BAB II PEMBAHASAN
2.1 Filosofi Riset Dalam Bidang Akuntansi Akuntansi Ke!ilakuan Ke!ilakuan
Filoso Filosofi fi Riset Riset dalam dalam Bidang Bidang Akunt Akuntansi ansi Keperi Keperilak lakuan uan Filsafa Filsafatt ilmu ilmu merupa merupakan kan cabang dari filsafat yang banyak digunakan sebagai batu pijakan dalam mengembangkan ilmu. Jadi, filsafat ilmu adalah jaringan cabang ilmu sedemikian rupa sedingga ilmu pengetahuan dapat ditelusuri sampai ke induk filsafatnya. Filsafat ilmu menurut Sumantri !""#$ dapat dikelompokkan menjadi % ontologi, epistemologi dan aksiologi. !. "ntologi mempertany mempertanyakan akan hakekat ilmu atau mempertany mempertanyakan akan apa yang dikaji oleh pengetahuan itu yang berhubungan dengan hakikat atau sifat dari realitas atau objek yang akan diin&estigasi. '. Eistemologi mempertany mempertanyakan akan cara mendapat mendapat pengetahuan pengetahuan,sehin ,sehingga gga akan dibahas dibahas sarana untuk memperoleh memperoleh pengetahua pengetahuan n dan penggunaan penggunaan tata cara sampai dengan dengan diperolehny diperolehnyaa pengetahua pengetahuan n yang berhubugan berhubugan dengan dengan sifat dari ilmu pengetahuan, pengetahuan, bentuk dri ilmu pengetahuan, dan bagaimana bagaimana mendapatkan serta menyebarkannya. (. Aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan dimaksud dipergunakan. 2.2 Pe!gese!an A!a# Riset
Riset Riset akunta akuntansi nsi keperi keperilak lakuan uan merupa merupakan kan suatu suatu bidang bidang baru baru yang yang secara secara luas luas berhubungan dengan perilaku indi&idu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada a)al tahun !"*+an, )alaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih a)al. A)al perkem perkemban bangan gan riset riset akunta akuntansi nsi keperil keperilaku akuan an meneka menekanka nkan n pada pada aspek aspek akuntansi akuntansi manajemen manajemen khususnya khususnya pengannga penganngaran ran budgeting $, $, namun domain dalam hal ini terus terus berkem berkemban bang g dan berges bergeser er ke arah akunta akuntansi nsi keuang keuangan, an, sistem sistem inform informasi asi akunta akuntansi nsi,, dan audit. audit. -alam -alam audit, audit, riset riset akunta akuntansi nsi keperi keperilak lakuan uan telah telah berkem berkemban bang, g, tinjauan literatur telah menjadi spesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada atribut keperilaku keperilakuan an spesifik spesifik seperti proses kognitif Bonner dan enningto ennington, n, !""!$, !""!$, atau riset 4
keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis analytical review$. Sinyal ini merupakan a)al terhadap pematangan dan pende)asaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di masa yang akan datang. Banyaknya &olume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan sebagai berikut ini !$ memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan/ '$ membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset/ ($ untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi. Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun !01" dimana 2uca acioli telah membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun !"3!, 4ontrollership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. ada tahun !"*+, Steadry menggali pengaruh anggaran moti&asional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. -an risetriset ini terus berkembang sampai dengan saat ini. endekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang mengalami kejayaannya pada tahun !"*+an. ada tahun !"0+an, terjadi pergeseran pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktik seharihari. ada kenyataannya, desain sistem akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik. Sebagai konsekuensinya, muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata. endekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi hingga saat ini. 5ampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama mainstream$ dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis. 6alaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai gantinya, pendekatan pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmuilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi. 5
