AL QURAN BACAAN YANG MULIA KARYA HB JASIN Oleh : Mohammad Ashif Fuadi Maha!a"i #a$$i!a"% A&s$!a'
Tulisan Tulisan ini mengkaji tentang penerjemahan al-Qur’an di Indonesia yang menjadi penanda adanya interaksi umat Islam di Indonesia dengan Kitab Sucinya yang tidak terbatas pada membaca dan mengkajinya dalam lafaz asli, yaitu bahasa rab! Seperti halnya tafsir al-Qur’an yang penuh dengan dinamika, penerjemahan al-Qur’an pun menyentuh ranah polemik yang menyeret perhatian para penganutnya dari kalangan yang berbeda-beda! "olemik yang dimaksud dapat ditemukan di antara bangunan sejarah pene penerj rjem emah ahan an yang yang panj panjan ang! g! #ala #alam m kajia ajiann ini, ini, penu penulis lis memi memililihh du duaa polemi polemicc penerj penerjema emahan han yang yang pernah pernah muncul muncul,, yaitu yaitu $l-Qur’a l-Qur’ann %acaan %acaan &ulia' dan $l-Qur’an %er(ajah "uisi' karya )% *assin dan $Tarjamah Tafsiriyah Tafsiriyah l-Qur’an' &uhammad Thalib! Keduanya Keduanya memiliki (ajah yang sangat berbeda, yang pertama, dengan berpegang pada paradigma etika dan dan este esteti tikka seca secara ra beba bebass meng mengut utam amak akan an keind eindah ahan an kalim alimat at dan dan kedalaman makna yang syarat akan nuansa sastra! Sedangkan yang kedua, melalui paradigma teologis mendasarkan terjemahnya atas tafsirtafsir l-Qur’an sehingga menghasilkan terjemah yang sangat hati-hati, terbatas akan makna dan kandungannya! +ocus of this papers is study of translation of ur’an in Indonesia (hich it becomes as code of interaction of Islam (ith the holy book (hich is not only reading and study in original language, that is rabic language! In the dynamic of al ur’an translations (hich making polemic among the dierent belie.ers! The polemic in that case is in the log terms history of translation! In this study, author (ould like to try choosing t(o polemics (hich are $l-Qur’an %acaan &ulia' and $l-Qur’an %er(ajah "uisi' karya )% *assin and $Tarjamah Tafsiriyah lQur’an' Qur’an' &uhammad Thalib! %oth of are ha.ing .ery dierent faces ! +irstly is keep in paradigm of ethic and esthetic freely , focusing on the beautiful of sent senten ence ce and and deep deepen en mean meanin ingg of lite litera racy cy ! Seco Second ndly ly by us usin ingg theologian paradigm in translation of holy Koran, it produced of translation in .ery carefully and (orks in limit meaning and contain! Ka$a Ku"(i: terjemah, tafsiriyah, keindonesiaan, *assin, Thalib A% #e"dahulua"
l Qur’an terpatri dalam memori kolektif kaum muslimin sepanjang abad sebagai kalam llah, menyebut dirinya sebagai $ petunjuk bagi manusia' dan memberikan $penjelasan atas segala sesuatu' sedemikian rupa sehinggga tidak ada sesuatupun yang ada dalam realitas yang luput dari penjelasannya! %ila diasumsikan bah(a kandungan al Qur’an bersifat uni.ersal, berarti aktualitas makna tersebut pada tataran kesejarahan meniscayakan dialog dengan pengalaman manusia dalam konteks (aktu! )al ini juga berlaku dengan kajian tafsir yang ada di Indonesia! Sesuai dengan kondisi sosio-h o-historisnya, Indonesia juga mempunyai
perk perkem emba bang ngan an ters tersen endi diri ri dala dalam m kaita aitann nnya ya deng dengan an pr pros oses es un untu tukk memaha memahami mi dan menafs menafsirk irkan an al Qur’an Qur’an!! #inamik #inamikaa dan perk perkembang embangan an interaksi umat Islam Indonesia dengan al-Qur’an, khususnya melalui karya tafsir dan terjemah, bahkan tidak tanpa polemik dan kon/ik! %aik yang dilatarbelakangi oleh metode dan hasil terjemahan maupun sikap dan pema pemaha hama mann pemb pembac acaa yang yang 0did 0didug ugaa- meru merupa paka kann efek efek dari dari sebu sebuah ah terjemah, sekalipun dugaan tentang sikap tersebut masih sebatas asumsi! kan tetapi, memang tidak dapat dipungkiri bah(a mayoritas muslim di Indo Indone nesi siaa akan akan meng mengen enali ali makn maknaa dan dan kand kandun unga gann al-Qu al-Qur’ r’an an mela melalu luii terjemahannya! 1leh karena itu, terjemah al-Qur’an yang merupakan gerbang pertama dalam memahami al-Qur’an tersebut justru memiliki posisi dan peran yang sangat .ital! Sehingga tarikan kon/ik yang muncul dalam hal ini bisa sama besarnya dengan kon/ik dalam dinamika tafsir di Indonesia! %erangkat dari hal ini, maka penulis akan memfokuskan kajian pada isu-isu tertentu seputar penerjemahan al-Qur’an yang pernah muncul di Indo Indone nesi sia, a, atau atau pali paling ng tida tidakk yang yang per pernah nah ter terekam ekam jeja jejakn knya ya!! "enul enulis is membatasi kajian pada karya )% *assin, yaitu $l-Qur’an %acaan &ulia' dan $l-Qur’an %er(ajah "uisi' dan karya &uhammad Thalib $Tarjamah Tafsiriyah Tafsiriyah l-Qur’an!' "emilihan karya dari dua sosok ini dikarenakan dikarenakan ramainya respon dan reaksi dari kemunculan karya-karya tersebut, di samping itu karena karya keduanya memiliki permunculan (ajah yang sangat berbeda! Se)a!ah #e"e!)emaha" da" *afsi! *afsi! Al+Qu!,a" Al+Qu! ,a" di I"do"esia
&enelusuri sejarah penerjemahan l-Qur’an di Indonesia tidak bisa dilepas dari sejarah penafsirannya! Keduanya selalu bergandeng seiring tak dapat dipisahkan, karena dalam proses penerjemahan juga terdapat proses menafsirkan baik di a(al ataupun sepanjang penerjemahan itu berl berlan angs gsun ung! g! %ahk %ahkan an seba sebalilikn knya ya,, pena penafs fsir iran an dia( dia(al alii oleh oleh lang langkkah menerjemahkan terlebih dahulu, baik kata demi kata jika alih bahasa tersebut terjadi antara bahasa rab ke bahasa selainnya, ataupun hanya kata tertentu saja yang asing dan membutuhkan arti dalam kata lain jika itu terjadi dalam bahasa rab! *ika melihat perjalanan sejarah umat Islam
perk perkem emba bang ngan an ters tersen endi diri ri dala dalam m kaita aitann nnya ya deng dengan an pr pros oses es un untu tukk memaha memahami mi dan menafs menafsirk irkan an al Qur’an Qur’an!! #inamik #inamikaa dan perk perkembang embangan an interaksi umat Islam Indonesia dengan al-Qur’an, khususnya melalui karya tafsir dan terjemah, bahkan tidak tanpa polemik dan kon/ik! %aik yang dilatarbelakangi oleh metode dan hasil terjemahan maupun sikap dan pema pemaha hama mann pemb pembac acaa yang yang 0did 0didug ugaa- meru merupa paka kann efek efek dari dari sebu sebuah ah terjemah, sekalipun dugaan tentang sikap tersebut masih sebatas asumsi! kan tetapi, memang tidak dapat dipungkiri bah(a mayoritas muslim di Indo Indone nesi siaa akan akan meng mengen enali ali makn maknaa dan dan kand kandun unga gann al-Qu al-Qur’ r’an an mela melalu luii terjemahannya! 1leh karena itu, terjemah al-Qur’an yang merupakan gerbang pertama dalam memahami al-Qur’an tersebut justru memiliki posisi dan peran yang sangat .ital! Sehingga tarikan kon/ik yang muncul dalam hal ini bisa sama besarnya dengan kon/ik dalam dinamika tafsir di Indonesia! %erangkat dari hal ini, maka penulis akan memfokuskan kajian pada isu-isu tertentu seputar penerjemahan al-Qur’an yang pernah muncul di Indo Indone nesi sia, a, atau atau pali paling ng tida tidakk yang yang per pernah nah ter terekam ekam jeja jejakn knya ya!! "enul enulis is membatasi kajian pada karya )% *assin, yaitu $l-Qur’an %acaan &ulia' dan $l-Qur’an %er(ajah "uisi' dan karya &uhammad Thalib $Tarjamah Tafsiriyah Tafsiriyah l-Qur’an!' "emilihan karya dari dua sosok ini dikarenakan dikarenakan ramainya respon dan reaksi dari kemunculan karya-karya tersebut, di samping itu karena karya keduanya memiliki permunculan (ajah yang sangat berbeda! Se)a!ah #e"e!)emaha" da" *afsi! *afsi! Al+Qu!,a" Al+Qu! ,a" di I"do"esia
&enelusuri sejarah penerjemahan l-Qur’an di Indonesia tidak bisa dilepas dari sejarah penafsirannya! Keduanya selalu bergandeng seiring tak dapat dipisahkan, karena dalam proses penerjemahan juga terdapat proses menafsirkan baik di a(al ataupun sepanjang penerjemahan itu berl berlan angs gsun ung! g! %ahk %ahkan an seba sebalilikn knya ya,, pena penafs fsir iran an dia( dia(al alii oleh oleh lang langkkah menerjemahkan terlebih dahulu, baik kata demi kata jika alih bahasa tersebut terjadi antara bahasa rab ke bahasa selainnya, ataupun hanya kata tertentu saja yang asing dan membutuhkan arti dalam kata lain jika itu terjadi dalam bahasa rab! *ika melihat perjalanan sejarah umat Islam
di Indonesia dalam memahami l-Qur’an, hal yang penulis maksud akan sangat sangat terlih terlihat! at! &erek &erekaa memaha memahami mi l-Qur’a l-Qur’ann dengan dengan terleb terlebih ih dahulu dahulu meli meliha hatt terj terjem emah ahny nyaa baik baik ke dala dalam m baha bahasa sa daer daerah ah maup maupun un baha bahasa sa Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan penafsiran yang lebih luas dan rinci! Kondi ondisi si demi demiki kian an tent tentuu saja saja dila dilata tarb rbel elak akan angi gi oleh oleh bu buda daya ya dan dan bahasa yang sangat berbeda, di mana masyarakat Islam di Indonesia memiliki bahasa ibu yang bukan bahasa rab! &aka dari itu, menjadi hal maklum jika penafsiran l-Qur’an di Indonesia mele(ati proses yang jauh lebih panjang dari pada di bumi tempat asal ia diturunkan! #ari segi pemb pembab abak akan an,, )o(a )o(arrd &! +eder edersp spie iell per pernah nah mela melakkuk ukan an pemb pembag agia iann kemunculan dan perkembangan perkembangan tafsir al Qur’an di Indonesia ke dalam tiga generasi! 2enerasi pertama dimulai sekitar a(al abad 33 sampai dengan tahun 4567-an! 8ra ini ditandai dengan penerjemahan dan penafsiran yang didominasi oleh model tafsir terpisah-pisah dan cenderung pada surat-surat tertentu sebagai obyek tafsir! 2enerasi kedua, yang muncul pada pertengahan 4567-an, merupakan penyempurnaan dari generasi pertama yang ditandai dengan adanya penambahan penafsiran berupa catatan kaki, terjemahan kata per kata dan kadang disertai dengan indeks seder sederhan hana! a! Tafsir afsir genera generasi si ketiga, etiga, mulai mulai tahun tahun 4597-a 4597-an, n, merupa merupaka kann penafsiran yang lengkap, dengan komentarkomentar yang luas terhadap teks yang juga disertai dengan terjemahnya! 4 Kesimpulan yang dikemukakan oleh +ederspiel ini tidak sepenuhnya benar! +akta menunjukkan bah(a pada periode pertama sudah ada karya tafsir tafsir yang yang sudah sudah merupa merupaka kann penafs penafsira irann lengk lengkap ap sepert sepertii Tarjuma arjumann al &usta:d karya bdul ;auf al Singkili dan &arah
7 juz dengan komentar yang luas seperti tafsir al zhar karya arya )amk )amka, a, hany hanyaa saja saja seca secara ra umum umum karya arya yang yang ada ada mema memang ng cender cenderung ung sepert sepertii yang yang dikemu dikemuka kaka kann oleh oleh +edersp ederspiel iel!! "erkemb erkembang angan an terakhir dari kajian tafsir di Indonesia menunjukkan karya tafsir yang 4 )o(ard &! +ederspiel, Kajian l-Qur’an #i Indonesia ?%andung@ &izan, A777B, hlm! 49!
mengarah pada kajian tafsir maudhu’i! )al ini banyak dipelopori oleh Quraish Shihab, yang banyak menghasilkan beberapa buku tafsir tematik seperti A &uchlis &! )ana: menemukan paling tidak kurang dari A7 penerjemahan telah
dihasilkan, di antaranya@ TafsirQur’an )idajatur ;ahman karya &una(ar KhalilF Terjemah Tafsir karya &aule.i &ohammad liF Tafsir Qur’an karya Gainuddin )amidy dan )s! +achruddinF Tafsir Qur’an Karim karya &ahmud EunusF Tafsir al-%ayaHn karya T&! )asbie ash-ShiddiyF al-+uraHn@ Tafsir Quran karya hmad )asanF Tafsir al-zhaHr karya %uya )amkaF Tafsir ;ahmat karya )! 1emar %akryF Terjemah dan Tafsir alQur’an karya %achtiar SurinF TerjemahJTafsir al-Qur’an karya &oh! ;ifa’iF al-Qur’an dan &aknanya karya &! Quraish ShihabF Qur’an Keja(en karya Kemajuan Islam EogyakartaF Qur’an Sunda(iyah@ Qur’an %ahasa Sunda karya K)! QamaruddienF al-IbriHz karya %isyri &usthofaF ak-IkliHl :H &a’aHni al-TanziHl karya &ishbabh Gainal &usthofaF alQur’an Suci %ahasa *a(a karya "rof! K);! &uhammad dnanF al-miHnF dan Tarjamah al-Qur’an %ahasa Sunda!
> Karya ini dikerjakan selama 9 tahun dan kali pertama diterbitkan oleh N #iponegoro pada 4594! Teknis penulisannya, teks al-Qur’an diletakkan di bagian kanan bidang halaman dan terjemahan dalam bahasa Sunda diletakkan di kiri! K!)! Qamaruddin Shaleh, )!!! #ahlan, dan Eus ;usamsi, al-min@ l-Qur’an Tarjamah Sunda ?%andung@ N #iponegoro, 4594B!
Satu tahun berselang, terbit l-Quraan gung yang ditulis oleh S! Suryohudoyo! &eskipun di halaman judul ditulis Terjemahan , =az(ar Sjamsu menerbitkan l-Qur’an dan %enda ngkasa! %uku setebal D77 halaman ini diterbi kan pertama kali oleh "ustaka Sa’adijah, &uka #jam 2adang =o! 4D %ukit Tinggi Sumatra! Selain mengupas secara tematik hal-hal yang terkait dengan ilmu astronomi, Sjamsu juga menampilkan terjemahan ayat-ayat l-Qur’an yang terkait dengan tema yang dikaji!D &asih pada tahun yang sama, K!)! &ohd! ;omli menerbitkan al-Kitab al&ubiHn@ Tafsir al-Qur’an %asa Sunda! Tafsir ini diterbitkan oleh "enerbit al&a’arif %andung dalam satu jilid! 6 %erikutnya, &enteri gama membentuk #e(an "enyelenggara "entafsir al-Qur’an yang pada 459D, de(an tersebut mempublikasikan $l-Qur’an dan Tafsirnya'!9 Tahun 459M terbit karya terjemahan al-Qur’an lengkap >7 juz dengan sejumlah komentar singkat pada bagian tertentu dari ayat alQur’an yang ditulis dengan memakai bahasa lokal! Karya ini ditulis oleh K!)! )amzah &anguluang, pengajar di &adrasah s’adiyah di Sengkang, L B, hlm! 4>! %uku-buku Sjamsu ini, seperti Isa al-&asih di enus, l-Qur’an dan Sejarah &anusia, l-Qur’an dan %enda ngkasa, )eboh Sastra 456M, )aji dari Segi 2eologi dan Sosiologi, dan l-Qur’an #asar Tanya *a(ab Ilmiah, diterbitkan ulang oleh penerbit 2halia Indonesia!
6 K!)! &ohd! ;omli, al-KitaHb al-&ubiHn@ Tafsir l-Qur’an %asa Sunda ?%andung@ "enerbit al-&a’arif, 459LB! 9 !
Kabupaten Cajo! Ia menulis terjemah al-Qur’an tersebut dengan bahasa dan aksara %ugis!M &asih pada tahun yang sama, terbit karya tafsir lengkap >7 juz yang ditulis berdasarkan tertib mushaf, berjudul Terjemah dan Tafsir al-Quran@ )uruf rab dan , tafsir ini diterbitkan kembali dengan judul al-Kanz@ Terjemah dan Tafsir l-Qur’an dalam > .olume yang diterbitkan oleh penerbit Titian Ilahi %andung! "ada tahun yang sama, ketika (ilayah "ro.insi *a(a %arat dipimpin 2ubernur ang Kunae:, Kantor Cilayah #epartemen gama "ro.insi *a(a %arat menerbitkan terjemah dan tafsir l- Qur’an bahasa Sunda! Sejumlah ulama terlibat di dalam proyek ini, yaitu K!)! n(ar &usaddad, K!)! &hd! ;omli, K!)! )ambali hmad, K!)!I! Gainuddin, dan K! &oh! Salmon! Kemudian masih pada tahun 459M, )!%! *assin mengumumkan penerbitan l-Quran %acaan &ulia ?%&B! Al+Qu!,a" Ba(aa" Mulia da" Al+Qu!,a" Be!-a)ah #uisi HB Jassi" Bio.!a/ HB Jassi"
)ans %ague *assin, atau lebih sering disingkat menjadi )!%! *assin adalah pria kelahiran 2orontalo, >4 *uli 4549 yang selalu dihubungkan dengan dokumentasi sastra Indonesia dan ia adalah orang yang secara penuh mencurahkan perhatiannya kepada kerja dokumentasi! Ia berasal dari keluarga Islam yang taat! yahnya %ague &antu *assin, pega(ai %"& ?%ataafsche "etroleum &aat-schappijB, pernah bertugas di %alikpapan! M
5 %achtiar Surin, Terjemah dan Tafsir l-Quran@ )uruf rab dan
#i kota &edan ia banyak berkenalan dengan seniman dan para calon seniman, diantaranya Nhairil n(ar! #alam pulang ke 2orontalo tahun 45>5, ia terlebih dahulu menemui Sutan Takdir lisjahbana di *akarta! Takdir sangat terkesan dengan *assin dan mengirim surat ke 2orontalo, menyatakan ada lo(ongan di %alai "ustaka! Ia juga pernah menjadi anggota de(an pertimbangan pembukuan "erum %alai "ustaka ?45M9-455LB, anggota "anitia "ertimbangan "emberian nugerah Seni %idang Sastra, #epartemen "endidikan dan Kebudayaan ?459DB, anggota juri Sayembara Kincir 8mas oleh radio Cereld 1mroep =ederland ?459DB, anggota "anitia "elaksana Pjian Nalon "enerjemah yang disumpah ?459545M7B, 8Otrernal assessor "engajian &elayu, Pni.ersiti &alaya ?45M7455AB, anggota Komisi Pjian Tok-ertlader, , penasehat "usat "embinaan dan "engembangan %ahasa ditahun 459>-45MA, anggota de(an juri Sayembara &engarang =o.el Kompas2ramedia tahun 459M, ketua de(an juri Sayembara =o.el Sarinah di tahun 45M>, anggota de(an juri "egasus 1il Indonesia pada tahun 45ML dan ketua de(an juri Sayembara Nerpen Suara "embaruan ditahun 4554! Sejak tahun 45L7, )!% *assin telah mulai membina sebuah perpustakaan pribadi! "engalaman admisitrasinya selama ia magang di kantor sisten ;esiden di 2orontalo sangat berguna bagi pendokumentasian buku! "ada tanngal >7 &ei 4597, lahirlah Eayasan #okumentasi Sastra )!% *assin yang menggantikan #okumentasi Sastra! Sejak akhir September 45MA sampai sekarang bangunan itu berdiri dan menempati areal seluas 57 meter persegi dalam komplek Taman Ismail &arzuki, jalan Nikini ;aya 9>, *akarta "usat! Kei"daha" da" Ko"$!o0e!si dalam #e"e!)emaha" Al+Qu!,a" HB Jassi"
Sebagai seorang yang memahami sastra, )% *assin memiliki dua karya berkaitan dengan terjemah al-Qur’an yang cukup kontro.ersial di masa kemunculannya, yaitu $l-Qur’an %acaan &ulia' dan $l-Qur’an %er(ajah "uisi'! Ide penyusunan $l-Qur’an %acaan &ulia' itu sendiri bemula ketika istri )% *assin meninggal dunia pada 4A &aret 456A,
peristi(a ini cukup menggugah beliau! #alam pengajian selama tujuh malam, dia mengaji terus sampai selesai >7 juz dalam tujuh hari! "ada malam kedelapan, ketika rumah sepi, dia meneruskan mengaji seorang diri! Tidak puas dengan sekedar membaca saja, dia mulai mempergunakan beberapa buku terjemahan untuk mendalami dan meresapi isi kitab suci itu! %erikut ini adalah kutipan tulisan )% *assin pada pendahuluannya dalam l-Qur’an %acaan &ulia@ Saya merasa tumbuh ji(a dan pengetahuan saya karena menyelami hikmah-hikmah yang terkandung dalam al-Quran, ayat-ayat yang mustahil adalah bikinan manusia tapi :rman-:rman Tuhan sendiri! Keyakinan ini saya resapi kebenarannya, karena ayatayat itu meliputi masalah-masalah kehidupan yang amat luas serta tinggi dan dalam maknanya Sepuluh tahun lebih saya menyelami ayat demi ayat, tidak satupun hari yang le(at tanpa menghirup :rman Tuhan, sekalipun hanya seayat dalam sehari! Pjian demi ujian menimpa pula bahkan pernah saya dituduh murtad dan berhadapan dengan hakim pengadilan atas tuduhan telah menghina Tuhan, menghina agama Islam, ;asul dan =abi-nabi, "ancasila dan Pndang-Pndang #asar LD! Tapi semua itu saya terima sebagai cambuk untuk lebih dalam menyelam kedalam inti hakikat dan saya anggap sebagai karunia dari Tuhan Eang &ahaesa! Sampai tibalah suatu hari hati saya terbuka untuk mulai menterjemahkan al-Quran, setelah tanggal 9 1ktober 459A, di negeri dingin yang jauh dari katulisti(a yakni di negeri %elanda! "ikiran untuk menterjemahkan al-Quran secara puitis timbul pada saya oleh membaca terjemahan bdullah Eusuf li The )oly Quran yang saya peroleh dari ka(an saya, )aji Kasim &ansur tahun 4565! Itulah terjemahan yang saya rasa paling indah disertai keterangan-keterangan yang luas dan uni.ersal sifatnya! Pntuk menimbulkan kesan yang estetis penyair mempergunakan irama dan bunyi! %ukan saja irama yang membuai beralun-alun, tapi juga- jika perlu- irama singkat melompatlompat atau tiba-tiba berhenti mengejut untuk kemudian melompat lagi penuh tenaga hidup! %unyi yang merdu didengar, ulangan-ulangan bunyi
bukan saja diujung baris, tapi juga diantara baris, mempertinggi kesan keindahan pada pendengar atau pembaca! #idalam persajakan Indonesia bunyi bergaung am, an dan ang dan bunyi sukukatasukukata yang terbuka menimbulkan kesan yang merdu! %ahasa Indonesia ternyata kaya akan aneka ragam bunyi sehingga tidak sukar untuk mencari kata-kata yang bagus kedengarannya demi persajakan diujung baris, diantara baris ataupun ditengah baris! #iba(ah ini sebuah contoh mengatur irama dengan mengobah letak perkataan sesuai dengan makna yang terkandung didalamnya! #idalam surah ?A6B asy-Syu’ara dikisahkan +iraun meminta pertimbangan kepada para pembesarnya apa yang harus dilakukan untuk mela(an &usa! &ereka menja(ab@ $Suruhlah tunggu ?&usaB dan saudaranya, dan kirim ke kota-kota para bentara!' ?A6@>6B "ada hemat saya lebih bertenaga dan penuh ancaman rasanya jika baris terakhir disusun demikian@ #an kirim para bentara ke kota-kota! #iba(ah ini sebuah contoh perbedaan pilihan kata yang menimbulkan perbedaan penghayatan estetis secara audio.isual! Surah ?64B ash-Shaf ayat A kita lihat diterjemahkan@ $&engapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuatR' #apat dipuitisasikan demikian@ &engapa kamu katakana pa yang tiada kamu lakukanR! 44 Cacana ini pun kemudian menyeruak ketengah masyarakat luas yang menimbulkan respon pro dan kontra terhadap ide )% *assin yang mencoba menterjemahkan l Qur’an secara puitis! %agi sebagaian orang yang keberatan dengan ide )% *assin merasa bah(a ini dapat merusakan pemahaman kandungan al-Qur’an, tak ayal lagi masalah teknis penterjemahan bukanlah masalah kecil! %eberapa perbedaan pemahaman ayat sendiri sebagaimana biasanya sudah cukup menimbulkan debat ilmiah! #itambah lagi dengan kenyataan bah(a yang melakukan penterjemahan justru seorang doktor sastra Indonesia! Tokoh ini sama sekali tidak dikenal dalam bidang ilmu-ilmu al-Qur’an juga mengaku bukan ahli dalam bahasa rab! )ans %ague jassin sendiri mengaku 44 )% *assin, l-Qur’an %acaan &ulia, ?*akarta@ 2ra:ti, 459DB, hlm! !
memang tidak pernah mendapatkan pelajaran khusus membaca alQur’an! )anya saja, se(aktu kecil ia sering mendengar neneknya sering membaca kitab suci itu dan *assin begitu terkesima! %aru saat mahasis(a, di fakultas sastra Pni.ersitas indonesia ?PIB, tamat 45D9, ia sempat mempelajari bahasa arab! #i sana *assin juga mempelajari terjemahanterjemahan al-ur’an, naskah-naskah lama dari ar-;aniri, )amzah +ansuri, yang berupa tulisan arab melayu beserta kutipan-kutipan bahaa arabnya, dan juga mempelajari cara menerjemahkan le(at kamus! =amun *assin lebih dikenal sebagai kritikus sastra Indonesia! Ia malahan dianggap sebagai "aus sastra Indonesia ?ada juga yang menyebutnya 8mpu SastraB! Kemudian pada 459D, almamaternya menganugerahkan gelar #oktor )onoris causa! &oti.asi dari usahanya ini diungkapkan *assin secara sederhana, bah(a terjemahan yang sudah dikerjakan orang dalam bahasa Indonesia semuanya ditulis dalam bahasa prosa! #an hal itu tiada mengherankan karena yang dipentingkan oleh para penterjemah yang pada umumnya adalah guru-guru agama ialah kandungan kitab suci itu! "adahal sebenarnya bahasa Qur’an sangat puitis dan ayat-ayatnya dapat disusun sebagai puisi dalam pengertian sastra (alaupun dalam setiap mushaf ?buku Qur’anB ayat-ayat itu secara .isuil disusun sebagai prosa! &aka tampaklah *assin memandang prosa dan puisi pertama kali dari segi .isuil dari segi tata-muka! *assin sendiri menyatakan bah(a perbedaan sebuah puisi dari prosa biasanya lantaran puisi disusun tidak baris demi baris yang panjangnya memenuhi muka halaman, akan tetapi baris demi baris yang panjangnya memenuhi sebagian muka halaman saja! Sudah tentu sebagaimana dikatakan *assin tidak semua baris prosa bisa dirobah menjadi puisi dengan hanya merobah susunan! #engan kata lain puisi Quran tidak sekedar kalimat terpotongpotong! Tapi pengertian puisi sebagai bentuk Susunan kalimat itulah yang sering dipakai para penterjemah puitis yang sudah lebih dulu mencoba seperti &ohamad #iponegoro atau #jamil Suherman!
