JILID II
Solusi praktis praktis mengelola mengelola pengajian kelompok, kelompok, ta’lim usroh dan mentoring
Satria Hadi Lubis
PRAKATA
Segala puji bagi Allah, Rob Allah, Rob yang yang wajib disembah. Salam dan sholawat dan sholawat kepada kepada pemimpin umat manusia, Nabi Muhammad saw, beserta para sahabatnya sahabatnya dan orang-orang orang-orang sholih sholih yang yang mengikuti beliau sampai akhir zaman. Buku yang berjudul berjudul 77 Proble Problemati matika ka Aktual Aktual Halaqah Halaqah jilid jilid II ini ditulis ditulis sebagai sebagai lanjutan lanjutan dari buku 77 Problematika Aktual Halaqah Jilid I . Alhamdulillah, Alhamdulillah, sambutan pembaca terhadap buku ilid ! sangat luar biasa, sehingga cetakan pertamanya habis dalam waktu hanya satu bulan" #al ini menunjukkan antusias yang tinggi dari pembaca $khususnya mereka yang ingin atau telah membina halaqah-halaqah-- untuk memahami persoalan halaqah lebih baik lagi. Halaqah adalah Halaqah adalah kelompok pengajian !slam dengan jumlah anggota terbatas %biasanya tidak lebih dari &' orang(. )i beberapa kalangan akti*is dakwah, halaqah juga halaqah juga disebut dengan istilah pengajian kelompok, mentoring, ta’lim, ta’lim , usroh, usroh, tarbiyah, tarbiyah, dan lain-lain. Apapun Apapun istilahny istilahnya, a, halaqah merupakan halaqah merupakan sarana e+ekti+ untuk menumbuhkan kader-kader dakwah yang berkualitas. #al ini sudah dibuktikan oleh berbagai kelompok gerakan %harakah %harakah(( !slam di seluruh dunia. Namun dalam realitanya, realitanya, membina halaqah bukanlah halaqah bukanlah pekerjaan mudah. Ada berbagai kendala dan persoalan yang menghadang perjalanan halaqah. halaqah. Sayangnya, persoalan itu acapkali kurang ditanggapi serius. Bahkan mungkin dibiarkan selesai dengan waktu. #al ini akhirnya berdampak pada hasil pembinaan yang kurang optimal. leh karena itu, di dalam buku ini penulis mencoba menawarkan berbagai solusi untuk memecahkan persoalan-persoalan yang muncul dalam perjalanan halaqah. halaqah. )engan harapan agar para pembaca $khususnya mereka yang akan atau telah membina halaqah menjadi semakin semakin terampil dalam membina membina halaqah. halaqah. Sama seperti jilid !, buku ini masih dengan gaya penulisan tanya jawab. )imisalkan yang bertanya adalah seorang murobbi %ustadz , ment mentor or,, naqib( naqib( yang yang menjad menjadii pembin pembinaa halaqah. halaqah. )apat dikatakan dikatakan bahwa buku ini disusun disusun dalam perspekti+ perspekti+ murobbi %pembina( %pembina( yang mencoba mencoba menyelesai menyelesaikan kan persoala persoalan n halaqahnya. halaqahnya. #al ini dimaksudkan agar para pembaca seolah-olah menjadi murobbi dan merasa dekat dengan persoalan-p persoalan-perso ersoalan alan yang terdapat di halaqah. Mudah-mudahan halaqah. Mudah-mudahan dari situ pembaca menjadi termoti*asi untuk menjadi murobbi yang murobbi yang lebih baik dan semakin peduli pada peserta halaqahnya. halaqahnya. alau buku ini menonjolkan judul /problema0, tapi bukan maksud penulis untuk membuat pembaca memperoleh memperoleh kesan bahwa di halaqah banyak banyak masalah. masalah. 1roblem adalah adalah hal yang lazim lazim terdapat terdapat dimana-mana dimana-mana,, termasuk termasuk di halaqah. halaqah. Namun kuantitas dan kualitias problem di halaqah jauh halaqah jauh lebih sedikit daripada problem yang ada di tempat lain. #al ini karena halaqah adalah tempat orang-ora orang-orang ng yang ingin segera memperbai memperbaiki ki diri. diri. Mereka Mereka sensiti+ terhadap terhadap problem yang ada di halaqah dan ingin segera menyel menyelesa esaika ikanny nnya. a. !nilah !nilah juga juga yang yang mendor mendorong ong penuli penuliss untuk untuk menuli menuliss buku buku ini. ini. Sebaga Sebagaii rasa rasa tanggu tanggung ng jawab jawab terhad terhadap ap perkembangan halaqah agar halaqah agar selalu menjadi tempat dari orang-orang yang peka terhadap problem. Sebab penulis meyakini, bahwa orang yang peka terhadap problem adalah orang yang lebih beruntung dan lebih sukses daripada orang yang /tuli0 terhadap problem. !slam sendiri adalah ajaran yang menumbuhkan kehalusan jiwa, sehingga jiwa tersebut sensiti+ terhadap problem %dosa dan kesalahan(. Nabi Muhammad saw sendiri $sebagai teladan utama-- sangat peka terhadap problem. / Sesunuhnya telah datan ke!adamu ke!adamu seoran seoran rasul rasul dari kaummu kaummu sendiri" sendiri" berat terasa olehnya olehnya !enderita !enderitaanmu" anmu" sanat meninin menininkan kan #keimana #keimanan n dan keselamatan$ baimu" amat belas kasihan lai !enyayan terhada! oran%oran mukmin0 mukmin0 %2S. 3 4 &'5(. Apa yang diungkapkan dalam buku ini juga bukan merupakan hal yang mengada-ada atau menambah-nambahkan. 1roblem yang diungkap disini adalah problem yang pernah terjadi, baik yang penulis alami sendiri sebagai murobbi, atau yang dialami murobbi lain yang penulis ketahui. )ari berbagai problem tersebut, penulis merasa perlu untuk membukukannya agar para akti*is dakwah memiliki tambahan bahan rujukan dalam memecahkan masalah di halaqahnya. halaqahnya. adi semangat yang dihasung dalam buku ini adalah semangat untuk menawarkan solusi, solusi, bukan menawarkan masalah, masalah, sehingga para murobbi murobbi dan calon calon murobbi menjadi murobbi menjadi semakin terampil memecahkan masalah di halaqahnya. halaqahnya. Selain itu, latar belakang penulisan buku ini juga didasari oleh kondisi saat ini yang menuntut akti*is dakwah untuk lebih sungguh-sungguh berdakwah. Salah satunya dengan mengintensi+kan pembinaan melalui halaqah, halaqah, sebagai ajang pembinaan yang paling mumpuni dalam membentuk membentuk syakhsiyah Islamiyah Islamiyah %pribadi %pribadi !slami(. 1enulis berupaya membahas berbagai problem halaqah ini halaqah ini dengan pembahasan yang praktis dan menghindari teori bertele-tele. Sama dengan buku jilid ! yang terbagi dalam enam bab, maka pada buku jilid !! juga ada enam bab. Namun pembagian babnya berbeda. 1ada buku jilid !! ini, bab yang disajikan adalah Bab ! tentang 1roblem 1emahaman, Bab !! tentang 1roblem Sistem, Bab !!! tentang 1roblem 1roblem 1ersonal, 1ersonal, Bab !6 tentang tentang 1roblem 1roblem Sistem, Sistem, Bab 6 tentang tentang 1roblem 1roblem &urobbi dan Bab 6! tentang 1roblem 'eakhwatan. 'eakhwatan. Ada dua bab yang baru disajikan dalam jilid !! ini, yaitu bab tentang 1roblem 1emahaman dan bab tentang 1roblem &urobbi. &urobbi. Bab tentang tentang 1roblem 1roblem 1emahama 1emahaman n disajikan disajikan karena masalah masalah di halaqah ternyata halaqah ternyata sedikit banyak juga terkait dengan pemahaman yang makro terhadap dakwah dan jama’ah itu sendiri. sendiri. Sedang Sedang bab tentang tentang 1roblem &urobbi &urobbi ditampilkan karena masalah dari sang murobbi sendiri murobbi sendiri juga banyak yang dapat diungkapkan dan perlu dicarikan solusinya. 7husus untuk bab tentang 1roblem 'eakhwatan 1roblem 'eakhwatan,, jumlah problem yang disajikan lebih banyak dari jilid !. 1ada jilid ! hanya ada 8 problem, maka pada jilid !! ini /membengkak0 menjadi &3 problem. #al ini karena banyak masalah khusus keakhwatan keakhwatan yang belum diungkap pada jilid !. Alhamdulill !. Alhamdulillah ah,, pada jilid !! ini dapat disajikan. Sekaligus hal ini juga menjawab /keluhan0 sebagian pembaca akhwat yang yang merasa buku ilid ! sangat sedikit membicarakan masalah khusus keakhwatan. keakhwatan. Namun jangan juga dipahami jika ada bab tentang keakhwatan, keakhwatan, berarti bab-bab lain khusus untuk ikhwan. ikhwan. Semua bab berlaku umum %problemnya %problemnya bisa terjadi di kalangan kalangan ikhwan ikhwan atau akhwat (, (, kecuali bab khusus keakhwatan yang keakhwatan yang memang diistimewakan khus khusus us untu untuk k akhwat . !ni juga juga sekali sekaligus gus sebaga sebagaii /isyar /isyarat0 at0 bahwa bahwa pembin pembinaan aan di kalang kalangan an akhwat sama pentingnya pentingnya dengan dengan pembinaan di kalangan kalangan ikhwan. ikhwan.
PRAKATA
Segala puji bagi Allah, Rob Allah, Rob yang yang wajib disembah. Salam dan sholawat dan sholawat kepada kepada pemimpin umat manusia, Nabi Muhammad saw, beserta para sahabatnya sahabatnya dan orang-orang orang-orang sholih sholih yang yang mengikuti beliau sampai akhir zaman. Buku yang berjudul berjudul 77 Proble Problemati matika ka Aktual Aktual Halaqah Halaqah jilid jilid II ini ditulis ditulis sebagai sebagai lanjutan lanjutan dari buku 77 Problematika Aktual Halaqah Jilid I . Alhamdulillah, Alhamdulillah, sambutan pembaca terhadap buku ilid ! sangat luar biasa, sehingga cetakan pertamanya habis dalam waktu hanya satu bulan" #al ini menunjukkan antusias yang tinggi dari pembaca $khususnya mereka yang ingin atau telah membina halaqah-halaqah-- untuk memahami persoalan halaqah lebih baik lagi. Halaqah adalah Halaqah adalah kelompok pengajian !slam dengan jumlah anggota terbatas %biasanya tidak lebih dari &' orang(. )i beberapa kalangan akti*is dakwah, halaqah juga halaqah juga disebut dengan istilah pengajian kelompok, mentoring, ta’lim, ta’lim , usroh, usroh, tarbiyah, tarbiyah, dan lain-lain. Apapun Apapun istilahny istilahnya, a, halaqah merupakan halaqah merupakan sarana e+ekti+ untuk menumbuhkan kader-kader dakwah yang berkualitas. #al ini sudah dibuktikan oleh berbagai kelompok gerakan %harakah %harakah(( !slam di seluruh dunia. Namun dalam realitanya, realitanya, membina halaqah bukanlah halaqah bukanlah pekerjaan mudah. Ada berbagai kendala dan persoalan yang menghadang perjalanan halaqah. halaqah. Sayangnya, persoalan itu acapkali kurang ditanggapi serius. Bahkan mungkin dibiarkan selesai dengan waktu. #al ini akhirnya berdampak pada hasil pembinaan yang kurang optimal. leh karena itu, di dalam buku ini penulis mencoba menawarkan berbagai solusi untuk memecahkan persoalan-persoalan yang muncul dalam perjalanan halaqah. halaqah. )engan harapan agar para pembaca $khususnya mereka yang akan atau telah membina halaqah menjadi semakin semakin terampil dalam membina membina halaqah. halaqah. Sama seperti jilid !, buku ini masih dengan gaya penulisan tanya jawab. )imisalkan yang bertanya adalah seorang murobbi %ustadz , ment mentor or,, naqib( naqib( yang yang menjad menjadii pembin pembinaa halaqah. halaqah. )apat dikatakan dikatakan bahwa buku ini disusun disusun dalam perspekti+ perspekti+ murobbi %pembina( %pembina( yang mencoba mencoba menyelesai menyelesaikan kan persoala persoalan n halaqahnya. halaqahnya. #al ini dimaksudkan agar para pembaca seolah-olah menjadi murobbi dan merasa dekat dengan persoalan-p persoalan-perso ersoalan alan yang terdapat di halaqah. Mudah-mudahan halaqah. Mudah-mudahan dari situ pembaca menjadi termoti*asi untuk menjadi murobbi yang murobbi yang lebih baik dan semakin peduli pada peserta halaqahnya. halaqahnya. alau buku ini menonjolkan judul /problema0, tapi bukan maksud penulis untuk membuat pembaca memperoleh memperoleh kesan bahwa di halaqah banyak banyak masalah. masalah. 1roblem adalah adalah hal yang lazim lazim terdapat terdapat dimana-mana dimana-mana,, termasuk termasuk di halaqah. halaqah. Namun kuantitas dan kualitias problem di halaqah jauh halaqah jauh lebih sedikit daripada problem yang ada di tempat lain. #al ini karena halaqah adalah tempat orang-ora orang-orang ng yang ingin segera memperbai memperbaiki ki diri. diri. Mereka Mereka sensiti+ terhadap terhadap problem yang ada di halaqah dan ingin segera menyel menyelesa esaika ikanny nnya. a. !nilah !nilah juga juga yang yang mendor mendorong ong penuli penuliss untuk untuk menuli menuliss buku buku ini. ini. Sebaga Sebagaii rasa rasa tanggu tanggung ng jawab jawab terhad terhadap ap perkembangan halaqah agar halaqah agar selalu menjadi tempat dari orang-orang yang peka terhadap problem. Sebab penulis meyakini, bahwa orang yang peka terhadap problem adalah orang yang lebih beruntung dan lebih sukses daripada orang yang /tuli0 terhadap problem. !slam sendiri adalah ajaran yang menumbuhkan kehalusan jiwa, sehingga jiwa tersebut sensiti+ terhadap problem %dosa dan kesalahan(. Nabi Muhammad saw sendiri $sebagai teladan utama-- sangat peka terhadap problem. / Sesunuhnya telah datan ke!adamu ke!adamu seoran seoran rasul rasul dari kaummu kaummu sendiri" sendiri" berat terasa olehnya olehnya !enderita !enderitaanmu" anmu" sanat meninin menininkan kan #keimana #keimanan n dan keselamatan$ baimu" amat belas kasihan lai !enyayan terhada! oran%oran mukmin0 mukmin0 %2S. 3 4 &'5(. Apa yang diungkapkan dalam buku ini juga bukan merupakan hal yang mengada-ada atau menambah-nambahkan. 1roblem yang diungkap disini adalah problem yang pernah terjadi, baik yang penulis alami sendiri sebagai murobbi, atau yang dialami murobbi lain yang penulis ketahui. )ari berbagai problem tersebut, penulis merasa perlu untuk membukukannya agar para akti*is dakwah memiliki tambahan bahan rujukan dalam memecahkan masalah di halaqahnya. halaqahnya. adi semangat yang dihasung dalam buku ini adalah semangat untuk menawarkan solusi, solusi, bukan menawarkan masalah, masalah, sehingga para murobbi murobbi dan calon calon murobbi menjadi murobbi menjadi semakin terampil memecahkan masalah di halaqahnya. halaqahnya. Selain itu, latar belakang penulisan buku ini juga didasari oleh kondisi saat ini yang menuntut akti*is dakwah untuk lebih sungguh-sungguh berdakwah. Salah satunya dengan mengintensi+kan pembinaan melalui halaqah, halaqah, sebagai ajang pembinaan yang paling mumpuni dalam membentuk membentuk syakhsiyah Islamiyah Islamiyah %pribadi %pribadi !slami(. 1enulis berupaya membahas berbagai problem halaqah ini halaqah ini dengan pembahasan yang praktis dan menghindari teori bertele-tele. Sama dengan buku jilid ! yang terbagi dalam enam bab, maka pada buku jilid !! juga ada enam bab. Namun pembagian babnya berbeda. 1ada buku jilid !! ini, bab yang disajikan adalah Bab ! tentang 1roblem 1emahaman, Bab !! tentang 1roblem Sistem, Bab !!! tentang 1roblem 1roblem 1ersonal, 1ersonal, Bab !6 tentang tentang 1roblem 1roblem Sistem, Sistem, Bab 6 tentang tentang 1roblem 1roblem &urobbi dan Bab 6! tentang 1roblem 'eakhwatan. 'eakhwatan. Ada dua bab yang baru disajikan dalam jilid !! ini, yaitu bab tentang 1roblem 1emahaman dan bab tentang 1roblem &urobbi. &urobbi. Bab tentang tentang 1roblem 1roblem 1emahama 1emahaman n disajikan disajikan karena masalah masalah di halaqah ternyata halaqah ternyata sedikit banyak juga terkait dengan pemahaman yang makro terhadap dakwah dan jama’ah itu sendiri. sendiri. Sedang Sedang bab tentang tentang 1roblem &urobbi &urobbi ditampilkan karena masalah dari sang murobbi sendiri murobbi sendiri juga banyak yang dapat diungkapkan dan perlu dicarikan solusinya. 7husus untuk bab tentang 1roblem 'eakhwatan 1roblem 'eakhwatan,, jumlah problem yang disajikan lebih banyak dari jilid !. 1ada jilid ! hanya ada 8 problem, maka pada jilid !! ini /membengkak0 menjadi &3 problem. #al ini karena banyak masalah khusus keakhwatan keakhwatan yang belum diungkap pada jilid !. Alhamdulill !. Alhamdulillah ah,, pada jilid !! ini dapat disajikan. Sekaligus hal ini juga menjawab /keluhan0 sebagian pembaca akhwat yang yang merasa buku ilid ! sangat sedikit membicarakan masalah khusus keakhwatan. keakhwatan. Namun jangan juga dipahami jika ada bab tentang keakhwatan, keakhwatan, berarti bab-bab lain khusus untuk ikhwan. ikhwan. Semua bab berlaku umum %problemnya %problemnya bisa terjadi di kalangan kalangan ikhwan ikhwan atau akhwat (, (, kecuali bab khusus keakhwatan yang keakhwatan yang memang diistimewakan khus khusus us untu untuk k akhwat . !ni juga juga sekali sekaligus gus sebaga sebagaii /isyar /isyarat0 at0 bahwa bahwa pembin pembinaan aan di kalang kalangan an akhwat sama pentingnya pentingnya dengan dengan pembinaan di kalangan kalangan ikhwan. ikhwan.
1embaca dapat membaca buku ini sesuai dengan keperluan. Bagi Anda yang memiliki waktu cukup, alangkah baiknya jika buku ini dibaca berurutan berurutan dari awal sampai sampai akhir. akhir. 1aling tidak hal itu itu akan menambah wawasan wawasan pembaca, terutama terutama jika suatu ketika ketika mengalami situasi seperti yang disebutkan dalam buku ini. Bagi Anda yang sibuk dan hanya memiliki waktu sempit untuk membaca buku ini, sebaiknya langsung ke topik yang diminati atau topik yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Bagaimanapun cara Anda membacanya, buku ini dapat dibaca kapan saja dan dimana saja sesuai kebutuhan Anda. ika Anda telah berkesempatan berkesempatan membaca buku ini, silakan beri penulis umpan balik. 9mpan balik para pembaca begitu penting sehingga penulis merasa perlu memasukkan (ormulir memasukkan (ormulir )m!an )m!an *alik pada pada akhir buku ini. Anda bisa mengirimkannya melalui +aks ke :embaga Manajemen :1'9 %;'&( 8<=>5?8', atau email4 lp'u@centerlycos.com. lp'u@centerlycos.com. ika pembaca ingin berkonsultasi atau mengikuti pelatihan yang khusus membahas apa yang disampaikan pada buku ini, silakan hubungi kami di :embaga Manajemen :1'9 l. Anggrek Nelimurni Blok B No. &' Slipi $ akarta Barat elp. %;'&( 8?3?>&3. Akhirnya, ucapan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S atas selesainya penulisan buku ini. Selain itu, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada 7ingkin Anida, isteri setia yang selalu memberikan dukungan dan masukan yang berharga. uga kepada Bapak Moh. izar Cein %Bang izar( $yang jasa dan kasih sayangnya tak pernah terlupakan dalam membina penulis di masa lampau-lampau-- dan rekan-rekan lainnya yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. persatu. +a Allah" !erbaikilah dinku yan adalah meru!akan !elindun urusanku" !erbaikilah duniaku yan adalah meru!akan !eneak kehidu!anku" !erbaikilah akhiratku akhiratku yan adalah meru!akan meru!akan tem!at !enentuanku !enentuanku #HR. &uslim$ &uslim$
Selamat membina"
%Satria #adi :ubis(
DAFTAR DAFTAR ISI
1rakata )a+tar !si BAB ! $ 1DB:EM 1EMA#AMAN BAB !! $ 1DB:EM S!SEM BAB !!! $ 1DB:EM 1EDSNA: BAB !6 $ 1DB:EM &)R,**I 1DB:EM &)R,**I BAB 6 $ 1DB:EM '-A'H 1DB:EM '-A'HA/ A/A0 A0
BAB I PROBLEM PEMAHAMAN
1. Perbedaan jama’ah dengan harakah dan organisasi umum Apa perbedaan jama’ah dengan harakahF )an apa perbedaan jama’ah dengan organisasi pada umumnyaF
awab 4 Jama’ah dan harakah sebetulnya memiliki makna yang sama. Jama’ah secara bahasa berarti sekelom!ok oran" olonan" atau kebersamaan. Harakah secara bahasa berarti erakan" sekelom!ok oran yan bererak . Jama’ah dan harakah pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. #al ini juga sama dengan pengertian organisasi pada umumnya. 1erbedaan jama’ah dan harakah hanya terletak pada konteksnya saja. ika jama’ah penekanannya kepada kerjasama, maka harakah penekanannya pada gerakan %dinamisasinya(. Harakah mencerminkan jama’ah yang selalu akti+ bergerak untuk mencapai cita-cita !slami. 7arena itu, kata harakah lebih sering digunakan oleh kalangan akti*is dakwah daripada kalangan lain untuk menggambarkan akti*itas mereka yang dinamis. Sedang kata jama’ah digunakan oleh berbagai kalangan untuk maksud yang lebih luas %seperti jama’ah sholat, jam’ah haji, jama’ah pengajian, dan lain-lain(. :alu apa perbedaan jama’ah %harakah( dengan organisasi pada umumnyaF Jama’ah dalam pengertian harakah berbeda dengan pengertian organisasi pada umumnya. 1erbedaan tersebut bukan terletak pada pengertiannya %yaitu sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu(, tapi terletak pada tiga hal, yaitu4 &. Moti*asi % &abda’ ( Moti*asi jama’ah #harakah$ haruslah 1illahita’ala %karena Allah semata(. adi niat mendirikannya semata-mata karena ingin memperjuangkan !slam. Sedang organisasi pada umumnya, niat mendirikannya bisa beragam. Misalnya, karena ingin memperoleh keuntungan materi, populeritas, mengembangkan keterampilan, dan lain-lain. '. Metode % &anhaj( Metode yang digunakan jama’ah #harakah$ untuk mencapai tujuannya tidak boleh bertentangan dengan syariGat !slam. ermasuk di dalamnya metode untuk memilih pemimpin, menghimpun anggota, menjalankan kegiatan dan lani-lain, semua itu harus sesuai dengan syar’i. Sedang organisasi pada umumnya memiliki metode yang berbeda dalam mencapai tujuannya. Bahkan ada organisasi yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. <. ujuan %2hoyah( ujuan dari suatu jama’ah #harakah$ adalah 1i’ilalikalimatillah %meninggikan 7alimat Allah(. )engan kata lain, harakah bertujuan menegakkan kejayaan !slam di muka bumi. Sedang organisasi pada umumnya memiliki tujuan beragam tergantung dari moti*asi pendirinya. Bahkan mungkin ada organisasi yang tujuannya bertentangan dengan nilai-nilai !slam. 1erbedaan inilah yang membuat istilah jama’ah #harakah$ tidak bisa disamakan dengan istilah organisasi biasa. Sebab organisasi bermakna luas dan umum, sedang jama’ah #harakah$ lebih bermakna khusus, yaitu organisasi yang moti*asi, metode dan tujuannya harus !slami. 1erlu juga dipahami bahwa istilah harakah biasanya lebih ditujukan kepada jama’ah yang skalanya luas, yakni tingkat nasional atau internasional. Harakah yang berskala nasional, misalnya De+ah %di urki(, #amas %di 1alestina(, atau H!S %di Aljazair(. Sedang harakah berskala internasional adalah jamaGah yang memiliki jaringan di berbagai negara, contohnya adalah4 !khwanul Muslimin, amaGah abligh, dan #izbut ahrir. IJama’ah adalah istilah khusus bagi organisasi yang ingin menegakkan KalimatullahJ . Pen!ingn"a ber#ama$a% Sampai sejauh mana urgensi berjama’ah dalam !slamF )apatkah kita menjadi muslim yang baik tanpa berjama’ahF
awab 4 1entingnya berjama’ah tak perlu diragukan lagi dalam !slam. Banyak ayat Al 2urGan dan hadits yang memerintahkan kita untuk selalu berada dalam kondisi berjama’ah. Sebagian ayat atau hadist tersebut adalah 4 / Sesunuhnya #aama tauhid$ ini" adalah aama kamu semua" aama yan satu dan aku adalah /uhanmu" maka bertakwalah ke!ada%'u. 'emudian mereka #!enikut%!enikut rasul itu$ menjadikan aama mereka ter!e3ah belah menjadi bebera!a !e3ahan. /ia!%tia! olonan merasa bana denan a!a yan ada !ada sisi mereka #masin%masin$0 %2S. 8&'-8<(. / 4an ber!eanlah kamu semuanya ke!ada tali #aama$ Allah" dan jananlah kamu ber3erai berai50 %2S. < 4 &;<(. / 4an jananlah kamu menyeru!ai oran% oran yan ber3erai berai dan berselisih sesudah datan keteranan yan jelas ke!ada mereka. &ereka itulah oran%oran yan menda!at siksa yan berat 0 %2S. < 4 &;8(. / *aran sia!a yan memisahkan diri dari jama’ah #walau!un$ sejenkal" maka ia telah mele!askan kalun Islam dari lehernya sehina ia kembali #berjama’ah$0 %#D. urmudzi(. / *aransia!a yan keluar dari jama’ah dan memisahkan dirinya dari jama’ah lalu ia mati" maka matinya adalah mati jahiliyah0 %#D. Muslim dan NasaGi(.
