MAKALAH AGAMA ISLAM
PERSEPSI JIHAD DALAM ISLAM
Disusun Oleh:
KELOMPOK 7
Andi Purbo Setiawan NIM: 155610039
Masyoudi Adi Yanta NIM: 155610022
Chessa Pandu Aditirta NIM: 155610037
Wisnu Hendratama NIM: 155610140
NG Satria Utomo WP NIM: 155610024
Chandra Restu Wijanarko NIM: 155610035
Muhammad Afan Bastian NIM: 155610033
Didha Ismaya NIM: 155610011
STMIK AKAKOM
Yogyakarta
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimahkan rahmat, karunia serta hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "PERSEPSI JIHAD DALAM ISLAM" tepat pada waktunya.
Dengan selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan dan sumber dari banyak pihak dan rekan-rekan yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan, baik dari materi maupun teknik penyajiannya Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan dari makalah ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..
Latar Belakang………………………………………………………..
Tujuan…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….
Pengertian Jihad……………………………………………………….
Macam-Macam Jihad…………………………………………………
Syarat Jihad……………………………………………………………
Rukun Jihad………………………………………………………...…
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….
Kesimpulan…………………………………………………………....
Saran………………………………………………………………...…
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Disebabkan karena kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang Islam di antara kaum muslimin dan adanya propaganda-propaganda Barat untuk menyerang Islam, kedua hal tersebut menjadikan kaum muslimin dan orang-orang non muslim saat ini salah memahami konsep Jihad. Jihad yang ditampilkan saat ini diidentikkan dengan orang yang haus darah, untuk menyebarkan Islam dengan pedang atau berarti usaha untuk penegakan agama Islam atau sebaliknya jihad adalah suatu konsep untuk membuat suatu bentuk masyarakat yang di dalamnya terdapat bermacam masyarakat. Sayangnya tidak seorang pun dan dari sekian ide-ide tersebut yang benar dalam realitas jihad secara Islam.
Jihad adalah salah satu syi'ar Islam yang terpenting dan merupakan puncak keagungannya. Kedudukan jihad dalam agama sangat penting dan senantiasa tetap terjaga. Jihad fii sabiilillaah tetap ada sampai hari Kiamat.
Islam tidak hanya memerintahkan umat Islam untuk menyembah Allah dengan mendirikan shalat, puasa, membaca doa, meyisihkan sebagian hartanya melaliu zakat, dan menyantuni kaum dhuafa.Itu semua belum cukup unutk umat Islam jika banyak kebenaran ditutupi oleh kebatilan. Orang islam diwajibkan beribadah yang dengan ibadah itu dia ikut andil dalam menanggulangi kejahatan sebagaimana andilnya ibadah zakat dalam berbuat kebaikan. Demikian itulah yang dinamakan ibadah jihad fi sabilillah.
Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui pengertian tentang Jihad terutama dalam pandangan Islam.
b. Untuk mengetahui Cara dan Hukum Jihad.
c. Untuk mengetahui Macam-macam Jihad
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Jihad
Jihad artinya perjuangan yang sungguh-sungguh di jalan Allah dengan seluruh kemampuan baik dengan harta, jiwa, lisan, mau pun yang lainnya. Jihad terutama ditujukan untuk membela kaum yang tertindas:
"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!." [An Nisaa' 75]
Jihad merupakan satu kewajiban penting dalam Islam:
Dalam Islam, wanita boleh ikut berperang untuk memberi minum dan mengobati prajurit yang terluka.
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. pernah berperang bersama Ummu Sulaim serta beberapa orang kaum wanita Ansar. Ketika beliau sedang bertempur, mereka membantu memberi minum serta mengobati para prajurit yang terluka. (Shahih Muslim No.3375)
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan." Muttafaq Alaihi.
Dari Anas bahwa Nabi SAW bersabda: "Berjihadlah melawan kaum musyrikin dengan hartamu, jiwamu dan lidahmu." Riwayat Ahmad dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Hakim.
لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam): sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [Al Baqarah 256]
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
"(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa." [Al Hajj 40]
Macam-macam Jihad
1. Fardlu 'Ain: yaitu berjuang melawan musuh yang menyerbu ke sebagian negara kaum muslim seperti jihad melawan kaum Yahudi yang menduduki negara Palestina. Semua orang muslim yang mampu berdosa sampai mereka dapat mengeluarkan orang-orang Yahudi dari negeri tersebut.
2. Fardlu Kifayah: yaitu jika sebagian telah memperjuangkannya, maka yang lain sudah tidak berkewajiban untuk melakukan perjuangan tersebut, yaitu berjuang menyebarkan dakwah Islam ke seluruh negara sehingga melaksanakan hukum Islam, dan barangsiapa yang masuk Islam serta berjalan di jalan Islam kemudian terbunuh sehingga tegak kalimat Allah, maka jihad ini berjalan terus sampai hari kiamat. Jika orang-orang meninggalkan jihad dan tertarik oleh kehidupan dunia, pertanian dan perdagangan maka ia akan tertimpa kehinaan.
