rotary cutter for wireline equipmentDescripción completa
appendix
elektroDeskripsi lengkap
Full description
Descripción: rotary slips
sistem rotaryDeskripsi lengkap
AAAAAAAAAAAAAFull description
Rotary Drilling
bentuk dan desain untuk merancang program rotary encoder untuk mengetahui kecepatan putar (RPM) dengan tampilan LCD yang diprogram pada mikrokontrollerFull description
Pengolahan Air BersihFull description
rotary encoderFull description
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Pada kegiatan usaha pertambangan dalam pengambilan bahan galian
sangat jarang mendapatkan hasil yang langsung dapat di jual atau memiliki nilai tinggi. Biasanya akan dilakukan dilakukan terlebih dahulu dahulu pengolahan pengolahan awal yang serin sering g dise disebu butt deng dengan an Peng Pengol olah ahan an Baha Bahan n Gali Galian an (PBG (PBG). ). Kegi Kegiata atan n ini ini bertujuan untuk mengolah bahan galian tersebut terse but menjadi lebih ekonomis dan menciptakan tingkat efektivitas dari kegiatan usaha pertambangan. ang dima dimaks ksud ud deng dengan an baha bahan n gali galian an adala adalah h bijih bijih ( ore)! ore)! minera minerall industri (industrial (industrial minerals) minerals) atau bahan galian Golongan " dan batu bara (coal ).
Pengolahan
bahan
galian
( mineral mineral
beneficiatio beneficiation/min n/mineral eral
processing/mineral dressing ) adal adalah ah suat suatu u pros proses es peng pengol olah ahan an deng dengan an mem memanfa anfaat atka kan n
perb perbed edaa aan# n#pe perb rbed edaa aan n
sifa sifatt
fisi fisik k
baha bahan n
gali galian an
untu untuk k
memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Khusus untuk batu bara! proses pengolahan itu disebut dis ebut pencucian batu bara (coal washing ) atau preparasi batu bara (coal (coal preparation ). Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap siap untuk untuk dilebu dileburr atau dimanfaat dimanfaatkan kan.. $leh $leh sebab sebab itu bahan bahan galian galian tersebu tersebutt perlu perlu menjala menjalani ni pengol pengolaha ahan n bahan bahan galian galian (PBG) (PBG) agar agar mutu mutu atau atau kadarny kadarnyaa dapat dapat diting ditingkat katkan kan sampai sampai memenu memenuhi hi kriteri kriteriaa pemasar pemasaran an atau atau peleburan. %elai %elain n itu itu poten potensi si enda endapa pan n mine mineral ral indu industr strii yang yang relati relatiff besar besar!! diantaranya bentonit! batugamping! &eolit! kaolin! feldspar! tras! dan kaolin! seperti tercantum pada pengolahan mineral'bahan galian atau juga disebut ore dressing'min dressing'mineral eral dressing'milin dressing'miling g dimaksudkan dimaksudkan untuk meningkatk meningkatkan an nilai ekon ekonom omii dari dari mine minera ral. l. Peng Pengol olah ahan an mine minera rall dapa dapatt dila dilaku kuka kan n deng dengan an memanfaatkan perbedaan sifat#sifat fisika atau kimianya.
2
Pengolahan Bahan Galian
Kehidupan manusia tidak lepas dari bahan galian! mulai dari rumah seisinya! genting! keramik! peralatan dapur! motor! mobil! cat sampai bahan bakar! semuanya berasal dari bahan galian. ahap pengolahan bahan galian terdiri dari preparasi! konsentrasi! dan dewater dewatering ing.. Pada Pada prakti praktikum kum ini! ini! prakti praktikan kan dikena dikenalkan lkan dengan dengan alat#al alat#alat at preparasi yaitu jaw j aw crusher. "rusher merupakan mesin yang dirancang yang dirancang untuk mengurangi besar batu besar batu ke ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu. Kegiatan praktikum ini dibimbing oleh asisten dosen mata kuliah pengolahan bahan galian. Pada kegiatan praktikum pengolahan bahan galian para praktikan yang akan akan mela melaku kuka kan n kont kontak ak deng dengan an alat alat haru haruss meng menggu guna naka kan n P* (la (latt Pelindung *iri). P* adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Biasanya jaw crusher ini digunakan pada kegiatan kominu kominusi si di sejumla sejumlah h perusa perusahaa haan n tamban tambang g batuan batuan seperti seperti batuba batubara! ra! batu batu granit dan batu#batu lainnya yang ukuran bahan galiannya besar#besar. 1.2 Maksud dan Tujuan
dapun dapun maksud maksud dari kegiatan kegiatan praktikum praktikum pengolahan pengolahan bahan galian mengenai +otary %ample *evider ini adalah agar praktikan dapat mengenal alat#a alat#alat lat peng pengol olah ahan an baha bahan n gali galian an yang yang dima dimaks ksud udka kan n di ,abo ,aborat rator oriu ium m Pengol Pengolaha ahan n Bahan Bahan Galian Galian dan -etalu -etalurg rgii di Gedung Gedung Pengab Pengabdia dian n urusa urusan n eknik eknik Pertambangan /akultas eknik eknik 0niversitas Bangka Belitung. ujuan yang ingin dicapai dari kegiatan praktikum pengolahan bahan galian ini! antara lain 1 •
gar praktikan dapat memahami pengetahuan tentang pengolahan bahan galian.
