BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1
Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Pemb Pemban angu guna nan n jem jembata batan n sang sangat at berk berkai aita tan n deng dengan an sala salah h satu satu upay upayaa pengmbangan wilayah dalam mendukung mendukung pengembangan berbagai sektor kegiatan ekon ekonom omii
seper seperti ti
perta pertani nian an,,
perk perkeb ebun unan an,,
perik perikan anan an,,
pete petern rnak akan an,,
indu industr stri, i,
pariwisata, pertambangan serta pengembangan kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti kegiatan perdagangan antar daerah, kegiatan administrasi pemerintahan, kegiatan sosial politik, dan sebagainya. Jemba Jembatan tan Pera Perawa wang ng terle terleta tak k pada pada ruas ruas jala jalan n Mina Minas-S s-Sim impa pang ng Lago Lago,, di Kabupaten Siak. Keberadaan Jembatan ini akan memperpendek jarak Jalan Lintas Timu Timurr pada pada uas uas Simpan Simpang g Lago Lago ! Minas Minas sepanj sepanjang ang ± "# km, dibanding jika melewat melewatii Kota Kota Pekanb Pekanbaru aru.. $isamp $isamping ing itu kebera keberadaa daan n jembat jembatan an ini juga juga akan akan mengurang mengurangii kema%etan kema%etan lalu lintas kendaraan kendaraan berat yang biasanya biasanya melewati melewati Kota Pekanbaru Pekanbaru dan mengurangi mengurangi beban lalu lintas lintas pada uas Jalan &asional Simpang Lago Lago ! Pekanb Pekanbaru aru serta serta jalan jalan dalam dalam Kota Kota Pekanb Pekanbaru aru.. $engan $engan dibang dibangunn unnya ya jembatan ini akan dapat mengurangi waktu tempuh Jalan Lintas Timur Timur dari Simpang Lago menuju $umai. I.2 I.2
Maks Maksud ud dan dan Tujuan juan Proy Proyek ek
Maksud dan tujuan dibangunnya jembatan Perawang adalah ' (.
Meny Menyediak ediakan an prasar prasaran anaa trans transpo port rtasi asi yang yang mengh menghub ubun ungk gkan an kota kota Pera Perawa wang ng dengan daerah lainnya sehingga daerah-daerah yang terpisah oleh sungai Siak dapat terhubung dengan baik.
).
Men Mengura guran ngi biay biayaa opera perasi sion onal al kenda endara raan an sehi sehin ngga gga mengu engura ran ngi biay biayaa transportasi transportasi yang mengakibatk mengakibatkan an harga harga bahan mentah maupun jadi akan lebih kompetiti*.
+.
Mem Memperb perbes esar ar kese kesemp mpat atan an pema pemasa sara ran n dari dari daer daerah ah seki sekita tarr yang ang bera beraki kiba batt langsung kepada peningkatan sosial dan ekonomi rakyat.
1
2
I.3
uang uang L!ngku L!ngku" " #e #erja rja Prakt Praktek ek
uang lingkup yang ditinjau penulis pada Proyek Pembangunan Jembatan Perawang Perawang ini adalah metode metode pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan Post Tensioning Tensioning Prestressed Concrete yang Concrete yang meliputi pekerjaan pemasangan tendon, pemasangan kabel strand kabel strand , penarikan kabel strand kabel strand , proses grouting proses grouting dan dan hal lain yang diarahkan pembimbing. $alam laporan ini dipaparkan pelaksanaan kegiatan proyek yang sedang dikerjakan dikerjakan berdasarkan berdasarkan pengamatan, pengamatan, konsultasi konsultasi dan bimbingan bimbingan dari kontraktor kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas serta berpedoman pada gambar kerja, spesi*ikasi umum, dan lampiran lainnya. 1.$
%!ste&at!ka Penul!san
Laporan kerja praktek ini disusun atas beberapa bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab dengan rin%ian sebagai berikut ' Ba' I (
Penda)uluan
erisi tentang tentang latar belakang proyek, proyek, maksud maksud dan tujuan proyek proyek,, ruang lingkup kerja praktek, serta sistematika penulisan. Ba' II (
T!njauan U&u& Proyek
erisi tentang data umum proyek dan pelaksanaan proyek yang terd terdir irii dari dari tahap tahap-ta -taha hapa pan n yang yang dimu dimula laii deng dengan an penu penunj njuk ukan an langsu langsung ng kontrak kontraktor tor pelaks pelaksana ana,, admini administra strasi si proye proyek k dan tahap tahap pelaksanaan dilapangan. Ba' III (
T!njauan #)usus Proyek
erisi erisi tentan tentang g metode metode pelaks pelaksana anaan an pekerja pekerjaan an Post Tensioni ensioning ng Prestressed Prestressed Concrete dengan dengan standar standar peraturan peraturan yang digunakan digunakan pada proyek ini. Ba' I* (
Penutu"
erupa kesimpulan dan saran-saran penulis terhadap pelaksanaan proyek se%ara umum.
BAB II TIN+AUAN UMUM P,-E#
2.1. .1.
Lokas okas!! da dan %!t %!tua uas! s! Pro Proyek yek
dapun lokasi proyek ini adalah di desa Meredan, ke%amatan Tualang, Kabupaten Siak Sri ndrapura.
P. SUMA MATE RA
Prop.Riau
Keterangan(Not : to Scale) Ibukota Propinsi Ibukota Kabupaten Kota-kota lainnya Batas Propinsi Batas Kabupaten Jalan Nasional Jalan Propinsi
/amb /ambar ar ).( ).(
Loka Lokasi si Proy Proyek ek Jemb Jembat atan an Pera Perawa wang ng
Situasi Situasi topogr topogra*i a*i jembat jembatan an perawa perawang ng terdiri terdiri atas atas daerah daerah datar datar dimana dimana kedua sisi jembatan dibelah oleh sungai Siak. Kondisi tanah sekitar jembatan adalah gambut dengan kedalaman rata-rata tanah gambut setebal +0 m. Proy Proyek ek
Pem Pembang bangun unan an
Jem Jembata batan n
Pera Perawa wang ng
dike dikerj rjak akan an
oleh oleh
Pembangunan Perumahan 1Persero2 dengan perin%ian sebagai berikut ' a. Merupak Merupakan an Jemb Jembatan atan Single Single o3 /irder /irder b. Terdiri Terdiri dari (" buah pier dan " abutmen. abutmen. %. Total Total panjang panjang jembata jembatan n perawang perawang adalah adalah ("(+ ("(+ meter meter dengan dengan rin%ian rin%ian ' - main span
4 (50 meter
- side span
4 )0) meter
3
P.T.
- approa%h span
4 #05 meter
- slab on pile
4 #)+ meter
4
5
Lebar jembatan
' (),6 m
7ree board dari hws
' )+ meter, sepanjang alur pelayaran (00 m
Pekerjaan pondasi - Pier utama
' Steel pipe pile dia.()00 mm
- Pier app. span
' P% pile dia. 800 mm
- Slab on pile
' P% pile dia. +#0 mm
Pekerjaan struktur atas - Main 9 side span
' o3 girder K #00
- pp. span
' girder l."0.5 m: h.(,6 m
- Slab on pile
' eton K #00
2.1.2. Data U&u& Proyek
(. &ama Proyek
' Pembangunan Jembatan Perawang
). Tipe Jembatan
' alan%e ;antile
+. Pemilik Proyek
' $inas Kimpraswil Propinsi iau $inas P=, Kimpraswil Kabupaten Siak
". Pemberi Tugas
' Kepala $inas P= Kimpraswil Kabupaten Siak
#. Kontraktor Pelaksana
' PT.PP 1Persero2
8. Sumber $ana
' P$ P>P&S = 1T.)00" s?d )005 2 P$ K=PT@& SK 1T.)00" s?d
)0052 6. Konsultan Peren%ana
' LP T ;>&S=LT&/
5. Konsultan Pengawas
' PT. K=&T& /A M/
B. &omor Kontrak
' 8)0?SPK?M=LTC?JT-PD?(60(
(0. &ilai Kontrak
' p. (8(.B6)."06.000,- 1Seratus @nam Puluh Satu Milyar Sembilan atus Tujuh Puluh $ua Juta @mpat atus Tujuh ibu upiah2
((. Sistem Pelelangan
' Sistem Pelelangan =mum
(). Sistem Kontrak
' Multy Cears
(+. Daktu Pelaksanaan
' ("80 hari kalender
a. Mulai
' (# $esember )00"
b. Selesai
'
$esember )005
6
(". Daktu Pemeliharaan
' +8# hari kalender
(#. Jenis Pekerjaan
' Struktur, rsitektur, Mekanikal, dan @le%tri%al
(8. Lokasi Pekerjaan a. Propinsi
' iau
b. Kabupaten
' Siak Sri ndrapura
%. lamat
' $esa Meredan, Ke%amatan Tualang
(6. Kuantitas Pekerjaan a. $eskripsi Proyek
' Jembatan dengan Panjang ("(+ m lebar ().6 m
b. 7ungsi
' Sarana penyebrangan
(5. Jenis Pondasi
' Tiang Pan%ang
(B. Jenis Struktur
' Struktur eton Prategang
)0. Material Struktur a. eton
' - K-+00 untuk butment - K-+00 untuk Pilar - K-#00 untuk $e%k
b. aja
' - aja mutu JT$ "0 - aja Mutu Tinggi /rade- )60
2.2
L!ngku" Pekerjaan Proyek
Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan pada proyek ini meliputi Pekerjaan' ).).(
Pekerjaan Struktur tas
a.
Peman%angan Tiang Pan%ang butment
b.
Peman%angan Tiang Pan%ang Pilar
).).)
Metode Kerja Struktur tas
a. Pekerjaan butment
b.