3. Jihad terhadap pemimpin Islam: yaitu dengan memberikan nasihat kepada mereka dan pembantu mereka, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Agama adalah nasihat, kami bertanya , untuk siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin-pemimpin Islam dan orang-orang muslim awam" (HR. Muslim). Dan beliau bersabda: "Jihad yang paling mulia adalah menyampaikan kebenaran kepada pemimpin yang zalim" (HR. Abu Daud dan Tarmizi). Adapu cara untuk menghindarkan diri dari penganiayaan pemimpin kita sendiri, yaitu agar orang-orang Isilam bertaubat kepada Tuhan, meluruskan akidah mereka atas dasar ajaran-ajaran Islam yang benar sebagai pelaksanaan dari firman Allah: "Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS Ar-'Ad : 11).
4. Berjihad melawan orang kafir, komunis dan penyerang dari kaum ahli kitab, baik dengan harta benda, jiwa dan lisan sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Dan berjihadlah menghadapi orang-orang musyrik dengan harta bendamu, jiwamu dan lisanmu" (HR. Ahmad).
5. Berjihad melawan orang-orang fasik dan pelaku maksiat dengan tangan dan hati, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diantara kamu melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman" (HR. Muslim).
6. Berjihad melawan setan: dengan selalu menentang segala kemauannya dan tidak mengikuti godaannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah sebagai musuhmu, karena sesungguhnya setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala" (QS Faatir : 6).
7. Berjihad melawan hawa nafsu: dengan menghindari hawa nafsu, membawanya kepada ketaatan kepada Allah dengan menghindari kemaksiatan-kemaksiatannya. Allah berfirman melalui mulut Zulaihah yang mengakui telah membujuk Yusuf untuk berbuat dosa: "Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS Yusuf : 53).
Jihad diwajibkan atas:
1. Setiap muslim.
2. Baligh.
3. Berakal.
4. Merdeka.
5. Laki-laki.
6. Mempunyai kemampuan untuk berperang.
7. Mempunyai harta yang cukup baginya dan keluarganya selama kepergiannya dalam berjihad.
Syarat Jihad
Menurut Syaikh Abu Syujak syarat-syarat jihad ada tujuh antar lain:
Islam
Baligh
Berakal
Merdeka
Laki-laki
Sehat
Kuat berperang
Rukun Jihad
Menurut Syaikh Abu Syujak rukun jihad antar lain:
Tegas dan siap mati ketika menghadapi serangan musuh, karena Allah Ta'ala mengharamkan Mujahid mundur dari serangan musuh.
Dzikir kepada Allah Ta'ala dengan hati dan lisan dalam rangka meminta kekuatan Allah Ta'ala dengan ingat janji, ancaman, dukungan serta pertolongan-Nya kepada wali-wali-Nya. Dengan dzikir seperti itu, hati menjadi tegar dan semangat perang menjadi kuat.
Taat kepada Allah Ta'ala dan Rasul-Nya dengan tidak melanggar perintah keduanya dan meninggalkan larangan keduanya.
Tidak menimbulkan konflik ketika memasuki kancah perang, namun dengan satu barisan yang tidak ada celah kosong didalamnya, hati yang menyatu, dan badan-badan yang rapat seperti bangunan kokoh.
Sabar dan tetap dalam kesabaran, dan siap mati ketika memasuki kancah perang hingga pertahanan musuh terbongkar dan barisan mereka terkalahkan, sebagaimana firman Allah Ta'ala.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Jihad berasal dari kata jahada, yujahidu, jihad. Artinya adalah saling mencurahkan usaha. Makna jihad menurut bahasa (lughawi) adalah kemampuan yang dicurahkan semaksimal mungkin: kadang-kadang berupa aktivitas fisik, baik menggunakan senjata atau tidak; kadang-kadang dengan menggunakan harta benda dan kata-kata: kadang-kadang berupa dorongan sekuat tenaga untuk meraih target tertentu: dan sejenisnya. Makna jihad secara bahasa ini bersifat umum, yaitu kerja keras.
Al-Quran telah mengarahkan makna jihad pada arti yang lebih spesifik, yaitu: Mencurahkan segenap tenaga untuk berperang di jalan Allah, baik langsung maupun dengan cara mengeluarkan harta benda, pendapat, memperbanyak logistik, dan lain-lain. Dengan demikian, makna jihad yang lebih tepat diambil oleh kaum Muslim adalah berperang di jalan Allah melawan orang-orang kafir dalam rangka meninggikan kalimat Allah.
Saran
Kaum Muslim harus lebih berhati-hati dalam menyikapi provokasi, ajakan, maupun seruan-seruan jihad yang disalahgunakan oleh banyak pihak yang didasarkan pada kepentingan politik tertentu. Alih-alih mengharapkan mati syahid, yang diperoleh ternyata mati konyol.Sebagai Kaum Muslim kita wajib mengamalkan jihad dengan sebaik mungkin, dan tetap berdasarkan rambu-rambu Islam yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/
http://media-islam.or.id/2011/09/27/jihad-menurut-islam/
http://viapurwawisesasiregar.blogspot.co.id/2014/01makalah-tentang-jihad.html?m=1