2.$ Asumsi%Asumsi Filosofis &ang Mem'angun Akuntansi Kee!ilakuan
Suatu pengetahuan (knowledge), termasuk bidang akuntansi keperilakuan, dibangun berdasarkan asumsiasumsi filosofis tertentu. 7enurut Burrel dan 7organ !"0"$, asumsiasumsi tersebut adalah ontologi ontology$, epistemologi epistemology), hakikat manusia human nature), dan metodologi (methodology). 7etodologi dipahami sebagai suatu cara menentukan teknik yang tepat untuk memperoleh pengetahuan. !. 8ntologi berhubungan dengan hakikat atau sifat dari realitas atau objek yang akan
diin&estigasi dalam akuntansi keperilakuan. '. 9pistemologi
berhubungan dengan sifat ilmu pengetahuan, bentuk ilmu
pengetahuan tersebut, serta cara mendapatkan dan menyebarkannya. (. endekatan
subjekti&isme antipositivism) memberikan penekanan bah)a
pengetahuan bersifat sangat subjektif dan spiritual atau transendental yang didasarkan pada pengalaman dan pandangan manusia. 1. endekatan objekti&isme positivism) berpandangan bah)a pengetahuan itu
berada dalam bentuk yang tidak ber)ujud intangible)! 2.( Dimensi Su')ektif dan "')ektif
endekatan subjekti&isme memberikan penekanan bah)a pengetahuan bersifat sangat subjektif dan spiritual yang didasarkan pada pengalamandan pandangan manusia. Sedangkan pandangan objekti&isme menyatakan bah)a pengetahuan itu berada dalam bentuk yang tidak ber)ujud. Asumsi mengenai sifat manusia merujuk pada hubungan antara manusia dengan lingkungannya. endekatan Subjekti&isme :lmu Sosial
endekatan 8bjekti&isme :lmu Sosial
Realisme
Nominalisme
8ntologi Positivisme
Anti Positivisme
9pistemologi
Voluntasime
6
Determinisme
5akikat 7anusia
Ideografk
7etodologi
Nomotetik
2.(.1 Nominalisme * Realisme + Pe!de'atan "ntologis
;ominalis berada pada asumsi bah)a dunia sosial eksternal untuk kesadaran indi&idu tidak lebih dari sebuah nama, konsep dan label yang digunakan untuk struktur realitas. ;ominalis tidak pernah mengakui adanya stuktur apapun yang rill untuk menggambarkan konsep ini. ;ama dianggap sebagai kreasi yang didasarkan pada kenyamanan mereka yang digunakan sebagai alat untuk menggambarkan, menciptakan rasa, dan melakukan negosiasi di dunia luar. Realisme di sisi lain, berpatokan bah)a dunia sosial eksternal untuk kesadaran indi&idual merupakan dunia nyata yang tercipta dari sesuatu yang keras, nyata, dan relati&e tidak berubah. Bagi para Realis, dunia sosial ada secara independen dari apresiasi manusi terhadapnya. :ndi&idu dipandang sebagai seseorang yang dilahirkan dan hidup dalam dunia sosial yang memiliki realitas sendiri. :ni bukanlah sesuatu yang diciptakan oleh in&idu di luar sana. Bagi realis, dunia sosial memiliki eksistensi yang sama keras dan konkritnya seperti alam. 2.(.2 Anti%Positi,isme Dan Positi,isme + Pe!de'atan Eistemologis
9pistemologi positi&is pada dasarnya didasarkan pada pendekatan tradisional yang mendominasi ilmuilmu alam. ositi&is mungkin berbeda dalam hal pendekatan yang rinci. Beberapa akan mengklaim, misalnya, bah)a keteraturan hipotesis dapat di&erifikasi melalui program penelitian eksperimental yang memadai.
dan =falsificationists> akan menerima bah)a pertumbuhan pengetahuan pada dasarnya adalah sebuah proses kumulatif dimana )a)asan seni baru ditambahkan dalam pengetahuan dan hipotesis yang salah akan dihilangkan. 7
?ntuk antipositi&is, dunia sosial pada dasarnya relati&istik dan hanya dapat dipahami dari sudut pandang indi&idu yang terlibat langsung dalam kegiatan yang dipelajari. Antipositi&is menolak sudut pandang =pengamat>, yang mencirikan epistemologi positi&is, sebagai titik pandang yang &alid untuk memahami kegiatan manusia. 7ereka mempertahankan bah)a satusatunya cara untuk dapat memahami adalah dengan menduduki kerangka acuan dari para partisipan dalam tindakannya. -ari sudut pandang ini ilmu sosial dipandang sebagai dasarnya subjektif daripada dasar obyektif
perusahaan.
