Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
AKU DAN LAKI-LAKI ITU
Kaliurang Jogjakarta , January 2010
AIDA M AFFANDI
[email protected]
January 2010 aida document[Type text]
Page 1
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
Masih kulihat di ujung sana,… Seberkas sinar memberikanku terang,.. Untuk berani melangkah walaupun sesulit apapun,.. Aku tak akan berputus asa,..
Mataku Mataku nanar nanar menatap menatap lampu lampu kamarku kamarku yang redup, redup, kutatap kutatap sekelili sekelilingk ngku u bunga-bunga mawar merah dan melati masih bertebaran di lantai kamar pengantinku. pengantinku. Masih ku tatap tatap wajahku yang yang penuh dengan dengan make up selepas selepas resepsi resepsi pernikah pernikahanku anku dengan dengan Bima. Bima. Rasa Rasa bahagia bahagia masih masih sangat sangat terasa, terasa, namun terkadang gundah sering merajai sudut hatiku yang karam dalam ketakutan. Bima tersenyum memandangku, memberikan senyuman terindahnya untuk istri yang baru pagi tadi ia nikahi. Masih terasa syahdu kalimat ijab dan qabul yang memenuhi relung kalbuku, namun tiba-tiba sekelebat perih kembali membahana jiwa rapuhku. Bima masih tetap tersenyum sembari memijat lembut kedua bahuku yang terasa kaku. //“A //“Apa pa ka kau u sang sangat at baha bahagi gia a deng dengan an pern pernik ikah ahan an kita kita saya sayan ng”// g”//Bi Bima ma memelukku sembari memberikan kecupan yang lembut di pipiku. Aku hanya hanya diam, diam, masih masih tetap memandangn memandangnya ya dengan dengan senyuma senyumanku nku yang sedikit kutahan. Pikiranku masih berlari ke sana kemari mencari sudut yang tepat tepat untuk untuk meletakk meletakkan an terminal terminal ketenan ketenangan gan itu. Bukanka Bukankah h kemarin kemarin aku telah berjanji bahwa terminal kedamaian itu ada pada Bima, yang mampu membuat aku lebih kuat dari hari ke hari. Sudah lama kutetapkan hatiku untuk bangkit dari keterpurukan yang tak pernah aku inginkan, keinginan untuk menjadi kuat itu semakin ada dengan kehadiran Bima yang selalu menjadi sahabat yang penuh semangat dan cinta. Sekali lagi, aku tak ingin menjadi tiada dalam ada. ----------No matter how hard the past, you can always begin again,…
Tidak seperti biasanya aku mengendus sikap yang aneh dari bang Madi, lakilaki laki bert bertub ubuh uh ke keci cill be ak eh li ku in t bata bata
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
tepat di halaman belakang belakang sekolah tempat aku sering memanjat pagar yang Passiflora quadrangular quadrangularis is L ak banya banyak k ditum ditumbu buhi hi tumbu tumbuhan han Passiflora aku u seri sering ng menyebutnya konyal atau buah markisa. Kebun belakang sekolah adalah tempat favoritku di sekolah ini. Bahkan itu sudah sudah menjadi menjadi rutinit rutinitasku asku berpamit berpamit dengan dengan tanaman tanaman-tan -tanaman aman sebelum sebelum menggayuh sepeda kecilku lalu pulang ke rumah. Rutinitas kali ini berganti dengan tragedi yang tak akan ku lupa seumur hidupku. Tanganku terlalu lemah dan kecil untuk dapat melepaskan diri dari setiap kuncian tangan bang Madi pada setiap tangan dan kakiku. Entah bagaimana cara carany nya a dia dia mamp mampu u begi begitu tu cepa cepatt melu melump mpuh uhka kank nku u pada padaha hall ak aku u tela telah h berusaha sekuat tenagaku. Namun aku ingat aku hanya seorang anak kelas 1 sekolah dasar. Aku berter berteriak iak tapi tapi tanpa tanpa suar suara, a, bahk bahkan an ak aku u nyaris nyaris tak tak mamp mampu u bern bernafa afas s karena telapak tangan bang Madi yang besar memenuhi mulut dan hidungku yang yang ke keci cil. l. Tak Tak ada ada seor seoran angp gpun un yang yang mend menden enga garr teri teriak akan anku ku yang yang dibungkam bang Madi. /”sssssttttt,…tenang anak manis, bang Madi hanya mau bermain-main saja denganmu, kita ambil buah Markisa mau kan??”