Resume Kuliah-5
STRATEGIC STRATEGIC MANAGEME MANA GEMENT NT Type, Form Form and Imple Impl ementation Strategy Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ Strategic St rategic Management” Dosen Pengampu: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Oleh: Arfin Jaya Saputra: 55117120094
Program Stud i Magister Manajemen Manajemen Universit as Mercu Mercu B uana Jakarta 2018
Pengerti Pengerti an Strategi Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David, p.15, 2004). Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989). Tipe-Tipe Tipe-Tipe Strategi STRATEGI GENERIK PORTER 3 jenis strategi generic menurut porter, yaitu: Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan Produk(Differentiation), Produk(Differentiation), Focus.
Porter Generic Strategies 1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership) Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang ( barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis
ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori pe rilaku low-involvement,ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan. Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. 2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation) Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong m endorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar, tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, featurestambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit diti ru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).
3. Strategi Fokus (focus) Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak t idak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – pelaksanaannya – terutama terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pemb edaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
STRATEGI GENERIK GENERIK GL UECK Glueck meyakini bahwa strategi perusahaan pada dasarnya dapat dikategorikan ke dalam empat strategi generik, yaitu: strategi stabilitas ( stability), ekspansi (expansion), penciutan (retrenchment), dan kombinasi (combination) dari ketiganya. (Umar, 1999). 1. Strategi Stabilitas (stability) Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan karena berusaha untuk meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan keuntungan. Strategi ini relatif rendah resiko dan biasanya dilakukan untuk produk yang tengah berada pada posisi matang/dewasa (maturity).
2. Strategi Ekspansi (expansion) Strategi ekspansi menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar dan fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi selain keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko kegagalan yang tidak kecil. 3. Strategi Penciutan (retrenchment) Strategi penciutan dimaksudkan untuk melakukan pengurangan atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang memiliki aliran keuangan (cash-flow) negatif. Biasanya strategi ini diterapkan pada perusahaan yang berada pada tahap menurun (decline). 4. Strategi Kombinasi (combination) Oleh karena berbagai perubahan eksternal seringkali hadir secara tidak seragam ( dan bahkan terkadang sulit diduga) terhadap berbagai lini produk (product line) yang dihasilkan suatu perusahaan seperti daur hidup produk (product life cycle) yang tidak seragam, maka perusahaan tersebut dapat saja melakukan kombinasi atas ketiga jenis strategi di atas secara bersama. bersama.
STRATEGI UTAMA Secara garis besar, terdapat 4 kelompok strategi utama dengan 14 tipe turunannya. Keempatbelas tipe strategi tersebut adalah sebagai berikut (Lihat David, 1998; Porter 1980 dan 1985): 1. Integration Strategies Tiga jenis strategi, yaitu f orward, backward, dan horizontal seringkali disebut sebagai strategi-strategi vertical integration. Namun, tidak jarang yang memaksudkan integrasi vertikal sebagai hanya integrasi forward dan backward saja. a. Forward Integration Integrasi ke hilir melibatkan upaya untuk memperoleh kepemilikan (saham perusahaan) lebih besar atau meningkatkan kontrol terhadap para distributor dan peritel. b. Backward Integration Integrasi ke hulu merupakan suatu strategi yang mengupayakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pemasok.
c. Horizontal Integration Strategi integrasi ke samping merupakan strategi yang dilakukan dalam bentuk membeli atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan pesaing. Salah satu kecenderungan paling signifikan dalam kompetisi perusahaan saat ini adalah meningkatnya upaya untuk melakukan integrasi ke samping sebagai suatu strategi pertumbuhan.