Sudah tentu perasaan enak dan tidak enak terhadap sesuatu terjemahan hampir selalu bersifat relatif! Tapi justru sebagian orang mengatakan bah(a diukur dengan citarasa puisi terjemahan Eusuf li justru kalah indah dibanding terjemahan &ohamad &armaduke pikcthall yang disusun secara ayat aslinya! Sebab mungkin saja lebih dari Eusuf li "ickthall berangkat dari penguasaan terhadap citarasa bahasa aslinya lantas menuangkan ke dalam terjemahan berdasar penguasaan citarasa bahasa Inggeris tanpa bertolak dari pola bentuk yang lazim disebut syair atau sajak! Karena bertolak dari bentuk itulah agaknya salah-satu alasan mengapa &ohamad #iponegoro menyebut hasil karyanya ?terjemahan juz 333 dan belum diterbitkanB sebagai puitisasi terjemah Qur’an dan bukan terjemah puitis Qur’an! Tetapi barangkali menarik bah(a dengan berpijak pada citarasa dan suasana asli, dalam arti menghadapi Quran sebagai karya puisi’, akan melahirkan hasil yang bisa jauh berbeda dari terjemahan lazim! ntara lain@ terjemahan tidak lagi akan mengguru-gurui atau lebih mementingkan kandungan makna semata-mata menurut istilah *assin! Nontoh penerjemahan )% *assin surat al-=amlJA9 ayat D5-66@ Katakanlah, $Segala puji bagi llah, #an selamat sejahtera atas hamba-hamba-=ya yang telah dipilih-=ya! pakah llah yang lebih baik, tau apa yang mereka persekutukan ?dengan-=yaBR' tau siapakah yang menciptakan langit dan bumi, #an yang menurunkan bagimu hujan dari langitR Ea, dengannya Kami tumbuhkan Kebun-kebun buah-buahan yang indah! Tiadalah kamu mampu menumbuhkan pohon-pohon didalamnya! ?&ungkinkahB ada sembahan ?lainB disamping llahR Tidak, tapi mereka adalah kamu yang menyimpang ?dari KebenaranB! tau siapakah yang menjadikan bumi, Tempat kediaman yang kukuh kuatR Eang menempatkan sungai-sungai ditengah-tengahnya, Eang memancangkan gunung-gunung diatasnya, #an menaruh sekatan antara kedua lautanR
?&ungkinlahB ada sembahan ?lainB disamping llahR Tidak, tapi kebanyakan kebanyakan mereka mereka tiada tahu! tau tau siap siapak akah ah yang yang memp memper erkkenan enanka kann ?per ?permo moho hona nanB nB oran orangg dala dalam m kesulitan, *ika ia menyeru ?TuhanB, ?TuhanB, Eang Eang menghilangkan keburukan, keburukan, #an menjadikan kamu khalifah dimuka bumiR ?&ungkinkahB ada Tuhan ?lainB disamping llahR langkah sedikit kamu mengambil peringatan tau siapakah yang membimbing kamu #alam kegelapan di daratan dan di lautan, #an siapakah yang mengirimkan angin Sebagai pemba(a kabar gembira, &endahului rahmat-=yaR ?&ungkinkahB ada Tuhan ?lainB disamping llahR &ahatinggi llah diatas apa yang mereka persekutukan persekutukan Ia tau siapakah yang pertama kali memulai ciptaan, Kemudian Kemudian mengulanginyaR #an siapakah yang memberi kamu rezeki dari langit dan bumiR ?&ungkinkahB ada Tuhan ?lainB disamping llahR Katakanlah, Katakanlah, $%a(alah bukti yang nyata, *ika kamu berkata berkata benar' benar' Katakanlah, $Tiada yang tahu di langit dan di bumi apa yang gaib, Kecuali llah! #an tiada mereka tahu apabila mereka dibangkitkan! Tiada pula ilmu mereka mereka sampai sampai kepada kepada ?ilmuB akhirat, %ahkan mereka dalam keraguan mengenai hal itu Tidak, mereka mereka buta untuk untuk itu!4A "ada tanggal >4 *uli 455>, )% *assin kembali membuat kontro.ersi adalah penyusunan l-Qur’an ber(ajah puisi! &unculnya ide ini membuat umat Islam digegerkan oleh peristi(a langka dan fenomenal! l-Qur’an 4A )% *assin, l-Qur’an %acaan &ulia, ?*akarta@ 2ra:ti, 459DB, surat al-=aml ayat D6-66!
yang ditulis oleh *assin ini banyak menuai kritik dari berbagai kalangan! da yang menanggapinya sebagai bid’ah, ada juga yang berpendapat bah(a kesastraan lur’an yang (alaupun tanpa dipuitisasikan, ia telah mengandung sastra yang tinggi! Itulah berbagai apresiasi atas karya dari seorang master sastra yang lahir dari 2orontalo ini! Terlepas apakah karyanya menibulkan kontro.ersi atau tidak, ia telah menyumbang karya seni dalam khazanah keislaman! l-Qur’an %er(ajah "uisi 0bukan al-Qur’an Sebagai "uisi karena hanya lay out-nya yang berbentuk puisi- adalah salah satu karya *assin yang lahir karena termoti.asi akan ketinggian sastra yang terkandung dalam al-Qur’an! Ia berpendapat $&engapa al-Qur’an yang begitu indah bahasa dan isi kandungannya tidak ditu itulis pula secara indah per(ajahannyaR$ katanya! $yat ayat al-Qur’an bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya! Tidak mustahil, bila anda mempersilakan orang lain memandangnya, ia akan melihat lebih banyak ketimbang apa yang anda lihat $! 8stetika bahasa dan kandungan yang puitis bisa jadi untuk menja(ab kecenderungan bangsa Quraisy saat itu yang mengagungkan puisi, sekaligus menantangnya untuk membuat satu bait $puisi' yang seindah lur’an ?sy Syu’ara@ AAL-AADB! 4> Selain itu, *assin berpendapat memperlihatkan keagungan al-Qur’an adalah adalah dengan dengan menyes menyesuai uaika kann para para pembac pembacany anya! a! &isal, &isal, Tafsir afsir l-Ibr l-Ibriz iz karya K!)! %isri &ustafa merupakan apresiasi beliau atas keadaan sosial masyarakat *a(a yang plural! Sedangkan *assin, dari kalangan seniman, memunc memunculk ulkan an keagung eagungan an lur’a lur’ann le(at le(at bahasa bahasa puisin puisinya ya agar agar dapat dapat dirasakan oleh para seniman! Tafsir lokal dibuat agar makna al-Qur’an lebih dipahami umat! =amun ada juga yang menganggap sesat! %erikut adalah contoh salah satu halaman dalam l-Qur’an l- Qur’an %er(ajah "uisi@ [ B A ? ^X _ X Z ` VY\] X B4 ? U \] X Y ` V WYX Z [ \] [ B L ? ^X X B> ? ^X X \ YX\] YX V X X Y ] X X [ \]qX [ \] B 6 ? ^ ] \]qX BD ? ^ XY\]qX [ \]q X V X Y w X Y vX Z Y V Z V X ` Y V V V 4> http@JJinfox(ahidinstitute!org! #iakses tanggal 4A *uni A74L pukul 4>!>7 CI%!
Y ~X [ B M ? ^ ] X } \Y] X ]{ Y | X † B9 ? ^X ] \Y] X• € X X qX qX X ƒX „X …X [ \]qX X X ‚ B 5 ? ^X ] X{ \Y] ]{ \Y] ]{ V ~YV X qX ‡ \Y ^X ˆY { X Y ` V ‰ X †qX B 44 ? Š X ‹Y V XY] Œ \]qX Y w ‘ [ \]q V ]X Ž X ‹ ƒX X ƒ B 47 ? ŠX YŽ\ XYŽ\ X € X qX X ‚ X „Y Y]q XY]qX B 4A ? ^V “ Z X vY Z X \Y] qV – — \YX]qX Y ‚ [ \]qX ” X › X ~V V ™ „ B 4> ? ^ X™˜ š „X … X _ X š ™ X œ Xƒ ƒ "erdebatan tentang apakah lur’an cenderung pada garis puitis atau prosa, dalam literature islam, telah muncul jauh sebelum )!%! *assin memuitisasikan ayat-ayat al Qur’an! &ayoritas ulama menyatakan bah(a tanpa dipuitisasikan, sesungguhnya ayat-ayat alur’an telah mengandung nilai puisi yang sangat agung! Tapi ia sendiri bukanlah puisi! l-Qur’an %er(ajah "uisi, yang mencoba melakukan dekonstruksi terhadap tipogra: teksteks al-Qu -Qur’an yang normatif, bukan hany anya tidak dire irestui penerbitannya oleh &una(ir Sjadzali, &enteri gama saat itu, tapi juga dituding Ketua &PI, K) )asan %asri, sebagai mempermainkan al-Qur’an! *assin memang pantas digelari 1ctopus, gurita besar yang punya ratusan tangan! papun karyanya selalu direspons orang, pro maupun kontra! Ia memang dilahirkan dengan penuh polemik! 4L Kontro.ersi yang timbul dilatari oleh A sebab! "ertama, )% *assin tidak menguasai bahasa serta sastra rab dan bukan seorang pakar tafsir! tafsir! %ahkan terjemahan sekalipun ?apalagi buku tafsirB membutuhkan > hal diat diatas as!! Kedua edua,, apa apa yang yang dila dilakkuk ukan an )% *ass *assin in mung mungki kinn adal adalah ah yang yang pertama di dunia! %agi sebagian orang itu adalah ide jenius! Sebuah 4L http@JJislamlib!comJidJartikelJalur’an-sebagai-puisi! #iakses tanggal 4A *uni A74L, pukul AA!A7 CI%!
in.ention! %agi sebagian lain, itu adalah bid’ah yang tidak punya rujukan atau basis hujjah dari sumber-sumber hukum Islam! Sim1ula"
#ari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bah(a menerjemahkan tidak sekadar mengganti dan memindah bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain, melainkan juga mentransfer aspek-aspek dan unsur yang dikandungnya, baik dari segi makna, maksud, dan nuansa psikologi! )al itu harus dipertimbangkan secara cermat, termasuk dengan etika dan estetika bahasa! Tanpa pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka sebuah karya terjemah akan semakin menemui problematikanya! )al itu dapat merubah racikan kalimat menjadi kering gersang, bahkan semakin membuka ruang distorsi semakin lebar! #ua polemik penerjemahan yang pernah muncul, yaitu $l- Qur’an %acaan &ulia' dan $l-Qur’an %er(ajah "uisi' karya )% *assin dan $Tarjamah Tafsiriyah lQur’an' &uhammad Thalib! Keduanya memiliki (ajah yang sangat berbeda, yang pertama, dengan berpegang pada paradigma etika dan estetika secara bebas mengutamakan keindahan kalimat dan kedalaman makna yang syarat akan nuansa sastra! Sedangkan yang kedua, melalui paradigma teologis mendasarkan terjemahnya atas tafsir-tafsir l-Qur’an sehingga menghasilkan terjemah yang sangat hati-hati, terbatas akan makna dan kandungannya! A&s$!a'
rtikel ini membincang dua proyek sastra(an kenamaan Indonesia, )!%! *assin, seputar l-Qur’an! Karir besar *assin dalam sastra mengantarkannya kepada ranah al-Qur’an, dengan karya terjemahan berjudul l-Qur’anul Karim %acaan &ulia dan penulisan mushaf ber(ajah puisi! #engan menggunakan metode deskriptif-analitis, artikel ini berakhir pada kesimpulan bah(a kedua karya )!% *assin merupakan resepsi estetisnya terhadap l-Qur’an! %erkaitan dengan epistemologi, kedua bentuk resepsi ini merupakan hasil dari pengetahuan intuitif *assin yang ia asah dalam (aktu yang panjang! Ke2-o!ds: !ese1si es$e$is e1is$emolo.i i"$ui$if sas$!a shi3! #e"dahulua"
Sebagai sebuah kitab suci, al-Qur’an mendapatkan resepsi yang luar biasa besar dari penganutnya! ;esepsi yang paling jelas terlihat pertama sekali adalah resepsi hermeneutis, di mana al-Qur’an telah menghasilkan
ratusan kitab-kitab tafsir sepanjang sejarah! "enulisan tafsir ini akan terus berkembang hingga akhir zaman! Selain itu, al-Qur’an juga diresepsi secara kultural dan estetis! ;esepsi terakhir ini mengambil beberapa bentuk seperti kaligra:! Pntuk konteks Indonesia, bentuk resepsi estetis lainnya adalah penerjemahan al- Qur’an ke bahasa puitis sebagaimana yang dilakukan oleh )!%! *assin! %ukan hanya itu, )!%! *assin juga telah menyelesaikan karya resepsi estetis lainnya yang ia sebut l-Qur’an %er(ajah "uisi! Sayangnya, karya kedua ini tidak diizinkan untuk diedarkan kepada publik oleh Kementrian gama dan &ajelis Plama Indonesia! &enempatkan karya *assin kepada aspek estetis saja cukup problematis! "ada satu sisi, *assin berusaha mengungkap keindahan puitik alQur’an! *elas ini adalah resepsi estetis! kan tetapi, pada sisi lain, ia membuatnya dalam bentuk terjemahan al-Qur’an! Sebagai terjemah, maka ia juga resepsi hermeneutis, karena bagaimanapun juga terjemahan adalah hasil penafsiran! l-Qur’an %er(ajah "uisi, meskipun bisa kita anggap sebagai karya kaligra:, bagi *assin tetap merupakan karya dengan pemaknaan, karena, penyusunan layout al- Qur’an sebagaimana layout puisi, mempersyaratkan pembaca untuk memahami teks al-Qur’an, sebagaimana ia memahami teks puisi! 1leh sebab itu, tidak ada salahnya untuk membahas resepsi estetis )!%!*assin terhadap al-Qur’an tanpa mengenyampingkan resepsi hermeneutisnya! #ari itu, maka artikel ini akan mengelaborasi kedua resepsi )!%! *assin tersebut! "ola yang dijalankan oleh )!%! *assin dalam menulis l-Qur’anul Karim %acaan &ulia penerjemahan al-Qur’an atau menyusun l-Qur’an %er(ajah "uisi mengantarkan pada hipotesis bah(a *assin menggunakan pengetahuan intuitif untuk semua itu! Selanjutnya, hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan resepsi estetisnya secara objektif, dan metode analitis untuk mendalami dan mengkritisi epistemologi keilmuan yang ia gunakan sebagai resepsi interpretatifnya! )!%! *assin@ 8mpu "enyair Indonesia =ama lengkapnya adalah )ans %ague *assin atau biasa disebut )!%! *assin! Ia dilahirkan pada pada
tanggal >4 *uli 4549 di 2orontalo dari pasangan &antu *assin dan )abiba *au! Sejak kecil, *assin adalah anak yang suka membaca! Ia gemar membaca buku-buku yang dimiliki ayahnya meskipun ia tidak begitu memahaminya! Kegemaran membaca memba(anya ke ranah sastra terutama sekali setelah ia mengenal seorang %elanda bernama &!! #uisterhof,guru sekaligus kepala sekolah dari tempat *assin belajar! 4D Semasa mudanya, *assin telah berkenalan dengan beberapa sastra(an seperti Nhairil n(ar! Ia merasa beruntung bisa bertemu dengan sastra(an idolanya, Sutan Takdir lisjahbana! "ertemuan singkat tersebut ternyata menimbulkan kesan mendalam dalam diri Sutan, sehingga ia mengirim surat ke 2orontalo meminta *assin agar mau bekerja di lembaga sastra yang ia pimpin,%alai "ustaka!46 *assin terlibat dalam sejumlah akti:tas sastra! Ia sempat mengisi posisi redaktur majalah ternama di Indonesia seperti &imbar Indonesia ?45L9-4566B, majalah Genith ?45D>-45D6B, dan sebagainya! Ia juga pernah menjadi anggota de(an pertimbangan pembukuan "erum %alai "ustaka ?45M9-455LB, anggota "anitia "elaksana Pjian Nalon "enerjemah yang disumpah ?4595-45M7B, dan sejumlah jabatan penting lainnya dalam dunia sastra dan penulisan! 49 "ada tahun 45D>, *assin diangkat menjadi #osen tahun di ;umah Sakit Nipto &angunkusumo! Sebagai penghormatan serta penghargaan atas jasa-jasanya, *assin dimakamkan 4D "amusuk 8rneste, )!%! *assin@ "aus Sastra Indonesia ?*akarta@ #jambatan, 45M9B, A! 46
49 Siti ;ohamatin +itriani, $"erbandingan &etodologi "enafsiran ! )assan #alam Tafsir l-+uran dan )!%! *assin #alam l-Qur’an l-Karim %acaan yang &ulia!' Skripsi@ PI= Sunan Kalijaga Eogyakarta! Tidak diterbitkan, 97
4M leOander Supartono,
di Taman &akam "ahla(an =asional Kalibata *akarta dengan upacara kehormatan militer pel "ersada!45 Selama hidupnya, *assin dikenal sebagai seorang yang teguh dengan idealismenya, terutama ketika terjadi pertentangan antara
kritikus sastra, )!%! *assin juga mempunyai peran yang tidak kecil dalam hal penerjemahan! Ia menguasai sejumlah bahasa asing seperti %elanda, *erman, Inggris, %elanda, "rancis!A4 Ia telah menerjemahkan sedikitnya 4D buku dalam bahasa-bahasa tersebut!AA =amun begitu kompetensi berbahasa rabnya dipertanyakan berbagai pihak yang mengkritisi l-Qur’anul Karim %acaan &ulia! ;esepsi 8stetis )!%! *assin terhadap l-Qur’an l-Qur’an al-Karim %acaan &ulia "erlu digarisba(ahi, bah(a yang didiskusikan dalam tulisan ini adalah dua karya yang berbeda! Eang pertama adalah terjemahan al-Qur’an yang diberi judul l-Qur’anul Karim %acaan &ulia, dan yang kedua adalah lQur’an %er(ajah "uisi! Kedua karya ini tidak lepas dari kecenderungan sastra(i yang dimiliki oleh *assin sebagai pengaruh dari professional concern-nya sebagai sastra(an! Kedua karya ini tidak jauh dari unsur puisi! *ika pada l-Qur’anul Karim %acaan &ulia unsur puisi berada pada bentuk terjemahan, pada l-Qur’an %er(ajah "uisi terletak pada layout dan tata letak penulisan al-Qur’an! Kelahiran l-Qur’anul Karim %acaan &ulia merupakan (ujud kesadaran religius seorang sastra(an yang muncul pada hari tuanya! "aling tidak, itulah kesan yang terlihat dari artikel pertama yang terdapat dalam buku Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi!A> "ada artikel pembuka tersebut, &! min dan Eulius "! Silalahi menuliskan sebagai berikut@ $Kini di usianya yang makin renta, *assin juga semakin sadar, bah(a semua manusia akan kembali ke Khalik-=ya! Itu makanya *assin banyak berzikir! *assin mengaku, sebagai manusia dia amat lemah! KesalahanA4 "amusuk 8rneste, )!%! *assin@ "aus Sastra Indonesia, 4A-4L! AA )!%! *assin, Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi ?*akarta@ 2ra.iti@ 455DB! %uku
tersebut merupakan kumpulan artikel dan surat, baik dalam media massa, jurnal ilmiah, instansi pemerintahan, dan pribadi, yang berkaitan dengan proyek luran %er(ajah "uisi )!%! *assin! Tidak kurang dari >4 artikel surat kabarJmajalah dan 6A surat pribadi maupun instansi, yang melibatkan A4 media massaJmajalahJjurnal, puluhan tokoh nasional, dan beberapa instansi pemerintahan! Terlihat betapa terobosan )!%! *assin ini sangat fenomenal pada masanya!
kesalahan di masa lalu kerap membayang di ingatannya, dan itu membuatnya selalu meminta ampunan pada Tuhan!' AL Kiranya tidak berlebihan apa yang ditulis oleh &! min dan Eulius "! Silalahi tersebut memperhatikan tanggapan yang serupa juga diberikan oleh )amka! &eskipun memberikan kesaksian yang memberatkan *assin pada siding di "engadilan =egeri *akarta berkenaan dengan kasus cerpen $
AD )amka, $Sambutan,' Netakan "ertama, Oiii!
bukan dia sendiri yang membacakan al-Qur’an untuk Istrinya! Semenjak itulah, ia mulai membaca al- Qur’an! Tidak ada satu hari pun yang ia le(atkan tanpa membaca al-Qur’an! Semakin hari, muncul rasa ingin tahu! Ia mulai mempelajari makna dari apa yang ia baca! (alnya, ia mempelajari terjemahan al-Qur’an! *assin tidak puas dengan terjemahan per ayat! "ada akhirnya, ia mempelajari makna kata demi kata! Sebagai seorang sastra(an yang memiliki sensiti.itas yang tinggi terhadap unsurunsur sastra, bagi *assin bahasa al-Qur’an sangat indah! Ia menjelaskan bah(a bahasa al-Qur’an sangat puitis! Setelah melakukannya selama sepuluh tahun, ia tergerak untuk menerjemahkan al-Qur’an kepada bahasa Indonesia! Sebelum *assin, di Indonesia sudah beredar sejumlah terjemahan al-Qur’an!A6 "eter 2! ;iddell membagi penerjemahan al-Qur’an ke bahasa &elayu dan Indonesia! "ada periode pertama ?4D77-45A7B ia menyoroti terjemahanterjemahan parsial yang telah dilakukan oleh )amzah +ansuri, A9 Syamsy al-#iHn al-Sumatrani ?(! 46>7B, =ur al-#iHn al;aHniri ?(! 46DMB, dan bd al-;a’uf al- Singkili ?(! 465>B! Selain terjemahan parsial dalam beberapa tulisannya, nama terakhir juga menerjemahkan al-Qur’an secara lengkap yang lebih dikenal sebagai TarjumaHn al-&usta:Hd, yang juga berisi beberapa ulasan dari kitab tafsir klasik seperti *alaHlayn, al-KhaHzin, dan al-%aydaH(i! "eriode kedua menandai bangkitnya minat orang Indonesia untuk kembali menerjemahkan al-Qur’an!%anyak tokoh yang terlibat dalam penerjemahan pada periode ini seperti )!1!S Tjokroaminoto, hmad )asan, &ahmud Eunus, )amidy dan +akhruddin ?keduanya menghasilkan satu karya terjemahanB, dan terjemahan resmi #epartemen gama ;epublik Indonesia! "eriode ketiga ?pertengahan 4567 hingga sekarangB, menurut "eter 2! ;iddell, ditandai dengan banyaknya muncul terjemahan penggalan-penggalan ayat al-Qur’an dan tafsir dalam bahasa Indonesia A6 "eter 2! ;iddel, $&enerjemahkan al-Qur’an ke dalam %ahasa-bahasa di Indonesia,' dalam )enri Nhambert-59!