// dengus laki-laki berumur 30 tahunan itu di telingaku. Tubuhnya berbau keringat membuatku mual dan pusing ing. Rasany anya hilang ang semu emua ke kek kuata atan dalam alam diri iriku, ku, saat dia menggendong tubuhku ke kamar mandi belakang sekolah. Kamar mandi mandi itu berukuran berukuran besar namun namun di bagian bagian atasnya terbuka lebar lebar tanpa atap. Sekelilingnya hanya berdinding tembok tinggi. Di dekat kamar mandi itu hanya ada satu bangunan perpustakaan sekolah yang jika siang hari hari sepe seperti rti ini ak akan an sang sangat at sepi sepi.. LakiLaki-lak lakii itu tak tak melepa melepask skan an tubu tubuhku hku sedetikp sedetikpun un dari dari gendong gendonganny annya. a. Aku menangi menangis s sesengg sesengguka ukan n setelah setelah lelah lelah menangis sambil berteriak karena tak seorang yang mendengarkan jeritan histerisku. Tubuh kecilku menggigil ketakutan di sudut kamar mandi menyaksikan bang Madi melucuti satu persatu celana panjang hingga pakaian dalamnya. Dia mena menata tapk pku u penu penuh h gair gairah ah sepe sepert rtii bert bertem emu u wani wanita ta dewa dewasa sa yang yang ak akan an memenuhi nafsu birahinya yang membludak hingga ke ubun-ubunnya.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
mengh menghan ancur curka kan n masa masa depan depan si kor korba ban n secar secara a kejiwa kejiwaan. an. Aku tak bisa bisa membayangkan generasi selanjutnya yang akan hadir dengan penyakit jiwa semacam ini. “Ayo pipis dulu anak manis,..Bang Madi buka celana mu ya biar ga ngompol” tanpa persetujuankupun laki-laki itu memaksa melucuti celana dalam ku. “Aku tidak mau pipis,…aaaku mau pulang,..Bunda pasti sudah menungguku” terb terbat ataa-ba bata ta ak aku u meny menyus usun un ka kali lima matt itu itu bahka ahkan n bibi bibirk rkup upun un berg berget etar ar mengucapkannya. Bang madi hanya tersenyum namun ada sedikit gusar di bola matanya yang bercampur dengan keinginan bejatnya tadi, sehingga tatapan matanya membuatku takut yang luar biasa. Bang Madi mulai menunjukkan aksi gilanya, dia menggendong tubuhku yang dingin dingin menggig menggigil. il. Dengan Dengan kejam kejam dia memasu memasukkan kkan alat kelaminn kelaminnya ya yang besar itu. Aku berteriak luar biasa sakitnya, mengapa ada orang gila seperti bang Madi yang menyiksa anak kecil seperti diriku. Pikiran anak kecilku tak pernah memikirkan bahwa dia mempunyai kelainan seksual. Yang ku tau bang Madi orang jahat yang suka menyakiti anak-anak seperti aku. Jeritanku justru semakin membuat bang Madi bergairah, matanya terpejam mera merasa saka kan n sens sensas asii yang yang dahs dahsya yatt atas atas perl perlaw awan anan an yang yang ak aku u laku lakuka kan. n. Nafas afasn nya yang ter terus mem memburuku. ku. Peny enyak akiit itu benar enar--bena enar telah lah mengg mengger erog ogoti oti dirin dirinya, ya, menya menyakit kitii ke kejiw jiwaan aan dan dan pikir pikirann annya. ya. Belum Belum puas puas dengan itu dia memaksaku menyentuh kelaminnya. Aku benar-benar ingin muntah mencium aroma cairan yang keluar dari kelaminnya. Kelamin Kelaminku ku terasa terasa sakit, sakit, sangat sangat sakit sakit seperti seperti disayat disayat pisau pisau yang karatan, karatan, bang bang Ma Madi di melep melepas askan kan gend