2. Intensive Strategies Kelompok strategi ini disebut sebagai intensive strategies, karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu: a. Market Penetration b. Market Development
3. Diversification Strategies Dari waktu ke waktu semakin sedikit perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha, justru karena kompleksitas persoalan persoalan yang dimunculkan dimunculkan oleh strategi ini. a. Concentric Diversification b. Horizontal Diversification c. Conglomerate Diversification
4. Defensive Strategies Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian eksternal yang sulit (terkadang tidak mungkin) dikontrol dan diprediksi. Strategi defensif seringpula dikenal sebagai survival strategy, yang cenderung terjadi dalam suasana krisis ekonomi. a. Joint Venture b. Retrenchment c. Divestiture d. Liquidation e. Combination
Merger dan Leveraged Buyouts (LBO) Akuisisi dan merjer merupakan dua cara yang secara umum digunakan untuk menjalankan strategi. Suatu akuisisi terjadi ketika sebuah perusahaan besar membeli suatu perusahaan yang (biasanya) lebih kecil. Suatu merjer adalah tindakan ketika dua buah atau lebih perusahaan yang relatif berukuran sama menyatukan diri dan membentuk perusahaan baru. Ketika akuisisi atau merjer tidak diharapkan kedua belah pihak, maka tindakan tersebut disebut sebagai pengambilalihan (takeover) atau pengambilalihan paksa (hostile takeover).
Definisi Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktifitas dan pilihan yang dibutuhkanuntuk dapat menjalankan perencanaan strategis.Implementasi strategi ini merupakan wujud pelaksanaan dari perencanaan strategi yang telah dibuat oleh manajemen guna mencapai tujuan perusahaan.(Faza Rusyda, 2015) Implementasi strategi diterapkan setelah mendapatkan informasi lengkap mengenai kondisi perusahaan, peluang dan kesempatan bisnis yang mungkin dapat diperoleh. Implementasi strategi ini dituangkan dalam bentuk program-program strategis perusahaan Penerapan atau implementasi strategi mencakup
penguasaan perusahaan (corporate governance), governance), struktur dan kontrol organisasi (organizationa (organizationa structure and control), kepemimpinan kepemimpina n strategis (strategic leadership)dan kewirausahaan kewirausaha an dan inovasi perusahaan (entrepreneurship (entrepreneurship & innovation)
Strategi yang diimplementasikan harus ditinjau kembali untuk mengetahui seberapa efektif kan strategi yang telah dibuat. Menurut Thomas V. Bonoma dalam Hari Purnomo dan Zulkiflimansyah (1999), untuk melakukan tahap tahap implementasi dan evaluasi evaluasi strategi dengan baik dan berhasil, manajemen perusahaan perlu terbiasa dan membiasakan diri dengan empat jenis keahlian dasar, yaitu: 1. Kemampuan Berinteraksi (Interacting Skills) Kemampuan ini ditunjukkan dengan kapabilitas manajemen perusahaan dalam berinteraksi dan berempati dengan berbagai perilaku dan sikap orang lain untuk mencapai tujuannya
2. Kemampuan Mengalokasi Mengalokasi (Allocation Skills) Kemampuan ini diperlukan untuk menunjang kemampuan manajemen dalam menjadwallkan tugas-tugas, anggaran waktu, serta sumberdaya-sumberdaya lain secara efisien.
3. Kemampuan Memonitoring Memonitoring (Monitoring Skills) Kemampuan ini meliputi kapabilitas perusahaan dalam menggunakan informasi secara efisien untuk memperbaiki memperbaiki atau menyelesaikan menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dalam proses implementasi. implementasi.