Antipositi&is
cenderung
menolak
gagasan
bah)a
ilmu
pengetahuan dapat menghasilkan pengetahuan obyektif apapun. 2.(.$ -olunta!isme * Dete!minisme+ Pe!de'atan Sifat Manusia/
erdebatan ini berkisar pada isu mengenai sifat manusia yang dicerminkan dalam teori sosialilmiah yang diberikan. Kita dapat mengidentifikasi pandangan determinis yang menganggap manusia dan akti&itasnya sebagai sepenuhnya ditentukan oleh situasi atau lingkungan dimana ia berada. -i sisi lain, kita dapat mengidentifikasi pandangan &oluntaris bah)a manusia benarbenar otonom dan bebas berkehendak. Sejauh ini, teori ilmu sosial dikonsentrasikan untuk memahami akti&itas manusia, mereka cenderung bersifat implisit maupun eksplisit untuk suatu atau sudut pandang lainnya atau mengadopsi sudut pandang perantara yang memungkinkan untuk mempengaruhi faktor situasional antara faktor situasional atau faktor sukarela dalam akuntansi untuk kegiatan manusia. Asumsi tersebut merupakan elemen penting dalam teori sosialilmiah, karena mereka mendefinisikan dalam arti luas mengenai sifat hubungan antara manusia dan masyarakat di mana dia berada. 2.(.( 0eo!i Ideog!afik%Nomotetis+ Pe!de'atan Metodologis
endekatan ideografik untuk ilmu sosial didasarkan pada pandangan bah)a seseorang hanya dapat memahami dunia sosial dengan memperoleh pengetahuan dari tangan pertama dari subjek yang diteliti. -engan demikian, ia dapat menempatkan penekanan
yang
cukup
setelah
berada
dekat
dengan
sebuah
subjek
dan
mengeksplorasikan kerincian latar belakangnya dan ri)ayat hidup. endekatan ideografik menekankan pada analisis terhadap hal subjektif yang dihasilkan melalui keterlibatan situasi dan keterlibatan diri dalam arus kehidupan seharihari @ analisis rinci tentang )a)asan yang dihasilkan oleh pertemuan tersebut dengan sebuah subjek dan 8
pengungkapan )a)asan dalam buku harian, biografi dan catatan jurnalistik. 7etode ideografik menekankan pentingnya membiarkan seorang subjek mengungkap sifat dan karakteristik selama proses penyelidikan. endekatan nomotetis untuk ilmu sosial meletakkan penekanan pada pentingnya mendasarkan penelitian pada protokol dan teknik yang sistematis. 4ontohnya dalam pendekatan dan metode yang digunakan dalam ilmu alam, yang berfokus pada proses pengujian hipotesis sesuai dengan aturan dari kekakuan ilmiah. endekatan ini menggunakan teknik kuantitatif untuk analisis data. Sur&ei, kuesioner, tes kepribadian dan instrumen penelitian standar dari semua jenisnya ditonjolkan di antara alat yang membentuk metodologi nomotetis. 2. Filosofi Pa!adigma Metodologi Riset 2..1 Pa!adigma Fungsionalis
aradigma ini merupakan paradigma umum dan sangat dominan dalam riset akuntansi. Secara ontologi pardigma ini sangat dipengaruhi oleh realitas fisik yang mengaanggap bah)a relaitas objektif berada secara bebas dan terpisah diluar diri manusia. Secara epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas materi yang mempunyai seuatu keyakinan bah)a ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun dengan rasio dan dunia empiris. enliti akuntansi meyakini bah)a metode yang dapat membangun ilmu akuntansi adalah metode ilmiah. enjelasan dikatakan ilmiah jika% !. 7emasukkan satu atau lebih prinsipprinsip atau hukum umum. '. 7engandung prakondisi yang biasanya di)ujudkan dalam bentuk pernyataan hasil obser&asi (. 7emiliki satu pernyataan yang menggambarkan sesuatu yang dijelaskan.
engujian empiris dalam filsafat dinyatakan dengan dua cara% !. -alam aliran positi&is ada teori dan seperangkat pernyataan hasil obser&asi independen yang digunakan untuk membenarkan atau mem&erifikasi kebenaran teori. endekatan hypotethic deducti&e$ 9
'. Karena hasil obser&asu merupakan teori yang dependen dan dapat dipalsukan, maka teori ilmiah tidak dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi memunginkan untuk ditolak.
