!URUSAN ILMU KEPERA+ATAN ,AKULTAS KEDOKTERAN UNI-ERSITAS .RA+I!A/A MALAN0 1'%*
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN %$ Masa"ah Utama RESIKO Perilaku Kekerasan 1$ Proses Ter2a3in4a Masa"ah A$ Pengertian
Marah
adalah perasaan jengkel dan tidak nyaman sebagai suatu respon karena
tidak terpenuhinya/ancaman kebutuhan: isik! psikologik dan sosial" Perilaku
kekerasan adalah respon terhadap perasaan marah yang dapat
membahayakan diri! orang lain dan lingkungan inter#ensi! agar pasien dapat mengontrol perilakunya" $suhan
kepera%atan risiko perilaku kekerasan diberikan! agar pasien dapat
mengontrol perilakunya dan keluarga mampu melakukan pera%atan risiko perilaku kekerasan" Risiko
perilaku kekerasan merupakan perilaku yang memperlihatkan indi#idu
tersebut dapat mengancam secara isik! emosional dan atau seksual kepada orang lain &'erdman! ()*(+" Perilaku
kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai
seseorang secara isik maupun psikologis" Perilaku
kekerasan dapat dilakukan secara #erbal! dan atau isik yang diarahkan
pada diri sendiri! orang lain dan lingkungan Perilaku
kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara isik baik terhadap diri sendiri! orang lain maupun lingkungan &,itria! ())-+" 'al tersebut dilakukan untuk mengungkapkan
perasaan kesal
atau marah
yang tidak
konstrukti"
Pengungkapkan kemarahan secara tidak langsung dan konstrukstif pada %aktu terjadi akan melegakan indi#idu dan membantu orang lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya" Kemarahan yang ditekan atau pura. pura tidak marah akan mempersulit diri sendiri dan mengganggu hubungan interpersonal. Sedangkan
menurut arpenito ()))! Perilaku kekerasan adalah keadaan
dimana indi#idu.indi#idu beresiko menimbulkan bahaya langsung pada dirinya sendiri ataupun orang lain" $ncaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang stres berat! membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri &0osep! ())1+"
Stress dapat menyebabkan kecemasan yang menimbulkan perasaan tidak menyenangkan dan terancam! dimana kecemasan itu sendiri dapat menimbulkan kemarahan" Respon terhadap marah dapat diungkapkan melalui tiga cara yaitu mengungkapkan secara #erbal! menantang dan menekan" 2ari ketiga cara ini dengan mengungkapkan secara #erbal adalah konstrukti sedang dua cara lain adalah destrukti" $pabila perasaan marah diekspresikan dengan menantang! biasanya dilakukan indi#idu karena ia merasa kuat" Indi#idu melakukan kekerasan akibat adanya frustasi yang dirasakan sebagai pemicu dan indi#idu tidak mampu berpikir serta mengungkapkan secara #erbal sehingga mendemostrasikan pemecahan masalah dengan cara yang tidak adekuat &Ra%lins and 'eacoco! *--3+" Sedangkan menurut Keliat &())-+! perilaku kekerasan adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai dengan hilangnya kontrol diri atau kendali diri"
.$ Rentang Respon Marah Respon kemarahan dapat berluktuasi dalam rentang adapti 4 maladapti" Rentang respon kemarahan dapat digambarkan sebagai berikut &Keliat!())-+"
Keterangan: a" $serti 5 indi#idu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain dan memberikan ketenangan b" ,rustasi 5 indi#idu gagal mencapai tujuan kepuasan saat marah dan tidak dapat menemukan alternati#e c" Pasi 5 indi#idu tidak dapat mengungkapkan perasaannya d" $gresi 5 perilaku yang menyertai marah e" Kekerasan 5 perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta hilangnya control"
$dapun lima ase siklus agresi ,ase
Definisi
Tan3a5 ge2a"a 3an peri"aku
pemicu