−
Peran%ah
−
ekisting
−
Skor
−
Tie od Pekerjaan Pilar
7
− Peran%ah − ekisting − Skor − Tie od %. $e%k
− pproa%h Span − Side Span − Main Span 2.3
Pelaksanaan Proyek
$alam melaksanakan suatu proyek ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan. Tahap pertama yang harus dilaksanakan yaitu tahap pelelangan dimana pada tahap ini para kontraktor akan diseleksi kemampuannya untuk melaksanakan proyek. $ari tahap ini ditunjuk kontraktor pelaksana yang akan menjalankan proyek ini dengan diawasi oleh wakil dari owner , dalam hal ini konsultan pengawas. 2.3.1
Pelelangan
Menurut Sutjipto et al 1(B5#2, sebuah proyek bertitik tolak dari gagasan dasar atau kebutuhan akan sesuatu yang mun%ul pada benak seseorang atau sekelompok orang. /agasan itu kemudian dikonkritkan ke dalam pende*inisian sebuah proyek 1 project definition2. Pekerjaan mende*inisikan sesuatu proyek yang besar tidaklah begitu mudah untuk dilakukan. $alam hal ini bantuan oleh tenaga ahli dari luar 1konsultan dan kontraktor2 diperlukan apabila pemilik proyek 1owner 2 tidak memilikinya. Pelelangan adalah suatu %ara yang digunakan oleh pemilik proyek untuk mendapatkan pihak pelaksana 1kontraktor2 yang akan melaksanakan proyek tersebut sesuai keinginan pemilik proyek. erdasarkan Keppres 50 pelelangan dibagi menjadi beberapa metode' (.
Pelelangan umum
8
Pelelangan jenis ini diumumkan se%ara terbuka melalui media %etak atau media elektronik dimana setiap rekanan boleh melakukan penawaran asal memenuhi syarat dan merasa mampu melaksanakan pekerjaan. ).
Pelelangan Terbatas Pelelangan jenis ini dilakukan se%ara terbatas dengan mengundang beberapa rekanan yang dianggap mampu dan terseleksi. $alam hal ini jumlah penyedia barang?jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas yaitu untuk pekerjaan yang kompleks.
+. Pemilihan Langsung Pemilihan langsung yaitu pemilihan penyedia barang?jasa yang dilakukan dengan
membandingkan
sebanyak-banyaknya
penawaran,
sekurang-
kurangnya + 1tiga2 penawaran dari penyedia barang?jasa yang telah lulus pra kuali*ikasi. ". Pelelangan dengan Penunjukan Langsung Pelelangan jenis ini merupakan pelelangan dengan %ara menunjuk langsung pihak kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan konstruksi yang dilakukan oleh pemilik proyek. Pelelangan proyek pembangunan Jembatan Perawang Kabupaten Siak Propinsi iau menggunakan sistem pelelangan umum. 2.3.2
Ta)a" Pelelangan
2.3.2.1.Pers!a"an Pelelangan
Langkah-langkah persiapan yang harus dilalui sebelum pelaksanaan proses pelelangan yaitu sebagai berikut' (. Mempersiapkan dokumen lelang, ). Mempersiapkan pelaksanaan lelang. nggaran biaya beserta perin%iannya ter%antum dalam dokumen lelang, yang menentukan besarnya harga yang diajukan pemborong ? kontraktor peserta lelang. $okumen terdiri dari' (.
en%ana Kerja dan Syarat-syarat 1KS2,
9
en%ana Kerja dan Syarat-syarat 1KS2 ini ditentukan oleh panitia lelang, dalam hal ini yang bertindak sebagai panitia lelang adalah $inas Kimpraswil Propinsi iau. en%ana kerja dan syarat-syarat 1KS2 berisikan hal sebagai berikut' a. b. %. d. ).
Petunjuk kepada kontraktor =sulan teknis =sulan biaya 7ormat kontrak
/ambar dan data-data keterangan lain.
2.3.2.2. Pelaksanaan Lelang
dapun sebelum pelaksanaan lelang dimulai maka dilakukan tahap-tahap sebagai berikut' 1. Pengu&u&an Lelang
Sebelum tender dilaksanakan terlebih dulu harus diadakan pengumuman lelang. si pengumuman lelang, sekurang-kurangnya harus memuat ketentuan sebagai berikut 1Keppres 502 a. &ama dan alamat pengguna barang dan jasa yang akan mengadakan pelelangan: b. =raian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan atau barang yang akan dibeli: %. Perkiraan nilai pekerjaan: d. Syarat-syarat peserta lelang: e. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil dokumen pengadaan. 2. Proses Pasakual!/!kas!
Pas%akuali*ikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari penyedia barang?jasa setelah memasukkan penawaran 1Keppres &o. 502. Prakuali*ikasi diperlukan untuk mengidenti*ikasikan kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan antara lain' a.
Modal kerja,
b.
Jumlah tenaga ahli,
%.
Pengalaman kerja,
10
d.
7asilitas kerja. Sedang ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian
pekerjaan dikuasai oleh badan-badan tersebut. Aasil dari proses ini meliputi' a.
Penilaian terhadap segi administrasi,
b.
Penilaian terhadap segi teknis,
%.
Penilaian terhadap segi keuangan.
3. Penga&'!lan Doku&en Pelelangan
Para %alon kontraktor mengambil dokumen lelang untuk dipelajari berupa >E, Spesi*ikasi Teknis, KS dan /ambar lela ng. $okumen pelelangan meliputi dokumen sebagai berikut' a.
Surat keputusan pemberian pekerjaan,
b.
Surat perjanjian pemborongan,
%.
=raian dan syarat-syarat pelaksanaan,
d.
/ambar-gambar?brosur yang se%ara teknis ada kaitannya,
e.
Petunjuk-petunjuk dan perintah teknis tertulis serta penjelasan penjelasan peren%anaan atau pengawasan selama pekerjaan berlangsung,
*.
Surat penawaran beserta lampiran-lampirannya. $okumen-dokumen tambahan lainnya yang dikeluarkan sebelumnya
adanya kontrak kerja dan atas persetujuan pihak pemilik dan kontraktor. $. %!te *!s!t
Site Fisit dilaksanakan agar para %alon kontaraktor dapat melihat langsung lokasi yang akan dibangun, disamping melihat se%ara
Ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam proses Aanwijzing menurut Keppres &o. 50 antara lain ' (. Penjelasan lelang dilakukan di tempat pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh penyedia barang?jasa yang terda*tar sebagai peserta lelang.
11
). Ketidakhadiran penyedia barang?jasa pada saat penjelasan lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak?menggugurkan penawaran. +. $alam a%ara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada peserta lelang mengenai ' a2 Metoda pengadaan?penyelenggaraan pelelangan : b2 %ara penyampaian penawaran: %2 dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran: d2 a%ara pembukaan dokumen penawaran: e2 metoda e
;alon kontrakator memasukkan dokumen administrasi, dokumen teknis dan dokumen penawaran harga. $okumen dministrasi diantaranya '
12
(.
kte notaris pendirian perusahaan,
).
&PDP
+.
PKP
".
S=P
#.
S=JK
8.
&era%a keuangan terakhir
$okumen Teknis diantaranya ' (. Metoda kerja ). $a*tar alat +. =sulan tenaga ahli ". Metoda pengendalian mutu waktu biaya #. S%hedule, dls $okumen Penawaran Aarga yaitu ' (. Surat penawaran harga ). +. nalisa harga satuan ". &ilai penawaran Aarga. 5. E6aluas! Doku&en Pena4aran
Panitia mengadakan e
Panitia?pejabat pengadaan menetapkan %alon pemenang lelang yang menguntungkan dalam arti' a. Penawaran memenuhi syarat administrati* dan teknis yang ditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia barang dan jasa: b.
Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah yang responsi*:
%.
Menggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri:
13
d.
Penawaran tersebut adalah terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat.
B. %!ste& #ontrak Kontrak adalah perjanjian se%ara tertulis antara pemberi tugas dan kontraktor dimana kewajiban masing-masing pihak diatur dalam pasal-pasal surat perjanjian. Suatu kontrak mulai ber*ungsi pada waktu kontrak tersebut ditandatangani. Kontraktor baru boleh bekerja se%ara *isik setelah ada SPMK 1Surat
Perintah
Mulai
Kerja2.
Kontrak
sekurang-kurangnya
memuat
ketentuan-ketentuan sebagai berikut1Keppres &o. 502 ' a2 Para pihak yang menandatangani kontrak meliputi nama, jabatan, dan alamat: b2 pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan jumlah barang?jasa yang diperjanjikan: %2 hak dan kewajiban para pihak yang terkait didalam perjanjian: d2 nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran: e2 persyaratan dan spesi*ikasi teknis yang jelas dan terin%i: *2
tempat dan jangka waktu penyelesaian?penyerahan dengan disertai jadual waktu
penyelesaian?penyerahan
yang
pasti
serta
syarat-ayarat
penyerahanya: g2 jaminan teknis?hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan?atau ketentuan mengenai kelaikan: h2 ketentuan mengenai %idera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajibanya: i2 ketentuan mengenai pemutusan kontrak se%ara sepihak: j2 ketentuan mengenai keadaan memaksa: k2 ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam terjadi kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan: l2 ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja: m2 ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab gangguan lingkungan: n2 ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan.
