JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA
KALOR PELARUTA PEL ARUTAN N
KELOMPOK :
IRMA MULYANI MULYANI
13130310 1313 031073 73
KOMANG AYU WIDIA ANTARI
1313031078
ADI RAHMAN
1413031022
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017
: Kalor Pelarutan
I.
JUDUL
II.
TUJUAN : 1. Menentukan kalor pelarutan CuSO4.5H2O dan CuSO4 anhidrat 2. Menghitung besarnya kalor reaksi dari CuSO4 anhidrat en!adi CuSO4.5H2O
se"ara tidak langsung elalui huku hess. III.
DASAR TEORI Kalor adalah bentuk energi yang dipindahkan elalui batas#batas siste$
sebagai akibat adanya perbedaan suhu antara siste dan lingkungan. %pabila siste enyerap kalor$ & bertanda positi' dan & bertanda negati' bila elepaskan kalor. Kalor bukan erupakan 'ungsi keadaan karena besarnya tergantung pada proses (petru""i$ 1))*+. Pertukaran kalor dala proses 'isika dan kiia dapat diukur dengan kalorieter$ yaitu suatu ,adah tertutup yang diran"ang se"ara khusus. Kalorieter dapat digunakan untuk enentukan kalor pelarutan dari suatu senya,a. Kalor pelarutan atau panas pelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diserap ketika 1 ol senya,a dilarutkan dala pelarut berlebihan yaitu sapai suatu keadaan diana pada penabahan pelarut selan!utnya tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi. Kalor pelarutan terdapat dua !enis yaitu panas pelarutan integral dan kalor pelarutan di'erensial. Kalor pelarutan integral dide'inisikan sebagai perubahan entalpi !ika 1 ol dilarutkan dala n ol pelarut. Kalor pelarutan di'erensial dide'inisikan sebagai perubahan entalpi !ika 1 ol -at terlarut dilarutkan dala !ulah larutan yang tidak terhingga$ sehingga konsentrasinya tidak berubah dengan penabahan 1 ol -at terlarut. Se"ara ateatis dide'inisikan sebagai d ( m ∆ H ) $ yaitu perubahan kalor diplot sebagai !ulah ol -at terlarut$ dan dm kalor pelarutan di'erensial diperoleh dengan endapatkan keiringan kura pada setiap konsentrasi. /adi panas pelarutan di'erensial tergantung pada konsentrasi larutan (S.dogra$ 1))0+. Kalor reaksi atau pelarutan biasanya ditentukan enggunakan kalorieter adiabat$ diana dala kalorieter ter!adi perubahan teperatur karena pebebasan atau penyerapan kalor reaksi siste. engan deikian$ reaksi dala kalorieter adiabat dapat ditulis : % (0+ 3 ( 0+ → C (1+ 3 (1+
%$ : pereaksi C$ : hasil reaksi 0 : teperatur a,al 1 : teperatur akhir Kalor reaksi pada teperatur pada teperatur a,al (0+ dan teperatur akhir (1+ akan elibatkan baik pereaksi aupun hasil reaksi$ yang dapat dinyatakan sebagai hubungan antara teperatur dengan asing#asing harga kapasitas kalor. ∆ H ¿ = C p ( C + D+ S ) ( T 1 − T 0 ) ∆ H T 1 =C p ( A + B + S ) ( T 1−T 0)
iana$ Cp harga air kalorieter atau tetapan kalorieter. Suatu kalorieter tidak ungkin sepenuhnya adiabat$ diungkinkan ter!adi pertukaran kalor antara kalorieter dan lingkungannya. Pengadukan "apuran reaksi ,alau diperlukan dapat enibulkan kalor atau gesekan. eikian pula teroeter kadang terlalu labat engikuti perubahan terperatur sehingga peba"aan teperatur akhir eerlukan koreksi. Koreksi teperatur dapat dilakukan dengan "ara engukur teperatur pereaksi$ "airan atau larutan$ se"ara bergantian. Panas pelarutan (kalor pelarutan+ suatu senya,a harus diukur pada proses pelarutan tak terhingga se"ara teoritis$ tetapi pada prakteknya pelarut yang ditabahkan !ulahnya terbatas$ yaitu sapai tidak lagi tibul perubahan panas ketika ditabahkan lebih banyak pelarut. Kalor pelarutan suatu padatan dapat ditulis sebagai berikut. 