•
gar praktikan dapat mengusai dasar dari cara kerja dan sistematika dari alat praktikum yaitu rotary sample devider.
3
Pengolahan Bahan Galian
•
gar praktikan dapat memahami tahapan#tahapan pengolahan bahan galian dari primary! secondary lalu fine crushing.
• •
•
gar praktikan dapat mengetahui cara kerja alat rotary sample devider. gar praktikan dapat mengetahui komponen 2 komponen yang terdapat pada alat rotary sample devider. gar praktikan dapat melakukan tahap analisis dari praktikum tersebut.
1.3 Manfaat
*ari praktikum ini memiliki manfaat agar para praktikan mengerti dasar dan dapat memahami mengenai alat rotary sample devider. Karena nantinya hal#hal tersebut sesuai dengan acuan bidang pekerjaan pada kegiatan pertambangan nantinya.
4
Pengolahan Bahan Galian
BAB II TEOI DA!A
2.1 "ran#t
Batuan granit merupakan batuan beku yang berasal dari dalam perut bumi (muntahan magma) yang berstuktur granitik dan struktur holokristalin! yang terdiri dari elemen kuarsa dan feldspar! sedangkan mineral lainnya dalam jumlah kecil seperti bioit! muskovit! hornblende! dan piroksen. *alam bidang industri! pemanfaatan batuan granit banyak dipakai dalam pembuatan keramik dan bahan beku pembuatan batu hias! lantai! ataupun ornamen dinding.
Gambar 3.4 Batu Granit
2.2 Peng$la%an Ba%an "al#an
Pengolahan Bahan Galian merupakan proses pemisahan mineral berharga dari mineral tidak berharga! yang dilakukan secara mekanis! dimana menghasilkan produk yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan produk yang mineralnya berkadar rendah (tailing). Proses pemisahan ini didasarkan atas sifat fisik mineral maupun sifat kimia fisika permukaan mineral dan diupayakan menguntungkan. Keuntungan dari pengolahan bahan galian adalah sebagai berikut 1 4. %ecara 5konomis. a. -engurangi ongkos angkut tiap ton logam dari lokasi penambangan ke pabrik pengolahan! karena sebagian mineral tidak berharga (waste mineral) telah terbuang selama proses pengolahan dan kadar bijih sudah
5
Pengolahan Bahan Galian
ditingkatkan. b. -engurangi jumlah flu6 yang ditambahkan dalam peleburan serta mengurangi metal yang hilang bersama slag. c. -engurangi biaya peleburan tiap ton logam yang dihasilkan! sebab dalam peleburan tonase logan yang dihasilkan lebih banyak (dalam waktu yang sama) bila dibandingkan dengan peleburan tanpa diawali dengan pengolahan bahan galian. 3. %ecara eknis. a. Pengolahan Bahan Galian akan menghasilkan konsentrat yang mempunyai kadar mineral berharga relatif tinggi! sehingga lebih memudahkan untuk mengambil metalnya. b. da kemungkinan konsentratnya mengandung lebih dari satu mineral berharga! maka ada kemungkinan dapat diambil logam yang lain sebagai hasil sampingan. ujuan dilakukannya kegiatan pengolahan bahan galian ini yaitu untuk membebaskan mineral berharga dari mineral pengotornya (meliberasi)! memisahkan mineral berharga dari pengotornya! mengontrol ukuran partikel agar sesuai dengan proses selanjutnya (reduksi ukuran)! mengontrol agar bijih mempunyai ukuran yang relatif seragam! mengontrol agar bijih mempunyai kadar yang relatif seragam! membebaskan mineral berharga! menurunkan kandungan pengotor (menaikkan kadar mineral berharga). ktifitas dari kegiatan penambangan telah diatur dalam 0ndang# undang 7o.8 ahun 399: tentang Pertambangan -ineral dan Batubara. dapun tahap#tahap dalam pengolahan bahan galian yang utama terdiri dari1 4. +eduksi 0kuran aitu tahapan pengecilan ukuran yang merupakan tahapan utama dalam pengolahan bahan galian.+eduksi ukuran terdiri dari dua macam proses yaitu1 a. Peremukan atau pemecahan bahan galian yang dapat menggunakan alat mekanis yang berbasis "rushing baik tahap pertama! kedua dan seterusnya disesuaikan dengan permintaan konsumen.