A9 Tahun (afat )amzah +ansuri sebenarnya masih diperdebatkan, dan kebanyakan pakar memperkirakan ia meninggal antara tahun 4D57-4675!
yang lebih panjang dan keinginan untuk mengabadikan efek puisi dalam terjemahan teks al-Qur’an! )!%! *assin termasuk kepada periode terakhir ini!AM Kategorisasi ;iddell di atas didasarkan kepada bahasa tujuan alQur’an diterjemahkan, yaitu bahasa &elayu dan Indonesia! *ika diterapkan kategori geogra:s Indonesia, maka ada sejumlah terjemahan lainnya yang luput dari perhatian ;iddell! Tulisan &och! =ur Ich(an dalam buku yang sama mengisi kekosongan tersebut! Ia menyebutkan beberapa karya terjemahan lainnya yaitu Kitab Kur’an@ Tetedakanipun ing Tembang rab Kaja(ekaken ?4MDMB yang ditulis dengan aksara *a(aF +ayd al-;ahmaHn : TafsiHr al-Qur’aHn ?4M5LB karya &uhammad SžaHlih bin Pmar alSamarani yang ditulis dengan bahasa *a(a menggunakan rab pegonF Qur’an Sunda(iyah oleh &uhammad Kurdi ?45>6B dan l-min@ al-Qur’an Tarjamah Sunda oleh K!)! Qamaruddin Saleh, )!! #ahlan dan Eus ;umsasi ?4596B, keduanya dalam bahasa SundaF Tarjamah al- Qur’an alKariHm@ Tarejumanna korang &ahesa &anguluang ?45MDB dalam bahasa %ugis!A5 #ari keseluruhan karya terjemahan tersebut, karya *assin memiliki keunikan tersendiri! #ari segi bahasa yang digunakan, terjemahan *assin sama dengan karya )!1!S Tjokroaminoto, hmad )asan, &ahmud Eunus, dan #epartemen gama, dan berbeda dengan sejumlah terjemahan yang menggunakan bahasa *a(a, Sunda, dan %ugis! #ari segi tulisan, *assin menggunakan tulisan latin, bukan tulisan pegon atau aksara *a(a! &eskipun begitu, terjemahan *assin tetap memiliki perbedaan dengan Tjokroaminoto, hmad )asan dan &ahmud Eunus! Ketiga tokoh tersebut menggunakan bahasa Indonesia dalam bentuk prosa, sementara *assin menggubah terjemahannya dalam bentuk puisi! kan tetapi, *assin bukanlah satu-satunya yang melakukan penerjemahan al-Qur’an ke bentuk puisi! hmad %estari snin, Syaifuddin b! K!)! Isa nshary, dan &uhammad #iponegoro juga melakukan hal serupa! hmad %estari snin AM "eter 2! ;iddell, $&enerjemahkan al-Qur’an,' L77-L7D! A5 &och! =ur Ich(an, $=egara, Kitab Suci dan "olitik@ Terjemahan ;esmi al-Qur’an di Indonesia,' dalam )enri Nhambert-
tidak bisa menyelesaikan terjemahannya karena ia telah meninggal terlebih dahulu! Sementara kedua tokoh berikutnya menerbitkan terjemahan puitis al-Qur’an terhadap ayat-ayat pilihan, bukan seluruh alQur’an sebagaimana *assin! >7 Sebagai gambaran yang lebih rinci,l-Qur’an al-Karim %acaan &ulia karya )!%! *assin bisa dijelaskan dalam poin-poin berikut@ 4! &enggunakan pola tartib musha:H! A! "ada halaman pertama, surat al-+aHtihah, *assin memberi hiasan kaligra: surat al-la ayat 4-4A dalam pola pintu yang sisi atasnya berbentuk bundar! Tidak ada keterangan lebih lanjut mengenai hal ini! #ekorasi semacam ini ditemukan pada setiap a(al juz!
>! "age orientation yang digunakan disusun dari kiri ke kanan, bukan kanan ke kiri sebagaimana lazimnya layout teks rab! #alam hal ini, *assin mengikuti pola penerjemahan yang telah beredar sebelumnya, seperti terjemahan &ahmud Eunus dan terjemahan #epartemen gama yang juga menggunakan tata letak dari kiri ke kanan! L! "enerjemahan )!% *assin menyertakan teks rabnya! Kedua teks ini disusun berdampingan, teks rab ditempatkan di sebelah kanan, dan >7 "eter 2! ;iddell, $&enerjemahkan al-Qur’an,' L7D!
terjemahannya di sebelah kiri! &odel seperti ini juga digunakan oleh terjemah #epartemen gama sebelumnya! )anya saja, satu keunikan .ersi *assin adalah teks rab maupun terjemahannya disusun simetris dengan pola rata tengah ?centered-alignmentB! "ola penulisan ini mengikuti kepada pola penulisan populer pada puisi!
D! #i tiap a(al surat, ia menuliskan nama surat, status makkiJmadani, dan jumlah ayat! Ia menuliskannya dalam kedua bahasa, rab di sebelah kanan dan terjemahan Indonesia di sebelah kiri! 6! &enggunakan tanda kurung untuk beberapa kondisi@ a! "ada kata tertentu yang memiliki tunjukan makna khas! Kata al-kitaHb digunakan dalam banyak tempat dan konteks makna dalam al-Qur’an, sebagaimana yang diperlihatkan oleh &ufradaHt : 2hariHb al-Qur’aHn! "ada kata al-KitaHb yang merujuk kepada al-Qur’an, *assin menambahkannya dalam tanda kurung seperti pada al-%aarah ayat A! *assin menerjemahkan ayat tersebut dengan@ $Inilah Kitab ?al Qur’anB!!!!'>4 Ini merupakan tanggapan *assin terhadap kritik =az(ar Syamsu yang menyoroti cara *assin menerjemahkan sejumlah kata, termasuk kata al-KitaHb!>A >4 )!%! *assin, l-Qur’an %acaan &ulia cet! III ?T!tp@ #jambatan, 4554B, A!
b! &akna tunjukan dari kata ganti tertentu, seperti dhamiHr atau mausuHl! Sebagai contoh ayat alladhiH ja’ala lakum al-ard! "ada ayat tersebut, *assin menyebutkan kata tunjukan dari mausuHl alladhiH, sehingga ia menerjemahkannya@ $?TuhanB yang menjadikan bumi!!!!' >> c! "ada ayat yang mengimplisitkan kata tertentu! Kondisi ini merupakan pemakaian tanda kurung paling banyak yang digunakan oleh *assin! Sebagai contoh, ketika ia menerjemahkan hattaH idhaH balaghuH alnikaHh, ia menambahkan kata usia’ di dalam kurung sebagai makna implisit dari frase ayat tersebut! >L 9! &enggunakan footnote di beberapa tempat! da beberapa kriteria yang digunakan *assin dalam :tur catatan kaki ini@ a! "ada ayat yang menggunakan tamsiHl, seperti kata marad pada al%aarah@ 47! *assin menerjemahkan kata tersebut secara literal, penyakit, akan tetapi menempatkan catatan kaki untuk menjelaskan makna dari tamsŸiHl tersebut, yaitu dengki, iri hati, dendam, sombong, takabbur , dan segala macam kekotoran hati! >D b! "ada kata-kata yang tidak memiliki padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia, seperti kata al-sufahaH’! *assin menerjemahkannya dengan sa:h dengan memberikan penjelasan lebih lanjut pada catatan kaki! >6 c! "ada kata yang memiliki penafsiran tertentu, seperti kata al-sabr pada al-%aarah@ LD! *assin tetap menerjemahkan kata tersebut dengan kesabaran!’ )anya saja, ia memberikan catatan kaki, bah(a yang dimaksud dengan kesabaran di sana adalah puasa! >9 >A =az(ar Syamsu, Koreksi Terjemahan %acaan &ulia )% *assin ?"adang "anjang@ "ustaka Saadiyah 4546, 459MB, 47!
>> )!%! *assin, l-Qur’an %acaan &ulia, L! >L )!%! *assin, l-Qur’an %acaan &ulia, 47A! >D )!%! *assin, l-Qur’an %acaan &ulia, >! >6 Ia menjelaskan bah(a sa:h adalah orang yang angkuh, bodoh, kurang ajar, tak masuk nasihat, suka mela(an dan tidak ada rasa malu!
l-Qur’an %er(ajah "uisi *ika l-Qur’anul Karim %acaan &ulia muncul sebagai akibat dari munculnya religiusitas )!%! *assin semenjak meninggalnya istrinya, l-Qur’an %er(ajah "uisi merupakan kelanjutan dari karya pertama tersebut! *assin mengakui kekurangannya dalam kompetensi menerjemahkan al-Qur’an! Ia kemudian memilih untuk bersikap terbuka terhadap kritik dan saran seputar karya tersebut, yang akan ia perbaiki pada cetakan berikut! Semenjak saat itu, hari demi hari tidak ada yang ia le(atkan tanpa menulis al-Qur’an! #alam sebuah (a(ancara, *assin menyatakan bah(a ia menulis al-Qur’an setiap saat! Selain memperbaiki kesalahan-kesalahan pada penerjemahan dan menambah unsur puitiknya, *assin juga mulai menyusun tulisan rabnya supaya sejajar dengan terjemahannya! )al ini ia lakukan terus menerus, hingga ia menemukan ide, mengapa al-Qur’an tidak ditulis dalam bentuk puisi sajaR!>M Selanjutnya, ia mengaku telah melakukan penelitian terhadap bentuk cetakan-cetakan al-Qur’an di sejumlah negara! Ia mendatangi sejumlah toko buku dan melihat cetakan al-Qur’an! %aginya, al-Qur’an memiliki bahasa puitik yang indah, akan tetapi mengapa al-Qur’an selalu ditulis dalam bentuk prosaR "enulisan al-Qur’an dengan format yang direncanakan oleh *assin ternyata ditolak oleh &PI dan Kementrian gama melalui !>5 Nontoh halaman l-Qur’an %er(ajah "uisi! Nontoh ini bukan dari l-Qur’an %er(ajah "uisi secara langsung! "enulis tidak mendapatkan >9 )!%! *assin, l-Qur’an %acaan &ulia, M! >M )!%! *assin, Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi, 46!
akses kepada buku langsungnya karena bukunya tidak jadi diterbitkan! Ini merupakan contoh dalam buku Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi! L7
Ko"$!o0e!si Ka!2a H%B% Jassi"
&enurut "eter 2! ;iddel, kontro.ersi seputar penerjemahan alQur’an disebabkan beberapa faktor! +aktor pertama berkaitan dengan keyakinan &uslim mengenai i’jaHz al-Qur’aHn, bah(a al-Qur’an tidak bisa ditiru! #oktrin i’jaHz ini menjadi kendala yang tidak memperkenankan manusia menginter.ensi penuturan (ahyu Tuhan! Kedua, dugaan adanya penodaan ?tahriHfB terhadap kitab-kitab terdahulu disebabkan beberapa hal, di antaranya beredarnya terjemahan-terjemahan yang beragam! )al ini menjadikan &uslim lebih memilih teks (ahyu dalam bentuk aslinya daripada hasil terjemahan! Ketiga, beberapa pandangan teologis menjelaskan bah(a penerjemahan al-Qur’an akan berpotensi pada >5 )!%! *assin, Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi, 49! L7
penoda penodaan an terhad terhadap ap al-Qur’ al-Qur’an an itu sendir sendiri!i!L4 Pntuk Pntuk konteks onteks Indone Indonesia sia,, Sayyid Sayyid PsmaH PsmaHnn ?4MAA?4MAA-454 454>B, >B, ulama ulama %eta(i %eta(i keturun eturunan an )adhra )adhrama( ma(t, t, menulis )ukm al-;ahmaHn bi al-=ahy an Tarjamah al-Qur’aHn pada tahun 4575! &enurutnya, berdasarkan ijma’ menerjemahkan al-Qur’an hukumnya haram baik dalam bentuk tulisan maupun lisan! &enerjemah &enerjemahkan kan al-Qur’an al-Qur’an merupakan merupakan distorsi distorsi ?tahriHf ?tahriHfB, B, pengubah pengubahan an ?tabdilB, bahkan penghinaan ?ihaHnahB terhadap al-Qur’an! Selain itu, ;asyid ;idha juga menolak proyek penerjemahan Tjokroaminoto yang ia ambil dari terjemahan al-Qur’an bahasa Inggris, The )oly Qur’an oleh &uhammad li! %agi ;idha, terjemahan li tersebut sudah menyimpang dari dari ajar ajaran an Isla Islam! m! %uk %ukan hany hanyaa dari dari ;asyi asyidd ;idh ;idha, a, pene penerj rjem emah ahan an Tjokroaminoto Tjokroaminoto juga dikecam oleh &uhammadiah dan organisasi Islam lainnya! )anya saja, kemunculan karya terjemahan yang terus sambungmenyambung di Indonesia mempelihatkan bah(a fat(a-fat(a tersebut tidak begitu populer di Indonesia! LA Kendatipun Kendatipun demikian, proyek )!%! *assin tidak luput dari kontro.ersi! kontro.ersi! l-Qu l-Qur’ r’an an Karim arim %aca %acaan an &uli &uliaa menu menuai ai kontr ontro. o.er ersi si karen arenaa ini ini adal adalah ah inisiasi pertama untuk konteks Indonesia! #alam sebuah prakata buku penerbit &utiara,disebutkan bah(a l-Qur’anul Karim %acaan &ulia tidak menjun menjunjun jungg kesucia esuciann al-Qur’ al-Qur’an, an, bahka bahkann isinya isinya jauh jauh menyim menyimpan pangg dari dari maksud ayat-ayat kitab suci itu! 1emar %akry menuduh *assin melakukan penerjemahan dari terjemahan al- Qur’an, bukan dari al-Qur’an sendiri! Selain itu, %akry menyoroti kompetensi keilmuan *assin dalam bidang alQur’an!L> Selain itu, =az(ar Syamsu juga mengkritisi penerjemahan *assin! Ia menulis sebuah buku yang berisikan koreksian terhadap terjemahan lQur’anul Karim %acaan &ulia ! LL l-Qur’an %er(ajah "uisi tidak kalah kontro.ersi! )!%! *assin sendiri mengumpulkan setiap artikel-artikel baik di *urnal, koran, atau majalah L4 "eter 2! ;iddell, $&enerjemahkan al-Qur’an,' >59! LA &och! =ur Ich(an, $=egara, Kitab Suci dan "olitik,' L4M! L> "eter 2! ;iddell, $&enerjemahkan al-Qur’an,' L76
yang menyoroti Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi menjadi satu buku! #i dalam buku tersebut, kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi terpusat pada pada bebera beberapa pa aspek@ aspek@ otenti otentisit sitas as al-Qur’ al-Qur’an an terka terkaitit al-Qur’a al-Qur’ann sebaga sebagaii (ahyu (ahyu dan dan al-Qur’a al-Qur’ann sebaga sebagaii puisi, puisi, probl problem em potens potensii penyel penyele(e e(enga ngann penafsiran, gejolak umat, dan seputar rasm uthmaHni! Satu hal yang mena menari rikk adala adalahh bah( bah(aa *ass *assin in meng mengak akuu tela telahh berk berkon onsu sultltas asii kepad epadaa sedikitnya A77 ulama dan cendikia(an mengenai inisiasinya! Ia juga berk berkon onsu sultltas asii kepad epadaa &una &una(a (arr Sjaz Sjazal alii dan dan &! Qura Qurais ishh Sh Shih ihab ab!! "ada ada a(alnya keduanya mendukung *assin, akan tetapi keduanya berbicara atas nama &entri gama dan &PI, keduanya menolak l-Qur’an %er(ajah "uisi! Tokoh yang tetap mendukung secara penuh di antaranya adalah &enris &enristek tek %!*! %!*! )abie )abiebie bie dan K!)! K!)! bdur bdurrah rahman man Cahid! ahid! LD 8pistemologi Intu Intuit itifif dala dalam m ;esep esepsi si 8s 8ste teti tiss ter terhada hadapp l-Q l-Qur ur’a ’ann %agi %agian an ini ini akan akan berangkat dari persepsi bah(a terjemah pada hakikatnya sama dengan penafsiran!L6 Konsekuensinya, langkah-langkah yang dikenal dalam tafsir LL =az(ar Syamsu mencurigai ada maksud-maksud terselubung yang dilakukan oleh )!%! *assin dalam kekeliruan yang ditemukan dalam terjemahannya! &eskipun dengan halus ia menolak mencurigai *assin yang menga(ali penerjemahan luran di %elanda ¡yan ¡yangg mayo mayori rita tass pend pendud uduk ukny nyaa bu buka kann musl muslim im,, dan dan ketid etidak akse semp mpat atan an *ass *assin in meng mengun unju jung ngii &ekk &ekkah ah dala dalam m perj perjal alan anan anny nyaa ke bebe bebera rapa pa nega negara ra di 8rop 8ropa¡ a¡ sebagaimana yang ia tulis pada pengantar bukunya, pada halaman-halaman berikut ia terlihat tergoda dan tidak bisa menahan diri terhadap kecurigaannya yang berbau konsp konspira irasi si antark antarkeya eyakin kinan! an! Satu hal yang yang mengge menggelik likan, an, terlih terlihat at =az(ab =az(ab Syamsu Syamsu memi memililiki ki pena penafs fsir iran an ters tersen endi diri ri terh terhad adap ap ayat ayat-a -aya yatt tert terten entu tu dala dalam m lu lura ran! n! "enafsirannya tersebut berbeda dengan penafsiran pada umumnya, tentu saja itu adalah adalah hak intele intelektu ktualit alitas as Syamsu! Syamsu! )anya )anya saja, saja, perbed perbedaan aan pendap pendapat at terseb tersebut ut ia sandarkan sebagai kesalahan terjemahan )%! *assin! Ia menilai bah(a al-%aarah@ >L bukanlah perintah llah kepada malaikat untuk sujud kepada dam, melainkan sujud kepada llah demi menghormati dam! %agi Syamsu, tiada yang pantas menerima sujud makhluk ini selain llah semata! &aka, ketika *assin menulis sujudlah kepada dam’ ia mengklaim itu sebagai kesalahan, karena terjemahan yang benar adalah sujudlah bagi dam!’ %egitu juga dengan al-%aarah@ >D! Kata (ala tarabaH hadhihi al-shajaHrah yang diterjemahkan oleh *assin dengan tapi janganlah dekati pohon ini’ merupakan suatu kesalahan! %agi Syamsu, shajaHrah tidak berarti pohon, melainkan pertumbuhan! &aksudnya, llah melarang dam untuk melakukan pertumbuhan di dalam surga, melakukan hubungan seksual yang bermuara kepada bertumbuhnya manusia! )al ini, menurut Syamsu, karena damditentukan untuk berketurunan di bumi, bukan di surga! >D->6!
LD )!%! *assin, Kontro.ersi Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi, A7-AD al-Tafsir (a al-&ufassir¢n juz 4 ?t!t@ &aktabah &us’ab &us’a b L6 &uhammad )usain al-#hahabiH al-Tafsir ibn Pmair al-Islamiyyah, A77LB, AA!
secara metodis adalah langkah-langkah yang juga harus diperhatikan dalam terjemah!L9 Selain itu, bagian ini juga akan menggolongkan l-Qur’an %er(ajah "uis "uisii seba sebaga gaii terj terjem emah ahan an dala dalam m bent bentuk uk yang yang berb berbed eda! a! *ika *ika pada pada llQur’an Qur’anul ul Karim Karim %acaan %acaan &ulia &ulia *assin *assin menerj menerjema emahk hkan an al-Qur’ al-Qur’an an dalam dalam bentuk sastra, pada l-Qur’an %er(ajah "uisi *assin menekankan unsur sastra dalam layout penulisan al-Qur’an! Keduanya adalah resepsi estetika *assin yang berkaitan dengan manifestasi sastra(i al-Qur’an dan perenungan maknanya! "ertanyaannya perangkat apakah yang digunakan oleh oleh *assin *assinRR Telah elah disebu disebutk tkan an sebelu sebelumny mnya, a, )%! *assin *assin tidak tidak memili memiliki ki kompetensi yang cukup dalam bahasa rab yang merupakan gerbang untuk memasuki pemahaman al- Qur’an! =amun begitu, *assin mengakui bah(a ia secara langsung menerjemahkan al-Qur’an, bukan mengolah ulang terjemahan al-Qur’an yang telah ada! kan tetapi, ia mengaku bah( bah(aa ia memp mempel elaj ajar arii seju sejuml mlah ah terj terjem emah ahan an al-Qu al-Qur’ r’an an sepe sepert rtii kary karyaa &ohammed &armaduke "ickthall, The &eaning of the 2lorious Koran kary karyaa *ohn *ohn &edo &edo(s (s ;od(e od(ellll,, The The Koran oran r rth thur ur *! r rbe berrry The The Koran oran Interpreted Eusuf li, The )oly Koran, hingga terjemahan #epartemen gama, gama, l-Qur’ l-Qur’an an dan Terjema erjemahan hanny nya! a! #ia juga juga membuk membukaa kamus kamus,, #ictionary and 2lossary of the Koran, susunan *ohn "enrice, yang memuat semua kata dalam al-Qur’an! LM *assin menolak tuduhan bah(a ia tidak seca secara ra lang langsu sung ng mene menerj rjem emah ahka kann al-Qu al-Qur’ r’an an!! "enola enolakkan ini ini juga juga bisa bisa pera ngkat-perangkat tertentu! #alam tradisi L9 Secara metodologis, tafsir memiliki perangkat-perangkat
PluHm al-Qur’aHn dikenal beberapa perangkat seperti asbaHb al-nuzuHl, i’jaHz alQur’aHn, muhkam (a mutashaHbih dan diskursus a(aH’id al-tafsiHr yang membahas kaidahkaidah yang harus diperhatikan oleh seorang penafsir ketika menafsirkan ayat luran! #i sana terdapat sejumlah rambu seperti hadhf, džamiHr, al-amr (a al-nahy, istifhaHm, dan sebagainya! "ada saat ini, perangkat-perangkat bantu penafsiran diperkaya dengan sejumlah prinsip atau metode dari hermeneutika yang diolah dari beberapa tokoh! #ikenal lah beberapa istilah seperti maH :H al-Qur’aHn al- Qur’aHn dan maH ha(la al-Qur’aHn al- Qur’aHn min Khulli, double mo.ement +azlurrahman, +azlurrahman, atau dari tokoh hermeneutika langsung seperti empat prinsip prinsi p hermeneutika 2adamer, hermeneutika linguistik dan psikologis Schleiermacher, dan sebagainya! Semua perangkat yang digunakan dalam tafsir tersebut adalah perangkat yang juga digunakan dalam penerjemahan luran!
LM
dipahami dari perbedaan istilah terjemahan puitis l-Qur’an dan puitisasi terjemahan al-Qur’an yang disampaikan oleh &uhammad #iponegoro! Ia menyebut l-Qur’anul Karim %acaan &ulia sebagai terjemahan puitis al-Qur’an, yaitu menerjemahkan al-Qur’an dengan bahasa puitis, sementara puitisasi terjemahan al-Qur’an adalah menggubah puisi berdasarkan terjemahan al-Qur’an, sebagaimana yang ia lakukan sendiri!&eskipun begitu, kita bisa melihat dua proses yang berbeda, ketika *assin mempelajari makna ayat dan kata demi kata alQur’an dan ketika ia menerjemahkannya secara puitis! *assin telah melakukan yang pertama semenjak tahun 456A sementara ia baru menerjemahkan al-Qur’an sepuluh tahun kemudian!L5 rtinya, kita harus menerima pengakuan *assin sendiri bah(a ia tidak semata-mata melandaskan terjemahan puitisnya terhadap terjemahan al-Qur’an! kan tetapi, problematika kompetensi bahasa rab dan rujukan penerjemahan ini adalah semua informasi yang ada mengenai alat apa yang digunakan *assin dalam penerjemahannya! Tidak ada keterangan bah(a ia menggunakan analisis-analisis menggunakan item-item a(aH’id al-tafsiHr atau hermeneutis lainnya! #engan kompetensi yang ia miliki, berat kemungkinan bah(a ia tidak menggunakan semua itu! &aka, kesimpulannya )!%! *assin tidak menggunakan metode apapun dalam mengolah karyanya! &etode dalam konteks ini adalah dalam artian praktis-aplikatif! #ari sudut pandang :loso:s, problem pengetahuan seorang manusia tetaplah menjadi persoalanF bagaimana cara suatu pengetahuan muncul dalam diri manusiaR! +aktanya, kedua karya tersebut adalah buah dari pengetahuan *assin! &aka, bagaimanakah pengetahuan )!%! *assin muncul pada dirinya sehingga ia mampu menyelesaikan l-Qur’anul Karim %acaan &ulia dan l-Qur’an %er(ajah "uisiR )!%! *assin tidak menggunakan item-item bantu atau langkah procedural dalam karyanya! Eang ia lakukan hanyalah perenungan, sebagaimana lazimnya seorang sastra(an dalam menggubah sebuah L5 Eudi "! $"enggagas l-Qur’an %er(ajah "uisi )!%! *assin,' dalam )!%! *assin,Kontro.ersi l-Qur’an %er(ajah "uisi, 477!
puisi! %agi *assin, prosa adalah tulisan menggunakan pengetahuan, sementara puisi adalah tulisan menggunakan perasaan! D7 &aka, usaha *assin mengungkap unsur puitik al-Qur’an, baik dari segi terjemahan atau penulisannya, harus dipahami dalam konteks iniF ia lebih menekankan sensiti:tas perasaannya sebagai sastra(an dalam menyelesaikan kedua karyanya! Setiap hari ia mempelajari makna ayat alQur’an kata demi kata! Setelah sekian lama membaca dan merenungi makna al-Qur’an, sebagai manusia berlatarbelakang sastra, tiba-tiba terbetik ide untuk menerjemahkan al-Qur’an secara puitis! Ketika terjemahan ini diselesaikan, ia terbuka untuk segala kritik! Keterbukaan ini semakin melarutkannya dalam dunia perenungan makna al-Qur’an untuk memperbaiki terjemahannya! Setiap hari ia lalui dengan menuliskan alQur’an dan terjemahannya, sehingga terbetik ide kedua untuk menyusun al-Qur’an dalam layout simetris ala puisi! "enulisan al-Qur’an dengan layout baru ini juga ia lalui dengan perenungan! %agian kosong dalam penulisan simetris ini merupakan space yang dimiliki l-Qur’an %er(ajah "uisi untuk memperdalam renungan dan rasa bagi siapa saja yang membacanya! 8Oercise adalah apa yang dilakukan oleh *assin! Ia melakukan perenungan panjang yang semakin hari semakin mengembangkan potensinya! Inilah ja(aban dari cara kemunculan pengetahuan *assin yang kemudian melahirkan kedua karyanya! "erenungan panjang yang ia lakukan memperlebar potensi akal yang ia miliki, dan ini menjadikan pengetahuan datang secara intuitif kepadanya! "engetahuan intuitif disebut dengan sejumlah istilah dalam epistemology pengetahuan! &enurut &ehdi )a’iri Eazdi pengetahuan dengan cara ini disebut huduHriH, dan al-*abiri menyebutnya dengan irfaHni! %agi *abiri, pengetahuan irfani adalah pengetahuan tentang hakikat Tuhan dan perkara-perkara agama lainnya yang didapati dengan kekuatan iraHdah! l-*abiri cenderung menilai irfaHni dalam tradisi su: dalam Islam bersifat matter-orientedF lebih memperhatikan bentuk pengetahuan yang diterima secara kashf tanpa mempermasalahkan korelasinya dengan metode D7 )!%! *assin, Tifa "enyair dan #aerahnya ?*akarta@ N! )aji &asagung, 4554B,
mendapatkannya!D4 )al ini bisa dipahami karena pengetahuan intuitif ini bersifat personal dan tidak bisa di.eri:kasi, sehingga satu-satunya yang bisa didiskusikan adalah hasilnya! Sementara bagi Eazdi, pengetahuan huduHriH adalah kesadaran yang biasa terjadi pada manusia! %aginya, huduHriH adalah kesadaran non-fenomenal yang identik dengan (ujud :trah manusia sendiri! #engan menjelaskan pandangan Ibnu Sina, pengetahuan huduHriH berasal dari potensialitas total manusia, yang dapat dicerap tanpa pengenalan! DA Ibnu Sina mengaitkan intuisi dengan potensi manusia! #alam konteks ini, pada prinsipnya penjelasan mengenai intuisi bisa dikembangkan, bukan sekedar mendikusikan hasil dari pengetahuan intuitif! Kita bisa mendiskusikan condition of possibility, mengapa intuisi menjadi mungkin pada diri seseorang! )al ini sangat rele.an mengikuti pandangan Eazdi bah(a intuisi adalah fakta biasa yang berkaitan dengan :trah manusia! *ika intuisi identik dengan potensi manusia, maka pada titik ini lah manusia bisa melatih intuisinya! #engan pola ini, intuisi bisa dijelaskan dengan lebih rasional daripada pemahaman yang berkembang di dunia su:! Tugas manusia adalah mengembangkan potensinya! Ini bisa ia lakukan dengan perenungan terus menerus atau dengan proses yang lebih kongkrit seperti berdialog atau membaca! #engan potensi yang baik, intuisi akan muncul dengan sendirinya seperti munculnya sebuah ide dalam pikiran manusia! "ada titik ini, intuisi, huduHri, atau irfaHni bisa dipetakan kepada dua hal@ proses dan hasil! "roses berkaitan dengan usaha manusia melakukan eOercise untuk mengembangkan potensinya! #alam konsep intuisi yang lebih rasional ini perbedaannya dengan intuisi dalam tradisi su: adalah korelasi antara eOercise dengan bentuk kashf yang diterima! #alam konteks ini, *assin adalah seorang yang dengan terus menerus D4 &! bed al-*aHbiriH, %unyah al-l al-rab@ #iraHsaHt TahliHliHyaHt =adiyyah
li=az m al-&a’ifat :H al-ThaaHfah ?%eirut@ al-&arkaz al-ThaaH:H al-rabiH! 455>B, AD>!