)ari ayat dan hadits tersebut terlihat bahwa !slam sangat mementingkan kebersamaan. !slam adalah agama %dien( kebersamaan % jama’ah(. Bahkan 9mar bin 7hatab ra pernah berkata4 //ak ada Islam tan!a jama’ah. /ak ada jama’ah tan!a !emim!in. /ak ada !emim!in tan!a bai’at. /ak ada bai’at tan!a keikhlasan.0 9mar ra menganggap bahwa jama’ah penting bagi !slam itu sendiri, sehingga baginya mustahil !slam itu langgeng keberadaannya jika tidak ditopang oleh keberadaan jama’ah. Namun pengertian jama’ah disini bisa dua macam, jama’ah dalam pengertian sekedar berinteraksi %bergaul( sesama muslim tanpa terikat dalam struktur organisasi % tanzim( !slam tertentu dan jama’ah dalam pengertian terikat dengan struktur organisasi %tanzim( !slam tertentu. Jama’ah dalam pengertian pertama bersi+at umum dan jumhur %sebagian besar( ulama sepakat tentang kewajibannya. Jama’ah dalam pengertian kedua %yakni terikat dalam tanzim tertentu( diperselisihkan kewajibannya oleh ulama. #al ini terkait dengan konteksnya yang berbeda. ika jama’ah itu adalah jama’ah muslimin % jama’ah yang melingkupi umat !slam sedunia(, ulama sepakat tentang kewajiban untuk bergabung dengannya. Namun karena saat ini tak ada lagi jama’ah muslimin %semenjak runtuhnya 7hila+ah urki 9tsmani(, yang ada hanya jama’ah minal muslimin % jama’ah yang dibentuk dan melingkupi sebagian kaum muslimin saja(, maka kewajiban bergabung dengan jama’ah menjadi diperselisihkan ulama. Ada yang tetap menganggap wajib untuk bergabung dengan salah satu jama’ah, ada yang menganggapnya sunnah %dianjurkan(, bahkan ada yang mengharamkannya. Namun lepas dari perselisihan tersebut, ber jama’ah %dalam pengertian bergabung dengan tanzim tertentu( memiliki banyak man+aat, antara lain4 &. )apat membangun persepsi yang sama dengan sesama muslim dalam rangka memajukan !slam dan peradaban manusia. '. )apat menjalin kerjasama berdasarkan program yang sama dalam suatu koordinasi yang solid. <. )apat mempelajari !slam secara lebih mendalam, karena biasanya jama’ah memiliki sarana pembelajaran !slam yang lebih intensi+. ?. )apat merasakan manisnya ukhuwah. Sebab dalam jama’ah, interaksi para anggotanya berjalan lebih erat dan akrab. 8. )apat membendung pengaruh dari nilai-nilai yang bertentangan dengan !slam secara lebih e+ekti+, karena dilakukan secara bersama-sama. =. )apat mempercepat penyebarluasan dakwah !slam daripada jika dakwah itu dilakukan sendirian. entu saja berbagai man+aat tersebut akan didapat jika kita bergabung dengan jama’ah yang benar, yakni jama’ah yang berpegang teguh kepada Al 2urGan dan Sunnah. Bukan jama’ah yang sesat dan menyimpang dari Al 2urGan dan Sunnah. Berbagai man+aat tersebut tentu perlu dipertimbangkan agar kita dapat menjadi muslim yang baik. Muslim yang baik bukanlah muslim yang hanya mengamalkan ibadah dan akhlak dengan baik. Bukan muslim yang hanya asyik memperbaiki diri dan lupa memperjuangkan nasib umat. Muslim yang baik adalah muslim yang juga mau memperjuangkan nasib umat dengan berdakwah secara sungguh-sungguh di muka bumi. /Sia!akah ya lebih baik !erkataannya dari!ada oran yan menyeru #berdakwah$ ke!ada Allah" menerjakan amal yan saleh dan berkata6 Sesunuhnya aku termasuk oran%oran yan berserah diri #muslim$F0 %2S. ?& 4 <<(. #al itu relati+ akan lebih e+ekti+ jika kita bergabung dalam jama’ah #tanzim$ tertentu daripada kita berada di luar jama’ah #tanzim$. Sebab dengan bergabung pada jama’ah tertentu, kita dapat berdakwah secara berjama’ah pula. Sasaran dakwah yang besar tak mungkin tercapai jika kita sendirian %in8irodiyah( dalam merealisasikannya. IEksistensi seorang muslim terkait dengan keikutsertaannya dalam jama’ahJ &. Kri!eria #ama$a% "ang bai' Apa saja kriteria jama’ah yang baik, sehingga kita tidak salah langkah dengan mengikuti jama’ah yang kurang baikF
awab 4 7riteria jama’ah yang baik antara lain 4 &. Berorientasi 7etuhanan % Robbaniyah( Jama’ah harus berorientasi kepada Allah S % Robbani( dalam semua tujuan, cara dan moti*asinya. idak boleh berorientasi kepada selain Allah, karena hal itu akan menjauhkan jama’ah dari ridho Allah S. / /idak wajar bai seoran manusia yan Allah berikan ke!adanya Al 'itab" hikmah dan kenabian" lalu dia berkata ke!ada manusia9 Hendaklah kamu menjadi !enyembah%!enyembahku bukan !enyembah Allah:. Akan teta!i #dia berkata$6 Hendaklah kamu menjadi oran%oran robbani" karena kamu selalu menajarkan Al 'itab dan disebabkan kamu teta! mem!elajarinya0 %2S. < 4 <3(. '. !slamisasi sebelum berjamaGah % Islamiyah qobla jami’iyah( Jama’ah yang baik adalah jama’ah yang mendahulukan proses !slamisasi sebelum mengajak orang bergabung menjadi anggota jama’ahnya, sehingga orang-orang yang masuk ke dalam jama’ahnya adalah orang yang /bersih0 dari nilai-nilai jahiliyah %non !slam(. Jama’ah yang baik adalah jama’ah yang mengajarkan orang tentang !slam, sebelum mengajak orang tersebut masuk ke dalam jama’ahnya. amaGah yang tidak mengandalkan nama jama’ah sebagai daya tarik merekrut orang, tapi mengandalkan !slam yang didakwahkan, sehingga pribadi-pribadi yang menjadi anggota jama’ah meyakini bahwa jama’ah hanyalah sarana untuk mem!erjuankan Islam. Bukan dibalik, Islam adalah sarana untuk mem!erjuankan ke!entinan jama’ah. Allah ber+irman4 / Hai jiwa yan tenan. 'embalilah ke!ada /uhanmu denan hati yan !uas lai diridhoi%0ya. &aka masuklah ke dalam jama’ah hamba%hambaku0 %2S. 53 4 '>-'3(. )ari ayat tersebut terdapat isyarat bahwa yang bisa masuk ke dalam jama’ah Allah adalah orang-orang yang telah kembali kepada Allah dengan jiwa yang tenang dan puas dengan ridho-Nya %!slam(. <. !ntegral bukan parsial %Syamilah hoiro juz’iyah(
Jama’ah yang baik adalah juga jama’ah yang mengajarkan !slam sebagai nilai-nilai yang mengatur seluruh kehidupan manusia %integral(. idak ada satu aspek kehidupanpun yang lepas dari nilai !slam. !slam adalah politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. !slam adalah hati, pikiran dan amal. !slam adalah syariGat yang utuh dan wajib ditegakkan secara menyeluruh dalam seluruh sisi kehidupan manusia. amaGah yang baik bukan jamaGah yang hanya menekankan satu aspek saja dari seluruh nilai !slam. Misalnya, hanya menekankan aspek politik dan jihad saja. Atau hanya menekankan aspek ibadah dan akhlak saja sambil mengabaikan, bahkan menabukan, aspek politik dan jihad. /.. Pada hari ini telah 'usem!urnakan untuk kamu aamamu" dan telah 'u%3uku!kan ke!adamu nikmat%'u" dan telah 'u%ridhoi Islam itu jadi aama baimu.. 0 %2S. 8 4 <(. / Hai oran%oran yan beriman" masuklah kamu ke dalam Islam se3ara keseluruhannya" dan jananlah kamu turuti lankah%lankah syetan. Sesunuhnya syetan itu musuh yan nyata baimu0 %2S. ' 4 ';5(. ?. Modern bukan kon*ensional % &a’ashiroh hoiro taqlidiyah( Jama’ah yang baik adalah jama’ah yang modern dan selalu mengikuti perkembangan jaman. idak tabu untuk memakai wasilah %sarana( terbaru di jamannya selama hal itu tidak bertentangan dengan syarGi. Jama’ah yang selalu melakukan proses tajdid %pembaharuan( dan giat melahirkan para mu8akkir %pemikir( dan mujtahid %orang yang berhak berijtihad(. Jama’ah yang tidak jumud %beku( dan tidak taqlid %ikut-ikutan( dengan tradisi secara membabi buta, tapi jama’ah yang mengikuti perkembangan peradaban manusia dan memilah-milah secara kritis mana yang seharusnya diambil dan mana yang tidak. / 4an jananlah kamu menikuti a!a yan kamu tidak mem!unyai !enetahuan tentannya. Sesunuhnya !endenaran" !enlihatan dan hati" semuanya itu akan diminta !ertanunan jawabnya0 %2S. &> 4 <=(. ?. Degional dan internasioanal % &ahaliyah wa ;alamiyah( Jama’ah yang baik semestinya memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah lokal dimana jama’ah itu berada. !a juga memiliki kepedulian terhadap permasalahan umat !slam di tempat lain, termasuk permasalahan umat !slam yang berskala internasional, seperti masalah 1alestina. Jama’ah yang memahami bahwa sesungguhnya umat !slam itu satu, tidak terpisah oleh negara dan wilayah. )imana ada umat !slam yang teraniaya maka disitulah ia harus berperan membelanya. /anah airnya bukanlah tanah air nearanya" ta!i tanah air dimana umat Islam berada di dalamnya. 9ntuk itu, kekuatan jama’ah perlu disebar ke seluruh penjuru dunia, sehingga menjadi jama’ah berskala internasional, tidak hanya berskala lokal atau nasional. / 4an 'ami tidak menutus kamu" melainkan ke!ada umat manusia seluruhnya sebaai !embawa berita embira dan sebaai !emberi !erinatan" teta!i kebanyakan manusia tidak menetahuiG %2S. 4 '5(. 8. !lmiah % Ilmiyah( 7riteria berikutnya dari jama’ah yang baik adalah jama’ah yang bergerak atas ilmu dan hasil analisa dataK+akta. Bukan bergerak di atas insting, mimpi atau wangsit para pemimpinnya. Jama’ah selalu mengedepankan usaha di atas prinsip akal sehat dan sunnatullah %hukum-hukum Allah( sebelum bertawakkal. Jama’ah yang cinta ilmu dan pendidikan serta membudayakan semangat menuntut ilmu bagi para anggotanya. Allah ber+irman4 / Sesunuhnya yan takut ke!ada Allah di antara hamba%hamba%0ya" hanyalah ulama #oran yan berilmu$0 %2S. <8 4 '5(. =. 7ekebalan !slam % &anna’atul Islamiyyah( Jama’ah yang baik juga jama’ah yang memiliki kekebalan !slam. Laitu, jama’ah yang menjalankan !slam secara murni %asholah( sesuai dengan apa yang dipraktekkan Dasulullah SA dan para sahabatnya. Bukan !slam yang sudah ditambahtambahkan atau dikurang-kurangkan akibat pena+siran dari orang-orang yang bodoh terhadap hakekat !slam. Jama’ah yang kebal terhadap nilai-nilai jahiliyah yang berupaya masuk ke dalam tubuh jama’ah. Jama’ah yang merasa puas dan cukup hanya dengan !slam dan tidak ingin mengambil nilai-nilai lain di luar !slam walau hal itu mengagumkan dan menarik banyak orang. /Shibhoh Allah. 4an sia!akah yan lebih baik shibhohnya dari!ada Allah< 4an hanya ke!ada%0yalah kami menyembah 0 %2S. ' 4 &<5(. / 'ebenaran itu adalah dari /uhanmu" sebab itu janan sekali%kali kamu termasuk oran%oran yan rau0 %2S. ' 4 &?>(. >. 1andangan !slam yang jelas % *ashirothul Islamiyyah( Jama’ah juga memiliki pandangan !slam yang jelas. Artinya, ia menyeru manusia melalui hujjah %alasan( yang nyata, baik secara naqli %alasan berdasarkan Al 2urGan dan hadits( maupun secara ;aqli %logika(. Setiap tindakan dan kebijakannya selalu mempunyai hujjah yang nyata, sehingga tak memberi ruang bagi keragu-raguan. / 'atakanlah6 Inilah jalan #aama$ku" aku dan oran%oran yan menikutimu menajak #kamu$ ke!ada Allah denan hujjah yan nyata" &aha Su3i Allah" dan aku tiada termasuk oran%oran yan musyrik 0 %2S. &' 4 &;5(. 5. 1erubahan drastis bukan perubahan tambal sulam % Inqilabiyah hoiro tarqi’iyah( Lang diinginkan dari jama’ah yang baik adalah perubahan masyarakat secara drastis bukan tambal sulam. Artinya, jama’ah menginginkan perubahan yang benar-benar membawa manusia dari kondisi dzulumat %kegelapan( kepada nur %cahaya(. )ari kondisi tertindas menjadi merdeka, dari kezaliman menuju keadilan, dan dari kemaksiatan menuju ketawaan. Bukan perubahan yang hanya mengganti rezim tapi tidak merubah sistem. Sistem yang ada harus dirubah dengan sistem yang sesuai syariat !slam. Jama’ah yang baik adalah jama’ah yang memperjuangkan tegaknya syariGat !slam secara total, bukan setengahsetengah. / 4an jananlah kamu 3am!ur adukkan yan hak denan yan batil dan jananlah kamu sembunyikan yan hak itu" sedan kamu menetahui0 %2S. ' 4 ?'(. / A!akah hukum Jahiliyah yan mereka kehendaki" dan #hukum$ sia!akah yan lebih baik dari!ada #hukum$ Allah bai oran%oran yan yakin<0 %2S. 8 4 8;(. Jama’ah yang semakin memenuhi berbagai kriteria di atas adalah jama’ah yang sebaiknya kita ikuti. Sebaliknya, jama’ah yang semakin jauh dari kriteria di atas adalah jama’ah yang sebaiknya perlu dihindari dan jangan diikuti, karena jama’ah semacam itu kemungkinan besar akan menyesatkan kita dari jalan Allah. / 4an di antara manusia ada oran yan u3a!annya tentan kehidu!an dunia menarik hatimu" dan di!ersaksikannya ke!ada Allah #atas kebenaran$ isi hatinya" !adahal ia adalah !enentan yan !alin keras: %2S. ' 4 ';?(.
IJama’ah yang baik adalah jama’ah yang serius memperjuangkan Islam dan bersedia bekerjasama dengan siapa saja yang juga serius memperjuangkan Islam] (. Si'a) !er%ada) berbagai harakah Bagaimana sikap kita terhadap berbagai jama’ah #harakah$ yang adaF
awab 4 Berbagai jama’ah #harakah$ yang ada saat ini muncul karena kepedulian mereka untuk mengembalikan manusia kepada ajaran !slam. 7eragaman jama’ah yang ada saat ini tak bisa dielakkan karena mereka berdiri atas dasar ijtihad %hasil pemikiran( sekelompok muslim setelah tiadanya jama’ah muslimin % jama’ah yang melingkupi umat !slam sedunia( sejak runtuhnya 7hila+ah urki 9tsmani. 7arena berdiri atas ijtihad masing-masing, maka menjadi wajar jika uslub %tata cara( berbagai jamaGah itu dalam memperjuangkan !slam menjadi berbeda-beda. Ada yang mengambil /garis keras0, /lunak0 dan moderat. Sikap kita sebagai muslim terhadap berbagai jama’ah #harakah$ yang ada adalah menganggapnya sebagai aset umat. Artinya, keberadaan mereka merupakan sarana %jalan( untuk bekerjasama dalam memperjuangkan !slam. Bahkan kalau bisa dapat bersatu untuk mewujudkan kembali jama’ah muslimin yang telah hilang. 7arena itu, agar cita-cita itu dapat terwujud, sikap kita terhadap berbagai jama’ah yang ada adalah 4 &. idak boleh menganggap suatu jama’ah sebagai yang paling benar, sedang yang lainnya salah. Selama jama’ah yang lain tersebut tetap berjuang dengan aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. '. )alam upaya mengajak orang untuk mengikuti jama’ahnya, tidak boleh menjelek-jelekkan jama’ah lain selama jama’ah tersebut tetap konsisten dengan aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. <. idak boleh apriori terhadap keberadaan jama’ah yang beragam tersebut dengan tidak mau berinteraksi atau bergabung dengan salah satu di antara jama’ah yang ada. ?. Membuka pintu dialog seintensi+ mungkin dengan jama’ah lain agar tidak terjadi salah paham dan untuk membuka peluang kerjasama. 8. Berusaha untuk tetap menjalin kerjasama dengan jama’ah lain, terutama dalam masalah-masalah yang disepakati. Selama sikap kita terhadap berbagai jama’ah yang ada masih seperti yang dikemukakan di atas, insya Allah keragaman jama’ah tak akan membawa mudharat %kerugian( bagi perjuangan umat. 7eragaman jama’ah menjadi mudharat , jika masingmasing pihak menutup pintu dialog dan kerjasama, serta telah menjelek-jelekkan jama’ah lain dalam upaya merekrut anggotaKmassa untuk jama’ahnya. ISikap terhadap berbagai harakah adalah kritis terhadap keberadaannya, tanpa menutup pintu dialog berazaskan husnuzhonJ *. Ker#asama dengan harakah +ain Bolehkah kita bekerjasama dengan harakah lainF Adakah batasannyaF
awab 4 Bekerjasama dengan harakah lain bukanlah sesuatu yang tabu. Namun dalam realitanya, kerjasama antar harakah biasanya hanya berlangsung secara teknis, monumental dan temporer. Masih jarang harakah yang bekerjasama dengan harakah lainnya dalam skala yang lebih strategis, intensi+ dan berjangka panjang. #al ini, khususnya di !ndonesia, mungkin karena masih tebalnya prasangka negati+ satu sama lain, sehingga mempersulit terjalinnya kerjasama antar harakah. Sebenarnya ada beberapa man+aat yang dapat dipetik dari kerjasama antar harakah 4 &. )apat meraih tujuan yang lebih besar lagi. '. )apat saling meman+aatkan kelebihan masing-masing. <. )apat saling menimba pelajaran dan pengalaman untuk memperbaiki kekurangan yang ada. ?. )apat menjalin pengertian yang lebih mendalam lagi dan memperkecil prasangka negati+. 8. )apat menjalin kerjasama yang lebih besar dan lebih strategis lagi di kemudian hari. Namun kerjasama antar harakah sebaiknya berlangsung di atas azas win%win solution %sama-sama menguntungkan(. idak ada yang meman+aatkan jama’ah lain untuk kepentingan jama’ahnya sendiri. uga berlangsung di atas azas kejujuran dan s!orti=itas, sehingga tidak ada jama’ah yang merasa /dibohongi0 atau /dicurangi0, yang hanya menyebabkan semakin tebalnya prasangka buruk. )isini dibutuhkan kejernihan pikiran, kematangan jiwa dan kelapangan dada %terutama dari para pemimpinnya(, sehingga kerjasama betul-betul berman+aat bagi masing-masing jamaGah dan berman+aat juga bagi kemaslahatan umat.
[Persaudaraan sesama muslim tak bisa dikekang dan dihalangi oleh keberagaman jama’ahJ ,. Mere'ru! dengan mendis'usi'an !en!ang )erbandingan harakah Bolehkah kita merekrut dengan mengajak orang yang kita rekrut membandingkan antara satu harakah dengan harakah lainyaF
awab 4
Mengajak orang untuk ikut halaqah dengan membanding-bandingkan satu harakah dengan harakah yang lain hanya dapat dilakukan jika mad’u %orang yang didakwahi( adalah orang yang sudah banyak mempelajari atau telah malan melintan dalam /dunia harakah0. api bagi mad’u yang awam, hal ini sebaiknya dihindari, kecuali jika ia menanyakannya dan itupun hanya perlu dijawab seperlunya saja %dijawab sesuai dengan pertanyaannya(. idak perlu dijawab secara panjang lebar, sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman terhadap berbagai harakah yang ada. Sebab bagi orang awam, keberagaman harakah mungkin dipandang sebagai sesuatu yang membuat mereka phobi terhadap harakah. Syarat yang kedua adalah jika kita, sebagai da’i, juga telah banyak tahu tentang harakah%harakah yang ada. angan sampai karena ketidaktahuan, akhirnya kita malah menyebar +itnah tentang harakah lain. ika kedua syarat itu telah terpenuhi, masih ada etika yang perlu dijaga jika kita ingin mendiskusikan tentang perbandingan harakah 4 &. Lang kita sampaikan kepada mad’u adalah in+ormasi yang benar, bukan +itnah. '. Lang kita sampaikan kepada mad’u adalah karakteristik dari masing-masing harakah, tanpa terjebak dengan menjelek jelekkan harakah lain %kecuali harakah yang menyimpang dari aqidah ahlus sunnah wal jama’ah(. <. ika kita ingin menyampaikan kepada mad’u bahwa harakah tertentu adalah sesat %karena berbeda aqidah(, maka kita perlu mengemukakan dalil naqli %Al 2urGan dan #adits( dan dalil aqli %logika( secara jelas. ?. 7ita tidak boleh memaksa %apalagi mengintimidasi( mad’u untuk memilih harakah kita. Lang dapat kita lakukan hanyalah membeberkan sebanyak mungkin karakteristik masing-masing harakah %terutama sisi baik harakah kita sendiri(. 1enilaian terakhir kita serahkan kepada mad’u. 8. ika ia memilih harakah lain %walau menurut kita yang ia pilih itu adalah harakah yang sesat(, kita jangan memutuskan hubungan dengannya. Sebaiknya kita tetap menjalin hubungan dengannya. Mudah-mudahan ia masih dapat didakwahi dan suatu ketika akhirnya memilih harakah kita. Atau paling tidak, antara kita dengannya dapat menjadi /penghubung0 untuk mendekatkan hubungan antar harakah di masa yang akan datang. -. Is!i+a% ikhwan/akhwat dan si'a) !er%ada) is!i+a% !ersebu! Apa yang dimaksud dengan istilah ikhwan>akhwat F )an apakah istilah tersebut khusus untuk akti*is harakah tertentu sajaF
awab 4 !stilah ikhwan>akhwat diambil dari bahasa Arab. Ikhwan artinya saudara laki-laki %jamaG(, tunggalnya adalah akhi. Akhwat adalah saudara perempuan %jamaG(. 7alau saudara perempuan tunggal disebut dengan ukhti. !stilah ikhwan>akhwat pertama kali digunakan oleh jamaGah !khwanul Muslimin %Mesir(, tapi kemudian istilah ini menjadi umum dan dipakai oleh berbagai jama’ah #harakah$. !stilah ikhwan>akhwat dalam arti sempit merujuk pada orang yang sudah halaqah %tarbiyah(. )engan kata lain, orang yang sudah menjadi anggota sebuah jama’ah. Ikhwan untuk anggota jama’ah laki-laki dan akhwat untuk anggota jama’ah wanita. !stilah ikhwan>akhwat dalam pengertian luas merujuk kepada siapa saja. Setiap orang yang berjenis kelamin laki-laki bisa disebut dengan ikhwan dan setiap orang yang berjenis kelamin perempuan bisa disebut dengan akhwat . Namun yang berlaku umum di kalangan akti*is harakah adalah penggunaan istilah ikhwan>akhwat dalam arti sempit. Lakni, memakai istilah tersebut untuk menyebut sesama akti*is %anggota( dari harakah yang sama. Sikap kita terhadap istilah tersebut adalah +leksibel. ergantung dimana dan kapan kita menyebut istilah tersebut. Bahkan jika berbicara dengan orang yang belum mengerti istilah tersebut lebih baik kita memakai istilah yang lebih umum %lakilakiKperempuan(. IIstilah tidak boleh menutupi pengertian kita tentang hakekat di balik istilah tersebutJ . Jama’ah sebagai )ar!ai )o+i!i' Apa maksud ungkapan al hizb huwal jama’ah dan al jama’ah huwal hizb yang sering dilontarkan oleh sebagian akti*is dakwahF
awab 4 Al hizb huwal jama’ah berarti partai adalah jama’ah. Al jama’ah huwal hizb berarti jama’ah adalah partai. Sebetulnya istilah hizb sebagai jama’ah diambil dari Al 2urGan surat Al MaGidah %8( ayat 8=, surat Al Mujaadilah %85( ayat '', dan ayat lainnya. Hizb adalah partai, golongan atau pengikut. )engan kata lain, istilah jama’ah sebetulnya identik dengan istilah hizb. Namun /hizb0 dalam istilah al hizb huwal jama’ah atau al jama’ah huwal hizb bisa juga diartikan bahwa partai politik %parpol( adalah jama’ah dan jama’ah adalah partai politik %parpol(. 1ertanyaan adalah bisakah jama’ah yang tadinya bukan berbentuk parpol berubah menjadi berbentuk parpolF awabannya, tentu saja bisa. #al ini tergantung dari ijtihad para pemimpin jamaGah tersebut. Masalah ini tak diatur secara qoth’i %pasti( dalam syarGi, sehingga ada ruang untuk berijtihad. )alam masalah strategi dakwah yang tak diatur secara qoth’i menurut syariGat, pemimpin jama’ah berhak berijtihad %sesuai dengan kemampuannya( untuk menjadikan jama’ah berbentuk parpol, ormas %organisasi kemasyarakatan(, atau B %rganisasi anpa Bentuk(. Asalkan organisasi tersebut tetap komitmen kepada tujuan dan manhaj !slam. 1ara akti*is dakwah tak perlu merasa /resah0 jika jama’ahnya berubah menjadi parpol, karena hal itu hanyalah wasilah %sarana( yang dirasa paling tepat oleh para pemimpin jama’ah pada saat tertentu untuk berdakwah. Mungkin saja pada saat yang lain, para pemimpin jama’ah merubah ijtihadnya dari parpol menjadi organisasi yang berbeda.
Sebagai anggota %kader( dari sebuah jama’ah, kita perlu tsiqoh %percaya( kepada keputusan pemimpin jama’ah. Sebab jika kita tidak tsiqoh akan terjadi perpecahan dalam tubuh jama’ah yang hanya menguntungkan pihak yang tidak senang dengan soliditas jama’ah. ikapun kita merasa keputusan merubah jama’ah menjadi parpol kurang tepat, maka keberadaan kita sebagai a’dho %anggota( jama’ah mengharuskan kita taat pada keputusan tersebut. ikapun ternyata suatu ketika keputusan itu salah, maka kita sebagai a’dho tetap mendapatkan pahala karena taat kepada pemimpin. 1emimpinpun akan belajar dari kesalahan, sehingga lain kali keputusannya akan semakin bijaksana. 9jung-ujungnya semua pihak akan memperoleh man+aat dari pengambilan keputusan tersebut. :agi pula dengan berubahnya jama’ah menjadi parpol, maka akan diperoleh berbagai keuntungan berikut 4 &. Jama’ah semakin mudah dikenal oleh masyarakat, sehingga akses dakwah bisa mengalami akselarasi %percepatan(. '. erhindarnya jama’ah dari +itnah karena bergerak secara syiriyah %rahasia(. )alam masa tertentu, bergerak secara rahasia dapat menimbulkan +itnah yang mempersulit jama’ah untuk mempertahankan eksistensinya. <. Adanya percepatan mobilitas *ertikal dari yang tadinya sulit mempengaruhi lembaga-lembaga +ormal pemerintahan dan negara menjadi lebih mudah mempengaruhi lembaga-lembaga tersebut. ?. erbukanya berbagai peluang %dana, sarana, personal, dan lain-lain(, yang tadinya sulit didapatkan kalau bergerak secara syiriyah. 8. Memudahkan kerjasama dengan organisasi !slam lainnya, karena mereka mudah mengetahui siapa pemimpin jama’ah tersebut dan bagaimana cara menghubunginya. Adapun dampak negati+ dari kemunculan jama’ah menjadi parpol juga ada, yakni sulitnya jama’ah untuk mengakses orang atau institusi tertentu yang phobi dengan parpol. Sebab parpol dalam pandangan sebagian masyarakat memiliki stigma negati+, yakni sebagai sarana memperoleh kekuasan dengan menghalalkan segala cara. Stigma negati+ itu harus /dilawan0 oleh para akti*is dakwah dengan cara membuktikan secara serius kepada masyarakat bahwa parpol % jama’ah( mereka berbeda dengan parpol-parpol lainnya. Akti*is dakwah harus membangun citra yang khas tentang parpolnya. Bahwa parpol mereka adalah parpol yang !slami, elegan, dan peduli dengan rakyat. angan malah stigma negati+ masyarakat itu /menular0 kepada para akti*is, sehingga mereka menjadi phobi juga dengan jama’ah karena berbentuk parpol. #al ini berarti para akti*is dakwah tak lagi menjadi aent o8 3hane %agen perubah( yang seharusnya membentuk opini masyarakat, tapi malah mereka menjadi orang yang /termakan0 oleh opini masyarakat. Masa depan dakwah akan suram jika para akti*is dakwah tak lagi mampu membentuk opini masyarakat. Membentuk jama’ah menjadi parpol di tengah stigma negati+ masyarakat terhadap parpol dapat dijadikan sarana belajar bagi para akti*is untuk membentuk opini masyarakat. Suatu ketika, jika Allah mengijinkan jama’ah memperoleh kekuasaan lebih besar, maka para akti*is tak lagi canggung untuk membentuk opini masyarakat karena mereka sudah banyak belajar sebelumnya. ISelama jama’ah tetap konsisten memperjuangkan Islam, kita perlu mendukungnya. Tak peduli dengan nama apa ia bergerakJ /. Da'0a% )ar+emen Bagaimana sikap kita terhadap jama’ah yang berdakwah melalui parlemenF
awab 4 Jama’ah berwujud parpol yang berdakwah melalui parlemen bukanlah suatu hal yang ditabukan. 7ita tak boleh begitu mudah menganggap mereka tidak mengikuti sunnah rasul karena /duduk0 bersama orang-orang ka+ir atau +asik di suatu lembaga. Apalagi sampai membawa-bawa ayat atau hadits Nabi untuk membenarkan pendapat kita. Antara lain, dengan berdalil pada surat An NisaaG %?( ayat &?;, / 4an sunuh Allah telah menurunkan ke!ada kamu di dalam Al ?ur’an bahwa a!abila kamu mendenar ayat%ayat Allah diinkari dan di!erolok%olokkan #oleh oran%oran ka8ir$" maka jananlah kamu duduk beserta mereka" sehina mereka memasuki !embi3araan yan lain. 'arena sesunuhnya #kalau kamu berbuat demikian$" tentulah kamu seru!a denan mereka. 50. Berdakwah melalui parlemen %)1DKM1D( termasuk strategi dakwah yang si+atnya ijtihadi %mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan akal tanpa bertentangan dengan syarGi(. idak ada dalil qoth’i yang melarang sebuah jama’ah berdakwah *ia parlemen. ika ada perbedaan pendapat antara jama’ah satu dengan yang lainnya tentang dakwah di parlemen maka hal itu disebabkan perbedaan ijtihad para pemimpinnya. Bukan perbedaan yang menyangkut aqidah, sehingga kita tidak boleh menganggap sesat jama’ah yang berdakwah melalui parlemen %untuk lebih jelasnya Anda dapat menyimak pendapat Lusu+ 2hardawi dalam bukunya (atwa%(atwa 'ontem!orer jilid II *aian @III%1a!anan Politik dan Pemerintahan(. Berdakwah melalui parlemen dapat dilakukan jama’ah bila mereka tetap konsisten memperjuangkan !slam. Menjadi kelompok yang selalu menyuarakan kebenaran !slam dan membela kepentingan umat !slam, serta tidak terpengaruh dengan nilai-nilai non !slam yang disuarakan kelompok lainnya. Selama jama’ah masih konsisten memperjuangkan !slam, berdakwah melalui parlemen bahkan memiliki berbagai keuntungan 4 &. Aspirasi !slam dan umat !slam dapat disalurkan secara lebih sah %leitimate( melalui lembaga parlemen. '. )apat berdakwah kepada berbagai pemimpin pemerintahan dan masyarakat secara lebih terbuka dan dengan akses yang lebih luas. <. )apat mewarnai terbentuknya undang-undang yang lebih berpihak kepada !slam dan umatnya.
?. 8. =. >.
)apat memperoleh kepercayaan dari masyarakat untuk memperjuangkan asiprasi mereka melalui parlemen sebagai wakil rakyat. )apat mengontrol jalannya pemerintahan secara +ormal dan sah. )apat memperoleh berbagai akses strategis %in+ormasi, personal, dan lain-lain( yang berguna bagi kepentingan jamaGah. )apat mencegah terjadinya +itnah bagi jama’ah karena menyalurkan aspirasi di luar lembaga perwakilan +ormal kenegaraan.
IParlemen adalah lahan dakwah yang sama dengan lahan dakwah lainnya. epat atau lambat, jama’ah harus berdakwah di dalamnyaJ 1. Ke!i'a mere'ru!2 mad’u mengangga) dire'ru! 'e )ar)o+ Ada sebagian orang yang curiga bahwa kalau ia ikut halaqah %tarbiyah( berarti ia diajak mengikuti salah satu partai politik tertentu. Betulkah kecurigaan ituF Bagaimana menyikapi orang yang anti terhadap parpol, padahal ia ingin ikut tarbiyahF
awab 4 7ita harus menjelaskan kepadanya tentang hubungan halaqah dengan jama’ah yang berbentuk partai politik %parpol(. Halaqah adalah sarana tarbiyah yang utama untuk menjadi pribadi yang !slami dan da’iyah. Sedang jama’ah adalah salah satu sarana pengamalan terhadap apa yang telah didapatkan dalam halaqah. 7arena jama’ah merupakan sarana, maka ia dapat berwujud apa saja selama hal itu dianggap e+ekti+ untuk mengamalkan !slam. Bisa berbentuk parpol, organisasi masyarakat, yayasan, lembaga swadaya masyarakat, juga dapat berbentuk organisasi rahasia % sirriyatut tanzim(. adi yang kita perlu jelaskan adalah bahwa jama’ah sebagai parpol hanyalah sarana pengamalan !slam yang si+atnya situasional. Suatu ketika mungkin dapat berubah bentuk menjadi organisasi berbeda. Lang penting bukanlah a!a badan hukum dari jama’ah tersebut, tapi esensi dari jama’ah tersebut. ika jama’ah masih tetap berpegang teguh kepada Al 2urGan dan #adits, maka masalah badan hukum adalah masalah yang bersi+at situasional. )engan ijtihad, para pemimpin jama’ah menganggap bahwa parpol merupakan badan hukum yang terbaik untuk keberlangsungan jama’ah pada situasi tertentu. api mungkin suatu ketika pendapat itu berubah, tergantung dari situasi yang berubah pula. 7ita juga perlu menjelaskan padanya bahwa jama’ah yang berwujud parpol bukanlah seperti parpol lainnya. amaGah berbentuk parpol adalah partai yang menjadikan dakwah sebagai ujung tombaknya %partai dakwah(, bukan partai yang menjadikan politik sebagai ujung tombaknya. 7arena itu kurang tepat sebenarnya jika disebut parpol, tapi lebih tepat disebut hizb %partai(. Lakni hizb yang artinya sama dengan jama’ah, sehingga bisa disebut bahwa partai adalah jama’ah %al hizb huwal jama’ah( dan jama’ah adalah partai %al jama’ah huwal hizb(. Sebab walau berbentuk parpol, tapi esensi keberadaannya tak berbeda dengan jama’ah. etap bersi+at integral % syamil ( dan tidak hanya menonjolkan politik sebagai akti*itas utama. Namun karena istilah hizb asing dalam lingkungan kita, maka kita memakai istilah yang lebih umum dipakai yakni !artai. 7arena berdasarkan undang-undang yang disebut partai hanyalah partai politik %parpol(, maka kita perlu mengikuti peraturan perundangan tersebut, sehingga disebut sebagai parpol. Mungkin, juga perlu dijelaskan mengapa jama’ah memilih parpol sebagai /kendaraan0 dakwahnya pada saat tertentu. #al itu disebabkan pertimbangan berikut 4 Era re+ormasi %demokratisasi( dalam suatu negara menyebabkan munculnya peluang bagi jama’ah untuk berkiprah di arena politik. Berpolitik adalah sarana satu-satunya untuk menyalurkan aspirasi jama’ah secara +ormal kenegaraan. )engan berpolitik, jama’ah semakin mudah dan semakin cepat merealisasikan tujuannya, yakni membentuk masyarakat !slami. 9ntuk berkecimpung dalam arena politik %+ormal( tak bisa tidak kecuali dengan membentuk parpol. Sebab hanya parpol yang dibolehkan untuk berkecimpung dalam arena politik +ormal kenegaraan. adi, pertimbangan membentuk jama’ah menjadi parpol semata-mata karena pertimbangan dakwah juga. Laitu agar dakwah lebih cepat merealisasikan tujuannya. I!ang penting bukan siapa yang mengajak, tapi terhadap apa kita diajakJ 11. Da'0a% dengan 34o5er6 !er!en!u 1ada saat kapan dakwah perlu memakai /co*er0 tertentuF Sebaliknya, pada saat kapan dakwah tak perlu memakai /co*er0 tertentuF
awab 4 Lang dimaksud /co*er0 disini adalah jama’ah memakai nama organisasi yang berbeda dengan nama sebenarnya. 1emakaian /co*er0 juga termasuk masalah ijtihadi yang tidak diatur secara qoth’i dalam syarGi. #al ini berpulang kepada kebijakan jama’ah itu sendiri. ika jama’ah merasa perlu memakai /co*er0 untuk berdakwah kepada masyarakat, hal itu disebabkan beberapa alasan 4 &. Masyarakat lebih mengenal nama organisasi /co*er0 daripada nama resmi jama’ah. '. Nama resmi jama’ah dipandang kurang dapat diterima karena ada stigma negati+ di kalangan masyarakat tertentu terhadap nama tersebut. <. Melindungi nama jama’ah dari buruk sangka dan +itnah karena bergerak pada le*el yang masih kontro*ersial dalam masyarakat. ?. Adanya kekhawatiran jika memakai nama jama’ah akan mempersulit akses dakwah.
8. =.