6
Pengolahan Bahan Galian
b. Penggerusan atau penghalusan yang dapat menggunakan alat mekanis yang berbasis Grinding baik dalam tahap pertama! kedua dan seterusnya! hasil atau produk dapat berfariatip yang dapat disesuaikan denagn sistem pengoperasian alat. 3. Pemisahan Berdasarkan 0kuran (%i&ing) %etelah bahan galian atau bijih diremuk dan digerus! maka akan diperoleh bermacam#macam ukuran partikel. $leh sebab itu harus dilakukan pemisahan berdasarkan ukuran partikel agar sesuai dengan ukuran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen agar bernilai jual. Pada proses pengolahan yang berikutnya! pengolahan tersebut
dapat berupa tahapan
pengayakan atau penyaringan yang merupakan tahapan atau proses pemisahan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam skala industri! sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium yang digunakan untuk pembelajran serta praktikum pengolahan bahan galian . Produk dari proses pengayakan atau penyaringan ada dua! yaitu1 a. 0kuran lebih besar daripada ukuran lubang#lubang ayakan (oversi&e). b. 0kuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang#lubang ayakan (undersi&e). entunya hal yang dapat merugikan seperti tidak sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan sangat dihindari. Kominusi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan bijih! mineral atau bahan galian. Pada kominusi! bijih atau mineral berukuran lebih besar dari 4 meter dapat dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang daripada 499 mikron. Pada umumnya bijih! mineral atau bahan galian dari tambang masih berukuran cukup besar. %ehingga sangat tidak mungkin dapat secara agnsung digunakan atau diolah lebih lanjut. Biasanya bijih atau minral dalam ukuran
7
Pengolahan Bahan Galian
besar itu memiliki kadar sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotornya. ,iberasi mineral berharga masih rendah pada ukuran bijih yang besar. %ehingga untuk dapat diolah dan untuk dapat meninggkatkan kadar mineral tertantu harus melalui proses pengecilan ukuran terlebih dahulu. $perasi ini biasanya dibagi menjadi dua tahapan yaitu1 •
"rushing
•
Grinding Pada prinsipnya tujuan operasi pengecilan ukuran pada kominusi
ukuran bijih! mineral atau bahan galian adalah1 4. -embebaskan ikatan mineral berharga dari gaunge nya. 3. -enyiapkan ukuran umpan sesuai dengan ukuran operasi konsentrasi atau ukuran pemisahan. ;. -engekspos permukaan mineral berharga! untuk proses hyrometalurgi tidak perlu benar#benar bebas dari gangue. 8. -emenuhi keinginan konsumen atau tahapan berikutnya.
8
Pengolahan Bahan Galian
Gambar 3.3 Proses Kominusi
ahapan kominusi adalah dengan system crushing. "rushing biasanya digunakan untuk pengecilan ukuran sampai ukuran bijih kuran lebih 39 mm! sedangkan penggerusan! grinding digunakan untuk pengecilan ukuran mulai dari 39 mm sampai halus. 0mumnya pengecilan ukuran bijih dilakukan secara bertahap! yaitu1 4. Primary Crushing (Peremukan tahap pertama) -engecilkan ukuran bijih sampai ukuran 39 cm. 3. Secondary Crushing (Peremukan tahap kedua) -engecilkan ukuran bijih dari sekitar 39 cm sampai < cm. ;. Tertiary Crushing (Peremukan tahap ketiga) -engecilkan ukuran bijih dari < cm menjadi sekitar 4 cm.