DA &ehdi )a’iri Eazdi, 8pistemologi Iluminasionis dalam +ilsafat Islam@ &enghadirkan Nahaya Tuhan ?%andung, &izan, t!tB, D4-D> dan 4AA!
melakukan eOercise untuk mengembangkan potensinya! Ia secara terus menerus membaca, mempelajari arti kata per kata,dan meresapi makna al-Qur’an secara serius selama >7 tahun, terhitung tahun 456A setelah meninggalnya istrinya sampai tahun 455A ketika ia menyelesaikan lQur’an %er(ajah "uisi! #alam konteks ini, maka pilihan-pilihan diksi yang digunakan *assin dalam l-Qur’anul Karim %acaan &ulia atau pemotongan ayat yang ia lakukan pada l-Qur’an %er(ajah "uisi adalah hasil dari intuisinya! Kedua karya *assin adalah hasil dari intuisinya! #ari sudut pandang hasil, karya *assin tidak memenuhi kuali:kasi suatu pengetahuan disebut intuitif! l- *abiri menyampaikan bah(a pengetahuan irfaHniH menghasilkan kesimpulan yang tertutup atau yang biasa dibahasakan dengan ha al-yaiHn!L7 "ada sisi lain,*assin cenderung bersifat diskrusif dan terbuka! Ia menerima kritikan terhadap terjemahannya dan mengubahnya dari setiap cetakan ke cetakan berikutnya!#ari kedua sudut pandang, proses dan hasil, *assin menyusun karyanya dengan pengetahuan intuitif unik, yaitu intuitif yang terbuka! Kesim1ula"
"enjabaran sederhana di atas bermuara kepada beberapa kesimpulan! "ertama, l-Qur’anul Karim %acaan &ulia dan l-Qur’an ber(ajah puisi adalah (ujud kan religiusitas *assin di masa tuanya! Kedua,penerjemahan puitik ala *assin adalah sesuatu hal yang baru dan unik, begitu juga dengan l-Quran %er(ajah "uisi! Ketiga, *assin menggunakan model pengetahuan intuitif untuk menyelesakan kedua karyanya, akan tetapi model pengetahuan intuitif yang ia hasilkan unik karena bersifat terbuka! La$a! Bela'a". Masalah
Setiap muslim sudah tentu mempunyai keinginan untuk dapat membaca dan memahami l-Qur£an dalam gaya bahasa yang asli, yaitu %ahasa rab! Tetapi karena tiap orang tidak mempunyai kemampuan atau kesempatan yang sama, maka tidaklah keinginan tersebut di atas dapat
dicapai oleh setiap muslim! Pntuk itulah maka l-Qur£an diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia! D> Terjemahan l-Qur£an ke dalam berbagai bahasa dunia di antaranya telah dilakukan dalam bahasa "ersia, Turki, Prdu, Tamil, "astaho, *epang, "erancis, Spanyol, dan berbagai bahasa di kepulauan timur dan beberapa %ahasa frika! *uga terdapat terjemahan dalam bahasa Nhina! Terjemahan dalam %ahasa Prdu yang pertama dimulai oleh Syah bdul Qodir dari #elhi ?(afat tahun 4MA6B! Kemudian setelah itu banyaklah dilakukan orang terjemahan ke dalam %ahasa Prdu, yang sebagian dari hasil terjemahannya tidak sampai selesai! #i antara terjemahan yang lengkap dan masih dipergunakan sampai saat ini ialah terjemahan dari Syah ;a:uddin, Syah syraf li Thana(i dan &aul.i =azir hmad, mereka semua dari #elhi! %eberapa tahun terakhir l-Qur£an telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa atas bantuan ;abithah l lam l Islami dan #ar l Ifta Ca l Irsyad yang bermarkas di Saudi rabia! &ujamma’ Khadim l )aramain l Syarifain l &alik +ahd untuk pencetakkan mushaf telah mencetak terjemahan l-Qur£an dalam berbagai bahasa seperti Inggris, "erancis, Turki, Prdu, Nhina, )ausa, dan Indonesia! DL %erbagai hasil penerjemahan l-Qur£an di dunia ini ternyata bayak memba(a nilai positif, baik bagi penerjemah itu sendiri maupun bagi pembacanya, di antaranya adalah seorang penerjemah l-Qur£an dalam %ahasa Inggris &armaduke "ickthall, ia telah menerjemahkan l-Qur£an dalam gaya bahasa sastra! Karena latar belakang tersebut ia akhirnya memeluk Islam karena menganggap Islam agama yang mudah dipahami oleh setiap orang dan sebagai agama yang rasional! DD Keperluan kita akan berbagai ilmu agama yang bersumber dari lQur£an rnemang sangat besar dan tidak ada batasnya, akan tetapi untuk D> #epartemen gama, Al-Qur'an dan Terjemahannya, ?Semarang @ "T! Karya Toha "utra, 4557B, h!>7 DL Ibid!, h!>D DD )!%! *assin, Al-Qur'anul Karim-Bacaan Mulia, ?*akarta@ "T! *ambatan, 4554B, cet! Ke->, h! 3I
memahaminya ternyata memang bukan hal yang mudah, terutama bagi para pembaca yang tidak memahami gaya bahasa l-Qur£an! 1leh sebab itu saat ini di tengah berbagai berita dan opini, serta makin pesatnya ilmu pengetahuan di Indonesia, hasil karya terjemahan l-Qur£an ke dalam %ahasa Indonesia sangat member kontribusi dalam proses pemahaman isi l-Qur£an! Semua terjemahan itu pada umumnya ditulis dalam bahasa prosa, hal mana tiada mengherankan karena yang dipentingkan oleh para penerjemah yang pada umumnya guru-guru agama, ialah isi kandungan kitab suci itu! *uga disebabkan karena l Qur£an itu sendiri secara .isuil disusun sebagai prosa, meskipun sebenarnya bahasanya sangat puitis dan ayat-ayatnya dapat disusun sebagai puisi dalam pengertian sastra! &aka tidaklah mengherankan pula apabila belakangan ini ada usahausaha dari para penyair untuk mempuitisasikan terjemahan ayatayatnya, seperti yang mula-rnula dilakukan oleh beberapa penyair Islam golongan pujangga baru di antaranya ;ifa£i li dan kemudian setelah perang dunia kedua oleh #iponegoro, Syu£bah sa, li udah, Tau:k Ismail, jip ;osyidi, dan lain-lain!D6 Terjemahan l-Qur£an dalam %ahasa Indonesia yang beredar saat ini sudah cukup banyak! #i antaranya yang terpopuler adalah Tafsir Qur£an Karim &ahmoed *oenoes yang terbit pertama kali tahun 45>M, l +uran ! )asan, terbit tahun 45D>, Tafsir nnur karya T&! )ashi sh Siddiey yang jilid pertamanya terbit pada tahun 45D6 dan jilid 3 dan terakhir tahnn 459>,Tafsir Qur£an )! Gainuddin )amidy dan +achruddin )S tahun 4567, dan yang terkemudian l-Qur£an dan terjemahnya yang pertama kali terbit tahun 4597, dengan sponsor #epartemen gama ;epublik Indonesia!D9 #ari sekian banyak tokoh penerjemah l-Qur£an yang berusaha menerjemahkan dengan gaya bahasa syair dan prosa, melalui skripsi ini saya akan menyajikan seorang tokoh penyair yang semasa hidupnya D6 )!%! *assin, Pengantar Al Qur’anul Karim-Bacaan Mulia , ?*akarta@ "T! *ambatan, 459MB, cet! Ke-4, h!4A D9 )!%! *assin, Pengantar Al Qur’anul Karim-Bacaan Mulia , ?*akarta@ "T! *ambatan, 459MB, cet! Ke-4, h!4A
banyak menghasilkan karya sastra dan berhasil menerjemahkan l-Qur£an dengan gaya bahasa puisi, ia adalah )ans %ague *assin! Sebagai seorang yang bergelut dalam dunia sastra tentunya ia mempunyai banyak pengalaman dalam menulis karya yang identik dengan dirinya, salah satu karya yang cukup populer di kalangan masyarakat pecinta l-Qur£an adalah terjemahan l-Qur£anul Karim%acaan &ulia yang hasil terjemahannya bergaya puitis! Karena alasan tersebut maka penulis merasa termoti.asi untuk menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul $ *INJAUAN *4RHA5A# *4RJ4MAHAN AL+ QUR6ANUL KARIM BACAAN MULIA KARYA H%B% JASSIN '! "endapat )!%! *assin tentang penerjemahan l-Qur£an adalah bah(asanya untuk memperoleh terjemahan puitis yang efektif diperlukan perbendaharaan kata yang luas untuk memungkinkan mencari kata-kata sinonim yang lebih merdu bunyinya atau jumlah suku katanya memungkinkan irama yang lebih harmonis dalam hubungan kandungan makna! Kata-kata sinonim diperlukan supaya ada .ariasi dalam pengungkapan sesuai dengan keindahan bunyi dan keserasian irama! %egitu pula kata-kata yang dimiliki oleh terjemahan yang puitis sebenarnya bersifat netral! 1leh karenanya menurut ia kata-kata yang dikatakan puitis adalah kata-kata yang menurut bunyinya enak didengar!
Nontoh @ rtinya @ l! &enurut terjemahan #epartemen gama ¤mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat¤ A! &enurut terjemahan )!%!*assin $mengapa kamu
apa yang tiada kamu lakukanR rtinya @ 4! &enurut terjemahan #epartement gama
katakan
$mereka yang memelihara sholat' A! &enurut terjemahan )!%!*assin $mereka yang setia menjalankan sembahyang' Selain itu penulis ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah )!%! *assin dalam menerjemahkan kitab suci tersebut, karena sebagaimana tercantum dalam berbagai buku yang berkaitan dengan hasil terjemahannya ia bukanlah seorang tokoh agama dan ia menyelesaikan La$a! Bela'a". #e"e!)emaha" Al+Qu!6a"ul Ka!im Ba(aa" Mulia 7halama" 89
7 juz dalam (aktu tujuh hari! "ada malam kedelapan sepilah rumah, tidak ada lagi yang datang membaca l-Qur’an, maka timbullah :kiran pada dirinya, mengapa saya, ungkap *assin dalam hati, tidak meneruskan sendiri pengajian ituR lalu ia coba mengaji dengan suara perlahan, makin lama makin keras dengan suara beralun terba(a oleh rasa haru yang terkandung di dalam hati! DM "agi-pagi ia membaca +irman-:rman llah SCT, menangkap getaran-getaran udara yang diproduksi oleh tenggorokan, diolah menjadi DM )!%! *assin, Sastra Indonesia Sebagai arga Sastra !unia , ?*akarta@ "T! 2ramedia, 45MDB, h!A45
pengertian-pengertian oleh akal dan :kiran dan merasuk ke dalam hati yang peka menerima! langkah nikmat isi kandungan +irman-:rman llah, alangkah dalam, luas, jauh, tinggi, luhur, dan murni! Ia memulai pekerjaan dengan %ismillah dan mengakhirinya dengan lhamdulillah, kedua kalimat tayyibah tersebut bukan sekedar ucapan rutin, tetapi merupakan sebuah rutinitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran tiap gerak langkah hidup hanyalah terjadi karena llah dan )!%! *assin bersukur bah(a ia telah selamat melakukan sesuatu pekerjaan karena karunia-=ya, D5 Sepuluh tahun lebih ia menyelami ayat demi ayat, tidak satu pun hari yang le(at tanpa menghirup :rman llah SCT yang maha suci, sekalipun hanya satu ayat dalam sehari! Pjian demi ujian menimpa pula, bahkan pernah dituduh murtad dan berhadapan dengan hakim pengadilan atas tuduhan menghina Tuhan, menghina agama Islam, ;asul dan =abinabi, "ancasila dan PP# 45LD! Tapi semua itu diterimanya sebagai cambuk untuk lebih dalam menyelam ke dalam inti hakikat ?kebenaranB dan hal yang demikian ia anggap sebagai karunia dari Tuhan Eang &aha 8sa! %erbagai :tnahan dan tuduhan demikian ia jadikan sebagai pelajaran dan ia tidak berkeinginan untuk menja(abnya! Selanjutnya )!%! *assin dengan lapang dada dan berji(a besar memanfaatkan (aktu yang ia miliki untuk menukik lebih dalam ke dalam samudra l-Qur£an! yat demi ayat dibacanya secara cermat dan teliti dengan penuh penghayatan dari sinilah mulai muncul pemikiran untuk menerjemahkan %acaan &ulia ke dalam %ahasa Indonesia yang puitis! 67 Mulai me"e!)emah'a" Al+Qu!6a"
Sampai tibalah suatu hari hati )!% *assin terbuka untuk memulai menerjemahkan l-Qur£an, pada tanggal 9 1ktober 459A, di negeri yang dingin jauh dari katulisti(a, yakni di negeri %elanda! Satu tahun lamanya di negeri kincir angin tersebut *assin menerjemahkan sebagian dari isi kandungan l-Qur£an dan sekembali di Indonesia lebih dari satu tahun D5 )!%! *assin, Sastra Indonesia Sebagai arga Sastra !unia , ?*akarta@ "T! 2ramedia, 45MDB, h!AA7 67 )!%! *assin, Sastra Indonesia Sebagai arga Sastra !unia , ?*akarta@ "T! 2ramedia, 45MDB, h!AA4
pula ia mengerjakannya, lhamdulillah selesailah seluruhnya sebanyak >7 juz tanggal 4M #esember 459L di *akarta, Ibukota ;epublik Indonesia! Karena selalu diba(a ke mana-mana untuk mengerjakannya, tercatatlah berbagai kota tempat terjemahan pernah dilakukan seperti msterdam, %erlin, "aris,
64 )!%! *assin, Sastra Indonesia Sebagai arga Sastra !unia , ?*akarta@ "T! 2ramedia, 45MDB, h!AAA
l-Qur£an secara mendalam dari berbagai sudut sebagaimana yang disyaratkan bagi seorang penerjemah l-Qur£an tutur *assin! 6A Sebelum hasil karyanya diterbitkan dan didistribusikan kepada masyarakat umum,kepada &ajelis Plama Indonesia yang ketika itu diketuai oleh )amka, datang permintaan supaya terjemahan itu diperiksa oleh para ulama, tugas itu oleh &PI pusat diserahkan kepada &ajelis Plama #KI! Pntuk keperluan penjelasan, lembaga tersebut mengundang )!%! *assin dalam suatu pertemuan di kediaman 2ubernur *akarta ;aya saat itu )aji li Sadikin, tanggal AD gustus 4596! "ertemuan ini di pimpin oleh K!)! ;ahmatullah Shiddi! )asilnya adalah bah(a &ajelis Plama #KI menghargai usaha penerjemahan yang dilakukan oleh *assin, dan akan memberikan bantuan untuk meneliti isi terjemahan tersebut! Pntuk itu dibentuklah suatu panitia yang terdiri atas K!)! Saleh Suaidy, &uchtar pabila ditelaah secara mendalam karya )!%! *assin yang berjudul #ontro$ersi Al-Qur'an ber%ajah &uisi kelihatan bah(a hal-hal yang melatar belakangi kritikus sastra ini menerjemahkan secara puitis ?bukan mempuisikan l-Qur£anB adalah sebagai berikut @
6A smail
6> smail
4! *assin memandang l-Qur£an baik edisi Indonesia, Turki, &esir maupun rab, semua susunannya sama yakni berbentuk prosa menurut istilah )!%@ *assin! A! %ahasa l-Qur£an itu puitis seperti puisi, sehingga rasanya lebih indah kalau disusun berbentuk puisi dan tentunya enak dibaca! >! #ari segi spiritualpun keindahan bahasanya bisa diresapi, enak dibaca dan penuh irama!6L Ki$a& Ru)u'a"
&enurut #;! Ismail ! The Message ./ The Qur'an oleh li )asyim mir! 6L smail
L! An Ad$anced 0earner's Arabic nglish !ictionary oleh )! nthony Salamone D! The Koran Inter&reted oleh rthur *! rberry 6! The "oly Qur'an oleh ! Eusuf li 9! Baida%i's commentary on surat *1 o/ the Qur'an oleh +!! The Koran oleh *!& ;od(ell 4L! A !ictionary and 4lossary o/ the Koran oleh *ohn "enrice 4D! Al-Qur'anul #arim beserta Terjemah dan Ta/sirnya oleh )!& Kasim %akry 46! The Qur'an oleh &uhammad Khan Gafrulla 49! The Meaning o/ the 4lorius Koran oleh &! "icthall 4M! The Koran oleh =* #a(ood 45! 0e 2oran oleh ;egris %lachere A7! The Qura'an oleh ;ichard %ell A4! !er Koran oleh ;udy "aret AA! Sejarah dan Pengantar Ilrnu Ta/sir oleh T!&! )asbi sh Shiddiedy A>! An Introduction to the Qur'an oleh C! &ontgomery %ell Catt AL! Ta/sir Qur'un Karim, oleh )! Gainuddin )amidy! 6D La$a! Bela'a". #e"2e&u$a" Al+Qu!6a"ul Ka!im Ba(aa" Mulia
"enyebutan kalimat %acaan &ulia setelah l-Qur£anul Karim sengaja diletakkan oleh )!% *assin dalam kitab terjemahan l-Qur’anul Karim bertolak pada ayat 99 surat l-Cai£ah yang berbunyi @ ¥ 6D smail
¤Bah%a ini 5sesungguhnya Bacaan yang mulia 6 *udul buku terjemahan karangan )!%! *assin bukan 6Bacaan Mulia 6 tapi l-Qur£anul Karim %acaan &ulia! Kata-kata itu jelas tertulis pada bagian kulit buku dengan huruf berbahasa Indonesia ber(arna 8mas! Kata-kata l-Qur£anul Karim bahkan ditulis dengan huruf yang indah! Kemudian pada halaman +ranse Titel, tertulis kata-kata yang sama dengan huruf-huruf yang sama dan kemudian lagi pada halaman judul dengan jelas dan terang tercantum pula di atas dengan kaligra: yang artistik 6Al-Quranu'l Karim6 dan di ba(ahnya sebagai keterangan 6Bacaan Mulia 65 "rinsipnya sama dengan halaman-halaman terjemahan, yakni nama surah dengan tulisan rab dan di sampingnya terjemahannya dalam %ahasa Indonesia@ l-%aarah dengan huruf rab, di sebelahnya dengan huruf
=ama lengkap *assin adalah )ans %ague *assin, lahir >4 juli 4549 di 2orontalo ?Sula(esi PtaraB, dan (afat pada tanggal 44 maret tahun A777! %erpendidikan 2uo.ernements )!I!S! 2orontalo ?tamat 45>AB, )!%!S-% D tahun di &edan ?tamat 45>5B, +akultas Sastra Pni.ersitas 66 )!%! *assin, Sastra Indonesia %arga sastra dunia ,op!cit!, h! A>5 69 )!%! *assin, Sastra Indonesia %arga sastra dunia ,op!cit!, h! A>5
Indonesia ?tamat 45D9B, kemudian memperdalam pengetahuan dalam bidang Ilmu "erbandingan Kesusastraan di Pni.ersitas Eale, merika Serikat ?45D>-45D5B, dan terakhir menerima gelar #octor )onoris Nausa dari Pni.ersitas Indonesia ?459DB! 6M "engalaman pendidikan di Pni.ersitas Eale oleh *assin memiliki pengalaman tersendiri yang ia tuangkan dalam bentuk sebuah buku yang berjudul 6.mong-omong "5B5 9assin &erjalanan #e Ameri#a *+:;-*+:+<6 terbitan %alai "ustaka! #alam buku tersebut penulis bermaksud menyajikannya secara singkat Ia adalah salah seorang dari 46 pega(ai negeri yang ditugaskan belajar di merika Serikat, sesuai dengan Surat Keputusan "erdana &enteri ;!I! tanggal 49 juli 45DM, =o! >7>J"!&!J45DM! "enugasannya juga atas anjuran &enteri " dan K, yang menurut rencana setelah kembali dari merika, ia akan pergi ke Pni So.iet dan ;!;!N! %easi(a dan biaya perjalanan ia peroleh dari "emerintah merika Serikat melalui Kementerian " dan K, #alam Surat Keputusan itu dilampirkan daftar nama-nama peserta yang akan berangkat beserta tujuan sekolah masingmasing di merika! *adi, (alaupun mereka berada dalam satu kelompok mereka pergi dan pulang dengan tujuan masing-masing! September 45DM *assin berada di %loomington, Indiana untuk mengikuti 1rientation Nourse, yang diadakan di Indiana Pni.ersity! #i sana dia diajarkan =2om&arati$e 0iterature8 , tetapi saat itu muslin panas sehingga ia tidak dapat mengikuti kuliah-kuliah yang diadakan! "rofesor )orts +rencz, sebagai ketua jurusan comparati.e literature mengundangnya untuk menghadapi kongres Nomparati.e -9D
#esusastraan Indonesia modern,
?*akarta@ "T! *ambatan,
Narolina, yang dimulai tanggal M-4A september 45DM! #an kongres itu dihadiri oleh para sarjana Ilmu "erbandingan Kesusasteraan,dari 8ropa, merika dan beberapa negara lain! Tempat kuliahnya sebenarnya di Eale Pni.ersity, =e( )ea.en, Nonnecticut! Kuliah itu diadakan dua Natur Culan yaitu dari pertengahan September45DM sampai dengan &ei 45D5! #i Tempat tersebut jurusan Nomparati.e
mendukung #isertasi tentang =Kesusastraan Indonesia Modern8 yang sedang dipersiapkannya!65 Sebagai seorang akademisi tentunya banyak pengalaman dan penghargaan yang telah diperolehnya, dalam buku sastra Indonesia sebagai (arga sastra #unia ia mendapatkan pengakuan yang beragam dari berbagai pihak@ )!%! *assin adalah tokoh yang sudah tidak asing lagi dalam kesusastraan Indonesia! 2ayus Siagian menyebutnya =Paus Kesusastraan Indonesia8 , "rofesor Teeu( menyebutnya =Penjaga Sastra Indonesia8 , rief %udiman menyebutnya =Kriti#us Sastra yang be#erja secara cermat dan #ontinyu8 , &!)! ;ustandi Kartakusuma memberinya predikat =Penerjemah yang bai#8 , dan "rofesor )arsya C!%achtiar, ketika masih menjabat #ekan +akultas Sastra Pni.ersitas Indonesia ?459DB pernah mengatakan $+akultas Sastra Pni.ersitas Indonesia sendiri sudah sejak 4565 ingin mengangkatnya sebagai guru besar! #em&elaa" 5alam #e!'a!a ;LANGI* MAKIN M4N5UNG<
Selain pengalamannya dalam dunia pendidikan )!%!*assin juga memiliki pengalaman yang tidak dapat dilupakannya begitu saja, karena hal tersebut berkaitan dengan karya cipta orang lain tapi ia bersedia untuk menjadi terdak(a saat itu! "embelaannya dalam perkara =0angit Ma#in Mendung8 di muka pengadilan *akarta "usat pada bulan gustus 456M dilakukannya dengan ikhlas dan senang hati terhadap cerita pendek karya seseorang yang berada di balik nama Ki panji kusmin! "embelaan yang dimaksud adalah karena isi cerita dalam Nerpen itu berkaitan dengan hal-hal yang bertentangan dengan akidah agama tertentu ?IslamB, menurut *aksa penuntut dan &enteri gama (aktu itu, sedangkan menurut *assin sendiri semua fakta yang tersaji dalam cerita itu hanya bersifat imajinasi, khayal, atau fantasi, sedangkan akidah adalah soal dogma atau hakikat! #an fantasi tidak sama dengan hakikat! Perjalanan #e Ameri#a *+:;-*+:+<, ?*akarta "T! %alai "ustaka, A777B, cetJke-47, h! II-3!