2..2 Pa!adigma Inte!!etif su')e3ti,e inte!a3tionist4
endekatan ini menitik beratkan pada peranan bahasa, interpretasi, dan pemahaman dalam ilmu sosial. 7enurut Burrel dan 7organ, paradigma ini menggunakan cara pandang nomalis yang melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep yang digunakan untuk membangun realitas. -engan demikian realitas sosial merupakan sesuatu yang berada dalam diri manusia itu sendiri sehingga bersifat subjektif, bukan objektif sebagaiman yang dipahami oleh paradigma fungsionalis. aradigma interpretif memasukkan aliran etnometodologi dan interaksionisme seimbolis fenomologis yang didasarkan pada aliran sosiologis, hermentis, dan fenomenologis. ujuan pendekatan ini adalah menganalisis realitas sosial dan cara realitas sosial terseut terbentuk. -ua aliran pendekatan interpretif% !. radisional, yang menekankan pada penggunaan studi kasus, )a)ancara lapangan, dan analisis historis. '. 7etode Foucauldian, yang menganut teori sosial dari Foucalt sebagai pengganti konsep tradisional historis yang disebut >ahistoricalC atau antiDuarianC.
2..$ Pa!adigma St!uktu!alisme Radikal
Aliran ini mengasumsikan bah)a sitem sosial mempunyai keberadaan ontologis yang konkret dan nyata. endekatn ini berfokus pada konflik mendasar sebagai dasar dari produk hubungan kelas dan struktur pengendalian, serta memperlakukan dunia sosial sebagai objek eksternal dan memiliki hubungan terpisah dari manusia tertentu. Riset yang diklasifikasikan dalam paradigma struturalisme radikal adlah riset yang didasarkan pada teori 7arEisme tradisional.
1
2..( Pa!adigma Humanis Radikal
aradigma ini didsarkan pada teori kritis Frankfurt Schools dan 5abermas. 5abermas meilhat objek studi sebagai suatu interaksi sosial yang disebut dunia kehidupanC yang berarti interaksi berdasarkan pada kepentingan kebutuhan yang melekat dalam diri manusia dan membantu untuk pencapaian yang saling memahami. :nteraksi sosial dalam dunia kehidupan dapat dibagi menjadi dua kelompok% !.
:nteraksi yang mengikuti kebutuhan sosial alami
'.
:nteraksi yang dipengaruhi oleh mekanisme sistem.
2.. Pa!adigma Posmode!nisme
aradigma ini merupakan oposisi dari paradima modern yang menyajikan suatu )acana sosial yang sedang muncul yang meletakkan dirinya di luar paradigma modern. 4ontoh karya yang paling banyak digunakan sebagai dasar aliran posmodernisme yaitu karya -errida dan Foucault.
2..5 Pa!adigma Akuntansi K!itis
eori paradigma ini tidak berkaitan dengan penyelasian masalah ketersaingan, melainkan dengan proses penilaian, dimana penilaian didefinisikan sebgai nilai objektif yang didasarkan pada konsep ekonomi marginalis. 7attesich, !""1$. 7attesich menginginkan akuntansi untuk dipadukan ke dalam ilmu manajemen yang meliputi metode ekonomi dan analitis administrasi dan manajemen entitas. eori mattesich mencerminkan seestem sosioeonomi yang ada sehingga menjadi saran untuk mengulangi kesadaran yang salah dalam menyatakan bah)a tidak ada perspektif lain selain yang didominasi oleh kapitalis. 2.5 Pe!kem'angan Riset Akuntansi Kee!ilakuan Dalam Memenga!u#i Pengam'ilan Keutusan Mana)e!
erkembangan riset akuntansi keperilakuan saat ini sehingga dapat memengaruhi pengambilan keputusan manajer adalah bah)a melalui riset akuntansi keperilakuan digunakan informasi akuntansi yang dirancang untuk berfungsi sebagai suatu dasar bagi 11
pengambilan banyak keputusan penting di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, berhubungan untuk memoti&asi orangorang pada semua tingkatan di dalam perusahaan. ?mumnya, prosedur akuntansi digunakan untuk melaksanakan banyak fungsi penting organisasional yang sudah menjadi sangat teknis secara mendasar. eningkatan ekonomi yang kontinyu dan berkelanjutan dari suatu organisasi digunakan sebagai bahan dasar untuk memilih informasi yang rele&an dalam pengambilan keputusan. erkembangan yang pesat dalam riset akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmuilmu sosial secara menyeluruh. 7engenai bagaimana perilaku manusia memengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis, serta bagaimana akuntansi memengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia selalu dicari ja)abannya. ada gilirannya, riset akuntansi keperilakuan diyakini dapat menjadi suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi, yang memungkinkan para direktur eksekutif 498$, direktur keuangan 4F8$, dan pembuat rencana strategis lainnya untuk mengoptimalkan keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.