14
Kontrak adalah perjanjian se%ara tertulis antara pemberi tugas dan kontraktor dimana kewajiban masing-masing pihak diatur dalam pasal-pasal surat perjanjian. Suatu kontrak praktis mulai ber*ungsi pada waktu kontrak tersebut ditandatangani. Kontraktor baru boleh bekerja se%ara *isik setelah ada SPMK 1Surat Perintah Mulai Kerja2. Kontrak kontruksi dapat digolongkan dalam tiga kontrak, yaitu' (. Lump-Sum Contract 1kontrak pembayaran sekaligus2 rtinya pemilik pemberi tugas akan membayar sejumlah uang yang disetujui kepada kontraktor untuk menyelesaikan suatu proyek yang sesuai dengan ren%ana-ren%ana dan spesi*ikasi yang telah ditentukan dan dibuat oleh peren%ana. iasanya pemilik membayar sebagian dari jumlah uang tersebut kepada kontraktor pada selang waktu atau menurut bobot pekerjaan. 2. Turn Key Contract Pada kontrak tipe ini semua pembiayaan pelaksanaan proyek sampai selesai dan masa pemeliharaan ditanggung semuanya oleh pihak kontraktor. Pemilik proyek baru akan membayar kepada kontraktor setelah proyek selesai dengan sistem pembayaran yang telah disepakati bersama. +. nit Price Contract 1Kontrak Aarga Satuan2 rtinya pemilik akan membayar sejumlah uang yang telah disetujui kepada pihak kontraktor untuk unit pekerjaan yang telah diselesaikan dalam satu proyek. Pembayaran biasanya dilakukan oleh pemilik kepada kontraktor pada selang waktu yang telah ditentukan selama konstruksi proyek tergantung pada pekerjaan yang telah diselesaikan. Misalnya setiap bulan atau berdasarkan bobot pekerjaan. $alam Proyek Pembangunan Jembatan alan%e ;antile
Pelaksanaan pembangunan adalah melakukan pekerjaan pada suatu lokasi sedemikian hingga pembangunan terwujud yang telah ditetapkan dalam biaya,
15
jadwal dan sasaran kualitas. da proses-proses yang perlu dipertimbangkan sehubungan dengan proses pembangunan, yang melibatkan berbagai pro*esi dan bahan yang digunakan. Aal ini ditujukan agar semua pihak melakukan tugasnya sebagai suatu tim. Setiap orang harus mendapat tugas yang jelas dan saling bekerja sama hingga dapat men%apai tujuan pekerjaan. Manajemen proyek mengarahkan dan mengembangkan Sumber $aya Manusia dan Sumber daya lainnya supaya berjalan di jalur yang seharusnya menuju sasaran yang telah ditetapkan serta men%iptakan dorongan semangat untuk memotirganisasi proyek tersebut harus mempunyai badan hukum, sarana serta personil yang dapat bekerja sama se%ara kolekti* dan kualitati* agar mendapat hasil yang baik. Struktur organisasi pekerjaan adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Sedapat mungkin segala urusan di dalam proyek dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya, jika terdapat ketidak%o%okan, maka dapat diselesaikan denagan %ara musyawarah demi kelan%aran proyek. dapun pihak-pihak yang memainkan peranan penting di dalam proses pembangunan adalah ' 1.
Pe&!l!k Proyek
Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki proyek. Pada Proyek Pembangunan Jembatan Perawang ini pemilik proyek adalah $inas Kimpraswil Propinsi iau dan $inas P=, Kimpraswil Kabupaten Siak. dapun tugas dan wewenang dari pemilik proyek antara lain ' a. Memberikan in*ormasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik. b.
Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas.
16
%.
$apat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor tidak memberikan hasil pekerjaan yang sempurna dan melanggar ketentuan.
d.
Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek.
e.
Menandatangani Surat Perintah Kerja 1SPK2 dan surat perjanjian dengan kontraktor.
*.
Mengesahkan
semua
dokumen
pembayaran
kepada
pihak
kontraktor. 2.
#onsultan Perenana
Konsultan Peren%ana adalah pihak yang di tunjuk oleh pemberi tugas untuk bertindak selaku peren%ana pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, interior dan lands%ape dalam batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administrati*, yaitu PT. LP T K>&S=LT&/. Konsultan Peren%ana ber*ungsi melaksanakan pengadaan dokumen peren%anaan,
dokumen
lelang,
dokumen
untuk
pelaksanaan
kontruksi,
memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, dan memberikan penjelasan serta saran penyelesaian terhadap persoalan peren%anaan yang timbul selama tahap kontruksi. Konsultan Peren%ana mulai bertugas sejak tahap peren%anaan sampai dengan waktu serah terima pekerjaan oleh Kontraktor. dapun tugas dan tanggung jawab konsultan peren%ana antara lain ' a. Melakukan peren%anaan struktural atas permintaan pemilik proyek se%ara keseluruhan sesuai dengan ide, batas-batas teknis dan administrasi. b.
Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan peren%anaan sebagai a%uan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesi*ikasi teknis 1persyaratan meterial dan peralatan, serta metode kerja yang digunakan2.
%.
Memberikan penjelasan se%ara detail, baik kepada pemilik proyek maupun kepada kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas, meragukan atau yang dapat menimbulkan masalah tertentu, khususnya yang menyangkut peren%anaan demi kelan%aran dan kelangsungan proyek.
17
d.
ertanggung jawab atas seluruh peren%anaan struktural yang dibuat, perhitungan konstruksi maupun en%ana nggaran iaya 12.
3.
#onsultan Penga4as
Merupakan Pihak Konsultan Pengawas Pembangunan gedung, yang akan ditunjuk oleh Pemilik Proyek untuk bertindak sepenuhnya mewakili Pemilik Proyek dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan ini di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik teknis maupun administrati*. yang dimaksud adalah PT. K=&T& /A M/. Tugas dan wewenang konsultan pengawas antara lain ' a.
Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan dilapangan.
b.
Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi
%.
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pen%apaian
d.
Mengumpulkan data dan in*ormasi dilapangan untuk meme%ahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi
e.
Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan se%ara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawas, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstuksi yang dibuat oleh kontraktor.
*.
Menyusun berita a%ara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
g.
Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan !s"op drawing# yang diajukan oleh kontraktor.
h.
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan.
i.
Menyusun da*tar %a%at?kerusakan sebelum serah terima, mengawasi perbaikannya menyusun laporan akhir pekerjaan pengawasan.
j.
ersama Konsultan Peren%ana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung.
18
k.
Membantu pengelola proyek dalam menyusun $okumen Penda*taran.
l.
Membantu pengelola proyek mengurus sampai mendapatkan P 1jin Penggunaan angunan2 dari Pemerintah $aerah Tingkat setempat.
$.
#ontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah pihak yang di tunjuk berdasarkan pelelangan untuk melakukan pembangunan proyek sesuai ren%ana, perhitungan dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan peren%ana. Kontraktor Pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yang telah diberikan kepadanya sesuai dengan kesepakatan denagan pemilik proyek. Tugas dari kontraktor pelaksana, dalam hal ini adalah PT. Pembangunan Perumahan yaitu melaksanakan pekerjaan kontruksi di lapangan. dapun susunan organisasi PT. Pembangunan Perumahan adalah sebagai berikut ' a. Manajer Proyek Tugas dan wewenangnya adalah' (. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan untuk peren%anaan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ). Memberi
pengarahan
dalam
tahap
pembuatan
PPP
1en%ana
Pelaksanaan nggaran Pelaksanaan Proyek2 +. Menguasai seluruh isi dokumen kontrak ". Menjamin tersedianya seluruh sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek #. Memberikan pengarahan dan memantau serta menge
19
6. Mengembangkan moti
dan memoti*asi bawahan yang
berada
dibawah
koordinasinya d. %eneral Affair Tugas dan wewenangnya' (. Mengumpulkan data-data untuk proses membuat ren%ana pelaksanaan proyek bagian administrasi dan keuangan ). Menguasai isi dokumen kontrak yang berkaitan dengan bidangnya +. Meningkatkan e*isiensi proyek ". Melaksanakan administrasi bagian kepegawaian dan keuangan #. Menjamin keamanan dan keselamatan sesuai persyaratan 8. Mengembangkan dan memoti*asi bawahan yang ada dibawahnya e. Sur$eyor Tugas dan wewenangnya' (. Membuat analisa harga satuan pekerjaan ). Melakukan perhitungan pekerjaan tambah kurang +. ersama kepala teknik melaksanakan klaim tagihan ". ersama dengan team proyek melaksanakan negosiasi pekerjaan lapangan #. Menyiapkan data-data perusahaan dengan baik
20
*. dministrasi Tugas dan wewenangnya ' (. Mempersiapkan data seluruh karyawan yang ada diproyek ). Menangani seluruh surat-surat intern dan ekstern perusahaan +. Mengarsipkan seluruh data tersebut diatas dengan baik ". Melaksanakan tertib administrasi tugasnya dengan baik g. Tenaga bagian Mekanikal Tugasnya adalah ' (. Memasang instalasi listrik dan menerangkan lapangan ). Membuat sarana dan prasarana serta mengontrol dan memperbaiki sarana kerja yang ada +. Membuat ren%ana kerja sesuai pekerjaan yang dilaksanakan h. Tenaga bagian &rawing Tugasnya adalah ' (. Membuat s"op drawing se%ara benar dan jelas ). Membuat gambar detail yang rumit +. Membuat as 'uild drawing berdasarkan s"op drawing dan kondisi lapangan ". Membuat tertib administrasi gambar i.
Tenaga agian Logistik Tugasnya adalah ' (. Memahami da*tar sub kontraktor yang dikeluarkan oleh =PP 1=nit penentuan pembelian2 pusat. ). Men%ari bahan atau peralatan serta melapor ke kepala proyek. +. Men%ari penawaran harga atas intruksi kepala operasi minimum tiga subkontraktor.
j.
Tenaga agian Pengukuran Tugasnya adalah ' (. Melaksanakan kalibrasi alat ukur se%ara periodi% sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. ). Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pengukuran.
21
+. Melaksanakan marking untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan. H
k. Tenaga agian /udang Tugasnya adalah ' (.
Membuat surat jalan penolakan bahan jika diperlukan.
2.
Membuat bon penerimaan barang berdasar surat jalan yang diterima setelah di%ek dan mengisikan pada stoc) card serta membukukan dalam buku harian gudang.
l.
*.
Menyerahkan surat jalan kepada supplier.
+.
Men%atat pengeluaran bahan di dalam sto%k se%ara tertib
Tenaga Keamanan 1Security2 Tugasnya adalah ' (.
Mengamankan areal proyek
).
Mengamankan material dan peralatan yang ada di dalam proyek.
+.
Mengontrol surat jalan material keluar masuk proyek.
2.$.2. Hu'ungan Mas!ng8Mas!ng P!)ak %eara ,rgan!sas!
Kedudukan masing!masing pihak se%ara organisasi dimaksudkan bahwa pemilik proyek langsung membawahi kontraktor pelaksana. rtinya, kontraktor pelaksana langsung bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya kepada pemilik proyek sesuai dengan penawaran. Sedangkan konsultan pengawas bertanggung jawab kepada pemilik proyek sesuai dengan ruang lingkup tugas dan kontrak perjanjian masing-masing. Aubungan kerja antara organisasi proyek dapat dilihat seperti /ambar ).( 1Aubungan >rganisasi Proyek2 berikut'
Pemilik Proyek $inas P= Kimpraswil
Konsultan Peren%ana PT. LAPI ITB KONSULTING
Kontraktor PT. PP
Konsultan Pengawas PT. KUANTAN
22
Sub Kontraktor PT. "SL I#$o#%&ia PT. 'SI
Keterangan' Jalur perintah Jalur konsultasi /ambar ).) Aubungan >rganisasi Proyek 2.$.3. 9aktu #erja
Daktu kerja atau jam kerja adalah waktu yang telah ditetapkan untuk memulai atau mengakhiri suatu pekerjaan dalam satu hari kerja. dapun pembagian waktu kerja pada Pembangunan Jembatan Perawang adalah ' a.