Peristi%a terjadi atau keadaan di lingkungan memnunculkan respon klien yg seringkali dalam bentuk kemarahan atau permusuhan
7ajah pucat/kemerahan! berteriak! bersumpah! agitasi! mengancam! menuntut! mengepalkan tangan! gestur mengancam! menunjukkan sikap bermusuhan! kehilangan kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau berpikir jenuh
krisis
Periode krisis emosional dan isik ketika klien kehilangan kendali
Kehilangan kendali isik dan emosiona! melemparkan benda! menendang memuku! meludah! menggigit! mencakar! tidak mampu berkomunikasi dengan jelas
pemulihan
Klien memperoleh kembali kendali isik dan emosional
pascakrisis
Klien berusaha memperbaiki hubungan dengan orang lain dan kembali ke tingkat sebelum insiden agresi dan kembali seperti semula
Merendahkan suara! ketegangan otot berkurang! komunikasi lebih jelas dan rasional! relaksasi isik menyesal"! meminta maa! menangis! perilaku menarik diri
6$ Tan3a 3an ge2a"a a" ,isik -
Muka merah dan tegang
-
Pandangan tajam
-
Mengatupkan rahang dengan kuat
-
Mengepalkan tangan
-
8alan mondar.mandir
b" 9erbal -
icara kasar
-
Suara tinggi! menjerit atau berteriak
-
Mengancam secara #erbal atau isik
-
Mengumpat dengan kata.kata kotor
c" Perilaku -
Melempar atau memukul benda atua orang lain
-
Merusak barang atau benda
-
;idak memiliki kemampuan mencegah atau mengendalikan perilaku kekerasan
-
Melukai diri sendiri atau orang lain"
d" Emosi ;idak adekuat! tidak aman dan nyaman! rasa terganggu! dendam dan jengkel!
Spiritual Merasa diri berkuasa! merasa diri benar! mengkritik pendapat orang lain! menyinggung perasaan orang lain! tidak perduli dan kasar"
g" Sosial Menarik diri! pengasingan! penolakan! kekerasan! ejekan! sindiran" h" Perhatian olos! mencuri! melarikan diri! penyimpangan seksual"
$pabila dibedakan menjadi data subyekti dan obyekti! sebagai berikut:
Data Su72ektif#
Data O72ektif# = 7ajah memerah dan tegang = Pandangan tajam = Mengatupkan rahang dengan kuat = Mengepalkan tangan = icara kasar = Suara tinggi! menjerit atau berteriak = Mondar.mandir = Melempar atau memukul benda/orang lain
D$ ,aktor pre3isposisi Menurut ;o%nsend &())-+ terdapat beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang actor predisposisi perilakuk kekerasan! antara lain: a. ;eori biologik
Menurut teori ini! terdapat beberapa hal yang mempengaruhi seserorang melakukan PK yaitu sebagai berikut: Pengaruh neuroisiologik! beragam •
komponen
sistem
neurologis
mempunyai implikasi dalam memasilitasi da menghambat impuls agresi" Sistem limbic sangat terlibat dalam menstimulasi timbulnya perilaku •
bermusuhan dan respon agresi" Pengaruh biokimia! menurut 6oldstein dan ;o%nsend &())-+ menyatakan bah%a berbagai neurotransmitter &epinerin! norepinerin! dopamine! asetilkolin dan serotonin+ sangat berperan dalam memasilitasi dan menghambat impalas agresi" Peningkatan hormone androgen dan norepinerin serta penurunan serotonin dan 6$$ &> dan ? 1+ pada cairan serebrospinal merupakan actor predisposisi
•
penting yang
menyebabkan timbulnya perilaku agresi pada seseorang" Pengaruh genetic! menurut penelitian! perilaku agresi sangat erat kaintannya dengan genetk tipe kariotipe @00 yang umumnya dimiliki oleh
•
pelaku tindak criminal" 6angguan otak! sindrom otak organic berhubungan dengan berbagai gangguan serebral! tumor otak &khususnya pada limbic dan lobus temporal+! trauma otak! penyakit ensepalitis! epilepsy &epilepsy lobus temporal+ terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresi dan tindak kekerasan"
b" ;eori psikologik ;eori psikoanalitik menjelaskan bah%a tidak terpenuhinya kepuasan dan •