Nama resmi jama’ah kurang populis dan +amiliar di mata sebagian masyarakat. Adanya hambatan %larangan( dari pihak tertentu yang tidak senang dengan jama’ah %yang kekuatannya lebih besar dari kekuatan jama’ah(, sehingga jama’ah perlu memakai nama lain untuk tetap dapat berkiprah. )engan berbagai alasan tersebut, jama’ah dapat mengambil kebijakan untuk menggunakan nama /co*er0, baik itu untuk skala jama’ah secara menyeluruh maupun untuk pribadi-pribadi anggotanya. adi boleh saja jama’ah secara menyeluruh atau pribadi anggota jama’ah menggunakan berbagai /co*er0 untuk mempermudah dakwahnya. Lang penting dalam dakwah bukanlah dengan nama a!a kita bererak" ta!i denan a!a kita bererak . Sebab pada dasarnya para akti*is dakwah hanya boleh menyeru kepada !slam, bukan mengajak orang menyeru kepada nama tertentu selain !slam. Nama jama’ah atau nama /co*er0 hanyalah sarana untuk menyeru orang kepada !slam. Apapun nama yang dipakai, kita harus tetap konsisiten menyeru manusia kepada !slam. angan sampai para akti*is /terperangkap0 dengan nama tertentu yang dipakai jama’ah. Alih-alih apakah nama itu disukai atau tidak disukai olehnya. Sebab sebetulnya hanya ada satu nama bagi kita dan bagi kelompok kita, yakni muslim dan umat % jama’ah( !slam. /..Saksikanlah" bahwa kami adalah oran%oran muslim #yan berserah diri ke!ada Allah$0 %2S. < 4 =?(. Sedang nama resmi jama’ah atau nama /co*er0 hanya sarana untuk mempermudah mengidenti+ikasi orang-orang yang %diasumsikan( komitmen dengan nilai-nilai !slam dan mau beramal jama’i %bekerja sama( dalam memperjuangkan !slam. ISesungguhnya hanya ada satu nama bagi kita" muslim. #ama lainnya hanyalah sarana untuk menuju kemusliman kitaJ 1. Sasaran da'0a% ika peserta halaqah bertanya, apa sasaran dakwah yang ingin dicapai dari mengikuti halaqah dan tarbiyah, bagaimana jawaban saya %sebagai murobbi( terhadap pertanyaan tersebutF
awab 4 Anda perlu menjelaskan kepadanya tentang lima sasaran dakwah %ahda8ud da’wah( berikut 4 &. Membina pribadi !slami % *ina’ul 8ardil Islam( Lakni membina terbentuknya pribadi-pribadi yang bertakwa kepada Allah dan akti+ berdakwah di jalan Allah. Menjadikan Allah sebagai tujuannya, Dasulullah sebagai teladannya, Al 2urGan sebagai peraturan hidupnya, jihad sebagai jalan hidupnya dan mati di jalan Allah sebagai cita-cita tertingginya. / Hai oran%oran yan beriman" masuklah kamu ke dalam Islam se3ara keseluruhannya" dan jananlah kamu turuti lankah%lankah setan. Sesunuhnya syetan itu musuh yan nyata baimu0 %2S. ' 4 ';>(. '. Membina keluarga !slami % *ina’ul usrotul Islam( )ari pribadi-pribadi !slami diharapkan akan terbentuk keluarga-keluarga !slami. Lakni keluarga yang terdiri dari suami isteri yang telah terbentuk kepribadian !slamnya. uga keluarga yang telah siap secara lahir batin untuk melahirkan dan membesarkan anak-anak yang berwatak !slami dan daGiyah sebagai penerus risalah !slamiyah di masa mendatang. / Hai oran%oran yan beriman" !eliharalah dirimu dan keluaramu dari a!i neraka yan bahan bakarnya adalah manusia dan batu9 !enjaanya malaikat%malaikat yan kasar" yan keras" yan tidak mendurhakai Allah terhada! a!a yan di!erintahkan%0ya ke!ada mereka dan selalu menerjakan a!a yan di!erintahkan0 %2S. == 4 =(. <. Membina masyarakat !slami % *ina’ul mujtama’al Islam( 7eluarga-keluarga !slami yang telah terbentuk akan mewarnai dan membentuk masyarakat, sehingga masyarakat menjadi !slami. Lakni masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah, sehingga Allah melimpahkan berkah kepada mereka dari langit dan bumi. / Jikalau sekiranya !enduduk neeri%neeri beriman dan bertakwa" !astilah 'ami akan melim!ahkan ke!ada mereka berkah dari lanit dan bumi..0 %2S. > 4 3=(. ?. Membina negara !slami % *ina’ul daulatul Islam( Setelah terbentuknya masyarakat !slami diharapkan akan terbentuk negara !slami. Laitu negara yang pemerintahannya selalu melakukan amar ma’ru8 nahi munkar secara konsisten, sehingga tumbuh masyarakat yang adil, beradab, dan sejahtera. Negara yang pemimpinnya beriman dan tunduk kepada hukum Allah. / Hai oran%oran yan beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul #0ya$" dan ulil amri di antara kamu. 'emudian jika kamu berlainan !enda!at tentan sesuatu" maka kembalikanlah ia ke!ada Allah #Al ?ur’an$ dan Rasul #sunnahnya$" jika kamu benar%benar beriman ke!ada Allah dan hari kemudian. +an demikian itu lebih utama #baimu$ dan lebih baik akibatnya0 %2S. ? 4 83(. 8. Membina alam !slami % *ina’ul ustadziyatul alam( Akhirnya, sasaran dakwah terakhir adalah terbentuk dan terbinanya alam semesta ini dengan nilai-nilai !slam. )unia tunduk pada ajaran Allah secara menyeluruh. 1ada waktu itulah tidak ada lagi +itnah di muka bumi. 7aum muslimin pada waktu itu benar-benar telah menjadi rahmat bagi semesta alam. / 4an tiadalah 'ami menutus kamu" melainkan untuk #menjadi$ rahmat bai semesta alam0 %2S. '& 4 &;>(. 7elima sasaran dakwah tersebut harus dibentuk dan dibina secara bertahap dan berkesinambungan. Akti*is dakwah tidak boleh cukup puas hanya sampai pada tahapan tertentu saja. erwujudnya sasaran dakwah bukanlah dihitung dari umur indu*idu para akti*isnya. )akwah merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, keteguhan dan kecerdikan. ak peduli berapa lama waktu dan berapa banyak tenaga yang dikorbankan, dakwah harus terus bergerak menuju sasaran akhirnya. )akwah merupakan jalan bagi seorang muslim untuk menuju ridho-Nya. / 4an di antara manusia ada oran yan menorbankan dirinya karena men3ari keridhoan Allah9 dan Allah &aha !enyantun ke!ada hamba%hamba%0ya0 %2S. ' 4 ';>(.
I$erhenti pada satu sasaran dakwah adalah sikap penge%ut. Sikap kepahlawanan mun%ul dari keberanian memperjuangkan seluruh sasaran dakwah, betapapun berat dan sukarnya jalan ke arah sanaJ 1&. Ta%a)an da'0a% Apa saja tahapan dakwah yang perlu dipahami oleh peserta halaqahF awab 4 ahapan dakwah bukanlah tahapan secara indu*idual, tetapi tahapan secara amal jama’i %akti*itas bersama(. ahapan yang perlu dilalui oleh sebuah jama’ah untuk menuju sasaran dakwah. ahapan tersebut adalah 4 &. ahapanKera keorganisasian %&ihwar tanzhimi( Lang dimaksud mihwar tanzhimi adalah tahapan dimana para akti*is dakwah mengorganisir diri dalam sebuah jama’ah yang terstruktur. 1ada era ini, akti*is dakwah lebih banyak bekerja secara internal untuk mensolidkan dan mengkonsolidasikan kekuatan jama’ah. Sasaran dakwah yang dituju pada tahapan ini adalah terbinanya pribadi !slami dan keluarga !slami. '. ahapanKera dalam kemasyarakatan % &ihwar sya’bi( 1ada tahapan ini, akti*is dakwah mulai berorientasi ke luar %masyarakat(. Mereka mulai terjun ke masyarakat dan mewarnai masyarakat dengan nilai-nilai !slam. Sasaran dakwah yang dituju, selain terbentuknya pribadi dan keluarga !slami, adalah terbinanya masyarakat !slami. 1(. ahapanKera kelembagaan % &ihwar muassasi( 1ada tahapan ini, para akti*itis dakwah bukan hanya terjun ke masyarakat, tapi juga mulai memasuki lembaga-lembaga +ormal pemerintahan dan negara. Sasaran dakwah yang dituju adalah mewarnai kebijakan publik dengan nilai-nilai !slam. 1*. ahapanKera kenegaraan % &ihwar dauli( 1ada tahapan ini, akti*is dakwah yang berada di lembaga-lembaga pemerintahan dan negara semakin banyak. Masyarakat juga semakin terbina dengan nilai-nilai !slam dan mendukung pemerintahan yang !slami. ahapan ini adalah tahapan dimana nilainilai !slam telah menjadi dominan dan mempengaruhi keputusan dan kebijakan publik. 1emindahan antar tahapan bukanlah merupakan keputusan indu*idual, tapi merupakan keputusan kolekti+ %musyawarah( dari para pemimpin jama’ah setelah mereka mengamati kondisi internal dan eksternal secara obyekti+ dan syarGi.
I&akwah yang baik adalah dakwah yang bertahap. &ari ' sampai (, bukan dari ( ke '] 1(. Ta%a)an !arbi"a% Apakah ada perbedaan antara tahapan dakwah dengan tahapan tarbiyah. 7alau beda, apa saja tahapan tarbiyah yang perlu diketahui peserta halaqahF
awab 4 Seperti yang telah disebutkan di muka, tahapan dakwah adalah tahapan kolekti+. ahapan yang dilalui oleh sebuah jama’ah. Sedang tahapan tarbiyah adalah tahapan yang dilalui oleh masing-masing akti*is dakwah. Setiap akti*is secara indu*idual memiliki tahapan tarbiyah yang berbeda tergantung dari tingkat keterlibatan dan keterikatannya dengan jama’ah. ahapan tarbiyah juga mencerminkan status keanggotaan seseorang dalam jama’ah. ahapan tarbiyah tersebut adalah 4 &. ahapan 1emula %/amhidi( ahapan 1emula adalah tahapan dimana seorang muslim mulai mengikuti halaqah. Mereka yang berada di tahapan ini disebut dengan Anota Pemula. 1ada tahapan ini, seorang muslim mulai membentuk dirinya agar memiliki kepribadian !slam. Materimateri yang diberikan pada tahapan ini adalah materi yang bersi+at dasar-dasar !slam. '. ahapan 1endukung %&u’ayyid ( ahapan 1endukung adalah tahapan dimana seorang muslim mulai berperan sebagai da’i. !a mulai membentuk dirinya dengan kepribadian dai’yah. Mereka yang berada pada tahapan ini disebut dengan Anota &uda. Materi-materi yang diberikan mulai mengarah pada materi-materi dakwah dan kejama’ahan. <. ahapan 7eterkaitan % &untasib( Setelah terbentuk kepribadin da’iyah, mulailah akti*is dakwah tersebut diajak untuk terikat dengan jama’ah. Anggota pada tahapan ini dituntut untuk sami’na wa atho’na %dengar dan taat( kepada qiyadah %pemimpin( jama’ah. Mereka yang berada pada tahapan ini disebut dengan Anota &adya. ?. ahapan rganisator % &untadzhim( 1ada tahapan ini, seorang akti*is diharapkan telah menunjukkan kedewasaannya sebagai akti*is dakwah dan jama’ah. )ewasa dalam berpikir, berperilaku, dan berperasaan. Merekalah tulang punggung jama’ah. Mereka yang berada pada tahapan ini disebut dengan Anota 4ewasa. 8. ahapan 1elaksana % Amilin( ahapan ini adalah tahapan dimana seorang akti*is betul-betul telah mencurahkan waktu dan tenaganya untuk dakwah dan jama’ah. Mereka menjadi para pelaksana-pelaksana %pengurus( inti jama’ah" yang akti+ dan ahli dalam dakwah dan jama’ah. Anggota pada tahapan ini disebut dengan Anota Ahli. =. ahapan 7husus %/akhasus( !nilah tahapan tertinggi dalam keanggotaan jama’ah. #asil dari tarbiyah yang lama dan matang, sehingga mereka yang berada pada tahapan ini dianggap memiliki kekhususan dalam ilmu dan pengalaman. Mereka disebut dengan Anota Purna.
Ada juga mereka yang disebut sebagai sim!atisan, yakni orang yang simpatik pada dakwah yang dibawa oleh para akti*is dakwah, tapi belum mengikuti halaqah #tarbiyah$ secara mapan. 1erlu dipahami juga bahwa anggota yang berada pada tahapan & dan ' pada tahapan tarbiyah disebut juga dengan kader . Sedang tahapan < ke atas, anggotanya disebut juga dengan kader inti. I!ang penting bukan mengejar tahapan tarbiyah, tapi tahapan keimanan kita di hadapan 'llahJ 1*. Penger!ian halaqah dan tarbiyah Apakah sama pengertian halaqah dengan tarbiyahF ika berbeda, apa perbedaan antara istilah halaqah dan tarbiyahF
awab 4 Halaqah dan tarbiyah merupakan dua istilah berbeda. /arbiyah secara har+iah berarti pendidikan. Secara de+inisi, tarbiyah bisa disebut sebagai proses belajar untuk merubah perilaku seseorang ke arah yang lebih !slami. Setiap bentuk pendidikan %keislaman( bisa juga disebut dengan tarbiyah. /arbiyah bisa dilakukan melalui berbagai sarana, seperti membaca buku !slam, mendengarkan ceramah !slam di radio, menonton ceramah !slam di 6K6O), menghadiri seminar, ceramah atau bedah buku !slam, dan lain-lain. Bisa disimpulkan bahwa tarbiyah memiliki sarana belajar yang banyak dan beragam. Halaqah berbeda pengertiannya dengan tarbiyah. Halaqah secara har+iah berarti lingkaran. Halaqah adalah sekelompok orang yang mempelajari !slam secara kontinyu dan dibimbing oleh seorang murobbi %pembimbingKpembina(. Halaqah diyakini sebagai sarana utama tarbiyah. Sebab tanpa halaqah, tarbiyah tidak akan e+ekti+ untuk merubah seseorang menjadi berkepribadian !slam. Sejarah perjalanan tarbiyah yang panjang di berbagai belahan dunia telah membuktikan bahwa halaqah adalah satu-satunya sarana tarbiyah yang e+ekti+ untuk membentuk pribadi muslim yang baik. adi dapat dikatakan bahwa tarbiyah bersi+at umum, yakni mencakup segala akti*itas pembelajaran %!slam(. Sedang halaqah merupakan sarana yang terpenting dan utama dari tarbiyah Islamiyah. ITanpa halaqah, tarbiyah tak mungkin mampu mengantarkan kita menjadi orang yang sholihJ 1,. 7iri halaqah "ang bai' Sekarang ini banyak terdapat halaqah dari berbagai jama’ah. Halaqah seperti apa yang sebaiknya diikutiF
awab 4 Memang sekarang ini banyak terdapat halaqah dari berbagai jama’ah dengan sistem %manhaj( yang berbeda-beda. Apapun sistem halaqah yang diterapkan, paling tidak ada > karakteritik halaqah %khoshoishul halaqah( yang baik, yaitu 4 &. rientasi kepada Allah % Robbaniyah( Halaqah yang baik adalah halaqah yang murobbinya mengajak peserta hanya kepada Allah semata %robbaniyah(. //idak wajar bai seoran manusia yan Allah berikan ke!adanya Al 'itab" hikmah dan kenabian" lalu dia berkata ke!ada manusia9 Hendaklah kamu menjadi !enyembah%!enyembahku bukan !enyembah Allah:. Akan teta!i #dia berkata$6 Hendaklah kamu mejadi oran%oran robbani" karena kamu selalu menajarkan Al 'itab dan disebabkan kamu teta! mem!elajarinya0 %2S. < 4 <3(. )alam ayat tersebut, Allah memerintahkan Nabi untuk mengajak orang hanya berorientasi kepada Allah semata. idak boleh mengajak orang untuk mengabdi kepada Nabi. #al ini tentu berlaku juga untuk da’i dan murobbi zaman sekarang. Mereka tidak boleh mengajak peserta halaqah untuk mengabdi atau mengkultuskan murobbi %da’i(nya. ermasuk juga tidak boleh mengajak peserta untuk mengkultuskan kelompoknya, sehingga peserta menganggap hanya kelompoknya yang benar, sedang kelompok lainnya sesat. '. Dutinitas % Istimroriyah( Halaqah yang baik juga terlihat dari pelaksanannya yang rutin. Artinya, halaqah tersebut berjalan dengan jadwal yang tetap dan pasti, misalnya sepekan sekali, dua pekan sekali, atau sebulan sekali. 7apanpun waktu pertemuan yang ditetapkan, yang jelas halaqah harus memiliki jadwal yang rutin, sehingga peserta mendapatkan tarbiyah secara berkesinambungan. Lang dimaksud rutinitas disini juga berarti halaqah harus diikuti madal hayah %seumur hidup(. ak ada kata berhenti atau lulus dari halaqah. Bagaimanapun kondisi yang terjadi, halaqah harus tetap berjalan. Mungkin yang berubah hanya sistem dan murobbinya saja, tapi halaqah sebagai sarana utama tarbiyah harus tetap diikuti oleh peserta halaqah sepanjang hidupnya. <. !ntegral %Syamil ( Halaqah yang baik juga halaqah yang murobbinya menyampaikan ajaran !slam secara syamil %menyeluruh(. &urobbi tidak memilah-milah mana ajaran !slam yang disampaikan kepada peserta halaqah. Misalnya, ia hanya mau menyampaikan masalah akhlak, tapi tidak mau menyampaikan masalah akidah. !a hanya menyampaikan masalah-masalah ibadah dan akhlak, tapi tidak mau menyinggung masalah politik. !slam bukanlah ajaran yang parsial % juz’iyah(. !slam adalah ajaran yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia4 ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya. idak boleh membatasi ajaran !slam hanya sekedar aspek tertentu saja. Sebab hal itu bertentangan dengan perintah Allah. Allah ber+irman4 / Hai oran%oran yan beriman" masuklah kamu ke dalam Islam se3ara menyeluruh50 %2S. ' 4 ';5(. ?. Bertahap %/adaruj( Halaqah yang baik juga halaqah yang pesertanya mengikuti proses tarbiyah secara bertahap. 7urikulum pengajarannya dibuat secara bertahap dan berkesinambungan. #al ini penting diperhatikan sebab tarbiyah Islamiyah yang tidak berlangsung secara bertahap besar kemungkinan akan menimbulkan kesalahpahaman terhadap !slam. 1entahapan merupakan sunnatullah %hukum
Allah( di alam semesta ini. 7arena itu, sudah sepatutnya tarbiyah Islamiyah juga berlangsung secara bertahap, tidak sekaligus dan tidak pula acak. / 4an Al ?ur’an itu telah 'ami turunkan denan beransur%ansur aar kamu da!at memba3akannya !erlahan%lahan ke!ada manusia dan 'ami menurunkannya baian demi baian0 %2S. &> 4 &;=(. 8. Bersungguh-sungguh %/ajarud ( Halaqah yang baik diselenggarakan dengan sungguh-sungguh. &urobbi bersungguh-sungguh membina dengan mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya. Begitu pula peserta halaqah. 7esungguhan tersebut juga tampak dari disiplin yang tinggi di dalam halaqah. &urobbi dan peserta hadir secara rutin dan program berjalan dengan baik. / 4an oran%oran yan berjihad untuk #men3ari keridhoan$ 'ami" benar%benar akan 'ami tunjukkan ke!ada mereka jalan%jalan 'ami. 4an sesunuhnya Allah benar%benar beserta oran%oran yan berbuat baik 0 %2S. '3 4 =3(. =. Moderat %asith( Oiri selanjutnya dari halaqah yang baik adalah membawa nilai-nilai moderat %pertengahan(. Laitu, nilai-nilai !slam yang tidak mempersulit dan sebaliknya tidak terlalu menggampangkan orang untuk mengamalkan !slam. Nilai !slam yang tidak terlalu kaku, tapi sebaliknya juga tidak terlalu longgar. Nilai !slam yang seimbang % tawazun( antara berbagai kebutuhan hidup. Lang tidak mementingkan satu aspek, tapi mengabaikan aspek lainnya. Nilai !slam yang mementingkan pencapaian sukses duniawi dan ukhrowi. Bukan nilai !slam yang hanya mementingkan duniawi belaka atau sebaliknya ukhrowi belaka. !slam adalah dien moderat, seperti +irman Allah, / 4an demikian #!ula$ 'ami telah menjadikan kamu #umat Islam$" umat yan !ertenahan aar kamu menjadi saksi atas #!erbuatan$ manusia dan aar rasul #&uhammad$ menjadi saksi atas #!erbuatan$ kamu.. 0 %2S. ' 4 &?<(. >. Menghidupkan persaudaraan %ukhuwah( Halaqah yang baik juga adalah halaqah yang menjunjung tinggi nilai-nilai ukhuwah. Halaqah yang berusaha dengan sungguhsungguh mengamalkan ukhuwah Islamiyah. /Sesunuhnya oran%oran mukmin adalah bersaudara50 %2S. ?3 P &;( )i dalam halaqah tersebut ada proses saling mengenal % ta’aru8 (, saling memahami %ta8ahum(, saling menolong %ta’awun( dan saling merasa senasib sepenanggungan %taka8ul ( di antara sesama peserta, juga diantara peserta dengan murobbi. #al itu terlihat dari munculnya indikasi ukhuwah yang paling rendah, yaitu sangka baik %husnudzhon(, sampai munculnya indikasi ukhuwah yang paling tinggi, yakni si+at mengutamakan kepentingan orang lain %itsar (. 5. Degenerasi %/ausi’ah( Oiri berikutnya dari halaqah yang baik adalah adanya regenerasi dari halaqah tersebut. Artinya, halaah tersebut mampu membina pesertanya untuk menjadi da’i dan murobbi baru yang siap memikul beban dakwah dan membina halaqah%halaqah baru. Degenerasi mutlak dibutuhkan untuk melanjutkan esta+eta dakwah dan tarbiyah, sehingga !slam dapat menyebar ke seluruh kalangan. / 4an tiadalah 'ami menutus kamu" melainkan untuk #menjadi$ rahmat bai semesta alam0 %'& 4 &;>(. )elapan ciri halaqah yang baik di atas sebaiknya dijadikan parameter dalam memilih halaqah yang akan diikuti. Semakin banyak ciri tersebut terdapat dalam halaqah, maka semakin ideal halaqah tersebut untuk diikuti. Sebaliknya, semakin sedikit ciri tersebut ada dalam halaqah, maka semakin urgen halaqah tersebut untuk diperbaiki keberadaannya. IHalaqah yang baik adalah halaqah yang mendekatkan diri kepada 'llah, sehingga 'nda semakin yakin untuk menegakkan syari)at 'llah di muka bumi J 1-. Halaqah sebagai basis da'0a% Mengapa halaqah sering dikatakan sebagai basis dakwahF Apa maksud pernyataan halaqah merupakan basis dakwahF
awab 4 Halaqah dikatakan sebagai basis dakwah disebabkan tanpa halaqah, dakwah tidak akan berjalan dengan baik. Halaqah merupakan basis dakwah karena halaqah bukan hanya ber+ungsi sebagai wadah mempelajari !slam, tapi %yang lebih penting( merupakan wadah koordinasi dan konsultasi bagi sesama akti*is dakwah. Halaqah ibarat markas bagi tentara. empat peserta melapor dan berkoordinasi dengan murobbinya. uga tempat ia /beristirahat0 untuk menyegarkan dan meluruskan kembali orientasinya. Hungsi ini tak akan tergantikan dengan wadah apapun. 7arena itu, jika seorang akti*is dakwah akti+ berdakwah kemana-mana, tapi ia sering meninggalkan halaqah, maka ia ibarat tentara yang terus berperang tapi tidak pernah melapor dan menggoordinasikan diri dengan komandannya %murobbinya(. Besar kemungkinan ia akan lebih banyak bergerak secara indu*idual %in8irodi(, tidak lagi bergerak dalam kerangka amal jama’i %akti*itas bersama(. Maka yang terjadi bukan lagi kerja sama, tapi sama-sama kerja. ika hal itu yang terjadi, maka dakwah akan kehilangan e+ekti*itasnya. 7arena itu, Mustha+a Masyhur %seorang ulama dakwah( pernah berkata bahwa tarbiyah %halaqah$ bukanlah seala%alanya" ta!i seala%alanya tak munkin terwujud tan!a tarbiyah #halaqah$ . Artinya, hanya dengan halaqah, kita tak mungkin mewujudkan berbagai sasaran dakwah. api tanpa halaqah, sasaran dakwah tak mungkin terwujud. Sebab sasaran dakwah yang besar itu tak mungkin dikerjakan tanpa kebersamaan %amal jama’i(, dan halaqah adalah sarana yang paling e+ekti+ untuk beramal jama’i. #al inilah yang menyebabkan halaqah menjadi basis dakwah yang sangat penting bagi keberlangsungan dakwah. Setiap akti*is dakwah harus menempatkan halaqah sebagai prioritas utama dalam dakwah. angan sampai karena kesibukan akti*itas dakwah di tempat lain, maka halaqah jadi sering ditinggalkan. ustru yang benar sebaliknya, semua akti=itas boleh ditinalkan jika hal itu serin menanu rutinitas kehadiran dalam halaqah. !nilah yang dimaksud bahwa halaqah merupakan basis dakwah.
IHalaqah menjadi basis dakwah karena tanpa halaqah, dakwah berubah menjadi a%ara seremonial belakaJ 1. Halaqah sebagai )riori!as da'0a% Sampai sejauh mana halaah menjadi prioritas dakwahF Adakah batas toleransi untuk tidak menghadiri halaqah karena sesuatu halF
awab 4 1ada prinsipnya halaqah harus menjadi !rioritas !ertama bagi seorang muslim. Bukan hanya proritas pertama dalam akti*itas dakwahnya, tapi juga prioritas pertama dari seluruh akti*itasnya %bekerja, mengurus keluarga, dan lain-lain(. #al ini disebabkan4 &. Halaqah merupakan sarana yang paling e+ekti+ dalam tarbiyah Islamiyah. Sedang tarbiyah %menuntut ilmu !slam( merupakan kewajiban setiap muslim yang paling utama. 7arena tanpa tarbiyah, tak mungkin seorang muslim bisa beramal dengan baik. 7eberadaan kita untuk menjadi seorang muslim yang baik terkait erat dengan kemauan kita untuk selalu belajar %tarbiyah(. '. Halaqah adalah sarana amal jama’i yang paling e+ekti+. 7erjasama dalam membangun kejayaan !slam tak bisa e+ekti+ tanpa halaqah. Halaqah telah membuktikan /keampuhannya0 untuk menggalang kerjasama. #al ini telah dibuktikan oleh berbagai gerakan !slam di seluruh dunia dari masa ke masa. anpa adanya halaqah, kerjasama akan rapuh dan seringkali berlangsung semu. #al ini dikarenakan si+at egoisme akan muncul. Masing-masig pihak %orang( tidak merasa terikat satu sama lain. Namun dengan berkumpulnya mereka dalam halaqah, si+at egoisme dapat dikendalikan. Mereka juga lebih merasa terikat satu sama lain, sehingga kon+lik dapat diperkecil dan kerjasama dapat ditingkatkan. <. Halaqah juga merupakan sarana yang e+ekti+ untuk saling memberikan nasehat %tausiyah(. Nasehat merupakan sendi utama ajaran !slam. Bahkan Allah menyebut nasehat %amar ma’ru8 nahi munkar ( sebagai syarat untuk menjadi umat terbaik, selain iman. / 'amu adalah umat yan terbaik yan dilahirkan untuk manusia" menyuruh ke!ada yan ma’ru8" dan men3eah dari yan munkar dan beriman ke!ada Allah..0 %2S. < 4 &&;(. Halaqah telah membuktikan kee+ekti*annya untuk menasehati orang lain dan merubah orang lain ke arah yang lebih baik lagi. Banyak orang yang tidak dapat berubah melalui berbagai sarana nasehat, tapi dapat berubah karena dinasehati melalui halaqah. 7etiga hal itu merupakan sebab yang menjadikan halaqah harus diprioritaskan untuk dihadiri setiap muslim, khususnya bagi akti*is dakwah. ika seorang akti*is dakwah sering meninggalkan halaqah, maka berbagai man+aat halaqah tersebut tak akan dirasakannya. Malah besar kemungkinan ia akan mudah tergelincir %inshilah( dari jalan dakwah tanpa disadarinya, sehingga orientasinya tak lagi ikhlas, metodenya tak lagi benar, dan tujuannya tak lagi mencari ridho Allah. Sejarah panjang perjalanan halaqah telah membuktikan bahwa tergelincirnya seseorang dari jalan dakwah sebagian besar berawal dari tidak rutinnya ia menikuti halaqah. Sebaliknya, orang yang rutin menghadiri halaqah akan lebih mudah /diselamatkan0 untuk tidak tergelincir dari jalan dakwah. adi, pada prinsipnya kehadiran dalam halaqah harus menjadi prioritas pertama sebelum seseorang mengikuti berbagai akti*itas lainnya, termasuk akti*itas dakwah di tempat lain. Namun segala sesuatu tentu memiliki rukshoh %keringanan(. Begitupun halaqah. alau ia merupakan prioritas utama dalam akti*itas, tapi ada toleransi yang menyebabkan seseorang boleh tidak menghadiri halaqah, yakni jika ada uzur syar’i %halangan sesuai syar’i(, seperti 4 &. Ada tugas dakwah dari murobbi atau dari struktur jamaGah. '. Ada akti*itas dakwah yang si+atnya pribadi dan tak bisa ditinggalkan karena menyangkut kepentingan banyak orang. <. Ada akti*itas non dakwah, seperti pekerjaan di kantor, persiapan ujian, atau mengurus keluarga, yang jika ditinggalkan akan berdampak buruk bagi orang tersebut atau bagi orang lain. ?. Ada halangan mendadak yang tidak dipredeksikan sebelumnya, seperti sakit, kecelakaan, hujan deras, dan lain-lain. )alam prakteknya, peserta harus meminta izin %bukan sekedar memberitahukan( kepada murobbi atas ketidakhadirannya pada halaqah. #al ini untuk mencegah pena+siran sepihak, sehingga peserta terlalu meringan-ringankan atau sebaliknya terlalu memberat-beratkan uzur syar’i tersebut. adi tidak diputuskan sepihak oleh peserta halaqah, namun perlu menyertakan pertimbangan murobbi. 1erlu juga dipahami bahwa uzur syar’i di atas hanya berlaku sesekali %temporer(, tidak sering, apalagi rutin. ika sering atau rutin dilakukan, namanya tidak lagi uzur syar’i, tapi memang ada penyakit dakwah yang diidap, seperti kemalasan, ketidakpahaman, atau kejenuhan. IHalaqah menjadi prioritas pertama kegiatan seorang muslim karena segalanya berawal dari situJ 1/. Membina berdasar'an 0i+a"a% Apa urgensi membina halaqah berdasarkan wilayahF Betulkah kalau kita membina peserta halaqah di luar wilayah kita harus ditrans+er ke halaqah di wilayah tempat tinggal peserta tersebutF
awab 4 7ita harus membedakan antara dakwah ;ammah %umum( dengan dakwah khossoh %khusus(. )akwah ;ammah, seperti melakukan ceramah, seminar, dan lain-lain, dapat dilakukan dimana saja. idak tergantung pada wilayah tempat tinggal kita. 1rinsip dakwah ;ammah adalah mabda’ 8urshoh %berdasarkan peluang(. )imana ada peluang disitulah kita berdakwah. #al ini
berbeda dengan dakwah khossoh. )alam tataran dakwah khossoh %membina halaqah(, perlu diprioritaskan dakwah berdasarkan wilayah. Artinya, dimana kita bertempat tinggal disitulah kita halaqah. adi murobbi dan peserta halaqahnya berada pada wilayah tempat tinggal yang sama. Ada beberapa alasan mengapa murobbi dan peserta halaqah sebaiknya berada pada wilayah yang sama %tempat tinggalnya berdekatan(, antara lain4 &. Mempermudah komunikasi dan koordinasi antara murobbi dengan peserta halaqah atau antar peserta halaqah itu sendiri. '. Mempermudah interaksi dan kerjasama %amal jama’i( antara murobbi dengan peserta halaqah atau antar peserta halaqah itu sendiri. <. Memungkinkan terjadinya interaksi dan kerjasama %amal jama’i( dengan halaqah%halaqah lain di wilayah yang sama. ?. Membuat penataan jama’ah lebih solid dan mudah dikoordinasikan karena anggotanya %peserta halaqah( berada pada wilayah yang sama. 8. Menghindari dakwah yang eksklusi+ dan menumbuhkan dakwah yang inklusi+, yaitu dakwah yang menyebar kepada masyarakat dimana akti*is dakwah tersebut bertempat tinggal. =. Mempercepat penyebaran in+ormasi dan penyelesaian masalah karena pemimpin jama’ah tingkat wilayah berada pada wilayah yang sama. 7arena berbagai alasan tersebut, maka sebaiknya halaqah ditata sesuai dengan wilayah tempat tinggal masing-masing, sehingga terjadi e+isiensi dan e+ekti+itas kerja jama’ah. Namun penataan halaqah berdasarkan wilayah dapat diabaikan jika ada beberapa pertimbangan berikut ini 4 &. ingkat pemahaman peserta masih pemula. Semakin rendah tahapan tarbiyah seorang peserta, maka biasanya mereka masih ber+igur kepada sosok murobbi. )ikhawatirkan kalau langsung ditrans+er ke wilayah tempat tinggalnya, maka mereka belum tentu mau mengikuti halaqah dengan murobbi baru yang tidak dikenalnya. Nanti setelah tahapan tarbiyahnya makin tinggi, maka peserta harus mengikuti aturan penempatan berdasarkan wilayah tempat tinggal. '. Ada kebutuhan dakwah untuk membentuk halaqah dengan misi khusus yang anggotanya adalah orang-orang dengan kapabilitas tertentu. ika untuk mewujudkan halaqah khusus tersebut perlu mengambil anggota dari berbagai wilayah, maka penataan halaqah berdasarkan wilayah dapat diabaikan. 1erlu juga dipahami bahwa yang dimaksud wilayah disini adalah relati+. ergantung dari jama’ah tersebut membagi wilayah dakwahnya. Biasanya semakin banyak anggota jamaGah, maka semakin banyak pembagian wilayahnya. I$erdakwah berdasarkan wilayah berarti berdakwah dimanapun kita beradaJ . Mensi'a)i )erbedaan ma8%ab Bagaimana sikap kita terhadap perbedaan mazhabF
awab 4 1erbedaan mazhab janganlah dijadikan sebagai hal yang mempersulit kita untuk ber amal jama’i, selama mazhab tersebut tetap berada pada aqidah ahlus sunnah wal jama’ah. Menurut para ulama, ada empat mazhab besar dalam ahlus sunnah wal jama’ah, yaitu 4 Mazhab #ana+i, Sya+iGi, Maliki dan #ambali. 7eempat mazhab tersebut hanya berbeda dalam masalah 8iqih %hukum( yang bersi+at 8uru’ %cabang agama(, tapi tidak berbeda dalam masalah aqidah yang bersi+at ushul %pokok agama(. Misalnya, masing-masing mazhab berbeda dalam menentukan apakah sholat subuh memakai qunut atau tidak, berbeda dalam menentukan rakaat sholat tarawih %&& atau '< rakaGat(, berbeda dalam menentukan azan sholat jumGat %apakah sekali atau dua kali(, dan masalah 8uru’ lainnya. 1erbedaan mazhab jangan sampai membuat kita berpecah belah dan sulit bekerja sama. Akti*is dakwah juga jangan terlalu mempermasalahkan mazhab yang berbeda dari sesama akti*is dakwah lainnya. Sejarah panjang umat !slam telah membuktikan bahwa perselisihan karena mazhab hanya membuang potensi umat secara sia-sia. 9mat menjadi terpecah belah dan menelantarkan masalah yang lebih besar, seperti kemiskinan, kebodohan, dan pemurtadan yang dilakukan orang-orang ka+ir, karena mereka sibuk berdebat tentang mazhab. 1otensi umat yang terbuang sia-sia karena perbedaan mazhab harus diakhiri dan diganti dengan kerjasama %amal jama’i( dan saling tolong menolong %ta’awun( atas dasar kesamaan aidah. Suatu hal yang ironi jika ada orang atau kelompok !slam yang bisa bekerjama dengan non !slam, tapi tidak bisa bekerjsama dengan sesama muslim hanya karena berbeda mazhab. #al ini hanya akan melemahkan kekuatan umat dan hanya akan menggembirakan orang-orang yang mempersekutukan Allah. /denan kembali bertaubat ke!ada%0ya dan bertakwalah ke!ada%0ya serta dirikanlah sholat dan jananlah kamu termasuk oran%oran yan mem!ersekutukan Allah" yaitu oran%oran yan meme3ah belah aama mereka dan mereka menjadi bebera!a olonan. /ia!%tia! olonan merasa bana denan a!a yan ada !ada olonan mereka0 %2S. <; 4 <&-<'(. IKhilafiyah berbeda dengan bid’ah. Khilafiyah hanyalah perbedaan mazhab dalam fiqih. Bid’ah adalah mendustakan agamaJ 1. Meng%indari si'a) e's'+usi9 Bagaimana agar peserta halaqah tidak menjadi orang yang ekslusi+F
awab 4 Eksklusi+ bisa berkonotasi positi+ dan negati+. 1ositi+, jika yang dimaksud eksklusi+ adalah menutup diri dari pengaruh negati+ yang datangnya dari pergaulan. Negati+, jika yang dimaksud adalah menutup diri dari pergaulan, karena hanya mau bergaul dengan orang-orang tertentu saja %sesama ikhwan(. )ampaknya, orang tersebut menjadi kurang dikenal oleh lingkungannya. Sikap eksklusi+ %yang negati+( perlu dihilangkan dari diri seorang akti*is dakwah, karena sikap ini akan menghambat penyebaran dakwah. 1adahal dakwah harus disebarkan ke seluruh kalangan %menjadi rahmat bagi semesta alam(. )isamping itu, sikap eksklusi+ juga dapat menimbulkan prasangka negati+ dan kesalahpahaman dari lingkungan tentang apa yang dibawa dan dilakukan oleh sang da’i tersebut. 9ntuk menghindari sikap eksklusi+ dari peserta, Anda sebagai murobbi perlu melakukan hal-hal sebagai berikut 4 &. Memberikan kesadaran kepada peserta tentang pentingnya memperkenalkan %mempromosikan( diri di lingkungan masingmasing sebagai cara untuk mengakselari dakwah. '. Mengingatkan peserta secara terus menerus tentang dampak buruk dari bersikap ekslusi+. <. Mengingatkan peserta untuk bersikap ramah dan berusaha untuk berani menyapa orang di sekelilingnya lebih dulu, baik orang yang dikenalnya atau tidak. ?. Membiasakan peserta untuk berkomunikasi terbuka %transparan( selama hal itu memang bukan termasuk amniyah da’wah %hal yang termasuk keamanan dakwah(. 8. Meminta peserta mengikuti pelatihan tentang cara bergaul yang supel. =. Meminta peserta mempelajari tentang cara Nabi Muhammad saw bergaul. Nabi adalah orang yang pandai bergaul dan menjauhi sikap eksklusi+. ISikap eksklusi* bisa dihilangkan dengan meyakini bahwa hikmah tentang kebenaran ada dimana+manaJ . Da'0a% 'e)ada orang non mus+im Mengapa sepertinya akti*is dakwah kurang memperhatikan dakwah kepada kelompok non muslimF
awab 4 1endapat tersebut tidak betul. Akti*is dakwah juga melakukan dakwah kepada non muslim. Namun khusus di negara-negara yang sebagian besar penduduknya muslim, dakwah kepada non muslim memang belum menjadi prioritas utama. #al ini karena berdakwah kepada sesama muslim lebih urgen daripada berdakwah kepada non muslim. Ooba Anda bayangkan jika penduduk sebuah negeri yang mayoritas muslim berhasil didakwahkan dan kembali kepada ajaran !slam. )ampaknya akan jauh lebih besar daripada berhasil mendakwahkan non muslim yang minoritas di suatu negeri yang penduduknya mayoritas muslim. :agi pula mendakwahkan sesama muslim relati+ lebih mudah daripada mendakwahkan non muslim. Sebab berdakwah kepada non muslim lebih banyak perbedaannya daripada persamaannya. Ada anggapan bahwa berdakwah kepada non muslim perlu dilakukan sebagai 3ounter %perlawanan( terhadap pemurtadan yang dilakukan non muslim. Alasan ini kurang tepat, karena kalau energi dakwah dihabiskan hanya untuk memberikan perlawanan kepada pemurtadan, maka ibarat menembak nyamuk dengan bom. erlalu banyak energi yang dihabiskan untuk menghadapi pemurtadan. 1emurtadan perlu dihadapi secara proporsional, tapi tidak perlu menjadi prioritas pertama dalam agenda dakwah. Masih banyak masalah umat yang perlu lebih diproritaskan daripada masalah pemurtadan, yakni masalah pendidikan %kebodohan(, kemiskinan, dan kelemahan akidah kaum muslimin itu sendiri. ika dakwah diprioritaskan kepada sesama muslim dengan memperkuat akidah, memberantas kebodohan dan kemiskinan, maka dengan sendirinya kesadaran tentang bahaya pemurtadan juga akan dimiliki oleh kaum muslimin. 1emurtadan sebenarnya tak akan e+ekti+ jika kaum muslimin mempunyai imunitas %kekebalan( untuk tidak mau dimurtadkan. 7arena itulah, maka dakwah akan lebih e+ekti+ bila diarahkan kepada sesama muslim daripada kepada non muslim. Sebab akan menimbulkan multi!lier e88e3t %dampak berganda( kepada kemajuan !slam itu sendiri. Ipaya pemurtadan dapat dihindari dengan memperkuat iman kaum musliminJ &. Menga)a murobbi %an"a sa!u: Apakah boleh jika peserta halaqah mempunyai lebih dari satu murobbi #halaqah$F
awab 4 1eserta halaqah tidak boleh memiliki lebih dari satu halaqah atau murobbi pada saat yang sama. 1eserta halaqah harus memiliki hanya satu halaqah dengan satu orang murobbi. #al ini disebabkan salah satu peran murobbi adalah sebagai qiyadah %pemimpin( dakwah. ika peserta mempunyai beberapa orang murobbi #qiyadah$ maka akan terjadi o=er la!!in %tumpang tindih( dalam pemberian tugas. 1eserta akhirnya akan bingung mana tugas atau perintah yang harus dilaksanakan. Apalagi kalau tugas itu harus dilaksanakan pada saat bersamaan. #al ini juga akan mempersulit strukturisasi dalam /bagan organisasi0 jamaGah, karena tidak jelas peserta berada dimana dan bertanggung jawab kepada siapa. Namun peserta boleh memiliki lebih dari satu murobbi jika 4 &. 1eserta masih baru dalam halaqah %peserta pemula( dan masih perlu waktu untuk memilih kepada murobbi mana ia perlu memberikan tsiqoh %kepercayaan( dan ketaatannya.
