bayi terpapar pada sinar matahari pagi akan mencegah bayi menderita penyakit tulang karena kekurangan vitamin D. 7. Vitamin E Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal. 8. Vitamin A Selain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik. 9. Vitamin yang larut dalam air Hampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karena vitamin B6 dibutuhkan pada tahap awal perkembangan sistim syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan seharihari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian. 10. Mineral Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi ibu. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di alam. Mineral utama yang terdapat di dalam ASI adalah kalsium yang mempunyai fungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini 15
dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan lemak. Perbedaan kadar mineral dan jenis lemak diatas yang menyebabkan perbedaan tingkat penyerapan. Kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang mendapat susu formula dibandingkan bayi yang mendapat ASI. Kandungan zat besi baik di dalam ASI maupun susu formula keduanya rendah serta bervariasi. Namun bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil utnuk mengalami kekurangan zat besi dibanding dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap, yaitu 20-50% dibandingkan hanya 4 -7% pada susu formula. Keadaan ini tidak perlu dikuatirkan karena dengan pemberian makanan padat yang mengandung zat besi mulai usia 6 bulan masalah kekurangan zat besi ini dapat diatasi. Mineral zinc dibutuhkan oleh tubuh karena merupakan mineral yang banyak membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis enterophatica dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar zinc ASI menurun cepat dalam waktu 3 bulan menyusui. Seperti halnya zat besi kandungan mineral zink ASI juga lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat penyerapan lebih baik. Penyerapan zinc terdapat di dalam ASI, susu sapi dan susu formula berturut-turut 60%, 43-50% dan 27-32%. Mineral yang juga tinggi kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium, yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan cepat. F. Tinjauan Alqur’an dan Hadist mengenai pemberian ASI ASI eksklusif sudah dikenal di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita mengetahuinya dari penelitian dan kesimpulan yang luar biasa para ulama terhadap beberapa hadits. Perlu dijelaskan sebelumnya bahwa ada permaslahan fiqh mengenai cara bersuci dari najis berupa air kencing bayi laki-laki dan bayi wanita yang belum memakan apapun selain ASI (ASI Ekslusif). Perintah menyusui selama 2 tahun dalam Al-Quran tidak bersifat memaksa dan ini adalah perkara dunia yang mubah dan perkara yang lapang. Hal ini terdapat dalam firman allah Ta’ala,
16
َضا َعة ِ ض ْعنَ أ َ ْو َالدَهُ َّن َح ْولَي ِْن َك َّ املَي ِْن ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم َ الر ِ َو ْال َوا ِلدَاتُ يُ ْر س ِإ َّال ُو ْس َع َها َال ِ َو َعلَى ْال َم ْولُو ِد لَهُ ِر ْزقُ ُه َّن َو ِك ْس َوت ُ ُه َّن ِب ْال َم ْع ُر ٌ ف نَ ْف ُ َّوف َال ت ُ َكل ث ِمثْ ُل ذَ ِل َك فَإ ِ ْن أ َ َرادَا ِ علَى ْال َو ِار َّ ض َ ُت َ ار َوا ِلدَة ٌ ِب َولَ ِدهَا َو َال َم ْولُود ٌ لَهُ ِب َولَ ِد ِه َو َاو ٍر فَ ََل ُجنَا َح َعلَ ْي ِه َما ٍ ص ااال َع ْن ت َ َر ُ اض ِم ْن ُه َما َوتَش َ ِف Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.” (AlBaqarah : 233] Dalam surah lain Alloh ta’ala berfirman :
عا َمي ِْن أ َ ِن ا ْش ُك ْر َّ َو َو َ صالُهُ فِي َ اْل ْن َ ِسانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ َو ْهناا َعلَى َو ْه ٍن َوف ِ ْ ص ْينَا ير ُ ص ِ ي ْال َم َّ َِلي َو ِل َوا ِلدَي َْك ِإل “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [QS Luqman : 14]