9
Pengolahan Bahan Galian
8. Grinding (Penggerusan kasar) -engecilkan ukura bijih dari sekitar 4 cm menjadi 4 mm <. Fine Grinding (Penggerusan halus) -engecilkan ukuran bijih mulai dari 4 mm menjadi halus! biasanya ukuran bijih menjadi kuran 9!9=<. Kemampuan alat dalam mengecilkan ukuran sangat terbatas! sehingga pengecilan selalu dilakukan bertahap. ahap peremukan biasanya dilakukan dengan reduksi rasio antara 8 sampi =! sedangkan penggerusan biasanya dilakukan dengan reduksi rasio 4< sampai >9. +eduksi rasio ukuran merupakan perbandingan ukuran umpan terhadap ukuran produk. -ekanisme +emuk (ksi Kominusi)1 4) Abrasion (attrition) erjadi bilamana energi yang kurang mencukupi diterapkan pada partikel! menyebakan terjadinya locali&ed stressing dan remuknya sebagian kecil area sehingga menghasilkan distribusi ukuran partikel yang halus. 3) Compression (cleage) 5nergi cukup untuk membuat partikel remuk! menghasilkan ukuran partikel ukurannya tidak jauh berbeda dengan ukuran umpan.
10
Pengolahan Bahan Galian
;) !mpact (shatter) 5nergi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan
partikel!
menghasilkan banyak partikel dengan distribusi ukuran yang lebar. /aktor#faktor yang mempengaruhi proses kominusi1 •
0kuran material'bijih dari tambang.
•
Biasanya ukuran material'bijih dari tambang dalam bentuk bongkah ? pemilihan primary crusher dan proses screening"
•
Keadaan bijih ? pada material yang lengket akan mempengaruhi pemilihan mill/crusher .
•
Kesediaan air ? penting khususnya untuk proses basah.
•
Proses#proses berikutnya basah atau kering.
•
Korosi pada lining (bahan pelapis pada dinding dalam mill ).
•
+eaksi antara material dengan air.
2.3 Ta%a&an '$(#nus# 2.3.1 Crushing
Peremukan ini merupakan proses bagian dari kominusi yang bertujuan untuk mengurangi'mereduksi ukuran butir dari bijih bahan galian yang telah ditambang. "rushing ini sendiri memiliki arti proses reduksi ukuran dari bahan galianatau bijih yang langsung dari tambang (+$- @ run of mine) dan memiliki ukuran besar#besar (diameter sekitar 499 cm) menjadi ukuran 39#3< cm bahkan bisa mencapai ukuran 3!< cm."rushing bagian dari kominusi ini memiliki ; tahap! yaitu primary crushing! secondary crushing! dan fine crushing (grinding). ahapan "rushing tersebut yaitu 1
11
Pengolahan Bahan Galian
4. Prymari crushing (ahap pertama) 1 *apat memecah batuan yang berukuran sekitar 4<99mm menjadi ukuran ;9#499mm. 0kuran terbesar dari tahapan ini adalah 399mm. lat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah aw "rusher dan Gyratory "rusher. 3. Secondary Cruher (ahap kedua) 1 *apat memecah material yang berukuran 4<9mm menjadi 43.<#3<.8mm. Pada tahapan ini kadang masih di jumpai ukuran partikel =
2.3.2 Grinding
Grinding -erupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan. Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan dari bentuk kasar menjadi ukuran yang lebih halus untuk menyempurnakan proses mi6ing yaitu hasil pencampuran yang merata dan menghindari segregasi partikelpartikel bahan. Grinding menggunakan hammermill ataupun rollermill. Grinding adalah proses pengurangan ukuran partikel bahan olahan dari bentuk besar'kasar di ubah menjadi ukuran yang lebih kecil. 0ntuk itu yg namanya grinding adalah proses pemecahan atau penggilingan. lat yang digunakan dalam grinding yaitu1 a.Ball -ill -ill ini merupakan sebuah silinder hori&ontal dengan diameter sama dengan panjangnya! yang dilapisi dengan suatu plat. lat ini memiliki suatu silinder yang terisi dengan bola baja. "ara kerjanya yaitu dengan diputar! sehingga material yang dimasukkan hancur oleh bola#bola baja. Biasanya diameter ball mill sama dengan panjang ball mill. b. +od -ill
12
Pengolahan Bahan Galian
-edia grinding ini alat ini berupa batang#batang besi'baja yang panjangnyya sama dengan panjang mill. "ara kerjanya dengan diputar.sehingga batang baja terangkat lalu jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam rod mill sehingga hancur. c.Aammer -ill Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder. 0mpan masuk dari bagian puncak casing dan dihancurkan! selanjutnya dikeluarkan melalui bukaan pada dasar casing. 0mpan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun yang berada pada piring rotor. Kemudian pecahan ini terlempar pada anvil plate di dalam sebuah casing sehingga dipecahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. ,alu digosok menjadi serbuk. khirnya didorong oleh palu ke luar bukaan. Proses pemecahan'penggilingan ada 8 cara yaitu 4. Potongan ( cutting )! bahan olahan di grinding dengan menggunakan benda tajam. 3. Pukulan ( impact )! bahan olahan di grinding dengan menggunakan benda tumpul. ;. ekanan ( compression )! bahan olahan di grinding dgn di tekan arah tegak lurus dari landasan. 8. Gesekan ( attrition )! bahan olahan di grinding dgn di gesek arah sejajar dari landasan.
