AKUNTANSI BIAYA
METODE HARGA POKOK PESANAN
KELOMPOK 2 : ELMA REMPOWATU ELISA LAHUNDUITAN EMIA PERANGIN-ANGIN FIKY JULIO SERANG FRENGKI TUMANGKENG GLENDY NAJOAN
UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN 2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan Makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing dan teman-teman yang telah ikut membantu dalam menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini disusun dalam rangka pembuatan tugas kelompok, dan juga dapat di manfaatkan menjadi media pembelajaran bagi kita semua untuk dapat membantu memahami tentang “AKUNTANSI BIAYA” khususnya materi “Metode Harga Pokok Pesanan”. Kami kelompok 2 menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan. Untuk itu kritik dan saran kami perlukan demi kesempurnaan di masa akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Tondano, 27 september 2018
2
DAFTAR ISI KATA PENGATAR…………………………………………………………………………………………… ..…i DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………ii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………… ..1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………… ..1 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………… ..1 Tujuan …………………………………………………………………………………………………………… ...1 BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………….. 1. Pengertian Dari Metode Harga Pokok Pesanan……………………………………………....2 2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan…………………………………………………...2 3. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan…………………………………..2 4. Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu……………………………………………………..3 5. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet ) ……………………………………………………. 3 6. Siklus Pembuatan Produk Dan Siklus Akuntansi Biaya ……………………………………5 7. Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan…………………………………………6 8. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan………………..7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………….10 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………..…10 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………..11
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan, mengumpulkan harga pokok produksi nya dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok
3
pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan . Pada pengumpulan harga produk pesanan dimana biaya yang dikumpulkan untuk setiap pesanan/kontrak/jasa secara terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya. Atau dalam pengertian yang lain, penentuan harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi yang menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak, atau tumpukan produk yang spesifik. Rumusan Masalah
1. Apa itu metode Harga Pokok Pesanan ? 2. Apa manfaat Harga Pokok produksi Pesanan ? Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana Metode Harga Pokok Pesanan 2. Untuk mengetahui manfaat Harga Pokok produksi Pesanan.
BAB II PEMBAHASAN 8. Pengertian Dari Metode Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan 9. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
4
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual 2. Biaya Produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok, yakni: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung 3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik 4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produki pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tariff yang ditentukan di muka. 5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. 10.Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk: 1. Menentukann harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan 2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan 3. Memantau realisasi biaya produksi 4. Memantau laba atau rugi setiap pesanan 5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca
11.Rekening Kontrol dan Rekening Pembantu
Akuntansi biaya menggunakan banyak rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu ini dikontrol ketelitiannya dengan menggunakan rekening kontrol (controlling account) di dalam buku besar. Rekening kontrol menampung data yang bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu digunakan untuk menampung data yang bersumber dari dokumen sumber. Untuk mencatat biaya, di dalam akuntansi biaya digunakan rekening kontrol dan rekening pembantu 5
Rekening Kontrol
Rekening Pembantu
Persediaan Bahan Baku
Kartu Persediaan
Persediaan Bahan Penolong
Kartu Persediaan
Barang Dalam Proses
Kartu Harga Pokok
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Kartu Biaya
Biaya Administrasi dan Umum
Kartu Biaya
Biaya Pemasaran
Kartu Biaya
Persediaan Produk Jadi
Kartu Persediaan
12.Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet )
Kartu harga pokok merupakan catatan yang penting dalam metode harga pokok pesanan. Kartu harga pokok ini berfungsi sebagai rekening pembantu, yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan produk. Biaya produksi untuk mengerjakan pesanan tertentu dicatat secara rinci di dalam kartu harga pokok pesana yang bersangkutan. Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung terhadap pesanan tertentu dan biaya produksi tidak langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.
Berikut ini ialah contoh kartu harga pokok:
PT. ………….
Kartu Harga Pokok
6
Pesanan
:
Pemesan
:
Jenis Produk
:
Sifat pesanan
:
Tgl Pesan
:
Jumlah
:
Tgl Selesai :
Harga Jual
BBB
Tgl
No
Ket
:
BTKL
Jumlah
Tgl
No.
Jumlah
BOP
Tgl
Dasar
Tarif
Jumlah
Kartu BPBG JK
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah Total Biaya Produksi
13.Siklus Pembuatan Produk Dan Siklus Akuntansi Biaya
SIKLUS PEMBUATAN PRODUK
Pembelian & Penyimpanan 7
Pengolahan Bahan baku
Penyimpanan Produk jadi
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
8
Penentuan harga pokok bahan baku
Biaya tenaga kerja
Penentuan harga
langsung
pokok bahan baku
Biaya overhead pabrik
Pengumpulan biaya produksi
Penentuan harga pokok produk jadi
14.Syarat penggunaan Metode Harga Pokok Pesanan
Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB & BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB & BTKL). BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai. Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan Kartu Harga Pokok (Job Cost Sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol Barang Dalam Proses.
9
15.Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan
1) Pencatatan Biaya Bahan Baku (BBB) Dibagi dua prosedur, yaitu : Prosedur pencatatan pembelian bahan baku, jurnalnya: Persediaan Bahan Baku xxx Utang Dagang / Kas xxx
Prosedur pencatatan pemakaian bahan baku, m enggunakan metode mutasi persediaan (perpetual). Dalam setiap pemakaian bahan baku harus diketahui pesanan mana yang memerlukannya. Jurnalnya: Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku xxx Persediaan Bahan Baku xxx
2) Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu : Jam kerja total selama periode kerja tertentu. Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.
Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-masing karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam kerja masing-masing karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing-masing karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja / Job Time Ticket)
Jurnal untuk pembagian upah: Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx Gaji dan Upah xxx
10
3) Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP) BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu : A. Biaya Bahan Penolong B. Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabriK C. Biaya tenaga kerja tak langsung D. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap) E. Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka). Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)
BOP dalam metode harga pokok pesanan harus dibebankan kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka.
Tarif BOP ditentukan pada awal tahun/periode dengan cara berikut ini :
Tarif BOP = Taksiran jumlah BOP selama 1 per iode Jumlah Dasar pembebanan* Dasar Pembebanan BOP: Satuan produk Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung Jam Tenaga Kerja Langsung Jam Mesin
11
BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif
Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk: Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya) Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Pencatatan BOP yang Sesungguhnya: 1. Pemakaian Bahan Penolong: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Persediaan Bahan Penolong xxx 2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Gaji dan Upah xxx
12
BAB III PENUTUP Kesimpulan Sangat jelas bahwa tujuan dari Metode harga pokok pesanan adalah menetukan Harga pokok produk yang dipesan, dan penetapan harga ditetapkan berdasarkan jumlah pesanan. .
13
DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 1991
14