Jam Kerja eguler?iasa dalah jumlah jam kerja dalam satu hari kerja. Jam kerja tersebut adalah sebagai berikut '
(.
Jam 05.00 s?d ().00 D
' Jam Kerja
).
Jam ().00 s?d (+.00 D
' Jam stirahat
+.
Jam (+.00 s?d (6.00 D
' Jam Kerja
b.
Jam Kerja Tambahan 1lembur2 Jam kerja lembur adalah waktu kerja diluar jam kerja reguler dimana jam kerja lembur diadakan untuk mengejar target pekerjaan yang ditetapkan pihak perusahaan untuk segera diselesaikan atau dikarenakan pekerjaan tersebut memerlukan jam kerja lembur, misalnya dalam penge%oran lantai yang dilakukan pada jam 0B.00 wib selesai pada jam )(.00 D 1sampai dengan penge%oran selesai.
2.$.$. U"a) #erja
=pah kerja adalah imbalan berbentuk uang kepada seseorang pekerja atas pekerjaan yang dibebankan kepadanya. =pah kerja yang berlaku pada Proyek Pembangunan Jembatan Perawang adalah sebagai berikut '
23
(.
=pah kerja diberikan pada setiap awal bulan.
).
=pah kerja lembur yaitu upah kerja yang dibayarkan kepada tenaga kerja?buruh yang ikut bekerja lembur. H
2.$.0. Pelaksanaan Pekerjaan
Metode kerja yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana untuk tiap kegiatan didasarkan menurut suatu aturan yaitu spesi*ikasi teknis dan ren%ana kerja proyek yang dibuat oleh Konsultan Peren%ana. Spesi*ikasi teknis dan ren%ana kerja proyek tersebut memuat syarat dan standar pekerjaan yang harus dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana. (.
Pekerjaan Tanah dan Pengukuran Pekerjaan tanah ini diawali dengan pembukaan lahan baru dengan %ara
perbersihan lapangan serta pembebasan lahan disekitar areal proyek. ).
Pekerjaan /alian Penggalian ini dilaksanakan sesuai gambar dan syarat-syarat yang
ditentukan sesuai dengan keperluan. Seperti pada galian pondasi dasarnya diusahakan serata mungkin 1waterpass2, apabila pada dasar setiap galian masih terdapat akar-akar tanaman atau bagian gembur maka ini harus digali keluar sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan selanjutnya dipadatkan sehingga didapatkan kembali dasar galian yang pas. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan galian sedapat mungkin segera disingkirkan dari halaman pekerjaan. +.
Pekejaan =rugan dan Pemadatan =rugan yang digunakan adalah jenis tanah silty clay yang bersih tanpa
potongan bahan-bahan yang bias lapuk serta bahan batuan yang telah dipe%ah pe%ah yang berukuran (0-(# %m. $iatas urugan tadi diberi urugan pasir kemudian disirami, diratakan dan selanjutnya dipadatkan. Tebal urugan lantai adalah +0-#0 %m ditinggikan dari ele$asi e,isting . pabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu-batu yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori harus diisi dengan batu batu ke%il dan tanah yang dipadatkan. Kelebihan material galian harus dibuang ketempat pembuangan yang ditentukan.
24
".
Pekerjaan ;etakan dan Peran%ah
a.
Peran%angan peran%ah Peran%ah adalah kontruksi yang mendukung a%uan untuk beton yang belum
mengeras untuk menghasilkan suatu struktur akhir yang mempunyai bentuk, garis dan dimensi komponen sesuai dengan gambar ren%ana. Peran%ah dan a%uan harus diran%ang sedemikian rupa sehingga mampu menahan beban dari beton waktu masih basah, beban-beban akibat pelaksanaan dan geteran dari alat penggetar. %uan harus %ukup kuat dan rapat sehingga mampu men%egah kebo%oran adukan dan a%uan tersebut juga diberi pengaku dan ikatan se%ukupnya sehingga dapat menyatu dan mampu mempertahankan kedudukan dan bentuknya. b.
Melapisi %etakan Melapisi %etakan ini bertujuan untuk mendapatkan penyelesaian beton yang
halus tanpa urat kayu dan noda, sehingga tidak akan meninggalkan sisa-sisa atau bekas pada permukaan beton atau e*ek yang merugikan bagi rekatan dari %at, plester, mortar atau bahan penyelesaian lainnya yan akan dipakai untuk permukaan beton. %.
Pengikat %etakan Pengikat %etakan haruslah batang-batang yang dibuat dipabrik atau jenis
jalur pelat, atau model yang dapat dilepas dengan ulir, dengan kapasitas tarik yang %ukup dan ditempatkan sedemikian sehingga menahahan semua beban hidup dari penge%oran beton basah dan mempunyai penahan bagian luar dari luasan perletakan yang memadai. d.
Pemasangan benda-benda yang akan ditanam dalam beton. Cang dimaksud dengan benda-benda yang ditanam dalam beton adalah pipa-
pipa, saluran listrik benda lainnya. enda-benda tersebut harus diperhatikan pemasangannya dan penempatannya sehingga tidak mengurangi kekuatan struktur dengan memperhatikan persyaratan dalam P (B6( &-) ab .#.6 hal #). pabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang terpasang, maka hal ini sangat diperlukan konsultasi dari pengawas.
25
#.
Pekerjaan eton ertulang
a.
Per%obaan bahan adukan beton Sebelum membuat %ampuran beton, tes laboratorium harus dilakukan
terhadap kekuatan dan kekentalannya sesuai dengan prosedur-prosedur yang ditunjukkan dalam standar re*erensi untuk menjamin pemenuhan spesi*ikasi proyek dalam membuat %ampuran yang diperlukan. dukan beton harus didasarkan pada trial mi, dan design mi,. ;ampuran harus proporsional pasir, agregat, semen dan air berdasarkan berat atau proporsi yang %o%ok dari ukuran untuk ren%ana proporsional atau perbandingan yang telah dihitung sebelumnya. Aasil uji setiap pengujian dilakukan masing-masing untuk umur 6, (", dan )5 hari yang didasarkan pada minimum )0 hasil pengujian atau lebih sehingga hasil uji tersebut dapat disetujui oleh pengawas yang ditunjuk. Aasil uji yang disetujui tersebut harus disertakan selambat-lambatnya satu minggu sebelum pengerjaan dimulai. Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji selinder beton berdiameter (# %m dan tinggi +0 %m sesuai P (B6( ab ".6 atau ; ;ommittee +0", STM ; B"-65a. Sedangkan pengujian bahan dan beton harus dilakukan dengan %ara yang ditentukan dalam Standar ndustri ndonesia 1S2 dan P 6( &-) hal "). Pengujian kekentalan adukan beton diperiksa dengan tes slump. &ilai slump harus ditentukan dalam batas-batas yang diisyaratkan dalam P 6( sehingga dengan harga slump tersebut akan menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos ataupun rongga-rongga. b.
Penyimpanan semen Semen yang digunakan dalam proyek ini adalah semen Portland. Semen
yang sampai ke lokasi proyek langsung disimpan di dalam gudang penyimpanan. /udang tersebut harus berada dalam keadaan kering. Semen tersebut dijaga agar tidak lembab, dengan lantai terangkat bebas dari tanah dan ditumpuk sesuai dengan urutan pengiriman. %.
gregat gregat yang digunakan adalah batu pe%ah 1agregat kasar2 yang mempunyai
ukuran (0-)0 mm dan berasal dari Tanjung Pinang dan Tanjung alai Karimun
26
dan agregat halus yang berasal dari $anau engkuang. Pemakaiannya tersebut memenuhi syarat-syarat '
d.
(.
Peraturan =mum Pemeriksaan ahan angunan 1&-+(-(B#82
).
Peraturan eton ndonesia 1&-)-(B6(2
+.
Tidak mudah han%ur 1tetap keras2
".
Tidak ber%ampur dengan tanah liat atau kotoran-kotoran lainnya.
ir ir yang dipergunakan untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih,
tidak mengandung minyak, garam-garam, bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton dan baja tulangan atau jaringan kawat baja. =ntuk mendapatkan kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan, air tersebut diteliti pada laboratorium. 8.
Penge%oran dan Pemadatan
a.
Penge%oran Sebelum penge%oran beton dilaksanakan semua %etakan, tulangan beton,
kabel dan benda-benda yang akan ditanamkan kedalam beton di %ek terlebih dahulu. =ntuk bekisting 1%etakan2 harus benar-benar bersih sehingga perlu di semprot dengan air. dukan beton yang akan dituang ditempatkan sedekat mungkin ke %etakan, dan tinggi jatuhnya tidak melebihi ( meter. Kemudian permukaan beton diratakan sesegera mungkin untuk menghindari terjadinya pengerasan beton yang tidak diharapkan. =ntuk menge%ek kedalaman beton sehingga sesuai dengan yang diharapkan, dapat dilihat pada tanda garis yang telah dibuat sebelumnya pada papan bekisting bagian tepi ataupun dengan %ara menan%apkan baja tulangan sepanjang tebal beton untuk memastikan apakah kedalaman beton yang telah di%or tersebut benar. pabila pekerjaan tidak dapat dilaksanakan pada satu hari pekerjaan maka pemberhentian penge%oran pada I atau (?# bentang. =ntuk melanjutkan penge%oran yang terhenti dimana beton tersebut telah mengeras, maka digunakan Gat perekat antara beton yang sudah mengeras 1beton lama2 dengan beton segar 1baru2.
27
Perhatian khusus harus di%urahkan pada pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ke tempat penge%oran. Pekerjaan ini harus dilakukan sebaik mungkin sehingga pemisahan dan kehilangan bahan-bahan beton itu sendiri dapat di%egah. Pengangkutan dan penge%oran harus sesuai dengan P 6( bab 8.+ hal #8, ; +0"-6+, ; ;ommittee +0" dan STM ;B"-65a. 6.