2.) Pre&aras#
Preparasi sampel adalah pengurangan massa dan ukuran dari sample sampai pada massa dan ukuran yang cocok untuk analisa di laboratorium. Preparasi batubara merupakan salah satu kegiatan lanjutan untuk conto yang
13
Pengolahan Bahan Galian
telah di sampling ! dimana kegiatan ini adalah untuk mempersiapkan contoh batubara yang akan dianalisa dengan melakukan pengadukan (homogenisasi)! penggilingan! pembagian! penghalusan. eknik preparasi sampel adalah bagian dari proses analisis yang sangat penting karena merupakan proses yang harus dilakukan untuk menyiapkan sampel sehingga siap untuk dianalisis menggunakan instrumentasi yang sesuai. %ecara umum proses analisis minimal mempunyai < langkah! yaitu sampling (pengambilan sampel)! preservasi sampel (penyimpanan sampel)! preparasi sampel (penyiapan sampel)! analisis (pengukuran)! interpretasi data (analisis data)! dan pembuatan laporan analisis. Kesalahan pada salah satu tahap pada proses analisis akan menyebabkan terjadinya kesalahan hasil analisis. kibatnya akan dihasilkan data hasil analisis yang tidak valid. Preparasi merupakan persiapan sebelum dilakukan proses konsentrasi! dalam proses ini ada beberapa tahap! yaitu 1 4. Kominusi Proses mereduksi butiran sehingga menjadi lebih kecil dari ukuran semula. Aal ini dapat dilakukan dengan crushing (peremukan) untuk proses kering. #" Si$ing Si$ing adalah tindakan untuk mengelompokkan partikel menurut besar kecilnya ukuran. Si$ing merupakan aktivitas yang sangat penting dalam upaya penyeragaman ukuran untuk mendapatkan kelompok partikel dengan ukuran butir yang sesuai untuk tiap#tiap metode pemisahan atau pengolahan mineral. dapun tahapan#tahapan preparasi sample yaitu sebagai berikut 1 4. Pengeringan 0dara ( Air %rying ) Pengeringan udara pada gross sample dilakukan jika sample tersebut terlalu basah untuk diproses tanpa menghilangnya moisture atau yang menyebabkan timbulnya kesulitan pada crusher atau mill . Pengeringan udara dilakukan pada suhu ambient sampai suhu maksimum yang dapat diterima yaitu 899". aktu yang diperlukan untuk pengeringan ini bervariasi tergantung dari
14
Pengolahan Bahan Galian
tipe batubara yang akan di preparasi! hanya prinsipnya batubara dijaga agar tidak mengalami oksidasi saat pengeringan. 3. Pengecilan 0kuran Butir (Crushing ) Pengecilan ukuran butir adalah proses pengurangan ukuran atas sample tanpa menyebabkan perubahan apapun pada massa sample. 0mumnya conto batubara digiling berdasarkan ukuran partikel yang diperlukan oleh pengujian tertentu. Beberapa aturan dalam cara memperkecil ukuran partikel antara lain1 •
Pengecilan ukuran harus dilakukan secara mekanis.
•
idak diperbolehkan mengayak material yang tertahan a yakan (oersi$e).
•
%emua penggerus harus selalu bersih. -isalnya pada pemakaian hammer mill yang selalu menahan batubara setelah penggerusan! sehingga pada penggerusan selanjutnya dapat mengotori sample yang akan digerus.
•
-emperkecil ukuran dengan tangan tidak diperbolehkan! kecuali untuk batubara lempengan.
;. Pencampuran ( &i'ing ) Pencampuran yaitu proses yang dilakukan setelah pengecilan ukuran butir pengadukan sample agar diperoleh sample yang homogen. 8. Pembagian ( %iiding ) Proses untuk mendapatkan sample yang representatif dari gross sample tanpa memperkecil ukuran butir dan alat yang digunakan untuk batubara yaitu slotted belt . <. Pengayakan (Screening ) Pengayakan ( screening ) adalah kegiatan pengelompokkan partikel dengan melewatkan melalui mata atau lubang ayakan! mata ayakan itu sendiri dapat dibuat dari besi yang dilubangi dengan ukuran tertentu atau dari kawat yang dianyam partikel yang lolos dari atau melewati mata ayakan disebut undersi$e product ! akibat terlalu banyak partikel berukuran kecil dalam jumlah yang cukup besar atau banyak dicampur dengan partikel besar yang tinggal sebagai oersi$e product . >. Penggerusan (milling )
15
Pengolahan Bahan Galian
Proses selanjutnya adalah milling atau penggerusan. lat yang digunakan adalah raymond mill. +aymond mill merupakan alat yang digunakan untuk menggiling atau menghancurkan sampel batubara sehingga didapatkan ukuran 9!343 mm (sampel batubara yang telah siap dianalisa di laboratorium). =. Penyimpanan %ampel (Storage) %etelah dilakukannya berbagai macam proses preparasi! maka selanjutnya dilakukanlah penyimpanan sampel yang disimpan di dalam botol sampel. %ebagian sampel digunakan analisa di laboratorium dan sebagian lagi disimpan pada storage.