4! Tuhan di antara salah satu sifatnya adalah Qadir, artinya maha kuasa, kalau Tuhan digambarkan sebagai terpaksa, apakah itu tidak bertentangan dengan agamaR Ketika terdak(a memberikan penjelasan, penjelasannya ditolak, yang dikehendaki oleh jaksa hanya ja(aban =ya8 atau =tida#8 , menurut *assin saat itu ia berhadapan dengan logika jaksa karena jaksa mensejajarkan karangan sastra yang bersifat imajiner dengan ajaran agama ynag bukan imajiner! A! Nontoh lain di mana penuntut umum dalam tanya ja(abnya hanya meminta ja(aban =ya8 atau =tida#8 atas pertanyaan menurut sifat dua puluh dan ayat Qur£an, Tuhan itu sempurnaF dija(ab tertuduh =ya8 , betul, lalu penuntut melanjutkan dalam cerita itu Tuhan digambarkan sebagai orang tua, berarti Tuhan tidak sempurna! #ia bisa muda dan bisa tua dan tentu bisa mati! pakah ini tidak bertentangan dengan keyakinan dan iman saudara sebagai orang IslamR #ija(ab oleh terdak(a =ya8 ini bertentangan dengan keyakinan dan agama! #i sini menurut *assin nampak suatu kontradiksi, suatu kelicikan terjadi dan manipulasi dalam pemikiran! &enurutnya lagi Tuhan tidak tergantung pada cara manusia menggambarkan ada-=ya! #ia menerima semua yang beritikad baik mencari Cajah-=ya! Sifat dua puluh hanyalah tafsiran manusia, sekalipun bedasarkan Qur£an dan )adits! Tuhan di sini coba dirumuskan dengan kata-kata dan istilah, tapi Tuhan tidak dapat dirumuskan! *adi sifat A7 pun belum lengkap menafsirkan, apalagi menggambarkan Tuhan yang sesungguhnya! "engarang Ki panji kusmin tak bermaksud menghina Tuhan hanya karena ia menggambarkannya sebagai orang tua berkacamata ?apakah orang tua berkacamata hinaRB! ! Tuduhan berikutnya berdasarkan KP)" 4D6 menyatakan di muka umum penghinaan terhadap sesuatu golongan, dalam hal ini ialah golongan kiaikiai Islam! &enurut terdak(a adalah tidak beralasan sama sekali! "ertama pengarang dengan ceritanya sama sekali tidak bermaksud menghina para
kiai historis! Kedua cerita itu adala imajiner, bukan laporan-sejarah@ KetigaF tokoh-kiai yang imajiner itu dalam rangka kejadian imajiner adalah kiai yang menyele(engkan agama dan sebagian yang demikian patut dicela! Kiai-kiai yang dimaksud pengarang dalam ceritanya yang imajiner itu tentulah bukan yang seperti )amka, &uhammad =atsir, Isa nshari, +irdaus !=! sebab para kiai yang semacam mereka ini yang menegakkan Islam, tapi mengapa justru dijebloskan ke dalam tahanan! ;angkuti berpendapaat bah(a tujuan pengarang adalah hendak mensucikan Islam dari racun-racun faham baru yang menyesatkan ?=asakomB, sehingga banyak dari pengikutpengikutnya dengan sadar ataupun tidak memperpincang ataupun melumpuhkan Islam! lman dan Islam menjadi permainan bibir semata! Semua peristi(a dan gejala yang destruktif untuk Islam inilah yang menjadi latar belakang timbulnya imajinasi pengarang Ki panji kusmin! &enurut )!%! *assin, saya tidak kenal dengan Ki panji kusmin (aktu karangan-karangan yang pertama saya terima, sebagaimana biasa tiap pengarang yang berhasil lolos masuk dalam majalah SST;, otomatis saya kirimi formulir biogra: pengarang untuk keperluan dokumentasi, tapi ia mendapat ja(aban@ =Saya baru mulai &a#5 Belum se&atutnya saya memberi#an biogra) saya nantilah a&abila saya telah maju dalam #arang mengarang a#an saya #irim#an8 !
*a(aban ini bagi *assin jadi petunjuk bah(a pengarang bukan seorang yang suka menonjolkan diri, tapi seorang yang rendah hati, seorang yang jatmika! Kemudian pada saat berikutnya, barulah terdak(a mendapatkan gambaran sedikit mengenai pengarang! Ibu Ki panji kusmin melukiskan dia sebagai seorang yang pendiam, tidak banyak bergaul dengan orang, suka menyisihkan diri, sederhana, suka merenung-merenung dan menulismenulis! Ki panji kusmin lahir tahun 45L4, sekolahnya sampai tamat kademi "elayaran dan beberapa tahun menjadi mualim! Tapi pekerjaan di kapal rupanya tidak menarik hatinya dan ia kemudian turun ke darat dan bekerja di lapangan perdagangan! &engenai agama Ki panji kusmin lahir dari keluarga beragama Islam! Tapi ia sekolah di sekolah katolik sejak sekolah dasar! Sebagai seorang pendiam dan pemalu serta tidak banyak pergaulan, ia mempunyai rasa rendah diri, dapatkah kita bayangkan ji(a
pengarang tatkala ceritanya dihebohkan orang! ;ang berdemonstrasi, mendatangi kantor majalah yang memuat ceritanya, mencari pemimpin perusahaan dan pemimpin redaksi dan mencari pengarang, ia cepat-cepat minta maaf kaget sendiri oleh akibat tulisannya! "endidikan pengarang di sekolah katolik sejak sekolah dasar, mempunyai pengaruh pada hasil ciptaannya, seperti demikian halnya dengan mir )amzah! #apatlah kita mengerti mengapa ia sampai mempersoni:kasikan Tuhan dan melukiskan =abinabi, hal-hal yang tidak asing dalam seni =asrani! Nerita =0angit ma#in mendung8 adalah bagian pertama dari satu cerita panjang! Tiap orang yang membaca bagian pertama ini merasakan bah(a cerita belum selesai, masih ada sambungannya! Nerita perjalannya =abi ke bumi baru berada pada tingkat pertama! #ikatakan bah(a =abi membuat riset ke bumi! Turunnya =abi ke bumi adalah karena pertimbangan yang mulia mengadakan riset karena umatnya akhir-akhir ini sudah jarang yang nampak masuk surga! #i bumi berkecamuk kemesuman, kemuna:kkan, kelaparan, tangis dan kebencian! &aka apabila =abi merasa terpanggil untuk mengadakan riset itu adalah sesuai dengan kemuliaan ji(anya sebagai pemimpin umat yang bertanggungja(ab! "engarang tidak sesaat pun merendahkan =abi! Ketika burak kendaraannya bertabrakkan dengan Sputnik ;usia terpental bersama *ibril, mereka tidak cidera suatu apapun, tersangkut di gumpalan a(an yang empuk bagaikan kapas! Sebaliknya sputnik yang tidak punya rem ketiganya masuk ke dalam neraka! pabila Iblis terdengar mengatakan bah(a Islam terancam digantikan =asakom! =abi dengan pasti berkat =sabda Allah tida# a#an #alah5 Begitu &un Islam5 Ia ada dan teta& ada %alau bumi hancur se#ali&un8 ! &eskipun =abi turun di atas daerah yang penuh kemaksiatan, jauh dari pada beliau sesuai dengan kemuliaan akan lakunya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang terkutuk, sebaliknya beliau murka melihat keadaan di daerah itu! =abi menggeleng-geleng melihat segala kemaksiatan! %etapa mungkin rakyat yang sebagian besar beragama Islam begitu bebas berbuat cabul katanya, dan apabila =abi kemudian akan mengusulkan supaya dipasang T di surga, *assin mengartikan bah(a maksud pemasangan itu adalah untuk mengikuti keadaan masyarakat yang tambah merosot dan untuk
dapat mengambil tindakan-tinadakan pencegahan atau perbaikan! *adi bukanlah untuk menyaksikan adegan-adegan cabul yang telah ternyata menjijikan bagi =abi! Kecabulan di daerah senen digambarkan dengan realistis, justru untuk menampilkan kebobrokan masyarakat di tengah lam =asakom yang memba(a kemelaratan! Tapi meskipun realistis, gambarannya tidak menjadi porno! #alam cerpen tersebut tidak sesaat pun pengarang memperlihatkan romantik yang menggugah syah(at nafsu birahi, malahan =abi merasa jijik melihat kemesuman dan perihatin terhadap kemelaratan dan penderitaan umatnya! Keadaan agama sudah sangat menyedihkan, disebabkan karena pengaruh jaran =asakom! Sundel-sundel pun sudah dijadikan soko guru re.olusi! %atu-batu di seluruh dunia tidak cukup untuk menghukum para pezinah , pelacurpelacur telah menguasai seluruh negeri! Eang dikeritik pengarang Ki panji kusmin ialah 6PB36 yang menciptakan nasakom dan menuduh orang yang menentang komunis sebagai komunistophobi! Ia mengkritik juga para Kiai yang tidak berani menegur apalagi menentang "%;! &eskipun ia nyata-nyata melanggar berbagai suruhan agama dan melakukan kekejian pengarang dalam berimajinasi pergunakan alat alat gaya bahasa berupa pekerjaan maksiat di depan umum! Kepandaian pengarang dalam berimajinasi diiringi dengan kepandaiannya dalam mempergunakan alat-alat gaya bahasa berupa ironi, sarkasme, humor, satire, sinisme dan sebagainya! Tapi alat-alat ini tanpa pengertian dari pihak pembaca bisa disalah tafsirkan sebagai contoh ironi, ironi adalah cara pengucapan dimana seseorang mengatakan sesuatu, sedangkan yang dimaksud adalah sebaliknya! Setelah =abi menyaksikan adeganadegan mesum di daerah planet, adegan pengeroyokan terhadap pencopet yang kemudian dilindungi oleh orang berbaju hijau, berkatalah =abi@ =Sesungguhhya tontonan ini mengasyi##an mes#i&un #otor5 A#an #u usul#an di&asang T? di surga8 ! "embaca yang tidak sadar tingkat-tingkat gaya bahasa tersebut di atas, akan mengira bah(a ucapan itu dikatakan serius, sedang sebenarnya =abi justru hendak mengatakan yang
sebaliknya!97 #emikianlah sekelumit tentang pembelaan )!%! *assin terhadap cerita pendek =0angit ma#in mendung8 karangan Ki panji kusmin! #emikianlah sekelumit tentang pembelaan )!%! *assin terhadap cerita pendek =0angit ma#in mendung8 karangan Ki panji kusmin! &eskipun demikian setelah sidang di "engadilan =egeri *akarta "usat selesai )!%! *assin yang pulang ditemani istrinya bersama dengan )amka yang berada dalam satu mobil, )amka memohon kepada hakim agar pesakitan ?)!%! *assinB dibebaskan saja! Sebab menurut )amka pesakitan belum mengetahui lebih mendalam pandangan Islam terhadap karangan seperti itu! B% Hasil Ka!2a"2a l% Ka!2a Asli
#alam opini umum yang berkembang saat ini, salah satu unsur penting yang dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai kualitas keilmuan seorang tokoh adalah berupa banyaknya jumlah dan sejauh mana bobot karya tulis yang dihasilkannya! #i antara karangan )!%! *assin yang tercatat adalah @ - Ang#atan @: >*+:1< Ti/a &enyair dan daerahnya >*+:1< Kesusastraan Indonesia Modern dalam #riti# dan sai I-I? >*+:@ dan *+:<5 Pertanggung ja%ab >*+,! Sastra Indonesia sebagai %arga Sastra !unia>*+;< Pengarang Indonesia dan !unianya >*+;< Surat-surat *+@-*+; >*+;@< Sastra Indonesia dan Perjuangan Bangsa >*++< Koran dan Sastra Indonesia >*++@< .mong-omong "5B59assin >&erjalanan #e Ameri#a *+:;*+:+< edisi re$isi >1,,,< 4ema Tanah Air edisi re$isi >1,,,<5
A! Karya Terjemahan #i antara berbagai karya hasil terjemahannya antara lain saat ini telah terkumpul di "usat #okumentasi Sastra )!%! *assin adalah @ 2hushinguran karya Sakat Syioya, 3enungan Indonesia karya Syahrasad ?45L9B, Terbang Malam karya ! #e St 8Oupery, Kisah-#isah dari 3umania A&i Islam karya 97 %alai "ustaka, .mong-omong "5B5 9assin >Perjalanan #e Ameri#a *+:;-*+:+<, ?*akarta "T! %alai"ustaka, A777B, cetJke-47, h! II-3!
Syed meer li, 2erita Panji dalam Perbandinangan bersama Cuber Dsman karya ;!&!=g!"oerbatjaraka, MaE "a$eluar karya &ultatuli ?459AB, Kian #emari Indonesia dan Belanda dalam Sastra The 2om&lette Poems o/ 2hairil An%ar di#erja#an bersama 0iau Foe# /ang Al-Quran Bacaan
yang telah di terbitkan beberapa kali ?459M,45MA,dan 4557B! #an beberapa karya di mana ia bertindak sebagai 8ditor karya-karya tersebut! #i antaranya adalah@ Pancaran 2ita >*+@G< Kesusastraan Indonesia di Mulia
masa 9e&ang >*+@;< Amir "amHah raja Penyair Pujangga Baru >*+G1< Pujangga BaruProsa dan Puisi >*+G< Ang#atan GG Prosa dan Puisi >*+G;< Kontro$ersi Al-Qur'an Ber%ajah Puisi >*++:< !
#i tengah berbagai kesibukan dan akti:tasnya sebagai seorang penulis akademisi dan lain sebagainya, ternyata *assin memiliki beberapa catatan menarik, selain untuk kegiatan dalam dunia pendidikan seperti pada tahun 45>5 ia bekerja di Kantor sisten ;esiden 2orontalo, kemudian di %alai "ustaka ia bergelut cukup lama, sekitar tujuh tahun ?45L7-45L9B, dan terakhir pada -459>! 94 *INJAUAN *4RHA5A# *4RJ4MAHAN AL+QURANUL KARIM BACAAN MULIA A% Ca!a 'e!)a H%B% Jassi" dalam me"e!)emah'a""2a% H%B% Jassi" &e'e!)a
4! #engan cara mempelajari berbagai terjemahan dalam %ahasa Indonesia dan %ahasa sing! A! Nara menyasun baris-baris sajak dipertimbangkan! #ari sudut irama yang bertalian dengan pengaturan nafas, dari sudut keteraturan bunyi demi kenikmatan pendengaran dan juga dari sudut kesatuan isi kalimat atau bagian-bagian kalimat! )al ini dapat kita lihat dalam seluruh hasil terjemahannya di dalam terjemahan l-Qur£an 6Bacaan Mulia6 di ba(ah ini contoh mengatur irama dengan merubah letak perkataan sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya! #i dalam surat sy-Syu£aro 94 Kusman K dan &ahmud SP, Sastra Indonesia ?%andung@ "T! ngkasa%andung, 4559B, h!49
dan !aerah >sejumlah masalah<,
dikisahkan +ir£aun meminta pertimbangan kepada para pembesarnya apa yang harus dilakukan untuk rnela(an &usa! Terjemahannya adalah @ &ereka menja(ab @ Suruhlah tunggu ?&usaB dan saudarianya #an kirim ke kota-kota para bentara! &enurut )!%! *assin lebih bertenaga dan penuh ancaman rasanya jika baris terakhir disusun demikian @#an kirim para bentara ke kota-kota! 9A >! dakalanya demi irama persajakan ia menerjemahkan menurut akibat dari apa yang diterbitkan oleh kata itu, misalnya@ ¥ !an hari itu sang#a#ala &un ditiu&
Q5S5 1 ;<
L! #engan mempergunakan berbagai kamus rab dengan keterangan dalam %ahasa sing, daftar kata, konkordansi dan buku-buku ilmu bantu untuk menyokong pengertian, sebagaimana dinyatakan sendiri oleh )%! *assin sendiri!9>=!alam mem&elajari isi Al- Qur’an dan #emudian menerjemah#annya #e dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing dan mem&erguna#an berbagai #amus Arab dengan #eterangan dalam bahasa asing yang saya mengerti da/tar #ata-#ata #or#ondansi dan se#ian banya# bu#u-bu#u ilmu Bantu
Selanjutnya )!%! *assin memberikan contoh praktek kerjanya ketika menerjemahkan kata tu#adHHiban dalam surat rrahman ayat DD! #alam %ahasa lnggris diterjemahkan @ ?youB deny, kata kerjanya tidak menunjukkan keduaan! Tetapi, kata )!%! *assin, ada seorang penerjemah rthur! *! rberry, yang memberikan pemecahan bagus sekali! Surat r-;ahman ayat DD yang berbunyi @ untu# menyo#ong &engertian58
9A )!%! *assin, Pengantar Bacaan Mulia, 9> Ismail
¦
ich o/ your lord's bounties %ill you and you deny J
&eskipun kata-kata Inggrisnya tidak menjadi dualis, kata personanya yang diulang menunjukkan dualis, lanjutnya! Tetapi tetap saja masih terdapat kekurangan tidak jelas siapa yang dimaksud 6you and you65 Kuncinya ditemukan dalam terjemahan #epartemen gama, di sana diterangkan bah(a yang dimaksud ialah golongan jin dan manusia, yaitu dalam terjemahan ayat >D surat yang sama 6yursalu'alai#uma syu%aHun ¤ @ kepada kamu jin dan manusia dilepaskan nyala api !!!! maka ayat tersebut diterjemahkannya demikian @ Ma#a #arunia mana#ah dari Tuhanmu yang #amu >manusia< dan #amu >jin< dusta#an J
B% Ham&a$a"+ham&a$a" da" $a"..a1a" $o'oh 1e"e!)emah Al+ Qu!6a" $e!hada1 $e!)emaha" Al+Qu!a"ul Ka!im Ba(aa" Mulia%
)ambatan-hambatan ?dalam penerjemahan %acaan &uliaB! Psaha menerjemahkan l-Qur£ an ke dalam %ahasa Indonesia bukanlah tugas mudah dan tanpa hambatan! %erbagai tanggapan dan respon datang dari berbagai pihak yang disampaikan melalui barbagai media dan instansi pada (aktu itu! pa yang menjadi kekha(atiran )!%! *assin rrrengenai isi terjemahannya benar-benar menjadi kenyataan, meski )!! &ukti li dan )amka, masing-masing sebagai &enteri gama dan ketua &ajelis Plama Indonesia, telah memberikan sambutan atas terbitnya terjemahan lQur£an tersebut! Saya amat berterima kasih atas catatan-catatan yang disampaikan kepada saya tutur *assin mengenai terjemahannya 6Bacaan Mulia ¤! da yang sifatnya membangun, ada yang diuraikan dengan hati yang dingin dan ada pula yang dilontarkan dengan emosi meluap-luap! Semua respon dan tanggapan tersebut diterimanya dengan perasaan bersyukur, karena menggugahnya untuk mem&elajari l-Qur£an lebih mendalam lagi dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan! #engan mengadakan perbaikan-perbaikan, Insya llah akan diperoleh hasil terjemahan yang lebih dapat dipertanggungja(abkan! #i antara hambatan yang paling bermasalah menurut )!%! *assin adalah @
4! Kekakuan terjemahan Kekakuan dalam terjemahan mungkin timbul karena terlalu dipengaruhi oleh susunan kalimat dalam %ahasa rab dengan tidak memperhatikan susunan menurut rasa %ahasa Indonesia atau pengambilan suatu ungkapan dalam konstruksi kalimat %ahasa rab tanpa menggantinya dengan ungkapan %ahasa Indonesia! A! Tidak adanya tanda-tanda baca yang jelas, sehingga masing-masing orang dapat menggunakan tanda baca yang beda, akibatnya akan menimbulkan pengertian yang berbeda pula! >! *enis kata sambung yang terbatas dan masing -masing mempunyai fungsi yang dapat berbeda-beda! Kata sambung %a tidak selalu diterjemahkan dengan 6dan6 bisa juga dengan karena, sedang, sementara’ dan juga dapat berfungsi sebagai titik dan koma saja, sekedar tanda pemisah antara dua kalimat! (a bisa diterjemahkan dengan ma#a #arena itu' atau tidak diterjemahkan sama sekali! #i ba(ah ini dapat rnelihat reaksi yang datang dari berbagai lapisan, di antaranya @ 4! )! 1emar %akry, dalam bentuk surat ia menyampaikannya kepada &enteri gama (aktu itu, ketua &ajelis Plama Indonesia, dan ketua #e(an #ak(ah Islamiyah Indonesia! Suratnya berisi contoh-contoh terjemahan yang dengan istilahnya sendiri disebut 6#eganjilan-#eganjilan 65 %erbagai contoh yang dikatakan ganjil oleh 1emar %akry ialah @ 4! Kata ¤¤ kadang-kadang diterjemahkan oleh )!%! *assin dengan 6&etunju#6 seperti pada ayat A surah l-%aarah dan kadang-kadang diterjemahkan dengan =&im&inan6 seperti pada ayat 46 surat yang sama! Terjemahnya berbunyi 6Mere#alah yang menu#ar &im&inan dengan #esesatan5 6
A! yat ke-> pada surah l-%aarah 6al ladHina yu'minuna bil ghaibi6 diterjema!hkan dengan ¤?bagiB mere#a yang beriman #e&ada yang ghaib6 ini berarti bah(a l-Qur£an itu adalah petunjuk bagi @ a! &ereka yang tak(a ?kepada TuhanB b! &ereka yang beriman kepada yang ghaib dan dapat menjadi petunjuk kepada orang yang bertak(a (alaupun tidak beriman kepada yang ghaib,
dan sekalipun kepada orang mempercayainya saja adanya hari kiamat (alaupun tidak berta(a kepada Tuhan! &enurut 1emar %akry, demikianlah pengertian dari teks pada potongan ayat tersebut, karena penerjemah menilai kata 6AlladHina yu'minuna6 adalah keterangan tujuan kedua setelah kata 6Iil mutta7ina6 atau dalam ilmu =ah(u, kata 6AlladHina6 di i£rabkan oleh *assin mengikuti ?ma£tufB kepada 6Al-Mutta7ina 65 Sedangkan menurut %akry hal tersebut jelas suatu kesalahan besar menurut aturan ilmu tata %ahasa rab, karena sesuatu kata yang tanpa didahului oleh huruf §ataf telah dinilai sebagai ma£tuf ?keterangan atau bagian kedua dari yang sedang dijelaskanB! Kata 6alladHina6 dalam ilmu =ah(u menurut 1emar %akry adalah 6Isim Mausul6, apabila tidak ada yang mengubah dari fungsi aslinya, ia berfungsi sebagai penghubung dan kalimat sesudahnya sebagai 6shilah6 ?keteranganB lebih lanjut dari kata sebelumnya ?&aushulnyaB bukan sebagai bagian yang terpisah atau berdiri sendiri dari maushulnya! #engan demikian, kata 1emar %akry, isi ayat tersebut telah dipecah oleh )!%! *assin karena kekeliruan dalam menetapkan fungsi sesuatu kata atau anak kalimat dari ayat-ayat lQur£an yang berbahasa rab itu! Surat 1emar %akry ini ditutup dengan harapan pada #epartemen gama dan &ajelis Plama untuk meneliti hasil terjemahan )!%! *assin dan mengambil langkah-langkah positif dari hasil penelitian tersebut! A! Surat Team "eneliti %acaan &ulia )!%! *assin dari surabaya kepada &enteri gama ;I di *akarta! Surat ini pada pokoknya berisi @ 4B Nontoh-contoh terjemahan )!%! *assin yang dinilai tidak tepat! AB "enolakan terhadap hasil perbaikan yang dilakukan oleh 0ajnah Pentashih #epartemen gama ;I! >B Keraguan terhadap basil penelitian dan koreksian yang dilakukan oleh &ajelis Plama #KI *akarta! LB ;asa penyesalan atas sambutan &enteri gama dan )amka ketika %acaan &ulia ini diterbitkan! DB )arapan kepada &enteri gama untuk mencegah peredaran %acaan &ulia tersebut!