Pemadatan Proses pemadatan ini dilakukan pada saat penge%oran dan menggunakan alat
penggetar?$i'rator . Penggetar tersebut dimasukkan kedalam beton kurang lebih +0 detik dan apabila adukan mulai nampak mengkilap 1air semen mulai memisahkan diri dari agregat2. Kemudian penggetar tersebut ditarik dan dimasukkan kedalam adukan yang lain. Jarak antara pemasukan penggetar tersebut diatur sedemikian rupa sehingga daerah pengaruhnya saling menutupi. Pemadatan ini bertujuan untuk men%egah timbulnya rongga-rongga kosong dan sarang-sarang kerikil pada beton. 5.
Perawatan eton Perawatan beton dimulai segera setelah penge%oran selesai dilakukan. eton
tersebut disirami dengan air se%ara berkala untuk menjaga kelembabannya dan dihindari terhadap proses pengeringan yang belum saatnya. Terik matahari dan sebagainya bisa menyebabkan permukaan beton menjadi rusak atau retak-retak. pabila %etakan dan a%uan beton tersebut di bongkar pelaksanaannya, maka perawatan beton terus dilakukan dengan %ara seperti diatas. Perawatan yang dilakukan pada beton se%ara umum harus memenuhi persyaratan di dalam P (B6( &-) ab 8.8 hal #5 dan ; +0(-6)?6#. B.
Stressing o3 /irder 1 post-tensioning met"od 2 Pelaksanaan post-tensioning merupakan pekerjaan yang memerlukan
pengawasan yang ketat karena kesalahan yang ke%il berakibat *atal bagi keseluruhan struktur yang dibangun. Pelaksanaan post-tensioning yang dilakukan haruslah memenuhi ketentuan yang ditetapkan seperti dibawah ini' a.
Persetujuan Kontraktor dapat menentukan prosedur prategang yang dikehendakinya, dimana prosedur dan ren%ana pelaksanaan tersebut harus diserahkan kepada
28
$ireksi Pekerjaan untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan untuk setiap unit penegangan setelah penge%oran dimulai. b.
Penempatan kabel Sebelum penarikan kabel dilakukan, kontraktor harus menunjukkan bahwa semua kabel bebas bergerak antar titik penjangkaran dan elemen tersebut bebas untuk menampung pergerakan horiGontal dan
%.
Penempatan jangkar Setiap jangkar harus ditempatkan tegak lurus dengan garis kerja gaya prategang, dan dipasang sedemikian hingga tidak akan bergeser selama penge%oran beton. Setelah pekerjaan penegangan dan penyuntikan selesai, jangkar harus ditutup dengan beton paling sedikit + %m.
d.
Kekuatan beton yang diperlukan /aya prategang belum boleh diberikan pada beton sebelum beton men%apai kekuatan yang disyaratkan.
e.
Penegangan kabel dengan satu arah Penegangan dengan satu arah dilakukan pada bentang yang pendek dimana garis pengaruh gaya prategang yang diberikan lebih besar dari setengah panjang bentang yang akan diberi gaya prategang
*.
Penegangan kabel dengan dua arah Penegangan dengan dua arah dilakukan pada bentang yang relati*e lebih panjang dimana garis pengaruh gaya prategang yang diberikan kurang dari setengah panjang bentang yang akan diberi gaya prategang. Penegangan pertama dilakukan sampai B# dari gaya yang diren%anakan, sedangkan arah berikutnya diberikan gaya (00 dari gaya prategang yang diren%anakan.
g.
Lubang penyuntikan 1 grouting "ole 2 Kabel harus disuntik dalam )" jam setelah penarikan kabel berlangsung. Lubang penyuntikan harus diuji dengan diisi air yang bertekanan 5 kg?%m ) selama satu jam sebelum penyuntikan.
29
Peralatan pen%ampur harus dapat menghasilkan adukan semen dengan kekentalan yang homogen dan harus mampu memasok terus menerus pada peralatan penyuntikan. Peralatan tersebut harus mempunyai tekanan tetap yang tidak melebihi 5 kg?%m ). Stressing o3 /irder dimulai setelah penge%oran selesai dilakukan. Stressing dilakukan seteleh beton berumur )" jam atau kekuatan beton telah men%apai 50 dari kuat tekan beton yang diren%anakan, menggunakan alat Multija%k SP@-)00?+00 (0.
Pembangunan Aammer Aead Aammer Aead merupakan muara dari semua du%ting tendon %antile
agian ini merupakan bagian yang paling rumit karena pembesian yang relati
Main Span 1 Segmental 2
a.
Tra
Modul utama
-
Modul depan
-
Modul belakang
-
Modul penggantung
-
Modul penghubung dll
30
Tahap pergerakan tra
7orm work 1 ekisting 2 =ntuk mendapatkan hasil yang optimal, untuk *orm work terbuat dari material P@ 1/T-)"2 yang didukung oleh pro*il baja yang disambungkan langsung ke tra
().
;a%at pada eton 1 &e$ecti$e or) 2 Meskipun hasil pengujian benda-benda uji memuaskan, namun kenyataan di
lapangan tidak seperti yang diharapkan. Kerusakan bisa saja terjadi pada beton seperti konstruksi beton yang keropos, retak-retak atau beton yang tidak rata dan tidak tegak lurus dan tidak sesuai dengan gambar ren%ana. pabila kerusakan yang terjadi itu terlau *atal maka harus dilakukan pembongkaran dan dibuat sesuai gambar ren%ana. (+.
Pelaksanaan Pembesian
a.
Pemasangan tulangan Tulangan yang akan digunakan dibersihkan atau dilap agar bebas dari
kotoran, lemak dan karat serta bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya lekatnya, untuk itu tulangan harus disimpan di tempat yang terlindung dari hujan dan panas matahari.
31
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, sehingga sebelum dan selama penge%oran tidak berubah tempat. =ntuk menjaga ketebalan penge%oran atau penutup beton maka tulangan dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari baja itu sendiri yang dibengkokkan berbentuk spiral dan dipasang minimum " buah m ) %etakan?lantai kerja. Penahan jarak ini harus tersebar se%ara merata. =ntuk tulangan yang langsung diatas tanah dan diatas agregat dan lapisan kedap air harus dipasang?ditunjang dengan tahu beton 1beton deking2 yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan di%or. b.
Pembengkokan dan pemotongan tulangan atang tulangan tidak boleh dibengkok dan diluruskan dengan %ara-%ara
yang merusak tulangan. atang tulangan yang dipro*ilkan, setelah dibengkokkan dan diluruskan kembali tidak boleh dibengkok lagi dalam jarak 80 %m dari bengkokan semula. atang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan dilapangan ke%uali apabila ditentukan oleh gambar ren%ana dan disetujui oleh peren%ana. pabila pemanasan diiGinkan, batang tulangan dari baja lunak 1polos?dipro*ilkan2 dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh men%apai suhu lebih besar dari 5# 0; dan tulangan tersebut tidak boleh didinginkan dengan jalan disiram dengan air. atang tulangann harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar ren%ana dan dengan toleransi yang telah ditetapkan. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurut ukuran dan terhadap panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar O)# mm. Terhadap panjang total batang yang diserahkan menurut sesuatu ukuran ditetapkan toleransi sebesar #0 mm dan ! )#mm. Terhadap jarak tulangan total dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi sebesar 8 mm untuk jarak 80 %m atau kurang dari sebesar () mm untuk jarak lebih dari 80 %m. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan toleransi sebesar 8 mm. 2.$.. Penga4asan
Pengawasan sangat diperlukan dalam sebuah proyek, untuk menjamin pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor sesuai dengan yang ada dalam spesi*ikasi teknis yang telah dibuat oleh peren%ana. Pada proyek Pembangunan Jembatan Perawang ini pengawasan langsung dilakukan oleh PT. Kuantan /raha
32
Marga, dalam hal ini pihak $inas P= Kimpraswil Kabupaten Siak menunjuk pengawas yang pada umumnya bertugas mengawasi pekerjaan kontraktor dan bertanggung jawab kepada $inas P= Kimpraswil Kabupaten Siak. uang lingkup pengawasan dan pengendalian yang ada di Proyek Pembangunan Jembatan Perawang serta yang dilakukan oleh suatu proyek pada umumnya adalah sebagai berikut'
(.
Pengawas dministrasi Se%ara administrasi, pengawas biasanya berhubungan dengan laporan
mengenai pelaksanaan proyek antara lain ' a.
Menge%ek surat menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
b.
Memeriksa ' (. 7ormulir laporan harian, mingguan, dan bulanan. ). 7ormulir berita a%ara kemajuan pekerjaan untuk mengajukan termin. +. 7ormulir lain yang dianggap perlu
%.
Memberikan laporan kepada owner tentang' (.
Folume prosentase dan nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan membandingkan dengan apa yang ter%antum dalam dokumen kontrak.
).
Kemajuan pekerjaan yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
+.
ahan, tenaga kerja dan peralatan yang digunakan kontraktor jika ada penyimpangan adalam pelaksanaan.
".
Mengadakan site meeting 1rapat lapangan2 untuk membi%arakan hal-hal yang dianggap perlu.
).
Pengawasan mutu bahan =ntuk men%apai kualitas hasil pekerjaan yang baik, maka salah satu yang
diperhatikan adalah pengawasan mutu bahan yang akan dipakai. Pengawasan bahan dilakukan pada saat bahan yang akan dipakai masuk kedalam proyek.
33
=ntuk menjaga keseimbangan antara penerimaan dan pemakaian bahan, maka diadakan pengaturan sebagai berikut ' a.
Menjaga
agar
bahan
yang
tersedia
diproyek
tidak
berlebihan. b.
Mengawasi pelaksanaan setiap pekerjaan sehingga tidak terjadi kesalahan pemakaian bahan.
%.
Mengadakan pengamanan yang %ukup untuk menghindari kehilangan alat-alat dan bahan. Pada proyek ini pengamanan dan pengawasan %ukup ketat. =ntuk
pengadaan bahan %ukup tepat waktu.
+.
