KRITERIA PENYAPIHAN VENTILATOR No. Dokumen 01.02.05.08 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Revisi Halaman 1 1/3 Ditetapkan Oleh, Direktur RSU Mitra Sejati
Tanggal Terbit
(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
1. Ventilator adalah mesin Bantu nafas yang bekerja denganmemberikan zat asam kepada pasien dengan satuan volume atau tekanan udara tertentu. 2. Penyapihan Ventilator adalah setiap usaha untuk menurunkan jumlah bantuan dalam ventilasi mekanik pada pasien, dalam penyapihan ventilator senantiasa berpedoman pada kondisi hemodinamika, perfusi organ, suhu tubuh, fungsi paru, evaluasi perdarahan, serta kondisi kesadaran penderita. Bilamana kriteria diatas belum atau tidak memenuhi maka penyapihan ventilator haruslah ditunda. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui prasyarat yang dibutuhkan dalam penyapihan ventilator, mengetahui kriteria dari kegagalan penyapihan ventilator mengetahui tindakan yang harus diambil saat terjadi kegagalan penyapihan ventilator Sesuai SK Direktur Nomor 0297/i/RSUMS/Dir/SK/II/20 0297/i/RSUMS/Dir/SK/II/2016 16 tentang kebijakan Pelayanan Instalasi Care Unit I.
HEMODINAMIK BAIK Parameter : a. Preload baik mmHg)
: CVP / wedge cukup (8-14
b. Afterload baik : SVR 800-1200, tek.darah sistolik 100-160 mmHg c. Kontraktilitas baik : Cl>2,4, takikardia (-) atau Cl post-op > 30% dari pre-op d. Tanpa Inotropik atau dengan inotropik misalnya Dopamin atau Dobutamin dosis ≤ 10 µ/ kgBB/m
PROSEDUR
atau bila dengan hemodinamiknya stabil. II.
IABP
+
inotropik
PERFUSI ORGAN BAIK (ORGAN VITAL DAN NONVITAL)
a. Ureum kreatinin tidak naik > 50% dari pre-op (demikian juga pada yang pre-op sudah dengan renal insufisiensi). b. Asam laktat < 2,5 atau mengalami penurunan c. Fungsi ginjal baik :
KRITERIA PENYAPIHAN VENTILATOR No. Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Revisi Halaman 1 2/3 Ditetapkan Oleh, Direktur RSU Mitra Sejati
Tanggal Terbit
(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)
d. Produksi urin rata-rata selama 3 jam > 0,5 cc/kgBB/jam tanpa diuretika e. Perfusi splancnic baik : fungsi GIT baik, Gastric tonometri tidak Asidosis III. NORMOTERMI Suhu sentral > 36 0 dan suhu perifer 34 0 C IV. FUNGSI PARU BAIK a. PaO2 > 70 – 90 dengan FiO 2 ≤ 0,4 b. PEEP ≤ 5 c. PH ≥ 7,35 d. PaCO2 ≤ 49, kecuali PPOM. V.
TIDAK ADA PERUBAHAN AKTIF
VI. KESADARAN BAIK, KONTAK BAIK DAN DAPAT MENGIKUTI PERINTAH. PROSEDUR
KEGAGALAN PENYAPIHAN Penyapihan disebut gagal bila : 1. Tekanan darah sistolik naik > 25 % meski analgetika sudah adekuat 1. Tekanan PA rata – rata naik ≥ 50% tekanan darah rata – rata 2. Frekuensi nadi naik > 20 x/m 3. Frekuensi respirasi naik 10 x lebih cepat dari normal 4. Diskoordinasi respirasi 5. PH < 7,25 6. PaCO2> 50 mm Hg. 7. SaO2< 90% 8. PaO2< 60 mm Hg 9. Timul aritmia atau aritmia yang sudah ada bertambah 10. Gelisah dan berkeringat 11. Kelelahan 12. Terjadi oliguria, lakukan tindakan sesuai protocol oliguria.
KRITERIA PENYAPIHAN VENTILATOR No. Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No. Revisi Halaman 1 3/3 Ditetapkan Oleh, Direktur RSU Mitra Sejati
Tanggal Terbit
(dr. H.SG. WELDY RITONGA, MM)
14. SVO2< 60%. Bila timbul hal-hal seperti diatas maka penyapihan ditunda dan dilakukan penilaian kembali hemodinamik pasien secara lengkap dan kalau perlu dilakukan knock down kembali. PROSEDUR
TINDAKAN : 1. Terapi spesifik terhadap gejala yang timbul 2. Kembali ke modus ventilasi mekanis sebelumnya 3. Kalau perlu mengubah modus ventilasi mekanis 4. Kembali di knock down dengan control ventilasi.
UNIT TERKAIT
Tim Dokter Anastesi