'.
7eberadaan peserta pada halaqah lain hanya menjalankan misi untuk memoti*asi peserta di halaqah lain tersebut %hanya menjadi peserta /titipan0(. 7etika halaqah itu sudah dapat berjalan dengan baik, ia tidak boleh lagi berada di halaqah tersebut. <. 7eikutsertaan dia pada halaqah %murobbi( lain hanya sekedar mengikuti /halaqah khusus0 %biasanya disebut dengan pengajian atau majelis taGlim(, seperti halaqah 8iqih, halaqah aqidah, halaqah akhlaq, dan lain-lain. adi keberadaan ia disana hanya untuk menambah tsaqo8ah %wawasan( saja. &urobbi: di halaqah: itu hanya ditempatkannya sebagai ustadz %guru( saja. Sedang ia memiliki halaqah #murobbi$ lain sebagai tempat meletakkan ketaataannya. &urobbi di halaqah yang lain tersebut yang ditempatkannya sebagai qiyadah %pemimpin( dakwahnya. Ada anggapan pembatasan peserta hanya boleh memiliki satu murobbi #halaqah$ saja akan membuat ia menjadi taqlid buta dan mengkultuskan murobbinya. Anggapan ini bisa jadi benar jika murobbinya sendiri memang mengajarkan nilai-nilai yang demikian. api anggapan ini keliru jika murobbinya adalah murobbi sejati. Laitu murobbi yang betul-betul memahami peran dan kedudukannya dalam dakwah dan jama’ah. &urobbi yang benar akan mengarahkan peserta untuk tidak taqlid buta dan mengkultuskannya. !a malah menganjurkan peserta untuk menambah ilmu sebanyak-banyakya dari berbagai sumber. Namun ia akan menekankan bahwa dalam masalah kepemimpinan dakwah peserta harus merujuk kepadanya. 7arena hal itu, demi soliditas dakwah dan jama’ah itu sendiri. I&imana+mana, kepemimpinan itu mengkeru%ut pada satu orang. Itulah sebabnya, mengapa murobbi -sebagai pemimpin dakwah hanya satu orangJ (. A+asan #um+a% )eser!a diba!asi Mengapa peserta halaqah dibatasi jumlahnyaF Berapa jumlah yang ideal dari peserta halaqah yang perlu saya binaF
awab 4 1eserta halaqah dibatasi jumlahnya untuk memberi ruang interaksi yang cukup antar murobbi dengan peserta halaqah. Agar murobbi dapat memiliki kesempatan yang cukup untuk mengenal dan mengakrabkan diri dengan peserta halaqah, sehingga dari situ dapat terjalin ukhuwah Islamiyah antara murobbi dengan peserta halaqah. ika peserta terlalu banyak maka kesempatan untuk berinteraksi menjadi kurang, sehingga salah satu tujuan halaqah, yaitu menjalin ukhuwah, jadi sulit terealisir. #al ini dapat berdampak lebih lanjut kepada sulitnya murobbi untuk memberikan /obatG yang tepat kepada /penyakit0 mad’unya, karena ia tidak mengenal dengan baik peserta halaqahnya. )ampak lebih jauh adalah semakin sulit bagi murobbi untuk membentuk keperibadian !slami pada diri peserta karena tidak dapat memberikan terapi yang tepat untuk membentuk kepribadian !slami peserta halaqahnya. 7arena itulah, peserta halaqah perlu dibatasi jumlahnya. umlah yang ideal adalah tidak lebih dari &' orang. #al ini berdasarkan asumsi bahwa jumlah peserta yang lebih dari &' orang akan cukup menyulitkan bagi murobbi untuk berinteraksi secara akrab dengan peserta halaqahnya. Selain itu, juga karena alasan historis. Nabi !sa as ketika membina hawariyyun %pengikut setia( berjumlah &' orang. Nabi Muhammad saw ketika melakukan bai’atul aqabah ! kepada sahabat utamanya juga berjumlah &' orang. IPembatasan jumlah peserta halaqah bukan untuk eksklusi*itas, tapi untuk mempermudah interaksi dalam rangka mewujudkan ukhuwah IslamiyahJ
BAB II PROBLEM SISTEM
*. Mere'ru! mad’u "ang ber+a0anan #enis ika saya pria, bolehkah saya merekrut peserta %mad’u( wanitaF
awab 4 1ada dasarnya setiap orang boleh mendakwahi dan merekrut siapa saja, termasuk merekrut orang berbeda jenis kelaminnya dengannya. :aki-laki boleh merekrut perempuan, sebaliknya perempuan boleh merekrut laki-laki. Namun ada beberapa adab yang perlu diperhatikan ketika seorang da’i ingin merekrut lawan jenis 4 &. )akwah yang dilakukan harus ikhlas karena Allah semata. Bukan karena ada /uang di balik batu0, misalnya merekrut karena untuk mencari pacar %bakal isteri(. '. 1endekatan yang dilakukan harus tetap memperhatikan rambu-rambu syarGi, seperti tidak sering menatap, tidak menyentuh, tidak berdua-duaan di tempat sepi dan tidak menggunakan kata-kata yang bisa dita+sirkan lain %misalnya merayu(. <. #arus betul-betul dijaga kebersihan hati. angan sampai di tengah jalan ada maksud yang berubah, tidak lagi ikhlas karena Allah.
?.
idak boleh ada keakraban yang si+atnya sangat pribadi, sehingga dapat menimbulkan harapan berlebih dari masingmasing pihak atau dari salah satu pihak %seperti pacaran atau perjodohan(. 8. ika mad’u yang berlawanan jenis tersebut sudah siap untuk mengikuti tarbiyah #halaqah$, tindak lanjutnya harus diserahkan kepada sesama jenis. ika mad’u laki-laki diserahkan tindak lanjutnya kepada ikhwan. ika mad’u perempuan diserahkan tindak lanjutnya kepada akhwat . angan sampai tarbiyah yang lebih intensi+ %halaqah( diserahkan kepada lawan jenis, karena dapat membuka peluang +itnah dan zina dalam pengertian yang luas. Semua adab ini perlu dijaga agar dakwah tetap bersih dan mulia. idak dikotori oleh niat yang jauh dari ridho Allah. )akwah adalah pekerjaan mulia, sehingga perlu dilakukan dengan niat yang mulia pula %ikhlas(. Ada beberapa kasus yang membuktikan bahwa ketidakhati-hatian dalam menjaga adab di atas akan membuat sang da’i dan mad’u tergelincir dari jalan Allah. Niat mereka yang semula ikhlas tergoda oleh bujuk rayu syetan. Mereka tergoda untuk berhubungan lebih jauh %pacaran( dan juga berzina dalam pengertian yang luas. 0au’dzubillah min dzalik. Dasulullah saw bersabda, / *ai anak Adam #manusia$ telah ditentukan baian zinanya yan mana ia !asti menerjakannya. ina kedua mata adalah melihat" zina kedua telina adalah mendenar" zina lisan adalah berbi3ara" zina tanan adalah memukul" zina kaki adalah berjalan" serta zina hati adalah berna8su dan beranan%anan9 yan semuanya itu dibuktikan atau tidak dibuktikan oleh kemaluannya0 %#D. Bukhari dan Muslim(. . I/oti0asi dakwah harus ikhlas karena 'llah semata, bukan karena kasihan atau sayang dengan orang yang didakwahiJ ,. Membina )eser!a "ang ber+a0anan #enis Bolehkan saya membina peserta halaqah yang wanita, padahal saya priaF Sebaliknya, bolehkah seorang wanita membina peserta halaqah laki-lakiF
awab 4 Membina peserta yang berlawanan jenis dikhawatirkan akan mengotori niat. Niat tidak lagi ikhlas, tapi berbelok pada pamrih tertentu. 1amrih yang lebih sering muncul adalah munculnya rasa tertarik %cinta( antara pribadi peserta tertentu terhadap murobbinya atau sebaliknya. Dasa tertarik itu muncul karena interaksi yang rutin dalam pertemuan halaah. Apalagi jika di antara peserta ada yang suka /curhat0 kepada murobbinya. Besar kemungkinan akan menimbulkan /gesekan hati0 yang berdampak pada ketertarikan satu sama lain atau salah satu pihak. 7etertarikan satu sama lain atau salah satu pihak akan berdampak pada munculnya kekotoran hati. 1ikiran dan tindakan tak lagi ikhlas karena Allah, tapi pamrih kepada orang yang ditaksirnya, sehingga dakwahnya tak lagi berharga di mata Allah. Bahkan mereka mungkin akan terjerumus kepada perbuatan maksiat. 7arena itu, membina lawan jenis harus dihindari sebisa mungkin. 7arena Allah menyuruh kita bersikap pre+enti+ untuk tidak mendekati zina, apalagi sampai berzina. / 4an jananlah kamu mendekati zina..0 %2S. '3 4 Q.(. Membina lawan jenis %murobbi laki-laki membina peserta wanita atau murobbi wanita membina peserta laki-laki( hanya boleh dilakukan dalam kondisi darurat, yakni ketika tidak ada murobbi>murobbiyah yang sama jenis kelaminnya dengan peserta halaqah. #al ini mungkin dapat terjadi di daerah-daerah rintisan dakwah. !nipun hanya dapat ditolerir jika murobbi yang memegang peserta berlainan jenis tersebut dipandang cukup mampu menjaga hatinya. Sebaiknya, yang menangani peserta berlainan jenis tersebut adalah murobbi yang telah menikah. 7arena mereka relati+ lebih mampu menjaga hati daripada murobbi yang masih bujanganKgadis. 7arena si+atnya darurat, pembinaan dengan murobbi yang berlainan jenis hanya bersi+at sementara. 1erlu diupayakan agar secepatnya mencari atau mengkader tenaga murobbi baru yang jenis kelaminnya sama dengan peserta halaqah. Setelah ada, maka secepat mungkin peserta halaqah harus diserahkan kepada murobbi baru untuk dilanjutkan proses tarbiyahnya. idak boleh ada keberatan sedikitpun dalam mentrans+er. ermasuk keberatan kalau ditangani murobbi baru, pembinaan akan berjalan kurang baik. Atau keberatan karena telah adanya hubungan yang akrab antara murobbi yang berlainan jenis tersebut dengan peserta halaqah. Semua keberatan tersebut harus diabaikan demi menjaga agar pembinaan % tarbiyah( dapat berjalan dalam kebersihan hati. I/embina membutuhkan kebersihan hati. Itulah sebabnya, kita seyogyanya tidak membina orang yang berlainan jenisJ -. Tida' halaqah2 !a)i membina halaqah Apa yang perlu saya lakukan jika peserta masih membina halaqah padahal ia sendiri tidak lagi halaqahF
awab 4 1eserta yang masih membina halaqah padahal ia sendiri tidak lagi halaqah dapat berdampak pada 4 &. 1embinaan yang tidak jelas manhajnya %metodeKkurikulumnya(. Manhaj pembinaan diberikan secara esta+eta. ika peserta tak lagi halaqah, ia tidak lagi mendapatkan manhaj pembinaan yang sistematis dan aktual. ika ia memegang halaqah, maka peserta /terputus0 mendapatkan manhaj pembinaan dari jama’ah. !a hanya mendapatkan manhaj: pembinaan dari pribadi murobbinya. 1adahal halaqah adalah sarana pembinaan jama’ah terhadap anggotanya, bukan milik pribadi sang murobbi. Akibatnya, hasil pembinaannya tak lagi dapat dipertanggungjawabkan secara kejama’ahan.
'. Amal jama’i dalam skala jama’ah akan terputus karena halaqah tak punya hubungan lagi dengan jama’ah. Semua kegiatan dari halaqah tersebut tak lagi dapat dipantau dan dipertanggungjawabkan oleh jama’ah. Halaqah tersebut tidak lagi merupakan bagian dari jama’ah. <. Oitra jama’ah yang negati+. #al ini dapat terjadi jika peserta yang tidak lagi halaqah tersebut membina peserta di bawahnya atas nama jama’ah. 7emudian ia membuat /manhaj: hasil pemikirannya sendiri yang bertentangan dengan manhaj jama’ah. ika manhaj hasil pemikirannya itu berdampak buruk bagi pembinaan maka yang cemar adalah nama jama’ah. 1adahal jama’ah tidak bertanggung jawab lagi atas perbuatannya. 7arena berbagai dampak negati+ tersebut, peserta yang tidak lagi halaqah tidak boleh memegang halaqah di bawahnya. !a harus melepaskan halaqah di bawahnya. Bagaimana jika ia tidak mau melepaskannyaF Sebagai murobbi, Anda perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut4 &. Memberi penjelasan kepada peserta yang masih memegang halaqah tersebut agar mau mengikuti halaqah kembali. elaskan bahwa halaqah yang dibinanya /terputus0 jika ia tidak halaqah lagi. 1enjelasan ini bisa saja tidak dilakukan oleh Anda, tapi oleh ikhwah lain yang dekat kepadanya. '. ika ia tetap tidak mau halaqah lagi, minta ia agar mau melepaskan binaannya dan menyerahkannya kepada murobbi lain. <. ika ia tidak mau menyerahkan binaannya, Anda boleh menarik binaannya secara diam-diam tanpa sepengetahuannya. :akukan pendekatan kepada binaannya dan jelaskan posisi pembinaan sekarang yang /terputus0 karena murobbinya tidak lagi halaqah. Minta mereka agar mau pindah ke halaqah lain. ika mereka mau, maka segera ditrans+er ke halaqah lain. Namun jika mereka tidak mau dipindahkan karena masih ber+igur pada murobbinya, maka jangan dipaksa untuk dipindahkan ke halaqah lain. IHalaqah adalah struktur terke%il jama)ah. 1ika murobbi tidak lagi halaqah, maka halaqah yang dibinanya terputus dari struktur jama’ahJ . Penggabungan halaqah Saya memiliki tiga halaqah yang ingin saya gabungkan. Apa saja kriteria yang perlu saya perhatikan dalam menggabungkan halaqah%halaqah tersebutF
awab 4 1enggabungan halaqah kadangkala perlu dilakukan dalam rangka e+isiensi tenaga dan waktu murobbi. uga untuk menge+ekti+kan amal jama’i %kerjasama( di antara peserta, karena jumlah peserta di masing-masing halaah terlalu sedikit. 1enggabungan halaqah dapat dilakukan di antara halaqah yang dipegang oleh seorang murobbi atau di antara halaqah yang dipegang oleh murobbi yang berbeda. 7riteria yang perlu diperhatikan dalam menggabungkan halaqah adalah 4 &. Apakah jumlah pesertanya tidak terlalu banyak %misalnya lebih dari &' orang( yang dapat berdampak pada sulitnya interaksi dan koordinasi antara murobbi dengan peserta. '. Apakah tingkat pemahaman %marhalah tarbiyah( dari peserta yang akan digabung relati+ sama atau tidak. <. Apakah tempat tinggal peserta yang akan digabung relati+ berdekatan atau tidak. ?. Apakah latar belakang usia, status, pendidikan, sosial dan ekonomi peserta yang akan digabung relati+ sama atau tidak. 8. Apakah potensi atau keterampilan peserta yang akan digabung relati+ sama atau tidak. =. Apakah lahan dakwah peserta yang akan digabung relati+ sama atau tidak. ika jawaban dari enam pertanyaan di atas kebanyakan adalah /ya0 maka peserta layak digabung, tapi jika kebanyakan dari pertanyaan di atas jawabannya adalah /tidak0, sebaiknya mereka tidak digabung. 7arena jika digabung dapat menimbulkan hambatan dalam amal jama’i di antara mereka. 1erlu juga dipahami, semakin ke bawah enam pertanyaan di atas semakin berkurang bobotnya. Artinya, semakin ke bawah semakin boleh untuk diabaikan dalam pertimbangan penggabungan halaqah. Sebaliknya, semakin ke atas semakin harus dipertimbangkan dalam penggabungan halaqah. ika penggabungan itu terjadi dengan murobbi lain, maka sebaiknya halaqah hasil penggabungan tersebut ditangani oleh murobbi yang dianggap lebih memiliki kemauan, kemampuan dan kesempatan untuk membina halaqah secara serius. IPertimbangan tentang tingkat pemahaman peserta perlu dijadikan prioritas utama dalam penggabungan halaqahJ /. Mende+egasi'an )engisian halaqah )ada murobbi +ain un!u' semen!ara 0a'!u ika saya sibuk, bolehkah saya mendelegasikan untuk sementara waktu pengisian halaqah yang saya bina kepada murobbi lainF
awab 4 Mendelegasikan untuk sementara waktu pengisian halaqah kepada murobbi lain diperbolehkan sepanjang memenuhi beberapa +aktor berikut4 &. Adanya uzur syar’i yang memaksa murobbi berhalangan hadir, misalnya sakit berkepanjangan atau pergi ke luar kotaKnegeri untuk suatu tugasKkeperluan yang penting. ika karena alasan yang tidak syar Gi, misalnya kesibukan yang tidak jelas kepentingannya, malas, atau jenuh, maka hal itu belum layak untuk dijadikan alasan mendelegasikan untuk sementara waktu pengisian halaqah kepada murobbi lain.
'.
