9
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1
Sejarah Singkat PT Silva Andia Utama PT
Silva
Andia
utama
merupakan
suatu
badan
usaha
pertambangan yang menambang endapan batuan andesit yang kemudian diproses menjadi bahan baku untuk bangunan. Adapun pemegang saham PT Silva Andia utama adalah Bpk. Feki Andrianto. Pada saat didirikan, yakni pada tahun 2002, perusahaan ini pada awalnya adalah CV Lembah Intan dengan ijin pertambangan CV Lembah Intan Nomor : 01/LI-SP/1/2002, yang dikeluarkan pada tanggal 8 januari 2002. Setelah beberapa beberapa tahun tahun CV Lembah Intan semakin semakin maju, maka ada keinginan untuk memperbesar usaha dengan mengganti nama perusahaan dengan PT Silva Andia Utama. Hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya produksi yang dihasilkan dan permintaan akan batu andesit andesit semakin tinggi, dengan dengan melihat melihat itu maka
PT Silva Andia
utama mendapatkan SIPD (Surat Ijin Penambangan Daerah) yang baru pada tahun 2005 dengan ijin nomor : 525/01-P.SIPD/DLH/2005.
2.2
Lokasi dan Kesampaian Daerah PT Silva Andia utama terletak di komplek perbukitan Gunung
Padakasih, Kampung Pasir Paku, Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat.
10
Luas areal SIPD PT Silva Andia utama adalah 11 Ha (110.000 m 2), dimana daerah penelitian adalah daerah perbukitan dengan ketinggian 600 - 800 meter diatas permukaan laut (d.p.l) dengan letak geografisnya adalah 1070
30’ 00” – 1070 30’
08”
BT dan 60 56 ’
32,4” – 6 0 56 ’ 38,85”
LS.
Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Tanah milik warga masyarakat
Sebelah Timur
: Wilayah SIPD a/n PT Gunung Padakasih
Sebelah Barat
: Jalan Raya BatuJajar
Sebeah Selatan
: Wilayah SIPD a/n PT Gunung Batu Babakan Pari
PT Silva Andia utama terletak ± 25 km disebelah Barat Daya Kota Cimahi yang terletak dijalan Raya BatuJajar. Daerah ini dapat dicapai baik dari Cimahi ataupun dari Bandung melalui rute: Bandung – Cimind iCimah – Cimareme – Cangkorah - Batujajar atau Bandung – Cimind iLeuwigajah – Cangkorah - Batujajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.2.
2.3
Struktur Organisasi Struktur organisasi PT Silva Andia utama, terdiri dari :
1.
Komisaris selaku direktur. a.
Sebagai pemberi dana atau modal untuk aktifitas kegiatan perusahan.
b.
Mengawasi jalannya perusahaan.
c.
Menetapkan anggota pengurus perusahaan.
d.
Menentukan kebijakan umum perusahaan.
11
e.
Menciptakan serta membina hubungan kerja sama yang baik dengan pihak luar yang berkaitan dengan aktifitas perusahaan.
f.
Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan.
g. Merumuskan rencana pokok. h.
Mengkoordinir staf yang berkaitan dengan wewenang yang ada.
i.
Memberikan bimbingan pada bawahan.
j.
Memeriksa semua laporan dari semua bagian.
2.
Administrasi a.
Bertanggung jawab terhadap rencana anggaran perusahaan.
b.
Bertanggung jawab terhadap laporan perpajakan.
c. Menyelenggarakan internal audit. 3.
Kepala teknik a.
Menjamin strategi jangka panjang yang dibuat secara tertulis.
b.
Memantau pelaksanaan kegiatan operasional .
c.
Menjamin adanya sistem pengawasan intern.
d.
Menjamin ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
e. 4.
Menyelenggaraka keseluruhan penyelenggaraan perusahaan. Keamanan (Security ) Bertanggung jawab terhadap seluruh ketertiban dan keamanan dari masaing-masing aktifitas dalam suatu perusahaan.
5.
Divisi keuangan a.
Bertanggung jawab terhadap posisi keuangan.
b.
Membuat laporan keuangan.
12
c. 6.
Menyelenggarakan audit dari laporan keuangan. Devisi peledakan
a.
Bertanggung jawab terhadap seluruh aktifitas peledakan dalam perolehan bahan galian.
b.