Riset
akuntansi
keperilakuan
menggunakan
metodologi
ilmu
pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melporkan faktor manusia yang memengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka.
2.6 Peluang Riset Akuntansi Kee!ilakuan ada 7ingkungan Akuntansi
-engan menelaah riset akuntansi keperilakuan sebelumnya secara khusus, dapat diperoleh suatu kerangka analisis dan diskusi yang dibatasi pada peluang, terutama pada hasil potensi subbidang dan implikasinya untuk subbidang akuntansi yang lain. 2.6.1 Audit
Riset akuntansi keperilakuan pada tahun !""+!""! menunjukkan penekanan pada kekuatan pembuatan keputusan. enjelasan daru bagian ini berorientasi pada pembuatan keputusan dalam audit, dan telah memfokuskan riset terakhir pada penilaian dan pembuatan keputusan auditor, seperti perbedaan penggunaan laporan audit dan meningkatnya perkembangan berorientasi kognitif. encerminan dari riset terakhir dan riset mendatang merupakan fokus terhadap% !. Karakteristik pengetahuan yang dihubungkan dengan pengalaman 1!
'. engujian atas bagaimana pengetahuan berinteraksi dengan &ariabel organisasional atau lingkungan (. engujian pengaruh kinerja terhadap pengetahuan yang berbeda. engalaman berperan dalam orientasi kognitif riset akuntansi keperilakuan. Ada dua alasan% !. engalaman merupakan ekspektasi yang berhubungan dengan keahlian kinerja '. 7anipulasi sebagai suatu &ariabel independen telah menjadi efektif dalam mengidentifikasikan domain karakteristik dari pengetahuan spesifik. Riset ini menyarankan bah)a terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan pemahaman dan e&aluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitannya adalah kurangnya kriteria &ariabel yang dapat diamati terhadapa penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atau konsensu penilaian dan konsistensi. 2.6.2 Akuntansi Keuangan
entingnya riset akuntansi keuangan yang berbasis pasar modal dibandingkan dengan audit menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dibidang keuangan. ;amun juga terdapat beberapa alasan kenapa risen akuntansi keperilakuan dibidang keuangan akan memberikan konstribusi yang besar di masa mendatang% 1" Riset pasar modal saat ini adalah konsisten dengan beberapa komponen pasar modal
dengan ekspektasi naif. '. 7emberikan kontribusi yang lebih besar berhubungan dengan keuntungan dari riset akuntansi keperilakuan dalam bidang audit. 2.6.$ Akuntansi Mana)emen
Riset akuntansi keperilakuan di bidang akuntansi manajemen hanya merupakan subidang akuntansi yang telah memperluas pengujian dari pengaruh fungsi akuntansi terhadap perilaku. Riset ini menguji fungsi akuntansi terhadap perilaku seperti anggatan dan standar moti&asi, umpan balik, dan kinerja.
1#
Riset akuntansi di bidiang akuntansi manajemen cenderung fokus pada &ariabel lingkungan dan organisasional yang mengandalkan teori agensism seperti insentid dan &ariabel asemetri informasi. Sedangakn di bidang audit lebih fokus pada &ariabel psikologi, khususnya kesadaran. 2.6.( Sistem Info!masi Akuntansi
Keterbatasan riset akuntasi perilaku dibidang sistem informasi adalah keslitan membuat generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih a)al sekalipun. Riset akuntansi keperilakuan dibidang S:A akan lebh berhasil jika difokuskan pada domain spesifik dari &ariabel yang unik dalam sistem akuntansi dan konteks keputusan akuntansi, sperti standar profesi dan analisis pengecualian. 2.6. Pe!a)akan
Riset akuntansi keperilakuan di bidang pajak memfokuskan diri apda kepatuhan dengan melakukan pengujian &ariabel psikologi dan lingkungan. ariabel&ariabel yang sering diuji dengan hasil campuran meyarankan bah)a perilaku kepatuhan pajak adalah kompleks. 2.8 Pe!tum'u#an Riset Pe!ilaku Akuntansi
Secara substansial, persentase penulis artikel lebih besar daripada persentase yang berhubngan dengan staf pengajar sebagai calon perilaku. iga faktor utama% !. eneliti yang menggunakan paradigma perilaku menghasilkan lebih banyak artikel yang diterbitkan oleh kedua jurnal yaitu Journal of Accounting Research dan The Accounting Review! '. Beberapa artikel yang ditulis oleh para penliti yang sementara dilakukan dalam bidang ini, belum ada calonnya. (. 7inat pembaca pada bidang ini telah meningkat. 2.9 Pe!kem'angan 0e!ak#i!