Sebagai contoh yang tidak tepat menurut basil penelitian Team "eneliti %acaan &ulia )!%! *assin ini ialah @ 4B Terjemahan ayat LL surat al-%aarah @ pakah kamu perintahkan orang %erbuat kebaikan, kamu sendiri lupa ?melakukanB, "adahal kamu membaca l-KitabR Tidakkah kamu menggunakan pikiranR Kata $ ' &enurut Team "eneliti dari Surabaya ini, )!%! *assin telah salah mengartikan! Seharusnya@ 6Kamu melu&a#an dirimu sendiri56
AB Terjemahan ayat L5 surat al-%aarah @ #an ?ingatlahB ketika kami Selamatkan kamu dari orang +ir’aun! &ereka menimpakan kepadamu Siksaan yang pedih menyakitkan! &ereka menyembelih putera-puteramu #an membiarkan hidup nak-anak perempuanmu! Eang demikian itu merupakan ujian! Eang dasyat dari tuhanmu! Kata $ ' seharusnya diterjemahkan @ =dari (ir’aun dan &engi#ut-&engi#utnya58
>! Surat ?catatan-catatanB dari #e(an #a£(ah Islamiyah *akarta ;aya tentang kesalahankesalahan dalam Teriemah atau rti yang Tidak &encapai &aksud Al-Qur'anul Karim Bacaan Mulia )!%! *assin! contoh yang salah atau yang tidak mencapai maksud menurut #e(an #a£(ah Islamiyah Indonesia *akarta ;aya ini ialah@ 4B "enggunaan kata 6Bacaan Mulia 6 untuk £ Al-Qur'an al-Karim 6 tidak mengenai maksud yang sebenarnya! AB Terjemahan ayat D6 surat r-;ahman @ #alam keduanya ?gadis-gadisB Eang suci
menundukka n pandang, Tiada manusia maupun jin Sebelum mereka pernah menjamah &enurut #e(an #a£(ah, kalimat@
6!alam #eduanya >gadis-gadis< yang
suci menundu##an &andang5 Tiada menusia mau&un jin sebelum mere#a menjamah 6
tidak memberi pengertian yang jelas! &ungkin maksudnya,
6!alam sorga itu ada gadis-gudis suci yang menundu##an &andangan
kata #e(an #a£(ah mengakhiri pendapatnya! Nontoh-contoh kesalahan dan arti yang tidak mencapai maksud di atas, dilampiri dengan sepucuk surat yang isinya memohon kepada &enteri gama @ 4B gar membentuk sebuah panitia pemeriksa yang terdiri atas ulama dan cendikia(an yang memenuhi sekurang-kurangnya dua syarat, yaitu 6tabahhur6 dalam ilmu-ilmu agama ?mengusai betul ilmu-ilmu agamaB dan 6ta'amu76 dalam %ahasa l-Qur£an dan %ahasa Indonesia ?mendalam betul dalam %ahasa lQur£an dan %ahasa IndonesiaB! AB &enahan sementara penerbitan dan penyebaran Al-Qur'anul Karim Bacaan Mulia )!%! *assin sampai pemeriksaan yang dilakukan oleh "anitia selesai! &asih banyak tanggapan atas terbitnya Al-Qur'anul Karim Bacaan Mulia )!%! *assin, baik berbentuk surat maupun artikel yang isinya secara keseluruhan tidak sempat dikemukakan di sini, di antaranya @ 4B Surat dari &ajelis "ertimbangan Kesehatan #an Syara£ #epartemen Kesehatan ;!I kepada &enteri gama! AB rtikel dengan judul 6Bacaannya Mengasyi##an Ta&i Terjemahannya Perlu !iaman#an 6 oleh aminuddin ziz, Pelita, *umat AA dan A> #esember 459M!
yang belum &ernah sebelumnya manusia dan jin menjamah 6
>B "endapat dari anggota #e(an "er(akilan ;akyat Gaidan #jauhari dan min Iskandari yang disampaikan kepada pers tentang banyaknya kesalahan dalam Terjemahan l-Qur£an )!%! *assin, Pos Kota A> 1ktober 459M! pabila diperhatikan reaksi masyarakat atas terjemahan )!%! *assin yang pada umumnya disampaikan melalui surat kepada &enteri gama, Ketua &ajelis Plama Indonesia, Ketua #e(an #ak(ah Islamiah Indonesia, atau ditulis dalam berbagai media cetak seperti surat kabar, sudah selayaknya penerbitan karya tersebut ditangguhkan! Kenyataannya tetap diterbitkan sebagaimana diharapkan oleh )!%! *assin dan sebagian masyarakat yang cara pandangnya terhadap karya tersebut berbeda dengan mereka yang bereaksi! Ketika hal izin penerbitan ini ditanyakan ke #epartemen gama, secara tegas dija(ab bah(a selain naskah itu sudah dikoreksi oleh tim, tetap saja memerlukan penyempurnaanpenyempurnaan di kemudian hari seperti yang dialami oleh terjemahanterjemahan l-Qur£an lainnya! *adi, dapat dikatakan selalu ada permasalahanpemasalahan yang akan muncul sesuai dengan perkembangan pemikiran para pembaca dan perkembangan bahasa penerima sebagai konsekuensi dari karya terjemahan yang mengandung nilai subyektif! #i sisi lain tidak semua hasil koreksian yang disampaikan oleh masyarakat kepada #epartemen gama, &ajelis Plama dan badanbadan lain sebagai hal yang prinsip ?kebenaran yang menjadi pokok dasar bertindakB! Sebagai contoh dapat dikemukakan hasil koreksian yang disampaikan oleh )! 1emar %akry @ Kata-kala ¤huda¤ kadang-kadang diterjemahkan dengan ¤penunjuk¤ seperti pada ayat A surat l-%aarah, dan kadang-kadang diterjemahkan dengan ¤pimpinan¤ seperti pada ayat 46 surat l-%aarah! Terjemahan berbunyi ¤merekalah yang menukar pimpinan dengan kesesatan¤! %ukanlah pasangan yang lebih tepat ialah ¤petunjuk¤ sehingga keindahan bahasanya dapat terpeliharaR #alam koreksian di atas, 1emar %akry menginginkan pasangan yang lebih tepat dalam kalimat terjemahan sehingga keindahan bahasanya dapat terpelihara! #alam hal ini )!%! *assin juga berkata @ 6ta&i saya menerjemah#an Qur'an #e dalam Bahasa Indonesia yang &uitis dengan mem&erhati#an #eindahan bunyi irama
hiasan %arna dan suasana56 *adi,
penggunaan kata 6&im&inan6 pada ayat 46 surat l-%aarah tersebut dimaksudkan oleh )!%! *assin untuk keindahan bunyi dan suasana sehingga tidak membosankan pembaca, sebab kata pimpinan sama artinya dengan bimbingan, yang juga merupakan terjemahan kata 6huda6 pada ayat 49D surat l-%aarah! Nontoh kedua adalah kata ¤ ¤ pada ayat A6D surat l-%aarah yang diartikan oleh )!%! *assin dengan 6ernbun 65 #alam Kamus %esar %ahasa Indonesia, embun yang dimaksudkan oleh )!%! *assin tidak terlaiu menyimpang dari makna yang dimaksudkan oleh Ibnu Kasir! #alam tafsirnya, Ta/sir al-Qur’an al-AHim, Ibnu Kasir mengartikan ¤ ¤ dengan $ ' §gerimis£ atau §hujan rintik-rintik£, sedangkan embun dalam %ahasa Indonesia salah satu pengertiannya ialah titik-titik air yang jatuh dari udara! ?pada malam hariB!
C% A"alisa *e!hada1 *e!)emaha" Ka!2a H%B% Jassi" #ada Su!a$ A!+ Rahma" da" #e!&a"di".a""2a de".a" *e!)emaha" 5e1a!$eme" A.ama R%I%
Suatu terjemahan biasanya ditulis pada naskah agar dapat dikaji oleh orang yang tidak memahami %ahasa rab ?bahasa l-Qur£anB sehingga dapat memahami kehendak llah zza Ca *alla dari kitab-=ya l-ziz lantaran terjemahan itu! 9L Kata 6terjemah6 dapat digunakan pada dua arti yaitu terjemah har:ah atau pengalihan bahasa secara Iafzi dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain di mana tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa sumber, dan terjemah tafsiriah atau terjemah makna(iyah, yaitu menjelaskan makna pembicaraan dengan bahasa lain tanpa adanya ikatan dengan konteks bahasa asal atau memperhatikan susunan kalimatnya! #aiam surat r-;ahman terdapat 9M ayat yang memiliki keistime(aan tersendiri karena terdapat >4 ayat dimana bunyi ayat tersebut di ulang-ulang sebanyak itu pula!
dengan analisa yang penulis lakukan pada terjemahan surat r-;ahman karya )!%! *assin yang akan dibandingkan dengan terjemahan #epartemen gama, terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan@ gar jenis penerjemahan l-Qur£an yang dilakukan oleh )!%! *assin bisa ditetapkan, terlebih dahulu dikemukakan contoh-contoh sebagai sampel! #alam haI ini penulis mengambil surat r-;ahman agar mudah dibandingkan dengan terjemahan #epartemen gama! %erikut ini adalah kutipan r-;ahman yang secara langsung diambil dari )!%! *assin ?4554,9L5-9DLB tanpa perubahan! #ari contoh contoh di atas, dapat dikatakan bah(a penerjemahan yang dilakukan oleh )!%! *assin terdapat kesamaan dengan terjemahan #epartemen gama yaitu adanya footnote sebagai penjelas dari kata-kata yang tidak dipahami seperti pada ayat 49, L6, dan 6A! #apat dikatakan pula bah(a penerjemahannya secara har:ah ?(alaupun tidak mutlakB! #ikatakan demikian karena terdapat kata-kata yang tidak dapat diketahui maksud dan penggunaannya sebagai akibat logis dari penerjemahan tersebut! )al ini terjadi karena tidak selamanya bahasa penerima mampu membunyikan bahasa sumber seperti yang dimaksud oleh bahasa sumber itu sendiri! Pntuk itulah tim penerjemah l-Qur£an #epartemen gama daIam mengatasi kalimat terjemahan yang tidak dipahami memberikan tambahan kata-kata atau catatan! Kata-kata yang tidak dapat diketahui maksud penggunaanya pada terjemahan )! %! *assin di atas antara lain ialah @ l! "ada ayat A7 6tiada saling berle%atan6 tidak jelas apa yang dimaksudkan dengan kalimat itu! Terjemahan #epartemen gama ;epublik Indonesia melalui catatan kaki nomor 4LLL mengatakan @ bah(a ¤laa yabghiyan¤ menurut ahli tafsir maksudnya adalah 6masingmasingnya tida# menghenda#i65 #engan demikian maksud ayat 45-A7 ialah bah(a ada dua laut yang keduanya tercerai karena dibatasi tanah genting! Tetapi tanah itu tidak dikehendaki ?tidak diperlukanB maka pada
akhirnya, tanah itu dibuang ?digali untuk keperluan lalu lintasB maka betemulah dua lautan itu seperti Terusan Suez dan Terusan "anama! 9D A! "ada ayat A5 ¤!!! Ia &enuh #esibu#an6 tidak jelas maksudnya! Terjemahan l-Qur£an #epartemen gama ;epublik Indonesia, melalui catatan kaki nomor 4LLD menjelaskan, maksudnya @ llah senantiasa dalam keadaan menciptakanF menghidupkan, memelihara, memberi rezeki, dan lain-lain !96 >! "ada ayat @* 6dice#am &ada ubun-ubun dan #a#i-#a#inya6 tidak jelas apa yang dimaksudkan dengan dicekam pada ubun-ubun dan kakikakinya! Terjemahan l-Qur£an #epartemen gama ;epublik Indonesia melalui catatan kaki nomor 4LL6 mengatakan maksudnya @ pada hari berhisab tidak lagi didengar alasan-alasan dan uzur-uzur yang mereka kemukakan! L! "ada ayat L6, 6!ua sorga65 pakah yang dimaksud dengan dua surga! da kesamaan antara *assin dengan #epartemen gama! Tetapi terjemahan l-Qur£an #epartemen gama ;epublik Indonesia melalui catatan kaki nomor 4LL9 mengatakan yang dimaksud dua surga selain yang dikatakan oleh )!%! *assin! #epartemen gama memberi tambahan yaitu surga untuk manusia dan surga untuk jin! 99 )!%! *assin dalam menerjemahkan ayat-ayat l-Qur£an kadangkala berusaha memberikan kejelasan makna dengan cara membuat kata-kata dalam kurung seperti yang dilakukan oleh tim penerjemah l-Qur£an departemen gama, misalnya @ 4! "ada ayat A, 6mengajari >Muhammad< Al-Qur'an6 darimana datangnya kata ?&uhammadB secara har:ah, dalam bahasa sumber tidak ada yang tepat diartikan yang demikian, akan tetapi kalau secara makna(iyah bisa 9D #epartemen gama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, &adinah l-&una(aroh, loc!cit! 96 #epartemen gama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, &adinah l-&una(aroh, loc!cit! 99 #epartemen gama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, &adinah l-&una(aroh, loc!cit!
saja ada, sebagaimana dalam tafsirnya lbnu Katsir! #epartemen gama tidak menggunakan kata tersebut dalam terjemahannya! A! "ada ayat 4A kalimat ?l-habbuB diartikan dengan padipadian, padahal dalam bahasarab padi itu ?ruzzunB! Secara har:ah dalam bahasa sumber kata l-habbu diterjemah 6biji-bijian di dalam #ulit6 (alaupun padi itu tennasuk biji- bijian yang berkulit tetapi tidak tepat apabila kata l-habbu diterjemahkan dengan bijibijian di dalam kulit! #epartemen gama ;I sendiri menerjemahkan kata l-habhu dengan bijibijian yang berkulit! >! "ada ayat 4>, 6ma#a #arunia mana#ah dari Tuhanmu yang #amu >manusia< dan #amu > jin< dusta#anJ6 kata rab mana yang diartikan dengan ¤ dari65 #alam ayat ini tidak ada kata atau atau ! &engapa lalu muncul makna 6dari65 *adi keberadaan kata dari semata-mata pertimbangan makna(i, sedangkan #epartemen gama kata tersebut tidak ada! yat ini berjumlah >4 kali disebut dengan terjemahan yang sama! L! "ada ayat 4L, 6tanah liat #ering berbunyi6 dari mana datangnya kata 6berbunyi65 Secara har:ah dalam bahasa sumber tidak ada kata yang tepat diartikan dengan 6berbunyi65 #alam kamus kontemporer rabIndonesia ditemukan kata tersebut dengan arti 6suara bising6 atau 6#eramaian65 Kata dalam terjemahan #epartemen gama diterjemahkan secara har:ah yaitu 6tanah #ering65 D! "ada ayat D6, 6 dalam #eduanya >gadis-gadis<65 #alam ayat ini tidak ada kata yang menunjukkan arti 6gadis-gadis6 sedangkan #epartemen gama menerjemahkan dengan 6bidadari-bidadari6 kalau dilihat daripada sifat 6bidadari-bidadari6 yang masih gadis tentunya orang tidak akan menyangkalnya akan tetapi gadis-gadis tidak sama dengan bidadaribidadari! 6! "ada ayat 6L! 6hijau tua %arnanya >#arena daun yang rimbun<65 #arimanakah asalnya kata 6#arena daun yang rimbun65 #alam bahasa sumber tidak ada yang tepat diartikan dengan karena daun yang rimbun! Sementara #epartemen gama tidak menggunakan kalimat tersebut
dalam terjemahannya hanya ada penambahan kata kelihatan yang tidak terdapat dalam terjemahan )!%! *assin! 9! "ada ayat 66, 6dalam >masing-masing dari< #eduanya65 pabila dillhat dari susunan bahasa sumber tidak ditemukan kata-kata yang dapat diterjemahkan dengan 6masingmasing dari65 #alam ayat ini tidak ada kata dan ! &enurut penulis keberadaan kata-kata 6masing-masing dari6 hanya karena pertimbangan makna(i! M! "ada ayat 97 dan 9A kata dan ¨ diterjemahkan dengan hauri-hauri! &enurut penulis )!%! *assin melakukan rabisasi dalam terjemahannya karena dalam 8nsiklopedi l-Qur£ an kedua kata tersebut salah satu artinya adalah 6bidadari6 sebagaimana dalam terjemahan #epartemen gama! 5! "ada ayat 9M, )!%! *assin menerjemahkan kata dengan 6ter&ujilah65 Sedangkan #epartemen gama mengartikannya dengan 6Maha suci65 &enurut penulis terjemahan )!%! *assin tidak tepat karena dalam kamus rab-Indonesia sendiri kata diterjemahkan dengan 6Maha luhur atau Maha suci65 #ari 9M ayat yang ada dalam surat r-;ahman ini )!%! *assin maupun tim penerjemah l-Qur£an #epartemen gama menerjemahkan surat ke-DD ini mendekati har:ah, dikatakan demikian karena @ 4! Sudah diartikan sesuai dengan padanan kata, meskipun ada juga yang susunannya tidak sesuai dengan susunan bahasa sumber! &isalnya pada ayat D6 dan ayat 9L! A! Sudah diartikan sesuai dengan padanan kata, tetapi terdapat penambahan kata-kata baik di dalam kurung ataupun tidak! #alam hal ini contoh penerjemahan )!%! *assin pada ayat A, 4L, 49, A7, AL, dan ayat >4! #ari uraian di atas dapat disimpulkan bah(a penerjemahan yang dilakukan oleh )!%! *assin dan tim penerjemah #epartemen gama terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan! "enerjemahan yang dilakukan oleh kedua pihak ini hampir mendekati har:ah, dan ada pula makna(iah atau tafsiriyah! "erbedaan yang paling mencolok adalah! )!%! *asssin menerjemahkan surat r-rahman secara puitis sedangkan #epartemen gama secara prosa!
A% Kesim1ula"
"ada sub bagian akhir dari penulisan ini, penulis berusaha mengambil beberapa kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan analisa tentang terjemahan l-Qur£an! Khususnya %acaan &ulia karya )!%! *assin! Kesimpulan-kesimpulan ini dibuat sesuai dengan rumusan-rumusan masalah sebagaimana telah dikemukakan pada %ab I! Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah @ 4! Setiap muslim sudah tentu berkeinginan untuk dapat membaca dan memahami isi kandungan l-Qur£an dalam gaya bahasanya yang asli, tetapi kesempatan yang demikian tidak semudah yang dibayangkan, oleh karenanya terjemahan dan tafsir ke dalam berbagai bahasa di dunia sangat membantu proses tersebut! Sebagaimana yang dilakukan oleh syah bdul Qodir dari #elhi, ataupun para penerjemah Indonesia seperti &ahmud Eunus, Ginuddin )amidy, dan lain-lain! Terjemahan-terjemahan l-Qur£an tersebut ada yang ditulis secara prosa dan sastra! A! Terjemahan adalah menyampaikan pembicaraan kepada orang yang belum menerimanya atau menjelaskan dengan rnenggunakan bahasa aslinya, atau dengan bahasa yang lebih sederhana! Terjemah adalah mengalih pembicaraan dari satu bahasa ke bahasa yang lain! >! Psaha penerjemahan l-Qur£an yang dilakukan oleh penerjemahpenerjemah 8ropa ?1rientalisB bermaksud menandingi Islam dan berkecenderungan atau bertendensi negatif dalam rangka mencapai target-target mereka yaitu menyudutkan Islam! #i antara mereka adalah
rab, daftar kata korkondansi, dan berbagai buku ilmu bantu untuk dapat menyokong berbagai pengertian! 6! %erbagai hambatan dalam penerjemahan 6Bacaan Mulia di antaranya adalah #e#a#uan dalam terjemahan tida# adanya tanda-tanda baca yang jelas sehingga a#an menghasil#an &engertian yang berbeda dan jenis #ata sambung yang terbatas dan masing-masing mern&unyai /ungsi yang da&at berbeda56
9! Seluruh pola penerjemahan dalam %acaan &ulia pada umumnya bersifat puitis, begitu pula pada surat r-;ahman, dan pada ayat yang diulang sebanyak >4 kali langsung menjelaskan maksud ayat! =amun tidak sama kalimat-kalimat prosa dapat disusun secara .isuil menjadi puisi, karena tergantung pada pmilihan kata yang dipergunakan! B% Sa!a"+Sa!a"
4! &enjalin hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah yaitu departemen gama ;I untuk pelatihan penerjemahan l-Qur£an dan tafsirnya serta pembuatan kamus l-Qur£an! A! &engadakan berbagai seminar dan lokakarya dengan para ahli dan penerjemah, khususnya penerjemah l-Qur£an, dan bimbingan yang diperuntukkan bagi para peminat pemula agar tidak terjadi kesalahan dalam penerjemahannya! >! &endirikan lembaga-lembaga atau biro-biro penerjemahan rabIndonesia dan sebaliknya secara profesional sebagai sarana pengembangan bakat keterampilan menerjemah bagi para peminatnya! L! &engadakan buku-buku tafsir berbahasa Indonesia semacam tafsir lzhar demi memperkaya intetektualitas Islam di tanah air sebagai bukti pemahaman yang meningkat kepada kitab suci l-Qur£an! D! &enyusun program penerjemahan buku-buku berbahasa rab dan pemeliharaannya oleh sebuah lembaga konsorsium dari perguruanperguruan tinggi baik negeri maupun s(asta, beserta jumlah buku yang akan di terjemahkan dan diterbitkan tiap tahun! 6! &engkaji ulang berbagai terjemahan l-Qur’an baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa sing guna memperoleh informasi dari tiap-
tiap terjemahan tersebut yang pada akhirnya menemukan terjemahan lQur’an yang layak berlaku di masyarakat! 9! &embuat sejarah penerjemahan l-Qur’an secara akurat dan secara detail, karena sampai saat ini berbagai literatur tentang penerjemahan ini belum ditemukan yang memiliki data akurat dan lengkap! Kasus *e!)emaha" H% B% Jassi" Oleh A&du!!ahma" =ahid
khirnya, terjemahan l Qur£an yang dilakukan )!% *assin jadi juga terbit cetakan keduanya 56Bacaan Mulia¤, penerbit Eayasan A> januari 45LA, *akarta, 45MA, OOO.iii ©M54 halaman! Netakan kedua itu terbit di sekitar hari ulang tahun *assin yang ke-6D, menjadi semacam hadiah ulang tahun baginya! &ungkin sebagai persiapan memasuki £masa pensiun£ - (alaupun dalam kenyataan tidak akan pernah ada masa seperti itu bagi orang seperti penerjemah yang satu ini! Tentu saja suara yang menentang dan tidak menyetujui kerja *assin itu juga akan berkumandang lagi! Calaupun mungkin tidak akan seramai dulu! rgumentasi demi argumentasi akan dilancarkan, mungkin sebagian besar pengulangan apa yang telah dilontarkan di masa lalu! Tetapi masih belum jelas apakah akan mampu semua serangan atas £Bacaan Mulia' itu menahan beredarnya karya terjemahan itu di tengahtengah masyarakat! Eang menarik perhatian dalam kasus ini adalah konteksnya@ penolakan lembaga-lembaga agama yang telah mapan atas dasar alasan keagamaan yang bersifat formal, ternyata tidak mampu menghentikan beredarnya sebuah karya yang dianggap tidak memenuhi kriteria sebagai £#arya agama'! #engan kata lain, sesuatu yang secara keagamaan formal dinilai £mbeling£, ternyata dapat merebut hati masyarakat! dapun keberadaan yang diajukan terhadap terjemahan *assin itu menyangkut hal-hal yang prinsipiil, dipandang dari sudut ajaran Islam! Secara umum, serangan dan keberatan dapat dibagi dua! "ertama serangan yang meragukan kompetensi *assin sebagai penerjemah! Khususnya menyangkut kemampuannya memahami l Qur£an yang
diturunkan dalam bahasa rab Klassik! *ika kemampuan itu tak cukup sahkah hasil terjemahannya sebagai sesuatu yang secara formal tidak dididik untuk menguasai ilmu-ilmu pengetahuan agama Islam, melakukan kerja penerjemahan kitab suci l Qur£anR #i sini masuk pula sejumlah tuduhan yang menolak kepatutan moral >moral )tness< *assin pribadi untuk melakukan £kerja keagamaan£ tersebut! Tadinya diharapkan akan terjadi perdebatan terbuka! Sejumlah forum yang akan melakukan dialog seperti itu bahkan telah dipersiapkan! %ahkan penulis kolom inipun pernah diminta oleh Koordinator #ak(ah Islamiyah ?K1#IB #KI *akarta ;aya untuk mempersiapkan sebuah makalah tentang masalah di atas! Sayang, semua harapan itu tidak terpenuhi sama sekali! Sebab pertama adalah karena tidak adanya perkenan dari %adan "enelitian dan "engembangan gama, lembaga pemerintahan yang diserahi menyelesaikan masalah penerjemahan l Qur£an oleh *assin itu! lasan yang dibisik-bisikan ialah@ kasus ini terlalu sensitif, bisa menimbulkan gejolak di masyarakat£! &asalahnya lalu diserahkan kepada sebuah team peneliti, tanpa diketahui apa yang diperdebatkan di dalamnya! "adahal masalah yang dipersoalkan sebenarnya menyangkut sejumlah hal yang sangat menarik untuk diketahui kejelasannya! &isalnya, bagaimana sesuatu yang indah secara manusia(i harus dihadapkan kepada sikap formal agamaR pakah persyaratan formal yang harus dimiliki seorang penerjemah l Qur£an menentukan keabsahan setiap karya terjemahan! Kitab Suci ituR #apatkah dilakukan terjemahan tida# langsung atas l Qur£an tanpa penguasaan mendalam atas bahasa rabR dakah pengaruh moralitas dan perilaku pribadi seseorang penerjemah terhadap sah tidaknya karyanya - terlepas dari benar atau tidaknya tuduhan yang dilancarkan terhadap *assinR Sayang, lepaslah sudah peluang untuk memahami halhal tersebut secara mendalam! "adahal secara keseluruhan hal-hal itu dapat juga ditelusuri adanya dalam banyak £kasus-kasus£ lain di bidang keagamaan! Sebagaimana setiap kasus yang dipecahkan secara
institusional belaka, tanpa perhatian cukup kepada aspek intelektualnya, penanganan £di ba(ah tangan£ atau 'Bacaan Mulia£-nya )!%!*assin sebenarnya hanya menunda persoalan belaka! Kemudian hari, toh masih akan ada orang melakukan kerja penerjemahan l Qur£an, bukanR ?Sumber@ TMP., A4 gustus 45MAB Ki$a& #a!a #e"2ai!