Pengawasan Kualitas Pengawasan kualitas 1uality Control 2 dilakukan dengan beberapa
pengujian. a.
Tes Slump Tes ini dimaksudkan untuk menguji kekentalan adukan beton, agar diperoleh mutu beton yang sesuai dengan yang ditetapkan dalam peren%anaan. Proses pengujian slump test dapat dijelaskan sebagai berikut' alat yang digunakan adalah keru%ut terpan%ung 1Keru%ut brams2 dengan diameter atas (0%m, diameter bawah )0%m dan tinggi +0%m. dapun komposisi %ampuran berdasarkan perbandingan berat, dimana satu Gak semen #0 kg. Langkah-langkah pekerjaan pengujian slump test sebagai berikut' dukan beton yang dihasilkan mesin molen diambil dengan menggunakan gerobak dorong untuk diuji Keru%ut abrams diletakkan dialas yang rata yang tidak menyerap air 1potongan pelat baja2, kemudian diisi dengan bubur beton tadi dengan %ara memasukkan lapis demi lapis masing-masing (?+ bagian keru%ut dan setiap lapis ditusuk?ditumbuk dengan tongkat sebanyak )# kali Setelah keru%ut penuh, bidang permukaan atasnya diratakan lalu dibiarkan sekitar +0 detik. Setelah +0 detik keru%ut diangkat dan akan terjadi penurunan pun%ak bubur beton yang telah terbentuk keru%ut. Penurunan yang terjadi
34
diukur dari bagian atas keru%ut ambrams, besarnya penurunan ini disebut slump. esarnya slump ren%ana hanya berkisar antara (5 %m dengan mutu beton K-#00. '.
Tes Kubus Tes Kubus adalah suatu per%obaan untuk menguji kekuatan tekan beton. =ntuk tes Kubus ini dibutuhkan sampel Setiap # M + beton harus dibuat minimum ( benda uji untuk pengujian kuat tekan beton. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada kubus umur 6 hari dan umur )5 hari. Sampel-sampel ini dibuat dan diuji dilaboratorium P.T. Pembangunan Perumahan. Langkah-langkah pembuatan benda uji kubus ' (. Persiapkan alat yang akan digunakan, khusus untuk %etakan kubus harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dipakai. ). si %etakan sampai penuh dengan beton dalam tiga lapis, dan setiap lapis kira-kira sebanyak (?+ dari tinggi kubus. +. Setiap lapis dipadatkan dengan )# kali tumbukan dengan menggunakan besi penumbuk tadi se%ara merata, kemudian sisi-sisi kubus diketuk dengan menggunakan palu. ". Setetelah penuh permukaan beton diratakan dengan sendok semen. #. Aindari %ampuran yang telah di%etak dari getaran dan setelah berumur )" jam %etakan dibuka. 8. enda uji yang telah dikeluarkan direndam hingga seluruh permukaannya terendam di bak perendam yang berada dilokasi pembuatan. 6. Perendaman berlangsung sesuai denagn waktu dan umur benda uji yang telah ditetapkan, hingga benda uji siap dilakukan pengujian kuat tekan beton. 5. Sebelum pengujian dilakukan, terlebih dahulu benda uji dibersihkan dan dikeringkan lalu dibawa ke laboratorium untuk pengujian test kuat tekan beton.
".
Pengendalian waktu Selain memperhatikan kualitas dan kuantitas pekerjaan, hal penting
lainnya adalah menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang telah disepakati
35
dalam kontrak. Setiap kontraktor yang mendapat kesempatan membuat dan menyelesaikan suatu proyek, terikat pada lamanya waktu untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan yang tertulis dalam kontrak. Jika kontraktor yang bersangkutan melakukan keterlambatan dalam menyelesaikan proyek yang telah menjadi tanggung jawabnya maka kontraktor tersebut dianggap telah melalaikan tugasnya dan akan terkena sanksi sesuai dengan persetujuan atau kontrak kerja. pabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan kerugian bagi kontraktor. =ntuk mengansipasi hal-hal tersebut diatas perlu dibuat ren%ana kerja?time s%hedule yang baik. Time s%hedule berisi item-item pekerjaan yang saling berurutan?bertahap yang meliputi pekerjaan-pekerjaan yang ada dalam kontrak yang akan dilaksanakan. 7ungsi time sc"edule antara lain ' (.
Sebagai pedoman dan penuntun bagi kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan
).
Sebagai dasar untuk membuat erita %ara Kemajuan Pekerjaan Proyek.
+.
Sebagai alat kontrol bagi pengawas proyek dalam menilai prestasi kerja Pada proyek ini time sc"edule yang digunakan yaitu time sc"edule kur
S. Kur
36
2.$.5. Manaje&en Proyek
Manajemen proyek adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat ter%apai se%ara e*isien dan e*ekti*. @*ekti* dalam hal ini adalah dimana hasil penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang meliputi kualitas, biaya, waktu dan lain-lain. Sedangkan e*isien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan sub kegiatan se%ara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan sumber dan lain-lain. >leh sebab itu manajemen proyek pada suatu proyek konstruksi merupakan sesuatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan sesuai dengan harapan bayik berupa biaya, waktu maupun kualitas. Manajemen proyek meliputi proses peren%anaan !planning# kegiatan, pengaturan !organizing#, pelaksanaan dan pengendalian !controlling#. Proses peren%anaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian tersebut dikenal proses manajemen. Peren%anaan !planning# adalah peramalan masa yang akan datang dan perumusan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk men%apai tujuan yang ditetapkan berdasarkan peramalan tersebut. entuk dari peren%anaan dapat berupa' peren%anaan prosedur, peren%anaan metode kerja, peren%anaan standar pengukuran hasil, peren%anaan anggaran biaya, peren%anaan program 1ren%ana kegiatan beserta jadwal2. Pengaturan
!organizing#
bertujuan
melakukan
pengaturan
dan
pengelompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena jika terjadi ketidaktepatan pengaturan dan pengelompokan kegiatan, bisa berakibat langsung terhadap tujuan proyek. Pengendalian !controlling# adalah proses penetapan apa yang telah di%apai, e
37
(.
Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek. $alam proyek ini terdapat addendum
res%hedule sesuai
addendum waktu. ).
iaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari peren%anaan biaya yang telah dianggarkan. Karena dalam proyek ini terdapat addendum
+.
Kualitas yang sesuai dengan persyaratan.
".
Proses kegiatan dapat berjalan dengan baik.
BAB III TIN+AUAN #HU%U%
3.1.
Landasan Teor!
3.1.1. Pengert!an Beton Prategang Prestressed Concrete
eton Prategang adalah jenis beton dimana tulangan bajanya ditarik ditegangkan
terhadap
betonnya.
Penarikan
ini
menghasilkan
sistem
kesetimbangan pada ketegangan dalam 1tarik pada baja dan tekan pada beton2 yang akan meningkatkan kemampuan beton menahan beban luar. Karena beton %ukup kuat dan daktail terhadap tekanan dan lemah terhadap tarikan maka kemampuan menahan beban luar dapat ditingkatkan dengan pemberian pratekanan. Konsep beton prategang memperlakukan beton sebagai bahan yang elastis. eton prategang pada dasarnya adalah beton yang ditrans*ormasikan dari bahan yang getas menjadi bahan yang elastis dengan memberikan tekanan terlebih dahulu 1Pratekan2 pada bahan tersebut. Pada keseluruhan desain struktur beton prategang, pengaruh dari prategang dipandang sebagai keseimbangan berat sendiri sehingga batang yang mengalami lenturan seperti plat, trans
38
39
kombinasi kombinasi beban luar men%apai nilai terbesar terbesar yaitu meliputi meliputi berat sendiri, beban mati, beban hidup, beban kejut dan sejenisnya. 3.1.2. 3.1.2. %ejara) %ejara) Perke&'an Perke&'angan gan Beton Beton Prateg Prategang ang Prestresse Prestressed d Concrete Concrete
eton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tekan, tetapi sebaliknya sebaliknya mempuny mempunyai ai kekuatan kekuatan relati
40
eton pratekan untuk pertama kalinya dilaksanakan besar-besaran dengan sukses oleh 7reyssinet pada tahun (B++ di /are Maritime pelabuhan LeAa
41
tinggi. Struktur *lat slab, struktur s truktur shell, dan lain-lain. Terutama di merika merika dewasa ini boleh dikatakan tidak ada gedung bertingkat yang tidak menggunakan beton pratekan didalam strukturnya. T.C. .C. Lin juga telah berhasil berhasil membuktik membuktikan an bahwa beton pratekan pratekan dapat dipa dipaka kaii deng dengan an aman aman dalam dalam bang bangun unan an-b -ban angu guna nan n dida didaer erah ah gemp gempa, a, setel setelah ah sebelumnya beton pratekan dianggap sebagai bahan yang kurang kenyal 1du%tile2 untuk untuk dipakai dipakai didaerah-dae didaerah-daerah rah gempa, gempa, tetapi dikombinasi dikombinasikan kan dengan dengan tulangan tulangan baja biasa ternyata beton pratekan %ukup kenyal, sehingga dapat memikul dengan baik perubahan-perubahan bentuk yang yang diakibatkan oleh gempa. %2. P.D. beles P.D. be bele less adal adalah ah seor seoran ang g insi insiny nyur ur ng nggr gris is,, yan yang g sanga sangatt gigi gigih h mendongkrak aliran 7ull Prestressing, karena penggunaanya tidak kompetiti* terhadap penggunaan beton bertulang biasa dengan menggunakan baja tulangan mutu tinggi. Penggunaan 7ull Prestessing ini tidak ekonomis, menurut berbagai penelitian biaya struktur dengan beton pratekan dan 7ull Prestressing dapat sampai +,# atau " kali lebih mahal mahal dari pada struktur struktur yang sama tetapi dari beton bertulang biasa dengan menggunakan tulangan baja mutu tinggi. $engan demikian demikian timbullah timbullah gagasan gagasan baru yang dikemukakan dikemukakan oleh P.D. beles untuk mengkombinasikan prinsip pratekan dengan prinsip penulangan penampang atau dikena dikenall dengan dengan nama nama Partia Partiall Prestres Prestressin sing. g. Cang mana mana didalam didalam penamp penampang ang diijinkan diadakannya bagi tulangan, lebar retak dapat dikombinasikan dengan baik. 7reyssinet 7reyssinet sendiri sendiri menjelang menjelang akhir karirnya karirnya telah mengakui mengakui juga bahwa Partia Partiall Prestre Prestressin ssing g mengem mengemban bangka gkan n strukt strukturur-stru struktu kturr terten tertentu. tu. egitu egitupun pun dengan teori Load alan%ing dari T.D. Lin yang ikut mendorong dipakainya Partial Prestressing karena pertimbangannya ke%uali segi ekonomis juga segi praktisnya bagi peren%anaan. 3.1.3. 3.1.3. #eun #euntung tungan an Prestre Prestressed ssed ter)ada ter)ada" " e!n/ored e!n/ored :onret :onretee
(. Prestre Prestressed ssed %on%ret %on%retee lebih mampu mampu mengel mengelimi iminas nasii retak akibat akibat tension tension se%ara e*ekti* dibandingkan dengan rein*or%ed %on%rete.