*alam melakukan kegiatan preparasi! terdapat beberapa alat mekanis yang digunakan yaitu 1 a.aw "rusher aw "rusher biasa digunakan untuk mengurangi ukuran butir dari <9 mm sampai 44!3 mm dan merupakan mesin peremuk yang umum dengan bentuk dan mekanisme yang sederhana untuk melakukan peremukan batuan dengan cara menjepit diantara dua buah plat atau swing aw! lalu dihancurkan dengan gaya tekan remuk. lat ini mempunyai dua aw yang satu dapat digerakkan dan lainnya tidak dapat digerakkan atau diam. b. %wing Aammer -ills %wing Aammer -ills digunakan untuk menggerus sampel sampai ukuran 9!3 mm yang akan digunakan untuk sampel yang akan dianalisis di laboratorium. c.+otary %ampel *ivider lat ini terdiri atas sejumlah kontiner misalnya 43 atau C yang dibentuk seperti segmen#segmen pada pelat berputar sekitar >9 rpm. *igunakan pada tahapan pembagian sampel. d. %lotted Belt %lotted belt merupakan suatu belt coneyor yang tidak berakhir! mempunyai slot dengan ruang pitch#nya diperalati oleh alat berbentuk bibir yang bertindak sebagai pagar pemotong.
16
Pengolahan Bahan Galian
e.%creen %creen merupakan alat untuk menyaring suatu material dengan ukuran yang seragam. partikel yang lolos dari atau melewati mata ayakan disebut undersi$e product ! akibat terlalu banyak partikel berukuran kecil dalam jumlah yang besar. f. +oll "rusher +oll crusher adalah tipe crusher dengan sistem gilas rotary dengan kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar ;99 rpm dan memiliki kapasitas produksi yang
jauh lebih besar. +oll crusher
digunakan sebagai crusher sekunder atau crusher tersier setelah batuan melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. +oll crusher terbagi menjadi dua jenis! yaitu sebagai berikut 1 •
%ingle +oll "rusher %ingle roll crusher adalah roll crusher yang didesain mempunyai satu roller saja dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan batubara dengan satuan luas. Pada single roll crusher memiliki satu buah roda.
•
*ouble roll crusher *ouble roll crusher adalah roll crusher yang mempunyai 3 buah roller ! dengan sumbu yang sejajar pada bidang hori&ontal yang sama. *ouble roll crusher sangat cocok digunakan untuk batuan dan mineral dengan jenis seperti batubara! limestone! dan kaolin.
17
Pengolahan Bahan Galian
BAB III METODOLO"I
3.1 *aktu dan Te(&at Pelaksanaan
Praktikum pengolahan bahan galian mengenai rotary sample divider dilakukan pada hari jumDat tepatnya tanggal 38 /ebruari 394= pukul 49199 EB yang dilaksanakan di ,aboratorium urusan eknik Pertambangan /akultas eknik 0niversitas Bangka Belitung.