ُض َعتْهُ ُك ْر اها َو َح ْملُه َّ َو َو َ ساناا َح َملَتْهُ أ ُ ُّمهُ ُك ْر اها َو َو َ سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه ِإ ْح َ اْل ْن ِ ْ ص ْينَا ُ َ ش ْه ارا َحتَّى إِذَا بَلَ َغ أ ب أ َ ْو ِز ْعنِي أ َ ْن َ َصالُهُ ث َ ََلثُون ِ سنَةا قَا َل َر َ َشدَّهُ َوبَلَ َغ أ َ ْربَ ِعين َ َِوف 17
ص ِل ْح َ أ َ ْش ُك َر نِ ْع َمت َ َك الَّتِي أ َ ْنعَ ْم ْ َ ضاهُ َوأ َ صا ِل احا ت َ ْر َ ي َوأ َ ْن أ َ ْع َم َل َّ َي َو َعلَى َوا ِلد َّ َت َعل ََس ِل ِمين ْ ِلي ِفي ذُ ِريَّ ِتي إِ ِني ت ُ ْبتُ ِإلَي َْك َوإِ ِني ِمنَ ْال ُم “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: “Wahai Robb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.” [QS al-Ahqof : 15] Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya (7/280): “Dan ‘Ali rodhiyallohu anhu telah berdalil dengan ayat ini bersama ayat dalam surat Luqman : َِ عا َميْن َ
صالُهُ ِفي َ َو ِف
“…dan menyapihnya dalam dua tahun…” [QS luqman : 14]
أنتم أعلم بأمور دنياكم “ Kalian lebih tahu urusan dunia kalian” Dan al-Hafidz Ibnu Katsir juga membawakan tafsir ayat ini dari Ibnu ‘Abbas rodhiyallohu anhuma dari riwayat Ibnu Abi Hatim. Beliau berkata (7/280): Berkata Ibnu Abi Hatim : Haddatsana Ayahku (Abu Hatim, pent), Haddatsana Farwah bin Abil Maghro’, haddatsana Ali bin Mishar, dari Dawud bin Abi hind, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, ia berkata : “Jika seorang wanita melahirkan pada usia kehamilan 9 bulan, maka cukup bagi anaknya menyusu selama 21 bulan. Jika ia melahirkan pada usia kehamilan 7 bulan, maka cukup bagi anaknya menyusu selama 23 bulan. Dan jika ia melahirkan pada usia kehamilan 6 bulan, maka 2 tahun penuh. Karena Alloh ta’ala berfirman : 18
را َ ش ْه ا
َصالُهُ ثََلثُون َ َِو َح ْملُهُ َوف
“Dan mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” [QS. Al-Ahqof : 15]
G. Dibolehkannya Mencari Ibu Susuan Untuk Memberikan ASI Kepada Bayi
وف ِ سلَّ ْمت ُ ْم َما آَت َ ْيت ُ ْم ِب ْال َم ْع ُر ِ َو ِإ ْن أ َ َر ْدت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْست َ ْر َ ضعُوا أ َ ْو َالدَ ُك ْم فَ ََل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم ِإذَا َّ َّللاَ َوا ْعلَ ُموا أ َ َّن َّ َواتَّقُوا ير ٌ ص ِ ََّللاَ بِ َما ت َ ْع َملُونَ ب “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]
ُ أ َ ْس ِكنُو ُه َّن ِم ْن َحي ضيِقُوا َعلَ ْي ِه َّن َوإِ ْن ُك َّن ُّ ض َ ُ ارو ُه َّن ِلت َ ُ س َك ْنت ُ ْم ِم ْن ُو ْج ِد ُك ْم َو َال ت َ ْث َ ُأ ور ُه َّن ِ وال َ ض ْعنَ َح ْملَ ُه َّن فَإ ِ ْن أ َ ْر َ ت َح ْم ٍل فَأ َ ْن ِفقُوا َعلَ ْي ِه َّن َحتَّى َي َ ض ْعنَ لَ ُك ْم فَآَتُو ُه َّن أ ُ ُج ض ُع لَهُ أ ُ ْخ َرى ِ ست ُ ْر َ َس ْرت ُ ْم ف َ َوأْت َ ِم ُروا َب ْينَ ُك ْم ِب َم ْع ُروفٍ َو ِإ ْن ت َ َعا “Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah dicerai) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.“ [QS ath-Tholaq : 6]
19
Berkata al-Hafidz Ibnu Katsir (8/153) :
كثيرا ولم يجبها فطلبت المرأة أجرة الرضاع ا، وإن اختلف الرجل والمرأة:أي فليسترضع له غيرها فلو، أو بذل الرجل قليَل ولم توافقه عليه،الرجل إلى ذلك رضيت األم بما استؤجرت عليه األجنبية فهي أحق بولدها. “Yakni : jika seorang laki-laki berselisih dengan seorang wanita (istri yang dicerai yang sudah melahirkan bayi, pent), lalu wanita itu meminta upah penyusuan yang banyak dan laki-laki itu tidak setuju dengan itu, atau laki-laki tersebut cuma mau mengeluarkan sedikit upah dan wanita tersebut tidak setuju dengannya, maka hendaknya laki-laki tersebut mencari wanita lain yang mau menyusui bayinya selain wanita tadi. Seandainya ibu bayi tersebut telah ridho (untuk menyusui anaknya) dengan besar upah yang diberikan kepada wanita lain itu, maka ia lebih berhak terhadap anaknya.”