6(s+ 3 a7 8 6(a7+ 9H 6 adalah senya,a yang panas pelarutannya ditentukan. Senya,a 6 dapat ber,u!ud padat$ "air atau gas. Kalor ini bergantung pada energi hidrasi (energi solasi+$ energi kisi$ dan tetapan dielektriku dari pelarut. /ika energi hidrasi lebih besar dari energi kisi$ pelarutan bersi'at eksoter sedangkan bila energi hidrasi lebih ke"il dari energi kisi$ pelarutan bersi'at endoter. ala per"obaan ini akan di"ari panas pelarutan dua senya,a yaitu CuSO4.5H2O dan CuSO 4 anhidrat. Keudian dengan enggunaan Huku Hess akan dihitung panas reaksinya (ird$ 1);+: CuSO4(s+ 3 a7 8 CuSO 4.5H2O(s+
iasanya panas reaksi senya,a sangat sulit untuk ditentukan$ tetapi dengan enggunakan Huku Hess panas reaksi ini dapat dihitung se"ara tidak langsung. Huku Hess enyatakan bah,a entalpi reaksi adalah !ulah total perubahan entalpi untuk setiap tahapnya atau bisa disipulkan kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan$ tetapi hanya ditentukan keadaan a,al dan akhir. /adi$ !ika suatu reaksi dapat berlangsung enurut dua tahap atau lebih aka kalor reaksi totalnya saa dengan !ulah al!abar kalor tahapan reaksinya. Oleh karena itu$ Huku Hess disebut !uga huku pen!ulahan kalor. Hal ini enyebabkan perubahan entalpi suatu reaksi yang erupakan 'ungsi keadaan dapat diitung sekalipun tidak dapat diukur se"ara langsung. H!" H#$$ berbunyi :
.
IV.
ALAT DAN %AHAN T&'#( A(&) N&"& A(&) Kalorieter eroeter 50oC ?elas ukur ?elas kiia
Aera"a analitik Spatula Stop,at"h Ka"a arlo!i
U!*&+ # # 50 @ 100 @ 250 @ # # # #
J"(&, 1 set 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah
T&'#( '&,&+ N&"& '&,&+ Kristal CuSO4.5H2O Kristal CuSO4 anhidrat a7uades V.
!-+$#+)*&$ # # #
PROSEDUR KERJA DAN HASIL PENGAMATAN N-
P*-$#/* !#*&
. Serbuk CuSO4 .5H 2O
H&$( #+&"&)&+
J"(&, 5 gra 5 gra 100 @
1.
Sebanyak
5
gra
kristal
CuSO4.5H2O yang berupa serbuk 2.
halus ditibang %lat kalorieter beserta teroeter dan pengaduknya dirangkai seperti pada petun!uk praktiku
B.
Sebanyak diasukkan
50
@
kedala
air
dingin
kalorieter
sabil diaduk dan di"atat suhu air setiap B0 detik hingga enit ke 1$5 (dihentikan 4.
!ika
sudah
didapat
inial B suhu konstan+. Sebanyak 5 gra CuSO 4.5H2O diasukkan tepat pada enit ke 1$5 dan segera diaduk. Keudian di"atat suhu ulai enit ke 2 sapai diperoleh suhu yang konstan.
Serbuk CuSO4 anhidrat
1.
Sebanyak
5
gra
kristal
CuSO4.5H2O yang berupa serbuk 2.
halus ditibang %lat kalorieter beserta teroeter dan pengaduknya dirangkai seperti pada petun!uk praktiku
B.
Sebanyak diasukkan
50
@
kedala
air
dingin
kalorieter
sabil diaduk dan di"atat suhu air
setiap B0 detik hingga enit ke 1$5 (dihentikan 4.
!ika
sudah
didapat
inial B suhu konstan+. Sebanyak 5 gra CuSO 4.5H2O diasukkan tepat pada enit ke 1$5 dan segera diaduk. Keudian di"atat suhu ulai enit ke 2 sapai diperoleh suhu yang konstan.
S+&*&& "&*#) 2017 D-$#+ P#+&"
N M&/# W*&+)+ S.P/. M.S5