gendon onga gann nnya ya dan dan membia membiark rkan an aku menang menangis is menahan sakit di sudut kamar mandi. Bang Madi membelakangiku, setelah tak berhasil menghujamkan kelaminnya di antara selangkanganku. Sekilas aku ak u melih elihat at bang ang Madi adi melak elakuk ukan an sesua esuatu tu yang yang tak tak pern pernah ah kuli kuliha hatt sebe sebelu lumn mnya ya,, dia dia sepe sepert rtii mela melaku kuka kan n sebu sebuah ah “pes “pesta ta” ” besa besarr deng dengan an kelaminnya. Setelah dewasa aku baru tahu bahwa dia sedang masturbasi. Aku Aku mena menata tap p ke arah arah lang langit it yang yang sedi sediki kitt mend mendun ung, g, ak aku u hany hanya a inga ingatt bunda,aku bunda,aku mau bunda menolongku. menolongku. Allah Yang Maha Maha Kuasa dengarkan dengarkan aku begitu ucap bunda suatu kali mengajarkanku meminta pertolongan dariNya.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
Setengah mengendap-endap aku menuju ke arah pintu. Aku berlari sekuat tenaga tenaga ketika ketika bang madi madi mendesa mendesah h kencang kencang merasaka merasakan n orgasm orgasme. e. Tentu Tentu saja dia tak sempat menghadangku bahkan mengejarku karena posisinya yang tak mungkin untuk mengejarku. Dari kejauhan aku hanya mendengar bahwa dia mengancamku jika berani membuka cerita ini pada orang lain. Sepeda kecilku oleng ke kanan ke kiri menahan bobot tubuhku yang linglung menggayuh sepeda. Jarak rumahku yang tak terlalu jauh dari sekolah terasa sangat jauh seperti melalui beberapa gunung dan bukit. Rasanya begitu jauh untuk memperoleh dekapan bunda. Umurku baru 6 tahun merasakan kejadian yang luar biasa menyakitkan ini. Aku tak pernah menyangka Bang Madi akan berlaku sekejam itu padaku. Selama ini sikapnya sangat santun bahkan selalu baik dan menyenangkan anak-anak yang duduk sekelas denganku di Sekolah Dasar ini. Namun aku baru baru mengeta mengetahui hui begitula begitulah h seorang seorang pedofil pedofil mendeka mendekati ti calon calon kor korbann bannya. ya. Berusaha keras untuk mendapatkan kepercayaan dari orang-orang terdekat seper seperti ti guru guru-gu -guru ru di seko sekolah lahku ku sebe sebelum lum menja menjalan lankan kan ak aksi si biada biadabn bnya. ya. Bahkan Bahkan usaha usaha untuk untuk memper memperoleh oleh keperca kepercayaa yaan n itu bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sepanjang jalan pulang aku sangat menyesal tidak mematuhi pesan bunda kalau selesai sekolah harus langsung pulang. Ternyata berakibat demikian beratny beratnya a padaku. padaku. Ku lempar lempar saja sepedaku sepedaku di halaman halaman rumahku rumahku.. Nafasku Nafasku berd berderu eru sang sangat at cepat cepat memaks memaksaku aku untuk untuk dudu duduk k diam diam sejen sejenak ak di depan depan rumahk ahku. Ma Mas sih kur kurasakan aro aroma keri eringat bang ang Madi adi yan yang ingin membuatku muntah. Takut, aku sangat ketakutan. “Ada apa Kayla?? Dikejar anjing galak di simpangan jalan masuk ke komplek komplek lagi??” lagi??” bunda bunda memeluk memelukku ku lembut lembut sambil sambil menyodo menyodorkan rkan minuma minuman n dingin dingin untukku. Keringat dingin membasahi tubuhku, wajahku pucat pasi namun aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan bunda. Ent Entah mengapa apa hilan ilang g ke keb beran eraniianku untuk men mengatak takan hal yang ang sebenarnya pada Bunda di kali pertama bunda menanyakan hal ini. Wajah bang Madi yang mengancamku sebelum aku lari sekuat tenaga tadi masih terlihat jelas di mataku, seolah-olah kejadian itu merupakan kesalahanku. Sekara arang keta etakut kutan justru stru mengalah alahka kan n keb ke berani aniank anku untuk