Adanya kesepakatan dengan murobbi yang didelegasikan tentang berapa lama waktu penggantiannya. 7esepakatan ini penting agar murobbi yang didelegasikan dapat merancang program dan materi yang akan diberikan kepada peserta. Selain itu agar pengembalian halaqah pada saat yang ditentukan berlangsung secara mulus, tanpa ada keinginan dari salah satu pihak untuk menunda-nunda pengembalian halaqah kepada murobbi semula. <. aktu penggantiannya tidak terlalu lama %idealnya tidak lebih dari enam bulan(. ika terlalu lama, sebaiknya langsung ditrans+er saja kepada murobbi yang didelegasikan %jadi terjadi penggantian murobbi(. #al ini agar suasana halaqah tidak terlalu lama berada dalam kondisi /transisi0. 7ondisi /transisi0 akan menyebabkan kurangnya kesungguhan dari murobbi pengganti maupun peserta untuk berinteraksi secara serius di antara mereka. ?. Murobbi memberitahukan tentang penggantiannya yang sementara waktu kepada peserta halaqah. Sebab jika tidak diberitahukan kepada peserta, maka rasa tsiqoh %percaya( dan hormat peserta kepada murobbi pengganti akan kurang. Bahkan mungkin mereka berprasangka buruk dengan penggantian itu. 8. &urobbi memberitahukan tentang apa yang sebaiknya diberikanKdilakukan oleh murobbi pengganti selama ia mengisi halaqah tersebut untuk sementara waktu. Mengenai berapa lama waktu yang paling cepat untuk pendelegasian sementara waktu, maka hal ini terkait dengan tingkat pemahaman %marhalah( peserta. 9ntuk peserta pemula, sebaiknya pendelegasian perlu segera dilakukan jika murobbi tidak dapat hadir walau hanya dalam satu kali pertemuan. #al ini karena peserta pemula belum solid. ika mereka sudah ditinggalkan murobbi walau hanya untuk satu kali pertemuan, maka bisa berdampak pada kehadiran mereka yang semakin melemah dalam pertemuan selanjutnya. Namun untuk halaqah yang sudah berlangsung lama %lebih dari satu tahun(, pendelegasian tidak perlu terlalu cepat. ika murobbi berhalangan hadir sampai dengan sebulan, sebaiknya jangan langsung didelegasikan kepada murobbi lain. Biarkan peserta berkumpul tanpa murobbi agar mereka belajar mandiri. 7alau perlu murobbi memberikan tugas kepada peserta agar tetap berkumpul selama murobbi tidak hadir. IHalaqah yang untuk sementara waktu didelegasikan penanganannya kepada murobbi lain tetap menjadi tanggung jawab murobbi yang mendelegasikanJ &. A'!i9 di organisasi2 !a)i 'urang a'!i9 di halaqah Bagaimana sikap saya terhadap peserta yang kurang akti+ %jarang hadir( di halaqah, tapi akti+ di organisasi atau lahan dakwah yang ia tanganiF
awab 4 1eserta yang jarang hadir di halaqah" tapi akti+ di organisasi atau lahan dakwah yang ditanganinya menunjukkan ketidakpahamannya terhadap halaqah sebagai prioritas dakwah. Halaqah adalah basis dakwah, sehingga harus diprioritaskan untuk dihadiri lebih dari akti*itas dakwah manapun. 7ecuali jika kesibukan di lahan dakwah tersebut merupakan tugas dari struktur jama’ah. !tupun hanya dapat ditolerir sesekali saja %tidak terus menerus meninggalkan halaqah(. Sebagai murobbi, Anda harus menjelaskan kepadanya tentang kedudukan halaqah yang perlu diprioritaskan dalam dakwah. Halaqah perlu diprioritaskan kehadirannya karena ia merupakan tempat pembinaan diri. Membina diri harus lebih diutamakan daripada membina orang lain %akti+ berdakwah di suatu lahan dakwah(. Allah ber+irman 4 / &ena!a kamu suruh oran lain #menerjakan kebajikan" sedan kamu melu!akan #kewajiban$mu sendiri" !adahal kamu memba3a Al 'itab< &aka tidakkah kamu ber!ikir<0 %2S. ' 4 ??(. )engan akti+ di lahan dakwah tapi jarang hadir di halaah, lama kelamaan akti*is tersebut akan kering hatinya. rientasinya juga bisa berubah. Amalnya mungkin tak lagi sesuai syarGi. Bahkan mungkin ia juga mengalami 8utur %lemah semangat( yang dapat membuatnya lari kepada hal-hal yang dilarang Allah S. #al ini karena ia sibuk mengurus orang lain, tapi lupa membenahi diri sendiri. Halaqah juga merupakan tempat konsolidasi dakwah. Suatu hal yang riskan jika akti*is sibuk di lahan dakwahnya masingmasing, tapi mereka jarang melakukan konsolidasi dakwah karena jarang datang ke halaqah. Mereka akhirnya akan sama-sama kerja tapi tidak bekerja sama. Halaqah juga tempat menyalurkan kebutuhan ukhuwah para akti*is. )engan ber halaqah secara rutin, kebutuhan akan pergaulan yang akrab berlandaskan kasih sayang akan tersalurkan dengan baik. Sedang akti*is yang jarang hadir dalam halaqah akan sulit merasakan ukhuwah yang sesungguhnya. Berbagai alasan tentang pentingnya kedudukan halaqah dalam dakwah perlu Anda sampaikan agar peserta memprioritaskan kehadirannya dalam halaqah. 7alau perlu, Anda dapat memintanya untuk mengurangi akti*itas dakwah di tempat lain agar ia dapat hadir ke halaqah secara rutin. Namun, jika setelah diberikan penjelasan tentang pentingnya memprioritaskan halaqah ternyata ia masih lebih memprioritaskan akti*itas dakwah di tempat lain, maka Anda dapat menyimpulkan %untuk sementara waktu( bahwa ia belum paham tentang prioritas dakwah. Anda dapat menjadikan hal itu sebagai bahan e*aluasi perkembangan tarbiyahnya. I2ehadiran dalam halaqah harus lebih diprioritaskan daripada kehadiran dalam akti0itas lain, karena akti0itas membenahi diri lebih utama daripada akti0itas apapunJ &1. Hubungan an!ara murobbi dengan )eser!a 'a'u dan 9orma+ Bagaimana agar hubungan seorang murobbi dengan peserta tidak berjalan secara kaku dan +ormalF
awab 4 #ubungan antara murobbi dengan peserta halaqah sebaikya jangan terlalu +ormal dan kaku, tapi juga jangan terlalu in+ormal. erlalu +ormal dapat menyebabkan hubungan yang kurang akrab dan kurang terbuka, sehingga akhirnya sulit bagi kedua belah pihak untuk memahami kebutuhan masing-masing. &urobbi juga kurang dapat memecahkan masalah peserta secara tepat, karena peserta tidak terbuka kepadanya. Namun hubungan yang terlalu in+ormal dan terlalu akrab juga kurang baik. 7arena dapat membuat murobbi kehilangan wibawa dan kharismanya. 1eserta juga tidak dapat menempatkan murobbinya dengaan tepat karena sakin akrabnya. 1eran murobbi sebagai qiyadah %pemimpin( dan ustadz %guru( akan sulit dijalankan jika murobbi terlalu akrab dengan binaannya. Lang terbaik adalah hubungan yang ada di antara keduanya, tidak terlalu akrab tapi juga tidak terlalu kaku. #ubungan ini tetap dapat menjaga wibawa murobbi dan tetap memberi peluang kepada peserta untuk bersikap terbuka kepada murobbinya. ika hubungan Anda sebagai murobbi dengan seluruh atau sebagian peserta terlalu +ormal dan kaku, maka yang perlu Anda lakukan untuk mencairkan hubungan adalah4 &. Bersikap ramah dan murah senyum '. Bertekad untuk berkomunikasi lebih terbuka, misalnya dengan terlebih dahulu menceritakan dirinya, menyampaikan perasaannya, menyampaikan pendapat dengan lebih lugas, dan lain-lain. <. Berinisiati+ untuk membuka percakapan lebih dahulu, misalnya dengan mulai menyapa terlebih dahulu, menanyakan kabar peserta terlebih dahulu, menelpon peserta, dan lain-lain. ?. Berusaha untuk berkomunikasi yang lebih mendalam dan tidak sekedar basa-basi. 8. Membuat dan memperbanyak acara yang si+atnya santai dan in+ormal, baik di dalam halaqah maupun di luar halaqah. =. idak terlalu bersi+at posesi+ %membela diri( terhadap kritikan dari peserta. >. Meningkatkan kemampuan sense o8 humour. 5. Sering menyalamiKmemeluk peserta ketika berjumpa serta menyentuh peserta ketika berbicara dengannya. 3. angan terlalu sering menggurui atau mendikte peserta. &;. angan terlalu kelihatan /super0 di mata peserta, terutama dalam hal kepandaian. Sesekali perlu juga untuk menunjukkan sisi ketidaktahuan dan /kesalahan0 yang manusiawi. &&. angan terlalu gengsi untuk sesekali menunjukkan rasa butuh kepada peserta dengan meminta bantuan secara ekspilisit kepada peserta. &'. Sesekali perlu juga berpakaian yang in+ormal %kaos atau kemeja santai(. angan terus menerus berpakaian +ormal %baju koko, kemeja, peci, sorban, dan lain-lain( di hadapan peserta. I3ubungan yang kaku antara murobbi dengan peserta akan mempersulit mereka untuk saling memahamiJ &. Peser!a 4uma sa!u orang Bagaimana kalau peserta halaqah yang saya bina hanya tinggal satu orangF
awab 4 &. ika peserta hanya ada satu orang, perjalanan halaqah menjadi kurang e+ekti+. Mengapa kurang e+ekti+F 7arena salah satu tujuan halaqah adalah membentuk amal jama’i %ukhuwah Islamiyah(. 1eserta yang hanya satu orang meniadakan terwujudnya amal jama’i di antara peserta halaqah. 1eserta yang tidak mengalami suasana amal jama’i dalam halaqah kemungkinan akan berdampak pada munculnya si+at egois, karena ia tidak pernah belajar untuk memahami dan mengalah terhadap pendapat orang lain. uga kurangnya pengalaman ber amal jama’i yang berdampak pada kurangnya pengalaman memimpin dan dipimpin, berkomunikasi secara e+ekti+, mengatasi kon+lik, mempercayai orang lain, mengarahkan dan memoti*asi orang lain, serta berbagai man+aat lain dari ber amal jama’i. 1adahal halaqah berkepentingan untuk membentuk para da’i yang terampil ber amal jama’i. Bukan da’i yang hanya pandai bicara, tapi tidak pandai ber amal jama’i. Sebab dakwah yan inin dibentuk adalah dakwah yan beramal jama’i" bukan dakwah yan indu=idual #in8irodiyah$. #al inilah yang menjadi salah satu tujuan halaqah, yaitu membentuk da’i berkarakter amal jama’i. Betapa banyak orang yang pandai berdakwah, tapi tidak pandai berdakwah dalam kerangka amal jama’i. 7arena itu, membina peserta halaah hanya satu orang sebaiknya dihindari. 7alaupun ingin ditangani juga, maka waktunya hanya sementara. 9ntuk menunggu dikelompokkan dengan peserta halaqah lainnya. Namun jika telah sekian lama murobbi tak bisa mencari /partner0 bagi peserta yang seorang itu, sebaiknya ia ditrans+er kepada murobbi lain yang memiliki halaqah dengan lebih dari satu orang peserta. IHalaqah berkepentingan itu membentuk da’i berkarakter amal jama’i , bukan da’i berkarakter egois dan sulit bekerjasamaJ &&. Mabit a!au rihlah !ida' di#a+an'an Bolehkah mabit atau rihlah tidak dijalankanF Sampai sejauh mana batas toleransinya sehingga program mabit>rihlah boleh tidak dijalankanF
awab 4
&abit adalah menginap di suatu tempat untuk melakukan ibadah qiyamul lail bersama-sama. Sedang rihlah adalah rekreasi %re8reshin ( yang bersi+at positi+ dalam rangka menghilangkan kejenuhan dan mempererat ukhuwah. 7edua program tersebut merupakan program penunjang dari halaqah. Namun walau program penunjang, mabit dan rihlah sangat penting diadakan untuk mewujudkan tujuan halaqah. #al ini karena mabit dan rihlah memiliki keistimewaan yang sulit tergantikan dengan kegiatan lain. &abit memiliki keistimewaan dalam menstimulus bangkitnya ruhiyah peserta. Sedang rihlah memiliki keistimewaan untuk mewujudkan ukhuwah di antara anggota halaqah dan menghilangkan kejenuhan. Meniadakan atau menunda terus menerus program mabit>rihlah kemungkinan besar berdampak pada 4 &. urunnya tingkat ruhiyah peserta dan murobbi. '. urunnya semangat ukhuwah di antara anggota halaqah. <. urunnya semangat kerja sama %amal jama’i( peserta halaqah. ?. Meningkatnya kejenuhan, terutama kejenuhan untuk menghadiri halaqah. 7arena dampak negati+ dari meninggalkan mabit>rihlah cukup besar, maka program mabit dan rihlah harus tetap dijalankan, baik itu di tingkat halaqah pemula maupun lanjutan. angan karena alasan kesibukan murobbi maupun peserta, mabit>rihlah jadi terbengkalai untuk diadakan. Sebaiknya mabit dijalankan sebulan atau dua bulan sekali. Sedang rihlah sebaiknya diadakan = bulan atau setahun sekali. 7husus untuk mabit , jika sulit menyediakan waktunya dapat digabung dengan waktu pertemuan halaqah yang langsung dilanjutkan dengan acara mabit. Namun idealnya, acara mabit %juga rihlah( diadakan tersendiri di luar waktu pertemuan halaqah. I/elalaikan program mabit dan rihlah berarti mempersiapkan halaqah untuk tidak men%apai tujuannya J &(. Halaqah ber+angsung !er+a+u +ama ;+ebi% dari 1 !a%un< Adakah batasan lamanya usia halaqah untuk tahapan tarbiyah tertentuF Bagaimana jika halaqah berlangsung terlalu lama %lebih dari &; tahun(F
awab 4 Seperti telah dijelaskan pada problema no. &> %ahapan /arbiyah(, ada enam tahapan tarbiyah. idak ada batasan berapa lama halaqah untuk tahapan tarbiyah tertentu. 9sia halaqah untuk tahapan tarbiyah tertentu tergantung dari tingkat pemahaman dan interaksi masing-masing peserta terhadap dakwah dan jama’ah. Ada peserta yang cepat perkembangannya, sehingga ia hanya sebentar pada tahapan tarbiyah tertentu. api ada juga yang lambat perkembangannya, sehingga ia bisa lama berada pada tahapan tarbiyah tertentu. Bahkan ada yang sampai lebih dari sepuluh tahun berada pada tahapan tarbiyah tertentu. !dealnya untuk tahapan pertama %Anggota 1emula( dan tahapan kedua %Anggota Muda(, halaqah berlangsung tidak lebih dari tiga tahun untuk masing-masing tahapan. Sedangkan untuk tahapan ketiga dan seterusnya dapat berlangsung lebih lama dari tiga tahun. Ada beberapa +aktor yang menyebabkan peserta terlalu lama berada pada tahapan tarbiyah tertentu 4 &. 1eserta belum mencapai &; muwasho8at %sasaran( tarbiyah yang diharapkan, yaitu aidah yang bersih % salimul aqidah(, ibadah yang benar % shohihul ibadah(, akhla yang kokoh %matinul khuluq(, penghasilan yang baik dan cukup %qodirul ;alal kasbi(, pikiran yang berwawasan %mutsa8aqul 8ikr (, tubuh yang kuat %qowiyul jism(, kemampuan memerangi hawa na+su %mujahidu lina8sihi(, kemampuan mengatur segala urusan %munazhom 8i syu’unihi(, kemampuan memelihara waktu %haritsun ;ala waqtihi(, dan berman+aat bagi orang lain %na8i’un lihoirihi(. '. 1eserta dipandang belum memberikan kontribusi yang cukup layak bagi jama’ah, baik dalam kontribusi da’wiyah %dakwah(, atau ilmiyah %intelektual(, atau 8anniyah %keterampilan(. <. 1eserta pernah atau sering melakukan kesalahan yang dianggap cukup +atal, seperti pacaran, bermaksiat, melanggar amniyah, mengabaikan amanah, tidak melaporKmemberitahu dalam hal yang penting, dan lain-lain. ?. 1eserta belum menunjukkan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas, termasuk belum disiplin hadir dalam halaqah. 8. 1eserta memiliki masalah pribadi yang cukup berat, seperti masalah dengan isteriKsuami, masalah dengan keluarga besarnya, memiliki utang yang cukup besar, masalah di tempat kerja, dan lain-lain, yang dianggap dapat menghambat perkembangan dakwahnya. =. 1eserta mempunyai si+at atau akhla tercela, seperti suka berbohong, menipu, sombong, egois, pendendam, penakut, jiwanya labil, dan lain-lain. Haktor-+aktor tersebut die*aluasi oleh murobbi dan ikhwah di sekitarnya. Namun murobbi memiliki peran yang lebih besar dalam menge*aluasi perkembangan peserta. #al ini wajar, karena murobbi adalah pembina dari peserta. Selain karena +aktor pesertanya sendiri, terlalu lamanya peserta berada dalam tahapan tarbiyah tertentu bisa juga karena +aktor murobbi dan mekanismeKadministrasi tarbiyah di suatu daerah. Beberapa +aktor murobbi yang dapat membuat peserta berada terlalu lama dalam tahapan tarbiyah tertentu, misalnya4 &. Murobbi kurang paham tentang mekanisme tahapan tarbiyah. '. Murobbi kurang peduli untuk /menaikkan0 tahapan tarbiyah peserta halaqahnya. <. Murobbi terlalu sayang melepaskan peserta halaahnya %karena /naiknya0 tahapan tarbiyah peserta dapat mengakibatkan peserta tidak lagi dibinanya(. ?. Murobbi terlalu sibuk, sehingga tidak sempat menge*aluasi peserta halaqah untuk /kenaikan0 tahapan tarbiyahnya.
Sedang +aktor mekanismeKadministrasi tarbiyah di suatu daerah bisa berupa mekanismeKadministrasi yang terlalu berbelit belit untuk /kenaikan0 tahapan tarbiyah peserta halaqah, kurang seriusnya kerja eleman struktur tarbiyah di daerah tersebut, kurangnya kepedulian dari pimpinan jama’ah di daerah tersebut terhadap mekanisme /kenaikan0 tarbiyah peserta halaqah, dan lain-lain. 1eserta yang terlalu lama %lebih dari &; tahun( berada pada tahapan tarbiyah tertentu sebenarnya perlu mendapat perhatian secara khusus. Artinya, murobbi perlu dibantu oleh ikhwah di sekitarnya untuk menge*aluasi secara obyekti+ mengapa seorang peserta terlalu lama berada pada tahapan tarbiyah tertentu. Apakah karena +aktor peserta itu sendiri, murobbinya, atau mekanismeKadmistrasinya. )ari e*aluasi tersebut baru dicari jalan keluarnya. Misalnya, jika disebabkan peserta itu sendiri, maka perlu dicari solusi untuk memperbaiki peserta. ika karena murobbinya, maka murobbi perlu diingatkan. 7alau perlu, peserta ditrans+er ke murobbi lain yang lebih siap untuk memproses /kenaikan0 tahapan tarbiyah peserta. ika karena mekanismeKadministrasinya, maka perlu ada perbaikan dalam mekanisme Kadministrasi tarbiyah di daerah tersebut agar /kenaikan0 tahapan tarbiyah dapat berjalan dengan lancar. Sesunuhnya yan dihara!kan jama’ah adalah baaimana !eserta halaqah tidak terhambat !erkembanannya !ada taha!an tarbiyah tertentu. Sebab hal itu akan berdampak pada terhambatnya kaderisasi anggota jama’ah secara proporsional. IPeserta yang terlalu lama berada pada tahapan tarbiyah tertentu dapat berdampak pada terhambatnya proses kaderisasi jama’ah se%ara proporsionalJ &*. Men"a!u'an bebera)a halaqah un!u' 'egia!an !er!en!u Ada murobbi yang saya kenal, ia suka menyatukan kegiatan binaannya yang berasal halaqah berbedaF Bolehkah kegiatan semacam ituF
awab 4 Menyatukan %mengumpulkan( beberapa halaqah dalam satu kegiatan yang sama, baik halaqah itu berasal dari satu murobbi atau lain murobbi, pada prinsipnya dibolehkan. Namun ada beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan murobbi sebelum menyatukan beberapa halaqah dalam satu kegiatan4 &. Apakah ada alasan yang cukup kuat untuk menyatukan kegiatan pesertaF '. Apakah tahapan tarbiyah peserta tidak terlalu senjangF <. Apakah tempat kegiatan cukup mampu menampung jumlah pesertaF ?. Apakah dana, peralatan dan personal panitia cukup untuk memenuhi kebutuhan pesertaF 8. Apakah sudah dipertimbangkan dampak dari tanggapan masyarakatKlingkungan terhadap penyatuan kegiatan tersebutF =. 9ntuk kegiatan yang memiliki bobot amniyah %keamanan( yang tinggi, apakah peserta telah mampu menjaga amniyahF Semakin banyak jawaban positi+ dari pertanyaan di atas, maka semakin layak murobbi menyatukan beberapa halaqah untuk kegiatan bersama. Namun jika semakin banyak jawaban negati+ terhadap pertanyaan di atas, maka semakin tidak dianjurkan murobbi menyatukan beberapa halaqah dalam satu kegiatan. 1erlu juga dipahami bahwa menyatukan %mengumpulkan( beberapa halaqah dalam satu kegiatan memiliki beberapa keuntungan, antara lain4 &. 1eserta dapat memperluas pergaulan dengan ikhwah di luar halaqahnya. '. 1eserta dapat memperoleh wawasan baru dari ikhwah yang berbeda halaqah dengannya. <. 1eserta bertambah semangat dan loyalitasnya terhadap dakwah karena mengetahui ada banyak ikhwah yang sepaham dengannya. ?. 9ntuk unjuk kekuatan %show o8 8or3e( kepada masyarakatKlingkungan tentang banyaknya anggota jama’ah. 8. 1ada umumnya lebih e+isien dari sisi pendanaan, waktu dan tenaga dibandingkan jika kegiatan itu dilakukan sendiri-sendiri oleh masing-masing halaqah. ISebelum menyatukan berbagai halaqah untuk kegiatan bersama perlu dipertimbangkan terlebih dahulu se%ara matang dampak positi* dan negati*nyaJ &,. Menge!a%ui )ening'a!an iman dan ama+ )eser!a Bagaimana cara yang paling e+ekti+ supaya saya sebagai murobbi dapat mengetahui perkembangan iman dan amal pesertaF
awab 4 9ntuk mengetahui perkembangan iman dan amal peserta ada banyak cara yang dapat dilakukan antara lain 4 &. )engan memperhatikan sikap dan tingkah lakunya pada saat Anda berada dekat dengannya, termasuk pada saat ia berbicara dengan Anda. '. Menanyakan langsung kepada peserta yang bersangkutan tentang perkembangan iman dan amalnya. <. Mencari in+ormasi tentang perkembangan iman dan amal peserta melalui ikhwah yang sering berinteraksi dengannya. ?. Menguji peserta dengan memberikan suatu tugas tertentu, misalnya mengisi dauroh, menangani halaqah, menghapal ayatKhadits, dan menjadi panitia kegiatan tertentu. 7emudian lihat bagaimana ia melaksanakan tugas tersebut. 8. Memperhatikan tingkat kehadiran dan kesungguhannya dalam halaqah.
Mengetahui perkembangan iman dan amal peserta penting dilakukan agar murobbi dapat bertindak adil dan proporsional kepada peserta. angan sampai murobbi o=er estimate %memandang lebih( atau under estimate %memandang rendah( kepada peserta, terutama saat menge*aluasi perkembangan tarbiyahnya. Namun ada cara yang paling baik untuk mengetahui perkembangan iman dan amal peserta, tapi cara ini membutuhkan ketekunan murobbi untuk mengerjakannya, yaitu dengan membuat semacam rapot yang menggambarkan perkembangan masing-masing peserta. )alam /rapot0 tersebut dimuat berbagai hal, antara lain4 &. ingkat muwasho8at %sasaran( tarbiyah yang telah dicapai, meliputi aidah yang bersih % salimul aqidah(, ibadah yang benar % shohihul ibadah(, akhla yang kokoh %matinul khuluq(, penghasilan yang baik dan cukup %qodirul ;alal kasbi(, pikiran yang berwawasan %mutsa8aqul 8ikr (, tubuh yang kuat %qowiyul jism(, kemampuan memerangi hawa na+su %mujahidu lina8sihi(, kemampuan mengatur segala urusan %munazhom 8i syu’unihi(, kemampuan memelihara waktu %haritsun ;ala waqtihi(, dan berman+aat bagi orang lain %na8i’un lihoirihi(. '. Absensi kehadiran dan keterlambatan dalam halaqah. <. Absensi kehadiran peserta dalam acara-acara yang ditugaskan untuk menghadirinya. ?. )a+tar tugas yang telah diberikan dan sampai sejauh mana hasil pelaksanaan tugas tersebut. 8. )a+tar prestasiKkontribusi yang pernah dilakukannya. =. )a+tar masalahKkesalahan yang pernah dilakukannya. >. )a+tar perkembangan akti*itas dan ibadah yaumiah %harian( yang dilakukannya. 5. Rra+ik perkembangan peserta dari waktu ke waktu. /Dapot0 tersebut dibuat untuk masing-masing peserta dan diisi secara teratur oleh murobbi. /Dapot0 ini akan membuat murobbi menge*aluasi perkembangan peserta secara obyekti+, sehingga tidak terjadi paradigma murobbi yang pilih kasih dan salah pilih dalam memperlakukan peserta. Sumber data untuk mengisi /rapot0 peserta dapat diambil dari dua sumber, yaitu4 &. 1engamatan murobbi atau in+ormasi terpercaya yang didapat murobbi terhadap perkembangan peserta %terutama untuk data bersi+at kualitati+(. '. NotulenKberita acara halaqah dan acara lainnya. 7husus untuk notulenKberita acara halaqah, Anda perlu membuatnya secara rutin. 1elaksanaanya dapat dibantu oleh peserta yang Anda tunjuk sebagai sekretaris halaqah. )alam berita acaraKnotulen halaqah sebaiknya termuat data tentang 4 hariKtanggal pertemuan, tempat pertemuan, absensi kehadiran peserta %termasuk keterlambatan peserta(, jumlah in+a halaqah, halaman tilawah bersama yang telah dilakukan, materi %madah( yang disampaikan, agenda acara yang dilakukan %waktu dan bahasannya(, rencana dan e*aluasi program yang dibicarakan, permasalahan yang muncul, laporan akti*itasKibadah yaumiah peserta dan data lain yang dibutuhkan oleh masing-masing halaqah. 7husus untuk laporan akti*itasKibadah yaumiah, perlu disepakati terlebih dahulu dengan peserta tentang akti*itasKibadah apa yang harus dilaporkan dan berapa +rekuensi minimalnya. Misalnya, ditetapkan bahwa yang akan dilaporkan adalah tilawah Al ?ur’an yang harus dibaca peserta setiap harinya minimal juz. Atau sholat tahajjud yang harus dilakukan peserta minimal & kali dalam sepekan. Oontoh akti*itasKibadah yaumiah lainnya yang perlu dilaporkan adalah shaum sunnah, sholat di masjid, zikirKma’tsurot , membaca buku, hapalan Al 2urGanKhadist, olahraga, dan silaturahmi. I/embuat 4rapot5 bagi peserta halaqah akan menghindari e0aluasi yang pilih kasih dan salah pilihJ &-. Halaqah beruba% men#adi 'egia!an ra)a! da'0a% Sebagai murobbi, saya sering menggunakan +orum halaqah untuk membahas program dakwah. Bolehkah hal tersebut saya lakukanF
awab 4 entu saja boleh. Salah satu +ungsi halaqah memang untuk membahas program dakwah, terutama program dakwah yang terkait dengan peserta. Misalnya, membahas kegiatan manu*er dakwah yang akan dilakukan peserta, membahas permasalahan dakwah yang terjadi pada lahan tertentu yang dikelola peserta, membahas kegiatan peningkatan kualitas peserta, seperti mengadakan dauroh tarkiyah, dauroh jana’iz %jenazah(, kursus bahasa Arab, dan lain-lain. Bahkan sangat dianjurkan bagi setiap murobbi untuk senantiasa mempunyai agenda acara halaqah yang terkait dengan pembahasan program dakwah. #al ini untuk membuat peserta selalu terlibat dan terikat dengan kegiatan dakwah. Selain itu juga agar terjadi koordinasi dakwah, sehingga dakwah tetap berada dalam koridor amal jama’i dengan murobbi sebagai qiyadah %pemimpin( dakwahnya. Namun perlu diingat, bahwa pembahasan program dakwah hanyalah satu satu agenda acara halaah. !a tidak boleh menyita sebagian besar waktu halaqah, sehingga halaqah akhirnya berubah menjadi rapat dakwah. Sebab jika hal itu terjadi, maka halaqah akan mengalami distorsi +ungsi. Hungsi-+ungsi halaah lainnya, seperti +ungsi menuntut ilmi % tholabul ;ilmi(, +ungsi menjalin persaudaran %ukhuwah(, dan +ungsi konsultasi pemecahan masalah pribadi peserta, akan hilang. Anda sebagai murobbi harus ingat bahwa +ungsi Anda di halaah bukan hanya sebagai qiyadah %pemimpin( yang mengkoordinasikan dakwah peserta, tapi juga ber+ungsi sebagai ustadz %guru( yang memberikan ilmu, shohabah %sahabat( yang menjalin ukhuwah dengan peserta dan abah %bapak( yang membantu memecahkan permasalahan peserta. Acara halaah yang dominan membahas permasalahan dakwah hanya boleh dilakukan sesekali. idak boleh dilakukan terus menerus. Sebab hal itu akan membuat halaqah kehilanan nuansa kekeluaraannya dan berubah menjadi 8orum
birokratis yan kaku. Oepat atau lambat peserta akan mengalami penurunan ruhiyah dan kejenuhan, sehingga akhirnya menjadi malas untuk hadir di halaqah. ika memang Anda sebagai murobbi merasa penting untuk membahas program dakwah secara kontinyu, maka sebaiknya pembahasan tersebut dilakukan di luar waktu halaqah. )engan membuat acara %rapat( khusus untuk membahas permasalahan dakwah tersebut. #al ini juga berlaku untuk masalah lainnya yang perlu dibahas secara kontinyu dan intens, seperti kegiatan bisnis, walimah peserta, dan lain-lain. I 'genda hala6ah yang didominasi oleh pembahasan tentang program dakwah akan berdampak pada keringnya ruhiyah dan ukhuwah peserta] BAB III PROBLEM PERSONAL
&. Ber'a+i='a+i )inda% halaqah 'arena memi+i%=mi+i% murobbi Bagaimana sikap saya terhadap peserta yang sudah berkali-kali pindah halaqah karena terlalu memilih-milih murobbiF
awab 4 1eserta yang sering berpindah halaqah karena terlalu memilih murobbi sebenarnya memiliki penyakit hati, yaitu penyakit kurang bersyukur. Berpindahnya ia dari satu murobbi ke murobbi lainnya disebabkan keinginannya untuk mendapatkan murobbi yang ideal. !a kurang bersyukur atas nikmat Allah berupa hidayah mengikuti halaqah yang dibimbing murobbi tertentu. 1adahal tidak semua orang diberi-Nya hidayah untuk mengikuti halaqah. !a tak pernah puas dengan murobbi yang sekarang, ia ingin terus mencari murobbi ideal. Padahal murobbi ideal tak !ernah ada" ke3uali Rasulullah saw. rang yang suka memilih-milih murobbi juga menunjukkan si+atnya yang ingin dipahami orang lain, tapi kurang memahami orang lain. ika ia melihat murobbinya tidak memahami keinginannya, ia kecewa. 7emudian pindah ke murobbi lain dengan harapan murobbi barunya lebih memahami keinginannya. api jika hal itu tak didapatkan, ia pindah lagi ke murobbi lain. Begitu seterusnya. !a mencari orang yang mau memahaminya, padahal ia sendiri tak mau memahami orang lain. #arapannya tak pernah terwujud. Sebab sesunuhnya jika mau di!ahami oran lain rumusnya adalah memahami oran lain terlebih dahulu. Namun karena ia egois, maka keinginannya tak pernah terpenuhi. #ingga akhirnya ia menjadi ikhwah /petualang0 yang tak pernah puas dengan kondisi yang diterimanya. Sikap Anda terhadap peserta yang mempunyai riwayat suka memilih-milih murobbi adalah mengingatkannya tentang dua hal diatas. Laitu, tentang pentingnya bersyukur terhadap nikmat Allah yang masih memberikan padanya kesempatan mengikuti halaqah. Bahwa bagaimanapun tipe murobbi yang diterima maka hal itu adalah takdir Allah yang patut disyukuri. angan selalu tidak puas dengan murobbi yang ditakdirkan Allah untuk membinanya. Barangsiapa yang pandai bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat kepadanya. Sebaliknya jika kurang bersyukur maka Allah akan menambah azab kepadanya. / 4an #inatlah jua$" tatkal a/ahanmu mema’lumkan9 Sesunuhnya jika kamu bersyukur" !asti 'ami akan menambah #nikmat$ ke!adamu" dan jika kamu meninkari #nikmat%'u$" maka sesunuhnya azab%'u sanat !edih 0 %2S. &? 4 >(. Mungkin dengan cara dipindahkan ke murobbi lain yang lebih buruk dari murobbi sebelumnya. Atau malah dibalikkan hatinya untuk tidak lagi tertarik dengan halaqah #tarbiyah$, sehingga akhirnya tergelincir dari jalan dakwah. 0a’udzubillah min dzalik . Anda juga perlu mengingatkan peserta tersebut tentang pentingnya sikap memahami orang lain sebelum minta dipahami orang lain. Bersikap toleran terhadap perbedaan yang ada dan jangan selalu menuntut bahwa orang lain harus memahaminya. ustru dengan sungguh-sungguh memahami orang lain maka orang lain akan tergerak hatinya untuk memahami kita. ikapun orang lain %murobbi( kurang memahami kita, anggaplah itu sebagai ujian kesabaran. Lang Insya Allah, suatu ketika akan terlihat hikmahnya. I$ersyukur kepada 'llah berarti menerima takdir 'llah. /enerima dengan lapang dada murobbi yang menangani kita berarti bersyukur terhadap takdir 'llahJ &/. Ter)a'sa i'u! halaqah Bagaimana sikap saya terhadap peserta yang terpaksa ikut halaqah %misalnya, karena tidak enak dengan ajakan temannya, disuruh orang tua, syarat kelulusan program pendidikan tertentu, dan lain-lain(F
awab 4 !dealnya orang harus mengikuti halaah dengan kerelaan dan kesadaran. Bukan dipaksa oleh hal-hal tertentu di luar kesadarannya. Namun kadangkala orang baru menyadari sesuatu karena dipaksa terlebih dahulu. Misalnya saja sholat. Seorang anak kecil seringkali harus dipaksa lebih dulu oleh orang tuanya untuk sholat. Anak itu akhirnya sholat dengan terpaksa. Namun suatu ketika %setelah dewasa( ia akan sholat dengan kesadarannya sendiri, karena sudah memahami betapa pentingnya sholat bagi kehidupannya. Begitu pula mengikuti halaqah. 7adangkala orang perlu /dipaksa0 lebih dulu mengikuti halaqah agar tumbuh kesadarannya tentang pentingnya halaqah. /1emaksaan0 ini dapat berupa ajakan dari temannya yang sungkan ia
tolak, atau karena disuruh orang tuanya. Bisa juga karena syarat kelulusan untuk mata kuliah agama di perguruan tinggi. )engan cara apa pun, /pemaksaan0 boleh dilakukan selama hal itu dilakukan dengan cara yang rasional. &urobbi yang membina peserta karena /terpaksa0 tentu harus memiliki kesabaran dalam menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya halaqah. !a perlu berulang-ulang mengingatkan pentingnya halaqah kepada peserta tersebut. Beberapa alasan tentang pentingnya halaqah yang dapat dikemukakan adalah 4 &. Halaqah adalah sarana utama dalam tarbiyah %pendidikan( !slam. rang yang tidak halaqah sulit untuk mengikuti tarbiyah dengan baik. #al ini karena tarbiyah dalam bentuk lain, seperti membaca buku, mendengarkan ceramah umum, atau belajar !slam secara pri*at, tak memiliki keistimewaan yang dimiliki oleh halaqah. )i halaqah, peserta dimoti*asi terus menerus untuk mengamalkan !slam. 1engamalan !slam merupakan hal yang diprioritaskan dalam halaqah. #alaah memiliki sistem tausiyah %saling menasehati( yang intensi+ dan ketat. 1eserta dirangsang untuk selalu beramal sholeh. Sebaliknya, mereka diminta untuk tidak melanggar syariat secara serius. #al ini yang membuat halaqah relati+ lebih mampu mencetak pribadi muslim yang serius mengamalkan !slam daripada melalui sarana tarbiyah lainnya. / 4an hendaklah ada di antara kamu seolonan umat yan menyeru ke!ada kebajikan" menyuruh ke!ada yan ma’ru8 dan men3eah dari yan munkar9 merekalah oran%oran yan beruntun 0 %2S. < 4 &;?(. '. Halaqah adalah sarana tarbiyah !slam yang syamil %utuh(. Banyak sarana tarbiyah !slam, tapi sedikit yang mengajarkan !slam secara syamil . Ada sarana tarbiyah yang lebih mementingkan aspek ruhi %rohani(, tapi menelantarkan aspek 8ikri %pemikiran( dan amali %perbuatan(. Ada sarana tarbiyah yang mementingkan aspek 8ikri, tapi menelantarkan aspek amali dan ruhi. Begitu pula, ada sarana tarbiyah yang mementingkan aspek amali, tapi melupakan aspek ruhi dan 8ikri. Namun dalam halaqah, semua aspek tersebut dipentingkan dan diutamakan. Selain itu, halaqah juga mengajarkan !slam sebagai nilai-nilai yang meliputi seluruh aspek kehidupan manusia. Halaqah mengajarkan bahwa !slam adalah politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan. idak ada aspek kehidupan yang tak disentuh oleh !slam. #al ini menyebabkan orang yang mengikuti halaqah hidupnya tidak sekuler, karena ia tahu seluruh hidupnya diatur oleh !slam. / Hai oran%oran yan beriman" masuklah kamu ke dalam Islam se3ara keseluruhannya..0 %2S. ' 4 ';5(. <. Halaqah adalah sarana pengaplikasian nilai-nilai ukhuwah yang paling e+ekti+. )engan ber halaqah, seseorang dapat berpeluang untuk merasakan manisnya ukhuwah. Sesuatu yang langka didapatkan saat ini. #al ini karena halaqah memiliki sistem yang membatasi pesertanya sampai jumlah tertentu %biasanya tak lebih dari &' orang(. 1eserta juga adalah peserta tetap, tidak berganti-ganti. )engan terbatas dan tetapnya peserta, mereka berinteraksi secara rutin. ajar jika dari interaksi yang terbatas, tetap dan rutin itu muncul ukhuwah di antara mereka. Apalagi adab halaqah yang selalu dihidupkan juga menekankan pentingnya nilai-nilai ukhuwah dalam pergaulan antar peserta. /..lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah oran%oran yan bersaudara..0 %2S. < 4 &;<(. ?. Halaqah adalah sarana ber jama’ah yang paling rapi dan teratur. )engan ber halaqah, sebenarnya seseorang terlibat dalam jama’ah. !a menjadi anggota sebuah jama’ah yang rapi dan teratur. Sedang ber jama’ah dalam sebuah barisan yang teratur dan rapi sangat dicintai Allah. / Sesunuhnya Allah menyukai oran%oran yan ber!eran di jalan%0ya dalam barisan yan teratur seakan%akan mereka se!erti suatu banunan yan tersusun kokoh0 2S. =& 4 ?(. )engan memberikan penjelasan tentang pentingnya mengikuti halaqah, mudah-mudahan peserta dapat tumbuh kesadarannya, sehingga ia tidak lagi /terpaksa0 menghadiri halaqah. Sesungguhnya yang diharapkan dari peserta halaqah adalah mereka mengikuti halaqah dengan ikhlas berdasarkan kesadaran, bukan karena /dipaksa0 atau /dikondisikan0. I2adangkala kita perlu memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu demi kebaikannya sendiriJ (. >arang %adir di halaqah 'arena masa+a% e'onomi a!au masa+a% )endidi'an Ada peserta di halaqah saya yang jarang hadir karena mempunyai masalah ekonomi. Bagaimana sikap saya terhadapnyaF
awab 4 Masalah ekonomi tak dapat dijadikan alasan untuk tidak hadir di halaqah. Lang dimaksud masalah ekonomi disini adalah penghasilan yang kecil, sehingga sulit memenuhi berbagai kebutuhan hidup. Masalah adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup itu sendiri. angan karena alasan ekonomi peserta membenarkan dirinya untuk tidak hadir di halaqah. Anda bahkan perlu menjelaskan kepadanya bahwa kehadirannya yang rutin dalam halaqah, Insya Allah dapat menjadi wasilah %jalan( bagi turunnya rezeki Allah. Sebab Allah membantu manusia dari arah yang tak disangka-sangka. /.. *aransia!a yan bertakwa ke!ada Allah nis3aya 4ia akan menadakan bainya jalan keluar. 4an memberinya rezeki dari arah yan tiada disanka% sanka0 %2S. =8 4 '-<(. Syaratnya adalah tawa kepada Allah. )engan tawa, rezeki menjadi mudah didapat. Sedang untuk bertawa dibutuhkan wasilah yang tepat. Salah satunya adalah dengan hadir di halaqah. Anda perlu menjelaskan kepadanya, mudah-mudahan dengan kehadirannya yang rutin di halaqah justru rezekinya menjadi bertambah. / Hai oran%oran yan beriman" bertakwalah ke!ada Allah dan 3arilah jalan #wasilah$ yan mendekatkan diri ke!ada%0ya" dan berjihadlah !ada jalan%0ya" su!aya kamu beruntun 0 %2S. 8 4 <8(. ika masalah ekonomi peserta sampai membuat ia tak punya ongkos untuk datang ke tampat halaqah, maka Anda perlu memberikan moti*asi kepada peserta halaqah lainnya untuk ta’wun %menolong( dalam bentuk in+a bersama untuk peserta yang kesulitan hadir di halaqah dikarenakan tidak punya ongkos tersebut. Begitu pula dengan masalah pendidikan. idak boleh dijadikan alasan untuk tidak hadir secara rutin dalam halaqah. Sesibuk-sibuknya belajar, pasti masih ada waktu luang untuk mengikuti halaqah. Apalagi halaqah hanya berlangsung sebentar
%biasanya setiap pekan hanya ' jam(. adi tidak ada alasan bahwa kalau ikut halaqah akan mengganggu konsentrasi belajar. #al itu hanya alasan yang dibuat-buat. Alasan sebenarnya adalah malas, jenuh, atau tidak mampu mengatur waktu dan konsentrasi. 1adahal Allah telah memerintahkan kita untuk tidak malas atau jenuh / *erankatlah kamu baik dalam keadaan rinan atau!un merasa berat50 %2S. 3 4 ?&(. Allah juga telah memerintahkan kita untuk pandai mengatur waktu dan konsentrasi. / &aka a!abila kamu telah selesai #dari sesuatu urusan$" kerjakanlah denan sunuh%sunuh #urusan$ yan lain0 %2S. 3? 4 >(. adi sesungguhnya tak ada alasan apapun yang dapat dibenarkan untuk tidak menghadiri halaqah secara rutin, kecuali karena uzur syar’i %halangan sesuai syarGi(, seperti 4 &. Ada tugas dakwah dari murobbi atau dari struktur jama’ah. '. Ada akti*itas dakwah yang si+atnya pribadi dan tak bisa ditinggalkan karena menyangkut kepentingan banyak orang. <. Ada akti*itas non dakwah, seperti pekerjaan di kantor, persiapan ujian, atau mengurus keluarga, yang jika ditinggalkan akan berdampak buruk bagi orang tersebut atau bagi orang lain. ?. Ada halangan mendadak yang tidak dipredeksikan sebelumnya, seperti sakit, kecelakaan, hujan deras, dan lain-lain. I2ehadiran kita di halaqah merupakan wasilah dari turunnya rezeki dan pertolongan 'llahJ (1. Sering berbo%ong Bagaimana menghadapi peserta halaqah yang ketahuan sering berbohongF
awab 4 Menghadapi peserta yang ketahuan sering berbohong, Anda perlu melakukan langkah-langkah sebagai berikut 4 &. Memberikan materi tentang bahaya dusta dalam !slam. 7alau perlu materi ini disampaikan berulang dengan gaya dan dalil yang berbeda-beda. '. Menguji penyakit bohongnya, apakah sudah sembuh atau belum. Oara mengujinya dengan menanyakan in+ormasi tentang sesuatu yang Anda sendiri sebenarnya tahu persis mengenai in+ormasi tersebut. Bisa juga dengan memberikannya tugas dan Anda meminta ikhwah lain untuk memantaunya. Nanti ketika ia melapor kepada Anda, tinggal Anda lihat apakah laporannya sama tidak dengan laporan ikhwan yang Anda minta memantaunya. Anda dapat juga melakukan cara yang lain sesuai dengan situasi yang Anda anggap tepat. <. rang yang suka berbohong biasanya tidak lagi merasa terlalu bersalah kalau berbohong. !a menjadi terbiasa dengan kedustaannya, sehingga di sisi Allah ia dicatat sebagai seorang pendusta. /Q 4an sesunuhnya dusta menunjukkan !ada ke8asikan dan sesunuhnya ke8asikan menunjukkan !ada neraka dan sesunuhnya oran yan dusta akan di3atat di sisi Allah sebaai !endusta0 %#D. Bukhari dan Muslim(. 7arena itu, Anda harus hati-hati terhadap in+ormasi yang disampaikan olehnya. angan begitu saja percaya, tapi harus di-3ross3he3k kepada sumber in+ormasi lain. ?. Sebelum Anda yakin bahwa ia telah berubah. angan dulu diberikan kepadanya amanah atau tugas yang penting. Sebab besar kemungkinan ia tidak akan melaksanakan tugas tersebut dengan baik %walau laporannya baik(. 8. ika ia tidak berubah juga walau telah diberi taujih berkali-kali, maka Anda perlu memberi peringatan kepadanya secara *ulgar. 7alau perlu dengan memberikan sanksi yang mendidik kepadanya agar ia mau merubah kebiasaannya. =. angan dulu menyebarkan kebiasaan bohongnya kepada banyak orang, kecuali jika memang terbukti ia sulit berubah dan tidak lagi halaqah. #al ini, untuk melindungi orang lain dari perangkap bohongnya. Sebab orang yang suka berbohong sangat potensial untuk menipu orang lain. I7rang yang sering berbohong tak mampu lagi membedakan mana yang realita dan mana yang imajinasiJ (. Meni'a% dengan 4ara men4ari sendiri Bagaimana kalau ada peserta halaqah yang menikah dengan cara mencari sendiri pasangannyaF
awab 4 Ada tiga cara yang dapat ditempuh peserta halaqah untuk menikah 4 &. Meminta bantuan murobbi untuk mencarikan jodohnya '. Meminta bantuan ikhwah lain untuk mencarikan jodohnya <. Mencari jodoh sendiri adi menikah dengan cara mencari jodoh sendiri dibenarkan selama hal tersebut tetap memperhatikan rambu-rambu berikut 4 &. idak boleh ada pendekatan yang si+atnya langsung, apalagi pacaran. Oontohnya mengobrol dengan calon jodohnya yang si+atnya pribadi, baik melalui telpon, SMS % Short &essae Ser=i3e(, 3hattin , e%mail atau temu muka langsung. Apalagi sampai berdua-duaan %pacaran(. Lang dibolehkan hanya sebatas mengenal calonnya secara +isik dan mengenal sedikit riwayat hidupnya melalui in+ormasi orang lain. '. Mencari sendiri disini pengertiannya bukan berarti boleh jalan sendiri. 1eserta harus tetap minta izin %bukan sekedar memberi tahu( kepada murobbi. !a harus meminta pendapat murobbi tentang calon yang diinginkannya. <. ika murobbi keberatan terhadap calon tersebut, peserta harus memperhatikan dengan serius keberatan murobbinya. angan sampai peserta memaksakan kehendaknya dan mengabaikan keberatan murobbinya dengan alasan dialah yang
?.