Dan di sini tidak disebut ataupun disindir sama sekali tentang susu-susu lain selain ASI jika ibu bayi tersebut tidak bisa menyusuinya, akan tetapi yang disebutkan adalah ASI dari ibu susu sebagai pengganti ASI ibu bayi tersebut. Ini menandakan ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.
H. Persusuan Menjadikan Mahrom Dalam hadits ‘Aisyah :
ْ س ِم َع َّ صلَّى َّ سو َل ت َر ُج ٍل َي ْستَأ ْ ِذ ُن َ ص ْو ُ أ َ َّن َر َ سلَّ َم َكانَ ِع ْندَهَا َوأَنَّ َها َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ت َ َِّللا ْ َصةَ قَال َّ سو َل ي ِ فِي بَ ْي ُ ت فَقُ ْلتُ يَا َر َ ت َح ْف ُّ َّللاِ َهذَا َر ُج ٌل يَ ْستَأْذ ُِن فِي بَ ْيتِ َك فَقَا َل النَّ ِب ْ َضا َع ِة قَال َّ صلَّى شةُ لَ ْو َكانَ فُ ََل ٌن َ ِت َعائ َّ صةَ ِم ْن َ الر َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ سلَّ َم أ ُ َراهُ فُ ََلناا ِلعَ ِم َح ْف َ ُ ضا َعةُ ت ُ َح ِر ُم َما ت ُ َح ِر ُم ْال ِو َالدَة َّ ي فَقَا َل نَ َع ْم َّ َحيًّا ِل َع ِم َها ِم ْن َ الر َ الر َّ َضا َع ِة دَ َخ َل َعل
20
Ketika Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam berada di rumahnya, ia (Aisyah) mendengar suara laki-laki minta izin (untuk masuk) di rumah Hafshoh. Aisyah berkata : lalu aku katakan : “wahai Rosululloh, laki-laki ini minta izin di rumahmu” Nabi shollallohu alaihi wa sallam berkata : “aku melihat ia adalah si Fulan, paman susunya Hafshoh” Aisyah berkata : “seandainya si Fulan masih hidup (paman susunya Aisyah) ia boleh masuk menemuiku?” Rosululloh berkata : “ya, persusuan menjadikan mahrom sebagaimana seseorang menjadi mahrom karena sebab kelahiran.” [HR. al-Bukhori no. 2503, 2938 & 4811, Muslim no. 1444, dll]
I. ASI Menumbuhkan Tulang dan Daging Ibnu Mas’ud rodhiyallohu anhu berkata :
الرضاع إال ما شد العظم وأنبت اللحم “Tidaklah dikatakan persusuan kecuali apa-apa yang menguatkan tulang dan menumbuhkan daging.” [HR. Abu Dawud no. 2059, dishohihkan al-Albani (yakni secara mauquf dengan syawahid-nya pada riwayat Ahmad, ad-Daruquthni dan al-Baihaqi)]
J. Rukhshoh Bagi Ibu Yang Menyusui Untuk Meninggalkan Puasa Terdapat rukhshoh (keringanan) dalam syari’at bagi para ibu yang sedang menyusui untuk meninggalkan puasa Romadhon dengan membayar fidyah sebagai gantinya (dan masalah mengganti puasa ini ada khilaf dan bukan sekarang waktu untuk membahasnya). Hal ini disebabkan adanya masyaqqoh (kesulitan) untuk menyusui sambil berpuasa, dimana ibu menyusui butuh untuk minum dan makan yang mencukupi agar dirinya tetap kuat menyusui dan juga agar produksi ASI tetap lancar. Hal ini juga menunjukkan pentingnya menyusui anak dengan ASI. Karena seandainya tidak penting, bisa saja syari’at menentukan ibu menyusui tetap wajib berpuasa dan bayinya diberi minum dari susu-susu lain seperti susu sapi, dll.