3.2 Alat dan Ba%an
lat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan praktikum pengolahan bahan galian yaitu1 4. +otary %ample *ivider 3. Batu Granit (berupa tepung) ;. -asker
18
Pengolahan Bahan Galian
8. Kacamata <. %arung tangan " Safety Shoes =. lat ulis C. Penggaris :. Kamera 49.imer
3.3 Langka%+Langka% Prakt#ku(
Berikut
adalah
langkah#langkah
yang
dilakukan
dalam
praktikum
pengolahan bahan galian mengenai alat +otary %ample *evider1 4. erlebih dahulu gunakan P* (lat Pelindung *iri) dengan benar sesuai standar. 3. %iapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. ;. Pertama! timbang terlebih dahulu sampel' feed yang akan digunakan dalam percobaan yaitu seberat 4!< kg. pabila telah selesai ditimbang! maka masukkan sampel' feed tersebut ke dalam plastik sampel. 8. %elanjutnya! masukkan sampel' feed yang telah ditimbang tadi ke dalam alat +otary %ample *evider melalui hopper . <. Pada alat +otary %ample *evider! atur getaran yang akan digunakan dalam percobaan. *alam pengaturan getaran ini! dilakukan dengan cara memutar tombol yang ada pada alat di bagian paling kanan (di mana pada alat terdapat ; buah tombol yang digunakan). 0ntuk percobaan pertama ini! atur getarannya sebesar C getaran. >. %etelah getarannya diatur! selanjutnya adalah menyalakan pemutar segmen dengan cara memutar tombol yang ada pada alat di bagian paling kiri (dimana pada alat terdapat ; buah tombol yang digunakan). =. %etelah segmen diputar! berikutnya adalah memutar tombol yang ada di bagian tengah! dimana guna tombol ini adalah untuk menghidupkan getaran pada feeder . %embari menghidupkan getaran pada feeder ini! secara
19
Pengolahan Bahan Galian
bersamaan lakukan perhitungan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan sampai feed yang dimasukkan habis keluar menuju segmen dengan menggunakan timer . C. %elanjutnya! tunggu sampai feed yang dimasukkan habis keluar menuju segmen yang ada. pabila feed telah habis! maka matikan timer bersamaan sembari memutar tombol untuk mematikan getaran pada feeder . :. "atat waktu yang dibutuhkan sampai feed tersebut habis keluar menuju segmen. 49. Keluarkan feed yang telah masuk dalam segmen tadi. imbang dan catat berat feed per masing#masing segmen. Bersihkan alat agar tidak ada feed yang tertinggal karena percobaan pertama ini. 44. ,akukan hal yang sama untuk percobaan kedua dan ketiga. Aanya saja pada percobaan kedua! getaran yang diatur adalah sebesar : getaran dan untuk percobaan ketiga getaran yang diatur adalah sebesar 49 getaran. 43. %etelah selesai melakukan ketiga percobaan tersebut! selanjutnya adalah membersihkan alat dan
bahan
berlangsung seperti sedia kala.
yang digunakan
selama praktikum
20
Pengolahan Bahan Galian
BAB I, HA!IL DAN PEMBAH!AN
).1 $tar- !a(&le De#der ).1.1 Pengert#an
+otary %ample *evider merupakan salah satu alat tambang yang penting memiliki fungsi untuk membagi sample yang bekerja secara mekanis. Keuntungan alat pembagi sample mekanis ialah reduction ratio dapat divariasikan dan tidak perlu membagi sample sampai setengahnya secara berurutan. %etelah dibagi! sample dapat di peroleh dengan mengambil increment kecil yang banyak. adi menghindarkan tahap pencampuran. Pada proses pembuatan ini bermacam# macam seperti pemilihan bahan! pembuatan rangka! pemasangan body! panel! dan motor! finishing ! dll. Proses pembuatan merupakan proses perlakuan terhadap part (komponen) dengan menggunakan mesin dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau menghilangkan sebagian material dari benda kerja yang tujuannya untuk mendapatkan benda kerja (komponen) dengan akurasi yang baik
21
Pengolahan Bahan Galian
dan ketelitian yang tinggi sehingga dihasilkan produk yang berkualitas dan bermutu tinggi sesuai dengan keinginan dan standar produk. Pembagian sample dapat dilakukan baik secara manual maupun mekanis. ika pembagian akan dilakukan secara manual tetapi tidak menggunakan riffle! dapat dilakukan dengan cara yang disebut sebagai cara coning and *uartering . Prinsipnya ialah partikel dibagi menjadi C bagian yang sama. 5mpat bagian yang berlawanan disatukan untuk kemudian dibagi dua lagi! begitu seterusnya sampai diperoleh berat yang diinginkan! empat bagian lainnya dibuang. lat ini terdiri atas sejumlah continer misalnya 43 atau C yang dibentuk seperti segmen#segmen pada plat berputar sekitar >9 rpm. 0kuran minimal lubang pintu harus tiga kali ukuran terbesar partikel. adi! sejumlah increment akan terpisah pada setiap putarannya! terbagi merata ke setiap kontainer. ika ada C segmen! satu kontainer akan mengandung fraksi seperdelapan dari jumlah yang masuk ke +otary %ample *evider! sehingga kita dapat mengambil fraksi 4'C! F atau . ).2 Bag#an+Bag#an $tar- !a(&le De#der
Gambar 8.4 lat +otary %ample *evider
Keterangan
1
Berikut ini adalah bagian#bagian dari alat rotary sample devider beserta keterangan dan penjelasannya1
22
Pengolahan Bahan Galian
+
,opper -erupakan tempat'bak penampungan material yang akan dimasukkan ke dalam alat. tau bisa juga sebagai tempat masuknya material yang akan dimasukkan.