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
“Ayo Kayla,..bangun anak pinter, kan harus sekolah jangan sampai terlambat loh” loh” Bund Bunda a memb membang angun unkan kanku ku dari dari tidur tidurku ku yang yang kuras kurasa a sama sama sekal sekalii tak tak nyenyak malam ini. Kepalaku sedikit pusing karena berulang kali terbangun serasa berada dalam mimpi buruk yang berkepanjangan dan tak pernah ada akhirnya. “Bunda,.. “Bunda,..Kayl Kayla a ga enak enak badan badan nih, kepalanya kepalanya hanget hanget neh” neh” aku mencoba mencoba membohongi membohongi bunda supaya hari ini aku tidak ke sekolah lagi. Bunda meraba keningku yang sama sekali tidak panas. bunda mengernyit sejenak, mungkin sedang berfikir ada apa denganku yang biasanya sangat rajin ke sekolah tiba-tiba hari ini memilih di rumah saja. “wajahmu memang agak pucat, tapi badanmu sama sekali tidak panas anak manis” bunda memastikan bahwa aku baik-baik saja, tapi ya sudah biar hari ini di rumah saja mungkin sehari istirahat sudah cukup, besok kamu harus sekolah ya pinter” bunda berlalu dari hadapanku, aku bersorak dalam hati hari ini aku tak akan melihat tampang laki-laki seperti hantu itu. Aku beranjak ke kamar mandi, sedikit meringis dan mataku berkaca-kaca menahan sakit pada selangkanganku. Aku sungguh merasakan perih, aku tak sanggup menahannya. Aku menangis menahan nyeri yang semakin lama semakin perih ketika diguyuri air. “Bunda,.. “Bunda,..pipi pipis s Kayla Kayla sakit,..a sakit,..aku ku merenge merengek k menangi menangis s mencari mencari bunda. bunda. Saat Saat merasa sakit seperti ini hanya bunda yang paling mengerti kondisiku. Aku menangis merengek di pangkuan bunda. Dengan cekatan bunda mencari sumber sakit yang aku rasakan. Aku melihat dengan jelas wajah bunda yang berubah menjadi kaget begitu melih melihat at ke kelam lamink inku u terdap terdapat at memar memar dan lecet lecet denga dengan n sigap sigap bund bunda a mengamb mengambil il air hangat hangat untuk untuk mengom mengompres pres lukaku. lukaku. Rasa perihny perihnya a semakin semakin menjadi saat bunda membersihkan lukaku. Sekilas kulihat wajah bunda yang panik panik dan penuh penuh selidi selidik k ingi ingin n seger segera a meng mengeta etahui hui apa apa seben sebenarn arnya ya yang yang terjadi padaku. “Kayla,..ini lukanya tidak wajar sayang, cerita sama Bunda..apa kayla jatuh atau ada seseorang yang menyakiti kayla..Cerita sama bunda ya nak” bunda terl terlih ihat at berk berkac acaa-ka kaca ca,, ke keti tika ka dewa dewasa sa ak aku u baru baru bisa bisa memb membay ayan angk gkan an
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
Mulut Mulutku ku yang yang ke kemar maren en terku terkunci nci untuk untuk mencer mencerita itakan kan hal hal ini ini ak akhir hirny nya a menge mengelu luark arkan an ka katata-ka kata ta yang yang membu membuat at hati hati bund bunda a sema semakin kin miris miris.. Air matanya semakin bercucuran, namun dia berusaha menguatkan dirinya agar aku juga tidak takut untuk menutupi semua kejadian ini. Bund Bunda a segera segera bergan berganti ti pakai pakaian an,, begitu begitu juga juga denga dengan n ak aku. u. Aku tak tak tahu tahu hendak hendak kemana kemana bunda bunda membawa membawaku. ku. Selama Selama ini bunda bunda memang memang menjadi menjadi singl single e paren parentt semen semenja jak k ayah ayahku ku telah telah tiada tiada.. Aku baru baru tahu tahu kalau kalau bund bunda a membawaku ke sekolah setelah