akan menikah. 1ernikahan bagi akti*is dakwah bukanlah bernilai pribadi, tapi bernilai amal jama’i. 1ernikahan dalam rangka membangun masyarakat !slam, sehingga tidak boleh seorang akti*is menikah dengan cara semau sendiri. ika murobbi setuju dengan calon tersebut, proses taGaru+ #!erkenalan$" khitbah %melamar( dan akad nikah harus tetap dijalankan sesuai dengan nilai-nilai !slam. 9ntuk itu, peserta perlu secara intensi+ melaporkanKmengkonsultasikan jalannya proses pernikahannya kepada murobbi. &urobbi sebaiknya memberikan masukan terhadap proses pernikahan peserta dan membantu semampunya.
I/enikah adalah bagian dari membangun masyarakat Islam. 2arena itu, tidak boleh seorang akti0is menikah dengan semaunya sendiriJ (&. Sering men"angga% )enda)a! murobbi, !eru!ama da+am masa+a% fiqih Saya mempunyai peserta halaqah yang suka menyanggah pendapat saya, terutama dalam masalah 8iqih. Bagaimana sikap saya seharusnyaF
awab 4 Anda perlu memberikan penjelasan kepadanya bahwa +iih adalah masalah yang rentan dengan khila8iyah %perbedaan pendapat(. )ari dahulu, 8iqih menjadi ruang perdebatan yang tak ada habisnya bagi sesama muslim. Bahkan dari perdebatan tersebut dapat timbul permusuhan dan pertumpahan darah. 7arena itu, para ulama sholih telah melarang kita untuk berdebat tentang 8iqih, kecuali ahlinya. Masalah 8iqih sebaiknya dikembalikan pada keyakinan masing-masing. Sebab khila8iyah dalam 8iqih bersumber dari perbedaan interpretasi dalam mengambil dalil naqli %Al 2urGan dan hadits(. Beda dengan bid’ah yang tak ada dalil naqlinya sama sekali. 7arena 8iqih rentan dengan masalah khila8iyah, sebaiknya setiap muslim tak perlu notot mempertahankan pendapatnya masing-masing dan menyalahkan pendapat orang lain. Sebab hal itu dapat menghancurkan persaudaraan %ukhuwah(. 1adahal mempertahankan ukhuwah jauh lebih penting daripada meributkan masalah 8iqih. / 4an jananlah kamu menyeru!ai oran% oran yan ber3erai berai dan berselisih sesudah datan keteranan yan jelas ke!ada mereka. &ereka itulah oran%oran yan menda!at siksa yan berat 0 %2S. < 4 &;8(. Sejarah membuktikan bahwa hanya gara-gara 8iqih sesama umat !slam bisa saling bermusuhan, bahkan bisa saling membunuh satu sama lain. #al inilah yang perlu Anda jelaskan kepadanya, sehingga ia paham bahwa dalam masalah 8iqih tak perlu notot mempertahankan pendapat sendiri dan suka menyanggah pendapat orang lain. Anda sebagai murobbi juga jangan terlalu banyak membicarakan 8iqih %kecuali kalau Anda ahli 8iqih(. Apalagi memaksa peserta untuk mengikuti mazhab 8iqih tertentu. Sebaiknya pembicaraan lebih banyak diarahkan pada masalah ushul %pokok pokok agama(, seperti aqidah" ibadah, akhlaq" dakwah dan jihad. ika ada peserta yang bertanya kepada Anda tentang 8iqih sebaiknya Anda menjawabnya secara umum saja. Atau menjawabnya dengan menerangkan berbagai khila8iyah %jika ada( dalam masalah tersebut. adi tetap memberikan toleransi kepada peserta untuk berbeda pendapat tentang masalah 8iqih. I&akwah bukan untuk memperdebatkan fiqih, tapi untuk menyampaikan kebenaran ilahiJ ((. Tida' !erbiasa men4a!a! Bagaimana menghadapi peserta yang tidak terbiasa dan tidak mau mencatat materi yang diberikanF
awab 4 1eserta yang tidak mau mencatat mungkin karena ia terbiasa mengikuti pengajian model analog. )imana sang penceramah menyampaikan materi dan madGu %audien3e( sekedar mendengar saja. Namun untuk mengikuti halaqah, kebiasaan tidak mencatat ini kurang baik karena 4 &. )engan tidak mencatat, peserta akan cepat lupa dengan materi yang telah disampaikan. '. )engan tidak mencatat, peserta akan sulit memperdalam materi yang telah diberikan, jika ia ingin mendalami materi tersebut. <. )engan tidak mencacat, peserta tidak bisa mentrans+er materi yang telah diberikan kepada orang lain, terutama jika ia kelak menjadi murobbi. 7etiga dampak negati+ tersebut perlu Anda sampaikan kepada peserta yang tidak terbiasa mencatat agar mereka mau mencatat materi. 7emudian agar mereka menjadi cepat terbiasa mencatat, Anda perlu membantu mereka dengan cara 4 &. Mengingatkan mereka %kalau perlu berulang-ulang( tentang pentingnya membawa buku catatan dan alat tulis ketika menghadiri halaqah. '. Runakan papan tulis sebagai media bagi mereka untuk menyalin materi ke buku catatan masing-masing. <. angan terlalu banyak menulis di papan tulis tanpa memberikan waktu kepada mereka untuk menyalinnya. ?. Menulis di papan tulis dengan huru+-huru+ besar agar mereka mudah menyalinnya. 8. Menulis di papan tulis dengan bahasa yang mudah mereka mengerti %bahasa !ndonesia(. angan terlalu banyak menggunakan bahasa yang sulit dimengerti oleh mereka %bahasa ArabK!nggeris(.
=. >.
Memberi waktu jeda untuk mencatat dan tidak langsung menerangkan atau beralih ke topik lain. Oara lainnya dengan membuat tulisan mengenai pokok-pokok pikiran yang akan Anda sampaikan di kertas. 7emudian bagikan kertas tersebut kepada peserta, sehingga mereka hanya tinggal menambahkan catatan tambahan di kertas tersebut. 5. Oara lainnya lagi dengan mendiktekan kepada mereka apa yang perlu mereka catat di buku catatan masing-masing. 3. Sesekali Anda perlu juga menegur langsung peserta yang tidak mencatat padahal teman lainnya sedang sibuk mencatat. &;. ika ada peserta yang tidak mencatat dengan alasan tidak membawa alat tulis atau buku catatan, minta ia agar meminjam kepada teman halaqahnya. IIlmu itu langgeng karena di%atatJ (*. Mening'a!'an mina! ba4a Bagaimana kiat meningkatkan minat baca peserta halaqahF
awab 4 Oara meningkatkan minat baca peserta halaqah adalah dengan 4 &. Memberikan taujih %pengarahan( tentang pentingnya membaca. 7alau perlu disampaikan berulang-ulang dengan sudut pandang dan dalil yang berbeda-beda. '. Mengajarkan kepada mereka tentang teknik membaca yang baik dan tidak membosankanKmelelahkan. uga teknik membaca cepat % s!eed readin (. <. Meminta mereka untuk meringkas %resume( buku tertentu. ?. Membuat perpustakaan halaqah dan meminta mereka membaca buku yang ada di perpustakaan halaqah secara bergilir. 8. Mengadakan acara presentasi buku yang telah dibaca. Setiap peserta mempresentesikan buku terakhir yang dibacanya. =. Mengadakan acara kunjungan ke perpustakaan atau ke toko buku. >. Sering mengadakan acara bedah buku. Setiap peserta diminta untuk membaca bagian tertentu atau seluruh buku tersebut. 5. Memberikan tugas kepada mereka untuk meng-kli!in artikel tertentu. 3. Memberikan tugas kepada peserta untuk membuat makalah dengan da+tar re+erensi dari buku-buku yang pernah dibaca oleh mereka. &;. Meminta mereka melaporkan secara rutin buku apa yang mereka baca dan berapa lama dalam seminggu mereka membaca buku. 7alau perlu dengan memberikan penghargaan kepada mereka yang sering membaca buku dan memberikan sanksi %hukuman( yang mendidik bagi peserta yang jarang membaca buku. &&. Sebagai murobbi, Anda juga perlu memberikan keteladaan tentang membaca dengan sering menceritakan kepada peserta tentang buku terakhir yang Anda baca. I/emba%a adalah gerbang ilmu. Tidak suka memba%a berarti menutup datangnya ilmu kepada kitaJ (,. Perna% ber8ina Suatu ketika peserta halaqah yang saya bina 3urhat %mencurahkan isi hati( kepada saya bahwa ia dulu pernah berzina %bersetubuh(. Apa yang perlu saya lakukanF
awab 4 1eserta yang mengaku ia pernah berzina di masa lalu merupakan hal yang langka. 7arena itu berarti menceritakan aibnya sendiri. api di sisi lain, juga menunjukkan kepercayaan %tsiqoh( yang tinggi terhadap Anda. Sikap Anda sebagai murobbi, pertama kali adalah memahami dalam konteks apa ia bercerita kepada Anda. Apakah karena merasa dikejar-kejar dosa, karena ingin menikah dan takut menjadi ganjalan dalam pernikahannya kelak, atau maksud lainnya. Setelah mengetahui latar belakang mengapa ia menceritakannya kepada Anda, maka Anda mencarikan solusi yang tepat untuknya. ika ia bercerita kepada Anda karena merasa dikejar-kejar dosa, maka Anda perlu meyakinkannya bahwa Allah Maha 1engampun dan 1enyayang. Allah akan mengabulkan semua dosa asalkan hamba-Nya betul-betul bertobat kepada-Nya dan mengganti kesalahannya dengan amal solih. /ke3uali oran%oran yan bertaubat" beriman dan menerjakan amal sholih9 maka kejahatan mereka dianti Allah denan kebajikan. 4an adalah Allah &aha Penam!un lai &aha Penyayan 0 %2S. '8 4 >;(. Moti*asi ia agar tidak terlalu dihantui oleh perasaan bersalah, sehingga menghambat perkembangan jiwa dan pikirannya. Minta ia agar lebih berkonsentrasi kepada masa depan bukan masa lalu, yakni dengan cara tidak mengulangi perbuatannya dan memperbanyak amal sholih. ika ia bercerita karena khawatir akan menjadi ganjalan bagi pernikahannya kelak, maka Anda perlu menghiburnya bahwa tidak semua pasangan mempermasalahan keperawananKkeperjakaan calonnya. Apalagi kalau ia dapat menunjukkan kesungguhan tobatnya kepada pasangannya. uga tidak perlu kuatir sulit mendapat jodoh, karena masalah jodoh adalah urusan Allah. idak ada hubungannya dengan keperawananKkeperjakaan seseorang. Allah akan memberikan jodoh sesuai dengan kapasitas seseorang. ika seseorang telah bertobat dari zina, insya Allah ia akan diberikan Allah jodoh yang baik. Lang dimakud /pezina adalah untuk pezina0 seperti yang terdapat pada surat An Nuur %'?( ayat < adalah bagi orang yang belum bertobat. Namun bagi orang yang telah bertobat, %insya Allah( Allah tetap memberikan peluang kepadanya untuk mendapatkan jodoh yang sholih.
Lang penting juga Anda pahami sebagai murobbi adalah jangan sekali-kali menceritakan aib peserta tersebut kepada orang lain tanpa alasan yang kuat. Begitu pula jika Anda hanya mendengar dari orang lain bahwa ia pernah berzina. angan sekali-kali menanyakan hal itu langsung kepadanya. Sebab selain hal itu dapat melukai perasaannya dan membuatnya malu, Anda dapat termasuk orang yang suka mengorek-orek aib orang lain. 1adahal mengorek-orek aib orang lain dilarang Allah S dan Dasul Nya. I 'llah mengampuni seluruh dosa, termasuk dosa para pezina yang bertaubatJ (-. Sering men#e+e'=#e+e''an orang +ain Bagaimana menghadapi peserta yang suka menjelek-jelekkan orang lainF
awab 4 1eserta yang suka menjelek-jelekkan orang lain, apalagi sesama teman halaqahnya, menunjukkan si+at dengkinya kepada orang lain. )engki adalah salah satu penyakit hati. Anda perlu memberikan penjelasan kepadanya tentang bahaya penyakit dengki dan suka menjelek-jelekkan orang lain, antara lain 4 &. Menghilangkan amal, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadist. / *ahaya mele!askan dua sriala la!ar di kandan kambin" tidak lebih besar dari bahayanya seoran muslim yan rakus terhada! harta dan denki terhada! dien. Sesunuhnya hasad #denki$ itu memakan #menikis$ amal kebaikan sebaaimana a!i melaha! kayu0 %#D. urmudzi(. '. Mengotori hati dan membuat hati sulit dekat dengan Allah. <. Membuat hati selalu gelisah jika melihat keberhasilan orang lain. ?. Membuat hati sibuk memikirkan kejelekan orang lain dan lupa untuk memperbaiki diri sendiri. 8. Menyakiti hati orang lain, terutama orang yang dijelek-jelekkan. =. Menjadi orang yang dijauhi dalam pergaulan, karena orang tak mau bergaul dengan mereka yang hatinya dengki. >. Menjadi putus asa karena merasa orang lain lebih sukses darinya, sehingga akhirnya ia jadi apatis terhadap kehidupannya. 5. Selalu curiga dengan orang lain dan menganggap orang lain sebagai /saingan0 yang perlu dijatuhkannya. Selain dengan memberikan taujih %kalau perlu berulang-ulang(, Anda juga perlu memberikan kiat berikut ini agar peserta tersebut menghilangkan kebiasaan yang suka menjelek-jelekkan orang lain 4 &. ika ingin menjelek-jelekkan orang lain, segera ganti keinginan itu dengan sebaliknya, yaitu memujinya. )engan selalu memuji orang lain, Insya Allah kebiasaan suka menjelekkan-jelekkan orang lain bisa hilang. '. ika tidak mampu memujinya, ingatkan diri untuk lebih baik diam. )iam lebih baik daripada menjelek jelekkan orang lain. <. Minta juga ia agar lebih banyak bersyukur dengan kelebihanKkeberhasilan yang ada pada dirinya. )engan bersyukur, maka orang tidak sempat lagi menjelek-jelekkan orang lain. #al itu karena ia tidak lagi minder terhadap keberhasilan orang lain. 7ebiasaan menjelek-jelekkan orang lain sesungguhnya muncul karena ada perasaan minder terhadap keberhasilan orang lain. ?. 7etika ia berbicara dengan Anda, maka Anda perlu dengan tegas mengingatkannya jika ia sudah nelantur dengan menjelek-jelekkan orang lain. )engan lebih sering diingatkan oleh Anda, ia akan lebih cepat meninggalkan kebiasaan jeleknya tersebut. I7rang yang menjelek+jelekkan orang lain sebenarnya sedang menjelek+jelekkan dirinya sendiriJ (. Min!a )er%a!ian +ebi% Bagaimana mengatasi peserta yang suka minta perhatian lebih kepada murobbinyaF
awab 4 1eserta yang minta perhatian lebih bisa disebabkan beberapa hal 4 &. 7urang mendapat perhatian dari lingkungannya, sehingga ia beralih mencari perhatian kepada Anda sebagai murobbinya. '. !ngin menonjol %popular( di hadapan Anda lebih dari teman-teman satu halaqahnya. <. !ngin dimanjakan, seperti dahulu ia pernah dimanjakan orang tuanya dan ia menganggap Anda sebagai pengganti orang tuanya. Biasanya peserta yang minta perhatian lebih akan terlihat pada sikapnya yang suka mendominasi pembicaraan di halaqah, sering berkonsultasi kepada Anda padahal masalahnya sepele, menceritakan prestasi yang sudah dilakukannya dengan berlebihan %terutama prestasi dalam melaksanakan tugas dari Anda(, sering mengutip pendapat Anda ketika berbicara dengan Anda, suka membela pendapat Anda ketika Anda bermusyawarah dengan teman satu halaqahnya, dan suka memberikan sesuatu kepada Anda %walau suka memberi sesuatu moti+nya bisa macam-macam(. 1eserta yang minta perhatian lebih sebenarnya tidak baik bagi perkembangan halaqah, karena hal tersebut dapat berdampak pada 4 &. Munculnya niat yang tidak ikhlas dari peserta tersebut karena mencari perhatian kepada selain Allah. '. )apat membuat cemburu dan iri teman satu halaqahnya. <. 1eserta tersebut akan kecewa berlebihan jika suatu ketika murobbinya tidak membalas perhatiannya ?. &urobbi jadi disibukkan dengan masalah-masalah sepele yang muncul dari peserta tersebut.
8. &urobbi cenderung bersikap pilih kasih kepada peserta tersebut dan mengabaikan peserta lainnya =. Munculnya si+at terlalu mem+igurkan murobbi yang dapat berdampak pada hilangnya sikap kritis, hilangnya inisiati+ dan kreati*itas, hilangnya kemandirian dan akhirnya peserta tersebut jadi sulit dipindahkan jika suatu saat perlu dipindahkan halaqahnya. Oara menghadapi peserta yang minta perhatian lebih adalah dengan tidak melayaninya. Anda perlu bersikap wajar kepadanya dan jangan terpancing untuk melebihkan perhatian kepadanya. Misalnya, jika ia sering meminta waktu untuk konsultasi dengan Anda, bilang kepadanya bahwa Anda sibuk. Atau jika ia sering mendominasi pembicaraan di halaqah, tegur ia dengan tegas agar memberikan kesempatan kepada yang lainnya untuk bicara. Sikap Anda yang tidak melayani peserta yang minta perhatian sesungguhnya untuk kebaikan peserta itu sendiri. Agar peserta tidak terlalu tergantung dan terlalu berharap banyak kepada Anda. uga agar berbagai dampak negati+ dari meminta perhatian lebih seperti yang telah disebutkan di muka tidak terjadi pada halaqah Anda. I/intalah perhatian kepada 'llah, bukan kepada manusiaJ (/. Penam)i+an 'urang ra)i Sampai sejauh mana urgensi berpenampilan rapi bagi seorang akti*is dakwahF Bagaimana cara memberikan tausiyah %nasehat( kepada peserta halaqah yang penampilannya kurang rapiF
awab 4 Berpenampilan rapi penting bagi seorang da’i %akti*is dakwah(, terutama ketika ia tampil di hadapan masyarakat. Namun penampilan rapi sangat bersi+at subyekti+ dan situasonal. Sebagai misal, jika Anda berada di antara pekerja kantor maka yang dimaksud rapi adalah memakai kemeja yang bawahannya dimasukkan ke dalam celana. 7etika Anda berada di sebuah resepsi, maka tidak layak kalau Anda hanya memakai sandal jepit. )i kalangan artis, mungkin yang dimaksud rapi itu adalah berpakaian yang modis, bukan berpakaian seperti pekerja kantor. 7arena berpakaian rapi itu sangat subyekti+ maka yang penting bagi akti*is dakwah adalah berpakaian yang sesuai dengan situasi dimana ia berada. 9ntuk itu ia perlu mengenal mode pakaian dimana ia akan berdakwah. )an kemudian berpakaian sesuai dengan situasi dan tempat dimana ia berdakwah. ika Anda melihat ada peserta yang kurang mampu berpakaian sesuai dengan lingkungannya, maka Anda perlu memberikan tausiyah %nasehat( kepadanya secara empat mata. Sebab masalah penampilan seringkali agak sensiti+ untuk dibicarakan di hadapan banyak orang. 7husus untuk akhwat, yang dimaksud berpakaian rapi, selain dengan tetap memperhatikan situasi yang ada, tentu saja harus tetap memakai jilbab yang memenuhi tuntutan syarGi %tidak transparan, tidak membentuk lekuk tubuh dan menutup anggota tubuh, kecuali muka dan telapak tangan(. IPenampilam yang rapi adalah penampilan yang sesuai dengan situasi dan tempat di mana kita beradaJ *. Se!e+a% meni'a%2 ber'urang a'!i5i!asn"a Sebelum menikah, ada peserta di halaqah saya yang sangat akti+ berdakwah, tapi setelah menikah akti*itas dakwahnya sangat menurun. Apa +aktor penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya agar ia kembali akti+ berdakwah seperti duluF
awab 4 Menikah merupakan salah satu titik kulminasi dari perjalanan dakwah seorang akti*is. itik kulminasi lainnya adalah memilih pekerjaan dan memilih tempat tinggal. Lang dimaksud titik kulminasi disini adalah bahwa pilihan dalam tiga hal tersebut %memilih jodoh, memilih pekerjaan, dan memilih tempat tinggal( sangat menentukan kemajuan atau kemunduran akti*itas dakwah seorang da’i. Meningkat atau menurunnya akti*itas dakwah seorang da’i setelah menikah tergantung dari bagaimana ia memilih pasangannya. ika pasangannya adalah orang yang mampu memberi moti*asi dan paham terhadap dakwah, maka dakwah dari sang da’i tersebut akan meningkat. Sebaliknya jika pasangannya adalah orang yang tidak bisa memberi moti*asi dakwah, bahkan /merongrong0 pasangannya untuk meninggalkan dakwah, maka dakwah dari akti*is tersebut akan menurun. Apalagi jika sang da’i tersebut tidak mampu membina pasangannya, maka semakin terpuruk ia dari jalan dakwah. 7arena itu, sebelum menikah penting sekali diteliti seberapa jauh tingkat pemahaman calon pasangan kita terhadap dakwah. 1enelitian ini bisa dilakukan pada saat ta’aru8 %perkenalan( atau dengan mencari in+ormasi sebanyak mungkin melalui orang yang mengenal calon pasangan kita. Sebab salah memilih pasangan dapat membuat kita 8utur %melemah( dari jalan dakwah. !tulah sebabnya jika seorang akti*is akan menikah, penting sekali untuk melibatkan orang lain %terutama murobbi( dalam memilih pasangannya. #al ini agar ia dapat memilih pasangannya lebih obyekti+. ika ia memilih sendiri, besar kemungkinan subyekti*itasnya akan tinggi. Berbagai kasus di lapangan menunjukkan bahwa mereka yang memilih sendiri pasangannya lebih rentan untuk menurun akti*itas dakwahnya setelah menikah daripada mereka yang dicarikan pasangannya oleh murobbi atau oleh mediator %ikhwan( lain. #al ini karena dengan memilih sendiri pasangannya yang menonjol dipertimbangkan biasanya hanya +aktor zhohir %yang kelihatan( saja, seperti kecantikanKkegantengan, keturunan, status, atau kekayaan. Sedang +aktor
pemahaman dakwahnya dikesampingkan, sehingga akhirnya di kemudian hari baru ketahuan ternyata pasangannya tidak bisa menjadi !artner dakwah, tapi malah menjadi penghalang dakwah. Oara mengatasi peserta yang menurun akti*itas dakwahnya setelah menikah adalah dengan memberikan moti*asi kepadanya untuk bersemangat kembali berdakwah. 7atakan kepadanya bahwa menikah bukanlah alasan untuk menurunkan akti*itas dakwah, justru seharusnya menjadi alasan untuk meningkatkan akti*itas dakwah. 7arena logikanya, setelah menikah ada !artner yang bisa saling membantu untuk memperlancar dakwah. #al ini juga berlaku untuk akhwat . Bukan alasan bagi akhwat setelah menikah untuk menurunkan akti*itas dakwahnya dengan alasan prioritasnya sekarang beralih ke keluarga. Lang diperlukan bagi akhwat bukan !enuranan akti=itas dakwah" ta!i !enaturan akti=itas dakwah, sehingga keluarga dan dakwah di luar rumah tetap dapat terlayani dengan baik. Suatu hal yang ironi, jika para akhwat memiliki pandangan harus menurunkan akti*itas dakwahnya di luar rumah setelah menikah. ika kebanyakan akhwat meninggalkan dakwah di luar rumah karena menikah, lalu siapa yang mendakwahi para wanitaF Apakah ikhwannyaF Atau diserahkan pada akhwat pemula yang belum nikahF Atau diserahkan pada segelintir ummahat %akhwat yang menikah( yang memiliki kemampuan /super0F entu hal ini tidak akan baik bagi perkembangan dakwah. 7arena itu, menikah seharusnya justru dijadikan sarana untuk meningkatkan --paling tidak mempertahankan-- akti*itas dakwah yang telah dilakukan. 9ntuk itu, dibutuhkan kerjasama antara suami istri dalam memperlancar dakwah masing-masing. )ibutuhkan dari kedua belah pihak kemampuan untuk membimbing dan memberi moti*asi kepada pasangannya agar selalu berdakwah. Bukan sebaliknya, saling melemahkan dan menjauhkan pasangannya dari dakwah. Mungkin ayat di bawah ini patut direnungkan dalam memacu semangat kita untuk tetap berdakwah walau telah menikah. / 4an bersabarlah kamu bersama%sama denan oran%oran yan menyeru Robnya di !ai dan senja hari denan menhara! keridhoa0ya9 dan jananlah kedua matamu ber!alin dari mereka #karena$ menhara!kan !erhiasan kehidu!an dunia ini9 dan jananlah kamu menikuti oran yan hatinya telah 'ami lalaikan dari meninati 'ami" serta menuruti hawa na8sunya dan adalah keadanya itu melewati batas0 %2S. &5 4 '5(. I/enikah bukanlah alasan untuk mengurangi akti0itas dakwah, tapi justru menjadi alasan untuk meningkatkan akti0itas dakwahJ BAB I? PROBLEM MU!""#
*1. @a0asan dan 'e!eram)i+an murobbi Bagaimana cara meningkatkan wawasan dan keterampilan saya sebagai seorang murobbiF
awab 4 Sebagai murobbi, Anda perlu meningkatkan wawasan dan keterampilan agar tidak ditinggalkan peserta. Sangat ironis, jika murobbi sebagai pembina tertinggal wawasan dan keterampilannya dibandingkan peserta yang dibinanya. 9ntuk selalu meningkatkan wawasan, Anda perlu melakukan hal-hal sebagai berikut 4 &. Banyak membaca buku, terutama buku-buku agama, politik, manajemen, psikologi, dan sosial budaya. '. Berlangganan minimal satu surat kabarKmajalah, terutama surat kabarKmajalah yang banyak mengin+ormasikan tentang perkembangan !slam. <. Dajin mendengarkan siaran berita di tele*isi atau radio. ?. Suka menghadiri +orum-+orum kajian, seperti seminar, bedah buku, talk show, ceramah umum, dan lain-lain. 8. Suka bertanya dan berdiskusi, terutama tentang perkembangan !slam kontemporer. =. Dajin mengakses internet, terutama situs yang terkait dengan perkembangan !slam. >. Melanjutkan pendidikan +ormal ke jenjang yang lebih tinggi atau mengikuti pendidikan in+ormal %kursus-kursus(. Sedang untuk mengembangkan keterampilan, minimal Anda perlu memiliki keterampilan di bidang kemampuan bahasa Arab, komunikasi e+ekti+, manajemenKorganisasi, dan kepemimpinan. )itambah keterampilan khusus yang sesuai dengan bakat Anda, seperti komputer, teknik, kesehatan, otomoti+, menulis, dan lain-lain. 9ntuk meningkatkan keterampilan, selain membutuhkan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan keterampilan yang dikembangkan, juga dibutuhkan pengalaman. Biasanya semakin banyak pengalaman pada bidang tertentu, semakin terampil kita di bidang tersebut. ISelalu mengembangkan wawasan dan keterampilan merupakan prasyarat murobbi suksesJ *. Tida' da)a! men#a0ab )er!an"aan )eser!a Saya pernah ditanya peserta tentang sesuatu hal, tapi saya tak dapat menjawabnya. Apa yang harus saya lakukan jika saya tak dapat menjawab pertanyaan pesertaF
awab 4
ika Anda ditanya peserta dan tak mampu menjawabnya, maka jangan sekali-jkali Anda mereka-reka jawabannya. Apalagi jika pertanyaan tersebut berkenaan dengan hukum %syariGat(. :ebih baik menjawab terus terang bahwa Anda tidak tahu. Anda tak perlu kuatir jawaban itu akan menurunkan kredibilitas Anda %kecuali jika kerapkali menjawab tidak tahu kalau ditanya(. ustru kredibilitas Anda akan turun jika menjawab sekenanya dan peserta mengetahuinya. ika Anda tidak tahu, Anda bisa melemparkan pertanyaan tersebut kepada peserta lainnya. Mungkin di antara mereka ada yang lebih mengetahui jawabannya. #al ini juga menunjukkan penghargaan Anda kepada pengetahuan peserta. Namun jika peserta lain juga tak ada yang bisa menjawab, sebaiknya pertanyaan itu ditangguhkan jawabannya. Akan lebih baik lagi jika Anda kemudian mencoba mencari jawabannya dengan menghubungi ikhwah yang lebih paham atau melalui sumber in+ormasi lain. :alu menyampaikan jawaban tersebut kepada peserta yang bertanya pada pertemuan halaqah selanjutnya. #al ini akan membuat peserta res!ek %hormat( kepada Anda karena Anda dilihat serius memperhatikan kebutuhan peserta. I7rang yang sok tahu biasanya karena minder dengan kekurangannyaJ *&. Bingung memberi'an ma!eri "ang se%arusn"a diberi'an Seharusnya pada pertemuan pekan ini saya memberikan materi /T0, tapi saya bingung menguraikan materi itu kepada peserta. Apa yang perlu saya lakukanF
awab 4 Bingung memberikan materi yang seharusnya diberikan bisa disebabkan4 &. Bahan materi hilang atau tidak ditemukan. :angkah yang perlu diambil adalah mengingat-ingat dimana bahan materi itu berada. Mungkin dipinjam, jatuh, atau diletakkan di tempat yang tidak biasa. ika setelah dicari tidak ketemu juga, maka cari bahan materi lain sebagai /selingan0 selama bahan materi yang seharusnya diberikan belum ditemukan. Sebaiknya materi /selingan0 tidak jauh berbeda temanya dengan materi yang seharusnya diberikan. '. Bahan materi sulit dibaca, karena tulisan tidak jelas, kotor, kena air, dan sebagainya. :angkah yang perlu dilakukan adalah mencoba mereka-reka apa sesungguhnya tulisan tersebut. ika tidak terbaca juga, tanyakan kepada murobbi atau ikhwah yang dahulu pernah mendapatkan materi yang sama. 7alau sulit menghubungi murobbi atau ikhwah yang bersangkutan, cari bahan materi lain sebagai /selingan0 selama bahan materi yang seharusnya diberikan belum terbaca. 7alau bisa materi /selingan0 tidak jauh berbeda temanya dengan materi yang seharusnya diberikan. <. Bagian materi tertentu ditulis dalam bahasa Arab yang tidak dipahami artinya. :angkah yang perlu diambil adalah menghubungi murobbi atau ikhwah yang pandai bahasa Arab. anyakan kepadanya apa arti bahasa Arab tersebut. ika tidak berhasil menghubungi murobbi atau ikhwah yang pandai bahasa Arab, cari bahan materi lain sebagai /selingan0 selama bahan materi yang seharusnya diberikan belum dipahami maksudnya. 7alau bisa materi /selingan0 tidak jauh berbeda temanya dengan materi yang seharusnya diberikan. ?. Bagian materi tertentu tidak dipahami maksudnya. :angkah yang perlu dilakukan adalah menghubungi murobbi atau ikhwah yang dahulu pernah mendapatkan materi yang sama dan menanyakan apa maksud materi tersebut. ika tidak terhubung, cari bahan materi lain sebagai /selingan0 selama bahan materi yang seharusnya diberikan belum dipahami maksudnya. 9payakan agar materi /selingan0 tidak jauh berbeda temanya dengan materi yang seharusnya diberikan. 8. 7esulitan untuk menjelaskan bagian materi tertentu, baik dari sisi argumentasi, dalil naqli %Al 2urGan dan hadits(, ilustrasi atau contoh kasus. :angkah yang perlu diambil adalah mencari re+erensi berupa buku-buku yang bisa memperkaya uraian materi tersebut. )ari buku-buku re+erensi tersebut, Anda kemudian membuat bahan materi, termasuk di dalamnya mencantumkan dalil, membuat ilustrasi dan contoh kasus. Bisa juga dengan cara menghubungi murobbi dan meminta ia untuk menerangkan kembali materi tersebut secara singkat. I7rang yang bingung adalah orang yang tidak berani mengambil keputusanJ
*(. Bi+a )eser!a !eman murobbi )apatkah hubungan antara murobbi dan peserta dilanjutkan jika mereka dahulu merupakan teman akrabF awab 4 Selama peserta tidak merasa keberatan, sebenarnya tak ada halangan yang prinsip untuk meneruskan hubungan pertemanan menjadi hubungan antara murobbi dan peserta halaqah. Bahkan ada keuntungannya, yaitu murobbi lebih mudah /mengobati penyakit0 peserta karena ia telah mengenalnya dengan akrab. Namun murobbi yang membina teman akrabnya sendiri perlu memiliki mental yang kuat. Sebab membina teman sendiri memiliki hambatan psikologis, yaitu sulitnya murobbi menempatkan diri sebagai qiyadah %pemimpin( di hadapan peserta yang juga temannya itu. 7esulitan ini bisa menjadi kendala dalam koordinasi dakwah, karena akhirnya murobbi sungkan menegur atau memberikan tugas kepada peserta tersebut. 7arena itu, jika murobbi belum siap mental untuk membina temannya sendiri lebih baik temannya itu diserahkan kepada murobbi lain untuk dibina.