Tuhan tidak suka para penyair, kecuali yang
bertak(a! <;PT &<&! Sesudah salat Isya, dia mulai mengetik!
lomba menerbitkan tafsiran yang tebal-tebal, tapi saya kira yang tak kurang pentingnya ialah suatu terjemahan saja yang bisa dipertanggungja(abkan dari sudut keindahan bahasa dan sudut ilmiah,' tulis *assin dalam suratnya kepada %! Soelarto, 49 #esember 456L, sebagaimana termuat dalam Surat-surat *+@-*+;! #alam mengerjakan karyanya, *assin mengumumkan bah(a dia bermaksud membuat terjemahan baru yang bukan hanya mengungkap makna dari teks rabnya, namun juga mengabadikan keindahan puitisnya! $Pntuk pertama kalinya, dalam konteks Indonesia, seorang penerjemah secara terbuka memberikan preseden bagi tercapainya padanan fungsional yang signi:kan pada teks sasaran,' tulis "eter ;iddell! Sebelum mengerjakan karyanya, *assin mempelajari luran dari berbagai terjemahan! da karya &ohammed &armaduke "ickthall, The Meaning o/ the 4lorious Koran , yang terjemahannya, tanpa teks luran, disahkan Senat #e(an Pni.ersitas l-zhar! da pula karya *ohn &edo(s ;od(ell ?The KoranB, rthur *! rberry yang non-&uslim ? The Koran Inter&retedB, Eusuf li ? The "oly Koran B, hingga terjemahan #epartemen gama ? Al-Qur’an dan TerjemahannyaB! #ia juga membuka kamus, A !ictionary and 4lossary o/ the Koran , susunan *ohn "enrice, yang memuat semua kata dalam luran! Sepuluh tahun kemudian, setelah mempelajari berbagai terjemahan dan mencoba mengetahui artinya kata demi kata, *assin merasa lega! $ alhamdulillah sekarang saya sudah sanggup menerjemahkan tidak hanya dengan akal, tapi terutama dengan hati dan perasaan,' tulis *assin dalam suratnya dari
Kasim &ansur, sastra(an asal Surabaya yang juga sahabat *assin, adalah orang yang mendorong dan membantu *assin dalam menyelesaikan karya ini! Setidaknya ini terlihat dalam surat *assin kepada Kasim &ansur@ $Terima kasih Sim, atas terjemahan bdullah Eusuf li yang saya dapat dari Kasim tiga tahun yang lalu dan atas anjuran Kasim untuk menerjemahkan luran! '*assin tidaklah asing dengan bahasa rab! Selama tiga tahun dia mempelajari bahasa rab dari !S! latas, dosen +akultas Sastra Pni.ersitas Indonesia, dan penterjemah Al-Majdulin &usthafa
$&engenai komentar ka(an-ka(an, saya kira lebih baik saya diam saja! Eang penting saya harus memberikan bukti! )anya perlu dijelaskan bah(a saya menerjemahkan dari luran bahasa rab sebagai induk dan mempergunakan terjemahan-terjemahan lain sebagai perbandingan dan memakai pula kamus-kamus dan Konkordansi +lugel untuk mencek kembali!' "ada akhirnya *assin menyelesaikan karyanya dan diterbitkan #jambatan tahun 459M dengan judul Al-Quranul Karim Bacaan Mulia! &ushaf dan kaligra: dikerjakan )aji ;! 2anda &angundihardja! %uya )amka dan &enteri gama &ukti li memberi kata pengantar! &uncullah kontro.ersi! &enurut laporan Tem&o, 47 *uli 45MA, tak lama sesudah cetakan pertama, beberapa orang serentak menyerangnya di media! %ermacam surat datang ke &enteri gama atau &ajelis Plama Indonesia, minta terjemahan tersebut dicabut dari peredaran! Terbit pula tiga buku@ Kore#si Terjemahan Al Quranul Karim Bacaan Mulia "5B5 9assin oleh =az(ar Syamsu, "adang "anjang, Polemi# tentang Al Quranul Karim Bacaan Mulia oleh )! 1emar %akry, dan Sorotan atas Terjemahan Quran "5B5 9assin oleh K) Siradjuddin bbas! Pmumnya, mereka beralasan *assin bukanlah ulama yang mempelajari luran secara mendalam sebagaimana layaknya penerjemah luran! Kemampuan bahasa rabnya juga disangsikan! %ahkan mereka keberatan pada penggunaan sejumlah istilah dan ungkapan! 1emar %akry, misalnya, menuduh *assin tak punya cukup bekal pengetahuan agama untuk mengerjakan sebuah tugas mahapenting seperti menerjemahkan luran! #ia juga menolak pemilihan judul buku *assin, yang dia anggap $menolahkan martabat luran menjadi sama dengan buku-buku lain ciptaan manusia! %uku bacaan bahagia, bacaan sempurna, bacaan utama, dan lain-lain sebagainya,' sebagaimana dikutip "eter ;iddell!
Sebenarnya *assin bukanlah orang pertama yang melakukannya! #alam bahasa daerah, ;! )idayat Suryalaga secara bertahap menerbitkan penjelasan luran dalam bahasa Sunda dalam beberapa jilid, dengan judul Saritila%ah Basa Sunda , yang dimulainya pada 45LL! &enurut "eter ;iddell, pendekatannya mengingatkan pada karya *assin, Al-QuranL Bacaan Mulia! Suryalaga menuliskan terjemahannya berdasarkan terjemahan-terjemahan lain dalam bahasa Indonesia dan *a(a, dan menuangkannya ke dalam dangding, syair tradisional Sunda! =amun karyanya tak memicu penolakan seperti dialami Bacaan Mulia *assin! $Ini mungkin disebabkan oleh dua halF pertama, teks bahasa sasaran itu ditulis dalam salah satu bahasa daerah minoritas! Kedua, dan mungkin yang paling penting, *assin telah meninggalkan jejak yang dapat dimanfaatkan oleh penerjemah-penerjemah lainnya,' tulis "eter ;iddell dalam $&enerjemahkan l-ur’an ke dalam %ahasa-bahasa di Indonesia', termuat dalam Sadur ! *assin sendiri sadar bah(a karyanya akan menimbulkan polemik! Sebelum naskah itu terbit, *assin sempat mempresentasikannya dalam sebuah acara di &usabaah Tila(atil Quran =asional tahun 459D di "alembang! *assin membacakan ceramahnya sepanjang 44 halaman, menuturkan pengalaman pribadinya mengapa dia tertarik pada luran dan kemudian berusaha menerjemahkannya secara puitis! Salah satunya, ujar *assin sebagaimana dikutip Tem&o L 1ktober 459D, semua terjemahan yang sudah dikerjakan orang dalam bahasa Indonesia ditulis dalam bahasa prosa! Tak mengherankan karena para penerjemah 0 umumnya guru agama0 mementingkan kandungan kitab suci itu! "adahal sebenarnya bahasa luran sangat puitis dan ayat-ayatnya dapat disusun sebagai puisi dalam pengertian sastra! "embicaraan juga memasuki masalah teknis penerjemahan! Kritik pun berdatangan! %agi *assin, kritik semacam itu bisa dialamatkan ke terjemahan mana pun sebab tak ada satu terjemahan yang disepakati semua orang! luran, katanya, demikian besar sehingga tak akan habis
diterjemahkan! Toh dia mau menerima sejumlah masukan! #ia juga akan meminta pendapat orang dalam koreksi terakhir naskahnya! *assin mendapat dukungan dari Pstadz &ukhtar *anuari 45LA, yang didirikan tokoh-tokoh dari 2orontalo di *akarta seperti %!*! )abibie, *!! Katili, Th! &! 2obel, Ir! Niputra, &ukhtar "eju, dan )!%! *assin sendiri! "ada 45ML, Eayasan A> *anuari 45LA juga menerbitkan karya *assin lainnya, 9uH Amma Berita Besar5
$&aka, dengan usaha #r )!%! *assin menulis terjemahan luran, dia telah sampai pada batas yang dia sendiri tidak dapat mundur lagi buat turut memperkuat perkembangan penyebaran Islam di tanah air kita bersama-sama dengan teman-temannya yang lain,' ujar )amka mengenai terjemahan AlQuranul Karim Bacaan Mulia, seperti dikutip "amusuk 8neste, "5B5 9assin Paus Sastra Indonesia!
Satu masalah rampung, *assin kembali membuat kontro.ersi! %ukan hanya terjemahan Indonesia yang ingin dipuitisasikan, *assin pun hendak menyusun urutan tulisan luran secara puitis! Sejak 4554, dia menulis ulang luran dalam bentuk tipogra: puisi, diurutkan secara simetris! *ika ujung ayat itu berbunyi akhir ayat ¤nun¤, misalnya, bunyi ujung-ujung ayat berikutnya diatur pada yang berbunyi ¤nun¤ juga, begitulah kira-kira! "enulisannya dilakukan oleh kaligrafer #! Sirodjuddin !;! #ia sudah mempersiapkan judulnya, Al Quran Ber%ajah Puisi! Eang memoti.asi *assin@ ¤&engapa luran yang begitu indah bahasa dan isi kandungannya tidak ditulis pula secara indah per(ajahannya!¤ *assin bukanlah sastra(an pertama! &ohammad #iponegoro ?#ipoB sudah melakukannya, meski hanya juz A5 dan >7! #ipo menerbitkan buku Pe#abaran Puitisasi Terjemahan Al Quran 9uH Amma , yang diterbitkan %udaya *aya pada 4599! %ersama karya-karya #jamil Suherman dan Kas(anda Saleh, terjemahan puitis juz >7 luran gubahan #ipo dikumpulkan pengarang ! %astari snin dalam Kabar dari 0angit , yang meski tak jadi diterbitkan kerap dideklamasikan dan merupakan a(al kegiatan puitisasi di belakang hari! #ipo sendiri tak menganggap dirinya pelopor! #ia menyebut penyair ;ifai li pada 45>7-an sebagai perintisnya! *asssin baru mengerjakan 47 juz ketika muncul imbauan agar tak melanjutkannya! '&udaratnya lebih besar daripada manfaatnya,' ujar ketua +ebruari 455>! &PI mengajukan keberatan! #alam suratnya antara lain disebutkan, naskah )!%! *assin tak sesuai dengan mushaf l Imam, mushaf ?tulisan naskah QuranB yang menjadi standar di dunia Islam, termasuk Indonesia! Susunan kalimat ayat yang dikerjakan *assin juga tak mengindahkan ketentuan iroatnya, antara lain soal pemenggalan kalimat!
Tentu saja *assin kece(a! Soalnya, jauh sebelum ada larangan itu, dia sudah menghubungi orang-orang seperti Ketua N AL+KAR?M
Tidak diragukan lagi bah(a sejarah tafsir luran berlangsung melalui berbagai tahap dan kurun (aktu yang panjang, sehingga mencapai bentuknya yang kita saksikan sekarang ini, berupa tulisan berjilid-jilid banyaknya, yang masih berupa tulisan tangan! 9M #alam konteks ini, penafsiran luran telah dimulai sejak luran itu disampaikan =abi &uhammad sa(, kepada umatnya! )al ini merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dibantah oleh siapa pun, termasuk oleh sejara(an %arat dan Timur, baik &uslim maupun non-&uslim! +akta yang mendukung penafsiran luran sangat .alid dan muta%Ntir sehingga tidak mungkin ditolak! 95 9Mª4«M>
95ªA«B, h! L
Indonesia
?cet IF
&emahami makna dan kandungan luran adalah sangat penting, karena sebagai sumber ajaran Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, di samping luran berfungsi sebagai petunjuk, ia juga sebagai pembeda, yang membedakan antara yang hak dan yang bathil, antara yang benar dan yang salah! Sebagai sumber ajaran Islam, luran memiliki sistem ajaran yang tidak hanya mengatur hubungan antara sesama manusia, termasuk juga hubungan manusia dengan alam lingkungannya! jaran tersebut tercakup dalam luran yang meliputi aspek akidah, syari’ah dan akhlak! M7 Sebagai kitab suci yang mengatur tata cara kehidupan manusia, maka tentulah upaya-upaya menafsirkan ayat-ayat luran pada dasarnya telah menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Islam, khususnya kalangan cendekia(an &uslim ? mu/assir B sejak dahulu sampai sekarang! M4 %ahkan dalam sejarah a(al Islam, ;asulullah sa( berserta sahabatnya telah melakukan kegiatan tersebut! Kegiatan menafsirkan ayat-ayat luran tidak hanya terbatas pada daerah-daerah tertentu seperti rab Saudi, sebagai tempat dimana sebagian ayat-ayat luran diturunkan, tetapi telah tersebar ke pelosok ka(asan-ka(asan &uslim, termasuk tokokh yang berupaya menggali dan mengkaji kandungan-kandungan luran dengan bentuk, metode dan corak yang berbeda-beda yang dituangkan ke dalam tafsir mereka masing-masing!
M7ª>« M
M4ªL«#alam perkembangan tafsir a dapat dikelompokkan dalam beberapa periode @4! "eriode Plama Muta7addimOn ?abad III 0 III ) J I3 0 3IIIB A! "eriode Plama Mutaa#h#hirOn ?abad I3 0 3II ) J 3III 0 3I3 &B >! "eriode Plama &odern ?abad 3 J 3I3 & sampai sekarangB! -A7
Salah satu di antara mu/assir yang dimaksud adalah #r! )%! *assin dengan karya tafsirnya Al-Qur’Nn al-KarOm Bacaan Mulia85 %erdasarkan latar belakang seperti yang yelah dipaparkan, maka makalah ini akan menganlisis bentuk, metode dan corak penafsiran yang digunakan )%! *assin, termasuk kritik penulis terhadap karya tafsirnya yang meliputi keistime(aan dan kekurangan Al-Qur’Nn alKarOm Bacaan Mulia tersebut! II% BIOGRAFI HB% JASSIN
=ama lengkapnya adalah )ans %ague *assin, lahir di 2orontalo, >4 *uli 4549 dan meninggal di *akarta, 44 &aret A777! Ia beristeri tiga orang, yakni Tientje an %uren ?ceraiB, rsiti ?meninggalB dan Euliko Cillem! Sedangkan anaknya empat orang yakni )annibal *assin, &astinah *assin, Eulius +irdaus *assin serta )elena &agdalena *assin! MA ªD« &engenai ri(ayat pendidikannya adalah sebagai berikut @ Selanjutnya hubungi &ahmud Suyuti 7M4ALAMM>9L R4@I4= *AFSIR AL+QURAN BACAAN MULIA KARYA HB JASSIN
1leh@ #arman, 8njen Gaenal &utain, +ahmi &uhammad Tosin A%
#e"dahulua"
l Qur’an yang dalam memori kolektif kaum muslimin sepanjang abad sebagai kalam llah, menyebut dirinya sebagai $ petunjuk bagi manusia' dan memberikan $penjelasan atas segala sesuatu' sedemikian rupa sehinggga tidak ada sesuatupun yang ada dalam realitas yang luput dari penjelasannya! %ila diasumsikan bah(a kandungan al Qur’an bersifat uni.ersal, berarti aktualitas makna tersebut pada tataran kesejarahan meniscayakan dialog dengan pengalaman manusia dalam konteks (aktu! )al ini juga berlaku dengan kajian tafsir yang ada di Indonesia! Sesuai dengan kondisi sosio-historisnya, Indonesia juga mempunyai perkembangan tersendiri dalam kaitannya dengan proses untuk memahami dan menafsirkan al Qur’an! MAªD«#iakses le(at internet @ )eldR!L My5 !o#umentsRMDSR"B5 9assin 4J4AJA77D, h 5 i
"erkembangan penafsiran al Qur’an di Indonesia agak berbeda dengan perkembangan yang terjadi di dunia rab yang merupakan tempat turunnya al Qur’an dan sekaligus tempat kelahiran tafsir alQur’an! "erbedaan tersebut terutama disebabkan oleh perbedaan latar belakang budaya dan bahasa! Karena bahasa rab adalah bahasa mereka, maka mereka tidak mengalami kesulitan berarti untuk memahami bahasa al Qur’an sehingga proses penafsiran juga cepat dan pesat! )al ini berbeda dengan bangsa Indonesia yang bahasa ibunya bukan bahasa rab! Karena itu proses pemahaman al Qur’an terlebih dahulu dimulai dengan penerjemahan al Qur’an ke dalam bahasa Indonesia baru kemudian dilanjutkan dengan pemberian penafsiran yang lebih luas dan rinci! 1leh karena itu pula, maka dapat dipahami jika penafsiran al Qur’an di Indonesia melalui proses yang lebih lama jika dibandingkan dengan yang berlaku di tempat asalnya! #ari segi pembabakan, )o(ard &! +ederspiel pernah melakukan pembagian kemunculan dan perkembangan tafsir al Qur’an di Indonesia ke dalam tiga generasi! 2enerasi pertama dimulai sekitar a(al abad 33 sampai dengan tahun 4567-an! 8ra ini ditandai dengan penerjemahan dan penafsiran yang didominasi oleh model tafsir terpisah-pisah dan cenderung pada surat-surat tertentu sebagai obyek tafsir! 2enerasi kedua, yang muncul pada pertengahan 4567-an, merupakan penyempurnaan dari generasi pertama yang ditandai dengan adanya penambahan penafsiran berupa catatan kaki, terjemahan kata per kata dan kadang disertai dengan indeks sederhana! Tafsir generasi ketiga, mulai tahun 4597-an, merupakan penafsiran yang lengkap, dengan komentarkomentar yang luas terhadap teks yang juga disertai dengan terjemahnya! Kesimpulan yang dikemukakan oleh +ederspiel ini tidak sepenuhnya benar! +akta menunjukkan bah(a pada periode pertama sudah ada karya tafsir yang sudah merupakan penafsiran lengkap seperti Tarjuman al Musta)d karya bdul ;auf al Singkili dan Marah 0abid karya Syekh &uhammad =a(a(i! #emikian juga pada periode kedua sudah terdapat tafsir lengkap >7 juz dengan komentar yang luas seperti tafsir al AHhar
karya )amka, hanya saja secara umum karya yang ada memang cenderung seperti yang dikemukakan oleh +ederspiel! "erkembangan terakhir dari kajian tafsir di Indonesia menunjukkan karya tafsir yang mengarah pada kajian tafsir maudhu’i! )al ini banyak dipelopori oleh Quraish Shihab, yang banyak menghasilkan beberapa buku tafsir tematik seperti 0entera "ati, Membumi#an al Qur’an dan a%asan al Qur’an! Kecenderungan ini kemudian diikuti oleh para penulis yang lain dan makin disemarakkan dengan berbagai kajian tematik dari tesis dan disertasi di berbagai perguruan tinggi Islam! #alam konteks perkembangan tafsir di Indonesia, terjemah al Qur’an juga dimasukkan ke dalam bagian karya tafsir karena pada dasarnya terjemah juga merupakan upaya untuk mengungkapkan makna al Qur’an ke dalam bahasa lain! rtinya di dalamnya terdapat unsur interpretasi manusia terhadap ayat-ayat al Qur’an meskipun dalam bentuk yang sederhana, terlebih di dalamnya juga disertai dengan catatan kaki tentang makna satu ayat! Terjemah al Qur’an juga dimasukkan ke dalam bagian karya tafsir karena pada dasarnya terjemah juga merupakan upaya untuk mengungkapkan makna al Qur’an ke dalam bahasa lain! rtinya di dalamnya terdapat unsur interpretasi manusia terhadap ayat-ayat al Qur’an meskipun dalam bentuk yang sederhana, terlebih di dalamnya juga disertai dengan catatan kaki tentang makna satu ayat! #alam tulisan ini, penulis akan menyuguhkan re.ie( atas tafsir Bacaan Mulia karya )% *assin yang meliputi biogra: penulis, latar belakang penulisan, metode, contoh penafsiran, dan gagasan re.olusioner penulis dalam tafsirnya! B%
Bio.!a/ #e"ulis
)ans %ague *assin, atau lebih sering disingkat menjadi )!%! *assin selalu dihubungkan dengan dokumentasi sastra Indonesia dan )!% *assin adalah orang yang secara penuh mencurahkan perhatiannya kepasda kerja dokumentasi! Itulah sebabnya, orang yang bermaksud mencari informasi tentang sastra Indonesia tidak dapat melepaskan dirinya dengan hasil pengumpulan bahan dokumentasi yang disusun oleh )!%
*assin!Kerja dokumentasi bagi )!% *assin adalah kerja yang sudah dimulainya sejak mudanya dengan penuh kecintaan! Ia berasal dari keluarga Islam yang taat! yahnya %ague &antu *assin, pega(ai %"& ?%ataafsche "etroleum &aat-schappijB, pernah bertugas di %alikpapan, sehingga kota itu meninggalkan kenang-kenang yang manis baginya! Ibunya )abiba *au, sangat mencintainya! #i kota &edan ia banyak berkenalan dengan seniman dan para calon seniman, diantaranya Nhairil n(ar! #alam perjalanannya pulang ke 2orontalo tahun 45>5, ia mampir untuk bertemu dengan Sutan Takdir lisjahbana di *akarta! Takdir sengat terkesan dengan *assin dan mengirim surat ke 2orontalo, menyatakan ada lo(ongan di %alai "ustaka! ;upanya surat itu berlayar bersama-sama dengan *assin ke 2orontalo! Pntuk menyenangkan orang tuanya, ia bekerja di kantor sisten ;siden 2orontalo antara bulan gustus sampai #esember 45>5, sebagai tenaga magang! "ada bulan *anuari 45L7, *assin mendapat izin dari orang tuanya untuk memenuhi permintaan Sutan Takdir lisjahbana!"ada bulan +ebruari 45L7, )!% *assin mulai bekerja di %alai "ustaka!Ia mula-mula duduk dalam sidang pengarang redaksi buku di ba(ah bimbingan rmijn "ane pada tahun 45L7-45LA dan kemudian menjadi redaktur majalah "anji "ustaka tahun 45LA-45LD! Setelah "anji "ustaka diganti menjadi "anca ;aya, ia menjabat (akil pemimpin redaksi di tahun 45L> sampai dengan A4 *uli 45L9!Tanggal A4 *uli 45L9 itulah akhir kariernya di %alai "ustaka! Setelah keluar dari %alai "ustaka, )!% *assin secara terus-menerus bekerja dalam lingkungan majalah sastra-budaya! Ia menjadi redaktur majalah &imbar Indonesia ditahun 45L9-4566, majalah Genith ditahun 45D4-45DL, majalah %ahasa dan %udaya ditahun 45DA-456>, majalah Kisah tahun 45D>-45D6, majalah Seni tahun 45DD dan majalah Sastra ditahun 4564-456L dan tahun 4569-4565! Ia juga pernah menjadi anggota de(an pertimbangan pembukuan "erum %alai "ustaka ?45M9-455LB, anggota "anitia "ertimbangan "emberian nugerah Seni %idang Sastra, #epartemen "endidikan dan Kebudayaan ?459DB, anggota juri Sayembara Kincir 8mas oleh radio Cereld 1mroep =ederland ?459DB, anggota "anitia "elaksana Pjian Nalon
"enerjemah yang disumpah ?4595-45M7B, 8Otrernal assessor "engajian &elayu, Pni.ersiti &alaya ?45M7-455AB, anggota Komisi Pjian Tokertlader, , penasehat "usat "embinaan dan "engembangan %ahasa ditahun 459>-45MA, anggota de(an juri Sayembara &engarang =o.el Kompas-2ramedia tahun 459M, ketua de(an juri Sayembara =o.el Sarinah di tahun 45M>, anggota de(an juri "egasus 1il Indonesia pada tahun 45ML dan ketua de(an juri Sayembara Nerpen Suara "embaruan ditahun 4554! "ada tahun 456L, ia dipecat dari +akultas Sastra Pni.ersitas Indonesia karena keterlibatannya dalam &anifes Kebudayaan! "emecatan itu berlangsung ejak dilarangnya &anifes Kebudayaan oleh "residen Soekarno M &ei 456L sampai meletusnya 2>7SJ"KI tahun 456D! Nerpen Ki "anji Kusmin, 7 &ei 4597, lahirlah Eayasan #okumentasi Sastra )!% *assin yang menggantikan #okumenrasi Sastra, Sejak akhir September 45MA sJd sekarang bangunan itu berdiri dan menempati areal seluas 57 meter persegi dalam komplek Taman Ismail &arzuki, jalan Nikini ;aya 9>, *akarta "usat! Sejarah mencatat, sepanjang hidupnya )% *assin menumpahkan perhatiannya mendorong kemajuan sastra-budaya di Indonesia! %erkat ketekunan, ketelitian dan ketelatenannya, ia dikenal sebagai kritisi sastra terkemuka sekaligus dokumentator sastra terlengkap! Kini, kurang lebih >7 ribu buku dan majalah sastra, guntingan surat kabar, dan catatan-
catatan pribadi pengarang yang dihimpunnya tersimpan di "usat #okumentasi Sastra )!%! *assin! %egitu besarnya pengaruh )!%! *assin di antara kalangan sastra(an, 2ajus Siagian ?almarhumB menjulukinya $"aus Sastra Indonesia'! Saat itu berkembang suatu keadaan’ dimana seseorang dianggap sastra(an yang sah dan masuk dalam kalangan dalam’ bila )!%! *assin sudah membabtisnya’! &eski kedengarannya berlebihan namun begitulah adanya! Saat itu, ada beberapa pengarang yang lama berada di kalangan luar’ sebelum akhirnya diakui masuk dalam kalangan dalam’ seperti &otinggo %usye, &arga T yang aktif produktif mengarang, dan penulis no.el pop lainnya! "adahal karya-karya mereka cukup baik, berseni dan bernilai tinggi!&ereka bergabung menjadi kalangan dalam’ karena ¤pengaruh besar kepausan¤ )!%! *assin!)!%! *assin jugalah yang menobatkan Nhairil n(ar sebagai pelopor ngkatan £LD!7 tahun, julukan itu disandangnya! *assin rajin dan tekun mendokumentasikan karya sastra, dan segala yang berkaitan dengannya!#ari tangannya lahir sekitar A7 karangan asli, dan 47 terjemahan! Eang paling terkenal adalah 2ema Tanah ir, Tifa "enyair dan #aerahnya, Kesusasteraan Indonesia %aru &asa *epang, Kesusasteraan Indonesia &odern dalam Kritik dan 8sai ?empat jilid, 45DL4569B dan tafsir luran dalam buku Qur£an %acaan &ulia! "ada saat ulang tahunnya ke-69, "T 2ramedia menyerahkan ££kado££ buku SuratSurat 45L>-45M> yang saat itu baru saja terbit! #i dalamnya terhimpun surat *assin kepada sekitar 477 sastra(an dan seniman Indonesia! )!%! *assin mempunyai prinsip kuat dan jujur!&engomentari buku "ramudya nanta Toer, %umi &anusia, ia menilainya tidak mengandung hal-hal yang melanggar hukum!"elarangan terhadap buku itu lebih banyak karena dikarang oleh bekas tokoh lekra! Cafat "ria gemuk pendek ini menikah tiga kali!Istri pertama, Tientje .an %uren, (anita Indo yang suaminya orang %elanda yang disekap *epang, pisah cerai!
bulan kemudian ia menikahi gadis kerabatnya sendiri, Euliko Cillem, yang terpaut usia A6 tahun! Euliko juga memberinya dua anak! #ari kedua istri ini, ia memiliki empat anak, yakni )annibal *assin, &astinah *assin, Eulius +irdaus *assin, )elena &agdalena *assin, 47 orang cucu, dan seorang cicit! Ia meninggal pada usia M> tahun, Sabtu dini hari, 44 &aret A777 saat dira(at akibat penyakit stroke yang sudah dideritanya selama bertahun-tahun di "a.iliun stroke Soepardjo ;ustam ;umah Sakit Nipto &angunkusumo ?;SN&B *akarta! Sebagai penghormatan, ia dimakamkan dalam upacara kehormatan militer ¤pel "ersada¤ di Taman &akam "ahla(an =asional Kalibata, *akarta! ;ICET SI=2KT =ama @)ans %ague *assin 4 *uli 4549 Cafat @44 &aret A777 "endidikan @S#, 2orontalo ?45>AB,)%S &edan ?45>5B,+akultas Sastra Pni.ersitas Indonesia ?45D9B,pernah kuliah di Pni.ersitas Eale, merika Serikat ?45D5B,#octor )onoris Nausa dari +akultas Sastra Pni.ersitas Indonesia ?459DB,menguasai bahasa Inggris, %elanda, perancis dan *erman! "rofesi @Sekretaris redaksi "ujanggan %aru ?45L7-45LAB, "enasehat %alai "ustaka ?45L7-45DAB, 2apura ?45L5-45D4B, 2unung gung ?45D>-4597B, =usantara ?456>-4569B, "ustaka *aya ?4594-459AB, dan Eayasan Idayu ?459L-455AB, ;edaksi penyusun #aftar "ustaka %ahasa dan Kesusastran Indonesia ?4565-459AB!;edaksi penyusun buku dr! Irene )ilgers-)esse ?editorB, "erlenim ;eisfeld ?459AB!;edaksi penyusun lmanak sastra Indonesia I #aftar "ustaka ?459AB!"enasehat "usat "embinaan dan "engembangan %ahasa ?459>-45MAB! "restasi @Tokoh "embukuan =asional ?A &ei 4556B, "enghargaan dari pengurus pusat IK"I atas jasa-jasanya kepada perbukuan di Indonesia ?49 1ktober A777B Karya Tulis @Tifa "enyair dan #aerahnya ?45DAB,Kesusastraan Indonesia &odern #alam Kritik dan 8sei I-I ?45DLB,)eboh Sastra 456M ?4597B,Sastra Indonesia Sebagai Carga Sastra #unia ?45M>B,"engarang Indonesia dan
#unianya ?45M>B,Surat-Surat 45L>-45M> ?45MLB,Sastra Indonesia dan "erjuangan %angsa ?455>B,Koran dan Sastra Indonesia ?455LB, #arah
La$a! Bela'a". #e"ulisa"
Ketika istri )% *assin meninggal dunia pada 4A &aret 456A, peristi(a ini cukup menggugah beliau! #alam pengajian selama tujuh malam, dia mengaji terus sampai selesai >7 juz dalam tujuh hari! "ada malam kedelapan, ketika rumah sepi, dia meneruskan mengaji seorang diri! Tidak puas dengan sekedar membaca saja, dia mulai mempergunakan beberapa buku terjemahan untuk mendalami dan meresapi isi kitab suci itu! %erikut ini adalah kutipan tulisan )% *assin pada pendahuluannyadalam tafsir %acaan &ulia@ Saya merasa tumbuh ji(a dan pengetahuan saya karena menyelami hikmah-hikmah yang terkandung dalam al-Quran, ayat-ayat yang mustahil adalah bikinan manusia tapi :rman-:rman Tuhan sendiri! Keyakinan ini saya resapi kebenarannya, karena ayat-ayat itu meliputi masalah-masalah kehidupan yang amat luas serta tinggi dan dalam maknanya! Saya merasa mengisi ji(a saya dengan :rman-:rman Tuhan sehingga :rman-:rman itu menjadi nafas saya, menjadi darah yang beredar ditubuh saya, menjadi daging saya! )ari demi hari saya menyelami dan meresapi isi al-Quran, keyakinan bertambah mantap dan padat! Saya menghadapi hidup dengan hati yang aman dan tenteram! Sepuluh tahun lebih saya menyelami ayat demi ayat, tidak satupun hari yang le(at tanpa menghirup :rman Tuhan, sekalipun hanya seayat dalam sehari! Pjian demi ujian menimpa pula bahkan pernah saya dituduh murtad dan berhadapan dengan hakim pengadilan atas tuduhan telah menghina Tuhan, menghina agama Islam, ;asul dan =abi-nabi, "ancasila dan Pndang-Pndang #asar LD! Tapi semua itu saya terima sebagai cambuk untuk lebih dalam menyelam kedalam inti hakikat dan saya anggap sebagai karunia dari Tuhan Eang &ahaesa!