rasa aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang rendah" $gresi dan kekerasan dapat memberikan kekuatan dan prestise yang dapat meningkatkan citra diri derta memberikan arti dalam kehidupannya" ;eroi lainnya merupakan pengungkapan secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaannya dan rendahnya harga diri perilaku tindak kekerasan" •
;eori pembelajaran! perilaku kekerasan merupakan perilaku yang dipelajari! indi#idu yang memiliki pengaruh biologic terhadap perilaku kekerasan lebih cenderung untuk dipengaruhi oleh contoh peran
eksternal dibandingkan anak.anak tanpa actor predisposisi biologic" c" ;eori sosikultural ontrol masyarakat yang rendah dan kecenderungan menerima perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaian masalah dalam masyarakat merupakan actor predisposisi terjadinya perilaku kekerasan"
E$ ,aktor presipitasi ,aktor presipitasi dapat dibedakan menjadi actor internal dan eksternal a" Internal : semua actor yang dapat menimbulkan kelemahan! menurunnya rasa percaya diri! rasa takut sakit! hilang control! dan lain.lain" b" Eksternal : penganiayaan isik! kehilangan orang yang dicintai! krisis!dll )$ Pohon Masa"ah
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan Perilaku kekerasan
Respon Maladaptif: Marah Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah Stress ,Frustasi Takut, emas atau intimidasi &$ Masa"ah Keperaatan Manipulasi 3an Data 4ang Per"u Dika2i Rasa !ersalah a" Masalah kepera%atan: *+ Resiko mencederai diri! orang lain dan lingkungan (+ Perilaku kekerasan / amuk b" 2ata yang perlu dikaji pada masalah kepera%atan perilaku kekerasan 1) Resiko mencederai diri! orang lain dan lingkungan
2ata Subyekti : -
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang"
-
Klien suka membentak?menyerang orang yang mengusiknya jika marah"
-
Ri%ayat perilaku kekerasan atau gangguan ji%a lainnya"
2ata Objekti : -
Mata merah! %ajah agak merah"
-
Aada suara tinggi dan keras! bicara menguasai: berteriak! menjerit! memukul diri sendiri/orang lain"
-
Ekspresi marah saat membicarakan orang! pandangan tajam"
-
Merusak dan melempar barang.barang"
2) Perilaku kekerasan / amuk
2ata Subyekti : -
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang"
-
Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah"
-
Ri%ayat perilaku kekerasan atau gangguan ji%a lainnya"
2ata Obyekti 5 -
Mata merah! %ajah agak merah"
-
Aada suara tinggi dan keras! bicara menguasai"
-
Ekspresi marah saat membicarakan orang! pandangan tajam"
-
Merusak dan melempar barang.barang"
*$ Diagnosa Keperaatan a" Perilaku kekerasan b" Resiko mencederai diri sendiri! orang lain dan lingkungan 8$ Ren9ana Tin3akan Keperaatan Diagnosa % # Peri"aku Kekerasan Tu2uan Umum : Klien terhindar dari mencederai diri! orang lain dan lingkungan" Tu2uan Khusus : a"
Klien dapat membina hubungan saling percaya" ;indakan:
"# ina hubungan saling percaya : salam terapeutik! empati! sebut nama pera%at dan jelaskan tujuan interaksi"
$# Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai" %# icara dengan sikap tenang! rileks dan tidak menantang" b"
Klien dapat mengidentiikasi penyebab perilaku kekerasan" ;indakan: "# eri kesempatan mengungkapkan perasaan" $# antu klien mengungkapkan perasaan jengkel / kesal" %# 2engarkan ungkapan rasa marah dan perasaan bermusuhan klien dengan
sikap tenang"
c"
Klien dapat mengidentiikasi tanda.tanda perilaku kekerasan" "# $njurkan klien mengungkapkan yang dialami?dirasakan saat jengkel/kesal" $# Obser#asi tanda perilaku kekerasan" %# Simpulkan bersama klien tanda.tanda jengkel / kesal yang dialami klien"