21
Dari Anas bin Malik al-Ka’bi rodhiyallohu anhu, ia berkata :
ْ َار َّ صلَّى َّ سو َل َّ صلَّى َّ سو ِل َُّللا ُ سلَّ َم فَأَت َ ْيتُ َر ُ ت َعلَ ْينَا َخ ْي ُل َر َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ َِّللا َ َِّللا َ أَغ صا ِئ ٌم فَقَا َل ا ْد ُن أ ُ َحدِثْ َك َ َعلَ ْي ِه َو َ سلَّ َم فَ َو َج ْدتُهُ َيتَغَدَّى فَقَا َل ا ْد ُن فَ ُك ْل فَقُ ْلتُ ِإ ِني ْ ص ْو َم َوش َّ الصيَ ِام ِإ َّن َط َر َّ سافِ ِر ال َّ َع ْن ال َ َّللاَ ت َ َعالَى َو َ ض َع ِ ص ْو ِم أ َ ْو َ ع ْن ْال ُم َّ ام َو ي ِ ص ََلةِ َو َع ْن ْال َح َّ ضعِ ال َّ ال ِ ص ْو َم أ َ ْو ِ ام ِل أ َ ْو ْال ُم ْر ُّ َِّللاِ لَقَ ْد قَالَ ُه َما النَّب َ َالصي َ َف نَ ْفسِي أ َ ْن َال أ َ ُكون َّ صلَّى ُط ِع ْمت َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ َ سلَّ َم ِك ْلت َ ْي ِه َما أ َ ْو إِ ْحدَا ُه َما فَيَا لَ ْه َ ِم ْن َّ صلَّى سلَّ َم َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو َ ِ ط َع ِام النَّ ِبي “Kuda Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam lari kepada kami, lalu aku datangi Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam, aku mendapatinya sedang makan pagi, beliau berkata : “Mendekat dan makanlah!” Aku katakan : “aku sedang puasa”, lalu beliau berkata : “mendekatlah, aku akan mengabarkan kepadamu tentang puasa, sesungguhnya Alloh ta’ala telah menggugurkan puasa dan setengah sholat bagi musafir, dan juga puasa bagi wanita hamil atau menyusui.” (Anas berkata) Demi Alloh! beliau telah mengucapkan keduanya atau salah satunya, aduhai sesalnya diriku tidak makan makanannya Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam. [HR. at-Tirmidzi no. 715, Abu Dawud no. 2408, an-Nasa’i no. 2276, dll. Dishohihkan al-Albani dalam Shohih Abi Dawud no. 2107
22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan hormone. Salah satu sistem endokrin pada kelenjar hipofisis menghasilkan salah satunya yaitu hormon Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH) berfungsi untuk membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu. Berdasarkan firman Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 233 yang memerintahkan para ibu untuk memberikan ASI kepada anak-anaknya :
َضا َعة ِ ض ْعنَ أ َ ْوالدَ ُه َّن َح ْولَي ِْن َك َّ املَ ْي ِن ِل َم ْن أ َ َرادَ أ َ ْن يُتِ َّم َ الر ِ َو ْال َوا ِلدَاتُ يُ ْر Artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” Banyaknya manfaat dari kandung nutrisi yang terdapat dalam ASI. Perintah menyusui selama 2 tahun dalam Al-Quran tidak bersifat memaksa dan ini adalah perkara dunia yang mubah dan perkara yang lapang terdapat dalam surat surah Al Baqarah ayat 233.
23
DAFTAR PUSTAKA
Arifin
&
herlyana
Putri.(2013).
Makalah
Anatomi
Fisiologi
Manusia
Sistem
Endokrin.Bandung:Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8, penerbit EGC, 2002.
J.H.Green.(2002).Fisiologi Kedokteran.Tangerang:BinarupaAksara
http://mutiarahikmah0.blogspot.co.id/2015/11/makalah-hormon.html
(Diakses
tanggal
10/5/2017)
http://khairunnisabiology.blogspot.co.id/2015/03/pentingnya-pemberian-asi-bagi-bayi.html (Diakses tanggal 10/5/2017)
24