42
). Material yang digunakan dalam konstruksi dapat lebih digunakan se%ara maksimal 1optimasi material2. +. $apat dipakai pada bentang-bentang yang besar ". entuknya langsing, berat sendiri lebih ke%il, lendutan lebih ke%il
/ambar +.( Perbandingan Prestressed ;on%rete dan ein*or%ed ;on%rete 3.1.$. :ara Pe&'er!an Tegangan
;ara Pemberian Tegangan Prestressed %on%rete dibedakan menjadi ) type, yaitu' (. Pre-Tensioning dimana %ompressi
$alam pemilihan penampang struktur yang akan dibangun, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan, baik dari segi biaya maupun dari segi kekuatan penampang dalam menahan beban yang akan dikerjakan padanya.
43
Penampang persegi panjang adalah yang paling ekonomis dari segi bekisting, Tetapi jarak kern ke%il dan lengan momen yang tersedia untuk baja terbatas. eton dekat garis berat dan pada sisi tarik tidak e*ekti* dalam menahan momen, terutama pada tahap batas. Penampang persegi tidak see*isien penampang- dalam penggunaan penampang beton. Aal ini bisa dilihat dari perbandingan yang terlihat dibawah ini. Penampang-
Persegi Panjang
(50
(0B
88
##
"08
"(6
Tarikan batas baja, mm
(00(
(00(
Momen penahan batas. Km-m
"08
"(6
Jarak pusat batas gaya tekan dari serat atas Lengan momen batas aQ untuk Kopel penahan, m
eberapa bentuk penampang yang seringkali digunakan dalam konstruksi beton prategang diantaranya' (. ). +. ". #.
Penampang ! simetris Penampang ! tidak simetris Penampang ! T Penampang ! T terbalik Penampang bo3 girder Konstruksi 'alance cantile$er pada jembatan perawang menggunakan
penampang bo3 girder. dapun alasan pemilihan bo3 gider dalam konstruksi 'alance cantile$er di jembatan perawang adalah penampang berbentuk "ollow memiliki kekuatan menahan momen sumbu-3 maupun sumbu-y yang besar karena memiliki momen nersia yang hampir sama antara sumbu-3 maupun sumbu-y. 3.1.. Mater!al -ang D!gunakan Dala& #onstruks! Prestressed :onrete A.
Beton
eton yang lebih kuat biasanya diperlukan dalam pekerjaan beton prategang. $alam prakteknya di merika Serikat diharuskan untuk menggunakan kekuatan silinder beton umur )5-hari sebesar )5 sampai ## Mpa untuk beton prategang.
44
Kekuatan yang lebih tinggi merupakan keharusan pada konstruksi beton prategang dikarenakan beberapa alasan. Pertama, untuk menghemat biaya, angkur yang diperdagangkan untuk baja prategang selalu diren%anakan berdasarkan beton mutu tinggi. 7aktor lain dikarenakan beton mutu tinggi tidak mudah mengalami retak akibat susut yang kadang-kadang terjadi pada beton mutu rendah. eton mutu tinggi juga memiliki modulus elastisitas yang lebih tinggi dan regangan akibat rangkak yang lebih ke%il, sehingga kehilangan gaya prategang pada baja dapat dikurangi. B.
Baja Mutu T!ngg! aja mutu tinggi merupakan bahan yang umum digunakan untuk
menghasilkan gaya prategang. aja mutu tinggi dibuat melalui proses pen%ampuran yang memungkinkan pembuatan baja sema%am itu pada operasi normal. Karbon merupakan unsur yang paling ekonomis untuk pen%ampuran karena murah dan mudah pengerjaannya. aja mutu tinggi untuk sistem prategang biasanya merupakan salah satu dari tiga bentuk kawat yakni weir3 strand , dan 'ar . iasanya pada struktur jembatan yang paling umum dipakai dari ketiga sistem kawat diatas adalah strand . =ntaian kawat 1strand2 untuk sistem prategang umumnya disesuaikan dengan spesi*ikasi STM ! "(8 untuk ncoated Se$en-ire Stress-4elie$ed or Prestressed Concrete. Cang dipakai adalah dua derajat, (6)" Mpa dan (58) Mpa, dimana RderajatQ menunjukkan tegangan putus minimum yang dijamin. Strand dengan 6-kawat mempunyai sebuah kawat ditengah yang sedikit lebih besar dari 8 kawat sebelah luarnya. :.
Duts
$u%ts merupakan selimut yang berbentuk spiral yang digunakan sebagai pembungkus kabel strand yang ber*ungsi untuk men%egah korosi pada kabel strand . Luas du%ts harus lebih besar ).)# kali luas kabel strand pada sistem posttensioning. dapun material yang digunakan dalam pekerjaan post-tensioning pada proyek jembatan perawang adalah sebagai berikut. (. eton K#00 ). Strand dengan spesi*ikasi
45
Type o* strand 4 low rela3ation 1se
/ambar +.) $etail $u%ts Jenis du%ts yang memiliki interloc)ing seam biasanya digunakan untuk struktur tendon yang 'ounded . Sedangkan untuk struktur tendon yang un'ounded digunakan tendon polos. Struktur tendon 'ounded adalah dimana setelah diberi gaya prategang tendon digrouting, sedangkan un'onded tidak digrouting seperti pada struktur kabel pada jembatan ca'le stayed. ;oe**i%ient o* angular *ri%tion menggambarkan kemampuan du%ting untuk mareduksi gesekan antara du%ting dengan strand dimana besar ke%ilnya koe*isien tergantung sudut alignment pemasangan tendon. ;oe**i%ient o* wobble *ri%tion menggambarkan kemampuan du%ting untuk mareduksi gesekan antara du%ting dengan strand dimana besar ke%ilnya koe*isien tergantung panjang tendon yang diproduksi di pabrik, semakin panjang tendon maka ;oe**i%ient o* wobble *ri%tion semakin besar. 3.1.5. %!ste& Pengangkuran Ujung Pada Post8Tens!on!ng Pada dasarnya ada tiga prinsip dimana kabel strand dapat diangkurkan ke
beton. (. $engan prinsip kerja pasak yang menghasilkan penjepit gesek 1wedges2 pada kabel. ). $engan peletakan langsung dari kepala paku keling atau baut yang dibuat pada ujung kabel. +. $engan melilitkan kabel ke sekeliling beton. eberapa sistem yang saling berkaitan telah dikembangkan berdasarkan prinsip kerja pasak dan perletakan langsung. eberapa sistem prategang yang
46
populer mengangkurkan kabel atau strand dengan prinsip kerja pasak antara lain sistem 7reyssinet. Sistem 7reyssinet yang telah digunakan diseluruh dunia menggunakan prinsip pasak sampai dengan () strand dalam satu tendon. Setiap unit pengangkuran terdiri dari sebuah keru%ut yang dilalui oleh kabel-kabel dan pada dindingnya kabel tersebut dipasak oleh sumbatan berbentuk keru%ut yang diletakkan memanjang dengan lekukan untuk menempatkannya.
/ambar +.+ Sistem Pengangkuran Post-Tensioning Keru%ut ber*ungsi untuk mengeliminasi gesekan antara strand dengan du%ting pada pertemuan antara du%ting dengan %asting 1anc"ore plate2 selain itu juga ber*ungsi memindahkan reaksi dari dongkrak dan prategang dari kabel ke beton. Setelah prategang selesai, bahan sementasi disuntikkan melalui lubang di tengah lubang sumbat keru%ut. Keru%ut 7reyssinet terbuat dari plastik dengan diameter sebesar ().6 mm atau (#.)" mm dengan jumlah strand berkisar antara 8 sampai () setiap tendon. 3.1.7. Peralatan +ak!ng ;ore (. Monostrand Ja%ks adalah alat yang digunakan pada penarikan tendon pada
struktur jembatan yang terdiri dari +-" strand.
47
/ambar +." Monostrand Ja%k ). Multistrand Ja%ks adalah alat yang digunakan pada penarikan tendon pada struktur jembatan yang terdiri dari 8 strand.
/ambar +.# Multistrand Ja%ks +. Aydroli% pump merupakan alat untuk memba%a gaya pategang yang diberikan pada je%king *or%e.
48
/ambar +.8 Aydrauli% Pump 3.1.<. Alur Penguj!an %)o" Dra4!ng Post8Tens!on!ng :onrete
/ambar +.6 lur Pengujian Shop $rawing Post-Tensioning ;on%rete 3.2. +en!s Post8Tens!on!ng %truktur Balane :ant!le6er (. Trans
we' 1longitudinal tendon2
49
/ambar +.5 Trans
/ambar +.B Longitudinal Tendon 3.3. Per)!tungan +ek!ng ;ore Je%king *or%e adalah gaya prategang yang diberikan pada saat pelaksanaan
stressing, dimana besar ke%ilnya gaya je%king tergantung kehilangan gaya yang terjadi. /aya je%king yang diperlukan dihitung dengan persamaan'
4
Kehilangan gaya prategang jangka pendek
1(2
50
4
Kehilangan gaya prategang jangka panjang
Kehilangan gaya prategang jangka pendek dipengaruhi oleh beberapa *aktor diantaranya' (. ). +.