6a)asan dalam riset akuntansi keperilakuan saat ini bisa diperoleh dengan dua cara % !. Sur&ei publikasi utama dari riset akuntasi keperilakuan 14
'. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan dan pemetaan publikasi terhadap model perilau indi&idu. ada periode sekarang audit meruoakan bidang riset keperilakuan yang paling banyak diterbitkan dalam Behavioral Research in Accounting . -an secara umum bidang audit juga paling banyak dipersentasikan dalam artikel secara umum dari setengah penerbitan BR:A. 2.1: 0eo!i Kee!ilakuan 0entang Pe!usa#aan
eori modern perusahaan terkait dengan arah tujuan perilaku yang dipastikan berkaitan dengan tujuan, moti&asi, dan karakteristik dalam menyelesaikan masalah anggotanya. ujuan organisasi akan dipandang% !. 5asil pengaruh dari permulaan proses antar peserta organisasi '. enentu batas pengambilan keputusan perusaahan dan penyelesaian masalah aktiitas (. erannya di dalam sistem penga)asan internal adalah untuk memoti&asi peserta, dimana derajat tingkat kepuasan kerja anggotny diuraikan dalam kaitannya dengan tujuan peribadi mereka yang saling tunpang tindih dengan tujuan organisasi. Akhirnya dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan diuraikan sebagai fungsi serta yang menyelesaikan masalah perilaku yang ditandai oleh pembatasan kapasitas mereka secara rasional.
BAB III KESIMP;7AN
15
ada bahasan ini dibicarakan mengenai pendekatan filsafat yang membangun akuntansi keprilakuan. ada a)al bab didiskusikan mengenai pergeseran arah dari riset bidang akuntansi keprilakuan dan selanjutnya akan didiskusikan mengenai asumsiasumsi yang membangun akuntansi keprilakuan, seperti yang digambarkan oleh Burrel dan 7organ. Berangkat dari asumsiasumsi tersebut kemudian akan didiskusikan mengenai analisis organisional dalam pengembangan filsafat riset oleh -iller dan Becker, di mana analisis organisional tersebut berangkat dari asumsi yang dikembangkan oleh Burrel dan 7organ. -alam perkembangan terakhir telah dibahas mengenai pertumbuhan riset perilaku dalam akuntansi keprilakuan, terutama yang telah diterbitkan dalam jurnaljurnal internasional.
DAF0AR P;S0AKA
Arfan :khsan7uhammad :shak, Akuntansi KeprilakuanC 16
https%GGmahaccounting.)ordpress.comG'+!'G!+G'+GasumsimengenaisifatilmusosialG http%GGnadyaHahirsyah.blogspot.comG'+!+G!!Gfilosofirisetdalambidangakuntansi.html https%GGsyairdunk.)ordpress.comG'++#G!'G(+GmetodologirisetG https%GG))).scribd.comGdocG!(1#1+("1GFilosofiRisetdalamBidangAkuntansi KeperilakuandocIdo)nload https%GG))).scribd.comGdocG!(!3#(!0(GFilosofiRiset-alamBidangAkuntansi Keperilakuan https%GG))).scribd.comGdocG!#31+00*+GF:28S8F:R:S9-A2A7B:-A; AK?;A;S:K99R:2AK?A; http%GG))).slideshare.netGtarymarthenGmakalahakuntansikeperilakuankeliaspek keperilakuanpadapersyaratanpelaporanjiantaric(+!+"+!(relatedL!
17