I)ibutuhkan mental yang kuat, jika seorang murobbi ingin membina temannya sendiriJ **. Peser!a +ebi% !ua usian"a dari murobbi Bolehkah peserta halaqah usianya lebih tua dari murobbinyaF Bagaimana sikap saya sebagai murobbi menghadapi peserta yang usianya jauh lebih tua dari sayaF
awab 4 Bukan hal yang tabu jika murobbi membina peserta yang lebih tua usianya. Apalagi jika peserta itu rela dipimpin oleh murobbi yang usianya di bawah dia. Namun Dasulullah SA mengajarkan bahwa kita harus menghormati mereka yang usianya lebih tua. / *ukan dari olonan kami sia!a yan tidak menyayani yan muda dan tidak menhormati yan lebih tua di antara kita0 %#D. habrani(. Sejalan dengan hadits tersebut, sebaiknya sikap murobbi kepada peserta yang usianya lebih tua adalah tetap menghormatinya. Misalnya, jika memberikan tugas dengan cara yang tidak menyuruh. ika menasehati dengan cara yang tidak menggurui. Mendahulukannya dalam berbagai kesempatan, seperti mencicipi makanan, memimpin sholat, dan lain-lain. Akan tetapi sikap murobbi yang menghormati peserta yang lebih tua tidak mesti membuat murobbi sungkan memimpin atau menegur peserta tersebut. adi sikap menghormati peserta yang lebih tua tidak boleh menghilangkan sikap aserti+ %tegas( murobbi terhadap binaannya. )isini dibutuhkan kesiapan mental murobbi. ika murobbi tidak siap mental untuk membimbing peserta yang lebih tua usianya, sebaiknya peserta tersebut diserahkan kepada murobbi lain. Isia yang lebih tua sudah %ukup layak untuk membuat kita menghormati seseorang. Tidak peduli siapapun iaJ $%& Memobi+isasi )eser!a un!u' mu'hoharoh ;a'si damai< Bagaimana cara memobilisasi peserta agar mau mengikuti muzhoharoh %aksi damai(F Sampai sejauh mana kepentingan muzhoharoh bagi peserta halaqah sayaF
awab 4 &uzhoharoh %aksi damai( adalah kegiatan menyampaikan aspirasi tertentu kepada lembaga negara atau institusi tertentu. 7egiatan ini biasanya merupakan gabungan dari beberapa halaqah yang diprogram oleh jama’ah. )alam melaksanakan kegiatan ini ada banyak hikmah yang dapat dipetik, antara lain 4 &. 1eserta belajar tentang keberanian, baik keberanian menyatakan pendapat, keberanian menghadapi orang %pro*okator( yang berupaya mengacaukan aksi damai, keberanian untuk bernegosiasi dengan aparat, dan lain-lain. '. 1eserta belajar tentang kerjasama pada tingkat yang lebih sulit. <. 1eserta belajar untuk menghadapi reaksi publik ?. 1eserta belajar untuk berkorban waktu, tenaga dan dana. 8. 1eserta belajar untuk menghadapi !ressure %tekanan( yang tinggi dari aparat atau orang yang tidak senang dengan aspirasi jamaGah. Semua hikmah tersebut berman+aat untuk tarbiyah jihadiyah %mendidik semangat jihad( peserta. #al ini penting agar suatu ketika jika terjadi mi’nah %cobaan( terhadap dakwah dan jama’ah, peserta sebagai anggota jama’ah sudah siap untuk ikut menanggungnya. Sebagai murobbi, Anda perlu menegaskan kepada peserta bahwa dakwah bukanlah jalan yang mulus. Banyak cobaan yang akan dihadapi jika ingin istiqomah %komitmen( di jalan dakwah. / A!akah manusia itu menira bahwa mereka dibiarkan #saja$ menatakan6 'ami telah beriman:" sedan mereka tidak diuji lai<0 %2S. '3 4 '(. 7arena itu, peserta halaqah perlu dibekali dengan tarbiyah jihadiyah agar siap menghadapi berbagai cobaan. &uzhoharoh adalah salah satu sarana yang tepat untuk tarbiyah jihadiyah. #al inilah yang harus Anda tekankan kepada peserta agar mereka mau mengikuti muzhoharoh. Dealita di lapangan memang menujukkan adanya peserta yang takut atau tidak menganggap penting muzhoharoh, sehingga akhirnya tidak hadir dalam muzhoharoh yang diperintahkan murobbinya. ika alasannya ketidak ikutsertaannya adalah syarGi, misalnya karena sakit, tidak dapat izin keluar kantor, atau ada tugas lain dari jama’ah, maka hal itu dapat ditolerir. Namun jika alasan sebenarnya adalah takut atau tidak menganggap penting, berarti ada /penyakit0 dakwah yang perlu disembuhkan pada diri peserta. erhadap peserta yang takut, murobbi perlu memberikan penjelasan bahwa tidak boleh takut kepada siapapun kecuali Allah. Apalagi takut kepada sesuatu yang belum tentu menimpa kita. 7etakutan kepada selain Allah dapat menjerumuskan seseorang kepada syirik %mempersekutukan Allah(. /.. &ena!a kamu takut ke!ada mereka !adahal Allah%lah yan berhak kamu takuti" jika kamu benar%benr oran yan beriman0 %2S. 3 4 &<(. Sedang kepada peserta yang tidak menganggap penting muzhoharoh perlu dijelaskan bahwa muzhoharoh bukan hanya penting bagi tarbiyah jihadiyah, tapi juga penting bagi pelaksanaan amar ma’ru8 nahi munkar yang merupakan kewajiban setiap muslim dan setiap jama’ah. / 4an hendaklah ada di antara kamu seolonan umat yan menyeru ke!ada kebajikan" menyuruh ke!ada yan ma’ru8 dan men3eah dari yan munkar" merekalah oran%oran yan beruntun 0 %2S. < 4 &-;?(. I Amar ma’ruf nahi mungkar harus dilakukan dengan berbagai %ara dan sarana yang hikmahJ $(& Bi+a )eser!a memi+i'i 'a)abi+i!as fikri ;)emi'iran< dan mobi+i!as da'0a% "ang +ebi% !inggi dari)ada murobbi
Saya menangani peserta yang kapabilitas pemikirannya dan mobilitas dakwahya jauh di atas sayaF Saya jadi agak minder menghadapinya. Bagaimana saya harus bersikap kepadanyaF awab 4 Seharusnya Anda tidak perlu minder terhadap peserta yang kapabilitas pemikiran dan dakwahnya lebih tinggi dari Anda, karena bagaimanapun Anda telah ditakdirkan Allah untuk lebih tinggi darinya dalam masalah kepemimpinan. ustru seharusnya peserta tersebut menjadi pemicu semangat bagi Anda untuk meningkatkan kapabilitas diri Anda, sehingga semakin tidak tertinggal dengannya. Oaranya bisa dengan /meman+aatkannya0, yaitu dengan meminta kepadanya /mengajari0 Anda. Bahkan Anda bisa /meman+aatkannya0 untuk meningkatkn kapabilitas teman-teman satu halaqahnya. Misalnya dengan memberikan waktu khusus kepadanya untuk /mengajari0 Anda dan teman-teman satu halaqahnya tentang sesuatu yang merupakan kelebihan dirinya. Insya Allah, ia akan senang melakukannya. Anda juga akan lebih dihormatinya, karena dilihatnya Anda menghargai kapabilitasnya. I1angan minder terhadap orang yang kapabilitasnya lebih tinggi dari 'nda. 1ustru 'nda perlu mendekatinya untuk 4mengajari5 'ndaJ $)& Murobbi "ang 'e%abisan ba%an ma!eri Apa yang harus saya lakukan jika materi paket %kurikulum( yang saya miliki sudah saya berikan seluruhnya kepada pesertaF
awab 4 Ada beberapa sebab mengapa Anda sampai kehabisan materi paket %materi yang sesuai kurikulum(4 &. 7arena Anda terlalu cepat memberikan materi, sehingga materi paket habis sebelum waktunya. '. 7arena Anda sering tidak ikut halaqah, sehingga /pasokan0 materi dari murobbi Anda tidak begitu banyak yang Anda terima. <. 7arena Anda memegang halaqah terlalu lama, sehingga materi paket yang terbatas waktunya menjadi habis. ?. 7arena Anda tidak mempunyai catatan materi yang rapi, sehingga banyak materi yang tercecer dan Anda hanya memegang sedikit materi. Sebenarnya jika pandai menata halaqah, Anda tidak akan mengalami kondisi kehabisan materi. Misalnya, dengan mengatur pemberian materi sesuai dengan prediksi waktu Anda dalam memegang halaqah tersebut. Atau rajin menghadiri halaqah" rajin mencatat materi dan rapi menyimpannya. Bagaimana caranya jika materi paket sudah habis diberikanF Oaranya adalah dengan memberikan materi bebas %materi yang Anda dapat dari sumber manapun( atau materi /modi+ikasi0 %materi yang Anda buat sendiri(. entu dengan syarat materi tersebut tidak menyimpang dari materi paket. Bahkan melengkapi dan menunjang pemberian materi paket. )an agar Anda tidak kehilangan kredibilitas sebagai murobbi, maka tak perlu menyampaikan kepada peserta bahwa Anda telah kehabisan materi paket. Namun kalau Anda tidak punya waktu untuk mencari atau membuat materi, maka halaqah tersebut sebaiknya ditrans+er ke murobbi lain yang lebih banyak mempunyai bahan materi. Sebab suatu hal yang musykil jika Anda memegang halaqah tapi tidak pernah lagi atau jarang memberikan materi. 7alau itu yang terjadi, maka halaqah akan kehilangan salah satu +ungsinya, yaitu memberikan tarbiyah 8ikriyah %peningkatan wawasan( kepada pesertanya. ISesungguhnya banyak sekali hal yang dapat kita sampaikan kepada orang lain. 'salkan kita mampu meramunya se%ara menarik dan mudah dipahamiJ $*& Medan da'0a% )eser!a dan murobbi sama Bagaimana jika murobbi dan peserta yang dibinanya sama-sama akti+ di medan dakwah yang samaF
awab 4 idak ada larangan bagi murobbi dan peserta halaqah untuk berada pada medan dakwah yang sama. Bahkan hal itu akan lebih memudahkan dalam4 &. 7oordinasi dan kerjasama antara murobbi dengan peserta. '. Memantau peserta, sehingga murobbi tahu banyak tentang perkembangan peserta. <. Mengakrabkan hubungan antara murobbi dengan peserta. ?. Mencari solusi terhadap masalah peserta. Namun adakalanya peserta yang berada pada satu medan dakwah dengan murobbi bisa menjadi kurang mandiri dan kreati+ dalam berdakwah, karena murobbi juga mengatur kerja dakwah yang si+atnya teknis. 9ntuk menghindari dampak negati+ tersebut, sebaiknya murobbi tidak perlu terlalu campur tangan dalam masalah teknis. Sebaiknya peran murobbi di medan dakwah tersebut sebagai pembina atau penasehat, bukan pengurus langsung. ikapun murobbi, karena pertimbangan tertentu, harus menjadi pengurus, maka murobbi perlu lebih banyak mendelegasikan wewenangnya kepada pengurus lain yang menjadi binaannya. IPendelegasian adalah jalan untuk mengembangkan kemandirian dan kreati0itas orang lainJ
%+& 7ara meng'ri!i' murobbi Bagaimana cara mengkritik %menasehati( murobbi yang tidak membuat ia tersinggungF
awab 4 Oara mengkritik %menasehati( murobbi memang berbeda dengan menasehati ikhwah atau orang lain. &urobbi secara psikologis seringkali menganggap dirinya yang perlu menasehati peserta, bukan sebaliknya. 1adahal dalam realitanya murobbi juga memiliki kekurangan yang perlu mendapatkan nasehat dari orang lain, termasuk dari peserta halaqah itu sendiri. Oara peserta untuk mengkritik %menasehati( murobbi adalah memperhatikan hal-hal berikut 4 &. idak menggunakan kata-kata yang langsung dan *ulgar, tapi menggunakan kata-kata sindiran, pertanyaan atau contoh perilaku dari peserta sendiri. Misalnya, jika murobbi kurang rajin membaca Al 2urGan, peserta bisa /mengkritiknya0 dengan menceritakan kisah para sahabat yang rajin membaca Al 2urGan ketika ia berkesempatan mengobrol dengan murobinya. Bisa juga dengan melempar pertanyaan, seperti4 /Bagaimana ya caranya supaya kita bisa membaca Al 2urGan lebih rajin lagiF0. Bisa juga /mengkritiknya0 dengan cara memberikan contoh dengan melaporkan kepada murobbi tentang sejauh mana bacaan Al 2urGan peserta. '. idak menyampikan kritik terhadap murobbi di depan banyak orang %apalagi di hadapan peserta lainnya(. :ebih baik dilakukan secara empat mata dan langsung %tidak melalui sarana telekomunikasi(. <. Sampaikan kritik dengan sabar dan berulang-ulang, tapi dengan cara dan situasi yang berbeda-beda. ?. Bisa juga kritik kepada murobbi disampaikan dengan mengajukan usulan program halaqah untuk memperbaiki kekurangan murobbi. Misalnya, jika murobbi terlihat lemah semangatnya % 8utur (, peserta bisa mengusulkan kepada murobbi agar mengadakan program mabit atau jalasah ruhiyah %pertemuan ruhiyah(. 8. Bisa juga kritik peserta disampaikan melalui /perantara0 yaitu ikhwah lain yang disegani atau dekat dengan murobbi. Sampaikan permasalahannya tanpa menjelek-jelekkan murobbi dan minta tolong agar ikhwah tersebut menyampaikannya kepada murobbi. =. ika murobbi tersinggung dan marah terhadap kritik yang disampaikan peserta, walau peserta telah berusaha mengkritiknya secara halus, sebaiknya peserta segera meminta maa+ dan mengatakan kepada murobbi bahwa kritiknya dilakukan tanpa tendensi apapun. Semata-mata sebagai wujud rasa kasih peserta terhadap murobbinya. >. ika murobbi setelah dikritik berulang-ulang dan dengan berbagai cara ternyata tidak berubah juga, maka ada dua hal yang bisa dilakukan peserta. 1ertama, menerima kekurangan murobbi selama hal itu tidak bertentangan dengan prinsip prinsip ajaran !slam %selama kekurangannya bersi+at kecil dan sepele(. 7edua, jika kekurangan murobbi bersi+at prinsipil dalam !slam, bahkan termasuk dosa besar, peserta sebaiknya mencari murobbi lain yang lebih baik. )engan catatan, kepindahan peserta tersebut dilakukan dengan cara yang sebaik mungkin.
BAB ? PROBLEM KEAKH@ATAN
%& Pa'ai #i+bab2 !a)i #i+bab 3gau+6 Bagaimana sikap saya sebagai murobbi jika ada peserta halaqah yang menggunakan jilbab tapi belum sempurna %alias jilbab /gaul0(F
awab 4 Sikap murobbi tergantung dari tahapan tarbiyah peserta. ika peserta masih pemula, maka peserta yang memakai jilbab /gaul0 tak perlu dipermasalahkan. Bahkan perlu disyukuri, karena hal itu lebih baik daripada ia sama sekali belum berjilbab. Anda tidak perlu memaksanya untuk memakai jilbab yang lebih sempurna. Biarkan ia mengikuti halaqah, walau jilbabnya belum sempurna. 1erlakukan ia sama dengan teman satu halaqahnya yang sudah berjilbab dengan sempurna. angan /dianaktirikan0. Lang penting, Anda terus memberikan materi dasar-dasar !slam kepadanya. Nanti setelah ia memahami !slam dan memahami kewajiban seorang muslimah %termasuk kewajiban memakai jilbab dengan baik (, maka dengan sendirinya ia akan memakai jilbab yang lebih sempurna. Namun jika peserta itu sudah lama halaqahnya, Anda perlu bersikap lebih tegas. Sebab ia telah mendapatkan materi tentang !slam dan tentang kewajiban seorang muslimah berjilbab dengan sempurna. ilbab /gaul0 bukanlah jilbab dalam pengertian sesungguhnya %ketat, transparan, dan masih memperlihatkan bagian tubuh terlarang(. Ia hanya !akaian biasa yan menyeru!ai jilbab dan masih bertentanan denan syar’i. Dasulullah bersabda, / Hai Asma" sesunuhnya anak wanita itu kalau sudah sam!ai datan bulan" tidak !antas terlihat tubuhnya" ke3uali ini dan ini. *eliau berkata demikian sambil menunjuk ke!ada muka dan tela!ak tannnya0 %#D. Abu )aud(. leh karena itu, Anda perlu memintanya untuk memakai jilbab yang lebih sempurna. ika ia tetap menolak, berikan peringatan dua kali lagi pada rentang waktu yang sama. ika ia tetap tidak mau berjilbab yang sempurna, keluarkan ia dari halaqah dengan cara yang baik %misalnya, dengan mengembalikan ia ke ta’lim ;ammah> pengajian umum(. !a belum layak ikut halaqah" karena halaqah adalah tempat bagi orang yang serius mengislamkan dirinya.
I1ilbab bukanlah jilbab, jika syarat+syaratnya tidak terpenuhiJ %-& Kon9+i' dengan ikhwah di medan da'0a% !er!en!u 1eserta akhwat saya kon+lik dengan ikhwan %akti*is dakwah pria( di medan dakwahnya. Bagaimana sikap saya sebagai murobbinyaF
awab 4 Akhwat yang kon+lik dengan ikhwah di medan dakwah yang sama sebetulnya tak perlu terjadi. Biasanya kon+lik itu bermula dari komunikasi yang tidak transparan dan tersendat, sehingga menimbulkan prasangka negati+ dan ketersinggungan. 7emudian jika tidak cepat diselesaikan, berkembang menjadi kon+lik yang makin lama makin besar. 7arena itu, peran Anda sebagai murobbi adalah menekankan kepada peserta untuk berkomunikasi dengan ikhwannya secara lebih terbuka dan cepat. 7alau perlu Anda membantu mereka untuk membuat sistem komunikasi di medan dakwah tersebut. Misalnya, dengan membuat rapat koordinasi rutin antara ikhwan dan akhwat . Menunjuk orang tertentu sebagai penghubung antara ikhwan dan akhwat . Bahkan kalau perlu meman+aatkan teknologi in+ormasi %komputer( untuk membuat mailin%list atau home!ae. ikapun ada hal-hal amniyah %keamanan( yang tidak boleh diketahui oleh sembarang ikhwah>akhwat , maka hal itu harus dibuat sistemnya dengan jelas dan harus dipahami oleh kedua belah pihak %ikhwan>akhwat (. Biasanya, jika komunikasi sudah terbuka dan lancar, banyak masalah yang tadinya sulit diselesaikan menjadi lebih mudah untuk diselesaikan. ISebagian besar kon*lik bermula dari komunikasi yang tersendat dan tertutupJ %.& Ba0a ana' 'e halaqah 1eserta halaqah saya %akhwat ( ada yang sering membawa anak ketika halaqah dengan alasan sambil mengasuh anak. Bolehkah kita membawa anak ketika halaqahF
awab 4 !dealnya seorang akhwat yang menghadiri halaqah tidak membawa anak. Sebab hal itu dapat mengganggu konsentrasi peserta itu sendiri, murobbi, maupun teman-teman satu halaqahnya. Apalagi jika yang membawa anak lebih dari satu orang. Halaqah akan berlangsung kurang khidmat karena berisik dengan suara teriakan dan tangisan anak. #al ini akhirnya akan berpengaruh pada e+ekti*itas tarbiyah peserta. Namun peserta yang membawa anak ke halaqah biasanya beralasan karena tidak ada yang mengurus anaknya di rumah. Mungkin karena tidak ada khodimat %pembantu rumah tangga(, suami bekerja, atau anak masih perlu menyusui. Menghadapi persoalan ini, sebagai murobbi Anda perlu bersikap sebagai berikut 4 a. 9ntuk peserta pemula, Anda perlu bersikap persuasi+ dengan menghimbau agar mereka tidak membawa anak. elaskan dengan sabar bahwa membawa anak ketika halaqah membuat suasana menjadi kurang khidmat dan mengganggu konsentrasi peserta halaqah dan murobbi. 7alau perlu, Anda membantu mereka mencari solusi agar anaknya tidak dibawa ke halaqah. Namun jika peserta tetap membawa anaknya ke halaqah dengan berbagai alasan, maka Anda tidak perlu memaksanya. Biarkan hal itu berlangsung untuk sementara waktu. alau untuk itu, Anda harus lebih sabar menangani halaqah yang suasananya kurang khidmat tersebut. b. 9ntuk peserta yang sudah lama tarbiyah dan sudah tsiqoh %percaya( kepada Anda, maka perlu diambil sikap yang lebih tegas. Anda perlu melarang mereka untuk membawa anak ketika halaqah. #al ini karena masih ada solusi alternati+ yang sebenarnya bisa diambil jika peserta mau sungguh-sungguh untuk tidak membawa anaknya ke halaqah. 7alau perlu Anda dapat membuat kesepakatan dengan mereka untuk memberikan sanksi %yang mendidik( kepada peserta yang masih tetap membawa anak. I$ukan hanya sholat yang perlu khusyu’ . Segala amal sholih juga harus dilakukan dengan khusyu’ , termasuk menghadiri halaqahJ %& 0khwat "ang be'er#a2 se%ingga su+i! i'u! halaqah Bagaimana menghadapi peserta akhwat yang jarang hadir halaqah karena kesibukannya di tempat kerjaF
awab 4 Sebenarnya tak ada alasan bagi akhwat untuk tidak menghadiri halaqah, termasuk alasan kesibukan kerja. ika kesibukan kerja akhwat sampai membuat ia tak dapat atau jarang menghadiri halaqah, berarti ia sudah bekerja berlebihan. !a sebenarnya tidak hanya sekedar bekerja mencari na+kah, tapi sudah berkarir. 1adahal dalam !slam, akhwat tidak dibenarkan berkarir sampai menelantarkan sesuatu yang lebih penting, seperti mengurus keluarga atau mentarbiyah dirinya %mengikuti halaqah(. adi sesungguhnya tak ada alasan bagi akhwat untuk tidak menghadiri halaqah karena alasan kesibukan kerja. Anda perlu menekankan hal ini padanya agar ia bisa bersikap proporsional dalam memandang kerja dan tarbiyah.