Sampai tibalah suatu hari hati saya terbuka untuk mulai menterjemahkan al-Quran, setelah tanggal 9 1ktober 459A, di negeri dingin yang jauh dari katulisti(a yakni di negeri %elanda! "ikiran untuk menterjemahkan al-Quran secara puitis timbul pada saya oleh membaca terjemahan bdullah Eusuf li The "oly Quran yang saya peroleh dari ka(an saya, )aji Kasim &ansur tahun 4565! Itulah terjemahan yang saya rasa paling indah disertai keterangan-keterangan yang luas dan uni.ersal sifatnya! Pntuk menimbulkan kesan yang estetis penyair mempergunakan irama dan bunyi! %ukan saja irama yang membuai beralun-alun, tapi juga jika perlu- irama singkat melompat-lompat arau tiba-tiba berhenti mengejut untuk kemudian melompat lagi penuh tenaga hidup! %unyi yang merdu didengar, ulangan-ulangan bunyi bukan saja diujung baris, tapi juga diantara baris, mempertinggi kesan keindahan pada pendengar atau pembaca! #idalam persajakan Indonesia bunyi bergaung am, an dan ang dan bunyi sukukata-sukukata yang terbuka menuimbulkan kesan yang merdu! %ahasa Indonesia ternyata kaya akan aneka ragam bunyi sehingga tidak sukar untuk mencari kata-kata yang bagus kedengarannya demi persajakan diujung baris, diantara baris ataupun ditengah baris! #iba(ah ini sebuah contoh mengatur irama dengan mengobah letak perkataan sesuai dengan makna yang terkandung didalamnya! #idalam surah ?A6B asy-Syu’ara dikisahkan +iraun meminta pertimbangan kepada para pembesarnya apa yang harus dilakukan untuk mela(an &usa! &ereka menja(ab@ $Suruhlah tunggu ?&usaB dan saudaranya, dan kirim ke kota-kota para bentara!' ?A6@>6B "ada hemat saya lebih bertenaga dan penuh ancaman rasanya jika baris terakhir disusun demikian@ #an kirim para bentara ke kota-kota! #iba(ah ini sebuah contoh perbedaan pilihan kata yang menimbulkan perbedaan penghayatan estetis secara audio.isual! Surah ?64B ash-Shaf ayat A kita lihat diterjemahkan@ &engapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuatR
#apat dipuitisasikan demikian@ &engapa kamu katakan pa yang tiada kamu lakukanR 5%
Ga.asa" Re0olusio"e!
)!%! *SSI= bangkit dari kursinya, menuju mimbar dan mengucapkan salam! ¤Saudara-saudara¤, katanya!¤Saya bukanlah seorang ahli dan sayapun tidak ahli bahasa rab!Karena itu saya minta saudara-saudara membantu saya dan janganlah &engganyang saya¤!)adirin yang telah berkumpul untuk salah-satu acara dalam keramaian &usabaah Tila(atil Quran =asional ke IIl di "alembang yang lalu ?T8&"1 6 SeptemberB, terta(a penuh mengerti! &ereka juga mengikuti dengan simpati ketika *assin membacakan ceramahnya sepanjang 44 halaman menuturkan pengalaman pribadinya mengapa ia sampai tertarik kepada Quran dan kemudian berusaha menterjemahkannya secara puitis ?lihat boOB! %egitulah pelan-pelan pembicaraan lantas memasuki masalah-masalah teknis penterjemahan -- dan hadirin hening sebagian kening mulai berkerut!Tak ayal lagi masalah teknis penterjemahan bukanlah masalah kecil! %eberapa perbedaan pemahaman ayat sendiri sebagaimana biasanya sudah cukup menimbulkan debat ilmiah! #itambah lagi dengan kenyataan bah(a yang melakukan penterjemahan justru seorang doktor sastra Indonesia! Tokoh ini sama sekali tidak dikenal dalam bidang ilmuilmu Qur£an juga mengaku bukan ahli dalam bahasa rab! Tak heran bila pembanding ceramah #rs )! )usin bdul &u£in yang sehari-harinya Kepala "er(akilan #epartemen gama Sumatera Selatan di samping dengan sangat simpatik menyatakan penghargaannya kepada niat yang ikhlas dari penterjemah juga memberi semacam usul yang halus untuk berhati-hati!Tidak %eragama Islam )adirin setidak-tidaknya para ustaz yang banyak pengetahuan memang kelihatan berusaha untuk tetap berlapang :kiran! =amun agaknya ada persoalan@ sebagian sumber-sumber bandingan *assin di samping kitab-kitab tafsir bahasa Indonesia dan bahasa Inggeris dari dunia Islam juga buah tangan para penterjemah %arat yang
sebagiannya diketahui tidak beragama Islam! biasanya diterjemahkan begini@ Kami ceritakan kepadamu kisah yang paling indah dengan me(ahyukan kepadamu ?bagianB Quran ini, meskipun kamu sebelumnya orang yang tiada sadar ?akan kebenaranB! #an dengan susunan berikut ia menjadi puisi@ Kami ceritakan kepdamu kisah yang paling Indah #engan me(ahyukan kepadamu! ?bagianB Quran ini, &eskipun kamu sebelumnya orang yang tiada sadar ?akan kebenaranB! Sudah tentu sebagaimana dikatakan *assin tidak semua baris prosa bisa dirobah menjadi puisi dengan hanya merobah susunan! =amun dengan cara pendekatan itu apakah puisi seperti dimaksud *assinR Sementara *assin menyaakan bah(a bahasa Qur£an sangat puitis puisi Qur£an itu justru tidak diungkapkan dalam kalimat terpotong-potong! #engan kata lain puisi Quran tidak sekedar kalimat terpotong-potong! Tapi pengertian puisi sebagai bentuk Susunan kalimat itulah yang sering dipakai para penterjemah puitis yang sudah lebih dulu mencoba seperti &ohamad #iponegoro atau #jamil Suherman!
Indonesia! Sudah tentu perasaan enak dan tidak enak terhadap sesuatu terjemahan hampir selalu bersifat relatif!Tapi justru sebagian orang mengatakan bah(a diukur dengan citarasa puisi terjemahan Eusuf li justru kalah indah dibanding terjemahan &ohamad &armaduke pikcthall yang disusun secara ayat aslinya!Sebab mungkin saja lebih dari Eusuf li "ickthall berangkat dari penguasaan terhadap citarasa bahasa aslinya lantas menuangkan ke dalam terjemahan berdasar penguasaan citarasa bahasa Inggeris tanpa bertolak dari pola bentuk yang lazim disebut syair atau sajak!Karena bertolak dari bentuk itulah agaknya salah-satu alasan mengapa &ohamad #iponegoro menyebut hasil karyanya ?terjemahan juz 333 dan belum diterbitkanB sebagai puitisasi terjemah Qur£an dan bukan terjemah puitis Qur£an! Tetapi barangkali menarik bah(a dengan berpijak pada citarasa dan suasana asli, £dalam arti menghadapi Quran sebagai karya puisi£, akan melahirkan hasil yang bisa jauh berbeda dari terjemahan lazim! ntara lain@ terjemahan tidak lagi akan mengguru-gurui atau lebih mementingkan kandungan makna semata-mata menurut istilah *assin! Sudah diketahui bah(a yang selama ini galib disebut terjemahan Quran ?bukan tafsirB sebenarnya toh bukan hanya terjemah - melainkan plus keterangan--yang hampir selalu diletakkan dalam kurung!Sebuah kalimat dalam Qur£an kadang-kadang mungkin memang tidak jalan menurut logika tatabahasa sehari-hari!Tetapi betulkah keadaan tidak jalan tersebut bukan merupakan satu bagian tak terpisahkan dari puisi--dan karenanya orang haruslah mengangkat seperti aslinya dan kalau perlu memberinya catatan kaki seperti dalam tafsirR &aka barangsiapa melihat konsep terjemahan *assin - yang sekarang sudah ada di penerbit -maupun terjemahan Eusuf li orang akan tahu bah(a sesungguhnya puisinya hanya bentuk bukan semangat tenaga atau dorongan puitik! ¤Tangan llah¤ Tetapi untunglah *assin juga menggarap puisi Quran dengan mempertahankan suasana puitiknya! %erbeda dari terjemahterjemah yang laim *assin misalnya tidak menterjemahkan £Cajah llah£ dengan £KebesaranJ"engetahuan llah£ tidak pula £Tangan llah£ dengan £Kekuasaan llah£! #alam terjemahan #epartemen gama a(al ayat >D
Surah =ur yang berbunyi llahu nuurussuma(ati (al-ardh diterjemahkan dengan@ ¤llah ?"emberiB cahaya ?kepadaB langit dan bumi¤! #alam hal ini *assin berbeda@ ia menterjemahkannya persis seperti ayat aslinya@ ¤llah Nahaya langit dan bumi - dan menyerahkan pengertian ¤cahaya¤ itu kepada Quran sendiri atau kepada tafsir! %egitu pula tidak menterjemahkan an la taziru (aziratun (izra ukhra dengan@ ¤bah(a seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain¤ -- seperti terjemah #epartemen gama maupun &ahmud Eunus! &elainkan@ %ah(a tiada pemikul beban kan memikul beban orang lain dan hal itu sama dengan yang diperbuat Eusuf li maupun )ashim mir li - secara lebih langsung kepada kata aslinya!
yabkhalun! *adi mengapa ia tidak menterjemahkan -- misalnya -menggenggamkan ?bukan mengepalkanB tanganR &aka ramailah orang di "alembang itu! Nontoh-contoh yang dikemukakan *assin rupanya menggerakkan para peserta diskusi tersebut sebagiannya dengan semangat ilmiah yang ikhlas untuk akhirnya tidak memenuhi harapan *assin agar jangan ¤mengganyang¤ dia! Nobalah@ *assin mengganti terjemahan ¤yang memelihara sembahyang¤ dengan ¤yang setia menjalankan sembahyang¤! *atuh pada dagu ?mukaB mereka dalam sujud dengan jatuh sujud dengan kerendahan hati! Surga yang mengalir sungaisungai di ba(ahnya dengan¤ !!!!di dalamnya¤! 1rang seakan-akan meminta pertanggungja(aban *assin pada pengetahuannya dalam berbagai cabang ilmu bahasa rab!&eyembah &atahari "adahal tanpa menuntut demikian tak ada seorang yang tidak tahu bah(a perbedaan dalam terjemah terdapat justru dalam karya para ulama sendiri! &isalnya@ dalam diskusi tersebut )usin bd! &u£in mengkritik *assin karena menterjemahkan yasjuduna lisy-syamsi min dunil-
chastisement "erbedaan itu mungkin karena kata :lladzina amanu dalam bahasa rab bisa berarti £di kalangan orang mukmin£ tapi juga £mengenai orang mukmin£! &aka *assin lantas melihat asbabun nuzul ?sebab-sebab turun ayatB!Ketahuan ayat itu berkenaan dengan peristi(a Ifk, di mana isyah isteri =abi kena :tnah dan :tnah itu disebarkan di kalangan orang mukmin!*assin lantas menganggap terjemah Eusuf li lebih tepat!&enarik bah(a "ickthall ?yang buku terjemahannya -- tanpa teks Quran -- disahkan oleh Senat #e(an Pni.ersitas l-zharB justru sama penterjemahannya dengan rberry ?yang bukan Islam ituB! &aka tampaklah di sini bah(a doktor sastra ini bukan tidak berhati-hati dengan mempelajari latar-belakang dan seluk-beluk! Setelah ia menyatakan dalam forum "alembang itu bah(a saya bertolak dari Kitab induk lQuranul Karim sendiri!!jadi terjemahan saya bukanlah terjemahan dari terjemahan!!!¤! ia dalam pekerjaannya mempergunakan sebagai perbandingan 45 terjemah Qur-an ?5 bahasa Inggeris 4 "erancis, 4 %elanda, A *erman, 6 IndonesiaB 9 kitab sejarah Quran dan Tafsir ?A Indonesia, L Inggeris, 4 *ermanB L kamus dan konkordansi ?4 rab-*erman dan > rab-lnggerisB! dapun kitab-langsung dari bahasa rabRSudah tentu tak ada!#an itulah yang bagi rakyat muslimin betapapun juga dirasa kurang layak!1rang memang lazim mengharapkan sesuatu yang resmi!Itu ada baiknya! Tapi kenyataan toh menunjukkan bah(a Quran adalah begitu populer hingga hampir tak seorang muslim tidak mengenalnya apa lagi bila ia telah sungguh-sungguh mempelajarinya (alaupun le(at sarana yang tidak resmi! &aka seorang muslim - yang perhatiannya maupun kebiasaannya tidak terpisahkan dari Quran - mempelajari dengan tekun hanya satu tafsir yang bona:d saja sedang ia sendiri mengerti bahasa rab secara pasif meskipun tidak mendalam sudah bisa dijamin bah(a ia bukan lagi orang luar! #an *assin termasuk orang seperti itu! Ia 47 tahun lamanya--seperti dinyatakannya - mempersiapkan diri dengan segala terjemah dan tafsir sedang ia sendiri tidak pula asing dari bahasa rab! *assin barangkali hanyalah seorang yang tidak suka memamerkan kepandaian ?jarang sekali misalnya orang tahu bah(a iamenguasai bahasa-bahasa Inggeris, *erman, "erancis, dan %elanda - sebab bila *assin
berbahasa Indonesia tidak akan terdengar satu patah kata asingB! %egitupun *assin ada tiga tahun mempelajari bahasa rab dari S latas dosen +akultas Sastra PI dan penterjemah &ajdulin l-&anfaluthi--selain pelajaran ilmu-ilmu Islam dari islamolog terkenal "rof! "angeran rjo )oesin #jajadiningrat!*assin juga menterjemahkan buku pelajaran theologi elementer *a(ahirul Kalamiyah sebagai latihan dahulu! )anya ia memang tidak secara langsung mempelajari ilmu-ilmu seperti &a ani-%ayan-%adi yang merupakan gerbang bagi penguasaan ilmu-ilmu alat untuk seorang pentafsir ?bukan sekedar penterjemahB Quran! =amun di atas segalagalanya tidak percayakah anda bah(a menterjemahkan Quran dilihat dari segi teknis sebenarnya jauh lebih mudah dibanding menterjemahkan sebuah syair atau karya sastra rabR Sebab bandingan sudah demikian banyak!1rang toh pada akhirnya lebih cenderung melihat hasilnya!Eakni apakah terjemahan *assin memang bisa dipertanggung ja(abkan!#an di rumah kontraknya yang kecil di Tanah Tinggi *akarta *assin menyatakan bah(a kritik seperti yang diterimanya di "alembang itu adalah kritik-kritik yang bisa dihadapkan dengan kitab terjemah yang mana juga sebab tidak ada satu terjemahan yang disepakati semua orang! Quran itu katanya demikian besar sehingga tidak akan habis diterjemahkan! Toh ia menyatakan beberapa hal yang diterimanya di "alembang itu ada mempengaruhi dia! Ia sendiri kalau perlu akan meminta pendapat orang dalam koreksi terakhir naskah yang kini contohnya sudah ada di penerbit itu! Eang jelas kelihatan adalah manfaat dengan lahirnya terjemah puitis itu! "ertama segi perhatian yang lebih besar terhadap bahasa Indonesia dalam dunia penterjemahan Quran! Sebab problim ini memang cukup mengganggu!Terjemahan #epartemen gama sendiri tidak bisa dikatakan bagus dari segi itu!
l-%aarah 97B! *assin sendiri dalam ceramahnya mengatakan bah(a ¤kekakuan dalam terjemahan mungkin timbul karena terlalu mengikuti konstruksi kalimat rab dengan tidak memperhatikan rasa bahasa Indonesia¤! *assin memberi contoh terjemahan S! Eusuf A5@ ¤Sungguh jika kau menyembah Tuhan selain aku pasti aku akan menjadikan kau salahseorang yang dipenjarakan¤!
Co"$oh #e"afsi!a"
%erikut ini adalah terjemahan )% *assin untuk suratan-=aml ?A9B ayat D566@
Katakanlah, $Segala puji bagi llah, #an selamat sejahtera atas hamba-hamba-=ya yang telah dipilih-=ya! pakah llah yang lebih baik, tau apa yang mereka persekutukan ?dengan-=yaBR' tau siapakah yang menciptakan langit dan bumi, #an yang menurunkan bagimu hujan dari langitR Ea, dengannya Kami tumbuhkan Kebun-kebun buah-buahan yang indah! Tiadalah kamu mampu menumbuhkan pohon-pohon didalamnya! ?&ungkinkahB ada sembahan ?lainB disamping llahR Tidak, tapi mereka adalah kamu yang menyimpang ?dari KebenaranB! tau siapakah yang menjadikan bumi, Tempat kediaman yang kukuh kuatR Eang menempatkan sungai-sungai ditengah-tengahnya, Eang memancangkan gunung-gunung diatasnya, #an menaruh sekatan antara kedua lautanR ?&ungkinlahB ada sembahan ?lainB disamping llahR Tidak, tapi kebanyakan mereka tiada tahu! tau siapakah yang memperkenankan ?permohonanB orang dalam kesulitan, *ika ia menyeru ?TuhanB, Eang menghilangkan keburukan, #an menjadikan kamu khalifah dimuka bumiR ?&ungkinkahB ada Tuhan ?lainB disamping llahR langkah sedikit kamu mengambil peringatan tau siapakah yang membimbing kamu #alam kegelapan di daratan dan di lautan, #an siapakah yang mengirimkan angin Sebagai pemba(a kabar gembira,
&endahului rahmat-=yaR ?&ungkinkahB ada Tuhan ?lainB disamping llahR &ahatinggi llah diatas apa yang mereka persekutukan Ia tau siapakah yang pertama kali memulai ciptaan, Kemudian mengulanginyaR #an siapakah yang memberi kamu rezeki dari langit dan bumiR ?&ungkinkahB ada Tuhan ?lainB disamping llahR Katakanlah, $%a(alah bukti yang nyata, *ika kamu berkata benar' Katakanlah, $Tiada yang tahu di langit dan di bumi apa yang gaib, Kecuali llah! #an tiada mereka tahu apabila mereka dibangkitkan! Tiada pula ilmu mereka sampai kepada ?ilmuB akhirat, %ahkan mereka dalam keraguan mengenai hal itu Tidak, mereka buta untuk itu! %andingkan dengan terjemahan penerbit lgesindo seperti diba(ah ini@ Katakanlah ?&uhammadB, $Segala puji bagi llah dan salam sejahtera atas hamba-hambanya yang dipilih-=ya! pakah llah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan ?dengan #iaBR' %ukankah #ia ?llahB yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indahR Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya! pakah disamping llah ada tuhan ?yang lainBR Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang ?dari kebenaranB! %ukankah #ia ?llahB yang memberi petunjuk kepada kamu dalam kegelapan di daratan dan lautan
dan yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum ?kedatanganB rahmat=yaR pakah disamping llah ada tuhan ?yang lainBR &ahatinggi llah terhadap apa yang mereka persekutukan! %ukankah #ia ?llahB yang menciptakan ?mahlukB dari permulaannya kemudian mengulanginya ?lagiB dan yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumiR pakah disamping llah ada tuhan?yang lainBR Katakanlah, $Kemukakanlah bukti kebenaranmu, jika kamu orang yang benar!' Katakanlah ?&uhammadB, $Tidak ada sesuatupun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali llah! #an mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan!' %ahkan pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai ?kesanaB! %ahkan mereka ragu ragu tentangnya ?akhirat ituB! %ahkan mereka buta tentang itu! F%
Me$ode
Secara format, buku *assin ini tidak ada bedanya dengan l-Qur£an dan terjemahannya yang diterbitkan oleh #epartemen gama!#isisi kanan halaman ada teks al-Qur£an dalam tulisan rab tentunya dan di sisi kiri, terjemahannya! Eang berbeda adalah gaya terjemahannya! Terjemahan terbitan #epag dikerjakan oleh para pakar tafsir dan sastra rab terkemuka di Indonesia! )asilnya@ sebuah terjemahan yang biasa, layaknya terjemahan buku %ahasa rab ke %ahasa Indonesia! )% *assin tidak mempunyai basis kemampuan bahasa rab apalagi tafsir!%eliau hanya seorang "aus Sastra Indonesia ?menurut 2auis SiagianB atau Cali "enjaga Sastra Indonesia ?menurut "rof Teeu(B!#alam usaha penulisan buku ini, )% *assin amat terbantu dengan adanya terjemahan al-Qur£an ke dalam bahasa Inggris, bahasa yang cukup dikuasainya!#iantaranya, terjemahan karya seorang muallaf, Sir &armaduke "itchall dan seorang "akistan &uhammad *usuf li!Terjemahan *usuf li adalah terjemahan al-Qur£an ke %ahasa Inggris terbaik dan paling populer hingga saat ini! KON*RO@4RSI
Kontro.ersi timbul dilatari > sebab!"ertama, )% *assin tidak menguasai bahasa serta sastra rab dan bukan seorang pakar tafsir!%ahkan terjemahan sekalipun ?apalagi buku tafsirB membutuhkan > hal diatas! Kedua, apa yang dilakukan )% *assin mungkin adalah yang pertama di dunia! %agi sebagian orang itu adalah ide jenius!Sebuah in.ention! %agi sebagian lain, itu adalah bid£ah yang tidak punya rujukan atau basis dalilJhujjahJreason dari sumber-sumber hukum Islam! Ketiga, alQur£an secara jelas ¤membela dirinya sendiri¤ le(at ayat-ayatnya bah(a ia bukan kitab sastra! &eletakkan al-Qur£an sebagai hanya karya sastra semata berarti merendahkan al-Qur£an itu sendiri!+ungsi utama al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi umat manusia! "ara diskusan setuju bah(a karya *assin ini bermaksud menyampaikan ketinggian sastra(i al-Qur£an kepada bangsa Indonesia yang tidak menguasai sastra rab!#ari keseluruhan polemik yang kemudian mencuat, semuanya mengerucut pada keberatan utama@ *assin bukan pakar tafsir karena itu ia tidak pantas menulis sebuah terjemahan al-Qur£an sekalipun! pa yang dilakukan *assin sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru! Sayyid Qutb pernah menerbitkan Tafsir +i #zilaalil Qur£an!
gaknya kita harus merespon positif karya )% *assin ini!%ila segala sesuatu dinilai dari niat, maka karya *assin ini lahir dari kecintaan pada alQur£an, bukan maksud buruk! #an akhirnya, paska polemik, sejarah memenangkan *assin@ terjemahan itu mengalami cetak ulang terus menerus hingga saat ini! )mmm, bila suatu saat menikah, saya mungkin menggunakan karya *assin ini sebagai bagian dari mahar! palagi jika ia yang saya persunting tidak bisa memahami keindahan sastra(i al-Qur£an langsung dari bahasa aslinya!