Pengelolaan reagen adalah suatu tindakan menyimpan reagen sesuai dengan sifat reagen masing- masing ke dlam suatu wadah yang memenuhi kriteria dimana apabila reagen tersebut disimpan di dalamnya, reagen tersebut awet dan efek yang ditimbulkan reagen tidak menimbulkan gejala negatif, baik di dalam maupun di luar laboratorium.
Tujuan
Sebagai acuan petugas pemeriksaan pengelolaan reagen
Kebijakan Referensi
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 5 Tentang Pelayanan, monitoring, dan evaluasi pelayanan kesehatan di puskesmas. 2. Permenkes no. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan laboratorium puskesmas 3. Kepmenkes no. 370/MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi ahli teknologi laboratorium kesehatan
Prosedur
1. Botol gelas bewarna gelap : botol ini digunakan untuk menyimpan reagen yang mudah rusak bila terkena paparan sinar matahari langsung. 2. Botol gelas transparan : botol ini digunakan untuk menyimpan reagen yang bewarna dan tidak mudah rusak bila terkena paparan sinar matahari langsung. 3. Almari asam : almari yang digunakan untuk menyimpan reagen asam yang mempunyai sifat kuat dan korosif 4. Almari basa : almari yang digunakan untuk menyimpan reagen basa yang mempunyai sifat kuat dan korosif 5. Kotak logam tahan api : kotak yang digunakan untuk menyimpan reagen yang mudah terbakar, misalnya asam asetat, methanol, ethanol, ether.