ISeorang muslimah tidak wajib bekerja, yang wajib adalah mentarbiyah dirinya. 2arena itu, kesibukan kerja tak bisa menghalangi kehadiran seorang muslimah dalam halaqahJ %$& Suami "ang )er'embangan dan 'esibu'an da'0a%n"a 3di ba0a%6 is!eri Bagaimana jika seorang akhwat mempunyai suami yang perkembangannya /di bawah0 istrinyaF Apa sikap yang perlu diambil oleh akhwat tersebutF
awab 4 ika perkembangan suami /di bawah0 isteri, maka isteri harus mampu menempatkan diri agar suaminya tidak merasa /dilangkahi0. Artinya, sang isteri tetap perlu menghormati dan mentaati suami %dalam hal yang tidak bertentangan dengan !slam(. !steri juga jangan membanggakan akti*itas dakwahnya yang lebih dari suaminya karena hal itu dapat membuat suaminya minder . !steri juga tetap harus mampu menunjukkan pada suami bahwa walau ia sibuk berdakwah, tapi pelayanan terhadap suami dan mengurus anak tetap bisa dilakukan dengan baik. ika isteri tidak bisa bersikap seperti yang disebutkan di atas, besar kemungkinan ada /perlawanan0 dari suami terhadap kesibukan dakwah isteri. !a akan mencari-cari alasan untuk /menghalangi0 dakwah isteri. )an jika isteri tetap tidak bisa bersikap bijaksana menghadapi suami yang mencoba /menghalangi0 dakwahnya, maka yang terjadi adalah pertengkaran suami isteri. Dumah tangga bisa berjalan kurang harmonis. 7alau hal ini berlangsung terus menerus, bukan hanya akan berdampak negati+ bagi suami isteri itu saja, tapi juga akan berdampak negati+ bagi citra dakwah. IPemahaman seseorang terkait erat dengan siapa ia bergaulJ %%& Suami "ang )er'embangan dan 'esibu'an da'0a%n"a 3di a!as6 is!eri 7alau sebaliknya bagaimanaF Laitu kesibukan dakwah suami jauh lebih banyak dari istrinyaF awab P Merupakan hal yang wajar jika kesibukan dakwah suami lebih banyak dari isterinya. 7arena dalam !slam, beban dakwah suami di luar rumah memang harus lebih banyak dari isterinya. !steri harus lebih banyak berdakwah di dalam rumah %mengurus keluarga(, sedang suami di luar rumah. adi hal ini tak perlu dipermasalahkan. Akan menjadi persoalan jika hal ini tidak diiringi dengan pemahaman isteri tentang kesibukan dakwah suami. !ni bisa terjadi jika suami sangat sibuk berdakwah, sedang isteri /tenggelam0 di rumah mengurus keluarga atau sibuk berkarir di tempat kerjanya. !a jarang bergaul dengan sesama akhwat dan jarang menghadiri halaqah. 7ondisi semacam ini potensial untuk munculnya kesenjangan pemahaman hingga akhirnya isteri mulai menuntut suami agar mengurangi kesibukan dakwahnya. Alasannya bisa macam-macam, dari menelantarkan anak, sibuk sendiri dan tak mau membantu isteri, tuntutan ekonomi, dan lain-lain. 1ada situasi itu, jika suami tak mampu bersikap bijaksana, maka yang terjadi adalah kon+lik rumah tangga. Mestinya disini dituntut kemampuan suami untuk membimbing isterinya agar paham tentang kesibukan dakwah yang dilakukannya. Bukan malah sebaliknya, suami /mengalah0 pada tuntutan isteri sehingga mengurangi, bahkan /pensiun0 dari dakwah. Allah ber+irman, / Hai oran%oran yan beriman" sesunuhnya di antara isteri%isterimu dan anak%anakmu ada yan menjadi musuh baimu" maka berhati%hatilah kamu terhada! mereka9 dan jika kamu memaa8kan dan tidak memarahi serta menam!uni #mereka$ maka sesunuhnya Allah &aha Penam!un lai &aha Penyayan 0 %2S. =? 4 &?(. ika isteri menghalangi dakwah suaminya, ia bisa termasuk isteri yang disebutkan Allah pada ayat tersebut. 7arena itu, Allah meminta suami bersikap hati-hati dan mampu membimbing isteri dengan lemah lembut agar ia tidak menghalangi dakwah suaminya. )i sisi lain, suami juga perlu mengatur akti*itas dakwahnya agar tidak menelantarkan kewajibannya sebagai suami dan kepala rumah tangga. #al inilah yang perlu dijelaskan oleh murobbi terhadap peserta akhwat jika ia mulai mengeluh dan merasa keberatan terhadap kesibukan dakwah suaminya. IIdealnya, beban dakwah suami harus lebih banyak daripada beban dakwah isteriJ %(& Tida' %adir halaqah 'arena mengurus 'e+uarga Sampai sejauh mana toleransi saya sebagai murobbi terhadap peserta akhwat yang tidak hadir halaqah dengan alasan kesibukan keluarga %mengurus suamiKanak(F
awab 4 ika peserta akhwat tidak hadir di halaqah karena alasan kesibukan mengurus keluarga, maka hal itu bisa termasuk uzur syar’i %halangan sesuai syarGi(, sehingga boleh meninggalkan halaqah. )alam !slam, prioritas kegiatan akhwat adalah mengurus keluarga. Setelah itu mentarbiyah dirinya %mengikuti halaqah(, kemudian baru kegiatan-kegiatan lainnya %bekerja, akti+ di organisasi, dan lain-lain(. Namun alasan mengurus keluarga bisa menjadi tidak syarGi jika karena alasan tersebut ia menjadi sering meninggalkan halaqah. Lang terjadi disini bukannya memprioritaskan keluarga, tapi ketidakmampuan membagi waktu untuk menyeimbangkan antara berbagai kewajiban syarGi. Atau mungkin karena alasan lain. Mungkin karena ia malas atau bosan menghadiri halaqah. Mungkin juga karena dilarang suami.
ika sebabnya karena ketidakmampuan mengatur waktu antara mengurus keluarga dan menghadiri halaqah, maka perlu dijelaskan kepadanya tentang bagaimana cara mengatur waktu. ika sebabnya karena malas atau jenuh menghadiri halaqah, maka Anda perlu memberikan moti*asi kepadanya dan menjelaskan urgensi halaqah dalam kehidupannya. ika alasannya karena dilarang suami, maka Anda perlu menjelaskan kepadanya tentang bagaimana cara menghadapi suami yang sering melarang isterinya untuk menghadiri halaqah. I)zur syar’i yang disampaikan berkali-kali berarti bukan uzur syar’iJ %)& Su+i! halaqah 'arena 'urang dise!u#uididu'ung suami Ada peserta akhwat saya yang kurang disetujui dan tidak didukung suaminya untuk ikut halaqahF Apa yang mestinya ia lakukanF
awab 4 Semestinya suami mendukung isteri untuk ikut halaqah. Bahkan kalau bisa rela menanggung sebagian tugas rumah tangga atau mengantarnya agar isterinya bisa menghadiri halaqah secara rutin. 7adangkala ada suami yang egois. !a tidak mau tahu tentang jadwal halaqah isterinya. 1okoknya setiap ia membutuhkan isterinya, maka isterinya harus siap membantunya. alau untuk itu, isterinya terpaksa tidak hadir dalam halaqah. Alasannya, taat kepada suami lebih utama daripada taat kepada murobbi. Suami semacam ini kurang menyadari bahwa kalau isteri sering meninggalkan halaqah maka yang rugi adalah isteri dan suami itu sendiri. Suami rugi karena isterinya tidak mendapat pendidikan keislaman yang baik. Lang dapat berdampak pada pemahamannya yang lemah dalam mengelola rumah tangga dan mendidik anak secara !slami. uga akan berdampak pada pemahamannya yang lemah terhadap !slam dan dakwah. Oepat atau lambat, akan terjadi kesenjangan pemahaman antara suami isteri. Suami mungkin heran mengapa isterinya sekarang berubah. Semakin tidak memahami cara mengelola rumah tanga secara !slami atau tidak memahami dakwah. !a lupa bahwa sebabnya adalah dirinya sendiri yang sering melarang isterinya untuk ikut tarbiyah #halaqah$. !steri juga rugi karena ia tak dapat memenuhi kewajibannya untuk mentarbiyah dirinya sendiri. Mungkin isteri juga punya pemikiran bahwa tarbiyah di halaqah bisa digantikan dengan tarbiyah dalam bentuk lain, termasuk tarbiyah dengan suaminya. Padahal tarbiyah di halaqah tak bisa diantikan denan tarbiyah dalam bentuk lain. /arbiyah di halaqah memiliki keistimewaan yang khas, seperti adanya ukhuwah, tausiyah yang rutin, materi yang khas, in+ormasi perkembangan dakwah dan !slam, tugas-tugas pengembangan diri, tugas-tugas amal jama’i serta kontrol dari murobbi dan jama’ah. Semua keistimewaan itu belum tentu bisa didapatkan melalui sarana tarbiyah lain. leh karena itu, jika isteri sering atau sama sekali dilarang suami untuk ikut halaqah, maka larangan itu adalah larangan yang bertentangan dengan syarGi. Sebab mentarbiyah diri hukumnya wajib. / &enuntut ilmu itu wajib hukumnya bai muslim dan muslimah0 %#D. !bnu Majah(. Sedang halaqah adalah sarana tarbiyah yang paling e+ekti+ karena berbagai keistimewannya. Sebab itu, isteri tak perlu patuh kepada suami jika suaminya sering melarang ia ikut halaqah. alau alasan suami adalah demi anak dan keluarga atau alasan jika mendurhakai suami berarti tidak bisa masuk surga. Alasan tersebut tidak bisa menghalangi isteri untuk ikut halaqah. !steri hanya boleh mematuhi perintah suami jika perintah tersebut tidak bertentangan dengan syarGi. api jika sudah bertentangan, maka haram hukumnya isteri mematuhi suami. Suami yang memerintahkan isterinya untuk tidak datang tarbiyah %halaqah( berarti memberikan perintah yang bertentangan dengan perintah Allah agar setiap pribadi mentarbiyah %menuntut ilmu( untuk kemaslahatan dirinya. 1erintah Allah harus didahulukan daripada perintah suami. leh sebab itu, dalam hal ini isteri boleh tidak mentaati perintah suaminya. #al ini tidak berlaku, jika larangan suami tersebut mempunyai alasan syarGi yang kuat. Misalnya, ia melarang isterinya datang ke halaqah karena situasi menuju tempat halaqah tidak aman, sedang ia sendiri tidak bisa mengantarkan isterinya karena sakit. Atau isteri sedang sakit yang dikhawatirkan suaminya penyakitnya akan semakin parah. Atau alasan lainnya yang sesuai syarGi. Sebaiknya, syarGi atau tidaknya alasan suami melarang istrinya perlu didiskusikan antar suami isteri, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. 7alau perlu libatkan orang ketiga %ikhwah( yang mengerti syarGi agar keputusanna lebih obyekti+. Namun walau alasannya syarGi, larangan suami terhadap isterinya untuk tidak mengikuti halaqah hanya bersi+at temporer. 7etika situasi yang mengakibatkan larangan itu sudah tidak ada lagi, maka isteri harus kembali diperbolehkan untuk menghadiri halaqah. Suami yang melarang isterinya untuk terus menerus tidak menghadiri halaqah adalah indikasi dari belum utuhnya !emahaman suami terhada! !entinnya tarbiyah bai isteri. #al inilah yang perlu dijelaskan oleh murobbi kepada peserta akhwat yang sering atau sama sekali dilarang suaminya untuk ikut halaqah. &urobbi juga perlu menganjurkan kepada peserta tersebut untuk melakukan langkah-langkah berikut 4 &. Menjelaskan kepada suaminya mengenai urgensi halaqah. uga mendiskusikan hal-hal apa saja yang menjadi keberatan suami jika isterinya ikut halaqah. 7alau perlu, libatkan orang ketiga %ikhwah( yang disegani suami untuk menjelaskan urgensi halaqah bagi seorang istri. '. ika suami tetap melarang, padahal alasan pelarangan tersebut tidak syarGi, istri harus tetap mengikuti halaqah walau secara diam-diam %tidak perlu minta izin suami(. <. ika suami mengetahui dan marah, maka isteri harus tetap mengikuti halaqah. 1erintah Allah untuk mentarbiyah diri harus didahulukan daripada perintah suami yang melarang istri mengikuti tarbiyah. Anggap hal itu sebagai cobaan dari Allah dan minta kepada Allah agar suami diberikan hidayah.
. ISuami yang melarang istrinya ikut halaqah bisa menjerumuskan dirinya sendiri dan isterinya ke jurang kebinasaanJ
%*& Suami "ang ingin meni'a% +agi 1eserta akhwat saya menceritakan kepada saya sebagai murobbinya bahwa suaminya ingin menikah lagiF Apa yang perlu saya lakukanF
awab 4 Anda perlu memberikan masukan kepada peserta akhwat tersebut bahwa pada prinsipnya !slam membolehkan suami untuk menikah lagi %poligami(. / 4an jika kamu takut tidak akan da!at berlaku adil terhada! #hak%hak$ !erem!uan yatim #bilamana kamu menawininya$" maka kawinlah wanita%wanita #lain$ yan kamu senani9 dua" tia atau em!at. 'emudian jika kamu takut tidak akan da!at berlaku adil" maka #kawinilah$ seoran saja" atau budak%budak yan kamu miliki. +an demikian itu adalah lebih dekat ke!ada tidak berbuat aniaya0 %2S. ? 4 <(. Namun, seperti yang disebutkan pada ayat tersebut, syaratnya suami mampu berlaku adil. ika suami kelihatannya belum mampu berlaku adil, terutama dalam na+kah, maka suami perlu menahan diri untuk poligami %ta’adud (. Sebab jika ia memaksakan diri untuk menikah lagi, besar kemungkinan isterinya akan teraniaya. #al inilah yang perlu Anda sampaikan kepada peserta akhwat tersebut. 1eserta perlu bertanya secara jujur kepada dirinya sendiri apakah suaminya telah mampu berlaku adil. ika peserta meyakini suaminya telah berlaku adil dan tetap dapat berlaku adil setelah menikah lagi nantinya, maka ia tidak boleh menghalangi suaminya untuk menikah lagi. Akan tetapi jika peserta tidak yakin suaminya mampu bersikap adil, ia perlu memberikan tausiyah %nasehat( kepada suaminya. 7alau perlu, untuk memberikan nasehat itu ia meminta bantuan kepada orang yang disegani suami. )alam memberikan nasehat, perlu disampaikan argumentasi yang kuat %berdasarkan dalil naqli dan aqli( serta contohcontoh kasus yang menunjukkan belum mampunya suami bersikap adil. )isini perlu dijaga agar tausiyah tetap berlangsung secara obyekti+ dan rasional, tanpa terlalu melibatkan emosi. Sebab jika tausiyah sudah emosional, maka yang terjadi adalah sikap keras kepala dari masing-masing pihak yang menyimpang dari syarGi. ika suami, yang sebenarnya belum mampu berlaku adil itu, tetap bersikeras untuk menikah lagi, maka hal itu menjadi tanggung jawab pribadi suami terhadap Allah. !a akan menanggung dosa besar karena telah berbuat aniaya kepada isterinya. Namun isteri jangan dulu buru-buru minta cerai karena yakin suaminya tidak mampu berlaku adil. Apalagi sampai minta cerai karena tidak mau dimadu. Seorang isteri perlu mengendalikan perasaannya di bawah aturan syarGi. 1ermintaan cerai hanya boleh dilakukan isteri jika suami nyata-nyata telah melanggar hukum Allah dalam kehidupan rumah tangga. adi biarkan ia menikah dulu, lalu lihat apakah ia tetap mampu berlaku adil setelah menikah lagi. ika mampu, maka tak ada alasan kuat bagi isteri untuk minta cerai. api jika ia tidak mampu, bahkan semakin sewenang-wenang terhadap hak-hak isteri dan anakanaknya, maka isteri boleh meminta cerai. #al ini karena suaminya telah melanggar hukum Allah dalam kehidupan rumah tangga %tidak mampu berlaku adil(. Namun juga isteri ingin bertahan dengan perlakuan suaminya, maka ia perlu menambah kesabaran dan terus mentausiyah suaminya. Sebaiknya, kesimpulan tentang bisa atau tidaknya suami berlaku adil setelah menikah lagi ini dimusyawarahkan isteri dengan orang-orang yang mampu bersikap obyekti+, sehingga keputusannya tidak sarat dengan muatan emosi. Lang perlu Anda sampaikan juga kepada peserta akhwat tersebut adalah tentang moti+ suami yang ingin menikah lagi. Moti+ tersebut bisa bermacam-macam, dari yang kelihatannya /hina0 sampai yang kelihatannya mulia. Moti+ suami untuk menikah lagi tidak bisa dijadikan alasan bagi isteri untuk menghambat suami menikah lagi. Sebab dalam !slam, poligami boleh dilakukan dengan berbagai moti+ %alasan(. idak mesti alasannya harus semulia Nabi Muhammad saw ketika beliau melakukan poligami. Lang dapat menjadi penghalang suami untuk menikah lagi hanyalah masalah keadilan, seperti yang Allah +irmankan dalam surat An Nisaa ayat < di atas. ITak ada alasan isteri untuk menolak keinginan poligami suaminya, ke%uali masalah keadilanJ (+& Suami "ang )o+igami Bagaimana sikap saya jika ada peserta akhwat yang suaminya poligamiF
awab 4 idak ada masalah bagi Anda jika ada peserta akhwat yang suaminya ta’adud %poligami(. ak perlu juga dianggap peserta tersebut perlu dikasihani karena suaminya poligami. Lang penting bukan poligaminya, tapi harmonis atau tidaknya rumah tangga seseorang. Anda perlu menganggap hal itu menjadi masalah jika peserta tersebut mengadu kepada Anda bahwa rumah tangganya tidak harmonis. ika ia tidak mengadu %walau ada ketidakharmonisan dalam rumah tangganya(, Anda juga tak perlu ikut campur. Biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri. !slam mengajarkan kepada kita untuk tidak usil dengan urusan rumah tangga orang lain. Namun jika Anda tahu masalahnya semakin besar dan mengganggu kehadirannya dalam halaqah atau berpotensi mencemarkan citra dakwah, maka Anda perlu mengambil tindakan sebagai berikut 4
&.
Memanggil peserta tersebut dan meminta ia menyampaikan persoalan rumah tangganya secara terus terang. :alu beri ia masukkan untuk menyelesaikan persoalannya. '. ika langkah pertama tidak menyelesaikan persoalan, hubungi murobbi dari suaminya untuk melakukan koordinasi mengenai persoalan rumah tangga peserta. Minta juga agar murobbi suami peserta memberikan nasehat kepada suami peserta tersebut. <. ika belum selesai juga, minta peserta dan suaminya untuk melakukan musyawarah didampingi Anda dan murobbi suami peserta sebagai penengah. I!ang penting bukan poligaminya. !ang penting harmonis atau tidaknya rumah tangga seseorangJ (& Masa+a% se'sua+ dengan suami Bagaimana sikap saya jika ada peserta saya %akhwat ( yang menceritakan masalah seksual dengan suaminyaF
awab 4 #ubungan seksual antara suami isteri dilarang dalam !slam untuk diceritakan kepada pihak ketiga. Namun jika hubungan seksual antara suami isteri menimbulkan masalah, maka boleh kita mencari bantuan orang yang bisa dipercaya untuk membantu memecahkannya. &urobbi adalah salah satunya. adi jika Anda diminta untuk membantu memecahkan masalah seksual peserta Anda, maka Anda tak perlu sungkan dan malu membantunya. Dasulullah saw sendiri juga pernah dimintai bantuan untuk memecahkan masalah seksual yang dialami sebagian sahabat sebagai binaannya. #al-hal yang perlu diperhatikan oleh Anda dalam membantu memecahkan masalah seksual peserta adalah 4 &. Bicarakan masalah seksual di tempat tertutup %bukan di depan banyak orang(. '. Runakan kata-kata yang tidak berkonotasi jorokKporno, apalagi yang merangsang na+su seksual. Sebaiknya gunakan kata-kata kiasan tapi tetap mudah dipahami orang lain. <. Berikan solusi yang sesuai dengan aturan seksual dalam !slam. angan terpancing untuk memberikan solusi seksual yang bertentangan dengan !slam, walau hal itu mungkin lazim dilakukan di lingkungan Anda atau tampak /ilmiah0. ?. ika Anda merasa tidak tahu pemecahannya %mungkin karena belum memiliki wawasan atau pengalaman tentang hal tersebut(, minta agar peserta berkonsultasi kepada ikhwah atau orang lain yang pakar tentang masalah seksual dengan pemecahan yang !slami. 8. angan sekali-kali masalah seksual peserta, Anda ceritakan kepada orang lain. ikapun Anda ingin menceritakan kepada orang lain sebagai ibroh %pelajaran(, maka jangan sebut nama dan identitasnya.
[Pendidikan seksual perlu dilakukan dengan kata+kata yang sopan, menjauhi eksploitasi syahwat, dan tidak dipublikasikan se%ara terbuka] (-& Meni'a% dengan orang "ang be+um tarbiyah Bolehkah akhwat menikah dengan laki-laki yang belum tarbiyahF
awab 4 Sebaiknya akhwat menikah dengan laki-laki yang sudah tarbiyah %ikhwan(. #al ini agar pembentukan rumah tangga !slami dapat terwujud di atas pemahaman dien %agama( yang sama. Akan tetapi jika sampai usia tertentu %yang dianggap sudah cukup tua untuk menikah(, akhwat tersebut belum juga dilamar ikhwah, ia boleh menikah dengan laki-laki yang belum tarbiyah. Memang, kondisi tersebut adalah kondisi /keterpaksaan0. Mungkin karena jumlah akhwat yang siap nikah di suatu daerah lebih banyak dari ikhwah yang siap nikah, sehingga daripada akhwat tidak menjalankan sunnah Dasul %menikah(, maka lebih baik mereka tetap menikah walau dengan laki-laki yang belum tarbiyah. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika akhwat ingin menikah dengan laki-laki yang belum tarbiyah4 &. 1roses mencari jodohnya tetap tidak boleh melalui pacaran atau yang seperti pacaran. Begitu pula proses pernikahannya %ta’aru8" khitbah" ijab qabul , dan walimah( harus tetap memperhatikan adab-adab pernikahan dalam !slam. '. etap memerlukan izin dan dukungan dari murobbiyah, termasuk tetap menjadikan murobbiyah atau akhwat di sekitarnya sebagai /konsultan0 pernikahannya. <. Oalon suami perlu diselidiki lebih dahulu apakah termasuk orang yang hani8 %baik( dan mempunyai potensi untuk diajak tarbiyah #halaqah$ atau tidak. :ebih baik lagi, jika calon suami sudah halaqah %walau baru pemula( sebelum menikah dengan akhwat tersebut. ?. etap menghindari moti*asi menikah karena harta, kegantengan, status atau keturunan calon suami. Niat nikah harus tetap dijaga semata-mata karena +aktor diennya yang baik %hani8 (. 8. Setelah nikah, isteri memiliki tugas %misi( untuk mengajak suaminya mengikuti halaqah. Atau setidak-tidaknya memberikan pemahaman kepada suami bahwa isterinya adalah akti*is dakwah, sehingga tetap diperbolehkan menjalankan akti*itas dakwah dan halaqah dengan izin suaminya. 1erlu juga dipahami bahwa kemungkinan ikhwan untuk menikah dengan bukan akhwat %perempuan yang belum tarbiyah( relati+ lebih kecil daripada akhwat . #al ini karena %di banyak daerah( jumlah ikhwan yang siap menikah relati+ lebih sedikit daripada akhwat yang siap nikah. 7arena itu, suatu hal yang ironis jika ada ikhwan yang memilih jodoh bukan akhwat , padahal
jumlah akhwat di daerah tersebut lebih banyak. Moti*asinya pasti bukan karena +aktor dien, tapi karena +aktor duniawi %kecantikan, status, kekayaan atau keturunan(. Dasulullah bersabda, /anita itu dinikahi karena em!at !erkara9 karena hartanya" karena keturunannya" karena ke3antikannya dan karena diennya. 4a!atkanlah wanita yan memiliki dien" nis3aya kedua tananmu akan !enuh denan debu #menda!atkan berkah$0 %#D. Bukhari dan Muslim( IDien adalah satu+satunya *aktor yang b isa menjamin langgengnya pernikahan harmonisJ -&. Di)a'sa meni'a% o+e% or!u Bagaimana sikap saya jika ada peserta %akhwat ( yang dipaksa menikah %dijodohkan( oleh orang tuanyaF
awab 4 1eserta %akhwat ( yang dipaksa menikah dengan jodoh tertentu oleh orang tuanya biasanya dikarenakan alasan yang si+atnya duniawi. #al ini karena orang tua belum memiliki pemahaman yang utuh tentang dien %agama(. rang tua sering menganggap yang dimaksud dien yang baik adalah jika jodoh anaknya sudah bisa sholat, bisa baca 2urGan, bisa shaum %puasa(, dan si+atnya baik. 1adahal hal itu tidak cukup bagi jodoh anaknya. 4ien yang baik adalah muslim yang bukan hanya melaksanakan rukun !slam, tapi juga mengamalkan dan mendakwahkan !slam secara sungguh-sungguh dalam kehidupan nyata. Sikap Anda sebagai murobbi terhadap peserta yang dijodohkan oleh orang tuanya adalah 4 &. Berusaha mencari tahu sampai sejauh mana pribadi orang yang akan dijodohkan dengan peserta. '. ika jodoh peserta adalah orang yang diennya baik %mengamalkan dan mendakwahkan !slam secara serius( sebaiknya Anda dukung orang tua peserta untuk menjodohkan anaknya. <. ika jodoh peserta adalah orang yang diennya kurang baik sebaiknya Anda beri pengertian peserta untuk secara halus menolak jodoh dari orang tuanya. ?. ika orang tua bersikeras untuk tetap menjodohkan anaknya padahal anak sudah berusaha menyatakan keberatannya terhadap jodoh yang diennya kurang baik tersebut, jika memungkinkan, Anda mencoba menjadi penengah dengan menjelaskan kepada orang tuanya mengenai keberatan anaknya. #al ini dengan catatan jika peserta sendiri juga setuju untuk menolak jodoh dari orang tuanya. Namun jika peserta sendiri tidak berani %mau( menerima jodoh yang diennya kurang baik tersebut, maka permasalahannya bukan hanya terletak pada orang tuanya, tapi juga pada diri peserta yang belum mengerti pentingnya dien sebagai bahan pertimbangan utama dalam menikah. 8. ika orang tua tetap bersikeras walau Anda telah berupaya menjadi penengah, maka keputusannya berpulang kepada peserta itu sendiri. Bila ia ingin /melawan0 orang tuanya karena dijodohkan dengan orang yang diennya kurang baik, Anda perlu mendukungnya dengan sepenuh hati. /Melawan0 orang tua diperbolehkan bila perintah orang tua bertentangan dengan !slam. Memaksa anak menikah dengan jodoh yang diennya kurang baik termasuk perintah yang bertentangan dengan !slam, sehingga anak boleh menolak perintah orang tuanya. / 4an jika keduanya #oran tua$ memaksamu untuk mem!ersekutukan denan Aku sesuatu yan tidak ada !enetahuanmu tentan itu" maka jananlah kamu menikuti keduanya" dan !eraulilah keduanya di dunia denan baik..0 %2S. <& 4 &8(. Namun jika anak /mengalah0 kepada kemauan orang tuanya, maka Anda tidak dapat berbuat apa-apa. )oakan saja semoga peserta tetap dapat akti+ dalam dakwah dan jodoh dari orang tuanya bisa diajak mengikuti tarbiyah. )oakan juga agar mereka dapat membentuk keluarga yang mawaddah war rohmah %bahagia dan saling berkasih sayang(. I8idho orang tua di bawah ridho 'llah. 2arena itu, tidak boleh mentaati orang tua yang perintahnya bertentangan dengan perintah 'llah] (& Murobbi 3'urang gesi!6 men4ari'an #odo% ika ada peserta halaqah yang mengeluh bahwa murobbinya kurang /gesit0 mencarikan jodoh untuknya, maka apa yang perlu dilakukannyaF
awab 4 7urang /gesitnya0 murobbi dalam mencarikan jodoh, padahal peserta sudah meminta bantuan kepadanya, mungkin disebabkan beberapa hal4 &. &urobbi tidak mempunyai banyak relasi, terutama relasi yang menghubungkannya dengan komunitas ikhwan %misalnya, ia sendiri masih gadis, orang baru di daerah tersebut, atau tinggal di daerah yang belum banyak ikhwannya(. '. &urobbi sibuk, sehingga ia tidak punya banyak waktu untuk mengurus jodoh peserta halaqahnya. <. &urobbi kurang peduli dan terkesan membiarkan peserta mencari jodohnya sendiri. Sikap ini disebabkan kurangnya pemahaman murobbi terhadap pentingnya membentuk jama’ah dengan basis rumah tangga !slami. ?. &urobbi trauma karena pernah gagal menjodohkan peserta lain di masa lalu. 8. &urobbi kesulitan mencarikan jodoh bagi peserta karena peserta sendiri memberikan kriteria jodoh yang terlalu idealis. Semua +aktor di atas bisa membuat murobbi terkesan kurang /gesit0 dalam mencarikan jodoh bagi pesertanya. Sebenarnya, jika murobbi kurang /gesit0 mencarikan jodoh peserta halaqahnya, peserta dapat berinisiati+ mencari jodoh melalui /jalur lain0. Misalnya, ia dapat menghubungi ikhwah lain yang dipercayainya atau juga mencari sendiri %dalam pengertian tetap tidak boleh pacaran(. )alam !slam, perempuan boleh berinisiati+ untuk /melamar0 laki-laki melalui perantara,
seperti yang dilakukan 7hadijah ra terhadap Dasulullah saw. Namun semua cara melalui /jalur lain0 tersebut tetap perlu dikonsultasikan kepada murobbinya. I1odoh perlu di%ari bukan dengan %ara mendekati sang jodoh, tapi dengan %ara mendekati Sang Pemilik 1odoh -'llah S9TJ ($& 3Is"ara!6 4in!a dari ikhwan ika ada isyarat cinta dari ikhwan, bolehkah seorang akhwat membalasnyaF
awab 4 Lang dimaksud /isyarat cinta0 bisa bermacam-macam. Bisa berupa mimik atau gerak gerik tubuh yang memiliki kesan tertentu, kata-kata yang menjurus, pemberian hadiah yang memiliki pesan tertentu, sampai dengan surat cinta. Biasanya /isyarat cinta0 ini diberikan berkali-kali untuk mengetahui reaksi dari orang yang ditaksirnya. Sikap akhwat terhadap berbagai /isyarat cinta0 dari ikhwan adalah dengan tidak memperdulikannya. idak perlu ditanggapi dan dilayani. Sebab /isyarat cinta0 dapat membuat rusaknya keikhlasan dalam beramal dan berdakwah. Membuat munculnya pikiran yang bukan-bukan dan mengganggu konsentrasi ibadah. Bahkan bisa membuat pelakunya terjerumus pada zina %mulai dari zina hati sampai zina anggota tubuh(. Seorang akhwat tidak perlu /bermain0 perasaan dengan /isyarat cinta0. Seorang akhwat hanya perlu menanggapi sesuatu yang pasti, yaitu lamaran dari ikhwannya. Selama belum ada ikhwan yang melamar, jangan terpancing untuk /bermain isyarat cinta0 dengan siapapun. Serahkan masalah jodoh kepada Allah S karena hal itu merupakan takdir-Nya. ugas akhwat hanyalah memperbaiki diri dan memperluas pergaulan sampai Allah memberikan jodoh kepadanya. Lang juga perlu dipahami bahwa apa yang disebutkan di atas juga berlaku untuk ikhwannya. Ikhwan sebaiknya tidak perlu menanggapi dan melayani /isyarat cinta0 dari akhwat . Sebab hal itu bisa membuat pelakunya terjerumus kepada perbuatan zina. / 4an jananlah kamu mendekati zina9 sesunuhnya zina itu adalah suatu !erbuatan yan keji. 4an suatu jalan yan buruk 0 %2S. &> 4 <'(. I$agi seorang muslim, tak ada yang namanya 4isyarat %inta5. !ang ada hanyalah melamar atau dilamar J (%& Tida' berani men"a!a'an 'einginan un!u' meni'a% Bagaimana menghadapi peserta halaqah yang tidak berani mengungkapkan keinginannya untuk menikah kepada saya sebagai murobbinyaF
awab 4 Sebenarnya murobbi tidak perlu menunggu peserta untuk mengungkapkan keinginannya untuk menikah. &urobbi perlu berinisiati+ menanyakan kesiapan peserta untuk menikah, terutama jika dilihatnya peserta sudah siap dari sisi umur. #al ini karena, ada peserta yang malu menyatakan dirinya siap menikah. uga ada peserta yang suka mengulur-ulur waktu untuk menikah dengan berbagai alasan yang seringkali kurang syar Gi %untuk meniti karir, menunggu kakak perempuannya yang belum menikah, tidak enak dengan akhwat yang usianya lebih tua, ingin mengurus orang tuanya atau saudara-saudaranya lebih dahulu, dan lain-lain(, padahal usianya sudah layak untuk menikah. adi, murobbi perlu berinisiati+ untuk menanyakan langsung kepada peserta tentang kesiapannya untuk menikah tanpa perlu menunggu peserta mengungkapkannya lebih dahulu. ISalah satu tugas murobbi adalah membantu peserta halaqahnya mendapatkan jodoh yang baikJ ((& Peser!a enggan meni'a% 'arena murobbi n"a be+um meni'a% 1eserta saya sungkan untuk menikah karena dilihatnya saya sebagai murobbinya belum menikahF Betulkan sikap demikianF Bagaimana cara mengatasinyaF
awab 4 Sikap peserta yang sungkan menikah dengan alasan murobbinya sendiri belum menikah adalah sikap yang keliru. Anda sebagai murobbinya perlu bersikap sebagai berikut 4 &. Memberikan penjelasan kepadanya bahwa jodoh itu di tangan Allah. Allah telah menetapkan kapan seseorang akan bertemu jodohnya. 7arena itu, peserta tidak perlu menunggu murobbinya, jika ingin menikah lebih dahulu. Apalagi jika umur peserta memang sudah layak untuk menikah. Dasulullah bersabda, / *aransia!a yan dimudahkan bainya untuk menikah" lalu ia tidak menikah" maka tidaklah ia termasuk olonanku0 %#D. habrani dan Baihai(. '. 9ntuk menunjukkan kepada peserta bahwa Anda tidak kecewa jika peserta menikah lebih dahulu, maka Anda perlu membantu peserta untuk mencarikan jodohnya. <. Anda sendiri sebagai murobbinya perlu memberikan teladan tentang kesungguhan Anda untuk mencari jodoh bagi diri Anda sendiri. I/enunda+nunda menikah berarti menunda+nunda datangnya nikmat 'llahJ
SEKILAS TENTAN LPC
:1'9 adalah 1ea! /o +ou. :embaga yang khusus bergerak dalam bidang manajemen. :1'9 berambisi membuat orang-orang yang merasakan jasanya /melompat jauh ke depan0. Melewati batas-batas yang menghambat perkembangan diri dan organisasinya. :1'9 mempunyai misi untuk turut serta mencetak orang-orang terbaik di masanya %khoiro ummatin linnas( seperti yang dititahkan 2urGan dalam surat Ali !mran ayat &&;. )idukung oleh tekad yang bulat dari beberapa akti*is, :1'9 didirikan pada bulan Agustus &33? dengan akta notaris So+jan unus, S#. No. '=K'8KAgustus &33? dan sekarang ini beralamat di alan Anggrek Nelimurni Blok B. No. &' Slipi - akarta Barat %&&?5;(. 7egiatan yang dilakukan meliputi trainin %pelatihan( dan konsultasi di bidang manajemen, pengembangan pribadi % sel8 de=elo!ment (, dan kepemimpinan. Semua jasa yang ada di :1'9 merupakan /produk0 khas yang disebut dengan &anajemen Haroki. 7has karena berlandaskan !slam dan memperhatikan perkembangan ilmu manajemen modern. )alam pelatihannya, :1'9 mengadakan pelatihan bernuansa !slam serta menggabungkan unsur pendidikan #edu3ation$ dengan unsur hiburan #entertainment$ sehingga menjadi sebuah pelatihan yang interakti+ dan !slami. Bermoto I8 +ou 4on’t Bhane" +ou’ll 4ie, :1'9 dengan &anajemen Haroki-nya menyediakan jasa pelatihan dan konsultasi di bidang manajemen diri %pengembangan pribadi(, manajemen organisasi, manajemen bisnis, manajemen dakwah dan manajemen publik. Sebagian serial &anajemen Haroki itu telah diterbitkan dalam bentuk buku. Adapun mitra yang ditangani :1'9 meliputi, mahasiswa, perusahaan, organisasi, dan masyarakat umum.