memarkirkan motor bebeknya di parkiran seko sekolah lah.. Jantun Jantungk gku u lang langsun sung g berde berdegu gub b ke kenca ncang ng.. Aku takut takut jika jika haru harus s bertemu dengan bang Madi lagi. “kenapa kita harus ke sekolah bunda?? Aku tidak mau,…”aku menangis tidak mau turun dari boncengan bunda. Tapi bunda hanya diam dan mencoba bersikap setenang mungkin. Bunda menatap ke sekeliling sekolahku. Tidak terlihat bang Madi yang biasanya nongkrong di depan kantin sekolah untuk menyiapkan minuman untuk guru-guru. Bunda Bunda mengge menggendo ndongku ngku yang masih masih tetap tetap menang menangis is dalam dalam pelukan pelukannya. nya. Dadaku sesak, ku peluk bunda dengan sedikit gemetar. Bunda melangkah perlaha perlahan n ke ruangan ruangan kepala sekolah sekolah dengan tujuan tujuan yang jelas. Aku bisa bisa mera merasa saka kan n dada dada bund bunda a yang yang naik naik turu turun n mena menaha han n mara marah, h, sedi sedih h dan dan kekecewaan. ----------Ruangan itu beralaskan karpet hijau yang memenuhi semua ruangan, kipas angin yang berputar ke kiri ke kanan mampu menahan sedikit suhu yang panas hari ini. Namun aku tahu panas di hati bunda sama sekali tidak hilang.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
Bunda Bunda berlina berlinang ng airmata airmata saat saat mencerit menceritakan akan kejadian kejadian yang yang aku alami. alami. Saat bund bunda a menang menangis is ak aku u baru baru meny menyada adari ri betapa betapa besar besar cinta cinta seora seorang ng ibu. ibu. Walaupun saat itu aku belum begitu mengerti bagaimana mengungkapkan kasih sayang, tapi aku sangat yakin air mata yang berlinang, emosi bunda yang yang melu meluap ap ka kare rena na amar amarah ah meru merupa paka kan n sala salah h satu satu bent bentuk uk besa besarn rnya ya cintanya padaku. “Apa yang harus saya lakukan selain memberikan therapy untuk Kayla, saya tak ingin dia tumbuh menjadi anak yang merasa rendah diri, takut bahkan saya takut bisa berakibat fatal yang lainnya, tak jarang anak-anak korban pedofil pedofil menyayat menyayat tubuh mereka. mereka. Saya Saya tak akan menuntut menuntut pihak pihak sekolah sekolah,, saya saya hanya hanya minta minta sekolah sekolah melapor melaporkan kan Madi ke polisi. polisi. Sementar Sementara a urusan urusan kejiwaan Kayla saya akan mengatasi sendiri” bunda mengeluarkan uneguneg di hatinya atas kekecewaan yang teramat sangat dirasakan. Kepala Kepala sekolahk sekolahku u tak segan segan mengucap mengucapkan kan terimak terimakasih asih untuk untuk melapor melaporkan kan kasusku, ternyata sekolah ini juga memikirkan nama baik sekolahnya dan anak-anak murid yang juga bisa menjadi korban selanjutnya. Tiba-tiba saja bang Madi tidak hadir lagi di sekolah semenjak kejadian itu. Bahka Bahkan n dia dia meng menghi hilan lang g entah entah keman kemana, a, tak tak ada ada seor seorang angpu pun n yang yang tahu tahu dimana keluarga bang Madi karena bang Madi sangat tertutup untuk hal-hal bersifat pribadi. Menurut Richard Von Kraft-Ebing seorang ahli kejiwaan dari dari Austr Austria ia begitu begitulah lah kebany kebanyaka akan n seoran seorang g pedo pedofil fil,, memp mempun unyai yai sifat sifat tertutup, hanya menyukai sex dengan anak-anak dan bukan dengan orang dewasa. dewasa. Kehidu Kehidupann pannya ya juga juga sering sering berpin berpindahdah-pind pindah ah dari dari satu tempat tempat ke tempat yang lain mungkin karena diusir atau menutupi kedoknya. Pedofil terlihat sangat ramah pada anak-anak tapi kenyataannya mereka predatori yang akan mengejar korbannya kemanapun hingga mendapatkannya.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing
ibu seperti yang bunda lakoni sekarang ini. Keadaan ini semakin membuat aku mencintai bunda. Aku yakin sekali banyak di luar sana yang mengalami hal seperti yang aku alami, tapi jarang yang mau melaporkan karena mungkin akan menjadi rumit jika harus melapor. Belum lagi hukuman untuk seorang pedofil hanya dijerat 15 tahu tahun n penj penjar ara a dan dan dend denda a 300 300 juta juta rupi rupiah ah,, ak aku u piki pikirr itu itu tak tak ak akan an sebanding dengan trauma yang dialami anak-anak sepanjang umurnya. Entah berapa kali aku harus bolak balik ke dokter lalu bertemu dengan om yang berpakaian rapi dan sangat baik. Kata bunda aku sedang ditherapy, aku mengikuti saja ajakan bunda. Terkadang Terkadang aku terbangun terbangun di malam hari karena mimpi buruk, aku tak mendapati bunda di tempat tidur bersamaku, tapi aku selalu melihat bunda dengan mukenanya dalam sujud yang dalam dengan linangan air mata. Begitulah bunda menjalani hari-harinya dengan shalat dan kesabaran.
----------People should always try to take the bad things that happen to them in their lives and turn them into something good...
Bunda adalah ibu yang luar biasa, aku akui aku memang mengalami trauma deng dengan an ke kejad jadian ian itu, itu, namu namun n aku tak menya menyang ngka ka mampu mampu melew melewati ati masa masa kecilku dengan indah dalam artian tak jauh berbeda dengan anak-anak yang lain. Bunda selalu mengatakan bahwa aku anak yang kuat, bahwa aku anak yang berani menghadapi sesulit apapun kondisi dalam hidup ini. Aku sudah
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
punya kekuat kuatan an untuk tuk mela elangkah ke depan menj enjadi adi bertanggung jawab atas masa depan yang aku dambakan.
Creative Writing
orang ang
yang ang
Aku kagum pada Oprah Winfrey karena kegigihannya melawan kondisi yang serupa. serupa. Ketika Ketika berumur berumur 9 tahun tahun juga juga mengalam mengalamii peleceha pelecehan n seksual seksual oleh sepupunya sendiri dan harus hamil di usia muda, tapi tak ada satupun yang menyangka bahwa ia bisa menjadi seperti sekarang ini, menjadi orang yang terk terken enal al dan dan sala salah h satu satu oran orang g terk terkay aya a di duni dunia. a. Jadi Jadi,, ak aku u piki pikirr tak tak ada ada satupun alasan untuk aku putus asa dengan masalaluku, aku harus kuat karena aku memang punya kekuatan untuk itu. ----------“Ayo,..ngelamunin apa neh” tiba-tiba Bima menepuk pipiku. Ternyata aku telah mendiamkannya cukup lama. Ini malam pengantin kami, bagaimana mung mungkin kin ak aku u membi membiar arkan kannya nya menun menungg ggu u lama. lama. Walau Walaupu pun n masi masih h sediki sedikitt kaget, aku menyambut pelukan hangat suamiku tercinta. “Apa kau masih teringat kejadian itu cinta? Bima memelukku dari belakang, memberikanku memberikanku ketenangan. Aku bersyukur bersyukur menemukan menemukan Bima untuk menjadi salah satu bagian dari sepanjang hidupku di dunia. Aku bersyukur memiliki bunda yang super perhatian, aku bersyukur begitu banyak orang-orang yang menyayangiku. “kejadian itu memang masih ku ingat, tapi yakinlah semua itu tak memberi pengaruh apapun untuk kita di malam ini dan selanjutnya” Bima tersenyum setelah mendengar mendengar ucapanku yang penuh keyakinan. keyakinan. Aku rasa semua orang berhak untuk bahagia.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world's largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Short Story[Type text]
Aida_affandi
Creative Writing