Kehilangan gaya prategang akibat gesekan Kehilangan gaya prategang akibat pengangkuran Kehilangan gaya prategang perpendekan elastik beton Kehilangan gaya prategang jangka panjang merupakan *ungsi waktu yang
dipengaruhi oleh beberapa *aktor diantaranya' (. ). +.
Susut beton 1 s"rin)age2 angkak beton 1creep2 elaksasi baja 1 strand rela,ation2
3.$. Pelaksanaan %truktur Balane :ant!le6er Penggunaan kabel tendon pada jembatan jenis balan%e %antile
dasarnya merupakan suatu metodologi kerja yang bertujuan untuk menahan momen yang sangat besar pada saat konstuksi berlangsung, dimana ketika itu struktur berprilaku sebagai kantile
51
+. Tidak memerlukan sarana dan prasarana untuk pemasangan dengan kapasitas tinggi 1Ponton dan ;rane2. Kelemahan (. &ilai de*leksi lebih besar jika dibandingkan dengan pre%ast. ). Konsentrasi tegangan pada daerah blo%k angker untuk stressing %ukup besar karena pada saat stressing beton masih dalam kekuatan 50 dari umur ren%ana. +. Perlunya bahan aditi* untuk memper%epat beton men%apai umur yang disyaratkan. dapun proses pelaksanaan pekerjaan struktur balan%e %antile
INSTALL LI"+ +N' AN' '+A' +N' AN*OR+
,OIN INSP+*TION OK
NO
*ON*R+TING
A
A
*ON*R+T+ STR+NGT AT TRANS)+R
STR+SSING OK
STR+SSING R+SULT +"ALUATION
NO
*URING
52
NO
OK *UTTING STRAN' *ON*R+TING R+*+SS)OR!
GROUTING
+N'
3.4.1. ;a'r!kas! dan Pe&asangan Tendon Tendon Installation
Tahap awal dalam pelaksanaan struktur 'alance cantile$er adalah *abrikasi dan pemasangan tendon. Seluruh proses *abrikasi strand ca'le dilakukan dipabrik dimana monostand dikirim dilapangan dalam bentuk koil dengan berat rata-rata ).B ton?koil. a. Menginstall sesuai dengan pro*il 1baik kelurusan?alignment dan ele
/ambar +.(0 Tendon nstallation
53
3.4.2. Pengeoran Bo= >!rder
Penge%oran bo3 girder menggunakan mutu beton K#00, dimana dengan menggunakan concrete pump beton disemprotkan keatas jembatan dengan alat penyemprotan bertekanan tinggi. $alam proses pekerjaan penge%oran, untuk mengurangi kandungan udara pada beton digunakan concrete $i'rator . Penge%oran bo3 girder harus mengikuti urutan yang disyaratkan, karena keropos pada beton dapat menyebabkan ke%elakaan kerja 1beton meledak2 pada saat stressing. lur penge%oran yang benar seperti ditunjukkan gambar berikut
/ambar +.(( lur Penge%oran o3 /irder
/ambar +.() Penge%oran o3 $engan ;on%rete Pump
54
/ambar +.(+ Pelaksanaan Penge%oran Top Slab o3 /irder 3.4.3. Penusukkan #a'el %trand Sambil menunggu proses mengerasnya beton dalam men%apai umur yang disyaratkan sebelum distressing, pekerjaan memasukkan kabel strand kedalam du%ting sudah bisa dilakukan. Kabel strand sebanyak (B buah dimasukkan dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan /usro. Kabel strand yang dibeli dari pabrik umumnya berbentuk koil dimana pada proses pemasukan kabel se%ara manual tidak memungkinkan untuk dilakukan mengingat panjang jembatan yang terlalu besar. lat busro ber*ungsi menarik kabel strand dari bawah jembatan yang kemudian dihubungkan dengan lubang du%ting sehingga kabel dapat ditekan kedalam du%ting dari pangkal sampai ke ujung jembatan.
/ambar +.(+ Memasukkan kabel dengan /usro 3.4.4. Pe&asangan Block Angker dan Wedges /loc) ang)er ber*ungsi memindahkan gaya prategang yang diberikan untuk ditran*ormasikan ke beton. Sedangkan wedges ber*ungsi menahan kabel strand pada saat penarikan.
55
/ambar +.(" Pemasangan lo%k ngker dan Dedges 3.4.5. Penar!kan #a'el Stressing Setelah beton men%apai 50 dari kekuatan yang disyaratkan yakni #0 Mpa langkah berikutnya adalah mengisi du%t dengan strand yang telah disediakan: Kabel strand dipotong sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Pemotongan diusahakan seminimal mungkin agar tidak ada kabel yang terbuang. erikutnya kabel strand dimasukkan ke dalam du%t se%ara manual pada tiap-tiap tendon sesuai dengan peren%anaan. Langkah selanjutnya memasang pengun%i kabel strand di ujung kabel dimana alat untuk mengun%i kawat-kawat ke dinding beton biasanya dibuat atas prinsip baji dan gesekan. Penegangan 1stressing2 dilakukan dengan menggunakan alat 5onostrand 6ac)s untuk tendon trans
56
/ambar +.(# Penarikan Kabel Longitudinal Tendon
/ambar +.(8 Penarikan Kabel Trans
prategang yang diberikan, dimaksudkan untuk melihat tingkat keberhasilan pekerjaan penarikan di lapangan dengan %ara membandingkan perpanjangan yang terjadi dilapangan dengan hasil perhitungan desain.
57
Kesalahan dalam penarikan biasa terjadi dalam penarikan kabel prategang. Aal ini bisa diakibatkan karena kesalahan yang terjadi pada saat pemasangan tendon yang tidak tepat dengan gambar ren%ana. esarnya tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir yakni tidak lebih dari - 6 . Jika perpanjangan yang terjadi lebih besar dari 6 maka kabel strand yang telah ditarik dikendorkan kembali kemudian harus diganti dengan strand yang baru. Sedangkan jika perpanjangan yang terjadi kurang dari 6 kabel strand dikendorkan kembali kemudian ditarik kembali tanpa mengganti kabel strand sebelumnya. 3.4.!. >rout!ng Saluran kabel yang ditegangkan setelah betonnya di%or biasanya digrouting 1diisi adukan semen2 segera setelah penegangan dan pemasangan angker. eberapa *ungsi grouting antara lain' (. Men%egah getaran akibat beban hidup 1$i'ration2 ). Men%egah karatan pada strand +. Menjaga temperatur baja supaya tetap stabil ". Mematikan tendon supaya tidak bergerak /rout yang terdiri dari semen murni dengan air, serta harus en%er agar mudah masuk ke sela-sela du%t dengan mudah. /rout ditekan dari salah satu ujung, sehingga grout yang tebal keluar dari ujung lainnya: ujung itu kemudian disumbat untuk menjamin bahwa tidak sedikitpun groutQ yang mengalir keluar. Pada saluran kabel yang panjang, sejumlah tempat untuk mengisi grout harus tersedia. Selain pada setiap angker, di sini disarankan untuk memberikan pemasukan grout pada setiap tempat rendah dan setiap tempat tinggi dalam saluran ir dalam grout tak dapat menguap, dan pada waktu musim dingin timbul pe%ahan saluran yang disebabkan oleh membekunya air dalam saluran kabel. Karat tidak tidak akan terjadi karena lubang saluran sebenarnya tertutup dari udara yang menyebabkan karat dapat berlangsung. Penambahan %ampuran untuk mereduksi air di dalam grout akan mereduksi jumlah air yang dibutuhkan sehingga mengurangi resiko terpisahnya air dan bahan grout. ahan pemuai 1aditi*2 adalah %ampuran jenis lain yang sering digunakan. ni menghasilkan pemuaian sedikit dari grout sesaat sebelum mengadakan ikatan, serta memberikan sumbatan yang baik didalam saluran. ahan pemuaian berguna untuk
58
saluran
/ambar +.(6 /routing Mi3ing
/ambar +.(5 /routing Fent Sika interaplast berguna untuk mengembangkan bahan grouting sehingga dapat memenuhi sela-sela yang kosong dalam tendon. 3.4.". Pengontrolan de/leks! #e$lection Control
Jembatan alan%e ;antile
59
akurat, disamping data teknis yang berhubungan dengan berat tra
$.1.
#es!&"ulan erdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan kegiatan kerja
praktek pada proyek Jembatan Perawang dan literature yang mendukung proses pembuatan laporan ini se%ara umum dapat penulis simpulkan beberapa hal penting diantaranya' (. Proyek Jembatan Perawang dikerjakan oleh kontraktor P.T. PP
yang
ditunjuk langsung oleh owner 1$inas Pekerjaan =mum Propinsi iau2 2. Tipe jembatan yang dibangun adalah /alance Cantile$er /ridge *. Pembuatan 5ain Span Jembatan Perawang ini menggunakan alat Tra$eller sebagai lantai kerja. +. Proyek Jembatan Perawang menggunakan beton prategang dengan mutu beton K-#00 dan baja mutu tinggi grade )60 untuk konstruksi bo3 girder 7. Pada proses pekerjaan terjadi keterlambatan akibat kelangkaan material, sehingga harus dilakukan desain ulang terhadap struktur akibat terjadinya penurunan pada jembatan.
60
$.2.
%aran
Saran yang penulis dapat sampaikan terhadap Proyek Pembangunan Jembatan Perawang serta untuk semua mahasiswa yang akan melaksanakan Kerja Praktek adalah' (. Peren%anaan bangunan agar dipersiapkan dengan matang sebelum proyek dilaksanakan, agar tidak banyak terjadi pekerjaan tambah kurang 1addendum2
yang
dapat
mengganggu
bahkan
mengakibatkan
keterlambatan penyelesaian proyek. ). =ntuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1K+2 hendaknya pihak-pihak yang langsung terlibat dalam pelaksanaan di lapangan memakai segala perlengkapan K+, sehingga dapat mengurangi ke%elakaan. +. danya hubungan kerjasama yang baik antara satu pihak dengan pihak lain yang saling berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan, agar pelaksanaan pekerjaan proyek berjalan dengan baik sesuai dengan waktu dan hasil yang diren%anakan. ". nalisa ulang time sc"edule yang tidak up to date lagi, dengan menga%u pada kejadian konkrit di lapangan.