d"
Klien dapat mengidentiikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan" "# $njurkan mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan" $# antu bermain peran sesuai dengan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan"
%# ;anyakan Bapakah dengan cara yang dilakukan masalahnya selesaiCB
e"
Klien dapat mengidentiikasi akibat perilaku kekerasan" "# icarakan akibat/kerugian dari cara yang dilakukan" $# ersama klien menyimpulkan akibat dari cara yang digunakan" %# ;anyakan apakah ingin mempelajari cara baru yang sehat"
"
Klien dapat mengidentiikasi cara konstrukti dalam berespon terhadap kemarahan" "# eri pujian jika mengetahui cara lain yang sehat" $# 2iskusikan cara lain yang sehat"Secara isik : tarik naas dalam jika sedang
kesal! berolah raga! memukul bantal / kasur" %# Secara #erbal : katakan bah%a anda sedang marah atau kesal / tersinggung Secara spiritual : berdoa! memohon kepada ;uhan untuk diberi kesabaran"
g"
Klien
dapat
mengidentiikasi
cara
mengontrol
perilaku
kekerasan" "# antu memilih cara yang paling tepat" $# antu mengidentiikasi manaat cara yang telah dipilih" %# antu mensimulasikan cara yang telah dipilih" eri reinorcement positi atas keberhasilan yang dicapai dalam simulasi" '# $njurkan menggunakan cara yang telah dipilih saat jengkel / marah"
h"
Klien mendapat dukungan dari keluarga" "# eri pendidikan kesehatan tentang cara mera%at klien melalui pertemuan
keluarga" $# eri reinforcement positi atas keterlibatan keluarga"
i"
Klien dapat menggunakan obat dengan benar &sesuai program+" *"
2iskusikan dengan klien tentang obat &nama! dosis! rekuensi! eek dan eek samping+"
("
antu klien mengunakan obat dengan prinsip D benar &nama klien! obat! dosis! cara dan %aktu+"
"
$njurkan untuk membicarakan eek dan eek samping obat yang dirasakan"
Diagnosa 1 # Resiko men9e3erai 3iri sen3iri5 orang "ain 3an "ingkungan Tu2uan umum # Pasien tidak mencederai diri sendiri! orang lain dan lingkungan Tu2uan khusus # *"
Pasien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya
("
Pasien mampu mengungkapkan perasaannya
"
Pasien mampu meningkatkan harga dirinya
F"
Pasien mampu menggunakan cara penyelesaiaan masalah yang baik
Tin3akan # *"
Mendikusikan cara mengatasi keinginan mencederai diri sendiri! orang lain ? lingkungan
("
"
Meningkatkan harga diri pasien dengan cara : o
Memberikan kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya
o
Memberikan pujian jika pasien dapat mengatakan perasaan yang positi
o
Meyakinkan pasien baha%a dirinya penting
o
Mendiskusikan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
o
Merencanakan yang dapat pasien lakukan
;ingkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara : o
Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
o
Mendiskusikan dengan pasien eektitas masing.masing cara penyelesian masalah
o
Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik Daftar Pustaka
arpenito! G"8" ()))" uku Saku 2iagnosa Kepera%atan" Edisi 3" 8akarta: E6 ,itria! Aita" ())-" Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (Lp Dan Sp) untuk 7 Diagnosis Keperawatan iwa !erat "agi Program S# Keperawatan" 8akarta: Salemba Medika Keliat! udi $nna! dan $kemat" ())-" $odel Praktik Keperawatan Profesional iwa" 8akarta: E6 Stuart! 6ail 7" ())>" Keperawatan iwa. 8akarta: E6 ;o%nsend! M"" ())-" uku saku 2iagnosa Kepera%atan pada Kepera%atan Psikiatri! edisi *)" 8akarta: E6" 0osep!Iyus" ())1" Keperawatan iwa. andung: P; Reika $ditama