Merencanakan geometri peledakan yang akan diterapkan di lapangan.
7.
Divisi pengolahan Melakukan produksi dengan perolehan bahan galian yang siap untuk dipasarkan.
8.
Divisi pemasaran a.
Melayani transaksi jual beli bahan galian dari masing-masing ukuran.
b.
Membuat laporan hasil penjualan dari bahan galian.
S umber : PT S ilva Andi a utama 2003 Gambar 2.1 Sturktur Organisasi PT Silva Andia Utam
12
Sumber : Peta Regional Indonesia Gambar 2.2 Peta kesampaian Daerah
14
2.4
Keadaan Geografi
2.4.1 Topografi Daerah penelitian terletak ± 25 km disebelah Barat Daya Kota Cimahi, dimana potensi batuan andesit terdapat didaerah perbukitan dengan ketinggian 600 – 800m diatas permukaan laut.
2.4.2 Vegetasi Jenis vegetasi yang tumbuh di wilayah sekitar penelitian pada umumnya terdiri dari tumbuhan tropis yang berupa semak belukar, rumput ilalang, yang tumbuh liar dan ti dak begitu tumbuh lebat.
2.5
Keadaan Geologi
2.5.1 Geomorfologi Daerah Penelitian
14
2.4
Keadaan Geografi
2.4.1 Topografi Daerah penelitian terletak ± 25 km disebelah Barat Daya Kota Cimahi, dimana potensi batuan andesit terdapat didaerah perbukitan dengan ketinggian 600 – 800m diatas permukaan laut.
2.4.2 Vegetasi Jenis vegetasi yang tumbuh di wilayah sekitar penelitian pada umumnya terdiri dari tumbuhan tropis yang berupa semak belukar, rumput ilalang, yang tumbuh liar dan ti dak begitu tumbuh lebat.
2.5
Keadaan Geologi
2.5.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Bentuk dari morfologi lokasi PT Silva Andia utama terdiri dari perbukitan dan daratan dengan pegunungan tak teratur, terkadang dijumpai lereng-lereng yang agak terjal sampai terjal.
2.5.2 Geologi Regional Endapan batuan didaerah penyelidikan merupakan bagian dari terobosan andesit yang tersingkap dibeberapa tempat seperti antara Cililin-Soreang dan antara Pameungpeuk-Ciparay. (Gambar 2.3) Secara umum batuan didaerah Bandung dan sekitarnya dapat dikelompokan menjadi : 1. Endapan Aluvial Terdapat disekitar kota Bandung yang terhampar kearah Timur sampai Cicalengka dan selatan sampai Banjaran, Ciparay dan
15
Majalaya. Endapan alluvial ini terdiri dari lempung, lanau, pasiran, dan material gunung api (pyroclastic). 2.
Endapan Sedimen Berumur Miosen Yang tersingkap antara Banjaran dan Ciparay. Batuan sedimen ini terdiri dari batu pasir, lempung, lanau dan batu gamping.
15
Sumber : Peta Regional Indonesia Gambar 2.3 Peta Geologi Regional
17
2.5.3 Geologi Daerah Penelitian Berdasarkan
genesanya,
endapan
andesit
dikawasan
ini
merupakan terobosan magma yang diperkirakan berumur awal kuarter. Batuan andesit ini berwarna abu-abu hingga hitam dengan sedikit bintik putih, holokristalin berbutir halus sedang, tekstur porfiritik yang disusun oleh pirokristain, plagioklas berwarna putih kelabu dan mineral mafik piroksin dalam masa dasar uni klorit plagioklas. Dilapangan batu andesit dijumpai dari mulai yang segar sampai yang paling lapuk dibawah tanah penutup (soil). Batas lapuk dan segar ini dibedakan berdasarkan tekstur, kekerasan dan warnanya.
2.6
Genesa Batuan Andesit.
17
2.5.3 Geologi Daerah Penelitian Berdasarkan
genesanya,
endapan
andesit
dikawasan
ini
merupakan terobosan magma yang diperkirakan berumur awal kuarter. Batuan andesit ini berwarna abu-abu hingga hitam dengan sedikit bintik putih, holokristalin berbutir halus sedang, tekstur porfiritik yang disusun oleh pirokristain, plagioklas berwarna putih kelabu dan mineral mafik piroksin dalam masa dasar uni klorit plagioklas. Dilapangan batu andesit dijumpai dari mulai yang segar sampai yang paling lapuk dibawah tanah penutup (soil). Batas lapuk dan segar ini dibedakan berdasarkan tekstur, kekerasan dan warnanya.