4. Kemampuan Mengorganisasikan Mengorganisasikan (Organizing (Organizing Skills) Skills) Merupakan kemampuan untuk menciptakan jaringan atau organisasi informal dalam rangka menyesuaikan diri dengan berbagai masalah yang mungkin terjadi
Implementasi Strategi Joi n Ventur Ventur e yang yang pernah di lakukan Sony dan Eric Eric sson , membentuk perusahaan SonyEricsson Sony ericsson merupakan perusahaan yang didirikan pada Oktober 2001, perusahaan tersebut merupakan gabungan dari kedua belah pihak yaitu sony dan ericsson. Masing-masing dari perusahaan tersebut waktu itu memegang sebesar 50% saham. Saat mereka berdiri masing-masing, produk pr oduk mereka kurang laku dan diminati di pasaran. Akhirnya mereka bergabung menjadi satu vendor yang menjadikan mereka sebagai enam besar di bisnis perangkat mobile. Setidaknya ada dua item yang layak dicatat dari join Venture ini Yang pertama, aliansi ini berhasil karena benar-benar mampu melakukan sinergi yang bersifat saling melengkapi (komplementer). Pengalaman yang kaya dari Ericsson dalam bidang telekomunikasi menemukan pasangan yang jitu lewat ketangguhan Sony dalam dua bidang : kamera (ingat Sony Cybershot) dan audio (ingat Walkman). Dan benar, kekuatan Sony ini benar-benar dieksploitasi guna menghasilkan aneka produk ponsel yang memukau. Hasilnya memang sunguh menggurihkan : lini produk SE yang mengandalkan kamera (seri K) dan ponsel-walkman (seri W ) laris manis bak kacang goreng. Elemen kedua adalah asimilasi kultur yang pas antara pekerja Jepang dengan rekannya dari Swedia. Meski dipisahkan jarak ribuan kilometer, dua negara ini sesungguhnya memiliki dua budaya yang identik – sehingga – sehingga tak melahirkan culture clash (faktor perbedaan budaya kerja ini yang disebut banyak pihak sebagai salah satu sebab gagalnya aliansi Mercedes Benz dengan Chyrsler, raksasa otomotif dari Amerika). Namun seiring berjalanya waktu, pasar ponsel mengalami pergesaran bes ar-besaran ke arah smartphone. Pada tahun 2007, merupakan tahun emas bagi sony ericsson karena produk mereka diminati oleh masyarakat seperti seri Walkman dan cybershotnya. Namun pada tahun 2008 sony ericsson mulai dikalahkan dengan
adanya iphone dan blackberry. Hingga pada tahun 2009 sony ericsson mengalami banyak kerugian. Salah satu factor yang menyebabkan kedua vendor ini berpisah adalah kalah saing dengan adanya android. Karena pada saat itu sony ericsson masih mengadopsi sistem operasi Symbian dari nokia. Dan saat itu juga, customer banyak yang beralih mengunakan android. Hal ini lah merupakan awal dari kegagalan dari sony ericsson. Sampai pada Oktober 2011 secara resmi mengumumkan bahwa mereka berpisah, banyak yang memberikan spekulasi bahwa mereka sudah berbeda pandangan dan tujuan. Kini Ericsson sudah tidak lagi membuat ponsel dan berfokus sebagai produsen perangat jaringan telekomuniasi, ericsson akan berkonsentrasi pada pasar nirkabel secara penuh, dengan memaksimalkan riset dan pengembangan serta portofolio paten industri untuk mewujudkan dunia yang benar-benar terhubung. Sedangakan sony sekarang mengembangkan produk smartphonenya sendiri dibawah nama sony mobile.
Daft Pustaka: Ali,Hapzi,2018.Strategic Management Type, Form and Implementation Strategy Modul. Universitas Mercu Buana Yodhia Antariksa, 2008. http://strategimanajemen.net/2008/01/28/sonny-erricsonsinergi-kultural-nan-menggetarkan/, ( 4 Oktober 2018, jam 00.31) EVAwall Andi, 2011. http://evawall-mce-andi.blogspot.com/2011/07/joint-venturesony-ericsson.html, (4 Oktober 2018, jam 00.31) Marisania Pramesti Cahyani .http://www.dictio.id/t/mengapa-sony-ericssonmemutuskan-berpisah-dan-gagal-mempertahankan-produk-mereka/15604 ( 4 Oktober 2018, jam 00.31) Ronny Mustamu, 2009. https://mustamu.wordpress.com/2009/01/12/tipe-tipestrategi/, ( 4 Oktober 2018, Jam 18.00) Denny bagus, 2010.http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisiperumusan.html, ( 4 Oktober 2018, Jam 18.00) Okta Libriyanti, http://www.academia.edu/5426825/Menstra_pertemuan_10, (4 Oktober 2018, Jam 18.05)