Gambar 8.3 Aopper
#
Plat Pan aitu tempat berjalannya feed akibat getaran dari hopper menuju sample segment.
Gambar 8.; Plat Pan
-
Sample Segment -erupakan tempat sample yang berputar dan berisi C segment pembagian untuk pembagian sample secara merata.
23
Pengolahan Bahan Galian
Gambar 8.8 %ample %egment
.
Controller -erupakan bagian utama alat untuk mengontrol kecepatan getaran.
Gambar 8.< "ontroller
0le1tronic 2ibrator #/3 ohm aitu bagian alat yang berfungsi menghasilkan getaran menggunakan sistem motor electric.
4o' of %rie &otor aitu tempat dimana letak dari motor utama untuk menggerakkan alat seluruhnya.
).3 Mekan#s(e / 0ara 'erja Alat
Berikut adalah mekanisme atau cara kerja dari alat rotary sample devider1 "ara kerja dari alat ini yaitu menggunakan prinsip getaran yang berasal dari tenaga elektrik yang menggerakkan vibrator untuk menghasilkan getaran pada
24
Pengolahan Bahan Galian
alat. lat ini juga memiliki tombol pengatur kecepatan untuk mengatur kecepatan getaran dan juga memiliki tombol untuk memutar sample segment dengan kecepatan konstan. "ara kerja alat ini dimulai dengan memasukkan feed melalui hopper dan kemudian diberikan getaran agar feed dapat berjalan menuju sample segment yang berputar. Kemudian sample akan terbagi rata dan untuk pemilihan sample diambil pada sample segment yang berlawanan.
).) Has#l Prakt#ku(
Pada hasil praktikum kali ini dengan menggunakan alat rotary sample devider dilakukan dengan ; kali percobaan. *ari tiap percobaan tersebut dengan menggunakan getaran yang berbeda. Berikut data sample dari tiap percobaan1
4.
3.
;.
%ample Percobaan E •
%ample
1 3 Kg
•
Getaran
1 C A&
•
aktu1 ;4!93 detik
%ample Percobaan EE •
%ample
1 3 Kg
•
Getaran
1 : A&
•
aktu1 8: detik
%ample Percobaan EEE •
%ample
1 3 Kg
•
Getaran
1 49 A&
•
aktu1 4>!8< detik
Aasil produksi! sebagai berikut1 4. %ample Percobaan E •
Aasil produk 1 39!>< Kg
•
Keluaran
1 H9!><
25
Pengolahan Bahan Galian
3. %ample Percobaan EE •
Aasil Produk 1 34!4< Kg
•
Keluaran
1 H4!4<
;. %ample Percobaan EEE •
Aasil Produk 1 39!C Kg
•
Keluaran
1 H9!C
*ari macam#macam sample yang sudah dimasukan nantinya akan ada perbedaan waktu yang disebabkan oleh perbedaan getaran yang diatur. Berikut adalah hasil percobaan dari ; kali sample pada tiap devider1
Berikut adalah foto#foto mengenai alat dan feed saat melakukan praktikum pengolahan bahan galian1
26
Pengolahan Bahan Galian
Gambar 8.> /eed
Gambar 8.= +otary %ample *evider
BAB , PENUTUP
.1 'es#(&ulan
dapun kesimpulan dari praktikum pengolahan bahan galian mengenai alat rotary sample devider adalah sebagai berikut1 •
+otary sample devider digunakan pada kegiatan kominusi. *apat dikatakan bila pengklasifikasi saat akan sebelum dimasukkan atau menjadi feed bagi hammer mill.
•
/ungsi dari rotary sample devider sendiri adalah untuk membagi sama rata feed hasil primary crushing sebelum tahap grinding dengan prinsip kerja berupa
27
Pengolahan Bahan Galian
getaran
yang kemudian feed hasil getaran akan masuk ke dalam tempat
penampung yang berputar dengan hasil yang sama rata. •
Aasil praktikum1 4. %ample Percobaan E •
%ample
1 3 Kg
•
Getaran
1 C A&
•
aktu1 ;4!93 detik
3. %ample Percobaan EE •
%ample
1 3 Kg
•
Getaran
1 : A&
•
aktu1 8: detik
;. %ample Percobaan EEE •
%ample
1 3 Kg
•
Getaran
1 49 A&
•
aktu1 4>!8< detik
Aasil produksi! sebagai berikut1 4. %ample Percobaan E •