2.6
Genesa Batuan Andesit. Andesit merupakan batuan Vulkanik menengah (intermedier).
Batuan ini berasal dari lelehan magma, yang membeku pada atau dekat dengan permukaan bumi. Mineral-mineral yang sering dijumpai di dalam batuan ini adalah plagioklas, hornblende, piroksen, biotit dan sedikit alkali feldspar. Batuan andesit di daerah ini berwarna abu-abu muda dengan sedikit bintik putih, holokristalin berbutir halus-sedang, yang disusun oleh mineral Felspar mendominasi dan mineral Fe-Mg. Di lapangan batuan andesit dijumpai dari mulai yang segar sampai yang paling lapuk di bawah tanah penutup, batuan lapuk dan batuan segar ini dibedakan berdasarkan tekstur, kekerasan dan warna.
18
2.7
Kegiatan Penambangan Kegiatan penambangan batu andesit di PT Silva Andia utama
dilaksanakan melalui tahapan-tahapan berikut
2.7.1 Pembabatan (Clearing) Dalam tahapan ini aktifitas yang dilakukan adalah dengan melakukan pembersihan daerah yang akan di tambang dari pohon-pohon, semak-semak dan tanah maupun bongkah-bongkah batu yang mungkin akan mengganggu pekerjaan-pekerjaan selanjutnya. Tanah pucuk yang subur (humus) harus ditimbun di tempat tertentu, lalu ditanami rerumputan dan semak agar tak mudah tererosi, sehingga kelak dapat dipakai untuk reklamasi bekas-bekas tambang. Pembabatan ini bisa dilakukan dengan :
Tenaga manusia dengan menggunakan alat sederhana, seperti: kapak, gergaji, arit, cangkul dan lain-lain.
Menggunakan alat-alat mekanis yaitu : Buldozer dengan rooter atau ripper, rake blade, rantai dan lain-lain.
Pengupasan tanah penutup (Stripping ) Untuk tahapan ini aktifitas yang dilakukan adalah dengan menggali/ membongkar tanah penutup batuan agar bahan galian industri ini bisa dan mudah untuk diambil / ditambang.
2.7.2 Pemboran dan Peledakan Dalam tahapan ini dilakukan pemboran untuk membuat lubang tembak sebagai dasar untuk aktifitas peledakan. Untuk hal ini, biasanya
19
ditentukan geometri pemboran, kemiringan lubang, burden, spasi, kedalaman lubang, yang akan berpengaruh pada prose s peledakan. Sedangkan dalam aktifitas peledakan dilakukan pemisahan batuan ataupun proses pengecilan ukuran. Adanya perubahan satuan volume dari bentuk BCM ke bentuk LCM. Dasar dari kegiatan ini biasanya dengan penghitungan bahan peledak yang akan digunakan yang berawal dari geometri peledakan.
Sumber : Dokumentasi Lapangan Foto 2.1 Kegiatan Pemboran dan Peledakan
2.7.3 Loading Untuk Tahapan ini dilakukan oleh alat loading atau alat muat dengan alat muat Komatsu PC 200. Alat ini memuat batuan hasil peledakan ke dalam dump truck untuk diangkut menuju area crushing .
20
Sumber : Dokumentasi Lapangan Foto 2.2 Proses Loading
2.7.4 Hauling Tahapan ini adalah berupa pengangkutan hasil peledakan ke crusher dengan menggunakan 4 truck Mistsubishi Fuso 220 PS type FN 527 ML dari area balsting menuju area crushing .
Sumber : Dokumentasi Lapangan Fotor 2.3 Proses Hauling
2.7.5 Kominusi (Crushing dan Sizing) Proses kominusi ini bertujuan untuk pengecilan ukuran batuan hasil dari peledakan yang diangkut dengan Dump Truck
menuju proses
crushing, untuk merubah ukuran dari bongkah menjadi krikil. Yang dimana peneliti melakukan kegiatan di area crushing plant tersebut.
21
Sumber : Dokumentasi Lapangan Foto 2.4 Proses Crushing